Betul Mas Agus Eko Saya Suwarna Dari Ranting PGRI Cabang Watukumpul KabupatenPemalang Mendukung Langkah PB PGRI mundur dari POP !!! Hidup PGRI !!! Solidaritas Yes !!!
PGRI menolak NEW NORMAL. Orang-orang inginnya MALAKKIN murid seperti biasa yang dilakukan sebelum ada Nadiem Makarim. Kalau semua murid sudah bisa belajar online maka murid nggak perlu lagi keluar "uang transport", " uang jajan" dan "uang sekolah". Jadi PGRI menolak REVOLUSI MENTAL karena memang PGRI sudah busuk sejak jaman Soeharto. Para orang tua tahu kok kelakuan guru-guru jaman now. NGGAK USAH SOK NGELES. Langganan internet per minggu cuma 20 ribu rupiah sudah unlimited bahkan ada warga yang nebeng di Balai RW atau warung kopi untuk sekedar dapat password WiFi. Sedangkan kalau anak mesti berangkat ke sekolah maka harus sediakan uang untuk angkot pergi dan pulang setiap hari, harus ada uang jajan untuk anak saat istirahat di sekolah. Lalu mesti bayar "UANG SEKOLAH" yang nilainya jutaan rupiah. Orang-orang itu cuma berusaha menipu diri sendiri dan masyarakat. Mungkin kalau perlu Mendikbud menggagas program OLPC, One Laptop Per Child seperti yang diterapkan di AFRIKA.
@@arfeyza01 Sudahlah, nggak usah berusaha tipu-tipu WALI MURID. Guru mengajar juga ada BAYARAN. Emangnya kalau nggak dibayar lalu guru masih mau mengajar? Mungkin ntar juga unjuk rasa bikin pemogokan mengajar
@@arfeyza01 Aku tanya ke kamu, emangnya guru JAMAN NOW itu bekerja untuk cari KEKAYAAAN UANG atau untuk MENCERDASKAN BANGSA? PARAH. Rakyat sebagai WALI MURID jelas kecewa dengan berbagai kelakuan guru-guru JAMAN NOW. Mereka tidak seperti guru-guru kami dahulu kala yang mengerti pengabdian.
Duit segitu gede mending buat bantu tuh siswa2 yang gak punya smartphone.... atau perbaiki fasilitas internet. TIDAK SEMUA ORANG ITU PUNYA FASILITAS SERBA ADA KAYAK DI KOTA. Pembelajaran langsung memang gak bisa digantikan dengan smartphone kalau gak punya smartphone, kan guru yang ke rumah siswa(?) Guru datang ke rumah siswa, apa bedanya dengan siswa datang ke sekolah. Kalau gurunya jadi carier virus apa endak bahaya. Sebelum buat program, evaluasi dulu program yang berjalan. semua orang pengin jadi maju tapi juga jangan mengabaikan keadaan yang lain.
Itulah manusia yg rapuh, sedikit di ganggu dari zona nyaman sudah menyerah, mundur... apakah gak ada jalan lain, harusnya di musyawarahkan solusi yang lebih baik
Yg jadi masalah dalam program ini visi misi bagus.tujuan bagus.tp dilaksanakan dilapangan asal asalan wadah organisasi penggerak nya ga jelas .lalu apa yg dapat diharapkan. PGRI NU Muhamadiah sdh menjabarkan alasannya. Kalo punya tujuan laksanakan dgn cermat.jangan adalah asalan. Itu mas bro...bukan tdk mau.. Kalo dilaksanakan dgn baik.pastinya organisasi pendidikan NU Muhamadiah dan PGRI sangat mendukung
Dari tahun 2016 sampai 2019 program peningkatan kualitas guru sudah berjalan melalui KKG dan MGMP lewat program Guru Pembelajar, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP). Dana dikelola oleh guru dan untuk peningkatan kompetensi guru. Tapi tahun ini organisasi2 yg lolos banyak organisasi yg sehari hari bukan bergerak di bidang pendidikan
klw gtu utk apa ada p4tk..jgn2 mau dibubarkan kan asem. yg jelas sdh. melatih guru di program GP, PKB, PKP dan sdh berjalan baik. Guru yg diseleksi jg jelas dr UKG. Maunya mentri apaan y.
@@startara7799 maaf, gak bisa disalahkan menteri juga... Mereka juga punya pimpinan.. bagaimana kinerja anak buah juga tergantung pimpinannya. Presiden lah yg menunjukk mereka, harusnya beliau tau kapasitas orang2 yg beliau tunjuk.
Betul sya jg guru, mendikbud seakan ga ngerti permasalahan dilapangan, antara ga ngerti atau ga peduli beda tipis, ngertinya program penggerak penggerak, tanpa pak nadiem pn kita uda bergerak, ngecewain pak jokowi aja pak nadiem, kerja ga kompeten
Plala loe ga jelas drun kadrun itu kufur nikmat ga bida mensukuri nikmat ga bisa melihat ga bisa mendengar astaggirulih itu lah kufur para kadrun kerjanya fitnah mempitnah megunjing mencaci dn hoax itulah kadrun preeeeeeeeet ngopet drun creeeeeet
Berjuang terus PGRI, kerja dan hasil kerja guru selama ini sangat kurang dihargai.Mengapa guru2 dipersulit terus terhadap peningkatan kesejahteraan guru. Mohon keadilan berpihak kepada karena sangat berjasa dari sebelum merdeka, mengisi kemerdekaan, dan Indonesia melaju terus mengejar cita2 Proklamasi !
@@fajarhaqi9753 sekarang kalo sekolah online apakah akan menjamin anak2 bisa belajar bagi saya belum tentu ya klo saya tetap sekolah namun jarak di batasi khususnya untuk zona aman wilayahnya klo yg zona tidak aman baru silahkan di bikin online yg jadi masalah pada saat tidak ada pandemi akan di buat online itu yg saya ga setuju
@@rohman9516Itulah tugas dari orang tua,ajarkan disiplin,beri pengertian bahwa pendidikan dari mana saja bisa didapat,jika pada saat belajar gak fokus sebaikx ortu mendampingi atau setelahx org tua harus mengevaluasi,jika anak anda belum mengerti maka beri tanda materi yg belum dipahami anak secara baik,jadi jika belajar online lagi ortu harus menjelaskan kepada guru2x bahwa materi tersebut boleh dijelaskan berulang.. Orang tua harus selalu mmbuka2 buku pelajarn anak2x jangan cuma liat sampulx doang,ajarkan yg org tua pahami dan beri tanda yg sulit anda jelaskan kepada anak2,tingkatkan disiplin anak,org tua memang harus ekstra sabar,karena sebenarx selama ini guru2 itu selalu berusaha bersbar mendidik anak2 anda disekolah tapi anak2 sekarang bnyk tingkah,sehingga ketika disentil dikit atau di cubit atau dibentak atau dihukum dikit aja maka orang tua akan menempatkan guru2 di penjara
@@Indraputry ya klo anak saya sih klo di sentil sama guru ya saya biarin aja karena salah ko ya wajar aja di sentil sm gurunya yg penting kan ga saya lapor kan ke polisi ,klo masalah belajar secara online saya ga bakal setuju kasihan bagi orang yg ga mampu ,apa lagi sekarang uang dari pemerintah bnyk yg ga tepat sasaran
Ibu ketua PGRI tlg memperhatikan nasib guru yg blm di sertifikasi terutama sd mau deket pensiun jg blm di sertifikasi padahal hal sd S 1 golongan IV bgm sama 2 guru tp hak guru tdk ada keadilan tapi kewajiban sama 2 mendidik anak bangsa tlg angkat permasalahan agar semua guru di seluruh Indonesia yg blm itu di berikan tukin sama seperti kemenak guru yang blm di sertifikasi di berikan tukin mksh byk e
Menurut saya bukan karena beliau ngurus ojol, tapi lebih baiknya bisa membedakan bidang start up dan bidang pendidikan. Harusnya beliau harus lebih melek keadaan pendidikan di Indonesia yang masih di bawah standar di bagian fasilitas sarana dan prasarana.
Yang di perbaiki adalah Management Kerja Guru, Yayasan, dan Kemendikbud PGRI 1. Kemendikbud harus menggerak resources. dari Guru sd PNS terkait. 2. Bangun Team pengisi content Kurikurikulum dan Petunjuk nya Manfaatkan vendor konsulting, Yayasan yang telah lama jalan(Muhamadiah, NU, Katolik dan Kristen serta laiinya), Guru dan PNS PGRI. 3. Bangun team pembuat soal dan program pendidikan remote yang terdari dari Guru dan lainnya 4. Gunakan platform pendidikan Dasar untuk penyampaian ke Guru sebagai wali kelas dan Murid handbook.thepucukan.com/ - Wali Kelas menerangkan dan mendistribusikan rangkuman dan soal - Murid dapat mengakses rangkuman dan mengerjakan soal - Content bisa memanfaatkan video youtube, IG dll yang terhubung dengan platform pendidikan Dasar. - Manfaatkan cloud-x, zoom dan google meet - Sambung dengan komunikasi Radio bila terjadi gangguan. 5. Gunakan POP uk kerjasama denga internet satelite, provider telkom, dan pengadaan alat komunikasi radio broad cast. Jadi internet slow, bisa di gunakan radio broadcast. kalau bisa pengadaan smart phone uk pelajar. dibuat per 2 orang. Mesti akan merata mutu pendidikan di Nusantara. Karena Kontrol dari pusat, semua bisa di di trace dengan baik
Selama ini pendidikan jalan. Ada mekanisme formal dari kemendikbud sampai sekolah, tinggal diefektifkan tidak usah ada penggerak melibatkan orang luar. Makin banyak campur tangan dari luar nanti jadi ruwet, berselisih, banyak egoisme kepentingan, banyak korupsi. Jadinya gurunya pusing banyak perintah dari sana sini, banyak administrasi dan akhirnya siswa ngak keajar. Hasil nol.
Bagi rakyat yang terpenting adalah buahnya, sehingga rakyat dapat segera memperoleh manfaat yg maksimal di dunia pendidikan. Di dunia modern ini, pelatihan dapat juga dilakukan secara online, asalkan pemerintah dapat memenuhi infrastrukturnya.
