HOTEL DES INDES, CAGAR BUDAYA 115 TAHUN YANG DIHANCURKAN - HistoRully Channel #4

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 3 ก.พ. 2025

ความคิดเห็น • 172

  • @nisabadarunisa2255
    @nisabadarunisa2255 หลายเดือนก่อน

    Langsung saya subscribe

  • @dwisiswanto8441
    @dwisiswanto8441 16 วันที่ผ่านมา

    Sesuatu bangunan yang indah kalasik di ganti dengan bangunan yang selalu berorientasi dengan pada cuan..

  • @Soobinnienjunn
    @Soobinnienjunn ปีที่แล้ว +1

    Suka sejarah

  • @budhiharyadi3483
    @budhiharyadi3483 2 ปีที่แล้ว

    Mantap

  • @muliadisumardi611
    @muliadisumardi611 3 ปีที่แล้ว +1

    luar biasa video ini pak. sangat penting .

  • @abdulhajarlimi9641
    @abdulhajarlimi9641 2 ปีที่แล้ว

    bangun kembali duplikatx ditempat yg sama... Bisa itu...

  • @UdinVlog4828
    @UdinVlog4828 2 ปีที่แล้ว +1

    Hadir bosku salam dari sarawak malaysia 👍

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  2 ปีที่แล้ว +1

      Terima kasih banyak sudah hadir ke Historully Channel 🙏

  • @bintangsabit1312
    @bintangsabit1312 3 ปีที่แล้ว

    Banyak orang kelebihan uang kekurangan selera.

  • @rusdimuchtar3457
    @rusdimuchtar3457 3 ปีที่แล้ว +1

    Sayaang sekali hotel Des Indes diratakan dg tanah

  • @bu_is
    @bu_is 2 ปีที่แล้ว +7

    di robohkan sebagian demi sebagian (sampai 1979 kita masih bisa liat setengah kebelakang, kamar-kamar termasuk suite 101 (nomor baru) atau 460 (nomor lama) tempat sultan hamid II ditangkap oleh sri sultan hameungkubuwono ix pada 5 april 1950 atas tuduhan upaya kudeta bersama kapten raymond 'turk' westerling).untuk di bangun duta merlin yg merupakan konsesi bisnis dari suharto untuk sri sultan hameungkubuwono ix / kelompok usaha baruna. Yang masih saya koleksi dari sisa-sisa hotel des indes hingga skrg (dapat dari mungut diantara puing-puing hotel adalah 100 piring dgn tulisan HDI (berbagai ukuran & bentuk, ada yg sdh tdk utuh lg); bbrp daftar menu makanan (skitar 15 lembar sy nemu di tukang gorengan pada thn 1985 dan thn 1999 sy beli dari penjual kertas bekas di sekitaran pasar senen) . orang indo mmg tdk suka bangunan kuno. hanya suka ruko. harusnya di taman mini di bangun paviliun indonesia modern berupa ruko.

  • @yourtubles
    @yourtubles 3 วันที่ผ่านมา

    Sudah selayaknya Des Indes diratakan dengan tanah. Semua kenangan buruk tentang kolonialisme ada di tempat itu. Lagi pula masih banyak gedung ex hindia belanda yg dipertahankan.

  • @hartbuntarja9730
    @hartbuntarja9730 ปีที่แล้ว +5

    Waktu masa kecil saya sering di ajak untuk pergi resepsi perkawinan di Hotel Des Indes.
    Setelah dewasa saya merasa kecewa setelah bangunan bersejarah tersebut di ratakan dan di ganti dgn bangunan baru. Sungguh sayang sekali generasi muda saat ini tidak pernah melihat bangunan ber sejarah tersebut.
    Semoga di waktu mendatang pemerintah harus lebih memperhatikan bangunan lainnya terutama yg menjadi cagar budaya. Terima Kasih mas Rully yg sudah memberi Kita informasi yg lengkap mengenai bangunan bersejarah di Batavia.

    • @azekbar
      @azekbar ปีที่แล้ว

      Jd mall mati wkwkwkwkkw

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  ปีที่แล้ว

      Terimakasih sama-sama pak Hart untuk komennya, pengalamannya sangat bernilai...

  • @liayuliawati4364
    @liayuliawati4364 3 ปีที่แล้ว

    Oh baru tahu ya jadi Carrefour itu jadul ada bangunan
    Gd kuno yg Indah

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว

      Carrefournya baru, tapi kawasan yang kini tempat Carrefour berdiri adalah Hotel jadul yang indah, bernama Hotel Des Indes

    • @liayuliawati4364
      @liayuliawati4364 3 ปีที่แล้ว

      @@HistoRullyChannel Seandainya Kawasan Sejarah - Gedung Warisan Sejarah - Di Lestarikan - 350 Thn Belanda di Indonesia - Suasana DKI (Batavia) Serasa di Eropa Rasa Asia

  • @maliqabdullah7629
    @maliqabdullah7629 ปีที่แล้ว

    waaah mas bro saya lahir di pavilon itu dulu mas sampai umur 5 thn saya tinggal disitu...sdh hilang kenangan saya padahal nilai sejarahnya sangat penting buat dilestarikan karena punya nilai sejarah indonesia.....

