Filosofi harimau ibarat seseorang yang merantau seorang diri tanpa ada sanak saudara di perantauan dan berusaha bertahan hidup, sebisa mungkin menghindari masalah, jikalau jumpa masalah selesai dalam waktu singkat. Filosofi singa seseorang yang hidup menjadi tulang punggung keluarga, apapun ceritanya hidup mati hanya untuk keluarga, kalaupun terjadi masalah keluarga masih ada untuk bernaung.
Benar saya umur 36 , moral itu berubah apa lagi yg berbasis agama. Waktu saya kecil pak ustad itu ialah orang yg hampir seumur hidup nya mengajarkan belajar agama etitude nya bagus, seumur hidup nya ga pernah berbuat nista maka dia dapat gelar ustad dari masyarakat di sekitar yg seolah jadi juri buat dirinya seumur hidup nya. Tapi sekarang ustad itu ko asal pake peci, pake sorban jangot panjang, pake gamis ko langsung ngaku jadi ustad, bukan masyarakat yg memberi gelar tapi dirinya sendiri. Atau dulu nya orang non muslim jadi mualaf lalu belajar agama Islam sedikit ceramah kemana -mana lalu di panggil ustad. Pak kyai saya jaman dulu ga ada potongan -potongan kiyai jarang pake gamis, ga bersorban ga ada jangut nya sama sekali, bahkan masih suka ikut main bola bersama kami di lapangan depan pesantren , sering kena sleding malah ketawa -ketawa, coba klw kyiayi jaman sekarang di sleding mungkin sudah penistaan terhadap ulama. Tapi ketika ngajar di tanya apa pun selalu bisa jawab. Dan semua orang di kampung nya mangil pak yayi.. Ketika beliau wafat hampir satu Kampung menangis.
Para pleyer ML perotes gara gara harus mengeluarkan uang untuk top up agar mendapatkan diamon kuning.: Lalu di sambung dengan video bapak ini.😂😂😂😂😂😂😂.asli itu kocak banget bikin ngakak.sama yg player miya by like.plyer teng bay like.😂😂😂😂😂😂😂
Bicara soal harimau di awal membuat saya teringat sejarah harimau pembunuh di India, memakan ratusan manusia, harimaunya sangat cerdas dan butuh waktu sangat lama baru bisa dilumpuhkan. Setelah dilumpuhkan terkuaklah penyebab kenapa harimau bengal ini memburu manusia, ternyata ada cedera yang membuat harimau tersebut tidak bisa berburu secara normal, namun karena lapar harimau tersebut merubah buruannya menjadi manusia yang tidak memiliki pertahanan alami ditubuh. Bicara soal kebenaran, saya menganut "tidak ada kebenaran absolut, dan juga tidak ada kesalahan absolut" semua bergantung kondisi saat mencari jawaban kebenaran tersebut
Itu namanya Harimau Champawat. Semoga hewan-hewan lain mencontoh Harimau legendaris itu dalam hal membantai manusia sebanyak mungkin, anggap saja depopulasi manusia...
@@bancetkole9117 orang yg sama yg juga membunuh Macan Tutul Panar di India.😮 Jikalau masih hidup, apakah masih bisa mempertahankan kesombongannya dengan membunuh Gustave dari Burundi? I'm not sure...
yang saya tangkap adalah kebenaran absolut itu ada, tapi akal dan indera kita tidak akan mampu meng-comprehension-kannya secara langsung, akhirnya kita memilih jalan yang berbeda kepadanya, namun pucuk darinya adalah sama.
Setuju sih kebenaran itu dinamis sesuai kebutuhan. Yg dulu dianggap baik sekarang bisa jadi kurang baik bahkan buruk dan sebaliknya. Seperti kata Mas Sabrang, "Kebenaran yg kamu yakini saat ini bisa jadi kesalahan yg belum dipahami"
Saya sependapat dg Pak Guru Gembul. Tidak ada kebenaran yg Mutlak. Konflik terjadi karena tiap personal mempertahankan pendapatnya masing-masing. Kebenaran yg sesungguhnya milik Tuhan yang maha Esa. Terimakasih Pak Guru Gembul atas ilmunya, Sangat bermanfaat sekali 👏
Moral adalah alat yg diciptakan oleh orang-orang yg tidak menyukai superioritas. Seperti kekayaan, kekuatan, kecerdasan dll. Padahal fakta di lapangan yg kita sama-sama tahu bahwa "ikan besar ya makan ikan kecil." Kalo tidak ingin dibodohi ya jadilah cerdas, jadilah kuat, jadilah kaya. Bukan malah menggunakan moral untuk nyerang-nyerang orang yg lebih baik daripada anda. Anloginya sama kayak singa kalo dikasih moral, jadi tidak natural, ngga kebayang gitu ketika singa sedang menyantap hasil buruannya terus ada orang yg ngomong: "Wah dasar singa ngga bermoral, beraninya nyerang yg lemah." Dan yg lebih ngga kebayang lagi singanya ngejawab: "Yaudeh, besok saya jadi vegetarian aja."
ide Pola Pemikiran video ini seperti pemikiran saya ketika masih remaja... Ide pemikiran saya saat itu adalah Segalanya bermuara kpda kebutuhan manusia... Kemudian pengalaman mengatakan....Tidak semua berdasarkan kebutuhan tpi ada yg bersasarkan keyakinan.. Contoh : Kebanyakan Nilai Akhlaq dalam ajaran Islam tidak pernah berubah,, sperti mengucap salam, dari 14 abad lebih yg lalu tetap sama diseluruh dunia... Shalat lima waktu(termasuk Ahklaq juga) tidak pernah bergeser, misal shalat Isya jadi jm 12 malam awal waktunya, atau berubah menjadi 2 rakaat, tetapi tetap sama sampai hari ini... Fakta... Jika ini bermuara kpada Tuhan lalu Tuhan sebagai bentuk kebutuhan Psychologi/kejiwaan manusia, maka itu bnar, tetapi keberadaan Tuhan itu sendiri ada berdasarkan Informasi yg terjaga, bahkan buktinya ada Al-Qur'an, Tuhan adalah kebutuhan Manusia/lebih tepatnya Manusia Membutuhkan TUHAN. Tetapi Tuhan tidak bergantung/membtuhkan Manusia... Ini Fakta..
Ada istilah golden rule of ethics, perlakukan seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan. Agama juga menekankan untuk berlomba dalam kebaikan, bukan berlomba dalam kebenaran. Karena benar sekarang besok bisa salah, tapi kebaikan dari dulu sampai sekarang masih tetap sama nilainya 🙌
Bagi mayoritas anggota sebagian suku asli di benua amerika 'zaman dulu', mengorbankan anak kecil kepada dewa (utk menolak bala) adalah suatu bentuk 'kebaikan', karena mereka berpikir bahwa hal tsb menyenangkan dewa (demi kemaslahatan masyarakat mereka saat itu) Tapi sepertinya, mayoritas dari mereka 'saat ini' sudah tidak lagi menganggap bahwa pengorbanan anak kecil kepada dewa adalah sebuah bentuk 'kebaikan'. Jadi, menurut saya, kebaikan juga adalah hal yang bersifat dinamis/ berubah. Atau mungkin, pak Gugem tidaklah memisahkan antara konsep kebenaran dgn kebaikan 👍
Maka dari itu biar Tuhan yg mengatur semuanya, manusia ikuti saja aturan Tuhan. Jgn manusia buat aturan sendiri jadi banyak manusia yang belagak jadi Tuhan jadinya peradaban kacau. Klo kita semua mengikuti aturan Tuhan maka GK perlu berdebat benar atau salah ,kita bisa serahkan semuanya ke Tuhan kembali Pada Tuhan!
@@3jerukgaming apakah "baik' nya suatu perbuatan itu karena diperintahkan tuhan, atauhkah karena memang perbuatan itu "baik" makanya diperintahkan tuhan?
Kebutuhan dasar makhluk hidup itu: 1. Bertahan hidup (makan, minum). 2. Mempertahankan eksistensinya (beranak pinak). Dua Kebutuhan ini tak pernah berubah dari masa ke masa, bahkan dari mulai virus (mikro biologi) sampai manusia sekarang ini, maka seharusnya MORAL itu juga tak berubah atau ada BENTUK DASARNYA. Bentuk Dasar moral tentunya mengikuti bentuk dasar kebutuhan makhluk hidup. Bentuk dasar Moral utk memenuhi kebutuhan hidup (makan dan minum) ada pada kalimat "makanlah sesudah lapar dan berhentilah sebelum kenyang", alias SECUKUPNYA (makan dan minum secukupnya). Bentuk dasar moral utk mempertahankan eksistensinya adlah berhubungan seks dengan lawan jenis dan cukup dengan satu saja. Jadi kalau ada orang rakus, tak mampu mengendalikan hawa nafsu makan, minum atau seks sebenarnya dia sudah AMORAL. Ingat itu BENTUK DASAR MORAL, bukan moral yg sudah dimodifikasi/direkayasa. Kalau yg sudah dimodifikasi/direkayasa inilah yg disebut MORAL YG DINAMIS. Moral itu dinamis karena mengikuti KEBUTUHAN DASAR yg berkembang menjadi semakin banyak atau direkayasa/dimodifikasi oleh manusia itu sendiri baik dgn menggunakan science dan atau agama. Semakin BANYAK PENGETAHUAN, semakin TINGGI ILMU maka manusia cenderung akan merekayasa/memodifikasi/menciptakan kebutuhan-kebutuhan baru yg nantinya harus digunakan oleh manusia maka Moralpun akan berubah. Kebutuhan pokok zaman now: Sandang, pangan, papan, kuota internet. Maka moral adab pergaulan pun berubahh dan perilaku berubah dengan MORAL2 BARU yg dahulu dianggap tidak sopan sekarang dimaklumi, yg dahulu dianggap sopan sekarang tidak. Cthnya: Saat BERBICARA dengan orang lain (apalagi yg lebih tua) sambil mainan HP itu TIDAK SOPAN, sekarang semua orang memakluminya. Dahulu meginterupsi orang mainan HP dianggap sopan, sekarang yg lagi mainan HP justru yg emosi. Moral telah berubah sesuai kebutuhan. Ini yg dimaksud PAK GURU dengan DINAMIKA MORAL?
