Diksa Pariksa Sulinggih Budha Pertama Dari Trah Pasek || Dharma Wacana Ida Pandita Mpu Acharya Nanda

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 25 ต.ค. 2024

ความคิดเห็น • 90

  • @DidikBatman
    @DidikBatman 4 หลายเดือนก่อน

    Sukma Pandita Mpu..semoga Mpu selalu bahagia

  • @gusjayduhuran8296
    @gusjayduhuran8296 11 หลายเดือนก่อน

    Dados ten wenten melanjutkan gegelaran mpu gnijaya yg katanya leluhur pasek

  • @BumiBajra
    @BumiBajra 2 ปีที่แล้ว +4

    Nunas Panugrahan dumun ring Budakeling

  • @ikomangagusradiasa758
    @ikomangagusradiasa758 2 ปีที่แล้ว

    Lancar trus bosquu👍🏼👍🏼👏🏽

  • @imadesutama7788
    @imadesutama7788 2 ปีที่แล้ว +2

    Astungkara, Dumogi Sulinggih2 Siwa Lan Bhuda
    Setate Ngagemang kesucian
    Khususnya sane berasal saking Trah Kepasekan,
    Dumogi ten menodai trah ke pasekan dengan alasan Sulinggih juga manusia,
    🙏🙏🙏 Ampura

  • @Asjun1506
    @Asjun1506 2 ปีที่แล้ว +4

    Di Grya Goa Song, Songan mangkin Ida pun lebar nika juga sulinggih bhudha dari pasek, malinggih 2003...dihadiri Presiden Gusdur wkt upacara amati Raga 🙏

  • @dewisnu9168
    @dewisnu9168 11 หลายเดือนก่อน

    Begini ya, sebenarnya di Nusantara tidak ada penduduk asli karena semuanya pendatang dari Yunnan dan peradaban Tepi Singai Mekong, China Selatan yg disebut sebagai orang-orang Austronesia yaitu Melayu Mongoloid kemudian bermigrasi ke Nusantara dalam 2 gelombang yaitu Gelombang pertama dengan jalan kaki disebut "Proto Melayu" (Melayu tua) dan gelombang kedua lewat laut dengan perahu bercadik yg disebut "Deutro Melayu" (Melayu Muda). Makanya ada lagu "Nenek Moyang ku Seorang Pelaut" karena leluhur kita memang pendatang dari luar negeri yg migrasi ke Nusantara sehingga migrasi penduduk telah terjadi ratusan dan ribuan tahun lalu ke Nusantara secara bertahap
    Sebelum Hindu-Buddha Masuk ke Nusantara, orang-orang Austronesia sudah punya keyakinan yg menyembah Roh Leluhur yg dianggap sebagai Dewa dan menyembahnya kekuatan alam yg juga dipersonifikasikan sebagai Dewa-dewi dan memiliki tradisi penguburan jenazah dengan peti batu yg disebut "Sarkofagus".
    Agama orang Austronesia Kuno pra-Hindu-Buddha ini cenderung mirip seperti agama Taoisme di Klenteng yg juga menyembah Dewa-dewi tapi pengertian Dewa-dewi dalam Taoisme adalah roh leluhur dianggap sebagai dewa, tokoh yg dulunya berjasa setelah meninggal diangkat sebagai Dewa-dewi, Kekuatan alam yg dipersonifikasikan sebagai Dewa-dewi seperti warga chinese malaysia menyembah dewa bumi lokal penguasa tanah Melayu yg disebut Dewa Datuk Gong, dan Dewa-dewi juga ada yg berasal dari Langit. Sehingga Agama Taoisme fokus kepada Pemujaan kepada Dewa-dewi dan memiliki tradisi penguburan jenazah dengan peti kayu tapi mungkin agama Taoisme menerima kremasi juga
    Agama Shinto di Jepang juga konsepnya sama begitu yaitu menyembah Dewa-dewi sebagai personifikasi dari kekuatan alam yg disebut sebagai "Kamisama" 🙏😇
    Kemudian ratusan tahun lalu di Zaman Bali Kuno sudah ada kontak dengan dunia luar dan sudah ada perdagangan internasional dan juga kontak dengan dunia luar yaitu dengan India, China, Yunani Kuno dan Mesir Kuno dan sudah terjadi Akulturasi silang Budaya dengan dunia luar sehingga budaya bali adalah hasil akulturasi antara budaya Austronesia dengan budaya China dan India Kuno
    Kemudian datang orang-orang dari India mengajarkan agama ke Bali kuno, mengajarkan Agama, mengajarkan Aksara dan mengajarkan sistem monarki dan kepala suku mangkat jadi Raja
    Menurut catatan sejarah mengatakan bahwa agama pertama yg datang ke Bali adalah Agama Buddha
    Dan zaman itu juga datang agama Hindu yg diajarkan oleh orang-orang dari India ke Zaman Bali Kuno dan Agama Hindu di Bali Kuno zaman itu juga sama seperti di India yaitu pemujaan dengan Lingga, Arca, Candi, Sekte nya banyak dan tidak ada istilah "Hindu" tapi dipraktikkan dengan Budaya Bali Kuno dan waktu itu belum ada pura, pelinggih rong tiga, khayangan tiga dan padmasana dan zaman itu upacara Hindu sangat" simple
    Bahkan di zaman awal" Agama Hindu masuk ke Bali Kuno pernah Ngaben hanya dengan sarana Bunga, Buah, Air dan Api saja sudah puput tapi mantra nya banyak.
    Kemudian seiring berkembangnya waktu 9 sekte Hindu dikonversi massal ke Siwa Siddhanta semua tapi proses perpindahan tsb sambil membawa sebagian tradisi dari sekte-sekte sebelumnya sehingga menjadi lah seperti sekarang, sehingga Hindu tradisi Bali adalah sekte tapi Siwa Siddhanta garis perguruan parampara Rsi Markandeya yg dipraktikkan dengan Budaya Bali dan dulunya pasca disatukan, upacara di Bali masih sederhana meskipun tak sesederhana sewaktu zaman Bali Kuno dulu, namun seiring berkembangnya zaman dan ekonomi semakin membaik upacara agama di Bali dibesarkan lagi sehingga membutuhkan banyak biaya, waktu, tenaga dan melibatkan banyak orang bahkan adat semakin kedepannya dikembangkan ke arah yg semakin ribet dan saklek, sehingga kadang kita mesti seringkali minta izin libur untuk ikut upacara agama
    Semestinya seiring berkembangnya zaman dan ekonomi semakin baik, kegiatan semakin padat karena orang-orang sibuk kerja dan berkompetisi di zaman modern yg kadang sulit minta izin libur kerja dan jadi ga bagus kesannya bila sering minta izin libur kerja, sehingga seiring berkembangnya zaman dan ekonomi yang semakin baik semestinya upacara agama dikembangkan ke arah yg semakin simple bahkan adat juga semestinya dikembangkan ke arah yg semakin simple dan fleksibel tidak kaku/saklek
    Dan sejak zaman Bali Kuno, tanpa adanya orang-orang India yg mengajar kan agama Hindu ke Nusantara maka tidak akan mungkin kita di Nusantara kenal agama Hindu dan tanpa adanya orang-orang India yg menyebarkan Hindu ke Bali maka tidak akan mungkin kita orang Bali kenal Agama Hindu sehingga Hindu dimanapun ajarannya sama, karena akarnya sama, yg berbeda hanya budayanya saja, sehingga karena akarnya sama sehingga sesama Hindu tidak elok bila saling mengklaim bahwa hanya Hindu milik kita yg terbaik dan paling sempurna, tidak ada itu!! Karena Hindu dimanapun ajarannya sama karena akarnya sama dan sama-sama berakar dari India dan jika bukan karena orang-orang dari India yg menyebarkan dan mengajar kan Hindu ke Bali sejak zaman Bali Kuno dulu maka Hindu tidak akan sampai ke Bali dan sebagai orang Bali kita tidak akan kenal dengan Hinduisme jika bukan dari India yg mengajar kan kesini waktu zaman Bali Kuno dulu

