ini yang memang betul : 1.subuh wajib doa qunut 2.subuh gak wajib baca doa qunut 3.gak ada yg salah antara yg 1 & 2 yang salah itu ketika kita gak sholat
Subuh g wajib qunut. Kalau bilang wajib qunut jelas salah. Dalam madhab syafi'iyah yg d anut kaum nahdiyin menyatakan bahwa qunut itu sifatnya sunnah muakkadah.... Bukan wajib.... Wallahu'alam bis showab....
@@alukzain8786 Cuman meluruskan orang Nahdhliyin tidak mewajibkan Qunut, akan tetapi Qunut ini lebih masuk ke dalam amalan Sunnah Maqshudah yg apabila lupa atau tertinggal dianjurkan untuk sujud sahwi. Sama halnya seperti lupa membaca Tasyahud Awal yg juga dianjurkan untuk sujud sahwi. Dan ini tertera dalam Madzhab Syafii
Kami umat Islam NU. Nahdlatul ulama PC. Jawa Tengah sangat bangga dengan Gus Miftah sehat selalu malam ini saya dan istri saya lagi dikamar gais ujan Mulu banget deh keluar ini ma istri mau bikin susu jahe terus bobok hehe
*NU & MUHAMMADIYAH* *Kyai Hasyim* (Hasyim Asy'ari) adalah pendiri NU. Pondoknya di Tebu Ireng, Jombang Jawa Timur. Hampir semua kyai pendiri pondok pesantren di Jawa umumnya adalah pernah belajar kepadanya sehingga diberi gelar *Hadratusy Syaikh* (Maha guru). Ada kisah menarik. Waktu itu belum ada Muhammadiyah, belum ada NU. Kedua ormas terbesar di Indonesia itu belum didirikan. Suatu saat ada santri dari Kauman Jogja bernama *Basyir* mengadu dan menjelek-jelekkan *KH. Ahmad Dahlan* dihadapan Kyai Hasyim Asy'ari gurunya. KH. Ahmad Dahlan adalah tetangga Basyir yang baru pulang dari Makkah, dan diangap membuat _odo-odo_ baru, sehingga memancing keresahan antara masyarakat kampungnya di Kauman. “Siapa namanya?” tanya Kyai Hasyim. "Ahmad Dahlan” "Bagaimana ciri-cirinya?” Santri Basyir menggambarkannya. "Itu Kang Dahlan!” Kata Kyai Hasyim. Kyai Hasyim dan Kyai Dahlan adalah teman satu pondokan dalam mengaji di pondok Kyai Saleh Darat Semarang dan ketika ngaji di Mekkah. “Tidak apa-apa”, kata Kyai Hasyim, “yang dia lakukan itu _ndalan_ . Kamu jangan ikut-ikutan memusuhinya." Pada akhirnya Basyir justru mendapat _dawuh_ amanat membantu perjuangan KH. Ahmad Dahlan. Tidak hanya Basyir tetapi juga santri Kyai Hasyim Asy'ari lain yang dari Kauman Jogja yaitu *Fahruddin* juga mendapat _dawuh_ yang sama. Satu tahun kemudian ketika Kiai Ahmad Dahlan medirikan Muhammadiyah, Kiai Basyir adalah salah seorang tangan kanan utamanya. Yang menarik kedua santri KH. Hasyim Asy'ari diatas -- putra-putranya akhirnya pernah menjadi orang nomor satu di Muhammadiyah semua. Kyai Fahruddin berputera *Pak A.R Fahruddin* pernah menjabat ketua umum di Muhammadiyah. Setelah itu diganti puteranya Kyai Basyir yaitu *Ahmad Azhar Basyir, M.A.* Kyai Basyir beliau juga titipkan anaknya Ahmad Azhar Basyir kepada kyai NU Kiai Abdul Qodir Munawwir (kakak ipar Kiai Ali Ma’shum) di Krapyak, Yogyakarta, untuk memperoleh pendidikan al-Quran dan ilmu-ilmu agama lainnya. Bahkan bisa dikatakan, Ahmad Azhar Basyir hampir tak pernah ketinggalan mengikuti pengajian Kiai Ali Ma’shum ketika di Krapyak. *KH. ALI MAKSUM, KH. AZHAR BASYIR dan AZIZ* Senja kala itu, santri dari Pati bernama Aziz tiba di Pesantren Krapyak usai menempuh perjalanan beratus kilo dari kediamannya di bagian utara Jawa Tengah. Merasa letih, Aziz kemudian mencari tempat teduh di celah pesantren sekedar untuk beristirahat sembari menunggu jeda Magrib. Maksud dan tujuan ia datang ke Krapyak adalah untuk mendalami keilmuan KH Ali Maksum. Selepas berjamaah, Aziz sowan ke ndalem (rumah) Mbah Ali, memohon restu mengangsuh-kaweruh di Pesantren Krapyak. Ia memperkenalkan diri, bertukar kabar, sampai berkisah mengenai perjalanannya dari Pati hingga sampai di Krapyak. Alih-alih langsung direstui, Mbah Ali malah menguji Aziz. Ia diperintah Mbah Ali meneruskan bait di nazam Alfiyah. Mulanya, Aziz ketar-ketir mendapat tantangan tersebut. “Ayo coba, teruskan nazam ini..” Mbah Ali melantunkan sebait nazam dan dengan lanyah Aziz meneruskan. “Baik, sekarang dibalik. Dibaca dari belakang..” perintah Mbah Ali. Seperti tantangan pertama, Aziz lanyah, tangkas, meneruskan bait-bait yang diucapkan Mbah Ali. Merasa terkagum, Mbah Ali lantas berujar, “Yo wés Ziz, koe wés ra usah sinau agomo nang aku. Besok pagi selepas subuh ikut aku yaaa…” “Nggih, Kiai.” Aziz menjawab gugup. Namun jiwa santrinya menuntun Aziz memilih _sami’na wa atho’na_ dan segera pamit untuk menyudahi sowan yang begitu menggetarkan tadi. Sembari keluar dari ndalem Mbah Ali, Aziz gusar dan terus bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, “Kira-kira besok pagi Mbah Ali mau ngajak ke mana ya?” Keesokan harinya, Aziz diajak Mbah Ali pergi. Berdua mereka berboncengan menaiki vespa. Sementara Mbah Ali menyetir di depan, Aziz yang di belakang semakin gusar. Pertanyaan malam terus menggeliat dalam pikirannya. Hingga vespa Mbah Ali berhenti di depan sebuah rumah. Mbah Ali berucap salam sembari tangan kanannya mengetok pintu rumah. Tak berselang lama seorang membukakan pintu. Yang tampak adalah sosok orang tua gagah, berkaca mata dan berpenampilan rapih. Mbah Ali lalu beruluk salam, bertukar sapa, hingga berpelukan erat sekali seperti bertemu sahabat yang lama tidak ditemuinya. Mereka bertiga duduk di ruang tamu. Teh hangat dan hidangan ringan terpapar di meja. Aziz mendapati di sekeliling ruang tamu buku-buku tertata sangat rapih di rak. “Ini Kiai Basyir sekarang kamu kutitipkan di sini. Belajarlah kepadanya, habiskan buku bacaannya,” pesan Mbah Ali pada Aziz. Seketika perasaan Aziz kalut. Ekspestasi kepergiannya ke Krapyak untuk menimba ilmu ke KH. Ali Maksum, tapi seperti ada “takdir” lain. Ia diperintahkan supaya belajar pengetahuan umum ke tokoh Muhammadiyah, KH. Basyir. Selang beberapa tahun kemudian, Mbah Ali berniat mengambil Aziz di kediaman Kiai Azhar Basyir untuk diboyong kembali ke Krapyak. Sendiri beliau mengendarai vespanya. Sesampainya di kediaman Kiai Azhar, Mbah Ali terkekeh ketika mendapati Aziz sedang membaca buku di pelataran rumah Kiai Azhar. “Loh. Sekarang kamu sudah bisa pakai celana, Ziz?” Aziz diam tak membalas. Kepalanya merunduk tersenyum malu. Mbah Ali masih mengamatinya dari ujung kaki sampai pucuk rambut. Terkekeh. Tak berselang lama, Kiai Azhar Basyir mengenali tawa tersebut dan keluar rumah. Kembali mereka berdua beruluk salam, bertukar sapa, hingga berpelukan erat sekali seperti bertemu sahabat yang lama tidak ditemuinya. “Ngéné yo Syir, sekarang anakku, Aziz mau kubawa kembali ke Krapyak. Kiranya sudah cukup ia dua tahun belajar di sini. Nanti kalau terlalu lama, takutnya ia jadi Muhammadiyah.” Mereka berdua tertawa. Aziz tidak ikut tertawa, merasa belum maqamnya mengikuti tertawa para ulama unggul dari NU dan Muhammadiyah ini. Masih dalam kondisi tertawa, Mbah Ali berujar, “Lihat saja”, telunjuk Mbah Ali tertuju ke celana Aziz, “sekarang dia sudah pakai celana, padahal sewaktu pertama kali ke sini ia masih memakai sarung.” Gelak tawa kembali memenuhi ruang tamu, kecuali Aziz yang hanya mesem. Menurut Shohibul Hikayat, santri bernama Aziz dari Pati ini adalah ayahanda dari M. Imam Aziz (ketua PBNU dan staf khusus wapres). Belakangan diketahui jika Azhar Basyir ketika muda, ia dititipkan kepada KH Abdul Qodir Munawwir oleh ayahnya sendiri, Kiai Basyir-untuk belajar Alquran. Ayah KH Azhar Basyir, yakni Kiai Basyir, pernah mengenyam pendidikan pesantren di Tebuireng Hadrastusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari. Tidak hanya itu, Azhar muda juga tidak pernah absen mengikuti pengajian kitab kuning yang diampu oleh KH Ali Maksum. Setelah belajar di Krapyak, Azhar melanjutkan ke Tremas-Pacitan dan lalu Kairo. Di Kairo Azhar berjumpa dan berkarib dengan Gus Dur. Sekembalinya dari Kairo, Kiai Azhar Basyir menjadi Ketua PP Muhammadiyah dan Gus Dur menjadi Ketua PBNU. _Hairus Salim_
Gus miftah ,kulo nyuwun dongakne mugo anak kulo ge ndang mari diangkat penyakite,dadio lare ingkang solehah mugo biso ngangkat drajate keluargo bangsa ln negoro agomo.anak kulo kena mata munis 10 Gus saking jero kandungan. Matrswun Gus .
Mbok Yo wis rasah ribut, podo2 islame ndadak di firalke. Sing wong pinter Ki kudune wis meneng wae ora malah nambah ribet, Kabeh wis Ono pedommane dewe2
Muhammadiyah organisasi tertua di Negara kita, saya dr keluarga yg di lahirkan di organisasi tersebut, mengucapkan sehat terus kepada Netizen yg komentar Bagus untuk Gus miftah, jangan ada perpecahan, musuh kita adalah syiah...jangan saling mengolok, ambil yang baik & jangan ambil yg buruk...semua guru Baik.. Walaupun saya belum mengerti apa yg di sampaikan Gus karna saya gag bisa bahasa Jawa, saya yakin gag ada yg di benturkan ceramahnya ...
