jangan lupa di adegan bu prani pake earphone & duduk deket odong2 itu lagu anak2 yang keputer di odong2 nya tentang "antri" 😅 detail sekecil itupun diperhatiin bgt, salute sama wregas!
FYI. Scene Ine Febriyanti tiduran di lantai sambil dengerin suara dari hp, pas syuting, Wregas memperdengarkan voice note dari anak² Ine, agar beliau lebih mendalami scene tsb
Wregas baru bikin 2 film panjang, tapi dua-duanya bener² berkualitas. Belum nonton Budi Pekerti sih, tapi dari cast & sinopsisnya sepertinya layak ditonton di bioskop. Kalo Wregas terus konsisten, bisa jadi calon sutradara besar Indonesia di masa depan nih.
@@this_is_cinema69dengan baru 2 film aja track record prestasinya udah segede dan sebanyak itu udah bagus banget sih 👏
@@rafinurzaki Iya bagus & berkabat, tapi belum pantas disebut sebagai legend. Masih jauh banget perjalanannya
Selagi belum di dikte sama produser kayaknya tetep bagus film2 nya
Sebenrnya ini bukan tentamg film pendidikan sekolah tapi soal Budi Pekerti yang sekaramg menilai baik buruknya seseorang ya Netizen. Adegan akhir justru pelajarannya adalah Bu Prani yang berpegang teguh dengan prinsipnya tidak mau tunduk dengan penilain Netizen dan meminta maaf atas yang bukan kesalahannya. Yang akhirnya siswa2nya lah yang mendukung Bu Prani karena anak kecil jujur dan belum terbebani realita kehidupan tidak seperti alumni2nya yang mundur saat membela Bu Prani karena terbentur realita menjadi orang dewasa dengan kepentingan masing2
Spoiler
Masalahnya para alumni itu nganggep bu Prani ga jujur soal hukuman nggali kubur
Ama kayak mikir "Bu Prani kok tega amat ya, anak sekecil Gora itu disuruh jadi tukang gali kubur? Apa ga trauma tuh?"
Dan ternyata terbukti bener, si Gora malah jadi punya fetish ama batu nisan, buktinya aja sampe harus konsultasi ke psikolog gegara kebiasaannya itu
Menurutku ending ini malah mencerminkan satu filosofi yang sering dipegang orang Jogja, "sing waras ngalah". Masalah ini nggak akan ada habisnya, karena dari awal film kita udah lihat mau digimanapun selalu aja bisa balik lagi jadi masalah. Di akhir cerita, Bu Prani sebagai orang 'waras' yang akhirnya harus menelan kekalahan biar masalah ini nggak jadi lebih panjang.
Dari komen atas sama balesannya bener semua walaupun perspektifnya berbeda, top
Spoiler comment
.
Jangan di baca samapai bawah kalau ga mau ke spoiler, komentar ini khusus untuk diskusi bagi yg sudah nonton.
.
.
.
.
.
.
Peringatan terakhir
.
.
.
Spoiler
Bagi saya endingnya sudah sangat pas, sikap bu prana yang lebih memilih untuk teguh pada pendirian dan budi pekerti yang selama ini ia tanamkan pada siswa nya menyebabkan ia kalah oleh sistem namun menang dalam budi pekerti.
Selain itu langkah bu prana untuk berhenti dari sekolah dan pindah sudah sangat tepat dijadikan ending, karena yang di hadapi oleh bu prana adalah entitas tak terlihat yaitu netizen dengan berbagai pola pikirnya, jika ia tetap memaksa alumni nya untuk membuat video klarifikasi maka akan muncul lagi asumsi lain yang tak akan pernah ada habisnya.
.
