Di Indonesia ini banyak orang yang mengaku habib dan keturunan nabi Muhammad Saw tapi kelakuannya tidak mencerminkan kepribadian seorang nabi Muhammad Saw
@@bocilevos3977 Ga ada itu keturunan Rasulullah yang laki2. Secara Ilmu BIOLOGI saja sudah tidak mungkin... penyetor kromosom Y pada semua keturunan laki2 adalah Ali. ra, bukan Rasulullah. saw. Rasulullah. saw hanya menyumbang kromosom X bagi Fatimah dan kromosom X ini belum tentu diteruskan kepada anak laki2nya, karena 2 kromosom X Fatimah salah satunya adalah milik ibu nya. Seandainya pun kromosom X Rasulullah yang ada pada Fatimah diteruskan pada Hasan dan Husein maka anak laki2 mereka PASTI tidak membawa kromosom X Rasulullah tersebut, karena penyumbang kromosom X anak laki2 mereka berasal dari istri2 Hasan dan Husein. Maka PUTUSLAH Nasab Rasulullah bagi SEMUA keturunan laki2 Hasan dan Husein, yang diteruskan tinggal kromosom Y yang berasal dari Ali. ra hingga sekarang, bukan kromosom Y Rasulullah . saw. Sebelum ilmu Biologi berkata demikian Yahudi dan Islam sudah menerapkan jalur nasab ini pada laki2.
Mbah yahyo bin IROMEDJO berasal dari jonggol PONOROGO Bersama ibunya yaitu mbah gembleh pindah ke Bengkalis Riau sampai wafatnya. Kini kini keturunannya menjadi orang kaya di Bengkalis Geweng bin Yahyo bin Iro Medjo tinggal di siak Bengkalis. Mendirikan reyog Ponorogo Siak Bengkalis
Informatif. Sangat bermanfaat Semoga umat Islam semakin ilmiah di tengah terbukanya berbagai informasi dan metodologi-metodologi ilmiah untuk mencari al-haq.
Alhamdulillah... Dari dulu yang awam manut alias nurut apapun dokrinnya demi menghormati junjungan kita Nabi muhamad SAW, sekalipun diantara mereka ada oknum2 habib yang tidak mencerminkan ajaran nabi bahkan ulahnya meresahkan penduduk NKRI. Kini, dengan adanya penemuan ilmiah Kiyai Emad, kami2 yg awampun ikut2an melototin sejarah dan suka mendengar temuan2 ilmiah yg semakin kesini semakin mencerdaskan generasi Muslim seNusantara.
Dulu kami menangis dah terus bertanya", adakah dzurriyyah nabi yang sepertti itu... ketika menyaksikan ceramah bahar smith yg notabenenya sebagai habib mengumbar cacian tanpa batas tapi sekarang sudah lega ketika mendapat penjelasan dari kyai imaduddin banten diperkuat penjelalsan dari sayyid zulfikar bahwa mereka jalur nasabnya dari ubaidillah yang masih dipertentangkan apakah beliau dzurriyyah nabi atau bukan.. sekarang kami tidak peduli lagi dan gak akan sedih lagi ketika bahar smith ngomong apa , mau mencaci orang kaya gmn, mau bertingkah seperrti apa, karena saat ini kami sudah mempunyai keyakinan tentang siapa sebenarnya dia
Mbah Jogo Boyo Karjan bin Lurah Iro Medjo lahir pada abad ke 19. Nama istri Mbah Jogo Boyo Karjan bin Iro Medjo adalah Mbah Djeminah. memiliki 6 anak yaitu: Simun, Sisuk, Darman, Markun, Darmi, Joyotimin. Wafat pada abad ke 20. Dimakamkan di Desa Krebet Jambon Ponorogo. Jasanya adalah menjadikan rumahnya sebagai sekolah zaman belanda. Memberantas para maling, rampok, dan begal di krebet ponorogo
Alhamdulillah 🤲👍 Akhirnya muncul juga seorang cendikiawan kiyai dari NU yg berani membuat karya ilmiahnya tentang dogma fragmatis gelar habib di Indonesia yg semestinya sudah sejak dulu penelitian ilmiah tersebut di lakukan agar tidak terjadi simpang siur pemahaman oleh masyarakat awam sehingga umat mudah terpecah belah karena oknum yg bergelar habib tapi berprilaku menyimpang dari keteladanan Rosullōh yg di klaim sebagai nenek moyang mereka. #BravoCokroTV #SalamTa'dhimKiyaiImad🙏
Meski begitu NU tetap ta'dhim mengenal habib dan tidak memfiktifkan wali songo yang diantaranya ada habib dan Syarif. Tidak bermaksud su'u dzon, karya ilmiyah ini dimunculkan tepat ada aksi demo para habib, apakah pesanan dari pihak penguasa pemerintah untuk menyerang balik dengan mempolitisasi genetik. Bukankah Allah SWT menciptakan manusia bersuku-suku, berbangsa-bangsa supaya saling mengenal dan itu sesuai dengan kebhinekaan NKRI. Mengapa harus cemas dan mentidak-adakan gelar habib di Indonesia tidak terbukti, lalu Islam masuk ke Nusantara melalui siapa kalau bukan dari para habib dan ulama yang keduanya pewaris nabi dari sanad dzuriat dan keilmuan. Dalam demokrasi boleh-boleh saja mendemo presiden mundur jika terbukti melanggar konstitusi, sebatas tidak merubah negara secara mendasar.
Apakah seseorang keturunan Nabi atau bukan, TIDAK menghilangkan kewajibannya untuk tetap berbuat baik pada sesama. Dan hanya sosok yg memuliakan orang lain yg LAYAK untuk mendapatkan rasa hormat dari sesama manusia.
Org yg mengaku habib/keturunan nabi hrs buktikan kalo mmg mrk benar keturunan nabi jgn menyesatkan umat, dan kalo mmg terbukti mrk jg hrs memberikan teladan yg baik buat seluruh umat islam
Habib bahar kalo memang benar keturunan nabi? Tapi mulutnya seperti comberan, setiap kata yg keluar dari mulut nya selalu tidak santun dan dan selalu menghujat orang yg berbeda, nabi Muhammad SAW kan manusia yang penuh cinta kasih dan santun dlm mengeluarkan kata kata
Saya salut kepada kiai NU.. dakwah nya sejuk , Ahlak nya bagus , ilmunya juga dalam,Tawaduk nya juga hebat..bicaranya santun.tak pernah mengaku ngaku duriyah Rosulullah....tapi mencerminkan pribadi Rosulullah... ulamak NU benar benar pewaris para nabi... jangan jangan kiai NU inilah benar'benar keturunan rosulullah.yg sejati.,..semoga kiai NU semuanya sehat sehat selalu.... aku slalu ikut kiai NU.
Girindrawardhana dyah Wijayakarana namanya terabadikan di dalam Prasasti Waringin pitu seperti kakaknya yaitu Wijaya Parakrama dyah Samarawijaya Sang Munggwing Jinggan. Dalam Prasasti Waringin pitu hanya kedua putra Rajasawardhana yaitu Wijaya Parakrama dyah Samarawijaya Sang Munggwing Jinggan dan Girindrawardhana dyah Wijayakarana saja yang tercantum karena sudah besar dan menjadi raja bawahan, sedangkan dalam Pararaton menyebut putra-putra Sang Sinagara berjumlah empat, dalam kidung bawana skar memiliki 5 putra, ini menjelaskan bahwa putra pertama dan kedua saat itu sudah menjadi raja bawahan sedangkan putra ke tiga dan ke empat sang pamungsu belum menjadi raja bawahan pada saat Prabu Kertawijaya ayah Rajasawardhana mengeluarkan Prasasti Waringin pitu tersebut. Pada masa suraprabawa tahun 1476, 5 putra sang sinagara menjadi raja bawahan semua. Artinya kertawijaya memiliki 5 cucu dari Rajasawardhana.
Itulah pentingnya budaya RISET ILMIAH di Indonesia.. ada penelitian terkait literatur teks dan simbol secara kritis (hermeunetika dan semiotika) atau riset sains genetika DNA yg jauh lebih akurat.. komparasi pendekatan riset keduanya bisa menjawab dugaan pertanyaan publik selama ini.. kepercayaan dan pemahaman kita kembalikan kepada diri kita masing2..
Saatnya rakyat Indonesia sadar dan bangkit melawan penjajahan agama yg dilakukan oleh para keturunan imigran yaman yg dahulu didatangkan oleh VOC untuk meredam perjuangan rakyat, ulama walisongo, dan para sultan pribumi Indonesia. Hai budak² kadrun.... SALAM NKRI HARGA MATI.
Akibat terlalu memberikan penghormatan yg sangat berlebihan terhadap habib2. Sehingga melupakan Jasa & peran Para Mbah2 Sunan Walisongo dengan dakwahnya yg bijak serta adiluhung, jauh sebelum kedatangan habaib klan baalawi dari Yaman yg didatangkan kolonial Belanda.
Banyak cerita kisah dikalangan ulama NU yg sepuh 2 bisa tau seseorang tersebut keturunan rosullah atau bukan dari karomah kewalian yg Allah berikan .yg masih ragu berarti dia sudah merasa lebih wali dari ulama sepuh NU.atau dia sendiri bukan kiai nu
Hak istimewa itu di berikan oleh Allah pada satu org saja .... Bukan turunannya ... Habib ga bisa beri syafaat ...! Simple nya "buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya "... Silahkan berkesimpulan ....
Yang Mau membantah silahkan di bantah dengan data ilmiah di bawa Ini: Keluarkan semua referensi ba'alawi yang menguatkan..! yang selama ini mengklaim paling asli sebagai keturunan nabi Muhammad SAW asli di Nusantara. Tahun wafat Ubaidillah (yang katanya bin Sayyid Ahmad bin Isa) adalah : 383 H. (ini kunci). Diingat ya, agar tidak gagal paham. Kalian jangan anggap kami ini tidak membaca banyak literasi. Kami juga tahu kitab-kitab apa saja yang mencatat nama Ubaidillah yang wafat di Sumal Hadramaut. Tetapi coba bandingkan tahun penulisan kitab tersebut dengan kitab-kitab yang tidak membahas nama Ubaidillah sedikitpun. Berikut ini daftar kitab rujukan para naqib di hampir seluruh dunia Islam yang tidak membahas nama Ubaidillah (383 H) : 1. Maqatil At-Thalibiyyin, karya Abu Al-Faraj Al-Isfahani (abad 4 H.) 2. Tahdzib Al-Ansab, karya Abu Hasan Al Ubaidili Al-Husaini (abad 4 H.) 3. Al-Majdi Al-Makhtut, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H.) 4. Al-Majdi fi Ansab at-Thalibiyyin, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H.) 5. Nihayatul Ikhtisar, karya As-Sayyid An-Naqib Abu Muhammad Syamsuddin bin Muhammad Al-Athqa. Beliau adalah "Imam An Naqib" (pencatat & pengawas) nasab Keluarga Muhammad Saw. (abad ke 6 H.) Di kitab beliau ini tidak ada nama Ubaidillah bin Sayyid Ahmad. 6. Syajarah Al-Mubarakah, karya Fahrurrozi (abad 6 H.) 7. At-Tadzkirah fi Ansab Al-Muthaharah, karya Ibnu Mahna Al-Ubaidili Al-Husaini (bad 7 H.) 8. Umdah at-Thalib Kubra, karya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H.) 9. Umdah at-Thalib Sughra, katya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H.) 10. Al-Ashili, karya Syarif Shafiuddin Muhammad bin Tajuddin Ibnu Thaqthaqi Al Husaini (abad 8 H.) 11. Sikhakhul Akhbar fi Nasabi Saadah Al-Fatimiyah Al-Akhyar, karya Sayyid Muhammad Sirajuddin bin Abdulloh Al-Qosim bin Muhammad Huzam Ar-Rifa'i (abad 9 H.) 12. Musyajarah Al-Kasyaf, karya Sayyid Jamaluddin Abdulloh bin Abi Al-Barakat Al-Jurjani (abad 10 H.) Kitab yang menyebut nama Abdullah sebagai anak Ahmad Al-Muhajir. Ingat! Abdullah.... Bukan Ubaidillah. 1. Nafhat Al-Ambariyah fi Ansab Khoir Al-Bariyah, karya Abu Al-Fudhail Al-Kadzimi (abad 10 H.) Kitab ini ditulis kembali dalam khasanah Syekh Abdulloh Zanjani, ulama Syi'ah, di kota Qum Iran. Dalam kitab ini dijelaskan bahwa : "Pada tahun 611 H, Sayyid Abi Al-Jadid Abdullah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa telah datang di Aden pada zaman pemerintahan Mas'ud bin Tagtakin". Di atas menerangkan bahwa pada tahun 611 H., Abi Al-Jadid (Abdullah) bin Ahmad Al-Muhajir masih hidup dan sempat bertandang ke Aden. Sedangkan yang di klaim bernama Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir telah meninggal di Sumal Hadramaut pada tahun 383 H. Antara Abdullah dan Ubaidillah ini tidak mungkin sebagai orang yang sama, karena tahun hidupnya berbeda jauh. Juga, kitab di atas tidak bisa menjadi rujukan primer para naqib karena di samping penulisnya adalah kaum Syi'ah, juga ada kerancuan data tahun bagi Abdullah Abi Al-Jadid (hidup 611 H) yang disangka putera Ahmad Al-Muhajir (wafat di era 350 H). Lalu.... anak siapa sebenarnya Abdullah ini...? Inilah permulaan kitab-kitab abad ke 10 H ke atas yang mencantumkan nama Ubaidillah sebagai anak Ahmad Al-Muhajir: 1. Bahr Al-Ansab, karya Muhammad An-Najafi (abad 10 H.) Di halaman 52 ada penyebutan tentang silsilah nasab seperti ini: Sayyid Abu bakar bin Hasan bin Abu bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad. 2. Bughyatur Rawi & Ad Dhau'ul Lamik, karya As-Sakhowi (awal abad 10 H.). Ini memang bukan kitab nasab, sebab beliau adalah ulama muhadditsin, tapi ini adalah kitab yang mencatat sanad keguruan pribadi imam Sakhowi di biografinya yang di kitab "Dhau'ul Lamik juz 5 hal. 59 di biografi no. 220" di halaman ini ada penyebutan nama Ubaidillah bin Ahmad. 3. Al-Mu'jam, karya Ibnu Hajar Al Haitsami (abad 10 H.) Ini juga bukan kitab nasab. Di sini Ibnu Hajar menyatakan sanad keilmuan di biografi pribadinya yang tersambung ke ......... bin Ubaidillah bin Ahmad bin Isa Ar-Rumi. 4. Tuhfah Al-Azhar, karya Ibnu Syaqdam (abad 11 H.) Di kitab ini, Ibnu Syaqdam mencatat bahwa putera Ahmad Al-Abh itu ada 3, yaitu: a. Abdullah b. Muhammad c. Ali Zainal Abidin Disini, Ibnu Syaqdam menghilangkan nama Husein sebagai putra Ahmad, dan menggantinya dengan nama Abdullah (bukan Ubaidillah). Kitab ini tidak dijadikan rujukan primer bagi para ahli nasab, sebab di samping era penulisannya baru, juga sebab adanya ketidakcocokan nama-nama anak dari Imam Ahmad Al-Muhajir di dalamnya karena pada sumber kitab-kitab yang lebih tua, anak Imam Ahmad itu 3 yaitu : Muhammad, Ali dan Husain. 5. Khulashoh Al-Athar "cetakan Dar Sadir Beirut", karya Al-Muhibbi (abad 12 H.) Ini juga bukan kitab nasab. Di sini Al-Muhibbi cuma mencatat biografi orang yang membawa silsilah nasab yang tersambung ke nama Ubaidillah bin Ahmad. 6. Tuhfat Al-Muhibbin wa Al-Ansab, karya Abdurrahman Al-Anshari (bad 12 H.) 7. Nubzat Lathifah fi Silsilati nasab Al-Alawi, karya Zainal Abidin bin Alwi Jamalul Lail (abad 13 H.) 8. Ittisal Nasabil Alawiyyin wal Asyraf.., karya Umar bin Salim Al Attas (abad 13 H.) 9. Syamsu Dzahirahn, karya Abdurrahman Muhammad bin Husein Al-Masyhur (Pertengahan abad 13 H.) Kesimpulannya adalah adanya data baru yang menyatakan Ubaidillah bin Ahmad yang bertentangan dengan data primer lama. Ini tetap akan menimbulkan banyak pertanyaan tentang keabsahan nasab suatu kelompok yang mengklaim sebagai keturunan Ubaidillah bin Ahmad. Apalagi sekarang ditambah beredarnya hasil tes DNA dari Bani Baalawi tersebut yang nyata menyelisihi dari hasil tes DNA para dzuriyah Nabi yang mu'tabar. Kenyataan ini semakin memunculkan dugaan dan keraguan baru tentang "kebenaran nasab mereka (Baalawi) yang tersambung ke ahli bait Nabi" di era modern dan ilmiah seperti saat ini. Semoga bermanfaat
@@habibali3247 Yang Mau membantah silahkan di bantah dengan data ilmiah di bawa Ini: Keluarkan semua referensi ba'alawi yang menguatkan..! yang selama ini mengklaim paling asli sebagai keturunan nabi Muhammad SAW asli di Nusantara. Tahun wafat Ubaidillah (yang katanya bin Sayyid Ahmad bin Isa) adalah : 383 H. (ini kunci). Diingat ya, agar tidak gagal paham. Kalian jangan anggap kami ini tidak membaca banyak literasi. Kami juga tahu kitab-kitab apa saja yang mencatat nama Ubaidillah yang wafat di Sumal Hadramaut. Tetapi coba bandingkan tahun penulisan kitab tersebut dengan kitab-kitab yang tidak membahas nama Ubaidillah sedikitpun. Berikut ini daftar kitab rujukan para naqib di hampir seluruh dunia Islam yang tidak membahas nama Ubaidillah (383 H) : 1. Maqatil At-Thalibiyyin, karya Abu Al-Faraj Al-Isfahani (abad 4 H.) 2. Tahdzib Al-Ansab, karya Abu Hasan Al Ubaidili Al-Husaini (abad 4 H.) 3. Al-Majdi Al-Makhtut, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H.) 4. Al-Majdi fi Ansab at-Thalibiyyin, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H.) 5. Nihayatul Ikhtisar, karya As-Sayyid An-Naqib Abu Muhammad Syamsuddin bin Muhammad Al-Athqa. Beliau adalah "Imam An Naqib" (pencatat & pengawas) nasab Keluarga Muhammad Saw. (abad ke 6 H.) Di kitab beliau ini tidak ada nama Ubaidillah bin Sayyid Ahmad. 6. Syajarah Al-Mubarakah, karya Fahrurrozi (abad 6 H.) 7. At-Tadzkirah fi Ansab Al-Muthaharah, karya Ibnu Mahna Al-Ubaidili Al-Husaini (bad 7 H.) 8. Umdah at-Thalib Kubra, karya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H.) 9. Umdah at-Thalib Sughra, katya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H.) 10. Al-Ashili, karya Syarif Shafiuddin Muhammad bin Tajuddin Ibnu Thaqthaqi Al Husaini (abad 8 H.) 11. Sikhakhul Akhbar fi Nasabi Saadah Al-Fatimiyah Al-Akhyar, karya Sayyid Muhammad Sirajuddin bin Abdulloh Al-Qosim bin Muhammad Huzam Ar-Rifa'i (abad 9 H.) 12. Musyajarah Al-Kasyaf, karya Sayyid Jamaluddin Abdulloh bin Abi Al-Barakat Al-Jurjani (abad 10 H.) Kitab yang menyebut nama Abdullah sebagai anak Ahmad Al-Muhajir. Ingat! Abdullah.... Bukan Ubaidillah. 1. Nafhat Al-Ambariyah fi Ansab Khoir Al-Bariyah, karya Abu Al-Fudhail Al-Kadzimi (abad 10 H.) Kitab ini ditulis kembali dalam khasanah Syekh Abdulloh Zanjani, ulama Syi'ah, di kota Qum Iran. Dalam kitab ini dijelaskan bahwa : "Pada tahun 611 H, Sayyid Abi Al-Jadid Abdullah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa telah datang di Aden pada zaman pemerintahan Mas'ud bin Tagtakin". Di atas menerangkan bahwa pada tahun 611 H., Abi Al-Jadid (Abdullah) bin Ahmad Al-Muhajir masih hidup dan sempat bertandang ke Aden. Sedangkan yang di klaim bernama Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir telah meninggal di Sumal Hadramaut pada tahun 383 H. Antara Abdullah dan Ubaidillah ini tidak mungkin sebagai orang yang sama, karena tahun hidupnya berbeda jauh. Juga, kitab di atas tidak bisa menjadi rujukan primer para naqib karena di samping penulisnya adalah kaum Syi'ah, juga ada kerancuan data tahun bagi Abdullah Abi Al-Jadid (hidup 611 H) yang disangka putera Ahmad Al-Muhajir (wafat di era 350 H). Lalu.... anak siapa sebenarnya Abdullah ini...? Inilah permulaan kitab-kitab abad ke 10 H ke atas yang mencantumkan nama Ubaidillah sebagai anak Ahmad Al-Muhajir: 1. Bahr Al-Ansab, karya Muhammad An-Najafi (abad 10 H.) Di halaman 52 ada penyebutan tentang silsilah nasab seperti ini: Sayyid Abu bakar bin Hasan bin Abu bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad. 2. Bughyatur Rawi & Ad Dhau'ul Lamik, karya As-Sakhowi (awal abad 10 H.). Ini memang bukan kitab nasab, sebab beliau adalah ulama muhadditsin, tapi ini adalah kitab yang mencatat sanad keguruan pribadi imam Sakhowi di biografinya yang di kitab "Dhau'ul Lamik juz 5 hal. 59 di biografi no. 220" di halaman ini ada penyebutan nama Ubaidillah bin Ahmad. 3. Al-Mu'jam, karya Ibnu Hajar Al Haitsami (abad 10 H.) Ini juga bukan kitab nasab. Di sini Ibnu Hajar menyatakan sanad keilmuan di biografi pribadinya yang tersambung ke ......... bin Ubaidillah bin Ahmad bin Isa Ar-Rumi. 4. Tuhfah Al-Azhar, karya Ibnu Syaqdam (abad 11 H.) Di kitab ini, Ibnu Syaqdam mencatat bahwa putera Ahmad Al-Abh itu ada 3, yaitu: a. Abdullah b. Muhammad c. Ali Zainal Abidin Disini, Ibnu Syaqdam menghilangkan nama Husein sebagai putra Ahmad, dan menggantinya dengan nama Abdullah (bukan Ubaidillah). Kitab ini tidak dijadikan rujukan primer bagi para ahli nasab, sebab di samping era penulisannya baru, juga sebab adanya ketidakcocokan nama-nama anak dari Imam Ahmad Al-Muhajir di dalamnya karena pada sumber kitab-kitab yang lebih tua, anak Imam Ahmad itu 3 yaitu : Muhammad, Ali dan Husain. 5. Khulashoh Al-Athar "cetakan Dar Sadir Beirut", karya Al-Muhibbi (abad 12 H.) Ini juga bukan kitab nasab. Di sini Al-Muhibbi cuma mencatat biografi orang yang membawa silsilah nasab yang tersambung ke nama Ubaidillah bin Ahmad. 6. Tuhfat Al-Muhibbin wa Al-Ansab, karya Abdurrahman Al-Anshari (bad 12 H.) 7. Nubzat Lathifah fi Silsilati nasab Al-Alawi, karya Zainal Abidin bin Alwi Jamalul Lail (abad 13 H.) 8. Ittisal Nasabil Alawiyyin wal Asyraf.., karya Umar bin Salim Al Attas (abad 13 H.) 9. Syamsu Dzahirahn, karya Abdurrahman Muhammad bin Husein Al-Masyhur (Pertengahan abad 13 H.) Kesimpulannya adalah adanya data baru yang menyatakan Ubaidillah bin Ahmad yang bertentangan dengan data primer lama. Ini tetap akan menimbulkan banyak pertanyaan tentang keabsahan nasab suatu kelompok yang mengklaim sebagai keturunan Ubaidillah bin Ahmad. Apalagi sekarang ditambah beredarnya hasil tes DNA dari Bani Baalawi tersebut yang nyata menyelisihi dari hasil tes DNA para dzuriyah Nabi yang mu'tabar. Kenyataan ini semakin memunculkan dugaan dan keraguan baru tentang "kebenaran nasab mereka (Baalawi) yang tersambung ke ahli bait Nabi" di era modern dan ilmiah seperti saat ini. Semoga bermanfaat
Dari dulu saya selalu mempertanyakan ini,dari mana buktinya kalau orang2 itu terbukti 100% secara resmi dan ilmiah mereka keturunan Rasul langsung?? Selain hanya klaim mengklaim pepesan kosong. Kemudian seandainya pun betul bisa dibuktikan dan terbukti secara ilmiah ada yang keturunan Rasul,so what? Apa kemudian lantas dia siapapun itu menjadi manusia special? Manusia yang beda dengan manusia lain? Apa kemudian dia otomatis akan jadi oranh hebat yang tinggi ilmu agamanya,iman nya? BELUM TENTU! bisa saja dia justru orangnya konyol,mungkin jarang sholat,dll. Karena menjadi keturunan siapapun tidak akan menjamin diri mu jadi bagaimana dan jadi apa
mereka cuma ngaku ngaku yang ujung unjungnya cuma cari duit. mereka pandai menipu. kalau keturunan nabi dia akan menolak patuh ke mafia dan koruptor. gak seperti yang sekarang di kerangkeng yang pada penjilat bohir koruptor.
