Assalamualaikum, rekan-rekan admin persilakan untuk request kisah/tema yang ingin didengar. Jangan untuk sungkan-sungkan ya. Jazakallahukhairan, terima kasih.
Maaf sedikit menambahkan.. (Menit 26...) Pertentangan hadits lemah dan doif sdh mendapat penjelsan dari ahli hadits.. bahwa tuduhan2 hadist doifnya sngat banyak ternyata tidak demikian../ tdk sebanyak yg dituduhkan.. Karena Imam Ghozali juga seorang penghafal ribuan hadits.. bukan lemah ilmu hadisnya.. DR. Muhammad Ardiyansyah peniliti, pengkaji dan pengajar kitab2 Imam Ghozali sudah membuat buku tentang hal ini.. silakan di cari.. browsing .. youtubenya juga banyak..
yg aku gak bs bayangkan tu di era th 500h bgmn ya org2 menuliskan ilmu yg bgtu bnyak,sprt ihya ulumuddin dll,pdhl jaman dulu blm ada tknologi kertas sprt skrg,trus stlh jadi bgmn pula org lain bs mempelajarinya,apa dipinjam atau di salin atau bgm.kitab ihya klo ditulis pake tknologi tahun 500an hijriyah kira2 habisin media kertas brp bnyk ya....gak bs bayangin
Mohon maaf.. Kalau boleh menambahkan dari menit ke 24, tentang keragu2an. Imam Ghozali bukan ragu2 dengan ilmu2 yang dipelajari kemudian ditinggalkan semua.... kemudian memilih uzlah.. Justru setelah ilmu2nya pari purna.. jabatannya pun di puncak.. beliau ketemu titik puncak pencapaian kesadaran pemahaman atas semua pencapaiannya itu ternyata bukan apa2.. bukan siapa2 di Hadapan- Nya.. Sehingga memilih uzlah dalam waktu panjang.. Kitab Ihya Ulumuddin sebagai hasil uzlah merevisi atau pengkayaan yang ber nuansa full makrifat hayati..dari pemahaman sebelumnya..
Maaf kalau yang saya pahami dari karya tpis beliau almunqizd min addalal adalah ketika umat islam saat zaman beliau memiliki aliran2 besar yang di rangkum dalam kitab beliau ada 4 yaitu qalam,filsafat,taq'lim,dan terakhir adalah tasauf,lalu dri 4 mazhab atau aliran itu timbul pertanyaan beliau mengenai di antara jalan2 itu mana yang paling bersih jalanya atau paling bagus ajaranya di tambah juga dari hadist nabi yang beliau cantumkan dalam kitab itu kalau kelak umatku kata nabi akan terpecah menjadi banyak dan hanya satu yang selamat, dan tiap2 golongan merasa golonganya lah yang paling benar,lalu kemudian mulai lah imam alghazali menyinsingkan lengan bajunya untuk memasuki tiap2 bidang ilmu itu,dan di penghujung pengembaraan beliau dari ilmu itu,beliau mangambil kesimpulan bahwa tidak ada jalan golongan yang palih baik dan menuju hakekat dari segala sesuatu kecuali dari golongon sufi.maaf itu yang saya pahami
Yang muatannya seperti yang disampaikan di video ini bisa dilihat dalam Muqodimah kitab Minhajul 'Abidin karya Imam Ghazali. Atau ada juga kitab Imam Ghazali lainnya yang berjudul Al-Munqidz Min Adh-dhalal, dalam kitab ini Imam Ghazali menulis sendiri biografi tentang dirinya.
Perasaan cerita si rampoknya agak berbeda bukan karena memaksa minta tasnya tapi karena kejujurannya imam ghojali terus si rampok tersentuh dengan kejujurannya imam ghozali
Bukan karena beliau gak menguasai ilmu hadist, beliau mencantumkan banyak hadist di kitabnya dengan alasan bahwa Hadist Dhoif bagi nya adalah perkataan yg lebih baik darpada mendengarkan syair dan logika yg di buat manusia selain nabi. Jadi beliau bukan tak tahu tingkatan hadis. Hadist dhoif adalah sebaik2nya perkataan apalagi hadist yg tingkatnya mutawatir.
Dari perkataan banyak Ulama dan penceramah, hadits dhaif memang suatu permasalahan tersendiri kak. Makanya dikasih nama hadits shahih, hasan, dhaif, dll. Kalau gak ada permasalahan, mungkin semua hadits namanya hadits aja.
Ceramah yg bgs. KLO JT bandingkan dg Gus Baha, dlm penggunaan bahasa. Gus Baha berusaha menggunakan BHS yg sederhana lugas shg semua orang bs mudah menangkap memahami ceramahnya tp KLO yg ini senang dg diksi khusus spt : rihlah, marhalah, laqob, nidhomul mulk, Kun Tah, dsb. Knp TDK pilih diksi, gelar, titel, sebutan untuk kt laqob, nidhomul mulk ganti SJ dg ibu kota, dst..spy mudah dipahami pendengar.
Memang beliau bukan periwayat hadist, TPI belum paham/tau ilmu hadist. Yang sya dengar ulama Abuya array, dia pernah meneliti sanad" hadist nya , dri sekian banyak hadits, hanya ada 50 AN hadis yang do'if (lemah) yang di riwayakn oleh imam Al-Ghazali
* * * * * WASPADA DOKTRIN WAHABIYAH Sebagaimana halnya Pemerintah Maroko yg sejak lama hingga saat ini telah melarang keras penyebaran ajaran/paham Wahabiyah di negara nya, maka demikian pula dengan Pemerintah Indonesia seharusnya bisa melarang keras terhadap dakwah ajaran Wahabi Salafi/Khalafi Talafi tersebut, agar firqoh/golongan Wahabiyah tidak tumbuh dan berkembang di Negeri ini. Pemerintah Indonesia semestinya juga tanggap dan tegas untuk menjaga Rakyatnya/Ummat Islam Indonesia agar tetap berada pada jalur Aqidah yang lurus yaitu jalan Salafiyah Sejati yg sebenarnya, yg sesuai pemahaman Aqidahnya dengan Asy'ariyah dan Maturidiyah, dengan Fiqih 4 Imam Mazhab, dan Tasawuf Imam Junaidi Al-Bagdadi & Imam Al-Ghozali. Mereka itulah Para Imam Ahlus Sunnah Waljama'ah yg mu'tabar, yg diikuti oleh mayoritas umat Islam di dunia, dimana dari jumlah sekitar 1,8 milyar populasi muslim dunia saat ini adalah 1,5 milyar lebih pengikutnya Ahlus Sunnah Waljama'ah (lebih dari 85%), bukan pengikut Syi'ah maupun Wahabiyah. Mereka para 'Alim Ulama yg dalam menentukan hukum & syariat Islam memegang teguh Al-Qur'an, Hadits, Qiyas dan Ijma', dengan memperhatikan Asbabun Nuzul nya (Al-Qur'an) dan Asbabul Wurud nya (Hadits), serta dalam menafsirkan dalil/nash Al-Qur'an dan Hadits dengan menggunakan/mendalami ilmu Nahwu, Shorof, Balaghoh, Bayan dan Mantiq, bukan hanya secara zhahir/tekstual/Literal saja, baik dalam menafsirkan makna dari ayat² Muhkamat dan ayat² Mutasyabihat, serta menggunakan metode Takwil dan Tafwidh khususnya pada ayat² Mutasyabihat yg bersifat Khabariyah tentang hal² yg ghaib, tentang Dzat Allah yg Maha Suci (Allah Ada tanpa tempat, tanpa arah dan tanpa waktu) serta sifat Azali-Nya (Allah Ada tanpa permulaan dan tanpa akhir). Itulah Ushuluddin/Prinsip Dasar Aqidah Islam Salafiyah (Manhaj Salaf) sebenarnya yg lurus dan hakiki. Dalam hal Aqidah/Ushul, para Ulama/Imam² pada masa Salaf (3 abad awal Hijriah) tidak ada ikhtilaf/perbedaan yg mendasar, mereka semua mempunyai Pemahaman Aqidah yg sama, baik dari ke 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali) maupun dari Imam Asy'ari dan Imam Maturidi. Khilafiyah/perbedaan yg terjadi diantara mereka hanyalah dalam hal Furu'iyah/cabang² Fiqih yg terkait dgn amalan ibadah dan muamalah saja, yang tidak menyimpang/melanggar dari hukum² yg utama/Prinsip, seperti rukun islam, rukun iman, rukun² ibadah, dan