sahabat, Sudah lama saya ingin membalas komentar tentang pembahasan penonton yang hadir di acara pembacaan puisi ini. maafkanlah. mudah-mudahan tidak mengurangi rasa hormat saya. tabe. . banyak yang mengatakan bahwa penonton yang hadir tidak mengindahkan kekhusuan pembacaan puisi dan dianggap mengganggu. anggapan ini mungkin saja benar adanya, bila kita memakai sudut pandang dengan konvensi ketertiban pertunjukan di kota-kota dan konvensi pertunjukan modern, dimana ruang pertunjukan tidak bisa diintervensi oleh penonton. sekali lagi, pandangan model ini syah-syah saja. . namun, ada kalanya pertunjukan bisa diintervensi oleh penonton, dan rujukannya model pertunjukan tradisi, katakanlah pertunjukan Lenong di Jakarta, Ludruk, Longser, dll.. bahkan keterlibatan penonton menjadi sisi yang unik dan keren. syah juga kok. . lantas, bagaimana posisi penonton di video pembacaan puisi ini? mari kita sepakati, bahwa model pembacaan puisi ini adalah model pertunjukan yang disajikan kedapa penonton. nah, kebetulan. pertunjukan baca puisi ini dilakukan di kampung Ledeng-Bandung. dimana masyarakat lekat dan bersahabat dengan tradisi kesenian dan mereka terbiasa menonton pertunjukan tradisi. . saya sebagai pembaca tidak bisa membendung diri untuk sengaja diam dan tertib, bahkan saya sengaja mengajak mereka berinteraksi. tujuannya tidak lain adalah memasyarakatkan puisi. . moga hal ini maklum adanya dan membuat kita terbuka pada masyarakat yang terbiasa memegang erat konvensi pertunjukan tradisi. . terimakasih atas interaksi yang sahabat jalin selama ini di kolom komentar. salam
sip bang...terlepas dri apapun alasannya, nampaknya bang peri ini berusaha utk menangkap ''energi'' dri para pnonton yg hadir yah bang? hehehe.....keren2
Awal2 sih memang seperti mengganggu. Tapi, diliat2 lagi, ternyata penonton dan pembacanya sama2 mengapresiasi. Penonton walau berisik pun, mereka hanya teriak kalau sudah pada koma atau titik. Kemudian kembali diam kalau pembawa puisi sudah bersuara. Dan pembawa puisi pun cerdas memainkan jeda, menunggu penonton diam. Mudah2an energi positif ini menular ke siapapun. ManTul!
awalnya saya tidak terlalu tertarik dengan puisi,tetapi setelah saya menonton puisi ini,baru saya merasakan indahnya sebuah puisi,mulai dari isi dan gaya panggungnya.dan puisi inilah yg menginspirasi saya untuk membuat kegiatan baca puisi di tempat saya.sehat dan sukses slalu,semoga suatu saat kami bisa menghadirkan bang peri dalam acara kami. tabe maraja.
kenapa banyak yg berdebat tentang tertawa saat berinteraksi dengan sastra , bukankah tertawa juga bagian dari sastra itu sendiri . ketika orang yg mengalami getaran sastra orang yg hatinya menangis sangat sedih dia akan tertawa dan juga sebaliknya . sastra memang ruwet tapi kenapa terasa nikmat
bersemangat, berbobot dan lucu pol. yang paling khas adalah suara latar, dari celotehan kanak kanak sampai respon penonton perempuan, akrab dan ringan.
