Prof.Dr.Yunahar Ilyas,LC,MAg. (Ketua Harian MUI) sekilas Salafi Wahabi

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 23 ต.ค. 2024

ความคิดเห็น • 85

  • @karin7420
    @karin7420 9 ปีที่แล้ว +13

    Alhamdulillaah, dulu ketika saya sekolah di SD Muhammadiyah sudah diajarkan tentang apa itu tahayyul, bid'ah, dan khurofat. Itulah awal kali saya pertama tahu. Semoga Allah senantiasa menjaga kemurnian dakwah Muhammadiyah. Mari tinggalkan perdebatan dan kembali kepada Al-Qur'an dan Hadist dengan pemahaman yang benar.

    • @aldanrraspat5608
      @aldanrraspat5608 8 ปีที่แล้ว

      Taubatlah sdr ku kafir dan musyrik itu tidak seperti disilet-musyrik tidak seperti ditabok.Bukan dari golongan kami orang orang yang bergolong-golongan dalam agama nya(BUCHARI-MUSLIM) Bukan dari golongan kami orang yang membangga bangga kan golongan nya(BUCHARI-MUSLIM)baik baik hidup ini,saya pernah N.U.pindah ke Muhammadiyah berguru langsung dengan Hamka,kemudian kePersis dan tarekat Naqsyabandiyah macam2. Tidak: ada satu pun yang benar....... Tidak beriman seseorang kamu sebelum ia mencintai aku melebihi cintanya kepada bapak,Ibu,anak,istri,sdr bahkan manusia seisi dunia ini.(BUCHARI-MUSLIM) Tidak patut bagi penduduk Madinah dan orang orang yang dikelilingi nya di antara orang-orang Arab Badui,bahwa mereka tinggal dibelakang Rasulullah dan tidak pula patut bahwa mereka lebih sayang kepada diri mereka dari pada diri Rasul itu,demikian itu disebabkan mereka tidak ditimpa haus tidak payah dan tidak pula kelaparan dijalan Allah.......At Taubah 120. ini yang tidak ada pada umat Islam,sehingga dia menjadi Musyrik( Tidak TerasA). Musyrik itu seperti semut hitam yang berjalan di atas batu yang hitam( MUSLIM,) Taubatlah sdr ku,dunia ini sudah tidak lama lagi akan hancur alias kiamat.pesan ini dari Pembuat Buku Dibawah Naungan Wahyu dan Terimakasih Bukan Ajaran Islam dan selebaran Bencana Akan Terjadi di Negeri Ini... Fianes Eddy.....085286666176...

    • @muhammadiqbalalbarsyah381
      @muhammadiqbalalbarsyah381 4 ปีที่แล้ว +1

      karina umma oh antum muhamadiyah salam akhi ana juga salafi ketahui tak ada islam yg lebih baik dr salafy

  • @sarjonomaksum5249
    @sarjonomaksum5249 6 ปีที่แล้ว +8

    Semoga MUI dapat menyembuhkan umat Islam dari TBC (tahyul bidah dan khurafat)
    Agar amal tidak terhapus.

  • @jagojawa109
    @jagojawa109 7 ปีที่แล้ว +3

    Insyaallah beliau adalah ulama yg memiliki kualitas dan berbobot keilmuan nya

    • @edopurwanto1220
      @edopurwanto1220 6 ปีที่แล้ว

      jago jawa ... Baru kali ini ada pakar yang mendukung Wahabi

    • @iwanbudianto5983
      @iwanbudianto5983 3 ปีที่แล้ว

      @@edopurwanto1220 mas klu masih bodoh tdk usah komen nanti ganti tak tanya tdk bisa kamu jawab.

  • @muhammadiqbalalbarsyah381
    @muhammadiqbalalbarsyah381 4 ปีที่แล้ว +3

    banyak yg blg muhammadiyah itu lembaga ormas tapi bukan sekedar itu muhammadiyah dauroh sunnah dan tempat menimba ilmu yg haq spt ust salafy yg lain

  • @madasukses
    @madasukses 6 ปีที่แล้ว +2

    Alloh Tuhan/ Rabbiku..
    Muhammad Junjunganku (Nabiku..)
    Al Islam Agamaku..
    Muhammadiyah Gerakankku..