aturan²/syariat Islam dalam bermuamalah (berniaga/berdagang dan bersosialisasi/bermasyarakat) sehingga mereka dapat saling memakluminya dan saling menghormatinya, serta tetap menjaga persaudaraan dan Ukhuwah Islamiyah. Sehingga umat Islam/muslim Ahlus Sunnah Waljama'ah terjaga/terhindar dari pemahaman² menyimpang seperti Tajssim dan Tasybbih atau lebih dikenal dgn paham Mujassimah dan Musyabbihah, sebagaimana pemahaman yg terdapat pada firqoh/golongan Wahabiyah, yang diajarkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dgn dukungan Muhammad Ibnu Saud (Penguasa) pada abad ke 12 H (bukan pada masa Salaf/terdahulu 3 abad awal Hijriah) yang tumbuh dan berkembang di Najd/Riyadh, Makkah, Madinah (Arab Saudi dan sekitarnya) yg telah dikuasai oleh Dinasti Ibnu Saud sejak abad ke 12H/19M setelah memberontak/memisahkan diri dari Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, dengan dukungan sekutu/konspirasi bersama Yahudi dan Nasrani (Inggris). Atas dasar pemahaman Aqidah Trilogi Tauhid dari Syaikh Ibnu Taimiyah (Ulama Kontroversial yg pemahamannya banyak ditentang oleh Ulama² Ahlus Sunnah Waljama'ah pada masa Khalaf saat itu abad 7H~8H) yang diikuti/dianut oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama Penguasa Ibnu Saud, khususnya pada Tauhid Rububiyah yg oleh mereka dianggap/diakui bahwa Yahudi dan Nasrani itu juga bertauhid Rububiyah walaupun tidak bertauhid Uluhiyah. Atas dasar itulah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ibnu Saud telah menghalalkan/melegalkan/melegitimasi Persekutuan/Persekongkolan dengan Barat/Kafir Yahudi dan Nasrani hingga melakukan Pengkhianatan terhadap Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, serta pada akhirnya demi Kekayaan dan Kekuasaan di Jazirah Arab, mereka rela memerangi saudaranya seiman umat Islam Ahlus Sunnah Waljama'ah yang mayoritas dan sejak lama ada di Jazirah Arab dari zaman Rasulullah SAW, zaman sahabat, zaman Salaf dan zaman Khalaf/zaman Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki. Padahal Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah itu pada hakikatnya adalah Sama dan Satu kesatuan yg mengikat dan tidak dapat dipisahkan. Seseorang tidak dapat dinyatakan bertauhid/ber-Islam/muslim jika dia hanya sekedar mengakui adanya Tuhan/Allah pencipta alam semesta, tanpa menyatakannya dengan sumpah/janji/ikrar Syahadat dan meyakini dgn hatinya dan segenap jiwa raganya serta mewujudkannya dgn beribadah menyembah kepada-Nya Allah SWT, juga tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Tidak ada satupun Ulama/Imam² pada masa Salaf yang membagi/memisahkan Tauhid menjadi 3 seperti halnya Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma wa Sifat, sebagaimana Tauhid yang diajarkan oleh Wahabiyah. Bagaimana bisa mereka Wahabiyah mengklaim firqoh/golongannya adalah Salafi yang bermanhaj Salaf yg asli ??? Demikian juga Allah SWT didalam Al-Qur'an dengan jelas dan tegas telah melarang kita Umat Islam untuk bersekutu/menjadikan Pemimpin/Pelindung/Wali/Teman Setia dari orang-orang Kafir Yahudi dan Nasrani. Apakah patut/layak bagi kita mengikuti Ulama Murjiah (Penjilat Penguasa dan Pengkhianat Agama) yang bersama Penguasa mengembangkan pahamnya dengan cara-cara yang Bathil ??? Sebaik apapun kita dan sebanyak apapun amal ibadah kita, jika kita keliru/salah dalam memahami Prinsip² Aqidah Islam hingga tanpa disadari kita telah tergelincir/terjerumus kedalam jurang kesesatan, maka kita akan termasuk kedalam 72 golongan yang akan berada di Neraka. Na'udzubillahi min dzalik..!!! Hati-hatilah dan lebih teliti lagi dalam mencari/belajar ilmu agama, wahai sahabat dan saudaraku... ❤️🤝🏻 Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua... 🤲🏻🙏🏻 -------------------------
@AswajaPosTvhadist bukhari juga terdapat hadist lemah di dalamnya tetapi beliau lebih mempertahankan yang shohih daripada yang dhoif, lagi pula menggunakan hadist dhoif sebagai amalan tidak apa apa asalkan hadist dhoif tersebut tidak mengandung unsur yang mengharamkan atau menghalalkan suatu hal entah hadist dhoif tersebut mengandung hukum halal haramnya zina contohnya dll, maka jika tidak ada unsur mengharamkan atau menghalalkan sesuatu diperbolehkan, ini sudah dibahas oleh pala ulama luar negeri dan dalam negeri seperti ustad abdul somad dan rata2 mereka memperbolehkan mengamalkan hadist dhoif tetapi bukan sebagai patokan hukum tetapi hanya untuk diamalkan saja.
@@mujiburohman6751 * * * * * WASPADA DOKTRIN WAHABIYAH Sebagaimana halnya Pemerintah Maroko yg sejak lama hingga saat ini telah melarang keras penyebaran ajaran/paham Wahabiyah di negara nya, maka demikian pula dengan Pemerintah Indonesia seharusnya bisa melarang keras terhadap dakwah ajaran Wahabi Salafi/Khalafi Talafi tersebut, agar firqoh/golongan Wahabiyah tidak tumbuh dan berkembang di Negeri ini. Pemerintah Indonesia semestinya juga tanggap dan tegas untuk menjaga Rakyatnya/Ummat Islam Indonesia agar tetap berada pada jalur Aqidah yang lurus yaitu jalan Salafiyah Sejati yg sebenarnya, yg sesuai pemahaman Aqidahnya dengan Asy'ariyah dan Maturidiyah, dengan Fiqih 4 Imam Mazhab, dan Tasawuf Imam Junaidi Al-Bagdadi & Imam Al-Ghozali. Mereka itulah Para Imam Ahlus Sunnah Waljama'ah yg mu'tabar, yg diikuti oleh mayoritas umat Islam di dunia, dimana dari jumlah sekitar 1,8 milyar populasi muslim dunia saat ini adalah 1,5 milyar lebih pengikutnya Ahlus Sunnah Waljama'ah (lebih dari 85%), bukan pengikut Syi'ah maupun Wahabiyah. Mereka para 'Alim Ulama yg dalam menentukan hukum & syariat Islam memegang teguh Al-Qur'an, Hadits, Qiyas dan Ijma', dengan memperhatikan Asbabun Nuzul nya (Al-Qur'an) dan Asbabul Wurud nya (Hadits), serta dalam menafsirkan dalil/nash Al-Qur'an dan Hadits dengan menggunakan/mendalami ilmu Nahwu, Shorof, Balaghoh, Bayan dan Mantiq, bukan hanya secara zhahir/tekstual/Literal saja, baik dalam menafsirkan makna dari ayat² Muhkamat dan ayat² Mutasyabihat, serta menggunakan metode Takwil dan Tafwidh khususnya pada ayat² Mutasyabihat yg bersifat Khabariyah tentang hal² yg ghaib, tentang Dzat Allah yg Maha Suci (Allah Ada tanpa tempat, tanpa arah dan tanpa waktu) serta sifat Azali-Nya (Allah Ada tanpa permulaan dan tanpa akhir). Itulah Ushuluddin/Prinsip Dasar Aqidah Islam Salafiyah (Manhaj Salaf) sebenarnya yg lurus dan hakiki. Dalam hal Aqidah/Ushul, para Ulama/Imam² pada masa Salaf (3 abad awal Hijriah) tidak ada ikhtilaf/perbedaan yg mendasar, mereka semua mempunyai Pemahaman Aqidah yg sama, baik dari ke 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali) maupun dari Imam Asy'ari dan Imam