QRIS salah satu langkah terobosan yang juara dari pemerintah sih. Mempermudah banget buat transaksi, mau bank kamu apa, dompet digital kamu apa, selama nerima QRIS mah pokoknya bisa transaksi. Kekurangannya adalah tidak ada menu void atau refund aja, jadi kalau buat toko2 yang rantai manajemennya panjang, prosesnya ga semudah CC atau Debit kalau ada kesalahan atau kegagalan transaksi yg menyebabkan dana customer harus di refund.
"QRIS".... Salah satu (atau mungkin satu2 nya) teknologi Indonesia yg paling maju di dunia bahkan lebih maju dr eropa/us sekalipun. Apalagi aplikasinya khas Indonesia dg semangat gotong royong, ringkas dan adil utk semua (dr toko mahal di mal smpe tukang cilok semua ada stiker QRIS). Mantaplah...
Untuk yang punya duit masih puluhan juga atau bahkan ratusan ribu dompet digital tetap menjadi pilihan. Justru dengan adanya QRIS pengguna dompet digital yang gak punya rekening digital jadi dimudahkan
yang awardee beasiswa Bank Indonesia, pasti ditugasin buat promosi dan memeriahkan QRIS. 1 payment untuk semua barcode. saya sih sebagai developer IT bukan terkesan dengan QRISnya, tapi terkesan dengan cara BI untuk memberdayakan awardee beasiswanya untuk mempromosikan QRIS secara massive. good job
bahasannya bagus dan menarik bang Rianto Astono kali ini 👍👍... lucunya setelah bahas panjang lebar klo QRIS itu Pembunuh e-wallet ... eh di akhir video ada 'iklan' SooltanPay yg diendorse 😅... laa bukannya SooltanPay ini bentuk e-wallet baru dan baru lahir juga... ya bisa bakal kena dampak QRIS juga donk ... jadi semacam paradoks kan ^_^😎
Salah satu (atau mungkin satu2 nya) teknologi Indonesia yg paling maju di dunia bahkan lebih maju dr eropa/us sekalipun. Apalagi aplikasinya khas Indonesia dg semangat gotong royong, ringkas dan adil utk semua (dr toko mahal di mal smpe tukang cilok semua ada stiker QRIS). Mantaplah...
QRIS memang lebih memudahkan, ga perlu perantara2 apalagi dunia digital, prinsipnya potong birokrasi/potong proses bisnis, nah klo pake perantara apalagi cuma bayar digital ya percuma aja kan ya. jalur makin panjang biaya perantara ada juga. Thanks QRIS
Kita rakyat Indo seharusnya berbangga dengan kebijakan pemerintah yg benar-benar mendorong digitalisasi nasional, terutama di perihal pembayaran menggunakan QR code ini. Faktanya, justru kita jauh lebih cepat daripada negara-negara barat, Jepang, dan juga Korsel. Contohnya Jepang, mereka udah duluan ada Line pay, Apple pay, dll. Tapi masih sangat terbatas di merchant-merchant besar di perkotaan. Sedangkan kita sudah di jalan yg benar mengikuti China. Di China semuanya udah pakai QR code. Dari kota besar hingga ke desa kecil. Dari restoran bintang 5 hingga ke pedagang buah yg dipikul. Benar-benar merata.... dan Indo pun sedang menuju ke arah sana pelan-pelan. Bedanya, di China ada WeChat pay dan Alipay. 2 ini yg paling terkenal dan keduanya tersambung langsung dgn rekening bank pemilik akun. Jadi jika melakukan pembayaran, maka uang di rekening otomatis terpotong. Sedangkan di Indo masih banyak dan bergerak sendiri. Apalagi semua apps dompet digital tidak terhubung langsung ke bank. Jadi kita kudu top up dulu dan kena biaya admin pula.
Beda bos bos nya dan swasta, Lalu tidak semua aplikasi e money lancar. contoh DANA sering gangguan topup dari bank terkadang tidak nyampe2 berjam2. belum beli pulsa juga sering gangguan. dan ini Hanya DANA belum aplikasi lain ya. Dana juga sering ke Hacker seperti uang transfer sendiri bayar biaya seperti biaya hotel biaya topup gaming. cek saja youtube search saldo dana terkuras.
Iya si. Sebagai mahasiswa yang masih mengandalkan uang saku dari ortu, saya dulu sering banget pakai ewallet. Banyak penjual jajan pinggir jalan hingga tempat makan di area kampus pada menyediakan pembayaran ewallet. Mulai dari biru, ungu, merah hingga oren. Tapi akhir-akhir ini banyak banget yg nyediain pembayaran Qris. Biasanya lgsung aja saya pakai app perbankan. Ngapain top up ewallet. Ada adminnya, nambah ribet pula. Jadi abis dapet transferan gak semua di ambil cash. Sisain di app perbankan buat belanja di tempat yg nyediain Qris. Ditambah lagi ketika belanja di e-commerce, kalau bayar pakai ewallet bakal dikenai admin lagi. Mending langsung pakai app perbankan. Lebih cepat dan gak ada admin tambahan.
Terima kasih kepada ust.Yusuf Mansur,anda telah mengenal kan pay tren, walau pun d cekal,tapi sekarang terbukti anda pelopor dompet Digital Indonesia..
Seiring perkembangan zaman dan pertembuhan teknologi yg semakin maju dan semakin simple maka d tahun 2100 nanti alat transaksi cukup memakai "NIAT dalam hati" saja untuk semua transaksi bisa berhasil dilakukan
Tukang jus seperti saya pun pakai Qris. Memang terbukti sangat memudahkan. Karena pengalaman dibayar dgn uang palsu itu sangat tidak mengenak kan. Dan HP kentang saya juga ga kepenuhan macam² aplikasi E-wallet. Andaikan ke depan nya, di pasar² tradisional & penjual buah juga pakai Qris....pasti lebih oke lagi. Sosialisasi & pengenalan di masyarakat bawah & golongan (maaf) tua perlu di tingkatkan.
@@cisco639 Kan dilapak ada HP kentang yg dibuat standby. Tinggal tunggu notifikasi masuk, baru pesanan diserahkan. Kalau pas sinyal jelek...baru saya rekomen kembali pakai cash.
Sewaktu saya ke Singapura, melihat warga di sana dipaksa bayar pakai barcode dengan hp, jam tangan pintar, kartu yang ditempel. Bahkan di bbrp toko dibiarkan tiap orang scan sendiri barang belanjanya, dan bayarnya pakai scan barcode. Di China, bahkan pasar di kaki lima bayarnya pakai scan barcode jg. Jadi uang kembalian logam sdh tidak ada lagi. Indonesia sebentar lagi akan seperti ini. Masih banyak toko yg belum punya Qris, tp sy lihat BI memang sedang mendorong semua bank promosi ini kemana2.