@@aquaponikbyaquaecofarm2096 dikira yg mengerti pendidikan Indonesia cuman Pak nadiem ? Lebih baik diterima dulu kritik dan saran dr pgri itu mereka jauh lebih ngerti keadaan lapangan drpd Pak nadiem
Inilah hasil dari sistem yg kalian bangga banggakan selama ini( demokrasi) . Mentri pilihan presiden, presiden pilihan rakyat. Kenapa rakyat bisa milih presiden? Ya ... Karena sistem Demokrasi itu. Demokrasi ( kedaulatan rakyat/ rakyat berkuasa.) yg berkuasa itu ALLAH SWT. Bukan rakyat... Siapapun mentri atau presidennya dia akan tetap menjalankan sistem yg ada. Jadi bukan orangnya, tapi sistem.... Malang nian nasib anak anak kita...
Saya guru honorer dan msuk pgri tapi saya bersikap netral terhadap kebijakan ini. Mereka mundur krn tidak dapat bagian dana dari mendikbud. Ini kebijakan sdh lama diwacanakn kenp baru skrg mereka tidak setuju?
Numpang komentar, semoga orang pintar 2 di negara kita cepat bertaubat kepada Allah SWT dan memohon atau meminta maaf kepada presiden RI khususnya kepala sekolah SD SMP SMA SMK karena selama ini korupsi dana bos, kalau itu sudah dilakukan mereka tetap harus bertanggung jawab mengembalikan uang yang dikorupsi itu ke kas sekolah, selama ini mereka belikan mobil pribadi rumah pribadi rekening pribadi. Tetapi laporannya ke pemerintah pusat fiktif dan mar up, menipu dan merampok walimurid dengan dalil SPP uang tahunan stadytour wisuda dll. Sesungguhnya kegiatan sekolah bisa dilaporkan per bulan, mulai bulan 7 pembelian buku siswa 50 juta, bulan 8 ekstrakurikuler 7 juta, bulan 9 ekstrakurikuler 7 juta, bulan 10 UTS 5 juta, bulan 11 ekstrakurikuler 7 juta, bulan 12 UAS 5 juta, bulan 1 tryout 3 juta, bulan 2 tryout 3 juta dan stadytour 25 juta, bulan 3 UN AKM 5 juta, bulan 4 wisuda 20 juta, bulan 5 ujian kenaikan kelas 3 juta, bulan 6 penerimaan siswa baru 50 juta. Totalnya 190 juta. Bila jumlah siswa 250 SD dapat dana bos 225 juta, SMP jumlah siswa 400 dapat dana bos 440 juta, SMA jumlah siswa 400 dapat dana bos 600 juta. Seharusnya sisanya masuk ke kas sekolah bukan dikorupsi oleh kepala sekolah dan kroninya, guru honorer digaji tidak layak, setiap kegiatan sekolah dirampok kan ke walimurid, biasanya yang disuruh merampok atau meminta uang secara paksa guru yang nyatok kepala sekolah. Mohon bapak presiden RI menginstruksikan kepada menteri pendidikan dan kebudayaan untuk menggandeng KPK untuk mengusut kekayaan kepala sekolah dan kroninya. Dan mohon guru honorer digaji langsung dari pusat yang diambilkan dari dana bos sebelum ditransfer ke rekening sekolah, karena akhlak kepala sekolah tidak amanah. Semoga guru honorer sejahtera dan barakah dengan digaji 1.500.000 ditambah insentif disiplin 500.000. amiin. Dan mohon ada regulasi larangan kepala sekolah merampok meminta uang secara paksa kepada walimurid, supaya dunia pendidikan diberkahi Allah SWT aamiin. saya KalipareJati
Smart phone tdk akan tepat sasaran, di tingkat desa bhkn kecamtan dan kabupaten gedung sekolh msh bnyak yg tdk lyak...masa iya pke smart phone dduk di lntai
@@nababanmarga9841 bener bro,dah bgunan skolah byk yg ga layak,malah ngbisin anggaran bkin pelatihan penggerak2, dah tau lg pandemi, siswa lg terbatas alat pndukungnya buat bljar jarak jauh,malah bkn kbijakan yg ga jelas hahaha
Tujuan pak menteri adalah meningkatkan mutu pendidik. Tapi mungkin Program ini belum tepat waktunya untuk di eksekusi mengingat kondisi saat ini. Namun kalau pendapat saya, sebaiknya dana yang akan digunakan pada Program Ini digunakan untuk beasiswa calon pendidik ke luar negeri yang kulaitas pendidikannya sudah maju seperti ke singapura, Hongkong, singapur, Inggris, atau Amerika. Saya yakin hal ini akan cepat mengubah kualitas pendidikan di Indonesia. Kalau kita cuma mengandalkan alumni dalam negeri, maka saya yakin kita akan semakin ketinggalan.
@Aneka Jaya yah memang ada banyak perguruan tinggi yang berkualitas tapi masih banyak yang dikelola biasa biasa saja. Dan ada banyak juga calon guru kita yang alumni UT, kuliah jarak Jauh, ada yang lewat paket c baru kuliaj di UT lalu jadi guru. Apa jalur pendidikan seperti ini bisa dijamin kualitasnya?. Lewat reguler saja belum tentu apalagi lewat seperti itu. Mungkin ada yang bisa tapi kalaupun ada, saya akin hanya sedikit saja. Mutu pendidikan itu dapat dilihat dari alumninya. Siswa kita sekarang ini nilai science, matematika, dan membaca masih rendah menurut PISSA dibanding dengan negara negara lain . Apa ini yang disebut berkualitas?. Orang Indonesia yang pintar pintar itukan tidak mau jadi guru. Lagipula kebanyakan yang mau jadi guru itu cuma golongan menengah ke bawah. Jadi profesi guru diindonesia belum dikelola dengan menggunakan standar standar tertentu sehingga masih ada perguruan tinggi yang terlalu gampang mencetak S. Pd. Oleh sebab kalau kita serius mau mengejar ketertinggalan kita, tidak ada jalan lain kecualai harus ada terobosan baru yang harus diambil. Jangan biarkan perguruan tinggi sembarang mencetak S. Pd. Karena kalau hal ini berlanjut, saya yakin kita akan semakin ketinggalan.
Betul mutu dunia pendidikan kita sangat rendah kalo dibandingkan negara lain, enggak usah jauh2 sama malaysia aja kita sudah ketinggalan ,malaysia urutan 56 dunia dan negara kita urutan 72 dari 77 negara
Itu adalah sikap yg jitu. Memang PGRI mendukung Program pemerintah terutama bidang pendikan, tetapi harus tetap mengkritisi bilamana ada kebijakan yg tidak berpihan kpd guru dan pendidikan secara luas.
Mgkn pak menterinya juga tidak jelas, hingga programnya tdk jelas. Baiknya pak menteri perlu sering-sering turun langsung ke lapangan. Biar tahu betul tantangan yang dihadapi para pendidik di lapangan. Kami sstuju sekali dengan pendapat ibu ini pada situasi saat ini.
PGRI harus berbenah, harus bisa menerima pendidikan dalam era kemajuan tekhnologi...saat ini dibutuhkan pendidik yang smart dan bisa menjadi penggerak. Kalau memang tidak bisa mengikuti masih banyak yang muda, propesional, smart dan punya inovasi dalam mengajar.
Yang muda gak diangkat sama si jae ..maka Mendikbud suruh ngojek dululah.. pengalaman adalah guru yang terbaik... Tuh bukti tafsusnya jae pinter tp gak bisa kerja...omdo..
Semangat mas nadiem🙏🏻 i trust you, memang sulit dan penuh rintangan tapi ini akan lebih baik, memang harus ada perubahan yang besar dan pengorbanan yang besar untuk masa depan yang baik🙏🏻 kuliah S2 dan melakukan analisis tentang pendidikan, ternyata kita sudah jauh tertinggal sangat jauh, dan harus ada perombakan besar2an. Siap tidak siap kita harus bisa mengadapi era 4.0 ini. semangat mas nadiem💪🏻🙏🏻 and again mas mentri kalo bisa kita yang mampu dipungut pajak aja utk pendidikan bagi anak2 yang kurang mampu sehingga menggratiskan utk mereka yang kurang mampu sampai lulus SMA dan sederajat, dan saat kuliah di kasih pinjem biaya kuliah setelah kerja wajib bayar uang kuliah yang ditanggung pemerintah tadi, seperti yang di terapkan di negara Prancis dan mereka berhasil, kita harus mengadopsi caranya mereka🙏🏻 perintahkan bawahan mas menteri utk keplosok juga, pelajaran harus disamaratakan semua, pendidikan di prancis sama rata sampai ke plosok, ibu2/bapak yang tidak berpendidikan pun di suruh belajar, kita benar2 harus mencobanya mas menteri🙏🏻
Bukanya anti inovasi. Tp mbok ya konsultasi dulu sama yg udah lebih dulu mengabdi untuk pendidikan selama ini. Lha kok ada yayasan kemarin sore, bentukan konglomerat lagi, tiba-tiba dapet kucuran dana Gedhe.. ini ada apa?
Itu perjudian pemerintah... Sama kayak kartu prakerja dana besar yg lolos seleksi hanya sedikit sisa nya buat koruptor... Hehheeh sama aja paling yg dapat jatah beberapa organisasi tapi anggaran besar.. . 600 yang keluar 200... Hehehehe sisa 400 dibagi bagi
HARUS DI ROMBAK PGRI DAN SEMUA ANGGOTA WAJIBKAN MEREKA UNTUK MENINGKATKAN LEVEL STANDAR PENGAJARAN KALAU TIDAK AKAN HANCURRR PENDIDIKAN INDONESIA DAN SDM INDONESIA KEDEPAN
Tidak kebanyakan alasan bu, mari belajar mau menerima perkembangan yang ada sesuai dgn kondisi dan teknologi yg ada sekarang. Bagi guru cobalah belajar dgn teknologi yg ada dan kemajuan yg ada sekarang dan liat negara lain mereka semua mau belajar sesuai kondisi dan para guru disana juga mau berkorban dgn mempelajari teknologi yg ada dan serta kreative.