Ibnu Al-Arabi berkata: فَلَا تَعْدِلُ بأهل الْبَيْتِ خَلْقَا • فَأهلُ الْبَيْتِ هُمْ أَهلُ السِّيَادَة Kamu tidak bisa menandingi dzat Ahlul-Bait, mereka adalah orang-orang yang mulia. فبغضهم من الانسان خُسْر • حقيقيٌّ وحبهم عبادَة Membenci mereka adalah kerugian yang nyata dan mencintai mereka adalah sebuah ibadah. اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 💚
Keturunan dari beberapa Walisongo yang Jelas jelas para Sayyid ( "dzuriyah RosulALLOH" ) datang lebih Awal di Nusantara saja tidak Pernah menyebut diri mereka "Habib" ..... Tapi warga NU sudah biasa menghargai para Sayyid .... Mungkin karena Warga NU khususnya biasa menghargai dan mengUtamakan Sayyid .... maka ada beberapa Kelompok keluarga keturunan Arab juga menyebut diri mereka ( "HABIB" ) Keturunan RosulALLOH SAW juga .... Warga NU orang Jawa di Ajarkan orang tua Mereka untuk berKhusnudzon / Prasongko Sae / berprasangka Baik pada setiap Orang dengan selalu berpegang " Becik ketitik Olo ketoro " waALLOHU a'lamu bisshowaab .....
sejarah yg sesuai fakta dan ilmiah, bukan sejarah mitologis yg tidak logis dan membuat bingung ....... tks banyak mas Syafiq, cendekiawan yg mumpuni yg dimiliki Indonesia beserta Kiyai al-Bantani yg berani meneliti hal yg sensitif
Ketika simbol2 agama dimuliakan/dikultuskan kita telah terdistorsi pada makna sesungguhnya dari agama itu sendiri,dan kita telah terjebak didalam lingkaran itu...
Yg paling penting PRIBUMI ISLAM itu jangan jadi PEMUJA MANUSIA karena NASABNYA. Jangan jadi bangsa yg rendah diri. Manusia hanya boleh menjadi PEMUJA “ALLAH” semata bukan pemuja sesama manusia.
Senang sekali saya, pak Syafiq. Semakin masyarakat menggunakan akal sehat dan berperilaku ilmiah negara semakin maju. Salut, Cokro tv yg tetap mendidik anak2 bangsa utk berpikir ilmiah dan menggunakan akal sehat daripada kebanyakan berpikir dogmatis.
Coba lacak ulang karya al-Raziy tsb apakah dia menyebut al-Muhajir ? Dia sebut Ahmad al-abah (احمد الأبح) dan nama tsb bukan Ahmad al-Muhajir. Seperti rujukan yg lebih dahulu yaitu مجدي في أنساب الطالبين disitu disebut Ahmad al-Muhajir berbeda dgn Ahmad al-Abah tsb yg katanya dala الشجرة المباركة karya Raziy ??? (Agak ragu kalau ini karya Razi, dan ada 5 hujjah terkait ini). Dalam karya al-Umariy al-Alawiy tsb disebut Ahmad al-Abah wafat di Bagdad... Yang disayangkan orang sekelas pak Syafiq kok nyebut itu sebuah penelitian dari Gus dimaksud padahal diskusi itu sDH lama di internet sejak beberapa tahun silam (antara 2008-2016).... Matur nuwun
Salut dan semakin mencerahkan dan semakin meyakinkan....kenapa para oknum-oknum yang selalu mengaku sebagai Habib...kok sifat dan tindak-tanduknya sangat jauh dari perilaku Rasulullah. Dan sangat tidak mungkin keturunan Rasullullah kok bahasa dan tindakannya mengarah ke provokator dan mengadu domba umat
@@hajimonako3205 wah..ente pasti jarang solat, jarang ngaji nih.. nama doang Haji, tapi perilaku kayak orang ga haji.. btw kalo nanti naek haji, solatnya jangan pake bahasa arab yah, entu bahasa yang dipake sama orang Yaman Selatan soalnya
@@pribumiasli8864 NEGARA INI BEBAS DAN MERDEKA KARENA ADA TERIAKAN KATA DAN KALIMAT ARAB..YH MEMBAKAR SEMANGAT PARA PEJUANG YG RELA.MATI. KWKWKWKWKWKWKWKWKW
@@adrilgundul3258 KWKWKWKW..SALAH SENDIRI KENAPA.JADI BUDAK. BUKAN DAH DIBUKA 100JT LAPANGAN KERJA. KOK MASIH BELA BELAIN JADI BUDAK DINEGARA ARAB. APA.GAJIH BUDAK LEBIH MANUSIAWI DISANA DARI PADA DINEGERI SENDIRI.. KWKWKWKWKWKWK
Masyarakat NKRI minta tolong kepada siapa pun Yg bertanggung jawab tentang oknum yg mengaku keturunan Nab Muhammad Saw sehingga Kebenaran dan kebohongan akan jelas Adanya .
Bahkan Ali bin Abi Thalib RA pum berkata : "Kekasihku adalah orang yang dekat dengan ajaranku meskipun JAUH hubungannya dengan nasabku, MUSUH BESARKU adalah orang yang jauh dari ajaranku meski DEKAT nasabnya denganku".
Diindonesia kalau ada orang timur tengah ( Yaman) yg mengaku habib langsung disanjung sanjung oleh orang pribumi pdhl kalau ditelusuri bkn orang Arab karena orang arab kbnyakan udh kaya mereka g ingin membuat kacaunya negeri ini, melainkan keturunan Yaman karena negerinya miskin jd dgn modal sourban dan ayat-ayat mereka mudah sekali mencari pengikut untuk dijadikan kelompoknya guna bertujuan ingin menjadikan negara Islam di Indonesia salam NKRI 🇮🇩🇮🇩
Begitu cintanya umat islam pada nabinya.....begotu juga nabi lebih cinta pd umatnya....sehingga kalau ada keturunan nabi....umat islam tidak mungkin tidak mencintainya.....pd umumnya umat islam tidak tau persis jalur silsilahnya ....
PENCERAHAN yang sangat bermanfaat,menambah wawasan supaya bijak dan waras untuk mengetahui sejarah para HABIB sehat selalu mas syafiq cokrotv 👍 para kadrunista awas demo 🇮🇩🇮🇩
Rata2 habib di berada pada generasi 37 sd 39.Dengan rentang 1400 th dari nabi muhamad sampai skrng seharusnya mereka berada generasi 52 ke atas dgn asumsi usia rata2 menikah di umur 25 th.Kedua, tes dna njawa shihab yg dianggap masih keturunan habib menunjukkan 50% dari asia selatan atau india dan hanya 2% dari timur tengah.Jadi sangat kecil peluangnya.Makanya mungkin masuk akal penelitian kyai tsb.
Sudah waktunya para jawa/pribumi keluar dari kurungan Subakir dan anak Turunan yg saat ini ngaku2 Habib. Mereka akan di adili oleh penjaga pulau jawa. Keturunan Nabi bukan Nabi, jng mau di takut takuti dan di janjikan surga, sebab mereka sendiri juga blm tau, percaya diri kita masing2 ,latian kembali ke hati kita masing2. Ayo bangkitlah jawaku, panutanmu sudah muncul, lawan itu orang yg ngaku2 keturunan Nabi, tapi gaya hidupnya mengumbar Nafsu duniawi. Di rasa, dipikir, diteliti dengan benar, jng jadi manusia buta hati dan pikiran. Kembalilah ke bumi Nusantaramu. 🙏🙏🙏Rahayu salam jawa dwipa
Menurut saya yang penting perilaku seorang habib tergantung dari tokoh yang mengaku keturunan Rasulullah Muhammad SAW. Menurut Al Qur'an dan Al Hadist, mulia atau hina-nya seseorang itu tergantung daripada ketakwaan kepada Allah SWT. Nah untuk itu mengukur ketakwaan seseorang, kita sebagai umat Islam tentu merujuk kepada Rasulullah Muhammad SAW karena beliau uswatun hasanah.
Setuju kita selaku muslim/ muslimat memang harus mengikuti / mencintai Rosulullah SAW , krn Rosulullah akhlaknya adalah Al Qur'an ( Al Qur'an berjalan) ,dan unt keturunan Rosull atau ulama kita ikuti juga tapi kita lihat akhlaknya . Krn diakherat kita bertanggung jawab atas diri kita sendiri,hanya Rosulullah yg bisa memberi safaat. Jadi sbg muslim/ muslimat jangan terlalu mendewakan habaib2 yg mereka masih manusia biasa.
@@hamidsolo2 Secara Ilmu BIOLOGI saja sudah tidak mungkin... penyetor kromosom Y pada semua keturunan laki2 adalah Ali. ra, bukan Rasulullah. saw. Rasulullah. saw hanya menyumbang kromosom X bagi Fatimah dan kromosom X ini belum tentu diteruskan kepada anak laki2nya, karena 2 kromosom X Fatimah salah satunya adalah milik ibu nya. Seandainya pun kromosom X Rasulullah yang ada pada Fatimah diteruskan pada Hasan dan Husein maka anak laki2 mereka PASTI tidak membawa kromosom X Rasulullah tersebut, karena penyumbang kromosom X anak laki2 mereka berasal dari istri2 Hasan dan Husein. Maka PUTUSLAH Nasab Rasulullah bagi SEMUA keturunan laki2 Hasan dan Husein, yang diteruskan tinggal kromosom Y yang berasal dari Ali. ra hingga sekarang, bukan kromosom Y Rasulullah . saw. Sebelum ilmu Biologi berkata demikian Yahudi dan Islam sudah menerapkan jalur nasab ini pada laki2.
Kyai imaddudin usman albantani mengeluarkan fatwa dengan berdasarkan fakta yang nyata tes dna dan manuskrip manuskrip kajian kitab kitab para ulama ahli sunnah..... Beliau mengatakan tanpa mencaci maki....... Justru dari kalangan para habaib atas nama robitoh alawiyah maktab adaimi dan naqobah asyrof alkubro sangat sering menyebarkan fitnah....... ada orang mengatasnamakan diri nya habib sayyid tapi tidak ada data silsilah nasab nya di robitoh alawiyah maktab adaimi dan naqobah asyrof alkubro disebarkan kemana mana habib palsu sayyid palsu bahkan di keroyok dipukuli itu yang di lakukan oleh semua para habaib atas nama robitoh alawiyah maktab adaimi dan naqobah asyrof alkubro......... Tapi beda dengan kyai imaddudin usman albantani dengan ilmiah dan tes dna beliau kyai imaddudin usman albantani sangat sopan dan ilmiah....... Sampai saat ini belum ada yang berani menerima tantangan dari para habaib atas nama robitoh alawiyah maktab adaimi dan naqobah asyrof alkubro...... Para habaib atas nama robitoh alawiyah maktab adaimi dan naqobah asyrof alkubro berani nya cuma kepada orang yang lemah gak punya kekuatan....... Gak malu ngaku keturunan nabi Muhammad tapi pengecut
Semenjak ratusan tahun yang lalu ribuan kiayi nusantara yang luas wawasan ilmunya dan terkenal cerdas tau betul satu per satu leluhur para habaib di nusantara. Mereka Para Kiayi ini menguasai banyak kitab-kitab sejarah. Mereka ini adalah orang-orang yang jujur dan tegas dalam hal kebenaran. Tapi tidak ada satupun dari mereka yang mengingkari para habaib. Bahkan mereka secara terang-terangan mengajarkan untuk mencintai para zuriyah Rasulullah. Memang dari masa ke masa akan ada orang-orang jahil Nashibi, mereka adalah pembenci zuriyah Rasulullah.
Pribumi kita kalau mendengar kata habib langsung hilang Akal jadi yg berwajah Arab & mengaku habib mereka langsung percaya tanpa melihat ahklak mereka yg maaf kadang2 gk berahklak
Tepat, bahkan kalau di sahkan jadi Tuhan ,Dia akan sembah,maaf di sini saya contohkan Bahar Smit dll,dia sangat tidak pas dengan gelar habib. Bahkan mirip kelakuan iblis.
Oknum² Habib² yang mengaku ada di Indonesia harus Membuktikan kalau benar Keturunan Rosullulah... Harus ada Bukti...secara Ilmiah dan DNA Pengakuan dari Negaranya Berasal
Saya menghormati seseorang karena ahklaknya bukan gelar ataupun garis keturunan..Dogma dan doktrin yg berlangsung ratusan tahun memuja muji leluhur asing telah melupakan leluhur bangsa sendiri..dan memang tujuan orang asing adalah mengubur budaya adat,leluhur,budaya spiritual agar kita kehilangan jati diri sebuah bangsa..Leluhur kita pernah menjadi kekuatan yg besar Majapahit Sriwijaya tanpa pengaruh dogma dan doktrin bangsa gurun...
Di test DNA saja mereka semua. Kan masih ada potongan rambut Rasulullah SAW. Akan terbukti mereka benar apa tidaknya keturunan Junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW.
Anak mewarisi 90% sifat2 ortu, cucu mewarisi 70% sifat kakek, cicit mewarisi 50% sifat buyut, canggah mewarisi 30% sifat moyangnya dan seterusnya. Kalau keturunan 20 atau 25 berapa persen sifat yang diwarisi? Semakin jauh keturunan semakin tipis sifat2 yang diwarisi. Walaupun keturunan kalau tidak belajar standar saja.
betul.. apalg ini diambil dari garis ibu.. sungguh ini tidak akan mewarisi sifat2 genetis dari nabi muhammad... pertanyaan soal kehabiban ini sungguh menggangu dari saya muda.. terlebih isaat msh SMA dulu belajar ilmu biologi soal genetika atau garis keturunan... garis keturunan aman apabila dari jalur ayah.. tapi kalo dari jalur ibu... hancur.. setelah 3 generasi auto hilang...
Apa sih pentingnya gelar Habib? Apa sih pentingnya garis keturunan dari Muhammad? Toh kalian juga hidup di dunia, sama2 harus berjuang demi kehidupan. Apa pentingnya??
Akhirnya ada yang berani membuka "kebohongan2" yg sdh santer menjadi pembicaraan saat msih di pondok dulu..insya allah jadi pembuka ilmu pengetahuan umat muslim di indonesia yg masih kolot,percaya yg namamya "katanya "...