  • @aliedayvanboelongani414
    @aliedayvanboelongani414 8 ปีที่แล้ว

    Mari Cari Persamaan, tentang perbedaan silahkan amalkan sesuai keyakinan masing-masing, mari hadapi dengan hikmah dan senyuman... :-)

  • @a.jatisasmito5807
    @a.jatisasmito5807 3 ปีที่แล้ว +4

    Kalau dari perspektif Said Aqil Siradj kok salafi wahabi dibilang pintu masuk terorisme... Menurut saya lebih bagus pandangan KH Yunahar Ilyas..

    • @antomadukelulut2728
      @antomadukelulut2728 2 ปีที่แล้ว

      Benar dan sesuai fakta apa kata Kh.Said Aqil Siradj

    • @a.jatisasmito5807
      @a.jatisasmito5807 2 ปีที่แล้ว +1

      @@antomadukelulut2728 faktanya apa ya, tolong beri contoh nyata... Saya tidak menemukan soalnya

  • @richdad3000
    @richdad3000 11 ปีที่แล้ว +2

    Al Imam Ibnu Katsir rahimahullah [Imad ad-Dien, Abu al-Fida`, Isma'il bin 'Umar bin Katsir ad-Dimasyqiy asy-Syafi'iy, seorang Imam, Hafizh dan juga sejarawan.Wafat tahun 774 H].
    Beliau berkata dalam menafsirkan surat Al Hadiid: 4,
    “…Dia bersama kamu…” ialah ilmu-Nya, pengawasan-Nya, penjagaan-Nya bersama kamu, sedang Dzat Allah di atas arsy di langit.” [Lihat Tafsir Qur`anil Azhim: 4/317].

  • @rizqinagusta9742
    @rizqinagusta9742 11 ปีที่แล้ว +4

    mana ini yg anti wahabi?? koq pada diem??? masi bersikeras nuduh dan memfitnah firqah yg kalian sebut wahabi ini adalah takfiri??

  • @udhiensumardha1291
    @udhiensumardha1291 10 ปีที่แล้ว +3

    Kenapa tidak disinggung secara lebih luas kaitan antara Wahabi dengan dinasti Saud? Bagaimana sikap Wahabi dengan sistem monarki dii Saudi? Monarki itu Islam murni atau bukan? Kalau jawabannya "ya", maka tidak perlu repot dan jauh2 berjuang. Hancurkan dulu sistem monarki Saud.

  • @dindinsaripudin9081
    @dindinsaripudin9081 4 หลายเดือนก่อน

    Barokallohu fiik

  • @nizamazhar4000
    @nizamazhar4000 5 ปีที่แล้ว

    Jazaakallahu khairan buya Yunahyar...
    Barakallahufih...

  • @lingkarhatilingkar4756
    @lingkarhatilingkar4756 11 ปีที่แล้ว

    Memang iya koq ! bukan kini saja melainkan dari dulu juga sudah terjadi, kita hanya meneruskan saja apa-apa yang sudah terjadi dari sebelumnya

