Semoga istiqomah akhi barakallahu fiik. Dunia ini sebentar. InsyaAllah diakhirat antum akan sgt bersyukur bisa keluar dr lembaga tsb krna sdh melihat besar pahalanya..
saya resign 4 tahun lalu, dan sekarang kerja serabutan. tapi Alhamdulillah, entah dari mana datangnya rejeki, Allah cukupkan semua kebutuhan hidup saya sekeluarga.
Luar biasa kisah bapak ini, ternyata hijrah tidak sekedar hijrah saja, semua disandarkan kepada Allah Azza Wajalla, MasyaAllah Tabarakallah, semoga kita diberikan iman hidayah oleh-Nya...
Saya mungkin bukan xbank tapi esensi dari makna hijrah yg sesungguhnya yg bapak kisahkan dan paparkan dengan jelas dan benar-benar menyentuh dan kembali membuka mata kami bahwa hijrah itu juga harus komplit, dan yakinkan bergantung sepenuhnya kepada Allah. Masya Allah Tabarakallah merinding juga mendengar cerita hijrahnya Makasih kasisolusi dan bang der sudah mengundang bapa sangat sangat menginspirasi kisahnya sampe pengen nangis ❤️
"ikhtiar itu kan sebetulnya untuk menciptakan jalan rejekinya, bukan menentukan hasil rejekinya, kan hasil rejekinya urusan Allah, artinya berfokus itu bukan menyiapkan jalan rejekinya, tapi berfokus ke Allah..." - terimakasih sekali Pak Candra, betul-betul jadi pengingat
@@yangkungsoleh8889 gmn sih? ini kan konteksnya resign dari bank, bagaimana bisa resign dr bank memutus rahmat Allah? Udah jelas bank itu lembaga ribawi, riba itu dimurkai oleh Allah, pelakunya diancam diperangi oleh Allah. Terus resign dr tempat spt itu bisa memutus rahmat Allah?? Tolong dijelaskan pak Soleh, rahmat apa yg diputuskan oleh Allah dari org yg mau keluar dr lembaga riba ini
Video ini saya tonton berkali-kali, sebagai pengingat saya "Apakah saya hijrah karena Allah SWT atau karena dunia?" Sebab, sekarang masih punya tabungan sisa dari hasil berbuat dosa di masa lalu. Tapi sekarang terus berkurang untuk kebutuhan beli obat penyakit kronis... Mulai sekarang saya taubat. Saya akan terus mencari uang halal. Seberapun hasilnya. Tak perlu lagi takut miskin karena menghindari hutang. Andai mati kelaparan saya yakin itu terbaik. Saya ingin fokus bahagia hidup "bersama" Allah SWT. Tak lagi menggantungkan diri pada tabungan. Biar tidak sering hitung-hitung pusing gara-gara tabungan berkurang. Hidup bahagia itu sederhana. Jangan menyesali masa lalu karena itu sudah takdir. Kalau pun ingin menyesali, caranya hijrah dan bertaubat dengan benar. Begitu pula jangan cemaskan masa depan. Sebab, kehendak Allah SWT pasti terjadi. Kalau pun ingin mewujudkan mimpi jalannya berdoa dan ikhtiar. Lantas ridho atas takdir-Nya. Terima kasih banyak ilmunya...
Only share Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga. Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga. Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab. Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄. Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now . Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut. Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177. Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh). Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini. Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini. Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11. Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11. Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28. Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an. Only share. Syarat mukmin : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ "Sungguh beruntung mukmin" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ "dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ "dan orang yang menunaikan zakat," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ "dan orang yang memelihara kemaluannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ "kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ "Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ "Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ "serta orang yang memelihara sholatnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ "Mereka itulah orang yang akan mewarisi," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10) * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11) Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin. Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat. Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb. Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna. Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim. Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103. Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275. Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177. Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103. Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11). Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82) Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan ( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177 Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ " Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177) Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ). Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82. Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 20) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?" (QS. Sad 38: Ayat 28)
Ini yg terjadi pada suami. Di akhir tahun 2019, suami mutusin buat keluar dr koperasi pdhl udh kerja 10th. Memang gaji gede tp dirasa kurang terus. Lalu aku & suami dengerin ceramah salah satu ustadz di Indonesia tentang riba & pekerja riba. Akhirnya Bismilah buat keluar krn takut Allah & dosa riba. Kita iktihar diusaha lain & masih berusaha melunasi utang² riba. Semoga Allah meluaskan rezeki kita untuk melunasi hutang² & kita ttep istiqomah dlm jalan Allah. Aamiin 🤲🏻🤲🏻
Gw suka dengan Kata2 "Allah yang Atur sekenario nya ". Bener gw pelaku usaha dari nol ketika gw gk Deket dengan Allah ,klien atau rejeki yg dateng dari kerjaan beda Banget kalau kita Lebih dekat dengan Allah .rasain deh bedanya Gw ngalamin 👍
Only share Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga. Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga. Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab. Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄. Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now . Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut. Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177. Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh). Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini. Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini. Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11. Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11. Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28. Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an. Only share. Syarat mukmin : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ "Sungguh beruntung mukmin" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ "dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ "dan orang yang menunaikan zakat," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ "dan orang yang memelihara kemaluannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ "kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ "Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ "Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ "serta orang yang memelihara sholatnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ "Mereka itulah orang yang akan mewarisi," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10) * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11) Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin. Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat. Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb. Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna. Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim. Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103. Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275. Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177. Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103. Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11). Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82) Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan ( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177 Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ " Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177) Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ). Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82. Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 20) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?" (QS. Sad 38: Ayat 28)
Only share Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga. Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga. Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab. Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄. Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now . Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut. Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177. Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh). Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini. Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini. Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11. Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11. Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28. Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an. Only share. Syarat mukmin : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ "Sungguh beruntung mukmin" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ "dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ "dan orang yang menunaikan zakat," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ "dan orang yang memelihara kemaluannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ "kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ "Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ "Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ "serta orang yang memelihara sholatnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ "Mereka itulah orang yang akan mewarisi," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10) * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11) Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin. Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat. Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb. Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna. Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim. Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103. Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275. Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177. Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103. Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11). Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82) Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan ( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177 Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ " Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177) Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ). Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82. Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 20) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?" (QS. Sad 38: Ayat 28)
Suami di BPD, saya istrinya di OJK... Duet maut kata orang2.. Tapi 2017 Hidayah Itu datang dan kami bersama2 resign.. Dan kawan2 tau, ekonomi kami seperti di laundry... Uang2 bonus, tabungan, simpanan hasil kerja bertahun2 lenyap ndak tau kemana.. Dan kami benar2 nyaris Hopeless.. Tp kami saling menguatkan, walaupun keluarga menyerang kami dg ucapan.... Nah, lihat setelah resign... Malah buat susah keluarga.. Bagi kami itu ucapan yang sangat menusuk ke pembuluh darah... Tapi kami saling menguatkan dan tetap mencari kebenaran... Alhamdulillah sedikit2 kami mulai meniti kehidupan yg sesuai sunnah... Salam hangat dari kami, Anggota XBank Kalimantan Barat Kawan2 yang masih ragu, jangan pernah takut akan janji Allah... Jangan ada celah pembenaran dalam diri... Riba = Haram.. Solusi dari kami, KELUAR DULU DARI BANK.. Tutup mata anda dan ikuti proses pembersihan itu... Kuatkan iman dsn tauhid... Dekatkan diri dg lingkungan yang baik, yg dapat memberi motivasi... Insya Allah jalan itu akan hadir... Janganlah takut.. Note : Sebelum resign anak 1 Setelah resign anak jadi 3 😊😊
masyaAllah... semoga pak chandra selalu dalam lindungan Allah. sy resign dari 2018 setelah bekerja di bank BUMD selama 15 tahun. semua yg pak Chandra sampaikan mengingatkan sy apa yg sy rasakan dalam perjalanan hijrah dulu.... persis seperti itu. Alhamdulillah dulu sy resign juga termasuk "ideal" dgn usaha yg sudah lama sy rintis. tabungan yg cukup utk kehidupan setelah hijrah. dan smua HABIS... usaha bangkrut, tabungan HABIS. sampai sy sadar bahwa ada yg salah dgn hijrah sy dulu. bahwa hijrah sy bukan karena Allah. sy tata ulang niat sy. Alhamdulillah semua berangsur2 membaik sampai hari ini. kuncinya cuma 1!! NIAT KARENA ALLAH, SERAHKAN SMUA MASALAH KEPADA ALLAH. YAKIIIINNNNNN BAHWA REZEKI ALLAH SUDAH ATUR. masyaAllah... sampe merinding nontonnya. KASIH SOLUSI THE BESTTTTTT BARAKALLAHU FIIKUM
Only share Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga. Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga. Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab. Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄. Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now . Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut. Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177. Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh). Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini. Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini. Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11. Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11. Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28. Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an. Only share. Syarat mukmin : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ "Sungguh beruntung mukmin" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ "dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ "dan orang yang menunaikan zakat," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ "dan orang yang memelihara kemaluannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ "kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ "Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ "Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ "serta orang yang memelihara sholatnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ "Mereka itulah orang yang akan mewarisi," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10) * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11) Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin. Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat. Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb. Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna. Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim. Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103. Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275. Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177. Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103. Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11). Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82) Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan ( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177 Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ " Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177) Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ). Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82. Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 20) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?" (QS. Sad 38: Ayat 28)
Semoga teman-teman yang berusaha meninggalkan sesuatu karena Allah dimudahkan oleh Allah & diberi kekuatan ketika dihadapkan dengan ujian² & tetap husnudzon kepada Allah. Aamiin
10:23 “Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina” (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu hidayah, ketaqwaan, dijauhkan dari tidak halal dan hati yang selalu merasa cukup),” (HR. Muslim) Allahumma inni a'udzubika minal hammi wal hazan, wa a'udzubika minal 'ajzi wal kasali, wa a'udzubika minal jubni wal bukhli, wa a'udzubika min gholabatid dayni wa qohrir rijaal “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekhawatiran dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan, ketakutan dan kekikiran, lilitan hutang dan penindasan orang.” (HR. Abu Dawud) Allahummak fini bihalalika ‘an haramika, waghnini bifadhlika ‘amman siwaka. “Ya Allah, berilah aku kecukupan dengan rezeki yang halal, sehingga aku tidak memerlukan yang haram, dan berilah aku kekayaan dengan karuniamu, sehingga aku tidak memerlukan bantuan orang lain, selain diri-Mu.” (HR. Turmudzi) Aamiiin 24:24 Syariat 26:02 #AkadMuamalah 34:40 Modal => mirip syarq akadnya jual-beli barang 38:18 Trust solusi syariah 40:22 #Syirkah 43:14 Rukun jual-beli
Subhanallah, Saya juga sudah resign setelah 11 tahun bekerja dibank BUMN Terbesar di Indonesia. benar dan nyata apa yg di utarakan pak candra, saya sepakat dan se frekwensi dengan beliau. Sayapun mengalami permasalahan yg sama dengan beliau diawal saya menempuh jalan hijrah yg penuh lika liku dan tantangan untuk berusaha tawakal dan istiqomah. Dan alhamdulillah bahwa kasih sayang dan rahmat Allah jauh lebih besar dan lebih luas dibanding rasa takut dan kekhawatiran saya terhadap urusan duniawi. Semoga content seperti ini bisa semakin meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah.swt yg maha kaya, maha kuasa, maha mengetahui dan maha segala nya. Sampai hari ini saya gak menyalahkan keberadaan Bank, yang saya tidak sepakat adalah penerapan system bank yg tidak berbasis pada system syariat, dan akad yg halalan toyyiban.
Only share Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga. Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga. Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab. Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄. Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now . Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut. Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177. Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh). Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini. Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini. Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11. Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11. Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28. Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an. Only share. Syarat mukmin : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ "Sungguh beruntung mukmin" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ "dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ "dan orang yang menunaikan zakat," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ "dan orang yang memelihara kemaluannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ "kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ "Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ "Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ "serta orang yang memelihara sholatnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ "Mereka itulah orang yang akan mewarisi," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10) * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11) Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin. Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat. Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb. Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna. Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim. Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103. Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275. Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177. Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103. Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11). Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82) Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan ( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177 Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ " Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177) Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ). Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82. Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 20) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?" (QS. Sad 38: Ayat 28)
Masyaallah, selalu salut sama orang2 hebat yang berani keluar dari pekerjaan ribawi pdhl sudah bertahun2 disana atau bahkan udh punya jabatan tinggi, karna saya sendiri sangat merasakan gimana susahnya cari kerjaan pernah nganggur setahun dari lulus. Buat orang orang hebat ini, semoga istiqomah dan semoga Allah mudahkan langkahnya untuk mencari penghasilan lain yang halal dan berkah. Semoga pak candra selalu dalam lindungan Allah agar terus bisa dakwahi sodara2 kita yang masih dalam pekerjaan ribawi. Masyaallah dapet banyak bgt insight bagus dari beliau. Dan semoga yang sudah punya niat untuk keluar, semoga Allah mudahkan. Aamiin
Only share Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga. Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga. Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab. Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄. Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now . Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut. Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177. Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh). Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini. Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini. Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11. Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11. Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28. Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an. Only share. Syarat mukmin : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ "Sungguh beruntung mukmin" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ "dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ "dan orang yang menunaikan zakat," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ "dan orang yang memelihara kemaluannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ "kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ "Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ "Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ "serta orang yang memelihara sholatnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ "Mereka itulah orang yang akan mewarisi," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10) * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11) Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin. Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat. Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb. Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna. Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim. Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103. Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275. Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177. Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103. Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11). Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82) Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan ( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177 Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ " Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177) Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ). Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82. Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 20) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?" (QS. Sad 38: Ayat 28)
Relate sekali apa yg beliau rasakan, sama dengan saya dan suami rasakan. Khususnya ketika di awal hijrah, kami terlalu bergantung pada "tabungan" pesangon dari kantor yang jumlahnya lumayan besar, berfikir bahwa uang tersebut akan mencukupi kebutuhan hidup kami minimal untuk 1 tahun ke depan. Daan belum 1 tahun ludesss dess. Rasanya tauhid saya saat itu hanya sebatas lisan, seolah tak yakin bahwa Allah yg akan mencukupi kehidupan kami. Perjalan hijrah ini bagi saya adalah perjalanan tauhid. Konsekuensi hijrah adalah kegoncangan hidup. Konsekuensi keimanan adalah diuji oleh Allah.