Wajar klo ortu sudah bingung untuk ngajarin anaknya karena dah lama ga sekolah,ga salah ortunya juga ,yang salah itu klo ortu larang anaknya ga sekolah
kalo dia nda ngerti telpon guru nya tanya/minta bikin kan video cara ngerjakan soalnya... kita juga pernah sekolah.. murid tu malu tanya sma guru... disitu tugas orang tua... walau nda tau setidak nya nalar dipake... anak ku nda ngerti soal trus tanya ke aq... ya sebagai ortu tau nda tau harus tau... jalan nya ya ortu tanya sma guru nya
jgn alasan lelah kerja... itu sdh resiko punya anak... mknya ku bilang kalo nda sanggup nda usah punya anak.... kita yg komen disini pernah jadi anak lo liat usaha ortu lu... belajar dri situ...
PGRI di negeri ini... Bersifat rutinitas. Apakah ini kemajuan Bangsa... Tentu tidak... Karena mereka gaptek teknologi.... Pak menteri cepat2 melakukan terobosan yg baru di luar kendali PGRI.
Semestinya Kemendikbud fokuskan terlebih dahulu pada pembiayaan pendidikan saat ini, kondisi Covid 19 berdampak pada ekonomi, banyak ortu yang kurang mampu dalam pembiayaan sekolah, sehingga berdampak pula pada para guru.
Tepat sekali mengambil keputusan pgri...saya setuju karena tidak semua daerah punya jaringan yg stabil dan apa lagi penggunaan media sosial jauh sekali karena diaerah saya dipasilambena kepulauan selayar susah jaringan terus tidak ada pengadaan komputernya juga disekolah2....jauh dari kesediaan ontuk oline
Lanjutkan aja pak dengan pro kontra nya. Karena dunia semakin maju konsep ruang guru itu bagus. Jadi anak bisa memilih waktu belajar sendiri. Walaupun yang yang belajar ortunya. Karena sampai sekarang yang kurasakan dan ku jalani sekolah itu kecil gunanya bagi dunia kerja cuma formalitas saja.
Dalam pendidikan , slalu menimbulkan tanda tanya , pendidikan sepertikambang di tendang arus nya angin ndskbisa bertahan , jadi seperti ter òmbang ambinģ , jad anak didik dan orang tua murid menempuh jadwal ber didik , ibu rumah tangga yang ber pendidikan bisa mengajar , lha jika ibu rumah tangga BUTA dalam pendidikan , ahir nya anak didik dilepas bebas , terus alih SENDER mainan HP , gimana pengaruh HP
Apa lagi ketambahan masalah lagi , mundurnya NU , MUHAMAT DIYAH ni tambah tergonc ang sampai sampai menimpa PGRI , kan membuat tambah membesar kebingannya dalam PENDIDIKAN , apa lagi NU , MOHAMAT DIYAH merasa terpenting dalam pendidikan , TK , SAMPAI PERGURUAN TINGGI , jadi kuat sekalii pengaruhnya , padahal dasar sejarah pendidikan itu dari KI HAJAR DEWAN TORO di sangku PĶI , sekranglah agama islam mempengarui mundur lepas dari ke organi sasian , kan ya membuat susah ke dua kali bagi ANAK DIDIK
Oh anak anakku penerus BANGSA semuga saja ter ombang ambingnya daĺam dunia pendidikan lekas selesai perkara dan masalah masalahnya , dan hindari laah dari adanya peluang mainan HP , yang banyak pengruhnya , yang bisa mrusak ETIKA YANG BER MORAL , DAN MERUSAK AQLAK , disini orangtua kebanyakan kurang kontrol dalam pengawasan , sampai pelajar ada kejadian diker jai 21 pria bergilit
@@rasimancipto5830 ya malah dari hplah kita fokus pendidikan. Kita harus ikuti jaman. Dan kembalikan peran orang tua 100% karena dunia telah berputar kembali. Jadi tinggal ujian aja tiap bulan.
bapak mendikbud ini harusnya bersilaturrahmi dengan organisasi penggerak pendidikan Seperti PGRI, pendidikan NU dan Muhammadiyah biar tahu bagaimana cara mengembangkan dunia pendidikan yang ada.
Benar, membuat anak2x tidak mandiri dlm mengerjakan tugas2x sekolah. Dan kebanyakan yg ngerjakan orangtuanya krn anak kesulitan mengerjakan. Misal mengerjakan mata pelajaran matematika, bahasa Inggris dll. Akhirnya anak jadi males mikir.
Sebenernya utk guru penggerak jg sdh ada yaitu guru2 yg pernah jd gr grs dpn yg sekrg sdh jd PNS khususnya di SD dan sdh bertgs di sekolah sesuai rujukan mereka berkewajiban utk mengimplimentasikan ilmu n pengalaman sewaktu di daerah 3 T dulu jd gk usah lg ada program guru penggerak lbh utk merekrut kekurangan guru dan petugas kebersihan sekolah khususnya di daerah pedesaan,.
Kenapa anggarannya tidak untuk mengangkat & mengaji guru honorer menjadi guru tetap, serta menambah sekolah" negeri dgn kualitas + lingkungan belajar yg layak dr tingkat SD smpe SMU dan bikin program wajib belajar 12 dgn menggratiskan biaya" sekolah negeri??
Simpel nya, pak Nadiem pikirin ini semua udh jauh ke depan, bukan bermaksud memaksa online, cuma kan beliau masuk di dalam kondisi yg tidak tepat korona, dia berusaha mengucurkan dana agar semua bs bersekolah online, gmn kalo new normal ada yg kena korona, saat ini dia terapkan kebijakan tersebut untuk membantu masing2 pihak, baik kesehatan dan edukasi
Betul mbak ..klo begini trus dunia pendidikan kita akan tertinggal dari negara lain , jadi salah satu jalan adalah dengan meningkatkan kompetensi guru2 agar mutu sejajar dengan negara lain minimal dengan negara tetangga malaysia
Organisasi d buat untuk me MAJU kan dunia pendidikan. Bukan saling bentrok. Berfikirlah bijaksana dalam mengambil keputusan. Urusan sudah d bawa politik Hasilnya yh begini. Terimakasih
InsyaAllah program pak Nadiem udah bagus, namun memang perlu adaptasi TEKNOLOGI sebab para guru saat ini masih banyak yg GAPTEK ( kurang paham tentang INTERNET) karena PERALATAN dan PELATIHAN yg kurang serta pedulinya guru yang paham teknologi enggan membantu rekan guru yang belum PAHAMTEKNOLOGI,, yang kedua tidak dipungkiri Besarnya DANA menjadikan IRI, masalah yang lain adalah para guru udah terlanjur banyak yang setres ,tiap ganti mentri PENDIDIKAN ganti METODE. Memang REPELITA pendidikan sangat diperlukan kayaknya. TAPI MARI TETAP SEMANGAT PARA GURU dan PENDIDIK DAN TERUS KENALKAN PROGRAM_PROGRAM belajar yg fektif manfaat pak MENTRI
Siapa suruh pilih menteri dari kalangan pengusaha ? Menteri pendidikan lagi 😅. Kebanyakannya menteri yg ada kan dari kalangan pengusaha. Kok ironis ekonomi bobrok juga. Apakah semuanya cuma salah Covid19 ? 🙃
dari awal menjabat sampai sekarang tidak ada perubahan yang Wah (yang bisa dirasakan masyarakat dalam Pendidikan) sekarang malah mengelontorkan uang dengan program yang belum jelas dan kriteria peserta yang tidak tepat.
Contoh dlm masa pandemi ini, banyak guru yg susah msalah pulsa daring juga, GTT juga susah betul itu PGRI MUNDUR. GUNAKAN DANA tsb untuk pemasanga wifi 1 desa 2 wafi untuk mendukun daring yg sudah ada selama ini.
Harusnya ada anggaran biar skolah bs dipotong SPPnya cma ya anggarannya mau dikasih pak nadiem ke Tanoto Foundation,ormas kaum elit yg blognya sok2 b.ing itu lohh, hahahahah 🤣🤣🤣 bknnya berpihak sama rakyat susah malah berpihak ke rakyat kaya raya 🤣👍
@@chenghoew6951 iya menterinya pinter cma ya ga bijaksana, sudah banyak org pintar dinegeri ini,tp yg dibutuhkan mnjadi pemimpin adalah org yg arif bijaksana ga ckup pinter doang kan
Ingat Pak, Tujuan Baik tapi perlu dipikir dengan matang, semua juga ingin Pendidikan lebih Maju, jagan malah menciptakan Proyek2 yang merugikan Negara, namun berikanlah pelatihan dan fasilitas yang mencukupi di setiap sekolah diseluruh penjuru negeri ini
Jika PGRI ikut mundur dari Program Kemendikbud seperti NU dan Muhammadiyah, menandakan Program Mendikbud ada yang tidak Beres dan Perlu di Evaluasi oleh Presiden
Sejak awal menjadi Mendikbud, Nadiem Makarim sudah digugat. Kehadirannya mengguncang pikiran mainstream dan tradisi pengelolaan pendidikan di tanah air. Besar kemungkinan, gagasan n program besutan NM meskipun bagus, juga akan terus mengalami gugatan2. Sebenarnya, cuma BEDA PERSPEKTIF dlm mengelola pendidikan. Perlu mempertemukan pikiran2 yg berbeda tsb. Bagaimana mengelola pendidikan untuk mewujudkan tujuan nasional pendidikan. Pertemukan pemikiran2 tanpa kepentingan.
