Biar iso gk naik smpe 1000 lebih bisa setting di batas max iso Dan soal apperture / shutter Lbih baik apperture yg di otak atik Krna shutter speed wajib hukumnya 2xfps apa lagi objek move🙏... mohon koreksinya bang ausa🙏🙏🙏🙏
saya suka yg begini.. tujuan saya membuat kalian berfikir dan memberikan info setengah saja agar mau berfikir.. karena pada saat kita ngambil gambar bukan hanya sekedar shot asal2an.. mesti difikirkan bagaimana mengatur itu semua agar tidak melakukan kesalahan2 yg merusak momen. dibawah banyak komen ngeluh.. tanggunglah.. marah2lah wkwkwk,, karena mereka maunya belajarnya cuma disuapin gak mau gunakan otaknya untuk menganalisa dan memperluas wawasan. karena videografer itu mesti pakai otak dlu baru beraksi ambil gambar :) thx bro atas jawaban berwawasannya..
maaf bang, dikamera saya a6000 kit kalau mau setting shuter speed ×2 misal 60 fps harusnya kan 1/120 nah dikamera saya adanya 1/125 yg salah itu setingan apa
Masya Allah sangat bermanfaat ilmunya bang, open my mind... memang selaras sih gambar video yang bagus pasti hasil dari basic ilmu yg mumpuni+pengalaman
Kalo kata ane balik lagi ke situasi, diagfragma tidak diboleh diauto,karena lensa foto tipikal perubahan nya kebayakan perstep,tidak mulus..yg belum lagi tingkat kedalaman (tingkat bokeh/shalow deep of field) akan berubah terkecuali hal itu tidak jadi masalah kalo memang itu tidak menggangu menurut team atw kilien dkk.Atau apabila memang menggunakan lensa wide dengan perubahan diafragm tidak teralu besar dan dengan lensa yg diafragma nya steppless (lensa lensa 7artisan,lensa cinema,etc) Mengautokan shuterpun bisa jadi masalah apabila shuter turun melebihi batas setingan fps,itu akan menghasilkan gambar patah patah,(setingan video di 60 fps sedangkan shuter memakai 1/30).Aman nya dalam kondisi tsb harus bisa mengrekayasa cahaya (pasang lampu)didalam gedung agar hampir sama atau tidak teralu jomplang dengan keadaan diluar.Pasang lighting juga bisa jadi solusi karena menghindari Flicker yg kebanyakan terdapat dilampu lampu gedung di Indonesia.
"Saya menyukai bagaimana Anda menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dipahami. Terima kasih sudah berbagi pengetahuan dan keterampilan Anda dengan kami!
Wah gk nyangka ternyata sampai sedalam itu ilmunya, selama ini gk nyadar banyak sekali kesalahan aku 🤦♂️. Terima kasih om putra ausa ilmunya, pasti bermanfaat buat temen2 yg lain. Siipp mantaplah poko'e. Ditunggu ilmunya selanjutnya om matursuwun 👍🏻👍🏻👍🏻👌🏻👌🏻✌🏻✌🏻
6.03 wajib lock ISO, saya akan opserpasi dlu isi brepa yang di butuhkan lalu lock maksimal ISO agar tidak noise. 9.18 standar setting Shutter speed, FPS x 2 = standar minimal untuk Shutter speed yg di butuhkan contoh 25fps yg di butuhkan 50 Shutter ( minimal ) apabila ingin membuat project slow motion maka Shutter speed harus di naikan lagi agar tidak patah saat di compress atau di edit. 11.02 Pocal lange AV 2 apabila ISO under 400 kemungkinan gambar akan bokeh apabila di isi di atas itu maka pencahayaan makin bnyk masuk kemungkinan sensor camera menjadi lebih peka kepada objek yg di belakangnya... #tolong koreksi yah bang kalau salah, saya hanya belajar dari apa yang saya tau, terimakasih blognya bermanfaat. Kebetulan lagi mau buat konten jg 🙏🙏
saran bang... kalo bahas permasalahan seperti ini kasihlah solusinya, jangan cuma mempermasalahkan tapi tidak memberi jawaban. Di video ini abang cuma tanya mana yg benar tapi nggak ada solusinya. Tolong besok² kalo bikin video permasalahan seperti ini disertai jawabannya bang
*Saya Banyak belajar Dr bang Putra Ausa Pngen teruz belajar Do'akan bang saya lg Ikut lomba Di tempat kerja Untuk momen Kemerdekaan pngen ikut sekolaah*
Saya coba menjawab ya Bang. Mengenai pertanyaan tentang exposure mana yg harus di prioritaskan dalam kasus yg sdh dicontohkan. Saya akan memilih prioritas setting pada SS. Karena disitu terdapat movement, yg mana kamera tdk bisa mengenali gerakan. Sedangan untuk apreture kamera bisa cukup baik mengenali cahaya lalu menyesuaikan pengaturan scr mandiri
Mau coba kasih usulan konten, bahas motivasi/alasan pada tiap size shot/framing, full medium close up digunakan untuk apa saja - angle low medium high dsb, sekalian bahas garis imajiner/continuity..