  • @tricahyametta
    @tricahyametta 3 ปีที่แล้ว +3

    Suka sekali dengan cara mengemas video edukasi ini ♥ lgs paham sejarah nya

  • @rinaikahersatiti5396
    @rinaikahersatiti5396 4 ปีที่แล้ว +10

    Waahh waahh.....ini bnr2 sejarah dr zaman Belanda ya Bun, nilai artistiknya sngt tinggi dan begitu indah, luar biasaa mengagumkan👍👍👍

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  4 ปีที่แล้ว

      Terimakasih banyak perhatiannya, Ikuti terus channel ini ya. Masih banyak cerita lain yang menarik

  • @withyou5961
    @withyou5961 ปีที่แล้ว +2

    Seandainya indonesia masih jadi bagian belanda, mungkin tataa kota Indonesia bakal ngiiut kaya Amsterdam

  • @gojekjakartadriver308
    @gojekjakartadriver308 ปีที่แล้ว

    .. Sempet juga gw ngejaman'in walaupun udeh setengah agak rusak, juga jd tmpt main sewaktu SD, maklum tmpt tinggal gw ngak jauh dr ntu hotel Des Indes, gw lahir di Petojo / Alaydrus, sayang di jaman Orba semua jd rusak & dirata'in sama tanah, juga ade bangunan tua nyang gw lupa nama'nye skrg jd tmpt parkir di sekneg samping Istana.. 😕😕

  • @renicahyani5946
    @renicahyani5946 3 ปีที่แล้ว +1

    baru aja nginap di Hotel des indes nuansaya luarbiasa.. tp sempat mrinding pas dari lorong" kamar

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว

      Mungkin maksudnya di Des Indes Menteng ya? Soalnya Des Indes yang ada di video ini sudah berganti bangunan sekarang.... Terima kasih banyak komennya ya

  • @Dian93
    @Dian93 14 วันที่ผ่านมา

    Sebenarnya JKT Batavia itu pusat sejarah tapi sayang manusia2 serakah Sdm rendah yg ngak ngerti sejarah sangat di sayangkan sekali 😢😢

  • @muhammadirwansyah892
    @muhammadirwansyah892 ปีที่แล้ว

    Pada masa kolonial Belanda Hotel Des Indes menyajikan rijstaffel ( akulturasi kuliner Eropa dan Jawa ). Setelah Indonesia hotel ini berganti nama menjadi Hotel Duta Indonesia. 10:35

  • @yuddimaja1827
    @yuddimaja1827 3 ปีที่แล้ว

    Lagunya kan ada Nostalgia Hotel Des Indes - Swara Mahardika.

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว

      Betul sekali... terima kasih banyak komennya..

  • @muhammadchaldun9030
    @muhammadchaldun9030 5 หลายเดือนก่อน

    Saya dan orang tua saya pernah tinggal selama 3 tahun di Hotel Duta Indonesia.

  • @armoi3989
    @armoi3989 2 ปีที่แล้ว

    Bung Ruly mau tanya
    klu resto raja kuring
    bangunan nya itu termasuk bangunan yg bersejarah tidak ya
    terima kasih

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  ปีที่แล้ว +1

      Betul sekali pak, dulunya bangunan tersebut merupakan sebagian tempat perbaikan kapal-kapal kecil pada jaman VOC, tapi kemudian ditutup pada tahun 1809 .

  • @NanangOi-t3r
    @NanangOi-t3r 10 หลายเดือนก่อน

    hotel des galeries termasuk bangunan bersejarah ngak bang...

  • @muhammadirwansyah892
    @muhammadirwansyah892 ปีที่แล้ว

    Hotel itu kemudian dibeli oleh orang Swiss bermarga Wyss yg mengubah nama hotel itu menjadi Hotel Des Indes. Pada 1929 Hotel Des Indes dibangun ulang rancangan arsitek Belanda Ir. FJL Ghijsels.

  • @soetanrachmadsyah7208
    @soetanrachmadsyah7208 2 ปีที่แล้ว

    Di indonesia banyak bangunan peninggalan belanda , tapi sekarang banyak dibongkar oleh cukong2 dibuat ruko2 demi uang ! Pemerintah seharus menjaga peninggalan2 sejarah itu .....jangan demi uang / disuap mengeluarkan imb nya .....

  • @fransiscuspaiman2182
    @fransiscuspaiman2182 3 ปีที่แล้ว +19

    Hotel Des Indies sebenarnya kalau managementnya bagus tdk perlu dibongkar bisa buat wisata kuliner apalagi sekarang didepannya ada halte busway pasti lebih keren karena semua penumpang busway transit disitu,memang susah kl seorang pemimpin tdk tahu seni bahkan benci sejarah masa lalu

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว +4

      Pastinya begitu... sayangnya yang terjadi disini banyak pemimpin yang tidak tahu atau bahkan tidak peduli terhadap seni dan budaya...padahal seharusnya sebagai pempimpin mengayomi masyarakatnya, termasuk menjaga khazanahnya....

    • @salamasumarni8617
      @salamasumarni8617 3 ปีที่แล้ว

      Setuju

    • @virusTM1
      @virusTM1 2 ปีที่แล้ว +1

      Betul2 maaih banyak yg kurang cinta dengan sejarah

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  2 ปีที่แล้ว +1

      Benar sekali... terima kasih banyak komennya

    • @topanraditya5340
      @topanraditya5340 2 ปีที่แล้ว

      klo mash ada pasti rame sperti kota tua

  • @harrypermadi2119
    @harrypermadi2119 2 ปีที่แล้ว

    Sangat disayangken...wktu itu gubernurnja tdk kenal sejarah..seandainja msh ada sungguh baik utk turis..skng jd kumuh ngk karuan.

  • @rikihussein8076
    @rikihussein8076 3 ปีที่แล้ว +1

    Saya kesini karna cerita Bung Hatta pernah tinggal disini ketika Jepang Masuk Indonesia.. sangat bersejarah.. sangat disayangkan

  • @mudawaribadruszaman1936
    @mudawaribadruszaman1936 11 หลายเดือนก่อน

    Semua bisa diatur pada masa itu

  • @JamesBenjaminNelwan
    @JamesBenjaminNelwan 8 หลายเดือนก่อน

    Di perempatan itu ada gedung HARMONIE... 1985 dirobohkan jadi jalan raya dan parkiran sekretariat negara...!!! Sedih kan...? 😂😢😅

  • @ariefwibowo4437
    @ariefwibowo4437 ปีที่แล้ว

    Mungkinkah dibangun kembali sesuai aslinya?

