Kasus Anak Berkonflik dengan Hukum Meningkat. KPAI: Jangan 100% Salahkan Anak | Narasi Daily

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 17 ต.ค. 2024
  • Maraknya kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak menuai pro kontra atas batasan usia dianggap dewasa di mata hukum. Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Vera Itabiliana, menilai mengubah batasan usia, tak serta merta jadi solusi. Menurutnya, justru karena belum dewasa dan fungsi otak yang belum optimal, membuat anak-anak belum mampu berpikir panjang dan melakukan kekerasan. Sementara menurut Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra, ketidakmampuan anak berpikir panjang justru jadi tanggung jawab bersama.
    (Narasi)
    Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share video ini.
    Tonton konten video-video lainnya di www.narasi.tv
    Follow:
    / narasinewsroom
    / narasinewsroom
    / narasinewsroom
    Konten video dan TH-cam Channel ini adalah bagian dari Narasi.

ความคิดเห็น • 59

  • @hatersmameng8483
    @hatersmameng8483 ปีที่แล้ว +10

    betul, harusnya ortu dari tersangka anak juga mendapatkan "sanksi"

    • @agateslate7939
      @agateslate7939 ปีที่แล้ว

      Anak yatim piatu : 😢😢😢

  • @storywhatsap2853
    @storywhatsap2853 ปีที่แล้ว +7

    buruknya perilaku anak itu faktor pengaruh lingkunganya, mana ada orang tua yang ngajarin dan ngedidik anaknya untuk menganiaya orang...ini satu pelajaran buat kita sebagai orang tua atau calon menjadi orang tua, berilah rezeki yang halal agar anaknya gak berprilaku buruk

  • @emerensianamarpaung2642
    @emerensianamarpaung2642 ปีที่แล้ว +7

    Orangtua menyerahkan ke sekolah, sekolah sudah milik kepentingan pemerintah daerah, pendidikan nasional jadi pendidikan daerah, guru tunduk pafa aturan yang bernuansa politik. Jadi urusan anak jadi terabaikan. Kenakalan anak yang harusnya dididik dan dibina malah guru di pidanakan. Sekarang anak anak sudah dibebaskan sebagai orang dewasa.

  • @agussatrio7445
    @agussatrio7445 ปีที่แล้ว +4

    Sepupu gw yg masih dibawah umur sudah dari kecil kelakuannya nakal + suka mencuri kemudian di Usia remaja (masih dibawah umur) sudah terlibat kasus pidana Curanmor, krna masih dibawah umur jadi tidak masuk penjara lebih ke tempat pembinaan Anak, setelah dibebaskan scr bersyarat ia msh gk percaya klo masih dalam pengawasan awalnya tobat tapi seiring berjalannya waktu bukannya tobat bener² malah nambah kasus pidana Curanmor dan sudah lewat umur jadi masuk penjara. Bukan salah anak 100%? Kalau anak sudah bandel walaupun ortunya mendidik pelan² dan dibantu keluarga besar yg didampingi dan didik 2 Guru yg ada didalam keluarga masih tetap saja tidak bisa berubah.

  • @ittamm3818
    @ittamm3818 ปีที่แล้ว +28

    Ini mah lebih ke gegara kegagalan pengasuhan ortu si menurut saya, apalagi orang2 tua yg tidak siap dalam hubungan pernikahan, blum lagi mereka yg terlalu memanjakan, atau ortu yg tidak memperdulikan kehidupan anaknya,, sejauh ini sebagai orang dewasa yang pernah menjadi anak, remaja, dan sampe dewasa, ya pengalaman saya begitu,, walaupun ada pengaruh lingkungan tapi didikan ortu itu sangatlah melekat dalam pikiran sehingga kita tidak mudah terpapar dengan pengaruh lingkungan, bahkan seburuk apapun lingkungan itu perlu juga kesadaran dari si anak juga,,,

    • @gregoriusdimashp
      @gregoriusdimashp ปีที่แล้ว +1

      Betul, tidak semua pasangan sanggup menjadi orang tua. Walaupun dia mampu punya anak/keturunan. Butuh kompetensi khusus menjadi orang tua. Semoga anak2 di Indonesia bisa hidup berbahagia.