saya tak ikut ber organisasi. lingkungan saya NU sekolah saya MUHAMMADIYAH. mnurut saya selama memengang teguh Al quran n hadits. itulah islam yg sbnrnya. mslh bda pendapat itu wajar. di stu peran ulama dan kyai sangat penting. mugi gus mifta di paringi umur panjang.amin
Subhanaallah Gus..sy sgt senang ceramanya..tp klo blh sy minta pke bhs Indonesia..biar semua warga Indonesia khususx ummat muslim mengerti arti dari ceramanya..🙏🙏🙏
Mau NU atau muhammadiyah inti nya mah sama aja, sama² bener gak ada yang salah, yang penting kita itu tetap menyembah Allah bukan yang lain.. Kita ambil aja persamaan nya, perbedaan nya kita jadiin ilmu
Muhammad, Rasulullah SAW diutus ALLAH SWT utk perbaiki akhlak manusia dijaman jahiliyah, sekarang dijaman jahil iyah akhlak tdk penting. Kembalilah kpd ajaran agama yg benar, takutlah kpd ALLAH SWT, jgn takut-ragu utk berbuat baik dan tdk salah kl kita berbuat baik kpd sesama manusia, ciptaan AĹLAH SWT. Masuk Surga dan Neraka yg menentukan hanya ALLAH SWT, bukan ditentukan oleh manusia. Lanjut Gus👍👍👍
Astaghfirullah...kok masih diributkan masalah qunut subuh dll yg membedakan antara amaliah NU dan Muhammadiyah. Semuanya bisa salah, juga bisa benar. Bisa salah karena penjelasan yang tidak tuntas, bisa benar semua jika penjelasannya bijak dan tuntas. Misal, orang Muhamadiyah mempersoalkan "sholawatan" bakda adzan Maghrib di masjid". Dengan emosional, orang NU menjawab, "Sholawatan kok dilarang, orang yg grang-greng gitaran nggak dilarang." Pastinya, semua orang akan membenarkan/menyetujui jawaban orang NU itu karena argumennya membenturkan antara "orang yg bersholawat" dengan "orang yg bermain gitar". Ini namanya menjawab persoalan-persoalan dengan jawaban yg asal-asalan, asbun, tidak ilmiah dan di luar nalar sehat. Mengapa? Karena konteksnya jauh berbeda yakni orang yg sholawatan yg dimasalahkan orang Muhammadiyah itu jelas orangnya di masjid sedang menunggu untuk shalat berjamaah, tapi orang yang grang-greng main gitar itu tidak di masjid. Ini contoh faktual yg harus diperhatikan. Jawaban orang itu juga mengarah kpd fitnah bahwa Muhamadiyah itu antisholawatan. Ini fitnah yg keji. Mbok ya kyai NU kalau menjawab pertanyaan ataupun kritik dari Muhamadiyah yg bijak, tidak memprovokasi menebar kebencian. Bukankah SETIAP MUHAMMADIYAH ITU NU, TAPI TIDAK SETIAP NU MUHAMMADIYAH? Mau bukti kalau pernyataan itu benar? Ini buktinya. Coba kita lihat lambang ormas NU. Di sana ada 4 gambar bintang di bawah bumi. Apa maksudnya? Bintang-bintang itu menggambarkan 4 Madzab yg resmi diakui NU yakni Hambali, Hanafi, Maliki, dan Syafi'i. Majelis Tarjih Muhammadiyah dalam menentukan hukum fiqih selalu bersandar dari 4 madzhab ahlussunah wal jama'ah itu. Yang terbaik dan terpercaya diambil dan ditetapkan dengan SK, lalu dikumpulkan dalam HPT (Himpunan Putusan majelis Tarjih Muhammadiyah). Sementara itu, ormas Muhamadiyah tidak pernah mengklaim untuk mengikuti satu madzab tertentu. Dengan demikian, semua hukum fiqih yg digunakan sebagai pedoman beribadah itu, SESUNGGUHNYA TELAH DIREKOMENDASIKAN OLEH NU. Mengapa masih ribut? Paham? Memang, di akar rumput Muhamadiyah sering dijumpai hal yg sering menyakiti hati dan perasaan orang NU karena kedangkalan ilmu agamanya. Jadi, marilah, NU dan Muhammadiyah bersatu bergandengan tangan demi Indonesia. Tolong, wujudkan cita-cita mulia Gus Dur untuk memberdirikan "akademi" untuk mengkaji fiqih Muhammadiyah dan NU. Terimakasih admin. Sehat selalu. Aamiin...
Yahh begituah,,,, kami gak pernah ribut tentang agama, saya NU dan tetangga kampung kami muhamadiah kami selalu menghormati demi keutuhan NKRI,, trimakasih salam dari LAMPUNG INDONESIA,,
Nggk ada ngributin qunut ini? 🤔 Ngk usah saling menghujat. Semua agama Islam baik utk orang Islam . Agama Kristen baik utk org kristen , dan agama lainnya baik utk pemeluk agamanya masing2 . Gus Miftah lanjutin dakwahnya,semoga diberi kesehatan terus Gus .aminn
Miftah pernah ngenyek Tengku Zul saat mentasrif "kaffara-yukaffiru-kufran", ternyata miftah gak ngerti naibul fail. sekarang miftah bisa ditasrif "gobbloko-yugobbliku-goblok tenanan".
Jujur aku gak suka cerama ini karna kebanyakak aku tidak ngerti artinya.aku orang sulawesi tdak mengerti bahasa jawa jdi 100 ..persen tdak tau apa yang di ceritakn oleh gus fita ini.kalw bole beri saran taruh terjemahan bahasa indonesi biar semua orang bisa mengerti
atau Nahdlatul Ulama mempunyai arti kebangkitan ulama. Didirikan oleh KH. Hasyim Asyari pada tanggal 31 Desember 1926. Sedangkan didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912. lebih memilih menggunakan pendidikan formal mendirikan sekolah-sekolah sampai perguruan tinggi.
Mohon maaf maaf gus,klo dakwah itu gunakan lah dengan kata2 yg baik dan benar.dan jika berdakwah itu jangan lucu nya doang yg d andalkan.tapi,dakwahny itu yg harus d utamakan.dan 1 lagi... tentang MTA yg melarang tahlilan.jadi,menurut saya tentang mta melarang tahlilan itu yg d maksud adalah tahlilan yg d baca sekelompok orang scara berjamaah,dengan tujuan untuk mengirim doa kpd orang yg sdh mati selama 7 hari,40 hari,100 hari... nahhh... dsni gak ada tuntunanya gus... maksud itu maksud ust sukino.klo tentang yasinan juga.gk ada dlm quran hadis mengenai yasinan memperingati 7 atau 40 hari kematian... ingat gus! Sblm islam masuk agama hindu lah yg paling bnyk d anut oleh masyarakat.dan waktu itu,pulau jawa salah satu pulau yg sulit d masuki agama islam.dan d tulis dalam sejarah,sunan kalijaga akhirny membuat kebiasaan2 orang hindu itu d campurkan ke agama islam.contoh:selametan,tahlilan/yasinan 7 hari/40 hari.sedekah bumi/laut.ya jd, janganlah jd orang sok benar ilmu nya.blm tentu ilmu gus itu benar d mata allah
Tuy2....dikampung aku mayoritas Muhammadiyah..ada qunut ada tahlil ada yasinan ada 7 hari bagi keluarga yang ada meninggal.ada 40 hari ada 100 hari ada mendak ada 1000 hari...cuma bedanya kalau romadhon sholat tarweh 13 raka'at..jum 'at adzan cuma 1 kali. Terus apa bedanya dg En U ? Kan cuma beda tipis.jaman udah dekat kiamat kq kita masih mempersoalkan hal2 yang kecil sebagai ciri khas sebuah perserikatan.kalo ciri khas yg dimiliki Muhammadiyah sama dg NU, berarti bukan Muhammadiyah. Kalo ciri khas NU sama dg Muhammadiyah berarri bukan NU...kalo Muhammadiyah masih usreg dg NU itu berarti hanya ingin cari musuh sedang musuh besar kita sudah didepan mata kita!!!