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  ปีที่แล้ว

      kalau mungkin pasti mungkin...masalahnya apa ada yang mau berinvestasi sebesar anggaran membangun kemegahan masa lalu, dan membeli gedung yang eksis sekarang?

  • @muhammadirwansyah892
    @muhammadirwansyah892 ปีที่แล้ว

    Tahukah anda penonton ? Hotel Des Indes yg kini menjadi pertokoan Duta Merlin di Harmoni di Jakarta ini juga warisan Belanda lho. Hotel ini bermula bernama Hotel Provence milik seorang Prancis bernama Chaulan. Hotel ini dibangun pd 1829.

  • @bailangloreng4987
    @bailangloreng4987 ปีที่แล้ว

    Bang coba cari info bangunan mabes tni AD yg d sebrang masjid istiklal..itu juga brkas peninggalan kolonial kan..

  • @muhammadirwansyah892
    @muhammadirwansyah892 ปีที่แล้ว

    Pada 1856 hotel ini dibeli oleh seorang Belanda bernama Willem Denninghoff yg mengubah nama hotel itu menjadi Hotel Rotterdam.

  • @donkebunapik945
    @donkebunapik945 2 ปีที่แล้ว +4

    Mungkin menarik untuk diliput rumah peninggalan Raden Saleh ya.. yg sekarang semakin terdesak areanya dengan pelebaran RS Cikini...
    Seputar jl.Raden Saleh Jakarta ada peninggalan restoran Oasis resto kecil yg mestinya layak ditelusuri masa lalunya.🙏🙏

  • @salamasumarni8617
    @salamasumarni8617 3 ปีที่แล้ว

    Yg namanya cukong memang begitu, caplok tanah sana sini hanya utk ambisi bisnisnya, gak peduli masa lalu sejarah

  • @Bdjo-ssdkm
    @Bdjo-ssdkm 9 หลายเดือนก่อน

    Sewaktu pembongkaran gedung des Indes, ternyata pintu2 lengkung dibuat dari coran beton dengan rangka dari bambu betung.

  • @tirisatiri8562
    @tirisatiri8562 3 ปีที่แล้ว +2

    Saya Suka Sejarah Dengan Adanya Channel Seperti Ini Saya Seakan2 di Bawa ke Jaman Kolonialisme Semangatt teruss Pak 👍👍👍

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว

      Terimakasih banyak apresiasinya ya, semoga bisa menjadi manfaat

  • @annisanatt9155
    @annisanatt9155 2 ปีที่แล้ว +2

    Sayang sekali padahal kalau hotelnya masih ada sekarang bisa jadi destinasi wisata 😌

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  2 ปีที่แล้ว

      Betul sekali, karena sejak masa berdirinya pun Hotel Des Indes dianggap hotel paling mewah di Batavia pada waktu itu, otomatis jadi destinasi wisata masyarakat khususnya mancanegara

  • @lvqeela3696
    @lvqeela3696 4 ปีที่แล้ว +3

    Sudah 3 bln ini saya bekerja di daerah ancol, Kagum saya dengan bangunan bersejerahan ini, gedung2 tua, dgn Arsitek yg Luar biasa kokoh, mewah , dll nya.
    Yg saya Maha Binggung, kenapa di Biarkan ???
    Apa karena pemerintah Malu, dengan bangunan kokoh Dahulu Kala ?!?!
    Karena Bangunan sekarang ... Lebih kokoh korupsinya.
    Anak cucu kita nanti , mungkin bisa melihat bangunan bersehjarah ini yg sudah di tutupi pohon2 dengan akar besar 😥😥

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  4 ปีที่แล้ว

      Barangkali kita semua tahu dan sudah menjadi rahasia umum, korupsi dalam proyek khususnya bangunan sudah menjadi bagian dari sistem pemerintahan di Indonesia di masa lalu. Tapi kita masih ada harapan jika pemimpin masa kini semakin matang, bijak dan jujur, sehingga mampu mengemban amanah bangsa ini ke depan.
      Seperti juga korupsi pada pembangunan gedung baru, perlakuan terhadap gedung lamapum merupakan cerminannya. Demi uang dan kekuasaan, bangunan tua bersejarah yang indah harus mengalah pada nafsu serakah....
      Bukan satu dua gedung tua jadi korban demi kepentingan...
      Semoga ke depan pelajaran berharga ini dapat menjadi referensi bagi para pemimpin negeri untuk menjaga khazanah bangsanya.
      Terimakasih banyak komennya...

    • @sulistiowatisuyoto7979
      @sulistiowatisuyoto7979 2 ปีที่แล้ว

      Semoga ada hartawan sekaligus dermawan yg cinta bangunan peninggalan masa lalu yg mau merestorasi bangunan2 tsb. Bisa dimanfaatkan untuk industri turis.

  • @sutonomardi4445
    @sutonomardi4445 3 ปีที่แล้ว +2

    Tahun 90an saat melewati harmoni aaya pernah bertemu seseorang tua yg bisa cerita macam2 dia menyayangkan dibongkarnya des indes, dekatnya ada tangsi belanda jaga monyet

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว

      Hal seperi itu sangat mahal pak, karena pengalaman tidak bisa dibeli... terimakasih komennya

    • @marvelrio_
      @marvelrio_ 2 ปีที่แล้ว

      Tangsi itu apa ya pak kalau boleh tau... @Sutono Mardi

    • @sutonomardi4445
      @sutonomardi4445 2 ปีที่แล้ว

      @@marvelrio_ pos militer

  • @muhammadirwansyah892
    @muhammadirwansyah892 2 ปีที่แล้ว

    Hotel Des Indes dirobohkan pd zaman pemerintahan Presiden Soeharto pd 1970an.