Dan Yang ortunya gk kerja di situ anaknya yg paling dapat nilai bagus. Sejak program daring nilai anak sy anjlog karena sy sibuk kerja jadi isi jawaban soal yg tiap hari di beri guru lwat wa. Anak anak lain nilai 100 krn d bantu ortu paahal klo belajar tatap muka mereka susah dpt nilai 100
@@dianapita3884 jgn mentingin nilai anakx ttpi mentingin kesehatanya,, lo mau anak2x sakit, silakan sekolah di buka, ttpi jgn salahkan kementerian bila anakx kena covid 19 nnanti
@@lukassem4625 cara daring salah masa tiap hari nonton youtube trus d rangkum trus d beri soal. Belajar daring boleh tapi ada penjelasan material tatap muka diskusi, untuk buku materi pembahasan sekolah fasilitasi ini di Hongkong seperti itu. Bukan di beri soal tiap hari, nulis ngerangkum dari TH-cam. Mata anak2 juga bisa lelah lihat tulisan kecil kecil. Program daring baik d masa pandemi tapi ada wacananya bagaimana, interaksi tatap muka mesti lwat online di group kan bisa. Dr pd dananya 50 m gk jelas lebih baik salurkan untuk ke pelosok agar program daring berhasil fasilitasi internet di pelosok
Yang saya maksud tatap muka secara online seperti pelajaran matematika kan bisa live group interaksi tidak di beri materi nonton TH-cam. Yang tidak paham bisa bertanya. Kalau belajar daring spt itu wacananya malah kwalitas SDM tambah merosot melahirkan generasi pemalas kurang interaksi
Saya berharap mendengar dari Kemendikbud ada program dimana pihak Kemendikbud berkerjasama dengan operator melunching kartu perdana internet khusus siswa, data nya sudah ada melalui NIS. Kayanya keren Pa Menteri.
Di luar negeri di saat pandemi gini skolah online smua . Indonesia mau d buat lbih maju tp mlh guru2 maunya stuck gaya lama . Jaman udah modern . Pak mentri ingin rakyat indonesia maju sprti negara lain
Boleh" aza....tp jgn asal ngomong. daerah yg terpencil yg gk terjangkau internet gmn? msyarakat segment bawah yg ksulitan beli kuota gmn? trus ada murid yg gk punya hp gmn? Masyarakat kita msh banyak yg dibawah kemiskinan. GURU MODERN BANYAAAK MBAK🤣...LEBIH PINTAR DARI SITU YG CUMA KOAR" GAK MIKIR LOGIKA🤣🤣. GURU ITU LEBIH DALAM MEMIKIRKAN MURIDNYA DARI PADA MENTRI DAN ORANG SPERTI SITU MBAK
Pendidikan nasional bisa sepertini ini karena peran NU dan Muhamadiyah. Jadi seperti ini itu emang jadi bagus? Mencerdaskan bangsa? Bisa dibanggakan? Mempercepat kemajuan bangsa?
Pendidikan wajib siserahkan pada pihak yang profesional di lpangan yaitu guru setempat denga kondisi lokal. Guru paling tau kebutuhan siswa di lapangan.. Guru pasti myoritas profesional Guru punya regulasi sendiri yang berbeda2 sesuai dgn faktor lokal daerah yg tidak sama.. Organisasi di luar PGRI jangan ikut campur..ngerecokin.. Pendidikan dan kesehatn gak boleh dipolitisir atau di interupsi organisasi gak jelas
Maklum pak Mendikbud masih belia untuk memangku masalah pendidikan , dia tidak pernah terjun langsung ke pelosok-pelosok daerah yang jangankan internet bahkan kendaraan bermotor tidak bisa masuk. Jangan lihat Indonesia dari wajah perkotaan yg banyak sarana penunjang ,tapi lihatlah kami di pelosok yang masih kesulitan hanya untuk sekedar bernaung di ruang kelas yang layak
Pak presiden ,,,mohon sesegera mungkin ,,ganti menteri pendidikan ....
Sikap PGRI mundur sudah tepat .semoga hal ini menjadi pembelajaran . Mendikbud perlu jalin komonikasi dengan PGRI secara apik .
Setuju sama PGRI, mundur aja dari POP kemendikbud karena hasilnya tidak jelas.
Betul Mas Agus Eko Saya Suwarna Dari Ranting PGRI Cabang Watukumpul KabupatenPemalang Mendukung Langkah PB PGRI mundur dari POP !!! Hidup PGRI !!! Solidaritas Yes !!!
Mantap
Banyak yg mengeluh dgn program ini, apalagi siswa yg ngak punya smart phone, kasihan bgt
PGRI menolak NEW NORMAL. Orang-orang inginnya MALAKKIN murid seperti biasa yang dilakukan sebelum ada Nadiem Makarim.
Kalau semua murid sudah bisa belajar online maka murid nggak perlu lagi keluar "uang transport", " uang jajan" dan "uang sekolah". Jadi PGRI menolak REVOLUSI MENTAL karena memang PGRI sudah busuk sejak jaman Soeharto.
Para orang tua tahu kok kelakuan guru-guru jaman now. NGGAK USAH SOK NGELES.
Langganan internet per minggu cuma 20 ribu rupiah sudah unlimited bahkan ada warga yang nebeng di Balai RW atau warung kopi untuk sekedar dapat password WiFi. Sedangkan kalau anak mesti berangkat ke sekolah maka harus sediakan uang untuk angkot pergi dan pulang setiap hari, harus ada uang jajan untuk anak saat istirahat di sekolah. Lalu mesti bayar "UANG SEKOLAH" yang nilainya jutaan rupiah.
Orang-orang itu cuma berusaha menipu diri sendiri dan masyarakat. Mungkin kalau perlu Mendikbud menggagas program OLPC, One Laptop Per Child seperti yang diterapkan di AFRIKA.
@@TUHANbukanorangARAB loh kok nyalahin guru, seakan-akan mereka gda jasanya sama sekali buat idup lo
@@arfeyza01
Sudahlah, nggak usah berusaha tipu-tipu WALI MURID. Guru mengajar juga ada BAYARAN. Emangnya kalau nggak dibayar lalu guru masih mau mengajar? Mungkin ntar juga unjuk rasa bikin pemogokan mengajar
@@TUHANbukanorangARAB ada masalah apa ama guru lu om sentimen bener kayaknya, berasa salah semua tuh guru dimata lo...
@@arfeyza01
Aku tanya ke kamu, emangnya guru JAMAN NOW itu bekerja untuk cari KEKAYAAAN UANG atau untuk MENCERDASKAN BANGSA? PARAH.
Rakyat sebagai WALI MURID jelas kecewa dengan berbagai kelakuan guru-guru JAMAN NOW. Mereka tidak seperti guru-guru kami dahulu kala yang mengerti pengabdian.
Duit segitu gede mending buat bantu tuh siswa2 yang gak punya smartphone.... atau perbaiki fasilitas internet.
TIDAK SEMUA ORANG ITU PUNYA FASILITAS SERBA ADA KAYAK DI KOTA.
Pembelajaran langsung memang gak bisa digantikan dengan smartphone
kalau gak punya smartphone, kan guru yang ke rumah siswa(?)
Guru datang ke rumah siswa, apa bedanya dengan siswa datang ke sekolah. Kalau gurunya jadi carier virus apa endak bahaya.
Sebelum buat program, evaluasi dulu program yang berjalan.
semua orang pengin jadi maju tapi juga jangan mengabaikan keadaan yang lain.
Maklum dah terbiasa dikota, ga pernah ke desa mana tau pak mentri, terbiasa hidup mevvah 🤣🤣🤣
Iya bener gw liat yg didesa2 nyari sinyal sampe ngerjain harus di kuburan, udh gitu ga mikir ga semua anak indonesia ada hp apa lg buat beli kuota.
Yess, setuju pendapat anda
Itulah manusia yg rapuh, sedikit di ganggu dari zona nyaman sudah menyerah, mundur... apakah gak ada jalan lain, harusnya di musyawarahkan solusi yang lebih baik
Yg jadi masalah dalam program ini visi misi bagus.tujuan bagus.tp dilaksanakan dilapangan asal asalan wadah organisasi penggerak nya ga jelas .lalu apa yg dapat diharapkan.
PGRI NU Muhamadiah sdh menjabarkan alasannya. Kalo punya tujuan laksanakan dgn cermat.jangan adalah asalan.
Itu mas bro...bukan tdk mau..
Kalo dilaksanakan dgn baik.pastinya organisasi pendidikan NU Muhamadiah dan PGRI sangat mendukung
Lebih baik mundur daripada terlibat. Program2 penghabisan anggaran..
*"PROGRAM YANG SARAT DIKORUPSI...oleh KRONI REZIM"*
Setuju benar sekali
Dari tahun 2016 sampai 2019 program peningkatan kualitas guru sudah berjalan melalui KKG dan MGMP lewat program Guru Pembelajar, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP). Dana dikelola oleh guru dan untuk peningkatan kompetensi guru. Tapi tahun ini organisasi2 yg lolos banyak organisasi yg sehari hari bukan bergerak di bidang pendidikan
Organisasi bodong kali maksudnya ya,oraganisasi" yg seharinya bukan dibidang pendidikan.
Organisasi ojol.? 😅
klw gtu utk apa ada p4tk..jgn2 mau dibubarkan kan asem. yg jelas sdh. melatih guru di program GP, PKB, PKP dan sdh berjalan baik. Guru yg diseleksi jg jelas dr UKG.
Maunya mentri apaan y.
Proyek gede nih... Uang nya ga jauh2.. disitu2 aja 🤣🤣🤣
Kebanyakan program...masalah fundamental saja belum selesai...wkwkwk..
Periode ini mmg terbalik2 membingungkan. PGRI menjauh dari Mendikbud. IDI "bentrok" dg Menkes.
Weleh...... amatiran...
IDI n terawan sudah berseteru sebelum jadi menteri, rakyat sudah tau lah siapa itu idi
Mendikbud n menkes malu2in pak jokowi aja, pantes la pak jokowi marah nengok mentri macam ini
Koplak nya negri ku
@@RR-co1hv hahahaha negeri dagelan
@@startara7799 maaf, gak bisa disalahkan menteri juga... Mereka juga punya pimpinan.. bagaimana kinerja anak buah juga tergantung pimpinannya. Presiden lah yg menunjukk mereka, harusnya beliau tau kapasitas orang2 yg beliau tunjuk.
Bagus, itu keputusan bijak pgri... Jika sebuah jabatan dipegang bukan oleh ahlinya maka tunggu kehancurannya.
