Pungguk bercinta pagi dan petang, Melihat bulan dipagar bintang, Terselap rindu dendam pun datang, Dari saujana pungguk menentang. Pungguk menentang dari saujana, Di dalam hati gundah gulana, Jikalau ditolong Tuhan yang gana, Makanya pungguk boleh ke sana. Di atas beraksa berapa lama, Gilakan cahaya bulan purnama, Jikalau bulan jatuh ke mana, Dimanakan pungguk dapat bersama. Bulan purnama cahayanya terang, Bintang seperti intan dikarang, Rawannya pungguk bukan sembarang, Berahikan bulan di tanah seberang. Gemerlapan cahaya bintang kartika, Beratur majelis bagai dijangka, Sekaliannya bintang terbit belaka, Pungguk melihat kalbunya duka. Bintang di langit berbagai rupa, Pungguk bercinta badan terlepa, Minta doa tiadalah lupa, Dengan bulan hendak berjumpa.
Pungguk bercinta pagi dan petang, Melihat bulan di pagar bintang, Terselap rindu dendam pun datang, Dari saujana pungguk menentang. Pungguk menentang dari saujana, Di dalam hari gundah gulana, Jikalau di tolong Tuhan yang gana, Makanya punggok boleh ke sana. Diatas beraksa berapa lama, Gilakan cahaya bulan purnama, Jikalau bulan jatuh ke mana, Di manakah punggok dapat bersama. Bulan purnama cahayanya terang, Bintang seperti intan dikarang, Rawannya punggok bukan sembarang, Berahikan bulan di tanah seberang. Gemerlapan cahaya bintang kartika, Beratus majelis bagai dijangka, Sekaliannya bintang terbit belaka, Pungguk melihat kalbunya duka. Bintang dilangit berbagai rupa, Pungguk bercinta badan terlepa, Minta doa tiadalah lupa, Dengan bulan hendak berjumpa.
Pungguk bercinta pagi dan petang,
Melihat bulan dipagar bintang,
Terselap rindu dendam pun datang,
Dari saujana pungguk menentang.
Pungguk menentang dari saujana,
Di dalam hati gundah gulana,
Jikalau ditolong Tuhan yang gana,
Makanya pungguk boleh ke sana.
Di atas beraksa berapa lama,
Gilakan cahaya bulan purnama,
Jikalau bulan jatuh ke mana,
Dimanakan pungguk dapat bersama.
Bulan purnama cahayanya terang,
Bintang seperti intan dikarang,
Rawannya pungguk bukan sembarang,
Berahikan bulan di tanah seberang.
Gemerlapan cahaya bintang kartika,
Beratur majelis bagai dijangka,
Sekaliannya bintang terbit belaka,
Pungguk melihat kalbunya duka.
Bintang di langit berbagai rupa,
Pungguk bercinta badan terlepa,
Minta doa tiadalah lupa,
Dengan bulan hendak berjumpa.
Burung puter keluar sangkar
Mengepak lari ke mayapada
Pinter bener dinda rangkai kata
Tergugah hati untuk membaca...
Mantep Shafa...
Terima kasih.
Macam suara Dato’ Siti zaman dia bujang dulu.. Lemak gemersik, sedap sungguh suara Dr.
Alhamdulillah, Semoga memberi manfaat dan kebaikan kepada semua.
@@syafasara hai Dr. boleh saya minta minus one lagu latar belakang tu?
Merdunya dan asyik saya mendengar pada waktu mlm sblm tidur
Terima kasih menonton, Puan.
Sdap suarq.. di mana boleh dptkan minus one muzik latar ni ya?
wow hebatnya suara
Terima kasih.
Sedap dan merdu alunan suara
Terima kasih.
baru tahu rupa nya syair ada banyak melodi
paling best irama nie... mcm gunung bentan...
Bukan melodi. Irama
sedapnya suara...gemersik jer...camne nk dapatkan muzik latar syair ni?
Pi dekat channel cikgu zu
@@syafiqvideo7983 boleh tau tak channel yg mana saya nak tau juga muzik latar syair tu
Terbaik
Terima kasih.
Dr. You are really awsome. Goosebumps after hearing it.
Thank you.
@@syafasara bagaimana nak berhubung dengan Dr. Shafa
Cinta syair melayu
Love this
Terima kasih
Sedap suara akak syair...Macam betul-betul pesyair😇😊Kalau boleh ajarkan saye jugak😅😅🤣
Terima kasih. Boleh ikuti bengkel-bengkel syair yang dianjurkan ya.
Mendamaikan
Terima kasih
❤️
❤
Pungguk bercinta pagi dan petang,
Melihat bulan di pagar bintang,
Terselap rindu dendam pun datang,
Dari saujana pungguk menentang.
Pungguk menentang dari saujana,
Di dalam hari gundah gulana,
Jikalau di tolong Tuhan yang gana,
Makanya punggok boleh ke sana.
Diatas beraksa berapa lama,
Gilakan cahaya bulan purnama,
Jikalau bulan jatuh ke mana,
Di manakah punggok dapat bersama.
Bulan purnama cahayanya terang,
Bintang seperti intan dikarang,
Rawannya punggok bukan sembarang,
Berahikan bulan di tanah seberang.
Gemerlapan cahaya bintang kartika,
Beratus majelis bagai dijangka,
Sekaliannya bintang terbit belaka,
Pungguk melihat kalbunya duka.
Bintang dilangit berbagai rupa,
Pungguk bercinta badan terlepa,
Minta doa tiadalah lupa,
Dengan bulan hendak berjumpa.