  • @gaAW719
    @gaAW719 2 หลายเดือนก่อน

    Sayang sekali harus dirobohkan terlalu grasak grusuk mentang" anti kolonialisme endingnya ngancurin bangunan bersejarah. Ada lagi contoh macam radio malabar yg pada saat itu satu"nya radio tercanggih di dunia dgn transmisi nirkabel pertama juga rata dgn tanah.

  • @iriemiiing9431
    @iriemiiing9431 4 ปีที่แล้ว +1

    Saya pnya kenangan berupa piring hotel DES INDES

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  4 ปีที่แล้ว +1

      Wah, luar biasa.. Berharga sekali, beruntung bisa punya peninggalan otentik dari Hotel Des Indes

  • @agungrachmadani8513
    @agungrachmadani8513 3 ปีที่แล้ว +1

    Iya sayang banget dihancurkan. Krn katanya anti sama yg berbau Belanda. Gantinya malah pertokoan.

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว

      Kadang pemikiran yang sempit justru merugikan kita sendiri. Anti penjajahan (Bukan anti Belandanya ) bukan berarti menghancurkan peninggalannya. bahkan banyak kegagalan di berbagai bidang karena menolak apa yang sudah dibuat oleh bangsa Belanda pada masa itu sengaja ditinggalkan dan dibuat aturan baru yang bukan peruntukkannya, justru malah merugikan karena mereka sejak lama sudah memperhitungkan segalanya dengan baik terutama yang berkaitan dengan perkebunan, dan pertanian yang sejak dulu sudah dibuat studinya dnegan matang berdasarkan lokasi, iklim dll.

  • @bernardesko4599
    @bernardesko4599 3 ปีที่แล้ว

    Tnyt org tu aku wkt nikah resepsi di sini, cuma cerita di duta merlin gitu

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว

      Kalau ada fotonya harus dirawat dengan baik, karena punya nilai sejarah...

    • @bernardesko4599
      @bernardesko4599 3 ปีที่แล้ว

      Th 1964

  • @amran_andi
    @amran_andi 3 ปีที่แล้ว

    Riwayat kepemilikannya gimana yah hotel ini konon katanya pernah dimiliki oleh gubjen hindia belanda vandepar yg juga pemilik rumah cimanggis

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว +1

      Hotel ini telah berganti-ganti kepemilikan beberapa kali diantara beberapa bangsa eropa. Namun karena pemilik terakhir mengalami kesulitan keuangan, maka Hotel des Indes dijadikan perseroan terbatas N.V. Hotel des Indes pada tahun 1897. Setelah Indonesia merdeka, kemudian Hotel Des Indes dianeksasi tanpa kompensasi pada tahun 1949. Kemudian diambil alih Pemerintah Indonesia pada tahun 1960, dan diganti namanya menjadi Hotel Duta Indonesia. Namun, hotel itu terus mengalami penurunan pendapatan, terlebih pasca-tahun 1962 setelah adanya Hotel Indonesia, hingga petaka muncul tahun 1971 dihancurkan, dibangun kawasan niaga Duta Merlin.

  • @mochreza5321
    @mochreza5321 3 ปีที่แล้ว +3

    Seharusnya bangunan kuno dijaga kelestariannya bukan dihancurkan,sangat disayangkan... Kita kehilangan bangunan bersejarah.Tksh sdh meng-upload info hotel ini.👍

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว

      Betul sekali, tapi kita sudah terlanjur banyak kehilangan bangunan2 bersejarah tersebut, dari sisa yang ada ini harus kita pertahankan, terutama trs mengingatkan para pembuat kebijakan agar tidak bertindak serampangan dalam hal mengatur tata kota.

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว

      Sama sama pak Reza🙏

  • @layliofc6718
    @layliofc6718 3 ปีที่แล้ว +2

    Kalah sama sglintir pngusaha yng brduit krn mrk tdk mau memikirkan apa itu seni atw sjrah yng ada hnya duit2 dn duit cari keuntungan jngnkan hotel hutan gunung pun mrk ki2s hingga trjdi pnggundlan hutan dn kerskan lngkungn dimna2 ini sifat srkah mnusia sy msih rispek sma orang2 eropa kya belanda mrk brbisnis mngrk hrta ngra kita tpi mrk tdk merusak lingkungn hidup mrk disiplin dn sngat memkrkan sgla aspek untk sbuah pmbngunan mrk plening nya bagus jdi klo mau mngrjkan sgla hal sudah dipkrkan mtang2 dn trbkti walupun pnja2han mrk sdh brakhir di ngri kita tpi peningglan mrk sngt brhrga bngunan2 mewah elghan jlan2 indah dn kuat tdk cpt rusak dn brlbang krn mrk bnar2 memakai insinyur trbaik d8 masa nya sy memji bngsa2 eropa yng prnh menempati bumi indonesia ini bkn bearti sy tdk mlpkn sjrah klamnya yng tlh mrk tingglkn di ngri ini dn sy slalu brdo'a untk saudra2 kita yng kla itulah yng plng brjsa atas ngri ini mrk yng bkrja dngn drah dn nyawa mudh2an amal mrk mndapt tempat di sisi Allahswt

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว

      Sungguh statement yang sangat bijak dan objektif..terimakasih banyak bu, jika saja masyarakat Indonesia semuanya berpikir seperti ibu, bangsa kita mempunyai warisan cagar budaya yang lengkap dan bernilai ajar untuk generasi penerus kita ke depannya...

