Sebuah kajian khas Ustadz Agus Mustofa : Tidak fokus, melebar ke mana2, mengutip ayat2 Al Qur'an tapi sebagian besarnya tdk nyambung dg pokok bahasan atau dg argumantasi yg dibangun. Seharusnya tidak usah banyak berandai-andai, tidak usah banyak berumpama. Marilah bicara saja fakta. Faktanya, hingga hari ini belum pernah lagi lahir ulama2 besar sekelas Imam Syafi'i, Imam Gozali, Imam Hambali dsb. Tapi bukan berarti di waktu2 yg akan datang tdk akan pernah lahir ulama2 besar. Klo bicara masa depan, maka kemungkinannya adalah masih akan lahir ulama2 hebat yg bahkan lebih hebat dari ulama terdahulu. Sejarah peredaban manusia adalah sejarah pasang surut (Ali 'Imran 140). Dan di era saat ini, umat islam sedang berada pada titik nadir pasang surut sejarah perababan. Coba bayangkan! Penyakit sedang mewabah, tapi metode yg diterapkan untuk mengatasi wabah penyakit itu adalah dg meniadakan ibadah shilat jum'at. Ini sungguh gila! Ayat Al Qur'an mana yg menjelaskan adanya udzur sholat jum'at? Klo ada orang berpendapat bahwa pandemi virus corona bisa dikategorikan sebagai suatu keadaan yg bisa menyebabkan udzurnya sholat jum'at, jelas itu ngarang. Bahkan ngawur. Sulitkah mendeteksi adanya kebohongan di balik virus corona? Klo anda cermat, maka cukup dg 2 ayat Al Qur'an saja( Al 'Ankabut 19-20) semua kebohongan virus corona bisa terungkap.
Adanya penggolongan ulama salaf, non salaf, atau yg lainnya, menunjukkan bahwa Ada pengkondisian Yang muaranya (generally) suatu golongan Akan merasa lebih benar/baik Dari yg lainnya. Dan orang2 yg mengikutinya bisa disimpulkan (generally) akal sehatnya juga Akan terkotak-kotak, sehingga akal sehatnya Akan sulit menerima kebenaran. Kondisi ini seperti orang/golongan yg sudah terasuki doktrin yg sdh mendarah daging. Contoh: Doktrin dlm agama sebelah bahwa Tuhan itu 1 yg mempunyai 3 entitas. Contoh lain: kelompok dlm Islam bahwa beragama harus berbaiat pada Imam,
Baik itu belum tentu benar, Benar pasti baik. Semakin kesini pastinya akan semakin benar semua tafsir atas Qur'an dan Sunnah. Karena didukung ilmu pengetahuan manusia yang semakin cemerlang.
Benarkah Kita Umat Terbaik? oleh Ahmad Sarwat Ya benar lah, masak bukan umat terbaik sih? Sejak dulu saya sudah sering mendengar bahwa kita umat Islam ini adalah umat terbaik yang ditampilkan di depan umat manusia. Seolah-olah umat yang lain itu bukan umat yang terbaik. Dasarnya adalah firman Allah SWT di dalam surat Ali Imran berikut ini : كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia. (QS. Ali Imran : 110) Namun barusan saya membaca rangkuman dari sekian banyak kitab tafsir bil-ma'tsur, seperti At-Thabari, Al-Qurthubi, Ibnu Katsir, As-Sa'di dan lainnya dan saya pun terbengong-bengong. Kenapa? Ternyata di kitab-kitab tafsir itu yang tertulis jauh dari asumsi awal saya, bahwa yang dimaksud dengan khairu ummah adalah kita seluruhnya yaitu seluruh umat Nabi Muhammad SAW. Ternyata maksudnya bukan itu. Ternyata yang dimaksud dengan 'khiaru ummah' itu hanya segelintir para shahabat yang mengalami masa-masa ujian cukup lama namun mereka tabah menghadapi, sehingga akhirnya mereka pun sampai terusir dari kota Mekkah (ukhirajat lin-nasi). Ibnu Abbas menegaskan bahwa yang dimaksud dengan khairu ummah hanya sebatas mereka yang hijrah dari Mekkah ke Madinah, sebagai muhajirin. Bahkan Umar bin Khattba berkomentar : Kalau Allah menghendaki seperti itu, seharusnya bunyi ayatnya : Antum khairu ummatin, maka mencakup semua kita. Namun Allah SWT menggunakan ungkapan 'kuntum', yang maksudnya hanya khusus untuk para shahabat rasul saja. As-Suddi meriwayatkan perkataan Umar yang lain : Ayat ini hanya berlaku untuk generasi pertama dan bukan untuk generasi berikutnya. Mufassir generasi salaf