INILAH ASAL MULA Terciptanya Pulau Datu dan Kisah Dari Datu Pamulutan - Jejak Guru 25

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 6 พ.ค. 2021
  • BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAHARI - Makam keramat di Kalimantan Selatan (Kalsel) cukup banyak. Di antaranya Makam Datu Pamulutan di Pulau Datu di wilayah Desa Tanjungdewa, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanahlaut (Tala).
    Datu Pamulutan yang pusaranya berada di puncak Pulau Datu bukan lah nama asli. Ini merupakan gelar atau nama sapaan.
    "Nama asli beliau adalah Sultan Hamidinsyah yang berasal dari Batangbanyu Mangapan, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel," papar Ismail Fahmi, pemerhati sejarah dan budaya Tala, kemarin.
    Semasa masih hidup, jelasnya, Datu Pamulutan juga menyandang nama M Thaher sebagai nama samaran dalam menjalankan tugas sebagai wali dan hamba Allah.
    Sedangkan Datu Pamulutan, paparnya, adalah gelar yang diberikan oleh masyarakat di Desa Tanjungdewa. Gelar ini disematkan warga karena melihat hobi dan keahlian Sultan Hamidinsyah menangkap burung.
    Menangkap burung yang dilakukan bukan dengan diketapel, disumpit atau ditembak, namun dengan cara dipulut. Ini adalah teknik berburu menggunakan getah (pulut), biasanya untuk berburu unggas atau burung.
    Pastinya, menangkap burung dengan cara tersebut tentu teramat ramah lingkungan. Lebih dari itu juga tidak menyakiti burung yang ditangkap karena hanya berdampak kaki lengket tak bisa beranjak pergi.
    "Itulah mengapa kemudian kala itu masyarakat di Tangjungdewa dan sekitarnya menggelari beliau dengan sebutan Datu Pamulutan," tandas Ismail.
    Dikatakannya, Sultan Hamidinsyah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Datu Pamulutan memiliki adik bernama Sultan Ribuansyah yang juga seorang pendakwah.
    Dalam menyebarkan syiar Islam, mereka menempuh jalan masing-masing. Datu Pamulutan pergi ke arah timur sedangkan sang adik begerak ke arah barat.
    Datu Pamulutan mempunyai seorang murid yang selalu mengiringi perjalanannya yaitu namanya H Syamsudin yang bernama asli Bamasara. Kemana-mana, sang murid selalu mendampingi.
    "Penuturan penduduk Desa Tanjungdewa, Syamsudin juga dimakamkan di Pulau Datu, posisinya lurus di hunjuran (bagian kaki) makam gurunya," tutur Fahmi.
    Di kubah Datu Pamulutan di Pulau Datu di Desa Tanjungdewa, sebutnya, masih ada dua makam lainnya yaitu makam H Abdussamad dan H Jafri. Mereka adalah dua bersaudara yang merupakan guru agama.
    "Saat wafatnya guru agama kakak beradik itu juga berpesan agar dimakamkan di Pulau Datu," bebernya.
    Heroisme Sultan Hamidinsyah atau Datu Pamulutan tak duragukan lagi. Namanya tercatat dalam lembaran sejarah di Banua (Kalimantan Selatan) sebagai salah satu tokoh berpengaruh pada masa silam yang turut mengusir penjajah.
    Jejak perjuangan Datu Pamulutan melawan penjajah setidaknya terbukti dari banyaknya anak buahnya yang tersebar di sejumlah penjuru, terutama di wilayah Kabupaten Tanahlaut (Tala).
    Masing-masing juga memiliki keistimewaan atau kekuatan tersendiri sehingga juga cukup mashur.
    Anak buah Datu Pamulutan meliputi Patih Mulur dan Patih Matis. Kedua tokoh ini bertugas di wilayah Pulaupinang.
    Lalu, Datu Saliwah di wilayah Desa Tabanio Kecamatan Takisung yang punya ciri muka (wajah) hilang sebelah. Pangeran Penyapu di Rantau dan Datu Sumpit di Gunung Dewa.
    Kemudian, Panglima Dumalik di Kandanganlama (Takisung) mempunyai sebuah senjata sakti yaitu parang jarum, karena terbuat dari sekarung jarum.
    Selain itu, lanjut Fahmi, masih ada dua lagi anak buah Datu Pamulutan yang juga cukup ternama. "Patih Singa di Tanjung Selatan dan Patih Arjan di daerah perbatasan Sabuhur (Jorong).
    Semasa hidup dan berada di Desa Tanjungdewa, Sultan Hamidinsyah atau Datu Pamulutan sempat berpesan atau berwasiat kepada warga setempat.
    Ia mengatakan jika kelak telah tiba akhir hayat, dirinya ingin dikebumikan di Tanjungdewa. Saat itu ulama dan pejuang besar itu kemudan menggaris batas tanah dengan ibu jari kakinya.
    Hal itu, jelas Fahmi, dilakukan untuk membatasi tanah agar tidak tercemar dari hal-hal najis. Seperti dikencingi anjing, apalagi sampai diinjak penjajah kafir.
    Tak lama setelah itu terjadilah hal menakjubkan. Tanah yang digaris dengan ibu jari kaki tersebut terbelah. Lambat laun kian membesar hingg menjelma menjadi sungai kecil dan akhirnya menjadi lautan (selat).
    Tanah yang digaris tersebut menjadi pulau tersendiri yang sekarang disebut Pulau Datu. Terpisah lumayan jauh dari daratan Desa Tanjungdewa yakni sekitar 1,2-1,5 kilometer.
    Datu Pamulutan wafat dan dimakamkan di Pulau Datu pada 1817 masehi, sedangkan sang murid menyusul delapan kemudian atau pada 1825 masehi.
    Fahmi menuturkan sebenarnya Datu Pamulutan wafat di desa tempat tinggalnya di Martapura. Namun karena telah berwasiat agar dikebumikan, maka pemakamannya dilakukan di Pulau Datu.
    Lantaran akses jalan darat kala itu masih teramat terbatas, jenazah Datu Pamulutan dibawa lewat jalur sungai. Kemudian menyisiri laut hanya menggunakan sampan. (banjarmasinpost.co.id/roy)
    #PulauDatu #DatuPamulutan #JejakGuru