  • @igededeyapramana1271
    @igededeyapramana1271 2 ปีที่แล้ว

    di menit 3.28..pointnya d sana, semeton Sulinngih di Bodha-kling nak tenget pisan berbagi Ilmu..

    • @bumibali1257
      @bumibali1257 9 หลายเดือนก่อน +3

      jangankan ke trah diluar budhakeling, sesama trah danghyang astapaka pun ida selektif dalam penapakan, karena sistem aguron2 ketat sebagai lakon menjalankan kawikuan, kita lihat sekarang banyak sulinggih yang balelo, tidak mencerminkan kesulinggihanya itu disebabkan gampangny menjadi sulinggih, asal ada uang bisa, di budhakeling dalam proses penabean melalui proses panjang agar bisa dipertanggung jawabkan kepada umat, maka dari itu pedanda budha di bali sedikit, bukan karena pelit ilmu

    • @idabagusbhasme4180
      @idabagusbhasme4180 5 หลายเดือนก่อน

      Langsung manten merike alasan sebenarnya jangan hanya menduga duga 🙏

  • @kusumawardani7710
    @kusumawardani7710 2 ปีที่แล้ว +3

    Budha teravada itu yg sy tahu, lebih banyak pd pengolahan batin, melenyapkan semua kekotoran batin, dgn banyak bermeditasi atau mengheningkan pikiran.memiliki dasar darma yg teguh. Sang Budha mengucapkan, mandi di sungai suci, bukanlah skedar mandi, tapi menyucikan pikiran, rasa, ucapan, itulah. Jika bertapa di kuburan, maksudnya hati yg hening dan bersih tak akan bisa ternoda oleh hal apapun diiluarnya. Jadi yg diutamakan adalah batin. Dgn kesadaran penuh.

    • @dervagosclasss
      @dervagosclasss ปีที่แล้ว

      Ini ilmunya boda...bukan ajaran atau agamanya ..tp keilmuan sadaka, siwa. boda. Dan buhujangga