Pertama kali tau karya besar almarhum ws Rendra ini di th 90 an lewat membaca saya sudah takjub dengan kedalaman makna monolognya, dan kini di 2019 saya ketemu video ini melihatnya serasa pecah ketakjuban saya, suasana dan pembacanya benar benar Amazing. Salut hormat
Sitti, kini aku makin ngerti keadaanmu Tak ‘kan lagi aku membujukmu untuk nikah padaku dan lari dari lelaki yang miaramu Nasibmu sudah lumayan Dari babu dari selir kepala jawatan Apalagi? Nikah padaku merusak keberuntungan Masa depanku terang repot Sebagai copet nasibku untung-untungan Ini bukan ngesah Tapi aku memang bukan bapak yang baik untuk bayi yang lagi kau kandung Cintamu padaku tak pernah kusangsikan Tapi cinta cuma nomor dua Nomor satu carilah keslametan Hati kita mesti ikhlas berjuang untuk masa depan anakmu Janganlah tangguh-tangguh menipu lelakimu Kuraslah hartanya Supaya hidupmu nanti sentosa Sebagai kepala jawatan lelakimu normal suka disogok dan suka korupsi Bila ia ganti kau tipu itu sudah jamaknya Maling menipu maling itu biasa Lagi pula di masyarakat maling kehormatan cuma gincu Yang utama kelicinan Nomor dua keberanian Nomor tiga keuletan Nomor empat ketegasan, biarpun dalam berdusta Inilah ilmu hidup masyarakat maling Jadi janganlah ragu-ragu Rakyat kecil tak bisa ngalah melulu Usahakan selalu menanjak kedudukanmu Usahakan kenal satu menteri dan usahakan jadi selirnya Sambil jadi selir menteri tetaplah jadi selir lelaki yang lama Kalau ia menolak kau rangkap sebagaimana ia telah merangkapmu dengan isterinya itu berarti ia tak tahu diri Lalu depak saja dia Jangan kecil hati lantaran kurang pendidikan asal kau bernafsu dan susumu tetap baik bentuknya Ini selalu menarik seorang menteri Ngomongmu ngawur tak jadi apa asal bersemangat, tegas, dan penuh keyakinan Kerna begitulah cermin seorang menteri Akhirnya aku berharap untuk anakmu nanti Siang malam jagalah ia Kemungkinan besar dia lelaki Ajarlah berkelahi dan jangan boleh ragu-ragu memukul dari belakang Jangan boleh menilai orang dari wataknya Sebab hanya ada dua nilai: kawan atau lawan Kawan bisa baik sementara Sedang lawan selamanya jahat nilainya Ia harus diganyang sampai sirna Inilah hakikat ilmu selamat Ajarlah anakmu mencapai kedudukan tinggi Jangan boleh ia nanti jadi propesor atau guru itu celaka, uangnya tak ada Kalau bisa ia nanti jadi polisi atau tentara supaya tak usah beli beras kerna dapat dari negara Dan dengan pakaian seragam dinas atau tak dinas haknya selalu utama Bila ia nanti fasih merayu seperti kamu dan wataknya licik seperti saya-nah! Ini kombinasi sempurna Artinya ia berbakat masuk politik Siapa tahu ia bakal jadi anggota parlemen Atau bahkan jadi menteri Paling tidak hidupnya bakal sukses di Jakarta
Sumpah gw ngefans sama bang perisandi pengen ketemu langsung Krna membaca puisi dg penuh jiwa Serta intonasi yg membuat pendengar menghayati Beeehhh keren dah gada obat
Saya menganggap bahwa gelak tawa penonton, menunjukkan kemampuan pembaca cukup hebat hingga audience berinteraksi dengan puisinya... Beginilah perawakan/pembawaan karakter yang berhasil, daripada penonton menguap sampai tertidur.
Kalo gua disana auto terdiam dan tak dengar kata per kata,,detik per detik gerakan dan mimik mukanya.. Sebuah masterpiece yg dinikmati dengan cara yg keliru..
Betul. Penontonnya awam sastra. Pria yang tepat, di tempat yang tidak tepat. Sangat tidak tepat.. jangankan ketawa. saya justru mau nangis lihat dia membawakan puisi ws rendra seperti itu. Luar biasa.
Puisi pesan pencopet dibaca dua kali oleh abang Peri di chanelnya ini. aku tonton dua duanya. bagi ku versi yang ini jauh sempurna. sebagai penonton saya menikmati. aktingnya sebagai pencopet benar benar masuk. mantap abang
Pertama kali liat ini 2014 apa 2015 gtu.. Mash biasanya aj.. Setelah diulang², hampir dengerin semua puisi bg sandi.. Daan.. baru bisa nangkap pesannya puisi yg ini sekarang.. Soalnya dulu keikut ketawa juga sama suara yg di videonya.. Nilai sastra ternyata ga bisa langsung di nikmati ya, sekali liat, ga bisa langsung dapat pesannya.. Aaah mantap.. Gak ada sih yg mengecewakan kalo bg peri sandi udah bacain.. Pesan dan feelnya dapat bgt..
Pertama kali lihat video ini saat saya masih duduk dibangku smp kelas 8, sekarang saya sudah berumur 23 tahun dan tetap masih sama seperti dulu, keren! Makasih sudah mengenalkan saya pada puisi.