Sy pernah liat tutorial videografer yg take adegan cewek masuk kamar mandi yg kecil terus ngaca udh gitu doang adeganya tapi mereka hiding light nya sampe maksimal sampe ke lemari2 dan celah2 kecil mereka kasih cahaya biar cahaya seimbang di frame sambil tetep maintance drop shadow di modelnya dan menjaga dimensi ruangan biar ttp dinamis, smua jendela mereka tutup mereka ganti pake aperture light biar konsisten, persiapanya lamaaa bgt sampe pegel nontonya, dari situ sy langsung kukuhkan hati bahwasanya a6400 ini hanya akan mengambil format RAW bukan XDVC, wkwkwkk
Makasih bang putra atas sering" Pengalamanya, Semoga bermanfaat buat pemula.. Skli lagi mksh bang. Tinggal kami mendalami saja apa yg sudah bang sering☺☺😇🙏🙏🤝🤝salam dari Orang NTT Flores
Jangan terpaku juga pada 1 prioritas krna seni itu banyak jalan pintas,,, jika masuk ruang gelap anda bsa gunakan lighting.....tapi tetap shutter dan f wajib konstan
Salut dan hebat bang atas pengalaman anda memahami rtentang exposure dan shutter dalam pengambilan itu memang harus dipelajari ulu sebelum menentukan komposisinya 👍👍👍🙏
Saya benar2 merasa ilmu saya tidak ada apa2nya, tapi saya benar2 haus akan ilmunya, Thanks bang, ilmunya bermanfaat buat saya, Semangat, salam sukses selalu semuanya 👍
Menurut saya lebih diprioritaskan di aperture, karena dengan focal lenght atau bukaan yang besar otomatis cahaya yang masuk akan lebih banyak, dengan bukaan yang lebar tetapi jarak fokus dengan subject yang jauh menurut saya tidak akan menghasilkan gambar yang bokeh dan akan tetap membuat gambar dinamis, jika shutter diturunkan maka resiko terbesar adalah ketika shutter drop maka akan menghasilkan gambar yang patah patah.. Shutter menurut saya harus lebih besar dari fps, dengan perhitungan 2x dli fps tersebut, jika fps nya 30 maka minimal saya akan mensetting shutter diatas 60/s, melebihi itu tidak masalah hanya jika shutter terlalu cepat maka cahaya yg dihasilkan semakin kecil yang akhirnya aperture yg sudah sesuai tetapi iso nya akan memaksakan ke angka yang lebih tinggi hingga menghasilkan gambar yang noise. jika dibawah itu maka hasilnya akan menjadi motion blur atau gambar yang terkesan patah patah.. Menurut saya focal length yang semakin panjang akan menghasilkan bokeh yang lebih lebih lagi, untuk yang om putra pakai walaupun menggunakan f2 tetapi gambar disekitar tidak menjadi bokeh karena jarak fokus dengan object yang dekat dan focal length dari lensa nya sendiri adalah 16mm dlm jarak 80m yang artinya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh, lalu jarak titik fokus om putra dengan background disekitar terbilang dekat yang akhirnya gambar disekitar tidak terlalu bokeh... CMIIW :)
malah shutter itu harus di lock di 2x frametime, coba bandingin 1/50 di 24fps sama 1/500 di 24fps pasti yang skenario ke2 jadi kayak bahasa gampangnya "nggak realistis" secara movement. Terus solusinya apa kalo semisal pengen pake bukaan lebar dan dhutter harus lock di 2x fps? ya ISO, kalo masih nggak nuntut tambah ND filter. *ps: setiap kamera punya setingan iso optimal yang berbeda belum tentu iso lebih kecil lebih bagus berdasarkan pengalaman pegang kamera 1200D sampe BMPCC
Awal yg baik untuk jalan yg baru, dengan adanya video ini sprti kuliah online, dan jd tambah smngat lagi belajarnya dlm videografi,... N rasa penasaran, terkejut, Thnks ya bang
mantab ilmunya bang. sgt bermanfaat. klo sy sbagai amatiran punya pemikiran seni itu bebas g ada patokan SS hrs 2x fps, yg penting sesuai konsep cerita dan hasil video enak utk kita lihat.
8:35 dan 8:36 ada 2 kalimat yg bertentangan... sebelumnya ada kalimay yg intinya iso akan disetting auto kalo kamera bergerak dr dua tempat yg beda pencahayaan 8:36 kalimatnya beda.. yaitu... iso disetting auto jika bukan kamera movement lahh... di 8:35 katanya kalo kamera bergerak akan disetting auto utk iso
Setuju mas,, kalau ada movement patah-patah jika shutter dibawah 2x fps. Kalau iso wajib dibawah 1000, yang dirubah dan dimentokin si f (bukaan) lensanya,, susah memang video jujur..
@@muhammadainul2388 well, sebenernya depends, bukaan nggak harus pake bukaan lebar tergantung kualitas lensa, bukaan lebar nggak ngejamin kualitas final product, meskipun lensa mendukung sampe f/1.4 besar kemungkinan terjadi chromatic aberration lets say di skema lensa budget, again tergantung kualitas lensanya, jadi harus bener" tau karakter masing" lensa yang kita pake gimana
Yg aku simpulkan ini cma pembedahan permasalahan yg akhirnya blm memberi jawaban, hnya memetakan apa2 sja skiranya prmsalahan2 yg mnjadi point utama, klo bisa sih diakhir beri penjawaban pmbahasannya jg berupa praktek settingnya dll
makasih bro ilmunya sangat bermanfaat buat meningkatkan skill kembali, kadang kalo udah terjun di dunia pro suka kelupaan sama yang basic, terus sebarkan ilmu bermanfaat, mancaaabs
menurut saya aperature yg bisa di Autokan jika di suruh memilih 2,.. krna Shutter speed jika di autokan akan bisa menjadikan hasil video yg flicker dan itu akan mengakibatkan kegagalan suatu video
Flicker kalau dia dlm ntsc.. dan flicker itu karena settingn shutter speed kalau di mode ntsc 👌😇 Kalau di ntsc untung menghilangkan flicker biasnaya di 1/50 dn 1/100. Karena ini berhubungn dengn Hz listrik di indonesia yg 50Hz
bang putra mantap penjelasannya 😁 Btw yang aku tahu one take sama long take itu beda hehe one take itu sesuatu yang ga bisa di ulang jadi cuman bisa one take contohnya kaya gedung runtuh sedangkan kalau dalam video ini long take hehe soalnya kalau salah tinggal di ulang, jadi masuk take yang ke 2