    • @dewisnu9168
      @dewisnu9168 11 หลายเดือนก่อน

      ​@@dervagosclasssBegini ya, sebenarnya di Nusantara tidak ada penduduk asli karena semuanya pendatang dari Yunnan dan peradaban Tepi Singai Mekong, China Selatan yg disebut sebagai orang-orang Austronesia yaitu Melayu Mongoloid kemudian bermigrasi ke Nusantara dalam 2 gelombang yaitu Gelombang pertama dengan jalan kaki disebut "Proto Melayu" (Melayu tua) dan gelombang kedua lewat laut dengan perahu bercadik yg disebut "Deutro Melayu" (Melayu Muda). Makanya ada lagu "Nenek Moyang ku Seorang Pelaut" karena leluhur kita memang pendatang dari luar negeri yg migrasi ke Nusantara sehingga migrasi penduduk telah terjadi ratusan dan ribuan tahun lalu ke Nusantara secara bertahap
      Sebelum Hindu-Buddha Masuk ke Nusantara, orang-orang Austronesia sudah punya keyakinan yg menyembah Roh Leluhur yg dianggap sebagai Dewa dan menyembahnya kekuatan alam yg juga dipersonifikasikan sebagai Dewa-dewi dan memiliki tradisi penguburan jenazah dengan peti batu yg disebut "Sarkofagus".
      Agama orang Austronesia Kuno pra-Hindu-Buddha ini cenderung mirip seperti agama Taoisme di Klenteng yg juga menyembah Dewa-dewi tapi pengertian Dewa-dewi dalam Taoisme adalah roh leluhur dianggap sebagai dewa, tokoh yg dulunya berjasa setelah meninggal diangkat sebagai Dewa-dewi, Kekuatan alam yg dipersonifikasikan sebagai Dewa-dewi seperti warga chinese malaysia menyembah dewa bumi lokal penguasa tanah Melayu yg disebut Dewa Datuk Gong, dan Dewa-dewi juga ada yg berasal dari Langit. Sehingga Agama Taoisme fokus kepada Pemujaan kepada Dewa-dewi dan memiliki tradisi penguburan jenazah dengan peti kayu tapi mungkin agama Taoisme menerima kremasi juga
      Agama Shinto di Jepang juga konsepnya sama begitu yaitu menyembah Dewa-dewi sebagai personifikasi dari kekuatan alam yg disebut sebagai "Kamisama" 🙏😇
      Kemudian ratusan tahun lalu di Zaman Bali Kuno sudah ada kontak dengan dunia luar dan sudah ada perdagangan internasional dan juga kontak dengan dunia luar yaitu dengan India, China, Yunani Kuno dan Mesir Kuno dan sudah terjadi Akulturasi silang Budaya dengan dunia luar sehingga budaya bali adalah hasil akulturasi antara budaya Austronesia dengan budaya China dan India Kuno
      Kemudian datang orang-orang dari India mengajarkan agama ke Bali kuno, mengajarkan Agama, mengajarkan Aksara dan mengajarkan sistem monarki dan kepala suku mangkat jadi Raja
      Menurut catatan sejarah mengatakan bahwa agama pertama yg datang ke Bali adalah Agama Buddha
      Dan zaman itu juga datang agama Hindu yg diajarkan oleh orang-orang dari India ke Zaman Bali Kuno dan Agama Hindu di Bali Kuno zaman itu juga sama seperti di India yaitu pemujaan dengan Lingga, Arca, Candi, Sekte nya banyak dan tidak ada istilah "Hindu" tapi dipraktikkan dengan Budaya Bali Kuno dan waktu itu belum ada pura, pelinggih rong tiga, khayangan tiga dan padmasana dan zaman itu upacara Hindu sangat" simple
      Bahkan di zaman awal" Agama Hindu masuk ke Bali Kuno pernah Ngaben hanya dengan sarana Bunga, Buah, Air dan Api saja sudah puput tapi mantra nya banyak.
      Kemudian seiring berkembangnya waktu 9 sekte Hindu dikonversi massal ke Siwa Siddhanta semua tapi proses perpindahan tsb sambil membawa sebagian tradisi dari sekte-sekte sebelumnya sehingga menjadi lah seperti sekarang, sehingga Hindu tradisi Bali adalah sekte tapi Siwa Siddhanta garis perguruan parampara Rsi Markandeya yg dipraktikkan dengan Budaya Bali dan dulunya pasca disatukan, upacara di Bali masih sederhana meskipun tak sesederhana sewaktu zaman Bali Kuno dulu, namun seiring berkembangnya zaman dan ekonomi semakin membaik upacara agama di Bali dibesarkan lagi sehingga membutuhkan banyak biaya, waktu, tenaga dan melibatkan banyak orang bahkan adat semakin kedepannya dikembangkan ke arah yg semakin ribet dan saklek, sehingga kadang kita mesti seringkali minta izin libur untuk ikut upacara agama
      Semestinya seiring berkembangnya zaman dan ekonomi semakin baik, kegiatan semakin padat karena orang-orang sibuk kerja dan berkompetisi di zaman modern yg kadang sulit minta izin libur kerja dan jadi ga bagus kesannya bila sering minta izin libur kerja, sehingga seiring berkembangnya zaman dan ekonomi yang semakin baik semestinya upacara agama dikembangkan ke arah yg semakin simple bahkan adat juga semestinya dikembangkan ke arah yg semakin simple dan fleksibel tidak kaku/saklek
      Dan sejak zaman Bali Kuno, tanpa adanya orang-orang India yg mengajar kan agama Hindu ke Nusantara maka tidak akan mungkin kita di Nusantara kenal agama Hindu dan tanpa adanya orang-orang India yg menyebarkan Hindu ke Bali maka tidak akan mungkin kita orang Bali kenal Agama Hindu sehingga Hindu dimanapun ajarannya sama, karena akarnya sama, yg berbeda hanya budayanya saja, sehingga karena akarnya sama sehingga sesama Hindu tidak elok bila saling mengklaim bahwa hanya Hindu milik kita yg terbaik dan paling sempurna, tidak ada itu!! Karena Hindu dimanapun ajarannya sama karena akarnya sama dan sama-sama berakar dari India dan jika bukan karena orang-orang dari India yg menyebarkan dan mengajar kan Hindu ke Bali sejak zaman Bali Kuno dulu maka Hindu tidak akan sampai ke Bali dan sebagai orang Bali kita tidak akan kenal dengan Hinduisme jika bukan dari India yg mengajar kan kesini waktu zaman Bali Kuno dulu