Btw ada yang paham maksud scene terakhir mereka makan baso di jalan? Kalau saya mengasumsikannya bahwa mereka sudah sampai di tempat baru, jika jogja di identikkan dengan gethuk, maka solo di identik kan dengan baso. 😅🙏🏻
Film ini sangat bagus, tapi tidak bikin saya terguncang seperti film penyalin cahaya. 😁
Formulanya hampir sama kyk Budi pekerti, ada adegan2 punya makna sendiri dan bisa dijadikan pelajaran
TLDR Budi Pekerti :
Bahaya cancel culture & hidup seseorang bisa hancur gegara komenan para SJW
Wregas Bhanuteja menjadi salah satu filmmaker paling menarik di industri perfilman Indonesia, good job film kedua dia bisa melampaui kualitas film pertamanya! 👍
biasanya nonton film selalu liat review cineceib dulu, tapi pengecualian buat budi pekerti ini. liat trailer > ketrigger > fix nonton! selama nonton bener2 resah, kesel, marah, sedih, diselipin komedi ringan yang porsinya pas. film yang super relatable dengan ending yang sangat thoughtful. endingnya bikin mikir apakah mereka "kalah" atau justru menang dengan cara yang mereka pilih untuk jalani. sungkem buat Budi Pekerti!!!
Alur nya mengalir, design nya detail dan jogja nya, ga maksain biar jd 'jogja' banget
Selain karena pendidikan, kota Jogja merupakan kota besar dgn UMR yg termasuk kecil di Indonesia (background keluarga pas2an, mewakili dominan penghasilan warga Jogja & berseteru. Getir sih)
Warna biru kuning mewakili cover buku PMP jaman dulu (skrg namanya PKN)
apalagi pas kasih tahu gaji kalau jadi wakil kepala sekolah.
Saya yg bukan orang Jogja reflek dalam hati bilang "Hah? Cuma segitu?"
@@TheJalalsepemikiran "anjir ni sekolah keliatannya bagus, masa cuma segitu"
@@TheJalalbuat orang Jogja segitu dah besar bgt😊😊 (kacamata seorang pegawai ya, bukan pengusaha)
@@TheJalalitu angka 6 juta cuman gaji pokok. Kalau pegawai tetap biasanya ada tunjangan. Gaji guru SMA di masa sekarang kalau yang status nya pegawai .. udh cukup kok buat hidup wajar (maksudnya ga morat-marit)
makanya isu di publik bukan soal gaji, tp status kepegawaian (misalnya honorer atau bukan).
Karena status kepegawaian itu menentukan juga sang guru bisa apply KPR atau ga, minjem ke bank atau ga. Jadi sangat2 berpengaruh ke kehidupan jangka panjang sang guru.
paling suka pas bu prani mainin lampu setelah bikin video klarifikasi bareng muklas. It feels creepy but artsy at the same time
banyak scene artsy kok di film ini. Pas dia main-mainin earplug sama memainkan rekaman suara dari Google Translate utk terjemahan kosa kata misuh2 itu. Itu bener2 Artsy juga dari segi penulisan.😊
Karena itu nyeritain tentang kacaunya keadaan mental bu Prani setelah peristiwa marahin om-om yang nyerobot antrean itu
Baru banget nonton tadi mlm. Bahkan ekspektasi yg udah saya pasang mentok sampe langit2 masih aj ditembus ama ni film. Konflik di film ini bermula gr2 bu prani speak up soal orang yg nyela antrian, dan buat saya itu sama sekali bukan kesalahan. Trus kenapa d akhir kluarga ini seperti kehilangan segalanya? Ya karena begitulah realita, memperjuangkan hal yg benar seringkali justru berakhir buruk ketika mayoritas orang justru mendukung kebalikannya. Disini wregas bener2 menggambarkan bagaimana cara tiap generasi (boomer, x, z, milenial, dll) dlm bertindak dan mengambil kesimpulan. Adegan yg plg saya suka adalah ketika banyak pakar dan para ahli psikologi yg turut berkomentar ttg gora, dan wregas menunjukkan betapa omong kosongnya mereka semua. Sampe filmya kelar, saya masih belum menemukan hal yg layak utk dikritik dari film ini, jadi mohon maaf klo harus saya nilai 10/10.