    • @diarythatyouforgot8704
      @diarythatyouforgot8704 ปีที่แล้ว +1

      @Shiro Hikari heran deh. Kenapa sih masih adaaa aja yang bawa2 agama. Perbandingannya aja udah nggak apple to apple. Dia komen tentang permasalahan anak jaman sekarang, diliat dari sudut pandang dan pengalaman dia dalam melihat pola asuh orang tua jaman sekarang, terus kamu tanya soal orang yang hidup jauuuuuh banget sebelum dia lahir, apa masuk akal?

    • @alifnurrudin289
      @alifnurrudin289 ปีที่แล้ว +2

      @@diarythatyouforgot8704 sudah sudah, jangan heran lagi, orang kita memang masih ada yang kesulitan bernalar atau berlogika meski dalam taraf dasar. Kembali ke point awal , tidak semua salah anak , tergantung kompetensi asuh orang tua dan pengaruh eksternal lain.

    • @nodamekira8580
      @nodamekira8580 ปีที่แล้ว

      ​@Shiro Hikari Nabi Nuh istrinya durhaka.

  • @anggihamidi0189
    @anggihamidi0189 ปีที่แล้ว +9

    KPAI : jangan 100% salahkan Anak karna kasus kriminal
    Nitizen : Benar... salahkan juga KPI karna banyak mengizinkan tontonan yang tidak berkualitas

  • @kodok4633
    @kodok4633 ปีที่แล้ว +2

    SALAH kan KPAI yg terlalu MEMANJA hukuman ke ANAK PELAKU KRIMIBAL

  • @skysmurf614
    @skysmurf614 ปีที่แล้ว +7

    Pengennya tuh kalo ada kasus bawah umur gini si ortunya kena sanksi apa juga gitu di hukum. Karena penyebab sampai terjadi gitu kan Krn kelalaian orang tua.

    • @achileus5486
      @achileus5486 ปีที่แล้ว

      Coba anda jadi orang tua, apa bisa menjaga anak setiap waktu?

    • @skysmurf614
      @skysmurf614 ปีที่แล้ว

      @@achileus5486 loh, saya bilang kelalaian orang tua bukan berarti 24jam harus ngeliatin itu anak. Tapi sebagai orang tua, paling nggak harus tau perkembangan anak nggak cuma dari fisik tapi emosi dan mental juga. Lalainya mereka, sampe nggak tau apa isi pikiran si anak, temperamen si anak, pergaulan si anak.
      Kalo mereka perhatian sampai situ, mereka tau saat ada cara pikir anak mereka yg melenceng, tau saat si anak suka meledak emosinya nggak terkendali, tau bahwa mereka harus "meluruskan" kembali semua yang salah terutama saat anak emang masih masa perkembangan.
      Nggak harus 24jam. Anak juga punya dunia mereka sendiri, tapi paling nggak luangin waktu di ujung hari, di akhir pekan, ajak mereka ngobrol untuk kenalin dunia mereka.

  • @madinatv2023
    @madinatv2023 ปีที่แล้ว

    Saya dlu smp msh maen petak umpet, anak skrng udh pd bawa celurit

  • @kalamaralmaq.7937
    @kalamaralmaq.7937 ปีที่แล้ว +4

    Kita terlalu fokus sama hak2 tersangka anak, tp lupa sama keadilan bagi korban anak. Bagi tersangka begitu dia selesai menjalani hukumannya, di sdh bebas kembali ke masyarakat, bahkan hidup satu lingkungan dengan korbannya.
    Perlu diketahui, Andri Sobari alias Emon, pelaku sodomi 120 anak tahun 2014 lalu sudah bebas, padahal hukumannya masih tersisa 8 tahun lagi. Semua pasti akan bilang itu sudah jadi haknya, karena dia sdh menjalani 1/2 hukumannya. Tp bagaimana dengan hak2 120 anak korbannya. Hak2 keluarga korban. Hak2 semua anak di Indonesia, yg mgkn bisa berpapasan dengan dia di pinggir jalan, dan bs dijadikan korban berikutnya.
    Sy tdk habis pikir dengan pola pikir pembuat undang2. Coba kalo anaknya tetanggan sama Si Sobari ini. Apa ga ketar ketir?

    • @09Galvin
      @09Galvin ปีที่แล้ว

      Salahin sistem pidana Indonesia, kalau kasus pidana sama, ga berlaku kelipatan masa tahanan biarpun ketahuan melakukan sejuta kali

    • @kalamaralmaq.7937
      @kalamaralmaq.7937 ปีที่แล้ว

      @@09Galvin iya itu masalahnya. Sy pikir KUHP yg baru bakal membuat hukuman diakumulasikan. Ternyata sama saja..

