Memakmurkan petani yg paling instan yaitu dg memberantas para tengkulak,caranya bisa dg membangun koperasi2/gudang2 yg langsung dijalankn oleh bulog/lembaga negara lainya merata di sentra2 produksi padi,ibaratnya padi petani dibeli pemerintah dg harga yg stabil biar ada kepastian harga,,,sukur2 pupuk pajak sawah disubsidi dimurahin lagi+penyuluh pertanian/dinas memberikan bimbingan/edukasi pertanian yg efisien,mayoritas petani itu tua2 gaptek dsb,,,
Saya orang brebes pak, thn ini udh nyoba nanam bawang merah alhamdulillah berhasil. Saya tertarik dgn pertanian. Pengen ngembangin pertanian mulai dri irigasi yg susah, pengen juga ngembangin pupuk organik tpi blum sampe kesana. Yg paling susah itu menang hama dan obat2an yg mahal. Dan belum lagi calo2 & bakul yg mencekik klo nawar. Pengen nya si bikin gudang dan koperasi sendiri, kemaren sempet ada teman diluar pulau yg ingin jdi distributor bawang, tpi masih wacana semoga saja ada rejeki di pertanian. Tadinya background saya dan pasangan saya dunia IT pak.
Coba deh nonton chanelnya pak bayu diningrat tentang pertanian organik dan terintegrasi, disana diajarkan kemandirian dalam bertani, tidak tergantung beli pupuk dan beli bibit
Denger podcast ini saya optimis, Indonesia bisa makmur pertaniannya. Bisa merambah ke pengelolaan sampah juga kan, ajarkan pembiasaan memisahkan sampah organik ke warga, biar bisa dijadiin kompos. Dengan begitu pengelola sampah juga makin mudah karena sampah organik & anorganik sudah terpisah. Bisa juga nih bikin marketplace utk produk pertanian.
Problematika petani ini kalau hasil observasi saya saat PKL kuliah di pedesaan selama 4 bulan bisa saya simpulkan secara holistik, begini : 1. Produktivitas rendah. Ini bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, mayoritas karena tanahnya sudah rusak, invasi hama dan gulma. Tanah rusak ini juga bisa karena banyak hal, pemakaian pupuk dan pestisida kimia secara overuse, pH tanah tidak normal, budaya untuk membakar jerami padi sehingga mematikan mikroorganisme dalam tanah. Lalu hama di sawah itu banyak sekali, mulai dari wereng, keong mas, tikus dll, yang membuat gabah itu kopong isinya dan pasti membuat hasil panen itu sedikit. 2. Mahalnya pupuk bersubsidi dan sulitnya permodalan. Kita tahu bahwa pengeluaran paling banyak petani itu berasal dari pupuk dan pestisida. Tapi, semakin tahun, jumlah pupuk bersubsidi itu semakin dikurangi dan bahkan cenderung ghaib. Seorang petani harus tergabung dalam kelompok tani untuk bisa mengakses pupuk bersubsidi. Dan itu jumlahnya tidak banyak. Di sisi lain, susahnya permodalan bagi petani untuk mendapat akses permodalan di bank. Mereka harus kasih bukti lahan lah, punya rekening lah, hitung-hitungan ROI lah. Walaupun itu assessment wajib dari sisi bank, tapi tetap ribet bagi petani, sehingga memilih jalan mudah untuk pinjam uang ke tengkulak/juragan. Kalau pinjam uang di tengkulak, petani cuma satu kali ngomong butuh berapa, langsung dikasih uangnya tanpa babibu. Tapi, tentu dengan relasi kuasa antara petani dan tengkulak itu, membuat tengkulak memiliki kuasa untuk menyuruh petani menjual hasil panen dengan ketentuan tengkulak. 3. Petani tidak memiliki akses untuk alat. Nah, ini mengacu pada teorinya Karl Marx tentang kelas sosial berbasis alat. Petani itu ga punya alat untuk pasca-panen, kaya alat pengering dan alat selep padi. Jadi, mau nggak mau, petani itu harus menyelepkan padinya ke orang yang punya selep, yaitu tengkulak tadi. Awalnya mungkin terlihat fair kan, tapi, di tempat selep itu kan dipisah antara bulir yang jadi beras dan sekam padi. Sekam padi hasil petani tidak dikembalikan ke petani, tapi jadi hak milik si penyelep. Padahal, sekam padi itu memiliki nilai ekonomis. Dari sekian banyak problematika, lantas solusinya bagaimana? Oke kita bedah satu satu. 1.) Produktivitas lahan. Gimana cara meningkatkan kuantitas panen? Bisa dengan cara mengubah sistem tanam dengan jajar legowo, bisa 2:1, 4:1 atau 6:1 Sistem tanam jajar legowo itu memberikan ruang jarak tanaman padi. 'Lho kalo gitu kuantitasnya kurang dong, kan ada jaraknya yang harusnya itu bisa ditanami padi?' Sudah banyak penelitian yang mengaplikasi jajar legowo ini, memang benar, jumlah lubangnya akan berkurang, tapi kualitasnya akan naik. Karena dengan memberikan jarak, bisa lebih rata dalam memberikan pupuk, membersihkan hama dan gulma. Jadi hasilnya lebih bagus. Tidak hanya itu, untuk meremajakan kembali tanah biar lebih produktif itu bisa dengan biochar. Biochar itu adalah arang hasil pembakaran organik, contohnya kalau pertanian padi ya jerami atau sekam padi. "Lho tadi bukannya bener petani membakar hasil jeraminya?" Ya salah, ga boleh langsung di sawahnya, harus ada tempat khusus pembakarannya. Baru nanti kalau dah jadi arang bisa diaplikasikan ke sawah. "Fungsi arang atau biochar itu apa sih?" Untuk informasi, tanah paling subur di dunia itu adalah terra preta, tanah dari hutan Amazon. Setelah diteliti, terra preta itu banyak kandungan karbon, mikroorganisme dan kompos. Nah, arang tadi adalah karbon. Fungsinya untuk mengikat unsur hara dan air agar tidak hilang. Jadi, pengaplikasian arang paling bagus memang di lubang-lubang tanam agar akar mendapatkan nutrisi lebih. Tapi ingat, biochar ini bukan pengganti pupuk. Jadi bisa dibilang 'suplemen tambahan' lah untuk padi. Sudah banyak penelitian terkait pengaruh pemberian biochar terhadap padi, dan hasilnya positif busa menambah jumlah malai dan anakan, gabahnya juga lebih berat dan tidak kopong. Lalu saya tadi menyinggung tentang mikroorganisme. Ini penting untuk memberikan unsur hara pada tanah. Mikroorganisme paling sederhana yang bisa dibuat petani apa? Dari air cucian beras. Sudah banyak penelitian tentang air cucian beras berpengaruh positif ke hasil pertanian karena air cucian beras juga punya kandungan NPK. Bisa diterapkan di sawah dengan cara air bekas cucian beras dicampur air irigasi dengan takaran 1:100 Itu tadi poin 1 tentang rekayasa tanah agar bisa lebih produktif lagi. Lanjut solusi kedua yaitu masalah pupuk. Sepertinya ini paling susah untuk diintervensi langsung oleh petani terkait subsidi pupuk. Solusinya adalah petani mensubstitusi pupuk anorganik dengan pupuk organik buatan sendiri. Tidak bisa petani mengubah langsung pupuk anorganik ke organik, karena pupuk anorganik takarannya sudah sesuai, harga pupuk organik juga mahal kalau beli. Petani bisa mix antara pupuk anorganik dengan pupuk organik buatan sendiri. Misalkan dengan kotoran hewan, sekam padi, tulang hewan, kulit buah-buahan. Solusi poin ketiga, beri petani alat pasca panen. Biarkan mereka mendapatkan hak atas sekam padi yang diambil oleh pemilik selep padi. Setelah saya jabarkan tadi, tahu kan dahsyatnya limbah pertanian kalau bisa dikembalikan ke tanah? Bisa buat pupuk, bisa buat biochar. Tidak perlu satu orang diberi satu alat, tapi cukup gapoktan yang diberi alat, sehingga alat tersebut bisa digunakan secara bersama-sama dengan gratis.
Kalau saya. Intinya kualitas SDM petani rendah . Di ajarin juga belum tentu mau dan belum tentu bisa . Solusinya? Di buat franchise pertanian seperti Alfamart atau Indomaret
Observasi ini benar,saya bertempat tinggal di daerah lumbung padi,99% penduduknya petani,kerusakan tanah/lahan sudah masif,semua sudah bergantung pupuk kimia apalagi pupuk sekarang sudah mahal langka pula,saat panen di permainkan,petani tidak ada yg menolong,petani sudah paham mereka di permainkan,untuk normalisasi lahan/sawah kami petani sekaligus praktisi sangat bisa,tapi apakah kalian pada siap untuk waktu normalisasi lahan ini?ya jelas krisis pangan,tidak ada kesalahan murni dari petani awalnya karena kegoblokan semua pihak,ga usah fafifu ndakik ndakik ayo terjun kalo berani?ahli pertanian indon ini juga semua omdo doang,ilmu teori yg kalian pelajari atau sampaikan pada kami itu sepele,ini masalah industrialisasi dan ekonomi jon
@@GogonYeroOke mas gogon ayam bangkok berSDM tinggi,enak banget kalo ngomong,apa mas franchise?konsepnya udah di buat dari dulu ada koperasi,tapi masalahnya multiplek bukan lagi komplek,
Beri petani hak atas alat panen. Alat panennya banyak yang rusak karena makenya gak bener, makanya alat panen ,pupuk semua ada di kelompok tani dan petani harus gabung ke kelompok tani kalau mau di akui , namun seperti yang mas tulis. Petani gak terbiasa dengan birokrasi yang ribet, lebih suka yang instan tidak sederhana
Pertanian sekarang salah arah. Seharusnya petani sebagai produsen, tapi nyatanya petani hanya sebagai konsumen. Harus beli bibit, pupuk, pestisida. Disini yang paling di untungkan adalah para pabrik produsen hal tersebut.