ความคิดเห็น • 36

  • @sitiaminah8499
    @sitiaminah8499 10 วันที่ผ่านมา

    Pantai batakan baru

  • @user-et5ql3iw1l
    @user-et5ql3iw1l หลายเดือนก่อน

    Ya Alloh semoga hamba bisa ziarah ke makam Datuk pamulutan dengan lancar dan sehat Amiin

  • @user-dz8oh6zz2h
    @user-dz8oh6zz2h 57 นาทีที่ผ่านมา

    L

  • @user-yv2mf4dd6r
    @user-yv2mf4dd6r 4 วันที่ผ่านมา

    Alhamdulillah sekarang sudah di bangun . Namun cerita datu Pamulutan agak beda dengan versi Kuin Banjarmasin

  • @arsyad3724
    @arsyad3724 2 ปีที่แล้ว +3

    Alhamdulillah pernah hadir di haul sidin(datu pamulutan) 2020 lagi mondok pesantren Darussalam martapura mudah"an mendapat berkah dunia/akhirat dan juga semoga kedua org tua kita sllu diberi kesehatan dipanjangkan umur dimurahkan rezeki dikumpulkan bersama para waliyullah pra gru" dn habaib juga diampuni atas dosa" sdin minta rela uln

  • @tonibanjarmasin6161
    @tonibanjarmasin6161 ปีที่แล้ว +1

    Mudahan ada umur ada rajazi kawa kasana jua

  • @pahruraji6710
    @pahruraji6710 ปีที่แล้ว +1

    Pelihara tempat wisata...dan jaga kebersihan sekitar pulau supaya nyaman pengunjung...

  • @rusmansyahomanoman4489
    @rusmansyahomanoman4489 2 ปีที่แล้ว +1

    Mantap hebat keren sekali pulau Datu

  • @siswanto8980
    @siswanto8980 2 ปีที่แล้ว

    Mantap koo

  • @nuryadinyadin1918
    @nuryadinyadin1918 2 ปีที่แล้ว

    Mantap

  • @proaktif5247
    @proaktif5247 ปีที่แล้ว +1

    16 tahun yg lalu ke adaan dipalau datu kd kaya yg ulun lihat wahini.. dlu masih alami waktu ulun ke pulau datu ini. Bamalam waktu itu semalaman. Alhamdulillah... wahini sdh di baiki pemerintah dan alhamdulillah ada sdh juru kuncinya.