Semua sudah tahu ngapain juga dibahas. Itu sama saja dengan mengungkit-ungkit. Sudahlah tak usah tauk usah ceramah agama dengan kedok Indonesia, pancasila, bhinneka tunggal ika dll. Indonesia itu sebenarnya aman dan damai sejak dulu. Hanya ulah kafir komunis yang banyak nyamar Islam saja yang banyak bikin fitnah untuk menhancurkan tatanan negeri ini.
ini yang memang betul :
1.subuh wajib doa qunut
2.subuh gak wajib baca doa qunut
3.gak ada yg salah antara yg 1 & 2 yang salah itu ketika kita gak sholat
Subuh g wajib qunut. Kalau bilang wajib qunut jelas salah. Dalam madhab syafi'iyah yg d anut kaum nahdiyin menyatakan bahwa qunut itu sifatnya sunnah muakkadah.... Bukan wajib.... Wallahu'alam bis showab....
🤭🤭🤭🤭
@@alukzain8786 Cuman meluruskan orang Nahdhliyin tidak mewajibkan Qunut, akan tetapi Qunut ini lebih masuk ke dalam amalan Sunnah Maqshudah yg apabila lupa atau tertinggal dianjurkan untuk sujud sahwi. Sama halnya seperti lupa membaca Tasyahud Awal yg juga dianjurkan untuk sujud sahwi. Dan ini tertera dalam Madzhab Syafii
Kalo saya gak bisa bacaan sumut
@@alukzain8786 kenapa ga make qunut biar pun itu sunah apa pengen biar cpt"klr?wkwk
Semoga beliau selalu di beri kesehatan,, is the best gus miftah, 👍👍👍
P
Kami umat Islam NU. Nahdlatul ulama PC. Jawa Tengah sangat bangga dengan Gus Miftah sehat selalu malam ini saya dan istri saya lagi dikamar gais ujan Mulu banget deh keluar ini ma istri mau bikin susu jahe terus bobok hehe
U. *#*#2664#*#* golat
Smg dakwahnya gus Miftah bisa bermanfaat bagi orang banyak....Amiin .
Alhamdulillah atas ilmunya , jelas dan pakai dasar,,sehat selalu gus
1.subuh wajib doa qunut
2.subuh gak wajib baca doa qunut
3.gak ada yg salah antara yg 1 & 2 yang salah itu ketika kita gak sholat
Kelak nanti yg ditanyakan bukan NU juga Muhammadiyah yg jelas amal kita selama hidup karna sesungguhnya Islam bukan aliran
Ngome mbingungi tur ora jls
Islam ya islam, gag ada islam muhammadiyah atau NU, itu hanyalah organisasi yang mempermudah untuk landasan kita Beribadah, sperti Bahtera...
Kecuali Aliran Yang Sesat Dan Menyimpang dari Quran dan Hadist, Syiah
Orang yg bilang , gak usah nu NU an , gak usah muhammadiyah muhammadiyahan ... kita islam langsung nabi aja ,,, fix dia tak lain hanyalah WAHABI .. 😄
@@ehkikasli2075 iya lur
Saya muhammadiyah tapi saya mengenyang pendidikan di nu tetep solid buat muhammadiyah dan nu
Al hamdulillah tetap istiqomah produk NU
.
*NU & MUHAMMADIYAH*
*Kyai Hasyim* (Hasyim Asy'ari) adalah pendiri NU. Pondoknya di Tebu Ireng, Jombang Jawa Timur. Hampir semua kyai pendiri pondok pesantren di Jawa umumnya adalah pernah belajar kepadanya sehingga diberi gelar *Hadratusy Syaikh* (Maha guru).
Ada kisah menarik. Waktu itu belum ada Muhammadiyah, belum ada NU. Kedua ormas terbesar di Indonesia itu belum didirikan. Suatu saat ada santri dari Kauman Jogja bernama *Basyir* mengadu dan menjelek-jelekkan *KH. Ahmad Dahlan* dihadapan Kyai Hasyim Asy'ari gurunya. KH. Ahmad Dahlan adalah tetangga Basyir yang baru pulang dari Makkah, dan diangap membuat _odo-odo_ baru, sehingga memancing keresahan antara masyarakat kampungnya di Kauman.
“Siapa namanya?” tanya Kyai Hasyim.
"Ahmad Dahlan”
"Bagaimana ciri-cirinya?”
Santri Basyir menggambarkannya.
"Itu Kang Dahlan!” Kata Kyai Hasyim.
Kyai Hasyim dan Kyai Dahlan adalah teman satu pondokan dalam mengaji di pondok Kyai Saleh Darat Semarang dan ketika ngaji di Mekkah. “Tidak apa-apa”, kata Kyai Hasyim, “yang dia lakukan itu _ndalan_ . Kamu jangan ikut-ikutan memusuhinya."
Pada akhirnya Basyir justru mendapat _dawuh_ amanat membantu perjuangan KH. Ahmad Dahlan.