  • @budisetiyanto4193
    @budisetiyanto4193 ปีที่แล้ว +2

    Harus segera ada Undang undang untuk menjerat anak di bawah 17th. 15 th itu sudah cukup besar

  • @adilmakmuruntuksemua
    @adilmakmuruntuksemua ปีที่แล้ว

    Kebanyakan anak yang berkasus berat anak orang tua berekonomi mapan. dia hanya di bekali uang tanpa di bekali moral. kalo anak orang tua yang tidak mapan sedikit paling kasusnya kriminal tipiring.

  • @DPinem
    @DPinem ปีที่แล้ว +5

    Kalo udah baligh, bisa membedakan baik dan buruk. Meskipun dibawah umur menurut standar hukum. Tetap harus diberi sanksi. Sanksi yg bisa membuat si anak berpikir kalo semuanya ada hukum sebab akibat.
    Hukuman berat untuk orang tuanya, jika masih dalam pengawasan orang tua.
    Karna dari kasus yang sudah², hampir semua pelanggaran yg dilakukan oleh anak² itu ada unsur kelalaian orang tua dalam mengasuh

  • @Mr1wahid
    @Mr1wahid ปีที่แล้ว

    Kalau menurut gw penyebabnya cuma 1 dari semua konflik2 yang terjadi saat ini. Yaitu tidak diterapkannya nilai2 islam secara kaffah....

  • @bearnerd2817
    @bearnerd2817 ปีที่แล้ว

    Ini masalah disiplin Dan terkait psikologi anak Kalau Dia melakukan tindakan kriminal Dan tidak mendapatkan hukuman yah pasti merasa "oh Selama saya Masih anak kecil aman, karena dilindungi" ...😊 Guru & Ortu tidak bisa apa2, kasih Hukuman sedikit bisa dipidanakan ☺️padahal itu perlu, menanamkan pola pikir "Ada Akibat yang perlu ditanggung Dari semua keputusan yg diambil". 😊 Anak kecil itu Masih pure, bisa pure baik , Dan pure jahat kalau tidak ada yg mengajari, mengarahkan Dan meluruskan Kalau tindakan yg dilakukan itu Salah. Kalau anak itu penurut tidak ada masalah , Kalau anaknya bandel? itu yg sulit karena nasehat menjadi percuma toh nurut gak nurut tidak dapat hukuman...atau konsekuensi...aman2 saja..😊 imo

  • @shuheu6005
    @shuheu6005 ปีที่แล้ว +1

    80% salah orang tua, 10% lingkungan, 10% pribadi dia sendiri, seharusnya kalau ada anak berkonflik dengan hukum orang tua jg dihukum

    • @achileus5486
      @achileus5486 ปีที่แล้ว

      Coba bayangkan kalo anda menjadi orang tua, apakah ada bisa menjaga anak anda setiap waktu?

  • @BangGendul
    @BangGendul ปีที่แล้ว

    Sudahlah. Mau sejelek apapun lingkungannya, klo berbuat salah ya salah. Gak usah dibela-belain pake nyalahin pihak2 lain. Karena klo kek gitu, artinya banyak pihak yg bisa disalahkan. KPI, pendidikan, orangtua, TH-cam, sosmed, pabrik hp, kang cilok, kang sayur, mang udin, bahkan negara pun juga bisa disalahkan gara2 membiarkan KPAI terus2an melindungi kenakalan anak yg dah kelewat batas wajar.

  • @fanadil
    @fanadil ปีที่แล้ว +3

    Salahkan Pemer*ntah
    Anak kurang didikan karna orang tua yg kurang ilmu, orang tua juga ga punya ilmu/gak terdidik/mutu pendidikan rendah/pokoknya pendidikan masalahnya, nah pendidikan masyarakat yang kurang atau kurang berkualitas itu karna pemer*ntah kurang serius soal pendidikan sejak dulu padahal tugas pemerintah untuk menyelesaikan kebodohan dan kehinaan untuk rakyatnya, dan anehnya mereka yang buat kita bodoh dan mereka juga yg menghina kita dengan membiarkan asing bekerja hanya karna mereka lebih pintar :(
    Padahal kita bisa kok hebat seperti negara lain