Pembahasan kali ini mengingatkan saya pada lagu @DEWA di album laskar cinta yang berjudul " shine on"". Di lirik lagu tersebut di tuliskan bahwa "apa yang kamu yakini sebagai sebuah kebenaran mungkin bukanlah sebuah kebenaran buat yang lainnya". Dulu mikir keras tentang hal ini... Dan mulai berpikir ternyata itu menjelaskan tentang relativitas.dan video ini memperjelas tentang makna yang terkandung dalam lagu yang sering dengarkan di album 2007.
@@dumhamidiabuz7619 baladewa warisan bang...karna dulu abang abangan di kampung beli nya kaset itu, sebagai adik yg pengen update khasanah musik jadi ikut ikutan saja.dan cukup merasa keren saat teman sebaya belum tau,kita udh dengerin.
“Dua hal senantiasa memenuhi hati dengan kekaguman dan hormat yang selalu diperbarui dan bertambah, semakin kita sering bermeditasi tentangnya; langit dengan bintang diatas dan hukum moral didalam.” (Immanuel Kant, Critigue of Pure Reason) hukum moral nampaknya berubah, namun tidak ada perubahan secara substansi, moral tetap ori dan merupakan hukum universal, hanya etika dan estetika ditataran praktis yang mengalami perubahan disesuaikan dengan kebutuhan (motif pamrih).
Saya setuju Pak Guru. Karena perubahan adalah sesuatu keniscayaan. Kalo kita ga mau berubah ya kita berhenti hidup. Dalam hal apapun kehidupan ini akan berubah seiiring waktu. Hanya saja kita tetap harus memegang teguh jati diri kita. Jatidiri Keimanan dan kebudayaan kita jangan sampai luntur. Menyesuaikan perkembangan jaman dengan tetap memegang teguh jati diri.
Agama yang memiliki dasar penjelasan yang komplit dan tidak diragukan lagi kebenarannya, tidak akan pernah berubah. Yang berubah adalah pemahaman umatnya dan tafsir terhadap dasar pegangan yang dimiliki, sedangkan agamanya sendiri tidak pernah berubah.
Inilah yg membuat sy bertahan untuk jadi subscriber setia pak guru . Krn beliau selalu mempunyai sudut pandang yg berbeda meski njelimet tapi keren.. sukses selalu pak guru 👍
Saya lebih dulu mengenal Singa lewat mainan saya waktu kecil, mungkin dari situ tumbuhnya tendensi terhadap Singa, dan saya ada di tim Singa. Tapi walaupun begitu, sebetulnya sifat saya lebih ke Harimau, yg susah buat bersosial dan terkadang lebih suka ngisi waktu sendiri sampai berhari hari
banyak hal yg disampaikan pak guru itu sdh sy baca di bbrp buku.. itu hal biasa, tapi... bagaimana menyampaikan kembali detail poin2 tanpa terlewatkan dan terstruktur, INI BUTUH KEAHLIAN KHUSUS diluar memory yg maksimal.. sudah hampir 70-80% sy selesaikan video nya, cuma 4 video sy berbeda pandamgan.. salut buat pak profesor gembul.. 👍
Terlepas, yang bisa manusia lakukan adalah menjalankan kehidupan sebaik-baiknya sesuai dengan keyakinan dan kemampuannya. Yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah, yang asli dan yang palsu, yang realita dan yang fiksi semata, pada akhirnya semua akan kembali dan dihakimi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kemudian manusia akan mendapatkan ganjaran sesuai dengan apa yang diperbuatnya.
pa guru LG memberi pelajaran pmp....mantap dan sy setuju klo moral memang dinamis dan terkait dgn kepentingan....sementara kebenar yg hakiki harus lepas dari ruang dan waktu ....tanpa ada kepentingan...
Mungkin harus dipisahkan nilai moral sosial dan nilai moral spiritual. Nilai sosial untuk membangun relasi dengan orang tua, keluarga dan masyarakat, dan spiritual adalah sains. Nilai spiritual ini yang harus dinamis karena seperti kang Gembul dan para akhli katakan bahwa keberadaan kita ditentukan oleh ruang dan waktu, seperti kehadiran teknologi canggih dalam segala bidang kehidupan dan generasi tua kita tak mampu memahami tujuan pokoknya terjadilah transformasi budaya yang kacau yang merusak nilai sosial, dan menenggelamkan spiritualitas. Kasus ini dampaknya sangat besar pada suatu masyarakat terutama dalam pemerintahan mulai skala kecil sampai tingkat negara. Saya hanya bisa berharap dengan chanelnya kang Gembul semakin banyak masyarakat ikut terinspirasi agar bangsa ini bisa mengimbangi bangsa lainnya.
Saya tambahin dikit pak guru Kebenaran kata cak nun ada 3 1.) Bener seng sejati (kebenaran hakiki mutlak) 2.) Sejatine bener (agak susah ditranslate ke bahasa Indonesia tapi intinya kebenaran secara ideologis dimungkinkan berbeda dengan tanggapan orang lain) 3.) Bener e kabeh (bener yg diperuntukkan utk semua) Kebenaran komunal itu mengikuti siapa yg mampu membayar dan itupun tidak berubah dari dulu sampai sekarang, Dunia mmg tidak adil jadi biasakan dirimu kawan (Patrick Star)
Kalau kata cak nun itu benar memang ada tiga 1.benar menurute awake dewek 2.benar menurute wong liyo 3.benar yang disepakati oleh orang banyak/organisasi
@@kharisulkarimmalikhadining8110 klo aku dpt ilmunya itu ada 3 gini 1. Benere dewe (benarnya sendiri) 2. Benere wong akeh (teruji banyak orang) 3. Bener sejati (kebenaran mutlak yg hanya dimiliki Tuhan)
07:33 di menit ini tiba tiba saya sadar, bahasan ini mau di bawa kemana, karena filsafat yang ayah saya dulu pernah ajarkan tentang moralitas pencuri/thief, mereka komunitas yang amat sangat baik dan solid, mereka memiliki kode etik dalam mencuri. . . dan itu bagi anak SD (usia) saya waktu itu adalah pengetahuan yang sempat menggoyahkan pemahaman saya tentang kebenaran.
Bicara soal singa dan harimau, saya memposisikan diri seperti harimau dimana kuat secara fisik tapi lemah secara psikologis dan motivasi disebabkan kurangnya dukungan lingkungan sekitar. Hal itu membuat saya kerap memilih menghindar jika dihadapkan pada suatu kondisi yg dirasa dapat membahayakan diri sendiri. Lain halnya dgn sekumpulan geng yg dikenal bandel waktu saya SMP dulu yg pernah saya ceritakan di episode sebelumnya, dimana mereka kebanyakan bertubuh kurus dan pendek, tapi memiliki motivasi besar untuk mengintimidasi pihak lain disebabkan keberadaan ketua geng mereka yg kuat secara fisik dan juga seorang pendekar silat IKSPI di kampungnya, yg membuatnya semakin disegani oleh siswa lain waktu itu. Saya sebetulnya yakin jika seandainya salah satu dri mereka berani berkelahi satu lawan satu tanpa melibatkan ketuanya, mungkin saya yg akan menang karena saya sudah membuktikan sendiri dgn lebih banyak memenangkan perkelahian sejak SD sampai SMP. Tapi disinilah saya bisa tahu bahwa mentalitas kawanan dapat menyembunyikan rasa takut dan kelemahan seseorang dgn berlagak kuat saat berada dalam satu kawananya.
Kebenaran itu hanyalah sebuah khayalan saja...kata² yg berasal dari negeri utopia seperti : baik, buruk, jahat, bagus, jelek, adil dan kebenaran itu semua adalah harapan muluk semata...yg ada hanyalah kesepakatan saja
Intro tentang singa dan harimau tp saya selalu menyimak karena ujungnya pasti berhubungan dengan bahasan pesan yang bermanfaat dalam kehidupan kita , membawa agar kita berimajinasi dalam cerita agar kita terbawa berfikir untuk memahami pesannya sesuai pemahaman kita , sehat selalu guru 👍
Akhirnya kembali ke jalan yang benar, bahasan yg berbobot pak guru. Di saat segelintir tapi kesannya banyak, sedang menghakimi orang lain bahwa mereka salah dan dirinyalah yg paling benar
@@sinabaribadeo5954 logika (rasionalisme) itu bukan benar atau salah, tapi valid atau tidak valid (penalaran dalam artian masih butuh empirisme jika ingin menilai benar atau tidaknya), sifatnya absolut. Lalu benar atau tidak itu nilai empiris, sifatnya absolut - relatif. Untuk agama, itu di klasifikasikan ke etika, sifatnya relatif-absolut.
@@7thpanzerdivision685 emperisme itu mengandalkan panca indra itu sebagai satu satunya pengetahuan. Contoh : ketika kita melihat bintang dilangit itu kecil, apakah faktanya kecil? Logikanya suatu benda akan terlihat semakin kecil ketika kita melihatnya dari kejauhan.
@@sinabaribadeo5954 ya, dari logika itu awalnya dibuat untuk hipotesisnya si empiris ini. Di metode saintifik itu menggabungkan rasionalisme (untuk hipotesis jga penarikan simpulan) dg empirisme (eksperimen untuk menguji hipotesis), dan hasilnya rasionalisme-empirisme itu nantinya di kumpulkan di ranah empirisme. Makanya empirisme itu sekarang menjadi kumpulan fakta yg bernilai benar atau salah karena hasil dr metode saintifik tdi dikumpulkan disini. th-cam.com/video/2IoydE6Rhfw/w-d-xo.html
Yang berubah dan terbarui dan menyesuaikan kebutuhan itu ujud fisiknya, nilai moralnya gak pernah berubah. Ibarat kata naik kuda naik mobil naik teleportasi. Toh nilainya sama dan tetap, pindah tempat atau bepergian.
pas ada kebutuhan baru, maka pesawat lewat, ketika nyari duit disuatu tempat sudah semakin sulit, maka sudah saat nya kita menjadi imigran pindah ketempat lain yang mata uang dan upah buruh nya lebih besar. terimakasih pencerahannya pak.