Tidak hanya Basyir tetapi juga santri Kyai Hasyim Asy'ari lain yang dari Kauman Jogja yaitu *Fahruddin* juga mendapat _dawuh_ yang sama. Satu tahun kemudian ketika Kiai Ahmad Dahlan medirikan Muhammadiyah, Kiai Basyir adalah salah seorang tangan kanan utamanya.
Yang menarik kedua santri KH. Hasyim Asy'ari diatas -- putra-putranya akhirnya pernah menjadi orang nomor satu di Muhammadiyah semua. Kyai Fahruddin berputera *Pak A.R Fahruddin* pernah menjabat ketua umum di Muhammadiyah. Setelah itu diganti puteranya Kyai Basyir yaitu *Ahmad Azhar Basyir, M.A.*
Kyai Basyir beliau juga titipkan anaknya Ahmad Azhar Basyir kepada kyai NU Kiai Abdul Qodir Munawwir (kakak ipar Kiai Ali Ma’shum) di Krapyak, Yogyakarta, untuk memperoleh pendidikan al-Quran dan ilmu-ilmu agama lainnya. Bahkan bisa dikatakan, Ahmad Azhar Basyir hampir tak pernah ketinggalan mengikuti pengajian Kiai Ali Ma’shum ketika di Krapyak.
*KH. ALI MAKSUM, KH. AZHAR BASYIR dan AZIZ*
Senja kala itu, santri dari Pati bernama Aziz tiba di Pesantren Krapyak usai menempuh perjalanan beratus kilo dari kediamannya di bagian utara Jawa Tengah. Merasa letih, Aziz kemudian mencari tempat teduh di celah pesantren sekedar untuk beristirahat sembari menunggu jeda Magrib.
Maksud dan tujuan ia datang ke Krapyak adalah untuk mendalami keilmuan KH Ali Maksum.
Selepas berjamaah, Aziz sowan ke ndalem (rumah) Mbah Ali, memohon restu mengangsuh-kaweruh di Pesantren Krapyak. Ia memperkenalkan diri, bertukar kabar, sampai berkisah mengenai perjalanannya dari Pati hingga sampai di Krapyak.
Alih-alih langsung direstui, Mbah Ali malah menguji Aziz. Ia diperintah Mbah Ali meneruskan bait di nazam Alfiyah.
Mulanya, Aziz ketar-ketir mendapat tantangan tersebut.
“Ayo coba, teruskan nazam ini..” Mbah Ali melantunkan sebait nazam dan dengan lanyah Aziz meneruskan.
“Baik, sekarang dibalik. Dibaca dari belakang..” perintah Mbah Ali.
Seperti tantangan pertama, Aziz lanyah, tangkas, meneruskan bait-bait yang diucapkan Mbah Ali.
Merasa terkagum, Mbah Ali lantas berujar, “Yo wés Ziz, koe wés ra usah sinau agomo nang aku. Besok pagi selepas subuh ikut aku yaaa…”
“Nggih, Kiai.” Aziz menjawab gugup. Namun jiwa santrinya menuntun Aziz memilih _sami’na wa atho’na_ dan segera pamit untuk menyudahi sowan yang begitu menggetarkan tadi.
Sembari keluar dari ndalem Mbah Ali, Aziz gusar dan terus bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, “Kira-kira besok pagi Mbah Ali mau ngajak ke mana ya?”
Keesokan harinya, Aziz diajak Mbah Ali pergi. Berdua mereka berboncengan menaiki vespa. Sementara Mbah Ali menyetir di depan, Aziz yang di belakang semakin gusar. Pertanyaan malam terus menggeliat dalam pikirannya.
Hingga vespa Mbah Ali berhenti di depan sebuah rumah. Mbah Ali berucap salam sembari tangan kanannya mengetok pintu rumah. Tak berselang lama seorang membukakan pintu. Yang tampak adalah sosok orang tua gagah, berkaca mata dan berpenampilan rapih. Mbah Ali lalu beruluk salam, bertukar sapa, hingga berpelukan erat sekali seperti bertemu sahabat yang lama tidak ditemuinya.
Mereka bertiga duduk di ruang tamu. Teh hangat dan hidangan ringan terpapar di meja. Aziz mendapati di sekeliling ruang tamu buku-buku tertata sangat rapih di rak.
“Ini Kiai Basyir sekarang kamu kutitipkan di sini. Belajarlah kepadanya, habiskan buku bacaannya,” pesan Mbah Ali pada Aziz.
Seketika perasaan Aziz kalut. Ekspestasi kepergiannya ke Krapyak untuk menimba ilmu ke KH. Ali Maksum, tapi seperti ada “takdir” lain. Ia diperintahkan supaya belajar pengetahuan umum ke tokoh Muhammadiyah, KH. Basyir.
Selang beberapa tahun kemudian, Mbah Ali berniat mengambil Aziz di kediaman Kiai Azhar Basyir untuk diboyong kembali ke Krapyak. Sendiri beliau mengendarai vespanya. Sesampainya di kediaman Kiai Azhar, Mbah Ali terkekeh ketika mendapati Aziz sedang membaca buku di pelataran rumah Kiai Azhar.
“Loh. Sekarang kamu sudah bisa pakai celana, Ziz?”
Aziz diam tak membalas. Kepalanya merunduk tersenyum malu.
Mbah Ali masih mengamatinya dari ujung kaki sampai pucuk rambut. Terkekeh.
Tak berselang lama, Kiai Azhar Basyir mengenali tawa tersebut dan keluar rumah. Kembali mereka berdua beruluk salam, bertukar sapa, hingga berpelukan erat sekali seperti bertemu sahabat yang lama tidak ditemuinya.
“Ngéné yo Syir, sekarang anakku, Aziz mau kubawa kembali ke Krapyak. Kiranya sudah cukup ia dua tahun belajar di sini. Nanti kalau terlalu lama, takutnya ia jadi Muhammadiyah.” Mereka berdua tertawa. Aziz tidak ikut tertawa, merasa belum maqamnya mengikuti tertawa para ulama unggul dari NU dan Muhammadiyah ini. Masih dalam kondisi tertawa, Mbah Ali berujar, “Lihat saja”, telunjuk Mbah Ali tertuju ke celana Aziz, “sekarang dia sudah pakai celana, padahal sewaktu pertama kali ke sini ia masih memakai sarung.” Gelak tawa kembali memenuhi ruang tamu, kecuali Aziz yang hanya mesem. Menurut Shohibul Hikayat, santri bernama Aziz dari Pati ini adalah ayahanda dari M. Imam Aziz (ketua PBNU dan staf khusus wapres).
