ekosistemnya kudu dibenerin. temen gue yang kerja di kawasan industri bilang, ada2nya preman sama pungli ini tuh sbnnrya pelakunya kalo gak parcok ya loreng. para preman2 ini dilindungi sama mereka. tp ya gimana, yang ngelindungin penegak hukum sama militer, sulit dibongkar.
World bank udah membuktikan kalo kualitas logisitik indo itu TERBURUK tingkat ASEAN. Eh... sama si pejabat overproud malah disangkal melulu, ngamuk di podium sampe ancam usir dari indo. Malah di lain kesempatan nyuruh pengkritik pindah ke surga aja kalo mau serba benar. Giliran ada kasus kecelakaan truk, dia malah berlaga bego pura2 gak tau. Kayanya harus dia/keluarga dia yang jadi korban jiwa, atau minimal cacat permanen deh, akibat truk yang gak layak jalan, baru dia sadar dan ada evaluasi besar2an. Apakah itu yang namanya pejabat indonesia yang katanya berpengalaman dan berpendidikan tinggi??? 🤔🤔
Ini keresahan saya sejak 2011, sejak bolak balik di jalan pantura Jateng bagian Barat semarang. Jalan selalu rusak, bukan hanya krn kualitas aspal yg buruk tp juga kaarena Truk ODOL BODOL ini. Akhirnya jd bahan guyon di tongkrongan klo truk ini dipelihara pemerintah utk proyek jalan tiap tahun nya
@fltfathin anda yg salah, jumlah roda sudah ada aturan tonase tiap kendaraannya. Yg salah itu penegakkan hukum di titik-titik jembatan timbang dari Dishub yg banyak permainan. Apalagi permainan aparat lain yg menjadi backing truck2 odol bodol ini
@bagusdwiminarno1106 iya misalnya nih tonase nya cocok, tapi struktur kendaraan nya gk diatur, jd gk balance, tekanan nya tinggi ke jalan, rentan laka, dsb.
Bertukar pikiran, cara untuk memberantas ODOL menurutku dengan menggunakan sarana kereta api untuk pengiriman jarak menengah-jauh. Q: "Kenapa?" A: Karena lebih efisien & aman. Satu mesin (lokomotif) bisa membawa gerbong/kontainer sampai 30, tidak seperti truk dimana 1 mesin diperlukan untuk setiap kontainer. Selain itu, berkurangnya jumlah truk jarak jauh memungkinkan adanya penurunan biaya operasional pengusaha truk (meliputi biaya BBM, pungli & perawatan (karena truk tidak bekerja se-ekstrim dulu)). Q: "Nanti supir truk pada kehilangan pekerjaan dong? Pengangguran meningkat." A: Pengiriman jarak menengah-dekat & beberapa jenis barang masih tetap diperlukan. Pengiriman via kereta api hanya terbatas sampai stasiun. Agar barang bisa tiba di konsumen maka barang tersebut ditransfer dari kereta api ke truk. Karena yang tersisa adalah pengiriman jarak dekat, bisa dikatakan cukup menggunakan truk kecil-menengah (yang tidak memiliki 3 sumbu atau lebih). Berkurangnya lalu lintas truk besar dapat menciptakan jalanan yang lebih aman (asumsi spesifikasi truk di Indonesia masih sama seperti sekarang ini). Pengangguran meningkat? Dengan meningkatnya aktifitas tranfer barang antar moda maka akan memerlukan semakin banyak pekerja. Selain itu operator kereta api mungkin membutuhkan semakin banyak masinis-asisten masinis, PJL dan PPKA seiring dengan meningkatnya lalu lintas kereta api. Namun, dengan meningkatnya pengiriman barang via kereta api akan menciptakan isu-isu baru: 1. Kemungkinan kelebihan kapasitas pada jalur kereta api. Mengingat lalu lintas kereta barang berbagi jalur dengan kereta penumpang regional & jarak jauh. Mungkin bukan isu besar selama frekuensi kereta penumpang regional & jarak jauh tidak tinggi (dalam artian jarak antar kereta penumpang tersebut dalam hitungan jam). 2. Kemungkinan meningkatnya kemacetan pada perlintasan sebidang. "Lah kok bisa, kan lalu lintas truk berkurang kok macet?" Semakin tinggi frekuensi kereta api berarti semakin sering lalu lintas kendaraan jalan raya tersendat untuk menunggu kereta api lewat. Grade separation jalur kereta api tentu menjadi solusi yang pas. Katakanlah lalu lintas kereta api di atas, sementara lalu lintas jalan raya & pejalan kaki tetap di permukaan tanah (untuk daerah padat penduduk), tapi yang jelas mehong. Pikiran saya berfokus pada isu kapasitas pengiriman barang. Untuk solusi penegakan hukum (regulasi, uji KIR, jembatan timbang dsb...) tentu harus berjalan dengan baik oh. Misal muatan ODOL wajib bongkar mengikuti kapasitas seharusnya. Muatan lebihan entah diangkut truk lain milik pengusaha tersebut, atau pihak yang berwenang/lain (rawan disalahgunakan/jadi ladang bisnis). Selain itu di video juga sudah dijelaskan apa yang terjadi jika solusi penegakan hukum dilakukan tanpa adanya peningkatan kapasitas... Jalanan aman pengusaha tekor, kan ga mau lah ya
aslinya berberapa tempat itu sudah menjadi dry dock ataupun tempat bongkar muat petikemas kereta. tapi ada yang mulai tutup seperti gedebage (?) dan waru kenapa? 1. pengusaha gasuka double handling. triple malah: dari gudang A ke stasiun, diantar pakai kereta ke kota dimana gudang B dituju, dari stasiun tujuan ke Gudang B diantar lagi. ini dinilai banyak pengusaha ga efisien. bisa bisa lebih murah diantar ujung ke ujung 2. ketahui juga, kalau mau konseptual drydock itu beres. planning kota dan wilayah industri itu juga harus mendukung. Sekarang sesuai realita/reality check deh. pergudangan-pabrik2 kecil - menengah yang baru apakah masih ttp di dekat stasiun bongkarmuat barang yang ada? atau menjauh? atau malah dekat tol? ini gabisa digarap oleh kemenhub sendiri 3. Kalau mau sukses, program diangkut ke kereta juga harus ada tekanan dan insentif. Pengusaha itu basisnya profit dan efisiensi. ketika efisiensi maksa notok jedog jadilah distribusi barang berbasiskan ODOL. itu juga harus kerja bareng bersama lintas sektoral
Selamat datang di negara konoha, negara yg seakan jadikan korupsi, kolusi & nepotisme sbg budaya. Aturan uda ada tp para oknum (oknuk tp banyak) yg gak mau nerapin.
Menggunakan kereta untuk jarak menengah itu TIDAK LEBIH EFISIEN daripada menggunakan truk. Kenapa? karena mengantar barang ke stasiun kereta ya pakai truk, setelah dibongkar dari kereta nantinya ya diangkut pakai truk. Akhirnya bukannya lebih efisien, malah jadi bayar 3x, bookingnya ribet, udah gitu ribet bolak-balik bongkar-muat barang, resiko barang rusak, kena biaya preman, resiko barang ilang, dll dst
Kalau gak mau inflasi manfaatkan jalur kereta nanti tiap daerah jadi cek point ambil barang di stasiun khusus barang tiap daerah. Tol itu bukan ngurangin beban distribusi karena gak semua truk masuk tol. Distribusi logistik paling murah kalau gak lewat kapal ya jalur kereta
@yamibakura9553 seperti komen ku ketika pemerintah serius menangani masalah distribusi mereka bakal membangun jalur kereta. Toh yang bangun jalur kereta dan stasiun tugasnya kemenhub DJKA. KAI hanya operator dan pemilik kereta yang tiap tahun harus bayar sewa rel kereta. Ekspansi kereta mengikuti jalur yang dibikin Kemenhub. Semua kembali ke politikal will mau fokus dimana. Distribusi paling murah hanya lewat rel maupun kapal sedangkan sungai kita rata2 dangkal opsi paling masuk akal bangun rel. Rel Sumatra aja masih pisah pisah. Gap infrastruktur Sumatra dan Jawa aja keliahatan jauh belum kalimantan Sulawesi papua. Sambungkan semua pelabuhan bandara dengan rel maka biaya logistik bisa ditekan dan mengurangi pungli di jalan
Masalah perut, di tambah mau ikut aturan tapi regulasi alot, pungli, dan masalah orang sekitar nya, model ginian ga akan ada kelar nya. Kl dah kejadian yg di salahin sopir nya dan yg lain yg terlibat malah cuci tangan.