PADA MULANYA MASYARAKAT INDONESIA DICEKOKI HARUS PERCAYA PENUH PD ULAMA. ITU INTI MASALAHNYA. MEREKA PARA HABIB2 PALSU INI TAY PERSIS MASYARAKAT INDONESIA CINTA AKAN NABINYA NAHH PARA PENJAHAT INI GUNAKAN ITU UTK KEPENTINGAN MEREKA BAIK KEPENTINGAN PENGAKUAN, MATERU, KEPEMIMPINAN DAN OTORITAS
Tahun wafat Ubaidillah (yang katanya bin Sayyid Ahmad bin Isa) adalah : 383 H. (ini kunci). Diingat ya, agar tidak gagal paham. Kalian jangan anggap kami ini tidak membaca banyak literasi. Kami juga tahu kitab-kitab apa saja yang mencatat nama Ubaidillah yang wafat di Sumal Hadramaut. Tetapi coba bandingkan tahun penulisan kitab tersebut dengan kitab-kitab yang tidak membahas nama Ubaidillah sedikitpun. Berikut ini daftar kitab rujukan para naqib di hampir seluruh dunia Islam yang tidak membahas nama Ubaidillah (383 H) : 1. Maqatil At-Thalibiyyin, karya Abu Al-Faraj Al-Isfahani (abad 4 H.) 2. Tahdzib Al-Ansab, karya Abu Hasan Al Ubaidili Al-Husaini (abad 4 H.) 3. Al-Majdi Al-Makhtut, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H.) 4. Al-Majdi fi Ansab at-Thalibiyyin, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H.) 5. Nihayatul Ikhtisar, karya As-Sayyid An-Naqib Abu Muhammad Syamsuddin bin Muhammad Al-Athqa. Beliau adalah "Imam An Naqib" (pencatat & pengawas) nasab Keluarga Muhammad Saw. (abad ke 6 H.) Di kitab beliau ini tidak ada nama Ubaidillah bin Sayyid Ahmad. 6. Syajarah Al-Mubarakah, karya Fahrurrozi (abad 6 H.) 7. At-Tadzkirah fi Ansab Al-Muthaharah, karya Ibnu Mahna Al-Ubaidili Al-Husaini (bad 7 H.) 8. Umdah at-Thalib Kubra, karya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H.) 9. Umdah at-Thalib Sughra, katya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H.) 10. Al-Ashili, karya Syarif Shafiuddin Muhammad bin Tajuddin Ibnu Thaqthaqi Al Husaini (abad 8 H.) 11. Sikhakhul Akhbar fi Nasabi Saadah Al-Fatimiyah Al-Akhyar, karya Sayyid Muhammad Sirajuddin bin Abdulloh Al-Qosim bin Muhammad Huzam Ar-Rifa'i (abad 9 H.) 12. Musyajarah Al-Kasyaf, karya Sayyid Jamaluddin Abdulloh bin Abi Al-Barakat Al-Jurjani (abad 10 H.) Kitab yang menyebut nama Abdullah sebagai anak Ahmad Al-Muhajir. Ingat! Abdullah.... Bukan Ubaidillah. 1. Nafhat Al-Ambariyah fi Ansab Khoir Al-Bariyah, karya Abu Al-Fudhail Al-Kadzimi (abad 10 H.) Kitab ini ditulis kembali dalam khasanah Syekh Abdulloh Zanjani, ulama Syi'ah, di kota Qum Iran. Dalam kitab ini dijelaskan bahwa : "Pada tahun 611 H, Sayyid Abi Al-Jadid Abdullah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa telah datang di Aden pada zaman pemerintahan Mas'ud bin Tagtakin". Di atas menerangkan bahwa pada tahun 611 H., Abi Al-Jadid (Abdullah) bin Ahmad Al-Muhajir masih hidup dan sempat bertandang ke Aden. Sedangkan yang di klaim bernama Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir telah meninggal di Sumal Hadramaut pada tahun 383 H. Antara Abdullah dan Ubaidillah ini tidak mungkin sebagai orang yang sama, karena tahun hidupnya berbeda jauh. Juga, kitab di atas tidak bisa menjadi rujukan primer para naqib karena di samping penulisnya adalah kaum Syi'ah, juga ada kerancuan data tahun bagi Abdullah Abi Al-Jadid (hidup 611 H) yang disangka putera Ahmad Al-Muhajir (wafat di era 350 H). Lalu.... anak siapa sebenarnya Abdullah ini...? Inilah permulaan kitab-kitab abad ke 10 H ke atas yang mencantumkan nama Ubaidillah sebagai anak Ahmad Al-Muhajir: 1. Bahr Al-Ansab, karya Muhammad An-Najafi (abad 10 H.) Di halaman 52 ada penyebutan tentang silsilah nasab seperti ini: Sayyid Abu bakar bin Hasan bin Abu bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad. 2. Bughyatur Rawi & Ad Dhau'ul Lamik, karya As-Sakhowi (awal abad 10 H.). Ini memang bukan kitab nasab, sebab beliau adalah ulama muhadditsin, tapi ini adalah kitab yang mencatat sanad keguruan pribadi imam Sakhowi di biografinya yang di kitab "Dhau'ul Lamik juz 5 hal. 59 di biografi no. 220" di halaman ini ada penyebutan nama Ubaidillah bin Ahmad. 3. Al-Mu'jam, karya Ibnu Hajar Al Haitsami (abad 10 H.) Ini juga bukan kitab nasab. Di sini Ibnu Hajar menyatakan sanad keilmuan di biografi pribadinya yang tersambung ke ......... bin Ubaidillah bin Ahmad bin Isa Ar-Rumi. 4. Tuhfah Al-Azhar, karya Ibnu Syaqdam (abad 11 H.) Di kitab ini, Ibnu Syaqdam mencatat bahwa putera Ahmad Al-Abh itu ada 3, yaitu: a. Abdullah b. Muhammad c. Ali Zainal Abidin Disini, Ibnu Syaqdam menghilangkan nama Husein sebagai putra Ahmad, dan menggantinya dengan nama Abdullah (bukan Ubaidillah). Kitab ini tidak dijadikan rujukan primer bagi para ahli nasab, sebab di samping era penulisannya baru, juga sebab adanya ketidakcocokan nama-nama anak dari Imam Ahmad Al-Muhajir di dalamnya karena pada sumber kitab-kitab yang lebih tua, anak Imam Ahmad itu 3 yaitu : Muhammad, Ali dan Husain. 5. Khulashoh Al-Athar "cetakan Dar Sadir Beirut", karya Al-Muhibbi (abad 12 H.) Ini juga bukan kitab nasab. Di sini Al-Muhibbi cuma mencatat biografi orang yang membawa silsilah nasab yang tersambung ke nama Ubaidillah bin Ahmad. 6. Tuhfat Al-Muhibbin wa Al-Ansab, karya Abdurrahman Al-Anshari (bad 12 H.) 7. Nubzat Lathifah fi Silsilati nasab Al-Alawi, karya Zainal Abidin bin Alwi Jamalul Lail (abad 13 H.) 8. Ittisal Nasabil Alawiyyin wal Asyraf.., karya Umar bin Salim Al Attas (abad 13 H.) 9. Syamsu Dzahirahn, karya Abdurrahman Muhammad bin Husein Al-Masyhur (Pertengahan abad 13 H.) Kesimpulannya adalah adanya data baru yang menyatakan Ubaidillah bin Ahmad yang bertentangan dengan data primer lama. Ini tetap akan menimbulkan banyak pertanyaan tentang keabsahan nasab suatu kelompok yang mengklaim sebagai keturunan Ubaidillah bin Ahmad. Apalagi sekarang ditambah beredarnya hasil tes DNA dari Bani Baalawi tersebut yang nyata menyelisihi dari hasil tes DNA para dzuriyah Nabi yang mu'tabar. Kenyataan ini semakin memunculkan dugaan dan keraguan baru tentang "kebenaran nasab mereka (Baalawi) yang tersambung ke ahli bait Nabi" di era modern dan ilmiah seperti saat ini. Semoga bermanfaat 🙏
Aneh sih sebenernya.., yg jadi pertanyaan knp di Indonesia sangat banyak yg ngaku Habib.., apakah mungkin Krn jaman dulu itu setiap imigran dr timur tengah jualannya ya gtu, biar bisa makan n hidup di Indonesia...
bisa jadi. apalagi kalau mereka sebenarnya adalah kelompok khawarij yang sengaja merusak sebuah negeri. kayak yang sedang terjadi di timur tengah dulu maupun sekarang
Di Arab Saudi sndiri gelar Habib gk dikenal dan gk diakui, Habib hanya ada di Indonesia.... Itulh sebabnya knp HRS gk krasan diSaudi waktu ngungsi di sana dulu dia hanya dihormati klo di Indonesia , mngkin benar jga krn dsini gampang dikibuli ....🤦🤦🤦
Semua dapat tercermin dari akhlak dan perilaku mereka... Kl keturunan Rasulullah pasti akhlak nya baik.. kl keturunan abu Jahal... Jelas dapat dilihat dr akhlak nya... Namun yg terekspos di media justru mereka yg keturunan abu Jahal...😂😂🙏
Di akhir zaman ..umat di jauhkan dari ulama sudah terjadi ..dan akan mucul lagi gologan yang meragukan keturunan rasulullah....walaupun kiayi imat seorang kiayi..tapi ini lah bukti akhir zaman...
ini tesis bukan sebuah Kajian karya ilmiah, jadi wajar aja berpendapat.. kyai tersebut masih "BERPENDAPAT" bahwa sulit mendapatkan riwayat atas keturunan dari imam Ali Uraidhi... yang jadi maslah sudahkah beliau kyai tersebut Meniliti langsung ke negara yang didalamnya terdapat Kuburan dari keturunan Imam Ali uraidi tersebut.. karena jika merujuk kenegara Yaman Kuburan dari keturunan Imam Ali Uraidi terjaga dengan sangat kuat, bahkan sering kali diadakan Khol untuk menjaga di-integrasi / dis-Informasi tentang keberadaan keturunan dari Nabi Muhammad. yang menjadi Maslah Utama Kyai tersebut adalah Adakah Dia juag meragukan Seluruh WALI SONGO sebagai keturunan Nabi??? Nasabnya Hampir sama dengan nasab2 para habaib yang ada di Indonesia dari jalur buyut2 Ini kyai Muda sarat haus akan keilmuan, bagus untuk dikembangkan, Krena kalau memang sampai kepada kyai tersebut bahwa nasab2 habaib yang ada di indonesia adalah benar adanya, beliau pasti akan mempublikasikan juga, dan akan memperkuat kebenaran tentang keberadaan keturunan rasulullah... PR kyai muda tersebut mungkin kurangnya jalan2 ke YAMAN.
ADakah juga pengakuan dari Negara Asalnya, yang katanya Hijrah dari Iraq ke Hadramaut. Alangkah baiknya dilakukan penelitian. Dan perlu dilakukan penelitian tidak hanya d Hadramaut, tetapi juga catatan2 dari Iraq sebagai negara asalnya
@@Jhhhhh-g2x ajaran yang mengajarkan tata krama, kenali ajaran luhur bangsa sendiri, sembah batu dan pohon indoktrinasi bangsa lain untuk mendiskreditkan ajaran lokal
@@wedangstudio6354 Ya bro, Justru yg beneran Bertuhan Itu orang" yg masih menganut ajaran lokal, seperti sunda wiwitan & kejawen, Kalo agama" inport itu mereka gk menyembah Tuhan ..Tapi menyembah ego nya sendiri,
Kenapa mereka gigih buat dogma spt itu, karena buat kepentingan mereka dan sekaligus kekuatan. Di Indonesia jualan Gelar apalagi di bumbui cucu Nabi Muhammad. rela melakukan segala hal,
@@budisantoso4322 Bener bro... Kan orang bebas ngaku apa saja, apalagi keturunan Arab. intinya buat kekuatan dan kehidupan dia, banyak orang mati²an demi cucu nabi
maka hasil penelitian kyai muda dan intelektual Nadhliyin ini patut untuk menjadi bahan renungan bagi para habib di Indonesia. maksud saya agar mereka selalu introspeksi diri dan jangan tonjol2kan kehabaibannya yg merasa mereka msh keturunan Rasulullah. Kalo merasa keturunan Rasulullah tunjukkan akhlak yg baik dan tidak membuat kerusuhan di NKRI. jadilah bagian dari bangsa Indonesia sebagaimana warga negara lain. Di lain sisi kita sangat. sangat mensyukuri dan menghargai jasa2 para pendakwah Islam dari kalangan habib shg Islam tersebar di kepulauan Nusantara yg kita cintai bersama ini. Kita ingin ada kebersamaan menjalani keyakinan kita masing2 di bumi Pancasila yg indah ini. Aamiin
Ya Allah, hanya engkau lah yang maha tahu, maha benar sebenar benarnya, yang saya tahu habib di Indonesia benar apa yang di sampaikan tentang aqidah yg ada di dalam Al-Qur'an , mudah mudahan berita ini tidak menjadi kegaduhan umat Islam yang ada di Indonesia. Aamiin ya rabbal aallaamiin
Iya betul untuk sebutan para habib tdk perlu kita pertanyakan lagi sdh jelas artinya..tp yang dibahas disini adalah nasab/pertalian darah yang nyambung sampai kepada nabi kita Nabi Muhammad ﷺ , dan kita manusia diperintahkan untuk wajib berilmu pengetahuan agar kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.kemudian belajar dan memahami sejarah secara tuntas juga penting sebagai cerminan berpikir dan bertindak menjadi langkah penting, termasuk sejarah perjalanan Nabi Muhammad yang penuh dengan teladan baik dan akhlak yang mengesankan. Sehingga tdk terjadi fitnah di masyarakat bahwa keturunan nabi ....??? Seperti apa yang terjadi akhir2 ini.
@@akbar2012 keturunan nabi itu manusia biasa seperti kita2 ini, bisa buat salah, bisa maksiat... Jd kalo ada 1orng habib yg meneurut anda yg buat salah, jangan semua habib kena... Sama seperti 1 orng jawa buat salah, masa' semua orng jawa yg kena??? Bener ngak bro😉
Makam Keramat Sontomedjo Desa Jonggol Kecamatan Jambon Makam Keramat Nadi Desa Tanjunggunung Kecamatan Badegan Makam Keramat Eyang Karangjati Desa Mangunharjo Kecamatan Arjosari Makam Keramat Lurah Ngapio Desa Kunti Kecamatan Sampung Makam Keramat Lurah Sutokaryo Desa Kunti Kecamatan Sampung Makam Keramat Nyi Lurah Sutokaryo binti Palang Kunti Kromo Karyo Desa Kunti Kecamatan Sampung Makam Keramat Lurah Sarjo Desa Kunti Kecamatan Sampung Makam Keramat Kamituwo Joykromo Desa Duri Kecamatan Slahung Makam Keramat Manis Desa Duri Kecamatan Slahung Makam Keramat Soikromo Desa Janti Kecamatan Slahung Makam Keramat Katinah Desa Janti Kecamatan Slahung Makam Keramat Merto Drono Desa Janti Kecamatan Slahung Makam Keramat Joyo Kromo sapi bin Ponco Desa Janti Kecamatan Slahung Makam Keramat Gendhu Desa Ngilo-ilo Kecamatan Slahung Makam Keramat Dakem binti Merto Dropo Desa Janti Kecamatan Slahung Makam Keramat Palang Kunti Kromo Karyo bin Bagus Sudarmaji Kethok Jenggot Desa Kunti Kecamatan Sampung Makam Keramat Ponco Desa Janti Kecamatan Slahung Makam Keramat Merto Dropo Desa Janti Kecamatan Slahung Makam Keramat Bagus Sudarmaji Kethok Jenggot Desa Tremas Kecamatan Arjosari
YA MEREKA MEMANG SENGAJA MEMBUTAKAN MATA HATI DAN PIKIRAN MEREKA. KALO SDH MENDENGAR KETURUNAN NABI LANGSUNG AJA PERCAYA. BODOHNYA MASALAHNYA MUSLIM DI INDONESIA BANYAK DIMANFAATKAN ORG2 YG TAU KECINTAAN MASALAHNYA INDONESIA KPD NABINYA.
yes bener banget.. akan ada masanya Allah akan membukakan kebenaran sejati itu. Sebagaimana Allah akan menutup mata orang2 kayak elo yang sifatnya sok ilmiah, ga ngerti ilmu genealogi tapi berbicara seakan paham.. please baca tulisan saya yah: Perkenalkan, nama saya Yusuf Abid, bukan ulama, bukan Kyai,,cuman pemerhati tarikh dari apa-apa yang disampaikan. Perkenankan saya menyampaikan pandangan saya terhadap pandangan (yang disebut didalam judul) Kyai yang dijadikan rujukan dalam video (yang seakan-akan) ilmiah ini. 1. Ketika menyampaikan pandangan terhadap satu peristiwa sejarah, penting sekali menjadikan pandangan yang bersifat otoritatif & tawatur (banyak yang meriwayatkan). Semisal, dalam Sahih Bukhari ada hadis yang meriwayatkan Hadis Nabi pernah solat digabung dhuhur-asar padahal tidak ada uzur (dari bepergian atau akan bepergian). Tapi hadis yang mutawatir (banyak yang mempersaksikan) bahwa nabi itu melarang solat digabung2 kalo tidak ada uzurnya. Sehingga hadis ini jika di komparasikan dengan hadis2 yang seribuan lebih bahwa nabi solatnya 5 waktu, maka hadis ini (walaupun ada di bukhari) tetap tidak bisa dijadikan pegangan. 2. Ketika (yang disebut-sebut) Kyai tersebut menyatakan bahwa Ubaidillah bin Ahmad Muhajir bin Isa ini tidak ada (seakan-akan menggiring logika pendengar bahwa tokoh ini fiktif) ,karena menukil dari tokoh tarikh (yang otoritatifnya pun diragukan) ,menyatakan tidak jelas bahwa Imam Ahmad Muhajir punya anak bernama Ubaidillah ini, harusnya di berikan penjabaran yang jelas bahwa (yang disebut-sebut) Kyai itu hanya menukil dari tokoh siapa? apakah dia dianggap otoritatif oleh ahli sejarah lainnya seperti Imam Dzahabi, Ibn Katsir dll yang siapapun orang awam yang belajar sejarah islam pasti mengenalnya. Sebagai Contoh bagaimana Imam Thabari (tokoh yang otoritatif, diakui oleh Ulama-Ulama Sunni maupun Syiah) , dalam usianya yang sudah lanjut pernah menceritakan bahwa beliau bertemu dengan Imam Muhajir & memuji beliau. Coba deh dibaca Kitab Thobaqotul Thabari. Al-Imam Syekh Muhammad al-Muhibbi at-Tirziqi dalam Kitabnya Khulasoh al-Atsar Juz 1 halaman 74 menyebut nama Alwi dalam tulisan : "Dan keluarga dari Bani Alawi, merekalah betul-betul keturunan Nabi saw, dengan penisbatannya kepada Alwi. Dan beliau (Alwi), dia adalah anak Ubaidillah bin Ahmad bin Isa, atau yang dikenal Ahmad Muhajir. " Kitab ini sangat Otoritatif dengan menyebutkan Alwi sebagai anak dari Ubaidillah anak dari Ahmad Muhajir. Sehingga mana mungkin Ubaidillah adalah tokoh fiktif? 3. Lebih lanjut lagi, pernyataan ini kemudian seperti yang dinyatakan oleh narator bahwa ini akan "menyengat" banyak pihak seperti para habib dsb (sambil menukil Bahar bin Smith sebagai contoh Habib yang digunakan, yang mana beliau tidak bisa dikategorikan sebagai Ulama oleh kalangan habaib maupun NU). Mengapa secara spesifik Cokro TV menggunakan Bahar sebagai contoh? Apakah demi menggaet kalangan muslim awam yang tidak mengerti atau antipati terhadap Bahar bin Smith sebagai cara menggeneralisasi bahwa semua habib akhlaknya seperti Bahar bin Smith? Patut digarisbawahi, bahwa banyak sekali contoh habib yang bisa di jadikan teladan , seperti Habib Idrus bin Salim al-Jufri yang mendirikan al-Khairat di Palu yang ikut serta dalam perjuangan kemerdekaan di Indonesia. al-Khairat di Indonesia Timur adalah menara ilmu pengetahuan bagi perjuangan dakwah & kemerdekaan di Indonesia Timur, bahwa sampai diakui sebagai & dijadikan sebagai Bandara di Palu. Mengapa hanya Bahar bin Smith yang dijadikan rujukan? Apakah Cokro TV termotivasi untuk men-de-legitimasi para keturunan nabi sehingga muslim di Indonesia tidak perlu menjadikan mereka sebagai teladan? Patut dicatat bahwa Habib juga manusia, yang mereka bisa salah. Ketika seorang habib berbuat salah, ya wajar saja, tapi tidak serta-merta menjadikan generalisasi terhadap mereka adalah sesuatu yang benar. Sebagai contoh: Ketika marak para TKW kita pulang dari Malaysia menghadapi kekejaman Majikan mereka seperti di setrika, dipukul dsb, apakah kita benar ketika menggeneralisasi bahwa Orang Malaysia SEMUANYA kejam? Tentu jawaban dari orang yang berakal dan terdidik akan menjawab : "TIDAK"! Patut dicermati bagi para pemirsa Cokro TV terkait dengan perilaku Habib (ahli bait nabi) & bagaimana berperilaku kepada mereka, dijelaskan dalam Kitab Al-Fushul al-‘Ilmiyyah wal Ushul al-Hikamiyyah, (Dar Al-Hawi, Cet. II, 1998, hal. 89 ) , pengarangnya cek sendiri yah, kami anggap Cokro TV cukup otoritatif dalam mencari: لأهل بيت رسول الله صلى الله عليه وسلم شرف، ولرسول الله صلى اللهعليه وسلم بهم مزيد عناية وقد أكثر على أمته من الوصيّة بهم والحث على حبّهم ومودتهم. وبذالك أمرالله تعالى في كتابه في قوله تعالى: "قل لا أسألكم عليه أجرا إلا المودة في القربى" .(الشورى، ٢٣) ـ Artinya: “Ahlul Bait memiliki kemuliaan tersendiri, dan Rasulullah telah menunjukkan perhatiannya yang besar kepada mereka. Beliau berulang-ulang berwasiat dan mengimbau agar umatnya mencintai dan menyayangi mereka. Dengan itu pula Allah subhanahu wataála telah memerintahkan di dalam Al-Qur’an dengan firman-Nya: “Katakanlah wahai Muhammad, tiada aku minta suatu balasan melainkan kecintan kalian pada kerabatku.” (QS Asy-Sura: 23) Terhadap Ahlul Bait yang menyimpang dari apa yang dicontohkan Rasulullah ﷺ,dihimbau agar mereka tetap dihormati semata-mata karena mereka adalah kerabat Nabi Muhammmad ﷺ dengan tidak meninggalkan perlunya memberikan nasihat kepada mereka sebagaimana kutipan berikut: وأما من كان من أهل هذا البيت ليس على مثل طرائق أسلافهم الطاهرين، وقد دخل عليهم شيئ من التخليط لغلبة الجهل، فينبغي أيضا أن يعظّموا ويحترموا لقرابتهم من رسول الله الله صلى الله عليه وسلم. ولا يدعوا المتأهل للنصيحة نصحهم وحثّهم على الأخذ بما كان عليه سلفهم الصالح, من العلم والعمل الصالح، والأخلاق الحسنة والسيرالمرضية Artinya: “Adapun mereka yang berasal dari keluarga dan keturunan Rasulullah ini yang tidak menempuh jalan leluhur mereka yang disucikan, lalu mencampur adukkan antara yang baik dan yang buruk disebabkan kejahilannya, seyogyanyalah mereka tetap dihormati semata-mata karena kekerabatan mereka dengan Nabi ﷺ. Namun siapa saja yang memiliki keahlian atau kedudukan untuk memberi nasihat, hendaknya tidak segan-segan menasihati dan mendorong mereka kembali menempuh jalan hidup para pendahulu mereka yang saleh-saleh, yang berilmu dan beramal kebajikan, berakhlak terpuji dan berperilaku luhur.” (Lihat hal. 90)
Cukup disedekahi saja, nggih.. dengan senyuman..🙂😊 Mdh2an hati kita tetap sama2 dijaga AllAh Ta'ala dr segala penyakit hati.. Smg..aamiin, yaa RAbb.. Nuwu65n🙂
Wa'alaikum salam wr wb, terima kasih atas kajian ilmiah yang bagus dan cukup membuka pikiran kita agar berhati hati dalam berbuat dan bertingkah laku, apalagi mengkaitkan nasab kepada Baginda Rasulullah Muhammad Saw. Yang perlu diketahui juga, setiap keturunan Rasulullah itu pada keturunan Laki laki ada tanda di tubuhnya. Pada keturunan perempuan tidak ada tanda pada tubuhnya. Dari jalur keturunan Rasulullah yang punya keturuan hanya jalur perempuan yakni Sayyidatina Fatimah binti Muhammad Saw bin Abdullah. Dari Jalur Sayyidatina Fatimah ada dua jalur yakni Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husen. Berbeda dengan manusia biasa, terhubung Nasab hanya pada anak laki laki saja secara Islam., Nasab keturunan Rasulullah baik dari laki laki ataupun perempuan sama kedudukannya. Artinya tetap darahnya sama sebagai Keturunan Rasulullah. Meskipun Hasan dan Husen adalah keturunan Sayyidina Ali bin Abi Thalib dari garis ayah. Maka tanda keturunan pada tubuh itu akan muncul lagi pada kedua cucu Rasulullah ini. Tanda itu hanya bisa diketahui oleh keturunan Rasulullah itu sendiri dan biasanya mereka Rahasiakan. Sekarang tinggal tanya kepada Habaib yang mengaku keturunan Rasulullah, mereka punya tanda tidak ditubuhnya. Dan jelaskan juga ada berapa tanda itu dan dimana letak tanda itu. Jadi tidak sulit untuk menentukan seseorang itu keturunan Rasulullah atau bukan. Terima kasih.
