Pemerintah Gelontorkan Bantuan Pangan 160 Ribu Ton Beras untuk 16 Juta Keluarga: Selama 6 Bulan
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 8 ก.พ. 2025
- JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah memastikan akan menambah bantuan pangan sebanyak 160 ribu ton beras per bulan untuk 16 juta penerima, yang sebelumnya hanya 2 bulan menjadi 6 bulan pada tahun 2025.
Menko Pangan, Zulkifli Hasan, mengatakan bantuan pangan akan digelontorkan sebanyak 160 ribu ton beras mulai Januari dan Februari 2025 untuk 16 juta keluarga penerima manfaat.
Bantuan pangan ini dilakukan karena pada Januari dan Februari diperkirakan produksi beras nasional tidak mencapai 2 juta ton.
Selain Januari-Februari 2025, bantuan pangan juga akan ditambah selama 4 bulan di tahun 2025, meskipun waktunya yang belum ditentukan.
Baca Juga Kantor Komunikasi Presiden Tinjau Makan Bergizi Gratis: Jumlah akan Bertambah Terus di www.kompas.tv/...
#bantuanpangan #menkopangan #pemerintah
Artikel ini bisa dilihat di : www.kompas.tv/...
Yaa Allah... Rahmati pemimpin dan kami semua... Jazakumullah... Semoga Allah swt. Memberkahi kita semua dan membimbing indonesia untuk lebih baik ... Aamiin...
Januari sudah mau habis belum dapet
Sama saya juga ini aja udh masuk februari
Orang yg punya padi banyak,d kasih bantuan beras yg ga punya padi ga d kasih bantuan,
Yang quality dua harganya 14000 rupiah itu normal sekali walupun untungnya cuma kurang lebih 4000 rupiah perkilo gram lumayan sehari habis 1 kwintal atau seratus pelanggan, saya punya beras yang quality satu harganya ada saja pokonya untungnga si penjual sama 4000 rupiah hahahah by sandi handian
Beras tidak sampai kepada sasar.tetap akan dikuropsi. R akyat akan kecewa
Akhirnya cuma OMON2 doang di batalkan, janji manisnya mantap jiwa 😂
stop pmrth
Maaf sebaiknya stop bantuan berujud beras bikin orang jadi malas lagian berasnya tidak cocok dg lidah indonesia
Enjoy kali muncung mu bilang gitu
Kau pikir lh berapa banyak orang butuh bantuan karna lapangan kerja makin sulit
Coba ko miskin pasti Lo GK bilang gitu
Ya sya setujuh bnget kalo bantuan beras di stop,