Menurut saya aperture bukan prioritas, bokeh hanya salah satu cara untuk menciptakan gambar yang berdimensi, tugas kita sebagai videografer/cinematografer adalah bagaimana kita membuat gambar yang memiliki dimensi selayaknya 3 dimensi di platform 2 dimensi, ada banyak cara untuk menciptakan dimensi sebuah gambar, 1. Lighting 2. Color contrast 3. Object Movement/Camera Movement 4. Tonal Separation 5. Color Separation 6. Overlaping Object 7. Aerial Diffusion 8. Pattern 9. Compotition Cinematografer dan Videografer adalah dua profesi yang berbeda. videografer merekam sesuatu sesuai keadaan yang sebenarnya di dunia nyata, sedangkan cinematografer membuat dunianya sendriri untuk menyampaikan pesan dari sutradara dalam bentuk visual. jadi kesimpulan nya untuk membuat gambar yang lebih baik tidak harus gimbal, tidak harus bokeh, tidak harus grading. buktinya film jadul warnannya hitam putih, tapi kita bisa merasakan dimensi gambar tersebut di platform 2 dimensi dan tanpa warna. Dan untuk masalah shutter drop itu hanya akan terjadi jika kita menggunakan auto exposure dari kamera, saya selama 7 tahun di dunia videografi tidak pernah mengalami shutter drop di kamera, kecuali di hp, dan urutan yang paling penting di segitiga exposure adalah frame rate, shutter speed, aperture, ISO. Dan bukan aspek lain yang menyesuaikan dengan aperture, kalo ingin dapet gambar bokeh di kondisi cahaya yang over exspose saran saya menggunakan filter ND, jangan crank shutter speed, karena Shutter speed dan frame rate adalah suatu kesatuan yang hampir tidak bisa diubah, kenapa saya bilang hampir, karena di beberapa kondisi menggunakan frame rate rendah dengan shutter speed yang tinggi ,Maupun frame rate tinggi menggunakan shutter speed yang rendah itu ada tujuannya yaitu story telling dari sang sutradara. menurut saya ISO tinggi Itu tidak buruk, Justru ISO tinggi di kondisi cahaya yang terang sering di gunakan di film film besar, mereka stop down cahaya menggunakan ND filter bahkan. kenapa?, karena membuat terang suatu gambar menggunakan shutter speed, aperture, dan ISO itu 3 hal yang berbeda, ISO adalah sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya melalui lensa, Aperture dan Shutter speed adalah penentu output Asli dari cahaya yang di tangkap Oleh sensor Kamera, Apa tujuan dari penggunaan ISO Tinggi Di pencahayaan Yang terang? Contoh Kita ingin mengambil gambar yang setajam mungkin otomatis, diafragma akan sempit dan gambar menjadi gelap, Nah dengan ISO tinggi berarti sensitivitas dari sensor akan semakin peka terhadap cahaya yang ada, dari di situ kita bisa mendapatkan informasi cahaya yang lebih luas, terutama di bagian shadow, Lah kan berarti sama aja dong highlight nya juga over exspoe juga akhirnya ? itu lah gunanya ND Filter, Lah kan jadi Underexpose lagi shadownya gimana Sih ? Nah dari situ kita bisa bedakan dynamic range antara footage yang menggunakan ISO rendah Dan Footage yang menggunakan ISO tinggi di Post Processing, sepengalaman saya lebih mudah untuk back up Shadow menggunakan footage dengan ISO tinggi, hal seperti ini memang juga tergantung dengan dynamic range pada kamera yang kita pakai juga, dengan bitrate yang tinggi semakin memudahkan kita untuk mengatur exposure suatu gambar lebih mudah. umumnya di kamera yang banyak di gunakan orang hanya memiliki 8 bit kedalaman informasi, sedangkan untuk kamera high end bisa sampai 14 bit lebih banyak informasi yang di tangkap. Untuk itu kenapa ada perbedaan videografer dan sinematografer, videografer hampir tidak bisa mengontrol keadaan segala sesuatu di lapangan, sedangkan sinematografer lebih banyak bisa mengontrol segala sesuatu yang ada di lapangan, sebagai contoh yang di tunjukkan oleh bang Putra Ausa di video ini yaitu dengan cara membuat ISO menjadi auto untuk mengatasi tidak terjadi nya belang saat transisi dari outdoor ke indoor, sedangkan untuk sinematografer mereka mengekspose dua tempat sekaligus di Mode manual, dengan cara mengekspose di bagian outdoor yang di mana pencahayaan matahari tidak bisa kita kontrol, dan mengekspose cahaya di indoor bukan menggunakan auto ISO, melainkan menggunakan Set up Lighting, untuk kalian yang bertanya kenapa di BTS film Siang Siang kok pake lighting di luar maupun di dalam, Ya itu alasannya. mohon Dikoreksi apabila saya ada kesalahan, penjelasan diatas hanya berasal dari pengalaman saya saja 😁🙏
Rumus 2 x shutter itu baku bang, apabila tdk di pkai rumus tersebut biasanya akan ngelag mungkin itu tdk kelihtan tetapi ketika wktu editing akang terlihat jelas, kalian bisa cek video mas goenrock saat terbangkan drone dstu dia jelaskan ruus tersebut. Utuk tetp menjga rumus tersebut kita hrus memakai nd filter tetapi terkdang klngan pemula meniadakn hal tersebut
Baiklah.. skrang saya kasi kasus lgi.. skrang bro shot dengn 60fps dengn shutter 125 dan juga lakukan shot kedua 60fps lalu shutter diatas 250 atau lebih.. lalu lempar sebuah bola dengn cepat atau bro mungkin loncat yg atau apalah bebas.. lalu slomokan di 35% coba lihat mana yg lebih baik hasil videonya 😇👍
Mungkin rumus 2X shutter itu untuk menjaga video tetap natural, kalo shot di 60 fps dan shutter di 250 atau lebih jelas video nya terlihat tdk natural..disitu lah penting nya ND filter. Dan tergantung sequence/project nya jg jika mau di slowmo di 24,25 atau 30 fps.
@@yongkiadiputra6502 transinsi outdoor ke indoor spertinya belum pernah di bhas di kalangan youtuber indonesia mulai dari mas goen, mas benny kadar, pemuda setempat, estech media dll. Mungkin bang putra mau berbagi
Gw pernah ambil gambar di pelabuhan.. panas beud.. gw ud g konsen atur manual.. akhirnya ambil shutter priority.. 2x dr fps.. ISO gw kunci di 200.. tinggal puter2 knop bukaan..