  • @muhammadiqbalalbarsyah381
    @muhammadiqbalalbarsyah381 4 ปีที่แล้ว +3

    muhammadiyah , persis , al irsyad semua salafi

  • @HaryantoSMP1PaliyanGK
    @HaryantoSMP1PaliyanGK 2 ปีที่แล้ว

    _Pertama,_ saya tidak akan membahas tentang dalil-dalil, tetapi sejarah saja sebab saya orang sejarah. *Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif* yang mantan ketua umum Muhammaiyah itu dosen saya di IKIP Yogyakarta, beliau seorang sejarawan, ahli sejarah, jadi bisa ditanyakan langsung yang berkaitan dengan sejarah kepada beliau. Saya yakin orangnya jujur beliau betul-betul *cendekiawan* daripada tokoh Muhammadiyah lain, Pak Syafii "tidak politis" sehingga lebih obyektif apa adanya tidak disembunyikan, menjaga marwah kecendekiawanannya.
    _Kedua,_ tentang cap atau tuduhan Wahabi itu sebetulnya juga "proses sejarah." *Sebelum NU lahir,* sekali lagi NU juga belum ada waktu itu -- sebetulnya Muhammadiyah dan Al-Irsyad sudah "menolak faham Wahabi" dalam Konggres Al-Islam di Surabaya tahun 1924. Dengan kata lain, sesungguhnya yang menolak faham Wahabi itu justru lebih dahulu Muhammadiyah dua belas tahun setelah kelahiran organisasi itu, dan NU bahkan *belum ada* atau belum didirikan. Kalau toh kemudian, ada tuduhan Wahabi itu logikanya yang masuk adalah proses sejarahnya dari generasi berikutnya terutama dimasa-masa pasca dibentuknya Majelis Tarjih karena memang membuka pintu dengan pembaharuan yang berkembang di Arab Saudi setelah dikuasai Ibn Saud. Buktinya bergesernya dari madzab syafii menjadi sudah tidak lagi bermadzab syafii. Ini terjadi setelah beberapa generasi setelah KH Ahmada Dahlan meninggal.
    _Ketiga,_ tentang *Kitab Fiqih Muhammadiyah* yang dikarang dan diterbitkan oleh Bagian Taman Pustaka Muhammadiyah Yogyakarta tahun 1924, amalannya sesuai dengan ulama-ulama terdahulu dari Madzab Syafii di Nusantara dan kalau kita "berjiwa besar" sesungguhnya harus diakui dari berbagai *fakta* atau *realita* sejarah, bahwa hal tersebut *murni menggambarkan ritual peribadatan Muhammadiyah zaman itu,* dengan beberapa kenyataan bahwa :
    _Realita-1,_ NU belum ada, artinya lebih dahulu Muhammadiyah yang amaliahnya seperti itu secara organisatoris, sehingga tidak mungkin dipalsukan oleh NU. Apalagi percetakannya berangka tahun 1924 juga dibenarkan dari percetakan Muhammadiyah.
    _Realita-2,_ kalau jujur dengan dokumen-dokumen lawas di Muhammadiyah masih dengan tegas mencantumkan bermadzab syafii dalam AD dan ART-nya (bahkan menurut Buya Hamka Muhammadiyah itu dulu juga Asy'ariyah) dan bertasawuf. Ini juga wajar ya, mengikuti pola keagamaan zaman dahulu rata-rata sama memang begitu. Pun pula guru-guru KH. Ahmad Dahlan yang ditimba ilmunya semuanya memang jalur madzab syafii semua.
    _Realita-3,_ ketika pernah diviralkan oleh Majalah Tempo tentang *Buku Fikh Muhammadiyah* itu sebetulnya juga ada beberapa pengakuan dari warga Muhammadiyah sendiri dari kalangan generasi tua yang pernah membaca (cuma semakin lama hilang dari peredaran). Bahkan Dr. Abdul Munir Mulkhan juga pernah membacanya ketika menemukannya di Kantor Muhamnadiyah lama bersama debu-debu di rak almari.
    _Realita-4,_ sumber-sumber sekunder (dari mulut ke mulut) dari orang-orang generasi tua, tidak hanya sekali dua kali kita mendengar, dulu-dulunya memang seperti NU ubudiahnya (konon di Muhammadiyah Pekalongan atau Jawa Tengahan) malah terlihat jelas dari generasi tua.
    _Realita-5,_ sebetulnya di perpustakaan negeri Belanda juga ditemukan dokumen ubudiyah KH. Ahmad Dahlan seperti NU itu. Ini kata Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif (mantan ketua umum Muhammadiyah) maklum buku-buku lawas sejarah Indonesia banyak yang diangkut oleh Belanda di masa penjajahan, termasuk buku-buku milik kraton.
    _Realita-6,_ hasil keputusan Majlis Tarjih disamping semangat tajdid tetapi juga merevisi praktek lama. Misalnya, tidak dipakainya doa qunut shubuh itu hasil keputusan Majelis Tarjih tahun 1972 di Pekalongan, artinya sebelun tahun itu --- selama kurang lebih 60 tahun sejak KH. Ahmad Dahlan, warga Muhammadiyah masih memakai doa qunut. Kongres atau Majelis Tarjih tahun sekian memutuskan shalat tarweh yang tadinya 23 rakaat menjadi 11 rakaat misalnya, tahun sekian yang tadinya awal puasa romadhan atau hari raya itu dengan rukyat diganti hisab dst. Ini artinya sebelum itu, maka di Muhammadiyah zaman KH. Ahmad Dahlan tetap memakai model seperti sebelumnya (Madzab Syafii) seperti NU.
    _Realita-7,_ pengakuan Prof. Dr. Yunahar Ilyas pengurus pusat Muhammadiyah, dimasa-masa awal zaman KH. Ahmad Dahlan memang bermadzab syafii (yang secara praktis artinya juga sama dengan NU). Tetapi, kata Pak Yunahar, *"Muhammadiyah itu bukan Dahlaniyah,"* -- istilah yang kemudian viral dilingkungan Muhammadiyah, artinya mengikuti ajaran Nabi Muhammad bukan Ahmad Dahlan. Dengan kata lain, mengikuti keputusan-keputusan yang dirumuskan organisasi (Majelis Tarjih) sebagai tim perumus ajaran Nabi Muhammad bukan fanatik kepada tokoh KH. Ahmad Dahlan.*