lainnya, Adh-Dhahhak juga menguarkan hal itu. Namun saya belum lagi mengecek apa pendapat para mufassirin yang menggunakan pendekatan bir-ra'yi. Apakah sama juga ataukah seperti yang selama ini saya pahami, bahwa ayat itu sedang menyanjung umat Islam secara keseluruhan hingga akhir zaman. Berikut rangkumannya yang masih dalam bahasa Arab hasil copas dari beberapa kitab tafsir, yang menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan khairu ummah itu sebatas para shahabat yang bertahan menahan ujian yang keras selama di Mekkah sebelum hijrah ke Madinah. 1. Tafsir Ath-Thabari : Ibnu Jarir Ath-Thabari تفسير الطبري ” كنتم خير أمة خرجت للناس “ الطبري أو كما يعرف باسم “محمد بن جرير الطبري” هو أحد المفسرين المسلمين الأجلاء، كما أنه فقيه ومؤرخ وضع العديد من الكتب المراجع التي ما زالت تدرس حتى الآن بالمدارس والجامعات، يرى الطبري أن المقصود بقوله تعالى “كنتم خير أمة أخرجت للناس” هم الناس الذين آمنوا بما أوتي به رسولنا الكريم محمد صلى الله عليه وسلم في مكة، حيث انتقلوا معه بعد ذلك إلى المدينة. 2. Tafsir As-Sa'di : Abdurrahman bin Nash As-Sa'di تفسير السعدي ” كنتم خير أمة خرجت للناس “ السعدي أو كما يعرف باسم “عبد الرحمن بن ناص السعدي” أحد مفسرين القرآن الذين اتبعوا اتجاه الحنبلي في التفسير، ولقد تعمق ذلك الفقيه الجليل في علوم الفقه والقرآن ووضع العديد من الكتب، ومن أشهر كتبه في علوم القرآن كتاب تيسير الكريم الرحمن في تفسير كلام المنان. فسر السعدي الآية “كنتم خير أمة أخرجت للناس” أن الله سبحانه وتعالى قد كرم أهل مكة المؤمنين الذين خرجوا من مكة مع الرسول بوصفهم أنهم أحسن وأفضل الأمم التي عرفها العالم، ويرجع ذلك لما صبروا عليه من أذى لدخولهم الإسلام من أهل مكة. 3. Tafsir Al-Quran Al-Azhim : Ibnu Katsir تفسير ابن كثير ” كنتم خير أمة خرجت للناس “ ابن كثير هو أحد تابعين المذهب الشافعي، ولقد تتلمذ ذلك المفسر الجليل على يد كبار الأئمة والمفسرين مثل ابن تيمية وجمال الدين المزي وابن القيم وغيرهم من العلماء، وهو من مفسرين القرآن الكريم و الأحاديث النبوية. فسر ابن كثير الآية “كنتم خير أمة أخرجت للناس” أن المقصود بقول الله خير أمة أي أفضل وأنفع أمة سيعرفها الناس، لما تركوه ورائهم من تعاليم يلزم تعلمها من تمسك بالدين وجهاد في سبيله، لذلك كرمهم الله بذلك القول الكريم، ويرى أن المقصودين في الآية هم من آمنوا بالله واصطحبهم رسولنا الكريم من مكة إلى المدينة. 4. Tafsir At-Tirmizy تفسير الترمذي ” كنتم خير أمة خرجت للناس “ الترمذي أو كما يعرف باسم محمد بن عيسى الترمذي هو أحد مفسرين القرآن والسنة في الدولة العباسية، ولقد وضع ذلك المفسر الكثير من المؤلفات القيمة مثل سنن الترمذي والشمائل المحمدية وعلل الترمذي الكبير وغيرهم. فسر الترمذي الآية “كنتم خير أمة أخرجت للناس” أن تلك الأمة التي ذكرها الله سبحانه وتعالى هي أفضل أمة ذكرت في الإسلام، وأنها أفضل أمة في السبعين أمة المسلمة، وقد كرموا بذلك الشكل لما قاموا به من تحمل لأذى الكفار في مكة. 5. Tafsir Al-Kami' li Ahkam Al-Quran : Al-Qurthubi تفسير القرطبي ” كنتم خير أمة خرجت للناس “ القرطبي أو كما يعرف باسم شمس الدين القرطبي هو أحد المفسرين الذين اتبعوا المذهب المالكي، ولقد تعلم ذلك الفقيه علم الحديث وعلم التفسير وعالم العقيدة، ومن أشهر مؤلفاته كتاب الجامع لأحكام القرآن وتفسير القرطبي، وتتلمذ علي يد الطبري والماوردي. فسر القرطبي الآية “كنتم خير أمة أخرجت للناس” أن المقصود بتلك الأمة هي الأمة التي اعتنقت الإسلام عن اقتناع وإيمان شديد، لذلك فضلهم الله عن باقي الأمم التي جاءت من بعدهم، حيث أنهم تحملوا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم الكثير من الضرر والمعاناة طوال فترة بقائهم في مكة، كما أنهم حاربوا مع الرسول في غزواته عند الفتح الإسلامي، حتى ينشر الإسلام في كل بقاع الأرض. NOTE 1. Jangan coba-coba menerjemahkan pakai Google Translate, pasti banyak salahnya dan pasti terjadi miss-interpratasi. 2. Bandingkan dengan sabda Nabi SAW yang lain dimana beliau menyebutkan bahwa sebaik-baik kurun adalah kurun-ku, kemudian yang sesudahnya, kemudian yang sesudahnya. Kita akan tahu bahwa yang paling baik itu umat Islam di masa kenabian.