Polanya tidak jauh seperti yahudi, Dengan merubah sejarah dan mengklaim riwayat atau sejarah bahwa mereka berpengaruh besar terhadap terbentuknya negara indonesia atas perjuangan kaum ba alawi.., yg akhirnya pribumi akan merasa numpang di negri sendiri. Seperti yahudi mengklaim riwayat wilayah palestin adalah milik nenek moyang mereka, dan bedanya, cara merebut atas tanah palestin dgn kekuatan mliter dgn bantuan para sekutunya.
Menghadapi manusia manusia seperti ini maka metodologi sebagaimana yang telah dilakukan dalam syariat islam yaitu Mubahalah sangat efektif... Ayo kaum nu bengkok beramai ramai bermubahalah dengan seluruh Habib...
Wallahu a'lam bisshawab, jika memang benar mereka keturunan Rasulullah Saw, tentu mereka adalah orang yang mulia, selama akhlaq dan perilakunya baik dan santun, dan orang biasa pun juga bisa mulia selama akhlaq, etika dan perilakunya baik
Secara kwalitas nasab Pribumi lebih hebat, sbb dr garis Rosul tersambung lewat wali Songo dll, lewat pemimpin dr kerajaan terbesar Asia Tenggara, makanya org2 hebat muncul dr Pribumi bahkan pengarang kitab terbanyak yaitu imam Nawawi orang Pribumi
Yang Mau membantah silahkan di bantah dengan data ilmiah di bawa Ini: Keluarkan semua referensi ba'alawi yang menguatkan..! yang selama ini mengklaim paling asli sebagai keturunan nabi Muhammad SAW asli di Nusantara. Tahun wafat Ubaidillah (yang katanya bin Sayyid Ahmad bin Isa) adalah : 383 H. (ini kunci). Diingat ya, agar tidak gagal paham. Kalian jangan anggap kami ini tidak membaca banyak literasi. Kami juga tahu kitab-kitab apa saja yang mencatat nama Ubaidillah yang wafat di Sumal Hadramaut. Tetapi coba bandingkan tahun penulisan kitab tersebut dengan kitab-kitab yang tidak membahas nama Ubaidillah sedikitpun. Berikut ini daftar kitab rujukan para naqib di hampir seluruh dunia Islam yang tidak membahas nama Ubaidillah (383 H) : 1. Maqatil At-Thalibiyyin, karya Abu Al-Faraj Al-Isfahani (abad 4 H.) 2. Tahdzib Al-Ansab, karya Abu Hasan Al Ubaidili Al-Husaini (abad 4 H.) 3. Al-Majdi Al-Makhtut, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H.) 4. Al-Majdi fi Ansab at-Thalibiyyin, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H.) 5. Nihayatul Ikhtisar, karya As-Sayyid An-Naqib Abu Muhammad Syamsuddin bin Muhammad Al-Athqa. Beliau adalah "Imam An Naqib" (pencatat & pengawas) nasab Keluarga Muhammad Saw. (abad ke 6 H.) Di kitab beliau ini tidak ada nama Ubaidillah bin Sayyid Ahmad. 6. Syajarah Al-Mubarakah, karya Fahrurrozi (abad 6 H.) 7. At-Tadzkirah fi Ansab Al-Muthaharah, karya Ibnu Mahna Al-Ubaidili Al-Husaini (bad 7 H.) 8. Umdah at-Thalib Kubra, karya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H.) 9. Umdah at-Thalib Sughra, katya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H.) 10. Al-Ashili, karya Syarif Shafiuddin Muhammad bin Tajuddin Ibnu Thaqthaqi Al Husaini (abad 8 H.) 11. Sikhakhul Akhbar fi Nasabi Saadah Al-Fatimiyah Al-Akhyar, karya Sayyid Muhammad Sirajuddin bin Abdulloh Al-Qosim bin Muhammad Huzam Ar-Rifa'i (abad 9 H.) 12. Musyajarah Al-Kasyaf, karya Sayyid Jamaluddin Abdulloh bin Abi Al-Barakat Al-Jurjani (abad 10 H.) Kitab yang menyebut nama Abdullah sebagai anak Ahmad Al-Muhajir. Ingat! Abdullah.... Bukan Ubaidillah. 1. Nafhat Al-Ambariyah fi Ansab Khoir Al-Bariyah, karya Abu Al-Fudhail Al-Kadzimi (abad 10 H.) Kitab ini ditulis kembali dalam khasanah Syekh Abdulloh Zanjani, ulama Syi'ah, di kota Qum Iran. Dalam kitab ini dijelaskan bahwa : "Pada tahun 611 H, Sayyid Abi Al-Jadid Abdullah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa telah datang di Aden pada zaman pemerintahan Mas'ud bin Tagtakin". Di atas menerangkan bahwa pada tahun 611 H., Abi Al-Jadid (Abdullah) bin Ahmad Al-Muhajir masih hidup dan sempat bertandang ke Aden. Sedangkan yang di klaim bernama Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir telah meninggal di Sumal Hadramaut pada tahun 383 H. Antara Abdullah dan Ubaidillah ini tidak mungkin sebagai orang yang sama, karena tahun hidupnya berbeda jauh. Juga, kitab di atas tidak bisa menjadi rujukan primer para naqib karena di samping penulisnya adalah kaum Syi'ah, juga ada kerancuan data tahun bagi Abdullah Abi Al-Jadid (hidup 611 H) yang disangka putera Ahmad Al-Muhajir (wafat di era 350 H). Lalu.... anak siapa sebenarnya Abdullah ini...? Inilah permulaan kitab-kitab abad ke 10 H ke atas yang mencantumkan nama Ubaidillah sebagai anak Ahmad Al-Muhajir: 1. Bahr Al-Ansab, karya Muhammad An-Najafi (abad 10 H.) Di halaman 52 ada penyebutan tentang silsilah nasab seperti ini: Sayyid Abu bakar bin Hasan bin Abu bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad. 2. Bughyatur Rawi & Ad Dhau'ul Lamik, karya As-Sakhowi (awal abad 10 H.). Ini memang bukan kitab nasab, sebab beliau adalah ulama muhadditsin, tapi ini adalah kitab yang mencatat sanad keguruan pribadi imam Sakhowi di biografinya yang di kitab "Dhau'ul Lamik juz 5 hal. 59 di biografi no. 220" di halaman ini ada penyebutan nama Ubaidillah bin Ahmad. 3. Al-Mu'jam, karya Ibnu Hajar Al Haitsami (abad 10 H.) Ini juga bukan kitab nasab. Di sini Ibnu Hajar menyatakan sanad keilmuan di biografi pribadinya yang tersambung ke ......... bin Ubaidillah bin Ahmad bin Isa Ar-Rumi. 4. Tuhfah Al-Azhar, karya Ibnu Syaqdam (abad 11 H.) Di kitab ini, Ibnu Syaqdam mencatat bahwa putera Ahmad Al-Abh itu ada 3, yaitu: a. Abdullah b. Muhammad c. Ali Zainal Abidin Disini, Ibnu Syaqdam menghilangkan nama Husein sebagai putra Ahmad, dan menggantinya dengan nama Abdullah (bukan Ubaidillah). Kitab ini tidak dijadikan rujukan primer bagi para ahli nasab, sebab di samping era penulisannya baru, juga sebab adanya ketidakcocokan nama-nama anak dari Imam Ahmad Al-Muhajir di dalamnya karena pada sumber kitab-kitab yang lebih tua, anak Imam Ahmad itu 3 yaitu : Muhammad, Ali dan Husain. 5. Khulashoh Al-Athar "cetakan Dar Sadir Beirut", karya Al-Muhibbi (abad 12 H.) Ini juga bukan kitab nasab. Di sini Al-Muhibbi cuma mencatat biografi orang yang membawa silsilah nasab yang tersambung ke nama Ubaidillah bin Ahmad. 6. Tuhfat Al-Muhibbin wa Al-Ansab, karya Abdurrahman Al-Anshari (bad 12 H.) 7. Nubzat Lathifah fi Silsilati nasab Al-Alawi, karya Zainal Abidin bin Alwi Jamalul Lail (abad 13 H.) 8. Ittisal Nasabil Alawiyyin wal Asyraf.., karya Umar bin Salim Al Attas (abad 13 H.) 9. Syamsu Dzahirahn, karya Abdurrahman Muhammad bin Husein Al-Masyhur (Pertengahan abad 13 H.) Kesimpulannya adalah adanya data baru yang menyatakan Ubaidillah bin Ahmad yang bertentangan dengan data primer lama. Ini tetap akan menimbulkan banyak pertanyaan tentang keabsahan nasab suatu kelompok yang mengklaim sebagai keturunan Ubaidillah bin Ahmad. Apalagi sekarang ditambah beredarnya hasil tes DNA dari Bani Baalawi tersebut yang nyata menyelisihi dari hasil tes DNA para dzuriyah Nabi yang mu'tabar. Kenyataan ini semakin memunculkan dugaan dan keraguan baru tentang "kebenaran nasab mereka (Baalawi) yang tersambung ke ahli bait Nabi" di era modern dan ilmiah seperti saat ini. Semoga bermanfaat
Sangat menarik ,bila ini disikapi dengan akal sehat ,bisa menjadi awal baru untuk memulai lagi tradisi ilmiah di kalangan islam - yang sesungguhnya tradisi ilimiah ini pernah terjadi pada era kejayaan islam masa lampau dimana kekuatan akal dan pikiran mendukung syariah2 akidah membentuk peradaban yang membawa kejayaan islam pada masa itu . Semoga ....
Iyah giliran kiai imaduddin punya riset ilmiah ttg habib diragukan bbrpa habib angkat bicara, giliran bahar ngomong walisongo g punya kturunan dan bhkn rabithah alawwiyah tdk mem verfikasi mrk pdhl kturunan walisongo para sayyid n syarif ter verifikasi di NAAT yg ter verifikasi scra intermasional, KOK PARA HABIB PADA MINGKEM??? Itu mnunjukkan mrk di indo pengen dicium2 kaki n tangannya oleh pribumi spy pribumi diprrbudak n diimanfaatkan, simpel kok
penelitian yang menarik dan sangat berani dan dilakukan oleh Kyai NU yg selama ini dinilai paling dekat dengan kelompok dzuriyyah tsb,. 👍 mantull Gus,.
Ini yg namaya kiyai...ulama atau orang2 yg benar2 Ber ilmu...atau banyak pengetahuanya soal agama...mantap siap2 para habib dindonesia untuk membatahya secara ilmiah dan agamaya...asal jangan teriak didepan jamaahya yg mayorita me ma ng kurang ilmu...atau kurang ngopi...mantap ulama2 muda Nu...👍👍👍
Secara data kalangan Ba Alawi mungkin masih bisa membantah,tapi dengan DNA yang sudah ketahuan mereka sulit bahkan mustahil bisa membuktikan klaim mereka. Karena dengan test DNA, siapapun tidak bisa mengelak, anaknya siapa, leluhurnya siapa & rasnya dari mana. Semua jejak leluhur ada & tersimpan dalam diri kita 🤝
Habib di indonesia adalah keturunan nabi muhammad yg tdk terputus. tidak perlu ada penelitian karena kami para warga NU sudah membuktikan secara spritual
Di Indonesia ini banyak orang yang mengaku habib dan keturunan nabi Muhammad Saw tapi kelakuannya tidak mencerminkan kepribadian seorang nabi Muhammad Saw
Bini tua bini muda, bini ketiga dan bintol-². kadas kurap kutu air.
Test DNA aja gampang, bandingkan dgn rambut Nabi yg katanya ada di Turki
@@dickyanto artinya Mohammad berambut gondrong donk ?
Masyarakat Nusantara sendiri yg salah , karena mendewakan habib berlebihan mengalahkan orang tua kandung sendiri.
ada juga yang ngaku professor tapi gelarnya ga jelas..
bukan karena keturunan, seseorang mulia atau hina, melainkan karena perbuatannya
lah berarti para muadzin di mekah berarti habib???
habib itu garis ketrunan nabi bukan krna perilakunya
Karna taqwa kpd Allah SWT, yaitu mngakui Allah Tuhan satu2nya dan Muhammad saw itu utusanya,ini baru d sebut mulia
@@bocilevos3977
Ga ada itu keturunan Rasulullah yang laki2. Secara Ilmu BIOLOGI saja sudah tidak mungkin... penyetor kromosom Y pada semua keturunan laki2 adalah Ali. ra, bukan Rasulullah. saw. Rasulullah. saw hanya menyumbang kromosom X bagi Fatimah dan kromosom X ini belum tentu diteruskan kepada anak laki2nya, karena 2 kromosom X Fatimah salah satunya adalah milik ibu nya. Seandainya pun kromosom X Rasulullah yang ada pada Fatimah diteruskan pada Hasan dan Husein maka anak laki2 mereka PASTI tidak membawa kromosom X Rasulullah tersebut, karena penyumbang kromosom X anak laki2 mereka berasal dari istri2 Hasan dan Husein. Maka PUTUSLAH Nasab Rasulullah bagi SEMUA keturunan laki2 Hasan dan Husein, yang diteruskan tinggal kromosom Y yang berasal dari Ali. ra hingga sekarang, bukan kromosom Y Rasulullah . saw. Sebelum ilmu Biologi berkata demikian Yahudi dan Islam sudah menerapkan jalur nasab ini pada laki2.
@@muhammadsolihin7750 sanat koten iki gak jelas
@@sayidatiidah6987 dak papa dak jelas sanadnya klau cuma conten,yg pnting matannya jelas,tp klau hdiz 22 harus jlas
Dari akhlaq dan moral yg diperlihatkan oleh habib habib akuan itu tidak secercah pun yg mencerminkan sikap Rasullulah bahkan bertolak belakang
Yosep Priyangga Mukti adalah buyut dari Mbah Kanimin, Mbah Saminah, Mbah Bonawan, Mbah Suratin, Mbah Diran, Mbah Moniah, Mbah Lasirah, Mbah Marso.
Yosep Priyangga Mukti adalah canggah dari Mbah Kerto Lesono, Mbah Sungkem, Mbah Dirah, Mbah Sodimedjo, Mbah Karjo dimedjo, Mbah Rasinah, Mbah Surokarjo, Mbah Siyam, Mbah Markiteng, Mbah Menthik, Mbah Iro Medjo, Mbah Baniyah, Mbah Tokromo, Joyo Japan, Sukinah, waginah.
Yosep Priyangga Mukti adalah Wareng dari Mbah Joi Kromo, Mbah Manis, Mbah Soikromo, Mbah Katinah, Mbah Gendhu, Mbah Kaminem, Mbah Nadi, lurah sutokaryo, lurah sorejo, eyang karangjati, sonto medjo, joyokromosapi, mertodrono.
Udheg udheg dari palang kromokaryo, merto dropo, ponco, dll.
Gantung siwur dari bagus sudarmadji ketok jenggot, dll.
Mbah yahyo bin IROMEDJO berasal dari jonggol PONOROGO
Bersama ibunya yaitu mbah gembleh pindah ke Bengkalis Riau sampai wafatnya.
Kini kini keturunannya menjadi orang kaya di Bengkalis
Geweng bin Yahyo bin Iro Medjo tinggal di siak Bengkalis. Mendirikan reyog Ponorogo Siak Bengkalis
Informatif. Sangat bermanfaat
Semoga umat Islam semakin ilmiah di tengah terbukanya berbagai informasi dan metodologi-metodologi ilmiah untuk mencari al-haq.
Up
Alhamdulillah...
Dari dulu yang awam manut alias nurut apapun dokrinnya demi menghormati junjungan kita Nabi muhamad SAW, sekalipun diantara mereka ada oknum2 habib yang tidak mencerminkan ajaran nabi bahkan ulahnya meresahkan penduduk NKRI.
Kini, dengan adanya penemuan ilmiah Kiyai Emad, kami2 yg awampun ikut2an melototin sejarah dan suka mendengar temuan2 ilmiah yg semakin kesini semakin mencerdaskan generasi Muslim seNusantara.
Dulu kami menangis dah terus bertanya", adakah dzurriyyah nabi yang sepertti itu... ketika menyaksikan ceramah bahar smith yg notabenenya sebagai habib mengumbar cacian tanpa batas tapi sekarang sudah lega ketika mendapat penjelasan dari kyai imaduddin banten diperkuat penjelalsan dari sayyid zulfikar bahwa mereka jalur nasabnya dari ubaidillah yang masih dipertentangkan apakah beliau dzurriyyah nabi atau bukan.. sekarang kami tidak peduli lagi dan gak akan sedih lagi ketika bahar smith ngomong apa , mau mencaci orang kaya gmn, mau bertingkah seperrti apa, karena saat ini kami sudah mempunyai keyakinan tentang siapa sebenarnya dia
Mbah Jogo Boyo Karjan bin Lurah Iro Medjo lahir pada abad ke 19. Nama istri Mbah Jogo Boyo Karjan bin Iro Medjo adalah Mbah Djeminah. memiliki 6 anak yaitu: Simun, Sisuk, Darman, Markun, Darmi, Joyotimin. Wafat pada abad ke 20. Dimakamkan di Desa Krebet Jambon Ponorogo. Jasanya adalah menjadikan rumahnya sebagai sekolah zaman belanda. Memberantas para maling, rampok, dan begal di krebet ponorogo
Alhamdulillah 🤲👍
Akhirnya muncul juga seorang cendikiawan kiyai dari NU yg berani membuat karya ilmiahnya tentang dogma fragmatis gelar habib di Indonesia yg semestinya sudah sejak dulu penelitian ilmiah tersebut di lakukan agar tidak terjadi simpang siur pemahaman oleh masyarakat awam sehingga umat mudah terpecah belah karena oknum yg bergelar habib tapi berprilaku menyimpang dari keteladanan Rosullōh yg di klaim sebagai nenek moyang mereka.
#BravoCokroTV
#SalamTa'dhimKiyaiImad🙏
Bisa juga secara DNA dibuktikan, dengan membandingkan dengan Habib atau Sayyid di Iraq Iran, dll. Jadi tidak mesti dengan penelitian sejarah
Meski begitu NU tetap ta'dhim mengenal habib dan tidak memfiktifkan wali songo yang diantaranya ada habib dan Syarif. Tidak bermaksud su'u dzon, karya ilmiyah ini dimunculkan tepat ada aksi demo para habib, apakah pesanan dari pihak penguasa pemerintah untuk menyerang balik dengan mempolitisasi genetik. Bukankah Allah SWT menciptakan manusia bersuku-suku, berbangsa-bangsa supaya saling mengenal dan itu sesuai dengan kebhinekaan NKRI. Mengapa harus cemas dan mentidak-adakan gelar habib di Indonesia tidak terbukti, lalu Islam masuk ke Nusantara melalui siapa kalau bukan dari para habib dan ulama yang keduanya pewaris nabi dari sanad dzuriat dan keilmuan. Dalam demokrasi boleh-boleh saja mendemo presiden mundur jika terbukti melanggar konstitusi, sebatas tidak merubah negara secara mendasar.
silahkan para ahli genetika kemukakan pendapat tentang pewarisan genetik dari unsur X dan Y seseorang pada keturunan keturunannya,.
@@Cupang_hias457imigran kadrun🐪🐪🐪 bukan rakyat NKRI...imigran kadrun diseluruh dunia kalau sudah ngumpul selalu melawan sistem negara.
@@sangpejuang9859 betul njing
Apakah seseorang keturunan Nabi atau bukan, TIDAK menghilangkan kewajibannya untuk tetap berbuat baik pada sesama. Dan hanya sosok yg memuliakan orang lain yg LAYAK untuk mendapatkan rasa hormat dari sesama manusia.