Gue pengen nanya… lu bilang dari pakar pakar itu katanya omong kosong belaka, tapi nyata nya kan gora emang tetap trauma mendalam, orang normal mana coba? Tiap minggu tidur ke kuburan sampai tempat tidur dia dibuat sepert8 kuburan?? Trauma itu ga harus melakukan hal yang pernah dilakukan sebelumnya tapi trauma bisa muncul dari hal yang telah proses dia lewatin (dikira nyaman tapi nyata ga normal dan gora menyadarin itu juga)
Gue lebih nangkepnya gini,
Ga semua motivator/bu prani bk dengan cara refleksi seseorang dan belum tentu dia dapat menyelesaikan masalah dia sendiri…
Bahkan anaknya seorang motivator dan tidak mengakui ibu nya (ini sama kek motivator yang pernah terkenal di metro tv dan dia tidak mengakui anak nya)..
Film ini mengambarkan kayak sebuah misi/kampanye.
Cara Metode Bk yg salah itu harus dibenarin,
netizen harus lbih menghargai privasi seseorang,
youtuber sih paling peduli padahal demi cuan dan konten,
Motivator itu hanya sebuah motivator saja bahkan dia jg dapat melakukan hal yang sangat fatal (
@@deandrafarisa777 bukan trauma ataupun depresi, lbh sprti kebiasaan tdk lazim. Itu hal yg sm sekali berbeda.
Jadi orang idealis tu harus siap berkemungkinan besar kalah. Nyesek sih, tapi itu konsekuensi yang harus dihadapi.
Dan ketika di ending melihat mereka kalah, saya malah senyum. Senyum untuk 'menang' yang lain.
Dunia memang sekejam itu😂
God job, Wregas and team 👍👍
Agak kasian di endingnya sih, apa karena udah ada yang ngedoxxing alamatnya bu Prani apa gimana ya?
@@crimsoncherry7399di awal kan memang diceritakan kontrakannya sudah nunggak jd mungkin krn bu prani sudah resign jd ga bs bayar dan jadinya pindah.
@@gfriyandiny eh iya juga, bagian awalnya itu kukira masalah utang doang
Ternyata selama ini rumahnya ngontrak dong
ni film buagus pwolll. relate bgt sm isu skrg yg apa apa viral & nyadarin kita netijen utk jgn mudah percaya, ngehujat apa yg kita liat dr sosmed aja karna bisa jadi itu berdampak besar bagi hidup seseorang. mudah dimengerti bgt alurnya & enjoy bgt nontonnyaa. asik, banyakin film kayak gini👍
Wregas itu rising star sutradara muda Indonesia sejak Penyalin Cahaya dapet banyak Piala Citra ditambah sekarang Budi Pekerti borong nominasi juga. Film filmnya dia lebih banyak kritik sosial.
Sejujurnya gw paling ga bisa nonton film ttg salah paham, fitnah, ketidakadilan.. rasanya capek & gelisah bgt.
Tapi harus dikuat2in buat nonton Budi Pekerti ini.. semangat, gw bisa!! Semangat teman2 senasib, kita bisa!
Wah...ternyata saya tak sendirian..
Masih mikir2 kira2 sanggup gak ya nonton..ada spoiler akhirnya gimana ?😆😊
Film ini oke, recommended. Menurutku, idenya bagus, relate ma kehidupan saat ini. Isu yang diangkat emang penting jadi pas lagi ma selesai nonton kepikiran "harusnya sbg manusia ku begini"
Tergolong fresh dalam setting sederhana. Akting pemainnya natural banget jadi ngerasa deket, gak kelihatan mana yang lagi akting mana yang gak.