Agama itu tidak berubah, Allah yang jamin. Islam itu telah sempurna. Yang berubah itu persepsi manusianya. Singa dan harimau itu secara alamiah kecil sekali kemungkinan bertemu, manusia lah yang sengaja mengadukan mereka, alih² membuat ketentraman, melestarikan, yang ada hasilnya manusia itu sendiri yang memperkecil habitat mereka. Maka dari itu Allah memberitakan kepada kita lewat utusannya bahwa pada akhir zaman umat Islam itu banyak, akan tetapi seperti buih di lautan. Itulah orang² yang sekarang dominan mengatakan agama itu dinamis dan menyesuaikan dengan zaman.
Semua yang terikat ruang dan waktu adalah kesepakatan. Kita sepakat bahwa moral itu benar. Kita sepakat kalo gravitasi itu ada. Kita sepakat kalo bumi itu bulat.
Bukankah berserah diri adalah kebutuhan untuk merasa tenang? Ketika ada kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa datang tapi tak mampu mengantisipasinya, maka sikap berserah diri akan memberi perasaan tenang.
@@ramadhanega1442 berserah diri berawal dari perintah, baru kemudian diyakini sebagai kebutuhan. Logika subjektif manusia tidak pernah dapat sampai untuk berserah diri
Hatur nuhun Pak Guru, u kebermanfaatan yg selalu nambah ilmu baru. Kerenn euyy materi nya " kebenaran yang hakiki " duarrr banget, " daging pisan 😁. Salam sehat berkelimpahan selalu Pak Guru, kel dan subcriber Chanel Bapak. ❤️ Akal Sehat😊
Salaman...guru Menit 14:02 - 14:05 Dan seandainya #kebenaran itu menuruti keinginan mereka (manusia) , pasti binasalah langit dan bumi, dan semua yang ada di dalamnya. Bahkan Kami telah memberikan peringatan kepada mereka, tetapi mereka berpaling dari peringatan itu. Qs.Al Mu'minun 23:71
Terima kasih Bapak guru yang hebat. Ternyata Bapak guru gembul melihat dan memperhatikan detail demi detail saran dan komentar netizen. Makasih loh pak. 😍
Sembari mengingat Yang Maha Benar di setiap hembusan asap rokok, moralitas harus diwariskan, interpretasi mesti dikendalikan, kebenaran haruslah disampaikan ♻️
Respek. Saya dari Malaysia. Pertama kali dengar seorang ustad berbahasa Indonesia/Melayu/Malaysia dimana ceramahnya menyentuh isu dan topik falsafah moden. Amat jarang dizaman marhaein sudah tidak kenal apa perbezaan diantara mana satu fakta, kenyataan dan pendapat perseorangan.
nah ini, animalistic manusia (kebutuhan) dibuat Allah untuk jadi ujian dan tantangan, apakah kita sama dengan binatang lain tapi lebih beradab. animalistic vs humanistic
@@ibnuhajar6875 contohnya semua perbuatan jahat, itu bisa dikategorikan sebagai kebutuhan manusia yang kurang moral atau tidak ada moral sama sekali. Makanya moral itu harus diluar kebutuhan manusia karena kebutuhan manusia dominan sifatnya nafsu
Ringkasan Video Ini: - Pertanyaan legendaris: Siapakah yang menjadi raja hutan sejati, harimau atau singa? - Statistik sejarah: Harimau cenderung unggul dalam pertempuran dengan singa. - Perbedaan dalam perkelahian: Harimau cenderung menang lebih sering. - Permainan logika: Harimau memiliki keunggulan fisik dan teknik berkelahi. - Video dokumentasi: Singa cenderung intimidasi, membuat harimau menghindar. - Sifat harimau: Hidup soliter, rentan terhadap cedera, cenderung menghindari konfrontasi. - Sifat singa: Hidup berkelompok, berjuang untuk kelompoknya, pemberani. - Kesimpulan tentang perbedaan: Meskipun dekat secara genetik, perilaku keduanya berbeda karena kebutuhan yang berbeda. - Penerapan pada manusia: Moral dan perilaku manusia juga terkait dengan kebutuhan mereka untuk bertahan hidup. - Dinamika moral: Moralitas manusia harus disesuaikan dengan perubahan kebutuhan. - Paradoks tentang kebenaran: Kebenaran hakiki adalah yang tidak terikat pada ruang dan waktu. - Kedinamisan moral: Moralitas manusia selalu berubah sesuai dengan kebutuhan zaman. - Contoh perubahan moral: Pengaruh budaya, agama, dan zaman terhadap moralitas manusia. - Pentingnya diskusi dan kompromi: Untuk menjaga moralitas dinamis dan sesuai dengan kebutuhan.
Sebenarnya perdebatan mengenai kebenaran sudah ada sejak zaman Yunani kuno, yaitu antara pendapat kaum sofis dan Socrates. Semua kebenaran dinilai relatif adalah pendapat kaum sofis dan saya tidak sepakat dengan itu. Saya pribadi lebih sepakat dengan pendapat Socrates yang mengatakan tidak semua kebenaran itu relatif. Socrates melakukan wawancara kepada masyarakat dan menghasilkan suatu kesimpulan bahwa kebenaran itu terbagi menjadi dua, kebenaran umum dan kebenaran khusus. Kebenaran umum adalah kebenaran yang dapat dipegang oleh semua orang sedangkan kebenaran khusus adalah kebenaran yang relatif itu. Contoh : Jika kita ingin memesan kursi maka kita tidak perlu mengatakan ke tukang kursi ingin memesan kursi untuk duduk karena semua orang sepakat bahwa yang namanya kursi ya untuk duduk, inilah yang dinamakan kebenaran umum yang dapat dipegang semua orang. Adapun anda ingin memesan kursi yang kakinya tiga atau ada ukiran atau model yang bagaimana, inilah yang dinamakan kebenaran khusus atau relatif yang disesuaikan oleh kebutuhan anda. Bahkan menurut Plato (muridnya Socrates) mengatakan bahwa kebenaran umum yang dimaksud Socrates itu sudah ada di alam idea. Menurut Plato kebenaran umum itu sudah ada di alam idea tanpa dirumuskan seperti Socrates yang melakukan wawancara untuk memperoleh kebenaran umum. Contoh : Jika kita mengistilahkan "kucing" maka istilah "kucing" yang secara umum ini sudah ada di alam idea. Adapun "kucing hitam di rumah saya" ini adalah kebenaran relatif. Daftar Pustaka Tafsir, Ahmad. 2012. FILSAFAT UMUM; Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Terimakasih.
Apapun kejadiannya karena melindungi moral, nyawa, ataupun hal yang berharga. Sekecil maupun sebesar apapun. Ketika berhasil selamat/menang dari itu pasti akan tetap membuat luka dan kenangan Maka karena itu, definisi dari asli sebenarnya sudah hilang. Hanya ada perubahan yang dibuat mirip dengan sebelumnya
Mr GuGem.. Topik pembahadan Anda cukup menarik. Menurut saya, esensi nilai moral dlm Agama Islam itu konstan, tidak berubah.. karena memiliki maksud dan tujuan utk kemanfaatan bagi: yg menjalani dan hal/pihak lain yg terdampak. Hal ini berlaku lintas waktu dan ruang. Yang dinamis adalah intepretasi dari para penganutnya.. (bisa relatif di berbagai lokasi/tempat dan masa/waktu). Relativitas ("kedinamisan") ini tentunya dipengaruhi oleh adanya perbedaan / perubahan dari pola-pola kebutuhan praktis para penganutnya yang hidup di masa dan tempat yang berbeda2. Memang perlu ada dialog antara para "intepreter" tsb agar ditemukan formulasi intepretasi VALID dan RELIABLE, yaitu: yang dapat mengakomodir perubahan / dinamika dari pola2 kebutuhan dari mayoritas penganutnya, SEJAUH tidak melenceng dari maksud dan tujuan awal nilai2 moral ini "diciptakan" oleh Sang Pencipta (Allah SWT). Wallahu 'alam bishawab.. 🙏
Ini baru konten berat yang biasanya pak guru sajikan 👍 yah walaupun sekarang lagi hot masalah tenda di Cianjur, tapi tidak kepancing padahal saya yakin pak guru juga pengen bahas hehe...
Kebenaran adalah dampak yang dapat dipertanggungjawabkan, yg ditimbulkan, dapat diukur oleh ruh, akal sehat dan hati nurani yang tidak akan dapat ditumbangkan oleh perkisaran zaman, yang menolak dari segala salah, menentang yang bobrok, melawan nafsu, angan-angan yang tak mendasar. Yang secara nyata Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW dengan membawa informasi kebenaran yang tetap, tegas dan tak akan menyesatkan umat manusia, yang akan membahagiakan bagi siapa saja yang mengambilnya sebagai data petunjuk, menuju maksud kebetadaan untuk apa di ciptakan. Kebenaran mempunyai arti kesesuaian dengan syarat-syarat kebijaksanaan, keadilan, dan realitas. Kebenaran tempatnya dpt dijangkau akal, dpt pula tersembunyi diluar akal yg tertunda realitasnya dlm perspektif manusia meski keberadaannya sendiri tdk memerlukan, tdk bergantung, tdk terganggu dgn keberadaan manusia itu sendiri. Ia merupakan suatu keadaan keniscayaan, sesuatu yang tak terhindarkan dan wajib. Nilai hakikatnya absolut namun dpt mjd relatif krn informasi, perspektif dan pemahaman manusia berbeda, sehingga untuk kesatuan yang utuh Allah menurunkan petunjuk utama, informasi dan data didalam Alquran. Dengan demikian kebenaran selalu mempunyai kaitan dengan keberadaan tuhan, dlm islam adalah Allah. Kebenaran tsb milik siapa saja dan mudah dipahami, krn akal secara alamiah dpt menerima kebenaran tersebut. Jadi Dimensi kebenaran secara vertikal , relasinya kpd Allah , adalah absoulut (habluminallah) dan dimensi kebenaran secara horizontal relasinya antar manusia /sosial (habluminannass) adalah relatif dan dpt mjd absolut sesuai tolak ukur/parameter yg disampaikan Allah dan Para Rasul.