Alasannya sama kayak kenapa SIM bisa nembak. Karena ada yg butuh. Produsen perlu menekan harga transport, sopir yg mau enggak mau harus ikutan biar dapat muatan, konsumen yg mau harga yg murah.
mungkin hot take tapi saya setuju kalo harga pengiriman dinaikkan sehingga barang2 dapat dikirimkan dengan lebih aman walaupun mungkin lebih lambat jika hasilnya adalah jalanan yang lebih aman untuk nyawa orang-orang. Saat ini pun para pengusaha harusnya ketat diregulasi mengenai masalah ini, tapi yang menegakkannya ini...
@affannnnnn_ kalo ada orang kurang mampu tapi sering belanja2 online atau belanja lainnya yg perlu pengiriman jarak jauh, masalahnya ada di orang tersebut, bukan pengirimannya.
Sebagai pelaku usaha jasa pengiriman..ini di akibatkan banyak hal .pungli.susahnya bbm. Dll yg mengakibatkan mahalnya biaya perjalanan.akhirnya kami paksakan 'ODOL'
Ini yang jadi keresahan saya, selain pungli. Ekosistem usaha nya tidak sehat, contoh tidal ada nya pembatasan usia pakai kendaraan niaga, harga unit baru terlalu tinggi karena tidak ada nya sistem daur ulang seperti di eropa. Ongkos jadi lebih murah karena truck tua bisa beroperasi dengan mengambil ongkos yang lebih murah dan menyebabkan pemilik barang memilih harga ongkos yang lebih murah
ini itu masalah bukan di kir, ini sumber masalahnya penyedia jasa/penyewa jasa angkut barang yang mau untung besar. kalo menekan ke kir kir itu 6 bulan 1x, lebih ke petugasnya.
@kaptenhiu5623 masih kurang memanfaatkan roda besi malah roda karet. Padahal sekali jalan bisa 30 gerbong kayak di Eropa. Soalnya di dalam pemerintahan juga ada pemilik distributor lewat truk kayak siba surya milik anak pak harto jadi politikal willnya agak susah
nanti supir truk kehilangan pekerjaannya gimana? boleh pake kereta api tapi siap2 pengangguran makin banyak, apalagi gak sedikit supir truk yg akan terdampak memiliki fixed mindset dan mindset yg penting dapat duit demi istri anak.
Semoga di pin sama admin, Kak saya salah satu supir truk expedisi, Sebenernya supir truk sangat mau mematuhi peraturan yg berlaku, tapi mau gimana kak, kita di tekan perusahaan, mau gak mau kita muat, kalo g mau ya otomatis kita kehilangan pekerjaan... Semoga ada solusi dari pemerintah,
untuk meningkatkan kualitas di berbagai sektor harus di mulai dari yang paling sederhana... memang berat dan lama ...tapi lebih berat lagi bila tidak pernah dimulai....jadi,, nikmati saja apa yang sudah jadi keputusan bersama
Mau sedikit kasi masukan. Begini mbak/mas. Coba kita lihat secara menyeluruh kenapa ini bisa terjadi 1. Ongkos angkutan sangat kecil 2. Harga unit terlalu tinggi 3. Regulasi tentang pembatasan usia pakai kendaraan niaga tidak berlaku 4. Gabungan semua ini menjadikan iklim usaha angkutan tidak sehat Contoh 1 harga unit baru kelas tronton rida 10. Itu di kisaran 1 m lebih, dengan ongkos yang ada saat ni balik modalnya butuh 10 tahun, sehingga pengusaha angkutan menekan biasa operasional dengan menaikkan jumlah tonase, selain tu faktor paling penting adalah tidak ada nya pembatasan usia pakai kendaraan niaga, yang menyebabkan truck 10 tahun keatas bisa beroperasi dan bersaing ongkos dengan mereka yang masih kredit. Tentu membuat harga ongkos truck tahun lama lebih murah. Solusinya perbaiki iklim usaha angkutan, dengan cara 1. Pembatasa usia pakai kendaraan 2. Membuat truck wajib daur ulang seperti di eropa 3. Selebihnya regulasi mengikuti
Rekomendasi KNKT ini layak diikuti. Namun sepertinya Kabinet Odol juga ga bisa ngapa ngapain karena kebanyakan jadi Menteri cuma aji mumpung. Mumpung bisa memperkaya diri dan kroni²nya.
02:24 mungkin kalau supirnya paham fisika dan matematika serta sadar terhadap apa yg dilakukannya. Akan dapat dihindari gagal fungsi rem dan petaka yg lain 😁😁
Bagus sekali narasi newsroom megangkat tema ini. Memang suoir truk banyak membuat masalah dan ugal-ugalan. Regulasinya memang harus diperketat. Terutama usia supir harus diatas 25 tahun atau lebih, karena kalau terlalu muda masih belum bisa mengontrol dirinya.
Kita tampilnya, truck ODOL penjabut nyawa yg di sponsori oleh pemerintah Konoha🎉 Selain truck, bus Sugeng Enjing sang pencabut nyawa juga tidak kalah hebat dlm mencabut nyawa masyarakat konoha. Karena mereka di Support the one and only, pemerintah konoha.
Narasi nih channel top. Ga cuma bahas truk odol asal omong tapi jg dikorelasikan ke inflasi. Mayoritas org indo kalo kritik kurang dipake akalnya. Terima kasih Narasi.
@rendiren1417 lah itu doi memilih muatan lebih berati auto memilih bahaya yg akan di derita .. Kan tiap kendaraan sudah ada batas beban aman nya 🧋 Lagian udah tao gx bikin kaya ngapain di ambil muatan lebih nya 😂🤣
Cara mengatasi ODOL yang ampuh, menurut saya adalah : 1. Berantas pemalakan uang ke para pengemudi truk 2. Tetapkan batas minimum uang jalan Jika 2 hal itu terwujud, maka persoalan-persoalan lain akan teratasi. Ini karena, bahkan truk yang milik perusahaan sekalipun, pengemudinya selalu mengeluh hal yang sama, yaitu persoalan banyaknya pemalakan uang dan uang jalan yang kecil. Imbasnya pada muatan yang diangkut semakin lebih banyak dan melebihi kapasitas. Jika 2 hal tersebut sudah diatasi, aktifkan kembali jembatan timbang dan tempatkan personel untuk mengontrol jalanan dan kondisi truk beserta pengemudinya. Di Malaysia, mereka truk tua sekalipun masih aktif di jalanan tetapi karena uang jalan yang sesuai dan tidak adanya pemalakan uang, maka muatan truk disana adalah sesuai dengan batas.
Ditempat kami gresik jalur pantura, pergi bekerja taruhanya nyawa, kita tidak tau sampai kapan masih bisa tetap bekerja. Setiap hari mobil besar" ugal-ugalan pelan salah ngebut makin salah etah sampai kapan kita akan terus begini. Ratusan nyawa sudah melayang dijlanan setiap tahunya.
Kalau pemerintah mau tertibkan oknum dan menjaga ekosistem Logistik barang mungkin bisa dicapai Utopia tersebut. Namun yakin deh, itu kanker² dalam dinas terkait yg udah makan duit gituan gak bakal tinggal diam. Stabilitas politik pasti digoyang, apalagi oknumnya udah punya otoritas di kantor atas, sama bekingan duit pengusaha besar. Uuufff... sanggup gak pak pemimpin?