Hal yang kurang di aku, pergantian scene-nya mayan cepet jadi kesannya kurang detil gitu (tapi mungkin ini faktor memadatkan durasi dan fokus ke inti2 aja) terus ada part yang kurang greget tapi ya gak terlalu jadi masalah. Aku masih bisa menikmati ceritanya dari awal sampai akhir. Masih banyak part2 yang emosinya nyampe dan bikin tersentuh.
Tambahan :
Film ini drama keluarga dan slice of life yang mendidik, ada humor yang cukup, dikemas sederhana, gak belibet, bener2 fenomena2 yang nyata di masyarakat diangkat. Banyak hal yang bikin refleksi di film ini. Pake ending terbuka jadi ngasih kesempatan penonton menyimpulkan sendiri.
Kesimpulan yang kudapat:
Main character menyadari bahwa sebaik-baiknya solusi tuh ya mencabut akarnya dan sesungguhnya tidak ada orang yang benar-benar memperjuangkan diri ini dalam kehidupan pelik selain diri kita sendiri. Menang yang sebenarnya adalah tidak melanggar prinsip hidup sendiri meski harus kehilangan banyak hal. Terpenting jangan gampang menilai/melabeli sesuatu dari apa yang terlihat secuil di sosmed, jangan suka melanggar hak privasi orang lain (apa-apa itu harus minta izin, jangan melanggar aturan yang ada), gak semua harus diceritakan ke publik, jangan menyelesaikan masalah dengan masalah, kalau dunia berisik, tutup telinga, dengarkan detak jantung, dengarkan suara hati. Satu lagi, gak semua yang menurut kita benar itu benar dan gak semua yang menurut kita salah itu salah.
Gabisa berkata² lagi, cuma bisa tarik nafas... keluarkan. Sepanjang film cuma bisa begitu, saking relatenya sama kehidupan masyarakat.
selamat datang di dunia film Indonesia Wregas, sangat salut dengan cara bertutur wregas .. impian gw sineas Indonesia idealis dan cerdas seperti ini terwujud!, Penyalin Cahaya keren banget, sangat detail, rapi, cerdas dan berkelas. Gak sabar nonton Budi Pekerti, belum sempat.. coz saya di daerah!
Udah banyak yang bilang bagus nih film, dan gue pun setuju.
Cuma yang perlu gue highlight disini adalah performance ensemble castnya cuy gilaa! Ine, angga, dwi sasono dan Prilly. Bravoo!! apalagi pake bahasa Jawa yang natural, bahkan akting para karakter2 kecilnya pun solid. Keren nih directornya. Baru tahu juga director-nya yang sama dengan Penyalin Cahaya.
Solid sophomore film from Wregas! Deserve all the praises 🎉🎉 9/10.
Pls pls kasi sineas kek gini panggung dan project. Gue ketagihan film film ginian.
Film ini menurut gw pribadi relatable sama kejadian catur Dewa Kipas vs GothamChess 😂. Pada byk kan yg bully GothamChess sampe2 bawa2 keluarganya wkwkwk. Sampai ketika si Irene Sukandar sang ahli catur yg pernah menang di ajang internasional speak up 😂
Banyak bang kasus kayak gitu, kayak justice for audrey sampe artis dan ngartis belain udah ketauan faktanya yah zonk... semoga ada dimasa orang-orang ga ngambil info singkat tapi bikin penasaran soal fakta
Gila anjir semalem nonton ini berasa horor banget, ngerasa kalo media sosial itu bisa semengerikan kaya di film budi pekerti, save bu prani bu prani di kehidupan nyata 🥺 akting para ansamble cast nya keren
Bagus banget
Setuju sama thumbnail
Karakter gora menarik banget menurut saya
Spoiler(?)
.
.
.
.
.
.
.