  • @zulmuhaimin7539
    @zulmuhaimin7539 3 ปีที่แล้ว +3

    Di daerah saya juga ada Pabrik Gula yg non-aktif dibongkar oleh para TNI, pihak TNI mengatakan bahwa Pabrik Gula ini merupakan simbol kesengsaraan rakyat yang dipekerjakan secara paksa membangun pabrik gula ini.
    Pabrik Gula pun dibongkar oleh para TNI ditahun 2000-an, lalu bekas pabrik dibangun Koramil dan kantor polisi.
    Saat ini banyak yg melupakan pabrik gula tersebut, sungguh miris dengan para TNI yang membongkar pabrik gula.

    • @radiokiller9032
      @radiokiller9032 3 ปีที่แล้ว

      alamat tempatnya dimana bro kalo boleh tau?

    • @adrtyrant1171
      @adrtyrant1171 3 ปีที่แล้ว +1

      hahaha bikin jargon Simbol Kesengsaraan Rakyat ga taunya diambil sendiri.. 😂😂😂 akal2 an jual nama rakyat.

  • @rezarama1446
    @rezarama1446 4 ปีที่แล้ว +2

    Gak teu lah skrng jd kyk gmna?? Bgs jaman dulu huhu

  • @fertu8325
    @fertu8325 3 ปีที่แล้ว +1

    Aset wisata jakarta ilang lagi aja

  • @sulistiowatisuyoto7979
    @sulistiowatisuyoto7979 2 ปีที่แล้ว +1

    Mas Rully, pernahkah mengulas mengenai real estate pertama di jakarta oleh Belanda ? Karena bila saya perhatikan daerah cikini,raden saleh, menteng merupakan area pemukiman yg teratur dan indah dan asri semasa thn 1950 an hingga 1960an,ada halaman rumput didepan rumah, pagar rumah menggunakan pagar tanaman yg biasanya dibaliknya ada pagar kawat. namun sekarang jauh dari kata asri apalagi kini banyaj kabel berseliweran diatas/ dipinggir jalan. Satu2nya hunian yg masih asri adalah pemukiman di jl. Lembang, ada danaunya yg indah dan terawat.

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  2 ปีที่แล้ว

      Belum bu, menarik juga topiknya, nanti saya cari infonya lebih detil. Terima kasih banyak masukannya bu🙏

    • @royfebrianpurba2401
      @royfebrianpurba2401 ปีที่แล้ว

      menteng bu

  • @purboferianto6790
    @purboferianto6790 ปีที่แล้ว +1

    Topik yg menarik buat dibahas. Tapi dengan visualisasi yg tidak nyaman. Karena penonton tidak membutuhkan wajah naratornya buat dilihat... Bolak balik terus jadi pusing nontonnya

  • @miraclesseeker
    @miraclesseeker 3 ปีที่แล้ว +1

    videonya bgus tapi baiknya narasi aja biar gambar dan foto2 lawas yg lebih ditampilkan. utk tampilan narator cukup utk pembuka dan salam akhir sj . jadi kurang mnikmati krn trputus2 antar foto dan profil narator. maaf saran sj.

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว

      Baik, terimakasih banyak masukannya, tapi karena terbatasnya referensi, jadi belum banyak dokumentasi yang bisa ditampilkan...

  • @budiwarsito2299
    @budiwarsito2299 2 ปีที่แล้ว

    Bilakah tempat tempat bersejarah di restrukturisasi kembali di kembalikan dengan fungsinya saat itu dan disesuaikan dengan kondisi saat ini ... misal yg tadinya Hotel tetap di fungsikan menjadi hotel yg lebih mengedepankan kesopanan karena terkait sejarah didalamnya ...

    • @huangyudi069
      @huangyudi069 2 ปีที่แล้ว

      Susah kalo di indonesia haha , kl dieropa sana msh mungkin lah bangunan mereka hancur kena PD itu jg dibangun kyk semula haha, ga kyk indo bangunan cakep eh dibongkar ama org2 tolol

  • @ariaramdhana1652
    @ariaramdhana1652 3 ปีที่แล้ว

    Proyeknya cendana sapa yg bisa melarang bongkar pasti disikat habis...

  • @muhammadirwansyah892
    @muhammadirwansyah892 2 ปีที่แล้ว

    Sekarang lahan bekas Hotel Des Indes menjadi pertokoan Duta Merlin di Harmoni, Jakarta.

  • @ragunan3350
    @ragunan3350 3 ปีที่แล้ว +1

    Saya pernah melihat ada hotel elite juga di samping istana negara yang sekarang jadi gedung Bina Graha dan nama hotel itu kalau tidak salah adalah bernama Hotel Dharma Nirmala. Apa bung bisa cerita tentang riwayat sejarahnya...??? Terima kasih sebelumnya.

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว +1

      Betul hotel itu bernama Dharma Nirmala atau Hotel Der Nederlanden... Awalnya dibangun pada tahun 1694. Nanti saya usahakan kalau datanya lengkap bisa dijadikan episode khusus tentangnya.. Terimakasih sudah menonton channel ini dan terimakasih juga untuk supportnya...

    • @fransiscuspaiman2182
      @fransiscuspaiman2182 3 ปีที่แล้ว

      Diluar negri bisa mendatangkan wisatawan dan memberikan masukan devisa

  • @paryantoyanto1294
    @paryantoyanto1294 2 ปีที่แล้ว

    BANGUNAN PENINGGALAN PENJAJAH ADALAH BUKTI SEJARAH YG HARUS KITA LESTARIKAN BUKANYA DIHILANGKAN SUNGGUH TERLLUUUUU 🤔

  • @choirudinabdulgani6351
    @choirudinabdulgani6351 3 ปีที่แล้ว

    tidak menghilangkan sejarah yg negatif tapi hal yg negatif harus hilang , jika di urut kenapa penjajah bisa bertahan menduduki indonesia semua karna segelintir orang yg membantu penjajah merampok negqranya sendiri (knil dll) jika pemerintah ingin memiliki rumah penjajah nyatannya gak mau beli , cagar budaya bikin yg punya rumah gak leluasa renofasi akirnya ya di bikin hancur agar bisa di bangun ulang karna bangunan cagar budayanya rusak ..... sayang juga tapi ibarat nikahi cewek tapi mau bikin hamil istri harus laporan dan hak suqmi di mana ?