Ya pantas Bi mendorong umkm dan seluruh masyarakat Indonesia menggunakan Qris karna ada pajak 0,5 % dari total pembayaran kalau gk salah pajaknya saya lupa juga beberapa bulan yg lalu sempat cari info tentang Qris, dan menurut pedagang sangat di rugikan karna pajak dan masuknya uang ke rekening membutuhkan waktu 1× 24jam
@@mrex6912 pajak tersebut sebenarnya dibagi² ke dompet digital, penyelenggara merchant qris,dan juga BI itu sendiri.bdw BI masih menggratiskan fee qris sampai akhir tahun 2022,jika ada qris yang membebankan biaya fee ya bisa jadi qris tersebut mau ambil untung sendiri
di aceh sampe ke kampung2 pelosok udah pada pake QRIS, apalagi di kotak amal masjid dan warung2 namun tinggal menunggu waktu untuk sepenuhnya beralih ke digital
Jujur kurang setuju sama pendapat-nya, kalau E-Wallet mungkin bisa disandingkan dengan Bank instead of QRIS. Jadi keberadaan banking yg makin digital dan bisa pakai QRIS lah yg bisa makan porsi E-Wallet di offline merchant. Bukan QRISnya. Justru keberadaan QRIS kalau menurut pendapat gw komplementer dari cara/interface pembayaran yg tersedia. QRIS menggantikan Merchant Presented Method (MPM), yg sebelumnya masing-masing E-Wallet ngeluarin QR Code, sekarang jadi satu QR Code. E-Wallet juga masih relevan untuk pembayaran merchant online (baik itu app ataupun website), karena jauh lebih gampang dibandingkan alternatifnya. Makanya kalau ngelihat contoh E-Wallet yg lagi sulit bersaing ya bisa lihat dari mereka yg ekosistem integrasi appnya (online merchant) masih rendah.
Setuju bgt... qris msh komplementer bgt. Krn siapa yg gak tertarik ama diskonan atau cashback. Utk masalah seperti biaya top up ewallet skrg saya pk bank2 digital utk topup rata2 gratis kok
Saya adlah org yg prnh bkrja sbagai sales pt dika,yaitu memasarkan edc bca dan qris bca. Tpi utk daerah kedu dan skitrnya memang masih sngat sulit mengajak umkm ke arah digital. Sbnrnya klo sy amati stelah di lapangan maslah utamnya adlh perputaran ekonomi yg masih lemah,daya beli rendah dan pndpatan konsumen jg pas pasan. Jdi agak krg relevan jg dgn qris dan edc. Karena dikit dikit kena admin top up jg admin...
Saya pribadi menggunakan dompet digital justru sebagai jembatan untuk top up atau stor tunai , karena di tempat saya tidak semua bank ada atm setor tunai nya, kalo pun lewat teler ngantri 😁 Maklum nama nya juga hidup di desa 😅
Yg sangat menonjol manfaatnya ialah, mempermudah transaksi kecil sampai besar, tanpa ada kesalahan menghitung nominal. Anti uang palsu dan proses lebih cepat dan ringkas tanpa kembalian
Qris sangat membantu sih dan pemilik usaha kecil setidaknya harus punya. Sangat susah ketika bawa cash sedikit, saat di warung makan duit kurang, Atm jauh dll. Kalo ga ada qris sudah banget
Sejak ada QRIS, asik banget sih. Saya sejak dulu nggak pernah kejar cashback, bahkan saya cuma mau install tiga jenis e wallet waktu itu, supaya mudah mengelola keuangan : dua terhubung ke ride hailing, satu bisa terhubung ke semua ride hailing dan buat beli bbm. Semenjak ada QRIS, jadi bisa pakai aplikasi aja. Malah dengan gopay x bank jago, mengatur keuangan jadi mudah banget. E wallet masih dipakai buat top up game karena lebih mudah. Sejak pakai QRIS, udah minimal banget tarik tunai, karena di kota besar 70% tempat sudah bisa bayar pakai QRIS
Saya, nongkrong di warkop, pergi ke kebun binatang surabaya, terus bayar ip public, terus bayar biaya rumah sakit karena gak ikut bpjs. Sudah pakai QRIS. Memudahkan sekali. Yang gak mudah adalah tabungannya gak ada isinya.
Tapi mas rianto bener banged, saya dulu adalah pengguna semua dompet digital. Hampir semua dompet digital saya pakai, tapi skrg sejak ada biaya top up di setiap transaksi saya mulai malas top up dan mulai menggunakan qris. Dimana biaya top up digital di potong dr saldo yg mau kita top up. Sata lebih memilih Qris bca.
ane itu yaa, kadang gimana gitu, kalau bayar cash ke merchant ngasih 50 rb ATAU 100 rb, gak ada uang kecil aja mas, kami lagi habis uang kembalian, hedeehh. wkwkwk .. mantap dah QRIS jadi solusi buat yg ginian
E-wallet yang punya ekosistem bagus seperti Gopay, ShopeePay, LinkAja (yang ini karena di backup Himbara dan BUMN) keliatannya akan bertahan. Yang lain mati aja lah. Mending pakai mobile banking yg udah bisa scan QRIS juga, praktis ga perlu topup orang duitnya di situ juga.
Benar banget. Awalnya saya tertarik menginstal aplikasi gojek karena cari angkot dan ojek di sekitar kampus dulu susah banget. Dapat cashback, promo diskon dan bahkan bisa pernah gratis ride bikin senang. Saya merekomendasikan aplikasi gojek ke ibu dan saudara saya jadi mereka ikut pakai. Sampai akhirnya harga go-jek, go-car, dan go-food mahal karena ada biaya penanganan. Tidak ada diskon atau potongan meskipun sudah sering menggunakan dan mendaftar akun premium. Tidak ada lagi cashback bahkan ketika digunakan di aplikasi tokopedia yang merupakan partner apk gojek juga tidak ada lagi, Jika ada cashback dan potongan dengan pembayaran gopay di tokopedia, cuma dapat 2-3% saja dan itu pun jarang banget. Akhirnya balik lagi bayar pakai uang tunai. Ibu dan saudara saya juga sudah malas pakai dompet digital.
Menurut saya penggunaan "Dompet Digital" masih relevan ditengah keberadaan QRIS sebagai jembatan pembayaran. Data dari Bank Indonesia tahun 2021 menyatakan populasi orang dewasa Indonesia yang mencapai 181 juta, dengan persentase unbanked adalah 51% dan underbanked adalah 26%. Dengan besarnya populasi penduduk yang belum tersentuh layanan keuangan dan perbankan, maka dompet digital punya peluang besar untuk bertumbuh dan menjadi pelopor digitalisasi pembayaran. Beberapa orang juga masih suka top up e-wallet walau qris sudah ada di mobile banking, kenapa? Dompet digital seperti fungsinya adalah menampung dana yang akan digunakan untuk pembayaran, ini memberikan batasan sebarapa banyak uang yang boleh dipakai selama periode 1 bulan dan menjadi peringatan bagi kita apakah kita sudah hemat atau terlalu boros. Sedangkan fungsi utama rekening bank adalah tabungan, dan jika ini dipakai sebagai pembayaran bukan tidak mungkin malah akan mengganggu proses menabung.
Ada benarnya, meskipun ini bisa diatasi dg memiliki 2 rekening dalam 1 mobile banking, rekening pertama untuk tabungan dan rekening kedua untuk konsumtif, nanti ketika pembayaran pilih rekening kedua
Betul. Saya termasuk yang masih menggunakan dompet elektronik. Karena orientasinya yang berbeda. Kalau uang di bank itu bagi saya sebisa mungkin tidak boleh diotak-atik.
Kl gw, semenjak ada qris, dompet digital gk lagi kepake buat pembayaran offline toh duit di bank kepake layaknya dompet aja selama ini. Buat nabung gw jadinya lari ke reksadana karena susah/lama buat dicairin jadi ada jeda berpikir untuk diutak atik. Dompet digital ngemalasin krn tiap top-up kena charge seribu (g*p**). Tp saldo dompet digital tetap ada dari cashback online marketplace, dan tetap kepake buat ngurangin harga transaksi online.
