Akhirnya arwah dr. Aulia dan ayahandanya, bisa tenang dialam sana. Terimakasih semua pihak yang telah membantu, semoga Tuhan selalu melindungi kalian semua
Semoga PPDS di Indonesia ada jalan solusi terbaik yang ADIL dan jujur bagi semua pihak yang terkait baik dosen, mahasiswa PPDS, ketua program studi, direktur rumah sakit tempat prakteknya, pimpinan universitas, seniornya PPDS, yuniornya, berdasarkan Pancasila dan UUD 45 yang barokah berkah, Aamiin,
Padahal dokter tahu bahwa kesahatan itu meliputi kesehatan fisik dan mental. Dr. Aulia korban penyiksaan mental yang berimbas ke fisik dan finansial. Sungguh miris peristiwa terjadi di kalangan dokter manusia mulia yg berkiprah di bidang kemanusiaan tapi tidak manusiawi. Semoga Dr. Aulia diampuni dosa2nya berada dalam naungan kasih sayang Allah SWT, Aamiin Satu hal yg menggelitik pikiran saya bahwa tradisi turun temurun segala bentuk bulying di suatu lingkungan pendidikan kontradiktif dengan semangat bidang itu sendiri. Contoh lain di pesantren, kehilangan barang/uang dianggap wajar untuk santri baru. Padahal lingkungan ponpes area steril dari hal-hal buruk, seharusnya. Tapi karena senior dulu sering kehilangan maka seakan-akan ajang balas dendam ke junior. Mencengangkan bagi saya...
Mantaap akhirnya polda jateng, ditetapkan 3 tersangka, dlm kasus bullying yg berimbas meninggalnya mhswi ppds anestesi undip a/n dokter risma, apa yg dilkkn 3 tersangka adl kategori pemalakan / pemaksaan minta duit, pihak fk undip program ppds anestesi hrs ikut praktek tdk terpuji ini, jangan seperti di berita awal kasus, baik dekan maupun rektorat, ngomong tdk ada bullying.
Sangat di sayangkan harus ada korban nyawa dl br semua nya terungkap.. Kasihan ibu nya, kehilangan 2 org tersayang. Yang kuat ya bu, semoga dokter Aulia dan ayahandanya tenang di sana dan di beri tempat terindah.. Amin
Lingkup pendidikan itu hrs ramah agar para anak didik mudah memahami setiap pembelajaran (fokus), itu yg dibutuhkan bg kemanusiaan bukan atas dasar senior junior atau penguasa.
Siapa yg pernah jadi Bendahara angkatan PPDS yuk tunjukkan Bakti mu ,open saja biar tahu semua kebutuhan ilmiah dan pelayanann medis Anestesi , dan sebaiknya hentikan sementara pelayanan anestesi di Seluruh wilayah Semarang , biar kan dulu Ruang operasi tanpa layanan Anestesi , ajari masyarakat bahwa rasa sakit itu menyelamatkan
Semoga keputusan nya ADIL dan jujur sesuai Pancasila dan UUD 45 dan peraturan yang berlaku, dan berkah, Aamiin,
Akhirnya arwah dr. Aulia dan ayahandanya, bisa tenang dialam sana. Terimakasih semua pihak yang telah membantu, semoga Tuhan selalu melindungi kalian semua
Aamiiin.
Semoga PPDS di Indonesia ada jalan solusi terbaik yang ADIL dan jujur bagi semua pihak yang terkait baik dosen, mahasiswa PPDS, ketua program studi, direktur rumah sakit tempat prakteknya, pimpinan universitas, seniornya PPDS, yuniornya, berdasarkan Pancasila dan UUD 45 yang barokah berkah, Aamiin,
Mantab, hal ini sebenarnya di sinyalir terjadi disemua jurusan Spesialis dan di semua Fakultas kedokteran pada hampir semua Universitas.
Inilah parahnya pemerasan yang ada di Negeri Kita ini. Sudah mendarah daging
Jangan pandang bulu, penjarakan! Biar dokter2 pembully lain kapok
Reformasi fak kedokteran,agar bisa terjangkau masyarakat ekonomi lemah&harga obat obatan jadi murah
Hukum berat para pelaku
Padahal dokter tahu bahwa kesahatan itu meliputi kesehatan fisik dan mental.
Dr. Aulia korban penyiksaan mental yang berimbas ke fisik dan finansial.
Sungguh miris peristiwa terjadi di kalangan dokter manusia mulia yg berkiprah di bidang kemanusiaan tapi tidak manusiawi.
Semoga Dr. Aulia diampuni dosa2nya berada dalam naungan kasih sayang Allah SWT, Aamiin
Satu hal yg menggelitik pikiran saya bahwa tradisi turun temurun segala bentuk bulying di suatu lingkungan pendidikan kontradiktif dengan semangat bidang itu sendiri.
Contoh lain di pesantren, kehilangan barang/uang dianggap wajar untuk santri baru. Padahal lingkungan ponpes area steril dari hal-hal buruk, seharusnya. Tapi karena senior dulu sering kehilangan maka seakan-akan ajang balas dendam ke junior.
Mencengangkan bagi saya...
Lega rasa nya smoga pelaku d hukum berat.
Mantaap
akhirnya polda jateng, ditetapkan 3 tersangka, dlm kasus bullying yg berimbas meninggalnya mhswi ppds anestesi undip a/n dokter risma, apa yg dilkkn 3 tersangka adl kategori pemalakan / pemaksaan minta duit, pihak fk undip program ppds anestesi hrs ikut praktek tdk terpuji ini, jangan seperti di berita awal kasus, baik dekan maupun rektorat, ngomong tdk ada bullying.
Sangat di sayangkan harus ada korban nyawa dl br semua nya terungkap.. Kasihan ibu nya, kehilangan 2 org tersayang. Yang kuat ya bu, semoga dokter Aulia dan ayahandanya tenang di sana dan di beri tempat terindah.. Amin
ALHAMDULILLAH...AKHIRNYA STATUS TERPENUHI WALAUPUN BERAT UNTUK MEMENJARAKANNYA
Lingkup pendidikan itu hrs ramah agar para anak didik mudah memahami setiap pembelajaran (fokus), itu yg dibutuhkan bg kemanusiaan bukan atas dasar senior junior atau penguasa.
Semoga para pelaku di hukum berat.
Segera di naikan statusnya menjadi terdakwa
Selalu ada nyawa yg hilang baru yg nggak benar bisa terungkap... NEGARA INI PARAH...
Semua, di negara manapun kalau ada kejadian dan korban baru bisa ditindak dan terungkap
Sekolah larang2 ko berakhir sengsara
kok 9 tahun?? itu harvey moeis aja cuma 6,5 tahun
Kasus perkasus di indonesia parah terutama jasus vina cirebon parah
Gemes sm dr zarra...sesama perempuan kok sadis banget...
Ya ampun .... Ya Allah ...gimna org 2 ni perilakunya ko bsa..... Ya
Ya cuman lama bener ya
Siapa yg pernah jadi Bendahara angkatan PPDS yuk tunjukkan Bakti mu ,open saja biar tahu semua kebutuhan ilmiah dan pelayanann medis Anestesi , dan sebaiknya hentikan sementara pelayanan anestesi di Seluruh wilayah Semarang , biar kan dulu Ruang operasi tanpa layanan Anestesi , ajari masyarakat bahwa rasa sakit itu menyelamatkan
EGP = emangnya gue pikirin
Pemjarakan dan hukum yg berat orang2 jahat dan pendidik palsu biadab itu. 👺