Only share Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga. Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga. Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab. Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄. Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now . Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut. Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177. Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh). Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini. Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini. Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11. Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11. Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28. Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an. Only share. Syarat mukmin : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ "Sungguh beruntung mukmin" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ "dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ "dan orang yang menunaikan zakat," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ "dan orang yang memelihara kemaluannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ "kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ "Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ "Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ "serta orang yang memelihara sholatnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ "Mereka itulah orang yang akan mewarisi," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10) * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11) Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin. Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat. Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb. Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna. Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim. Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103. Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275. Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177. Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103. Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11). Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82) Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan ( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177 Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ " Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177) Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ). Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82. Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 20) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?" (QS. Sad 38: Ayat 28)
Alhamdulillah 'xbank' menjadi salah satu inspirasi saya, berjalan 5 tahun setelah resign dari bank bumn, Alhamdulillah sampai hari ini Allah cukupkan rejeki untuk keluarga saya, jangan takut besok makan apa ingat selalu kita dari Allah Maha Kaya, bismillah semoga selalu Istiqomah.
Sudah kerja 5 tahun kerja dibank, apapun itu jenis pekerjaanmu yg dulu, setidaknya sudah membawamu punya tabungan terlebih dulu... mustinya, siapapun yg keluar dr bank, tidak mengharamkan atau mengatasnamakan hijrah... Pdhal dia dulu punya tabungan yg bisa bangun usaha tuk hidup sampai skrang krna bank. Intinya, semua kerja dibank atau dimana saja bukan krna mengaharam2kan sesuatu dr tempat kerja sebelumnya tp krna ingin meluruskan niat lillahiTaala.
@@lavyvindi5905siap, baik mbak/mas,, berpendapat silahkan, saya terima pendapat pribadinya,, semoga Allah selalu memberi rahmat, berkah dan ridho buat semua hambanya yang beriman,, amin ya robbal alamin
Only share Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga. Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga. Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab. Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄. Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now . Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut. Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177. Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh). Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini. Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini. Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11. Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11. Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28. Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an. Only share. Syarat mukmin : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ "Sungguh beruntung mukmin" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ "dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ "dan orang yang menunaikan zakat," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ "dan orang yang memelihara kemaluannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ "kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ "Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ "Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ "serta orang yang memelihara sholatnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ "Mereka itulah orang yang akan mewarisi," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10) * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11) Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin. Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat. Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb. Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna. Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim. Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103. Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275. Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177. Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103. Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11). Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82) Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan ( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177 Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ " Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177) Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ). Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82. Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 20) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?" (QS. Sad 38: Ayat 28)
Alhamdulillah pak el chandra hadir utk menerapkan ekonomi syariah anti riba di negeri ini,sangat sesuai utk warga indonedia yg mayoritas muslim,semangat terus pak,sehat selalu dan panjang umur.
Only share Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga. Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga. Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab. Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄. Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now . Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut. Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177. Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh). Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini. Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini. Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11. Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11. Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28. Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an. Only share. Syarat mukmin : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ "Sungguh beruntung mukmin" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ "dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ "dan orang yang menunaikan zakat," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ "dan orang yang memelihara kemaluannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ "kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ "Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ "Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ "serta orang yang memelihara sholatnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ "Mereka itulah orang yang akan mewarisi," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10) * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11) Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin. Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat. Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb. Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna. Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim. Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103. Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275. Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177. Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103. Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11). Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82) Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan ( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177 Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ " Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177) Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ). Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82. Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 20) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?" (QS. Sad 38: Ayat 28)
Berarti yang harus kita lakukan selain ikhtiar 1.Niat hanya untuk Allah SWT 2.Sandarkan hidup pada Allah SWT 3.Pasrahkan hasil dari ikhtiar kita pada Allah SWT
Masya Allah ini podcast bukan. Hanya buat para banker dan eks banker.. Hakikatnya manusia cuman harus bersandar berharap kPd Allah. Dan itu smua harus diterapkan utk smua pekerjaan..
Menit ke 7 mirip Hijrah 5 tahun lebih Ayo siapa yg alami ini. Saya pernah 1. Uang tabungan habis 2. Makan sehari sekali 3. Kawan sejati baru keliatan 4. Sampai kurus kering dan dekil 5. Usaha rintis mulai cukup 6. Ketika Usaha Ramai saya anggap hijrah nya selesai. Ibadah telat mulu 7. Setelah itu karena kita alpa dikasih cobaaan 8. Mulai kembali dari nol perbaiki ibadah dan niat karena Allah (baru tahap ini) Bismillah Mantappp Pak Chandra
Only share Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga. Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga. Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab. Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄. Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now . Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut. Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177. Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh). Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini. Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini. Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11. Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11. Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28. Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an. Only share. Syarat mukmin : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ "Sungguh beruntung mukmin" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ "dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ "dan orang yang menunaikan zakat," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ "dan orang yang memelihara kemaluannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ "kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ "Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ "Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ "serta orang yang memelihara sholatnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ "Mereka itulah orang yang akan mewarisi," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10) * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11) Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin. Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat. Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb. Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna. Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim. Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103. Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275. Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177. Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103. Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11). Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82) Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan ( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177 Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ " Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177) Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ). Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82. Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 20) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?" (QS. Sad 38: Ayat 28)
Insya Allah bulan depan udah sejuta ni subscribe nya, semoga makin banyak yang nonton podcast yang sangat bermanfaat ini, sangat2 bermanfaat buat umat, aamiin 🤲🏼
Perjuangan keluar dari jeratan RIBA sungguh luar biasa menguras air mata,tekanan batin,menguji kesabaran dll.saya sdh 3 thn lebih berjuang blum selesai,,,minta doa semua semoga cepat selesai urusa RIBA.
Only share Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga. Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga. Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab. Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄. Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now . Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut. Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177. Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh). Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini. Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini. Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11. Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11. Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28. Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an. Only share. Syarat mukmin : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ "Sungguh beruntung mukmin" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ "dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ "dan orang yang menunaikan zakat," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ "dan orang yang memelihara kemaluannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ "kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ "Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ "Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ "serta orang yang memelihara sholatnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ "Mereka itulah orang yang akan mewarisi," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10) * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11) Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin. Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat. Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb. Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna. Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim. Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103. Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275. Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177. Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103. Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11). Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82) Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan ( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177 Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ " Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177) Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ). Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82. Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 20) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?" (QS. Sad 38: Ayat 28)
Only share Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga. Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga. Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab. Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄. Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now . Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut. Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177. Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh). Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini. Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini. Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11. Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11. Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28. Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an. Only share. Syarat mukmin : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ "Sungguh beruntung mukmin" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ "dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ "dan orang yang menunaikan zakat," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ "dan orang yang memelihara kemaluannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ "kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ "Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ "Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ "serta orang yang memelihara sholatnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ "Mereka itulah orang yang akan mewarisi," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10) * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11) Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin. Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat. Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb. Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna. Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim. Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103. Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275. Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177. Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103. Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11). Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82) Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan ( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177 Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ " Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177) Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ). Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82. Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 20) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?" (QS. Sad 38: Ayat 28)
Ternyata hijrahnya kita dari yg buruk ke baik gak cukup, saking sayangnya Allah kepada hambanya, Dia Azza wa Jalla ingin membersihkan semua penghasilan yg didapat, dan apa dampaknya pasti baik buat kita dan keluarga, Masyaa Allah
Saya termasuk orang yg masih dimudahkan secara finansial setelah resign dari perbankan. Tapi pasca 5 tahun hijrah ini saya merasa masih sering galau, saya yakin masih ada yg salah sih. Yang pasti salah satu penyebab kegalauan ini adh semangat memperbaiki keimanan yg agak menurun dibanding pertama kali hijrah. Semoga Allah Ta'ala senantiasa menjaga hidayah dan keistiqomahan ini Jazakumullah khairan pa candra dan mas derry, atas izin Allah podcast ini jd bahan renungan dan intropeksi diri dlm meningkatkan keimanan.
Maaf saya bukan mengajarkan. Pengalaman saya : - niatkan segala sesuatu karena Allah (mencari ridha Nya) - upayakan sholat 5 waktu berjamaah di masjid (baca doa masuk & keluar masjid) - setelah sholat dzikir yg syar'i. - baca dzikir pagi & petang. -upayakan setiap hari baca al qur'an.(walaupun 1 ayat) Tinggalkan musik, ganti dgn murottal. -banyak baca istigfar & bersyukur. -banyak baca doa2 yg syar'i mis: - ya muqollibal qulub tsabit qo lbi 'alaa diinik (wahai yg membolak balikan hati,teguhkanlah senantiasa hatiku diatas agama Mu) : Bismillahi tawakkaltu alallah lahaula wala quwwata illa billah. (Dengan menyebut nama Allah, aku berserah diri .Tiada daya & upaya kecuali dgn Allah.
gua juga bang setahun hijrah gua banyak amal ibadah setelah itu berkurang itu karena iman didalam diri naik turun , caranya lakukan amal itu walau sedikit tapi terus menurus , contoh baca quran diwaktu malam dan subuh cuman setengah lembar saja nanti jadi kebiasaaan , dan hati dan iman jadi quat, jaddidu imanakum biqauli laila ha illah
Saya masih ingat ketika awal saya keluar dr bank dan ada teman yang menyambungkan telpon ternyata di telepon itu adalah pak El Candra. terimakasih banyak pak El Candra atas cerita berbagi pengalaman buat teman teman dan terutama saya xbank.. sangat bermanfaat sekali.. bismillah hidup mencari ridho nya Allah SWT🤲🙏
Alhamdulillah sebagai salah satu panutan dan atasan saya di kantor dulu, yang disampaikan sama bang Chandra benar adanya, dan yang diceritakan sama seperti saya juga lalui. Semangat serta yakin dan percaya sama Allah, niatkan semuanya karena Allah. Jazakallahu khoir.
keren, keren, keren daging semua. Satu-satunya podcast dengan narasumber yang gw tunggu-tunggu banget dari part 1, tongkroning kapan part 2 nya, taunya full merinding, dan sampe terucap, masyaAllah sistem Allah keren banget! sistem syariah keren, gw baru tau ternyata sekeren itu sistemnya.
di komunitas anti riba itu, ada ga antar anggota saling menolong anggota lain yg msh pnya utang di bank, dibantu melunasi dlu....stlh bank lunas..kita nyicilnya ke org yg membantu tdi dg tdk mengambil riba....tpi ttap mengembalikan utang yg ada sesuai dg jmlh yg dipinjam.
Only share Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga. Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga. Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab. Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄. Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now . Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut. Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177. Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh). Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini. Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini. Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11. Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11. Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28. Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an. Only share. Syarat mukmin : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ "Sungguh beruntung mukmin" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ "dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ "dan orang yang menunaikan zakat," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ "dan orang yang memelihara kemaluannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ "kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ "Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ "Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ "serta orang yang memelihara sholatnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ "Mereka itulah orang yang akan mewarisi," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10) * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11) Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin. Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat. Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb. Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna. Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim. Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103. Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275. Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177. Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103. Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11). Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82) Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan ( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177 Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ " Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177) Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ). Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82. Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 20) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?" (QS. Sad 38: Ayat 28)
Aku anak dari ayah yg bekerja di bank hasil merger THN 1998.. ayah q kerja selama 25 THN di bank sampe mengajukan pensiun di THN 2000.. Ayah q diberi Allah SWT sakit stroke lumpuh selama 8 THN dan meninggal di 2006.. Dulu sebelum ada TH-cam aku ga tahu klo itu riba. Setelah tahu itu riba akhirnya aku selalu mendoakan kedua orang tua q Maghfiroh dan keridhoan Nya
Only share Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga. Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga. Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab. Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄. Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now . Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut. Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177. Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh). Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini. Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini. Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11. Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11. Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28. Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an. Only share. Syarat mukmin : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ "Sungguh beruntung mukmin" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ "dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ "dan orang yang menunaikan zakat," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ "dan orang yang memelihara kemaluannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ "kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ "Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ "Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ "serta orang yang memelihara sholatnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ "Mereka itulah orang yang akan mewarisi," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10) * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11) Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin. Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat. Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb. Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna. Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim. Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103. Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275. Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177. Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103. Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11). Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82) Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan ( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177 Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ " Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177) Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ). Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82. Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 20) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?" (QS. Sad 38: Ayat 28)
Hanya mau share pengalaman pribadi. Awal nikah, blm ngaji, masi jahil. Kami jual rumah, up grade ke rmh lbh bagus lingkungannya, hasil jual rumah jd Dp, sisanya buat modal buka restoran. Berharap dr restoran bisa menutup cicilan. Qadarullah wa maa syafa'ala, semuanya hancur. Restoran tutup, ditipu karyawan, ditipu org bank, ditipu org yg saranjn buka resto ktnya restonya laris, ternyata restonya bermasalah. Lahir anak pertama kami dlm keadaan sulit. Rumah hilang, resto tutup, bbrp waktu kemudian mbl juga. Sampai kami tidak memiliki apapun. Orangtua meninggal, mertua meningal. Semua habis. Subhanallah. Ngerinya Riba. Menghancurkan segalanya. Alhamdulillah skg sdh mulai menata hidup kembali. Semoga Allah Merahmati kita, kami yang terbebas dr riba Aamiin Allahumma Aamiin.
Subhanallah um 🤎 semoga Allah berkahi anti dan keluarga. Semangattt umm. Pengalaman sama seperti ibu saya, jualan di warung larisss manisss, sehari masak sampe 2 ronde, jam 2-3 siang sudah habiss Krn jam² rame itu saat sarapan & makan siang orang kantor sekitar, penghasilan banyak, tapi Qodarullah ibu saya malah masuk ke lubang riba Krn keterbatasan ilmu beliau, pdhl uang jualan sudah sangat cukup bahkan lebih, tapi ibu saya mudah diajak untuk berhutang dengan circle nya :"( dan merasa bisa membayar Krn jualan rame.. alhasil jualan rame tapi hutang makin banyak, galih lobang tutup lobang untuk hutang, jualan habis tapi tanpa hasil, sampai akhirnya puncaknya covid itu warung tutup Krn se-sepi itu, dan Desember tahun 2021 lalu bi'idznillah lunasss semua hutang, kami bayar satu per satu tanpa berhutang lagi Alhamdulillah lewat gaji adek & hasil jualan online kami. Allah mudahkan jalannya Alhamdulillah.. meskipun panjang perjalanannya. Hikmahnya kami jadi tau betapa ngerinya RIBA 🥺
Only share Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga. Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga. Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab. Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄. Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now . Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut. Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177. Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh). Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini. Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini. Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11. Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11. Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28. Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an. Only share. Syarat mukmin : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ "Sungguh beruntung mukmin" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ "dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ "dan orang yang menunaikan zakat," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ "dan orang yang memelihara kemaluannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ "kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ "Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ "Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ "serta orang yang memelihara sholatnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ "Mereka itulah orang yang akan mewarisi," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10) * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11) Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin. Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat. Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb. Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna. Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim. Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103. Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275. Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177. Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103. Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11). Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82) Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan ( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177 Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ " Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177) Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ). Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82. Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 20) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?" (QS. Sad 38: Ayat 28)
2011 saya kerja bagian teller, salah satu bank swasta, kebetulan saya di tempatkan di segmen mikro. Penempatan wilayah "pedalaman" di kota tahu. Singkat cerita, hati nurani saya mengatakan, kerja di bank ini "panas", uang ga habis karuan, suasana kantor setiap harinya ga kondusif, Atasan yg melakukan fraud dimana-mana, Atasan yg menggunakan black magic u/ melanggengkan kekuasaan nya, sampai parahnya lagi saya hampir memerawani anak gadis org lain. Thn 2012 saya putuskan resign, meskipun ibu & keluarga besar menentang,tp saya tetap pd pendirian u/ berhenti. Setelah keluar, Alhamdulillah hidup saya tenang,usaha kecil-kecilan tp hasilnya berkah. Smoga rekan2 yg msh kerja di bank,bs diberi hidayah sama Alloh,bahwa msh banyak diluar sana pekerjaan yg lebih baik.