Belakangan diketahui jika Azhar Basyir ketika muda, ia dititipkan kepada KH Abdul Qodir Munawwir oleh ayahnya sendiri, Kiai Basyir-untuk belajar Alquran. Ayah KH Azhar Basyir, yakni Kiai Basyir, pernah mengenyam pendidikan pesantren di Tebuireng Hadrastusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari.
Tidak hanya itu, Azhar muda juga tidak pernah absen mengikuti pengajian kitab kuning yang diampu oleh KH Ali Maksum.
Setelah belajar di Krapyak, Azhar melanjutkan ke Tremas-Pacitan dan lalu Kairo. Di Kairo Azhar berjumpa dan berkarib dengan Gus Dur. Sekembalinya dari Kairo, Kiai Azhar Basyir menjadi Ketua PP Muhammadiyah dan Gus Dur menjadi Ketua PBNU.
_Hairus Salim_
Maturnuwun Gus..pencerahannya...
NU dan Muhammadiyah beda tipis namun msh tetap rukun, tapi klo MTA, salafi wahabi, tarbiyah, LDII beda..
Gus miftah ,kulo nyuwun dongakne mugo anak kulo ge ndang mari diangkat penyakite,dadio lare ingkang solehah mugo biso ngangkat drajate keluargo bangsa ln negoro agomo.anak kulo kena mata munis 10 Gus saking jero kandungan.
Matrswun Gus .
Mbok Yo wis rasah ribut, podo2 islame ndadak di firalke. Sing wong pinter Ki kudune wis meneng wae ora malah nambah ribet, Kabeh wis Ono pedommane dewe2
Aku Muhammadiyah istriku dan kluarganya NU. Kami gak bedakan masalah ibadah. Sujudku kpd Allah kitabku Al Qur'an. Klo hari raya istriku apa kata aku
Mantap bang.. Ttp moderat
Muhammadiyah organisasi tertua di Negara kita, saya dr keluarga yg di lahirkan di organisasi tersebut, mengucapkan sehat terus kepada Netizen yg komentar Bagus untuk Gus miftah, jangan ada perpecahan, musuh kita adalah syiah...jangan saling mengolok, ambil yang baik & jangan ambil yg buruk...semua guru Baik..
Walaupun saya belum mengerti apa yg di sampaikan Gus karna saya gag bisa bahasa Jawa, saya yakin gag ada yg di benturkan ceramahnya ...
@Muhammad habib Muhammadiyah itu perkumpulan bukan organisasi
Mntap sma2 brsyahadat prcaya rukun iman...
Muhammad habid di jawa NU organisasi tertua.
coba liht cerita awal datangnya muhamadiyah di jawa...
Smoga gus miftah slalu dlam lindungan Allah SWT.. amin
Mantap Jiwaaa👍👍👍
Sehat selalu Gus Miftah
Sy NU tp mnrt sy NU dn MD/yg lainya ..
Tujuanya sama ..AllOh Taa'la
Yang nonton sambil lihat isi komentar. Semoga rejekinya lancar,panjang umur, sehat selalu. Aminn ya robb
Aamiin..
saya tak ikut ber organisasi. lingkungan saya NU sekolah saya MUHAMMADIYAH. mnurut saya selama memengang teguh Al quran n hadits. itulah islam yg sbnrnya. mslh bda pendapat itu wajar. di stu peran ulama dan kyai sangat penting. mugi gus mifta di paringi umur panjang.amin
Subhanaallah Gus..sy sgt senang ceramanya..tp klo blh sy minta pke bhs Indonesia..biar semua warga Indonesia khususx ummat muslim mengerti arti dari ceramanya..🙏🙏🙏
Mantap,jelas,,,,,,,,,ceramahnya.ini jelas keilmuannya......rukun semua umat islam.rukun indonesiaku
Gus refolusi akhlak. Sama refolusi mental mana yg eksis... ?
Mau NU atau muhammadiyah inti nya mah sama aja, sama² bener gak ada yang salah, yang penting kita itu tetap menyembah Allah bukan yang lain..
Kita ambil aja persamaan nya, perbedaan nya kita jadiin ilmu
Siapa yg ribut TAD
Saya Nu teman" saya muhamadiyah
Walau pun kami berbeda madzhab
Kami saling menghormati.
NGAJI MANING MERENE KIH NING BANTEN ......
Waduh.. saya NU guru diniyah ustadz saya jg NU tapi di namain TPA dulu pas masih kecil 😭
TPA beda sama MTA ..saka sembong bawa glok
Muhammad, Rasulullah SAW diutus ALLAH SWT utk perbaiki akhlak manusia dijaman jahiliyah, sekarang dijaman jahil iyah akhlak tdk penting. Kembalilah kpd ajaran agama yg benar, takutlah kpd ALLAH SWT, jgn takut-ragu utk berbuat baik dan tdk salah kl kita berbuat baik kpd sesama manusia, ciptaan AĹLAH SWT. Masuk Surga dan Neraka yg menentukan hanya ALLAH SWT, bukan ditentukan oleh manusia. Lanjut Gus👍👍👍
Nu yyp yadinan tahlilan dan sholawatan dibakan gk usah ngurus kaum congorona titik lanjuuuut nu ttp jaya
@@nuralifahalifah6490 NU itu merangkul,jangan suka menjelekan muslim lainya, contohilah nabi muhammad saw
Mantul....sangat bermanfaat
Juosssss Gus....👍👍👍👍
Yg masih mmpermasalahkan qunut.. main lah yg jauh.. Jgn bnyk tidur... Bnyk mmbaca
Like pertama komen pertama sehat slalu z gus miftah
Gus miftah semoga panjang umur🤲
mifta bisa baca arab tanpaHP atau al qur'an,,,,,kira" bisa apa tidak ya,,,,,
Astaghfirullah...kok masih diributkan masalah qunut subuh dll yg membedakan antara amaliah NU dan Muhammadiyah. Semuanya bisa salah, juga bisa benar. Bisa salah karena penjelasan yang tidak tuntas, bisa benar semua jika penjelasannya bijak dan tuntas. Misal, orang Muhamadiyah mempersoalkan "sholawatan" bakda adzan Maghrib di masjid". Dengan emosional, orang NU menjawab, "Sholawatan kok dilarang, orang yg grang-greng gitaran nggak dilarang."