Ini yg dibahas kemarin pas ketemu dibandung pembentukan Video Maker Squad chapters Bandung. Mantap pokoknya share sampe malam daging semua dan semua kalau dalam mata perkuliahan membutuhkan waktu 3 semester
Saya mewakili teman2 yg lain agar kedepannya bang boleh dong buat playlist edting, bahas yg lebih spesifik luma, blending, keyframe, tracking, dan motivasi setiapnya...dan lain sebagainnya
Bener banget bang, lebih enak pakai mode manual.. saya juga masih terus belajar terus, makasih banyak bang motivasi banget ini mah.. btw cumna modal hp 😖
Bagiamana jika menggunakan filter nd karna slog itu wajib ISO nya 800 minimal di Sony 6300. Karna secara tidak langsung kalo masuk indoor otomatis bakalan gelap sekali dan jika iso auto Bakalan lebih 1000 Sekalipun sudah di setting minum iso nya bakalan tetap gelap bg 🙏 Terimakasih
Langsung saya subscribe channel lo bg..saya bukan seorang videografer melainkan dari tukang Poto kampung ... Tapi ilmu Lo sangat berguna bagi gua bg... Next bg video selanjutnya ✅🙏🙏🙏🙏🙏
Mohon izin menjawab bang. Berdasarkan kasus tadi dalam pengambilan gambar dari luar ke dalam ruangan, sy lebih memprioritaskan aparture. Kenapa demikian? karena aparture mendominasi titik fokus pada objek yg kita ambil. Karena objek yg diambil berupa gambar dengan suasana dari luar ruangan ke dalam ruangan, maka dari itu dibutuhkan titik fokus yg lebar (objek gambar landscape). Yaitu aparture dengan buka'an terkecil atau F dengan angka terbesar. Sekian dan Terimakasih, bang.
Biar iso gk naik smpe 1000 lebih bisa setting di batas max iso
Dan soal apperture / shutter
Lbih baik apperture yg di otak atik
Krna shutter speed wajib hukumnya 2xfps apa lagi objek move🙏... mohon koreksinya bang ausa🙏🙏🙏🙏
saya suka yg begini.. tujuan saya membuat kalian berfikir dan memberikan info setengah saja agar mau berfikir.. karena pada saat kita ngambil gambar bukan hanya sekedar shot asal2an.. mesti difikirkan bagaimana mengatur itu semua agar tidak melakukan kesalahan2 yg merusak momen. dibawah banyak komen ngeluh.. tanggunglah.. marah2lah wkwkwk,, karena mereka maunya belajarnya cuma disuapin gak mau gunakan otaknya untuk menganalisa dan memperluas wawasan. karena videografer itu mesti pakai otak dlu baru beraksi ambil gambar :)
thx bro atas jawaban berwawasannya..
@@putraausa sama” bang ausa🙏🏻 thanks’U ilmunya daging smua buat grow di bidang videografer 🔥
Thank's
maaf bang, dikamera saya a6000 kit kalau mau setting shuter speed ×2 misal 60 fps harusnya kan 1/120 nah dikamera saya adanya 1/125 yg salah itu setingan apa
☝☝☝☝☝
1 video yg ku tonton sebulan sekali, udah 4x, tapi selalu merasa ada yg baru di video ini. makasih bang
Masya Allah sangat bermanfaat ilmunya bang, open my mind... memang selaras sih gambar video yang bagus pasti hasil dari basic ilmu yg mumpuni+pengalaman
Akan sangat bermanfaat bagi yang paham🙏🏻☺ semangat terus buat konten edukasi buat kami yang masih pemula🙏🏻🙏🏻
mantap, kerasa kaya lagi disidang sama client, tp lebih pro videography... mantap bang putra, tengkyuuuu
Ilmu yang sangat bermanfaat sekali .terimakasih banyak atas ilmu nya.
Terima kasih, obrolan serius tapi santai...kurang lama dikit bang, penjelasannya mantap...salam hormat
Takut lama bosan 🤣
Kalo kata ane balik lagi ke situasi, diagfragma tidak diboleh diauto,karena lensa foto tipikal perubahan nya kebayakan perstep,tidak mulus..yg belum lagi tingkat kedalaman (tingkat bokeh/shalow deep of field) akan berubah terkecuali hal itu tidak jadi masalah kalo memang itu tidak menggangu menurut team atw kilien dkk.Atau apabila memang menggunakan lensa wide dengan perubahan diafragm tidak teralu besar dan dengan lensa yg diafragma nya steppless (lensa lensa 7artisan,lensa cinema,etc)
Mengautokan shuterpun bisa jadi masalah apabila shuter turun melebihi batas setingan fps,itu akan menghasilkan gambar patah patah,(setingan video di 60 fps sedangkan shuter memakai 1/30).Aman nya dalam kondisi tsb harus bisa mengrekayasa cahaya (pasang lampu)didalam gedung agar hampir sama atau tidak teralu jomplang dengan keadaan diluar.Pasang lighting juga bisa jadi solusi karena menghindari Flicker yg kebanyakan terdapat dilampu lampu gedung di Indonesia.
Masyallah wawsan n mindset yg luar biasa..semoga ada rezeki buat belajar full sama om putra..sukses nya om.
Sangat menginspirasi dan membangun sekali bang👍😁sukses terus terimakasih
"Saya menyukai bagaimana Anda menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dipahami. Terima kasih sudah berbagi pengetahuan dan keterampilan Anda dengan kami!
gua suka cara belajar kayak gini, ada interaksi sama penontonnya juga. Teruskan bang putra
Makasih ilmunya suhu. sebagai kreator pemula sangat dibutuhkan ilmunya suhu. Merdeka..... Salam dari Curup bengkulu. Kota dingin
dari lebong ko om,.
@@achlisalzayn5307 salam dari curup. Sukses trus
Judulnya menghujam didada...apalagi isinya...bikin kuping panas...terimakasih bang ilmunya...best..
Wah gk nyangka ternyata sampai sedalam itu ilmunya, selama ini gk nyadar banyak sekali kesalahan aku 🤦♂️.
Terima kasih om putra ausa ilmunya, pasti bermanfaat buat temen2 yg lain. Siipp mantaplah poko'e. Ditunggu ilmunya selanjutnya om matursuwun 👍🏻👍🏻👍🏻👌🏻👌🏻✌🏻✌🏻
6.03 wajib lock ISO, saya akan opserpasi dlu isi brepa yang di butuhkan lalu lock maksimal ISO agar tidak noise.