    • @dewisnu9168
      @dewisnu9168 11 หลายเดือนก่อน

      ​@@dervagosclasssKemudian tentang bukti sejarah yg menyatakan bahwa agama buddha sebagai agama pertama yg datang ke Bali dimana asalnya juga dari India
      Jadi, zaman Bali Kuno dulu pernah ada Buddhisme Kuno yg sembahyang nya di tempat terbuka didepan patung Buddha dibawah Pohon Bodhi dan Stupa disana mereka duduk bermeditasi dan setelah itu membaca Sutra dan Paritta berbentuk Daun Lontar dan setelah itu mereka mendapat wejangan dari Para Biksu dan Biksuni atau wejangan dari Para Mpu Buddhis dan Para Dang Hyang Buddhis
      Agama Buddha Kuno ini ada di Zaman Bali Kuno dan juga Jawa Kuno berbahasa Kawi dan berbudaya Nusantara dan tempat sembahyang nya terbuka seperti pura tapi berupa patung buddha, pohon bodhi dan stupa sekilas mereka terlihat seperti kejawen atau seperti umat Hindu tradisi Bali saat ini tapi dalam versi Buddhis dan kadang mereka disebut "Buddha Phaksa" atau "Buddhagama"
      Zaman dulu pernah ada Praktek Buddhisme yg seperti itu di Nusantara terutama di Bali Kuno dan Jawa Kuno
      Dan zaman Bali Kuno juga ada Biksu dan Biksuni bernama Biksu Siwa Prajna, Biksu Siwa Nirmala, Biksu Siwa Sanghita, dsb bahkan Guru Bodhidharma pernah datang ke Bali zaman Bali Kuno dulu dan juga ada "Kuti" berupa "Bale Basare" tempat peristirahatan para biksu dan biksuni
      Agama Buddha yg berkembang di Nusantara Kuno zaman itu adalah Kasogathan yang artinya ka-Buddha-an yg mencakup Theravada, Mahayana dan Wajrayana tapi berbahasa Kawi dan berbudaya Nusantara Kuno
      Sama seperti Hindu tadi yg dimanapun ajarannya sama, tapi berbeda budaya saja, begitu juga Kasogathan/Buddhisme zaman Nusantara Kuno pada hakekatnya Ajaran Buddha dimanapun ajarannya sama, baik zaman dulu maupun zaman sekarang ajarannya sama karena akarnya sama yaitu dari perkataan Sang Buddha, karena prinsip Buddhisme adalah meskipun berbeda-beda alirannya, namun satu dharma nya karena "Tri Ratna" Nya sama yaitu
      Buddha: Siddharta Gautama
      Dharma : ajaran beliau yaitu kata-kata buddha yg ditulis dan dibukukan menjadi Kitab Suci Tripitaka
      Sangha: Murid-murid Buddha yg mewarisi ajaran beliau yg kemudian sebagai perwakilan yg mengajar kan kembali kepada masyarakat awam. Yaitu Theravada oleh Ananda, Mahayana oleh Nagarjuna dan Tantrayana oleh tergantung guru silsilahnya.
      Jadi, baik zaman dulu maupun zaman sekarang, apapun mahzab nya dan dimanapun berada ajaran Buddha dimanapun tetaplah sama karena akarnya sama yaitu dari Sang Buddha Gautama, yg berbeda hanya bahasa dan budaya nya saja
      Sehingga "Buddha" dalam Konsep Siwa-Buddha di Bali sebenarnya bukan 2 agama yg digabung jadi 1 agama baru, karena Kitab sucinya berbeda jadi gimana agama bisa digabung, sehingga Siwa-Buddha sejatinya adalah 2 agama yg sembahyang bareng dan ritual bareng di tempat ibadah yg sama
      Konsep ini sama seperti Tri Dharma di Klenteng yaitu Buddha, Tao dan Konghucu sembahyang bareng dan ritual bareng di tempat ibadah yg sama
      Dan ini adalah suatu bentuk toleransi maha tinggi sejak zaman Majapahit
      Bahkan Pandita Buddha di Bali sebenarnya adalah Buddhis, karena klo dilihat dari mantranya pasti menyebut
      Om Namo Buddhaya
      Om Namo Dharmaya
      Om Namo Sanghaya
      Cari mantra ini di semua Pustaka Hindu yg ada di Bali dan India pasti ga akan ketemu, karena ini bukan mantra Hindu, tapi Mantra Buddhis yaitu "Tri Ratna" atau "Tiratana" (Dalam Theravada) yg mana semua Mahzab Buddhisme pasti menyebut mantra ini dalam upacara dan sembahyang mereka.
      Dan secara silsilah perguruan, Pandita Buddha di Bali adalah Satu Perguruan dengan Pandita Buddha Wajrayana Kasogathan Jawa dan adalah satu Perguruan dengan Khadam Choeling Indonesia dan satu Perguruan dengan Buddha Shingon Jepang karena Sasana Kepanditaan nya sama meskipun dipraktikkan dalam bahasa dan budaya yg berbeda tapi Kepanditaan nya sama dan intisari ajarannya sama yaitu "Buddha Dharma"
      Demikianlah sejarah Buddhisme di Nusantara zaman Jawa Kuno s/d Bali Kuno bahwa dulu pernah ada Buddhisme demikian di zaman PerungguNusantara Kuno 🙏😇

    • @igedewidiaadiambara2063
      @igedewidiaadiambara2063 11 หลายเดือนก่อน

      Di Bali itu adalah akulturasi antara Budha aliran Wajrayana dan Siwa khususnya Siwa Siddhanta(Tantra)