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว

      Menarik juga analoginya...😁👍 ya memang bisa dimengerti, masalahnya sejak Undang-undang Pokok Agria diberlakukan, hak Asing berpindah dan menjadi tanah negara, sesuai waktu yang telah ditentukan untuk ahli waris juga banyak sekali yang tidak melakukan pendaftaran kembali. Kemudian masalah Cagar Budaya juga tidak dijalankan secara maksimal dengan peruntukan yang disesuaikan secara fungsi kekinian. Seperti di Singapura, Kawasan wisata Clark Quaey, justru malah dibangun ulang untuk menciptakan atmosfir seperti lingkungan kolonial Inggris. Kembali lagi kepada pemerintahnya... pandai-pandai mengemas asetnya agar mempunyai nilai jual, sehingga cagar budaya menjadi terawat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Iklim usaha berjalan, pemerintahpun mendapat pemasukan....terimakasih banyak untuk komennya 🙏

  • @bambangpj471
    @bambangpj471 2 ปีที่แล้ว

    Aku jadi ingat nih, Mas Bro. Itu tuh yang namanya HOTEL ANDALAS yang di Jl. Gajah Mada yang dulu waktu aku masih TK lihat masih ada, sekarang kemana, ya? Apakah dihancurkan juga? Dulu aku sangat suka melihat ada jam besar di HOTEL ANDALAS itu. Apakah lalu diganti menjadi DUTA MERLIN yang sekarang juga sudah tidak ada. Dulu rumah kami di sekitaran KETAPANG UTARA Jakarta Barat. Infooo....,dooong.

  • @ekoteknikchannel5979
    @ekoteknikchannel5979 2 ปีที่แล้ว

    Gedung2 peninggalan belanda bnyak dihancurkan pd jaman suharto. Karna gedung2 tersebut blum terdata oleh negara jd ada yg di ambil secara pribadi sama petinggi2 militer pd masa itu utk dijual lg atau dipakai sendiri.

  • @c5x6xserx11z1uxse
    @c5x6xserx11z1uxse 7 หลายเดือนก่อน

    alasannya anti penjajah
    jadi yg berbau penjajah di hancurkan deh
    padahal mah krn alasan uang
    cagar budayapun di hancurkan, kayak Candra Naya, sisa bagian depan

  • @willykarina9629
    @willykarina9629 4 ปีที่แล้ว +2

    Itu hotel terkenalnya sampai ke Eropa, turis zaman dulu klo k Batavia menginap disitu.

  • @mbahmulyoto6470
    @mbahmulyoto6470 2 ปีที่แล้ว

    Inilah salah satu Hotel yg bersejarah, yaitu hotel Des Indes/Hotel Duta Indonesia di Jln Gajah Mada 3-5 Jkt, yg di hancurkan demi bisnis, bukti tidak pedulinya dgn sejarah.

  • @mosesmihaballo2984
    @mosesmihaballo2984 2 ปีที่แล้ว

    Dirobohkan di era orde baru dgn alasan utk menghilangkan warisan kolonial padahal cm utk kepentingan segelintir orang sangat disayangkan, demi bisnis menghancurkan cagar sejarah yg berguna utk anak cucu

  • @ricorolandhutasoit3995
    @ricorolandhutasoit3995 3 ปีที่แล้ว

    Termasuk juga yg sekarang jadi sekertariat kabinet dulu bagus dan diancurkan harmoni namanya

  • @irmazahrotunnisawijaya8792
    @irmazahrotunnisawijaya8792 4 ปีที่แล้ว +2

    Keren bgt pakkk, inspiratif bgttt 😇
    Aku jadi nambah sumber lgi deh tentang hotel des indes 😁

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  4 ปีที่แล้ว

      Alhamdulillah.. Kalau bisa memberi manfaat, terima kasih banyak sudah menonton, terus Ikuti cerita2 lainnya ya...

  • @medyaiswanto6362
    @medyaiswanto6362 3 ปีที่แล้ว +1

    Bangsa yg besar adalah bangsa yg menghargai sejarah nya. Gimana dgn batavia sekarang ini???

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว

      Setuju.... ya secara fakta kita tidak bisa pungkiri bahwa batavia sekarang (Jakarta) sudah masuk dalam kategori kota yg tidak menghargai sejarahnya, jika kita kita lihat kenyataan banyak sekali situs bersejarah yg kurang diapresiasi. Tapi sekarang mulai terlihat adanya peningkatan perhatian kepada hal tersebut baik dari pemerintah maupun masyarakatnya.. m

  • @rel6294
    @rel6294 2 ปีที่แล้ว

    berarti hotel des indes menteng itu gada hubungan sama yg diratakan saat 70an ya?

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  2 ปีที่แล้ว

      Bukan, sangat berbeda, mungkin ownernya ingin mengangkat lagi kebesaran nama Des Indes yg terdahulu..