Aamiin Allahumma aamiin.. Mungkin bisa jd Petunjuk yang lain, kl uang hasilnya itu bikin kita kayak kemasukan setan ya, akal dan iman jd hilang.. Itu nyata jd mudah2kan kemaksiatan krn ngalir dalam darah kita uang yg kita hasilkan.. Barakallah masih di lindungi Allah ta'Ala.. semoga Allah menguatkan dan selalu memberikan petunjuk sampai akhir hayat buat kita semua juga..
Ini edisi terbaik dari serial "mereka yg hijrah". Cerita pengalaman pak Chandra udh mewakili, komplit dan gak di potong2 sama akhi Dery 🤭....🙏... Baarokallahu Fik pak Chandra... Ma'annajah akhi Dery, udh tembus 200k, baarokallahu Fik.....
Bentuk baitul mall solusi wadah ekonomi umat 'itu perlu di bentuk dan diberdayakan guna membangkitkan ekonomi umat yg teredukasi dengan baik'jadi ini sebuah solusi untuk pemberdayaan ekonomi umat'
Ini sangat menarik sekali, saya pernah observasai di lembaga keuangan syariah. Menarik ketika Pak Candra mnerangkan terkait solusi apa yang dibutuhkan terkait dengan modal usaha dan adanya side strimng. Apa yang dikatakan pak Candra betul sekali, apa yang dibutuhkan adalah itu yang harus diberikan. Jika melihat apa yang diSOP kan di lembaga keuangan syariah saya rasa caranya betul dengan koridor syariah. Yang jadi Persoalan adalah : 1. literasi masyarakat tentang transaksi syariah masih minim, karena terkadang nasabah merasa diribetkan dengan aturan syariah yang dirasa masih kurang fleksibel padahal rukun2 akad itu harus di laksanakan 2. saya rasa tuntutan lembaga keuangan syariah menghadapi persaingan global membuat tujuan utama syariah jadi terpecah menjadi lebih bertujuan profit dibanding menyebarluaskan terkait ekonomi syariah 3. pegawai lembaga keuangan syariah masih kurang memilki pengetahuan dan literasi terkait ekonimi syariah. so.. solusinya menurut saya adalah, kita sebagai muslim harus menambah pengetahuan, menambah ilmu untuk diamalkan dalam transaksi syariah.
Ijin bertanya... saya kerja di bank 8 thn lebih Sudah ada itikad bwt risen dari bank Akan tetap saya sedang merintis usaha, dan ada pasokan dana dari perbankan juga Apa yg harus saya sikapi dari 2 masalah tsb. Nuhun
@@ridoheri2430 masyaAllah akhi, luar biasa. Ana belum bisa memberikan pendapat apa2. Hanya mungkin, terkiat utang piutang dengan bank tetap harus diselesaikan, dan setelah itu berhenti utang piutang, lalu berupaya semaksimal mungkin dengan modal yang ada
MasyaALLAH tabarakallah bener bgt pak Chandra, kita sering lupa kl kita hanyalah hamba, yg harus bergantung sama Allah bukan bergantung sama tabungan, uang dan sejenisnya😢
ما شاء الله. تَبَارَكَ اللَّهُ luar biasa , keren banget . Ilmu yg tinggi di packaging dgn cara yg santai n menarik 👏 barakallahufiikum pak Chandra n team kasisolusi
Masya Allah pemikiran yg cerdas banget ..selama ini kita fokus ke bisnisnya sj tp ngk fokus kpd yg memberi rezeki Astaghfirullahadzim ...termksh tdz utk ilmunya 👍
Only share Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga. Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga. Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab. Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄. Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now . Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut. Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177. Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh). Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini. Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini. Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11. Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11. Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28. Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an. Only share. Syarat mukmin : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ "Sungguh beruntung mukmin" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ "dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ "dan orang yang menunaikan zakat," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ "dan orang yang memelihara kemaluannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ "kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ "Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ "Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ "serta orang yang memelihara sholatnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ "Mereka itulah orang yang akan mewarisi," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10) * Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11) Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin. Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat. Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb. Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna. Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim. Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim. Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103. Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275. Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177. Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103. Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11). Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82) Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan ( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177 Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ " Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177) Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ). Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82. Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 20) Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?" (QS. Sad 38: Ayat 28)
MasyaAllah Tabarakallah sangat berilmu semoga bertambah keimanan kita. Meskipun berat bagi sebagian orang awam krn dr kaum bankir sendiri selalu berdalil apa yg sdh di tetapkan DSN MUI, dan slalu. Mentok di regulasi Bank Indonesia nya sendiri jd syariah yg bener" itu susah kata mereka utk di terapkan. Semoga pemerintah dan negara kita Allah bimbing agar paham ke pada ajaran Islam yg Murni. Aamiin ya Rabbal Alamin.
dibalik ketawa renyahnya pak Candra…terkandung banyak pengalaman yg luar biasa..yg disampaikan dg baik, santuy dan runtut agar kita mudah mencerna perjalanan hidup beliau..yg pasti tidak mudah dan penuh tekanan.. jazakumullah pak cak Candra, kang Dery dan team kasih solusi ..
Subhanallah Pak Chandra, anda insyaAllah mendapat nikmat yang sangat besar dari Allah atas pemahaman anda. MasyaAllah... semoga kita bisa mngambil banyak hikmah dari podcast ini. Barakallahu fiikum.
Hikmat dr cerita bpk ni , adalah hidup jngan bersandar kpda manusia , bersandar kpda usaha , bersandar.kpda.tabungan, tp bersandarlah segala sesuatunya kpda Allah
Saya hijrah februari 2018 gak ada pegangan apapun sisa yang di tabungan cuma 50rb cuma niat keluar memang karna Allah Subhanahu Wataala takut seandainya tiba2 meninggal mati dalam keadaan masih berkubang dengan riba. Awal2 hijrah terasa sangat berat ditentang orang tua dan mertua .pernyataan nya mau d kasih makan apa anak dan istrimu nanti. Disitulah tantangan nya cuma yakin aja waktu itu jika kita meninggalkan sesuatu karna Allah Subhanahu Wataala insya allah akan di ganti yg lebih baik. Dan alhamdulilah berkat ikhtiar dan tawakal jalani usaha jatuh bangun detik ini Allah kasih jauh yg lebih baik lagi .betul kata pak Chandra ini Allah gak akan tinggal diam nanti ada skenario nya yg memang gak d sangka2. Salam dari XBank Jambi pak Chandra
Gua di pondok 300rb buat sebulan... Bayar listrik kamar bayar tempat, bayar kelurahan pondok, bayar madrasah.. itu habis 65 ribu. Anggap aja 35ribu itu buay beli keperluan sabun sampo bolpoint dll. (Btw. Bolpoint hitech sekarang 21 ribuan mahal banget 😭). Oke tinggal 200 ribu.. buat makan .. Kadang mikir duit 5000 bisa buat makan... Tapi ada tukang bakso di dalem pondok😭🤣 akhirnya beli bakso terus tidur.. besok bangun juga nggak lapar..haha padahal temen² kadang dua hari cuma minum air kran juga ada wkwk cuma nggak ada yg cerita.. Orang luar cerita mac apapun anak pondok.. Coba lah Bila mencari ilmu itu pekerjaan termudah niscaya tidak ada orang bodoh
Suami sy ex bank setelah bekerja lbh dr 2t thn. Dia memutuskan keluar krn pingin lbh baik d hub dgn Allah & keluarga. Uang pesangon yg jumlahnya tdk byk ( krn mengundurkan diri scr suka rela) kami pakai buat umroh suami & ibunya. Alhamdulillah ..skrg ini, kehidupan kami jd lbh baik termasuk dlm ekonomi. Betul banget pak Indra...Niat baik krn Allah mnjd kuncinya..Alhamdulillah
MasyaAllah bagus sekali ini. Para eX bank sepertinya mampu membuat satu2nya bank di Indonesia yang akadnya semua sesuai syari'at. InsyaAllah Allah mudahkan suatu saat.
Seperti ucapannya Zaim Saidi "ANTARA BANK DAN SYARIAH" Bank dan Syariah itu ibarat Air dan Api. Selama bank merajalela, Syariah mati. Dan tegaknya Syariah akan mengharuskan Bank mati. Menggabungkan keduanya serupa dengan mengharap 'syetan beriman'.
keren banget, sangat membuka hati dan pikiran, bahwa kita dalam kondisi apapun harus luruskan niat hanya karena Allah, agar Allah memberikan jalan keluar dari setiap masalah. dan sandarkan / gantungkan semuanya hanya kepada Allah, dalemmm. mashaallah semoga kita semua diberikan hidayah untuk selalu bergantung pada Allah...
kasih solusi, tolong banyakin PODCAST islami donk, bahas BANK, HOTEL, KOSAN, PUB & CAFE KARAOKE (hiburan malam beserta bisnis di belakang layar nya. (semoga jadi PAHALA dan HIDAYAH) bagi yang menonton nya. aamiin YRA :)
Maa syaa Allah terima kasih pak atas ilmu yg bermanfaat ini... Semogga Allah sehatkan bapak..agar mereka yg blom paham seperti saya...jadi paham setelah mendengar penjelasan bapak.. semogga Allah sehatkan bapak dan lindungi bapak dimanapun berada...
Saya pernah pelunasan bebas BDO karena berhijrah sejumlah 3m dan oleh bapak pimpinan bank tsb di explain dengan ketus"ya kalau hijrah itu kira2 diperhitungkan waktunya dipersiapkan dulu,,, jangan tiba2 gitu bu" Dan saya menjawab saya tidak tau umur saya sampai besok atau tidak karena jika saya menunda tau2 esok mati lalu siapa yang melunaskan hutang saya,, dan karena saya juga ikrar dan usaha maka dalam waktu setelah saya datang ke bank tsb Allah melunaskan hutang saya dalam waktu 75 hari saat setan mengejek dan 75 hari tsb ditekan2 oleh surat2 yang datang dari bank
Setuju banget ama pak chandra. ini mah harus diubah ketentuan Bank-nya. harus ada yg mau jadi presiden ama menteri ekonomi yang melek syariah untuk ubah ketentuan di NKRI ini.
masya allah tabarakarahmah, pak candra dan team kasih solusi keren luar biasa, pak candra cocok jadi menteri perekonomian negeri ini, jazakumullahu khairan ilmunya
Mashaallah Pak Candra, jazakallahu khairon. Semua materinya relate bgt dengan akal dan siklus hidup. Tadinya mau mention di kolom komentar tentang satu menit yang ‘paling’ urgent untuk diketahui orang. Tapi qodarullah dari menit awal sampai akhir; semuanya urgent, penting banget untuk didengar semua orang tanpa skipping. Di 10 menit pertama, Pak Candra bisa buat kita menangis, mengingat ulang segala niat dan langkah hijrah kita yang kebanyakan justru masih lebih kepada ‘mengandalkan diri sendiri’. Terus di menit-menit setelahnya, kita dibuat melek terhadap banyak hal, mulai dari; “Kalau semua muslim resign dari Bank, gimana nasib ekonomi islam?”, lalu bapak menjawab “Di perbankan Indonesia ini, mana yang lebih banyak? Karyawan muslimnya atau non muslim? Karena mayoritas penduduk indonesia adalah muslim, maka jawabannya sudah tentu karyawan yang muslim. Tapi apakah dengan jumlah yang banyak itu, perekonomian islam lantas membaik? Tidak juga!” “Biasakan untuk tidak fokus pada lembaga, tapi pada transaksinya. Terlepas dari Bank konvensional atau syariah, kita wajib menganalisis akad-akad dalam transaksi tsb. Karena jika akadnya keliru, hukumnya menjadi dosa, dan ini yang berbahaya.” “X Bank itu bukan anti Bank, ini hanya bagian dari awareness kita terhadap syariat, mengambil sikap yang tegas, sehingga mau gak mau, sistem perbankanlah yang harus menyesuaikan kita. Karena pada dasarnya, Bank itu butuh customer, mereka butuh kita, dan mayoritas kita adalah muslim. Jadi kalau Umat muslim mau aware terhadap syariat, mau tegas terhadap kebatilan, perubahan itu mungkin terjadi. Sistem perbankan mau gak mau pasti akan beradaptasi. Dan tidak akan ada yang dirugikan jika syariat itu berdiri” “Tapi apa mungkin di masa depan akan ada Bank yang sesuai syariat?” Lalu bapak menjawab; “Mas, yang akan menjaga syariat islam itu adalah Allah sendiri, yang Allah minta dari kita hanyalah kontribusi. Mau gak nih kita berkontribusi? Karena sebenarnya, mudah bagi Allah untuk menjadikan itu terjadi, tapi Allah mengulurnya demi memberi kita waktu untuk berpikir, belajar, dan mengambil sikap” Mashaallah Tabarakallah, benar-benar full ilmu, full hikmah dan hidayah. Semoga Allah limpahkan kecukupan ilmu, iman, dan umur untuk kita semua agar bisa segera merealisasikan apa-apa yang bisa kita tempuh sebagai bentuk kontribusi terhadap syariat Allah.