Aku setuju sih perihal moral itu dinamis. Terutama terkait kebutuhan. Bahkan hukum pun dinamis, hukum positif di Indonesia senantiasa berkembang, terbukti dengan berbagai perubahan atas peraturan perundang-undangan yang bikin aku pusing nyari juncto-junctonya. Jika membicarakan agama pun, terutama agama Islam, ada yang namanya fiqh kontemporer.
Yg jadi Acuan harusnya prilaku sosial . ki hajar dewantara bpk pendidikan aja gk setuju dibikin ujian sekolah . Pendidikan itu fokus di akhlaq alias tatakrama , soal pengetahuan dan ketrampilan itu di sesuaikan bakat minat masing masing . Sama sekali gk boleh dipaksa harus seragam .
Moral bisa dijadikan acuan, jika orang2 paham akan fungsi moral, walaupun berbeda kelompok. Seperti contoh, para sesama ulama (yg benar2 ulama) saling menghargai dan menghormati walaupun mereka berbeda kelompok, mereka bisa berdebat hebat, tapi tidak akan mencaci maki apalagi saling membunuh. Sementara, ada pengikutnya orang2 tidak bermoral yg kalau bertemu dengan beda kelompok, mereka selalu mencaci maki hingga ribut sampai siap untuk membunuh, padahal ulamanya tidak pernah mengajarkan ataupun mencontohkan hal tersebut
@@malcolmdune karena lo membawa contoh ulama, maka tak kasih pertanyaan berbau agama. Moral agama mana yang bisa dijadikan acuan? Islam liberal atau islam fundamental?
Pa mau request, bahas ttg kehidupan masyarakat indonesia pada masa penjajahan dong. Apakah indonesia benar benar tertindas saat dijajah, atau bagaimana
Arrgh.. kami menjadi delusi karena agama mengajarkan kami untuk berbuat kebaikan. Tidak. Barat ini suka sekali membajak org dengan quote" cringe, wajarlah yg dibajak pun iq 76.
@@djarotslamet tanpa agama manusia hanya akan mencari kesenangan tidak ada yang namanya pernikahan, ibu anda tidak akan mau di bebani penderitaan mengandung 9 bulan dan mempertaruhkan nyawanya dalam melahirkan anda
Pak Guru. Saya salut cara berfikir yg progresif. Itulah membuat pak guru luck dulu. Agar bisa memahami. Indonesia perlu manusia seperti anda. Buya syukur salah satu ki i yg saya salut. Bicara jujur sesuai dengan sejarah. Banyak yg cocologi agar sesuai dengan tafsir nya
pak GG bikin video tentang keluh kesah tong sampah di indonesia dong, kenapa di indonesia jarang sekali ada tong sampah umum ? sekali pun ada hanya di tempat² formal seperti rumah sakit, kantor pemerintahan, maupun lingkungan perusahaan, tapi jarang ada di tempat umum seperti di pinggir jalan raya, apa ini sebab nya banyak orang yang membuang sampah sembarangan karena minim nya tempat pembuangan sampah berupa tong sampah ? kenapa pemerintah tidak memberi fasilitas tempat sampah setiap sudut kota
Banyak yg peduli Banyak juga ya tidak peduli Nah yg peduli ini cape dan tidak di dukung sama sekali Kunci nya harus ada yang mendukung Orang yang peduli tentang sampah
Orang indonesia malas mencari tong sampah, daripada sampah dimasukkan ke saku atau dipegang sampai nemu tong sampah, kita lebih memilih membuang sampah sembarangan biar gak usah repot mencari tong sampah.
Itulah, tidak ada hal yang bersifat absolut di semesta ini, semuanya berubah seiring ruang dan waktu yang dilalui, bahkan perubahaannya terjadi dalam tataran terkecil dalam diri kita, sel diri kita detik ini bukanlah diri kita kemarin, atau seminggu yang lalu, bahkan sebulan yang lalu, persis seperti evolusi, karena sejatinya kita berevolusi Maka hargailah setiap detik kehidupan
Dari penjelasan ini, terkuak kenapa banyak orang merasa paling benar, karena kebenaran disesuaikan dengan kebutuhan mereka sendiri
hihi
Carilah kebenaran bukan pembenaran 😁😁
Nahhhh ini..
Apalagi pembenaran diri yang menghasilkan Cuan. Bukan begitu Pak Guru Gembul? 😆😆
@@sususapicapberuangiklannaga nah iya
Filosofi harimau ibarat seseorang yang merantau seorang diri tanpa ada sanak saudara di perantauan dan berusaha bertahan hidup, sebisa mungkin menghindari masalah, jikalau jumpa masalah selesai dalam waktu singkat.
Filosofi singa seseorang yang hidup menjadi tulang punggung keluarga, apapun ceritanya hidup mati hanya untuk keluarga, kalaupun terjadi masalah keluarga masih ada untuk bernaung.
Ini adalah ilustrasi karakter anak-anak saya
Benar saya umur 36 , moral itu berubah apa lagi yg berbasis agama.
Waktu saya kecil pak ustad itu ialah orang yg hampir seumur hidup nya mengajarkan belajar agama etitude nya bagus, seumur hidup nya ga pernah berbuat nista maka dia dapat gelar ustad dari masyarakat di sekitar yg seolah jadi juri buat dirinya seumur hidup nya.
Tapi sekarang ustad itu ko asal pake peci, pake sorban jangot panjang, pake gamis ko langsung ngaku jadi ustad, bukan masyarakat yg memberi gelar tapi dirinya sendiri.
Atau dulu nya orang non muslim jadi mualaf lalu belajar agama Islam sedikit ceramah kemana -mana lalu di panggil ustad.
Pak kyai saya jaman dulu ga ada potongan -potongan kiyai jarang pake gamis, ga bersorban ga ada jangut nya sama sekali, bahkan masih suka ikut main bola bersama kami di lapangan depan pesantren , sering kena sleding malah ketawa -ketawa, coba klw kyiayi jaman sekarang di sleding mungkin sudah penistaan terhadap ulama.
Tapi ketika ngajar di tanya apa pun selalu bisa jawab.
Dan semua orang di kampung nya mangil pak yayi..
Ketika beliau wafat hampir satu Kampung menangis.
Tolong di Up yg cerita kayak gini jarang
Apakah ini yang di namakan degradasi moral????
Kalo yg kelahiran 90'an kebawah pasti merasakan perubahan tersebut
Sesuatu yang menguntungkan buat kita, kita istilahkan dengan "Benar", sesuatu yang merugikan buat kita, kita istilahkan dengan "Salah"
Para pleyer ML perotes gara gara harus mengeluarkan uang untuk top up agar mendapatkan diamon kuning.: Lalu di sambung dengan video bapak ini.😂😂😂😂😂😂😂.asli itu kocak banget bikin ngakak.sama yg player miya by like.plyer teng bay like.😂😂😂😂😂😂😂
@@Yantosuro1958 apaan si lu
@@Yantosuro1958kenapa ngab? Mulai kambuh lagi kah? Perlu gua panggilin ambulans?
@@Yantosuro1958apalah caper
Bicara soal harimau di awal membuat saya teringat sejarah harimau pembunuh di India, memakan ratusan manusia, harimaunya sangat cerdas dan butuh waktu sangat lama baru bisa dilumpuhkan. Setelah dilumpuhkan terkuaklah penyebab kenapa harimau bengal ini memburu manusia, ternyata ada cedera yang membuat harimau tersebut tidak bisa berburu secara normal, namun karena lapar harimau tersebut merubah buruannya menjadi manusia yang tidak memiliki pertahanan alami ditubuh.
Bicara soal kebenaran, saya menganut "tidak ada kebenaran absolut, dan juga tidak ada kesalahan absolut" semua bergantung kondisi saat mencari jawaban kebenaran tersebut
👍🏻
Itu namanya Harimau Champawat. Semoga hewan-hewan lain mencontoh Harimau legendaris itu dalam hal membantai manusia sebanyak mungkin, anggap saja depopulasi manusia...
Dan harimau itu dibunu oleh pemburu legendaris jim corbet
@@bancetkole9117 orang yg sama yg juga membunuh Macan Tutul Panar di India.😮
Jikalau masih hidup, apakah masih bisa mempertahankan kesombongannya dengan membunuh Gustave dari Burundi? I'm not sure...
yang saya tangkap adalah kebenaran absolut itu ada, tapi akal dan indera kita tidak akan mampu meng-comprehension-kannya secara langsung, akhirnya kita memilih jalan yang berbeda kepadanya, namun pucuk darinya adalah sama.
Setuju sih kebenaran itu dinamis sesuai kebutuhan. Yg dulu dianggap baik sekarang bisa jadi kurang baik bahkan buruk dan sebaliknya. Seperti kata Mas Sabrang, "Kebenaran yg kamu yakini saat ini bisa jadi kesalahan yg belum dipahami"
💯
Saya sependapat dg Pak Guru Gembul.
Tidak ada kebenaran yg Mutlak. Konflik terjadi karena tiap personal mempertahankan pendapatnya masing-masing. Kebenaran yg sesungguhnya milik Tuhan yang maha Esa.