Kenapa susah diberantas? Ada mafianya. Dan mereka sukses menyogok oknum-oknum Dishub dan DLLAJR. Di negara maju angkutan berat antar kota jarak jauh itu selalu dibawa kereta api, tapi di negara mundur dibawa pakai truk yang overdosis muatannya
pengusaha ingin menekan biaya angkutan barang murah...para pengusaha logistik menerapkan jika muatan sesuai standar ongkos biasa jika odol akan dapat lebih banyak dapatnya akibatnya sopir berlomba untuk dapat pendapatan lebih
Kalau di Amerika supir truk bener2 sekolah kaya misalnya kaya film Spongebob😁, lalu untuk pengangkutan barang nggak cuma si pengusaha tranportasi tapi pemilik barang ikut bertanggung jawab jadi mereka pikir ulang untuk nambah muatan dan juga karena semakin berat semakin besar biayanya. Sama satu lagi lupa di Amerika supir truk di jamin soal kehidupannya beda sama Indonesia.
setuju truk ODOL harus di berantas, tapi konsekuensinya karena muatan truk normal, berarti biaya transport naik, jadi harga2 barangpun bakal ikut naik. Tapi bagusnya jalanan jadi lebih aman.
Ayah saya seorang supir angkutan Sekliagus pemilik angkutnnya. Dia bilang, ayah juga gak mau muat lebih dari yg di tentukan, tapi coba kita hitung Ongkos yg di tawarkan per kg adalah Rp 90 dgn jarak 100km Jika ikut KIR truck hanya bileh angkat 7000 kg Coba hitung biaya nya Minyak, makan, gaji supir, gaji kenek, belum lagi setoran perawatan truck. Serba slah jadinya
Hampir semua perusahaan logistik, pasti dapat backing dari aparat. Jadi penindakan sangat sulit dilakukan. ODOL ya biar dapat cuan lebih banyak. Jadi perusahaan yang tidak dapat backing, ya harus tetap ikutan ODOL biar terap kompetitif. Sampai saat ini, kita lihat aja jumlah jembatan timbang, apakah ada penambahan? Bisa kita nilai sendiri. Memang pemerintah melakukan pembiaran karena banyak keuntungan dan kepentingan dari masalah ODOL.
Jangan melihat dari satu sisi, Tidak ada asap kalau tidak ada api. Itulah Dampak konsumen ongkir ingin murah tapi muat banyak, sedangkan sopir tuntutan dapur, operasional besar dan pungli dijalan banyak akhirnya bertaruh pasang NYAWA Maka dari itu jasa perusahaan ekspedisi standar internasional zero accident karena mereka selain ongkir mahal tetapi service dan safetynya juga dipikirkan
Mesti ada pertanyaan kenapa gak dijabut izin operasionalnya? Jelas dinas takut ada berapa orang yang kehilangan sumber penghasilan dan ada berapa jiwa dari setiap karyawan yang bekerja disana
pernah 2 kali bawa truk, ternyata sopir tuh bawa uang upah nya ga seberapa, kadang nombok kalo kena tilang atau kena palak preman di jalan. hanya dapet capenya aja.
Saya supir expedisi Bawa muatan 33 ton dari Jakarta ke Pekan Baru Dari waktu loading saya sudah hubungi pengurus jalur yang saya lewati Dari Polisi Dishub sampai di penyebrangan Merak dan Bakauheni saya aman aman aja tuh Jangan salahkan kami Bukan hanya kami yang butuh uang Polisi Dishub calo pelabuhan Sampai anggota dewan Pengusaha sampai mentri butuh uang semua Yang salah perekonomian indonesia Itu aja Ini penyulut semua butuh uang Tol mahal Pelabuhan mahal Solar langka sampai antri di sumatera Begal premanisme subur Odol itu harus Kalau ngga odol kita kerja bakti Polisi sama dishub makan apa ?
Di negara ini sudah banyak kementerian, lembaga masing2 dibidangnya sudah ada... Ada bagian yg ngurus masing-masing... Apa kompak nggak kerja? Kalau mereka kerja dengan benar pasti nggak akan ada masalah seperti benang kusut yg berulang-ulang...
Saya menangkap faktor pendorong masifnya ODOL dari opini si bapak. 1. bahan bakar yang sulit 2. premanisme 3. sistem bongkar muat penuh calo Karena amburadulnya manajemen, 3 faktor ini bikin cost makin tinggi dan berdampak dengan akal2an pengusaha untuk menutupi cost2 tersebut. Hal tersebut kan ada pihak2 terkait yang mengurusnya dan digaji besar buat cari solusinya, bukan terus2an melempar kewenangan sana sini, kan ada kata kolaborasi, sinergi, Nanti ada pejabat yang bilang, pandai kritik saja, kasi solusi donk. Hey SAMPAH! kalian digaji besar untuk mikir, bukan makan uang haram terus.
Menurut pandanganku ya, ini semua karena kurang tegasnya pemerintah dalam perannya sebagai regulator. Kurang tegas yang dimaksud adalah tentang masalah KKN (Korupsi, Kolusi & Nepotisme). Semua itu karena satu sama lain pasti berkaitan, terutama di bidang ekonomi. Lanjutannya di Part 2,
Kok cuma Truk, sehari - hari lihat pick up overload, sama motor pakai rengkek hampir selebar mobil, itu juga kudu jadi perhatian juga, jalanan udah gak nyaman, dan aman buat berkendara.
Bawa muatan sesuai standar tonase yg telah ditentukan itu menyenangkan. Unit lebih awet, ban ga cepat aus, perawatan lebih ringan. Akan tetapi, apakah masyarakat sudah siap menerima kenaikan harga logistik dan semacamnya yg lumayan signifikan Pak? 😅 Sudah lah pak, tidak usah saling menyalahkan. Kembali ke diri kita masing² saja bagaimana cara untuk menanggapinya.
Efek ekonomi meroket makannya odol marak katanya nganu. Padahal dulu sblm reformasi jarang sekali ada odol ,rata2 standard plus ada keneknya karena sudah cukup penghasilannya beda dg setelahnya kalau gk over ya gk cukup operasionalnya alias gk ada hasilnya/kurang +tidak ada keneknyq karena gk kuat bayar kenek. Dulu semua angkutan umum pasti ada keneknya +kondektur untuk bus bahkan untuk gandeng bisa dua keneknya sekarang meskipun gandeng gak pakai kenek. Karena itu tadi. Dulu ban baru kuat beli sekarang kw.kanisiran/plak2an.
sopir mah seneng2 aja klau disuruh nurut aturan lebih aman dan bikin truk lebih awet tapi gimana juragannya? gimana yg punya muatan mau engga? misal harusnya muat 10ton tpi bolehnya cuman 7ton mau rugi 3 ton?
ya karena budaya meminta maaf. maaf kami teledor, maaf rem blong, maaf kami sudah berusaha mengantisisapi, maaf kami korupsi, maaf kami miskin, maaf kami lupa mengatur, maaf kami dapat suap, maaf kami nyari makan, maaf jalan jelek, maaf kami ............. sehingga segala sesuatu bisa dimaklumi itu bagian dari budaya dan cara hidup.
Biaya perusahaan: - pembelian truck -perawatan -pajak -ormas -aparat -pejabat -pungli Sisanya keuntungan untuk pengusaha, sedangkan karyawan sesuai standar perusahaan mendapatkan sumbangan dari perusahaan yang telah disiapkan perarturannya oleh pejabat yang sudah di bayar oleh aparat. Jika karyawan demo terkait hal tersebut akan di intimidasi oleh ormas. Jika masih ngeyel juga aparat sebagai penegak hukum wajib menertibkan.
Tolong tim Narasi dan wartawan lainnya mengangkat perusahaan tambang batu kapur dan sejenisnya di daerah Cipatat Kabupaten Bandung Barat, Truk-truk ODOL seperti ini sangat banyak tapi rutin beroperasi setiap harinya di jalan nasional antara Bandung-Cianjur, yang mirisnya satu-satunya jalan yang bisa diakses karena tidak ada akses jalan lain, rute jalannya menanjak disatu sisi, disisi lain menurun tajam, dan hanya ada dua lajur saja sehingga harus menyalip kendaraan didepannya apabila truk ODOL ini menghalangi
Ya karena oknum penegak hukum yang seharusnya memberantas truk ODOL mudah sekali dibayar, dan kadang malah sudah kongkalikong di belakang dengan si pemilik truk atau sopirnya. Semuanya bisa dibayar... 🙃
odol sulit di berantas jika pihak pemilik perusahaan tidak di disiplinkan atau dicabut izin usahanya jika melanggar bnyak perusahaan² ekspedisi demi menghemat biaya operasional pengiriman ( biaya tol bensin n supir) mereka memaksakan muatan yg penting tidak lebih tinggi dari batas pintu tol truk n truk masih bisa jalan. tapi yg perlu di tekankan yg mendisiplinkan nya mesti orang2 yg mengabdi kpd negara n jangan ladusing2 krna mereka niat nya hanya untuk bekerja yg otomatis mencari uanglebih, jadi percuma. diselipkan bbrpa lembar fulus jg lewat
Kalau di negara lain truck truck tidak boleh muatana lebih bisa bisa perusahaan nya kena pasal makanya sopir di luar negeri mobil nya bersih bersih dan makmur..