Di akhir dialog filmnya mencoba menjelaskan kalau dia ini gpp, tp klo diperhatiin ini orang "bermasalah" bgt dan emg Bu Prani ada andil disini
gue paling suka sama adegan terakhir walaupun nggak masuk akal tapi nyesnya kerasa. yaitu nyuapin bakso ;)
Salah satu signature Wregas mungkin "video klarifikasi" wkwkwk pas nonton kemarin di JFW bener2 suka sama banyak sentuhan personal, tapi akhirnya itu bikin gue ngerasa kopong dan hampa walau emang seharusnha kalau kita berada dalam situasi seshitty itu, hal yg bisa kita lakukan adalah pull back.
Filmnya bagus banget. Alurnya rapi dan nggak bikin bosen. Akting pemain2nya ciamik. Layak jadi film Indonesia terbaik tahun ini.
Selesai nonton pun masih terbayang2 di pikiran.
cara wregas ngarahin pemainnya sih keren bgt bro, angga bisa explore jauh gtu, prilly juga membuktikan kualitasnya bgt sih di film ini
Indonesia butuh film-film sejenis Budi Pekerti emang,
Sekali-kali orang Indo perlu ditampar pake realita, ga cuma ngeskizo gegara nontonin film horor terus
banyak yang bahas adegan ngangkat hp di tempatnya gaung tinta itu. sebenernya bagus sih gak ada yang salah, cuma rada kurang natural seakan akan udah direncanain pada ngnangkat hpnya + akting ari lesmana dkk di ruangan itu kalo bisa lebih natural lagi keren sih. tetep aja gabisa nutup fakta klo ini kayanya bakal jadi salah film terbaik yang ditayangin di tahun ini sehabis autobiography setelah dihantam horor horor gajelas tiap bulan😂
Soalnya bulan ini The Marvels kureng performanya (apalagi ada isu boikot-boikotan, entah karena dianggep film SJW atau gegara Disney ngedukung Israel)
Terus bosen ama horor lokal mulu
Yaudah pilihan terbaik di bulan ini cuma Budi Pekerti
Cuma mau komen:
Terima kasih Wregas sudah bikin film ini
Penasaran bgt pengen nonton akhirnya bisa nonton dihari kedua...filmnya kereeennn betah bgt nontonnya, alurnya rapi, adegannya pas, semuanya pas... semoga borong banyak piala di FFI
se-sempurna apa yang kamu rasakan dari persiapan dan penanggulanganmu, dunia siap menjegalmu.
engga cuma anak2 jaman now yg hrs nnton film ini, tp SEMUA KALANGAN UMUR sih. krn jaman skg smua org udh pegang hp masing2, udh bisa liat medsos sana/i dg mudahnya, ikut campur urusan org, menJUDGE tnpa kenal pribadinya, trlebih lg ngatur hidup org lain yg juga pdhl blm tentu kenal satu sm lain ! lebih baik INTROPEKSI DIRI sih drpd pngn tau urusan org.
Dari film ini kita belajar untuk lebih bijak menggunakan sosial media, lebih berpikir kritis, dan tidak asal komentar, karena yang ditampilkan di sosial media bisa saja bukan keadaan yang sebenarnya
Relate bngt, bagusssss, recommended!!!
udah nonton. rekomen banget!
sedikit bikin stress nontonnya karena kejadian kejadian yg related di dunia hari ini khususnya masyarakat indonesia.
Bisa gk sih film ginian tembus jutaan penonton, gk rela banget kalau flop dah
Buzzernya ga sebanyak buzzer film horror kak, jadi ya wajar
Apalagi katanya yang sering ada promo diskonan, buy 1 get 1, atau bahkan nyampe ngeborong tiket buat ngadain nobar gratis itu film horor semua
Genre lain mana ada seperti itu
Kalo menurutku film ini justru Happy Ending, kenapa? :
1). Bu Prani telah melakukan kesalahan memberi hukuman menggali kubur kepada Gora dan membuat Gora memiliki Gangguan Jiwa. Bu Prani pantas dihukum, terlepas dari belas kasihan atau tidak, orang yang telah melakukan kesalahan (baik sadar maupun tidak sadar) pantas dihukum.