@@StayKetosis Untuk DANA masih relevan menurut saya karena top up DANA melalui Alfamart tidak dikenakan biaya admin dan juga diberikan transfer gratis ke rekening bank 10 kali dalam sebulan. Saya adalah mahasiswa yang menyisihkan uang berinvestasi di reksadana dan pasar modal namun tidak memiliki akun bank konfensional tapi punya akun bank digital. Jadi DANA sangat membantu bagi saya untuk memindahkan uang ke rekening digital saya. Untuk sekarang, DANA mulai disaingi oleh shopeepay karena sudah mengadakan fitur transfer ke rekening bank instan, tanpa biaya, dan tanpa batasan transaksi. Untuk top up Shopeepay juga sangat flexible melalui indomaret dengan nominal minimum 20 ribu. Tanpa patokan seperti dana kelipatan 50 dan top upnya gratis.
Perkembangan ekonomi barat mulai dari cash > card > digital. Kita langsung lompat dari cash ke digital. Sebenernya bagus, tapi karena ini, sangat banyak yang malah punya ovo/gopay/dana dll duluan, sebelum punya kartu kredit. Tar kalo mau bayar rumah atau mobil pake kartu kredit, kredit scorenya jelek, malah ga bisa wkwk.
Ga peduli qris. Gw masih top up gopay, ovo, shopeepay soalnya gw masih suka pake gojek, grab, & shoppee. Mobile banking gw jg banyak, makanya gw beli hp yg memori internalnya gede🤣🤣
QRIS memang paling praktis digunakan, sayang masih banyak merchant2 besar yg belum familier pakai QRIS... malah ada merchant besar yg menegenakan charge jika membayar menggunakan QRIS...
Dunia ini emang seperti itu yakan, kita semua sepakat dunia ini liar, kalau mau bertahan dan maju harus membunuh tidak secara harfiah diartikan, kedepannya bakal buruh pabrik, supir, petani, dan akhirnya kita hanyalah manusia yang beribadah sembari menikmati hidup tanpa bekerja keras.
QRIS itu fitur yg wajib ada disetiap PJSP baik bank dan non bank. Kalau dibilang ngebunuh dompet digital kayaknya gak juga. Karena semua PJSP sudah ada fitur QRISnya. Ohya, model QRIS jg ada 2, issuer (pjsp aplikasi yg scan) dan acquirer (pjsp yg menerbitkan qr) SooltanPay di iklan akhir itu termasuk fokus bisnisnya di acquirer dia dari Telkom, dulu TMONEY, skrg di rebrand jd SooltanPay 😁
Dompet digital yang saat ini tersedia, akan mengikuti perkembangan zaman, tidak akan mati dalam waktu Deket dan akan trus tumbuh, di era yg akan datang, seperti dana, ovo, gopay, Spay dll, akan menjadi dompet digital seutuh nya setelah menambahkan cryptocurrency sebagai opsi penyimpanan aset.
Sebenarnya bukan pembunuh tapi pemersatu. Aturannya kalo udah ada ovo yg masuk di suatu outlet, gopay ga bisa masuk lagi buat masang QR nya disitu. Tapi yg mau bayar pake gopay bisa juga bayar di QR itu walaupun ovo yg masang QR nya. Dan sejak 2019 tuh semua merchant QR harus menggantinya dgn QR std QRIS, yg kalo ovo yg nerbitin, cuman ada logo ovo kecil dibawah gitu. Selain itu, jika dilihat sesaat gak ketahuan itu QR nya siapa, yg pasti semua dompet bisa dipake buat bayar disitu. Jadi sama2 diuntungkan, entah gimana pembagian fee nya tapi kyk gitulah kerjanya. Saya ngerti dikit krn kebetulan mantan karyawan ovo merchant sebelum diistirahatkan krn covid 😅😅
Aku masih di LinkAja Syariah, karena memang aku gunakan hanya untuk keperluan digital bukan untuk cari untung (bisa jadi riba, ngeri). Qris memudahkan sih, tinggal scan beres, terutama untuk amal (donasi), yang lainnya juga lumayan lah.
Cukup setuju sih. Sebelum ada qris, sekali top up saldo bisa jutaan perbulan di e wallet.. Tp semenjak marak qris, langsung pakai yg di bank. Lebih praktis.. Topup saldo e waller cuma kalau mau pakai promo dari suatu penyedianya aja.. kalau g ya langsung qris pakai aplikasi bank
Saya sempet tuh pake yang parkir Rp. 1 dari OVO, masih awal-awal dan bakar duit. Btw, kalau saya pribadi sampai sekarang belum pernah pake E-Wallet, kalau mau bayar paling debit card or cash.
kematian berasa cepat waktu gopay kena admin pembayaran tokped, padahal masih sekeluarga padahal insrall gojek cuma pake gopaynya... tinggal nunggu jago support qris aja nih hahaha
Menurutku beda teknologi. QRIS cara cepat buat transfer/bayar sedangkan dompet digital buat nyimpan uangnya. Masalahnya bukan di QRIS-nya tapi karena bank konvensional sekarang sudah punya m banking yang sebetulnya dompet digital juga. Jadi, kalau gak ada promo ya mending pakai m banking, top up tinggal ke bank/atm (tanpa fee), transfer beda bank sekarang sudah ada aplikasinya, dan jangkauan penggunaannya lebih meluas.
Andai bisa juga sebagai Pengganti setor tunai atm, saya sbg pedagang cukup terbantu adanya qris namun ngga sedikit yang masih pakai uang tunai, terkadang saya cukup kesulitan(malas) untuk setor tunai ke atm, krn gk bnyk atm setor tunai di daerahku, hny ada di atm kcp, jadi untuk setor tunai saya mengakalinya dengan menggunakan si oren atau biru putih dengan cara di mentopupnya lalu memindahkannya ke rekening akun bank saya.
Namun ada merchant yang mewajibkan pembayaran qris dari dompet digitial bukan dari qris bank konvensional yang mengharuskan kita untuk top up dompet digital dari bank kita dimana tentu dikenakan biaya admin
Kirain bakal mengedukasi, taunya iklan. Seharusnya di state di awal video kalau disponsorin, seperti kebanyakan youtuber di luar negeri, biar ujungnya kita audiens ga kecewa.
Namun semua utopia itu mungkin dapat digagalkan dan dihadang oleh satu masalah yang masih berlanjut di negara ini, ya... Internet. Mulai dari masalah sinyal yang belum merata hingga wilayah2 tertentu yang mungkin belum tercover sinyal internet
Saran saya apabila anda perlu, coba dulu saja. Rating aplikasi2 indo aneh2. Lihat rating aplikasi saham indo itu ratingnya juga ga jauh2 dari 3-4 Banking indo pun juga apalagi klo digital bank yg promonya abis pasti di review bomb. Kalau ha suka ya sudah lepas aja.
Tapi yang masih unggul dari Dompet Digital adalah ngga ada biaya admin saat transfer antar bank. Itulah satu sebab saya masih gunakan DANA. Kalau bank Konvensional menerapkan sistem tidak ada biaya Admin transfer antar Bank, saya akan langsung Uninstall Dompet Digital.
Kirain dulu qris bisa dibaca disemua bank atau dompet digital, ternyata qris nya mandiri/link aja gak bisa dibaca oleh qrisnya bsm atau dompet digital lainnya, jd gimana ktnya 1 qris bisa dibaca oleh semua ?
sejauh ini, pembayaran pake qris lancar sih tanpa harus tf lagi ke go, vo, sp, atau dn dengan berbagai limitasi dan potongan disetiap transfer ( sayang aja potongan walaupun cum seribu juga). Apalagi kalo storenya gabisa pembayaran lewat salah satu dompet tersebut.