Mending berantas pungli nya dulu deh. Dari pungli yang dilakukan oknum regulator sampe yang minta2 di jalan. Pasti ODOL nya bisa tereduksi. Itu pengusaha terpaksa kayak gitu karena itung2an bayar pungli nya berat. Solar nya juga gausah dibates2in supaya truk2 gausah pada antre. Keselamatan mah tetap yang utama pak. Inflasi bisa dibalikin, lah kalo nyawa?
Efisiensi yg salah kaprah. Tetap keselamatan manusia yg utama. Seharusnya satu persatu dibenahi. Jika ketemu truk ODOL. Bagaimana caranya harus dibongkar atau muatannya dibagi atau dibantu pakai kendaraan pemerintah. Tidak perlu ditilang/denda. Denda bukan solusi, hanya membuka peluang korupsi
Di Eropa gaji Sopir truk 2 Miliar Setahun kira kira sanggup ndak orang sini bayar ongkos transport segitu dijamin pasti aman karena sopir nya berkualitas dan ga bakalan ada ODOL karena perusahaan transport cuan nya cukup untuk mematuhi syarat keamanan dan servis kendaraan.😊
motor cilaka 1 2 orang, tp kalo truk blong bisa puluhan korban, permasalahn diregulasi, subsidi coba alihin ke truk truk pengangkut ini, jd mau berapa kalipun dia angkut barang ya murah ga inflasi, preman dijalan hapus, polisi bekerja, dishub bekerja.
regulasi di indonesia itu buanyak, macem2, permasallahannya itu penegak hukumnya gak kerja secara optimal, penegak hukumnya koruptif, penegak hukumnya jam kerja terlalu singkat, ya bisa dilihat di jalan, para penegak hukumnya cuman ada di pagi dan sore hari buat foto2 terus ilang deh.
Yang jelas masih adanya suap2an.. misal gini, perusahaan A,B dan C menaati peraturan, mereka hanya bisa bawa barang 3 ton, sedangkan perusahaan D nyuap bisa angkut 6 ton jadi bisa memangkas ongkos sehingga harga lebih murah. Di kota tujuan barang "A, B dan C" ga laku karena kalah saingan harga dengan D, akhirnya bangkrut, pegawai di PHK, anak istrinnya susah makan. Langkah pertama menurut saya adalah meningkatkan "integritas" penegak hukum
1. Regulasinya bisa dibayar....
2 KIR truk bisa dibayar...
3. Bikin sim nya bisa dibayar...
4. Jembatan timbang bisa dibayar...
.....
Inti poko permasalhan... Gak perlu studi ruwet2
Itulah kenapa KIR , SIM , Dan jembatan timbang itu swasta saja , seperti sucofindo
Supir dan kenek jadi tumbal korbannya yang mau ga mau harus jalan karena butuh kerja butuh uang kasihan
Sanksi kurang tegas. Cabut SIM dan izin perusahaan dan denda ratusan juta. Plus APH harus JUJUR tidak bisa disuap.
@@muammar7410instansi yg itu mana mau bang
Kek pertamina dan pln aja gamau ada swasta bersaing awoakwkokw
Meskipun sucofindo setahu gw jg bumn
ekosistemnya kudu dibenerin. temen gue yang kerja di kawasan industri bilang, ada2nya preman sama pungli ini tuh sbnnrya pelakunya kalo gak parcok ya loreng. para preman2 ini dilindungi sama mereka. tp ya gimana, yang ngelindungin penegak hukum sama militer, sulit dibongkar.
Minta di ubah least MK , aparat hukum di swastakan saja
Parcok n Parjo
Intinya SETORAN..
World bank udah membuktikan kalo kualitas logisitik indo itu TERBURUK tingkat ASEAN.
Eh... sama si pejabat overproud malah disangkal melulu, ngamuk di podium sampe ancam usir dari indo. Malah di lain kesempatan nyuruh pengkritik pindah ke surga aja kalo mau serba benar.
Giliran ada kasus kecelakaan truk, dia malah berlaga bego pura2 gak tau.
Kayanya harus dia/keluarga dia yang jadi korban jiwa, atau minimal cacat permanen deh, akibat truk yang gak layak jalan, baru dia sadar dan ada evaluasi besar2an.
Apakah itu yang namanya pejabat indonesia yang katanya berpengalaman dan berpendidikan tinggi??? 🤔🤔
itu musibah
semua musibah pasti ada pemicunya @@tn.ntnntn
Siapa pejabatnya?
Siapa bang?
Orang begitu susah mati, tapi nanti pas mau mati juga susah. Biarin. Kita syukuran aja.
Ini keresahan saya sejak 2011, sejak bolak balik di jalan pantura Jateng bagian Barat semarang. Jalan selalu rusak, bukan hanya krn kualitas aspal yg buruk tp juga kaarena Truk ODOL BODOL ini. Akhirnya jd bahan guyon di tongkrongan klo truk ini dipelihara pemerintah utk proyek jalan tiap tahun nya
Aturan nya yang salah, pajak dihitung dari jumlah roda, alhasil roda 4 tp beban banyak, tekanan di roda nambah, jalan cepet rusak.
@fltfathin anda yg salah, jumlah roda sudah ada aturan tonase tiap kendaraannya. Yg salah itu penegakkan hukum di titik-titik jembatan timbang dari Dishub yg banyak permainan. Apalagi permainan aparat lain yg menjadi backing truck2 odol bodol ini
@bagusdwiminarno1106 iya misalnya nih tonase nya cocok, tapi struktur kendaraan nya gk diatur, jd gk balance, tekanan nya tinggi ke jalan, rentan laka, dsb.
Bertukar pikiran, cara untuk memberantas ODOL menurutku dengan menggunakan sarana kereta api untuk pengiriman jarak menengah-jauh.
Q: "Kenapa?"
A: Karena lebih efisien & aman. Satu mesin (lokomotif) bisa membawa gerbong/kontainer sampai 30, tidak seperti truk dimana 1 mesin diperlukan untuk setiap kontainer. Selain itu, berkurangnya jumlah truk jarak jauh memungkinkan adanya penurunan biaya operasional pengusaha truk (meliputi biaya BBM, pungli & perawatan (karena truk tidak bekerja se-ekstrim dulu)).
Q: "Nanti supir truk pada kehilangan pekerjaan dong? Pengangguran meningkat."
A: Pengiriman jarak menengah-dekat & beberapa jenis barang masih tetap diperlukan. Pengiriman via kereta api hanya terbatas sampai stasiun. Agar barang bisa tiba di konsumen maka barang tersebut ditransfer dari kereta api ke truk. Karena yang tersisa adalah pengiriman jarak dekat, bisa dikatakan cukup menggunakan truk kecil-menengah (yang tidak memiliki 3 sumbu atau lebih). Berkurangnya lalu lintas truk besar dapat menciptakan jalanan yang lebih aman (asumsi spesifikasi truk di Indonesia masih sama seperti sekarang ini).
Pengangguran meningkat? Dengan meningkatnya aktifitas tranfer barang antar moda maka akan memerlukan semakin banyak pekerja. Selain itu operator kereta api mungkin membutuhkan semakin banyak masinis-asisten masinis, PJL dan PPKA seiring dengan meningkatnya lalu lintas kereta api.
Namun, dengan meningkatnya pengiriman barang via kereta api akan menciptakan isu-isu baru:
1. Kemungkinan kelebihan kapasitas pada jalur kereta api.
Mengingat lalu lintas kereta barang berbagi jalur dengan kereta penumpang regional & jarak jauh. Mungkin bukan isu besar selama frekuensi kereta penumpang regional & jarak jauh tidak tinggi (dalam artian jarak antar kereta penumpang tersebut dalam hitungan jam).