    • @dewisnu9168
      @dewisnu9168 11 หลายเดือนก่อน

      @@igedewidiaadiambara2063 : klo dikatakan hanya Wajrayana saja sepertinya kurang tepat karena Mpu Kuturan yang datang ke Bali aliran Mahayana, bahkan lebih luas lagi dalam skup Nusantara di Jawa Kuno dulu ada Theravada tapi berbahasa Kawi yg kemudian dikembangkan dan disebut sebagai Buddha Hwuning
      Kasogathan adalah Ka-Buddha-an yg mencakup
      1. Theravada (Awal/Dasar Ajaran Buddha)
      2. Mahayana
      3. Tantrayana (Puncak Perkembangan Ajaran Buddha)
      Sesuai prinsip ajaran Buddha, berbeda alirannya, namun satu Dharma nya. Meskipun Mazhab nya berbeda-beda, namun Dharmanya(Ajarannya) sama karena sama-sama bersumber dari Sang Buddha
      Ketika suatu ajaran apapun Mazhab nya, baik dianggap sebagai ajaran atau agama, baik zaman dulu, maupun zaman sekarang, di Bali, di Indonesia bahkan di India dan di luar negeri jika ajaran tsb adalah ajaran Buddha dan semakin ajaran tsb mengaku ajarannha bersumber dari Sang Buddha berarti suatu ajaran tsb memang ajaran Buddha karena sumbernya dari Siddharta Gautama, sehingga karena sumbernya dari Siddharta Gautama sehingga apapun alirannya baik sebagai agama maupun sebagai ajaran pastinya memiliki "Tattwa"/Ajaran dan Intisari ajaran yg sama
      Karena Sang Buddha adalah Siddharta Gautama
      Baik disebut sebagai Buddha Amitabha atau Buddha Wairocana, namun jika ditelusuri sampai ke akar pada akhirnya semua itu adalah Sang Buddha itu sendiri karena Buddha Amitabha dan Buddha Wairocana adalah Berbagai Manifestasi Sang Buddha itu sendiri
      Sang Buddha itu sendiri adalah Siddharta Gautama
      Lalu, Dharma adalah Ajaran nya yg diingat,dihimpun, ditulis dan dibukukan menjadi sebuah kitab yg disebut "Tri Pitaka"
      Sangha adalah Murid-murid Sang Buddha yg mengingat dan mewarisi ajaran beliau dan mengajar kan nya kepada masyarakat awam. Mereka adalah Para Biksu dan Biksuni. Theravada oleh Ananda, Mahayana oleh Nagarjuna dan Tantrayana adalah tergantung siapa guru yg mengajarkannya, namun ketiganya sumbernya adalah Sang Buddha(Siddharta Gautama)
      Seperti yg disebutkan tadi ketika suatu ajaran masih mengaku bersumber dari Sang Buddha maka dipastikan ajarannya adalah Sama dengan Buddhisme pada umumnya karena sumbernya adalah sama-sama bersumber dari Sang Buddha atau Siddharta Gautama itu sendiri 🙏😇
      Karena jika sudah menyebut ajaran buddha pasti sumbernya adalah Siddharta Gautama sehingga Tattwa nya sama
      Baik itu Buddha dalam konsep Siwa-Buddha, agama buddha, ajaran buddha, Theravada, Mahayana dan Vajrayana,di Bali di Indonesia, di luar negeri "Tattwa" Nya adalah sama karena sama-sama bersumber dari Siddharta Gautama yaitu Kata-Kata Buddha 🙏😇

  • @RenunganbyHealthandHealing
    @RenunganbyHealthandHealing 2 ปีที่แล้ว +5

    Makasih pak Kadek VON, semoga bermanfaat:
    Semoga semua umat,,rahayu-rahayu (Chiwa itu ajaran untuk hidup (Sanatana Gharma) Budha itu budhi, Bu = ilmu pengetahuan, Dha = tinggi), jadi Budha artinya org yg memiliki ilmu di atas org biasa sedangkan org yg mempunya pemikiran rendah = Budhu: Dhu, dibawa ke Indonesia = Bodoh, Bhs Bali Buduh). Hindhu = Hi (Himalaya), Dhu = bawah, tempat terdalam = laut Hindia, Benoa Hindia, artinya : Agama, penduduk yg bertempat tinggal diantara Gunung Tertinggi Himalaya dan Laut terdalam laut Hidia adalah orang-orang yang beragama Hindhu.