Bersandarlah kepada yg Maha segalanya. Bersikaplah...✊ AllahuAkbar Bisa jadi jika para Bankir muslim bersikap, datanglah pertolongan Allah kepada para ex-Bank selanjutnya bagi negara Indonesia
alhamdulillah sudah keluar dari aBank sejak 2019 pertengahan dan masih gede badan sampe sekarang..insyaa Allah keluar dari bank bukan berarti semua dimudahkan Allah..tetapi semakin dicuci bersih..semoga segera hijrah yg masih berada di bank dan semoga yg sudah diluar tetep istiqomah..Aamiin..
Buat yg Resign Dari Lembaga RIBAwi Karena Allah, Allah akan uji dengan 2 Hal, Kebangkrutan untuk melatih Sabar. Dan ujian Kenikmatan/Kesuksesan (Harta semakin banyak) yg Ujiannya semakin Berat yaitu "Futur Nikmat" yg membuat kita semakin Lupa niat Hijrahnya yaitu Ibadah. BerGaullah dengan Orang" Sholeh yg MANHAJnya Lurus yg Selalu nyentil Kita nantinya saat melangkah. Datangi Kajian untuk mencari Ilmu Agama yg Benar sebagai Pedoman Antum Hidup kedepan.
MasyaAllah ilmunya bukan hanya utk xbank aja tapi buat kita semuanya agar bergantung hanya kepada Allah.. ternyata banyak banget berhala versi lain wujudnya..tdk hy utk para xbank.. Jazakumullahkhoir khoir tim kasihsolusi krn menghadirkan orng yg berkwalitas spt pak chandra ini..👍🏻
Alhamdulillah ada podscast yang paling dan sangat bermanfaat seperti ini. Podscast ini kembali menyadarkan saya akan niat berhijrah karena Allah Subhanahuwata'ala dan hanya bergantung pada Allah Subhanahuwata'ala. Siap... Buka jilid ke-2 Edisi Hijrah💪💪
Dari sini saya juga belajar, bahwa apapun pekerjaannya selagi memang tidak sesuai dengan perintah Allah, maka tidak perlu ragu untuk kita tinggalkan. Thankyou pak candra dan team kasisolusi
Saya exbankir sudah hampir 10 tahun, benar seringkali bekerja di lembaga ribawi, harua dibayar mahal, ada beberapa hal yang biasa dialami (pengalaman dr banyak teman) : rumah tangga yang berantakan, kesehatan yang tidak baik, anak-anak yang susah diatur, ekonomi yang amburadul, tidak adanya ketenangan hidup.... Alhamdulillah sekarang hampir genap 10 tahun saya sudah tidak bekerja lagi di bank.. Sekarang lebih memilih menjadi petani
Ga perlu generalisir. Sy punya temen kerja di bank belasan tahun. Sering ngaji. Hidupnya fine2 aja, ga ada masalah rmh tangga, ga ada masalah kesehatan dll, padahal katanya kerja di tempat riba. Yg penting seperti kata si bapak, ikhtiar itu mencari jln rezeki. Ikhtiar di bank, rejeki di bank, ya biarin aja..
Masya Allah.. Luar biasa penjelasan dan perjuangan hijrah nya pak candra,. Allah SWT selallu menunjuki hambanya yang dia pilih. Semoga semakin banyak yang memahami makna hijrah dan berhijrah di jalan Allah SWT.
MasyaAllah, khawatir saldo turun drpd ketinggalan solat, bener banget ini. Apa yang disampaikan pak candra sangat benar dan mungkin pengalaman saya kurang lebih sejenis. Poin utama memang harus memperbaiki niat hanya karena Allah. Dan setuju juga untuk persepsi tentang yg mengira bahwa yg haram adalah bank nya, pdhl yg kita kritisi adalah transaksi didalamnya. Kalo analogi sederhana saya, botol miras, yg haram botolnya atau isinya? Apakah kalo isinya sudah kita buang dan botolnya kita bersihkan jdnya botolnya tetep haram? Kan engga. Jadi bank itu tidak haram, tp transaksinya yg belum sesuai syariat.
Sekedar berbagi kisah dan pengalaman, suami saya bekerja di kantor koperasi kurang lebih 12tahun semenjak sebelum menikah. Niat berhijrah mulai 2017 bisa terwujud 2020, berjalan 3th Alhamdulillah keluarga masih tetap harmonis tp memang cobaan datang bertubi² semua tabungan hasil THR dari riba hilang, mulai dr saya yang keluar masuk rumah sakit, suami kerja sana sini belum cocok, merintis usaha ditipu rekan bisnis, belum lagi pengeluaran tak terduga ratusan hingga jutaan rupiah. Sekarang suami lebih menikmati bisnis pengepul barang bekas, kerja kasar kotor tp insyaallah lebih barokah. Semoga tetap istiqomah di jalanNya🤲🤲 dan semoga yg sedang mencari jalan yg lurus bisa segera kembali ke jalanNya...aamiin🤲
Sangar bapak ini sangar sangar sangar... Merinding saya tembus ke kalbu... Cerdas bapak ini... Dakwah Khalid Basalamah terjadi di cerita bapak ini.. Allah Ya Kareem Allahu Akbar...
Jika manusia berhijrah mk hrs sdh siap dgn ujian & cobaan krn itulah jln Allah menghapus dosa, puasa serta sedekah sbg penunjangx, kisah ini sgt bagus utk membuka inspirasi perubahan perbankan di Indonesia yg sesuai dgn syariat Islam
"Innamal a'malu binniyat (sesungguhnya segala perbuatan itu bergantung pada niatnya)". Intinya niat terbaik adalah niat karena Allah. Maa sya Allah. Ceritanya mengena sekali pak, in sya Allah penuh ibroh. Semoga Bapak senantiasa diberikan Taufik dan hidayah oleh Allah.. Aamiin Syukran Pak
Alhamdulillah saya sudah keluar sejak 6 tahun yang lalu... baru 2 tahun kerja, Allah langsung beri hidayah mengenai RIBA.. padahal mau nikah waktu itu, malah resign kerjaan :D.. udah gt ada denda 100juta.... tapi sejak saya resign dengan alasan terang2n karena di Bank itu riba (sampai izin langsung ke direktur), berangsur2 teman2 saya menyusul resign.. hehe..
Sungguh info berkualitas tinggi, Bukan ulama tapi sinkronisasi dua sisi lapangan dan Niat krn Allah Hal tsb bisa terasa dihati sanubari Barokallah.....
Tidak bersorban tidak bergelar tapi mengajarkan keimanan pada Alloh dengan sangat luar biasa... The real keimanan sejati yang tidak bisa kita hitung dan pikir secara logika...
dunia ini kalau dipirkan sangat2 membuat lelah,,maka serahkan pada ahlinya yg mengatur dunia ini yaitu ALLAH, dan allah akan memudahkan takdir yg telah ditetapkan untuk manusia,misalnya jualan bubur maka allah akan memudahkan jalan kita untuk jualan bubur AKhirat itu blum ada jaminan dr ALLAH tapi kita tidak pernh risau ttg akhirat yg masih berantakan padahal akhirat itu kekal
Saya baru resign 6 bulan lalu setelah 8 tahun bekerja..sungguh luar biasa tantangan dan cobaan dari Allah SWT, bismillah istiqomah!!!
Semoga istiqomah ya.... Semoga Allah memudahkan semua urusannya. Aamiin
@@inasmudhiah82 Amiiiin Ya Rabbalamin
Keahlian ente dibidang apa bro?
Semoga istiqomah akhi barakallahu fiik. Dunia ini sebentar. InsyaAllah diakhirat antum akan sgt bersyukur bisa keluar dr lembaga tsb krna sdh melihat besar pahalanya..
Barakallahu fiik..semoga dimudahkan..badai pasti berlalu..
saya resign 4 tahun lalu, dan sekarang kerja serabutan. tapi Alhamdulillah, entah dari mana datangnya rejeki, Allah cukupkan semua kebutuhan hidup saya sekeluarga.
Masyaallah luar biasa
Luar biasa semoga istiqomah
semoga Allah jaga dan rahmati pak aamiin
MasyaAlloh
Aamiin, tetap semangat bang
PAK CANDRA salah satu tetangga kami yg baik hatinya, semoga selalu dimudahkan segala sesuatunya. Aamiin
Emang beliau tinggal di daerah mana ukht
Aamiin...
Aamiin
Aamiin
Aamiin
Luar biasa kisah bapak ini, ternyata hijrah tidak sekedar hijrah saja, semua disandarkan kepada Allah Azza Wajalla, MasyaAllah Tabarakallah, semoga kita diberikan iman hidayah oleh-Nya...
Saya mungkin bukan xbank tapi esensi dari makna hijrah yg sesungguhnya yg bapak kisahkan dan paparkan dengan jelas dan benar-benar menyentuh dan kembali membuka mata kami bahwa hijrah itu juga harus komplit, dan yakinkan bergantung sepenuhnya kepada Allah. Masya Allah Tabarakallah merinding juga mendengar cerita hijrahnya
Makasih kasisolusi dan bang der sudah mengundang bapa sangat sangat menginspirasi kisahnya sampe pengen nangis ❤️
Betulll bgtt... Barakallah fik bang Der pak Candra
😭😭 innama a'malu bin niat itu bener bener harus di fahami ternyata, yaAllah Dia menunjukkan ku vidio ini 🤲🤲🙏🙏 alhamdulillah segala puji bagi Allah
@@yenierika9408 betul brasa bnyak kata2 yg buat nge deg bnget ke diri
Semangat kembali membara memaknai hijrah yg berkelanjutan
betul saya juga bukan xbank, tapi ini sebetulnya harus dipahami oleh smua orang yang hijrah, semoga Allah jaga dan rahmati pak aamiin
"ikhtiar itu kan sebetulnya untuk menciptakan jalan rejekinya, bukan menentukan hasil rejekinya, kan hasil rejekinya urusan Allah, artinya berfokus itu bukan menyiapkan jalan rejekinya, tapi berfokus ke Allah..." - terimakasih sekali Pak Candra, betul-betul jadi pengingat
Barakallah pa Candra dan team kasisolusi
✨
Ijin shared komentar nya kak
Hati" dg mengundurkañ diri/ resine, jangan sampai termasuk memutus Rahmat Allah.
@@yangkungsoleh8889 gmn sih? ini kan konteksnya resign dari bank, bagaimana bisa resign dr bank memutus rahmat Allah? Udah jelas bank itu lembaga ribawi, riba itu dimurkai oleh Allah, pelakunya diancam diperangi oleh Allah. Terus resign dr tempat spt itu bisa memutus rahmat Allah?? Tolong dijelaskan pak Soleh, rahmat apa yg diputuskan oleh Allah dari org yg mau keluar dr lembaga riba ini
Video ini saya tonton berkali-kali, sebagai pengingat saya "Apakah saya hijrah karena Allah SWT atau karena dunia?" Sebab, sekarang masih punya tabungan sisa dari hasil berbuat dosa di masa lalu. Tapi sekarang terus berkurang untuk kebutuhan beli obat penyakit kronis...
Mulai sekarang saya taubat. Saya akan terus mencari uang halal. Seberapun hasilnya. Tak perlu lagi takut miskin karena menghindari hutang. Andai mati kelaparan saya yakin itu terbaik. Saya ingin fokus bahagia hidup "bersama" Allah SWT. Tak lagi menggantungkan diri pada tabungan. Biar tidak sering hitung-hitung pusing gara-gara tabungan berkurang.
Hidup bahagia itu sederhana. Jangan menyesali masa lalu karena itu sudah takdir. Kalau pun ingin menyesali, caranya hijrah dan bertaubat dengan benar. Begitu pula jangan cemaskan masa depan. Sebab, kehendak Allah SWT pasti terjadi. Kalau pun ingin mewujudkan mimpi jalannya berdoa dan ikhtiar. Lantas ridho atas takdir-Nya.
Terima kasih banyak ilmunya...
Only share
Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga.
Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga.
Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab.
Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄.
Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now .
Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut.
Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177.
Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh).
Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini.
Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini.
Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11.
Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11.
Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28.
Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an.
Only share.
Syarat mukmin :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
"Sungguh beruntung mukmin"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ
"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ
"Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ
"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ
"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10)
* Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11)
Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin.
Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat.
Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb.
Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna.
Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim.
Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103.
Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275.
Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177.
Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103.
Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11).
Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82)
Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan
( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177
Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
" Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ).
Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82.
Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 20)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?"
(QS. Sad 38: Ayat 28)
Ini yg terjadi pada suami. Di akhir tahun 2019, suami mutusin buat keluar dr koperasi pdhl udh kerja 10th. Memang gaji gede tp dirasa kurang terus. Lalu aku & suami dengerin ceramah salah satu ustadz di Indonesia tentang riba & pekerja riba. Akhirnya Bismilah buat keluar krn takut Allah & dosa riba. Kita iktihar diusaha lain & masih berusaha melunasi utang² riba. Semoga Allah meluaskan rezeki kita untuk melunasi hutang² & kita ttep istiqomah dlm jalan Allah. Aamiin 🤲🏻🤲🏻
@annursh1 iya jelas masuk riba. Krn disitu ada perputaran uang dg adanya bunga pinjaman ato bunga simpanan. Jelas itu uang riba 🙏🏻
Siap siap keblangsak
Aamiin ya rabbal'alamiin 🤲
Amin ya Alloh 🙏🏻
Sama dengan kisah saya.😢
Gw suka dengan Kata2 "Allah yang Atur sekenario nya ". Bener gw pelaku usaha dari nol ketika gw gk Deket dengan Allah ,klien atau rejeki yg dateng dari kerjaan beda Banget kalau kita Lebih dekat dengan Allah .rasain deh bedanya Gw ngalamin 👍
Only share
Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga.
Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga.
Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab.
Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄.
Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now .
Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut.
Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177.
Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh).
Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini.
Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini.
Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11.
Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11.
Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28.
Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an.
Only share.
Syarat mukmin :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
"Sungguh beruntung mukmin"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ
"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ
"Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ
"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ
"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10)
* Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11)
Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin.
Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat.
Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb.
Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna.
Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim.
Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103.
Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275.
Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177.
Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103.
Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11).
Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82)
Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan
( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177
Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
" Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ).
Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82.
Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 20)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?"
(QS. Sad 38: Ayat 28)
Only share
Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga.
Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga.
Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab.
Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄.
Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now .
Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut.
Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177.
Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh).
Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini.
Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini.
Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11.
Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11.
Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28.
Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an.
Only share.
Syarat mukmin :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
"Sungguh beruntung mukmin"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ
"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ
"Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ
"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ
"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10)
* Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11)
Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin.
Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat.
Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb.
Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna.
Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim.
Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103.
Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275.
Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177.
Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103.
Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11).
Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82)
Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan
( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177
Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
" Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ).
Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82.
Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 20)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?"
(QS. Sad 38: Ayat 28)
Suami di BPD, saya istrinya di OJK... Duet maut kata orang2..
Tapi 2017 Hidayah Itu datang dan kami bersama2 resign..
Dan kawan2 tau, ekonomi kami seperti di laundry... Uang2 bonus, tabungan, simpanan hasil kerja bertahun2 lenyap ndak tau kemana..
Dan kami benar2 nyaris Hopeless.. Tp kami saling menguatkan, walaupun keluarga menyerang kami dg ucapan.... Nah, lihat setelah resign... Malah buat susah keluarga.. Bagi kami itu ucapan yang sangat menusuk ke pembuluh darah...
Tapi kami saling menguatkan dan tetap mencari kebenaran... Alhamdulillah sedikit2 kami mulai meniti kehidupan yg sesuai sunnah...
Salam hangat dari kami, Anggota XBank Kalimantan Barat
Kawan2 yang masih ragu, jangan pernah takut akan janji Allah...
Jangan ada celah pembenaran dalam diri... Riba = Haram..
Solusi dari kami, KELUAR DULU DARI BANK.. Tutup mata anda dan ikuti proses pembersihan itu... Kuatkan iman dsn tauhid... Dekatkan diri dg lingkungan yang baik, yg dapat memberi motivasi... Insya Allah jalan itu akan hadir... Janganlah takut..
Note :
Sebelum resign anak 1
Setelah resign anak jadi 3
😊😊
Maa syaa Allah
Masha Allah, mba kerja di OJK berarti bukan orang sembarangan, terus berani hijrah pula, keren lah
Mbak apa nama instagramnya? Ada yg ingin saya tanya2kan
ceritany kurang detil kak..pngn nyimakkhh
Aq lagi dilema pingin resign. Tapi aq single mom yg menghidupi anak2. Mau dilanjutkan di bank rasanya udh ga kuat takut dosa
masyaAllah... semoga pak chandra selalu dalam lindungan Allah.
sy resign dari 2018 setelah bekerja di bank BUMD selama 15 tahun.
semua yg pak Chandra sampaikan mengingatkan sy apa yg sy rasakan dalam perjalanan hijrah dulu.... persis seperti itu.
Alhamdulillah dulu sy resign juga termasuk "ideal" dgn usaha yg sudah lama sy rintis. tabungan yg cukup utk kehidupan setelah hijrah. dan smua HABIS... usaha bangkrut, tabungan HABIS.
sampai sy sadar bahwa ada yg salah dgn hijrah sy dulu. bahwa hijrah sy bukan karena Allah. sy tata ulang niat sy. Alhamdulillah semua berangsur2 membaik sampai hari ini.
kuncinya cuma 1!! NIAT KARENA ALLAH, SERAHKAN SMUA MASALAH KEPADA ALLAH. YAKIIIINNNNNN BAHWA REZEKI ALLAH SUDAH ATUR.
masyaAllah... sampe merinding nontonnya.
KASIH SOLUSI THE BESTTTTTT
BARAKALLAHU FIIKUM
Terima kasih infonya saya baru Aja mikir mau pendi Ragu apakah saya bisa resign Dari Bank nanti saya dapat gaji darimana
dulu di bank jateng ya mas
Only share
Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga.
Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga.
Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab.
Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄.
Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now .
Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut.
Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177.
Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh).
Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini.
Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini.
Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11.
Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11.
Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28.
Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an.
Only share.
Syarat mukmin :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
"Sungguh beruntung mukmin"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ
"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ
"Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ
"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ
"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10)
* Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11)
Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin.
Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat.
Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb.
Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna.
Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim.
Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103.
Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275.
Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177.
Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103.
Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11).
Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82)
Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan
( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177
Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
" Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ).
Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82.
Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 20)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?"
(QS. Sad 38: Ayat 28)
Semoga teman-teman yang berusaha meninggalkan sesuatu karena Allah dimudahkan oleh Allah & diberi kekuatan ketika dihadapkan dengan ujian² & tetap husnudzon kepada Allah. Aamiin
10:23 “Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina” (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu hidayah, ketaqwaan, dijauhkan dari tidak halal dan hati yang selalu merasa cukup),” (HR. Muslim)
Allahumma inni a'udzubika minal hammi wal hazan, wa a'udzubika minal 'ajzi wal kasali, wa a'udzubika minal jubni wal bukhli, wa a'udzubika min gholabatid dayni wa qohrir rijaal
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekhawatiran dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan, ketakutan dan kekikiran, lilitan hutang dan penindasan orang.” (HR. Abu Dawud)
Allahummak fini bihalalika ‘an haramika, waghnini bifadhlika ‘amman siwaka. “Ya Allah, berilah aku kecukupan dengan rezeki yang halal, sehingga aku tidak memerlukan yang haram, dan berilah aku kekayaan dengan karuniamu, sehingga aku tidak memerlukan bantuan orang lain, selain diri-Mu.” (HR. Turmudzi) Aamiiin
24:24 Syariat 26:02 #AkadMuamalah
34:40 Modal => mirip syarq akadnya jual-beli barang
38:18 Trust solusi syariah
40:22 #Syirkah
43:14 Rukun jual-beli
Aamiin Yaa Mujubas saailiin
Subhanallah, Saya juga sudah resign setelah 11 tahun bekerja dibank BUMN Terbesar di Indonesia. benar dan nyata apa yg di utarakan pak candra, saya sepakat dan se frekwensi dengan beliau. Sayapun mengalami permasalahan yg sama dengan beliau diawal saya menempuh jalan hijrah yg penuh lika liku dan tantangan untuk berusaha tawakal dan istiqomah. Dan alhamdulillah bahwa kasih sayang dan rahmat Allah jauh lebih besar dan lebih luas dibanding rasa takut dan kekhawatiran saya terhadap urusan duniawi. Semoga content seperti ini bisa semakin meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah.swt yg maha kaya, maha kuasa, maha mengetahui dan maha segala nya.
Sampai hari ini saya gak menyalahkan keberadaan Bank, yang saya tidak sepakat adalah penerapan system bank yg tidak berbasis pada system syariat, dan akad yg halalan toyyiban.
Only share
Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga.
Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga.
Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab.
Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄.
Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now .
Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut.
Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177.
Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh).
Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini.
Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini.
Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11.
Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11.
Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28.
Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an.
Only share.
Syarat mukmin :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
"Sungguh beruntung mukmin"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ
"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ
"Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ
"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ
"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10)
* Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11)
Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin.
Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat.
Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb.
Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna.
Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim.
Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103.
Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275.
Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177.
Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103.
Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11).
Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82)
Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan
( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177
Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
" Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ).
Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82.
Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 20)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?"
(QS. Sad 38: Ayat 28)
Masyaallah, selalu salut sama orang2 hebat yang berani keluar dari pekerjaan ribawi pdhl sudah bertahun2 disana atau bahkan udh punya jabatan tinggi, karna saya sendiri sangat merasakan gimana susahnya cari kerjaan pernah nganggur setahun dari lulus. Buat orang orang hebat ini, semoga istiqomah dan semoga Allah mudahkan langkahnya untuk mencari penghasilan lain yang halal dan berkah.
Semoga pak candra selalu dalam lindungan Allah agar terus bisa dakwahi sodara2 kita yang masih dalam pekerjaan ribawi. Masyaallah dapet banyak bgt insight bagus dari beliau. Dan semoga yang sudah punya niat untuk keluar, semoga Allah mudahkan. Aamiin
Amieeeen
Aamiin ya rabbal 'aalamin
Aamiiin
Only share
Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga.
Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga.
Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab.
Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄.
Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now .
Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut.
Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177.
Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh).
Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini.
Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini.
Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11.
Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11.
Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28.
Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an.
Only share.
Syarat mukmin :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
"Sungguh beruntung mukmin"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ
"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ
"Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ
"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ
"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10)
* Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11)
Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin.
Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat.
Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb.
Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna.
Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim.
Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103.
Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275.
Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177.
Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103.
Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11).
Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82)
Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan
( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177
Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
" Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ).
Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82.
Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 20)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?"
(QS. Sad 38: Ayat 28)
Relate sekali apa yg beliau rasakan, sama dengan saya dan suami rasakan. Khususnya ketika di awal hijrah, kami terlalu bergantung pada "tabungan" pesangon dari kantor yang jumlahnya lumayan besar, berfikir bahwa uang tersebut akan mencukupi kebutuhan hidup kami minimal untuk 1 tahun ke depan. Daan belum 1 tahun ludesss dess. Rasanya tauhid saya saat itu hanya sebatas lisan, seolah tak yakin bahwa Allah yg akan mencukupi kehidupan kami. Perjalan hijrah ini bagi saya adalah perjalanan tauhid.
Konsekuensi hijrah adalah kegoncangan hidup.
Konsekuensi keimanan adalah diuji oleh Allah.
MasyaAllah...
Semoga istiqomah dan Allah mudahkan segala urusan, aamiin
Only share
Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga.
Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga.
Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab.
Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄.
Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now .
Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut.
Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177.
Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh).
Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini.
Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini.
Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11.
Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11.
Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28.
Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an.
Only share.
Syarat mukmin :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
"Sungguh beruntung mukmin"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ
"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ
"Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ
"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ
"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10)
* Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11)
Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin.
Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat.
Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb.
Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna.
Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim.
Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103.
Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275.
Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177.
Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103.
Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11).
Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82)
Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan
( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177
Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
" Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ).
Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82.
Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 20)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?"
(QS. Sad 38: Ayat 28)
Alhamdulillah 'xbank' menjadi salah satu inspirasi saya, berjalan 5 tahun setelah resign dari bank bumn, Alhamdulillah sampai hari ini Allah cukupkan rejeki untuk keluarga saya, jangan takut besok makan apa ingat selalu kita dari Allah Maha Kaya, bismillah semoga selalu Istiqomah.
Sudah kerja 5 tahun kerja dibank, apapun itu jenis pekerjaanmu yg dulu, setidaknya sudah membawamu punya tabungan terlebih dulu... mustinya, siapapun yg keluar dr bank, tidak mengharamkan atau mengatasnamakan hijrah... Pdhal dia dulu punya tabungan yg bisa bangun usaha tuk hidup sampai skrang krna bank. Intinya, semua kerja dibank atau dimana saja bukan krna mengaharam2kan sesuatu dr tempat kerja sebelumnya tp krna ingin meluruskan niat lillahiTaala.
@@lavyvindi5905siap, baik mbak/mas,, berpendapat silahkan, saya terima pendapat pribadinya,, semoga Allah selalu memberi rahmat, berkah dan ridho buat semua hambanya yang beriman,, amin ya robbal alamin
Only share
Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga.
Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga.
Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab.
Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄.
Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now .
Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut.
Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177.
Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh).
Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini.
Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini.
Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11.
Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11.
Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28.
Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an.
Only share.
Syarat mukmin :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
"Sungguh beruntung mukmin"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ
"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ
"Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ
"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ
"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10)
* Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11)
Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin.
Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat.
Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb.
Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna.
Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim.
Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103.
Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275.
Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177.
Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103.
Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11).
Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82)
Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan
( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177
Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
" Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ).
Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82.
Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 20)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?"
(QS. Sad 38: Ayat 28)
Mashaa allah....ga berhenti nangis saya dengar kisah pak chandra...yaa allah engkaulah segalaNYA..terima kasih broo dery udah undang pak chandra
Alhamdulillah pak el chandra hadir utk menerapkan ekonomi syariah anti riba di negeri ini,sangat sesuai utk warga indonedia yg mayoritas muslim,semangat terus pak,sehat selalu dan panjang umur.
Only share
Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga.
Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga.
Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab.
Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄.
Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now .
Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut.
Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177.
Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh).
Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini.
Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini.
Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11.
Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11.
Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28.
Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an.
Only share.
Syarat mukmin :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
"Sungguh beruntung mukmin"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ
"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ
"Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ
"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ
"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10)
* Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11)
Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin.
Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat.
Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb.
Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna.
Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim.
Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103.
Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275.
Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177.
Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103.
Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11).
Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82)
Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan
( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177
Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
" Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ).
Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82.
Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 20)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?"
(QS. Sad 38: Ayat 28)
Berarti yang harus kita lakukan selain ikhtiar
1.Niat hanya untuk Allah SWT
2.Sandarkan hidup pada Allah SWT
3.Pasrahkan hasil dari ikhtiar kita pada Allah SWT
Masya Allah ini podcast bukan. Hanya buat para banker dan eks banker.. Hakikatnya manusia cuman harus bersandar berharap kPd Allah. Dan itu smua harus diterapkan utk smua pekerjaan..
Ini kan contoh kasus bro..
Emang bener bukan hanya utk banker..
Alhamdulillah
Menit ke 7 mirip
Hijrah 5 tahun lebih
Ayo siapa yg alami ini. Saya pernah
1. Uang tabungan habis
2. Makan sehari sekali
3. Kawan sejati baru keliatan
4. Sampai kurus kering dan dekil
5. Usaha rintis mulai cukup
6. Ketika Usaha Ramai saya anggap hijrah nya selesai.
Ibadah telat mulu
7. Setelah itu karena kita alpa dikasih cobaaan
8. Mulai kembali dari nol perbaiki ibadah dan niat karena Allah (baru tahap ini)
Bismillah
Mantappp Pak Chandra
xxxxc*zz***bzl😂
Only share
Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga.
Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga.
Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab.
Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄.
Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now .
Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut.
Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177.
Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh).
Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini.
Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini.
Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11.
Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11.
Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28.
Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an.
Only share.
Syarat mukmin :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
"Sungguh beruntung mukmin"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ
"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ
"Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ
"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ
"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10)
* Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11)
Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin.
Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat.
Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb.
Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna.
Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim.
Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103.
Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275.
Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177.
Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103.
Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11).
Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82)
Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan
( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177
Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
" Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ).
Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82.
Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 20)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?"
(QS. Sad 38: Ayat 28)
Insya Allah bulan depan udah sejuta ni subscribe nya, semoga makin banyak yang nonton podcast yang sangat bermanfaat ini, sangat2 bermanfaat buat umat, aamiin 🤲🏼
Perjuangan keluar dari jeratan RIBA sungguh luar biasa menguras air mata,tekanan batin,menguji kesabaran dll.saya sdh 3 thn lebih berjuang blum selesai,,,minta doa semua semoga cepat selesai urusa RIBA.
iya sama saya juga lagi berjuang dr jeratan riba .ada aset yg mau dijual tapi belum terjual juga sampai sekarang
Benar, sy jg sdg berusaha lunasi riba. Smg semua sll d mudahkn utk selesaikn hutang riba nya.
Only share
Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga.
Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga.
Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab.
Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄.
Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now .
Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut.
Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177.
Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh).
Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini.
Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini.
Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11.
Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11.
Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28.
Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an.
Only share.
Syarat mukmin :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
"Sungguh beruntung mukmin"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ
"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ
"Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ
"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ
"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10)
* Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11)
Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin.
Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat.
Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb.
Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna.
Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim.
Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103.
Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275.
Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177.
Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103.
Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11).
Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82)
Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan
( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177
Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
" Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ).
Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82.
Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 20)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?"
(QS. Sad 38: Ayat 28)
Only share
Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga.
Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga.
Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab.
Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄.
Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now .
Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut.
Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177.
Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh).
Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini.
Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini.
Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11.
Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11.
Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28.
Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an.
Only share.
Syarat mukmin :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
"Sungguh beruntung mukmin"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ
"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ
"Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ
"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ
"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10)
* Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11)
Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin.
Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat.
Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb.
Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna.
Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim.
Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103.
Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275.
Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177.
Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103.
Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11).
Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82)
Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan
( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177
Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
" Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ).
Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82.
Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 20)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?"
(QS. Sad 38: Ayat 28)
Ternyata hijrahnya kita dari yg buruk ke baik gak cukup, saking sayangnya Allah kepada hambanya, Dia Azza wa Jalla ingin membersihkan semua penghasilan yg didapat, dan apa dampaknya pasti baik buat kita dan keluarga, Masyaa Allah
Y Allah,sesaat aku terdiam terhenyak mendengar kisah bpk ini.
Betul, ternyata ketauhidan kita kpd Allah blm semurni2nya krn Kecintaan kita kpd Allah
Saya setuju...intinya adalah kadar Katauhidan kita dan tidak bersandar pada berhala berhala lainny
Masya Allah tabarakallah..
Mohon do'a temen2 semua, kami masih berjuang keluar dari riba, semoga Allah mudahkan..aamiin
Saya termasuk orang yg masih dimudahkan secara finansial setelah resign dari perbankan.
Tapi pasca 5 tahun hijrah ini saya merasa masih sering galau, saya yakin masih ada yg salah sih.
Yang pasti salah satu penyebab kegalauan ini adh semangat memperbaiki keimanan yg agak menurun dibanding pertama kali hijrah. Semoga Allah Ta'ala senantiasa menjaga hidayah dan keistiqomahan ini
Jazakumullah khairan pa candra dan mas derry, atas izin Allah podcast ini jd bahan renungan dan intropeksi diri dlm meningkatkan keimanan.
Semoga istiqomah
Maaf saya bukan mengajarkan. Pengalaman saya : - niatkan segala sesuatu karena Allah (mencari ridha Nya)
- upayakan sholat 5 waktu berjamaah di masjid (baca doa masuk & keluar masjid)
- setelah sholat dzikir yg syar'i.
- baca dzikir pagi & petang.
-upayakan setiap hari baca al qur'an.(walaupun 1 ayat) Tinggalkan musik, ganti dgn murottal.
-banyak baca istigfar & bersyukur.
-banyak baca doa2 yg syar'i
mis: - ya muqollibal qulub tsabit qo lbi 'alaa diinik (wahai yg membolak balikan hati,teguhkanlah senantiasa hatiku diatas agama Mu)
: Bismillahi tawakkaltu alallah lahaula wala quwwata illa billah.
(Dengan menyebut nama Allah, aku berserah diri .Tiada daya & upaya kecuali dgn Allah.
gua juga bang setahun hijrah gua banyak amal ibadah setelah itu berkurang itu karena iman didalam diri naik turun , caranya lakukan amal itu walau sedikit tapi terus menurus , contoh baca quran diwaktu malam dan subuh cuman setengah lembar saja nanti jadi kebiasaaan , dan hati dan iman jadi quat, jaddidu imanakum biqauli laila ha illah
@@diemasputra837 MasyaAllah Tabarakallah syukron kak
Pondok kan anakmu 10 tahun di lirboyo kediri..
Urusan rejeki gampang urusan Allah..
Selama orang yg mencari ilmu agama di jalan Allah yang benar
Masya Alloh, renungan buat kita semua,khususnya diri saya, bahwa Alloh adalah dzat tempat kita bersandar dan meminta 🙏
Keren sekali Pak Chandra... Saya Kristen...tetapi Bapak cara berpikir dan melangkah sama dengan apa yg terjadi sama Saya...
Saya masih ingat ketika awal saya keluar dr bank dan ada teman yang menyambungkan telpon ternyata di telepon itu adalah pak El Candra. terimakasih banyak pak El Candra atas cerita berbagi pengalaman buat teman teman dan terutama saya xbank..
sangat bermanfaat sekali..
bismillah hidup mencari ridho nya Allah SWT🤲🙏
Alhamdulillah sebagai salah satu panutan dan atasan saya di kantor dulu, yang disampaikan sama bang Chandra benar adanya, dan yang diceritakan sama seperti saya juga lalui. Semangat serta yakin dan percaya sama Allah, niatkan semuanya karena Allah.
Jazakallahu khoir.
keren, keren, keren daging semua. Satu-satunya podcast dengan narasumber yang gw tunggu-tunggu banget dari part 1, tongkroning kapan part 2 nya, taunya full merinding, dan sampe terucap, masyaAllah sistem Allah keren banget! sistem syariah keren, gw baru tau ternyata sekeren itu sistemnya.
@hafidz diganti akhi dgn MasyaAllah sistem Allah keren banget
Wah sayur dan buah semua isi nya
@@andayaniandayani2857 terima kasih sudah mengingatkan
di komunitas anti riba itu, ada ga antar anggota saling menolong anggota lain yg msh pnya utang di bank, dibantu melunasi dlu....stlh bank lunas..kita nyicilnya ke org yg membantu tdi dg tdk mengambil riba....tpi ttap mengembalikan utang yg ada sesuai dg jmlh yg dipinjam.
Ditunggu dari X-Bank mendirikan lembaga keuangan yang bisa 100% sesuai syariah termasuk memberikan modal kerja dengan akad bagi hasil.aamiin
Aamiin...
Only share
Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga.
Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga.
Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab.
Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄.
Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now .
Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut.
Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177.
Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh).
Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini.
Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini.
Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11.
Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11.
Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28.
Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an.
Only share.
Syarat mukmin :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
"Sungguh beruntung mukmin"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ
"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ
"Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ
"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ
"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10)
* Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11)
Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin.
Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat.
Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb.
Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna.
Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim.
Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103.
Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275.
Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177.
Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103.
Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11).
Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82)
Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan
( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177
Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
" Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ).
Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82.
Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 20)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?"
(QS. Sad 38: Ayat 28)
Aku anak dari ayah yg bekerja di bank hasil merger THN 1998.. ayah q kerja selama 25 THN di bank sampe mengajukan pensiun di THN 2000..
Ayah q diberi Allah SWT sakit stroke lumpuh selama 8 THN dan meninggal di 2006..
Dulu sebelum ada TH-cam aku ga tahu klo itu riba. Setelah tahu itu riba akhirnya aku selalu mendoakan kedua orang tua q Maghfiroh dan keridhoan Nya
Semoga Allah mengampuni dosa dosanya..
@@wahyoe.affandy maturnuwun 🙏
Sami sami 🙏🙏
SEMOGA DG DOA ANAK YG SOLEH BISA MENYELAMATKAN AYAH MAS, DG DIAMPUNI DOSA2 AYAH NYA MAS🤲
Only share
Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga.
Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga.
Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab.
Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄.
Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now .
Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut.
Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177.
Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh).
Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini.
Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini.
Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11.
Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11.
Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28.
Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an.
Only share.
Syarat mukmin :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
"Sungguh beruntung mukmin"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ
"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ
"Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ
"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ
"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10)
* Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11)
Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin.
Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat.
Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb.
Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna.
Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim.
Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103.
Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275.
Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177.
Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103.
Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11).
Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82)
Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan
( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177
Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
" Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ).
Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82.
Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 20)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?"
(QS. Sad 38: Ayat 28)
Hanya mau share pengalaman pribadi. Awal nikah, blm ngaji, masi jahil. Kami jual rumah, up grade ke rmh lbh bagus lingkungannya, hasil jual rumah jd Dp, sisanya buat modal buka restoran. Berharap dr restoran bisa menutup cicilan. Qadarullah wa maa syafa'ala, semuanya hancur. Restoran tutup, ditipu karyawan, ditipu org bank, ditipu org yg saranjn buka resto ktnya restonya laris, ternyata restonya bermasalah. Lahir anak pertama kami dlm keadaan sulit. Rumah hilang, resto tutup, bbrp waktu kemudian mbl juga. Sampai kami tidak memiliki apapun. Orangtua meninggal, mertua meningal. Semua habis. Subhanallah. Ngerinya Riba. Menghancurkan segalanya. Alhamdulillah skg sdh mulai menata hidup kembali. Semoga Allah Merahmati kita, kami yang terbebas dr riba Aamiin Allahumma Aamiin.
Semangat
Subhanallah um 🤎 semoga Allah berkahi anti dan keluarga. Semangattt umm. Pengalaman sama seperti ibu saya, jualan di warung larisss manisss, sehari masak sampe 2 ronde, jam 2-3 siang sudah habiss Krn jam² rame itu saat sarapan & makan siang orang kantor sekitar, penghasilan banyak, tapi Qodarullah ibu saya malah masuk ke lubang riba Krn keterbatasan ilmu beliau, pdhl uang jualan sudah sangat cukup bahkan lebih, tapi ibu saya mudah diajak untuk berhutang dengan circle nya :"( dan merasa bisa membayar Krn jualan rame..
alhasil jualan rame tapi hutang makin banyak, galih lobang tutup lobang untuk hutang, jualan habis tapi tanpa hasil, sampai akhirnya puncaknya covid itu warung tutup Krn se-sepi itu, dan Desember tahun 2021 lalu bi'idznillah lunasss semua hutang, kami bayar satu per satu tanpa berhutang lagi Alhamdulillah lewat gaji adek & hasil jualan online kami. Allah mudahkan jalannya Alhamdulillah.. meskipun panjang perjalanannya.
Hikmahnya kami jadi tau betapa ngerinya RIBA 🥺
Aamiin Yaa Robb
Assalamu'alaikum Ummu Malik..
Maaf bisakah komunikasi, langsung melalui WA
Only share
Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga.
Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga.
Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab.
Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄.
Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now .
Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut.
Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177.
Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh).
Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini.
Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini.
Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11.
Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11.
Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28.
Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an.
Only share.
Syarat mukmin :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
"Sungguh beruntung mukmin"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ
"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ
"Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ
"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ
"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10)
* Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11)
Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin.
Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat.
Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb.
Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna.
Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim.
Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103.
Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275.
Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177.
Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103.
Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11).
Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82)
Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan
( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177
Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
" Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ).
Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82.
Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 20)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?"
(QS. Sad 38: Ayat 28)
2011 saya kerja bagian teller, salah satu bank swasta, kebetulan saya di tempatkan di segmen mikro. Penempatan wilayah "pedalaman" di kota tahu. Singkat cerita, hati nurani saya mengatakan, kerja di bank ini "panas", uang ga habis karuan, suasana kantor setiap harinya ga kondusif, Atasan yg melakukan fraud dimana-mana, Atasan yg menggunakan black magic u/ melanggengkan kekuasaan nya, sampai parahnya lagi saya hampir memerawani anak gadis org lain. Thn 2012 saya putuskan resign, meskipun ibu & keluarga besar menentang,tp saya tetap pd pendirian u/ berhenti. Setelah keluar, Alhamdulillah hidup saya tenang,usaha kecil-kecilan tp hasilnya berkah. Smoga rekan2 yg msh kerja di bank,bs diberi hidayah sama Alloh,bahwa msh banyak diluar sana pekerjaan yg lebih baik.
Nama kita mirip mas, hihihi
Tutuplah aib mu ngapain jg smp kmaksiatanmu
Aamiin Allahumma Àmiin 🤲🤲
Aamiin Allahumma aamiin.. Mungkin bisa jd Petunjuk yang lain, kl uang hasilnya itu bikin kita kayak kemasukan setan ya, akal dan iman jd hilang.. Itu nyata jd mudah2kan kemaksiatan krn ngalir dalam darah kita uang yg kita hasilkan.. Barakallah masih di lindungi Allah ta'Ala.. semoga Allah menguatkan dan selalu memberikan petunjuk sampai akhir hayat buat kita semua juga..
Kl asuransi sama ga ama bank
Ini edisi terbaik dari serial "mereka yg hijrah".
Cerita pengalaman pak Chandra udh mewakili, komplit dan gak di potong2 sama akhi Dery 🤭....🙏...
Baarokallahu Fik pak Chandra...
Ma'annajah akhi Dery, udh tembus 200k, baarokallahu Fik.....
Bentuk baitul mall solusi wadah ekonomi umat 'itu perlu di bentuk dan diberdayakan guna membangkitkan ekonomi umat yg teredukasi dengan baik'jadi ini sebuah solusi untuk pemberdayaan ekonomi umat'
Masya Allah pembahasannya bikin tambah yakin islam adl rahmatan lil alamin😍
Ini sangat menarik sekali, saya pernah observasai di lembaga keuangan syariah. Menarik ketika Pak Candra mnerangkan terkait solusi apa yang dibutuhkan terkait dengan modal usaha dan adanya side strimng. Apa yang dikatakan pak Candra betul sekali, apa yang dibutuhkan adalah itu yang harus diberikan. Jika melihat apa yang diSOP kan di lembaga keuangan syariah saya rasa caranya betul dengan koridor syariah. Yang jadi Persoalan adalah :
1. literasi masyarakat tentang transaksi syariah masih minim, karena terkadang nasabah merasa diribetkan dengan aturan syariah yang dirasa masih kurang fleksibel padahal rukun2 akad itu harus di laksanakan
2. saya rasa tuntutan lembaga keuangan syariah menghadapi persaingan global membuat tujuan utama syariah jadi terpecah menjadi lebih bertujuan profit dibanding menyebarluaskan terkait ekonomi syariah
3. pegawai lembaga keuangan syariah masih kurang memilki pengetahuan dan literasi terkait ekonimi syariah.
so.. solusinya menurut saya adalah, kita sebagai muslim harus menambah pengetahuan, menambah ilmu untuk diamalkan dalam transaksi syariah.
Yup btul bgt, edukasi terkait akad2 di bank memang sdh harus dimulai sjk saat ini dimulai dr nasabah sampai seluruh pihak bank
Ijin bertanya... saya kerja di bank 8 thn lebih
Sudah ada itikad bwt risen dari bank
Akan tetap saya sedang merintis usaha, dan ada pasokan dana dari perbankan juga
Apa yg harus saya sikapi dari 2 masalah tsb.