Iya sih, sekarang udah ga pake lagi dompet digital, sekarang mbanking sudah jadi dompet digital ditambah bisa qris, simple deh tanpa top up. Kekurangannya ga ada diskon aja sih
Asal ada Cashback macem gopay coin, pake itu Kl gk ada ya pake QRIS BCA Cmn enaknya pake ewallet (shopee, aku pakenya itu sama gopay doang) itu biaya admin 500, kirim ke rekening orang bisa full Jadi klo mau transfer antar bank, daripada biaya admin sampe 6000+, isi shopee dulu baru ke rek temen.. wkwk
menurut saya ya e wallet tetap dengan pelanggan masing2, karena gak semua org mau pake fasilitas qris via mobile banking, lebih banyak yg masih mengandalkan ewallet krn punya promo masing2
Qris malah jadi jembatan dompet digital. Dulu bayar kaiacces cuma bisa pake dompet digital linkaja, berkat qris sekarang bisa bayar kaiacces lewat shopeepay juga. Dompet digital yg biasa gw pake shopeepay, buat belanja, beli pulsa, kuota internet & token listrik.
tadinya ragu dan bingung mau pake QRIS, tapi begitu sekali pakai (saya pakai BCA), ternyata lebih praktis, tidak pelu top up dan tidak perlu install macam macam dompet digital lagi, yang sudah lama tidak saya pakai ada OVO (padahal dulu ketergantungan sekali dengan yang satu ini), LinkAja (karena terkoneksi dengan mypertamina)
Qris tujuannya biar pembayaran dari semua E-wallet dan M-banking bisa jadi satu. Qris juga yang mengeluarkan dari macam macam acquiring. Shopeepay ada Qris, LinkAja Qris, Nobu Qris. Cuman rawan sering gagal d issuer terkait klo pembayaran scan QrisEwallet lewat M-banking, saat transaksi sudah berhasil ternyata nyangkut. msh perlu dibenahin lagi. Jd msh was was tkut klo beda issuernya dengan Qris acquiringnya. Tapi idenya bagus memang akan lambat laun Ewallet akan kalah sih karna orang tidak perlu memindahkan uangnya ke Ewallet dari rekening. Mudahan kartu GPN juga berhasil jalan biar semua kartu atm gratis dipakai di semua edc dan atm
QRIS salah satu langkah terobosan yang juara dari pemerintah sih.
Mempermudah banget buat transaksi, mau bank kamu apa, dompet digital kamu apa, selama nerima QRIS mah pokoknya bisa transaksi.
Kekurangannya adalah tidak ada menu void atau refund aja, jadi kalau buat toko2 yang rantai manajemennya panjang, prosesnya ga semudah CC atau Debit kalau ada kesalahan atau kegagalan transaksi yg menyebabkan dana customer harus di refund.
satu lagi, transaksi qris di beberapa bank pas weekend uang belum langsung masuk, uang masuk pada hari kerja
keren pandangannya bang
Kena cas gak sih ini??
@@Makil-d7p kayaknya kenak, deh.
soalnya mbakku beberapa kali makan di warung kadang yang jual jutek kalo dia bayarnya pake qris 😂
@@Makil-d7p Saya punya merhant yang melayani pembayaran QRIS ada biayanya 0.7% atau kalau ada uang masuk Rp 1.000.000 kena potong Rp 7.000
"QRIS".... Salah satu (atau mungkin satu2 nya) teknologi Indonesia yg paling maju di dunia bahkan lebih maju dr eropa/us sekalipun. Apalagi aplikasinya khas Indonesia dg semangat gotong royong, ringkas dan adil utk semua (dr toko mahal di mal smpe tukang cilok semua ada stiker QRIS). Mantaplah...
Baru kemaren malem beli nasgor di abang gerobak pake qris.
canggih dan datanya konek ke perpajakan ^_^
qr payment di luar udah biasa om, apalagi china.
@@aluvimotoblog iya memang, tapi qris ini integrated dengan hampir semua e-wallet yg ada di indonesia
@@aluvimotoblog di china bukannya kartu ya kek jepang?
Untuk yang punya duit masih puluhan juga atau bahkan ratusan ribu dompet digital tetap menjadi pilihan. Justru dengan adanya QRIS pengguna dompet digital yang gak punya rekening digital jadi dimudahkan
yang awardee beasiswa Bank Indonesia, pasti ditugasin buat promosi dan memeriahkan QRIS. 1 payment untuk semua barcode. saya sih sebagai developer IT bukan terkesan dengan QRISnya, tapi terkesan dengan cara BI untuk memberdayakan awardee beasiswanya untuk mempromosikan QRIS secara massive. good job
Saya bang, anggota genbi 2 tahun berturut-turut, akrab bgt dgn sosialisasi qris hehe
@@muhamadgiriwiguna3648 dari univ mana gan? skrng dah lulus apa smt 8? wkwkw mantap
@@mochraflimuharomr7532 dari Universitas Kuningan, baru lukus thn ini
Hehehe saya juga nih
Salam GenBI
bahasannya bagus dan menarik bang Rianto Astono kali ini 👍👍... lucunya setelah bahas panjang lebar klo QRIS itu Pembunuh e-wallet ... eh di akhir video ada 'iklan' SooltanPay yg diendorse 😅... laa bukannya SooltanPay ini bentuk e-wallet baru dan baru lahir juga... ya bisa bakal kena dampak QRIS juga donk ... jadi semacam paradoks kan ^_^😎
Sepemikiran 😅
QRIS adalah kemajuan Teknologi Finansial Indonesia
Salah satu (atau mungkin satu2 nya) teknologi Indonesia yg paling maju di dunia bahkan lebih maju dr eropa/us sekalipun. Apalagi aplikasinya khas Indonesia dg semangat gotong royong, ringkas dan adil utk semua (dr toko mahal di mal smpe tukang cilok semua ada stiker QRIS). Mantaplah...
yup betul.. tanpa diskon tanpa admin damai
@@febriyantosutaryat5775 sebagian ada yang kasih potongan MDR, kalau potongan ini ga ada udh bener" bisa gantiin cash
QRIS memang lebih memudahkan, ga perlu perantara2 apalagi dunia digital, prinsipnya potong birokrasi/potong proses bisnis, nah klo pake perantara apalagi cuma bayar digital ya percuma aja kan ya. jalur makin panjang biaya perantara ada juga. Thanks QRIS
Kita rakyat Indo seharusnya berbangga dengan kebijakan pemerintah yg benar-benar mendorong digitalisasi nasional, terutama di perihal pembayaran menggunakan QR code ini.
Faktanya, justru kita jauh lebih cepat daripada negara-negara barat, Jepang, dan juga Korsel.
Contohnya Jepang, mereka udah duluan ada Line pay, Apple pay, dll.
Tapi masih sangat terbatas di merchant-merchant besar di perkotaan.
Sedangkan kita sudah di jalan yg benar mengikuti China.
Di China semuanya udah pakai QR code. Dari kota besar hingga ke desa kecil. Dari restoran bintang 5 hingga ke pedagang buah yg dipikul. Benar-benar merata.... dan Indo pun sedang menuju ke arah sana pelan-pelan.