Maturidi. Khilafiyah/perbedaan yg terjadi diantara mereka hanyalah dalam hal Furu'iyah/cabang² Fiqih yg terkait dgn amalan ibadah dan muamalah saja, yang tidak menyimpang/melanggar dari hukum² yg utama/Prinsip, seperti rukun islam, rukun iman, rukun² ibadah, dan aturan²/syariat Islam dalam bermuamalah (berniaga/berdagang dan bersosialisasi/bermasyarakat) sehingga mereka dapat saling memakluminya dan saling menghormatinya, serta tetap menjaga persaudaraan dan Ukhuwah Islamiyah. Sehingga umat Islam/muslim Ahlus Sunnah Waljama'ah terjaga/terhindar dari pemahaman² menyimpang seperti Tajssim dan Tasybbih atau lebih dikenal dgn paham Mujassimah dan Musyabbihah, sebagaimana pemahaman yg terdapat pada firqoh/golongan Wahabiyah, yang diajarkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dgn dukungan Muhammad Ibnu Saud (Penguasa) pada abad ke 12 H (bukan pada masa Salaf/terdahulu 3 abad awal Hijriah) yang tumbuh dan berkembang di Najd/Riyadh, Makkah, Madinah (Arab Saudi dan sekitarnya) yg telah dikuasai oleh Dinasti Ibnu Saud sejak abad ke 12H/19M setelah memberontak/memisahkan diri dari Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, dengan dukungan sekutu/konspirasi bersama Yahudi dan Nasrani (Inggris). Atas dasar pemahaman Aqidah Trilogi Tauhid dari Syaikh Ibnu Taimiyah (Ulama Kontroversial yg pemahamannya banyak ditentang oleh Ulama² Ahlus Sunnah Waljama'ah pada masa Khalaf saat itu abad 7H~8H) yang diikuti/dianut oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama Penguasa Ibnu Saud, khususnya pada Tauhid Rububiyah yg oleh mereka dianggap/diakui bahwa Yahudi dan Nasrani itu juga bertauhid Rububiyah walaupun tidak bertauhid Uluhiyah. Atas dasar itulah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ibnu Saud telah menghalalkan/melegalkan/melegitimasi Persekutuan/Persekongkolan dengan Barat/Kafir Yahudi dan Nasrani hingga melakukan Pengkhianatan terhadap Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, serta pada akhirnya demi Kekayaan dan Kekuasaan di Jazirah Arab, mereka rela memerangi saudaranya seiman umat Islam Ahlus Sunnah Waljama'ah yang mayoritas dan sejak lama ada di Jazirah Arab dari zaman Rasulullah SAW, zaman sahabat, zaman Salaf dan zaman Khalaf/zaman Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki. Padahal Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah itu pada hakikatnya adalah Sama dan Satu kesatuan yg mengikat dan tidak dapat dipisahkan. Seseorang tidak dapat dinyatakan bertauhid/ber-Islam/muslim jika dia hanya sekedar mengakui adanya Tuhan/Allah pencipta alam semesta, tanpa menyatakannya dengan sumpah/janji/ikrar Syahadat dan meyakini dgn hatinya dan segenap jiwa raganya serta mewujudkannya dgn beribadah menyembah kepada-Nya Allah SWT, juga tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Tidak ada satupun Ulama/Imam² pada masa Salaf yang membagi/memisahkan Tauhid menjadi 3 seperti halnya Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma wa Sifat, sebagaimana Tauhid yang diajarkan oleh Wahabiyah. Bagaimana bisa mereka Wahabiyah mengklaim firqoh/golongannya adalah Salafi yang bermanhaj Salaf yg asli ??? Demikian juga Allah SWT didalam Al-Qur'an dengan jelas dan tegas telah melarang kita Umat Islam untuk bersekutu/menjadikan Pemimpin/Pelindung/Wali/Teman Setia dari orang-orang Kafir Yahudi dan Nasrani. Apakah patut/layak bagi kita mengikuti Ulama Murjiah (Penjilat Penguasa dan Pengkhianat Agama) yang bersama Penguasa mengembangkan pahamnya dengan cara-cara yang Bathil ??? Sebaik apapun kita dan sebanyak apapun amal ibadah kita, jika kita keliru/salah dalam memahami Prinsip² Aqidah Islam hingga tanpa disadari kita telah tergelincir/terjerumus kedalam jurang kesesatan, maka kita akan termasuk kedalam 72 golongan yang akan berada di Neraka. Na'udzubillahi min dzalik..!!! Hati-hatilah dan lebih teliti lagi dalam mencari/belajar ilmu agama, wahai sahabat dan saudaraku... ❤️🤝🏻 Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua... 🤲🏻🙏🏻 -------------------------
Kurang tau kak, soalnya hampir ga ada yang mau ngaku atau disebut wahabi di Indonesia. Beda dengan sebutan-sebutan lain, Wahabi berkonotasi negatif dan berasal dari luar orang/kelompok yang disebut (bukan pengakuan).
* * * * * WASPADA DOKTRIN WAHABIYAH Sebagaimana halnya Pemerintah Maroko yg sejak lama hingga saat ini telah melarang keras penyebaran ajaran/paham Wahabiyah di negara nya, maka demikian pula dengan Pemerintah Indonesia seharusnya bisa melarang keras terhadap dakwah ajaran Wahabi Salafi/Khalafi Talafi tersebut, agar firqoh/golongan Wahabiyah tidak tumbuh dan berkembang di Negeri ini. Pemerintah Indonesia semestinya juga tanggap dan tegas untuk menjaga Rakyatnya/Ummat Islam Indonesia agar tetap berada pada jalur Aqidah yang lurus yaitu jalan Salafiyah Sejati yg sebenarnya, yg sesuai pemahaman Aqidahnya dengan Asy'ariyah dan Maturidiyah, dengan Fiqih 4 Imam Mazhab, dan Tasawuf Imam Junaidi Al-Bagdadi & Imam Al-Ghozali. Mereka itulah Para Imam Ahlus Sunnah Waljama'ah yg mu'tabar, yg diikuti oleh mayoritas umat Islam di dunia, dimana dari jumlah sekitar 1,8 milyar populasi muslim dunia saat ini adalah 1,5 milyar lebih pengikutnya Ahlus Sunnah Waljama'ah (lebih dari 85%), bukan pengikut Syi'ah maupun Wahabiyah. Mereka para 'Alim Ulama yg dalam menentukan hukum & syariat Islam memegang teguh Al-Qur'an, Hadits, Qiyas dan Ijma', dengan memperhatikan Asbabun Nuzul nya (Al-Qur'an) dan Asbabul Wurud nya (Hadits), serta dalam menafsirkan dalil/nash Al-Qur'an dan Hadits dengan menggunakan/mendalami ilmu Nahwu, Shorof, Balaghoh, Bayan dan Mantiq, bukan hanya secara zhahir/tekstual/Literal saja, baik dalam menafsirkan makna dari ayat² Muhkamat dan ayat² Mutasyabihat, serta menggunakan metode Takwil dan Tafwidh khususnya pada ayat² Mutasyabihat yg bersifat Khabariyah tentang hal² yg ghaib, tentang Dzat Allah yg Maha Suci (Allah Ada tanpa tempat, tanpa arah dan tanpa waktu) serta sifat Azali-Nya (Allah Ada tanpa permulaan dan tanpa akhir). Itulah Ushuluddin/Prinsip Dasar Aqidah Islam Salafiyah (Manhaj Salaf) sebenarnya yg lurus dan hakiki. Dalam hal Aqidah/Ushul, para Ulama/Imam² pada masa Salaf (3 abad awal Hijriah) tidak ada ikhtilaf/perbedaan yg mendasar, mereka semua mempunyai Pemahaman Aqidah yg sama, baik dari ke 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali) maupun dari Imam Asy'ari dan Imam Maturidi. Khilafiyah/perbedaan yg terjadi diantara mereka hanyalah dalam hal Furu'iyah/cabang² Fiqih yg terkait dgn amalan ibadah dan muamalah saja, yang tidak menyimpang/melanggar dari hukum² yg utama/Prinsip, seperti rukun