ya kalo ulama dulu dianggap lebih baik, tentu masuk akal, dulu masih jujur jujur, kalo yang sekarang kayaknya sudah sangat terkontaminasi kepentingan, kepentingan pribadi juga kepentingan lainnya, itu sebabnya umat banyak yang tak ter cerdaskan
jika ada pendapat 'yang terdahulu lebih baik dari yang sesudahnya', maka dikhawatirkan akan timbul kefanatikan 'nabi² yang terdahulu lebih baik dari yang sesudahnya', (seperti yang diyakini oleh sebagian Bani Israil/Yahudi) sedangkan Allah tidak membeda²kannya,.. kesimpulan saya: setiap zaman ada manusia² terbaik ada pula yang biasa saja, atau bahkan buruk... begitupun para 'ulama', dan kita sendiri.
Disini yg dibicarakan ulama,kalau nga ada yg terdahulu nga ada yg sekarang,lebih dahulu lebih baik,contohnya saya di dengan guru,guru saya lebih baik,karena kalau nga ada guru,saya termasuk orang bodoh,kita cuma bisa bicara doang berdasarkan pendapat ulama zaman dahulu.
Di pastikan lbh pinter Ulama zaman sekarang, krn Ulama saat ini lbh pinter NIPU, JUAL AGAMA, MENGUBAH UBAH dan MENCIPTAKAN HUKUM.HUKUM baru yang sesuai dengan kebutuhan perut dan bawah perutnya..
Yo kalau ada hadis njelaskan bgtu, apa boleh dikata. Tapi kalau anggapan2 oleh org2, yo apa yg bisa dilakukan. Ujung2nya yo "angkat dua tangan dg bilang..maaf saya tidak ngerti"
Ulama dahulu mendidik rasa kemanusian, dan saling menghormati,menolong sesama makluk, sekarang menyerukan kepentingan dirinya sendiri rasa kemanusian pudar
Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir, apakah Nabi Muhamad lebih tidak baik dari Nabi Adam, atau Musa, atau Isa??? Atau apakah Nabi Adam, Nuh, Musa dan Isa lebih baik dari Nabi Muhammad??? yang jelas degradasi ajaran akan berjalan menurut berjalannya waktu. terimakasih pa Agus telah memberi pencerahan.
Semua nabi sama tidak dibeda2kan, kecuali nabi Ibrahim yg oleh Allah diangkat sebagai pemimpin para nabi. { ۞وَإِذِ ٱبۡتَلَىٰٓ إِبۡرَٰهِـۧمَ رَبُّهُۥ بِكَلِمَٰتٖ فَأَتَمَّهُنَّۖ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامٗاۖ قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِيۖ قَالَ لَا يَنَالُ عَهۡدِي ٱلظَّٰلِمِينَ } [Surat Al-Baqarah: 124] Sabeq Company: Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, "Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia." Dia (Ibrahim) berkata, "Dan (juga) dari anak cucuku?” Allah berfirman, "(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang yang zalim."
Kalau Dunia ini Mengembang dan Allah Swt Meninggikan Langit berarti Langit yang Jumlahnya Bersap-sap itu pastilah juga Mengalami Hal yang sama maksudnya ikut Mengembang. Dan yang menjadi Perkembanngan Dunia ini mungkinkah karena adanya Tatanan Akal ataukah karena penyebab Keutamaan Ilmu?. wallahu 'Alam Bishshowab.
Assalammulaikum.... Saya masih Awan pak Agus. Tanya: Saat ini ada 4 Madzab,lalu Sayiddina Muhammad Madzabnya apa...??!!!. Mohon pencerahannya🙏🙏🙏 Makasih,dan semoga senantiasa sehat selalu semuanya....!!!.
Pengobatan dukun & dokter itu TDK sama levelx ... p' dukunan / dukun TDK jelas penddknx hanya sugesti pasen saja yg b' obat,sembuh ato tdkx sedangkn dokter mrk kuliahx lama kurang lebih 6 thn dg biaya yg bnyak,dokter m' berikn therapi b' dasarkan hasil lab,Rontgen bla3 .. klo dukun lsg m' diagnose penyakit yg gak masuk d' akal,ujung2x d' guna2 in .. kt pesulap merah kok mw yaa d' bodoh2 in.. nah itu nmx p' bodohan intix jd syirik 😇
@@SitiAisyah-sv9wb apakah karena pendidikan seseorang bisa menyembuhkan suatu penyakit,, begitu juga dengan dukun apakah seseorang dukun karena tidak jelas pendidikan nya tidak bisa menyembuhkan suatu penyakit, dari segi apanya yang bisa menyembuhkan suatu penyakit, apa kah pendidikan atau tidak berpendidikan, coba jelaskan kesaya,?