Org yg mengaku habib/keturunan nabi hrs buktikan kalo mmg mrk benar keturunan nabi jgn menyesatkan umat, dan kalo mmg terbukti mrk jg hrs memberikan teladan yg baik buat seluruh umat islam
@@dewiaryani7302 sepakat banget 😁
Riziq cs ngaku ngaku,bangsat mereka
Habib bahar kalo memang benar keturunan nabi? Tapi mulutnya seperti comberan, setiap kata yg keluar dari mulut nya selalu tidak santun dan dan selalu menghujat orang yg berbeda, nabi Muhammad SAW kan manusia yang penuh cinta kasih dan santun dlm mengeluarkan kata kata
@@chatinidjokowiryono2907 habib brengsek nama nya
Saya salut kepada kiai NU.. dakwah nya sejuk , Ahlak nya bagus , ilmunya juga dalam,Tawaduk nya juga hebat..bicaranya santun.tak pernah mengaku ngaku duriyah Rosulullah....tapi mencerminkan pribadi Rosulullah... ulamak NU benar benar pewaris para nabi... jangan jangan kiai NU inilah benar'benar keturunan rosulullah.yg sejati.,..semoga kiai NU semuanya sehat sehat selalu.... aku slalu ikut kiai NU.
NU garis lurus yang mengaku lurus padahal bengkok, neo khawarij dan budak habaib.
Girindrawardhana dyah Wijayakarana namanya terabadikan di dalam Prasasti Waringin pitu seperti kakaknya yaitu Wijaya Parakrama dyah Samarawijaya Sang Munggwing Jinggan.
Dalam Prasasti Waringin pitu hanya kedua putra Rajasawardhana yaitu Wijaya Parakrama dyah Samarawijaya Sang Munggwing Jinggan dan Girindrawardhana dyah Wijayakarana saja yang tercantum karena sudah besar dan menjadi raja bawahan, sedangkan dalam Pararaton menyebut putra-putra Sang Sinagara berjumlah empat, dalam kidung bawana skar memiliki 5 putra, ini menjelaskan bahwa putra pertama dan kedua saat itu sudah menjadi raja bawahan sedangkan putra ke tiga dan ke empat sang pamungsu belum menjadi raja bawahan pada saat Prabu Kertawijaya ayah Rajasawardhana mengeluarkan Prasasti Waringin pitu tersebut. Pada masa suraprabawa tahun 1476, 5 putra sang sinagara menjadi raja bawahan semua. Artinya kertawijaya memiliki 5 cucu dari Rajasawardhana.
Undang kyai imad dong om, utk podcast, agar masyarakat mendapat informasi yg sepadan
Itulah pentingnya budaya RISET ILMIAH di Indonesia.. ada penelitian terkait literatur teks dan simbol secara kritis (hermeunetika dan semiotika) atau riset sains genetika DNA yg jauh lebih akurat.. komparasi pendekatan riset keduanya bisa menjawab dugaan pertanyaan publik selama ini.. kepercayaan dan pemahaman kita kembalikan kepada diri kita masing2..
th-cam.com/video/g5ut_DPDh_I/w-d-xo.html
Saatnya rakyat Indonesia sadar dan bangkit melawan penjajahan agama yg dilakukan oleh para keturunan imigran yaman yg dahulu didatangkan oleh VOC untuk meredam perjuangan rakyat, ulama walisongo, dan para sultan pribumi Indonesia. Hai budak² kadrun.... SALAM NKRI HARGA MATI.
Akibat terlalu memberikan penghormatan yg sangat berlebihan terhadap habib2. Sehingga melupakan Jasa & peran Para Mbah2 Sunan Walisongo dengan dakwahnya yg bijak serta adiluhung, jauh sebelum kedatangan habaib klan baalawi dari Yaman yg didatangkan kolonial Belanda.
semoga kita mendapat syafaat dari rasullah kelak di hari kiamat dan mencintai keturunannya..aminn,
Budak yaman
Banyak cerita kisah dikalangan ulama NU yg sepuh 2 bisa tau seseorang tersebut keturunan rosullah atau bukan dari karomah kewalian yg Allah berikan .yg masih ragu berarti dia sudah merasa lebih wali dari ulama sepuh NU.atau dia sendiri bukan kiai nu
Hak istimewa itu di berikan oleh Allah pada satu org saja ....
Bukan turunannya ...
Habib ga bisa beri syafaat ...!
Simple nya "buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya "...
Silahkan berkesimpulan ....
Yang Mau membantah silahkan di bantah dengan data ilmiah di bawa Ini:
Keluarkan semua referensi ba'alawi yang menguatkan..! yang selama ini mengklaim paling asli sebagai keturunan nabi Muhammad SAW asli di Nusantara.
Tahun wafat Ubaidillah (yang katanya bin Sayyid Ahmad bin Isa) adalah : 383 H. (ini kunci). Diingat ya, agar tidak gagal paham.
Kalian jangan anggap kami ini tidak membaca banyak literasi. Kami juga tahu kitab-kitab apa saja yang mencatat nama Ubaidillah yang wafat di Sumal Hadramaut.
Tetapi coba bandingkan tahun penulisan kitab tersebut dengan kitab-kitab yang tidak membahas nama Ubaidillah sedikitpun.
Berikut ini daftar kitab rujukan para naqib di hampir seluruh dunia Islam yang tidak membahas nama Ubaidillah (383 H) :
1. Maqatil At-Thalibiyyin, karya Abu Al-Faraj Al-Isfahani (abad 4 H.)
2. Tahdzib Al-Ansab, karya Abu Hasan Al Ubaidili Al-Husaini (abad 4 H.)
3. Al-Majdi Al-Makhtut, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H.)
4. Al-Majdi fi Ansab at-Thalibiyyin, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H.)
5. Nihayatul Ikhtisar, karya As-Sayyid An-Naqib Abu Muhammad Syamsuddin bin Muhammad Al-Athqa. Beliau adalah "Imam An Naqib" (pencatat & pengawas) nasab Keluarga Muhammad Saw. (abad ke 6 H.) Di kitab beliau ini tidak ada nama Ubaidillah bin Sayyid Ahmad.
6. Syajarah Al-Mubarakah, karya Fahrurrozi (abad 6 H.)
7. At-Tadzkirah fi Ansab Al-Muthaharah, karya Ibnu Mahna Al-Ubaidili Al-Husaini (bad 7 H.)
8. Umdah at-Thalib Kubra, karya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H.)
9. Umdah at-Thalib Sughra, katya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H.)
10. Al-Ashili, karya Syarif Shafiuddin Muhammad bin Tajuddin Ibnu Thaqthaqi Al Husaini (abad 8 H.)
11. Sikhakhul Akhbar fi Nasabi Saadah Al-Fatimiyah Al-Akhyar, karya Sayyid Muhammad Sirajuddin bin Abdulloh Al-Qosim bin Muhammad Huzam Ar-Rifa'i (abad 9 H.)
12. Musyajarah Al-Kasyaf, karya Sayyid Jamaluddin Abdulloh bin Abi Al-Barakat Al-Jurjani (abad 10 H.)
Kitab yang menyebut nama Abdullah sebagai anak Ahmad Al-Muhajir. Ingat! Abdullah.... Bukan Ubaidillah.
1. Nafhat Al-Ambariyah fi Ansab Khoir Al-Bariyah, karya Abu Al-Fudhail Al-Kadzimi (abad 10 H.) Kitab ini ditulis kembali dalam khasanah Syekh Abdulloh Zanjani, ulama Syi'ah, di kota Qum Iran. Dalam kitab ini dijelaskan bahwa :
"Pada tahun 611 H, Sayyid Abi Al-Jadid Abdullah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa telah datang di Aden pada zaman pemerintahan Mas'ud bin Tagtakin".
Di atas menerangkan bahwa pada tahun 611 H., Abi Al-Jadid (Abdullah) bin Ahmad Al-Muhajir masih hidup dan sempat bertandang ke Aden. Sedangkan yang di klaim bernama Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir telah meninggal di Sumal Hadramaut pada tahun 383 H. Antara Abdullah dan Ubaidillah ini tidak mungkin sebagai orang yang sama, karena tahun hidupnya berbeda jauh. Juga, kitab di atas tidak bisa menjadi rujukan primer para naqib karena di samping penulisnya adalah kaum Syi'ah, juga ada kerancuan data tahun bagi Abdullah Abi Al-Jadid (hidup 611 H) yang disangka putera Ahmad Al-Muhajir (wafat di era 350 H). Lalu.... anak siapa sebenarnya Abdullah ini...?
Inilah permulaan kitab-kitab abad ke 10 H ke atas yang mencantumkan nama Ubaidillah sebagai anak Ahmad Al-Muhajir:
1. Bahr Al-Ansab, karya Muhammad An-Najafi (abad 10 H.)
Di halaman 52 ada penyebutan tentang silsilah nasab seperti ini: Sayyid Abu bakar bin Hasan bin Abu bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad.
2. Bughyatur Rawi & Ad Dhau'ul Lamik, karya As-Sakhowi (awal abad 10 H.).
Ini memang bukan kitab nasab, sebab beliau adalah ulama muhadditsin, tapi ini adalah kitab yang mencatat sanad keguruan pribadi imam Sakhowi di biografinya yang di kitab "Dhau'ul Lamik juz 5 hal. 59 di biografi no. 220" di halaman ini ada penyebutan nama Ubaidillah bin Ahmad.
3. Al-Mu'jam, karya Ibnu Hajar Al Haitsami (abad 10 H.)
Ini juga bukan kitab nasab. Di sini Ibnu Hajar menyatakan sanad keilmuan di biografi pribadinya yang tersambung ke ......... bin Ubaidillah bin Ahmad bin Isa Ar-Rumi.
4. Tuhfah Al-Azhar, karya Ibnu Syaqdam (abad 11 H.)
Di kitab ini, Ibnu Syaqdam mencatat bahwa putera Ahmad Al-Abh itu ada 3, yaitu:
a. Abdullah
b. Muhammad
c. Ali Zainal Abidin
Disini, Ibnu Syaqdam menghilangkan nama Husein sebagai putra Ahmad, dan menggantinya dengan nama Abdullah (bukan Ubaidillah).
Kitab ini tidak dijadikan rujukan primer bagi para ahli nasab, sebab di samping era penulisannya baru, juga sebab adanya ketidakcocokan nama-nama anak dari Imam Ahmad Al-Muhajir di dalamnya karena pada sumber kitab-kitab yang lebih tua, anak Imam Ahmad itu 3 yaitu : Muhammad, Ali dan Husain.
5. Khulashoh Al-Athar "cetakan Dar Sadir Beirut", karya Al-Muhibbi (abad 12 H.)
Ini juga bukan kitab nasab. Di sini Al-Muhibbi cuma mencatat biografi orang yang membawa silsilah nasab yang tersambung ke nama Ubaidillah bin Ahmad.
6. Tuhfat Al-Muhibbin wa Al-Ansab, karya Abdurrahman Al-Anshari (bad 12 H.)
7. Nubzat Lathifah fi Silsilati nasab Al-Alawi, karya Zainal Abidin bin Alwi Jamalul Lail (abad 13 H.)
8. Ittisal Nasabil Alawiyyin wal Asyraf.., karya Umar bin Salim Al Attas (abad 13 H.)
9. Syamsu Dzahirahn, karya Abdurrahman Muhammad bin Husein Al-Masyhur (Pertengahan abad 13 H.)
Kesimpulannya adalah adanya data baru yang menyatakan Ubaidillah bin Ahmad yang bertentangan dengan data primer lama. Ini tetap akan menimbulkan banyak pertanyaan tentang keabsahan nasab suatu kelompok yang mengklaim sebagai keturunan Ubaidillah bin Ahmad. Apalagi sekarang ditambah beredarnya hasil tes DNA dari Bani Baalawi tersebut yang nyata menyelisihi dari hasil tes DNA para dzuriyah Nabi yang mu'tabar. Kenyataan ini semakin memunculkan dugaan dan keraguan baru tentang "kebenaran nasab mereka (Baalawi) yang tersambung ke ahli bait Nabi" di era modern dan ilmiah seperti saat ini.
Semoga bermanfaat
@@habibali3247 Yang Mau membantah silahkan di bantah dengan data ilmiah di bawa Ini:
Keluarkan semua referensi ba'alawi yang menguatkan..! yang selama ini mengklaim paling asli sebagai keturunan nabi Muhammad SAW asli di Nusantara.
Tahun wafat Ubaidillah (yang katanya bin Sayyid Ahmad bin Isa) adalah : 383 H. (ini kunci). Diingat ya, agar tidak gagal paham.
Kalian jangan anggap kami ini tidak membaca banyak literasi. Kami juga tahu kitab-kitab apa saja yang mencatat nama Ubaidillah yang wafat di Sumal Hadramaut.
Tetapi coba bandingkan tahun penulisan kitab tersebut dengan kitab-kitab yang tidak membahas nama Ubaidillah sedikitpun.
Berikut ini daftar kitab rujukan para naqib di hampir seluruh dunia Islam yang tidak membahas nama Ubaidillah (383 H) :
1. Maqatil At-Thalibiyyin, karya Abu Al-Faraj Al-Isfahani (abad 4 H.)
2. Tahdzib Al-Ansab, karya Abu Hasan Al Ubaidili Al-Husaini (abad 4 H.)
3. Al-Majdi Al-Makhtut, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H.)
4. Al-Majdi fi Ansab at-Thalibiyyin, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H.)
5. Nihayatul Ikhtisar, karya As-Sayyid An-Naqib Abu Muhammad Syamsuddin bin Muhammad Al-Athqa. Beliau adalah "Imam An Naqib" (pencatat & pengawas) nasab Keluarga Muhammad Saw. (abad ke 6 H.) Di kitab beliau ini tidak ada nama Ubaidillah bin Sayyid Ahmad.
6. Syajarah Al-Mubarakah, karya Fahrurrozi (abad 6 H.)
7. At-Tadzkirah fi Ansab Al-Muthaharah, karya Ibnu Mahna Al-Ubaidili Al-Husaini (bad 7 H.)
8. Umdah at-Thalib Kubra, karya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H.)
9. Umdah at-Thalib Sughra, katya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H.)
10. Al-Ashili, karya Syarif Shafiuddin Muhammad bin Tajuddin Ibnu Thaqthaqi Al Husaini (abad 8 H.)
11. Sikhakhul Akhbar fi Nasabi Saadah Al-Fatimiyah Al-Akhyar, karya Sayyid Muhammad Sirajuddin bin Abdulloh Al-Qosim bin Muhammad Huzam Ar-Rifa'i (abad 9 H.)
12. Musyajarah Al-Kasyaf, karya Sayyid Jamaluddin Abdulloh bin Abi Al-Barakat Al-Jurjani (abad 10 H.)
Kitab yang menyebut nama Abdullah sebagai anak Ahmad Al-Muhajir. Ingat! Abdullah.... Bukan Ubaidillah.
1. Nafhat Al-Ambariyah fi Ansab Khoir Al-Bariyah, karya Abu Al-Fudhail Al-Kadzimi (abad 10 H.) Kitab ini ditulis kembali dalam khasanah Syekh Abdulloh Zanjani, ulama Syi'ah, di kota Qum Iran. Dalam kitab ini dijelaskan bahwa :
"Pada tahun 611 H, Sayyid Abi Al-Jadid Abdullah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa telah datang di Aden pada zaman pemerintahan Mas'ud bin Tagtakin".
Di atas menerangkan bahwa pada tahun 611 H., Abi Al-Jadid (Abdullah) bin Ahmad Al-Muhajir masih hidup dan sempat bertandang ke Aden. Sedangkan yang di klaim bernama Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir telah meninggal di Sumal Hadramaut pada tahun 383 H. Antara Abdullah dan Ubaidillah ini tidak mungkin sebagai orang yang sama, karena tahun hidupnya berbeda jauh. Juga, kitab di atas tidak bisa menjadi rujukan primer para naqib karena di samping penulisnya adalah kaum Syi'ah, juga ada kerancuan data tahun bagi Abdullah Abi Al-Jadid (hidup 611 H) yang disangka putera Ahmad Al-Muhajir (wafat di era 350 H). Lalu.... anak siapa sebenarnya Abdullah ini...?
Inilah permulaan kitab-kitab abad ke 10 H ke atas yang mencantumkan nama Ubaidillah sebagai anak Ahmad Al-Muhajir:
1. Bahr Al-Ansab, karya Muhammad An-Najafi (abad 10 H.)
Di halaman 52 ada penyebutan tentang silsilah nasab seperti ini: Sayyid Abu bakar bin Hasan bin Abu bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad.
2. Bughyatur Rawi & Ad Dhau'ul Lamik, karya As-Sakhowi (awal abad 10 H.).
Ini memang bukan kitab nasab, sebab beliau adalah ulama muhadditsin, tapi ini adalah kitab yang mencatat sanad keguruan pribadi imam Sakhowi di biografinya yang di kitab "Dhau'ul Lamik juz 5 hal. 59 di biografi no. 220" di halaman ini ada penyebutan nama Ubaidillah bin Ahmad.
3. Al-Mu'jam, karya Ibnu Hajar Al Haitsami (abad 10 H.)
Ini juga bukan kitab nasab. Di sini Ibnu Hajar menyatakan sanad keilmuan di biografi pribadinya yang tersambung ke ......... bin Ubaidillah bin Ahmad bin Isa Ar-Rumi.
4. Tuhfah Al-Azhar, karya Ibnu Syaqdam (abad 11 H.)
Di kitab ini, Ibnu Syaqdam mencatat bahwa putera Ahmad Al-Abh itu ada 3, yaitu:
a. Abdullah
b. Muhammad
c. Ali Zainal Abidin
Disini, Ibnu Syaqdam menghilangkan nama Husein sebagai putra Ahmad, dan menggantinya dengan nama Abdullah (bukan Ubaidillah).
Kitab ini tidak dijadikan rujukan primer bagi para ahli nasab, sebab di samping era penulisannya baru, juga sebab adanya ketidakcocokan nama-nama anak dari Imam Ahmad Al-Muhajir di dalamnya karena pada sumber kitab-kitab yang lebih tua, anak Imam Ahmad itu 3 yaitu : Muhammad, Ali dan Husain.
5. Khulashoh Al-Athar "cetakan Dar Sadir Beirut", karya Al-Muhibbi (abad 12 H.)
Ini juga bukan kitab nasab. Di sini Al-Muhibbi cuma mencatat biografi orang yang membawa silsilah nasab yang tersambung ke nama Ubaidillah bin Ahmad.
6. Tuhfat Al-Muhibbin wa Al-Ansab, karya Abdurrahman Al-Anshari (bad 12 H.)
7. Nubzat Lathifah fi Silsilati nasab Al-Alawi, karya Zainal Abidin bin Alwi Jamalul Lail (abad 13 H.)
8. Ittisal Nasabil Alawiyyin wal Asyraf.., karya Umar bin Salim Al Attas (abad 13 H.)
9. Syamsu Dzahirahn, karya Abdurrahman Muhammad bin Husein Al-Masyhur (Pertengahan abad 13 H.)
Kesimpulannya adalah adanya data baru yang menyatakan Ubaidillah bin Ahmad yang bertentangan dengan data primer lama. Ini tetap akan menimbulkan banyak pertanyaan tentang keabsahan nasab suatu kelompok yang mengklaim sebagai keturunan Ubaidillah bin Ahmad. Apalagi sekarang ditambah beredarnya hasil tes DNA dari Bani Baalawi tersebut yang nyata menyelisihi dari hasil tes DNA para dzuriyah Nabi yang mu'tabar. Kenyataan ini semakin memunculkan dugaan dan keraguan baru tentang "kebenaran nasab mereka (Baalawi) yang tersambung ke ahli bait Nabi" di era modern dan ilmiah seperti saat ini.
Semoga bermanfaat
Dari dulu saya selalu mempertanyakan ini,dari mana buktinya kalau orang2 itu terbukti 100% secara resmi dan ilmiah mereka keturunan Rasul langsung?? Selain hanya klaim mengklaim pepesan kosong. Kemudian seandainya pun betul bisa dibuktikan dan terbukti secara ilmiah ada yang keturunan Rasul,so what? Apa kemudian lantas dia siapapun itu menjadi manusia special? Manusia yang beda dengan manusia lain? Apa kemudian dia otomatis akan jadi oranh hebat yang tinggi ilmu agamanya,iman nya? BELUM TENTU! bisa saja dia justru orangnya konyol,mungkin jarang sholat,dll. Karena menjadi keturunan siapapun tidak akan menjamin diri mu jadi bagaimana dan jadi apa
Iy kaya si jijik hadeey gak banget de ,lebih suka sm para kyaii
Se7
mereka cuma ngaku ngaku yang ujung unjungnya cuma cari duit. mereka pandai menipu. kalau keturunan nabi dia akan menolak patuh ke mafia dan koruptor. gak seperti yang sekarang di kerangkeng yang pada penjilat bohir koruptor.
mereka gila demo demi bohir mereka.
@@adicom perasaan gw yg banyak koruptor itu dari kaum mata sipit dan pribumi asli dan gk ada habib yg nipu dan koruptor bong cebong
Ibnu Al-Arabi berkata:
فَلَا تَعْدِلُ بأهل الْبَيْتِ خَلْقَا • فَأهلُ الْبَيْتِ هُمْ أَهلُ السِّيَادَة
Kamu tidak bisa menandingi dzat Ahlul-Bait, mereka adalah orang-orang yang mulia.