Muhammadiyah dn PGRI the best jenius smart jujur adil semoga ttp istiqamah menegakkan amar Maruf nahi Munkar tabarakallahu fiik Aaaamiiiin yra 🙏🙏🙏🙏🙏
DATANG KE PLOSOK PAK. LIHAT KAMI DI PLOSOK PAK 😰😰
BIAR DANA LEBIH TEPAT SASARAN.😭😭😭
Apalagi yg di pelosok yang di kota aja belum tentu tepat sasaran
Betul sya jg guru, mendikbud seakan ga ngerti permasalahan dilapangan, antara ga ngerti atau ga peduli beda tipis, ngertinya program penggerak penggerak, tanpa pak nadiem pn kita uda bergerak, ngecewain pak jokowi aja pak nadiem, kerja ga kompeten
@@startara7799 harus terjun ke sekolah langsung
@@rohman9516 betul pak
Datangi dprd palingan d tilep
Disayangkn sekali, malah PGRI terus maju program yg tk deal bsa di remuk bersama....... Och trim's
Memang semua program pemerintah sekarang tidak jelas
kan semua berawan dari pilpres kmren
Salah lo sendiri pilih boneka si merah😂😂
Plala loe ga jelas drun kadrun itu kufur nikmat ga bida mensukuri nikmat ga bisa melihat ga bisa mendengar astaggirulih itu lah kufur para kadrun kerjanya fitnah mempitnah megunjing mencaci dn hoax itulah kadrun preeeeeeeeet ngopet drun creeeeeet
Ngga akan jelas lha wong ngga punya otak.
Yang bilang ngak jelas ngak bisa mengikuti.. Alias lelet
setuju buu...ayo mas mentri semangaaat...tunda dulu, susun ulang programnya dan libatkan pihak2 seperti PGRI...suwuun
Masalah pendidikan kok diserahkan ke ormas .... perlu di cek syaraf menteri ini
Muhammadiyah, PBNU, dan PGRI cuma dijadikan alat.... Dari 600m yang keluar 200m sisa nya dibagi bagi... Makanya ada yayasan yang gak jelas
Paling onggotanya gojek.
Pernyataan ente itu tidak elok,,, jgn salah ormas muhamdiyah dan nu sudah lebih dulu berjuang mencerdaskan bangsa,,,
Berjuang terus PGRI, kerja dan hasil kerja guru selama ini sangat kurang dihargai.Mengapa guru2 dipersulit terus terhadap peningkatan kesejahteraan guru. Mohon keadilan berpihak kepada karena sangat berjasa dari sebelum merdeka, mengisi kemerdekaan, dan Indonesia melaju terus mengejar cita2 Proklamasi !
Banyak yg mengeluh para ortu semenjak sekolah lewat online dan ga mudeng
Pilihan lainnya apa mas saat pandemi? Drpd anak tertular..nnt salah lagi pemerintah
Lagian pulsa juga beli sendiri,,,
@@fajarhaqi9753 sekarang kalo sekolah online apakah akan menjamin anak2 bisa belajar bagi saya belum tentu ya klo saya tetap sekolah namun jarak di batasi khususnya untuk zona aman wilayahnya klo yg zona tidak aman baru silahkan di bikin online yg jadi masalah pada saat tidak ada pandemi akan di buat online itu yg saya ga setuju
@@rohman9516Itulah tugas dari orang tua,ajarkan disiplin,beri pengertian bahwa pendidikan dari mana saja bisa didapat,jika pada saat belajar gak fokus sebaikx ortu mendampingi atau setelahx org tua harus mengevaluasi,jika anak anda belum mengerti maka beri tanda materi yg belum dipahami anak secara baik,jadi jika belajar online lagi ortu harus menjelaskan kepada guru2x bahwa materi tersebut boleh dijelaskan berulang..
Orang tua harus selalu mmbuka2 buku pelajarn anak2x jangan cuma liat sampulx doang,ajarkan yg org tua pahami dan beri tanda yg sulit anda jelaskan kepada anak2,tingkatkan disiplin anak,org tua memang harus ekstra sabar,karena sebenarx selama ini guru2 itu selalu berusaha bersbar mendidik anak2 anda disekolah tapi anak2 sekarang bnyk tingkah,sehingga ketika disentil dikit atau di cubit atau dibentak atau dihukum dikit aja maka orang tua akan menempatkan guru2 di penjara
@@Indraputry ya klo anak saya sih klo di sentil sama guru ya saya biarin aja karena salah ko ya wajar aja di sentil sm gurunya yg penting kan ga saya lapor kan ke polisi ,klo masalah belajar secara online saya ga bakal setuju kasihan bagi orang yg ga mampu ,apa lagi sekarang uang dari pemerintah bnyk yg ga tepat sasaran
Ibu ketua PGRI tlg memperhatikan nasib guru yg blm di sertifikasi terutama sd mau deket pensiun jg blm di sertifikasi padahal hal sd S 1 golongan IV bgm sama 2 guru tp hak guru tdk ada keadilan tapi kewajiban sama 2 mendidik anak bangsa tlg angkat permasalahan agar semua guru di seluruh Indonesia yg blm itu di berikan tukin sama seperti kemenak guru yang blm di sertifikasi di berikan tukin mksh byk e
Jgn jd metri, jadi ojol sj
Gw setuju..hahahaha ..ojol ya tetal ojol..nga usah bergaya..hahaha
Menurut saya bukan karena beliau ngurus ojol, tapi lebih baiknya bisa membedakan bidang start up dan bidang pendidikan. Harusnya beliau harus lebih melek keadaan pendidikan di Indonesia yang masih di bawah standar di bagian fasilitas sarana dan prasarana.
Betul ojol lebih membutuhkan pk Mentri
Nadiem sebagai mentri melihat ke depan tanpa melihat sejarah organisasi lama yang terbiasa lama haha
Bener bos, suruh ngurus ojol aja
Bagus guru adalah pahlawan tanpa jasa.. karna guru ngajarkn dng hati dan tidak mengharapkan imbln.. PGRI NU MUHAMADIAH jaga pendidikan nasional
Coba dech klu memilih mendikbud itu diambil dri para guru melalui seleksi terlebih dahulu.
Nah ini setuju pilihlah menteri yg jiwanya seorang guru,guru di Indonesia kan banyak , bukan jiwa bikin aplikasi
dari guru/dosen berpengalaman klo perlu yang pernah ke pelosok. jangan yang jago kandang di kota besar doank.
Yg penting dekat dengan boss itulah politik kejam
...kalau NU Muhammadiyah dan PGRI ga mau gabung. Biar saja Nadin Makarim jalan sendiri.
@@newnormal3898 arogansi dalam kekuasaan
Yang di perbaiki adalah Management Kerja Guru, Yayasan, dan Kemendikbud PGRI
1. Kemendikbud harus menggerak resources.
dari Guru sd PNS terkait.
2. Bangun Team pengisi content Kurikurikulum dan Petunjuk nya
Manfaatkan vendor konsulting, Yayasan yang telah lama jalan(Muhamadiah, NU, Katolik dan Kristen serta laiinya),
Guru dan PNS PGRI.
3. Bangun team pembuat soal dan program pendidikan remote yang terdari dari Guru dan lainnya
4. Gunakan platform pendidikan Dasar untuk penyampaian ke Guru sebagai wali kelas dan Murid
handbook.thepucukan.com/
- Wali Kelas menerangkan dan mendistribusikan rangkuman dan soal
- Murid dapat mengakses rangkuman dan mengerjakan soal
- Content bisa memanfaatkan video youtube, IG dll yang terhubung dengan platform pendidikan Dasar.
- Manfaatkan cloud-x, zoom dan google meet
- Sambung dengan komunikasi Radio bila terjadi gangguan.
5. Gunakan POP uk kerjasama denga internet satelite, provider telkom, dan pengadaan alat komunikasi radio broad cast.
Jadi internet slow, bisa di gunakan radio broadcast. kalau bisa pengadaan smart phone uk pelajar. dibuat per 2 orang.
Mesti akan merata mutu pendidikan di Nusantara. Karena Kontrol dari pusat, semua bisa di di trace dengan baik
Selama ini pendidikan jalan.
Ada mekanisme formal dari kemendikbud sampai sekolah, tinggal diefektifkan tidak usah ada penggerak melibatkan orang luar.
Makin banyak campur tangan dari luar nanti jadi ruwet, berselisih, banyak egoisme kepentingan, banyak korupsi.
Jadinya gurunya pusing banyak perintah dari sana sini, banyak administrasi dan akhirnya siswa ngak keajar. Hasil nol.
Setuju
Bagi rakyat yang terpenting adalah buahnya, sehingga rakyat dapat segera memperoleh manfaat yg maksimal di dunia pendidikan. Di dunia modern ini, pelatihan dapat juga dilakukan secara online, asalkan pemerintah dapat memenuhi infrastrukturnya.
kemarin kalung corona yg bikin heboh
sekarang mendikbud yg bikin onar
next menteri apa lagi ?????
Abdul Basyar kurang biasa aja ama kecepatan Nadiem pake internet untuk bikin program
@@aquaponikbyaquaecofarm2096 dikira yg mengerti pendidikan Indonesia cuman Pak nadiem ? Lebih baik diterima dulu kritik dan saran dr pgri itu mereka jauh lebih ngerti keadaan lapangan drpd Pak nadiem
@@pengamatgerak mantap bro..
@@pengamatgerak se7
Hmm
Inilah hasil dari sistem yg kalian bangga banggakan selama ini( demokrasi) . Mentri pilihan presiden, presiden pilihan rakyat. Kenapa rakyat bisa milih presiden? Ya ... Karena sistem Demokrasi itu. Demokrasi ( kedaulatan rakyat/ rakyat berkuasa.) yg berkuasa itu ALLAH SWT. Bukan rakyat... Siapapun mentri atau presidennya dia akan tetap menjalankan sistem yg ada. Jadi bukan orangnya, tapi sistem.... Malang nian nasib anak anak kita...
Apakah pernah selama ini PGRI tidak sejalan sama menteri pendidikan?