Ada yang berhasil sebagai produsen tapi itu sedikit sekali, yang banyak ya petani instan sampe ada yg gadai sertifikat rumah untuk modal nanem cabai melon puluhan ratusan juta. Karena tergoda jika berhasil maka keuntungan berlipat2 dalam waktu singkat. Namun kalo yang gagal tuh stress berat.. seperti main judi
@@moenalhuda7475 yang di untungkan para cukong tengkulak dan pedangang petani gali lobang tutup lobang bibit mahal pupuk mahal pertisida mahal racun rumput mahal belum lagi gaji orang yg bantu upah dari 80 rb sampai 100rb perhari pokonya hidup petani itu susah panas kepasan hujan kehujanan turun pagi pulang petang teriknya mata hari selalu menemani kami tiap hari belum lagi lumpur buat kalian yg menikmati hasil tani harusnya bersukur kalau harga cabe sayur naik itu bukan dari petani tapi dari tengkulak yg mau untung banyak makanya tak heran yg jualan sayur lebih kaya dari petaninya ini fakta di lapangan
-Banyak lahan produktif pangan beralih fungsi jadi perumahan (bisnis properti) walau dalam banyak peraturan pemerintah di larang atau sulit ijin perubahan status tapi dalam praktek lancar2saja -Tidak pulih atau bahkan rugi saat petani berproduksi (pupuk, benih dan pestisida mahal dan sulit, biyaya produksi tinggi, pengairan semakin rendah, harga jual yang murah) -Harga produk impor lebih murah dari produksi lokal
Programnya keren ini. Saya selalu tertarik ikutan mengenai pertanian. Terutama pertanian berkelanjutan. Coba dong kasisolusi kolaborasi dgn pak Bayu Diningrat (Pegiat pertanian organik berkelanjutan). Setelah di lakukan pelatihan atau pemagangan, peserta kembali ke daerahnya masing-masing mengembangkan ilmu yg didapatkan sebagai volunteer pertanian berkelanjutan.
Point paling penting dari pembicaraan diatas. Hasil pasti melimpah dari pertanian dan tidak mengandalkan pupuk kimia, jadi lebih untung, kuantitasnya lebih banyak, kualitas lebih baik. JADI PETANI2 yang masih keminter, takut KETIDAKPASTIAN PASAR & HARGA JUAL RENDAH, kalau hasil banyak ngapain masih mikir hal tersebut. Karena hasilnya lebih banyak., kualitas lebih baik, modal juga lebih dikit (masa dijual murah!)
Haha, sudah ketebak masalahnya di pupuk, Alhamdulillah saya sudah lama pro.organik, emang di awal banyak mengeluarkan biaya waktu dan tenaga, tp skrg udah mudah, karena organik itu berkembang, karena kita juga perhatian dengan mikroba dan yg lainya. Alhamdulillah semakin kesini makin banyak yg perduli dengan organik, cuman masalahnya skrg di sertifikasi, mudah mudahan pemerintah bisa membantu kami petani kecil untuk sertifikasi organik nya aamiin..
Sistem penjualan hasil panen juga harus diperhatikan sih. Kadang harga padi murah karena dijual melalui tengkulak. Harapannya pemerintah setempat bisa mengelola hasil panen dari para petani di Desanya
saran aja sih pak untuk pembahasan tani ini, saya adalah salah satu orang yang emang tertarik dengan dunia tani, tapi emang sedikit resah karna belum bertemu banchmark yang valid di Indo dalam dunia tani ini, yang bisa hidup tenang dari tani, yang punya banyak pengembangan, serta mungkin juga bisa punya ekonomi yang baik. untuk saran dalam penentuan artis tani sih bagusnya pake tokoh acuan yg cocok dan bisa dijadikan panutan yg emang terjun langsung di tani, yang sudah sukses dan bisa dibuktikan dengan data.. kita emang sadar untuk dunia tani ini kurang dapat dukungan dari pemerintah, nah apabila memang bertemu dengan tokoh yang tepat dan bisa berdikari dengan sangat sedikit peran pemerintah mungkin akan banyak yg acungkan jempolnya. dan bisa jadi daya tarik yang eksotis untuk tani ini sendiri
Sebagai petani, saya ngakak 😂 ketika Jokowi pose nanam padi tiap mau import beras. Alasannya gelombang panas, lah Vietnam dan Thailand tempat kita impor kok tetep surplus beras, mana lahannya lebih sempit dari indo😢
Wong sampean dimatikan secara perlahan oleh pemerintah kok ngakak. KALO ADA SURVEY RESMI, MUNGKIN 90% PETANI INDO KEMARIN PILIH GEMOY DAN JUGA 90% PETANI INDO IQ NYA JUGA RENDAH. INTINYA MASIH SANGAT SEDIKIT PETANI YANG CERDAS DAN MELEK TEKNOLOGI SEPERTI DILUAR NEGERI.
mmng btul sbuah pertanian itu akan d matikan oleh skelompok orang tertentu dngan tujuan rakyat makin mls dan ssah dan akhir nya akan ada prushaan besar membuka bisnis pertanian bjung petani tidak bisa lagi bersaing
Bang sadarlah.kenapa sih selalu menyalahkan pemerintah klo impor.maksudnya impor mau langsung dihentikan gitu?sementara petani kita blm bisa menghasilkan sebanyak kebutuhan perut 270jt orang.lo mau orang2 dikota ga bisa makan?.harusnya kita senang klo presiden mau terus datang ke pertanian supaya lebih menarik banyak petani.
Saya tinggal di kab.bone sulsel baru aja beberapa hari yg lalu pak jokowi datang kesini.dan beliau jadi presiden kedua yg menginjakkan kaki disini setelah pak soeharto tahun 1982 silam.tau nggak pak jokowi kesini ngapain.beliau kesini untuk petani.beliau bagi2 pompa dan ikut panen raya bersama petani.dan alhamdulillah kebetulan menteri pertanian kita yg sekarang berprestasi itu adalah kelahiran sini.semoga petani sejahtera.amiin
Assalamualaikum. Bang der, salah satu narasumber yang bagus untuk pangan adalah ust Muhaimin Iqbal. Beliau punya pertanian Al-Qur'an, perkebunan Al-Qur'an dan peternakan Al-Qur'an
Faktor pembatas untuk dapat menjadi lahan pertanian dan juga merupakan syarat tumbuh padi adalah ketersediaan pasokan AIR. Sehingga untuk dapat diterapkan sistem pertanian Organik (bukan hanya menggunakan pupuk organik) memerlukan kepastian sumber air yang terbebas dari pupuk kimia/anorganik Karenanya, pembersihan lahan dari unsur-unsur kimia yang sudah lama ada, maupun karena penggunaan irigasi bersama yang tidak menjamin bersih dari unsur anorganik memerlukan waktu dan perlakuan yang khusus. Apapun kendala/masalah yang ada itu, semestinya tetap diusahakan dapat menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat (hasilnya, modalnya maupun peralatannya) 💪💪
Betul itu,, saya merasakan betul,, saat saya dan istri tinggal di lereng Merbabu,, Semakin tahun, dosis pupuk semakin meningkat setiap tahunnya,, ini jadi yg makmur tukang pupuk,,
Saya bersyukur beberapa hari yg lalu pak jokowi datang ke sini untuk mengunjungi petani disini.dikampung kelahiran mentri pertanian kita.pak jokowi jadi presiden kedua yg menginjakkan kaki di Bone ini setelah pak soeharto tahun 1982.dan beliau kesini untuk membantu dan mendorong petani demi impian indonesia swasembada beras.#jokowitetapdihati
menurut pengamatan saya selama hidup didesa selain memang kurangnya support pemerintah ada juga faktor permainan tengkulak dan preman2 pasar yang sudah ada kerjasama dengan pedagang di pasar. jadi petani langsung susah bisa langsung berjualan.
Maaf bang ikut komen , saya juga sedang belajar dalam pertanian organik , sedikit usulan pertanian itu harus terintegritas dengan peternakan dan perikanan karena semuanya saling membutuhkan , petani harus bisa mandiri baik dari pembibitan maupun pupuknya harus juga menghitung lahan yg akan di tanam , jangan semua di tanam padi karena petani juga butuh pendapatan harian salah satunya bisa mendapatkan penghasilan harian dari tanam sayur , jual telur bonusnya itu dari panen padi ,panen kambing dan panen ikan, tinggal di hitung mau dapat bonus penghasilan mingguan apa bulanan jangan hanya menunggu panen 3bulan sekali , semangat terus para petani terimakasih orang2 baik yg sudah mendukung kemajuan petani dan mengsuburkan kembali tanah air ini 🙏
Gua dibelakang rmh ada tanah lebih.. terus mau ngajak anak aktif biar gk henpon mulu, gua berkebun seada adanya.. apa aja gua tanam.. asik bgt sebenernya berkebun tuh.. ngeliat dr benih menjadi tunas.. berasa bangga dan ada kepuasan diri.. setiap pagi nyangkulin buat tanamin kompos dr sisa makanan.. enak banget.. pas nonton ini jd pengen ikut.. tapi yah kayanya ndak bisa krn blm ada modal.. 😅😅
Mau ikutan. Saya petani walaupun petani newbie karena jadi petani baru dua tahun. Alasan memilih menjadi petani karena dasar kemandirian pangan, tetapi faktor kurangnya pengetahuan dan pengalaman sehingga konsep Kemandirian Pangan tidak bisa terealisasi selama dua tahun ini. Tapi saya yakin bahwa kerja keras akan melahirkan kerja cerdas dan ketika mencapai titik kata cerdas, insya Allah semua akan berubah secara derastis.