islam, rukun iman, rukun² ibadah, dan aturan²/syariat Islam dalam bermuamalah (berniaga/berdagang dan bersosialisasi/bermasyarakat) sehingga mereka dapat saling memakluminya dan saling menghormatinya, serta tetap menjaga persaudaraan dan Ukhuwah Islamiyah. Sehingga umat Islam/muslim Ahlus Sunnah Waljama'ah terjaga/terhindar dari pemahaman² menyimpang seperti Tajssim dan Tasybbih atau lebih dikenal dgn paham Mujassimah dan Musyabbihah, sebagaimana pemahaman yg terdapat pada firqoh/golongan Wahabiyah, yang diajarkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dgn dukungan Muhammad Ibnu Saud (Penguasa) pada abad ke 12 H (bukan pada masa Salaf/terdahulu 3 abad awal Hijriah) yang tumbuh dan berkembang di Najd/Riyadh, Makkah, Madinah (Arab Saudi dan sekitarnya) yg telah dikuasai oleh Dinasti Ibnu Saud sejak abad ke 12H/19M setelah memberontak/memisahkan diri dari Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, dengan dukungan sekutu/konspirasi bersama Yahudi dan Nasrani (Inggris). Atas dasar pemahaman Aqidah Trilogi Tauhid dari Syaikh Ibnu Taimiyah (Ulama Kontroversial yg pemahamannya banyak ditentang oleh Ulama² Ahlus Sunnah Waljama'ah pada masa Khalaf saat itu abad 7H~8H) yang diikuti/dianut oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama Penguasa Ibnu Saud, khususnya pada Tauhid Rububiyah yg oleh mereka dianggap/diakui bahwa Yahudi dan Nasrani itu juga bertauhid Rububiyah walaupun tidak bertauhid Uluhiyah. Atas dasar itulah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ibnu Saud telah menghalalkan/melegalkan/melegitimasi Persekutuan/Persekongkolan dengan Barat/Kafir Yahudi dan Nasrani hingga melakukan Pengkhianatan terhadap Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, serta pada akhirnya demi Kekayaan dan Kekuasaan di Jazirah Arab, mereka rela memerangi saudaranya seiman umat Islam Ahlus Sunnah Waljama'ah yang mayoritas dan sejak lama ada di Jazirah Arab dari zaman Rasulullah SAW, zaman sahabat, zaman Salaf dan zaman Khalaf/zaman Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki. Padahal Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah itu pada hakikatnya adalah Sama dan Satu kesatuan yg mengikat dan tidak dapat dipisahkan. Seseorang tidak dapat dinyatakan bertauhid/ber-Islam/muslim jika dia hanya sekedar mengakui adanya Tuhan/Allah pencipta alam semesta, tanpa menyatakannya dengan sumpah/janji/ikrar Syahadat dan meyakini dgn hatinya dan segenap jiwa raganya serta mewujudkannya dgn beribadah menyembah kepada-Nya Allah SWT, juga tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Tidak ada satupun Ulama/Imam² pada masa Salaf yang membagi/memisahkan Tauhid menjadi 3 seperti halnya Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma wa Sifat, sebagaimana Tauhid yang diajarkan oleh Wahabiyah. Bagaimana bisa mereka Wahabiyah mengklaim firqoh/golongannya adalah Salafi yang bermanhaj Salaf yg asli ??? Demikian juga Allah SWT didalam Al-Qur'an dengan jelas dan tegas telah melarang kita Umat Islam untuk bersekutu/menjadikan Pemimpin/Pelindung/Wali/Teman Setia dari orang-orang Kafir Yahudi dan Nasrani. Apakah patut/layak bagi kita mengikuti Ulama Murjiah (Penjilat Penguasa dan Pengkhianat Agama) yang bersama Penguasa mengembangkan pahamnya dengan cara-cara yang Bathil ??? Sebaik apapun kita dan sebanyak apapun amal ibadah kita, jika kita keliru/salah dalam memahami Prinsip² Aqidah Islam hingga tanpa disadari kita telah tergelincir/terjerumus kedalam jurang kesesatan, maka kita akan termasuk kedalam 72 golongan yang akan berada di Neraka. Na'udzubillahi min dzalik..!!! Hati-hatilah dan lebih teliti lagi dalam mencari/belajar ilmu agama, wahai sahabat dan saudaraku... ❤️🤝🏻 Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua... 🤲🏻🙏🏻 -------------------------
Assalamualaikum, rekan-rekan admin persilakan untuk request kisah/tema yang ingin didengar. Jangan untuk sungkan-sungkan ya. Jazakallahukhairan, terima kasih.
Imam Nawawi ustadz 🙏
Request riwayat hidup dr lahir imam syafi'i versi ustadz kmi tunggu trimakasih
Sudah ada Imam Nawawi kak
Baik kak, insya Allah segera admin upload Kisah Imam Syafi'i.
Itulah yg disebut, sebaik baik kamu adalah yg paling banyak manfaatnya thdp org lain!
Seorang Hujjatul Islam tersohor❤❤❤❤
Achmad Djen SK August 20 24
Sebagai makmur halaqah jamaah....
❤❤❤❤
👍👍👍🌹👍👍👍🤲TERBAIK PUAN USTAZ
wa'alaikum salam alhamdulillah mendapat kan ilmu baru
A
hamdulilah punya anak yg jujur yg cerdas dan pintar
semoga anak keturunan saya bisa mengikuti ilmunya
Amjn yra
Aamiin
Yaa Allah Aku mencintai Imam Aghazali dengan karya karyanya,Kitab ihyaa Ulumuddin
Ulama besar tentang karangan kitab kitab yg sangat populer di kalangan jaum nahdiyin
Mudahn ada berkah nya berkat imam algajali amiin
Aamiin
Nambah ilmu dari kisah Ghazali
Alhamdulillah mendapatkan pengetahuan,amin
Imam ghazali
Subkhanalloh
Yha Allah mudah kan hamba mu ini dalam menghafal yha Allah Mugi" hafalan Kulo bisa barokah untuk semuanya yha Allah aamiin...🤲🤲
Aamiin
Aswk alhamdulillah
tokoh cendekiawan yang hebat.
penuh karamah .
dan disanjung seluruh dunia termasuk barat.
terima kasih ustaz berkongsi ilmu
Al Imam Al Ghazali ❤
❤️
Alfatiha...
Subhannalloh alhamdulillah allohhuakbar2x.amin yarobbalalamin
الحمد لله حاضر وجزاكم الله خيرا
Bismillahirrahmanirrahim...ya ALLAH kabulkan doa hamba ini.hamba mohon pada ALLAH SWT jadilah anak hamba anak anak yg Sholehah dan Sholeh.
Aamiin
nambah ilmu
I O U Imam Ghazali yang ilmunya banyak bermanfaat bagi umat manusia
♥️
Barokallohu
Imam Ghozali Filsuf islam yang luar biasa
Salam sejahtra ❤❤❤❤❤ 777
❤️
Masyaallah kt sangat senang dengan kisah2 para ulama ini..Krn ulama adl warasatul ambiya.semoga menambah kecintaan kt sampai pd kekasih Allah aamiin
Aamiin
Allohumma soli ala muhamad
Ilmu itu tidak mau dicari kecuali kerana Allah swt..
Terimakasih moga makin di rindukan oleh pencari ilmu 👍👍👍👍
luar biasa, terimakasih ilmunya
Tak ada yang melampaui Ahlul Bait alaihimus salam
Gs puguh etamah tong dicaturkn deui mas bro
Subhanallah Allahu Akbar
♥️
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala 'alihi wa shahbihi wasallam..........
♥️
Alhamdulillah kisah nya sangat bermanfaat jadi tau kisah nya
Mksh Pmbljrny 🤲🙏
Sama-sama
Alkhamdulillah
Vas tabiqul khoiroh
Waalaikumsalam wr.wb.
Masyallah mantap
imam panutan
imam syafei hadir
Alhamdulillah baik hati dan pikiran kita bisa menjadi orang yang paling enak banget sama ilham dari allahku
Fff
biar yakin
Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Al Ghozali
♥️
Barokalloh
♥️
terima kasih Pak Kyai atas pencerahan nya.....🙏🙏🙏🙏🙏
Orang wahabi anti kyai...