  • @richdad3000
    @richdad3000 11 ปีที่แล้ว

    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu juga berkata: “Masalah ini luas sekali, karena orang-orang yang menukil ijma’ Ahlis Sunnah atau ijma’ Shahabat dan Tabi’in bahwa Allah di atas ‘Arsy, berpisah dari makhluk-Nya tidak bisa dihitung jumlahnya kecuali hanya Allah saja yang mampu…” [Bayanu Talbis Jahmiyyah 3/531]

  • @muhammadramli487
    @muhammadramli487 2 ปีที่แล้ว

    Khilafiah tidak akan pernah selesai,kecuali kiamat tiba

  • @amridesjepara740
    @amridesjepara740 6 ปีที่แล้ว

    Barakallahufih umrik, Jazzakallahu khairan

  • @dedysupriyatna1856
    @dedysupriyatna1856 9 ปีที่แล้ว +1

    Ooohhh pantas ada yg kebakaran kumis....terima kasih ilmunya

  • @richdad3000
    @richdad3000 11 ปีที่แล้ว

    Ibnul Qoyyim Jauziyyah berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah brtanya ‘Di mana Allah?’ Lalu dijwb oleh yg ditanya bahwa Allah berada diatas langit. Nabi pun kmudian ridha akan jawabannya& mengetahui bahwa itulah hakekat iman kepada Allah & beliau juga tdk mengingkari pertanyaan ini atasnya. Adapun klmpok Jahmiyyah, mrk m//nganggap bhw pertanyaan ‘Dimana Allah?’ spt halnyapertanyaan: Apa warnanya, apa rasanya, apa jenisnya&apa asalnya dll sbgainya dr pertanyaan yg mustahil& batil!?”

  • @wongprakosa
    @wongprakosa 10 ปีที่แล้ว +2

    Saya pribadi menanggapi masalah manhaj lebih sebagai opini, yg dengan berlalunya waktu juga belum tentu murni dipahami sebagaimana penggagasnya.
    Mirip partai saja, 5 tahun juga berubah :)
    Nah yg paling pokok adalah Al Qur'an dan Sunnah Nabi yg menjadi pegangan, persoalan beda-beda interpretasi ya manusiawilah sepanjang tidak disengaja.
    Al Qur'an lebih tegas menyuruh kaum mukmin bersatu daripada berpecah belah karena beda pandangan. Siapa yg bisa menjamin dalam satu kelas semua pelajaran yg diserap murid adalah sama persis meskipun mendapatkan pengajaran dari guru yg sama?
    Selalu kembalikan ke Al Qur'an dan As Sunnah kalau kita merasa ragu pemahaman kita, kembalikan dan kembalikan lagi. Itulah nikmatnya bagi kaum Muslim karena Al Qur'an dijamin Allah terjaga dari perubahan, tidak seperti kitab-kitab sebelumnya yg telah rusak dikotori tangan manusia sehingga susah bagi kita untuk menjadi tempat kembali sebagai rujukan.
    Jadi kalau kita saling gelut sebenarnya kita gelut karena pikiran kita sendiri yg dodol.
    Please make it easy.