  • @kursusmenjahitlpk.mentari4924
    @kursusmenjahitlpk.mentari4924 3 ปีที่แล้ว +1

    Bukti sejarah satu2 hilang. Lama2 orang2 tdk paham jika pernah dijajah krn bukti2 nya makin hilang

  • @rusdimuchtar3457
    @rusdimuchtar3457 3 ปีที่แล้ว +2

    Saya duluu pernah nginap di hotel itu waktu masih kecil.. ketika ayahku datang tugas ke Jkt nginap di hotel itu

  • @Callcitrate
    @Callcitrate 3 ปีที่แล้ว +1

    Di 2003 kalau tidak salah. Di Bandung, pemandian tjihampelas yang sekarang menjadi PVJ tempat bernaung nya klub renang aquarius dan merupakan klub renang pertama di Indonesia juga nasib nya sama seperti hotel ini.

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว +1

      Betul, tapi bukan yg sekarang menjadi PVJ, tapi Ciwalk, tepatnya dekat sekolah Tinggi Bahasa Asing atau STBA... Sayang pemandian Tjihampelas harus mengalami nasib yang sama

    • @ahmadi4729
      @ahmadi4729 3 ปีที่แล้ว

      @@HistoRullyChannel di Jakarta kolam renang Cikini juga bekas peninggalan Belanda, hanya sebagian besar sudah dirombak

  • @azisfahrizal1939
    @azisfahrizal1939 2 ปีที่แล้ว

    Orang Malaysia lebih menghargai sejarah ketimbang modern kota

  • @sulistiowatisuyoto7979
    @sulistiowatisuyoto7979 3 ปีที่แล้ว +1

    Hotel ini diratakan tahun 1971 ? Cukup sudah lama juga ya. Mungkin bukan 1971. Rasanya kok masih segar dalam ingatan saya, bila melewati bangunan tsb ada canopi bentuk melengkung dari kain/ terpal bewarna hijau bergaris putih indah sekali. Kalau di video ini canopinya masih bewarna putih.

    • @najwakhairakhaira6059
      @najwakhairakhaira6059 3 ปีที่แล้ว

      mungkin yang @sulistiowati suyoto maksud hotel yang letaknya di persimpangan lampu merah arah mau ke pasar baru , awalnya saya kira juga itu, kalau itu.... bangunannya masih ada tapi sudah tidak berfungsi, mungkin yang di vidio ini maksudnya yang dulunya ruko2 / kantor2 di duta merlin ya

  • @levvywijaya4644
    @levvywijaya4644 4 ปีที่แล้ว +2

    Gedung Societet De Harmonie hancur jadi pelebaran jalan, Hotel Des Galleries terbengkalai, Gapura gedung BTN ditutupin LED billboard segede gaban, Batavia oh Batavia riwayatmu kini

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  4 ปีที่แล้ว +1

      Miris ya... Padahal di Jakarta banyak sekali legacy yang bernilai dan bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin sebagai fasilitas yang berorientasi kekiinian, namun tetap mempertahankan keasliannya sebagai cagar budaya...

    • @levvywijaya4644
      @levvywijaya4644 4 ปีที่แล้ว +2

      @@HistoRullyChannel harusnya pemda DKI mencontoh revitalisasi kota lama Semarang yg ciamik

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  4 ปีที่แล้ว

      Setuju.. Ada beberapa kota besar yg banyak gedung peninggalan bersejarah yang bagus, itupun banyak yang sudah hancur oleh kepentingan pemimpinnya.. Yang penting adalah membangun kesadaran para calom pemimpin daerah, dan tentu saja masyarakatnya agar bisa mengapresiasi khazanah bangsanya

  • @sandechoir
    @sandechoir 4 ปีที่แล้ว +4

    Hotel Des Indies Hotel mewah dan bersejarah di Belanda Kota Den Haag biasanya sih di tinggalin para pejabat negara soalnya dearah elite deket pemerintahan, kedutaan dan istana. saya sering kesana jalan jalan. sayangnya di jakarta di robohkan sangat menyedihkan

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  4 ปีที่แล้ว

      Itulah yang terjadi pada negara inj, yang pemangku kebijakannya tidak mengerti (atau pura2 tidak mengerti) dan lebih tunduk kepada kepentingan penguasa dan pengusaha. Tidak ada orientasi ke depan untuk generasi yang akan datang...

    • @abdulhajarlimi9641
      @abdulhajarlimi9641 2 ปีที่แล้ว

      Bisa di bangun kembali hotel itu...

  • @tomexplore6216
    @tomexplore6216 3 ปีที่แล้ว

    Hotel ini dibongkar tidak lama kemudian jln Gajah Mada diperlebar. Dan sejumlah bangunan lainnya jg bnyk yg dibongkar utk pelebaran jln.

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว

      Benar.... rupanya bangunan bersejarah tidak lebih penting dianggap oleh pihak berwenang pada saat itu

  • @karmuji2598
    @karmuji2598 2 ปีที่แล้ว

    Sebenarnya bukan hidup mewah dan hura2 .tapi memang orang belande dan eropa mah emang begitu bro noh buktinya sekarang di belande mana ada macet karna mobil dan motor .beda dgn indonesia yg orang2 nya selalu banyakin mobil dan motor alias blagu dah kaya dikit .mobil banyakin 🤔😏👎...saya bicara ini fakta bukan ada2 kenyataan dulu di jakarta juga ada tremp kaya belanda tapi dah di hapus oleh para pemimpin yg carmuk ke rakyatnya.

  • @MrHendhy
    @MrHendhy 3 ปีที่แล้ว +1

    Pemerintah sekarang mah, jangankan bangunan zaman kolonial, gunung dan bukit ciptaan Tuhan juga diratakan....

