Pengantar Teori Sosial Politik dari Klasik sampai Kontemporer (1)

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 3 ก.ค. 2024
  • Kesadaran akan banyaknya pemikiran-pemikiran tentang bagaimana keadaan kita sekarang dapat kita kaji melalui teori sosial dan politik. Teori sebagai serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
    Subyek dan ruang lingkup teori politik telah menjadi isu kontroversial belakangan ini. Teori politik adalah suatu disiplin normatif, yang dirancang untuk memungkinkan kita mengevaluasi, bukan menjelaskan; dalam hal ini menyerupai teori moral atau etika. Makna, sifat dan ruang lingkup teori politik telah mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Teori politik telah beralih dari fokus sempit pada negara; sedemikian rupa sehingga teori ini menjadi lebih beragam dan merambah ke dalam bidang teori sosial dan bahkan fenomenologi seperti dalam kasus teori pengalaman atau teori sudut pandang. Teori politik saat ini berhubungan dengan norma-norma; namun, hal ini juga disibukkan dengan pertanyaan-pertanyaan empiris termasuk bagaimana merancang pengaturan politik yang diperlukan demi keadilan, kesetaraan, dan lain-lain. Pada saat yang sama, anti-fondasionalisme yang dihadirkan oleh postmodernisme menantang gagasan teori itu sendiri. Walaupun postmodernisme mempertanyakan meta-narasi atau 'teori besar', 'teori mikro' juga dipertanyakan, karena persepsinya mungkin berbeda-beda menurut subjek dan posisi subjek. Dari sudut pandang ini, teori politik telah menempuh perjalanan panjang dari universalisme ke partikularisme, dari objektivisme ke subjektivisme, dan dari fundamentalisme ke anti-fondasionalisme.
    Video ini memberikan wacana pengantar untuk memahami lebih dalam teori sosial politik lintas jaman.

ความคิดเห็น • 1

  • @RudiJpra
    @RudiJpra 29 วันที่ผ่านมา +1

    Dan manusia terjebak dengan teologi padahal cukup teori