    • @cendyaditya2207
      @cendyaditya2207 ปีที่แล้ว

      jangan cma salahkan pemerintah, karena pemerintah jg dipilih oleh rakyat, yg mayoritas jg bermasalah. pada akhirnya permasalahan "kebodohan" ini menjadi lingkaran setan.
      masalah pendidikan itu kompleks, gk cma pemerintah, ttp jg ada epeen pengajar (guru), masyarakat serta keluarga.
      pengajar di Indonesia masih banyak yg malas mengupdate ilmunya, hal ini terbukti dari materi pendidikan yg sudah tertinggal jauh dari riset serta banyaknya guru honorer yg mengeluh tidak diangkat jdi pns padahal belum mencapai standar minimal. dtambah lg fakta bahwatidak lebih dari 30% guru yg mencapai KKM UKG.
      budaya dalam masyarakat cenderung menekan orang yg berfikir kritis, hal ini karena mash banyaknya pemikiran kolot orang yg lebih tua (setara orang tua) pasti lebih banyak ilmunya dan membanth orang yg lebih tua adalah perbuatan amoral. selain itu budaya membenarkan kebiasaan yg menyebabkan hal yg salah di anggap benar karena telah menjadi kebiasaan.
      orang tua sekarang lebih malas mendidik anak, mereka lebih senang yg instan, seperti memberikan HP agar anak tidak rewel, dan pada akhirnya akan melepaskan tanggung jawab mereka.

    • @fanadil
      @fanadil ปีที่แล้ว

      @@cendyaditya2207 @cendy aditya sepertinya kamu tidak mengerti maksud saya, kamu melihatnya skala kecil
      Harusnya kamu paham yang punya tugas besar dan kemampuan/kekuatan membuat suatu kebijakan sehingga mempengaruhi jalannya suatu negara, ya hanya "pemer*ntah"
      Salah satu tugasnya mencerdaskan kehidupan bangsa ya hanya pemer*ntah, Bukankah kurikulum dan sistem pendidikan produk dari pemerintah?
      Kasian kalau yang ikut disalahkan itu pengajar, rakyat malas, orangtua yang malas mendidik anak, anak-anak yang malas mencari ilmu, mereka itu hanya orang-orang yang menjadi korban dampak dari kebijakan pemer*ntah yg sebelumnya dan yg saat ini
      Saya juga tidak menyalahkan kamu, karna saya dulunya pernah berpikir di posisi kamu sampai akhirnya semakin saya pelajari saya sadar ternyata ada alasan besar dibalik itu semua

    • @cendyaditya2207
      @cendyaditya2207 ปีที่แล้ว

      @@fanadil ada wejangan dri filusuf klasik (antara plato / aristoteles) bahwa kehendak pemerintah adalah cerminan dari kehendak rakyat. berdasar hal tersebut, jk rakyat bodoh, malas dan kroup maka pemerintah jg bodoh, malas dan korup.
      jk kita mengacu ke regulasi, regulasi yg seperti apa? apakah regulasi yg memaksa guru untuk meningkatkan kopentensinya? apakah regulasi yg memaksa orang tua untuk mendidik anaknya dengan benar? jk iya, maka saya akan memberikan bbrp sanggahan
      1. regulasi untuk meningkatkan SDM cenderung tidak populis dan cenderung memakan waktu yg lama, sedang masyarakat ingin yg populis dan instan.
      2. PGRI yg masih mendominasi serikat profesi guru. jk melihat bbrp kasus perseteruan kemendikbud dengan PGRI, terutama masalah dilibatkannya secara aktif anggota IGI, PGSI dan FSGI dalam bbrp program pemerintah. berkaca pada pendapat Lord Acton (power tends to corrupt and absolute power corrupts absolutely), maka pentingnya pembagian kekuasan, bahkan dalam serikat profesi.
      3. masyarakat yg terlalu membela guru, terutama yg honorer, yg nyatanya banyak dari mereka yg tidak lolos UKG. dalam hal ini saya ttp menghormati mereka yg benar2 mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan, bukan hanya ingin dapat penghasilan yg mapan dan uang pensiun. saya yakin para guru yg benar2 mengabdi pasti akan lulus UKG, karena mereka akan selalu meningkatkan kwalitas.
      4. Budaya anti kritik di masyarakat yg meresap di dunia pendidikan, yang mana merupakan hal yg tabu jk seorang murid mengkritik gurunya. jk pemerintah membuat regulasi yg mendukung anak tidak sopan pada otang tua.
      5. masih banyak tokoh masysrakat yg tidak mau disaingi sehingga orang yg maju cenderuang akan disingkirkan.
      6. jk pemerintah membuat regulasi yg dangat baik, ttp implementasinya jatuh di tangan masyarakat. misal jk regulasi telah dibentuk, dan cenderung mengikat di intansi pendidikan (sekolah), saat di sekolah siswa akan di tingkatkan SDM nya, ttp jk sepulang sekolah siswa akan kembali kebiasan masyatakst yg cenderung malas, bukankah itu akan sia-sia.
      berdasarkan hal tersebut, untuk memperbaiki SDM bukan hanya dari satu pihak saja, ttp semua pihak yg ada hsrus belerja sama.