Assalmualaikum. Usdzad ahamdulillah nemberi. Sejarah. Imam. Alghozali. Smg di. Rohmati. Alloh. Dan. Usdzad. Yg. Mweberi. Wawasan. Smg. Alloh. Yg berlipat. Kan. Pahala. Berlipat ganda yaalloh. Berikan. Anak. Keturuna. Yg seperti. Alghozali. Amiin. Yaa. Robbal alamiin
Aamiin
AAMIIN
Masyaallah 🙏 Tabarakallah 🤲
ini ustad siapa cerdas sekali ceritax luar biasa
Al utadz syaikh abu himairoh beliau dari lampung
Ayuhh calon kan president INDONESIA terbaru iaitu ust Abdul Somad...alhamdulillah
Bukankah beliau tdk mau?
😂
❤
Imam Ghozali lemah dalam ilmu hadits, tapi beliau besar dalam penciptaan pikiran
lemahx org jenius berbeda dgn lemahnya org nodoh.selemah²nya org cerdas jenius tetap tak sebanding dgn skuat²nya org pintar biasa apalagi org bodoh😁
Hanya orang-orang hebat yang bisa mencapai level "imam", Imam Ghazali salah satunya.
Maaf sedikit menambahkan..
(Menit 26...)
Pertentangan hadits lemah dan doif sdh mendapat penjelsan dari ahli hadits.. bahwa tuduhan2 hadist doifnya sngat banyak ternyata tidak demikian../ tdk sebanyak yg dituduhkan..
Karena Imam Ghozali juga seorang penghafal ribuan hadits.. bukan lemah ilmu hadisnya..
DR. Muhammad Ardiyansyah peniliti, pengkaji dan pengajar kitab2 Imam Ghozali sudah membuat buku tentang hal ini.. silakan di cari.. browsing .. youtubenya juga banyak..
Ketika Al Imam Ghazali wafat di tangan beluau ada Hadits Shahih Al Bukhari.
Siap, Jazakallahu khairan
Cendikiawan terbaik dan ternama
♥️
Al Ghazali
Sedikit koreksi beliau meninggal pada usia 55 di tahun 505,, bukan 555 seperti yg ustadz bilang di menit 14 : 28
A
A
T
Ta
T
yg aku gak bs bayangkan tu di era th 500h bgmn ya org2 menuliskan ilmu yg bgtu bnyak,sprt ihya ulumuddin dll,pdhl jaman dulu blm ada tknologi kertas sprt skrg,trus stlh jadi bgmn pula org lain bs mempelajarinya,apa dipinjam atau di salin atau bgm.kitab ihya klo ditulis pake tknologi tahun 500an hijriyah kira2 habisin media kertas brp bnyk ya....gak bs bayangin
Benar. Karena itu kualitas Ulama dulu jauh di atas ulama sekarang.
Mohon maaf..
Kalau boleh menambahkan dari menit ke 24, tentang keragu2an.
Imam Ghozali bukan ragu2 dengan ilmu2 yang dipelajari kemudian ditinggalkan semua.... kemudian memilih uzlah..
Justru setelah ilmu2nya pari purna.. jabatannya pun di puncak..
beliau ketemu titik puncak pencapaian kesadaran pemahaman atas semua pencapaiannya itu ternyata bukan apa2.. bukan siapa2 di Hadapan- Nya..
Sehingga memilih uzlah dalam waktu panjang..
Kitab Ihya Ulumuddin sebagai hasil uzlah merevisi atau pengkayaan yang ber nuansa full makrifat hayati..dari pemahaman sebelumnya..
Maaf kalau yang saya pahami dari karya tpis beliau almunqizd min addalal adalah ketika umat islam saat zaman beliau memiliki aliran2 besar yang di rangkum dalam kitab beliau ada 4 yaitu qalam,filsafat,taq'lim,dan terakhir adalah tasauf,lalu dri 4 mazhab atau aliran itu timbul pertanyaan beliau mengenai di antara jalan2 itu mana yang paling bersih jalanya atau paling bagus ajaranya di tambah juga dari hadist nabi yang beliau cantumkan dalam kitab itu kalau kelak umatku kata nabi akan terpecah menjadi banyak dan hanya satu yang selamat, dan tiap2 golongan merasa golonganya lah yang paling benar,lalu kemudian mulai lah imam alghazali menyinsingkan lengan bajunya untuk memasuki tiap2 bidang ilmu itu,dan di penghujung pengembaraan beliau dari ilmu itu,beliau mangambil kesimpulan bahwa tidak ada jalan golongan yang palih baik dan menuju hakekat dari segala sesuatu kecuali dari golongon sufi.maaf itu yang saya pahami
Ustadz abu Humairah, Jazakallaahu khoiro Jaza'utk ilmunya.
Mohon info utk Judul Kitab yg antum sajikan
Yang muatannya seperti yang disampaikan di video ini bisa dilihat dalam Muqodimah kitab Minhajul 'Abidin karya Imam Ghazali. Atau ada juga kitab Imam Ghazali lainnya yang berjudul Al-Munqidz Min Adh-dhalal, dalam kitab ini Imam Ghazali menulis sendiri biografi tentang dirinya.
Gajali itu berangkat dari kota kelahiranya yaitu kota gajah bangdad kota gajah karena di kisahkan rombongan pasukan gajah yang mau menghancurkan kabah
Ceritanya cakep Min
Tapi maaf suara nafasnya ketika anda menarik nafas bikin geli
25:40 ADA SUARA MISTERIUS
♥️
Coba sih .buka manaqib sheh panji gumilang
Siap
Perasaan cerita si rampoknya agak berbeda bukan karena memaksa minta tasnya tapi karena kejujurannya imam ghojali terus si rampok tersentuh dengan kejujurannya imam ghozali
Kalau Itu kisah Syek Abdul qodir jaelani gaes
Ada 2 qisah perampok dengan orang soleh yg masyhur, yg Tuan kata itu tentang Sheikh Abdul Qadir Jilani.
Adoo gagal paham sejarh y
Bukan karena beliau gak menguasai ilmu hadist, beliau mencantumkan banyak hadist di kitabnya dengan alasan bahwa Hadist Dhoif bagi nya adalah perkataan yg lebih baik darpada mendengarkan syair dan logika yg di buat manusia selain nabi. Jadi beliau bukan tak tahu tingkatan hadis. Hadist dhoif adalah sebaik2nya perkataan apalagi hadist yg tingkatnya mutawatir.
hadits dhoif dipermasalahin, yang permasalahin malah ngamalin quotes dari ig😂😂
Dari perkataan banyak Ulama dan penceramah, hadits dhaif memang suatu permasalahan tersendiri kak. Makanya dikasih nama hadits shahih, hasan, dhaif, dll. Kalau gak ada permasalahan, mungkin semua hadits namanya hadits aja.
zaman khaifah siapa?
Kitab fadhoil amal
Ceramah yg bgs. KLO JT bandingkan dg Gus Baha, dlm penggunaan bahasa. Gus Baha berusaha menggunakan BHS yg sederhana lugas shg semua orang bs mudah menangkap memahami ceramahnya tp KLO yg ini senang dg diksi khusus spt : rihlah, marhalah, laqob, nidhomul mulk, Kun Tah, dsb. Knp TDK pilih diksi, gelar, titel, sebutan untuk kt laqob, nidhomul mulk ganti SJ dg ibu kota, dst..spy mudah dipahami pendengar.
Memang beliau bukan periwayat hadist, TPI belum paham/tau ilmu hadist. Yang sya dengar ulama Abuya array, dia pernah meneliti sanad" hadist nya , dri sekian banyak hadits, hanya ada 50 AN hadis yang do'if (lemah) yang di riwayakn oleh imam Al-Ghazali
Terima kasih informasinya kak
Tidak lama belajar hadis?????
Kurang lengkap ceritanya kang!
Kamu tau ceritakan aja 😅
Emang ada hadis tentang kisah perjalanan imam Ghozali gituh..hehe
Pean ngajio seng lengkap....nang liyane...ojok sok alimmmm....belajar terus ojok koyok ldii
* * * * *
WASPADA DOKTRIN WAHABIYAH
Sebagaimana halnya Pemerintah Maroko yg sejak lama hingga saat ini telah melarang keras penyebaran ajaran/paham Wahabiyah di negara nya, maka demikian pula dengan Pemerintah Indonesia seharusnya bisa melarang keras terhadap dakwah ajaran Wahabi Salafi/Khalafi Talafi tersebut, agar firqoh/golongan Wahabiyah tidak tumbuh dan berkembang di Negeri ini.