Nuhun
@@ridoheri2430 masyaAllah akhi, luar biasa. Ana belum bisa memberikan pendapat apa2. Hanya mungkin, terkiat utang piutang dengan bank tetap harus diselesaikan, dan setelah itu berhenti utang piutang, lalu berupaya semaksimal mungkin dengan modal yang ada
SAE pisan pnjelasan pak Candra..Mugi ilmuna sing jnten amal jariah
Diantara semua komentar ini salah satu yg cerdas dan sesuai dg kondisi di masyarakat maupun perbankan syariah
MasyaALLAH tabarakallah bener bgt pak Chandra, kita sering lupa kl kita hanyalah hamba, yg harus bergantung sama Allah bukan bergantung sama tabungan, uang dan sejenisnya😢
ما شاء الله. تَبَارَكَ اللَّهُ luar biasa , keren banget . Ilmu yg tinggi di packaging dgn cara yg santai n menarik 👏 barakallahufiikum pak Chandra n team kasisolusi
Wa fiikum barakallah
Masya Allah pemikiran yg cerdas banget ..selama ini kita fokus ke bisnisnya sj tp ngk fokus kpd yg memberi rezeki
Astaghfirullahadzim ...termksh tdz utk ilmunya 👍
gara gara dengerin bapak ini ngomong... dari saya malas sholat... tiba2 saya jadi tergerak bwt pergi ke mesjid .... alhamdulillah terimakasih pak
Only share
Keturunan ( nasab) dan harta tak menjamin masuk surga.
Ilmu dan akhlak tak menjamin masuk surga.
Mukmin dan Muttaqin yang dijamin masuk surga tanpa hisab.
Allah saja tidak mendefinisikan apa itu iman dan takwa kenapa manusia perlu mendefinikan iman dan takwa 🙄🙄🙄.
Karena itu muslim zaman now pulang dengar ceramah tentang iman dan taqwa tak tau nak buat apa karena hanya diajarkan definisi definisi takde guna oleh ustadz ustadz zaman now .
Yang perlu kita tahu adalah iman artinya percaya dan takwa artinya takut.
Allah tak pernah mendefinisikan apa itu iman dan taqwa tapi Allah langsung memberi tahu apa itu mukmin ( orang yang beriman) dalam Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan Al Birra ( amal saleh) dalam Al Baqarah 177.
Jadi tak perlu panjang lebar menjelaskan pakai definisi definisi yang bikin sakit kepala, cukup baca Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan Al Baqarah 177 anak umur 14 tahun pun langsung tau apa itu mukmin dan Muttaqin bahkan sekalian dengan Al Birra ( amal saleh).
Sebaik baik makhluk adalah mukmin dan beramal saleh Al Bayyinah ayat 7 bukan habib habib penipu agama ini.
Orang paling mulia di sisi Allah adalah Muttaqin Al Hujarat 13 bukan habib habib penipu agama ini.
Syarat mukmin adalah menjaga kemaluannya shalat zakat amanah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tak berguna Al Mukminun ayat 1 sampai 11.
Syarat Muttaqin adalah percaya yang ghaib menjaga kemaluannya shalat zakat amanah sedekah dan sabar dalam kemelaratan ( kemiskinan) atau dalam peperangan Al Baqarah 177 dan Al Mukminun 1 sampai 11.
Mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Shad 28.
Tapi kenapa habib habib penipu agama ini mengatakan mereka lebih mulia dari orang lain bahkan mereka mengatakan bahwa seburuk buruk habib penipu ini masih lebih mulia dari orang biasa 🙄🙄🙄. Pembodohan ini telah berlangsung beratus tahun karena muslim sekarang jarang membaca Al Qur'an terjemah tapi hanya menerima saja apa yang disampaikan ustad ustad tanpa crosscheck dengan Al Qur'an.
Only share.
Syarat mukmin :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
"Sungguh beruntung mukmin"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ ۙ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَا عِلُوْنَ ۙ
"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 4)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِلَّا عَلٰۤى اَزْوَا جِهِمْ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُمْ فَاِ نَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 6)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَآءَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْعٰدُوْنَ ۚ
"Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 7)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ لِاَ مٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَا عُوْنَ ۙ
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 8)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَا فِظُوْنَ ۘ
"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 9)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَا رِثُوْنَ ۙ
"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 10)
* Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11)
Mukmin pasti muslim tapi muslim belum tentu mukmin.
Muslim adalah orang yang sudah bersyahadat.
Muslim belum tentu mukmin tapi mukmin pasti muslim. Syarat muslim disebut dalam An Nissa 136 yaitu beriman kepada Allah, rasul2nya , malaikat2nya , kitab2nya dan hari akhir dan mukmin disuruh berpegang teguh pada syarat muslim tsb.
Syarat mukmin adalah shalat zakat menjaga kemaluannya, amanah, tak melakukan perbuatan tak berguna.
Jadi muslim pezina bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak pernah shalat bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang tak berzakat bukankah mukmin tapi masih muslim.
Muslim yang tak amanah bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Muslim yang melakukan perbuatan tak berguna bukanlah mukmin walaupun masih muslim.
Tak ada satupun ayat Al Qur'an yang menjamin seorang muslim masuk surga semua tergantung amal saleh dan dosa masing masing dan akan dihisab mana yang lebih berat timbangannya Al Mukminun 101 - 103.
Empat dosa masuk neraka tanpa hisab adalah syirik, membunuh, zina , riba dan kekal di neraka kecuali bertaubat Al Furqon 68 69 70 dan Al Baqarah 275.
Bertaubat saja tak cukup dia harus beriman atau menjadi mukmin Al Mukminun ayat 1 sampai 11 dan beramal saleh ( Al Birra) Al Baqarah 177.
Selain keempat dosa tsb akan dihisab dengan amal saleh Al Mukminun 101 - 103.
Dan syarat minimum masuk surga tanpa hisab adalah mukmin ( Al Mukminun ayat 11).
Untuk mencapai surga yang lebih tinggi seorang mukmin haruslah beramal saleh(Al Birra ) atau menjadi Muttaqin Al Baqarah 82 dan Az Zumar 20.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 82)
Amal saleh ( Al Birra ) bukan sembarang kebaikan
( Khair ) tapi amal saleh ( Al Birra ) adalah kebaikan ( Khair ) yang sangat khusus yang sangat besar pahalanya yang kalau kita melakukannya disebut Muttaqin ( orang yang bertaqwa ) yaitu amal saleh (Al Birra) disebut dalam Al Baqarah 177
Amal saleh (Al Birra ) bukan menghadap ke timur atau ke barat atau melakukan hal2 remeh seperti kasi minum anjing yang kehausan dan lain lain.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
" Amal saleh ( Al Birra ) itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi amal saleh ( Al Birra) itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Tapi kebaikan ( Khair ) selain amal saleh ( Al Birra ) tetap diperhitungkan oleh Allah walaupun sebesar biji zarah sebagai nilai tambah dari amal saleh ( Al Birra ).
Jadi mukmin dan beramal saleh disebut Muttaqin Sad 28 yang dijamin surga oleh Allah AZ Zumar 20 dan Al Baqarah 82.
Muttaqin pasti mukmin tapi mukmin belum tentu Muttaqin.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 20)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap Muttaqin sama dengan orang-orang yang jahat?"
(QS. Sad 38: Ayat 28)
MasyaAllah Tabarakallah sangat berilmu semoga bertambah keimanan kita. Meskipun berat bagi sebagian orang awam krn dr kaum bankir sendiri selalu berdalil apa yg sdh di tetapkan DSN MUI, dan slalu. Mentok di regulasi Bank Indonesia nya sendiri jd syariah yg bener" itu susah kata mereka utk di terapkan. Semoga pemerintah dan negara kita Allah bimbing agar paham ke pada ajaran Islam yg Murni. Aamiin ya Rabbal Alamin.
dibalik ketawa renyahnya pak Candra…terkandung banyak pengalaman yg luar biasa..yg disampaikan dg baik, santuy dan runtut agar kita mudah mencerna perjalanan hidup beliau..yg pasti tidak mudah dan penuh tekanan.. jazakumullah pak cak Candra, kang Dery dan team kasih solusi ..
Subhanallah Pak Chandra, anda insyaAllah mendapat nikmat yang sangat besar dari Allah atas pemahaman anda. MasyaAllah... semoga kita bisa mngambil banyak hikmah dari podcast ini.
Barakallahu fiikum.
Kalimat "Subhanallah" untuk hal yang tidak kita sukai dari suatu kejadian atas kehendak Allah 🙏🏻
@@DJRX24 Ohh gitu ya?
@@DJRX24 subhanalloh artinya apa?
Saya mantan org bank konvensional, sedikit banyak nyambung obrolan pak candra, keren, masuk akal, ttp istiqomah pak👍🏼
Hikmat dr cerita bpk ni , adalah hidup jngan bersandar kpda manusia , bersandar kpda usaha , bersandar.kpda.tabungan, tp bersandarlah segala sesuatunya kpda Allah
Saya hijrah februari 2018 gak ada pegangan apapun sisa yang di tabungan cuma 50rb cuma niat keluar memang karna Allah Subhanahu Wataala takut seandainya tiba2 meninggal mati dalam keadaan masih berkubang dengan riba. Awal2 hijrah terasa sangat berat ditentang orang tua dan mertua .pernyataan nya mau d kasih makan apa anak dan istrimu nanti. Disitulah tantangan nya cuma yakin aja waktu itu jika kita meninggalkan sesuatu karna Allah Subhanahu Wataala insya allah akan di ganti yg lebih baik. Dan alhamdulilah berkat ikhtiar dan tawakal jalani usaha jatuh bangun detik ini Allah kasih jauh yg lebih baik lagi .betul kata pak Chandra ini Allah gak akan tinggal diam nanti ada skenario nya yg memang gak d sangka2. Salam dari XBank Jambi pak Chandra
Gua di pondok 300rb buat sebulan... Bayar listrik kamar bayar tempat, bayar kelurahan pondok, bayar madrasah.. itu habis 65 ribu.
Anggap aja 35ribu itu buay beli keperluan sabun sampo bolpoint dll. (Btw. Bolpoint hitech sekarang 21 ribuan mahal banget 😭).
Oke tinggal 200 ribu.. buat makan ..
Kadang mikir duit 5000 bisa buat makan... Tapi ada tukang bakso di dalem pondok😭🤣 akhirnya beli bakso terus tidur.. besok bangun juga nggak lapar..haha padahal temen² kadang dua hari cuma minum air kran juga ada wkwk cuma nggak ada yg cerita..
Orang luar cerita mac apapun anak pondok..
Coba lah
Bila mencari ilmu itu pekerjaan termudah niscaya tidak ada orang bodoh
MasyaAllah semoga banyak temen2 yg masih bekerja di Bank bisa tercerahkan semata-mata niatnya bergantung kepada Allah SWT.
Suami sy ex bank setelah bekerja lbh dr 2t thn. Dia memutuskan keluar krn pingin lbh baik d hub dgn Allah & keluarga. Uang pesangon yg jumlahnya tdk byk ( krn mengundurkan diri scr suka rela) kami pakai buat umroh suami & ibunya. Alhamdulillah ..skrg ini, kehidupan kami jd lbh baik termasuk dlm ekonomi. Betul banget pak Indra...Niat baik krn Allah mnjd kuncinya..Alhamdulillah
MasyaAllah bagus sekali ini. Para eX bank sepertinya mampu membuat satu2nya bank di Indonesia yang akadnya semua sesuai syari'at. InsyaAllah Allah mudahkan suatu saat.
Kayaknya begitu..
Seperti ucapannya Zaim Saidi "ANTARA BANK DAN SYARIAH" Bank dan Syariah itu ibarat Air dan Api. Selama bank merajalela, Syariah mati. Dan tegaknya Syariah akan mengharuskan Bank mati. Menggabungkan keduanya serupa dengan mengharap 'syetan beriman'.
Aamiiin
insya allah udah ada yang syari, hijrabank
@@rezadaulay8986 apakah hijrah bank bisa pinjem uang tanpa bunga?
keren banget, sangat membuka hati dan pikiran, bahwa kita dalam kondisi apapun harus luruskan niat hanya karena Allah, agar Allah memberikan jalan keluar dari setiap masalah. dan sandarkan / gantungkan semuanya hanya kepada Allah, dalemmm. mashaallah semoga kita semua diberikan hidayah untuk selalu bergantung pada Allah...
kasih solusi, tolong banyakin PODCAST islami donk, bahas BANK, HOTEL, KOSAN, PUB & CAFE KARAOKE (hiburan malam beserta bisnis di belakang layar nya. (semoga jadi PAHALA dan HIDAYAH) bagi yang menonton nya. aamiin YRA :)
"niat terbaik hijrah itu karena Allah.. bukan karena yg lain" masya Allah 😭
Maa syaa Allah terima kasih pak atas ilmu yg bermanfaat ini... Semogga Allah sehatkan bapak..agar mereka yg blom paham seperti saya...jadi paham setelah mendengar penjelasan bapak.. semogga Allah sehatkan bapak dan lindungi bapak dimanapun berada...
Saya pernah pelunasan bebas BDO karena berhijrah sejumlah 3m dan oleh bapak pimpinan bank tsb di explain dengan ketus"ya kalau hijrah itu kira2 diperhitungkan waktunya dipersiapkan dulu,,, jangan tiba2 gitu bu" Dan saya menjawab saya tidak tau umur saya sampai besok atau tidak karena jika saya menunda tau2 esok mati lalu siapa yang melunaskan hutang saya,, dan karena saya juga ikrar dan usaha maka dalam waktu setelah saya datang ke bank tsb Allah melunaskan hutang saya dalam waktu 75 hari saat setan mengejek dan 75 hari tsb ditekan2 oleh surat2 yang datang dari bank
Setuju banget ama pak chandra. ini mah harus diubah ketentuan Bank-nya. harus ada yg mau jadi presiden ama menteri ekonomi yang melek syariah untuk ubah ketentuan di NKRI ini.