PACARNYA - RENDRA Sitti, kini aku makin ngerti keadaanmu Tak ‘kan lagi aku membujukmu untuk nikah padaku dan lari dari lelaki yang miaramu Nasibmu sudah lumayan Dari babu dari selir kepala jawatan Apalagi? Nikah padaku merusak keberuntungan Masa depanku terang repot Sebagai copet nasibku untung-untungan Ini bukan ngesah Tapi aku memang bukan bapak yang baik untuk bayi yang lagi kau kandung Cintamu padaku tak pernah kusangsikan Tapi cinta cuma nomor dua Nomor satu carilah keslametan Hati kita mesti ikhlas berjuang untuk masa depan anakmu Janganlah tangguh-tangguh menipu lelakimu Kuraslah hartanya Supaya hidupmu nanti sentosa Sebagai kepala jawatan lelakimu normal suka disogok dan suka korupsi Bila ia ganti kau tipu itu sudah jamaknya Maling menipu maling itu biasa Lagi pula di masyarakat maling kehormatan cuma gincu Yang utama kelicinan Nomor dua keberanian Nomor tiga keuletan Nomor empat ketegasan, biarpun dalam berdusta Inilah ilmu hidup masyarakat maling Jadi janganlah ragu-ragu Rakyat kecil tak bisa ngalah melulu Usahakan selalu menanjak kedudukanmu Usahakan kenal satu menteri dan usahakan jadi selirnya Sambil jadi selir menteri tetaplah jadi selir lelaki yang lama Kalau ia menolak kau rangkap sebagaimana ia telah merangkapmu dengan isterinya itu berarti ia tak tahu diri Lalu depak saja dia Jangan kecil hati lantaran kurang pendidikan asal kau bernafsu dan susumu tetap baik bentuknya Ini selalu menarik seorang menteri Ngomongmu ngawur tak jadi apa asal bersemangat, tegas, dan penuh keyakinan Kerna begitulah cermin seorang menteri Akhirnya aku berharap untuk anakmu nanti Siang malam jagalah ia Kemungkinan besar dia lelaki Ajarlah berkelahi dan jangan boleh ragu-ragu memukul dari belakang Jangan boleh menilai orang dari wataknya Sebab hanya ada dua nilai: kawan atau lawan Kawan bisa baik sementara Sedang lawan selamanya jahat nilainya Ia harus diganyang sampai sirna Inilah hakikat ilmu selamat Ajarlah anakmu mencapai kedudukan tinggi Jangan boleh ia nanti jadi propesor atau guru itu celaka, uangnya tak ada Kalau bisa ia nanti jadi polisi atau tentara supaya tak usah beli beras kerna dapat dari negara Dan dengan pakaian seragam dinas atau tak dinas haknya selalu utama Bila ia nanti fasih merayu seperti kamu dan wataknya licik seperti saya-nah! Ini kombinasi sempurna Artinya ia berbakat masuk politik Siapa tahu ia bakal jadi anggota parlemen Atau bahkan jadi menteri Paling tidak hidupnya bakal sukses di Jakarta
Deklamasi yang sangat bagus dibawakan Peri Sandi Huizche, sangat menarik dan mebawa audien terbawa arus cerita isi puisi, dibawakan Peri, puisi ini memberi suguhan disamping pesan juga sisi hiburan yang bermutu, demikian apresiasi ku pada Mas Peri.
Pesan dalam untuk tubuh kosong yang mati kian terhanyut juga tenggelam. Semaraknya terdengar menusuk Roh hingga memisahkan Tulang dan Jiwa. Hey kawanku, teruslah engkau menjadi jiwa yang mati itu. Karena lambat laun kebenaran pasti menjadi sandarannya.
Bung mantap postingnya jarang bangat sekarang orang muda yg suka teterik karena semua lebih suka yg instan seperti stasiun TV. coba yg lain gi bung yg melow instrumenya.ship maju terus.
Hampir tiap hari liat puisi2yg dibawakan Abang. Jdi sangat ingin ada org yg ngajari saya saat membawa puisi. Puisi alm Rendra yg sangat bagus dibawakan dengan cara yg sangat Keren oleh Abang ❤❤❤❤❤❤❤
Sitti, kini aku makin ngerti keadaanmu Tak ‘kan lagi aku membujukmu untuk nikah padaku dan lari dari lelaki yang miaramu Nasibmu sudah lumayan Dari babu dari selir kepala jawatan Apalagi? Nikah padaku merusak keberuntungan Masa depanku terang repot Sebagai copet nasibku untung-untungan Ini bukan ngesah Tapi aku memang bukan bapak yang baik untuk bayi yang lagi kau kandung
sahabat,
Sudah lama saya ingin membalas komentar tentang pembahasan penonton yang hadir di acara pembacaan puisi ini. maafkanlah. mudah-mudahan tidak mengurangi rasa hormat saya. tabe.