Jangan suka menghakimi suatu hal yg kita tidak mengetahui ilmunya...!. Mungkin pak Agus Mustofa harus klarifikasi dan bertanya secara mendalam dahulu ke orang yg disebut dukun mungkin banyak dukun...karena tidak sedikit dukun yg hanya menipu untuk cari uang saja...!.
Mohon penjelasan Ustadz tentang mengaji dan mengkaji kalau tidak berguru yang maksudnya berguru langsung dari orang ke orang tertentu dengan hanya membaca buku hasil karya Ulama. Apakah benar kalau hanya berguru atau membaca karya hasil ulama saja tanpa guru langsung dikatakan berguru dengan Setan. Mohon penjelasan dan pencerahan Ustadz.
Pa ustad agus.Kita sebaiknya fokus utk pahami alquran karena ketidak pemahaman inilah yg ada ancamannya (al a'raf: 179). Jadi umat islam kiranya fokus ke tujuan kita hidup didunia/VISSI DAN MISSI ajaran islam dalam alquran sebagaimana doa kita di surat al fatiha dan doa kita setiap hari yaitu .....robbana aatina fiddunya.....dan seterusnya. Dan utk mewujudkan vissi dan missi tersebut dibutuhkan 6 rulun iman dan 5 rukun islam yg hakiki yaitu perintah beriptek, berimtaq, hablumminallah, hablumminannas dan hablumminaalamin. TAFSIR2 ALQURAN yg ada belum final utk ditafsir karena dari 6666 ayat2 alquran dimana yg baru ditafsir hanya 1610 ayat saja yg membuktikan bhw sebahagian besar ayat2 alquran BELUM MAMPU ditafsir. Kok bisa begitu??? Iya karena ahli tafsir belum melibatkan para ulama sesungguhnya yi ahli2 ilmu eksak, biologi dll.
Ulama dahulu maksudnya ulama sebelum islam ?? atau sesudah islam ?? atau para sahabat sampai 3 kurun awal yang biasanya disebut kaum salaf ??? LANTAS Ulama kemudian maksudnya Ulama khalaf yg sampai pada kita sekarang ??? Atau ULAMA yang dimaksudkan spt yg ada dalam surat Syu'ara (26) ayat 197 dan Surat Fathir (35) ayat 28 Kok fokus pembahasannya pada surat al waqi'ah .......... surat itu kan MAKIYAH ??? Kalau mau fokus pada kaum salaf maka seharusnya gunakan dong surat MADANIYAH
Adanya penggolongan ulama, salaf, non salaf atau yg lain2 Dan orang2 yg mengikuti penggolongan itu menunjukkan bahwa isi kepalanya juga terkotak-kotak. Dan pada ahirnya (generally) Salah satu golongan Akan merasa lebih benar/baik Dari yg lainnya. Gak percaya ???🙏
Ulama itu setelah datangnya Islam,kata Ulama juga terdapat dalam al-Qur'an,kesimpulannya yang dimaksud dengan Ulama disini pastilah setelah datangnya Islam,dalam perkembangannya mereka berbeda cara memahami dalil dalil Qur'an dan Hadits.
Mantap
Alhamdulillah ilmiah, terima kasih.
Ahsantum ustadz
Alhamdulillah
Semua saling melengkapi dan menyempurnakan.
*Terimakasih atas kajian penuh ilmu nya pak KH Agus Mustofa , Semoga pak KH Agus Mustofa senantiasa dalam lindungan الله..*
أمين يارب العالمين
🙏
alhamdulillah, terima kasih pak Agus, tausiyahnya
Alhamdulillah,terimakasih Pak Agus Mustofa ats kajiannya...sangat bermanfaat menambah wawasan umat,salam🙏
Alhamdulillah🙏 ilmu yang bermanfaat
Alhamdulillah kajian lagi...judulnya menarik sepertinya..bismillah
alhamdulillah.....lbh mengerti sekarang tentang kandungan ayat ayat yg ada di surah alwaqiah....trimakasih guru...
Hadir...Nyimak
Nyimak prof🙏
Apik tenan iki judule...Alhamdulillah
Alhamdulillah mantap 👍👍
Sampit Kalteng hadir
Nyimak
Orang BERIMAN yg dimaksud didalam alquran itu bukan saja umatnya nabi Muhammad tapi umat2 sebelum nabi Muhammad juga.
Sebuah kajian khas Ustadz Agus Mustofa : Tidak fokus, melebar ke mana2, mengutip ayat2 Al Qur'an tapi sebagian besarnya tdk nyambung dg pokok bahasan atau dg argumantasi yg dibangun.
Seharusnya tidak usah banyak berandai-andai, tidak usah banyak berumpama.
Marilah bicara saja fakta.