فبغضهم من الانسان خُسْر • حقيقيٌّ وحبهم عبادَة
Membenci mereka adalah kerugian yang nyata dan mencintai mereka adalah sebuah ibadah.
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 💚
Keturunan dari beberapa Walisongo yang Jelas jelas para Sayyid ( "dzuriyah RosulALLOH" ) datang lebih Awal di Nusantara saja tidak Pernah menyebut diri mereka "Habib" .....
Tapi warga NU sudah biasa menghargai para Sayyid ....
Mungkin karena Warga NU khususnya biasa menghargai dan mengUtamakan Sayyid .... maka ada beberapa Kelompok keluarga keturunan Arab juga menyebut diri mereka ( "HABIB" ) Keturunan RosulALLOH SAW juga ....
Warga NU orang Jawa di Ajarkan orang tua Mereka untuk berKhusnudzon / Prasongko Sae / berprasangka Baik pada setiap Orang dengan selalu berpegang " Becik ketitik Olo ketoro "
waALLOHU a'lamu bisshowaab .....
sejarah yg sesuai fakta dan ilmiah, bukan sejarah mitologis yg tidak logis dan membuat bingung ....... tks banyak mas Syafiq, cendekiawan yg mumpuni yg dimiliki Indonesia beserta Kiyai al-Bantani yg berani meneliti hal yg sensitif
Syiah
😂😂😂prettt
Loh bukannya yg tidak mengakui habaib itu Wahabi?? Berarti yg dikatakan Wahabi benar donk, hayo ngaku
th-cam.com/video/g5ut_DPDh_I/w-d-xo.html
wkwkwkwk.....
Ketika simbol2 agama dimuliakan/dikultuskan kita telah terdistorsi pada makna sesungguhnya dari agama itu sendiri,dan kita telah terjebak didalam lingkaran itu...
Setuju.. 👍
Betul harus bisa dibuktikan secara ilmiah
Terbukti sekalipun, mereka tidak berhak menjajah orang indonesia dengan muatan agama. Apa bedanya dengan Penjajah Belanda?
Pake air onta bs terbukti kturunan 🐪🐪🤣🤣🤣
Kalau orang arab ke indonesia untuk kawin kontrak kayaknya banyak
Kode DNA Al Hasanain udah ada tuh
Setau saya habib yg bener2 habib 100% mayoritas di IRAN dan di IRAQ.....klo di negara2 lain saya msh ragu apalagi di indonesia
Selamat berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat !
Hidup Pancasila dan UUD NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DAN BHINNEKA TUNGGAL IKA !
Yg paling penting PRIBUMI ISLAM itu jangan jadi PEMUJA MANUSIA karena NASABNYA. Jangan jadi bangsa yg rendah diri. Manusia hanya boleh menjadi PEMUJA “ALLAH” semata bukan pemuja sesama manusia.
Senang sekali saya, pak Syafiq. Semakin masyarakat menggunakan akal sehat dan berperilaku ilmiah negara semakin maju. Salut, Cokro tv yg tetap mendidik anak2 bangsa utk berpikir ilmiah dan menggunakan akal sehat daripada kebanyakan berpikir dogmatis.
Bro @Stazis, tapi ada juga segelintir machluk yg otak dan akalnya nggak nyampe jangan kan menonton lihat pun sudah kelojotan.
@@dennyesthea4082 bener banget bang ..penampilanya kurang banget, ngga menarik
Coba lacak ulang karya al-Raziy tsb apakah dia menyebut al-Muhajir ? Dia sebut Ahmad al-abah (احمد الأبح) dan nama tsb bukan Ahmad al-Muhajir. Seperti rujukan yg lebih dahulu yaitu مجدي في أنساب الطالبين disitu disebut Ahmad al-Muhajir berbeda dgn Ahmad al-Abah tsb yg katanya dala الشجرة المباركة karya Raziy ??? (Agak ragu kalau ini karya Razi, dan ada 5 hujjah terkait ini). Dalam karya al-Umariy al-Alawiy tsb disebut Ahmad al-Abah wafat di Bagdad... Yang disayangkan orang sekelas pak Syafiq kok nyebut itu sebuah penelitian dari Gus dimaksud padahal diskusi itu sDH lama di internet sejak beberapa tahun silam (antara 2008-2016).... Matur nuwun
@@Pemerhati_Hadis_Sejarah mantab beb!
👍😊
Sangat bagus sejarah memang harus di ungkap sejelas jelasnya
Mantaff .... Se7
Adalah HABIB di kalangan Muhammadiyah?? Siapa saja ? Kalau gak ada...kok gitu ya?
Betul.. termasuk sejarah fitnah wahabi biar wawasan mansyarakat global terbuka secara ilmiah pula
@@budiyono4021 buaanyakk bahkan pendiri muhammaddiah habib😀...
Salut dan semakin mencerahkan dan semakin meyakinkan....kenapa para oknum-oknum yang selalu mengaku sebagai Habib...kok sifat dan tindak-tanduknya sangat jauh dari perilaku Rasulullah. Dan sangat tidak mungkin keturunan Rasullullah kok bahasa dan tindakannya mengarah ke provokator dan mengadu domba umat
Udah biasa dari negeri yaman Selatan
@@hajimonako3205 wah..ente pasti jarang solat, jarang ngaji nih.. nama doang Haji, tapi perilaku kayak orang ga haji.. btw kalo nanti naek haji, solatnya jangan pake bahasa arab yah, entu bahasa yang dipake sama orang Yaman Selatan soalnya
@@radical85able jangan menghakimi tanpa keadilan karna hukuman dari Allah sangat berat ,dirimu itu HAMBA bukan tuhan yang menghakimi sekehendak hati
@@bayucollin3303 yeeeee Ubay,,, harusnya kalimat itu bukan ke gua dong oncom 🤪
Bansa ini sudah tidak butuh habaib . Kalau masih mengaku habib usir ganyang dari negri ini
Sy kasihan sama orang2 yg dihatinya ada kebencian ke dzurriyah nabi ... Pelajari ilmu agama dengan benar ..
Guru Sekumpul pernah berkata bahwa kalo habib yg baik dan alim hormati tp bila habib itu tdk baik dan jahat jgn hormati bahkan jauhi.
Benar alias bujur sampeyan
Bukan seperti, saya dengar video beliau. Kalau ada habaib yang salah diingatkan. Beliau sangat menghormati keturunan Rasulullah
Pribumi rapatkan barisan bumi pertiwi sebentar lagi memanggilmu
SIAP👍💪💪🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨
Mari kita doakan semoga Anis Baswedan menjadi pemimpin Indonesia berikutnya dan semoga Ade Armando bertaubat dan td digebukin dan ditelanjangi lagi
@@pribumiasli8864 NEGARA INI BEBAS DAN MERDEKA KARENA ADA TERIAKAN KATA DAN KALIMAT ARAB..YH MEMBAKAR SEMANGAT PARA PEJUANG YG RELA.MATI. KWKWKWKWKWKWKWKWKW
Dasar budak Arab .... TKW kita banyak yg diperkosa arab ? Katanya budak/ babu halal diperkosa majikan arabnya
@@adrilgundul3258 KWKWKWKW..SALAH SENDIRI KENAPA.JADI BUDAK. BUKAN DAH DIBUKA 100JT LAPANGAN KERJA. KOK MASIH BELA BELAIN JADI BUDAK DINEGARA ARAB. APA.GAJIH BUDAK LEBIH MANUSIAWI DISANA DARI PADA DINEGERI SENDIRI.. KWKWKWKWKWKWK
Masyarakat NKRI minta tolong kepada siapa pun
Yg bertanggung jawab tentang oknum yg mengaku keturunan Nab
Muhammad Saw sehingga
Kebenaran dan kebohongan akan jelas
Adanya .
Bongkar semuanya... Bongkar saja... Karena logika mudah. pastinya orang mulia dan bijaksana akan melahirkan penerus orang mulia dan bijaksana....
Bahkan Ali bin Abi Thalib RA pum berkata :
"Kekasihku adalah orang yang dekat dengan ajaranku meskipun JAUH hubungannya dengan nasabku, MUSUH BESARKU adalah orang yang jauh dari ajaranku meski DEKAT nasabnya denganku".
Di masa kini,gelar Habib mendatangkan sifat takabur
bukan sekadar takabutr tapi dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau golongan,,,
Satu lagi cuan banyak 😁😁😁
Diindonesia kalau ada orang timur tengah ( Yaman) yg mengaku habib langsung disanjung sanjung oleh orang pribumi pdhl kalau ditelusuri bkn orang Arab karena orang arab kbnyakan udh kaya mereka g ingin membuat kacaunya negeri ini, melainkan keturunan Yaman karena negerinya miskin jd dgn modal sourban dan ayat-ayat mereka mudah sekali mencari pengikut untuk dijadikan kelompoknya guna bertujuan ingin menjadikan negara Islam di Indonesia salam NKRI 🇮🇩🇮🇩
Habib yg santun Dan tdk takabur di Indonesia cuma ada satu.
professor Habibi.
@@gendroyana5120 bener banget , Habibie artinya laki2 yg pandai,dicintai dan disayangi .
Begitu cintanya umat islam pada nabinya.....begotu juga nabi lebih cinta pd umatnya....sehingga kalau ada keturunan nabi....umat islam tidak mungkin tidak mencintainya.....pd umumnya umat islam tidak tau persis jalur silsilahnya ....
PENCERAHAN yang sangat bermanfaat,menambah wawasan supaya bijak dan waras untuk mengetahui sejarah para HABIB
sehat selalu mas syafiq cokrotv 👍
para kadrunista awas demo 🇮🇩🇮🇩
Test DNA aja mereka semua
Salam waras luuuur...
🤲🇮🇩🇮🇩🇮🇩❤️ Bhinneka Tunggal Ika
wlo berbeda-beda kita tetap satu jua Merdeka
Kadroen sOmplak uthege 🤣🤣🤣
@@dickyanto S7masbroo nanti hasilnya positif hamil 🤣🤣🤣jadi ngabib ala semit dan imam ngesek ngesek 🙊🙊✊✊🇮🇩🇮🇩
@@supriyanto639 Selalu waras masbrooooooo ✊😀yang somplak bene kadrunista ae selawase ora sah waras 😀✊✊🇮🇩🇮🇩
@@nany8648 nuwun ngapunten.... Tante mbok ampun kejem le ngendika...
Hehehe.....
Rata2 habib di berada pada generasi 37 sd 39.Dengan rentang 1400 th dari nabi muhamad sampai skrng seharusnya mereka berada generasi 52 ke atas dgn asumsi usia rata2 menikah di umur 25 th.Kedua, tes dna njawa shihab yg dianggap masih keturunan habib menunjukkan 50% dari asia selatan atau india dan hanya 2% dari timur tengah.Jadi sangat kecil peluangnya.Makanya mungkin masuk akal penelitian kyai tsb.
Sudah waktunya para jawa/pribumi keluar dari kurungan Subakir dan anak Turunan yg saat ini ngaku2 Habib. Mereka akan di adili oleh penjaga pulau jawa. Keturunan Nabi bukan Nabi, jng mau di takut takuti dan di janjikan surga, sebab mereka sendiri juga blm tau, percaya diri kita masing2 ,latian kembali ke hati kita masing2. Ayo bangkitlah jawaku, panutanmu sudah muncul, lawan itu orang yg ngaku2 keturunan Nabi, tapi gaya hidupnya mengumbar Nafsu duniawi. Di rasa, dipikir, diteliti dengan benar, jng jadi manusia buta hati dan pikiran. Kembalilah ke bumi Nusantaramu. 🙏🙏🙏Rahayu salam jawa dwipa
Luar biasa cendikiawan NU ini yang berani melakukan kajian ilmiah.
th-cam.com/video/rZv--U1bq5Q/w-d-xo.html ini udah dilakukan oleh orang yang lebih alim dari elo-gua dan beliau bukan habib
Saya bangga habaib yg adem cara dakwah nya, bukan habaib yg provokator. Nabi Nuh punya anak kan 'an
Mindset yg perlu kita tanamkan adalah menilai orang/manusia dari sikapnya perilakunya , bukan krn dia anak siapa atau keturunan siapa
bedakan bang UMAT SAMA KETURUNAN UMAT ADALAH PENGIKUT MENGIKUTI AJARAN YANG DI ANUT KETURUNAN ADLAH GARIS DARAH YANG SAMA PAHAMKAN BANG
Menurut saya yang penting perilaku seorang habib tergantung dari tokoh yang mengaku keturunan Rasulullah Muhammad SAW. Menurut Al Qur'an dan Al Hadist, mulia atau hina-nya seseorang itu tergantung daripada ketakwaan kepada Allah SWT. Nah untuk itu mengukur ketakwaan seseorang, kita sebagai umat Islam tentu merujuk kepada Rasulullah Muhammad SAW karena beliau uswatun hasanah.
Setuju kita selaku muslim/ muslimat memang harus mengikuti / mencintai Rosulullah SAW , krn Rosulullah akhlaknya adalah Al Qur'an ( Al Qur'an berjalan) ,dan unt keturunan Rosull atau ulama kita ikuti juga tapi kita lihat akhlaknya . Krn diakherat kita bertanggung jawab atas diri kita sendiri,hanya Rosulullah yg bisa memberi safaat. Jadi sbg muslim/ muslimat jangan terlalu mendewakan habaib2 yg mereka masih manusia biasa.
Semoga Allah memberi hidayah kepada orang yang membenci dzuriyat Rasulullah 🤲🙏
"Habib" itu panggilan untuk keturunan Rasulullah yg teruji ilmu dan ahlaknya, serta jelas kontribusi nya jelas di masyarakat.
Penelitian yang luar biasa...
Perlu diimbangi dengan penelitian DNA para Sayyid/ Habib di seluruh dunia.
@@hamidsolo2 th-cam.com/video/rZv--U1bq5Q/w-d-xo.html nih dijawab sama orang yang lebih alim & ngerti agama dari elo dan gua.. Dan beliau bukan habib
@@hamidsolo2
Secara Ilmu BIOLOGI saja sudah tidak mungkin... penyetor kromosom Y pada semua keturunan laki2 adalah Ali. ra, bukan Rasulullah. saw. Rasulullah. saw hanya menyumbang kromosom X bagi Fatimah dan kromosom X ini belum tentu diteruskan kepada anak laki2nya, karena 2 kromosom X Fatimah salah satunya adalah milik ibu nya. Seandainya pun kromosom X Rasulullah yang ada pada Fatimah diteruskan pada Hasan dan Husein maka anak laki2 mereka PASTI tidak membawa kromosom X Rasulullah tersebut, karena penyumbang kromosom X anak laki2 mereka berasal dari istri2 Hasan dan Husein. Maka PUTUSLAH Nasab Rasulullah bagi SEMUA keturunan laki2 Hasan dan Husein, yang diteruskan tinggal kromosom Y yang berasal dari Ali. ra hingga sekarang, bukan kromosom Y Rasulullah . saw. Sebelum ilmu Biologi berkata demikian Yahudi dan Islam sudah menerapkan jalur nasab ini pada laki2.
Tak bersanat ilmunya cuma katanya
@@fauzulazim2993 Situ ahli biologi atau ahli copy paste? baca link gua dikoment ini yah... keliatan banget lo cuman copy paste doang
Meneliti kenenaran sejarah adalah upaya yg tdk berbatas waktu.... smg menemukan kebenaran shg bermanfaat bagi generasi muda🙏👍
Kyai imaddudin usman albantani mengeluarkan fatwa dengan berdasarkan fakta yang nyata tes dna dan manuskrip manuskrip kajian kitab kitab para ulama ahli sunnah..... Beliau mengatakan tanpa mencaci maki....... Justru dari kalangan para habaib atas nama robitoh alawiyah maktab adaimi dan naqobah asyrof alkubro sangat sering menyebarkan fitnah....... ada orang mengatasnamakan diri nya habib sayyid tapi tidak ada data silsilah nasab nya di robitoh alawiyah maktab adaimi dan naqobah asyrof alkubro disebarkan kemana mana habib palsu sayyid palsu bahkan di keroyok dipukuli itu yang di lakukan oleh semua para habaib atas nama robitoh alawiyah maktab adaimi dan naqobah asyrof alkubro.........
Tapi beda dengan kyai imaddudin usman albantani dengan ilmiah dan tes dna beliau kyai imaddudin usman albantani sangat sopan dan ilmiah....... Sampai saat ini belum ada yang berani menerima tantangan dari para habaib atas nama robitoh alawiyah maktab adaimi dan naqobah asyrof alkubro...... Para habaib atas nama robitoh alawiyah maktab adaimi dan naqobah asyrof alkubro berani nya cuma kepada orang yang lemah gak punya kekuatan....... Gak malu ngaku keturunan nabi Muhammad tapi pengecut
Semenjak ratusan tahun yang lalu ribuan kiayi nusantara yang luas wawasan ilmunya dan terkenal cerdas tau betul satu per satu leluhur para habaib di nusantara. Mereka Para Kiayi ini menguasai banyak kitab-kitab sejarah. Mereka ini adalah orang-orang yang jujur dan tegas dalam hal kebenaran. Tapi tidak ada satupun dari mereka yang mengingkari para habaib. Bahkan mereka secara terang-terangan mengajarkan untuk mencintai para zuriyah Rasulullah. Memang dari masa ke masa akan ada orang-orang jahil Nashibi, mereka adalah pembenci zuriyah Rasulullah.
Yosep Priyangga Mukti Ponorogo hanya dijajah belanda 106 tahun saja bukan 350 tahun dijajah
ahlak dan perbuatan baik adalah kebanggaan diri sendiri,jadilah teladan, BRAVO NKRI ✊😁
Pribumi kita kalau mendengar kata habib langsung hilang Akal jadi yg berwajah Arab & mengaku habib mereka langsung percaya tanpa melihat ahklak mereka yg maaf kadang2 gk berahklak
Tepat, bahkan kalau di sahkan jadi Tuhan ,Dia akan sembah,maaf di sini saya contohkan Bahar Smit dll,dia sangat tidak pas dengan gelar habib.
Bahkan mirip kelakuan iblis.
@@usmanudinbaru1828 saya yakin 1000% org2 yg kau sebut ini bukan habib
Betul sekali🔂🔂🔂🔂
Oknum² Habib² yang mengaku ada di Indonesia harus Membuktikan kalau benar Keturunan Rosullulah...
Harus ada Bukti...secara Ilmiah dan DNA
Pengakuan dari Negaranya Berasal
Saya menghormati seseorang karena ahklaknya bukan gelar ataupun garis keturunan..Dogma dan doktrin yg berlangsung ratusan tahun memuja muji leluhur asing telah melupakan leluhur bangsa sendiri..dan memang tujuan orang asing adalah mengubur budaya adat,leluhur,budaya spiritual agar kita kehilangan jati diri sebuah bangsa..Leluhur kita pernah menjadi kekuatan yg besar Majapahit Sriwijaya tanpa pengaruh dogma dan doktrin bangsa gurun...
Benar sekali
Salute 👍
Betul sekali bro
Majapahit Sriwijaya/kerajaan2 Budha Hindu di Indonesia dlu juga dari India dodol,pengaruh bangsa asing
Cokto tv mohon undang kyai imadudin ustman
Di test DNA saja mereka semua. Kan masih ada potongan rambut Rasulullah SAW. Akan terbukti mereka benar apa tidaknya keturunan Junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW.
Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Ustadz Mg2 Manfaat Maslahat Barokah Fiddini Waddun Ya Wal Akhiroh Aamiin 🤲
Anak mewarisi 90% sifat2 ortu, cucu mewarisi 70% sifat kakek, cicit mewarisi 50% sifat buyut, canggah mewarisi 30% sifat moyangnya dan seterusnya. Kalau keturunan 20 atau 25 berapa persen sifat yang diwarisi? Semakin jauh keturunan semakin tipis sifat2 yang diwarisi. Walaupun keturunan kalau tidak belajar standar saja.
betul.. apalg ini diambil dari garis ibu.. sungguh ini tidak akan mewarisi sifat2 genetis dari nabi muhammad... pertanyaan soal kehabiban ini sungguh menggangu dari saya muda.. terlebih isaat msh SMA dulu belajar ilmu biologi soal genetika atau garis keturunan... garis keturunan aman apabila dari jalur ayah.. tapi kalo dari jalur ibu... hancur.. setelah 3 generasi auto hilang...
Kalau menurut hitungan ente, sdh (-) 1000%? 😀😀😀😀😀
Anda benar..
Cebong kok ga buat video yutube tentang banjir Jakarta lagi sih, padahal di wilayah Jakarta sekarang di mana2 banjir...
Betul bro😎😎😎😎
Apa sih pentingnya gelar Habib? Apa sih pentingnya garis keturunan dari Muhammad? Toh kalian juga hidup di dunia, sama2 harus berjuang demi kehidupan.
Apa pentingnya??
Sebenar nya para kiyai udah menggetahui sejak dulu tapi takut menyampekan ke benaran itu hanya pk yai imanudin yang berani menyampekan kebenaran ini
Akhirnya ada yang berani membuka "kebohongan2" yg sdh santer menjadi pembicaraan saat msih di pondok dulu..insya allah jadi pembuka ilmu pengetahuan umat muslim di indonesia yg masih kolot,percaya yg namamya "katanya
"...