2). Justru dengan Bu Prani yang pergi meninggalkan sekolah, pergi meninggalkan Jogja adalah akhir yang happy ending. Karena tidak semua orang bisa keluar & lepas dari cengkraman circle sosial. Banyak orang pasrah menerima kontruksi sosial yang toxic dan tidak bisa keluar dari kontruksi sosial tersebut karena takut kehilangan pekerjaan, takut dinilai aneh, takut berbeda dsb. Bu Prani beruntung memiliki keberanian & mampu keluar dari itu semua (walau sangat berat & nampak kasihan sekali).
Sama kayak Gora yang keluar dari tempat kerjanya dulu, alesan personalnya si Gora mah lingkungan kerjanya toxic
Mungkin itu juga yang dirasakan oleh bu Prani selama mengajar di sekolah itu
Apapun yang terjadi, semoga setelah itu bu Prani nemu pekerjaan yang lebih baik daripada sebelumnya saat beliau udah pindah ke tempat baru
sori, nonton filmnya udh sampai akhir? gora nggak kena gangguan jiwa, dan seandainya bu prani nggak ngasih outlet ke gora, dia bisa ikut tawuran lebih parah lagi sampai mengambil jiwa orang lain
Salah satu film terbaik tahun ini. keren👍
Cine crib tolong review Saranjana dong :"), soalnya gue sebagai orang Kalimantan asli tertekan banget selama nonton film nya :). Banyak culture yang miss dan bikin gregetan 😭😭😭🥹🥹. Detail alat musik yang jelas bukan dari kalimantan.
Ga sabar cine crib roasting tu film :"). Makasih
wahhh makasih reviewnya, mbak. saya makin tidak tertarik (emg gak suka horor sih)
makasih kak. ternyata banyak aspek yg miss ya
yok lah cinecrib review (baca: roasting) nya saranjana
MANTEP, MAKIN GASABAR NONTON NI FILM
Film bagus. Layak buat ditonton. Aktingnya oke semua. Cerita juga bagus banget
Denger cerita dsni aja, udh kbayang emosi nya 😂😂😂
gua trauma malah sama guru bk,masa ada guru b
k nyumpahin murid nya ga jadi apa2 parah banget padahal salah paham saja,bukan mengejek dia malah dia yg tersinggung
Film Fenomenal
Endingnya sedih......
Angga bener² keluar dari zona nyaman 👍👍👍
Keputusan yg tepat bagi gue utk nyempet2in nonton. Bener2 kita dibawa masuk ke kehidupan bu Prani, hampir di 111 menit gue fokus ga terdistraksi sedikit pun. Film nya bikin mikir sih, bener2 dibuat manusiawi kaya yg Razny bilang. Tp klo dicari akar masalahnya gara2 yg nyebar video pertama sih, gaada consent akhirnya jd bola panas. Scene yg bikin gue nangis pas bu Prani dikasih kejutan sama mantan murid2nya di pemancingan dan saat scene terakhir jalan ujan2an bareng murid2nya. Tapi endingnya klo diliat sekilas kaya bu Prani ini kalah ya, tapi ya realistis banget jadi takut.
Abis menyelami komen2 disini malah dapat beberapa insight baru, bahwa bu prani 'kalah' di ending krn memang akibat kesalahan dia dgn hukuman Gora. Tp scroll lagi ada insight yg kontra bahwa hukuman Gora itu masih wajar dan kelakuan Gora itu normal asal tidak mengganggu orang lain. Trus bahwa konflik utama di film ini sebenarnya bukan krn video viral seperti yg kita tahu tp mau nunjukin bahwa 'guru' pun bisa ngambil keputusan yg salah. Wah menarik ya. Cinecrib gamau bahas lebih dalam nih?