Terimakasih Pak Guru Gembul atas ilmunya, Sangat bermanfaat sekali 👏
Moral adalah alat yg diciptakan oleh orang-orang yg tidak menyukai superioritas. Seperti kekayaan, kekuatan, kecerdasan dll. Padahal fakta di lapangan yg kita sama-sama tahu bahwa "ikan besar ya makan ikan kecil." Kalo tidak ingin dibodohi ya jadilah cerdas, jadilah kuat, jadilah kaya. Bukan malah menggunakan moral untuk nyerang-nyerang orang yg lebih baik daripada anda. Anloginya sama kayak singa kalo dikasih moral, jadi tidak natural, ngga kebayang gitu ketika singa sedang menyantap hasil buruannya terus ada orang yg ngomong: "Wah dasar singa ngga bermoral, beraninya nyerang yg lemah." Dan yg lebih ngga kebayang lagi singanya ngejawab: "Yaudeh, besok saya jadi vegetarian aja."
ide Pola Pemikiran video ini seperti pemikiran saya ketika masih remaja...
Ide pemikiran saya saat itu adalah Segalanya bermuara kpda kebutuhan manusia...
Kemudian pengalaman mengatakan....Tidak semua berdasarkan kebutuhan tpi ada yg bersasarkan keyakinan..
Contoh :
Kebanyakan Nilai Akhlaq dalam ajaran Islam tidak pernah berubah,, sperti mengucap salam, dari 14 abad lebih yg lalu tetap sama diseluruh dunia...
Shalat lima waktu(termasuk Ahklaq juga) tidak pernah bergeser, misal shalat Isya jadi jm 12 malam awal waktunya, atau berubah menjadi 2 rakaat, tetapi tetap sama sampai hari ini...
Fakta...
Jika ini bermuara kpada Tuhan lalu Tuhan sebagai bentuk kebutuhan Psychologi/kejiwaan manusia, maka itu bnar, tetapi keberadaan Tuhan itu sendiri ada berdasarkan Informasi yg terjaga, bahkan buktinya ada Al-Qur'an, Tuhan adalah kebutuhan Manusia/lebih tepatnya Manusia Membutuhkan TUHAN. Tetapi Tuhan tidak bergantung/membtuhkan Manusia...
Ini Fakta..
Moral/Etika itu berbeda dari Akhlaq ya , jangan disamakan...🙏
Ada istilah golden rule of ethics, perlakukan seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan. Agama juga menekankan untuk berlomba dalam kebaikan, bukan berlomba dalam kebenaran. Karena benar sekarang besok bisa salah, tapi kebaikan dari dulu sampai sekarang masih tetap sama nilainya 🙌
Keren bang
Bagi mayoritas anggota sebagian suku asli di benua amerika 'zaman dulu', mengorbankan anak kecil kepada dewa (utk menolak bala) adalah suatu bentuk 'kebaikan', karena mereka berpikir bahwa hal tsb menyenangkan dewa (demi kemaslahatan masyarakat mereka saat itu)
Tapi sepertinya, mayoritas dari mereka 'saat ini' sudah tidak lagi menganggap bahwa pengorbanan anak kecil kepada dewa adalah sebuah bentuk 'kebaikan'.
Jadi, menurut saya, kebaikan juga adalah hal yang bersifat dinamis/ berubah. Atau mungkin, pak Gugem tidaklah memisahkan antara konsep kebenaran dgn kebaikan 👍
Siap yuk berlomba lomba dalam kebaikan 🙅♂️🙅♂️
Maka dari itu biar Tuhan yg mengatur semuanya, manusia ikuti saja aturan Tuhan. Jgn manusia buat aturan sendiri jadi banyak manusia yang belagak jadi Tuhan jadinya peradaban kacau.
Klo kita semua mengikuti aturan Tuhan maka GK perlu berdebat benar atau salah ,kita bisa serahkan semuanya ke Tuhan kembali Pada Tuhan!
@@3jerukgaming apakah "baik' nya suatu perbuatan itu karena diperintahkan tuhan, atauhkah karena memang perbuatan itu "baik" makanya diperintahkan tuhan?
Saya tim honeybadger(Ratel) Pak guru hewan yang bener bener punya semangat juang dan keberanian yang luar biasa
Kebutuhan dasar makhluk hidup itu:
1. Bertahan hidup (makan, minum).
2. Mempertahankan eksistensinya (beranak pinak).
Dua Kebutuhan ini tak pernah berubah dari masa ke masa, bahkan dari mulai virus (mikro biologi) sampai manusia sekarang ini, maka seharusnya MORAL itu juga tak berubah atau ada BENTUK DASARNYA.
Bentuk Dasar moral tentunya mengikuti bentuk dasar kebutuhan makhluk hidup.
Bentuk dasar Moral utk memenuhi kebutuhan hidup (makan dan minum) ada pada kalimat "makanlah sesudah lapar dan berhentilah sebelum kenyang", alias SECUKUPNYA (makan dan minum secukupnya).
Bentuk dasar moral utk mempertahankan eksistensinya adlah berhubungan seks dengan lawan jenis dan cukup dengan satu saja.
Jadi kalau ada orang rakus, tak mampu mengendalikan hawa nafsu makan, minum atau seks sebenarnya dia sudah AMORAL.
Ingat itu BENTUK DASAR MORAL, bukan moral yg sudah dimodifikasi/direkayasa.
Kalau yg sudah dimodifikasi/direkayasa inilah yg disebut MORAL YG DINAMIS.
Moral itu dinamis karena mengikuti KEBUTUHAN DASAR yg berkembang menjadi semakin banyak atau direkayasa/dimodifikasi oleh manusia itu sendiri baik dgn menggunakan science dan atau agama.
Semakin BANYAK PENGETAHUAN, semakin TINGGI ILMU maka manusia cenderung akan merekayasa/memodifikasi/menciptakan kebutuhan-kebutuhan baru yg nantinya harus digunakan oleh manusia maka Moralpun akan berubah.
Kebutuhan pokok zaman now:
Sandang, pangan, papan, kuota internet.
Maka moral adab pergaulan pun berubahh dan perilaku berubah dengan MORAL2 BARU yg dahulu dianggap tidak sopan sekarang dimaklumi, yg dahulu dianggap sopan sekarang tidak.
Cthnya:
Saat BERBICARA dengan orang lain (apalagi yg lebih tua) sambil mainan HP itu TIDAK SOPAN, sekarang semua orang memakluminya.
Dahulu meginterupsi orang mainan HP dianggap sopan, sekarang yg lagi mainan HP justru yg emosi.
Moral telah berubah sesuai kebutuhan.
Ini yg dimaksud PAK GURU dengan DINAMIKA MORAL?
Cocokk, gaskeun bikin tesis tentng moral baraya!
Pembahasan kali ini mengingatkan saya pada lagu @DEWA di album laskar cinta yang berjudul " shine on"". Di lirik lagu tersebut di tuliskan bahwa "apa yang kamu yakini sebagai sebuah kebenaran mungkin bukanlah sebuah kebenaran buat yang lainnya".
Dulu mikir keras tentang hal ini... Dan mulai berpikir ternyata itu menjelaskan tentang relativitas.dan video ini memperjelas tentang makna yang terkandung dalam lagu yang sering dengarkan di album 2007.
Saya menunggu potongan video ini di sambung dengan Gem ML dan di aplod di tiktut,asli bisa bikin ngakak😂😂😂😂😂😂😂
Wah Baladewa ini 😁
@@dumhamidiabuz7619 baladewa warisan bang...karna dulu abang abangan di kampung beli nya kaset itu, sebagai adik yg pengen update khasanah musik jadi ikut ikutan saja.dan cukup merasa keren saat teman sebaya belum tau,kita udh dengerin.
Favorit tuh❤
“Dua hal senantiasa memenuhi hati dengan kekaguman dan hormat yang selalu diperbarui dan bertambah, semakin kita sering bermeditasi tentangnya; langit dengan bintang diatas dan hukum moral didalam.” (Immanuel Kant, Critigue of Pure Reason)
hukum moral nampaknya berubah, namun tidak ada perubahan secara substansi, moral tetap ori dan merupakan hukum universal, hanya etika dan estetika ditataran praktis yang mengalami perubahan disesuaikan dengan kebutuhan (motif pamrih).
Saya setuju Pak Guru. Karena perubahan adalah sesuatu keniscayaan. Kalo kita ga mau berubah ya kita berhenti hidup. Dalam hal apapun kehidupan ini akan berubah seiiring waktu. Hanya saja kita tetap harus memegang teguh jati diri kita. Jatidiri Keimanan dan kebudayaan kita jangan sampai luntur. Menyesuaikan perkembangan jaman dengan tetap memegang teguh jati diri.
akhirnya topik pembahasan khas guru gembul sdh kembali
Gua yakin kata di gebukin gara gara berkata kasar pasti ada yg ngedit di sambungin Ama Gem ML.
Saya suka...topik yang berat2 pak..yang real dan terjadi di tangah2 kehidupan kita pak...lanjut mantap pak gembul.
Agama yang memiliki dasar penjelasan yang komplit dan tidak diragukan lagi kebenarannya, tidak akan pernah berubah. Yang berubah adalah pemahaman umatnya dan tafsir terhadap dasar pegangan yang dimiliki, sedangkan agamanya sendiri tidak pernah berubah.
Inilah yg membuat sy bertahan untuk jadi subscriber setia pak guru . Krn beliau selalu mempunyai sudut pandang yg berbeda meski njelimet tapi keren.. sukses selalu pak guru 👍
Gua kesini gara gara potongan video video nya di edit dan di sambukan dengan Gem ML di tik Tut.😂😂😂😂😂😂.kocak banget pokok nya.
@@Yantosuro1958 waw, link dong :)
Benar, dianggap benar dan kebenaran.
Relative, kondisional, prespektif, absolute dan nilai
Jadi termotivasi untuk mempelajari dan memahami semua itu.
Saya lebih dulu mengenal Singa lewat mainan saya waktu kecil, mungkin dari situ tumbuhnya tendensi terhadap Singa, dan saya ada di tim Singa.