  • @oliveavianca
    @oliveavianca 4 ปีที่แล้ว +4

    siapa sih yg ancurin ini sama harmonie, mau marah membara rasanya

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  4 ปีที่แล้ว +2

      Tentunya yang bertanggung jawab adalah pemerintah daerah pada saat gedung itu dihancurkan. Coba kalau pemerintahnya pandai dan bijak, tentunya tidak akan terjadi pemghancuran.... Malah dirawat dan dimanfaatkan dengan baik

  • @muhammadirwansyah892
    @muhammadirwansyah892 2 ปีที่แล้ว

    Tahukah anda penonton ? Hotel Des Indes adalah hotel peninggalan Belanda yg terletak di Harmoni, Jakarta. Awalnya bernama Hotel Provence yg dibangun pd abad XIX. Pada waktu itu hotel mewah warisan Belanda ini juga menyajikan rijstaffel.

  • @m.chudrie99duetkaraoke89
    @m.chudrie99duetkaraoke89 4 ปีที่แล้ว +1

    Tapi seingat aku, hotel Duta itu dibongkar pada th. 1981, maaf klo aku yg salah

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  4 ปีที่แล้ว

      Saya cek lagi dari bebrapa sunber ada 2 versi, yaitu 71 dan 72..tp yg terbanyak 71...terimakasih banyak atas responnya🙏

  • @Gun130883
    @Gun130883 หลายเดือนก่อน

    Kl mo ilangin jejak kolonial kok nanggung. Itu istana presiden hancurin dan museum2. Aneh2 aja.

  • @marianalissazippo8384
    @marianalissazippo8384 3 ปีที่แล้ว

    Di the hague ad hotel Des indees juga... Sayang di indo semua dihancurkan... Beda dengan di eropa

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว

      Betul sekali, di Eropa bangunan bersejarah diapresiasi begitu tinggi...di Indonesia nilai sejarah bisa diganti dengan uang...

  • @lihatjalanan1979
    @lihatjalanan1979 3 ปีที่แล้ว +1

    Maaf pemerintah jaman dulu salah jalan sepertinya , banyak sekali bangunan indah di hancurkan... benci kolonial boleh tapi kan bisa dipakai peninggalan nya, malah jepang lebih bobrok menjajah indonesia.

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว

      Nah, persis... itu satu kebodohan yang telah dilakukan. Menghancurkan peninggalan bernilai demi kepentingan pribadi dan kelompok

  • @pinarambo2307
    @pinarambo2307 4 ปีที่แล้ว +1

    Berharap ada pengusaha besar membangun kembali hotel Des Indies persis spt aslinya dimanapun lokasinya.

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  4 ปีที่แล้ว

      Luar biasa kalau ada pengusaha seperti itu ya... Bahkan mungkin Des Indes bisa jadi icon bamgsa lagi ke depan sebagai Hotel(nya) Indonesia...

    • @gunstock4775
      @gunstock4775 3 ปีที่แล้ว +1

      Di depannya ada Hotel Des Galleries, yang nasibnya menyedihkan.

    • @abdulhajarlimi9641
      @abdulhajarlimi9641 2 ปีที่แล้ว

      Email saja sama hotel yg sama nama di Belanda supaya dibangun lagi di jakarta sebagai cabang kan bisa itu...

  • @rims_86
    @rims_86 3 ปีที่แล้ว

    Pointnya dimana ya, wong presiden pertamanya aja mau menghilangkan kesan kolonial dengan bangun hotel indonesia dll. Wajar aja perkembangan wilayah mengorbankan bangunan yg mungkin tidak terlalu penting terlebih des indes merupakan simbol diskriminasi kolonial dengan segala simbol kemewahan ditengah warga pribumi yg menderita saat itu karena hanya orang eropa yg boleh masuk kesitu.

    • @HistoRullyChannel
      @HistoRullyChannel  3 ปีที่แล้ว

      "Mantan Presiden Indonesia, Soekarno, menghasilkan karya-karya bangunan spektakuler di Indonesia, khususnya Jakarta. Salah satu bangunan yang juga merupakan hasil karyanya yang ikonik adalah Hotel Indonesia. Hotel Indonesia resmi dibuka satu bulan setelah kompleks Asian Games diresmikan. Hotel itu dibangun untuk tujuan akselerasi di bidang pariwisata dengan biaya yang berasal dari dana parampasan perang Pemerintah Jepang.
      Artikel ini telah tayang di economy.okezone.com/
      dengan judul "Soekarno di Balik Pembangunan Hotel Indonesia : Okezone Economy",
      "Cerita berawal pada September 1960, ketika Sukarno berkunjung ke Amerika Serikat untuk berbicara di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Saat tiba di New York, Sukarno terkagum-kagum melihat Markas PBB yang megah itu.
      Ketika itu Sukarno teringat kalau dua tahun lagi (1962) Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games IV, sementara Ibu Kota belum memiliki bangunan yang layak untuk dibanggakan di hadapan para atlet se-Asia.
      Seketika itu juga Sukarno terpikir untuk membangun sebuah hotel yang bisa menjadi kebanggaan Indonesia nantinya. Dia pun mencari tahu arsitek yang membangun Markas PBB, Abel Sorensen. Tak menunggu lama, Sorensen bertemu dengan Sukarno dan bersedia memenuhi keinginan Presiden RI pertama itu untuk membangun hotel berstandar dunia pertama di Indonesia." Li[putan 6 5 Agustus 2019
      jadi tujuan Sukarno membangun HI bukan mau menghilangkan kesan kolonial, justru Sukarno sangat menyukai budaya Indies, budaya akulturasi campuran budaya lokal dan budaya asing yang pernah singgah di Indonesia.
      ...Pointnya dimana ya, ... Pointnya adalah sikap destruktif pemerintah saat itu ketika menghancurkan bangunan cagar budaya. harus dipisah antara sentimen kolonial dengan bangunan bernilai secara arsitektural yang merupakan legacy yang termasuk ke dalam timeline sejarah.
      ...bangunan yg mungkin tidak terlalu penting... justru sangat penting menjaga bangunan cagar budaya, bukan menghancurkan karena sentimen tadi. Terimakasih atas tanggapannya.