Faktanya, hingga hari ini belum pernah lagi lahir ulama2 besar sekelas Imam Syafi'i, Imam Gozali, Imam Hambali dsb. Tapi bukan berarti di waktu2 yg akan datang tdk akan pernah lahir ulama2 besar.
Klo bicara masa depan, maka kemungkinannya adalah masih akan lahir ulama2 hebat yg bahkan lebih hebat dari ulama terdahulu.
Sejarah peredaban manusia adalah sejarah pasang surut (Ali 'Imran 140).
Dan di era saat ini, umat islam sedang berada pada titik nadir pasang surut sejarah perababan. Coba bayangkan! Penyakit sedang mewabah, tapi metode yg diterapkan untuk mengatasi wabah penyakit itu adalah dg meniadakan ibadah shilat jum'at. Ini sungguh gila! Ayat Al Qur'an mana yg menjelaskan adanya udzur sholat jum'at? Klo ada orang berpendapat bahwa pandemi virus corona bisa dikategorikan sebagai suatu keadaan yg bisa menyebabkan udzurnya sholat jum'at, jelas itu ngarang. Bahkan ngawur.
Sulitkah mendeteksi adanya kebohongan di balik virus corona?
Klo anda cermat, maka cukup dg 2 ayat Al Qur'an saja( Al 'Ankabut 19-20) semua kebohongan virus corona bisa terungkap.
Karena terlalu taklid pd imam2 tersebut maka umat islam jd mundur
Alhamdulillah, Bekasi hadir
Alhamdulillah hadir pak agus
Allah,Katakan yg bergolongan dalam agama itu sesat.Al-Qur'an.Al-Mu'minun.A.52.53.54.trmks.
Adanya penggolongan ulama salaf, non salaf, atau yg lainnya, menunjukkan bahwa Ada pengkondisian Yang muaranya (generally) suatu golongan Akan merasa lebih benar/baik Dari yg lainnya.
Dan orang2 yg mengikutinya bisa disimpulkan (generally) akal sehatnya juga Akan terkotak-kotak, sehingga akal sehatnya Akan sulit menerima kebenaran.
Kondisi ini seperti orang/golongan yg sudah terasuki doktrin yg sdh mendarah daging.
Contoh: Doktrin dlm agama sebelah bahwa Tuhan itu 1 yg mempunyai 3 entitas.
Contoh lain: kelompok dlm Islam bahwa beragama harus berbaiat pada Imam,
Penjelasan pak Agus sangat rinci dan tertata ..
Jelas
Baik itu belum tentu benar, Benar pasti baik.
Semakin kesini pastinya akan semakin benar semua tafsir atas Qur'an dan Sunnah.
Karena didukung ilmu pengetahuan manusia yang semakin cemerlang.
Alhamdulillah...terima kasih Pak Agus 🙏
Mohon dibahas yg lg viral tentang samsudin jadab pak agus...tlg kasih pengertian kpd mereka,apa itu makna gaib yang sebenarnya....mksh pak agus ya 🙏🙏
pernah dibahas 2 tahun lalu, judulnya gaib ku gaib mu
Hadir Pak H.AM
Palembanx hadir
Benarkah Kita Umat Terbaik?
oleh Ahmad Sarwat
Ya benar lah, masak bukan umat terbaik sih?
Sejak dulu saya sudah sering mendengar bahwa kita umat Islam ini adalah umat terbaik yang ditampilkan di depan umat manusia. Seolah-olah umat yang lain itu bukan umat yang terbaik.
Dasarnya adalah firman Allah SWT di dalam surat Ali Imran berikut ini :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia. (QS. Ali Imran : 110)
Namun barusan saya membaca rangkuman dari sekian banyak kitab tafsir bil-ma'tsur, seperti At-Thabari, Al-Qurthubi, Ibnu Katsir, As-Sa'di dan lainnya dan saya pun terbengong-bengong.
Kenapa?
Ternyata di kitab-kitab tafsir itu yang tertulis jauh dari asumsi awal saya, bahwa yang dimaksud dengan khairu ummah adalah kita seluruhnya yaitu seluruh umat Nabi Muhammad SAW. Ternyata maksudnya bukan itu.
Ternyata yang dimaksud dengan 'khiaru ummah' itu hanya segelintir para shahabat yang mengalami masa-masa ujian cukup lama namun mereka tabah menghadapi, sehingga akhirnya mereka pun sampai terusir dari kota Mekkah (ukhirajat lin-nasi).
Ibnu Abbas menegaskan bahwa yang dimaksud dengan khairu ummah hanya sebatas mereka yang hijrah dari Mekkah ke Madinah, sebagai muhajirin.
Bahkan Umar bin Khattba berkomentar : Kalau Allah menghendaki seperti itu, seharusnya bunyi ayatnya : Antum khairu ummatin, maka mencakup semua kita. Namun Allah SWT menggunakan ungkapan 'kuntum', yang maksudnya hanya khusus untuk para shahabat rasul saja.