Buat gen Z jangan takut terjun di dunia pertanian. Dunai pertanian itu luas banget teman2, ga harus yang terjun nanem langsung. Jangan ragu juga buat kalian kuliah ambil jurusan pertanian. Karena InsyaAllah jarang nganggur karena di dunia kerja penyerapannya sangat besar. Btw aku alumni kuliah pertanian, suami aku juga orang pertanian. Suami termasuk sandwich generation dan alhamdulillah Allah cukupkan kami melalui pekerjaan ini. Sekarang juga mulai terjun nanam langsung di lapang. Jadi kerja di perusahaan pertanian jalan, jadi petani juga jalan.
plis kasih cara dan jalan yg tepat gitu selain kuliah jujur aku pengen banget dari lama belajar soal pertanian tapi aku bingung mau kuliah pun belum ada biaya
@@fendyfx8381 awalnya suami mulai dari helper aja. Terus di sales benih jagung, sales obat2an pertanian, sampai akhirnya pindah ke pembenihan jagung. Awal masuk di bagian quality suatu perusahaan benih jagung. Alhamdulillah sekarang supervisor quality.
@@subagja413kalau masih muda bisa masuk di SMK pertanian. Tapi kalau untuk masuk ke perusahaan2 memang kebanyakan harus ada lulusan S1. Kalau anda punya lahan/sawah sendiri dan cocok dengan pembenihan, saran saya tanam pembenihan jagung. Jangan jagung lokalan
9:51 #DoaBerlindungDariKelaparan: Allohumma inni a’udzu bika minal juu’, fa-innahu bi’sadh-dhojii’, wa a’udzu bika minal khiyaanah, fa-innahaa bi’satil bithoonah اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الجُوعِ ، فَإنَّهُ بِئْسَ الضَّجِيعُ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الخِيَانَةِ ، فَإِنَّهَا بِئْسَتِ البِطَانَة "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelaparan, karena kelaparan adalah seburuk-buruk teman tidur. Dan aku berlindung kepada-Mu dari khianat, karena dia adalah seburuk-buruk sesuatu yang tersembunyi." (HR. Abu Daud, An-Nasa'i Ibnu Majah)
Ini bener2 solusi.saya prihatin melihat anak2 sekarang yg waktunya lebih banyak di buang2 untuk main game.padahal hp bisa jadi solusi mendapatkan pengetahuan untuk masa depan yg lebih baik.#petani maju
Kita ngobrol pada konteks petani padi ya. Cara menarik orang jadi petani padi itu mudah kok. Saya sering ngobrol dengan tetangga saya yang petani tuh mereka selalu bilang "Kalau harga beras itu pro petani, ga usah dibuatkan program atau kampanye pun kita akan tanem padi di mana-mana, walau di halaman rumah" Kondisi sekarang harga beras itu pro konsumen. Kala harga beras bisa naik dan nguntungin petani (harganya jadi mahal), eh para netizen teriak² mahal dan untuk mengendalikan harga akhirnya pemerintah import. Efeknya harga beras turun, dan petani ga jadi happy karena beras anjlok dan untungnya tipis. Itu aja kalau ga gagal panen dan dapet pupuk, kalau enggak ya jadi rugi. Gitu aja terus ampe kiamat kurang 2 hari ....
@primayanti293 dan salah satu orang² yang kurang beruntung adalah petani beras kita. Kita tinggal tunggu waktu aja produksi beras dalam negeri will keep dropping down. Btw harga beras di Indonesia itu murah bgt jika komparasinya itu UMR. Thailand aja paling murah (dan jelek) 30 bath (15.000) sampai 76 bath (37.000) Coba deh tanya berapa penghasilan bersih setiap bulan petani beras yang punya lahan kecil itu berapa. Mending jual sawah terus uangnya buat modal jualan dan sekolahin anak.
Mauuuu.... mau banget coach ilmunya. saya ASN tapi juga bertani/berkebun mengelola lahan milik sendiri 12 hektar. Mau sekali dapat ilmunya, masih perlu banyak belajar🙏
Saya anak muda umur 30 th dan menjadi petani sudah berjalan 4 th. Harapan saya semakin banyak influencer yang sadar dan menyuarakan tentang pertanian, entah itu pertanian macam apa, syukur syukur kalo organik, agar semakin banyak yang sadar sektor inilah yang sangat sangat vital. Semua orang butuh makan, tanpa terkecuali, dibelahan dunia manapun. Banyak negara merekayasa pertaniannya agar mereka bisa memastikan kebutuhan pangan warganya tercukupi. Sedangkan kita yang hidup di Indonesia tak perlu terlalu pintar untuk bisa bertani, di negara kita setiap pagi matahari muncul dari timur, tanah banyak, air banyak, sumber kompos banyak, ayolah masa kita gak bisa sih menjadi penyuplai sumber pangan untuk negara2 lain. Semoga semoga dan semoga kedepan lebih bnyak anak muda yang peduli. Aamiin
bang deri, di daerah gunung lawu, terutama di daerah karangpandan ada wisata outbond yang menerapkan konsep seperti ini untuk ternak dan pertanian mereka, mungkin bisa diajak kerjasama juga
Kalo sistem pertanian indo kaya pertanian eropa, amerika, australia, jepang, thailand yang mulai dari bajak sampe panen pakai traktor raksasa macam combine harvester, gak ada tengkulak, bebas pungli logistik, ada BBM khusus pertanian (amerika), pupuk kimia & organik tersedia terus walaupun gak disubsidi.... mau deh gue jadi petani disini. John deere power 💪💪💪💪
@@zegion-888pola pikir kaya lu gaakan maju bro, mau terus2an pake tenaga kerja manusia gaakan masuk efisiensi produksi di pertanian. makanya jangan banyakin anak. waktu akan berbicara bro ketika machinery & mekanisasi masuk org kaya lu cuman bakal ngeluh, dan gabakal kepake juga
Masa kecil ku Kelomperncapir dan Koperasi Unit Desa rame bgt, dan yg namanya petani punya sawah itu kaya2. Skrg ibuku jg nyerah gak mau jd petani, karena sering rugi, kl gak impas krn pupuk mahal, dan serangan hama. Ooo ya siapa yg masa kecilnya selalu seneng acara keluar kelas pas masa hbs panen berburu tikus bareng dengan bapak2 TNI ?. Satu lagi, dulu ortu juga pernah ternak ayam, kl ayam sakit datang dokter hewan, gak tau itu dokter dr mana, apa program pemerintah saat itu ?
mau sebenarnya dan pengen berdiskusi juga dengan para ahli dibidang pertanian untuk membantu petani dan hasil pertanian daerah tempat tinggal saya yang semakin kedepan sudah termakin tergerus. adakah forum atau media untuk berdiskusi dengan bliau demi menjaga lahan pertanian dan meningkatkan derajat petani demi menghidupkan semua orang yang ada di Indonesia
Bertani itu berat mas bro, apalagi bertani dengan sistem modern. contoh lahan pertanian cabe/bawang/kentang seluas 1/2 hektar : 1. modal olah lahan 2. modal plastik penutup 3. pupuk awal saat pengolahan lahan 4. bibit 1 - 4 perlu modal awal sekitar 25 juta (cash), belum lagi biaya perawatan, pestisida dan biaya perawatan lainnya. jelas berat bagi petani tradisional. Oleh sebab itu perlu dukungan pemerintah dalam hal : 1. Akses Permodalan 2. Subsisi harga pupuk dan pestisida 3. Bantuan analysis dan ph tanah, supaya diketahui jenis tanaman yang cocok ditanam 4. Pembelajaran BMKG, agar didapat jadwal tanam yang sesuai dengan jenis tanaman 5. PP turunan dari UU Desa yang mengatur prosentase untuk support petani dari dana desa setiap tahunnya. 6. Membagi porsi tanam jenis tanaman supaya saat panen harga stabil dan menguntungkan petani.
betul sekali. itu baru jenis varietas aja, blum varietas yg lain. Stiap tanaman btuh perlakuan masing2 yg tentu costnya jg berbeda. dan satu metode berhasil di satu daerah blum tentu ketika diterapkan ditempat lain hasilnya akan sama. karena banyak faktor mempengaruhi, paling sederhana udara dan air aja sangat berpengaruh. Jadi menurut saya kalo memang tujuannya untuk memajukan sektor pertanian dan pangan, lebih baik kolab aja dengan pemerintah karena sudah ada komunitas dan pendampingan tiap daerah macam PPL, gapoktan dll yang notabene masalahnya berbeda-beda. Soal organik dan non organik itu soal madhab aja, lebih mengarah ke lifestyle bukan urgensi.
bang der harusnya undang ibu mertua ku 😂 yg udh bertani sampek hari ini umur beliau hampir 90 th masih manjat2 pohon 😂 beliau sangat merasakan suka duka jd petani tp sayangnya beliau buta huruf & saya belajar banyak dr beliau ❤❤
I really want to join. Saya milenial usia 29, satu minggu kebelkang saya udh putuskan untuk jadi petani organik yg akan merubah mindset pertanian konvensional yg masih berjangkar dengan sistem pertanian yg tidak memikirkan siklus ekologi tanah dan lingkungan. Saya saat ini akan mengambil semua kesempatan belajar dan riset untuk bisa menerapkan sistem pertanian organik yang efektif dan efisien. Saya mau Ikut 😊
Ada usaha untuk membuat petani tdk maju, terutama dgn memainkan harga komoditas dan pupuk/obat hama shg hasil akhir negatif. Koperasi serba usaha spt KUD jaman Soeharto dpt membantu petani. Semangat
Yang jelas saya sebagai orang desa. Masalah paling utama itu harga jual hasil tani yang naik turun ga stabil. . Pupuk mahal harga jual mahal ist oke. . Panen sedikit harga jual bagus g masalah. . Harga jual bagus akn banyak petani berbondong-bondong semangat dlm bertani. . Yg terjadi harga jual jelek kita petani jadi malas.