Tapi walaupun begitu, sebetulnya sifat saya lebih ke Harimau, yg susah buat bersosial dan terkadang lebih suka ngisi waktu sendiri sampai berhari hari
Kadang,saat kita mendalami sebuah kebenaran,akan menemukan kebenaran lain yg bisa jd menyatakan kebenaran sebelumnya sebagai kesalahan
kebenaran itu relatif, kenyataan itu relatif. human just need to perceive world as true enough or real enough
kebutuhan manusia tidak akan pernah berubah, yang berubah adalah cara mendapatkannya
banyak hal yg disampaikan pak guru itu sdh sy baca di bbrp buku.. itu hal biasa, tapi... bagaimana menyampaikan kembali detail poin2 tanpa terlewatkan dan terstruktur, INI BUTUH KEAHLIAN KHUSUS diluar memory yg maksimal..
sudah hampir 70-80% sy selesaikan video nya, cuma 4 video sy berbeda pandamgan..
salut buat pak profesor gembul.. 👍
Terlepas, yang bisa manusia lakukan adalah menjalankan kehidupan sebaik-baiknya sesuai dengan keyakinan dan kemampuannya. Yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah, yang asli dan yang palsu, yang realita dan yang fiksi semata, pada akhirnya semua akan kembali dan dihakimi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kemudian manusia akan mendapatkan ganjaran sesuai dengan apa yang diperbuatnya.
terharu banget atas penjelasnnyaa pak guruuu.... akhirnya materinya sudah mulai sangat berbobot lagi, terimakasih pak guruuu :')
pa guru LG memberi pelajaran pmp....mantap dan sy setuju klo moral memang dinamis dan terkait dgn kepentingan....sementara kebenar yg hakiki harus lepas dari ruang dan waktu ....tanpa ada kepentingan...
seperti kata tan malaka, "materi bergerak, ide berkembang".
Keren Guru Gembul, Guru para baraya 🙏🇮🇩👍🤟
Ya,,,, seorang Sujiwo Tejo juga mengatakan bahwa adat dan budaya yg baik itu memang berubah mengikuti zaman dan konteksnya 🙏
Mungkin harus dipisahkan nilai moral sosial dan nilai moral spiritual. Nilai sosial untuk membangun relasi dengan orang tua, keluarga dan masyarakat, dan spiritual adalah sains. Nilai spiritual ini yang harus dinamis karena seperti kang Gembul dan para akhli katakan bahwa keberadaan kita ditentukan oleh ruang dan waktu, seperti kehadiran teknologi canggih dalam segala bidang kehidupan dan generasi tua kita tak mampu memahami tujuan pokoknya terjadilah transformasi budaya yang kacau yang merusak nilai sosial, dan menenggelamkan spiritualitas. Kasus ini dampaknya sangat besar pada suatu masyarakat terutama dalam pemerintahan mulai skala kecil sampai tingkat negara. Saya hanya bisa berharap dengan chanelnya kang Gembul semakin banyak masyarakat ikut terinspirasi agar bangsa ini bisa mengimbangi bangsa lainnya.
Saya tambahin dikit pak guru
Kebenaran kata cak nun ada 3
1.) Bener seng sejati (kebenaran hakiki mutlak)
2.) Sejatine bener (agak susah ditranslate ke bahasa Indonesia tapi intinya kebenaran secara ideologis dimungkinkan berbeda dengan tanggapan orang lain)
3.) Bener e kabeh (bener yg diperuntukkan utk semua)
Kebenaran komunal itu mengikuti siapa yg mampu membayar dan itupun tidak berubah dari dulu sampai sekarang,
Dunia mmg tidak adil jadi biasakan dirimu kawan (Patrick Star)
Kalau kata cak nun itu benar memang ada tiga
1.benar menurute awake dewek
2.benar menurute wong liyo
3.benar yang disepakati oleh orang banyak/organisasi
@@kharisulkarimmalikhadining8110 klo aku dpt ilmunya itu ada 3 gini
1. Benere dewe (benarnya sendiri)
2. Benere wong akeh (teruji banyak orang)
3. Bener sejati (kebenaran mutlak yg hanya dimiliki Tuhan)
07:33 di menit ini tiba tiba saya sadar, bahasan ini mau di bawa kemana, karena filsafat yang ayah saya dulu pernah ajarkan tentang moralitas pencuri/thief, mereka komunitas yang amat sangat baik dan solid, mereka memiliki kode etik dalam mencuri. . . dan itu bagi anak SD (usia) saya waktu itu adalah pengetahuan yang sempat menggoyahkan pemahaman saya tentang kebenaran.
Nungguin ,kata kata player teng bay like.😂😂😂😂😂😂😂😂
@@Yantosuro1958 norak amat si lu
@@nikopatrianz3471 😂😂😂😂 yang Ter gembul gembul marah ni ye😂😂
Bicara soal singa dan harimau, saya memposisikan diri seperti harimau dimana kuat secara fisik tapi lemah secara psikologis dan motivasi disebabkan kurangnya dukungan lingkungan sekitar. Hal itu membuat saya kerap memilih menghindar jika dihadapkan pada suatu kondisi yg dirasa dapat membahayakan diri sendiri.
Lain halnya dgn sekumpulan geng yg dikenal bandel waktu saya SMP dulu yg pernah saya ceritakan di episode sebelumnya, dimana mereka kebanyakan bertubuh kurus dan pendek, tapi memiliki motivasi besar untuk mengintimidasi pihak lain disebabkan keberadaan ketua geng mereka yg kuat secara fisik dan juga seorang pendekar silat IKSPI di kampungnya, yg membuatnya semakin disegani oleh siswa lain waktu itu.
Saya sebetulnya yakin jika seandainya salah satu dri mereka berani berkelahi satu lawan satu tanpa melibatkan ketuanya, mungkin saya yg akan menang karena saya sudah membuktikan sendiri dgn lebih banyak memenangkan perkelahian sejak SD sampai SMP. Tapi disinilah saya bisa tahu bahwa mentalitas kawanan dapat menyembunyikan rasa takut dan kelemahan seseorang dgn berlagak kuat saat berada dalam satu kawananya.
tapi kalau harimau pun kalau udah terdesak bisa aja ngelawan juga
Kebenaran itu hanyalah sebuah khayalan saja...kata² yg berasal dari negeri utopia seperti : baik, buruk, jahat, bagus, jelek, adil dan kebenaran itu semua adalah harapan muluk semata...yg ada hanyalah kesepakatan saja
Intro tentang singa dan harimau tp saya selalu menyimak karena ujungnya pasti berhubungan dengan bahasan pesan yang bermanfaat dalam kehidupan kita , membawa agar kita berimajinasi dalam cerita agar kita terbawa berfikir untuk memahami pesannya sesuai pemahaman kita , sehat selalu guru 👍
Iya emang pasti ada bobotnya pas di ujung😁👌
Gua malah selalu kepikirpan Gem ML klo nonton ini orang 😂😂😂😂.
Intinya ikuti saja alurnya,dan tetap tebarkan kebaikan dimanapun.
Akhirnya kembali ke jalan yang benar, bahasan yg berbobot pak guru. Di saat segelintir tapi kesannya banyak, sedang menghakimi orang lain bahwa mereka salah dan dirinyalah yg paling benar
Player iritel bay like:
😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Kitab Yohanes 8:32 "Yesus berkata: 'dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.'"
13:05 terkadang pesawat, kereta dll emang ngeselin, tapi dah semacam ciri khas chanel ini.
Saya selalu melihat latar belakang rmh beliau ...keren..
Kebeneran pun terkadang bisa subjektif, tergantung siapa yang menilai atau bagaimana suatu kebenaran dinilai.
Kebenaran itu logika jdi tidak bisa subjektif.
Yang subjektif itu nilai etika ataupun nilai estetika.
@@sinabaribadeo5954 logika (rasionalisme) itu bukan benar atau salah, tapi valid atau tidak valid (penalaran dalam artian masih butuh empirisme jika ingin menilai benar atau tidaknya), sifatnya absolut. Lalu benar atau tidak itu nilai empiris, sifatnya absolut - relatif. Untuk agama, itu di klasifikasikan ke etika, sifatnya relatif-absolut.
@@7thpanzerdivision685 emperisme itu mengandalkan panca indra itu sebagai satu satunya pengetahuan.
Contoh : ketika kita melihat bintang dilangit itu kecil, apakah faktanya kecil?
Logikanya suatu benda akan terlihat semakin kecil ketika kita melihatnya dari kejauhan.
@@sinabaribadeo5954 ya, dari logika itu awalnya dibuat untuk hipotesisnya si empiris ini. Di metode saintifik itu menggabungkan rasionalisme (untuk hipotesis jga penarikan simpulan) dg empirisme (eksperimen untuk menguji hipotesis), dan hasilnya rasionalisme-empirisme itu nantinya di kumpulkan di ranah empirisme. Makanya empirisme itu sekarang menjadi kumpulan fakta yg bernilai benar atau salah karena hasil dr metode saintifik tdi dikumpulkan disini.
th-cam.com/video/2IoydE6Rhfw/w-d-xo.html
kesimpulannya gini,
rasionalisme --> valid atau tidak valid
empirisme --> benar atau salah
etika --> baik atau buruk
estetika --> bagus atau jelek
Yang berubah dan terbarui dan menyesuaikan kebutuhan itu ujud fisiknya, nilai moralnya gak pernah berubah.
Ibarat kata naik kuda naik mobil naik teleportasi. Toh nilainya sama dan tetap, pindah tempat atau bepergian.
pas ada kebutuhan baru, maka pesawat lewat, ketika nyari duit disuatu tempat sudah semakin sulit, maka sudah saat nya kita menjadi imigran pindah ketempat lain yang mata uang dan upah buruh nya lebih besar.
terimakasih pencerahannya pak.
Agama itu tidak berubah, Allah yang jamin. Islam itu telah sempurna. Yang berubah itu persepsi manusianya. Singa dan harimau itu secara alamiah kecil sekali kemungkinan bertemu, manusia lah yang sengaja mengadukan mereka, alih² membuat ketentraman, melestarikan, yang ada hasilnya manusia itu sendiri yang memperkecil habitat mereka.