As-Suddi meriwayatkan perkataan Umar yang lain : Ayat ini hanya berlaku untuk generasi pertama dan bukan untuk generasi berikutnya. Mufassir generasi salaf lainnya, Adh-Dhahhak juga menguarkan hal itu.
Namun saya belum lagi mengecek apa pendapat para mufassirin yang menggunakan pendekatan bir-ra'yi. Apakah sama juga ataukah seperti yang selama ini saya pahami, bahwa ayat itu sedang menyanjung umat Islam secara keseluruhan hingga akhir zaman.
Berikut rangkumannya yang masih dalam bahasa Arab hasil copas dari beberapa kitab tafsir, yang menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan khairu ummah itu sebatas para shahabat yang bertahan menahan ujian yang keras selama di Mekkah sebelum hijrah ke Madinah.
1. Tafsir Ath-Thabari : Ibnu Jarir Ath-Thabari
تفسير الطبري ” كنتم خير أمة خرجت للناس “
الطبري أو كما يعرف باسم “محمد بن جرير الطبري” هو أحد المفسرين المسلمين الأجلاء، كما أنه فقيه ومؤرخ وضع العديد من الكتب المراجع التي ما زالت تدرس حتى الآن بالمدارس والجامعات، يرى الطبري أن المقصود بقوله تعالى “كنتم خير أمة أخرجت للناس” هم الناس الذين آمنوا بما أوتي به رسولنا الكريم محمد صلى الله عليه وسلم في مكة، حيث انتقلوا معه بعد ذلك إلى المدينة.
2. Tafsir As-Sa'di : Abdurrahman bin Nash As-Sa'di
تفسير السعدي ” كنتم خير أمة خرجت للناس “
السعدي أو كما يعرف باسم “عبد الرحمن بن ناص السعدي” أحد مفسرين القرآن الذين اتبعوا اتجاه الحنبلي في التفسير، ولقد تعمق ذلك الفقيه الجليل في علوم الفقه والقرآن ووضع العديد من الكتب، ومن أشهر كتبه في علوم القرآن كتاب تيسير الكريم الرحمن في تفسير كلام المنان.
فسر السعدي الآية “كنتم خير أمة أخرجت للناس” أن الله سبحانه وتعالى قد كرم أهل مكة المؤمنين الذين خرجوا من مكة مع الرسول بوصفهم أنهم أحسن وأفضل الأمم التي عرفها العالم، ويرجع ذلك لما صبروا عليه من أذى لدخولهم الإسلام من أهل مكة.
3. Tafsir Al-Quran Al-Azhim : Ibnu Katsir
تفسير ابن كثير ” كنتم خير أمة خرجت للناس “
ابن كثير هو أحد تابعين المذهب الشافعي، ولقد تتلمذ ذلك المفسر الجليل على يد كبار الأئمة والمفسرين مثل ابن تيمية وجمال الدين المزي وابن القيم وغيرهم من العلماء، وهو من مفسرين القرآن الكريم و الأحاديث النبوية.
فسر ابن كثير الآية “كنتم خير أمة أخرجت للناس” أن المقصود بقول الله خير أمة أي أفضل وأنفع أمة سيعرفها الناس، لما تركوه ورائهم من تعاليم يلزم تعلمها من تمسك بالدين وجهاد في سبيله، لذلك كرمهم الله بذلك القول الكريم، ويرى أن المقصودين في الآية هم من آمنوا بالله واصطحبهم رسولنا الكريم من مكة إلى المدينة.
4. Tafsir At-Tirmizy
تفسير الترمذي ” كنتم خير أمة خرجت للناس “
الترمذي أو كما يعرف باسم محمد بن عيسى الترمذي هو أحد مفسرين القرآن والسنة في الدولة العباسية، ولقد وضع ذلك المفسر الكثير من المؤلفات القيمة مثل سنن الترمذي والشمائل المحمدية وعلل الترمذي الكبير وغيرهم.
فسر الترمذي الآية “كنتم خير أمة أخرجت للناس” أن تلك الأمة التي ذكرها الله سبحانه وتعالى هي أفضل أمة ذكرت في الإسلام، وأنها أفضل أمة في السبعين أمة المسلمة، وقد كرموا بذلك الشكل لما قاموا به من تحمل لأذى الكفار في مكة.
5. Tafsir Al-Kami' li Ahkam Al-Quran : Al-Qurthubi
تفسير القرطبي ” كنتم خير أمة خرجت للناس “
القرطبي أو كما يعرف باسم شمس الدين القرطبي هو أحد المفسرين الذين اتبعوا المذهب المالكي، ولقد تعلم ذلك الفقيه علم الحديث وعلم التفسير وعالم العقيدة، ومن أشهر مؤلفاته كتاب الجامع لأحكام القرآن وتفسير القرطبي، وتتلمذ علي يد الطبري والماوردي.