Bedanya, di China ada WeChat pay dan Alipay.
2 ini yg paling terkenal dan keduanya tersambung langsung dgn rekening bank pemilik akun. Jadi jika melakukan pembayaran, maka uang di rekening otomatis terpotong.
Sedangkan di Indo masih banyak dan bergerak sendiri.
Apalagi semua apps dompet digital tidak terhubung langsung ke bank. Jadi kita kudu top up dulu dan kena biaya admin pula.
Beda bos bos nya dan swasta, Lalu tidak semua aplikasi e money lancar.
contoh DANA sering gangguan topup dari bank terkadang tidak nyampe2 berjam2.
belum beli pulsa juga sering gangguan. dan ini Hanya DANA belum aplikasi lain ya.
Dana juga sering ke Hacker seperti uang transfer sendiri bayar biaya seperti biaya hotel biaya topup gaming.
cek saja youtube search saldo dana terkuras.
terimakasih Bank Indonesia.. dari sekian banyak inovasi dari BUMN, ini salah satu yg sangat bermanfaat.
Yg harus berterima kasih seharusnya BI... karena bisa mencatat seluruh transaksi di masyarakat tanpa perlu susah payah😊😅
Iya si. Sebagai mahasiswa yang masih mengandalkan uang saku dari ortu, saya dulu sering banget pakai ewallet. Banyak penjual jajan pinggir jalan hingga tempat makan di area kampus pada menyediakan pembayaran ewallet. Mulai dari biru, ungu, merah hingga oren.
Tapi akhir-akhir ini banyak banget yg nyediain pembayaran Qris. Biasanya lgsung aja saya pakai app perbankan. Ngapain top up ewallet. Ada adminnya, nambah ribet pula. Jadi abis dapet transferan gak semua di ambil cash. Sisain di app perbankan buat belanja di tempat yg nyediain Qris. Ditambah lagi ketika belanja di e-commerce, kalau bayar pakai ewallet bakal dikenai admin lagi. Mending langsung pakai app perbankan. Lebih cepat dan gak ada admin tambahan.
kris juga ada admin juga
@@bennyloveaiart tapi bukannya masih dibebankan kepada penjual, untuk pembeli saat ini belum?
Gw masih pake gopay, krn bisa pake fingerprint scan buat auth nya,
Kalo tau boleh dong bank apa yg udh bisa gini jg?
@@fahmiirfan6923 jeniuspay sma octo
@@aminwijaya5249 wah jenius kyknya nanti dulu deh, appnya kurang swift buat hp midclass
Terima kasih kepada ust.Yusuf Mansur,anda telah mengenal kan pay tren, walau pun d cekal,tapi sekarang terbukti anda pelopor dompet Digital Indonesia..
Seiring perkembangan zaman dan pertembuhan teknologi yg semakin maju dan semakin simple maka d tahun 2100 nanti alat transaksi cukup memakai "NIAT dalam hati" saja untuk semua transaksi bisa berhasil dilakukan
🤣
Di bayar pakai baca sholawat dlm hati
Ketik 1 untuk masuk surga
Terima kasih, sudah membuka wawasan dan pengetahuan saya tentang pembayaran digital yang lebih mudah dan sederhana..
Tukang jus seperti saya pun pakai Qris. Memang terbukti sangat memudahkan. Karena pengalaman dibayar dgn uang palsu itu sangat tidak mengenak kan. Dan HP kentang saya juga ga kepenuhan macam² aplikasi E-wallet.
Andaikan ke depan nya, di pasar² tradisional & penjual buah juga pakai Qris....pasti lebih oke lagi. Sosialisasi & pengenalan di masyarakat bawah & golongan (maaf) tua perlu di tingkatkan.
Pake qris ga pernah ke tipu bang? Misalnya bilang udah bayar taunya belom.
@@cisco639 Kan dilapak ada HP kentang yg dibuat standby.
Tinggal tunggu notifikasi masuk, baru pesanan diserahkan. Kalau pas sinyal jelek...baru saya rekomen kembali pakai cash.
Terserah mo ngiklan atau nggk , tapi kontennya bagus krn sudah membuka wawasan. 👍
Sewaktu saya ke Singapura, melihat warga di sana dipaksa bayar pakai barcode dengan hp, jam tangan pintar, kartu yang ditempel. Bahkan di bbrp toko dibiarkan tiap orang scan sendiri barang belanjanya, dan bayarnya pakai scan barcode.
Di China, bahkan pasar di kaki lima bayarnya pakai scan barcode jg. Jadi uang kembalian logam sdh tidak ada lagi.
Indonesia sebentar lagi akan seperti ini. Masih banyak toko yg belum punya Qris, tp sy lihat BI memang sedang mendorong semua bank promosi ini kemana2.
Ya pantas Bi mendorong umkm dan seluruh masyarakat Indonesia menggunakan Qris karna ada pajak 0,5 % dari total pembayaran kalau gk salah pajaknya saya lupa juga beberapa bulan yg lalu sempat cari info tentang Qris, dan menurut pedagang sangat di rugikan karna pajak dan masuknya uang ke rekening membutuhkan waktu 1× 24jam
@@mrex6912 betul. Ada transaction fee sekitar 0.5%
@@mrex6912 pajak tersebut sebenarnya dibagi² ke dompet digital, penyelenggara merchant qris,dan juga BI itu sendiri.bdw BI masih menggratiskan fee qris sampai akhir tahun 2022,jika ada qris yang membebankan biaya fee ya bisa jadi qris tersebut mau ambil untung sendiri
di aceh sampe ke kampung2 pelosok udah pada pake QRIS, apalagi di kotak amal masjid dan warung2
namun tinggal menunggu waktu untuk sepenuhnya beralih ke digital
@@irfnrdh mantap
Kalau nyimpen uang cash , terkadang suka ilang ilangan , atau lupa naruh .
Makanya lebih suka pake dompet digital.
Saya sebagai anak GenBI, penerima beasiswa Bank Indonesia wajib share konten edukatif seperti ini sih.
Penggunaan QRIS akan makin tinggi, jika semua merchant/pedagang sdh menerima layanan ini. Termasuk ke pedagang keliling.....
mantap banget sih.. QRIS ini keliatannya
tapi entah penerapannya gimana
QRIS itu memudahkan banget buat pembayaran,, ga perlu banyak2 instal aplikasi,,
Jujur kurang setuju sama pendapat-nya, kalau E-Wallet mungkin bisa disandingkan dengan Bank instead of QRIS. Jadi keberadaan banking yg makin digital dan bisa pakai QRIS lah yg bisa makan porsi E-Wallet di offline merchant. Bukan QRISnya.
Justru keberadaan QRIS kalau menurut pendapat gw komplementer dari cara/interface pembayaran yg tersedia. QRIS menggantikan Merchant Presented Method (MPM), yg sebelumnya masing-masing E-Wallet ngeluarin QR Code, sekarang jadi satu QR Code.
E-Wallet juga masih relevan untuk pembayaran merchant online (baik itu app ataupun website), karena jauh lebih gampang dibandingkan alternatifnya. Makanya kalau ngelihat contoh E-Wallet yg lagi sulit bersaing ya bisa lihat dari mereka yg ekosistem integrasi appnya (online merchant) masih rendah.