    • @kadekvonbali7384
      @kadekvonbali7384  2 ปีที่แล้ว +2

      The best, penjelasan singkat padat jelas Dalam tempo yg sesingkat singkat nya 👍🏻

    • @dewisnu9168
      @dewisnu9168 11 หลายเดือนก่อน

      ​@@kadekvonbali7384Begini ya, sebenarnya di Nusantara tidak ada penduduk asli karena semuanya pendatang dari Yunnan dan peradaban Tepi Singai Mekong, China Selatan yg disebut sebagai orang-orang Austronesia yaitu Melayu Mongoloid kemudian bermigrasi ke Nusantara dalam 2 gelombang yaitu Gelombang pertama dengan jalan kaki disebut "Proto Melayu" (Melayu tua) dan gelombang kedua lewat laut dengan perahu bercadik yg disebut "Deutro Melayu" (Melayu Muda). Makanya ada lagu "Nenek Moyang ku Seorang Pelaut" karena leluhur kita memang pendatang dari luar negeri yg migrasi ke Nusantara sehingga migrasi penduduk telah terjadi ratusan dan ribuan tahun lalu ke Nusantara secara bertahap
      Sebelum Hindu-Buddha Masuk ke Nusantara, orang-orang Austronesia sudah punya keyakinan yg menyembah Roh Leluhur yg dianggap sebagai Dewa dan menyembahnya kekuatan alam yg juga dipersonifikasikan sebagai Dewa-dewi dan memiliki tradisi penguburan jenazah dengan peti batu yg disebut "Sarkofagus".
      Agama orang Austronesia Kuno pra-Hindu-Buddha ini cenderung mirip seperti agama Taoisme di Klenteng yg juga menyembah Dewa-dewi tapi pengertian Dewa-dewi dalam Taoisme adalah roh leluhur dianggap sebagai dewa, tokoh yg dulunya berjasa setelah meninggal diangkat sebagai Dewa-dewi, Kekuatan alam yg dipersonifikasikan sebagai Dewa-dewi seperti warga chinese malaysia menyembah dewa bumi lokal penguasa tanah Melayu yg disebut Dewa Datuk Gong, dan Dewa-dewi juga ada yg berasal dari Langit. Sehingga Agama Taoisme fokus kepada Pemujaan kepada Dewa-dewi dan memiliki tradisi penguburan jenazah dengan peti kayu tapi mungkin agama Taoisme menerima kremasi juga
      Agama Shinto di Jepang juga konsepnya sama begitu yaitu menyembah Dewa-dewi sebagai personifikasi dari kekuatan alam yg disebut sebagai "Kamisama" 🙏😇
      Kemudian ratusan tahun lalu di Zaman Bali Kuno sudah ada kontak dengan dunia luar dan sudah ada perdagangan internasional dan juga kontak dengan dunia luar yaitu dengan India, China, Yunani Kuno dan Mesir Kuno dan sudah terjadi Akulturasi silang Budaya dengan dunia luar sehingga budaya bali adalah hasil akulturasi antara budaya Austronesia dengan budaya China dan India Kuno
      Kemudian datang orang-orang dari India mengajarkan agama ke Bali kuno, mengajarkan Agama, mengajarkan Aksara dan mengajarkan sistem monarki dan kepala suku mangkat jadi Raja
      Menurut catatan sejarah mengatakan bahwa agama pertama yg datang ke Bali adalah Agama Buddha
      Dan zaman itu juga datang agama Hindu yg diajarkan oleh orang-orang dari India ke Zaman Bali Kuno dan Agama Hindu di Bali Kuno zaman itu juga sama seperti di India yaitu pemujaan dengan Lingga, Arca, Candi, Sekte nya banyak dan tidak ada istilah "Hindu" tapi dipraktikkan dengan Budaya Bali Kuno dan waktu itu belum ada pura, pelinggih rong tiga, khayangan tiga dan padmasana dan zaman itu upacara Hindu sangat" simple
      Bahkan di zaman awal" Agama Hindu masuk ke Bali Kuno pernah Ngaben hanya dengan sarana Bunga, Buah, Air dan Api saja sudah puput tapi mantra nya banyak.
      Kemudian seiring berkembangnya waktu 9 sekte Hindu dikonversi massal ke Siwa Siddhanta semua tapi proses perpindahan tsb sambil membawa sebagian tradisi dari sekte-sekte sebelumnya sehingga menjadi lah seperti sekarang, sehingga Hindu tradisi Bali adalah sekte tapi Siwa Siddhanta garis perguruan parampara Rsi Markandeya yg dipraktikkan dengan Budaya Bali dan dulunya pasca disatukan, upacara di Bali masih sederhana meskipun tak sesederhana sewaktu zaman Bali Kuno dulu, namun seiring berkembangnya zaman dan ekonomi semakin membaik upacara agama di Bali dibesarkan lagi sehingga membutuhkan banyak biaya, waktu, tenaga dan melibatkan banyak orang bahkan adat semakin kedepannya dikembangkan ke arah yg semakin ribet dan saklek, sehingga kadang kita mesti seringkali minta izin libur untuk ikut upacara agama
      Semestinya seiring berkembangnya zaman dan ekonomi semakin baik, kegiatan semakin padat karena orang-orang sibuk kerja dan berkompetisi di zaman modern yg kadang sulit minta izin libur kerja dan jadi ga bagus kesannya bila sering minta izin libur kerja, sehingga seiring berkembangnya zaman dan ekonomi yang semakin baik semestinya upacara agama dikembangkan ke arah yg semakin simple bahkan adat juga semestinya dikembangkan ke arah yg semakin simple dan fleksibel tidak kaku/saklek
      Dan sejak zaman Bali Kuno, tanpa adanya orang-orang India yg mengajar kan agama Hindu ke Nusantara maka tidak akan mungkin kita di Nusantara kenal agama Hindu dan tanpa adanya orang-orang India yg menyebarkan Hindu ke Bali maka tidak akan mungkin kita orang Bali kenal Agama Hindu sehingga Hindu dimanapun ajarannya sama, karena akarnya sama, yg berbeda hanya budayanya saja, sehingga karena akarnya sama sehingga sesama Hindu tidak elok bila saling mengklaim bahwa hanya Hindu milik kita yg terbaik dan paling sempurna, tidak ada itu!! Karena Hindu dimanapun ajarannya sama karena akarnya sama dan sama-sama berakar dari India dan jika bukan karena orang-orang dari India yg menyebarkan dan mengajar kan Hindu ke Bali sejak zaman Bali Kuno dulu maka Hindu tidak akan sampai ke Bali dan sebagai orang Bali kita tidak akan kenal dengan Hinduisme jika bukan dari India yg mengajar kan kesini waktu zaman Bali Kuno dulu