Beri rakyat tanah perorg 2 ha sistem transmigrasi bagi yg mau bertani di daerah2, dirikan sekolah ,puskesmas, murahkan pupuk, buat tempat penampungan hasil panen oleh pemerintah agar yg bertani ,berternak merasa aman akan harga hasil panen. jadi jika anaknya 3 org berarti di rumah ada 5 org x 2 ha, jadi mrk dapat 10 ha, tanah tersebut tidak boleh dijual agar mrk tetap punya tanah sampai anak keturunan , tanah tsb hanya boleh di sewakan pada pihak lain jika anak keturunan mrk kelak tidak jadi petani lagi , jadi rakyat tetap punya tanah, tanah yg diberi gratis oleh negara hanya boleh di jual ke negara jika negara memerlukan utk sarana umum misal bangun jalan, bendungan dll dan negara membayar ke rakyat tsb atau ganti letak tanahnya. Bagi yg ingin jadi petani dan tak punya latar belakang di beri pelatihan sebelum di turunkan ke lokasi tanah yg akan diberikan. Cara bertani juga kita salah, jgn menanam 1 jenis saja sekampung sama,misal dari tanah yg diberi petani harus bertanam padi, sayuran, bawang, cabe , ternak ikan sendiri, buahan, seperti itulah, sehingga minimal para petani gak ikut2an beli di pasar pula, setiap keluarga di desa bisa mencukupi kebutuhan keluarga sendiri, sisa hasil panennya mrk jual di penampungan yg dibuat pemerintah dg harga yg tidak merugikan petani .
intinya itu dimana ada niat, disitu ada jalannya. maka kalo niatnya impor beras, pasti ya jalannya dibuat supaya impor beras..cepat dan menguntungkan! 😂
Jadi petani sekarang ga pasti. Sekarang aja tomat dan pepaya di Probolinggo murah banget. Tomat satu tas kresek 2.000. pepaya California 10.000 dapat 4. Pepaya Thailand 2.000 - 5.000. emak2 seneng tapi asli nyesek juga
Saya mau ikutan bang. Saya udah pubya lahan 1.2 hektar tapi selama ini orangvyabg garap dan saya cuman terima bersih aja. Saya mau belajar bertani yg modern
Sebenernya pak bukan masalah besar nya di pupuk dan lain lain nya,,, Yang menjadi masalah dipetani itu saat ini masalah kestabilan harga komoditi nya, disinilah yang harus nya pemerintah berperan penting dalam kestabilan harga... Coba saja pak harga komoditi bisa disesuaikan harga nya. Pasti petani makmur pak dan pasti banyak Gen Z yang mau jadi petani Saya umur 27 thn dan saya bertani sudah 5 tahun bertani cabai, selalu yang menjadi masalah berulang-ulang itu ketika kita panen harga selalu rendah dan kadang juga pernah tidak laku Coba kasi solusi pak apa yang bisa menjadi hal yang menguntungkan bagi petani.. Kenapa di Thailand dan Vietnam petani nya maju dan kualitas hasil pertanian nya bagus karena pemerintah nya ikut berperan dalam kestabilan harga.. Klw boleh saran pak, diundang di poscast ini asli petani pak jadi benar2 apa yang menjadi keluhan petani itu tersampaikan pak. Terimakasih...
ibu sya petani dulunya tapi saya menolak bertani karna haknya dikebiri contoh paling aneh harga pupuk dan racun hama lebih mahal dari harga jual produk hasil tani.
Kalo memang pupuk organiknya sebaik itu, bisa coba membuat startup (yg nantinya berpotensi mendapat bbg. pendanaan dari lembaga² kelas dunia) Di sebuah negeri memang kebijakannya tidak jelas..karena keputusannya dibuat berdasar faktor politik, bukan atas dasar pemikiran kritis, ilmiah serta cara berpikir yg holistik😊
mau ikutan bang tapi keseharian sudah terikat dengaan kerja di sebuah lembaga bang agak sulit cari izinnnya bang mungkin ada sesi ke 2 agak ke jawa timur ke bagian timur macam pasuruan/ mojokerto bang nanti saya coba ajukan izin cuti kerja bang😂 Ketepatan di keluarga ada stigma stop jadi petani karna modal sulit kambali. Agar bisa bantu patahkan stigma tersebut bang
Saya ingin punya usaha pertanian, tetapi modalnya sangat tinggi, high risk, high cost, low income, high maintenance, dan jual hasil panennya saya masih kesusahan
Saya mau ikut bang der, orang tua saya petani, dari kecil di tuntut orang tua supaya tidak jadi petani seperti orang tua, karna pandangan petani di lingkungan saya itu pekerjaan berat, dan tidak di anggap sukses, saya mau mengubah pandangan tersebut bahwa petani itu bisa sukses
Maaf ya bg,saya juga pentani memang ada lahan itu yang subur walaupun tidak pakai pupuk kimia tetap bagus,tapi ada juga tanah yang tidak subur,harus di bantu dengan pupuk kimia
masalahnya gak cuma di pupuk sih pak, tapi di irigasinya juga masalah besar. pas musim kering, gak ada air, pas musim hujan, airnya bikin banjir. jadinya resiko gagal panennya sangat tinggi.
Ortu sy petani, boomers. Mindset nya kalo baju masih bagus banget bukan kaos partai... sayang dipake kesawah bakal kotor dan kusam warnanya (krn paparan matahari). Jadi mending pake baju seadanya yg image nya "ga sekeren petani diluar negeri"
Orang tua smp nenek kakek saya semua petani , paling sulit jual hasil pertanian dngn hrg yang logis , misal mau masuk ke toko² besar pasti kalah saing dari pemasok² besar , krn yg mereka tawarkan ke toko harga murah dngn kualitas hampir sama 😢
Memakmurkan petani yg paling instan yaitu dg memberantas para tengkulak,caranya bisa dg membangun koperasi2/gudang2 yg langsung dijalankn oleh bulog/lembaga negara lainya merata di sentra2 produksi padi,ibaratnya padi petani dibeli pemerintah dg harga yg stabil biar ada kepastian harga,,,sukur2 pupuk pajak sawah disubsidi dimurahin lagi+penyuluh pertanian/dinas memberikan bimbingan/edukasi pertanian yg efisien,mayoritas petani itu tua2 gaptek dsb,,,
Membangun bukan mudah
Agak sulit sih untuk sekarang,,,,tpi emang bulog mau jempput gabah dari petani langsung?
Asal bertani itu lebih menguntungkan dari pekerjaan2 lain pasti petani akan tumbuh sendiri.
Mau ikutan doong. Ini keren banget, sangat solutif untuk negeri yang sedang krisis petani
Saya orang brebes pak, thn ini udh nyoba nanam bawang merah alhamdulillah berhasil. Saya tertarik dgn pertanian. Pengen ngembangin pertanian mulai dri irigasi yg susah, pengen juga ngembangin pupuk organik tpi blum sampe kesana. Yg paling susah itu menang hama dan obat2an yg mahal. Dan belum lagi calo2 & bakul yg mencekik klo nawar. Pengen nya si bikin gudang dan koperasi sendiri, kemaren sempet ada teman diluar pulau yg ingin jdi distributor bawang, tpi masih wacana semoga saja ada rejeki di pertanian. Tadinya background saya dan pasangan saya dunia IT pak.
Coba deh nonton chanelnya pak bayu diningrat tentang pertanian organik dan terintegrasi, disana diajarkan kemandirian dalam bertani, tidak tergantung beli pupuk dan beli bibit
Denger podcast ini saya optimis, Indonesia bisa makmur pertaniannya. Bisa merambah ke pengelolaan sampah juga kan, ajarkan pembiasaan memisahkan sampah organik ke warga, biar bisa dijadiin kompos. Dengan begitu pengelola sampah juga makin mudah karena sampah organik & anorganik sudah terpisah. Bisa juga nih bikin marketplace utk produk pertanian.
Problematika petani ini kalau hasil observasi saya saat PKL kuliah di pedesaan selama 4 bulan bisa saya simpulkan secara holistik, begini :
1. Produktivitas rendah.
Ini bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, mayoritas karena tanahnya sudah rusak, invasi hama dan gulma.
Tanah rusak ini juga bisa karena banyak hal, pemakaian pupuk dan pestisida kimia secara overuse, pH tanah tidak normal, budaya untuk membakar jerami padi sehingga mematikan mikroorganisme dalam tanah.
Lalu hama di sawah itu banyak sekali, mulai dari wereng, keong mas, tikus dll, yang membuat gabah itu kopong isinya dan pasti membuat hasil panen itu sedikit.
2. Mahalnya pupuk bersubsidi dan sulitnya permodalan.
Kita tahu bahwa pengeluaran paling banyak petani itu berasal dari pupuk dan pestisida. Tapi, semakin tahun, jumlah pupuk bersubsidi itu semakin dikurangi dan bahkan cenderung ghaib.
Seorang petani harus tergabung dalam kelompok tani untuk bisa mengakses pupuk bersubsidi. Dan itu jumlahnya tidak banyak.