Betul...
setuju. jadi 1 QR bisa dipakai oleh banyak e walet , klo gak ada qris mungkin etalase penjual di penuhi qr , jatuhnya memajang qr bukan barang wkwkek
Setuju
Setuju bgt... qris msh komplementer bgt. Krn siapa yg gak tertarik ama diskonan atau cashback. Utk masalah seperti biaya top up ewallet skrg saya pk bank2 digital utk topup rata2 gratis kok
sepemikiran 👍
meskipun iklan, tapi edukatif. gua setuju sih
betul sih, sekarang lebih sering pakai scan QRIS langsung dari app BCA, pakai gopay kalau cm gofood..
Saya adlah org yg prnh bkrja sbagai sales pt dika,yaitu memasarkan edc bca dan qris bca. Tpi utk daerah kedu dan skitrnya memang masih sngat sulit mengajak umkm ke arah digital. Sbnrnya klo sy amati stelah di lapangan maslah utamnya adlh perputaran ekonomi yg masih lemah,daya beli rendah dan pndpatan konsumen jg pas pasan. Jdi agak krg relevan jg dgn qris dan edc. Karena dikit dikit kena admin top up jg admin...
Saya pribadi menggunakan dompet digital justru sebagai jembatan untuk top up atau stor tunai , karena di tempat saya tidak semua bank ada atm setor tunai nya, kalo pun lewat teler ngantri 😁 Maklum nama nya juga hidup di desa 😅
Yg sangat menonjol manfaatnya ialah, mempermudah transaksi kecil sampai besar, tanpa ada kesalahan menghitung nominal. Anti uang palsu dan proses lebih cepat dan ringkas tanpa kembalian
Qris sangat membantu sih dan pemilik usaha kecil setidaknya harus punya. Sangat susah ketika bawa cash sedikit, saat di warung makan duit kurang, Atm jauh dll. Kalo ga ada qris sudah banget
Qris sangat memudahkan ,wlpn ATM tinggal 10rb bisa buat ngopi
Sejak ada QRIS, asik banget sih. Saya sejak dulu nggak pernah kejar cashback, bahkan saya cuma mau install tiga jenis e wallet waktu itu, supaya mudah mengelola keuangan : dua terhubung ke ride hailing, satu bisa terhubung ke semua ride hailing dan buat beli bbm. Semenjak ada QRIS, jadi bisa pakai aplikasi aja. Malah dengan gopay x bank jago, mengatur keuangan jadi mudah banget. E wallet masih dipakai buat top up game karena lebih mudah. Sejak pakai QRIS, udah minimal banget tarik tunai, karena di kota besar 70% tempat sudah bisa bayar pakai QRIS
Saya, nongkrong di warkop, pergi ke kebun binatang surabaya, terus bayar ip public, terus bayar biaya rumah sakit karena gak ikut bpjs. Sudah pakai QRIS. Memudahkan sekali. Yang gak mudah adalah tabungannya gak ada isinya.
Tapi mas rianto bener banged, saya dulu adalah pengguna semua dompet digital. Hampir semua dompet digital saya pakai, tapi skrg sejak ada biaya top up di setiap transaksi saya mulai malas top up dan mulai menggunakan qris. Dimana biaya top up digital di potong dr saldo yg mau kita top up. Sata lebih memilih Qris bca.
ane itu yaa, kadang gimana gitu, kalau bayar cash ke merchant ngasih 50 rb ATAU 100 rb, gak ada uang kecil aja mas, kami lagi habis uang kembalian, hedeehh. wkwkwk .. mantap dah QRIS jadi solusi buat yg ginian
Gw sekarang sering bgt pake QRIS . mudah, praktis, tepat . gak pusing kembalian
Dompet digital juga sama aja kalo bayar pake QR gak ada kembalian, cuma bedanya kudu top up dulu 😂
E-wallet yang punya ekosistem bagus seperti Gopay, ShopeePay, LinkAja (yang ini karena di backup Himbara dan BUMN) keliatannya akan bertahan. Yang lain mati aja lah. Mending pakai mobile banking yg udah bisa scan QRIS juga, praktis ga perlu topup orang duitnya di situ juga.
Benar banget. Awalnya saya tertarik menginstal aplikasi gojek karena cari angkot dan ojek di sekitar kampus dulu susah banget. Dapat cashback, promo diskon dan bahkan bisa pernah gratis ride bikin senang. Saya merekomendasikan aplikasi gojek ke ibu dan saudara saya jadi mereka ikut pakai. Sampai akhirnya harga go-jek, go-car, dan go-food mahal karena ada biaya penanganan. Tidak ada diskon atau potongan meskipun sudah sering menggunakan dan mendaftar akun premium. Tidak ada lagi cashback bahkan ketika digunakan di aplikasi tokopedia yang merupakan partner apk gojek juga tidak ada lagi, Jika ada cashback dan potongan dengan pembayaran gopay di tokopedia, cuma dapat 2-3% saja dan itu pun jarang banget. Akhirnya balik lagi bayar pakai uang tunai. Ibu dan saudara saya juga sudah malas pakai dompet digital.
Menurut saya penggunaan "Dompet Digital" masih relevan ditengah keberadaan QRIS sebagai jembatan pembayaran. Data dari Bank Indonesia tahun 2021 menyatakan populasi orang dewasa Indonesia yang mencapai 181 juta, dengan persentase unbanked adalah 51% dan underbanked adalah 26%.
Dengan besarnya populasi penduduk yang belum tersentuh layanan keuangan dan perbankan, maka dompet digital punya peluang besar untuk bertumbuh dan menjadi pelopor digitalisasi pembayaran.
Beberapa orang juga masih suka top up e-wallet walau qris sudah ada di mobile banking, kenapa? Dompet digital seperti fungsinya adalah menampung dana yang akan digunakan untuk pembayaran, ini memberikan batasan sebarapa banyak uang yang boleh dipakai selama periode 1 bulan dan menjadi peringatan bagi kita apakah kita sudah hemat atau terlalu boros. Sedangkan fungsi utama rekening bank adalah tabungan, dan jika ini dipakai sebagai pembayaran bukan tidak mungkin malah akan mengganggu proses menabung.
Ada benarnya, meskipun ini bisa diatasi dg memiliki 2 rekening dalam 1 mobile banking, rekening pertama untuk tabungan dan rekening kedua untuk konsumtif, nanti ketika pembayaran pilih rekening kedua
Betul. Saya termasuk yang masih menggunakan dompet elektronik. Karena orientasinya yang berbeda. Kalau uang di bank itu bagi saya sebisa mungkin tidak boleh diotak-atik.
Kl gw, semenjak ada qris, dompet digital gk lagi kepake buat pembayaran offline toh duit di bank kepake layaknya dompet aja selama ini. Buat nabung gw jadinya lari ke reksadana karena susah/lama buat dicairin jadi ada jeda berpikir untuk diutak atik.
Dompet digital ngemalasin krn tiap top-up kena charge seribu (g*p**). Tp saldo dompet digital tetap ada dari cashback online marketplace, dan tetap kepake buat ngurangin harga transaksi online.
gopay karena punya ekosistem gojek gofood dkk, plus joint sama toped, maka dia masih akan eksis :)
Kalau dana link aja dkk, punya potensi cepet mati
@@StayKetosis Untuk DANA masih relevan menurut saya karena top up DANA melalui Alfamart tidak dikenakan biaya admin dan juga diberikan transfer gratis ke rekening bank 10 kali dalam sebulan. Saya adalah mahasiswa yang menyisihkan uang berinvestasi di reksadana dan pasar modal namun tidak memiliki akun bank konfensional tapi punya akun bank digital. Jadi DANA sangat membantu bagi saya untuk memindahkan uang ke rekening digital saya. Untuk sekarang, DANA mulai disaingi oleh shopeepay karena sudah mengadakan fitur transfer ke rekening bank instan, tanpa biaya, dan tanpa batasan transaksi. Untuk top up Shopeepay juga sangat flexible melalui indomaret dengan nominal minimum 20 ribu. Tanpa patokan seperti dana kelipatan 50 dan top upnya gratis.