Pemerintah Indonesia semestinya juga tanggap dan tegas untuk menjaga Rakyatnya/Ummat Islam Indonesia agar tetap berada pada jalur Aqidah yang lurus yaitu jalan Salafiyah Sejati yg sebenarnya, yg sesuai pemahaman Aqidahnya dengan Asy'ariyah dan Maturidiyah, dengan Fiqih 4 Imam Mazhab, dan Tasawuf Imam Junaidi Al-Bagdadi & Imam Al-Ghozali.
Mereka itulah Para Imam Ahlus Sunnah Waljama'ah yg mu'tabar, yg diikuti oleh mayoritas umat Islam di dunia, dimana dari jumlah sekitar 1,8 milyar populasi muslim dunia saat ini adalah 1,5 milyar lebih pengikutnya Ahlus Sunnah Waljama'ah (lebih dari 85%), bukan pengikut Syi'ah maupun Wahabiyah.
Mereka para 'Alim Ulama yg dalam menentukan hukum & syariat Islam memegang teguh Al-Qur'an, Hadits, Qiyas dan Ijma', dengan memperhatikan Asbabun Nuzul nya (Al-Qur'an) dan Asbabul Wurud nya (Hadits), serta dalam menafsirkan dalil/nash Al-Qur'an dan Hadits dengan menggunakan/mendalami ilmu Nahwu, Shorof, Balaghoh, Bayan dan Mantiq, bukan hanya secara zhahir/tekstual/Literal saja, baik dalam menafsirkan makna dari ayat² Muhkamat dan ayat² Mutasyabihat, serta menggunakan metode Takwil dan Tafwidh khususnya pada ayat² Mutasyabihat yg bersifat Khabariyah tentang hal² yg ghaib, tentang Dzat Allah yg Maha Suci (Allah Ada tanpa tempat, tanpa arah dan tanpa waktu) serta sifat Azali-Nya (Allah Ada tanpa permulaan dan tanpa akhir).
Itulah Ushuluddin/Prinsip Dasar Aqidah Islam Salafiyah (Manhaj Salaf) sebenarnya yg lurus dan hakiki.
Dalam hal Aqidah/Ushul, para Ulama/Imam² pada masa Salaf (3 abad awal Hijriah) tidak ada ikhtilaf/perbedaan yg mendasar, mereka semua mempunyai Pemahaman Aqidah yg sama, baik dari ke 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali) maupun dari Imam Asy'ari dan Imam Maturidi.
Khilafiyah/perbedaan yg terjadi diantara mereka hanyalah dalam hal Furu'iyah/cabang² Fiqih yg terkait dgn amalan ibadah dan muamalah saja, yang tidak menyimpang/melanggar dari hukum² yg utama/Prinsip, seperti rukun islam, rukun iman, rukun² ibadah, dan aturan²/syariat Islam dalam bermuamalah (berniaga/berdagang dan bersosialisasi/bermasyarakat) sehingga mereka dapat saling memakluminya dan saling menghormatinya, serta tetap menjaga persaudaraan dan Ukhuwah Islamiyah.
Sehingga umat Islam/muslim Ahlus Sunnah Waljama'ah terjaga/terhindar dari pemahaman² menyimpang seperti Tajssim dan Tasybbih atau lebih dikenal dgn paham Mujassimah dan Musyabbihah, sebagaimana pemahaman yg terdapat pada firqoh/golongan Wahabiyah, yang diajarkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dgn dukungan Muhammad Ibnu Saud (Penguasa) pada abad ke 12 H (bukan pada masa Salaf/terdahulu 3 abad awal Hijriah) yang tumbuh dan berkembang di Najd/Riyadh, Makkah, Madinah (Arab Saudi dan sekitarnya) yg telah dikuasai oleh Dinasti Ibnu Saud sejak abad ke 12H/19M setelah memberontak/memisahkan diri dari Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, dengan dukungan sekutu/konspirasi bersama Yahudi dan Nasrani (Inggris).
Atas dasar pemahaman Aqidah Trilogi Tauhid dari Syaikh Ibnu Taimiyah (Ulama Kontroversial yg pemahamannya banyak ditentang oleh Ulama² Ahlus Sunnah Waljama'ah pada masa Khalaf saat itu abad 7H~8H) yang diikuti/dianut oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama Penguasa Ibnu Saud, khususnya pada Tauhid Rububiyah yg oleh mereka dianggap/diakui bahwa Yahudi dan Nasrani itu juga bertauhid Rububiyah walaupun tidak bertauhid Uluhiyah.
Atas dasar itulah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ibnu Saud telah menghalalkan/melegalkan/melegitimasi Persekutuan/Persekongkolan dengan Barat/Kafir Yahudi dan Nasrani hingga melakukan Pengkhianatan terhadap Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, serta pada akhirnya demi Kekayaan dan Kekuasaan di Jazirah Arab, mereka rela memerangi saudaranya seiman umat Islam Ahlus Sunnah Waljama'ah yang mayoritas dan sejak lama ada di Jazirah Arab dari zaman Rasulullah SAW, zaman sahabat, zaman Salaf dan zaman Khalaf/zaman Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki.
Padahal Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah itu pada hakikatnya adalah Sama dan Satu kesatuan yg mengikat dan tidak dapat dipisahkan.
Seseorang tidak dapat dinyatakan bertauhid/ber-Islam/muslim jika dia hanya sekedar mengakui adanya Tuhan/Allah pencipta alam semesta, tanpa menyatakannya dengan sumpah/janji/ikrar Syahadat dan meyakini dgn hatinya dan segenap jiwa raganya serta mewujudkannya dgn beribadah menyembah kepada-Nya Allah SWT, juga tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
Tidak ada satupun Ulama/Imam² pada masa Salaf yang membagi/memisahkan Tauhid menjadi 3 seperti halnya Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma wa Sifat, sebagaimana Tauhid yang diajarkan oleh Wahabiyah.
Bagaimana bisa mereka Wahabiyah mengklaim firqoh/golongannya adalah Salafi yang bermanhaj Salaf yg asli ???
Demikian juga Allah SWT didalam Al-Qur'an dengan jelas dan tegas telah melarang kita Umat Islam untuk bersekutu/menjadikan Pemimpin/Pelindung/Wali/Teman Setia dari orang-orang Kafir Yahudi dan Nasrani.
Apakah patut/layak bagi kita mengikuti Ulama Murjiah (Penjilat Penguasa dan Pengkhianat Agama) yang bersama Penguasa mengembangkan pahamnya dengan cara-cara yang Bathil ???
Sebaik apapun kita dan sebanyak apapun amal ibadah kita, jika kita keliru/salah dalam memahami Prinsip² Aqidah Islam hingga tanpa disadari kita telah tergelincir/terjerumus kedalam jurang kesesatan, maka kita akan termasuk kedalam 72 golongan yang akan berada di Neraka. Na'udzubillahi min dzalik..!!!
Hati-hatilah dan lebih teliti lagi dalam mencari/belajar ilmu agama, wahai sahabat dan saudaraku... ❤️🤝🏻
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua... 🤲🏻🙏🏻
-------------------------
@AswajaPosTvhadist bukhari juga terdapat hadist lemah di dalamnya tetapi beliau lebih mempertahankan yang shohih daripada yang dhoif, lagi pula menggunakan hadist dhoif sebagai amalan tidak apa apa asalkan hadist dhoif tersebut tidak mengandung unsur yang mengharamkan atau menghalalkan suatu hal entah hadist dhoif tersebut mengandung hukum halal haramnya zina contohnya dll, maka jika tidak ada unsur mengharamkan atau menghalalkan sesuatu diperbolehkan, ini sudah dibahas oleh pala ulama luar negeri dan dalam negeri seperti ustad abdul somad dan rata2 mereka memperbolehkan mengamalkan hadist dhoif tetapi bukan sebagai patokan hukum tetapi hanya untuk diamalkan saja.
Ryan Ways
Gogo lobang ikan
♥️
Hanya orang salafi garis keras yg ilmu cetek. Yg menyudutkan imam ghazali dgn mengagungkan ibnu taimiyah imam salafi tsb
Memandai je ustaz tu kata imam Al-Ghazali rhm bukan ahli hadis. Imam Al-Ghazali rhm pakar hadis secara zahir (syariat) mahupun batin (kasyaf).