Di sisi lain, susahnya permodalan bagi petani untuk mendapat akses permodalan di bank. Mereka harus kasih bukti lahan lah, punya rekening lah, hitung-hitungan ROI lah. Walaupun itu assessment wajib dari sisi bank, tapi tetap ribet bagi petani, sehingga memilih jalan mudah untuk pinjam uang ke tengkulak/juragan.
Kalau pinjam uang di tengkulak, petani cuma satu kali ngomong butuh berapa, langsung dikasih uangnya tanpa babibu. Tapi, tentu dengan relasi kuasa antara petani dan tengkulak itu, membuat tengkulak memiliki kuasa untuk menyuruh petani menjual hasil panen dengan ketentuan tengkulak.
3. Petani tidak memiliki akses untuk alat.
Nah, ini mengacu pada teorinya Karl Marx tentang kelas sosial berbasis alat. Petani itu ga punya alat untuk pasca-panen, kaya alat pengering dan alat selep padi.
Jadi, mau nggak mau, petani itu harus menyelepkan padinya ke orang yang punya selep, yaitu tengkulak tadi.
Awalnya mungkin terlihat fair kan, tapi, di tempat selep itu kan dipisah antara bulir yang jadi beras dan sekam padi.
Sekam padi hasil petani tidak dikembalikan ke petani, tapi jadi hak milik si penyelep. Padahal, sekam padi itu memiliki nilai ekonomis.
Dari sekian banyak problematika, lantas solusinya bagaimana?
Oke kita bedah satu satu.
1.) Produktivitas lahan.
Gimana cara meningkatkan kuantitas panen? Bisa dengan cara mengubah sistem tanam dengan jajar legowo, bisa 2:1, 4:1 atau 6:1
Sistem tanam jajar legowo itu memberikan ruang jarak tanaman padi.
'Lho kalo gitu kuantitasnya kurang dong, kan ada jaraknya yang harusnya itu bisa ditanami padi?'
Sudah banyak penelitian yang mengaplikasi jajar legowo ini, memang benar, jumlah lubangnya akan berkurang, tapi kualitasnya akan naik. Karena dengan memberikan jarak, bisa lebih rata dalam memberikan pupuk, membersihkan hama dan gulma. Jadi hasilnya lebih bagus.
Tidak hanya itu, untuk meremajakan kembali tanah biar lebih produktif itu bisa dengan biochar. Biochar itu adalah arang hasil pembakaran organik, contohnya kalau pertanian padi ya jerami atau sekam padi.
"Lho tadi bukannya bener petani membakar hasil jeraminya?" Ya salah, ga boleh langsung di sawahnya, harus ada tempat khusus pembakarannya. Baru nanti kalau dah jadi arang bisa diaplikasikan ke sawah.
"Fungsi arang atau biochar itu apa sih?" Untuk informasi, tanah paling subur di dunia itu adalah terra preta, tanah dari hutan Amazon. Setelah diteliti, terra preta itu banyak kandungan karbon, mikroorganisme dan kompos.
Nah, arang tadi adalah karbon. Fungsinya untuk mengikat unsur hara dan air agar tidak hilang.
Jadi, pengaplikasian arang paling bagus memang di lubang-lubang tanam agar akar mendapatkan nutrisi lebih.
Tapi ingat, biochar ini bukan pengganti pupuk. Jadi bisa dibilang 'suplemen tambahan' lah untuk padi.
Sudah banyak penelitian terkait pengaruh pemberian biochar terhadap padi, dan hasilnya positif busa menambah jumlah malai dan anakan, gabahnya juga lebih berat dan tidak kopong.
Lalu saya tadi menyinggung tentang mikroorganisme. Ini penting untuk memberikan unsur hara pada tanah.
Mikroorganisme paling sederhana yang bisa dibuat petani apa? Dari air cucian beras.
Sudah banyak penelitian tentang air cucian beras berpengaruh positif ke hasil pertanian karena air cucian beras juga punya kandungan NPK.
Bisa diterapkan di sawah dengan cara air bekas cucian beras dicampur air irigasi dengan takaran 1:100
Itu tadi poin 1 tentang rekayasa tanah agar bisa lebih produktif lagi.
Lanjut solusi kedua yaitu masalah pupuk. Sepertinya ini paling susah untuk diintervensi langsung oleh petani terkait subsidi pupuk.
Solusinya adalah petani mensubstitusi pupuk anorganik dengan pupuk organik buatan sendiri. Tidak bisa petani mengubah langsung pupuk anorganik ke organik, karena pupuk anorganik takarannya sudah sesuai, harga pupuk organik juga mahal kalau beli.
Petani bisa mix antara pupuk anorganik dengan pupuk organik buatan sendiri. Misalkan dengan kotoran hewan, sekam padi, tulang hewan, kulit buah-buahan.
Solusi poin ketiga, beri petani alat pasca panen. Biarkan mereka mendapatkan hak atas sekam padi yang diambil oleh pemilik selep padi.
Setelah saya jabarkan tadi, tahu kan dahsyatnya limbah pertanian kalau bisa dikembalikan ke tanah? Bisa buat pupuk, bisa buat biochar.
Tidak perlu satu orang diberi satu alat, tapi cukup gapoktan yang diberi alat, sehingga alat tersebut bisa digunakan secara bersama-sama dengan gratis.
Mantap Bg informasi 👍
Kalau saya. Intinya kualitas SDM petani rendah . Di ajarin juga belum tentu mau dan belum tentu bisa . Solusinya? Di buat franchise pertanian seperti Alfamart atau Indomaret
Observasi ini benar,saya bertempat tinggal di daerah lumbung padi,99% penduduknya petani,kerusakan tanah/lahan sudah masif,semua sudah bergantung pupuk kimia apalagi pupuk sekarang sudah mahal langka pula,saat panen di permainkan,petani tidak ada yg menolong,petani sudah paham mereka di permainkan,untuk normalisasi lahan/sawah kami petani sekaligus praktisi sangat bisa,tapi apakah kalian pada siap untuk waktu normalisasi lahan ini?ya jelas krisis pangan,tidak ada kesalahan murni dari petani awalnya karena kegoblokan semua pihak,ga usah fafifu ndakik ndakik ayo terjun kalo berani?ahli pertanian indon ini juga semua omdo doang,ilmu teori yg kalian pelajari atau sampaikan pada kami itu sepele,ini masalah industrialisasi dan ekonomi jon
@@GogonYeroOke mas gogon ayam bangkok berSDM tinggi,enak banget kalo ngomong,apa mas franchise?konsepnya udah di buat dari dulu ada koperasi,tapi masalahnya multiplek bukan lagi komplek,
Beri petani hak atas alat panen.
Alat panennya banyak yang rusak karena makenya gak bener, makanya alat panen ,pupuk semua ada di kelompok tani dan petani harus gabung ke kelompok tani kalau mau di akui , namun seperti yang mas tulis. Petani gak terbiasa dengan birokrasi yang ribet, lebih suka yang instan tidak sederhana
Pertanian sekarang salah arah.
Seharusnya petani sebagai produsen, tapi nyatanya petani hanya sebagai konsumen. Harus beli bibit, pupuk, pestisida. Disini yang paling di untungkan adalah para pabrik produsen hal tersebut.
betul
Ada yang berhasil sebagai produsen tapi itu sedikit sekali, yang banyak ya petani instan sampe ada yg gadai sertifikat rumah untuk modal nanem cabai melon puluhan ratusan juta. Karena tergoda jika berhasil maka keuntungan berlipat2 dalam waktu singkat. Namun kalo yang gagal tuh stress berat.. seperti main judi
@@moenalhuda7475 yang di untungkan para cukong tengkulak dan pedangang petani gali lobang tutup lobang bibit mahal pupuk mahal pertisida mahal racun rumput mahal belum lagi gaji orang yg bantu upah dari 80 rb sampai 100rb perhari pokonya hidup petani itu susah panas kepasan hujan kehujanan turun pagi pulang petang teriknya mata hari selalu menemani kami tiap hari belum lagi lumpur buat kalian yg menikmati hasil tani harusnya bersukur kalau harga cabe sayur naik itu bukan dari petani tapi dari tengkulak yg mau untung banyak makanya tak heran yg jualan sayur lebih kaya dari petaninya ini fakta di lapangan
-Banyak lahan produktif pangan beralih fungsi jadi perumahan (bisnis properti) walau dalam banyak peraturan pemerintah di larang atau sulit ijin perubahan status tapi dalam praktek lancar2saja
-Tidak pulih atau bahkan rugi saat petani berproduksi (pupuk, benih dan pestisida mahal dan sulit, biyaya produksi tinggi, pengairan semakin rendah, harga jual yang murah)
-Harga produk impor lebih murah dari produksi lokal
Programnya keren ini. Saya selalu tertarik ikutan mengenai pertanian. Terutama pertanian berkelanjutan. Coba dong kasisolusi kolaborasi dgn pak Bayu Diningrat (Pegiat pertanian organik berkelanjutan).
Setelah di lakukan pelatihan atau pemagangan, peserta kembali ke daerahnya masing-masing mengembangkan ilmu yg didapatkan sebagai volunteer pertanian berkelanjutan.
Point paling penting dari pembicaraan diatas. Hasil pasti melimpah dari pertanian dan tidak mengandalkan pupuk kimia, jadi lebih untung, kuantitasnya lebih banyak, kualitas lebih baik. JADI PETANI2 yang masih keminter, takut KETIDAKPASTIAN PASAR & HARGA JUAL RENDAH, kalau hasil banyak ngapain masih mikir hal tersebut. Karena hasilnya lebih banyak., kualitas lebih baik, modal juga lebih dikit (masa dijual murah!)