.
banyak yang mengatakan bahwa penonton yang hadir tidak mengindahkan kekhusuan pembacaan puisi dan dianggap mengganggu.
anggapan ini mungkin saja benar adanya, bila kita memakai sudut pandang dengan konvensi ketertiban pertunjukan di kota-kota dan konvensi pertunjukan modern, dimana ruang pertunjukan tidak bisa diintervensi oleh penonton. sekali lagi, pandangan model ini syah-syah saja.
.
namun, ada kalanya pertunjukan bisa diintervensi oleh penonton, dan rujukannya model pertunjukan tradisi, katakanlah pertunjukan Lenong di Jakarta, Ludruk, Longser, dll.. bahkan keterlibatan penonton menjadi sisi yang unik dan keren. syah juga kok.
.
lantas, bagaimana posisi penonton di video pembacaan puisi ini? mari kita sepakati, bahwa model pembacaan puisi ini adalah model pertunjukan yang disajikan kedapa penonton. nah, kebetulan. pertunjukan baca puisi ini dilakukan di kampung Ledeng-Bandung. dimana masyarakat lekat dan bersahabat dengan tradisi kesenian dan mereka terbiasa menonton pertunjukan tradisi.
.
saya sebagai pembaca tidak bisa membendung diri untuk sengaja diam dan tertib, bahkan saya sengaja mengajak mereka berinteraksi. tujuannya tidak lain adalah memasyarakatkan puisi.
.
moga hal ini maklum adanya dan membuat kita terbuka pada masyarakat yang terbiasa memegang erat konvensi pertunjukan tradisi.
.
terimakasih atas interaksi yang sahabat jalin selama ini di kolom komentar.
salam
Keren mas sandi pembawaan puisinya.
sip bang...terlepas dri apapun alasannya, nampaknya bang peri ini berusaha utk menangkap ''energi'' dri para pnonton yg hadir yah bang? hehehe.....keren2
Awal2 sih memang seperti mengganggu. Tapi, diliat2 lagi, ternyata penonton dan pembacanya sama2 mengapresiasi. Penonton walau berisik pun, mereka hanya teriak kalau sudah pada koma atau titik. Kemudian kembali diam kalau pembawa puisi sudah bersuara. Dan pembawa puisi pun cerdas memainkan jeda, menunggu penonton diam. Mudah2an energi positif ini menular ke siapapun.
ManTul!
Terus berkarya bung, kami sangat merindukan nya
awalnya saya tidak terlalu tertarik dengan puisi,tetapi setelah saya menonton puisi ini,baru saya merasakan indahnya sebuah puisi,mulai dari isi dan gaya panggungnya.dan puisi inilah yg menginspirasi saya untuk membuat kegiatan baca puisi di tempat saya.sehat dan sukses slalu,semoga suatu saat kami bisa menghadirkan bang peri dalam acara kami.
tabe maraja.
terimakasih, semuanya...
salam bahagia...
salam sejahtera....
Bang,kenapa kualitasnya gambarnya bisa jadi jelek ya ? Beberapa tahun yang lalu masih bisa jelas di 480P
Terima kasih untuk membuat saya menangis
Iya makasih
Jang ngrokok trus lho bang,paru paru lho bang
Salam budaya 🙏
Salam dr surabaya
kenapa banyak yg berdebat tentang tertawa saat berinteraksi dengan sastra , bukankah tertawa juga bagian dari sastra itu sendiri . ketika orang yg mengalami getaran sastra orang yg hatinya menangis sangat sedih dia akan tertawa dan juga sebaliknya . sastra memang ruwet tapi kenapa terasa nikmat
Menikmati sastra itu seperti meminum kopi bung, tak ada hukum baku nya, santai saja
Silahkan tertawa atau menangis atau guling2. Tapi jangan banyak bunyi.
Ndak juga, karena ada kaidah etika dan kaidah estetika yang tidak bisa ditinggal begitu saja atas nama seni atau apapun.
Kocak lo bang asli
bersemangat, berbobot dan lucu pol. yang paling khas adalah suara latar, dari celotehan kanak kanak sampai respon penonton perempuan, akrab dan ringan.
salam, kang...
terimakasih...
Pertama kali tau karya besar almarhum ws Rendra ini di th 90 an lewat membaca saya sudah takjub dengan kedalaman makna monolognya, dan kini di 2019 saya ketemu video ini melihatnya serasa pecah ketakjuban saya, suasana dan pembacanya benar benar Amazing. Salut hormat
sebuah realita yang dibawakan begitu apik oleh si "pencopet". sederhana dan ringan namun sangat menusuk "mereka".