Pastinya, semua orang akan membenarkan/menyetujui jawaban orang NU itu karena argumennya membenturkan antara "orang yg bersholawat" dengan "orang yg bermain gitar". Ini namanya menjawab persoalan-persoalan dengan jawaban yg asal-asalan, asbun, tidak ilmiah dan di luar nalar sehat. Mengapa? Karena konteksnya jauh berbeda yakni orang yg sholawatan yg dimasalahkan orang Muhammadiyah itu jelas orangnya di masjid sedang menunggu untuk shalat berjamaah, tapi orang yang grang-greng main gitar itu tidak di masjid. Ini contoh faktual yg harus diperhatikan.
Jawaban orang itu juga mengarah kpd fitnah bahwa Muhamadiyah itu antisholawatan. Ini fitnah yg keji. Mbok ya kyai NU kalau menjawab pertanyaan ataupun kritik dari Muhamadiyah yg bijak, tidak memprovokasi menebar kebencian. Bukankah SETIAP MUHAMMADIYAH ITU NU, TAPI TIDAK SETIAP NU MUHAMMADIYAH? Mau bukti kalau pernyataan itu benar? Ini buktinya. Coba kita lihat lambang ormas NU. Di sana ada 4 gambar bintang di bawah bumi. Apa maksudnya? Bintang-bintang itu menggambarkan 4 Madzab yg resmi diakui NU yakni Hambali, Hanafi, Maliki, dan Syafi'i. Majelis Tarjih Muhammadiyah dalam menentukan hukum fiqih selalu bersandar dari 4 madzhab ahlussunah wal jama'ah itu. Yang terbaik dan terpercaya diambil dan ditetapkan dengan SK, lalu dikumpulkan dalam HPT (Himpunan Putusan majelis Tarjih Muhammadiyah). Sementara itu, ormas Muhamadiyah tidak pernah mengklaim untuk mengikuti satu madzab tertentu. Dengan demikian, semua hukum fiqih yg digunakan sebagai pedoman beribadah itu, SESUNGGUHNYA TELAH DIREKOMENDASIKAN OLEH NU. Mengapa masih ribut? Paham? Memang, di akar rumput Muhamadiyah sering dijumpai hal yg sering menyakiti hati dan perasaan orang NU karena kedangkalan ilmu agamanya. Jadi, marilah, NU dan Muhammadiyah bersatu bergandengan tangan demi Indonesia. Tolong, wujudkan cita-cita mulia Gus Dur untuk memberdirikan "akademi" untuk mengkaji fiqih Muhammadiyah dan NU. Terimakasih admin. Sehat selalu. Aamiin...
Yahh begituah,,,, kami gak pernah ribut tentang agama, saya NU dan tetangga kampung kami muhamadiah kami selalu menghormati demi keutuhan NKRI,, trimakasih salam dari LAMPUNG INDONESIA,,
Yg Ribut dibawahnya gan, yg gag paham & cari provokator, yg atasnya mah bersaudara saling mencintai...
Mantap ceramahnya broo gus miftah
Nggk ada ngributin qunut ini? 🤔 Ngk usah saling menghujat. Semua agama Islam baik utk orang Islam . Agama Kristen baik utk org kristen , dan agama lainnya baik utk pemeluk agamanya masing2 . Gus Miftah lanjutin dakwahnya,semoga diberi kesehatan terus Gus .aminn
Yang semangat lek sangune biar banyak .
Aku islam NU, PERCIS,MUHAMADYAH tapi subuhan tanpa qunut...
Siip Gus
Semoga beliau selamat tida ada apa apa aminn
Seht trus guss.. Salam wong jowo..
Iso waee gus..masio telunjuke ngadep nduwurr..kuwi saruuu...joss guss
Ternyata bener hukumnya haram ,
orang ziarah DI kubur.
Gus Miftah..ustadz idolaku Arip dn bijaksana cocok Karo keyakinan ku
cerdas gus..
Mantul gud
Perutku skit gus liat vdio ini ngakak parah,,tmben gak pke kc mata krg metall✌mau qunut/gak urusn masing2 pntg ttp sholat ya gus drpd gak sholat mlh dosa
Smart.. Cara berfikirnya moderat.
yess
Semoga sllu sehat gus miftah
Mantab pak ustad.
Miftah pernah ngenyek Tengku Zul saat mentasrif "kaffara-yukaffiru-kufran", ternyata miftah gak ngerti naibul fail. sekarang miftah bisa ditasrif "gobbloko-yugobbliku-goblok tenanan".
Anda lebih pintar kah dari gus miftah?
@@kangenuychannel22 takon maneh. goblok dobel malah
Bangga jadi NU. Semoga Gus Miftah sehaat panjang umur sukses selalu aamiin
Jangan suka memfitnah, di hadapan Alloh akan jadi penyesalan.
Jujur aku gak suka cerama ini karna kebanyakak aku tidak ngerti artinya.aku orang sulawesi tdak mengerti bahasa jawa jdi 100 ..persen tdak tau apa yang di ceritakn oleh gus fita ini.kalw bole beri saran taruh terjemahan bahasa indonesi biar semua orang bisa mengerti
mantul gus
Sip tenan
Cryscom Productions jji
Assalamualaikum pakde hadirr tetap semangat dan sehat selalu untuk pakde set komp amanah pakdee
Solatnya Muhammadiyah mencontoh solat di Masjidil haram dan Nabawi TDK pakai qunut pada solat subuh
Yang salah itu kalian yang denger adzan subuh bukannya bangun malah tidur lagi.Yassalam....
kok saling sindir .
smua itu kan cm anggota hanya untuk di dunia.klu uda mati nafsi nafsi kenbali ke kelakuan kita sendiri.