Maka dari itu Allah memberitakan kepada kita lewat utusannya bahwa pada akhir zaman umat Islam itu banyak, akan tetapi seperti buih di lautan. Itulah orang² yang sekarang dominan mengatakan agama itu dinamis dan menyesuaikan dengan zaman.
wah kirain yang diuplod yang votenya paling tinggi, jujur saya yang vote untuk judul ini terkejoed, plot twist sekali guru ini
Ya kan "Kebenaran hakiki adl menolak kebenaran (vote terbesar)" 😂
sama, pas sy bote yg trtinggi soal raksasa" gtu
Selamat 🤝
Pernah diajari keimanan yg paling tinggi adalah menolak Tuhan, sadis dan bisa bikin gila kalau tidak tahu ujungnya
gw jg mgevote ini wkwkjw
Ini berfilsafat Nusantara, hewan Nusantara sangat mendalam, perlu diurut pemikiran ini agar jernih
Tidak ada satupun nilai moralitas yg tak dikaitkan dg kebutuhan...
Moral itu dinamis dan berubah2...
Krn kebutuhan lah yg selalu menjadi Tuhan
Jangan pernah menganggap bahwa kebenaran hanya berada dalam keyakinan yang di pegangnya dan hanya bisa datang pada satu saluran.
Semua yang terikat ruang dan waktu adalah kesepakatan. Kita sepakat bahwa moral itu benar. Kita sepakat kalo gravitasi itu ada. Kita sepakat kalo bumi itu bulat.
Moral yang gimana dulu? Gak semua orang punya standar moral yang sama.
KEREN NIH GURU GEMBUL, MEMBAHAS TENTANG HEWAN DAN PEMBAHASANNYA SELALU DENGAN DATA YG VALID 👍🏻🖖🏻
Karena itu setiap tempat juga memiliki moral yang berbeda beda, karena moral emang terikat pada ruang dan waktu
Alhamdulillah, moral tertinggi dalam islam adalah berserah diri, bukan karena kebutuhan.
Bukankah berserah diri adalah kebutuhan untuk merasa tenang? Ketika ada kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa datang tapi tak mampu mengantisipasinya, maka sikap berserah diri akan memberi perasaan tenang.
@@ramadhanega1442 berserah diri berawal dari perintah, baru kemudian diyakini sebagai kebutuhan.
Logika subjektif manusia tidak pernah dapat sampai untuk berserah diri
Hatur nuhun Pak Guru, u kebermanfaatan yg selalu nambah ilmu baru. Kerenn euyy materi nya " kebenaran yang hakiki " duarrr banget, " daging pisan 😁. Salam sehat berkelimpahan selalu Pak Guru, kel dan subcriber Chanel Bapak.
❤️ Akal Sehat😊
koq bisa yaa, punya materi sampai ky gini,, dasar orang hebat, patut bngt jadi panutan 😄
Auto download, bisa seharian nonton epsd ini
Indie home belakangan ini kok lelet yaa?
@@ansufati6537 ganti ke biznet aja kak, cepat dan hemat.
Salaman...guru
Menit 14:02 - 14:05
Dan seandainya #kebenaran itu menuruti keinginan mereka (manusia) , pasti binasalah langit dan bumi, dan semua yang ada di dalamnya. Bahkan Kami telah memberikan peringatan kepada mereka, tetapi mereka berpaling dari peringatan itu. Qs.Al Mu'minun 23:71
Yang di tunggu2 akhirnya datang.
Islam jaman dulu ---> tobat = tak julid lagi, tak ghibah lagi, tak dengki lagi.
Islam jaman sekarang ----> tobat = hijrah.
Terima kasih Bapak guru yang hebat. Ternyata Bapak guru gembul melihat dan memperhatikan detail demi detail saran dan komentar netizen. Makasih loh pak. 😍
Sembari mengingat Yang Maha Benar di setiap hembusan asap rokok, moralitas harus diwariskan, interpretasi mesti dikendalikan, kebenaran haruslah disampaikan ♻️
Seperti ;
Berbuat Baik belum tentu Benar
Berbuat Benar belum tentu diSenangi
Pak Gembul sudah kembali..
Sehat terus Pak Gembul
Jangan lupa lari2 dan silatnya
Respek.
Saya dari Malaysia.
Pertama kali dengar seorang ustad berbahasa Indonesia/Melayu/Malaysia dimana ceramahnya menyentuh isu dan topik falsafah moden.
Amat jarang dizaman marhaein sudah tidak kenal apa perbezaan diantara mana satu fakta, kenyataan dan pendapat perseorangan.
Kalau saya menyesuaikan konteksnya, Om Guru. Bisa jadi tim singa, bisa jadi tim harimau. Lihat-lihat situasi dan kondisi.
Menarik kali ini bahasannya.
Justru moral itu harus diluar kebutuhan manusia agar sifat liar manusia tidak keluar dalam koridor fitrah manusia.
Berikan contohnya
👍
Mungkin contohnya berbuat baik tanpa mengharap timbal balik .
nah ini, animalistic manusia (kebutuhan) dibuat Allah untuk jadi ujian dan tantangan, apakah kita sama dengan binatang lain tapi lebih beradab. animalistic vs humanistic
@@ibnuhajar6875 contohnya semua perbuatan jahat, itu bisa dikategorikan sebagai kebutuhan manusia yang kurang moral atau tidak ada moral sama sekali. Makanya moral itu harus diluar kebutuhan manusia karena kebutuhan manusia dominan sifatnya nafsu
Ringkasan Video Ini:
- Pertanyaan legendaris: Siapakah yang menjadi raja hutan sejati, harimau atau singa?
- Statistik sejarah: Harimau cenderung unggul dalam pertempuran dengan singa.
- Perbedaan dalam perkelahian: Harimau cenderung menang lebih sering.
- Permainan logika: Harimau memiliki keunggulan fisik dan teknik berkelahi.
- Video dokumentasi: Singa cenderung intimidasi, membuat harimau menghindar.
- Sifat harimau: Hidup soliter, rentan terhadap cedera, cenderung menghindari konfrontasi.
- Sifat singa: Hidup berkelompok, berjuang untuk kelompoknya, pemberani.
- Kesimpulan tentang perbedaan: Meskipun dekat secara genetik, perilaku keduanya berbeda karena kebutuhan yang berbeda.
- Penerapan pada manusia: Moral dan perilaku manusia juga terkait dengan kebutuhan mereka untuk bertahan hidup.
- Dinamika moral: Moralitas manusia harus disesuaikan dengan perubahan kebutuhan.
- Paradoks tentang kebenaran: Kebenaran hakiki adalah yang tidak terikat pada ruang dan waktu.
- Kedinamisan moral: Moralitas manusia selalu berubah sesuai dengan kebutuhan zaman.
- Contoh perubahan moral: Pengaruh budaya, agama, dan zaman terhadap moralitas manusia.
- Pentingnya diskusi dan kompromi: Untuk menjaga moralitas dinamis dan sesuai dengan kebutuhan.
Sebenarnya perdebatan mengenai kebenaran sudah ada sejak zaman Yunani kuno, yaitu antara pendapat kaum sofis dan Socrates.
Semua kebenaran dinilai relatif adalah pendapat kaum sofis dan saya tidak sepakat dengan itu.
Saya pribadi lebih sepakat dengan pendapat Socrates yang mengatakan tidak semua kebenaran itu relatif. Socrates melakukan wawancara kepada masyarakat dan menghasilkan suatu kesimpulan bahwa kebenaran itu terbagi menjadi dua, kebenaran umum dan kebenaran khusus. Kebenaran umum adalah kebenaran yang dapat dipegang oleh semua orang sedangkan kebenaran khusus adalah kebenaran yang relatif itu.
Contoh :
Jika kita ingin memesan kursi maka kita tidak perlu mengatakan ke tukang kursi ingin memesan kursi untuk duduk karena semua orang sepakat bahwa yang namanya kursi ya untuk duduk, inilah yang dinamakan kebenaran umum yang dapat dipegang semua orang.
Adapun anda ingin memesan kursi yang kakinya tiga atau ada ukiran atau model yang bagaimana, inilah yang dinamakan kebenaran khusus atau relatif yang disesuaikan oleh kebutuhan anda.
Bahkan menurut Plato (muridnya Socrates) mengatakan bahwa kebenaran umum yang dimaksud Socrates itu sudah ada di alam idea. Menurut Plato kebenaran umum itu sudah ada di alam idea tanpa dirumuskan seperti Socrates yang melakukan wawancara untuk memperoleh kebenaran umum.
Contoh :
Jika kita mengistilahkan "kucing" maka istilah "kucing" yang secara umum ini sudah ada di alam idea. Adapun "kucing hitam di rumah saya" ini adalah kebenaran relatif.
Daftar Pustaka
Tafsir, Ahmad. 2012. FILSAFAT UMUM; Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Terimakasih.
Great Comment sejauh ini 👍
@gurugembul
Apapun kejadiannya karena melindungi moral, nyawa, ataupun hal yang berharga. Sekecil maupun sebesar apapun.
Ketika berhasil selamat/menang dari itu pasti akan tetap membuat luka dan kenangan
Maka karena itu, definisi dari asli sebenarnya sudah hilang. Hanya ada perubahan yang dibuat mirip dengan sebelumnya
Mr GuGem..
Topik pembahadan Anda cukup menarik.
Menurut saya, esensi nilai moral dlm Agama Islam itu konstan, tidak berubah.. karena memiliki maksud dan tujuan utk kemanfaatan bagi: yg menjalani dan hal/pihak lain yg terdampak.
Hal ini berlaku lintas waktu dan ruang.
Yang dinamis adalah intepretasi dari para penganutnya.. (bisa relatif di berbagai lokasi/tempat dan masa/waktu).
Relativitas ("kedinamisan") ini tentunya dipengaruhi oleh adanya perbedaan / perubahan dari pola-pola kebutuhan praktis para penganutnya yang hidup di masa dan tempat yang berbeda2.
Memang perlu ada dialog antara para "intepreter" tsb agar ditemukan formulasi intepretasi VALID dan RELIABLE, yaitu: yang dapat mengakomodir perubahan / dinamika dari pola2 kebutuhan dari mayoritas penganutnya, SEJAUH tidak melenceng dari maksud dan tujuan awal nilai2 moral ini "diciptakan" oleh Sang Pencipta (Allah SWT).