🤣🤣🤣 pgri kthuan ada ormas di dlm ny guru" itu ormas hti udh trbukti
@@adayadayajj3620
buktinya apa bu ??
@@JKLELN gue udh liat itu guru seorang ormas itu lah
@@adayadayajj3620
liatnya di mana ?
Saya guru honorer dan msuk pgri tapi saya bersikap netral terhadap kebijakan ini. Mereka mundur krn tidak dapat bagian dana dari mendikbud. Ini kebijakan sdh lama diwacanakn kenp baru skrg mereka tidak setuju?
Numpang komentar, semoga orang pintar 2 di negara kita cepat bertaubat kepada Allah SWT dan memohon atau meminta maaf kepada presiden RI khususnya kepala sekolah SD SMP SMA SMK karena selama ini korupsi dana bos, kalau itu sudah dilakukan mereka tetap harus bertanggung jawab mengembalikan uang yang dikorupsi itu ke kas sekolah, selama ini mereka belikan mobil pribadi rumah pribadi rekening pribadi. Tetapi laporannya ke pemerintah pusat fiktif dan mar up, menipu dan merampok walimurid dengan dalil SPP uang tahunan stadytour wisuda dll. Sesungguhnya kegiatan sekolah bisa dilaporkan per bulan, mulai bulan 7 pembelian buku siswa 50 juta, bulan 8 ekstrakurikuler 7 juta, bulan 9 ekstrakurikuler 7 juta, bulan 10 UTS 5 juta, bulan 11 ekstrakurikuler 7 juta, bulan 12 UAS 5 juta, bulan 1 tryout 3 juta, bulan 2 tryout 3 juta dan stadytour 25 juta, bulan 3 UN AKM 5 juta, bulan 4 wisuda 20 juta, bulan 5 ujian kenaikan kelas 3 juta, bulan 6 penerimaan siswa baru 50 juta. Totalnya 190 juta. Bila jumlah siswa 250 SD dapat dana bos 225 juta, SMP jumlah siswa 400 dapat dana bos 440 juta, SMA jumlah siswa 400 dapat dana bos 600 juta. Seharusnya sisanya masuk ke kas sekolah bukan dikorupsi oleh kepala sekolah dan kroninya, guru honorer digaji tidak layak, setiap kegiatan sekolah dirampok kan ke walimurid, biasanya yang disuruh merampok atau meminta uang secara paksa guru yang nyatok kepala sekolah. Mohon bapak presiden RI menginstruksikan kepada menteri pendidikan dan kebudayaan untuk menggandeng KPK untuk mengusut kekayaan kepala sekolah dan kroninya. Dan mohon guru honorer digaji langsung dari pusat yang diambilkan dari dana bos sebelum ditransfer ke rekening sekolah, karena akhlak kepala sekolah tidak amanah. Semoga guru honorer sejahtera dan barakah dengan digaji 1.500.000 ditambah insentif disiplin 500.000. amiin. Dan mohon ada regulasi larangan kepala sekolah merampok meminta uang secara paksa kepada walimurid, supaya dunia pendidikan diberkahi Allah SWT aamiin. saya KalipareJati
Kalau ada anggaran lebih baik beli smart phone bagikan kepada anak anak yang tidak mampu, setuju? Ok 👍👍
Nah itu saya setuju bagikan hp+kuota
Bijaksana
Smart phone tdk akan tepat sasaran, di tingkat desa bhkn kecamtan dan kabupaten gedung sekolh msh bnyak yg tdk lyak...masa iya pke smart phone dduk di lntai
@@nababanmarga9841 bener bro,dah bgunan skolah byk yg ga layak,malah ngbisin anggaran bkin pelatihan penggerak2, dah tau lg pandemi, siswa lg terbatas alat pndukungnya buat bljar jarak jauh,malah bkn kbijakan yg ga jelas hahaha
Welcome to mobile legend😙😙
Anak ingusan jd mentri.... jadinya kacau !!!
Setuju!!! Terimakasih PGRI
untuk bpk mentri,,saya undang jln2 mlihat sekolah2 di pedalaman kalimantan..
Tujuan pak menteri adalah meningkatkan mutu pendidik. Tapi mungkin Program ini belum tepat waktunya untuk di eksekusi mengingat kondisi saat ini. Namun kalau pendapat saya, sebaiknya dana yang akan digunakan pada Program Ini digunakan untuk beasiswa calon pendidik ke luar negeri yang kulaitas pendidikannya sudah maju seperti ke singapura, Hongkong, singapur, Inggris, atau Amerika. Saya yakin hal ini akan cepat mengubah kualitas pendidikan di Indonesia.
Kalau kita cuma mengandalkan alumni dalam negeri, maka saya yakin kita akan semakin ketinggalan.
Betull
@Aneka Jaya yah memang ada banyak perguruan tinggi yang berkualitas tapi masih banyak yang dikelola biasa biasa saja. Dan ada banyak juga calon guru kita yang alumni UT, kuliah jarak Jauh, ada yang lewat paket c baru kuliaj di UT lalu jadi guru. Apa jalur pendidikan seperti ini bisa dijamin kualitasnya?.
Lewat reguler saja belum tentu apalagi lewat seperti itu. Mungkin ada yang bisa tapi kalaupun ada, saya akin hanya sedikit saja.
Mutu pendidikan itu dapat dilihat dari alumninya. Siswa kita sekarang ini nilai science, matematika, dan membaca masih rendah menurut PISSA dibanding dengan negara negara lain . Apa ini yang disebut berkualitas?.
Orang Indonesia yang pintar pintar itukan tidak mau jadi guru. Lagipula kebanyakan yang mau jadi guru itu cuma golongan menengah ke bawah. Jadi profesi guru diindonesia belum dikelola dengan menggunakan standar standar tertentu sehingga masih ada perguruan tinggi yang terlalu gampang mencetak S. Pd. Oleh sebab kalau kita serius mau mengejar ketertinggalan kita, tidak ada jalan lain kecualai harus ada terobosan baru yang harus diambil. Jangan biarkan perguruan tinggi sembarang mencetak S. Pd. Karena kalau hal ini berlanjut, saya yakin kita akan semakin ketinggalan.
Betul mutu dunia pendidikan kita sangat rendah kalo dibandingkan negara lain, enggak usah jauh2 sama malaysia aja kita sudah ketinggalan ,malaysia urutan 56 dunia dan negara kita urutan 72 dari 77 negara
Itu adalah sikap yg jitu. Memang PGRI mendukung Program pemerintah terutama bidang pendikan, tetapi harus tetap mengkritisi bilamana ada kebijakan yg tidak berpihan kpd guru dan pendidikan secara luas.
Mgkn pak menterinya juga tidak jelas, hingga programnya tdk jelas. Baiknya pak menteri perlu sering-sering turun langsung ke lapangan. Biar tahu betul tantangan yang dihadapi para pendidik di lapangan.
Kami sstuju sekali dengan pendapat ibu ini pada situasi saat ini.
Ganti aja mentri'a yg mau turun langsung ke lapangan
Ya mungkin dia pikit hanya dgn pencet CTRL + ALT + DEL semuanya lancar kaya ojol 😅
Gelar aja DR,,Nadim cocoknya jadi ojol..
Menteri ga kompeten
@@startara7799 bukan ahlinya
PGRI harus berbenah, harus bisa menerima pendidikan dalam era kemajuan tekhnologi...saat ini dibutuhkan pendidik yang smart dan bisa menjadi penggerak. Kalau memang tidak bisa mengikuti masih banyak yang muda, propesional, smart dan punya inovasi dalam mengajar.
Yang muda gak diangkat sama si jae ..maka Mendikbud suruh ngojek dululah..
pengalaman adalah guru yang terbaik...
Tuh bukti tafsusnya jae pinter tp gak bisa kerja...omdo..
Mending buat bayar guru honorer di sd negeri tuh...kasihan sebulan 500 rb...
Sd pns nya cuman dua tiga...hononernya lebih dari itu...
Salah milih menteri.pengurus ojek seharusnya di meteri perhungan bukan di pendidikan pak presiden
Semangat mas nadiem🙏🏻 i trust you, memang sulit dan penuh rintangan tapi ini akan lebih baik, memang harus ada perubahan yang besar dan pengorbanan yang besar untuk masa depan yang baik🙏🏻 kuliah S2 dan melakukan analisis tentang pendidikan, ternyata kita sudah jauh tertinggal sangat jauh, dan harus ada perombakan besar2an. Siap tidak siap kita harus bisa mengadapi era 4.0 ini. semangat mas nadiem💪🏻🙏🏻 and again mas mentri kalo bisa kita yang mampu dipungut pajak aja utk pendidikan bagi anak2 yang kurang mampu sehingga menggratiskan utk mereka yang kurang mampu sampai lulus SMA dan sederajat, dan saat kuliah di kasih pinjem biaya kuliah setelah kerja wajib bayar uang kuliah yang ditanggung pemerintah tadi, seperti yang di terapkan di negara Prancis dan mereka berhasil, kita harus mengadopsi caranya mereka🙏🏻 perintahkan bawahan mas menteri utk keplosok juga, pelajaran harus disamaratakan semua, pendidikan di prancis sama rata sampai ke plosok, ibu2/bapak yang tidak berpendidikan pun di suruh belajar, kita benar2 harus mencobanya mas menteri🙏🏻
Saya sangat setuju dengan sikap PGRI👍👍👍👍
Saya rasa dari sisi mungkin inovasi aja yang masih belum dimengerti,dan Mentri juga harus tetap berpikiran bahwa sekolah harus diperbaiki mutunya juga
Bukanya anti inovasi. Tp mbok ya konsultasi dulu sama yg udah lebih dulu mengabdi untuk pendidikan selama ini. Lha kok ada yayasan kemarin sore, bentukan konglomerat lagi, tiba-tiba dapet kucuran dana Gedhe.. ini ada apa?
Itu perjudian pemerintah... Sama kayak kartu prakerja dana besar yg lolos seleksi hanya sedikit sisa nya buat koruptor... Hehheeh sama aja paling yg dapat jatah beberapa organisasi tapi anggaran besar.. . 600 yang keluar 200... Hehehehe sisa 400 dibagi bagi
Biar saja PGRI pergi maju terus pak Nadim cerdaskan bangsa...