2. Kemungkinan meningkatnya kemacetan pada perlintasan sebidang.
"Lah kok bisa, kan lalu lintas truk berkurang kok macet?"
Semakin tinggi frekuensi kereta api berarti semakin sering lalu lintas kendaraan jalan raya tersendat untuk menunggu kereta api lewat. Grade separation jalur kereta api tentu menjadi solusi yang pas. Katakanlah lalu lintas kereta api di atas, sementara lalu lintas jalan raya & pejalan kaki tetap di permukaan tanah (untuk daerah padat penduduk), tapi yang jelas mehong.
Pikiran saya berfokus pada isu kapasitas pengiriman barang. Untuk solusi penegakan hukum (regulasi, uji KIR, jembatan timbang dsb...) tentu harus berjalan dengan baik oh. Misal muatan ODOL wajib bongkar mengikuti kapasitas seharusnya. Muatan lebihan entah diangkut truk lain milik pengusaha tersebut, atau pihak yang berwenang/lain (rawan disalahgunakan/jadi ladang bisnis). Selain itu di video juga sudah dijelaskan apa yang terjadi jika solusi penegakan hukum dilakukan tanpa adanya peningkatan kapasitas... Jalanan aman pengusaha tekor, kan ga mau lah ya
Bagus itu om, ntr dibuatkan stasiun khusus buat gerbong yang berisikan muatan tsb,,
@MasHan-cl8qc kaya jakarta gudang atau sejenisnya… yang intinya berbeda zona dengan kereta penumpang 👍
aslinya berberapa tempat itu sudah menjadi dry dock ataupun tempat bongkar muat petikemas kereta. tapi ada yang mulai tutup seperti gedebage (?) dan waru
kenapa?
1. pengusaha gasuka double handling. triple malah: dari gudang A ke stasiun, diantar pakai kereta ke kota dimana gudang B dituju, dari stasiun tujuan ke Gudang B diantar lagi. ini dinilai banyak pengusaha ga efisien. bisa bisa lebih murah diantar ujung ke ujung
2. ketahui juga, kalau mau konseptual drydock itu beres. planning kota dan wilayah industri itu juga harus mendukung. Sekarang sesuai realita/reality check deh. pergudangan-pabrik2 kecil - menengah yang baru apakah masih ttp di dekat stasiun bongkarmuat barang yang ada? atau menjauh? atau malah dekat tol? ini gabisa digarap oleh kemenhub sendiri
3. Kalau mau sukses, program diangkut ke kereta juga harus ada tekanan dan insentif. Pengusaha itu basisnya profit dan efisiensi. ketika efisiensi maksa notok jedog jadilah distribusi barang berbasiskan ODOL. itu juga harus kerja bareng bersama lintas sektoral
Selamat datang di negara konoha, negara yg seakan jadikan korupsi, kolusi & nepotisme sbg budaya.
Aturan uda ada tp para oknum (oknuk tp banyak) yg gak mau nerapin.
Menggunakan kereta untuk jarak menengah itu TIDAK LEBIH EFISIEN daripada menggunakan truk.
Kenapa?
karena mengantar barang ke stasiun kereta ya pakai truk, setelah dibongkar dari kereta nantinya ya diangkut pakai truk.
Akhirnya bukannya lebih efisien, malah jadi bayar 3x, bookingnya ribet, udah gitu ribet bolak-balik bongkar-muat barang, resiko barang rusak, kena biaya preman, resiko barang ilang, dll dst
Di Surabaya biasanya jm 23.00 truk/mobil pickup overload muncul kejalan demi menghindari pantauan kepolisian
biar g banyak ngerem juga, pengendara sedikit kan. resiko kecelakaan melibatkan orang lain kecil
kan jam kerja polantas kebanyakan ikut jam kerja kantoran..
Biasanya Kenjeran jam setengah 11 malem udah keliatan, tapi sekarang mulai jarang ada, banyak mobil polisi parkir kadang2 😂
Sampean maen ke gresik mas, kan cedek biar lebih greget nyetir setara ban dumptruck😂
Kalau gak mau inflasi manfaatkan jalur kereta nanti tiap daerah jadi cek point ambil barang di stasiun khusus barang tiap daerah. Tol itu bukan ngurangin beban distribusi karena gak semua truk masuk tol. Distribusi logistik paling murah kalau gak lewat kapal ya jalur kereta
Di tempat yang gak ada kereta gimana bang? Indonesia gak cuman jawa
@yamibakura9553 seperti komen ku ketika pemerintah serius menangani masalah distribusi mereka bakal membangun jalur kereta. Toh yang bangun jalur kereta dan stasiun tugasnya kemenhub DJKA. KAI hanya operator dan pemilik kereta yang tiap tahun harus bayar sewa rel kereta. Ekspansi kereta mengikuti jalur yang dibikin Kemenhub. Semua kembali ke politikal will mau fokus dimana. Distribusi paling murah hanya lewat rel maupun kapal sedangkan sungai kita rata2 dangkal opsi paling masuk akal bangun rel. Rel Sumatra aja masih pisah pisah. Gap infrastruktur Sumatra dan Jawa aja keliahatan jauh belum kalimantan Sulawesi papua. Sambungkan semua pelabuhan bandara dengan rel maka biaya logistik bisa ditekan dan mengurangi pungli di jalan
@@ranggarizkylaramadhan153 mau modalin KAI ?
@@Omoyenn iqro baca. Bedakan KAI sama DJKA aja gak paham
@@Omoyennkalo gua sih malu dibilang gabisa baca
Jadi keinget pelakunya marah2 di sosial media karena divideo 😅😅
Masalah perut, di tambah mau ikut aturan tapi regulasi alot, pungli, dan masalah orang sekitar nya, model ginian ga akan ada kelar nya. Kl dah kejadian yg di salahin sopir nya dan yg lain yg terlibat malah cuci tangan.
Alangkah lucunya negeri ini 😊
Alasannya sama kayak kenapa SIM bisa nembak. Karena ada yg butuh. Produsen perlu menekan harga transport, sopir yg mau enggak mau harus ikutan biar dapat muatan, konsumen yg mau harga yg murah.
Kenapa muatan mereka overload?
1. uang jalan yang tipis jadi supir cari muatan tambahan.
2. Pungli preman / ormas
3. Petugas nya bisa dibayar
4. Kalo hanya bawa muatan beban standar tonase tengkulak auto rugi
mungkin hot take tapi saya setuju kalo harga pengiriman dinaikkan sehingga barang2 dapat dikirimkan dengan lebih aman walaupun mungkin lebih lambat jika hasilnya adalah jalanan yang lebih aman untuk nyawa orang-orang.
Saat ini pun para pengusaha harusnya ketat diregulasi mengenai masalah ini, tapi yang menegakkannya ini...
Untuk orang mampu sih tidak masalah yaa paak 😅
@affannnnnn_ kalo ada orang kurang mampu tapi sering belanja2 online atau belanja lainnya yg perlu pengiriman jarak jauh, masalahnya ada di orang tersebut, bukan pengirimannya.
Sebagai pelaku usaha jasa pengiriman..ini di akibatkan banyak hal .pungli.susahnya bbm. Dll yg mengakibatkan mahalnya biaya perjalanan.akhirnya kami paksakan 'ODOL'
Kalau tidak ODOL apakah usahanya masih bisa berjalan? Atau memang sudah tidak ada pilihan lagi untuk ODOL supaya tetap hidup?
@@bensharenli1212 Disini sayangnya, kalau muat standar ya nggak ada untungnya.
@lintangsinatriyo4444 Dan kalau menaikan harga supaya cukup, dari pihak ekspedisi tidak akan ada yang pakai ya?