Haha, sudah ketebak masalahnya di pupuk, Alhamdulillah saya sudah lama pro.organik, emang di awal banyak mengeluarkan biaya waktu dan tenaga, tp skrg udah mudah, karena organik itu berkembang, karena kita juga perhatian dengan mikroba dan yg lainya. Alhamdulillah semakin kesini makin banyak yg perduli dengan organik, cuman masalahnya skrg di sertifikasi, mudah mudahan pemerintah bisa membantu kami petani kecil untuk sertifikasi organik nya aamiin..
dan jangan salah juga organik itu tidak murah tapi mahal
Sistem penjualan hasil panen juga harus diperhatikan sih. Kadang harga padi murah karena dijual melalui tengkulak. Harapannya pemerintah setempat bisa mengelola hasil panen dari para petani di Desanya
Gabung ke komunitas yang resmi mas, bergaul sama banyak kalangan.
suport dan edukasi petani daerah untuk zero waste .....
saran aja sih pak untuk pembahasan tani ini, saya adalah salah satu orang yang emang tertarik dengan dunia tani, tapi emang sedikit resah karna belum bertemu banchmark yang valid di Indo dalam dunia tani ini, yang bisa hidup tenang dari tani, yang punya banyak pengembangan, serta mungkin juga bisa punya ekonomi yang baik. untuk saran dalam penentuan artis tani sih bagusnya pake tokoh acuan yg cocok dan bisa dijadikan panutan yg emang terjun langsung di tani, yang sudah sukses dan bisa dibuktikan dengan data.. kita emang sadar untuk dunia tani ini kurang dapat dukungan dari pemerintah, nah apabila memang bertemu dengan tokoh yang tepat dan bisa berdikari dengan sangat sedikit peran pemerintah mungkin akan banyak yg acungkan jempolnya. dan bisa jadi daya tarik yang eksotis untuk tani ini sendiri
Sebagai petani, saya ngakak 😂 ketika Jokowi pose nanam padi tiap mau import beras. Alasannya gelombang panas, lah Vietnam dan Thailand tempat kita impor kok tetep surplus beras, mana lahannya lebih sempit dari indo😢
Wong sampean dimatikan secara perlahan oleh pemerintah kok ngakak. KALO ADA SURVEY RESMI, MUNGKIN 90% PETANI INDO KEMARIN PILIH GEMOY DAN JUGA 90% PETANI INDO IQ NYA JUGA RENDAH. INTINYA MASIH SANGAT SEDIKIT PETANI YANG CERDAS DAN MELEK TEKNOLOGI SEPERTI DILUAR NEGERI.
mmng btul sbuah pertanian itu akan d matikan oleh skelompok orang tertentu dngan tujuan rakyat makin mls dan ssah dan akhir nya akan ada prushaan besar membuka bisnis pertanian bjung petani tidak bisa lagi bersaing
Kita surplus sebenarnya bro. Beras impor itu tujuannya untuk menekan harga gabah. Tau sendiri, waktu impor hampir selalu sebelum panen raya.
Bang sadarlah.kenapa sih selalu menyalahkan pemerintah klo impor.maksudnya impor mau langsung dihentikan gitu?sementara petani kita blm bisa menghasilkan sebanyak kebutuhan perut 270jt orang.lo mau orang2 dikota ga bisa makan?.harusnya kita senang klo presiden mau terus datang ke pertanian supaya lebih menarik banyak petani.
Saya tinggal di kab.bone sulsel baru aja beberapa hari yg lalu pak jokowi datang kesini.dan beliau jadi presiden kedua yg menginjakkan kaki disini setelah pak soeharto tahun 1982 silam.tau nggak pak jokowi kesini ngapain.beliau kesini untuk petani.beliau bagi2 pompa dan ikut panen raya bersama petani.dan alhamdulillah kebetulan menteri pertanian kita yg sekarang berprestasi itu adalah kelahiran sini.semoga petani sejahtera.amiin
@kasisolusi mau ikutan mudah2 kepilih. Brebes dekat kampung halaman mama...
Semoga Allah mudahkan keinginan yg dulu terpendam:)
Assalamualaikum. Bang der, salah satu narasumber yang bagus untuk pangan adalah ust Muhaimin Iqbal. Beliau punya pertanian Al-Qur'an, perkebunan Al-Qur'an dan peternakan Al-Qur'an
Faktor pembatas untuk dapat menjadi lahan pertanian dan juga merupakan syarat tumbuh padi adalah ketersediaan pasokan AIR.
Sehingga untuk dapat diterapkan sistem pertanian Organik (bukan hanya menggunakan pupuk organik) memerlukan kepastian sumber air yang terbebas dari pupuk kimia/anorganik
Karenanya, pembersihan lahan dari unsur-unsur kimia yang sudah lama ada, maupun karena penggunaan irigasi bersama yang tidak menjamin bersih dari unsur anorganik memerlukan waktu dan perlakuan yang khusus.
Apapun kendala/masalah yang ada itu, semestinya tetap diusahakan dapat menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat (hasilnya, modalnya maupun peralatannya) 💪💪
Anak rantau Brebes mantau dulu😊
Betul itu,, saya merasakan betul,, saat saya dan istri tinggal di lereng Merbabu,, Semakin tahun, dosis pupuk semakin meningkat setiap tahunnya,, ini jadi yg makmur tukang pupuk,,
Mau ikitan dong..saya rasa ini bakal jd keren bgt petani2 muda
Saya bersyukur beberapa hari yg lalu pak jokowi datang ke sini untuk mengunjungi petani disini.dikampung kelahiran mentri pertanian kita.pak jokowi jadi presiden kedua yg menginjakkan kaki di Bone ini setelah pak soeharto tahun 1982.dan beliau kesini untuk membantu dan mendorong petani demi impian indonesia swasembada beras.#jokowitetapdihati
menurut pengamatan saya selama hidup didesa selain memang kurangnya support pemerintah ada juga faktor permainan tengkulak dan preman2 pasar yang sudah ada kerjasama dengan pedagang di pasar. jadi petani langsung susah bisa langsung berjualan.
Maaf bang ikut komen , saya juga sedang belajar dalam pertanian organik , sedikit usulan pertanian itu harus terintegritas dengan peternakan dan perikanan karena semuanya saling membutuhkan , petani harus bisa mandiri baik dari pembibitan maupun pupuknya harus juga menghitung lahan yg akan di tanam , jangan semua di tanam padi karena petani juga butuh pendapatan harian salah satunya bisa mendapatkan penghasilan harian dari tanam sayur , jual telur bonusnya itu dari panen padi ,panen kambing dan panen ikan, tinggal di hitung mau dapat bonus penghasilan mingguan apa bulanan jangan hanya menunggu panen 3bulan sekali , semangat terus para petani terimakasih orang2 baik yg sudah mendukung kemajuan petani dan mengsuburkan kembali tanah air ini 🙏
Saya mau ikut, saya alhamdulillah petani jeruk dan peternak sapi, usia saya 32th
Gua dibelakang rmh ada tanah lebih.. terus mau ngajak anak aktif biar gk henpon mulu, gua berkebun seada adanya.. apa aja gua tanam.. asik bgt sebenernya berkebun tuh.. ngeliat dr benih menjadi tunas.. berasa bangga dan ada kepuasan diri.. setiap pagi nyangkulin buat tanamin kompos dr sisa makanan.. enak banget.. pas nonton ini jd pengen ikut.. tapi yah kayanya ndak bisa krn blm ada modal.. 😅😅
Urusan teknis gampang, petani dah pinter2. Masalah utama di pertanian yg bikin nggak menarik >>> KETIDAKPASTIAN PASAR & HARGA JUAL RENDAH.
Mau ikutan. Saya petani walaupun petani newbie karena jadi petani baru dua tahun. Alasan memilih menjadi petani karena dasar kemandirian pangan, tetapi faktor kurangnya pengetahuan dan pengalaman sehingga konsep Kemandirian Pangan tidak bisa terealisasi selama dua tahun ini. Tapi saya yakin bahwa kerja keras akan melahirkan kerja cerdas dan ketika mencapai titik kata cerdas, insya Allah semua akan berubah secara derastis.
Buat gen Z jangan takut terjun di dunia pertanian. Dunai pertanian itu luas banget teman2, ga harus yang terjun nanem langsung. Jangan ragu juga buat kalian kuliah ambil jurusan pertanian. Karena InsyaAllah jarang nganggur karena di dunia kerja penyerapannya sangat besar. Btw aku alumni kuliah pertanian, suami aku juga orang pertanian. Suami termasuk sandwich generation dan alhamdulillah Allah cukupkan kami melalui pekerjaan ini. Sekarang juga mulai terjun nanam langsung di lapang. Jadi kerja di perusahaan pertanian jalan, jadi petani juga jalan.
klo boleh tau kerja apa di bgian apa
plis kasih cara dan jalan yg tepat gitu selain kuliah jujur aku pengen banget dari lama belajar soal pertanian tapi aku bingung mau kuliah pun belum ada biaya
@@fendyfx8381 awalnya suami mulai dari helper aja. Terus di sales benih jagung, sales obat2an pertanian, sampai akhirnya pindah ke pembenihan jagung. Awal masuk di bagian quality suatu perusahaan benih jagung. Alhamdulillah sekarang supervisor quality.
@@subagja413kalau masih muda bisa masuk di SMK pertanian. Tapi kalau untuk masuk ke perusahaan2 memang kebanyakan harus ada lulusan S1.