Etha C terimakasih.... amiiiiin
Mata Luka Sengkon Karta
ini pembacaan puisi Mata Luka Sengkon Karta
puisi pemenang lomba puisi esai 2013
peri sandi huizche maksudnya gmna ya? Mas nya yang menang apa gimana ya?
Aku tidak bosan menyimak puisi Mata Luka bung.
puisi in udah lama banget , pernah ditunjukin sama guru bahasa Indonesia, sekarang ditonton lagi, g pernah bosen. keren 😶😶
Sitti,
kini aku makin ngerti keadaanmu
Tak ‘kan lagi aku membujukmu
untuk nikah padaku
dan lari dari lelaki yang miaramu
Nasibmu sudah lumayan
Dari babu dari selir kepala jawatan
Apalagi?
Nikah padaku merusak keberuntungan
Masa depanku terang repot
Sebagai copet nasibku untung-untungan
Ini bukan ngesah
Tapi aku memang bukan bapak yang baik
untuk bayi yang lagi kau kandung
Cintamu padaku tak pernah kusangsikan
Tapi cinta cuma nomor dua
Nomor satu carilah keslametan
Hati kita mesti ikhlas
berjuang untuk masa depan anakmu
Janganlah tangguh-tangguh menipu lelakimu
Kuraslah hartanya
Supaya hidupmu nanti sentosa
Sebagai kepala jawatan lelakimu normal
suka disogok dan suka korupsi
Bila ia ganti kau tipu
itu sudah jamaknya
Maling menipu maling itu biasa
Lagi pula
di masyarakat maling kehormatan cuma gincu
Yang utama kelicinan
Nomor dua keberanian
Nomor tiga keuletan
Nomor empat ketegasan, biarpun dalam berdusta
Inilah ilmu hidup masyarakat maling
Jadi janganlah ragu-ragu
Rakyat kecil tak bisa ngalah melulu
Usahakan selalu menanjak kedudukanmu
Usahakan kenal satu menteri
dan usahakan jadi selirnya
Sambil jadi selir menteri
tetaplah jadi selir lelaki yang lama
Kalau ia menolak kau rangkap
sebagaimana ia telah merangkapmu dengan isterinya
itu berarti ia tak tahu diri
Lalu depak saja dia
Jangan kecil hati lantaran kurang pendidikan
asal kau bernafsu dan susumu tetap baik bentuknya
Ini selalu menarik seorang menteri
Ngomongmu ngawur tak jadi apa
asal bersemangat, tegas, dan penuh keyakinan
Kerna begitulah cermin seorang menteri
Akhirnya aku berharap untuk anakmu nanti
Siang malam jagalah ia
Kemungkinan besar dia lelaki
Ajarlah berkelahi
dan jangan boleh ragu-ragu memukul dari belakang
Jangan boleh menilai orang dari wataknya
Sebab hanya ada dua nilai: kawan atau lawan
Kawan bisa baik sementara
Sedang lawan selamanya jahat nilainya
Ia harus diganyang sampai sirna
Inilah hakikat ilmu selamat
Ajarlah anakmu mencapai kedudukan tinggi
Jangan boleh ia nanti jadi propesor atau guru
itu celaka, uangnya tak ada
Kalau bisa ia nanti jadi polisi atau tentara
supaya tak usah beli beras
kerna dapat dari negara
Dan dengan pakaian seragam
dinas atau tak dinas
haknya selalu utama
Bila ia nanti fasih merayu seperti kamu
dan wataknya licik seperti saya-nah!
Ini kombinasi sempurna
Artinya ia berbakat masuk politik
Siapa tahu ia bakal jadi anggota parlemen
Atau bahkan jadi menteri
Paling tidak hidupnya bakal sukses di Jakarta
sy pernah buat puisi sepanjang puisi ini
Sumpah gw ngefans sama bang perisandi pengen ketemu langsung
Krna membaca puisi dg penuh jiwa
Serta intonasi yg membuat pendengar menghayati
Beeehhh keren dah gada obat
Sy suka bgt dgn cara Anda membaca puisi, menginspirasi saya
harusnya yang kayak gini yang sering muncul di tv,biar gak tenggelam hilang oleh gempuran produk alay
Se7 ada ga sih tv yg isinya edukasi ( wawasan )
Karya anak2 Bangsa
mantap nih.. pembacaannya sangat sempurna, puisinya mengandung banyak makna
terimakasih, kang....
salam kenal...
Saya menganggap bahwa gelak tawa penonton, menunjukkan kemampuan pembaca cukup hebat hingga audience berinteraksi dengan puisinya...
Beginilah perawakan/pembawaan karakter yang berhasil, daripada penonton menguap sampai tertidur.