    • @dewisnu9168
      @dewisnu9168 11 หลายเดือนก่อน

      ​@@kadekvonbali7384 Kemudian tentang bukti sejarah yg menyatakan bahwa agama buddha sebagai agama pertama yg datang ke Bali dimana asalnya juga dari India
      Jadi, zaman Bali Kuno dulu pernah ada Buddhisme Kuno yg sembahyang nya di tempat terbuka didepan patung Buddha dibawah Pohon Bodhi dan Stupa disana mereka duduk bermeditasi dan setelah itu membaca Sutra dan Paritta berbentuk Daun Lontar dan setelah itu mereka mendapat wejangan dari Para Biksu dan Biksuni atau wejangan dari Para Mpu Buddhis dan Para Dang Hyang Buddhis
      Agama Buddha Kuno ini ada di Zaman Bali Kuno dan juga Jawa Kuno berbahasa Kawi dan berbudaya Nusantara dan tempat sembahyang nya terbuka seperti pura tapi berupa patung buddha, pohon bodhi dan stupa sekilas mereka terlihat seperti kejawen atau seperti umat Hindu tradisi Bali saat ini tapi dalam versi Buddhis dan kadang mereka disebut "Buddha Phaksa" atau "Buddhagama"
      Zaman dulu pernah ada Praktek Buddhisme yg seperti itu di Nusantara terutama di Bali Kuno dan Jawa Kuno
      Dan zaman Bali Kuno juga ada Biksu dan Biksuni bernama Biksu Siwa Prajna, Biksu Siwa Nirmala, Biksu Siwa Sanghita, dsb bahkan Guru Bodhidharma pernah datang ke Bali zaman Bali Kuno dulu dan juga ada "Kuti" berupa "Bale Basare" tempat peristirahatan para biksu dan biksuni
      Agama Buddha yg berkembang di Nusantara Kuno zaman itu adalah Kasogathan yang artinya ka-Buddha-an yg mencakup Theravada, Mahayana dan Wajrayana tapi berbahasa Kawi dan berbudaya Nusantara Kuno
      Sama seperti Hindu tadi yg dimanapun ajarannya sama, tapi berbeda budaya saja, begitu juga Kasogathan/Buddhisme zaman Nusantara Kuno pada hakekatnya Ajaran Buddha dimanapun ajarannya sama, baik zaman dulu maupun zaman sekarang ajarannya sama karena akarnya sama yaitu dari perkataan Sang Buddha, karena prinsip Buddhisme adalah meskipun berbeda-beda alirannya, namun satu dharma nya karena "Tri Ratna" Nya sama yaitu
      Buddha: Siddharta Gautama
      Dharma : ajaran beliau yaitu kata-kata buddha yg ditulis dan dibukukan menjadi Kitab Suci Tripitaka
      Sangha: Murid-murid Buddha yg mewarisi ajaran beliau yg kemudian sebagai perwakilan yg mengajar kan kembali kepada masyarakat awam. Yaitu Theravada oleh Ananda, Mahayana oleh Nagarjuna dan Tantrayana oleh tergantung guru silsilahnya.
      Jadi, baik zaman dulu maupun zaman sekarang, apapun mahzab nya dan dimanapun berada ajaran Buddha dimanapun tetaplah sama karena akarnya sama yaitu dari Sang Buddha Gautama, yg berbeda hanya bahasa dan budaya nya saja
      Sehingga "Buddha" dalam Konsep Siwa-Buddha di Bali sebenarnya bukan 2 agama yg digabung jadi 1 agama baru, karena Kitab sucinya berbeda jadi gimana agama bisa digabung, sehingga Siwa-Buddha sejatinya adalah 2 agama yg sembahyang bareng dan ritual bareng di tempat ibadah yg sama
      Konsep ini sama seperti Tri Dharma di Klenteng yaitu Buddha, Tao dan Konghucu sembahyang bareng dan ritual bareng di tempat ibadah yg sama
      Dan ini adalah suatu bentuk toleransi maha tinggi sejak zaman Majapahit
      Bahkan Pandita Buddha di Bali sebenarnya adalah Buddhis, karena klo dilihat dari mantranya pasti menyebut
      Om Namo Buddhaya
      Om Namo Dharmaya
      Om Namo Sanghaya
      Cari mantra ini di semua Pustaka Hindu yg ada di Bali dan India pasti ga akan ketemu, karena ini bukan mantra Hindu, tapi Mantra Buddhis yaitu "Tri Ratna" atau "Tiratana" (Dalam Theravada) yg mana semua Mahzab Buddhisme pasti menyebut mantra ini dalam upacara dan sembahyang mereka.
      Dan secara silsilah perguruan, Pandita Buddha di Bali adalah Satu Perguruan dengan Pandita Buddha Wajrayana Kasogathan Jawa dan adalah satu Perguruan dengan Khadam Choeling Indonesia dan satu Perguruan dengan Buddha Shingon Jepang karena Sasana Kepanditaan nya sama meskipun dipraktikkan dalam bahasa dan budaya yg berbeda tapi Kepanditaan nya sama dan intisari ajarannya sama yaitu "Buddha Dharma"
      Demikianlah sejarah Buddhisme di Nusantara zaman Jawa Kuno s/d Bali Kuno bahwa dulu pernah ada Buddhisme demikian di zaman PerungguNusantara Kuno 🙏😇

  • @advnyoman8368
    @advnyoman8368 2 ปีที่แล้ว +4

    Sejarah Mencatat Siwa Ngemasang Budha , Smoga KedepanNYA Sulinggih Dari Trah Pasek Mampu Untuk Ngemasang Calon - Calon Sulinggih Budha 🙏🙏🙏

  • @agusputraawp4590
    @agusputraawp4590 2 ปีที่แล้ว

    Tiang nunas alamat lengkap ida ring griya napi?

  • @suwarto3548
    @suwarto3548 2 ปีที่แล้ว +1

    Bagus ini dampaknya banyak buat kebaikan negara.

  • @samsungje5123
    @samsungje5123 2 ปีที่แล้ว +1

    Menurut pendapat saya niki nak patut niki 🙏 peninggalan leluhur wenten ring pura gaduh di blahbatuh yaitu sapta giri dan pralingga pengulu dan juga di pura kebo edan 🙏

  • @earta8428
    @earta8428 2 ปีที่แล้ว

    Dharma wacana seperti ini harus sering dilakukan untuk menebalkan sradha umat Hindu. PHDI yg harus membuat program seperti ini ke masyarakat.

  • @niwayansucita3841
    @niwayansucita3841 2 ปีที่แล้ว +3

    🙏Astunkarah....smg pikiran yg baik datang dari seluruh penjuru. 🙏

  • @ketutpasek3284
    @ketutpasek3284 2 ปีที่แล้ว +1

    Rahayu

  • @baliaviationproject
    @baliaviationproject 2 ปีที่แล้ว +1

    Nabene saking griya bodha ring dije nike? Guru waktra sareng guru saksi saking griya bodha dije taler?

    • @pandebali6038
      @pandebali6038 2 ปีที่แล้ว +4

      Seuning tiang sulinggih Budha wantah Wenten ring budhakeling,Wanasari karangasem,batuan Sukawati, ne jakti" warih Ida Sanghyang astapaka, kawitan nyane ring pura taman sari

    • @baliaviationproject
      @baliaviationproject 2 ปีที่แล้ว +1

      @@pandebali6038 yening ring video, bodha ring dije anggene gegambelan nike 😬

    • @guswin6470
      @guswin6470 2 ปีที่แล้ว

      nggih wau tyg uning niki, mungkin kedepannya ada video lanjutannya supaya semeton hindu dharma ten bingung 👏🏻

    • @pandebali6038
      @pandebali6038 2 ปีที่แล้ว +2

      @@guswin6470 jakti atu, yang di bilang nak lingsir di atas Buda bertapa di setra, tiang sendiri medue surya ring griya Wanasari Ida Pedanda gede wanayoga, Ida mengatakan klq desa Wanasari itu dumunnya setra desa talibeng,

    • @pandebali6038
      @pandebali6038 2 ปีที่แล้ว +4

      @@candrabherawa468 setau saya banyak kok dari lain soroh yang menabe ke budhakeling, sperti Nanak nya Ida Pedanda jelantik karang, bliau dari trah kayuselem, intinya siapapun boleh megelaran Buda asal benar" menjalankan sepatutnya,,

  • @Jualpelinggihbali
    @Jualpelinggihbali 2 ปีที่แล้ว

    Dumogi Rahayu 🙏🙏

  • @gusdepidada7821
    @gusdepidada7821 2 ปีที่แล้ว +1

    Isin gumi e

  • @kusumawardani7710
    @kusumawardani7710 2 ปีที่แล้ว

    Sy jg blm pernah mendengar teravada meditasi di kuburan. Mungkin dekat kuburan, krn pondokannya dekat situ.