Ini yang jadi keresahan saya, selain pungli. Ekosistem usaha nya tidak sehat, contoh tidal ada nya pembatasan usia pakai kendaraan niaga, harga unit baru terlalu tinggi karena tidak ada nya sistem daur ulang seperti di eropa. Ongkos jadi lebih murah karena truck tua bisa beroperasi dengan mengambil ongkos yang lebih murah dan menyebabkan pemilik barang memilih harga ongkos yang lebih murah
KIR ga ditegakkan, sekalinya di uji ada calonya
walaupun kir dijalankan dg benar, ttp aja kalo odol ya membahayakan, karena kendaraan dipaksa bekerja diluar batas wajar, meski masih dibatas mampu.
ini itu masalah bukan di kir, ini sumber masalahnya penyedia jasa/penyewa jasa angkut barang yang mau untung besar. kalo menekan ke kir kir itu 6 bulan 1x, lebih ke petugasnya.
Mulai harus beralih pengantaran barang dengan kereta api
Iya betul. Kenapa sih antar kota harus pakai truck? PT KAI harus ada layanan kargo
@kaptenhiu5623 masih kurang memanfaatkan roda besi malah roda karet. Padahal sekali jalan bisa 30 gerbong kayak di Eropa. Soalnya di dalam pemerintahan juga ada pemilik distributor lewat truk kayak siba surya milik anak pak harto jadi politikal willnya agak susah
@@ranggarizkylaramadhan153bener bgt, pejabat punya bisnis memang rawan conflict of interest.
nanti supir truk kehilangan pekerjaannya gimana? boleh pake kereta api tapi siap2 pengangguran makin banyak, apalagi gak sedikit supir truk yg akan terdampak memiliki fixed mindset dan mindset yg penting dapat duit demi istri anak.
@frenzyvanrafi gak bakal supir truk tetep kepakai di pengambilan dan pengantaran dari stasiun
Semoga di pin sama admin,
Kak saya salah satu supir truk expedisi,
Sebenernya supir truk sangat mau mematuhi peraturan yg berlaku, tapi mau gimana kak, kita di tekan perusahaan, mau gak mau kita muat, kalo g mau ya otomatis kita kehilangan pekerjaan... Semoga ada solusi dari pemerintah,
Hrus ditindak perusahaannya tuh,jgn semena mena dg peraturannya,mreka gk tau resikonya dijalan bgmn??
untuk meningkatkan kualitas di berbagai sektor harus di mulai dari yang paling sederhana... memang berat dan lama ...tapi lebih berat lagi bila tidak pernah dimulai....jadi,, nikmati saja apa yang sudah jadi keputusan bersama
Mau sedikit kasi masukan.
Begini mbak/mas. Coba kita lihat secara menyeluruh kenapa ini bisa terjadi
1. Ongkos angkutan sangat kecil
2. Harga unit terlalu tinggi
3. Regulasi tentang pembatasan usia pakai kendaraan niaga tidak berlaku
4. Gabungan semua ini menjadikan iklim usaha angkutan tidak sehat
Contoh
1 harga unit baru kelas tronton rida 10. Itu di kisaran 1 m lebih, dengan ongkos yang ada saat ni balik modalnya butuh 10 tahun, sehingga pengusaha angkutan menekan biasa operasional dengan menaikkan jumlah tonase, selain tu faktor paling penting adalah tidak ada nya pembatasan usia pakai kendaraan niaga, yang menyebabkan truck 10 tahun keatas bisa beroperasi dan bersaing ongkos dengan mereka yang masih kredit. Tentu membuat harga ongkos truck tahun lama lebih murah.
Solusinya perbaiki iklim usaha angkutan, dengan cara
1. Pembatasa usia pakai kendaraan
2. Membuat truck wajib daur ulang seperti di eropa
3. Selebihnya regulasi mengikuti
jangan lupa di Eropa juga punya sistem KA Barang yang baik sehingga bisa bersinergi. Di sini mau membangun sistem KA Barang sih dijamin bakal dijegal.
Karena semua aturan bisa di kompromikan. Itulah indo
Pengusaha angkutan ingin untung yang sebesar besarnya tanpa memikirkan keselamatan orang lain
Klw belum tau gimana bisnis angkutan mendinh jangan komen deh
@saddamlubis3214 semakin merajalela truk odol setelah semua jembatan timbang ditutup
Rekomendasi KNKT ini layak diikuti. Namun sepertinya Kabinet Odol juga ga bisa ngapa ngapain karena kebanyakan jadi Menteri cuma aji mumpung.
Mumpung bisa memperkaya diri dan kroni²nya.
Gak hanya odol tapi safety kurang seperti belum lama viral truk bawa pecahan kaca atau pasir/batu tanpa terpal, atau bahan kimia😢
Sebabnya gampang,
petugas yang berwenang mengawasi, lalai atau tidak tegas dalam bertugas karena sebab2 yang kita semua juga udah tau.
Truck truck ke gini kalo di tulang polisi pasti playvictim banyak di tiktok
Kenyataannya mereka memang victim dari ketidak tegasan peraturan
02:24 mungkin kalau supirnya paham fisika dan matematika serta sadar terhadap apa yg dilakukannya.
Akan dapat dihindari gagal fungsi rem dan petaka yg lain 😁😁
Bagus sekali narasi newsroom megangkat tema ini. Memang suoir truk banyak membuat masalah dan ugal-ugalan. Regulasinya memang harus diperketat. Terutama usia supir harus diatas 25 tahun atau lebih, karena kalau terlalu muda masih belum bisa mengontrol dirinya.
Kita tampilnya, truck ODOL penjabut nyawa yg di sponsori oleh pemerintah Konoha🎉 Selain truck, bus Sugeng Enjing sang pencabut nyawa juga tidak kalah hebat dlm mencabut nyawa masyarakat konoha. Karena mereka di Support the one and only, pemerintah konoha.
Narasi nih channel top. Ga cuma bahas truk odol asal omong tapi jg dikorelasikan ke inflasi. Mayoritas org indo kalo kritik kurang dipake akalnya.
Terima kasih Narasi.
karena kementrian perhubungan cuma bisa bikin aturan nya saja. tapi fakta di lapangan selalu ada oknum2 nya yg bisa di beli.
Alasan supir bwt ngebalikin ongkos nya 😂🤣
Urusan nyawa org lain No. 99+
Emg ada ya supir yg mau ambil resiko buat celaka? Toh ongkos yg didapat juga ga bikin mereka kaya
@rendiren1417 lah itu doi memilih muatan lebih berati auto memilih bahaya yg akan di derita ..
Kan tiap kendaraan sudah ada batas beban aman nya 🧋
Lagian udah tao gx bikin kaya ngapain di ambil muatan lebih nya 😂🤣
Cara mengatasi ODOL yang ampuh, menurut saya adalah :
1. Berantas pemalakan uang ke para pengemudi truk
2. Tetapkan batas minimum uang jalan
Jika 2 hal itu terwujud, maka persoalan-persoalan lain akan teratasi. Ini karena, bahkan truk yang milik perusahaan sekalipun, pengemudinya selalu mengeluh hal yang sama, yaitu persoalan banyaknya pemalakan uang dan uang jalan yang kecil. Imbasnya pada muatan yang diangkut semakin lebih banyak dan melebihi kapasitas.
Jika 2 hal tersebut sudah diatasi, aktifkan kembali jembatan timbang dan tempatkan personel untuk mengontrol jalanan dan kondisi truk beserta pengemudinya.
Di Malaysia, mereka truk tua sekalipun masih aktif di jalanan tetapi karena uang jalan yang sesuai dan tidak adanya pemalakan uang, maka muatan truk disana adalah sesuai dengan batas.
Ditempat kami gresik jalur pantura, pergi bekerja taruhanya nyawa, kita tidak tau sampai kapan masih bisa tetap bekerja.
Setiap hari mobil besar" ugal-ugalan pelan salah ngebut makin salah etah sampai kapan kita akan terus begini.
Ratusan nyawa sudah melayang dijlanan setiap tahunya.
"Korupsi" Inti permasalahan yang sangat jelas
Kalau pemerintah mau tertibkan oknum dan menjaga ekosistem Logistik barang mungkin bisa dicapai Utopia tersebut. Namun yakin deh, itu kanker² dalam dinas terkait yg udah makan duit gituan gak bakal tinggal diam. Stabilitas politik pasti digoyang, apalagi oknumnya udah punya otoritas di kantor atas, sama bekingan duit pengusaha besar. Uuufff... sanggup gak pak pemimpin?
Aturannya selalu ada penegakkan hukumnya gk ada.