Ahahah ini yang datang ke sekolah saya, emang bagus nih. Kalau denger secara visual pasti merinding
maling menipu maling itu biasa. Kehormatan di masyarakat maling itu cuma gincu. ... Memang bener adanya... Maju terus bang peri.
Sangat menginspirasi... Th 2018 membacakan puisi pd acara pensi pmi di donohudan solo... Alhamdulillah dapat peringkat... Terimakasih bang sandi...
Kalo gua disana auto terdiam dan tak dengar kata per kata,,detik per detik gerakan dan mimik mukanya..
Sebuah masterpiece yg dinikmati dengan cara yg keliru..
lelaki itu sedang bersajak, naas penonton menganggapnya seperti seorang pelawak.
Kadang juga saya selalu berpikir demikian. Dengan berat hati selalu berprasangka apa yang mereka nikmati.
menikmati puisi tidak harus hening tapi bisa juga menanggapi dg gelak tawa sbg bentuk bahagia dan apresiasi
Naomi Yunita memaknai puisi itu bebas kan 😆
Naomi Yunita setuju neng, kalo paham sastra pasti lebih cerdas penontonnya.
Betul. Penontonnya awam sastra. Pria yang tepat, di tempat yang tidak tepat. Sangat tidak tepat.. jangankan ketawa. saya justru mau nangis lihat dia membawakan puisi ws rendra seperti itu. Luar biasa.
salam dari malaysia.. bagus penghayatannya. semoga karyanya di upload lagi.
Pikiranku sekarang terbuka Bang, terima kasih telah mencerahkan dalam menghayati dan mengekspresiasikan Puisi dengan sebaik2nya...
hidup terus puisi anak bangsa.....
taufik asalam amiiiins...
Ekspresi nya itu loh,, super sekali,, aq bangga bang
seni bertutur yang telaten, emejying
Keren abis Bang.... terkenang 20 thn lalu di SMA bikin teater. Jadi kangen akting.
entertain banget mas.tetapi sangat mendalam. respect to YOU...
Puisi pesan pencopet dibaca dua kali oleh abang Peri di chanelnya ini. aku tonton dua duanya. bagi ku versi yang ini jauh sempurna. sebagai penonton saya menikmati. aktingnya sebagai pencopet benar benar masuk. mantap abang
Pertama kali liat ini 2014 apa 2015 gtu.. Mash biasanya aj.. Setelah diulang², hampir dengerin semua puisi bg sandi.. Daan.. baru bisa nangkap pesannya puisi yg ini sekarang.. Soalnya dulu keikut ketawa juga sama suara yg di videonya.. Nilai sastra ternyata ga bisa langsung di nikmati ya, sekali liat, ga bisa langsung dapat pesannya.. Aaah mantap..
Gak ada sih yg mengecewakan kalo bg peri sandi udah bacain.. Pesan dan feelnya dapat bgt..
Salut gw bang... keren lu baca puisinya..smoga bs mengispirasi kaula muda... semngat bang..
asyik euy... asyik pisan....
Seriusnya dapet. humornya apalagi. Keren banget.
Mantap, ini baru sastrawan.
Pertama kali lihat video ini saat saya masih duduk dibangku smp kelas 8, sekarang saya sudah berumur 23 tahun dan tetap masih sama seperti dulu, keren! Makasih sudah mengenalkan saya pada puisi.
Ini nyindir kondisi sekarang, tak beda dg jaman Orba, saat WS Rendra msh segar bugar.
Penonton nya ngecewain, padahal pembawaan puisi nya keren bangeet! Salut!
jgn jadi guru.. itu celaka! karna uangnya ta ada.
saya guru honorer pak.. 😂 emang bener ga ada... hahaha
terima kasih sudah mewakili suara hati kami 😀
Sebuah penyelasan baru dapat menonton ini. Terima kasih atas pembacaan yang begitu indah. Izinkan aku memuja!
Sangking ga tau banyak informasi, kukira bg sandi itu WS Rendra Muda.. Belakangan baru tau.. The best kali bg ini
Menjiwai bak lagi mengutarakan isi hatimu bang. Kek org curhat
Salam mas, keren bnget suara nya lantang dan wibawanya dapet, , sukses slalu
Keren mas... Saya pertama nonton langsung saya cari videonya, saya cari channel-nya, saya subscribe..
Keren pisan....
luar biasa kang...
PACARNYA - RENDRA
Sitti,
kini aku makin ngerti keadaanmu
Tak ‘kan lagi aku membujukmu
untuk nikah padaku
dan lari dari lelaki yang miaramu
Nasibmu sudah lumayan
Dari babu dari selir kepala jawatan
Apalagi?