Kurang panjang filmnya, banyak konflik yang masih menggantung ditengah, padahal jalan ceritanya udah bagus banget, sinematografi nya udah bagus
Bener sih, walau ceritanya bagus tapi jujur saya ngerasain ada beberapa plot hole minor disini
@@crimsoncherry7399 terasa banget di pertengahan film, terlalu cepat untuk diselesaikan, padahal ini film kaya yg gapapa gitu dipanjangin jg, gaakan buat boring dengan jalan cerita yang udah dibangun
ahhh gue takut bakal tercabik-cabik prasaan gue, tp penasaran pengen nonton.. have a feeling this is one of the best Indonesian movies this year
Gora bikin salfok terus sepanjang film, actingnya bagus.. Kalau ada scene dia berasa creepy aja
emg bagus bgt masterpiece gue nonton pas jakarta film week bareng razak😂
gak sabar 2 november nanti
Dulu gue absen nonton Penyalin Cahaya di Bioskop, untungnya Sekarang nggak, Budi Pekerti bikin gue mikir lagi ttg apa yg udah gue komentari di sosmed....😮
penyalin cahaya emang ga tayang di bioskop kak, tayangnya di netflix aja
Baru aja selesai nonton , bagus banget two thumbs,
Waalaikum salam
Sebenernya agak ironi nih film, film ini juga ceritain tentang jeleknya media dan disupport salah satu perusahaan media terbesar di indonesia tapi media yang support film ini gak beda jauh sama yang diceritain jelek di film ini
8.5 is enough!! aku belum nonton ya tapi dengar cerita gimana gambaran kecil endingnya tadi ingatkan saya dengan teknik pengambaran yang sama dengan film wregas sebelumnya. metapora, dan penggerak banget.
baru nonton Lemantun sih dari mas wregas,, nunggu bajakannya untuk film baru ini. ra ono bioskup neng kene
Kasian dan 'sayang'mas kalau bajakan... semoga nanti ada rezeki buat ke bioskop terdekat dan bisa cari jalur legal lainnya ya..
Semalam nonton lucu dan related aja sih intinya, cukup menikmati.
Premisnya rada mirip John Denver Trending (Filipina). Kayaknya kelakukan sotoy netizen tuh dimana2 emang beda tipis.
Ga bisa berkata2 selama nonton sangat enjoy 😻 bu prani akting nya luar biasa
Gue sepanjang nonton ngeri² sedap takut bapa / gora bundir 😟
Guaa merasakan stres bgt pas ada musik odong odong di buka tutup buka tutup
Cmiiw waran biru dan kuning diambil dari warna buku pembelajaran disekolah, waktu itu sempat dijelasin sam penata artistik kalau ga salah bang hehe
Seneng kalo rasyid yg review😊😊😊
akhirnyaa.. nunggu filmnya tayang dari teaser trailer keluar, ditambah sekarang cine crib udah review, kebaca jelas dari thumbnailnya wkwk, jadi mau ninggalin komentar duluu.. full review cine crib di tonton abis kelar nonton budi pekerti 2 november di bioskop, takut ke spoiler :,,v
Budi Pekerti: 10/10
Yg nilai di bawah itu: ASUUUUIIIII!!
Bagus banget film nya keren
Cuy....kok gak review film it lives inside ??
Review film saranjana kota ghaib yg story naskah film tersebut bgs menurut reviewers film yg lain.
Inikan yg borong nominasi di ffi 2023 menurut cine crib kira2 layak menjadi yg paking terbaik gaik tahun ini apa bisa masuk nominasi oscar
Next FREELANCE
Setelah nonton kemarin, banyak hal yg bingung. Cinecrib tolong buat anabelnya yaa~ xixixi
@@cinecrib pengen tau makna psikologis dari adegan2nya. Bang Rasyid kan udah jelasin ttg warna biru-kuning, tp beberapa adegan kaya metode animalus itu bener ga si atau yg adegan pas ngerendem itu mungkin ada maknanya tersendiri. Dan iyaa, pas yg ringlight juga~ ga tau sih itu harus dijelasin apa ngga.. tp ya kalo mau dianabelin, ditunggu banget yaww
Bagus banget woy! 😭
Endingnya nyesek ga trima berakhir dgn kekalahan telak mmprjuangkan kebenaran tpi mlh selesai dgn kekalahan dan fitnahan tetap terus berkuasa mmbalik kebenaran jdi yg seolah benar2 salah
Dan sangat d sayangkan, layar nya dikit bgt malah d kota ku tinggal ga ada nih film 😢
Otw
Mau nonton ini karena yakin bagus karena ada Ine feb dan Prilly adu acting ..