Masalah utama kembali faktor ekonomi kurangnya lapangan pekerjaan
Akar masalahnya adalah pungli dan penegakan hukum di jalan
Kenapa susah diberantas? Ada mafianya. Dan mereka sukses menyogok oknum-oknum Dishub dan DLLAJR.
Di negara maju angkutan berat antar kota jarak jauh itu selalu dibawa kereta api, tapi di negara mundur dibawa pakai truk yang overdosis muatannya
pengusaha ingin menekan biaya angkutan barang murah...para pengusaha logistik menerapkan jika muatan sesuai standar ongkos biasa jika odol akan dapat lebih banyak dapatnya akibatnya sopir berlomba untuk dapat pendapatan lebih
Kalau di Amerika supir truk bener2 sekolah kaya misalnya kaya film Spongebob😁, lalu untuk pengangkutan barang nggak cuma si pengusaha tranportasi tapi pemilik barang ikut bertanggung jawab jadi mereka pikir ulang untuk nambah muatan dan juga karena semakin berat semakin besar biayanya. Sama satu lagi lupa di Amerika supir truk di jamin soal kehidupannya beda sama Indonesia.
setuju truk ODOL harus di berantas, tapi konsekuensinya karena muatan truk normal, berarti biaya transport naik, jadi harga2 barangpun bakal ikut naik. Tapi bagusnya jalanan jadi lebih aman.
Masalah adalah satu banyaknya pungli saat distribusi barang yg menyebabkan harga distribusi naek ....
Disebutkan salah satunya byr pungli
Yg jadi pertanyaan aku, satpam gemuk yg dibayar oleh negara itu emg ngapain?
orang dishub juga minta jatah 😂
@ehehxd lah
Baru tau aku
@panjifadlan2955 intinya gabisa 100% nyalahin sopir. kadang yang punya truk juga maksa, yang punya barang maksa, pungli dijalan . banyak faktor lah 🫠
Ayah saya seorang supir angkutan
Sekliagus pemilik angkutnnya.
Dia bilang, ayah juga gak mau muat lebih dari yg di tentukan, tapi coba kita hitung
Ongkos yg di tawarkan per kg adalah Rp 90 dgn jarak 100km
Jika ikut KIR truck hanya bileh angkat 7000 kg
Coba hitung biaya nya
Minyak, makan, gaji supir, gaji kenek, belum lagi setoran perawatan truck.
Serba slah jadinya
Yaa gimana. Pengusaha juga males kalo harus nambah jumlah truk, berarti nambah setoran ke....
Ketika sebuah masalah sudah terlalu kompleks😢
Hampir semua perusahaan logistik, pasti dapat backing dari aparat. Jadi penindakan sangat sulit dilakukan. ODOL ya biar dapat cuan lebih banyak. Jadi perusahaan yang tidak dapat backing, ya harus tetap ikutan ODOL biar terap kompetitif.
Sampai saat ini, kita lihat aja jumlah jembatan timbang, apakah ada penambahan? Bisa kita nilai sendiri. Memang pemerintah melakukan pembiaran karena banyak keuntungan dan kepentingan dari masalah ODOL.
Intinya polisi gak bekerja semestinya😊
Jangan melihat dari satu sisi, Tidak ada asap kalau tidak ada api. Itulah Dampak konsumen ongkir ingin murah tapi muat banyak, sedangkan sopir tuntutan dapur, operasional besar dan pungli dijalan banyak akhirnya bertaruh pasang NYAWA
Maka dari itu jasa perusahaan ekspedisi standar internasional zero accident karena mereka selain ongkir mahal tetapi service dan safetynya juga dipikirkan
Mesti ada pertanyaan kenapa gak dijabut izin operasionalnya? Jelas dinas takut ada berapa orang yang kehilangan sumber penghasilan dan ada berapa jiwa dari setiap karyawan yang bekerja disana
Orang maunya muat banyak dan MURAH.
Ini jadi masalah yg abadi di masyarakat.
pernah 2 kali bawa truk, ternyata sopir tuh bawa uang upah nya ga seberapa, kadang nombok kalo kena tilang atau kena palak preman di jalan. hanya dapet capenya aja.
pangandaran banyak truk kayu odol...kalau jalan malam2... pelan banget dan kalau jalannya rusak maunya ambil tengah2 jalan krn takut guling
Saya supir expedisi
Bawa muatan 33 ton dari Jakarta ke Pekan Baru
Dari waktu loading saya sudah hubungi pengurus jalur yang saya lewati
Dari Polisi Dishub sampai di penyebrangan Merak dan Bakauheni saya aman aman aja tuh
Jangan salahkan kami
Bukan hanya kami yang butuh uang
Polisi Dishub calo pelabuhan
Sampai anggota dewan
Pengusaha sampai mentri butuh uang semua
Yang salah perekonomian indonesia
Itu aja
Ini penyulut semua butuh uang
Tol mahal
Pelabuhan mahal
Solar langka sampai antri di sumatera
Begal premanisme subur
Odol itu harus
Kalau ngga odol kita kerja bakti
Polisi sama dishub makan apa ?
itu semua terjadi karna masih banyak oknum petugas yg biasa menerima salam tempel😂
wong sudah ada aturan/undang2 larangan odol, malah mikirin org yg beralasan urusan perut?
situ waras?
pilih urusan perut apa urusan nyawa?
Yg penting urusan perut keluarga sendiri, urusan nyawa orang lain nomor sekian
Mafianya lebih kuat dari Gov. Gov-nya terus corrupt. Emang doomed.
Salahkan kepada pengusaha lah yang suka cairin dengan cepat.😂😂
Truk odol bukan susah diberantas tp ada oknum2 yg gak suka isi dompetnya diganggu.
Di negara ini sudah banyak kementerian, lembaga masing2 dibidangnya sudah ada... Ada bagian yg ngurus masing-masing... Apa kompak nggak kerja? Kalau mereka kerja dengan benar pasti nggak akan ada masalah seperti benang kusut yg berulang-ulang...
Odol disukai sama pabrikan,, pemilik truk makin sering belanja sparepart dan beli truk baru tiap beberapa tahun sekali. Akan tetap ada dan terpelihara
Kalau di sini bukan cuma truk tapi mobil travel juga, mana ngebut" Lgi
Di larang,nanti kata nya mencari nafkah
Saya menangkap faktor pendorong masifnya ODOL dari opini si bapak.
1. bahan bakar yang sulit
2. premanisme
3. sistem bongkar muat penuh calo
Karena amburadulnya manajemen, 3 faktor ini bikin cost makin tinggi dan berdampak dengan akal2an pengusaha untuk menutupi cost2 tersebut.
Hal tersebut kan ada pihak2 terkait yang mengurusnya dan digaji besar buat cari solusinya, bukan terus2an melempar kewenangan sana sini, kan ada kata kolaborasi, sinergi, Nanti ada pejabat yang bilang, pandai kritik saja, kasi solusi donk. Hey SAMPAH! kalian digaji besar untuk mikir, bukan makan uang haram terus.
Ditempat saya sudah biasa, setiap hari. Sudah ada larangan tapi tetep banyak terjadi pembiaran dari petugas. Kecelakaan sudah hal lumrah
Menurut pandanganku ya, ini semua karena kurang tegasnya pemerintah dalam perannya sebagai regulator. Kurang tegas yang dimaksud adalah tentang masalah KKN (Korupsi, Kolusi & Nepotisme). Semua itu karena satu sama lain pasti berkaitan, terutama di bidang ekonomi. Lanjutannya di Part 2,
Kok cuma Truk, sehari - hari lihat pick up overload, sama motor pakai rengkek hampir selebar mobil, itu juga kudu jadi perhatian juga, jalanan udah gak nyaman, dan aman buat berkendara.
Bawa muatan sesuai standar tonase yg telah ditentukan itu menyenangkan. Unit lebih awet, ban ga cepat aus, perawatan lebih ringan. Akan tetapi, apakah masyarakat sudah siap menerima kenaikan harga logistik dan semacamnya yg lumayan signifikan Pak? 😅 Sudah lah pak, tidak usah saling menyalahkan. Kembali ke diri kita masing² saja bagaimana cara untuk menanggapinya.