Kalau anda punya lahan/sawah sendiri dan cocok dengan pembenihan, saran saya tanam pembenihan jagung. Jangan jagung lokalan
Suka topiknya dan semoga lebih FOKUS PADA SOLUSINYA YG DIKASIH DAN HARUS ACTION DI LAPANGAN bukan selesai dimeja diskusi
Desa Purwodadi Kecamatan Way sulan Lampung Selatan Provinsi Lampung Hadir Guys
bos, u pemetaan kecocokan setiap daerah terhadap kecocokan tanaman, belanda sudah ada pemetaannya. coba cek pustaka u itu tinggal kita kembangkan saja
9:51 #DoaBerlindungDariKelaparan:
Allohumma inni a’udzu bika minal juu’, fa-innahu bi’sadh-dhojii’, wa a’udzu bika minal khiyaanah, fa-innahaa bi’satil bithoonah
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الجُوعِ ، فَإنَّهُ بِئْسَ الضَّجِيعُ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الخِيَانَةِ ، فَإِنَّهَا بِئْسَتِ البِطَانَة
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelaparan, karena kelaparan adalah seburuk-buruk teman tidur. Dan aku berlindung kepada-Mu dari khianat, karena dia adalah seburuk-buruk sesuatu yang tersembunyi." (HR. Abu Daud, An-Nasa'i Ibnu Majah)
15:18 #PupukOrganik
Ini bener2 solusi.saya prihatin melihat anak2 sekarang yg waktunya lebih banyak di buang2 untuk main game.padahal hp bisa jadi solusi mendapatkan pengetahuan untuk masa depan yg lebih baik.#petani maju
Kita ngobrol pada konteks petani padi ya. Cara menarik orang jadi petani padi itu mudah kok. Saya sering ngobrol dengan tetangga saya yang petani tuh mereka selalu bilang "Kalau harga beras itu pro petani, ga usah dibuatkan program atau kampanye pun kita akan tanem padi di mana-mana, walau di halaman rumah"
Kondisi sekarang harga beras itu pro konsumen. Kala harga beras bisa naik dan nguntungin petani (harganya jadi mahal), eh para netizen teriak² mahal dan untuk mengendalikan harga akhirnya pemerintah import. Efeknya harga beras turun, dan petani ga jadi happy karena beras anjlok dan untungnya tipis. Itu aja kalau ga gagal panen dan dapet pupuk, kalau enggak ya jadi rugi. Gitu aja terus ampe kiamat kurang 2 hari ....
Tapi masih banyak orang2 yg kurang beruntung, masih banyak orang yg tdk makan klw kita mau melihat orang2 di bawah. Klw gaji besar enak enak aja
@primayanti293 dan salah satu orang² yang kurang beruntung adalah petani beras kita. Kita tinggal tunggu waktu aja produksi beras dalam negeri will keep dropping down. Btw harga beras di Indonesia itu murah bgt jika komparasinya itu UMR. Thailand aja paling murah (dan jelek) 30 bath (15.000) sampai 76 bath (37.000)
Coba deh tanya berapa penghasilan bersih setiap bulan petani beras yang punya lahan kecil itu berapa. Mending jual sawah terus uangnya buat modal jualan dan sekolahin anak.
Tetap semangat, tetap optimis
Mauuuu.... mau banget coach ilmunya. saya ASN tapi juga bertani/berkebun mengelola lahan milik sendiri 12 hektar. Mau sekali dapat ilmunya, masih perlu banyak belajar🙏
Wahh 12 ha sangat bersyukur bu
Saya anak muda umur 30 th dan menjadi petani sudah berjalan 4 th. Harapan saya semakin banyak influencer yang sadar dan menyuarakan tentang pertanian, entah itu pertanian macam apa, syukur syukur kalo organik, agar semakin banyak yang sadar sektor inilah yang sangat sangat vital. Semua orang butuh makan, tanpa terkecuali, dibelahan dunia manapun. Banyak negara merekayasa pertaniannya agar mereka bisa memastikan kebutuhan pangan warganya tercukupi. Sedangkan kita yang hidup di Indonesia tak perlu terlalu pintar untuk bisa bertani, di negara kita setiap pagi matahari muncul dari timur, tanah banyak, air banyak, sumber kompos banyak, ayolah masa kita gak bisa sih menjadi penyuplai sumber pangan untuk negara2 lain. Semoga semoga dan semoga kedepan lebih bnyak anak muda yang peduli. Aamiin
30 tahun muda ya?
dlam survey pertanian,umur 30 thun d kategorikan sbg petani muda@@MUSIKEVANDIWANG
Baru baru ini saya berpikiran untuk punya aset produktif pertanian. Eh nongol podcast ini
Bagus dong kalo rumputnya tumbuh (jadi bisa bertani sambil berternak)
bang deri, di daerah gunung lawu, terutama di daerah karangpandan ada wisata outbond yang menerapkan konsep seperti ini untuk ternak dan pertanian mereka, mungkin bisa diajak kerjasama juga
Mau ikutan bang, dari lampung. "Selama manusia masih butuh makan, pertanian akan terus hidup. "
Kalo sistem pertanian indo kaya pertanian eropa, amerika, australia, jepang, thailand yang mulai dari bajak sampe panen pakai traktor raksasa macam combine harvester, gak ada tengkulak, bebas pungli logistik, ada BBM khusus pertanian (amerika), pupuk kimia & organik tersedia terus walaupun gak disubsidi.... mau deh gue jadi petani disini.
John deere power 💪💪💪💪
kedepanya banyak pengangguran akibat mesin
lu ngelawak 😂
@@zegion-888pola pikir kaya lu gaakan maju bro, mau terus2an pake tenaga kerja manusia gaakan masuk efisiensi produksi di pertanian. makanya jangan banyakin anak. waktu akan berbicara bro ketika machinery & mekanisasi masuk org kaya lu cuman bakal ngeluh, dan gabakal kepake juga
Masa kecil ku Kelomperncapir dan Koperasi Unit Desa rame bgt, dan yg namanya petani punya sawah itu kaya2. Skrg ibuku jg nyerah gak mau jd petani, karena sering rugi, kl gak impas krn pupuk mahal, dan serangan hama. Ooo ya siapa yg masa kecilnya selalu seneng acara keluar kelas pas masa hbs panen berburu tikus bareng dengan bapak2 TNI ?. Satu lagi, dulu ortu juga pernah ternak ayam, kl ayam sakit datang dokter hewan, gak tau itu dokter dr mana, apa program pemerintah saat itu ?
mau sebenarnya dan pengen berdiskusi juga dengan para ahli dibidang pertanian untuk membantu petani dan hasil pertanian daerah tempat tinggal saya yang semakin kedepan sudah termakin tergerus. adakah forum atau media untuk berdiskusi dengan bliau demi menjaga lahan pertanian dan meningkatkan derajat petani demi menghidupkan semua orang yang ada di Indonesia
Saya Sebagai seorang petani Yang jdi masalah sekarang petani susah dapat pupuk sekalinya ada harganya mahal . Jadi hasil panen tidak mencukupi modal
Kami menunggu kasisolusi pangan di kepri atau Banyuwangi
Bertani itu berat mas bro, apalagi bertani dengan sistem modern.
contoh lahan pertanian cabe/bawang/kentang seluas 1/2 hektar :
1. modal olah lahan
2. modal plastik penutup
3. pupuk awal saat pengolahan lahan
4. bibit
1 - 4 perlu modal awal sekitar 25 juta (cash), belum lagi biaya perawatan, pestisida dan biaya perawatan lainnya. jelas berat bagi petani tradisional.
Oleh sebab itu perlu dukungan pemerintah dalam hal :
1. Akses Permodalan
2. Subsisi harga pupuk dan pestisida
3. Bantuan analysis dan ph tanah, supaya diketahui jenis tanaman yang cocok ditanam
4. Pembelajaran BMKG, agar didapat jadwal tanam yang sesuai dengan jenis tanaman
5. PP turunan dari UU Desa yang mengatur prosentase untuk support petani dari dana desa setiap tahunnya.
6. Membagi porsi tanam jenis tanaman supaya saat panen harga stabil dan menguntungkan petani.
betul sekali. itu baru jenis varietas aja, blum varietas yg lain. Stiap tanaman btuh perlakuan masing2 yg tentu costnya jg berbeda. dan satu metode berhasil di satu daerah blum tentu ketika diterapkan ditempat lain hasilnya akan sama. karena banyak faktor mempengaruhi, paling sederhana udara dan air aja sangat berpengaruh.
Jadi menurut saya kalo memang tujuannya untuk memajukan sektor pertanian dan pangan, lebih baik kolab aja dengan pemerintah karena sudah ada komunitas dan pendampingan tiap daerah macam PPL, gapoktan dll yang notabene masalahnya berbeda-beda. Soal organik dan non organik itu soal madhab aja, lebih mengarah ke lifestyle bukan urgensi.
Setuju, dlm hal ini kita mengajak generasi muda agar mau dulu mas, mudah2an ada jalannya 🙏 tetap optimis
Saya petani. Dan peternak. Lulusan pertanian. Juga ASN di dinas pertanian. Untuk sementara no komen 😊
Tertarik banget untuk join prototype pertaniannya, ikut dong
bang der harusnya undang ibu mertua ku 😂 yg udh bertani sampek hari ini umur beliau hampir 90 th masih manjat2 pohon 😂 beliau sangat merasakan suka duka jd petani tp sayangnya beliau buta huruf & saya belajar banyak dr beliau ❤❤
betul...ini narsum kurang ilmu
Sedang mengembangkan integrasi Peternakan dan pertanian
I really want to join.
Saya milenial usia 29, satu minggu kebelkang saya udh putuskan untuk jadi petani organik yg akan merubah mindset pertanian konvensional yg masih berjangkar dengan sistem pertanian yg tidak memikirkan siklus ekologi tanah dan lingkungan.