Wallahu 'alam bishawab..
🙏
Sesuai dgn survei yg Sy pilih.. ini bahasan yg paling Sy tunggu2... 🔥🔥
Ini baru konten berat yang biasanya pak guru sajikan 👍 yah walaupun sekarang lagi hot masalah tenda di Cianjur, tapi tidak kepancing padahal saya yakin pak guru juga pengen bahas hehe...
apaan lagi tuh ??
Kemungkinan di beri link video lama.
Karena ini masalah yang sering terjadi lagi.
Kebenaran adalah dampak yang dapat dipertanggungjawabkan, yg ditimbulkan, dapat diukur oleh ruh, akal sehat dan hati nurani yang tidak akan dapat ditumbangkan oleh perkisaran zaman, yang menolak dari segala salah, menentang yang bobrok, melawan nafsu, angan-angan yang tak mendasar. Yang secara nyata Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW dengan membawa informasi kebenaran yang tetap, tegas dan tak akan menyesatkan umat manusia, yang akan membahagiakan bagi siapa saja yang mengambilnya sebagai data petunjuk, menuju maksud kebetadaan untuk apa di ciptakan.
Kebenaran mempunyai arti kesesuaian dengan syarat-syarat kebijaksanaan, keadilan, dan realitas. Kebenaran tempatnya dpt dijangkau akal, dpt pula tersembunyi diluar akal yg tertunda realitasnya dlm perspektif manusia meski keberadaannya sendiri tdk memerlukan, tdk bergantung, tdk terganggu dgn keberadaan manusia itu sendiri. Ia merupakan suatu keadaan keniscayaan, sesuatu yang tak terhindarkan dan wajib. Nilai hakikatnya absolut namun dpt mjd relatif krn informasi, perspektif dan pemahaman manusia berbeda, sehingga untuk kesatuan yang utuh Allah menurunkan petunjuk utama, informasi dan data didalam Alquran.
Dengan demikian kebenaran selalu mempunyai kaitan dengan keberadaan tuhan, dlm islam adalah Allah. Kebenaran tsb milik siapa saja dan mudah dipahami, krn akal secara alamiah dpt menerima kebenaran tersebut.
Jadi Dimensi kebenaran secara vertikal , relasinya kpd Allah , adalah absoulut (habluminallah) dan dimensi kebenaran secara horizontal relasinya antar manusia /sosial (habluminannass) adalah relatif dan dpt mjd absolut sesuai tolak ukur/parameter yg disampaikan Allah dan Para Rasul.
selamat pagi selalu menonton dari Yunani
wiih bagus d sana baraya?
@@gurugembul main main ke yunani guru,banyak dulur sunda di sana
@@arteguhsetiawan_0000 masa?
Aku setuju sih perihal moral itu dinamis. Terutama terkait kebutuhan. Bahkan hukum pun dinamis, hukum positif di Indonesia senantiasa berkembang, terbukti dengan berbagai perubahan atas peraturan perundang-undangan yang bikin aku pusing nyari juncto-junctonya. Jika membicarakan agama pun, terutama agama Islam, ada yang namanya fiqh kontemporer.
Kang GB, kalau berkenan, bahas evolusi agama ya... khususnya seperti apa agama di masa depan.
"Quo Vadis Religia" 🙏
wiih
Sumber2 informasi dari guru gembul sangat informatif tapi ada informasi yg sifatnya dinamis tapi ada yg sdh mutlak tdk bisa dirubah
Menarik ini topik pak guru👍
🙏.bismillah..🤲.alhamdulillah..
Pikir2 mah koya nya.Orang gilla 🙏.yg tidak berubah dari jaman kejaman.🙏.
Alhamdulillah, ternyata yg di pilih bukan vote paling banyak
pak Guru Hebat ,selamat berkarya ,dari saya Marsekal Pertama Purn Doktor St. Haposan Simatupang
Tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk moral dan kebenaran.
Jadi ingat kata imam ghozali bahwa akan ad masa dimana ibadah terbaik adalah tidur, sesuai konteks kebenaran di ruang dan waktu yg berbeda
Moral tak bisa dijadikan acuan karena moral selalu berbeda di setiap kelompok/komunitas
Yg jadi Acuan harusnya prilaku sosial . ki hajar dewantara bpk pendidikan aja gk setuju dibikin ujian sekolah . Pendidikan itu fokus di akhlaq alias tatakrama , soal pengetahuan dan ketrampilan itu di sesuaikan bakat minat masing masing . Sama sekali gk boleh dipaksa harus seragam .
Moral bisa dijadikan acuan, jika orang2 paham akan fungsi moral, walaupun berbeda kelompok. Seperti contoh, para sesama ulama (yg benar2 ulama) saling menghargai dan menghormati walaupun mereka berbeda kelompok, mereka bisa berdebat hebat, tapi tidak akan mencaci maki apalagi saling membunuh. Sementara, ada pengikutnya orang2 tidak bermoral yg kalau bertemu dengan beda kelompok, mereka selalu mencaci maki hingga ribut sampai siap untuk membunuh, padahal ulamanya tidak pernah mengajarkan ataupun mencontohkan hal tersebut
@@storydropper8350 perilaku sosial kelompok/komunitas mana yang dijadikan acuan?
@@malcolmdune karena lo membawa contoh ulama, maka tak kasih pertanyaan berbau agama.
Moral agama mana yang bisa dijadikan acuan? Islam liberal atau islam fundamental?
@@Aizensan99 boleh saya bertanya? Yang namanya moral ada ngga ?? Dan kalau moral ngga bisa acuan, apakah membunuh itu dibenarkan?
Seneng Banget Pagi2 Dengerin Konten Guru Gembul ☺️👍👍👍 semangat terus ngonten ru
Pa mau request, bahas ttg kehidupan masyarakat indonesia pada masa penjajahan dong. Apakah indonesia benar benar tertindas saat dijajah, atau bagaimana
iya pak guru bahas dong
Falsafah hidup manusia adalah islam jalan kebenaran dan itu cukup sbg bekal hidup dunia akhirat tdk mencari hal lain diluar ajaran agaama islam
"Ketika satu orang menderita delusi, itu disebut kegilaan. Ketika banyak orang menderita delusi itu disebut Agama"
Arrgh.. kami menjadi delusi karena agama mengajarkan kami untuk berbuat kebaikan.
Tidak.
Barat ini suka sekali membajak org dengan quote" cringe, wajarlah yg dibajak pun iq 76.
Hehe, punya misi apa bang
Kalau tidak ada agama , ibu anda sudah menggugurkan anda selagi dalam kandungan 😁
@@ins616 menggugurkan kandungan atau tidak itu bukan karena moralitas (agama), tapi karena "kebutuhan" meneruskan keturunan.
@@djarotslamet tanpa agama manusia hanya akan mencari kesenangan tidak ada yang namanya pernikahan, ibu anda tidak akan mau di bebani penderitaan mengandung 9 bulan dan mempertaruhkan nyawanya dalam melahirkan anda
Pak Guru.
Saya salut cara berfikir yg progresif.
Itulah membuat pak guru luck dulu.
Agar bisa memahami.
Indonesia perlu manusia seperti anda.
Buya syukur salah satu ki i yg saya salut.
Bicara jujur sesuai dengan sejarah.
Banyak yg cocologi agar sesuai dengan tafsir nya
pak GG bikin video tentang keluh kesah tong sampah di indonesia dong, kenapa di indonesia jarang sekali ada tong sampah umum ? sekali pun ada hanya di tempat² formal seperti rumah sakit, kantor pemerintahan, maupun lingkungan perusahaan, tapi jarang ada di tempat umum seperti di pinggir jalan raya, apa ini sebab nya banyak orang yang membuang sampah sembarangan karena minim nya tempat pembuangan sampah berupa tong sampah ? kenapa pemerintah tidak memberi fasilitas tempat sampah setiap sudut kota
Banyak yg peduli
Banyak juga ya tidak peduli
Nah yg peduli ini cape dan tidak di dukung sama sekali
Kunci nya harus ada yang mendukung
Orang yang peduli tentang sampah
@@uwaisal-qarni8364 yap kadang ada Kampanye tentang dampak buang sampah sembarangan tapi tidak pernah memberi solusi nya
Buangnya bingung?
di daerahku tong sampah umum banyak yang dicuri, yang nyuri pun tetanngga sendiri (curiga)
Orang indonesia malas mencari tong sampah, daripada sampah dimasukkan ke saku atau dipegang sampai nemu tong sampah, kita lebih memilih membuang sampah sembarangan biar gak usah repot mencari tong sampah.
Seiring dg berjlnnya waktu, perubahan dan perkembangan jaman Kualitas dan kapasitas dirikita yang menjadi pergeseran moral itu sendri.
wkwkwk perasaan di voting yg menang soal raksasa dah... tp gpp lah ini kan yg ane vote 🤣
ntar edit abis nonton
Mantap pak guru.
Salah satu hukum alam yang mutlak adalah perubahan, semuanya takkan luput dari pengaruhnya, termasuk.. kebenaran..
Keren, serasa kuliah gratis 👍👍👍
siap betul pak guru, kan bahkan udah di jelasin dalam Al quran, berlombalah dalam kebaikan bukan kebenaran.
Hadir pak guru,,
Itulah, tidak ada hal yang bersifat absolut di semesta ini, semuanya berubah seiring ruang dan waktu yang dilalui, bahkan perubahaannya terjadi dalam tataran terkecil dalam diri kita, sel
diri kita detik ini bukanlah diri kita kemarin, atau seminggu yang lalu, bahkan sebulan yang lalu, persis seperti evolusi, karena sejatinya kita berevolusi
Maka hargailah setiap detik kehidupan
Siap goyah💪
Kaya pernah dibahas tp kapan ya
Intinya berpegang pd kebenaran yg baik, jangan menghalalkan segala cara untuk jd yg terbaik