    • @mercuryme1375
      @mercuryme1375 10 ปีที่แล้ว

      nah, beda2 interpretasi itu malah bikin masalah lebih lanjut. pertama, kita mengakui keterbatasan kita dalam ilmu agama, ilmu agama itu sangat luas, dan kedalaman ilmu itu pasti sangat berpengaruh atas interpretasi kita terhadap teks quran dan hadith. mengartikan quran pun ada tata caranya, tidak bisa kita artikan hanya secara harfiahnya saja. dan anda bisa lihat sendiri apa yang kini terjadi dengan salafi, karena berusaha menginterpretasikkan sendiri qur'an dan hadith dalam keterbatasan ilmu, dan enggan mengakui kelebihan ilmu para ulama terdahulu, mereka secara internal malah terpecah-belah sendiri, ada salafi sururi, haroki, ghuroba, dll, dan yang buruknya lagi satu sama lain saling menjelek2kan.

    • @wongprakosa
      @wongprakosa 9 ปีที่แล้ว

      +mercury me
      Serunya di situ, kenapa ada ayat soal mendamaikan 2 kelompok kaum beriman yg berseteru... sunnatullah barangkali ya, ketidaksempurnaan manusia membuat banyak ragam. Nah yg penting bagaimana berekonsiliasi.
      Semua hakim memegang kitab hukum yg sama, namun siapa menjamin pemahamannya akan seragam dan sama?
      Saling berdialoglah dalam kebenaran dan dalam kesabaran.
      Dan harus tawadlu berani mengakui salah kalau memang dasarnya lebih lemah.
      Proses belajar terjadi karena adanya perbedaan, itu barangkali cara kerjanya sunnatullah, dan proses itu terus menerus terjadi sampai kiamat tiba.
      wassalam

    • @eddysudarmadji7300
      @eddysudarmadji7300 7 ปีที่แล้ว

      Ilmu agama.itu sangat.luas dan tidak satu manusiapun selain nabi yang dapat memahami.agama Islam dengan sempurna.
      Saya bukan orang.nu tapi saya sangat tersinggung ketika Profesor ini dengan entengnya meremehkan orang orang NU.
      Ingat Prof. Ikuti cara berfikir ,berbicara,bertindak, berdakwah dan.mengajar Nabi. Itu sunnah yg wajib kita ikuti.a
      Nabi mengajarkan kasih sayang dan hormat krmanusiaan.
      Prof... dalam.Al Qur'an dan Hadits tidak ada apa yg disebut Muhammadiah atau Nu.
      Janganlah menciptakan golongan-golongan. Itu perintah Allah. Apalagi.membangga - banggakan golongan sendiri dan merendahkan golongan golongan Islam laknnya.
      Takutlah kepada Allah dan hari pembalasan. Ucapan yang salah yg kemudian diikuti oleh orang lain adalah dosa jariah.
      Semoga Profesor dapat lebih rendah hati.
      Utamakan persatuan dan kesatuan umat Islam.dan bahkan umat manusia.
      Mohon maaf bila pandangan saya keliru.
      Islam is the relegion of peace dan pembawa selamat.

  • @tomvwcomq
    @tomvwcomq 11 ปีที่แล้ว +2

    Yg tukang fitnah karena dungu Dan kebodohanya diingatkan masih tetap menyebar fitnah menyebabkan orang jauh atau lari dari kebenaran maka tunggu kebangkrutanmu kelak, setiap orang tersesat olehmu maka di akhirat mereka akan mendoakanmu agar Allah memberikan siksaan yg berat karena telah menyesatkan mereka

  • @yudiismanto4346
    @yudiismanto4346 4 ปีที่แล้ว

    Ilmu beliau sangat tinggi

  • @Janskyhawk
    @Janskyhawk 8 ปีที่แล้ว +1

    Salam ta'zhim yaa ustaadzi.....

  • @agustomotivechannel8009
    @agustomotivechannel8009 3 ปีที่แล้ว

    Ciri2 ulama besar kawin muda, Ibnu Taimiyah tidak kawin... Saya kurang sepakat terkait hal ini.

