Hukum Syarak, Akal & Adat - Ustaz Aireroshairi Roslan

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 11 ก.ย. 2024
  • Hukum Syarak, Akal & Adat
    LIKE FB Masjid As-Sobirin:
    / masjidassobirin
    oleh Ustaz Aireroshairi Roslan
    Kuliah Maghrib (Selasa), 17 Syawal 1438 (b. 11 Jul 2017M)
    di Masjid As-Sobirin, Lembah Keramat
    Tonton kompilasi video kuliah (versi pendek):
    bit.ly/2oOzV88
    bit.ly/2oOzV88
    bit.ly/2oOzV88
    FOLLOW INSTA Masjid As-Sobirin:
    / masjidassobirin
    Pengertian Hukum Syara’, Akal dan Adat dalam Islam
    Hubungan antara manusia dengan Tuhannya dinamanakan ‘ibadah. Sedang hubungan dengan sesama manusia dinamakan mu’amalah. Al-qur’an dan sunnah Rasul merupakan undang-undang samawi yang mengatur tata cara beribadah dan bermu’amalah yang berlaku sepanjang masa. Adat istiadat dan budaya yang berkembang ditengah masyarakat merupakan hukum produksi manusia yang masa berlakuknya relatif singkat. Pada suatu saat hukum itu tidak berlaku bila manusia sendiri sudah tidak menghendaki kehadirannya.
    Berkembangnya adat istiadat dan budaya, karena manusia diberi akal fikiran dan kesempurnaan panca indera. Akal digunakan untuk berpikir tentang kebenaran dan keadilan dibawah bimbingan Al-qur’an dan sunnah Rasul untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki dalam kehidupan nanti di akhirat. Perkembangan adat istiadat dan budaya terutama dikalangan muslimin harus diselaraskan pula dengan Al-qur’an dan As-sunnah.
    Semua aktifitas yang berkembang ditengah masyarakat, hendaklah diusahkan agar senantiasa berjalan terus tanpa mengabaikan bimbingan Al-qur’an dan sabda Nabi Muhammad SAW. Baik dalam bidang ibadah atau pun mu’amalah, sehingga tatanan masyarakat makin bertambah baik dan sejahtera. Oleh karena itu hukum-hukum tersebut dibagi menjadi tiga perkara, yaitu :
    Hukum syara’, ialah firman Allah yang berhubungan dengan segala pekerjaan orang-orang mukallaf, berupa perintah (thalab) atau mubah (ibahah) dan keduanya mempunyai sandaran (wadla’).
    وَالحُكم الشرعى هو خطاب الله المتعلق بأفعال المكلفين بالطلب او الإباحة والوضع لهما
    Hukum akal, yaitu penentapan suatu perkara atas perkara yang lainnya atau penolakan suatu perkara kepada perkara lainnya, dan dalam menetapkan atau menolak hukum(perkara) tersebut tidak membutuhkan uji coba yang berulang-ulang dan tidak membutuhkan sandaran (wadla’). Seperti menetapkan 1+1 = 2,akal tidak perlu menunggu uji coba yang berulang-ulang seperti halnya hukum ‘adat. Dan tidak membutuhkan sandaran seperti halnya hokum syara’.
    والحكم العقلى هو إثبات امر او نفيه من غير توقف على تكرر ولا وضع واضع
    Hukum adat, ialah menetapkan hubungan antara dua perkara yang disandarkan pada dua hal,yakni “ada” dan “tidak ada”, yang membutuhkan uji coba yang berulang-ulang, serta bisa saja bertentangan dengan kebiasaannya, dan tidak menimbukan efek bagi keduanya kepada yang lainnya.
    والحكم العادى هو اثبات الربط بين امر وامر وجودا وعدما بواسطة التكرر مع صحة التخلف وعدم التأثير احدهما
    Seperti api yang membakar, api (ada) membakar (ada),membakar ini disandarkan kepada adanya api, namun hokum adat api yang membakar ini bisa saja bertentangan dengan kebiasaannya, seperti yang terjadi pada Nabi Ibrahim AS, apai tidak membakar beliau atas izin Allah.
    Dinukil dari kitab Ri’ayah al-himmah jilid 1
    Disalin dari : www.bacaanmadan...
    #jomkemasjid #gengmasjid #islamisfirstclass #islam #muslim #masjid #video #kuliah #ceramah #agama #tazkirah #ringkas #ustaz #majlis #ilmu