Perkembangan ekonomi barat mulai dari cash > card > digital.
Kita langsung lompat dari cash ke digital. Sebenernya bagus, tapi karena ini, sangat banyak yang malah punya ovo/gopay/dana dll duluan, sebelum punya kartu kredit. Tar kalo mau bayar rumah atau mobil pake kartu kredit, kredit scorenya jelek, malah ga bisa wkwk.
Justru menurut saya dengan digabungkannya penggunaan qris dan e wallet malah makin mempermudah
emang semuanya akan serba digital hingga akhirnya "shutdown" dan kembali ke "jaman batu".
Asli jago banget buat iklan, terpesona
Ga peduli qris. Gw masih top up gopay, ovo, shopeepay soalnya gw masih suka pake gojek, grab, & shoppee. Mobile banking gw jg banyak, makanya gw beli hp yg memori internalnya gede🤣🤣
Efektif namun tidak efisien
@@muhamadgiriwiguna3648 gue spay sama seabank gk ada admin sama sekali, apalagi bunga 6% mayan lah
@@hendradek6339 semua hanya sementara
@@hendradek6339 tidak akan abadi
@@robilfadli5638 gue gk peduli kalo masih berguna
QRIS juga digunakan di beberapa negara Asia tenggara keren sih
Ini baru inovatif
Mantap yaa .. intinya juga SooltanRI hhe
Makasih Bang
Emang paling enak pake qris, langsung buka mbanking
Sangat setuju .
💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗
SANGAT BERMAMFAAT BANGET
Hatur nuhun
Jadinya story telling dan ujung nya soft dan hypno selling toh mas mas.hehe..
Fee tergolong nya besar untuk toko grosiran yg cm ambil margin kecil.
QRIS memang paling praktis digunakan, sayang masih banyak merchant2 besar yg belum familier pakai QRIS... malah ada merchant besar yg menegenakan charge jika membayar menggunakan QRIS...
mungkin karena pajak dari qris dibebankan pada penjual mas
@Ibad Tzy limit 20jt perbulan, pertransaksi, atau perhari?
@Ibad Tzy yahh kecil dong ya. okayy makasih infonya. soalnya sy selama ini pakai qris bank
Karna merchant kena charge dari Qris 0,7% 😁
prinsipnya teknologi untuk mempermudah mencapai task,masalah untung rugi itu proses marketing.untung nya ga di monopoli opsi2 proses pembayaran
Dunia ini emang seperti itu yakan, kita semua sepakat dunia ini liar, kalau mau bertahan dan maju harus membunuh tidak secara harfiah diartikan, kedepannya bakal buruh pabrik, supir, petani, dan akhirnya kita hanyalah manusia yang beribadah sembari menikmati hidup tanpa bekerja keras.
Saya setuju qris, ga ribet, ga perlu banyak dompet digital, pakai m-banking pun bisa bayar
QRIS itu fitur yg wajib ada disetiap PJSP baik bank dan non bank. Kalau dibilang ngebunuh dompet digital kayaknya gak juga. Karena semua PJSP sudah ada fitur QRISnya.
Ohya, model QRIS jg ada 2, issuer (pjsp aplikasi yg scan) dan acquirer (pjsp yg menerbitkan qr)
SooltanPay di iklan akhir itu termasuk fokus bisnisnya di acquirer dia dari Telkom, dulu TMONEY, skrg di rebrand jd SooltanPay 😁
Dompet digital yang saat ini tersedia, akan mengikuti perkembangan zaman, tidak akan mati dalam waktu Deket dan akan trus tumbuh, di era yg akan datang, seperti dana, ovo, gopay, Spay dll, akan menjadi dompet digital seutuh nya setelah menambahkan cryptocurrency sebagai opsi penyimpanan aset.
Sebenarnya bukan pembunuh tapi pemersatu. Aturannya kalo udah ada ovo yg masuk di suatu outlet, gopay ga bisa masuk lagi buat masang QR nya disitu. Tapi yg mau bayar pake gopay bisa juga bayar di QR itu walaupun ovo yg masang QR nya. Dan sejak 2019 tuh semua merchant QR harus menggantinya dgn QR std QRIS, yg kalo ovo yg nerbitin, cuman ada logo ovo kecil dibawah gitu. Selain itu, jika dilihat sesaat gak ketahuan itu QR nya siapa, yg pasti semua dompet bisa dipake buat bayar disitu. Jadi sama2 diuntungkan, entah gimana pembagian fee nya tapi kyk gitulah kerjanya. Saya ngerti dikit krn kebetulan mantan karyawan ovo merchant sebelum diistirahatkan krn covid 😅😅
biar di klik, judulnya jadi menarik kan wkwkwk
Lebih tepatnya pisau bermata 2, bisa memudahkan dan bisa membunuh saldo... gitu aj sih simple. Balik lg ke management keuangan masing2 individu.
Masih pake gopay buat byr gofut, ovo buat grabfut, shopeepay buat shopee, dan Dana buat transfer antarbank. Udah uninstal linkaja krn jarang dipake
hal ini yang pernah ku tanyakan waktu ada seminar nya dana di ui, akhirnya terwujud ada qris
Aku masih di LinkAja Syariah, karena memang aku gunakan hanya untuk keperluan digital bukan untuk cari untung (bisa jadi riba, ngeri). Qris memudahkan sih, tinggal scan beres, terutama untuk amal (donasi), yang lainnya juga lumayan lah.
SPOTTED, palembang indah mall ehehe
Cukup setuju sih. Sebelum ada qris, sekali top up saldo bisa jutaan perbulan di e wallet..
Tp semenjak marak qris, langsung pakai yg di bank. Lebih praktis..
Topup saldo e waller cuma kalau mau pakai promo dari suatu penyedianya aja.. kalau g ya langsung qris pakai aplikasi bank
Kirain beneran efek negatif qris ternyata iklan.😁
Saya sempet tuh pake yang parkir Rp. 1 dari OVO, masih awal-awal dan bakar duit. Btw, kalau saya pribadi sampai sekarang belum pernah pake E-Wallet, kalau mau bayar paling debit card or cash.
Lah katanya pake parkir Rp1 OVO, habis itu kok bilang gak pernah pake e-wallet? Maksudnya gimana? OVO kan e-wallet juga.
Tidak konsisten,seperti pejabat irlandia
Pernyataan tidak konsisten seperti pejabat Indiah....
Memang sangat memudahkan buat sy yg jarang bawa duit wkwkkw
kematian berasa cepat waktu gopay kena admin pembayaran tokped, padahal masih sekeluarga
padahal insrall gojek cuma pake gopaynya...
tinggal nunggu jago support qris aja nih hahaha
Menurutku beda teknologi. QRIS cara cepat buat transfer/bayar sedangkan dompet digital buat nyimpan uangnya. Masalahnya bukan di QRIS-nya tapi karena bank konvensional sekarang sudah punya m banking yang sebetulnya dompet digital juga. Jadi, kalau gak ada promo ya mending pakai m banking, top up tinggal ke bank/atm (tanpa fee), transfer beda bank sekarang sudah ada aplikasinya, dan jangkauan penggunaannya lebih meluas.