Ape 'rhm' tu?
Apakah pantas menyebut nama yg d mulyakan am Allah SWT dg sebutan dia astagfirullahaalladhim.penghafal al-qur'an akhlaknya eg ada.
Ustadz siapa ini
Suara di video Ustadz Abu Humairoh
تزعل ي يطلع تمل فك مخ نز ذمة حةح نال سئل م مع بث بتهمه بيان وذ زم من ليلة حنا فيا في بر و ها ب قد تهتز ذ يطل في ظل روح ة كلموني ت خواطر بي
U
Z
Kejang kejang nih salafi Wahabi dnger nama imam ghozali
Antum yg kejang² Bro
Orang yg lg ceramah aja Ustadz Salafi Wahabi Bro...
@@mujiburohman6751
* * * * *
WASPADA DOKTRIN WAHABIYAH
Sebagaimana halnya Pemerintah Maroko yg sejak lama hingga saat ini telah melarang keras penyebaran ajaran/paham Wahabiyah di negara nya, maka demikian pula dengan Pemerintah Indonesia seharusnya bisa melarang keras terhadap dakwah ajaran Wahabi Salafi/Khalafi Talafi tersebut, agar firqoh/golongan Wahabiyah tidak tumbuh dan berkembang di Negeri ini.
Pemerintah Indonesia semestinya juga tanggap dan tegas untuk menjaga Rakyatnya/Ummat Islam Indonesia agar tetap berada pada jalur Aqidah yang lurus yaitu jalan Salafiyah Sejati yg sebenarnya, yg sesuai pemahaman Aqidahnya dengan Asy'ariyah dan Maturidiyah, dengan Fiqih 4 Imam Mazhab, dan Tasawuf Imam Junaidi Al-Bagdadi & Imam Al-Ghozali.
Mereka itulah Para Imam Ahlus Sunnah Waljama'ah yg mu'tabar, yg diikuti oleh mayoritas umat Islam di dunia, dimana dari jumlah sekitar 1,8 milyar populasi muslim dunia saat ini adalah 1,5 milyar lebih pengikutnya Ahlus Sunnah Waljama'ah (lebih dari 85%), bukan pengikut Syi'ah maupun Wahabiyah.
Mereka para 'Alim Ulama yg dalam menentukan hukum & syariat Islam memegang teguh Al-Qur'an, Hadits, Qiyas dan Ijma', dengan memperhatikan Asbabun Nuzul nya (Al-Qur'an) dan Asbabul Wurud nya (Hadits), serta dalam menafsirkan dalil/nash Al-Qur'an dan Hadits dengan menggunakan/mendalami ilmu Nahwu, Shorof, Balaghoh, Bayan dan Mantiq, bukan hanya secara zhahir/tekstual/Literal saja, baik dalam menafsirkan makna dari ayat² Muhkamat dan ayat² Mutasyabihat, serta menggunakan metode Takwil dan Tafwidh khususnya pada ayat² Mutasyabihat yg bersifat Khabariyah tentang hal² yg ghaib, tentang Dzat Allah yg Maha Suci (Allah Ada tanpa tempat, tanpa arah dan tanpa waktu) serta sifat Azali-Nya (Allah Ada tanpa permulaan dan tanpa akhir).
Itulah Ushuluddin/Prinsip Dasar Aqidah Islam Salafiyah (Manhaj Salaf) sebenarnya yg lurus dan hakiki.
Dalam hal Aqidah/Ushul, para Ulama/Imam² pada masa Salaf (3 abad awal Hijriah) tidak ada ikhtilaf/perbedaan yg mendasar, mereka semua mempunyai Pemahaman Aqidah yg sama, baik dari ke 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali) maupun dari Imam Asy'ari dan Imam Maturidi.
Khilafiyah/perbedaan yg terjadi diantara mereka hanyalah dalam hal Furu'iyah/cabang² Fiqih yg terkait dgn amalan ibadah dan muamalah saja, yang tidak menyimpang/melanggar dari hukum² yg utama/Prinsip, seperti rukun islam, rukun iman, rukun² ibadah, dan aturan²/syariat Islam dalam bermuamalah (berniaga/berdagang dan bersosialisasi/bermasyarakat) sehingga mereka dapat saling memakluminya dan saling menghormatinya, serta tetap menjaga persaudaraan dan Ukhuwah Islamiyah.
Sehingga umat Islam/muslim Ahlus Sunnah Waljama'ah terjaga/terhindar dari pemahaman² menyimpang seperti Tajssim dan Tasybbih atau lebih dikenal dgn paham Mujassimah dan Musyabbihah, sebagaimana pemahaman yg terdapat pada firqoh/golongan Wahabiyah, yang diajarkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dgn dukungan Muhammad Ibnu Saud (Penguasa) pada abad ke 12 H (bukan pada masa Salaf/terdahulu 3 abad awal Hijriah) yang tumbuh dan berkembang di Najd/Riyadh, Makkah, Madinah (Arab Saudi dan sekitarnya) yg telah dikuasai oleh Dinasti Ibnu Saud sejak abad ke 12H/19M setelah memberontak/memisahkan diri dari Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, dengan dukungan sekutu/konspirasi bersama Yahudi dan Nasrani (Inggris).
Atas dasar pemahaman Aqidah Trilogi Tauhid dari Syaikh Ibnu Taimiyah (Ulama Kontroversial yg pemahamannya banyak ditentang oleh Ulama² Ahlus Sunnah Waljama'ah pada masa Khalaf saat itu abad 7H~8H) yang diikuti/dianut oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama Penguasa Ibnu Saud, khususnya pada Tauhid Rububiyah yg oleh mereka dianggap/diakui bahwa Yahudi dan Nasrani itu juga bertauhid Rububiyah walaupun tidak bertauhid Uluhiyah.
Atas dasar itulah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ibnu Saud telah menghalalkan/melegalkan/melegitimasi Persekutuan/Persekongkolan dengan Barat/Kafir Yahudi dan Nasrani hingga melakukan Pengkhianatan terhadap Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, serta pada akhirnya demi Kekayaan dan Kekuasaan di Jazirah Arab, mereka rela memerangi saudaranya seiman umat Islam Ahlus Sunnah Waljama'ah yang mayoritas dan sejak lama ada di Jazirah Arab dari zaman Rasulullah SAW, zaman sahabat, zaman Salaf dan zaman Khalaf/zaman Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki.
Padahal Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah itu pada hakikatnya adalah Sama dan Satu kesatuan yg mengikat dan tidak dapat dipisahkan.
Seseorang tidak dapat dinyatakan bertauhid/ber-Islam/muslim jika dia hanya sekedar mengakui adanya Tuhan/Allah pencipta alam semesta, tanpa menyatakannya dengan sumpah/janji/ikrar Syahadat dan meyakini dgn hatinya dan segenap jiwa raganya serta mewujudkannya dgn beribadah menyembah kepada-Nya Allah SWT, juga tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
Tidak ada satupun Ulama/Imam² pada masa Salaf yang membagi/memisahkan Tauhid menjadi 3 seperti halnya Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma wa Sifat, sebagaimana Tauhid yang diajarkan oleh Wahabiyah.
Bagaimana bisa mereka Wahabiyah mengklaim firqoh/golongannya adalah Salafi yang bermanhaj Salaf yg asli ???
Demikian juga Allah SWT didalam Al-Qur'an dengan jelas dan tegas telah melarang kita Umat Islam untuk bersekutu/menjadikan Pemimpin/Pelindung/Wali/Teman Setia dari orang-orang Kafir Yahudi dan Nasrani.
Apakah patut/layak bagi kita mengikuti Ulama Murjiah (Penjilat Penguasa dan Pengkhianat Agama) yang bersama Penguasa mengembangkan pahamnya dengan cara-cara yang Bathil ???
Sebaik apapun kita dan sebanyak apapun amal ibadah kita, jika kita keliru/salah dalam memahami Prinsip² Aqidah Islam hingga tanpa disadari kita telah tergelincir/terjerumus kedalam jurang kesesatan, maka kita akan termasuk kedalam 72 golongan yang akan berada di Neraka. Na'udzubillahi min dzalik..!!!