  • @osichan69
    @osichan69 ปีที่แล้ว +1

    Aku kontra dengan pendapat ahli, apa yg dilakukan oleh anak2 jaman sekarang karena kurangnya disiplin. Kekerasan sangat dibutuhkan dalam mengontrol anak2 yg kurang ajar ini. Mereka melakukan kekerasan bukan karena terlalu banyak melihat kekerasan, tapi adanya peluang atau kesempatan melakukan kekerasan. Dan kesempatan itu ada karena kontrol hukum terhadap anak2 bermasalah ini berkurang. Maka kekerasan sangat dibutuhkan oleh aparat (ya aku tahu aparat sendiri kayak gimana sekarang) terhadap anak2 yg melakukan pelanggaran hukum. Cukup dihajar saja, divideokan dan disebarkan ke media sosial sampai lingkungan sekolah tahu hal memalukan itu.

  • @wargreymon2750
    @wargreymon2750 ปีที่แล้ว

    Buat ortu kalau belum sanggup mendidik anak, mending jangan bikin anak dulu. Kebutuhan anak ga cuma dikasih makan & pakaian aja.

  • @botihcho
    @botihcho ปีที่แล้ว

    tapi mungkin sudah lama ada hanya belakangan baru banyak ke-expose karena sudah banyak korban dan keluarganya sadar bahwa sekecil perisakan pun merupakan pelanggaran hukum,,

  • @mbahismu4156
    @mbahismu4156 ปีที่แล้ว

    Jaman skr guru mukul murid yg mmg salah, ortunya ngamuk, bawa polisi ke sekolah. Jaman dulu anak ketahuan ortu dipukul guru di sekolah, di rumah ditambahin. Jaman skr ortu mukul anaknya sendiri yg nakal, KPAI ribut. 😂

  • @kakungcu
    @kakungcu ปีที่แล้ว

    Pengaruh lingkungan emang salah satu yang memberi dampak besar terhadap perilaku sang anak

  • @hanyapenonton130
    @hanyapenonton130 ปีที่แล้ว

    Jgn cuma salahkan anak tapi Salahkan orang tua dan pemerintah juga, kebijakan2 dan pasal karet ikut berperan

  • @bimoseno1043
    @bimoseno1043 ปีที่แล้ว

    Masalahnya anak sekarang dewasanya sudah sangat terlalu cepat (terutama dalam hal negatif)

  • @alifnurrudin289
    @alifnurrudin289 ปีที่แล้ว +2

    apa benar ini siklus ?
    kondisi "sulit" membentuk orang "kuat" > orang "kuat" menjadikan kondisi menjadi "mudah" > kondisi yang "mudah" menyebabkan terbentuknya orang "lemah" > orang "lemah" menyebabkan kondisi menjadi "sulit" >

  • @Maseeme
    @Maseeme ปีที่แล้ว

    Yang ketahuan cuma ratusan, yang belum ketahuan keknya ribuan.

  • @SS-sj4ns
    @SS-sj4ns ปีที่แล้ว

    Ga ada ortu yg mau anaknya jd org gagal ataupun pelaku kriminal, dan bukan salah pihak manapun. Klo emg di otak tuh anak ud kyk pukimak ya pukimak aja lah...
    Uda akil balik ya uda pasti bs mikir mana baik mana yg ngak, klo uda tau itu ga bener tp masih aja di lakuin, salah sendiri...
    Kalau uda bisa mikir mana yg baik mana yg ngak ya itu anak ud termasuk 1 individu, dan ga ada yg bs kendaliin cara berpikir anak, anak jg termasuk manusia pnya cara pikir sendiri dan kehendak bebas sendiri...
    Jd uda sepatutnya anak2 yg tingkah brengsek itu di hukum

  • @braindead3370
    @braindead3370 ปีที่แล้ว +1

    Harusnya dibuat aturan agar anak dbawah umur yg dihukum orang tuanya, biar orang tua berhati-hati dalam mendidik anak dan merasa ada tanggung jawabnya