Betul mas..
HARUS DI ROMBAK PGRI DAN SEMUA ANGGOTA
WAJIBKAN MEREKA UNTUK MENINGKATKAN LEVEL STANDAR PENGAJARAN
KALAU TIDAK AKAN HANCURRR PENDIDIKAN INDONESIA DAN SDM INDONESIA KEDEPAN
Betul bu.INTERNET MURAH.kasihan ANAK NEGERI INI yg masih belum terjangkau INTERNET.jangan sampai ada pihak yg mengambil ke untungan dari polemik ini.
Jangankan beli internet buat belajar, di pelosok desa anak2 banyak sekali yg tidak punya hp dan laptop
@@yunusrexel820 bener bgt
Tidak kebanyakan alasan bu, mari belajar mau menerima perkembangan yang ada sesuai dgn kondisi dan teknologi yg ada sekarang. Bagi guru cobalah belajar dgn teknologi yg ada dan kemajuan yg ada sekarang dan liat negara lain mereka semua mau belajar sesuai kondisi dan para guru disana juga mau berkorban dgn mempelajari teknologi yg ada dan serta kreative.
Gw jg lama2 punya penyakit darah tinggi tiap hari harus ngajari anak gw yg semua mata pelajaran blm tentu gw pahami semua 😂🤣
kalo km menderita ngajarin anak mu... berenti kan sekolah aja... nda usah jadi orang tua
Wajar klo ortu sudah bingung untuk ngajarin anaknya karena dah lama ga sekolah,ga salah ortunya juga ,yang salah itu klo ortu larang anaknya ga sekolah
@@jerryocta2241 sebenarnya menderita sih ga cuma mungkin sudah lupa karena kan dah lama ga sekolah jadi hal yg wajar karena ortu kan bukan guru
kalo dia nda ngerti telpon guru nya tanya/minta bikin kan video cara ngerjakan soalnya... kita juga pernah sekolah.. murid tu malu tanya sma guru... disitu tugas orang tua... walau nda tau setidak nya nalar dipake... anak ku nda ngerti soal trus tanya ke aq... ya sebagai ortu tau nda tau harus tau... jalan nya ya ortu tanya sma guru nya
jgn alasan lelah kerja... itu sdh resiko punya anak... mknya ku bilang kalo nda sanggup nda usah punya anak.... kita yg komen disini pernah jadi anak lo liat usaha ortu lu... belajar dri situ...
PGRI di negeri ini... Bersifat rutinitas. Apakah ini kemajuan Bangsa... Tentu tidak... Karena mereka gaptek teknologi.... Pak menteri cepat2 melakukan terobosan yg baru di luar kendali PGRI.
Sebaiknya kordinasi, jangan program² yang baik dicari² kelemahannya, tapi cari solusinya bagaimana program dapat berjalan dengan baik
Semestinya Kemendikbud fokuskan terlebih dahulu pada pembiayaan pendidikan saat ini, kondisi Covid 19 berdampak pada ekonomi, banyak ortu yang kurang mampu dalam pembiayaan sekolah, sehingga berdampak pula pada para guru.
*"POP program Sarat DIKORUPSI...dunia pendidikan jangan mau dijadikan KAMBING HITAM"*
Yesss 👍 bener banget pak
#lugtyastyonobn #biologiklaten #naknanenak #aktivitaspaknono
Semoga Cepat Selesai Program Pencerdasan Masyarakat
Kasian kta yg di papua,, banyak anak2 yg tdak punya smart phone
Mendikbud hanya memperhatikan kebutuhan anak didik yg kalangan mampu dan yg di kota tdk melihat bagaimana yg di desa
Betul sekli itu ambe'.. anak sy aja ku suruh berhenti sekolah online bikin pusing aja itu, mendingan sya suruh belajar urus ayam😂😂
Tepat sekali mengambil keputusan pgri...saya setuju karena tidak semua daerah punya jaringan yg stabil dan apa lagi penggunaan media sosial jauh sekali karena diaerah saya dipasilambena kepulauan selayar susah jaringan terus tidak ada pengadaan komputernya juga disekolah2....jauh dari kesediaan ontuk oline
POP bikin sakit perut, karena tidak jelas,
...penggerak mobil ada roda
...penggerak penumpang ada online
sy pribadi sbgai anggota pgri sgt mendukung keputusan Keua umum.PGRI.
Lanjutkan aja pak dengan pro kontra nya. Karena dunia semakin maju konsep ruang guru itu bagus. Jadi anak bisa memilih waktu belajar sendiri. Walaupun yang yang belajar ortunya. Karena sampai sekarang yang kurasakan dan ku jalani sekolah itu kecil gunanya bagi dunia kerja cuma formalitas saja.
Dalam pendidikan , slalu menimbulkan tanda tanya , pendidikan sepertikambang di tendang arus nya angin ndskbisa bertahan , jadi seperti ter òmbang ambinģ , jad anak didik dan orang tua murid menempuh jadwal ber didik , ibu rumah tangga yang ber pendidikan bisa mengajar , lha jika ibu rumah tangga BUTA dalam pendidikan , ahir nya anak didik dilepas bebas , terus alih SENDER mainan HP , gimana pengaruh HP
Apa lagi ketambahan masalah lagi , mundurnya NU , MUHAMAT DIYAH ni tambah tergonc ang sampai sampai menimpa PGRI , kan membuat tambah membesar kebingannya dalam PENDIDIKAN , apa lagi NU , MOHAMAT DIYAH merasa terpenting dalam pendidikan , TK , SAMPAI PERGURUAN TINGGI , jadi kuat sekalii pengaruhnya , padahal dasar sejarah pendidikan itu dari KI HAJAR DEWAN TORO di sangku PĶI , sekranglah agama islam mempengarui mundur lepas dari ke organi sasian , kan ya membuat susah ke dua kali bagi ANAK DIDIK
Oh anak anakku penerus BANGSA semuga saja ter ombang ambingnya daĺam dunia pendidikan lekas selesai perkara dan masalah masalahnya , dan hindari laah dari adanya peluang mainan HP , yang banyak pengruhnya , yang bisa mrusak ETIKA YANG BER MORAL , DAN MERUSAK AQLAK , disini orangtua kebanyakan kurang kontrol dalam pengawasan , sampai pelajar ada kejadian diker jai 21 pria bergilit
@@rasimancipto5830 ya malah dari hplah kita fokus pendidikan. Kita harus ikuti jaman. Dan kembalikan peran orang tua 100% karena dunia telah berputar kembali. Jadi tinggal ujian aja tiap bulan.
bapak mendikbud ini harusnya bersilaturrahmi dengan organisasi penggerak pendidikan Seperti PGRI, pendidikan NU dan Muhammadiyah biar tahu bagaimana cara mengembangkan dunia pendidikan yang ada.
Kebanyakan program tapi gak ada yg jalan, gk ada yg teratur malah berantakan semua
Karena dibalik program ada anggaran
Ini tantangan mas Mentri.....menaikkan derajat SDM Indonesia memang tugas berat
Betul mas...mutu pendidikan kita nomer 72 dari 77 negara dan berada jauh dibawah malaysia urutan 56
Sekolah mode daring tdk efektif.....
Benar, membuat anak2x tidak mandiri dlm mengerjakan tugas2x sekolah. Dan kebanyakan yg ngerjakan orangtuanya krn anak kesulitan mengerjakan. Misal mengerjakan mata pelajaran matematika, bahasa Inggris dll. Akhirnya anak jadi males mikir.
@@sodiqpermana4369 ortu seharusnya krj jd gk bs..
iya malah jd pinter2an orang tuanya.....anak2 malah pd santuy maen ajah
@@R-dheMv iya begitu
Jadinya.
@Wahyuni Munirr mungkin yg bikin aturan spt ini ,berpikir klo smua org pny android...
Sebenernya utk guru penggerak jg sdh ada yaitu guru2 yg pernah jd gr grs dpn yg sekrg sdh jd PNS khususnya di SD dan sdh bertgs di sekolah sesuai rujukan mereka berkewajiban utk mengimplimentasikan ilmu n pengalaman sewaktu di daerah 3 T dulu jd gk usah lg ada program guru penggerak lbh utk merekrut kekurangan guru dan petugas kebersihan sekolah khususnya di daerah pedesaan,.
Uang besar salah sasaran
Kalo gak jelasnya spt ini, harus segera diatasi dan terus diviralkan.
Kenapa anggarannya tidak untuk mengangkat & mengaji guru honorer menjadi guru tetap, serta menambah sekolah" negeri dgn kualitas + lingkungan belajar yg layak dr tingkat SD smpe SMU dan bikin program wajib belajar 12 dgn menggratiskan biaya" sekolah negeri??
wah nadiem mulai kesleo jgn berlari kl masih belajar merangkak....
maryam mamonto nadiem lari, organisasi lain merangkak
@@aquaponikbyaquaecofarm2096 lari? Lari dr kenyataan 🤣🤣🤣
pikiranya cuma online 🤣
@@RR-co1hv guru masih kurang sejahteranya????????
@suyanto : guru honorer mungkin maksdnya mas hheeee klo guru pns mah saya pikir sudah sangat sejahtera, tinggal gmn cara bersyukurnya aja
Sekolah sekolah harus di buka segera, covie hanya isu doang, biar di lama2in wabah ini, biar program pak nadim yg gak jelas berjalan
Mungkin terlalu jauh melangkah ke online, tidak terbiasa.
