CERAMAH SUNDA KI BALAP _ SHOHIBUL HIKAYAT ASAL USUL NABI MUHAMMAD SAW

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 14 ก.พ. 2023
  • Pada momen ketika Nabi Muhammad lahir, jazirah Arab diimpit oleh dua kekaisaran: Romawi dan Persia. Keduanya memperebutkan wilayah Hijaz di Timur Tengah yang waktu itu belum terkuasai. Romawi yang saat itu dalam kekuasaan Kekaisaran Byzantium menjadi pusat agama Kristen Timur atau Kristen Ortodoks, sementara Persia di bawah Kekaisaran Sasaniyah memiliki rakyat dengan mayoritas penganut Zoroaster. Di tengah konteks geopolitik semacam itu, Nabi Muhammad lahir di Makkah pada 571 M atau sekitar 1449 tahun lalu. Dalam khazanah Islam, tahun kelahiran Nabi Muhammad dikenal dengan "Tahun Gajah" yang menandai momen penting ketika raja vasal Ethiopia di Yaman, Abrahah bermaksud meratakan bangunan Ka'bah. Pasukan ini bertolak menuju Makkah dengan membawa gajah. Ka'bah nyatanya tak pernah runtuh, dan pasukan Abrahah dihujani batu yang dilempar burung ababil, demikian dikisahkan dalam sumber-sumber resmi Islam. Peristiwa penyerangan Ka'bah ini juga diabadikan dalam Alquran surah Al-Fiil. Di "Tahun Gajah" itulah, bayi Muhammad lahir dari rahim Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhra sebagai anak yatim. Ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib meninggal dalam perjalanan niaga dari Syam. Abdullah meninggal ketika singgah ke tempat saudara ibunya di Yatsrib. Selepas Aminah melahirkan, Abdul Muthalib amat gembira dan membawa bayi yang baru lahir itu ke Ka'bah, serta memberinya nama Muhammad. Nama "Muhammad" yang dipilihkan Abdul Muthalib menimbulkan pertanyaan di kalangan kaum Arab Makkah. Ketika diadakan "kenduri" penyembelihan unta selepas 7 hari kelahiran sang bayi, sebagaimana dituliskan Muhammad Husain Haekal dalam Sejarah Hidup Muhammad (1980), orang-orang Quraisy bertanya-tanya kenapa nama bayi itu tidak diambil dari nama-nama nenek moyang mereka. Abdul Muthalib yang menyaksikan kedahsyatan peristiwa "Perang Gajah" dan bantuan serangan dari "langit" lantas menjawab: “Kuinginkan dia [Muhammad] akan menjadi orang yang terpuji bagi Tuhan di langit dan bagi makhluk-Nya di bumi.” Dalam bahasa Arab, kata "Muhammad" diambil dari kata sifat yang berarti "orang yang terus-menerus terpuji." Harapan Abdul Muthalib terkabul karena Nabi Muhammad SAW menjadi sosok yang demikian berpengaruh, berbudi pekerti luhur hingga dijuluki Al-Amin (orang terpercaya), dan memperoleh tempat khusus di sejarah dunia.
    Baca selengkapnya di artikel "Sejarah Singkat Kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Arti Namanya", tirto.id/f7Kc

ความคิดเห็น • 6

  • @kaliyudinu4252
    @kaliyudinu4252 12 วันที่ผ่านมา

    ❤❤❤

  • @mamanmaman9709
    @mamanmaman9709 9 หลายเดือนก่อน +3

    Ini yang harus diingat dgn penuh cinta kepada baginda nabi muhammad saw sejarh islam..

  • @JojoSuharja-rl7gj
    @JojoSuharja-rl7gj 3 หลายเดือนก่อน

  • @iwankurniadi
    @iwankurniadi 5 หลายเดือนก่อน

    Lucu banget😂

  • @user-px7wb2mt9u
    @user-px7wb2mt9u 9 หลายเดือนก่อน

    Ryyi