  • @ahyaruandrestyo
    @ahyaruandrestyo 3 ปีที่แล้ว +2

    masya Allah..2 tahun sdh behajat hndk kesana balum kawa aja lagi 😓

  • @aurapacifickualakapuas5029
    @aurapacifickualakapuas5029 3 ปีที่แล้ว +1

    Pas banar ulun lagi di makam sidin

  • @iqbalpranata5803
    @iqbalpranata5803 ปีที่แล้ว

    Alhamdulillah pernah ketemu dan pernah kepulau nya

  • @alamalamsayah4194
    @alamalamsayah4194 2 ปีที่แล้ว +1

    Mudahan kami d bajayau tengah kususx d murung bisa kasituan barataan amin

  • @user-cu1no2du6r
    @user-cu1no2du6r 29 วันที่ผ่านมา

    kedesa lumbang taufik😅

  • @Rumahnyaman756
    @Rumahnyaman756 ปีที่แล้ว

    Masya allah,lun asli batakan.

  • @Rusli-nv4tp
    @Rusli-nv4tp 7 หลายเดือนก่อน

    Sei Durian Km 1
    Kotabaru Kalsel 🇮🇩
    Hadiiir❤🤲🤲

  • @Gt.ehzaamira
    @Gt.ehzaamira ปีที่แล้ว +1

    masih ada kah juriat keturunan datu pemulutan

  • @baiqharpa4167
    @baiqharpa4167 2 ปีที่แล้ว

    Coba nggih ..... ke LOMBOK bnyk juga makam DATU di sini. Makam Datu Selaparang .Datu Kedaro . Datu pejanggik Dan bnyk lagi makam keramat lainya

  • @MJaini-ey8qr
    @MJaini-ey8qr 2 ปีที่แล้ว

    Aku sdh 2 kali ziarah ka pulau datu. Dahulu di wilayah sumur masih balum di semin kaya wayah ni ada bangunan.

  • @denylesmana9356
    @denylesmana9356 3 ปีที่แล้ว +1

    Alhamdulillah semoga selalu mendapat keberkahan lawan keselamatan gasan warga sekitar
    Mudahan lakas terencana lawan telaksana untuk menyambung pulang siring beton pemecah gelombang supaya menciptakan rasa aman gasan pe ziarah lawan nelayan di tempat itu aminn

  • @WarungJusni
    @WarungJusni 2 ปีที่แล้ว

    Mudahan kawa kasini jua nah

  • @MJaini-ey8qr
    @MJaini-ey8qr ปีที่แล้ว

    Jakanyalah pemda Pelaihari maulahakan listrik tenaga surya atawa Pembangkit Listrik Kincir Angin gasan penerangan di pulau batu.

  • @Jamesbond-ge4yt
    @Jamesbond-ge4yt 2 ปีที่แล้ว +3

    Saya yakin beliau inilah yang telah menghilangkan kampung didaerah panyipatan Kandangan dipindahkan ke alam sebelah agar terhindar dari penjajah Belanda yang kejam....kejadiannya sekitar tahun 1800 an ..nama orang yang menghilangkannya adakah Muhammad Thaher...dan nama itu adalah nama samaran...sama halnya nama samaran beliau ini yaitu Mm uhammad Thaher..dan tahunnya juga sama sekitar 1800 an..

    • @user-ej4rl2os8u
      @user-ej4rl2os8u 9 หลายเดือนก่อน

      Iya benar memang beliau yang menghilgkangan desa yang ad di kandangan

  • @seplemper1650
    @seplemper1650 ปีที่แล้ว

    Mantap bang lestarikan kebudayaan tanah laut jaya selalu tanah laut💪👍👏

  • @multipalringo
    @multipalringo 2 ปีที่แล้ว +2

    maaf aja lah..dalam ilmu hadis, kalau perawinya tidak dikenal, hanya katanya dsn katanya..maka kabarnya tidak bisa dipastikan kebenarannya..
    kalau zaman skrg namanya hoax.

  • @RAHIMRAHIM-gj8nh
    @RAHIMRAHIM-gj8nh ปีที่แล้ว

    Di batakan

  • @RAHIMRAHIM-gj8nh
    @RAHIMRAHIM-gj8nh ปีที่แล้ว

    Ulun hanyar imbah tulak samalam bakapal banyu nya masin

  • @wiswelmanlaode6310
    @wiswelmanlaode6310 2 ปีที่แล้ว

    Bisalah dapat CP Pak Anang Ahyar Ketua BPD