*Berbagi Walau Satu Do’a*
Sambil Touring mengamalkan ilmu
th-cam.com/video/GxXpasspReQ/w-d-xo.html
*Barakallahu fiik*
jangan mimpi di NKRI..apalagi rezim sekarang. bakal dicariin pasal buat menjarain lu
Aamin...semoga Allah mengabulkan ke inginan bpk...perbanyaklah berdo'a..tdk ada yg tdk mungkin dg kebesaran Allah jalajalalu...
masya allah tabarakarahmah, pak candra dan team kasih solusi keren luar biasa, pak candra cocok jadi menteri perekonomian negeri ini, jazakumullahu khairan ilmunya
Mashaallah Pak Candra, jazakallahu khairon. Semua materinya relate bgt dengan akal dan siklus hidup. Tadinya mau mention di kolom komentar tentang satu menit yang ‘paling’ urgent untuk diketahui orang. Tapi qodarullah dari menit awal sampai akhir; semuanya urgent, penting banget untuk didengar semua orang tanpa skipping.
Di 10 menit pertama, Pak Candra bisa buat kita menangis, mengingat ulang segala niat dan langkah hijrah kita yang kebanyakan justru masih lebih kepada ‘mengandalkan diri sendiri’. Terus di menit-menit setelahnya, kita dibuat melek terhadap banyak hal, mulai dari;
“Kalau semua muslim resign dari Bank, gimana nasib ekonomi islam?”, lalu bapak menjawab “Di perbankan Indonesia ini, mana yang lebih banyak? Karyawan muslimnya atau non muslim? Karena mayoritas penduduk indonesia adalah muslim, maka jawabannya sudah tentu karyawan yang muslim. Tapi apakah dengan jumlah yang banyak itu, perekonomian islam lantas membaik? Tidak juga!”
“Biasakan untuk tidak fokus pada lembaga, tapi pada transaksinya. Terlepas dari Bank konvensional atau syariah, kita wajib menganalisis akad-akad dalam transaksi tsb. Karena jika akadnya keliru, hukumnya menjadi dosa, dan ini yang berbahaya.”
“X Bank itu bukan anti Bank, ini hanya bagian dari awareness kita terhadap syariat, mengambil sikap yang tegas, sehingga mau gak mau, sistem perbankanlah yang harus menyesuaikan kita. Karena pada dasarnya, Bank itu butuh customer, mereka butuh kita, dan mayoritas kita adalah muslim. Jadi kalau Umat muslim mau aware terhadap syariat, mau tegas terhadap kebatilan, perubahan itu mungkin terjadi. Sistem perbankan mau gak mau pasti akan beradaptasi. Dan tidak akan ada yang dirugikan jika syariat itu berdiri”
“Tapi apa mungkin di masa depan akan ada Bank yang sesuai syariat?” Lalu bapak menjawab; “Mas, yang akan menjaga syariat islam itu adalah Allah sendiri, yang Allah minta dari kita hanyalah kontribusi. Mau gak nih kita berkontribusi? Karena sebenarnya, mudah bagi Allah untuk menjadikan itu terjadi, tapi Allah mengulurnya demi memberi kita waktu untuk berpikir, belajar, dan mengambil sikap”
Mashaallah Tabarakallah, benar-benar full ilmu, full hikmah dan hidayah. Semoga Allah limpahkan kecukupan ilmu, iman, dan umur untuk kita semua agar bisa segera merealisasikan apa-apa yang bisa kita tempuh sebagai bentuk kontribusi terhadap syariat Allah.
Terbaik pencerahannya. Terima kasih. Semoga negri yg kita cintai ini, terutama umat Islam, segera terbebas dr proses ribawi.
Bersandarlah kepada yg Maha segalanya.
Bersikaplah...✊ AllahuAkbar
Bisa jadi jika para Bankir muslim bersikap, datanglah pertolongan Allah kepada para ex-Bank selanjutnya bagi negara Indonesia
Setuju pak Chandra, kita semua harus mengenal akad yg benar2 sesuai syariat dalam ber-muamalah. 26:00
alhamdulillah sudah keluar dari aBank sejak 2019 pertengahan dan masih gede badan sampe sekarang..insyaa Allah keluar dari bank bukan berarti semua dimudahkan Allah..tetapi semakin dicuci bersih..semoga segera hijrah yg masih berada di bank dan semoga yg sudah diluar tetep istiqomah..Aamiin..
Buat yg Resign Dari Lembaga RIBAwi Karena Allah, Allah akan uji dengan 2 Hal, Kebangkrutan untuk melatih Sabar. Dan ujian Kenikmatan/Kesuksesan (Harta semakin banyak) yg Ujiannya semakin Berat yaitu "Futur Nikmat" yg membuat kita semakin Lupa niat Hijrahnya yaitu Ibadah.
BerGaullah dengan Orang" Sholeh yg MANHAJnya Lurus yg Selalu nyentil Kita nantinya saat melangkah.
Datangi Kajian untuk mencari Ilmu Agama yg Benar sebagai Pedoman Antum Hidup kedepan.
Masyaa Allah .. Sempurnanya agama Islam dalam mengatur semua sendi2 kehidupan ..
6 tahun saya hijrah, pasang surut saya lalu. Di remehkan sampe ga punya harga diri. Tp saya yakin dgn Allah 😇🙏👼.
MasyaAllah ilmunya bukan hanya utk xbank aja tapi buat kita semuanya agar bergantung hanya kepada Allah.. ternyata banyak banget berhala versi lain wujudnya..tdk hy utk para xbank..
Jazakumullahkhoir khoir tim kasihsolusi krn menghadirkan orng yg berkwalitas spt pak chandra ini..👍🏻
Alhamdulillah ada podscast yang paling dan sangat bermanfaat seperti ini. Podscast ini kembali menyadarkan saya akan niat berhijrah karena Allah Subhanahuwata'ala dan hanya bergantung pada Allah Subhanahuwata'ala. Siap... Buka jilid ke-2 Edisi Hijrah💪💪
MasyaAlloh...seneng ngeliat orang taubat dan menyandarkan diri pada Alloh. Semoga diikuti yg lain.
Dari sini saya juga belajar, bahwa apapun pekerjaannya selagi memang tidak sesuai dengan perintah Allah, maka tidak perlu ragu untuk kita tinggalkan. Thankyou pak candra dan team kasisolusi
Hijrah terbaik itu "membangun keimanan dan akidah", itu yang lebih penting.
Saya exbankir sudah hampir 10 tahun, benar seringkali bekerja di lembaga ribawi, harua dibayar mahal, ada beberapa hal yang biasa dialami (pengalaman dr banyak teman) : rumah tangga yang berantakan, kesehatan yang tidak baik, anak-anak yang susah diatur, ekonomi yang amburadul, tidak adanya ketenangan hidup.... Alhamdulillah sekarang hampir genap 10 tahun saya sudah tidak bekerja lagi di bank.. Sekarang lebih memilih menjadi petani
Yes itu yg sy rasakan, itu benar dan nyata Allah Maha Kuasa
Ga perlu generalisir. Sy punya temen kerja di bank belasan tahun. Sering ngaji. Hidupnya fine2 aja, ga ada masalah rmh tangga, ga ada masalah kesehatan dll, padahal katanya kerja di tempat riba.
Yg penting seperti kata si bapak, ikhtiar itu mencari jln rezeki. Ikhtiar di bank, rejeki di bank, ya biarin aja..
@@dimdimdimsum8808 anda tau apa itu istidraj..🙏
@@mbakninik3935 selalu argumennya itu. semua dianggap istidraj..padahal ya tau dari mana.
@@dimdimdimsum8808 jika anda muslim pasti tau aturannya mas. Riba sudah jelas dosa. Istidraj/Pembiaran tanpa teguran itu lebih mengerikan
Masya Allah.. Luar biasa penjelasan dan perjuangan hijrah nya pak candra,.
Allah SWT selallu menunjuki hambanya yang dia pilih. Semoga semakin banyak yang memahami makna hijrah dan berhijrah di jalan Allah SWT.
Alhamdulillah wa syukurilah,bi idznillah bisa mendapatkan pencerahan yg sgt berharga dn bermakna.
Keren bgt ilmu, sangat menginspirasi,apapun yg ingin kita lakukan hendaknya karena Alloh SWT ,karna hanya Allah lah penolong kita ..
Kami belum memiliki rumah, Kami tidak menggunakan bank. Dan kami yakin ALLOH Mahakaya. Mohon bimbingan uztad agar kami tetap Istiqomah....
Penyampaian yg sangat cerdas dan sangat mengena di hati..Alhamdulillah...
MasyaAllah, khawatir saldo turun drpd ketinggalan solat, bener banget ini. Apa yang disampaikan pak candra sangat benar dan mungkin pengalaman saya kurang lebih sejenis.
Poin utama memang harus memperbaiki niat hanya karena Allah.
Dan setuju juga untuk persepsi tentang yg mengira bahwa yg haram adalah bank nya, pdhl yg kita kritisi adalah transaksi didalamnya.
Kalo analogi sederhana saya, botol miras, yg haram botolnya atau isinya? Apakah kalo isinya sudah kita buang dan botolnya kita bersihkan jdnya botolnya tetep haram? Kan engga. Jadi bank itu tidak haram, tp transaksinya yg belum sesuai syariat.
Dan minuman keras itu haram kalau diminun
MasyaAllah, jazakumullahu khairan pak Chandra dan team kasisolusi
*Berbagi Walau Satu Do’a*
Sambil Touring mengamalkan ilmu
th-cam.com/video/GxXpasspReQ/w-d-xo.html
*Barakallahu fiik*
Sangat menginspirasi sekali, semua milik Allah, minta dan bergantung hanya kepada Allah, karena Allah saja lah yg maha memberi dan menolong kita
Sekedar berbagi kisah dan pengalaman, suami saya bekerja di kantor koperasi kurang lebih 12tahun semenjak sebelum menikah. Niat berhijrah mulai 2017 bisa terwujud 2020, berjalan 3th Alhamdulillah keluarga masih tetap harmonis tp memang cobaan datang bertubi² semua tabungan hasil THR dari riba hilang, mulai dr saya yang keluar masuk rumah sakit, suami kerja sana sini belum cocok, merintis usaha ditipu rekan bisnis, belum lagi pengeluaran tak terduga ratusan hingga jutaan rupiah. Sekarang suami lebih menikmati bisnis pengepul barang bekas, kerja kasar kotor tp insyaallah lebih barokah. Semoga tetap istiqomah di jalanNya🤲🤲 dan semoga yg sedang mencari jalan yg lurus bisa segera kembali ke jalanNya...aamiin🤲
Masyaallah pengalaman dan nasehat yang luar biasa
Sangar bapak ini sangar sangar sangar...
Merinding saya tembus ke kalbu...
Cerdas bapak ini...
Dakwah Khalid Basalamah terjadi di cerita bapak ini..
Allah Ya Kareem Allahu Akbar...
Tolong sering2 undang beliau. Dari cara menjelaskan nya, seperti sedang berbicara dengan ayah sendiri
Moga Allah selalu meridhoi orang2 yg berjuang untuk kembali k jln yg lebih baik
Jika manusia berhijrah mk hrs sdh siap dgn ujian & cobaan krn itulah jln Allah menghapus dosa, puasa serta sedekah sbg penunjangx, kisah ini sgt bagus utk membuka inspirasi perubahan perbankan di Indonesia yg sesuai dgn syariat Islam
"Innamal a'malu binniyat (sesungguhnya segala perbuatan itu bergantung pada niatnya)".
Intinya niat terbaik adalah niat karena Allah.
Maa sya Allah. Ceritanya mengena sekali pak, in sya Allah penuh ibroh. Semoga Bapak senantiasa diberikan Taufik dan hidayah oleh Allah.. Aamiin
Syukran Pak
MashaAllah pak candra, semoga ilmu yang disampaikan menjadi ladang amal baginya. Ngena banget kata2nya dalem
Alhamdulillah saya sudah keluar sejak 6 tahun yang lalu... baru 2 tahun kerja, Allah langsung beri hidayah mengenai RIBA.. padahal mau nikah waktu itu, malah resign kerjaan :D.. udah gt ada denda 100juta.... tapi sejak saya resign dengan alasan terang2n karena di Bank itu riba (sampai izin langsung ke direktur), berangsur2 teman2 saya menyusul resign.. hehe..
dendanya dibayar ga bang?
Sungguh info berkualitas tinggi, Bukan ulama tapi sinkronisasi dua sisi lapangan dan Niat krn Allah
Hal tsb bisa terasa dihati sanubari
Barokallah.....
Tidak bersorban tidak bergelar tapi mengajarkan keimanan pada Alloh dengan sangat luar biasa...
The real keimanan sejati yang tidak bisa kita hitung dan pikir secara logika...
Alhamdulillah, terimakasih ilmux pa chandra, memang perlu edukasi yg tepat krn banyak yg eforia hijrah tdk diimbangi ilmu yg memadai.
Masyaa Allah...memotivasi banget untuk berhijrah dg niat yg benar
Ayoo pak, segera bikin lembaga yg bener2 syariah, ummat insyaallah berbondong2 akan membesarkanya
setujuu
Kisah yg sangat menyentuh & Inspiratif. Obrolan berfaedah semoga dpt memotivasi saudara2 muslim yg msh bekerja di bank.
Masya allah pelajaran luar biasa dari cara Pak candra....membangun landasan kehidupan
dunia ini kalau dipirkan sangat2 membuat lelah,,maka serahkan pada ahlinya yg mengatur dunia ini yaitu ALLAH, dan allah akan memudahkan takdir yg telah ditetapkan untuk manusia,misalnya jualan bubur maka allah akan memudahkan jalan kita untuk jualan bubur
AKhirat itu blum ada jaminan dr ALLAH tapi kita tidak pernh risau ttg akhirat yg masih berantakan padahal akhirat itu kekal
MasyaAllah, jazakumullahu khairan pak Chandra dan team kasisolusi, semoga Allah menjaga Pak Chandra dan Team Kasisolusi.
Andai Negeri ini punya mentri keuangan kaya pak El Chandra.
Do'a dan ngarep aja dulu ya kan. 😄😄
Alhamdulillah saya diajarkan suami utk melakukan apapun Niat karena Allah.. dan selalu membayar zakat setiap dapat rejeki.
Alhmdllh...makin yakin dlm hijrah..sangat edukatif sekali..trims pa chandra dn crew kasisolusi..🙏🙏