9.18 standar setting Shutter speed, FPS x 2 = standar minimal untuk Shutter speed yg di butuhkan contoh 25fps yg di butuhkan 50 Shutter ( minimal ) apabila ingin membuat project slow motion maka Shutter speed harus di naikan lagi agar tidak patah saat di compress atau di edit.
11.02 Pocal lange AV 2 apabila ISO under 400 kemungkinan gambar akan bokeh apabila di isi di atas itu maka pencahayaan makin bnyk masuk kemungkinan sensor camera menjadi lebih peka kepada objek yg di belakangnya... #tolong koreksi yah bang kalau salah, saya hanya belajar dari apa yang saya tau, terimakasih blognya bermanfaat. Kebetulan lagi mau buat konten jg 🙏🙏
Korekeinya banyak typo penulisan istilah2nya mas🙏😁
Pemahaman dasar yang menjadi Besar, Mantaaaap...
klo aku nyimak az dlu bang,,,, masih buta bngettt, baru mau blajar. mkasih sdh mau berbagi ilmu 😊🙏
bagus ini kontennya, mengajak kita untuk mengoreksi cara pandang kita yg instan tntng videography.. thx om.
saran bang...
kalo bahas permasalahan seperti ini kasihlah solusinya, jangan cuma mempermasalahkan tapi tidak memberi jawaban.
Di video ini abang cuma tanya mana yg benar tapi nggak ada solusinya. Tolong besok² kalo bikin video permasalahan seperti ini disertai jawabannya bang
emang sengaja abg ini ngasi pertanyaan tpi gak ngasi solusi, intinya dia nyuruh kita buat ikut kelas nya,baru dikasi tau jawaban nya
Namanya juga memper sulit idup
Baru discover channelnya mantap banget untuk refresh basic2 yg sering sudah lupa. Thank you
Wow Kren bos Qu nyimak pol 🙏🏻👍
Jadi pengen ikut kelasnya untuk memperdalam ilmu videografi..
Bgmn kalau mw ikut kelas nya
Betul guru, pengalalman yg guru cerita itu sya sdh pernah mengalaminya dan vlog guru Ini sangat bermanfaat bagi saya sebagai amatiran guru.
Mantappp mas bro, penjelasannya sangat membantu sy membuat konten video sy. Sukses terus mas bro.
*Saya Banyak belajar Dr bang Putra Ausa Pngen teruz belajar Do'akan bang saya lg Ikut lomba Di tempat kerja Untuk momen Kemerdekaan pngen ikut sekolaah*
Saya coba menjawab ya Bang. Mengenai pertanyaan tentang exposure mana yg harus di prioritaskan dalam kasus yg sdh dicontohkan. Saya akan memilih prioritas setting pada SS. Karena disitu terdapat movement, yg mana kamera tdk bisa mengenali gerakan. Sedangan untuk apreture kamera bisa cukup baik mengenali cahaya lalu menyesuaikan pengaturan scr mandiri
Kalau kamu menjawab,jawablah dengan jelas secara audio dan visual,jadi ada penjelasan yg jelas seperti yg dijelaskan oleh beliau divideo tersebut.
@@robinsyahrobin4787 Bang Putra Ausa suruh kita jawab di kolom komentar. Secara otomatis melalui tulisan. Bukan melalui audio visual. Belum jelas ?
Mau coba kasih usulan konten, bahas motivasi/alasan pada tiap size shot/framing, full medium close up digunakan untuk apa saja - angle low medium high dsb, sekalian bahas garis imajiner/continuity..
Kya nya udah ada di om goen rock, mungkin om putra mau jelasin juga lebih detail.
jangan, pusing ntar *ehh
Saya sempat DM om putra untuk dapat ilmu singkat yang bermanfaat, lalu sy terapkan dan lumayan tapi saya tetap harus belajar. I learn from the best👍👍
Sy pernah liat tutorial videografer yg take adegan cewek masuk kamar mandi yg kecil terus ngaca udh gitu doang adeganya tapi mereka hiding light nya sampe maksimal sampe ke lemari2 dan celah2 kecil mereka kasih cahaya biar cahaya seimbang di frame sambil tetep maintance drop shadow di modelnya dan menjaga dimensi ruangan biar ttp dinamis, smua jendela mereka tutup mereka ganti pake aperture light biar konsisten, persiapanya lamaaa bgt sampe pegel nontonya, dari situ sy langsung kukuhkan hati bahwasanya a6400 ini hanya akan mengambil format RAW bukan XDVC, wkwkwkk
Alkhamdulillaah dapet sedikit pengalaman... Walau banyak sekali yang belum di mengerti... Semoga sehat selalu boskuu
terima bang walaupun saya bukan videographer tapi saya penghobi drone fpv ini semua menambah wawasan saya
Nalar yang makin hidup. Makasih banyak Mas Putra Ausa.
Terima ksh mas Bro...contentnya bagus banget
Makasih bang putra atas sering" Pengalamanya, Semoga bermanfaat buat pemula.. Skli lagi mksh bang. Tinggal kami mendalami saja apa yg sudah bang sering☺☺😇🙏🙏🤝🤝salam dari Orang NTT Flores
Bandung selalu mantau... Keren berbagi... Mantap bang...
Terimakasih ilmu gratisnya bang putra🙏🙏
ilmu yg sangat bermanfaat,, tengkiyu om... Betul sekali
Jangan terpaku juga pada 1 prioritas krna seni itu banyak jalan pintas,,, jika masuk ruang gelap anda bsa gunakan lighting.....tapi tetap shutter dan f wajib konstan
Salut dan hebat bang atas pengalaman anda memahami rtentang exposure dan shutter dalam pengambilan itu memang harus dipelajari ulu sebelum menentukan komposisinya 👍👍👍🙏
terima kasih om atas ilmunya, semoga bermanfaat dan bs diamalkan ilmunya. mantap.
Saya benar2 merasa ilmu saya tidak ada apa2nya, tapi saya benar2 haus akan ilmunya,
Thanks bang, ilmunya bermanfaat buat saya,
Semangat, salam sukses selalu semuanya 👍
Serasa ditabok kanan kiri.. akhirnya paham kalo kita belum paham apa2 ttg videography even sering pegang camera
Kalau saya setting Apperture dulu, pastikan maksimal di iso tidak lebih 1000, baru pastikan shutter tetap terjaga di 2x fps.