Hati-hatilah dan lebih teliti lagi dalam mencari/belajar ilmu agama, wahai sahabat dan saudaraku... ❤️🤝🏻
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua... 🤲🏻🙏🏻
-------------------------
Al Fadil yg menceritakan ini wahabi kah ?
Kurang tau kak, soalnya hampir ga ada yang mau ngaku atau disebut wahabi di Indonesia. Beda dengan sebutan-sebutan lain, Wahabi berkonotasi negatif dan berasal dari luar orang/kelompok yang disebut (bukan pengakuan).
Ml
Ini yg ceramah orang wahabi...
* * * * *
WASPADA DOKTRIN WAHABIYAH
Sebagaimana halnya Pemerintah Maroko yg sejak lama hingga saat ini telah melarang keras penyebaran ajaran/paham Wahabiyah di negara nya, maka demikian pula dengan Pemerintah Indonesia seharusnya bisa melarang keras terhadap dakwah ajaran Wahabi Salafi/Khalafi Talafi tersebut, agar firqoh/golongan Wahabiyah tidak tumbuh dan berkembang di Negeri ini.
Pemerintah Indonesia semestinya juga tanggap dan tegas untuk menjaga Rakyatnya/Ummat Islam Indonesia agar tetap berada pada jalur Aqidah yang lurus yaitu jalan Salafiyah Sejati yg sebenarnya, yg sesuai pemahaman Aqidahnya dengan Asy'ariyah dan Maturidiyah, dengan Fiqih 4 Imam Mazhab, dan Tasawuf Imam Junaidi Al-Bagdadi & Imam Al-Ghozali.
Mereka itulah Para Imam Ahlus Sunnah Waljama'ah yg mu'tabar, yg diikuti oleh mayoritas umat Islam di dunia, dimana dari jumlah sekitar 1,8 milyar populasi muslim dunia saat ini adalah 1,5 milyar lebih pengikutnya Ahlus Sunnah Waljama'ah (lebih dari 85%), bukan pengikut Syi'ah maupun Wahabiyah.
Mereka para 'Alim Ulama yg dalam menentukan hukum & syariat Islam memegang teguh Al-Qur'an, Hadits, Qiyas dan Ijma', dengan memperhatikan Asbabun Nuzul nya (Al-Qur'an) dan Asbabul Wurud nya (Hadits), serta dalam menafsirkan dalil/nash Al-Qur'an dan Hadits dengan menggunakan/mendalami ilmu Nahwu, Shorof, Balaghoh, Bayan dan Mantiq, bukan hanya secara zhahir/tekstual/Literal saja, baik dalam menafsirkan makna dari ayat² Muhkamat dan ayat² Mutasyabihat, serta menggunakan metode Takwil dan Tafwidh khususnya pada ayat² Mutasyabihat yg bersifat Khabariyah tentang hal² yg ghaib, tentang Dzat Allah yg Maha Suci (Allah Ada tanpa tempat, tanpa arah dan tanpa waktu) serta sifat Azali-Nya (Allah Ada tanpa permulaan dan tanpa akhir).
Itulah Ushuluddin/Prinsip Dasar Aqidah Islam Salafiyah (Manhaj Salaf) sebenarnya yg lurus dan hakiki.
Dalam hal Aqidah/Ushul, para Ulama/Imam² pada masa Salaf (3 abad awal Hijriah) tidak ada ikhtilaf/perbedaan yg mendasar, mereka semua mempunyai Pemahaman Aqidah yg sama, baik dari ke 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali) maupun dari Imam Asy'ari dan Imam Maturidi.
Khilafiyah/perbedaan yg terjadi diantara mereka hanyalah dalam hal Furu'iyah/cabang² Fiqih yg terkait dgn amalan ibadah dan muamalah saja, yang tidak menyimpang/melanggar dari hukum² yg utama/Prinsip, seperti rukun islam, rukun iman, rukun² ibadah, dan aturan²/syariat Islam dalam bermuamalah (berniaga/berdagang dan bersosialisasi/bermasyarakat) sehingga mereka dapat saling memakluminya dan saling menghormatinya, serta tetap menjaga persaudaraan dan Ukhuwah Islamiyah.
Sehingga umat Islam/muslim Ahlus Sunnah Waljama'ah terjaga/terhindar dari pemahaman² menyimpang seperti Tajssim dan Tasybbih atau lebih dikenal dgn paham Mujassimah dan Musyabbihah, sebagaimana pemahaman yg terdapat pada firqoh/golongan Wahabiyah, yang diajarkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dgn dukungan Muhammad Ibnu Saud (Penguasa) pada abad ke 12 H (bukan pada masa Salaf/terdahulu 3 abad awal Hijriah) yang tumbuh dan berkembang di Najd/Riyadh, Makkah, Madinah (Arab Saudi dan sekitarnya) yg telah dikuasai oleh Dinasti Ibnu Saud sejak abad ke 12H/19M setelah memberontak/memisahkan diri dari Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, dengan dukungan sekutu/konspirasi bersama Yahudi dan Nasrani (Inggris).
Atas dasar pemahaman Aqidah Trilogi Tauhid dari Syaikh Ibnu Taimiyah (Ulama Kontroversial yg pemahamannya banyak ditentang oleh Ulama² Ahlus Sunnah Waljama'ah pada masa Khalaf saat itu abad 7H~8H) yang diikuti/dianut oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama Penguasa Ibnu Saud, khususnya pada Tauhid Rububiyah yg oleh mereka dianggap/diakui bahwa Yahudi dan Nasrani itu juga bertauhid Rububiyah walaupun tidak bertauhid Uluhiyah.
Atas dasar itulah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ibnu Saud telah menghalalkan/melegalkan/melegitimasi Persekutuan/Persekongkolan dengan Barat/Kafir Yahudi dan Nasrani hingga melakukan Pengkhianatan terhadap Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, serta pada akhirnya demi Kekayaan dan Kekuasaan di Jazirah Arab, mereka rela memerangi saudaranya seiman umat Islam Ahlus Sunnah Waljama'ah yang mayoritas dan sejak lama ada di Jazirah Arab dari zaman Rasulullah SAW, zaman sahabat, zaman Salaf dan zaman Khalaf/zaman Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki.
Padahal Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah itu pada hakikatnya adalah Sama dan Satu kesatuan yg mengikat dan tidak dapat dipisahkan.
Seseorang tidak dapat dinyatakan bertauhid/ber-Islam/muslim jika dia hanya sekedar mengakui adanya Tuhan/Allah pencipta alam semesta, tanpa menyatakannya dengan sumpah/janji/ikrar Syahadat dan meyakini dgn hatinya dan segenap jiwa raganya serta mewujudkannya dgn beribadah menyembah kepada-Nya Allah SWT, juga tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
Tidak ada satupun Ulama/Imam² pada masa Salaf yang membagi/memisahkan Tauhid menjadi 3 seperti halnya Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma wa Sifat, sebagaimana Tauhid yang diajarkan oleh Wahabiyah.
Bagaimana bisa mereka Wahabiyah mengklaim firqoh/golongannya adalah Salafi yang bermanhaj Salaf yg asli ???
Demikian juga Allah SWT didalam Al-Qur'an dengan jelas dan tegas telah melarang kita Umat Islam untuk bersekutu/menjadikan Pemimpin/Pelindung/Wali/Teman Setia dari orang-orang Kafir Yahudi dan Nasrani.
Apakah patut/layak bagi kita mengikuti Ulama Murjiah (Penjilat Penguasa dan Pengkhianat Agama) yang bersama Penguasa mengembangkan pahamnya dengan cara-cara yang Bathil ???
Sebaik apapun kita dan sebanyak apapun amal ibadah kita, jika kita keliru/salah dalam memahami Prinsip² Aqidah Islam hingga tanpa disadari kita telah tergelincir/terjerumus kedalam jurang kesesatan, maka kita akan termasuk kedalam 72 golongan yang akan berada di Neraka. Na'udzubillahi min dzalik..!!!
Hati-hatilah dan lebih teliti lagi dalam mencari/belajar ilmu agama, wahai sahabat dan saudaraku... ❤️🤝🏻
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua... 🤲🏻🙏🏻
-------------------------
Mantap
Orang Indonesia
Mantap boss
Follback yo
Terima kasih atas ceramah nya