Saya saat ini akan mengambil semua kesempatan belajar dan riset untuk bisa menerapkan sistem pertanian organik yang efektif dan efisien.
Saya mau Ikut 😊
Mau ikutan dong om, mudah mudahan bisa dapat ilmu terbarukan. .
Ada usaha untuk membuat petani tdk maju, terutama dgn memainkan harga komoditas dan pupuk/obat hama shg hasil akhir negatif. Koperasi serba usaha spt KUD jaman Soeharto dpt membantu petani. Semangat
Bongkar disini donk, pupuk dan bibit , dan metoda yyg pak jul punya.
Yang jelas saya sebagai orang desa. Masalah paling utama itu harga jual hasil tani yang naik turun ga stabil. . Pupuk mahal harga jual mahal ist oke. . Panen sedikit harga jual bagus g masalah. . Harga jual bagus akn banyak petani berbondong-bondong semangat dlm bertani. . Yg terjadi harga jual jelek kita petani jadi malas.
Masalahnya sebagian besar petani susah untuk pemasaran nya jika menggunakan organik full karena di pedesaan jual beras organik susah mas.
Beri rakyat tanah perorg 2 ha sistem transmigrasi bagi yg mau bertani di daerah2, dirikan sekolah ,puskesmas, murahkan pupuk, buat tempat penampungan hasil panen oleh pemerintah agar yg bertani ,berternak merasa aman akan harga hasil panen. jadi jika anaknya 3 org berarti di rumah ada 5 org x 2 ha, jadi mrk dapat 10 ha, tanah tersebut tidak boleh dijual agar mrk tetap punya tanah sampai anak keturunan , tanah tsb hanya boleh di sewakan pada pihak lain jika anak keturunan mrk kelak tidak jadi petani lagi , jadi rakyat tetap punya tanah, tanah yg diberi gratis oleh negara hanya boleh di jual ke negara jika negara memerlukan utk sarana umum misal bangun jalan, bendungan dll dan negara membayar ke rakyat tsb atau ganti letak tanahnya. Bagi yg ingin jadi petani dan tak punya latar belakang di beri pelatihan sebelum di turunkan ke lokasi tanah yg akan diberikan. Cara bertani juga kita salah, jgn menanam 1 jenis saja sekampung sama,misal dari tanah yg diberi petani harus bertanam padi, sayuran, bawang, cabe , ternak ikan sendiri, buahan, seperti itulah, sehingga minimal para petani gak ikut2an beli di pasar pula, setiap keluarga di desa bisa mencukupi kebutuhan keluarga sendiri, sisa hasil panennya mrk jual di penampungan yg dibuat pemerintah dg harga yg tidak merugikan petani .
intinya itu dimana ada niat, disitu ada jalannya. maka kalo niatnya impor beras, pasti ya jalannya dibuat supaya impor beras..cepat dan menguntungkan! 😂
Salam Revo bos..selalu revolusi
Mau ikutan dong ini sangat oke, karna bekingan nya negara langsung pastinya inimah, pasti akan terealisasi dengan tepat
Jadi petani sekarang ga pasti. Sekarang aja tomat dan pepaya di Probolinggo murah banget. Tomat satu tas kresek 2.000. pepaya California 10.000 dapat 4. Pepaya Thailand 2.000 - 5.000. emak2 seneng tapi asli nyesek juga
Di kios buah masih biasa aja lhoo harga nya..
bertani bisa keren asal ada sdm dan fasilitas yg bagus. setelah itu proses distribusi yg efisien. proses distribusi ini juga masalah loh di negara ini
Cocok nii, orang tua saya punya sawah, tapi gada yang kelola dengan baik
Saya mau ikutan bang. Saya udah pubya lahan 1.2 hektar tapi selama ini orangvyabg garap dan saya cuman terima bersih aja. Saya mau belajar bertani yg modern
Ketika Kondisi Petani dan Pertanian tidak dilindungi dan didukung negara secara nyata.. Kondisi akan begini terus
Mau ikut . Semangat petani muda
Sebenernya pak bukan masalah besar nya di pupuk dan lain lain nya,,,
Yang menjadi masalah dipetani itu saat ini masalah kestabilan harga komoditi nya, disinilah yang harus nya pemerintah berperan penting dalam kestabilan harga...
Coba saja pak harga komoditi bisa disesuaikan harga nya. Pasti petani makmur pak dan pasti banyak Gen Z yang mau jadi petani
Saya umur 27 thn dan saya bertani sudah 5 tahun bertani cabai, selalu yang menjadi masalah berulang-ulang itu ketika kita panen harga selalu rendah dan kadang juga pernah tidak laku
Coba kasi solusi pak apa yang bisa menjadi hal yang menguntungkan bagi petani..
Kenapa di Thailand dan Vietnam petani nya maju dan kualitas hasil pertanian nya bagus karena pemerintah nya ikut berperan dalam kestabilan harga..
Klw boleh saran pak, diundang di poscast ini asli petani pak jadi benar2 apa yang menjadi keluhan petani itu tersampaikan pak.
Terimakasih...
Mau ikut pak,kebetulan suami saya tani bawang merah dibrebes,tlg infokan tempatnya dimana,makasih
BISMILLAH salah satu yang maju dalam bidang pertanian adalah thailan...
Mau ikutan jadi investor aja, dengan pembagian hasil. Coba dibuka untuk para investor yang berminat.
Assalaamualikum... selamat malam mohon kasih solusi bagi kita yg klompok usha kecil agar bisa maju dan barokah
Ijin, kira2 butuh berapa hektar pertanian buat mencukupi bahan pokok penduduk Indonesia tanpa impor selama 50 tahun???
Aku leren dadi petani GK kuat beli pupuk...yg subsidi mboh di caplok bajing......an
ibu sya petani dulunya tapi saya menolak bertani karna haknya dikebiri contoh paling aneh harga pupuk dan racun hama lebih mahal dari harga jual produk hasil tani.
Katanya yang komentarnya mau ikut bakal dihubungi untuk difollow up. kok sepi2 saja nih ?
Kalo memang pupuk organiknya sebaik itu, bisa coba membuat startup (yg nantinya berpotensi mendapat bbg. pendanaan dari lembaga² kelas dunia)
Di sebuah negeri memang kebijakannya tidak jelas..karena keputusannya dibuat berdasar faktor politik, bukan atas dasar pemikiran kritis, ilmiah serta cara berpikir yg holistik😊
Semisal kakek saya ikut gimana 😅? Atau ayah saya yang mau Pensiun dari PNS
ditunggu kasihsolusi pangan jatim bang
mau ikutan bang
tapi keseharian sudah terikat dengaan kerja di sebuah lembaga bang agak sulit cari izinnnya bang
mungkin ada sesi ke 2 agak ke jawa timur ke bagian timur macam pasuruan/ mojokerto bang
nanti saya coba ajukan izin cuti kerja bang😂
Ketepatan di keluarga ada stigma stop jadi petani karna modal sulit kambali. Agar bisa bantu patahkan stigma tersebut bang
Belum lagi tanah rusak karena sangat tergantung dan makin besar dengan pupuk kimia belum lagi pupuk mahal.
Mau ikutan, gass brebes
Saya mau ikutan
Saya ingin punya usaha pertanian, tetapi modalnya sangat tinggi, high risk, high cost, low income, high maintenance, dan jual hasil panennya saya masih kesusahan
Pengen jadi harvest moon tapi apalah daya tidak punya lahan sendiri
Bapak Gua Petani di Tegal, Tolong ikutin
Saya mau ikut bang der, orang tua saya petani, dari kecil di tuntut orang tua supaya tidak jadi petani seperti orang tua, karna pandangan petani di lingkungan saya itu pekerjaan berat, dan tidak di anggap sukses, saya mau mengubah pandangan tersebut bahwa petani itu bisa sukses
Saya berminat untuk mengikuti pelatihan pertanian di Brebes
Sya bertani bawang. Lucunya ketika panen raya, kran impor dibuka. Apa g mati petani
Saya tertarik
Datang ke kalimantan selatan bang ujicoba di lahan saya ada lahan kurang lebih 1 hektar
Saya juga punya peternakan kambing
" MAU IKUTAN " , semoga bisa ikut ,, sangat sangat berminat , semoga bermanfaat
sebenarrnya kendala yg saya dan temen² petani rasakan adalah ketika harga hasil panen itu tak sesuuai dngan kerja keras modal dan waktu
Maaf ya bg,saya juga pentani memang ada lahan itu yang subur walaupun tidak pakai pupuk kimia tetap bagus,tapi ada juga tanah yang tidak subur,harus di bantu dengan pupuk kimia
masalahnya gak cuma di pupuk sih pak, tapi di irigasinya juga masalah besar. pas musim kering, gak ada air, pas musim hujan, airnya bikin banjir.
jadinya resiko gagal panennya sangat tinggi.
Beras organik untungnya tidak butuh banyak air hingga menggenang
Mau ikutan, terima kasih 🙏🙏🙏
Ortu sy petani, boomers.
Mindset nya kalo baju masih bagus banget bukan kaos partai... sayang dipake kesawah bakal kotor dan kusam warnanya (krn paparan matahari).
Jadi mending pake baju seadanya yg image nya "ga sekeren petani diluar negeri"
Emang Jago Marketing Lo Der...
Orang tua smp nenek kakek saya semua petani , paling sulit jual hasil pertanian dngn hrg yang logis , misal mau masuk ke toko² besar pasti kalah saing dari pemasok² besar , krn yg mereka tawarkan ke toko harga murah dngn kualitas hampir sama 😢
Setuju, penyerapan hasil panen juga menjadi concern
Saya orang Brebes, Lokasi pelatihannya dimana ya?