Nikah padaku merusak keberuntungan
Masa depanku terang repot
Sebagai copet nasibku untung-untungan
Ini bukan ngesah
Tapi aku memang bukan bapak yang baik
untuk bayi yang lagi kau kandung
Cintamu padaku tak pernah kusangsikan
Tapi cinta cuma nomor dua
Nomor satu carilah keslametan
Hati kita mesti ikhlas
berjuang untuk masa depan anakmu
Janganlah tangguh-tangguh menipu lelakimu
Kuraslah hartanya
Supaya hidupmu nanti sentosa
Sebagai kepala jawatan lelakimu normal
suka disogok dan suka korupsi
Bila ia ganti kau tipu
itu sudah jamaknya
Maling menipu maling itu biasa
Lagi pula
di masyarakat maling kehormatan cuma gincu
Yang utama kelicinan
Nomor dua keberanian
Nomor tiga keuletan
Nomor empat ketegasan, biarpun dalam berdusta
Inilah ilmu hidup masyarakat maling
Jadi janganlah ragu-ragu
Rakyat kecil tak bisa ngalah melulu
Usahakan selalu menanjak kedudukanmu
Usahakan kenal satu menteri
dan usahakan jadi selirnya
Sambil jadi selir menteri
tetaplah jadi selir lelaki yang lama
Kalau ia menolak kau rangkap
sebagaimana ia telah merangkapmu dengan isterinya
itu berarti ia tak tahu diri
Lalu depak saja dia
Jangan kecil hati lantaran kurang pendidikan
asal kau bernafsu dan susumu tetap baik bentuknya
Ini selalu menarik seorang menteri
Ngomongmu ngawur tak jadi apa
asal bersemangat, tegas, dan penuh keyakinan
Kerna begitulah cermin seorang menteri
Akhirnya aku berharap untuk anakmu nanti
Siang malam jagalah ia
Kemungkinan besar dia lelaki
Ajarlah berkelahi
dan jangan boleh ragu-ragu memukul dari belakang
Jangan boleh menilai orang dari wataknya
Sebab hanya ada dua nilai: kawan atau lawan
Kawan bisa baik sementara
Sedang lawan selamanya jahat nilainya
Ia harus diganyang sampai sirna
Inilah hakikat ilmu selamat
Ajarlah anakmu mencapai kedudukan tinggi
Jangan boleh ia nanti jadi propesor atau guru
itu celaka, uangnya tak ada
Kalau bisa ia nanti jadi polisi atau tentara
supaya tak usah beli beras
kerna dapat dari negara
Dan dengan pakaian seragam
dinas atau tak dinas
haknya selalu utama
Bila ia nanti fasih merayu seperti kamu
dan wataknya licik seperti saya-nah!
Ini kombinasi sempurna
Artinya ia berbakat masuk politik
Siapa tahu ia bakal jadi anggota parlemen
Atau bahkan jadi menteri
Paling tidak hidupnya bakal sukses di Jakarta
Mudah-mudahan jadi artis bintang film papan atas kamu Bang Sandi Huizche .. amiin
Puitis. Artis Puisi TH-cam, Wow, keren.
Pembaca Puisi terbaik yg pernah kutahu ❤
Kerennnn buangetttt... gue suka gaya lo...👍😄
Deklamasi yang sangat bagus dibawakan Peri Sandi Huizche, sangat menarik dan mebawa audien terbawa arus cerita isi puisi, dibawakan Peri, puisi ini memberi suguhan disamping pesan juga sisi hiburan yang bermutu, demikian apresiasi ku pada Mas Peri.
Iya pak RT Bagus. Keren bngt ini puisi
penuh penghayatan. luar biasa!
Pesan dalam untuk tubuh kosong yang mati kian terhanyut juga tenggelam.
Semaraknya terdengar menusuk Roh hingga memisahkan Tulang dan Jiwa.
Hey kawanku, teruslah engkau menjadi jiwa yang mati itu. Karena lambat laun kebenaran pasti menjadi sandarannya.
Ini gaya berpuisi paling keren dan paling saya suka dari beberapa puisi sampeyan yang sudah saya liyak. Kerenlah keren. ❤❤❤
Wew! Aya Akang Perisandi ti youtube. Keren!
Berkali-kali lihat video ini,,, suka sekali dg penjiwaannya,, top
sedap sekali bang puisi bisa jadi sebuah monolog yang sangat menggugah rasa :D
bukan monolog tapi deklamasi
Ampun.
Keren Banget Kang!!!!!!