Termasuk habib lutfih bin yahya ya
@@nofanfirnanda8737 jangan seperti itu, itu ada kata yg ketinggalan mungkin "diluar NU & diluar KERABAT" 😅
PADA MULANYA MASYARAKAT INDONESIA DICEKOKI HARUS PERCAYA PENUH PD ULAMA. ITU INTI MASALAHNYA. MEREKA PARA HABIB2 PALSU INI TAY PERSIS MASYARAKAT INDONESIA CINTA AKAN NABINYA NAHH PARA PENJAHAT INI GUNAKAN ITU UTK KEPENTINGAN MEREKA BAIK KEPENTINGAN PENGAKUAN, MATERU, KEPEMIMPINAN DAN OTORITAS
Saya GK yakin yg keras suka maki2 itu keturunan nabi....GK mungkin keturunan rosul mempermalukan kakek nenek nya dia cuma main klaim
Ternyata yai Imad mengarang banyak kitab👍👍👍👍👍
Tahun wafat Ubaidillah (yang katanya bin Sayyid Ahmad bin Isa) adalah : 383 H. (ini kunci). Diingat ya, agar tidak gagal paham.
Kalian jangan anggap kami ini tidak membaca banyak literasi. Kami juga tahu kitab-kitab apa saja yang mencatat nama Ubaidillah yang wafat di Sumal Hadramaut.
Tetapi coba bandingkan tahun penulisan kitab tersebut dengan kitab-kitab yang tidak membahas nama Ubaidillah sedikitpun.
Berikut ini daftar kitab rujukan para naqib di hampir seluruh dunia Islam yang tidak membahas nama Ubaidillah (383 H) :
1. Maqatil At-Thalibiyyin, karya Abu Al-Faraj Al-Isfahani (abad 4 H.)
2. Tahdzib Al-Ansab, karya Abu Hasan Al Ubaidili Al-Husaini (abad 4 H.)
3. Al-Majdi Al-Makhtut, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H.)
4. Al-Majdi fi Ansab at-Thalibiyyin, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H.)
5. Nihayatul Ikhtisar, karya As-Sayyid An-Naqib Abu Muhammad Syamsuddin bin Muhammad Al-Athqa. Beliau adalah "Imam An Naqib" (pencatat & pengawas) nasab Keluarga Muhammad Saw. (abad ke 6 H.) Di kitab beliau ini tidak ada nama Ubaidillah bin Sayyid Ahmad.
6. Syajarah Al-Mubarakah, karya Fahrurrozi (abad 6 H.)
7. At-Tadzkirah fi Ansab Al-Muthaharah, karya Ibnu Mahna Al-Ubaidili Al-Husaini (bad 7 H.)
8. Umdah at-Thalib Kubra, karya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H.)
9. Umdah at-Thalib Sughra, katya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H.)
10. Al-Ashili, karya Syarif Shafiuddin Muhammad bin Tajuddin Ibnu Thaqthaqi Al Husaini (abad 8 H.)
11. Sikhakhul Akhbar fi Nasabi Saadah Al-Fatimiyah Al-Akhyar, karya Sayyid Muhammad Sirajuddin bin Abdulloh Al-Qosim bin Muhammad Huzam Ar-Rifa'i (abad 9 H.)
12. Musyajarah Al-Kasyaf, karya Sayyid Jamaluddin Abdulloh bin Abi Al-Barakat Al-Jurjani (abad 10 H.)
Kitab yang menyebut nama Abdullah sebagai anak Ahmad Al-Muhajir. Ingat! Abdullah.... Bukan Ubaidillah.
1. Nafhat Al-Ambariyah fi Ansab Khoir Al-Bariyah, karya Abu Al-Fudhail Al-Kadzimi (abad 10 H.) Kitab ini ditulis kembali dalam khasanah Syekh Abdulloh Zanjani, ulama Syi'ah, di kota Qum Iran. Dalam kitab ini dijelaskan bahwa :
"Pada tahun 611 H, Sayyid Abi Al-Jadid Abdullah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa telah datang di Aden pada zaman pemerintahan Mas'ud bin Tagtakin".
Di atas menerangkan bahwa pada tahun 611 H., Abi Al-Jadid (Abdullah) bin Ahmad Al-Muhajir masih hidup dan sempat bertandang ke Aden. Sedangkan yang di klaim bernama Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir telah meninggal di Sumal Hadramaut pada tahun 383 H. Antara Abdullah dan Ubaidillah ini tidak mungkin sebagai orang yang sama, karena tahun hidupnya berbeda jauh. Juga, kitab di atas tidak bisa menjadi rujukan primer para naqib karena di samping penulisnya adalah kaum Syi'ah, juga ada kerancuan data tahun bagi Abdullah Abi Al-Jadid (hidup 611 H) yang disangka putera Ahmad Al-Muhajir (wafat di era 350 H). Lalu.... anak siapa sebenarnya Abdullah ini...?
Inilah permulaan kitab-kitab abad ke 10 H ke atas yang mencantumkan nama Ubaidillah sebagai anak Ahmad Al-Muhajir:
1. Bahr Al-Ansab, karya Muhammad An-Najafi (abad 10 H.)
Di halaman 52 ada penyebutan tentang silsilah nasab seperti ini: Sayyid Abu bakar bin Hasan bin Abu bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad.
2. Bughyatur Rawi & Ad Dhau'ul Lamik, karya As-Sakhowi (awal abad 10 H.).
Ini memang bukan kitab nasab, sebab beliau adalah ulama muhadditsin, tapi ini adalah kitab yang mencatat sanad keguruan pribadi imam Sakhowi di biografinya yang di kitab "Dhau'ul Lamik juz 5 hal. 59 di biografi no. 220" di halaman ini ada penyebutan nama Ubaidillah bin Ahmad.
3. Al-Mu'jam, karya Ibnu Hajar Al Haitsami (abad 10 H.)
Ini juga bukan kitab nasab. Di sini Ibnu Hajar menyatakan sanad keilmuan di biografi pribadinya yang tersambung ke ......... bin Ubaidillah bin Ahmad bin Isa Ar-Rumi.
4. Tuhfah Al-Azhar, karya Ibnu Syaqdam (abad 11 H.)
Di kitab ini, Ibnu Syaqdam mencatat bahwa putera Ahmad Al-Abh itu ada 3, yaitu:
a. Abdullah
b. Muhammad
c. Ali Zainal Abidin
Disini, Ibnu Syaqdam menghilangkan nama Husein sebagai putra Ahmad, dan menggantinya dengan nama Abdullah (bukan Ubaidillah).
Kitab ini tidak dijadikan rujukan primer bagi para ahli nasab, sebab di samping era penulisannya baru, juga sebab adanya ketidakcocokan nama-nama anak dari Imam Ahmad Al-Muhajir di dalamnya karena pada sumber kitab-kitab yang lebih tua, anak Imam Ahmad itu 3 yaitu : Muhammad, Ali dan Husain.
5. Khulashoh Al-Athar "cetakan Dar Sadir Beirut", karya Al-Muhibbi (abad 12 H.)
Ini juga bukan kitab nasab. Di sini Al-Muhibbi cuma mencatat biografi orang yang membawa silsilah nasab yang tersambung ke nama Ubaidillah bin Ahmad.
6. Tuhfat Al-Muhibbin wa Al-Ansab, karya Abdurrahman Al-Anshari (bad 12 H.)
7. Nubzat Lathifah fi Silsilati nasab Al-Alawi, karya Zainal Abidin bin Alwi Jamalul Lail (abad 13 H.)
8. Ittisal Nasabil Alawiyyin wal Asyraf.., karya Umar bin Salim Al Attas (abad 13 H.)
9. Syamsu Dzahirahn, karya Abdurrahman Muhammad bin Husein Al-Masyhur (Pertengahan abad 13 H.)
Kesimpulannya adalah adanya data baru yang menyatakan Ubaidillah bin Ahmad yang bertentangan dengan data primer lama. Ini tetap akan menimbulkan banyak pertanyaan tentang keabsahan nasab suatu kelompok yang mengklaim sebagai keturunan Ubaidillah bin Ahmad. Apalagi sekarang ditambah beredarnya hasil tes DNA dari Bani Baalawi tersebut yang nyata menyelisihi dari hasil tes DNA para dzuriyah Nabi yang mu'tabar. Kenyataan ini semakin memunculkan dugaan dan keraguan baru tentang "kebenaran nasab mereka (Baalawi) yang tersambung ke ahli bait Nabi" di era modern dan ilmiah seperti saat ini.
Semoga bermanfaat 🙏
Syukron bang infonya... Insya Allah bermanfaat... Aamiin.... Bravo NKRI..!!
Ketyrunan Nabi.
Keturunan Biksu
Keturunan Dewa
Yang penting jiwanya harus saling cinta damai dan saling mengasihi
Aneh sih sebenernya.., yg jadi pertanyaan knp di Indonesia sangat banyak yg ngaku Habib.., apakah mungkin Krn jaman dulu itu setiap imigran dr timur tengah jualannya ya gtu, biar bisa makan n hidup di Indonesia...
alasan utama..ya karena di sini masih banyak yang bisa dikibuli..
bisa jadi. apalagi kalau mereka sebenarnya adalah kelompok khawarij yang sengaja merusak sebuah negeri. kayak yang sedang terjadi di timur tengah dulu maupun sekarang
Di Arab Saudi sndiri gelar Habib gk dikenal dan gk diakui, Habib hanya ada di Indonesia.... Itulh sebabnya knp HRS gk krasan diSaudi waktu ngungsi di sana dulu dia hanya dihormati klo di Indonesia , mngkin benar jga krn dsini gampang dikibuli ....🤦🤦🤦
Benar bangsa kita gampang ditipu
@@budhiewechhh98 mereka asal Arab yaman Selatan atau Hadramaut bukan saudi Arabia
Semua dapat tercermin dari akhlak dan perilaku mereka... Kl keturunan Rasulullah pasti akhlak nya baik.. kl keturunan abu Jahal... Jelas dapat dilihat dr akhlak nya... Namun yg terekspos di media justru mereka yg keturunan abu Jahal...😂😂🙏
PALAGI KETURUNAN BIZZER CEBONG. AMIT AMIT DAH.
@@ochawagimin7082 rizieq keturunan babi ngepet
mereka kelompok khawarij pasukannya dajjal
Terimakasih Gus , anda telah meluruskan sejarah . semoga
Gus imannudin selalu dlm lindunganNya
Di akhir zaman ..umat di jauhkan dari ulama sudah terjadi ..dan akan mucul lagi gologan yang meragukan keturunan rasulullah....walaupun kiayi imat seorang kiayi..tapi ini lah bukti akhir zaman...
Sulthan al -Auliya syaikh Abdul Qodir Jaelani jg diragukan dzuriahnya oleh orang2 dijamannya... tapi kok gak kiamat saat itu... gak usah lebay
Salah satu ciri ciri pasukan dajjal adalah tidak mengakui adanya dzurriyah Rosulullah....
ini tesis bukan sebuah Kajian karya ilmiah, jadi wajar aja berpendapat.. kyai tersebut masih "BERPENDAPAT" bahwa sulit mendapatkan riwayat atas keturunan dari imam Ali Uraidhi... yang jadi maslah sudahkah beliau kyai tersebut Meniliti langsung ke negara yang didalamnya terdapat Kuburan dari keturunan Imam Ali uraidi tersebut.. karena jika merujuk kenegara Yaman Kuburan dari keturunan Imam Ali Uraidi terjaga dengan sangat kuat, bahkan sering kali diadakan Khol untuk menjaga di-integrasi / dis-Informasi tentang keberadaan keturunan dari Nabi Muhammad. yang menjadi Maslah Utama Kyai tersebut adalah Adakah Dia juag meragukan Seluruh WALI SONGO sebagai keturunan Nabi??? Nasabnya Hampir sama dengan nasab2 para habaib yang ada di Indonesia dari jalur buyut2
Ini kyai Muda sarat haus akan keilmuan, bagus untuk dikembangkan, Krena kalau memang sampai kepada kyai tersebut bahwa nasab2 habaib yang ada di indonesia adalah benar adanya, beliau pasti akan mempublikasikan juga, dan akan memperkuat kebenaran tentang keberadaan keturunan rasulullah... PR kyai muda tersebut mungkin kurangnya jalan2 ke YAMAN.
ADakah juga pengakuan dari Negara Asalnya, yang katanya Hijrah dari Iraq ke Hadramaut. Alangkah baiknya dilakukan penelitian. Dan perlu dilakukan penelitian tidak hanya d Hadramaut, tetapi juga catatan2 dari Iraq sebagai negara asalnya
Semoga banyak anak bangsa yang kembali ke ajaran spiritual lokal untuk mengenal Tuhan.
@@Jhhhhh-g2x ajaran yang mengajarkan tata krama, kenali ajaran luhur bangsa sendiri, sembah batu dan pohon indoktrinasi bangsa lain untuk mendiskreditkan ajaran lokal
Agnostik tho bahasa moderenne...
@@Jhhhhh-g2x th-cam.com/video/az1DIlYgI5Y/w-d-xo.html
@@wedangstudio6354 Ya bro,
Justru yg beneran Bertuhan Itu orang" yg masih menganut ajaran lokal, seperti sunda wiwitan & kejawen,
Kalo agama" inport itu mereka gk menyembah Tuhan ..Tapi menyembah ego nya sendiri,
@@Jhhhhh-g2x yg sembah. batu ya kamu skrg ini, bkn nenek moyangmu tong,
Kenapa mereka gigih buat dogma spt itu, karena buat kepentingan mereka dan sekaligus kekuatan.
Di Indonesia jualan Gelar apalagi di bumbui cucu Nabi Muhammad.
rela melakukan segala hal,
Karena kebodohan masyarakat kita yang mudah dibodohin dengan label agama
@@budisantoso4322 Bener bro...
Kan orang bebas ngaku apa saja, apalagi keturunan Arab.
intinya buat kekuatan dan kehidupan dia, banyak orang mati²an demi cucu nabi
Kiita kan budak arab
Emang kalo orang bodoh dicekoki dengan dalil-dalil agama apapun akan dilakukan bahkan badan hancur dan meninggalkan keluarganya (teroris)
kan mereka kelompok khawarij yang pandai berdusta dan ingin menghancurkan sebuah negeri.
Terimakasih Yai Imad...
maka hasil penelitian kyai muda dan intelektual Nadhliyin ini patut untuk menjadi bahan renungan bagi para habib di Indonesia. maksud saya agar mereka selalu introspeksi diri dan jangan tonjol2kan kehabaibannya yg merasa mereka msh keturunan Rasulullah. Kalo merasa keturunan Rasulullah tunjukkan akhlak yg baik dan tidak membuat kerusuhan di NKRI.
jadilah bagian dari bangsa Indonesia sebagaimana warga negara lain. Di lain sisi kita sangat. sangat mensyukuri dan menghargai jasa2 para pendakwah Islam dari kalangan habib shg Islam tersebar di kepulauan Nusantara yg kita cintai bersama ini. Kita ingin ada kebersamaan menjalani keyakinan kita masing2 di bumi Pancasila yg indah ini. Aamiin
Ya Allah, hanya engkau lah yang maha tahu, maha benar sebenar benarnya, yang saya tahu habib di Indonesia benar apa yang di sampaikan tentang aqidah yg ada di dalam Al-Qur'an , mudah mudahan berita ini tidak menjadi kegaduhan umat Islam yang ada di Indonesia. Aamiin ya rabbal aallaamiin
Iya betul untuk sebutan para habib tdk perlu kita pertanyakan lagi sdh jelas artinya..tp yang dibahas disini adalah nasab/pertalian darah yang nyambung sampai kepada nabi kita Nabi Muhammad ﷺ , dan kita manusia diperintahkan untuk wajib berilmu pengetahuan agar kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.kemudian belajar dan memahami sejarah secara tuntas juga penting sebagai cerminan berpikir dan bertindak menjadi langkah penting, termasuk sejarah perjalanan Nabi Muhammad yang penuh dengan teladan baik dan akhlak yang mengesankan. Sehingga tdk terjadi fitnah di masyarakat bahwa keturunan nabi ....??? Seperti apa yang terjadi akhir2 ini.
@@akbar2012 keturunan nabi itu manusia biasa seperti kita2 ini, bisa buat salah, bisa maksiat...
Jd kalo ada 1orng habib yg meneurut anda yg buat salah, jangan semua habib kena...
Sama seperti 1 orng jawa buat salah, masa' semua orng jawa yg kena???
Bener ngak bro😉
Banyak yg ngaku2 habib di Indonesia buat cari mkn
Nah itu tujuan sebenarnya
Yg salah bukan yg ngaku habib nya, tetapi masyarakat kitanya yg terlalu gampang percaya (bodoh)
Dua duanya sama
Semoga tesis ilmiah ini terbukti benar, agar kyai/ulama pribumi tidak dibodoh bodohi oleh imigran Yaman.
Makam Keramat Sontomedjo Desa Jonggol Kecamatan Jambon
Makam Keramat Nadi Desa Tanjunggunung Kecamatan Badegan
Makam Keramat Eyang Karangjati Desa Mangunharjo Kecamatan Arjosari
Makam Keramat Lurah Ngapio Desa Kunti Kecamatan Sampung
Makam Keramat Lurah Sutokaryo Desa Kunti Kecamatan Sampung
Makam Keramat Nyi Lurah Sutokaryo binti Palang Kunti Kromo Karyo Desa Kunti Kecamatan Sampung
Makam Keramat Lurah Sarjo Desa Kunti Kecamatan Sampung
Makam Keramat Kamituwo Joykromo Desa Duri Kecamatan Slahung
Makam Keramat Manis Desa Duri Kecamatan Slahung
Makam Keramat Soikromo Desa Janti Kecamatan Slahung
Makam Keramat Katinah Desa Janti Kecamatan Slahung
Makam Keramat Merto Drono Desa Janti Kecamatan Slahung
Makam Keramat Joyo Kromo sapi bin Ponco Desa Janti Kecamatan Slahung
Makam Keramat Gendhu Desa Ngilo-ilo Kecamatan Slahung
Makam Keramat Dakem binti Merto Dropo Desa Janti Kecamatan Slahung
Makam Keramat Palang Kunti Kromo Karyo bin Bagus Sudarmaji Kethok Jenggot Desa Kunti Kecamatan Sampung
Makam Keramat Ponco Desa Janti Kecamatan Slahung
Makam Keramat Merto Dropo Desa Janti Kecamatan Slahung
Makam Keramat Bagus Sudarmaji Kethok Jenggot Desa Tremas Kecamatan Arjosari
Ada masanya Allah SWT akan membukakan mata kita terhadap kebenaran sejati yang selama ini tertutup oleh dogma dan fanatisme buta.
YA MEREKA MEMANG SENGAJA MEMBUTAKAN MATA HATI DAN PIKIRAN MEREKA. KALO SDH MENDENGAR KETURUNAN NABI LANGSUNG AJA PERCAYA. BODOHNYA MASALAHNYA MUSLIM DI INDONESIA BANYAK DIMANFAATKAN ORG2 YG TAU KECINTAAN MASALAHNYA INDONESIA KPD NABINYA.
yes bener banget.. akan ada masanya Allah akan membukakan kebenaran sejati itu. Sebagaimana Allah akan menutup mata orang2 kayak elo yang sifatnya sok ilmiah, ga ngerti ilmu genealogi tapi berbicara seakan paham.. please baca tulisan saya yah:
Perkenalkan, nama saya Yusuf Abid, bukan ulama, bukan Kyai,,cuman pemerhati tarikh dari apa-apa yang disampaikan.
Perkenankan saya menyampaikan pandangan saya terhadap pandangan (yang disebut didalam judul) Kyai yang dijadikan rujukan dalam video (yang seakan-akan) ilmiah ini.
1. Ketika menyampaikan pandangan terhadap satu peristiwa sejarah, penting sekali menjadikan pandangan yang bersifat otoritatif & tawatur (banyak yang meriwayatkan). Semisal, dalam Sahih Bukhari ada hadis yang meriwayatkan Hadis Nabi pernah solat digabung dhuhur-asar padahal tidak ada uzur (dari bepergian atau akan bepergian). Tapi hadis yang mutawatir (banyak yang mempersaksikan) bahwa nabi itu melarang solat digabung2 kalo tidak ada uzurnya. Sehingga hadis ini jika di komparasikan dengan hadis2 yang seribuan lebih bahwa nabi solatnya 5 waktu, maka hadis ini (walaupun ada di bukhari) tetap tidak bisa dijadikan pegangan.
2. Ketika (yang disebut-sebut) Kyai tersebut menyatakan bahwa Ubaidillah bin Ahmad Muhajir bin Isa ini tidak ada (seakan-akan menggiring logika pendengar bahwa tokoh ini fiktif) ,karena menukil dari tokoh tarikh (yang otoritatifnya pun diragukan) ,menyatakan tidak jelas bahwa Imam Ahmad Muhajir punya anak bernama Ubaidillah ini, harusnya di berikan penjabaran yang jelas bahwa (yang disebut-sebut) Kyai itu hanya menukil dari tokoh siapa? apakah dia dianggap otoritatif oleh ahli sejarah lainnya seperti Imam Dzahabi, Ibn Katsir dll yang siapapun orang awam yang belajar sejarah islam pasti mengenalnya.