Akhirnya barusan nnton ini. Gue smpe bingung mau komen apa krna stlh nnton kek bikin hampa gtu. Intinya mah mrka korban dari spekulasi netizen. Tolong bahas soal detail" di film ini dong krna ada bbrp yg gue blm paham 🙏
Udh nonton, greget bgt, ngerasa keganggu karena endingnya yg gitu walau itu ending yg realistis. Makasiii reviewnya cine crib 🙏
Kalo film bagus, ending gak lagi jadi persoalan..gak harus happy ending maksudnya..imho
@@mariaangelina7194 balik ke komen
@cinecrib..itulah realita.. kalo kata saya, itulah hidup..
Warna kuning dan biru juga udah dijelasin sama Mba Dita kenapa memakai warna itu
bagus sih..tapi kayak kurang wide view aja gitu..bahkan saking padatnya adegan kayak lupa ngasi liat pemandangan jogja.
entah napa fetish gw film ini di adaptasi thailand pasti bagus juga versi dia pake culturenya..
Oia tahukah kamu..
Ine febrianty adalah mantan dari galang rambu anarki anak om iwan fals
Pemandangan Jogja??
Who needs that?? Be contextual, please!
Kalau ttarik buat film sendiri hayu kita kumpulkan tim, mungkin versimu bisa diwujudkan.
@@bikungg328 setting waktunya iya tp ga terlalu sbgai benang merah. ya biar relate aja budaya new normal
Yang gampang resah ya kyak nonton Parasite sih resah2 pengen cabut bukan karena ga bagus tapi resah, ngerti kan!
setelah menonton, awalnya berasa endingnya nanggung. tapi, setelah dipikir-pikir, realita yang terjadi di masyarakat ya memang kaya gitu adanya :,<
ketika ada kasus-kasus viral, yg berawal dari potongan vidio dan kesebar lewat media sosial, viral, hujan komentar negatif, klarifikasi, blablabla, lama² redup sendiri :,) dan udah lewat gitu aja.. netizen yg cuma dapet 1 notifikasi kembali berselancar medsos lagi, beralih ke trending topic lainnya. dan yang kena kasus? jg kmbali ke kehidupannya, tapi kondisinya sudah pasti tidak akan bisa sama spt keadaan sblm viral :,,)
nontonya ngga cukup sekali sihh ini T,T
Ada juga tema dari film ini yang aku tangkep. Dia benar2 mengulik tentang apa sih Budi Pekerti itu? Bisa dilihat kalo orang-orang kayak Bu Prani dan anak perempuannya, yang menjunjung Budi Pekerti (gak mau bohong, mau membela yang benar) malah terus dikasih cobaan/hukuman atas tindakan mereka. Apa kamu akan tetap melakukan budi pekerti meskipun kamu gak dapet untung apa2 dan bahkan jadi merugikan hidup kamu? Dan juga apa yang kita anggap baik, kayak Bu Prani yang ngasih hukuman gali kubur, belum tentu beneran baik dan punya dampak positif. Kayak Gora yang ngerasa baik2 aja, tapi nyatanya dia memang jadi punya tendensi abnormal dari "niatan baik" Bu Prani. Endingnya yang gantung juga sengaja, karena film ini pingin penonton itu ambil kesimpulan sendiri daripada menggurui dengan pesan moral tertentu, karena baik dan buruk itu ya relatif.