Bung mantap postingnya jarang bangat sekarang orang muda yg suka teterik karena semua lebih suka yg instan seperti stasiun TV. coba yg lain gi bung yg melow instrumenya.ship maju terus.
sajak ini berkelas, dibawakan dengan elegan. Sayang yang hadir, tak paham harganya sebuah sajak.
Anjir Penghayatan Dan Teaterikalnya Keren Bang. Salam Sesama Pujangga😊
Kesekian kalinya aku tonton tapi tetep suka ❤️❤️
Hampir tiap hari liat puisi2yg dibawakan Abang.
Jdi sangat ingin ada org yg ngajari saya saat membawa puisi.
Puisi alm Rendra yg sangat bagus dibawakan dengan cara yg sangat Keren oleh Abang ❤❤❤❤❤❤❤
berkali-kali nonton....ga bosen2...
Keren karakter suaranya, kalau naskahnya bgs tentu alurnya akan asik dan nikmat.
Saya sangat menikmatinya, btl2 pas.
zulfikar zulkarnain nuhuuuuns... moga terus bisa berkarya...
Sejak menyaksikan puisi puisi yg dibacakan sy jd ikut seneng baca puisi
Salam saya dari NTT bang...sy suka melihat bang peri membacakan puisi2bang🙏😍
gak bosan nntn nyaa
mantap mntap
Kang puisi terbaik
Greget dengernya. Tapi asik. Senyum sendiri tiap nontonnya 😁
iya, kang....
terimakasih atas saran dan masukannya...
salam
Gila. Mantap, keren!!
Sumpah merinding gw dengarnya.
Terus semangat bung.
Bang re upload dong.Kualitasnya videonya menurun.2 thun yang lalu saya nonton masih bisa ke 720P.Sekarang sudah tidak bisa
Mantap betul ini hahahaha. Udeh di liat berkali kali masih oke
gwa tonton lagi nih... hahaha
Panutanku memang,mudahan ajha dikasih notif
Teu bosenn asli kang...hatur nuhunn.di antos maen di Bandung ayeuna ayeuna aminnn
I'm your fan. Keren banget. Saya selalu suka dengan cara pembacaan puisi kisanak, sumber inspirasi. Keren...😊
yg nonton ketawa silahkan, tapi intervensi sampai menjawab bait bait puisinya seperti ini menurut saya agak kurang ber etika
wahahahahaha....
Suka suka suka, duh saya kesindir nih saya guru tak ada uangnya
bikin lagi yg kyk bgini dong bang hehe, keren nihhh
Waaaaahhhh kereeennn...tapi penontonnya kok gitu ya, tak apalah mungkin penontonnya bahagia karena terhibur.
Mantap,,, perbanyak lagi kontennya
Aku suka semoga sehat dan sukses selalu
Sitti,
kini aku makin ngerti keadaanmu
Tak ‘kan lagi aku membujukmu
untuk nikah padaku
dan lari dari lelaki yang miaramu
Nasibmu sudah lumayan
Dari babu dari selir kepala jawatan
Apalagi?
Nikah padaku merusak keberuntungan
Masa depanku terang repot
Sebagai copet nasibku untung-untungan
Ini bukan ngesah
Tapi aku memang bukan bapak yang baik
untuk bayi yang lagi kau kandung
Patut di contoh pemuda seperti ini👍
Yang Masih dengar 2021 puisi indah ini. angkat tangan...
ekspresi penyampaiannya jempolan banget bang !
Kereeeeeen bgt...
Siyalan. Bergairah sekalii kandaaa.
mantep Bang,,,
pas banget ekspresi dan intonasinya, bisa dijadikan acuan ni Bang...
Saya belajar baca puisi dari Video ini, untuk persiapan FLS2N, terimaksih bang.
dramatisasinya asik banget bang >,< kerenn..kerenn..
Kerennn habissszzzz
2022 masih nyimak.salam sehat bang sandi
menarik...ga bosan bosan nont nya...maknanya daleeem
Mantap yg ini
Perlu ada pembelajaran mengapresiasi pembacaan puisi pada penonton....
emang gokiel puisi om rendra.
coba donk om perry, tampilin "SAJAK ANAK MUDA" nie sajak yg paling saya "kagumi"
Bang izinkan aku jadi murid mu agar karya mu tak luput punah, saya ingin sekali menjadi mulut para korban korban kejamnya realita duniawi bang...
Keren👍👍👍
Asli sy salut denganmu mas (y) begitu menghayati hehe
Joko Fathur Rahman makasih... salam kreatif...
Berulang ulang menonton video ini tetap saja menarik