    • @temanbicara9455
      @temanbicara9455 ปีที่แล้ว

      Kecuali sudah usia diatas 13 tahun . Masa labil emosi LG naik plus temen tongkrongan nya psikopat ya wasalam .. orang tua sudah susah mengendalikan aplg yg sudah pakai narkoba. Ortu nya aja bisa di bacok

    • @storywhatsap2853
      @storywhatsap2853 ปีที่แล้ว +1

      indonesia ini lucu ... kalau orang tuanya ngasih pendidikan anak ke pondok pesantren biar akhlaknya baik.. jika nanti di kritik pemerintah dibilang anti pemerintah dan islam radikal, begitu anaknya gak dikasih kepondok ya begitulah kelakuannya kayak setan

    • @braindead3370
      @braindead3370 ปีที่แล้ว

      @@temanbicara9455 setuju sih itu, dibawah 14 tahun orang tua yg nanggung, 15 ke atas anaknya langsung

    • @achileus5486
      @achileus5486 ปีที่แล้ว

      Coba anda jadi orang tua, apakah mendidik itu gampang?
      Setiap anak mempunyai karakter dan watak yg berbeda...

    • @braindead3370
      @braindead3370 ปีที่แล้ว

      @@achileus5486 saya udh jd orang tua, yaiya susah, siapa jg yg bilang gampang, tp kl msh dibawah 14 tahun msh bs diarahin lah, itu SMP kelas 1, kl udh 15 tahun keatas mah udah harus diajarin tanggung jawab

  • @AviroBebek
    @AviroBebek ปีที่แล้ว

    Salahkan negara.
    Hidup susah banget abis idup cuma cari makan, kriminal dimana mana kayak gak ada polisi
    Pendidikan mahal

  • @hralulil356
    @hralulil356 ปีที่แล้ว +1

    Tergantung ..tapi pola asuh orang tua akan membentuk kepribadian anak anak

  • @carolbratspies4226
    @carolbratspies4226 ปีที่แล้ว

    kurang pendidikan agama , kalah ama pendidikan tiktok & pergaulan bebas,.

  • @verify8295
    @verify8295 ปีที่แล้ว

    Itu mah salahkan orang tua yg lalai.

  • @DokterRhezaGaming
    @DokterRhezaGaming ปีที่แล้ว

    Narasi daily kembalii??!!!!🧐

  • @Andi-P9
    @Andi-P9 ปีที่แล้ว

    Pendidikan agama an akhlak diperkuat

  • @thejoedragers7200
    @thejoedragers7200 ปีที่แล้ว

    Semua berawal dari hukuman untuk pelaku yg tidak tegas , dg alasan dibawah umur , Taek

  • @xxxxxxxxxxxxx7341
    @xxxxxxxxxxxxx7341 ปีที่แล้ว

    Saya kurang setuju dengan pendapat nara sumber kalo dibawah umur itu belom optimal belum bisa membedakan mana baik mana buruk
    Klo anak umur 2th 4th 6th sih iya
    Masak iya umur 16th 17th sudah sekolah sudah pacaran bisa naik motor
    Kok bisa belum tau membedakan mana baik buruk 😂😂😂😂😂😂😂
    Coba liat di japan korea America atau Asia lainnya selain Indonesia
    Apakah begitu Ank2 disana
    Klo masalah kenapa marak karena mereka liat video berita begini dan tidak ditindak tegas
    Maka yg lain ikut2tan
    Cba liat America jika pelaku dibawah umur jika pelakunya umur 16th maka di penjara khusus anak-anak selama 2th sambil nunggu umur 18th baru diadili
    Beda jauh sama indonesia hanya 4bulan pembinaan
    America bunuh 1 orang 30th 2 orang 60th
    Jika pelakunya dibawah umur sidang ditunda sampai dia umur 18th
    Baru diadili beda jauh ma indo
    Jika keadaan pelaku punya penyakit strees tiba-tiba atau punya kelainan baru bisa diringkan hukuman nya di Amerika
    Beda jauh sama indonesia
    Jika pelakunya anak-anak langsung di jawap ini anak-anak dibawah umur belum cukup umur
    Klo Amerika meskipun dibawah umur tapi melakukannya keadaan sadar tentu sudah dianggap orang dewasa

  • @cumamelihat1592
    @cumamelihat1592 ปีที่แล้ว

    Ortu nya harus ikut nemenin di bui