Sangat sangat sangat sangat bermanfaat untuk videografer pemula,terima kasih bg ilmu nya 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Mantap ms...
Salam kenal sya fajar custom paint
Ditungga mas putra settinganya dr miroles maupun dr hp...jd nambah wawasan nih🥰
Menurut saya lebih diprioritaskan di aperture, karena dengan focal lenght atau bukaan yang besar otomatis cahaya yang masuk akan lebih banyak, dengan bukaan yang lebar tetapi jarak fokus dengan subject yang jauh menurut saya tidak akan menghasilkan gambar yang bokeh dan akan tetap membuat gambar dinamis, jika shutter diturunkan maka resiko terbesar adalah ketika shutter drop maka akan menghasilkan gambar yang patah patah..
Shutter menurut saya harus lebih besar dari fps, dengan perhitungan 2x dli fps tersebut, jika fps nya 30 maka minimal saya akan mensetting shutter diatas 60/s, melebihi itu tidak masalah hanya jika shutter terlalu cepat maka cahaya yg dihasilkan semakin kecil yang akhirnya aperture yg sudah sesuai tetapi iso nya akan memaksakan ke angka yang lebih tinggi hingga menghasilkan gambar yang noise. jika dibawah itu maka hasilnya akan menjadi motion blur atau gambar yang terkesan patah patah..
Menurut saya focal length yang semakin panjang akan menghasilkan bokeh yang lebih lebih lagi, untuk yang om putra pakai walaupun menggunakan f2 tetapi gambar disekitar tidak menjadi bokeh karena jarak fokus dengan object yang dekat dan focal length dari lensa nya sendiri adalah 16mm dlm jarak 80m yang artinya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh, lalu jarak titik fokus om putra dengan background disekitar terbilang dekat yang akhirnya gambar disekitar tidak terlalu bokeh...
CMIIW :)
Wah penjelasan yang sangat mengedukasi bang.. terimakasih
Menurut sy bang putra ini ngajar basic komposisi video yg benar, sdngkan dia aja belum trlalu paham 😁
malah shutter itu harus di lock di 2x frametime, coba bandingin 1/50 di 24fps sama 1/500 di 24fps pasti yang skenario ke2 jadi kayak bahasa gampangnya "nggak realistis" secara movement. Terus solusinya apa kalo semisal pengen pake bukaan lebar dan dhutter harus lock di 2x fps? ya ISO, kalo masih nggak nuntut tambah ND filter. *ps: setiap kamera punya setingan iso optimal yang berbeda belum tentu iso lebih kecil lebih bagus berdasarkan pengalaman pegang kamera 1200D sampe BMPCC
@@yongkiadiputra6502 upss
👍👍👍👍
Menyimak ilmu brilliant... Luar biasa Abang Ausa 🙏
Menarik sekali ilmunya. Saya sering kesulitan antara koneksi antara segitiga eksposure ini. Makasih banyak bang.
Terimkasih om ,atas pencerahanyya selama ini, alhamdulillah bisa sy terapkan di pekerjan saya,membuat 3d rendering dan animasi
Terima kasih untuk ilmunya bang..
Jd bisa dipraktekin ke channel ane...
Buat promosi jual beli mobil bekas..
Awal yg baik untuk jalan yg baru, dengan adanya video ini sprti kuliah online, dan jd tambah smngat lagi belajarnya dlm videografi,...
N rasa penasaran, terkejut,
Thnks ya bang
Terimakasih kritikannya bng.... Sangat membantu
trimakasih bng sangat berguna sekali ....
Mantap bang jadi ane sebelum punya kamera jadi paham duluan soal beginian
Ternyata begitu dalam pemahaman eksposur ya, makasih ilmunya bang
Sangat menginspirasi,, terbaik bang penjelasannya 👏👏👏👏
mantab ilmunya bang. sgt bermanfaat. klo sy sbagai amatiran punya pemikiran seni itu bebas g ada patokan SS hrs 2x fps, yg penting sesuai konsep cerita dan hasil video enak utk kita lihat.
Maksih bang tamparannya..membuka pikiran untuk saya yg pemula.sehat terus ya bang,dan terus mengedukasi.. terimkasih
Waduh bg......... sering2 aja buat video yg beginian bg... video bermanfaat banget
Sangat bermanfaat, thank you putra ausa
8:35 dan 8:36 ada 2 kalimat yg bertentangan...
sebelumnya ada kalimay yg intinya iso akan disetting auto kalo kamera bergerak dr dua tempat yg beda pencahayaan
8:36 kalimatnya beda.. yaitu... iso disetting auto jika bukan kamera movement
lahh... di 8:35 katanya kalo kamera bergerak akan disetting auto utk iso
Shutter speed 2x wajib jika pergerakan movement object bergerak ,, jika object tdk bergerak maka boleh gk wajib 2x fps
Setuju mas,, kalau ada movement patah-patah jika shutter dibawah 2x fps. Kalau iso wajib dibawah 1000, yang dirubah dan dimentokin si f (bukaan) lensanya,, susah memang video jujur..
@@muhammadainul2388 nais info
@@muhammadainul2388 well, sebenernya depends, bukaan nggak harus pake bukaan lebar tergantung kualitas lensa, bukaan lebar nggak ngejamin kualitas final product, meskipun lensa mendukung sampe f/1.4 besar kemungkinan terjadi chromatic aberration lets say di skema lensa budget, again tergantung kualitas lensanya, jadi harus bener" tau karakter masing" lensa yang kita pake gimana
Yg aku simpulkan ini cma pembedahan permasalahan yg akhirnya blm memberi jawaban, hnya memetakan apa2 sja skiranya prmsalahan2 yg mnjadi point utama, klo bisa sih diakhir beri penjawaban pmbahasannya jg berupa praktek settingnya dll
Sumpah.. mengena banget.. skrg sy faham.. makasih bang putra 🙏
saya bikin video masih pake hp..terima kasih untuk ilmu2 nya om Putra
makasih bro ilmunya sangat bermanfaat buat meningkatkan skill kembali, kadang kalo udah terjun di dunia pro suka kelupaan sama yang basic, terus sebarkan ilmu bermanfaat, mancaaabs
Baru nonton pembahasanya berat. Saya amatir om… langsung subs ini mah
menurut saya aperature yg bisa di Autokan jika di suruh memilih 2,.. krna Shutter speed jika di autokan akan bisa menjadikan hasil video yg flicker dan itu akan mengakibatkan kegagalan suatu video
Flicker kalau dia dlm ntsc.. dan flicker itu karena settingn shutter speed kalau di mode ntsc 👌😇
Kalau di ntsc untung menghilangkan flicker biasnaya di 1/50 dn 1/100. Karena ini berhubungn dengn Hz listrik di indonesia yg 50Hz
@@putraausa yoi boskuh.. terus betul ndak ya pilihan saya sprti di atas ?