  • @HaryantoSMP1PaliyanGK
    @HaryantoSMP1PaliyanGK 2 ปีที่แล้ว

    Muhammadiyah di zaman KH. Ahmad Dahlan, tentu saja "berbeda jauh" dengan Wahabi (Salafi?). Muhammadiyah dimasa-masa awal dengan tegas menyatakan ber- *Madzab Syafii* (sehingga sama dengan NU, termasuk fikh dalam shalat, ibadah dan lain-lain). Pada masa-masa itu, tahun 1924 dalam Kongres Al-Islam Muhammadiyah dengan tegas juga *menolak faham Wahabi* (Salafi?).
    Tetapi pada zaman ketuanya KH. Mas Manshur sebaliknya, Muhammadiyah lebih permisif terhadap pembaruan yang berkembang di dunia Arab waktu itu (aliran baru Wahabi menguasai Arab) sehingga kemudian secara tidak langsung dibentuklah lembaga *Majlis Tarjih* yang isinya mengoreksi pemahaman lama (Madzab Syafii) dan menyesuaikan perkembangan pembaharuan di dunia Arab. Dari sinilah *pintu masuk* -nya Wahabi di Muhammadiyah. Trend metode baru dikenal dengan istilah "ijtihad" yang viral di Timur Tengah waktu itu dan sangat digandrungi oleh KH. Mas Manshur akhirnya dijadikan metode pokok di Majelis Tarjih. Dari sini pula awal bergesernya Madzab Syafii yang semula dianut KH.Ahmad Dahlan sedikit demi sedikit dilepas dan tidak terikat lagi dengan Madzab Syafii. Katakanlah dimasa-masa awal Muhammadiyah itu sebetulnya sama dengan NU secara ubudiah peribadatan (bermadzab Syafii, Al-Asy'ariyah, dan bertasawuf) bahkan lebih dahulu Muhammadiyah ketimbang NU secara organisatoris.
    Saya teringat beberapa tahun lalu ketika ada seorang santri menyinggung gerakan *Salafi* yang marak akhir-akhir ini, pak kyainya (seorang ulama tua) tiba-tiba mengatakan *".... yang kasihan itu saudara kita Muhammadiyah."* Tanpa menjelaskan lebih lanjut, saya faham yang dimaksud pak kyai tadi sepertinya yang dimaksud adalah karena sebagian besar salafi adalah sebetulnya juga berasal dari kader Muhammadiyah yang menyeberang atau menyempal.

  • @lingkarhatilingkar4756
    @lingkarhatilingkar4756 11 ปีที่แล้ว +2

    hati-hatilah dengan kaum wahabi dan salafi mereka kelihatan sangat alim dan memang di mulut nya sering mengucapkan kata-kata khairul bariyah, mereka sering mengutip hadis Nabi dan Ayat Allah, Namun mereka ini aqidahnya menyimpang dengan kaum Ahlussunnah asy 'ariyah.
    mereka mengatakan Allah duduk di atas arasy, bahlul bin jahil
    krn sebelum arasy ada lalu Allah di mana?
    kalau begitu cara mentafsir Ayat2 Allah maka sesatlah siapa saja yang mengikutinya.
    maka hati2 lah !

    • @PencariIlmu59
      @PencariIlmu59 3 ปีที่แล้ว +1

      Astaghfirullah. Yg mengatakan Allah “duduk” itu kalian, makanya kalian mengingkari, lalu mentakwil. Kami mengimani sbgmn bunyi ayatnya, tanpa membayangkan kaifiatnya apalagi menyamakan dg makhluk-Nya. Mahasuci Allah dari prasangka yg demikian.

    • @ariflatif6
      @ariflatif6 2 ปีที่แล้ว +1

      Yang bahlul tuh yang ngebayangin duduknya Allah.
      Cukup mengimani aja cukup, tak perlu mentakwil firman Allah.

  • @ملكانمحمدسارينالرياوي
    @ملكانمحمدسارينالرياوي 2 ปีที่แล้ว

    رحمك الله ياشيخنا

  • @dimas-6122
    @dimas-6122 9 ปีที่แล้ว +1

    Sampai saat ini kok belum ada orang saudi yang diqisos dengan kematian TKI di Arab, apa hukum Islam di Arab hanya berlaku pada orang yang lemah ???

    • @a.jatisasmito5807
      @a.jatisasmito5807 3 ปีที่แล้ว

      Ada.. Anda kurang pengetahuan

    • @usin9599
      @usin9599 4 หลายเดือนก่อน

      So tau...