ความคิดเห็น • 14

  • @masradin6886
    @masradin6886 2 ปีที่แล้ว +1

    Kita mengaji aqidah yg benar dgn satu perbahasan yg sangat sesuai dgn akal dan nas nas alquran Tuhan dapat dikenali kerana ada asas yg kuat bertapak di pada akal moga masuk kehati dan kita jatuh hati dgn Tuhan hingga rasa takut dan cinta subur dihati kita

  • @abubakar-jr8xs
    @abubakar-jr8xs 4 ปีที่แล้ว +2

    Bagus dan jelas sekali dan mendalam dengan conto-contoh yang memadai dan lengkap penyampaiannya, in syaa Allah

  • @mohdfauziabubakar1836
    @mohdfauziabubakar1836 5 ปีที่แล้ว +2

    alhamdulillah

  • @mohdfauziabdullahdesigner4614
    @mohdfauziabdullahdesigner4614 2 ปีที่แล้ว +1

    Terbaik

  • @rizalsaid3700
    @rizalsaid3700 3 ปีที่แล้ว +1

    Alhamdulillah saya mudah faham bila dengar ustad mengajar

  • @khairulkhairul5313
    @khairulkhairul5313 4 ปีที่แล้ว +1

    Bagus penerangan ust ni..

  • @assobirin2010
    @assobirin2010  7 ปีที่แล้ว +1

    Tolong SHARE video ini semoga ramai boleh mendapat manfaat, in sha Allah. Jazakumullahu khairan.
    Tonton kompilasi video kuliah (versi pendek):
    bit.ly/2oOzV88
    bit.ly/2oOzV88
    bit.ly/2oOzV88

  • @bidi912
    @bidi912 3 ปีที่แล้ว +1

    Alhamdulillah...dah cerah pandangan mata dan hati.terima kasih ustaz

  • @mohdsubhi5785
    @mohdsubhi5785 6 ปีที่แล้ว +1

    assalamualaikum..sya suka sgt ustaz ceramah sb mudah sya phm..hrp dpt upload kliah tntang sifat 20 (mukhalafatuhu lilhawadisi)

    • @Jaiz1_23
      @Jaiz1_23 6 ปีที่แล้ว +1

      Mohd Subhi .
      .
      👍
      .
      Jgn bahas sifat dlu,, klo blm paham ..
      3 hukum akal..
      .
      Wajib . Mustahil. Jaiz.
      .
      Pengertian (Wajib) juga di bagi menjadi 3 .
      .
      1. Wajib mutlak.
      .
      2. Wajib mukhoyat.
      .
      3. Wajib Sardi.
      .
      .
      Ada wajib NADZORi dan ada juga wajib dzorurhi .
      .
      Wajib itu pengertian nya..
      .
      Sesuatu apa yg di temukan oleh akal akan ada dan tiada nya.. ( ini di sebut wajib ) ...
      .
      Mustahil.
      .
      Segala sesuatu yg tidak di terima oleh akal akan adanya ..
      ( Ini di sebut Mustahil )
      .
      Jaiz
      .
      Sesuatu barang yang menerima ada dan tiada dengan jln bergantian.. .
      .
      😁 Bingung klo tampa guru..

    • @user-nx9vq1il3r
      @user-nx9vq1il3r 5 ปีที่แล้ว +1

      Barokallah

  • @asmuni5983
    @asmuni5983 3 ปีที่แล้ว

    mesealloh

  • @pakmahran4687
    @pakmahran4687 11 หลายเดือนก่อน +2

    Hukum syarat.taqlib .whadhoi.😀

  • @basrishah1461
    @basrishah1461 4 ปีที่แล้ว

    Hukum adat itu sunnatullah. Kalau alam ini tidak beroperasi mengikut hukum adat yg penuh bijaksana maka Allah itu tidak bijaksanalah. Buktinya Allah maha bijaksana ialah alam ini beroperasi mengikut adat yg rasioanal masuk di akal