Makasih bang...
Ilmu yang bermanfaat, semoga bisa sukses juga
bang putra mantap penjelasannya 😁
Btw yang aku tahu one take sama long take itu beda hehe
one take itu sesuatu yang ga bisa di ulang jadi cuman bisa one take contohnya kaya gedung runtuh
sedangkan kalau dalam video ini long take hehe soalnya kalau salah tinggal di ulang, jadi masuk take yang ke 2
Menurut saya aperture bukan prioritas, bokeh hanya salah satu cara untuk menciptakan gambar yang berdimensi, tugas kita sebagai videografer/cinematografer adalah bagaimana kita membuat gambar yang memiliki dimensi selayaknya 3 dimensi di platform 2 dimensi, ada banyak cara untuk menciptakan dimensi sebuah gambar,
1. Lighting
2. Color contrast
3. Object Movement/Camera Movement
4. Tonal Separation
5. Color Separation
6. Overlaping Object
7. Aerial Diffusion
8. Pattern
9. Compotition
Cinematografer dan Videografer adalah dua profesi yang berbeda.
videografer merekam sesuatu sesuai keadaan yang sebenarnya di dunia nyata, sedangkan cinematografer membuat dunianya sendriri untuk menyampaikan pesan dari sutradara dalam bentuk visual. jadi kesimpulan nya untuk membuat gambar yang lebih baik tidak harus gimbal, tidak harus bokeh, tidak harus grading. buktinya film jadul warnannya hitam putih, tapi kita bisa merasakan dimensi gambar tersebut di platform 2 dimensi dan tanpa warna.
Dan untuk masalah shutter drop itu hanya akan terjadi jika kita menggunakan auto exposure dari kamera, saya selama 7 tahun di dunia videografi tidak pernah mengalami shutter drop di kamera, kecuali di hp, dan urutan yang paling penting di segitiga exposure adalah
frame rate, shutter speed, aperture, ISO. Dan bukan aspek lain yang menyesuaikan dengan aperture, kalo ingin dapet gambar bokeh di kondisi cahaya yang over exspose saran saya menggunakan filter ND, jangan crank shutter speed, karena Shutter speed dan frame rate adalah suatu kesatuan yang hampir tidak bisa diubah, kenapa saya bilang hampir, karena di beberapa kondisi menggunakan frame rate rendah dengan shutter speed yang tinggi ,Maupun frame rate tinggi menggunakan shutter speed yang rendah itu ada tujuannya yaitu story telling dari sang sutradara.
menurut saya ISO tinggi Itu tidak buruk, Justru ISO tinggi di kondisi cahaya yang terang sering di gunakan di film film besar, mereka stop down cahaya menggunakan ND filter bahkan.
kenapa?, karena membuat terang suatu gambar menggunakan shutter speed, aperture, dan ISO itu 3 hal yang berbeda, ISO adalah sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya melalui lensa, Aperture dan Shutter speed adalah penentu output Asli dari cahaya yang di tangkap Oleh sensor Kamera, Apa tujuan dari penggunaan ISO Tinggi Di pencahayaan Yang terang?
Contoh Kita ingin mengambil gambar yang setajam mungkin otomatis, diafragma akan sempit dan gambar menjadi gelap, Nah dengan ISO tinggi berarti sensitivitas dari sensor akan semakin peka terhadap cahaya yang ada, dari di situ kita bisa mendapatkan informasi cahaya yang lebih luas, terutama di bagian shadow, Lah kan berarti sama aja dong highlight nya juga over exspoe juga akhirnya ? itu lah gunanya ND Filter,
Lah kan jadi Underexpose lagi shadownya gimana Sih ? Nah dari situ kita bisa bedakan dynamic range antara footage yang menggunakan ISO rendah Dan Footage yang menggunakan ISO tinggi di Post Processing, sepengalaman saya lebih mudah untuk back up Shadow menggunakan footage dengan ISO tinggi, hal seperti ini memang juga tergantung dengan dynamic range pada kamera yang kita pakai juga, dengan bitrate yang tinggi semakin memudahkan kita untuk mengatur exposure suatu gambar lebih mudah. umumnya di kamera yang banyak di gunakan orang hanya memiliki 8 bit kedalaman informasi, sedangkan untuk kamera high end bisa sampai 14 bit lebih banyak informasi yang di tangkap.
Untuk itu kenapa ada perbedaan videografer dan sinematografer, videografer hampir tidak bisa mengontrol keadaan segala sesuatu di lapangan, sedangkan sinematografer lebih banyak bisa mengontrol segala sesuatu yang ada di lapangan, sebagai contoh yang di tunjukkan oleh bang Putra Ausa di video ini yaitu dengan cara membuat ISO menjadi auto untuk mengatasi tidak terjadi nya belang saat transisi dari outdoor ke indoor, sedangkan untuk sinematografer mereka mengekspose dua tempat sekaligus di Mode manual, dengan cara mengekspose di bagian outdoor yang di mana pencahayaan matahari tidak bisa kita kontrol, dan mengekspose cahaya di indoor bukan menggunakan auto ISO, melainkan menggunakan Set up Lighting, untuk kalian yang bertanya kenapa di BTS film Siang Siang kok pake lighting di luar maupun di dalam, Ya itu alasannya.
mohon Dikoreksi apabila saya ada kesalahan, penjelasan diatas hanya berasal dari pengalaman saya saja 😁🙏
Sangat mencerahkan wawasan
belajar boleh pak?