فسر القرطبي الآية “كنتم خير أمة أخرجت للناس” أن المقصود بتلك الأمة هي الأمة التي اعتنقت الإسلام عن اقتناع وإيمان شديد، لذلك فضلهم الله عن باقي الأمم التي جاءت من بعدهم، حيث أنهم تحملوا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم الكثير من الضرر والمعاناة طوال فترة بقائهم في مكة، كما أنهم حاربوا مع الرسول في غزواته عند الفتح الإسلامي، حتى ينشر الإسلام في كل بقاع الأرض.
NOTE
1. Jangan coba-coba menerjemahkan pakai Google Translate, pasti banyak salahnya dan pasti terjadi miss-interpratasi.
2. Bandingkan dengan sabda Nabi SAW yang lain dimana beliau menyebutkan bahwa sebaik-baik kurun adalah kurun-ku, kemudian yang sesudahnya, kemudian yang sesudahnya. Kita akan tahu bahwa yang paling baik itu umat Islam di masa kenabian.
ya kalo ulama dulu dianggap lebih baik, tentu masuk akal, dulu masih jujur jujur, kalo yang sekarang kayaknya sudah sangat terkontaminasi kepentingan, kepentingan pribadi juga kepentingan lainnya, itu sebabnya umat banyak yang tak ter cerdaskan
jika ada pendapat 'yang terdahulu lebih baik dari yang sesudahnya', maka dikhawatirkan akan timbul kefanatikan 'nabi² yang terdahulu lebih baik dari yang sesudahnya', (seperti yang diyakini oleh sebagian Bani Israil/Yahudi) sedangkan Allah tidak membeda²kannya,.. kesimpulan saya: setiap zaman ada manusia² terbaik ada pula yang biasa saja, atau bahkan buruk... begitupun para 'ulama', dan kita sendiri.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Apa benar pak Agus
Seorang lelaki itu menanggung dosa istrinya, saudara perempuan nya
Terimakasih
Ustad agus tolong juga kaji tentang praktik perdukunan yang lagi ngetrend,, karena banyak orang selama ini mencaci maki yg namanya dukun,
Pa ustad biasanya umat ini cocok c ocokan jika cocok dengan nafsunya itu yang diikuti sehingga jadi subyektif
Agus Mustofa ini " NGAWUR " Dalam mengetrapkan ajaran agama islam.
Maksud anda apa?
Mohon dibahas pak tentang perdukunan yang sedang piral
ulama dahulu sesuai untuk zaman dahulu...ulama skrg lbh sesuai utk zmn sekarang.
Pak Agus? Kenapa kita harus bermazab ? Kenapa tidak langsung ke Rosulullah aja?
Disini yg dibicarakan ulama,kalau nga ada yg terdahulu nga ada yg sekarang,lebih dahulu lebih baik,contohnya saya di dengan guru,guru saya lebih baik,karena kalau nga ada guru,saya termasuk orang bodoh,kita cuma bisa bicara doang berdasarkan pendapat ulama zaman dahulu.
Pak agus tolong bahas apakah surga dan neraka sudah ada penghuninya,atau surga dan neraka sudah di ciptakan
Sudah beratus ratus nabuawat yg tergenapi dizaman ini, yg mana nenek moyang kita tidak mengetahuinya.
Alhamdulillah...terima kasih Pak ustd prof Agus mustofa
Di pastikan lbh pinter Ulama zaman sekarang, krn Ulama saat ini lbh pinter NIPU, JUAL AGAMA, MENGUBAH UBAH dan MENCIPTAKAN HUKUM.HUKUM baru yang sesuai dengan kebutuhan perut dan bawah perutnya..
Ulama dulu juga ada yg nipu lah
Yo kalau ada hadis njelaskan bgtu, apa boleh dikata. Tapi kalau anggapan2 oleh org2, yo apa yg bisa dilakukan.
Ujung2nya yo "angkat dua tangan dg bilang..maaf saya tidak ngerti"
Kalau kita mau berjalan maju ataukah mundur sih, gitu aja ko repot
Ulama dahulu mendidik rasa kemanusian, dan saling menghormati,menolong sesama makluk, sekarang menyerukan kepentingan dirinya sendiri rasa kemanusian pudar
Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir, apakah Nabi Muhamad lebih tidak baik dari Nabi Adam, atau Musa, atau Isa??? Atau apakah Nabi Adam, Nuh, Musa dan Isa lebih baik dari Nabi Muhammad??? yang jelas degradasi ajaran akan berjalan menurut berjalannya waktu. terimakasih pa Agus telah memberi pencerahan.
Semua nabi sama tidak dibeda2kan, kecuali nabi Ibrahim yg oleh Allah diangkat sebagai pemimpin para nabi.
{ ۞وَإِذِ ٱبۡتَلَىٰٓ إِبۡرَٰهِـۧمَ رَبُّهُۥ بِكَلِمَٰتٖ فَأَتَمَّهُنَّۖ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامٗاۖ قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِيۖ قَالَ لَا يَنَالُ عَهۡدِي ٱلظَّٰلِمِينَ }
[Surat Al-Baqarah: 124]
Sabeq Company:
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, "Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia." Dia (Ibrahim) berkata, "Dan (juga) dari anak cucuku?” Allah berfirman, "(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang yang zalim."