Sebagai Contoh bagaimana Imam Thabari (tokoh yang otoritatif, diakui oleh Ulama-Ulama Sunni maupun Syiah) , dalam usianya yang sudah lanjut pernah menceritakan bahwa beliau bertemu dengan Imam Muhajir & memuji beliau. Coba deh dibaca Kitab Thobaqotul Thabari.
Al-Imam Syekh Muhammad al-Muhibbi at-Tirziqi dalam Kitabnya Khulasoh al-Atsar Juz 1 halaman 74 menyebut nama Alwi dalam tulisan : "Dan keluarga dari Bani Alawi, merekalah betul-betul keturunan Nabi saw, dengan penisbatannya kepada Alwi. Dan beliau (Alwi), dia adalah anak Ubaidillah bin Ahmad bin Isa, atau yang dikenal Ahmad Muhajir. " Kitab ini sangat Otoritatif dengan menyebutkan Alwi sebagai anak dari Ubaidillah anak dari Ahmad Muhajir. Sehingga mana mungkin Ubaidillah adalah tokoh fiktif?
3. Lebih lanjut lagi, pernyataan ini kemudian seperti yang dinyatakan oleh narator bahwa ini akan "menyengat" banyak pihak seperti para habib dsb (sambil menukil Bahar bin Smith sebagai contoh Habib yang digunakan, yang mana beliau tidak bisa dikategorikan sebagai Ulama oleh kalangan habaib maupun NU). Mengapa secara spesifik Cokro TV menggunakan Bahar sebagai contoh? Apakah demi menggaet kalangan muslim awam yang tidak mengerti atau antipati terhadap Bahar bin Smith sebagai cara menggeneralisasi bahwa semua habib akhlaknya seperti Bahar bin Smith?
Patut digarisbawahi, bahwa banyak sekali contoh habib yang bisa di jadikan teladan , seperti Habib Idrus bin Salim al-Jufri yang mendirikan al-Khairat di Palu yang ikut serta dalam perjuangan kemerdekaan di Indonesia. al-Khairat di Indonesia Timur adalah menara ilmu pengetahuan bagi perjuangan dakwah & kemerdekaan di Indonesia Timur, bahwa sampai diakui sebagai & dijadikan sebagai Bandara di Palu. Mengapa hanya Bahar bin Smith yang dijadikan rujukan? Apakah Cokro TV termotivasi untuk men-de-legitimasi para keturunan nabi sehingga muslim di Indonesia tidak perlu menjadikan mereka sebagai teladan?
Patut dicatat bahwa Habib juga manusia, yang mereka bisa salah. Ketika seorang habib berbuat salah, ya wajar saja, tapi tidak serta-merta menjadikan generalisasi terhadap mereka adalah sesuatu yang benar. Sebagai contoh: Ketika marak para TKW kita pulang dari Malaysia menghadapi kekejaman Majikan mereka seperti di setrika, dipukul dsb, apakah kita benar ketika menggeneralisasi bahwa Orang Malaysia SEMUANYA kejam? Tentu jawaban dari orang yang berakal dan terdidik akan menjawab : "TIDAK"!
Patut dicermati bagi para pemirsa Cokro TV terkait dengan perilaku Habib (ahli bait nabi) & bagaimana berperilaku kepada mereka, dijelaskan dalam Kitab Al-Fushul al-‘Ilmiyyah wal Ushul al-Hikamiyyah, (Dar Al-Hawi, Cet. II, 1998, hal. 89 ) , pengarangnya cek sendiri yah, kami anggap Cokro TV cukup otoritatif dalam mencari:
لأهل بيت رسول الله صلى الله عليه وسلم شرف، ولرسول الله صلى اللهعليه وسلم بهم مزيد عناية وقد أكثر على أمته من الوصيّة بهم والحث على حبّهم ومودتهم. وبذالك أمرالله تعالى في كتابه في قوله تعالى: "قل لا أسألكم عليه أجرا إلا المودة في القربى" .(الشورى، ٢٣) ـ Artinya: “Ahlul Bait memiliki kemuliaan tersendiri, dan Rasulullah telah menunjukkan perhatiannya yang besar kepada mereka. Beliau berulang-ulang berwasiat dan mengimbau agar umatnya mencintai dan menyayangi mereka. Dengan itu pula Allah subhanahu wataála telah memerintahkan di dalam Al-Qur’an dengan firman-Nya: “Katakanlah wahai Muhammad, tiada aku minta suatu balasan melainkan kecintan kalian pada kerabatku.” (QS Asy-Sura: 23)
Terhadap Ahlul Bait yang menyimpang dari apa yang dicontohkan Rasulullah ﷺ,dihimbau agar mereka tetap dihormati semata-mata karena mereka adalah kerabat Nabi Muhammmad ﷺ dengan tidak meninggalkan perlunya memberikan nasihat kepada mereka sebagaimana kutipan berikut:
وأما من كان من أهل هذا البيت ليس على مثل طرائق أسلافهم الطاهرين، وقد دخل عليهم شيئ من التخليط لغلبة الجهل، فينبغي أيضا أن يعظّموا ويحترموا لقرابتهم من رسول الله الله صلى الله عليه وسلم. ولا يدعوا المتأهل للنصيحة نصحهم وحثّهم على الأخذ بما كان عليه سلفهم الصالح, من العلم والعمل الصالح، والأخلاق الحسنة والسيرالمرضية
Artinya: “Adapun mereka yang berasal dari keluarga dan keturunan Rasulullah ini yang tidak menempuh jalan leluhur mereka yang disucikan, lalu mencampur adukkan antara yang baik dan yang buruk disebabkan kejahilannya, seyogyanyalah mereka tetap dihormati semata-mata karena kekerabatan mereka dengan Nabi ﷺ. Namun siapa saja yang memiliki keahlian atau kedudukan untuk memberi nasihat, hendaknya tidak segan-segan menasihati dan mendorong mereka kembali menempuh jalan hidup para pendahulu mereka yang saleh-saleh, yang berilmu dan beramal kebajikan, berakhlak terpuji dan berperilaku luhur.” (Lihat hal. 90)
Cukup disedekahi saja, nggih.. dengan senyuman..🙂😊
Mdh2an hati kita tetap sama2 dijaga AllAh Ta'ala dr segala penyakit hati.. Smg..aamiin, yaa RAbb..
Nuwu65n🙂
Wa'alaikum salam wr wb, terima kasih atas kajian ilmiah yang bagus dan cukup membuka pikiran kita agar berhati hati dalam berbuat dan bertingkah laku, apalagi mengkaitkan nasab kepada Baginda Rasulullah Muhammad Saw. Yang perlu diketahui juga, setiap keturunan Rasulullah itu pada keturunan Laki laki ada tanda di tubuhnya. Pada keturunan perempuan tidak ada tanda pada tubuhnya. Dari jalur keturunan Rasulullah yang punya keturuan hanya jalur perempuan yakni Sayyidatina Fatimah binti Muhammad Saw bin Abdullah. Dari Jalur Sayyidatina Fatimah ada dua jalur yakni Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husen. Berbeda dengan manusia biasa, terhubung Nasab hanya pada anak laki laki saja secara Islam., Nasab keturunan Rasulullah baik dari laki laki ataupun perempuan sama kedudukannya. Artinya tetap darahnya sama sebagai Keturunan Rasulullah. Meskipun Hasan dan Husen adalah keturunan Sayyidina Ali bin Abi Thalib dari garis ayah. Maka tanda keturunan pada tubuh itu akan muncul lagi pada kedua cucu Rasulullah ini. Tanda itu hanya bisa diketahui oleh keturunan Rasulullah itu sendiri dan biasanya mereka Rahasiakan. Sekarang tinggal tanya kepada Habaib yang mengaku keturunan Rasulullah, mereka punya tanda tidak ditubuhnya. Dan jelaskan juga ada berapa tanda itu dan dimana letak tanda itu. Jadi tidak sulit untuk menentukan seseorang itu keturunan Rasulullah atau bukan. Terima kasih.
Yes mantul
ehem²☺ ssttt
Polanya tidak jauh seperti yahudi,
Dengan merubah sejarah dan mengklaim riwayat atau sejarah bahwa mereka berpengaruh besar terhadap terbentuknya negara indonesia atas perjuangan kaum ba alawi.., yg akhirnya pribumi akan merasa numpang di negri sendiri.
Seperti yahudi mengklaim riwayat wilayah palestin adalah milik nenek moyang mereka, dan bedanya, cara merebut atas tanah palestin dgn kekuatan mliter dgn bantuan para sekutunya.
Menghadapi manusia manusia seperti ini maka metodologi sebagaimana yang telah dilakukan dalam syariat islam yaitu Mubahalah sangat efektif...
Ayo kaum nu bengkok beramai ramai bermubahalah dengan seluruh Habib...
Abah Guru Sekumpul ; bahwa Habib jalur Ba'alawi itu banyak yg iri dengki.
Ikut Mbah Mun, Abah Uci dll insya Allah lebih selamat
Jawab dengan data ilmiah bukan sumpah serapah kwkwkwk
Siip , smoga org indonesia sgera sadar & melek matanya yg klo selama ini sudah di kibuli di dungu in . Sadar sadar ayo sadar !
Jagan2 ini kontn Wahabi
Bisakah pendidikan 🇮🇩 lebih ditingkatkan lagi agar tidak diBOHONGi teruuuuuus ?
Sangat sulit, krn semua sdh kena doktrin,/ dokma,
Wallahu a'lam bisshawab, jika memang benar mereka keturunan Rasulullah Saw, tentu mereka adalah orang yang mulia, selama akhlaq dan perilakunya baik dan santun, dan orang biasa pun juga bisa mulia selama akhlaq, etika dan perilakunya baik
Setuju mas
Se 7 banget, karena banyak orang mengaku habib tapi perilaku nya sama sekali tidak mencerminkan bahwa dia seorang habaib.
Secara kwalitas nasab Pribumi lebih hebat, sbb dr garis Rosul tersambung lewat wali Songo dll, lewat pemimpin dr kerajaan terbesar Asia Tenggara, makanya org2 hebat muncul dr Pribumi bahkan pengarang kitab terbanyak yaitu imam Nawawi orang Pribumi
Jika ternyata Puteriku@Fatimah r.a mencuri akan ku @Nabi Muhammad SAW akan memotong tangan nya .🤗
Yang Mau membantah silahkan di bantah dengan data ilmiah di bawa Ini:
Keluarkan semua referensi ba'alawi yang menguatkan..! yang selama ini mengklaim paling asli sebagai keturunan nabi Muhammad SAW asli di Nusantara.
Tahun wafat Ubaidillah (yang katanya bin Sayyid Ahmad bin Isa) adalah : 383 H. (ini kunci). Diingat ya, agar tidak gagal paham.
Kalian jangan anggap kami ini tidak membaca banyak literasi. Kami juga tahu kitab-kitab apa saja yang mencatat nama Ubaidillah yang wafat di Sumal Hadramaut.
Tetapi coba bandingkan tahun penulisan kitab tersebut dengan kitab-kitab yang tidak membahas nama Ubaidillah sedikitpun.
Berikut ini daftar kitab rujukan para naqib di hampir seluruh dunia Islam yang tidak membahas nama Ubaidillah (383 H) :
1. Maqatil At-Thalibiyyin, karya Abu Al-Faraj Al-Isfahani (abad 4 H.)
2. Tahdzib Al-Ansab, karya Abu Hasan Al Ubaidili Al-Husaini (abad 4 H.)
3. Al-Majdi Al-Makhtut, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H.)
4. Al-Majdi fi Ansab at-Thalibiyyin, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H.)
5. Nihayatul Ikhtisar, karya As-Sayyid An-Naqib Abu Muhammad Syamsuddin bin Muhammad Al-Athqa. Beliau adalah "Imam An Naqib" (pencatat & pengawas) nasab Keluarga Muhammad Saw. (abad ke 6 H.) Di kitab beliau ini tidak ada nama Ubaidillah bin Sayyid Ahmad.
6. Syajarah Al-Mubarakah, karya Fahrurrozi (abad 6 H.)
7. At-Tadzkirah fi Ansab Al-Muthaharah, karya Ibnu Mahna Al-Ubaidili Al-Husaini (bad 7 H.)
8. Umdah at-Thalib Kubra, karya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H.)
9. Umdah at-Thalib Sughra, katya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H.)
10. Al-Ashili, karya Syarif Shafiuddin Muhammad bin Tajuddin Ibnu Thaqthaqi Al Husaini (abad 8 H.)
11. Sikhakhul Akhbar fi Nasabi Saadah Al-Fatimiyah Al-Akhyar, karya Sayyid Muhammad Sirajuddin bin Abdulloh Al-Qosim bin Muhammad Huzam Ar-Rifa'i (abad 9 H.)
12. Musyajarah Al-Kasyaf, karya Sayyid Jamaluddin Abdulloh bin Abi Al-Barakat Al-Jurjani (abad 10 H.)
Kitab yang menyebut nama Abdullah sebagai anak Ahmad Al-Muhajir. Ingat! Abdullah.... Bukan Ubaidillah.
1. Nafhat Al-Ambariyah fi Ansab Khoir Al-Bariyah, karya Abu Al-Fudhail Al-Kadzimi (abad 10 H.) Kitab ini ditulis kembali dalam khasanah Syekh Abdulloh Zanjani, ulama Syi'ah, di kota Qum Iran. Dalam kitab ini dijelaskan bahwa :
"Pada tahun 611 H, Sayyid Abi Al-Jadid Abdullah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa telah datang di Aden pada zaman pemerintahan Mas'ud bin Tagtakin".
Di atas menerangkan bahwa pada tahun 611 H., Abi Al-Jadid (Abdullah) bin Ahmad Al-Muhajir masih hidup dan sempat bertandang ke Aden. Sedangkan yang di klaim bernama Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir telah meninggal di Sumal Hadramaut pada tahun 383 H. Antara Abdullah dan Ubaidillah ini tidak mungkin sebagai orang yang sama, karena tahun hidupnya berbeda jauh. Juga, kitab di atas tidak bisa menjadi rujukan primer para naqib karena di samping penulisnya adalah kaum Syi'ah, juga ada kerancuan data tahun bagi Abdullah Abi Al-Jadid (hidup 611 H) yang disangka putera Ahmad Al-Muhajir (wafat di era 350 H). Lalu.... anak siapa sebenarnya Abdullah ini...?
Inilah permulaan kitab-kitab abad ke 10 H ke atas yang mencantumkan nama Ubaidillah sebagai anak Ahmad Al-Muhajir:
1. Bahr Al-Ansab, karya Muhammad An-Najafi (abad 10 H.)
Di halaman 52 ada penyebutan tentang silsilah nasab seperti ini: Sayyid Abu bakar bin Hasan bin Abu bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad.
2. Bughyatur Rawi & Ad Dhau'ul Lamik, karya As-Sakhowi (awal abad 10 H.).
Ini memang bukan kitab nasab, sebab beliau adalah ulama muhadditsin, tapi ini adalah kitab yang mencatat sanad keguruan pribadi imam Sakhowi di biografinya yang di kitab "Dhau'ul Lamik juz 5 hal. 59 di biografi no. 220" di halaman ini ada penyebutan nama Ubaidillah bin Ahmad.
3. Al-Mu'jam, karya Ibnu Hajar Al Haitsami (abad 10 H.)
Ini juga bukan kitab nasab. Di sini Ibnu Hajar menyatakan sanad keilmuan di biografi pribadinya yang tersambung ke ......... bin Ubaidillah bin Ahmad bin Isa Ar-Rumi.
4. Tuhfah Al-Azhar, karya Ibnu Syaqdam (abad 11 H.)
Di kitab ini, Ibnu Syaqdam mencatat bahwa putera Ahmad Al-Abh itu ada 3, yaitu:
a. Abdullah
b. Muhammad
c. Ali Zainal Abidin
Disini, Ibnu Syaqdam menghilangkan nama Husein sebagai putra Ahmad, dan menggantinya dengan nama Abdullah (bukan Ubaidillah).
Kitab ini tidak dijadikan rujukan primer bagi para ahli nasab, sebab di samping era penulisannya baru, juga sebab adanya ketidakcocokan nama-nama anak dari Imam Ahmad Al-Muhajir di dalamnya karena pada sumber kitab-kitab yang lebih tua, anak Imam Ahmad itu 3 yaitu : Muhammad, Ali dan Husain.
5. Khulashoh Al-Athar "cetakan Dar Sadir Beirut", karya Al-Muhibbi (abad 12 H.)
Ini juga bukan kitab nasab. Di sini Al-Muhibbi cuma mencatat biografi orang yang membawa silsilah nasab yang tersambung ke nama Ubaidillah bin Ahmad.
6. Tuhfat Al-Muhibbin wa Al-Ansab, karya Abdurrahman Al-Anshari (bad 12 H.)
7. Nubzat Lathifah fi Silsilati nasab Al-Alawi, karya Zainal Abidin bin Alwi Jamalul Lail (abad 13 H.)
8. Ittisal Nasabil Alawiyyin wal Asyraf.., karya Umar bin Salim Al Attas (abad 13 H.)
9. Syamsu Dzahirahn, karya Abdurrahman Muhammad bin Husein Al-Masyhur (Pertengahan abad 13 H.)
Kesimpulannya adalah adanya data baru yang menyatakan Ubaidillah bin Ahmad yang bertentangan dengan data primer lama. Ini tetap akan menimbulkan banyak pertanyaan tentang keabsahan nasab suatu kelompok yang mengklaim sebagai keturunan Ubaidillah bin Ahmad. Apalagi sekarang ditambah beredarnya hasil tes DNA dari Bani Baalawi tersebut yang nyata menyelisihi dari hasil tes DNA para dzuriyah Nabi yang mu'tabar. Kenyataan ini semakin memunculkan dugaan dan keraguan baru tentang "kebenaran nasab mereka (Baalawi) yang tersambung ke ahli bait Nabi" di era modern dan ilmiah seperti saat ini.
Semoga bermanfaat
Mantap dan bravo KH imanudin albantani atas pencerahan ilmiahnya
Arab2 itu awalnya pedagang.. Krn jualan minyak wangi ga laku, lalu bikin ormas dan pindah kejualan ayat yg ending minta2 proyek k pemerintah..
Robitoh Alawiyah maktab Adaimi buatan Belanda kalau panjenengan berani hadapi kyai imaddudin Usman al-Bantani .... para habaib goblok gak punya otak dan gak punya kontol kalau berani samperin datangin beliau alamat beliau jelas Pondok Pesantren Salafiyah Nahdlatul Ulum Cempaka
Kyai imaddudin Usman al-Bantani
Bangsa Indonesia jangan mudah tertipu.
Mo keturunan siapa yg paling penting adalah adab,,tutur kata,,sopan santun dan pemersatu,,
Sangat menarik ,bila ini disikapi dengan akal sehat ,bisa menjadi awal baru untuk memulai lagi tradisi ilmiah di kalangan islam - yang sesungguhnya tradisi ilimiah ini pernah terjadi pada era kejayaan islam masa lampau dimana kekuatan akal dan pikiran mendukung syariah2 akidah membentuk peradaban yang membawa kejayaan islam pada masa itu . Semoga ....
Ane malah curiga gelar habib itu di gunakan untuk mencari pengikut setelah dapet pengikut gampang cari duit
Iyah giliran kiai imaduddin punya riset ilmiah ttg habib diragukan bbrpa habib angkat bicara, giliran bahar ngomong walisongo g punya kturunan dan bhkn rabithah alawwiyah tdk mem verfikasi mrk pdhl kturunan walisongo para sayyid n syarif ter verifikasi di NAAT yg ter verifikasi scra intermasional, KOK PARA HABIB PADA MINGKEM??? Itu mnunjukkan mrk di indo pengen dicium2 kaki n tangannya oleh pribumi spy pribumi diprrbudak n diimanfaatkan, simpel kok
penelitian yang menarik dan sangat berani dan dilakukan oleh Kyai NU yg selama ini dinilai paling dekat dengan kelompok dzuriyyah tsb,. 👍 mantull Gus,.
Ini yg namaya kiyai...ulama atau orang2 yg benar2 Ber ilmu...atau banyak pengetahuanya soal agama...mantap siap2 para habib dindonesia untuk membatahya secara ilmiah dan agamaya...asal jangan teriak didepan jamaahya yg mayorita me ma ng kurang ilmu...atau kurang ngopi...mantap ulama2 muda Nu...👍👍👍
Secara data kalangan Ba Alawi mungkin masih bisa membantah,tapi dengan DNA yang sudah ketahuan mereka sulit bahkan mustahil bisa membuktikan klaim mereka.
Karena dengan test DNA, siapapun tidak bisa mengelak, anaknya siapa, leluhurnya siapa & rasnya dari mana. Semua jejak leluhur ada & tersimpan dalam diri kita 🤝
Ngomong opo qi qi 🤣
Apo kecek ang ko🤣
Habib di indonesia adalah keturunan nabi muhammad yg tdk terputus. tidak perlu ada penelitian karena kami para warga NU sudah membuktikan secara spritual
Arab ngaku habib biar banyak fulus...banyak Harem...lancar jaya...para raja Jawa mungkin juga keturunan Rasulullah...tapi ga koar2
Tak ada salahnya memuliakan siapa saja selama tidak sampai berlwbihan hingga medewa dewakan/mengkiltuskan,serta tetsp objektif.
Sebuah informasi yg bermanfaat ..!!