  • @kiarachannel7485
    @kiarachannel7485 2 ปีที่แล้ว +1

    Padahal Pandita acharya sudah mnjelaskan, bahwa sulibggih budha yg didiksa itu bukan budha dalam institusi atau agama budha, tp esensi ajaran dlam hindu atau paham ada yg disebut suwa budha. Dan disebutkan hakekat dr suwa budha itu adalah tunggal. Maaf kalo keliru. Dlm hindu suwa budha banyak sekali disinggung.

  • @dewi_bulan9343
    @dewi_bulan9343 2 ปีที่แล้ว

    Rahayu 🙏

  • @aliminalimin6363
    @aliminalimin6363 2 ปีที่แล้ว +1

    Paling sedih sendiri.. Hampir semua Chanel YT tdk pakai subtitel atau terjemahan bahasa Indonesia.. Para Dharmika cuman ngelus dada..

    • @kadekvonbali7384
      @kadekvonbali7384  2 ปีที่แล้ว +2

      Mohon maaf, lain waktu akan kami beri Subtittle 🙏
      Terimakasih untuk masukannya ya 🙏

    • @inyomanmurdana3124
      @inyomanmurdana3124 2 ปีที่แล้ว +1

      👍👍👍

  • @wakwaw4597
    @wakwaw4597 2 ปีที่แล้ว

    Paramasuksma Antuk Pencerahan nya Ida Nabe 🙏

  • @warnanila9898
    @warnanila9898 2 ปีที่แล้ว

    Bukan nya dumun sampun wenten sulinggih budha trah pasek ring salahin bangli ngih,sane sampun ngelukar gelung nike.... 🙏

  • @gustinyomanoka9432
    @gustinyomanoka9432 2 ปีที่แล้ว

    🙏kok gitu ya,
    Trus sebutan dr sulinggih itu apa, bhiksu kah ?
    Setahu sy, yg mentasbis bhikku adalah bhikku sangha.
    Tolong pencerahanx, spy gak binggung, sy sbg umat awam.

    • @gustinyomanoka9432
      @gustinyomanoka9432 2 ปีที่แล้ว

      @@agungsantha8848 🙏 berarti ini cuman berlaku di bali saja, tidak berlaku utk agama buddha secara global.
      Begitukah ?
      Maaf sy org bali, tp kenal agama buddha diluar sana.

    • @gustunitisastra7269
      @gustunitisastra7269 2 ปีที่แล้ว +1

      Kalau Upacara Besar Sulinggih Siwa bertugas membersihkan Alam Atas,, Sulinggih Bodha Alam Tengah,,Rshi, Bujangga,Bregu Alam Bawah,, begitu kira kira 😁

  • @manjun696
    @manjun696 2 ปีที่แล้ว

    Sampai Ketemu Ditanggal 9 Maret blidek😁🙏

    • @kadekvonbali7384
      @kadekvonbali7384  2 ปีที่แล้ว

      Astungkara ten wenten halangan, gas meluncurr bli 👍🏻

  • @hinducerdaschannel2848
    @hinducerdaschannel2848 2 ปีที่แล้ว

    Dados kasar bawose, buat saja tapi jangan nyinggung yg lain... itu pendapat boleh, tapi jangan yg dulu salah kaprah, hati2 mebaosan...

    • @pandebali6038
      @pandebali6038 2 ปีที่แล้ว +2

      Di budhakeling itu knpa sdikit" ngembasang Nanak? Karna dipilih yang benar" siap,

    • @dewaari2136
      @dewaari2136 2 ปีที่แล้ว

      @@pandebali6038 siap nike dari sisi apanya nggih?

    • @gusdepidada7821
      @gusdepidada7821 2 ปีที่แล้ว

      @@pandebali6038 pass👍🙏

  • @jokowow7323
    @jokowow7323 2 ปีที่แล้ว +1

    Sulinggih budha apa setara dengan sulinggih hindu?
    Sulinggih budha apa membina umat budha di vihara?

    • @wahyubagiana
      @wahyubagiana 2 ปีที่แล้ว +1

      Bukankah sama nggh, karena di Bali Siwa Budha

    • @kadekvonbali7384
      @kadekvonbali7384  2 ปีที่แล้ว +1

      Ampura titiang kurang tau, next akan tiang buat konten dharma wacana lngsung sareng Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Acharya Nanda 🙏

    • @kadekvonbali7384
      @kadekvonbali7384  2 ปีที่แล้ว +1

      Ampura, seperti wacana Ida Nabe dalam video. Niki bukan Sulinggih beragama Budha. Sulinggih beragama Hindu niki ngih

    • @jokowow7323
      @jokowow7323 2 ปีที่แล้ว

      @@kadekvonbali7384
      Judulnya diksa sulinggih budha.
      Saya kan bukan org bali. Dan tdk tinggal di bali. Jdi kurang tahu hindu shiwa budha.
      Klo yg saya tahu ada agama hindu .ada agama budha. Jdi beda kitab sucinya

    • @jokowow7323
      @jokowow7323 2 ปีที่แล้ว +1

      @@wahyubagiana
      Saya diluar bali.
      Setahu saya ada agama hindu .ada agama budha.dan punya kitab suci masing2. Jdi klo disebut budha. Yg terpikir agama budha. Bukan shiwa budha.