Transfer beda bank pakai aplikasi apa kak?
@@robilfadli5638 flip?
Tapi ada kekurangan bank yaitu mutasi bulanan
@@FcLmyid Mutasi bulanan itu apa ya kak?
@@AndreaAlison potongan wajib kisaran 2.5K - 12K (Tergantung Jenis Kartu dan Bank)
Cakep ini bang ulasannya ..🙌🤝
Andai bisa juga sebagai Pengganti setor tunai atm, saya sbg pedagang cukup terbantu adanya qris namun ngga sedikit yang masih pakai uang tunai, terkadang saya cukup kesulitan(malas) untuk setor tunai ke atm, krn gk bnyk atm setor tunai di daerahku, hny ada di atm kcp, jadi untuk setor tunai saya mengakalinya dengan menggunakan si oren atau biru putih dengan cara di mentopupnya lalu memindahkannya ke rekening akun bank saya.
Aplikasi ini sangat mudah buat menipu pembayaran...yg suka menipu org lain cocok nih 🔥💯
Qris cukup bermanfaat,, tapi klo tiap transaksi dikenai charge ya lumayan.. sekali transaksi 3rb aja,, tggal dikalikan.. lumayan juga..
sooltan pay sama saja dengan dompet lain, mending pake QRIS saja, gk perlu ribet
Namun ada merchant yang mewajibkan pembayaran qris dari dompet digitial bukan dari qris bank konvensional yang mengharuskan kita untuk top up dompet digital dari bank kita dimana tentu dikenakan biaya admin
Kirain bakal mengedukasi, taunya iklan. Seharusnya di state di awal video kalau disponsorin, seperti kebanyakan youtuber di luar negeri, biar ujungnya kita audiens ga kecewa.
Noted. Thanks.
setuju.. 😂 ending berasa kaya males.. 😆
@@rickzho7969 wkwkwk....
iya tuh disclaimer di awal dulu harusnya, sesuai aturan TH-cam
Saya sudah daftar QRIS di DANA, cukup upgrade ke bisnis otomatis dapet QRIS
Qris memang memudahkan tpi tak akn bsa mnggnti kan Dana Gopay ShopeePay Krena qris itu byar pjual yg bayar
Semakin mudah untuk diakali, tinggal tukar QR kode pemilik Toko dengan punya sendiri semua akan Bayar barang yang dibelinya ke rekening Penukar
Tetep lebih efisien mbanking langsung nyimpen direkening uangnya.
Ewallet ribet harus top up lah.. tarik lah...
Namun semua utopia itu mungkin dapat digagalkan dan dihadang oleh satu masalah yang masih berlanjut di negara ini, ya...
Internet.
Mulai dari masalah sinyal yang belum merata hingga wilayah2 tertentu yang mungkin belum tercover sinyal internet
emang mantap lah qris ini 😂😂
Mantaap...
Asli, ini aplikasi yang saya butuhkan.
Terimakasih bang
Tapi kok ratingnya jelek banget ya?
Saran saya apabila anda perlu, coba dulu saja. Rating aplikasi2 indo aneh2.
Lihat rating aplikasi saham indo itu ratingnya juga ga jauh2 dari 3-4
Banking indo pun juga apalagi klo digital bank yg promonya abis pasti di review bomb.
Kalau ha suka ya sudah lepas aja.
Tapi yang masih unggul dari Dompet Digital adalah ngga ada biaya admin saat transfer antar bank. Itulah satu sebab saya masih gunakan DANA.
Kalau bank Konvensional menerapkan sistem tidak ada biaya Admin transfer antar Bank, saya akan langsung Uninstall Dompet Digital.
Ada dong
Memang sih rata2 yg transaksi QRIS tempat sy kebanyakan pake Mbanking. Yg promonga ga kalah sama e wallet
hp install dana karena salah satu pembayaran di ipad apple.
yg lain udah diurus bca dgn qris. masalahnya kemarin koneksi jelek gak bisa pakai qris
Manis, promo cakep bener dengan segala opininya.
Selamat bertransformasi, KENGKAWAN go to 100M
Qris emang worth it seh lebih cepat lebih akurat tp terkadang penjual hanya memajang namun sering bilang gabisa digunakan
Kirain dulu qris bisa dibaca disemua bank atau dompet digital, ternyata qris nya mandiri/link aja gak bisa dibaca oleh qrisnya bsm atau dompet digital lainnya, jd gimana ktnya 1 qris bisa dibaca oleh semua ?
sejauh ini, pembayaran pake qris lancar sih tanpa harus tf lagi ke go, vo, sp, atau dn dengan berbagai limitasi dan potongan disetiap transfer ( sayang aja potongan walaupun cum seribu juga). Apalagi kalo storenya gabisa pembayaran lewat salah satu dompet tersebut.
Iya sih, sekarang udah ga pake lagi dompet digital, sekarang mbanking sudah jadi dompet digital ditambah bisa qris, simple deh tanpa top up. Kekurangannya ga ada diskon aja sih
Gw yang belum punya akun bank
OVO ,GOPAY selalu di hati 😍
Wadidwaw konten marketing yg menarik
Terima Kasih BI :D
Asal ada Cashback macem gopay coin, pake itu
Kl gk ada ya pake QRIS BCA
Cmn enaknya pake ewallet (shopee, aku pakenya itu sama gopay doang) itu biaya admin 500, kirim ke rekening orang bisa full
Jadi klo mau transfer antar bank, daripada biaya admin sampe 6000+, isi shopee dulu baru ke rek temen.. wkwk
Sama seperti saya kak, menghindari biaya admin lebih besar 😁
menurut saya ya e wallet tetap dengan pelanggan masing2, karena gak semua org mau pake fasilitas qris via mobile banking, lebih banyak yg masih mengandalkan ewallet krn punya promo masing2
Qris malah jadi jembatan dompet digital. Dulu bayar kaiacces cuma bisa pake dompet digital linkaja, berkat qris sekarang bisa bayar kaiacces lewat shopeepay juga. Dompet digital yg biasa gw pake shopeepay, buat belanja, beli pulsa, kuota internet & token listrik.
Seluruh dunia memang sedang mengupayakan cashless. Dimulai dari sekarang agar di tahun 2030 nanti nggak kaget
tadinya ragu dan bingung mau pake QRIS, tapi begitu sekali pakai (saya pakai BCA), ternyata lebih praktis, tidak pelu top up dan tidak perlu install macam macam dompet digital lagi, yang sudah lama tidak saya pakai ada OVO (padahal dulu ketergantungan sekali dengan yang satu ini), LinkAja (karena terkoneksi dengan mypertamina)
Qris tujuannya biar pembayaran dari semua E-wallet dan M-banking bisa jadi satu. Qris juga yang mengeluarkan dari macam macam acquiring. Shopeepay ada Qris, LinkAja Qris, Nobu Qris. Cuman rawan sering gagal d issuer terkait klo pembayaran scan QrisEwallet lewat M-banking, saat transaksi sudah berhasil ternyata nyangkut. msh perlu dibenahin lagi. Jd msh was was tkut klo beda issuernya dengan Qris acquiringnya. Tapi idenya bagus memang akan lambat laun Ewallet akan kalah sih karna orang tidak perlu memindahkan uangnya ke Ewallet dari rekening. Mudahan kartu GPN juga berhasil jalan biar semua kartu atm gratis dipakai di semua edc dan atm