  • @warungayuellamaid8938
    @warungayuellamaid8938 4 ปีที่แล้ว +2

    Nu ngaku madzhab Syafiiyah.
    Tapi kok gk pernah Membahas kitab Al Um,,Tafsir ibnu katsir,, bulughul maram,, Arbain annawai,,riyasush shalihin.dll.
    Saya yakin kalo kitab ini dipelajari di pesantren2 NU akan lebih bermanfaat.
    Jgn ngaku bermadzhab syafii kalo tdk merujuk ke kitab2 ulama syafiiyah

    • @iwanbudianto5983
      @iwanbudianto5983 3 ปีที่แล้ว +1

      Mana berani mereka bisa merusak amalan2 mereka.
      Dan bisa berbahanya buat pendapatan mereka.

  • @zainal5252
    @zainal5252 9 ปีที่แล้ว

    sudahlah sesama islam hrs bersatu tidak usah mengkafir kafirkan..toh nabi juga gk pernah mengatakan q ini orang salafi atau muhammadyah atau nu atau persis atau aliran manapun.
    yg jelas bahwa nabi itu orang islam.ya to???(:

    • @iwanbudianto5983
      @iwanbudianto5983 3 ปีที่แล้ว +1

      Mas jainal siapa pula yg mengkafir2kan.
      Mas klu sesat beda jauh dgn kafir sesat cuma salah jln aja.
      Klu kafir kita tdk boleh berdakwah dgn mereka bisa kena undang2 dlm kebesan beragama.kena urusan dengan hukum nanti
      Sekarang byk dai2 yg akan membawa umatnya ketepi jurang neraka hahanam.
      Contoh nyata gus baha liat ceramahnya ringang enak didengar sebenarnya terlalu byk salahnya untung aku sdh mengenal sunah sehingga aku tau yg dibicarakannya .apa perlu tak kasih contoh amat2 byk.
      Kalian aja yg tdk tau agama ini.jelas mudah dan indah serta tdk membuat umat jadi dungu.
      Salam sufi sesat termuter.

    • @zainal5252
      @zainal5252 3 ปีที่แล้ว

      @@iwanbudianto5983 jgn mudah mengklaim dirinya lebih baik dan menyesatkan yg lain sdrku,belum tentu juga dirinya itu tidak sesat introspeksi diri saja lah

  • @fadhil726
    @fadhil726 4 หลายเดือนก่อน

    th-cam.com/video/69uqTu4NQNE/w-d-xo.htmlsi=lAKonvoXJ16xoTZn
    Muktamar Ulama ASWAJA (seluruh dunia) Internasional di Cechnya menyatakan "Salafy Wahhaby bukan Ahlus Sunnah wal Jama'ah"

  • @ifal
    @ifal 11 ปีที่แล้ว

    Siapakah orangnya yg ditanya oleh rousullulloh itu?

  • @rabujumat1032
    @rabujumat1032 2 ปีที่แล้ว

    Kok s lalu menjelekan sesama muslim sih apa ngak tau dalil bro Ndak jamannya sekarang ya jamannya siapa bermanfaat bagi sesama

  • @MProSistem-pl2zy
    @MProSistem-pl2zy 10 ปีที่แล้ว

    Mohon maaf mau bertanya..., kenapa Muhammadiyah sekarang ga ada Kyai yaa.. padahal pendirinya seorang Kyai, apa ada yang salah dengan istilah Kyai yaa? terus kenapa skrg ga ada universitas KH. Ahmad Dahlan yaa.. kok KH nya dihilangkan kenapa yaa apa K dan H nya oleh org Muhammadiyah diragukan yaa?

    • @sunartoecko7402
      @sunartoecko7402 9 ปีที่แล้ว +3

      Yusuf Roufudin gelar kyai itu gk ada dalam alQur'an dan hadits.

    • @antoniedik195
      @antoniedik195 9 ปีที่แล้ว

      sunarto ecko betul..

    • @asephilman6241
      @asephilman6241 8 ปีที่แล้ว

      +sunarto ecko PRof, Dr. Kopral MAyor, RT, RW juga ngga ada dalam Al Quran dan Hadits..

    • @antoniedik195
      @antoniedik195 8 ปีที่แล้ว

      Oalah ngga ada sangkut pautnya dgn konteks agama..gagal paham ni orang..

    • @asephilman6241
      @asephilman6241 8 ปีที่แล้ว

      Nah Loe Gagal move on tong, Konteks Agama tuh Luas tong, pernah belajar sastra ngga atau ilmu Bahasa. Kyai itu sebutan di Jawa bagi orang yang memiliki pemahaman luas tentang Agama Islam. untuk menghormati saja.