Ya begitulah, kalau terlalu menyudutkan. Selalu mengadu domba. Atau menyindir golongan tertentu.
🙏🙏🙏
Tolong bimbingan nya gusmiftah.. Krn orang NU banyak kehilangan identitas. Dg istilah2 yg kelihatannya sepele tp sangat penting. Mohon Gus muntah.
The best...bikin ngakakkkk
Tabayun gus mifta, ke mta, Biar gak jdi fitnah. Sesama islam gak boleh saling menjelekkan. Hidup jng cuma jarene.
atau Nahdlatul Ulama mempunyai arti kebangkitan ulama. Didirikan oleh KH. Hasyim Asyari pada tanggal 31 Desember 1926. Sedangkan didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912. lebih memilih menggunakan pendidikan formal mendirikan sekolah-sekolah sampai perguruan tinggi.
Pesannya dapat tapi yang jadi masalah karena bahasa Jawa jadi ngangguk ngangguk paham aja.
Semoga sehat selalu 👍👍
Yg penting satu dasarnya islam dan sunnah
Nu dan mohamadiyah samgat tdk messlahkan
hadir abah taiwann woo aii niii
Mohon maaf maaf gus,klo dakwah itu gunakan lah dengan kata2 yg baik dan benar.dan jika berdakwah itu jangan lucu nya doang yg d andalkan.tapi,dakwahny itu yg harus d utamakan.dan 1 lagi... tentang MTA yg melarang tahlilan.jadi,menurut saya tentang mta melarang tahlilan itu yg d maksud adalah tahlilan yg d baca sekelompok orang scara berjamaah,dengan tujuan untuk mengirim doa kpd orang yg sdh mati selama 7 hari,40 hari,100 hari... nahhh... dsni gak ada tuntunanya gus... maksud itu maksud ust sukino.klo tentang yasinan juga.gk ada dlm quran hadis mengenai yasinan memperingati 7 atau 40 hari kematian... ingat gus! Sblm islam masuk agama hindu lah yg paling bnyk d anut oleh masyarakat.dan waktu itu,pulau jawa salah satu pulau yg sulit d masuki agama islam.dan d tulis dalam sejarah,sunan kalijaga akhirny membuat kebiasaan2 orang hindu itu d campurkan ke agama islam.contoh:selametan,tahlilan/yasinan 7 hari/40 hari.sedekah bumi/laut.ya jd, janganlah jd orang sok benar ilmu nya.blm tentu ilmu gus itu benar d mata allah
Wah lebih pinter dr gus Miftah ini Top
Mantap guss
Apik...
Semoga yg laik diberi umur panjang oleh allah swt
mantul tenan
siyap gus
Cocoknya jadi dalang pas goro2/limbukan.
Yg sangat disayangakan ga ada subtitle bahasa Indonesianya 😁
🙏kalo anda kurang paham maksudnya, anda tanya sama org yg paham bhs nya gus miftah sambil mutar vidionya🙏🙂
Sayang masih suka menyalahkan bahkan menjelekan saudara muslim lainnya, dan banyak nglawaknya.
Tuy2....dikampung aku mayoritas Muhammadiyah..ada qunut ada tahlil ada yasinan ada 7 hari bagi keluarga yang ada meninggal.ada 40 hari ada 100 hari ada mendak ada 1000 hari...cuma bedanya kalau romadhon sholat tarweh 13 raka'at..jum 'at adzan cuma 1 kali. Terus apa bedanya dg En U ? Kan cuma beda tipis.jaman udah dekat kiamat kq kita masih mempersoalkan hal2 yang kecil sebagai ciri khas sebuah perserikatan.kalo ciri khas yg dimiliki Muhammadiyah sama dg NU, berarti bukan Muhammadiyah. Kalo ciri khas NU sama dg Muhammadiyah berarri bukan NU...kalo Muhammadiyah masih usreg dg NU itu berarti hanya ingin cari musuh sedang musuh besar kita sudah didepan mata kita!!!
Bukan Muhammadiyah yg GK gadain tahlin itu tapi MTA
Jangan ribut pendiri NU dan Muhamadiah dulu gurunya sama
Arep dikir pirang gudang nengumah yang tau hanya Alloh ora usah dipamerna
Madzabnya langsung Rasulullah saja sudah jelas dlm hadist.
4 mahdazb itu juga dari Rasulullah sanadnya.
Jgn sok pinter dan sok alim bro dolanmu kurang adoh mondokmu kurang suwe turumu kurang bengi
mantaf
Iki ceritane jarene jarene ,, coba di lihat video MTA terkait ini jgn jarene jarene,,, jaka sembung bawa golok 🤣🤣🤣🤣🤣
Yg full versi ada TDK?
Ada
Arep qunut arep ora qunut
Sing penting sholat
Yo too....
mantaft
th-cam.com/video/ZYHRscHOZrw/w-d-xo.html vidio lainnya👍👍😁
Kecilku nurut nu udh gde nalar ak plih sndri
Saya nu saya sholat subuh terkadang lupa membaca doa qunut menurut ku gak salah yang salah itu orang yang gak sholat
Nu dan muhammadiyah
Egk pernah bertebat
Alangkah baiknya klw ceramah gak usah sebut organisasi islam lainya Boss
Semua sudah tahu ngapain juga dibahas. Itu sama saja dengan mengungkit-ungkit. Sudahlah tak usah tauk usah ceramah agama dengan kedok Indonesia, pancasila, bhinneka tunggal ika dll. Indonesia itu sebenarnya aman dan damai sejak dulu. Hanya ulah kafir komunis yang banyak nyamar Islam saja yang banyak bikin fitnah untuk menhancurkan tatanan negeri ini.
Gini aja deh,kita NU mewajibkan qunut untuk apa? Yah untuk menambah pahala orang Islam meskipun sebenarnya dalam Islam qunut itu Sunnah! Ada yg salah?
gus di mana rakyat solo banyak menggeluh apaharus di pertahan kan jokowi ini gus
Betul banget
Masalah qunut wis kedaluarso bro.
Masuk salafy mantep koe gus!!!!!