Makasih pak pencerahannya
😭😭😭😭😭😭😭🙏🙏🙏🙏
Gila suhu
Suka banget dengan abang satu ini.
Tp apalah daya saya masih sangat nol.
Jdi harus cari tau sendiri semua yang di sebut abang.
Terima kasih Om Putra atas perkongsiannya, sampai sekarang guwe masih lagi belajar dan terus belajar
Rumus 2 x shutter itu baku bang, apabila tdk di pkai rumus tersebut biasanya akan ngelag mungkin itu tdk kelihtan tetapi ketika wktu editing akang terlihat jelas, kalian bisa cek video mas goenrock saat terbangkan drone dstu dia jelaskan ruus tersebut. Utuk tetp menjga rumus tersebut kita hrus memakai nd filter tetapi terkdang klngan pemula meniadakn hal tersebut
Baiklah.. skrang saya kasi kasus lgi.. skrang bro shot dengn 60fps dengn shutter 125 dan juga lakukan shot kedua 60fps lalu shutter diatas 250 atau lebih.. lalu lempar sebuah bola dengn cepat atau bro mungkin loncat yg atau apalah bebas.. lalu slomokan di 35% coba lihat mana yg lebih baik hasil videonya 😇👍
@@putraausa hormat suhu, th-cam.com/video/QDSjQ6WA6po/w-d-xo.html mungkin video agung hapsa lebih menjelaskan tetntang segitiga exposure 🙏
Mungkin rumus 2X shutter itu untuk menjaga video tetap natural, kalo shot di 60 fps dan shutter di 250 atau lebih jelas video nya terlihat tdk natural..disitu lah penting nya ND filter. Dan tergantung sequence/project nya jg jika mau di slowmo di 24,25 atau 30 fps.
@@yongkiadiputra6502 transinsi outdoor ke indoor spertinya belum pernah di bhas di kalangan youtuber indonesia mulai dari mas goen, mas benny kadar, pemuda setempat, estech media dll. Mungkin bang putra mau berbagi
@@putraausa lebih bagus yang 250 lebih bg
Gw pernah ambil gambar di pelabuhan.. panas beud.. gw ud g konsen atur manual.. akhirnya ambil shutter priority.. 2x dr fps.. ISO gw kunci di 200.. tinggal puter2 knop bukaan..
Saya sudah bertahun-tahun membuat video...tapi belum tau tingkat Exposure, Shutter Speed, dan Iso pada Vidoe...kalo pads fotografi langsung tau
Inti nya mendalami apa yg menjadi tujuan kita
Berikut bahas bagaimana memilih konsep yg tepat
Ini yg dibahas kemarin pas ketemu dibandung pembentukan Video Maker Squad chapters Bandung. Mantap pokoknya share sampe malam daging semua dan semua kalau dalam mata perkuliahan membutuhkan waktu 3 semester
Semoga saya yang belajar autodudak bisa menjadi profesionl seperti abangg
Saya malah prefer prioritas ISO dikunci agar ga ada color shift, shutter speed auto, efek motion blur bs diatasi dengan gimbal, cmiiw
Seandainya pas auto ss turun ke 1/50 kebawah.. dan gimbal movement.. brantakan itu momen pasti patah akibat ss rendah 😁
Wah dibawah 50 habis la itu gambarnya pasti patah2
Hal yg gk kalah penting baca histogram pada camera bang. Terimakasih.
Saya mewakili teman2 yg lain agar kedepannya bang boleh dong buat playlist edting, bahas yg lebih spesifik luma, blending, keyframe, tracking, dan motivasi setiapnya...dan lain sebagainnya
Saya rasa tmn2 vloger udh bnyaj bahas itu.. makanya saya tidak bahas karena ampir semua tmn2 vloger editor udh bahas basic2 fitur2 ini 😇
Bener banget bang, lebih enak pakai mode manual..
saya juga masih terus belajar terus, makasih banyak bang motivasi banget ini mah..
btw cumna modal hp 😖
Bagiamana jika menggunakan filter nd karna slog itu wajib ISO nya 800 minimal di Sony 6300.
Karna secara tidak langsung kalo masuk indoor otomatis bakalan gelap sekali dan jika iso auto Bakalan lebih 1000
Sekalipun sudah di setting minum iso nya bakalan tetap gelap bg 🙏
Terimakasih
Sangat bermanfaat.. ternyata saya masih amatir..
Saya punya kamera dr tahun 2017 tapi sampai sekarang tidak menguasai😢😢😢😢
Jual aja. Jadi penikmat karya orang lebih baik
Informasi yg berguna om putra,debest lah om putra🤟
sama kayak belajar maen gitar, kunci2 dasar belum bisa, yg penting intro SEMUA TENTANG KITA udah bisa dulu :v
Langsung saya subscribe channel lo bg..saya bukan seorang videografer melainkan dari tukang Poto kampung ...
Tapi ilmu Lo sangat berguna bagi gua bg...
Next bg video selanjutnya ✅🙏🙏🙏🙏🙏
Salam kenal bang, vidy dari lampung baru pemula videografi, terima kasih infonya bang, sukses selalu ✨
Saya masi merekam paka hp tapi masi ingin tambah wawasan ke yang lebih luas, makasih bang
Daripada puyeng saya sich klik di mode auto, insyallah teknologi sekarang aman banget menurut saya,
Wajib Hukumnya Belajar & Terus Belajar👍
Mohon izin menjawab bang. Berdasarkan kasus tadi dalam pengambilan gambar dari luar ke dalam ruangan, sy lebih memprioritaskan aparture. Kenapa demikian? karena aparture mendominasi titik fokus pada objek yg kita ambil. Karena objek yg diambil berupa gambar dengan suasana dari luar ruangan ke dalam ruangan, maka dari itu dibutuhkan titik fokus yg lebar (objek gambar landscape). Yaitu aparture dengan buka'an terkecil atau F dengan angka terbesar. Sekian dan Terimakasih, bang.
😎
Masih harus banyak belajar bang 🙏🙏pemula
mantap ka.. sumatera hadir ya
Next vlog bang, cara menyusun *alur cerita wedding cinematic*
Gk bisa dia, coba dia suruh terjun ke wedding, akan kaget,, 😅