  • @fadhil726
    @fadhil726 4 หลายเดือนก่อน

    th-cam.com/video/FZPpENRR6TU/w-d-xo.htmlsi=xvykRkT7eds3vX-f
    Muktamar Ulama Aswaja seluruh dunia tentang Salafy Wahhaby

  • @taujago
    @taujago 11 ปีที่แล้ว

    ada yang terguncyang cyin..

  • @abdulmalik-lb8fl
    @abdulmalik-lb8fl 11 ปีที่แล้ว

    SAUDI ...??

  • @mas47889
    @mas47889 11 ปีที่แล้ว

    ternyata memang jelas sekali perbedaan antara NU dan Muhammadiyah..
    dan saya tidak bisa membayang kan seandainya jumlah muhammadiyah setara dengan jumlah nu di indonesia.. masih mungkinkan keduanya bisa hidup berdampingan????
    wallahu alam..

    • @eddysudarmadji7300
      @eddysudarmadji7300 7 ปีที่แล้ว

      Prof dimohon agar berendah hati.
      Allah melarang manusia.menciptakan golongan golongan apalagi berbangga bangga dengan golongan sendiri.
      Dalam Al Qur'an tidak ada Muhammadiah ,NU dan golongan- golongan islam lainnya.

  • @TheWwo7
    @TheWwo7 11 ปีที่แล้ว +1

    berilmu dulu mas, pahami kaedah dulu baru komentar, Allahul musta'an

  • @kirikireng7339
    @kirikireng7339 7 ปีที่แล้ว +1

    muhammadiyah = wahabi

    • @nusraa_
      @nusraa_ 4 ปีที่แล้ว +1

      Alhamdulillah aku dadi wahabi...

  • @parekampunginggris.01
    @parekampunginggris.01 6 ปีที่แล้ว

    Awal perpecahan umat Islam di Indonesia ini, Krn tokoh" muhamadiyah yg ingin slalu nampak beda' dr mayoritas umat Islam di Indonesia.
    Contoh :
    - Umat Islam waktu itu bermazhab Syafi'i
    MD sekarang???gak jelas
    - Dulu sama " qunut subuh
    MD sekarang?? Gak jelas
    - Dulu sama" 20 rokaat kalo terawih
    MD sekarang?? 8 rakaat( meskipun boleh)
    - Dulu sama " menentukan awal Ramadhan dan Syawal pake rukyah, metode hisab cuma sbg pelengkap'
    MD skrg?? ( Udah 3 x perubahan perubahan dlm muhamadiyah, dan semua itu di dasari bkn Krn mencari kebenaran tp ingin tampil beda'
    - dst......
    Ketika di tanya ,knp muhamadiyah skrg beda sama jaman nya KH.Ahmad Dahlan dan TDK mengikuti beliau pendirinya??? Pasti jawaban nya:
    Krn MD bukan dahlaniyyah...
    Jawaban saya : Krn ente" (para penjilat) tidak punya Akhlaq, gak tau etika berorganisasi, gak tau unggah ungguh....
    Kalo gak mau ikut AD/ART muhamadiyah jgn masuk di muhamadiyah...
    Baca sejarah saudara" ku!!!
    Salam saya dr Jogja ( Jogja TDK lupa sejarah)

    • @nurkholis6975
      @nurkholis6975 6 ปีที่แล้ว

      bukti mas

    • @nizamazhar4000
      @nizamazhar4000 5 ปีที่แล้ว

      Meragukan pernyataanmu..

    • @slemcool8516
      @slemcool8516 5 ปีที่แล้ว

      Mahmud aly
      Pola pikir Anda keterbelakangan memahami muhammadiyah mulailah berpikir yang berkemajuan

    • @muhammadfanani6973
      @muhammadfanani6973 4 ปีที่แล้ว

      Mantap.

    • @musisidepansd7752
      @musisidepansd7752 3 ปีที่แล้ว

      Waduh perlu belajar tentang Islam lagi bang 😁🙏

  • @Raibura86
    @Raibura86 11 ปีที่แล้ว

    Kalau kamu mungkin dajjal besarnya ya? Heheheheh