Simpel nya, pak Nadiem pikirin ini semua udh jauh ke depan, bukan bermaksud memaksa online, cuma kan beliau masuk di dalam kondisi yg tidak tepat korona, dia berusaha mengucurkan dana agar semua bs bersekolah online, gmn kalo new normal ada yg kena korona, saat ini dia terapkan kebijakan tersebut untuk membantu masing2 pihak, baik kesehatan dan edukasi
Yang ngak bisa mengikuti, gerakannya kurang cepat, masih menggunakan cara lama, jaman seperti ini memang perlu kecepatan, lanjutkan pak nadiem
Betul mbak ..klo begini trus dunia pendidikan kita akan tertinggal dari negara lain , jadi salah satu jalan adalah dengan meningkatkan kompetensi guru2 agar mutu sejajar dengan negara lain minimal dengan negara tetangga malaysia
Semakiin kesini semakin senang liat komen netijen 😄
Awokawoka
aq jg senang liat kamu
Organisasi d buat untuk
me MAJU kan dunia pendidikan.
Bukan saling bentrok.
Berfikirlah bijaksana dalam mengambil keputusan.
Urusan sudah d bawa politik
Hasilnya yh begini.
Terimakasih
orgamisaasi baru bisa lolos, ini salah satu cara ada peluamg korupsi,,
Kalau PGRI TDK ikut Pemerintah, dlm hal ini Kemendikbud, ya perlu dikaji LG ttg Sertifikasi Guru
Yg jelas nadiem makarim merusak kebijakan yg sdh ada....ente balik aja jd owner gojek bro nadiem 🤣🤣🙏🙏
InsyaAllah program pak Nadiem udah bagus, namun memang perlu adaptasi TEKNOLOGI sebab para guru saat ini masih banyak yg GAPTEK ( kurang paham tentang INTERNET) karena PERALATAN dan PELATIHAN yg kurang serta pedulinya guru yang paham teknologi enggan membantu rekan guru yang belum PAHAMTEKNOLOGI,, yang kedua tidak dipungkiri Besarnya DANA menjadikan IRI, masalah yang lain adalah para guru udah terlanjur banyak yang setres ,tiap ganti mentri PENDIDIKAN ganti METODE. Memang REPELITA pendidikan sangat diperlukan kayaknya. TAPI MARI TETAP SEMANGAT PARA GURU dan PENDIDIK DAN TERUS KENALKAN PROGRAM_PROGRAM belajar yg fektif manfaat pak MENTRI
Ing ngarso sung tanoto
Ing madya mbangun sampoerno
Tut Wuri hang gojeki
New selogan pendidikan 2020
Artinya apa ya?
Pa nadim ngojek yu
Alhamdulillah Allahu Akbar
Mentri bingung
Menteri Gadget
MUHAMMADIYAH MUNDUR ,NU MUNDUR, PGRI MUNDUR, SEMOGA SEGERA MENDIKBUD IKUT MUNDUR....
Siapa suruh pilih menteri dari kalangan pengusaha ?
Menteri pendidikan lagi 😅.
Kebanyakannya menteri yg ada kan dari kalangan pengusaha.
Kok ironis ekonomi bobrok juga.
Apakah semuanya cuma salah Covid19 ? 🙃
Benar, makanya kebijakan2nya tidak lepas dari unsur2 kepentingan bisnis
dari awal menjabat sampai sekarang tidak ada perubahan yang Wah (yang bisa dirasakan masyarakat dalam Pendidikan)
sekarang malah mengelontorkan uang dengan program yang belum jelas dan kriteria peserta yang tidak tepat.
Ngojek aja bos nadim,jadi bapak ojol indonesia, dr pd jd mentri bapak pendidikan 😁😁😁
Contoh dlm masa pandemi ini, banyak guru yg susah msalah pulsa daring juga, GTT juga susah betul itu PGRI MUNDUR. GUNAKAN DANA tsb untuk pemasanga wifi 1 desa 2 wafi untuk mendukun daring yg sudah ada selama ini.
Sekolah e gek di gaweke aplikasi. Pljrne Ml & Pubg ..... sekolah libur spp jalan 😥 jos
Ajor blong
Harusnya ada anggaran biar skolah bs dipotong SPPnya cma ya anggarannya mau dikasih pak nadiem ke Tanoto Foundation,ormas kaum elit yg blognya sok2 b.ing itu lohh, hahahahah 🤣🤣🤣 bknnya berpihak sama rakyat susah malah berpihak ke rakyat kaya raya 🤣👍
Yup.... ni mentri kl ngk ke resufel kebagtn. Byk kebijkn yg mash kurang kajian dah main hajar 😥
@@chenghoew6951 iya menterinya pinter cma ya ga bijaksana, sudah banyak org pintar dinegeri ini,tp yg dibutuhkan mnjadi pemimpin adalah org yg arif bijaksana ga ckup pinter doang kan
Ingat Pak, Tujuan Baik tapi perlu dipikir dengan matang, semua juga ingin Pendidikan lebih Maju, jagan malah menciptakan Proyek2 yang merugikan Negara, namun berikanlah pelatihan dan fasilitas yang mencukupi di setiap sekolah diseluruh penjuru negeri ini
Bintang 1 buat pak mentri..
Jika PGRI ikut mundur dari Program Kemendikbud seperti NU dan Muhammadiyah, menandakan Program Mendikbud ada yang tidak Beres dan Perlu di Evaluasi oleh Presiden
Ngakak liat kome netijen yg gak nyambung 😂
Sejak awal menjadi Mendikbud, Nadiem Makarim sudah digugat. Kehadirannya mengguncang pikiran mainstream dan tradisi pengelolaan pendidikan di tanah air. Besar kemungkinan, gagasan n program besutan NM meskipun bagus, juga akan terus mengalami gugatan2. Sebenarnya, cuma BEDA PERSPEKTIF dlm mengelola pendidikan. Perlu mempertemukan pikiran2 yg berbeda tsb. Bagaimana mengelola pendidikan untuk mewujudkan tujuan nasional pendidikan. Pertemukan pemikiran2 tanpa kepentingan.
Sekolah lewat online ya ga bakal pinter muridnya malah bisa bisa main game Mulu iya
bener bang..
harusnya banyakin praktek
dan ada pembimbing nyata
Dan Yang ortunya gk kerja di situ anaknya yg paling dapat nilai bagus. Sejak program daring nilai anak sy anjlog karena sy sibuk kerja jadi isi jawaban soal yg tiap hari di beri guru lwat wa. Anak anak lain nilai 100 krn d bantu ortu paahal klo belajar tatap muka mereka susah dpt nilai 100
@@dianapita3884 jgn mentingin nilai anakx ttpi mentingin kesehatanya,, lo mau anak2x sakit, silakan sekolah di buka, ttpi jgn salahkan kementerian bila anakx kena covid 19 nnanti
@@lukassem4625 cara daring salah masa tiap hari nonton youtube trus d rangkum trus d beri soal. Belajar daring boleh tapi ada penjelasan material tatap muka diskusi, untuk buku materi pembahasan sekolah fasilitasi ini di Hongkong seperti itu. Bukan di beri soal tiap hari, nulis ngerangkum dari TH-cam. Mata anak2 juga bisa lelah lihat tulisan kecil kecil. Program daring baik d masa pandemi tapi ada wacananya bagaimana, interaksi tatap muka mesti lwat online di group kan bisa. Dr pd dananya 50 m gk jelas lebih baik salurkan untuk ke pelosok agar program daring berhasil fasilitasi internet di pelosok
Yang saya maksud tatap muka secara online seperti pelajaran matematika kan bisa live group interaksi tidak di beri materi nonton TH-cam. Yang tidak paham bisa bertanya. Kalau belajar daring spt itu wacananya malah kwalitas SDM tambah merosot melahirkan generasi pemalas kurang interaksi
Saya berharap mendengar dari Kemendikbud ada program dimana pihak Kemendikbud berkerjasama dengan operator melunching kartu perdana internet khusus siswa, data nya sudah ada melalui NIS. Kayanya keren Pa Menteri.
Betul pak imin, nu muhammadiyah sebelum merdeka sdh mendidik rakyat, harusnya mendikbud memprioritaskan pemerataan pendd tk dasar dn menengah dulu,
Di luar negeri di saat pandemi gini skolah online smua . Indonesia mau d buat lbih maju tp mlh guru2 maunya stuck gaya lama . Jaman udah modern . Pak mentri ingin rakyat indonesia maju sprti negara lain
Boleh" aza....tp jgn asal ngomong. daerah yg terpencil yg gk terjangkau internet gmn? msyarakat segment bawah yg ksulitan beli kuota gmn? trus ada murid yg gk punya hp gmn? Masyarakat kita msh banyak yg dibawah kemiskinan. GURU MODERN BANYAAAK MBAK🤣...LEBIH PINTAR DARI SITU YG CUMA KOAR" GAK MIKIR LOGIKA🤣🤣. GURU ITU LEBIH DALAM MEMIKIRKAN MURIDNYA DARI PADA MENTRI DAN ORANG SPERTI SITU MBAK
Pendidikan nasional bisa sepertini ini karena peran NU dan Muhamadiyah. Jadi seperti ini itu emang jadi bagus? Mencerdaskan bangsa? Bisa dibanggakan? Mempercepat kemajuan bangsa?
Pendidikan wajib siserahkan pada pihak yang profesional di lpangan yaitu guru setempat denga kondisi lokal.
Guru paling tau kebutuhan siswa di lapangan..
Guru pasti myoritas profesional
Guru punya regulasi sendiri yang berbeda2 sesuai dgn faktor lokal daerah yg tidak sama..
Organisasi di luar PGRI jangan ikut campur..ngerecokin..
Pendidikan dan kesehatn gak boleh dipolitisir atau di interupsi organisasi gak jelas
Sesuatu yg baik dan luhur pasti akan sampe k garis final !!!
Guru honorer yg ikut memajukan ank bangsa semoga bisa diperhatikan nasib gajihnya
Setuju dengan PGRI dan muhamadiyah
Maklum pak Mendikbud masih belia untuk memangku masalah pendidikan , dia tidak pernah terjun langsung ke pelosok-pelosok daerah yang jangankan internet bahkan kendaraan bermotor tidak bisa masuk.
Jangan lihat Indonesia dari wajah perkotaan yg banyak sarana penunjang ,tapi lihatlah kami di pelosok yang masih kesulitan hanya untuk sekedar bernaung di ruang kelas yang layak
Lihat yg d pelosok dlu pak mentri bru ambil keputusan,d kota emang enang ksihan yg d pelosok desa