ไม่สามารถเล่นวิดีโอนี้
ขออภัยในความไม่สะดวก

Rahasia dibalik Bismillah - Dalam Kitab Masnawi Jalaludin Rumi | quranholic❤️

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 29 ส.ค. 2024

ความคิดเห็น • 4

  • @srinhnunung2129
    @srinhnunung2129 หลายเดือนก่อน

    Masyallah ..

  • @yanakerja-br2yr
    @yanakerja-br2yr 20 วันที่ผ่านมา

    Maa Syaa Allah, seneng banget bisa mengulang kajian ini 😊🙏

  • @dinarywibowo9731
    @dinarywibowo9731 หลายเดือนก่อน

    Alhamdulillaah... terima kasih menemukan kajian ini

  • @GBSalik
    @GBSalik หลายเดือนก่อน +2

    KINI AKU MERASAKAN AWAL BANGUNAN DIRIKU
    BERSAMAMU YA ALLAH
    Apa yang dulu kita percayai akan kebe-
    narannya suatu saat akan bergeser atau
    berubah karena ada kebenaran lain,
    karena bisa jadi suatu kebenaran itu
    karena dukungan oleh pendapat umum yang
    mayoritas sehingga kebenaran yang
    minoritas tenggelam. Kebenaran di suatu
    tempat akan berbeda dengan kebenaran
    ditempat lain sesuai dengan adat
    istiadat daerah masing-masing.
    Keyakinan yang kita yakini pada saat
    kita masih pada awal perjalanan akan
    berubah pada akhir perjalanan dalam
    menempuh jalan Allah dikarenakan semua
    itu mempunyai tahapan-tahapan yang
    dalam tiap tahap ada sesuatu yang harus
    ditinggalkan karena sudah tidak cocok
    atau tidak sesuai pada tahap selanjut-
    nya hingga akhir perjalanan. Pada salik
    yang baru berjalan di jalan Allah akan
    mengerahkan segala usaha, upaya dan
    perjuangan yang semuanya dilakukannya
    dengan kekuatan penuh dari dirinya dan
    ini merupakan awal bangunan diri yang
    harus dibangun dalam menempuh jalan
    Allah dan akan berubah pada akhirnya,
    setelah pada akhir perjalanannya salik
    akan menyadari bahwa apa yang telah
    dibangunnya dengan kekuatan dirinya
    sudah tidak berlaku atau sudah harus
    berubah karena tidak lagi sesuai dan
    harus dihancurkan untuk bisa mendirikan
    bangunan baru bersama dengan Allah
    karena apa yang telah kita sangka
    segala amal yang kita lakukan itu
    seolah dari usaha sendiri ternyata jika
    tanpa bantuan dari Allah semua itu
    tiada akan terjadi atau hanya sia-sia
    belaka.
    Ada pemahaman baru yang saya rasakan
    dari cerita antara Nabi Musa dengan
    Nabi Khidir, pertama soal perahu yang
    dilobangi oleh Nabi Khidir ibaratnya
    tubuh manusia. Kenapa dilobangi agar
    perahu/tubuh manusia tidak dirampas
    atau ditawan oleh penguasa yang suka
    kepada perahu/tubuh orang yang peduli
    kepada perahu/tubuhnya. Dengan dilo-
    banginya perahu/tubuh orang tersebut
    agar perahu/tubuh orang tetap bisa
    sampai melewati penguasa. Ini bisa di-
    ibaratkan seorang salik yang berjalan
    menujuh Allah harus sudah tidak
    memperdulikan dirinya atau tubuhnya
    agar tidak ditawan atau tertawan
    pemenuhan dari jasmaninya sehingga
    sulit melanjutkan perjalanannya.
    Yang kedua Nabi Khidir membunuh anak
    kecil itu ibaratnya membunuh keberadaan
    nafsu yang tidak baik yang nantinya
    akan selalu menghalangi setiap perja-
    lanan salik dalam menempuh jalan
    menujuh Allah.
    Yang ketiga Nabi Khidir mendirikan
    bangunan yang sudah mau roboh milik
    seorang anak yang didalamnya ada harta
    karunnya itu ibaratnya manusia, manusia
    memiliki suatu yang berharga yaitu hati
    yang merupakan harta karun milik Allah.
    Seseorang tidak akan sampai ke harta
    karun bila terhalang tubuh dan nafsu yang selalu mengajak kepada sesuatu yang tidak baik.