Dan yang kena hukuman selalu supir, bukan perusahaan yang memaksa dia untuk mengangkut muatan itu
Efek ekonomi meroket makannya odol marak katanya nganu. Padahal dulu sblm reformasi jarang sekali ada odol ,rata2 standard plus ada keneknya karena sudah cukup penghasilannya beda dg setelahnya kalau gk over ya gk cukup operasionalnya alias gk ada hasilnya/kurang +tidak ada keneknyq karena gk kuat bayar kenek. Dulu semua angkutan umum pasti ada keneknya +kondektur untuk bus bahkan untuk gandeng bisa dua keneknya sekarang meskipun gandeng gak pakai kenek. Karena itu tadi. Dulu ban baru kuat beli sekarang kw.kanisiran/plak2an.
sopir mah seneng2 aja klau disuruh nurut aturan lebih aman dan bikin truk lebih awet tapi gimana juragannya? gimana yg punya muatan mau engga? misal harusnya muat 10ton tpi bolehnya cuman 7ton mau rugi 3 ton?
ya karena budaya meminta maaf. maaf kami teledor, maaf rem blong, maaf kami sudah berusaha mengantisisapi, maaf kami korupsi, maaf kami miskin, maaf kami lupa mengatur, maaf kami dapat suap, maaf kami nyari makan, maaf jalan jelek, maaf kami .............
sehingga segala sesuatu bisa dimaklumi itu bagian dari budaya dan cara hidup.
Yang terbaru malah koruptor mau dimaafkan asal balikin hasil korupsinya
Biaya perusahaan:
- pembelian truck
-perawatan
-pajak
-ormas
-aparat
-pejabat
-pungli
Sisanya keuntungan untuk pengusaha, sedangkan karyawan sesuai standar perusahaan mendapatkan sumbangan dari perusahaan yang telah disiapkan perarturannya oleh pejabat yang sudah di bayar oleh aparat. Jika karyawan demo terkait hal tersebut akan di intimidasi oleh ormas. Jika masih ngeyel juga aparat sebagai penegak hukum wajib menertibkan.
Tolong tim Narasi dan wartawan lainnya mengangkat perusahaan tambang batu kapur dan sejenisnya di daerah Cipatat Kabupaten Bandung Barat, Truk-truk ODOL seperti ini sangat banyak tapi rutin beroperasi setiap harinya di jalan nasional antara Bandung-Cianjur, yang mirisnya satu-satunya jalan yang bisa diakses karena tidak ada akses jalan lain, rute jalannya menanjak disatu sisi, disisi lain menurun tajam, dan hanya ada dua lajur saja sehingga harus menyalip kendaraan didepannya apabila truk ODOL ini menghalangi
Ya karena oknum penegak hukum yang seharusnya memberantas truk ODOL mudah sekali dibayar, dan kadang malah sudah kongkalikong di belakang dengan si pemilik truk atau sopirnya. Semuanya bisa dibayar... 🙃
REGULASI DIPERKETAT - SUBSISI UTK PEMBELIAN ANGKUTAN -INFRASTRUKTUR LEBIH LAYAK- KEAMANAN ANGKUTAN MUATAN LEBIH DIPERJELAS.
odol sulit di berantas jika pihak pemilik perusahaan tidak di disiplinkan atau dicabut izin usahanya jika melanggar
bnyak perusahaan² ekspedisi demi menghemat biaya operasional pengiriman ( biaya tol bensin n supir) mereka memaksakan muatan yg penting tidak lebih tinggi dari batas pintu tol truk n truk masih bisa jalan.
tapi yg perlu di tekankan yg mendisiplinkan nya mesti orang2 yg mengabdi kpd negara n jangan ladusing2 krna mereka niat nya hanya untuk bekerja yg otomatis mencari uanglebih, jadi percuma.
diselipkan bbrpa lembar fulus jg lewat
PJR nya ketutup setoran boss truk/dapet dari supirnya lumayan gede, makanya aman leluasa berkeliaran.
Kalau di negara lain truck truck tidak boleh muatana lebih bisa bisa perusahaan nya kena pasal makanya sopir di luar negeri mobil nya bersih bersih dan makmur..
buat jalur kereta khusus barang, jadi truk kecil2 saja sisanya yg ngangkut dr stasiun ke tujuan bongkar muat.
Mereka para sopir truk beralibi kalau cuma rata bak maka gak cuan. Sang bos juga kalau ngasih transpot ngepres
Mending berantas pungli nya dulu deh. Dari pungli yang dilakukan oknum regulator sampe yang minta2 di jalan. Pasti ODOL nya bisa tereduksi. Itu pengusaha terpaksa kayak gitu karena itung2an bayar pungli nya berat. Solar nya juga gausah dibates2in supaya truk2 gausah pada antre. Keselamatan mah tetap yang utama pak. Inflasi bisa dibalikin, lah kalo nyawa?
Karena lebih dari setengah rakyat membela mereka dan menyalahkan polisi.
Jalur Gilimanuk Denpasar sering sekali berhadapan sama truk ODOL.
Efisiensi yg salah kaprah. Tetap keselamatan manusia yg utama. Seharusnya satu persatu dibenahi. Jika ketemu truk ODOL. Bagaimana caranya harus dibongkar atau muatannya dibagi atau dibantu pakai kendaraan pemerintah. Tidak perlu ditilang/denda. Denda bukan solusi, hanya membuka peluang korupsi
Untuk sementara, pengendara motor-mobil jauhi truk terutama yg ODOL. Lihat depan belakang apakah ada truk tidak.
Gak bisa diberantas tuh karena LPnya gak ada awokawokawok
Di Eropa gaji Sopir truk 2 Miliar Setahun kira kira sanggup ndak orang sini bayar ongkos transport segitu dijamin pasti aman karena sopir nya berkualitas dan ga bakalan ada ODOL karena perusahaan transport cuan nya cukup untuk mematuhi syarat keamanan dan servis kendaraan.😊
bersihkan jalanan dari preman yg ada dijalan .
Buset beban overload, mesti ada ketentuan pembatasan muatan truk.
Salah siapa?
Supir yg mengemudikan dijalan atau boss yg punya truk atw oknum yg memfasilitasi atw pebisnis yg gamau tau pokoknya murah ??
motor cilaka 1 2 orang, tp kalo truk blong bisa puluhan korban, permasalahn diregulasi, subsidi coba alihin ke truk truk pengangkut ini, jd mau berapa kalipun dia angkut barang ya murah ga inflasi, preman dijalan hapus, polisi bekerja, dishub bekerja.
Justru kenapa lakukan hal berbahaya ini mungkin ada ada inisiatif atau aturan dari kantor pusat yang mengatur kenapa harus dikasih beban yang banyak
Penegakan hukumnya aja tutup mata, intinya polisinya mau menjalankan peraturan gk.. jgn asal 20ribu lancar
Jawabannya ada di aparat keamanan Indonesia itu sendiri.
Gak ada ketegasan dari Aparat terkait seperti Dinas Perhubungan & kepolisian
Karena tidak tegas, aparat berwenang takut, pungli...sampai gajah bertelur ya tetap saja gitu
police konoha : jadi tambah kerjaan gue nih 🗿
regulasi di indonesia itu buanyak, macem2, permasallahannya itu penegak hukumnya gak kerja secara optimal, penegak hukumnya koruptif, penegak hukumnya jam kerja terlalu singkat, ya bisa dilihat di jalan, para penegak hukumnya cuman ada di pagi dan sore hari buat foto2 terus ilang deh.
Mungkin ancaman hukumannya termasuk ringan, dan bisa jadi oknum-oknum penegak hukumnya yang kurang serius dalam menindak pelaku odol di jalanan.
Yang jelas masih adanya suap2an.. misal gini, perusahaan A,B dan C menaati peraturan, mereka hanya bisa bawa barang 3 ton, sedangkan perusahaan D nyuap bisa angkut 6 ton jadi bisa memangkas ongkos sehingga harga lebih murah. Di kota tujuan barang "A, B dan C" ga laku karena kalah saingan harga dengan D, akhirnya bangkrut, pegawai di PHK, anak istrinnya susah makan.
Langkah pertama menurut saya adalah meningkatkan "integritas" penegak hukum