RENUNGAN KITAB SUCI, Senin, 7 November 2022: Lukas 17:1-6 | RD Irfantinus Tarigan

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 1 ส.ค. 2024
  • JANGAN KEHILANGAN KEHENDAK MENGAMPUNI
    Saudara-saudari, perikop injil hari ini, terdengar sebagai sebuah peringatan keras agar saya dan anda tidak menjadi batu sandungan atau penyesat bagi yang lain. Jangan sampai karena prilaku anda dan saya, orang-orang meninggalkan iman kekristenan atau membuat mereka tidak bersimpati pada iman kekristenan kita.
    Sering terjadi bahwa seseorang meninggalkan agama atau berpindah Gereja karena dia merasa tidak nyaman dengan prilaku orang-orang yang hidup di agama atau Gerejanya itu. Sering juga perpecahan yang terjadi di dalam Gereja, entah pada masa awal kekristenan atau pun sekarang ini, terutama disebabkan oleh prilaku-prilaku tak sehat dari para pemeluknya, terutama prilaku para pemimpinnya.
    Saya teringat dengan apa yang dikatakan teolog feminis, Elizabeth A. Johnson. Dia katakan, problem bukanlah bahwa Yesus itu seorang lelaki, tetapi karena kebanyakan lelaki tidak seperti Yesus. Dia mengatakan itu dalam konteks: pencarian dan penyadaran akan sudut pandang baru atas Yesus. Elizabeth tidak sedang mengomentari injil hari ini, tetapi gaya atau skema berpikirnya itu bisa berlaku di sini, yakni: perpecahan, perpindahan atau rasa tidak simpati atas kekristenan muncul bukan karena orang tidak percaya pada Tuhan, tetapi karena prilaku-prilaku pemeluk agama tidak sejalan dengan ajaran Tuhan itu.
    Maka, saudara-saudari, kita menyesatkan orang-orang yang lemah atau anak-anak bukan hanya ketika kita mengajarkan sesuatu yang memang sesat, tetapi juga ketika kita tidak memberikan kesaksian hidup yang benar untuk mereka teladani. Misalnya saja: kita sering mengutuki orang-orang yang korupsi, para pencuri atau pembegal atau yang sejenis dengan itu di hadapan anak-anak kita yang masih polos. Sayangnya, kita sering lupa satu hal, yakni lupa memberi pemahaman kepada mereka tentang apa bedanya perbuatan dosa dengan orang berdosa. Jadinya, dengan kepolosan, mereka menangkap bahwa mengutuki, menghujat orang itu sah-sah saja, dan tidak sampai pada pemahaman bahwa ‘tindakan berdosa itu yang perlu disingkirkan bukan orangnya’. Orang berdosa selalu akan diterima Tuhan kalau dia bertobat, tetapi tindakan berdosa itu sendiri selalu salah di mata Tuhan.
    Saudara-saudari, seorang Kristen muda, yang masih dalam langkah awal dalam perjalanan imannya, bisa menjadi begitu lemah selemah anak kecil terutama dalam hal ajaran iman, sehingga dia begitu tergantung dengan gembalanya atau orang-orang Kristen sekitarnya. Maka, ketika berada di hadapan otoritas pengajar, mereka sering menjadi penurut yang tak banyak menuntut apalagi protes. Secara khusus dalam keadaan seperti itu, kita sungguh-sungguh membutuhkan seorang penuntun, pengajar atau gembala yang matang secara manusiawi dan rohani. Jangan sampai para pengajar, para pemuka jemaat membuat orang-orang yang masih rapuh dalam iman itu menjadi tersesat atau paling tidak terhambat perkembangan imannya.
    Dari injil hari ini, kita tahu bahwa Yesus sedemikian menghargai setiap jiwa orang Kristen, maka bila ada yang menyesatkan mereka, hukuman yang diberikan begitu berat, yakni mengikatkan batu kilangan di leher penyesat itu dan melemparkan ke laut. Coba bayangkan kalau di leher kita diikatkan sebuah batu dengan berat sekitar 45 kg, lalu dilemparkan ke laut. Kita lekas megap-megap, tersedak air, kehabisan oksigen, lalu meninggal. Bahkan mayat yang bersangkutan pun tidak akan bisa dimakamkan dengan layak, sebab dia tenggelam ke dasar laut.
    Sebegitu kejamkankah Tuhan, sehingga hukuman yang dilukiskan itu begitu dramatis? Saudara-saudari, jangan lupa bahwa segera setelah pembicaraan tentang hukuman itu, Yesus berbicara tentang pengampunan tanpa batas dan tanpa syarat: jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau dia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia. Artinya, Tuhan sebenarnya mengharapkan sebuah pertobatan dan selekas ada pertobatan selekas itu juga ada pengampunan. Tuhan tidak ingin memberi hukuman!
    Sungguh tidak mudah menghidupi pesan injil itu! Jangankan mengampuni yang bersalah tujuh kali, mengampuni yang ‘belum tentu bersalah pun’ kita sering kesulitan. Maka para Rasul pun berkata kepada Tuhan: tambahkanlah iman kami! Iman yang murni, entah sekecil apa pun, bisa menghasilkan sesuatu yang tak terduga besarnya.
    --
    Saudara-saudari, kadang kita bisa menjadi marah, lepas kontrol karena satu dan lain hal. Berhadapan dengan perasaan tidak diperlakukan secara adil, perasaan tidak dihargai atau dihormati, kita bisa menjadi berang dan agresif. Tiada kita yang bisa lepas seratus persen dari keadaan demikian itu. Tetapi, entah seberapa sering pun kita menjadi marah atau jengkel, janganlah pernah kehilangan kehendak untuk mengampuni.

ความคิดเห็น • 11

  • @sarminsihombing4130
    @sarminsihombing4130 ปีที่แล้ว +1

    Ya Tuhan, semoga kami sebagai orang yg menjadi solusi dan senantiasa bertobat

  • @maryantinasinaga2682
    @maryantinasinaga2682 ปีที่แล้ว

    Terimakasih renungan yg bagus pastor.

  • @rosalinatampubolon3846
    @rosalinatampubolon3846 ปีที่แล้ว

    Amin ,trks romo renungan sabdanya

  • @franssudar8500
    @franssudar8500 ปีที่แล้ว

    Amin

  • @kornelpandia8450
    @kornelpandia8450 ปีที่แล้ว

    Tks pastor,Smoga km dpt mengampuni dan memaafkan yg kurarang berkenan dg km.

  • @fransiskamaria2951
    @fransiskamaria2951 ปีที่แล้ว

    Ya ampuuunnn romo...🙏
    Cocok kalilah kurasa renungan hari ini. Bujur Romo...🙏🙏🙏🙏

  • @tannispandiangan8155
    @tannispandiangan8155 ปีที่แล้ว

    Ya Tuhan tolong aku untuk tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain

  • @sastrakarosekali7024
    @sastrakarosekali7024 ปีที่แล้ว

    Amin,terima kasih renungannya Pastor

  • @brygitasiagian6659
    @brygitasiagian6659 ปีที่แล้ว

    Terima kasih atas renungannya Pastor

  • @pelitakaro5903
    @pelitakaro5903 ปีที่แล้ว

    Amin, Terima kasih renungannya Pastor

  • @lamriasaragih2204
    @lamriasaragih2204 ปีที่แล้ว

    Terimakasih Romo🙏