Bnar dulu bgus mcm almarhun kyiai zainudin mz.
Kalau Dunia ini Mengembang dan Allah Swt Meninggikan Langit berarti Langit yang Jumlahnya Bersap-sap itu pastilah juga Mengalami Hal yang sama maksudnya ikut Mengembang. Dan yang menjadi Perkembanngan Dunia ini mungkinkah karena adanya Tatanan Akal ataukah karena penyebab Keutamaan Ilmu?. wallahu 'Alam Bishshowab.
Assalammulaikum....
Saya masih Awan pak Agus.
Tanya: Saat ini ada 4 Madzab,lalu Sayiddina Muhammad Madzabnya apa...??!!!.
Mohon pencerahannya🙏🙏🙏
Makasih,dan semoga senantiasa sehat selalu semuanya....!!!.
Manhaf x nabih Muhamad Al-Qur'an , kan munculx 4 manhaf setelah nabi Muhammad wafat ,
Ulama dulu brlum terkontamibadi uang, polutik dan internet
Ustad agus, apakah pengobatan dukun itu termasuk syirik, kalau termasuk syirik gimana dengan pengobatan dengan dokter, apa termasuk syirik juga
Pengobatan dukun & dokter itu TDK sama levelx ... p' dukunan / dukun TDK jelas penddknx hanya sugesti pasen saja yg b' obat,sembuh ato tdkx sedangkn dokter mrk kuliahx lama kurang lebih 6 thn dg biaya yg bnyak,dokter m' berikn therapi b' dasarkan hasil lab,Rontgen bla3 .. klo dukun lsg m' diagnose penyakit yg gak masuk d' akal,ujung2x d' guna2 in .. kt pesulap merah kok mw yaa d' bodoh2 in.. nah itu nmx p' bodohan intix jd syirik 😇
@@SitiAisyah-sv9wb apakah karena pendidikan seseorang bisa menyembuhkan suatu penyakit,, begitu juga dengan dukun apakah seseorang dukun karena tidak jelas pendidikan nya tidak bisa menyembuhkan suatu penyakit, dari segi apanya yang bisa menyembuhkan suatu penyakit, apa kah pendidikan atau tidak berpendidikan, coba jelaskan kesaya,?
Jangan suka menghakimi suatu hal yg kita tidak mengetahui ilmunya...!. Mungkin pak Agus Mustofa harus klarifikasi dan bertanya secara mendalam dahulu ke orang yg disebut dukun mungkin banyak dukun...karena tidak sedikit dukun yg hanya menipu untuk cari uang saja...!.
DUKUN itu orang jahat
Kita harus bertauhid yang benar agar kita tidak terjerumus kedalam kemusrikan/kesirikan,
Mohon penjelasan Ustadz tentang mengaji dan mengkaji kalau tidak berguru yang maksudnya berguru langsung dari orang ke orang tertentu dengan hanya membaca buku hasil karya Ulama. Apakah benar kalau hanya berguru atau membaca karya hasil ulama saja tanpa guru langsung dikatakan berguru dengan Setan. Mohon penjelasan dan pencerahan Ustadz.
simak video beliau berjudul 'berguru dengan Allah'
on
Contoh kiyai ini dibelakangnya banyak kitab2 kan kitabnya punya orang dulu,nga usa jauh contohnya.
Kekuasaan keadilan Allah nampak di semua zaman
Agus Mustofa.. Sekarang mulai lancang banding banding kebaikan
Di Al Qur'an aja diperintahkan berlomba-lombalah dalam kebaikan, berarti boleh dong membanding2kan kebaikan?
Bahas yg scientific aja p agus...jgn bahas dukun...ga level.
Sepakat om,Krn itu terlalu receh...!!!.😁
Ilmu tak terbatas. Lanjutkan berkarya Pak A m.
Pa ustad agus.Kita sebaiknya fokus utk pahami alquran karena ketidak pemahaman inilah yg ada ancamannya (al a'raf: 179). Jadi umat islam kiranya fokus ke tujuan kita hidup didunia/VISSI DAN MISSI ajaran islam dalam alquran sebagaimana doa kita di surat al fatiha dan doa kita setiap hari yaitu
.....robbana aatina fiddunya.....dan seterusnya. Dan utk mewujudkan vissi dan missi tersebut dibutuhkan 6 rulun iman dan 5 rukun islam yg hakiki yaitu perintah beriptek, berimtaq, hablumminallah, hablumminannas dan hablumminaalamin. TAFSIR2 ALQURAN yg ada belum final utk ditafsir karena dari 6666 ayat2 alquran dimana yg baru ditafsir hanya 1610 ayat saja yg membuktikan bhw sebahagian besar ayat2 alquran BELUM MAMPU ditafsir. Kok bisa begitu??? Iya karena ahli tafsir belum melibatkan para ulama sesungguhnya yi ahli2 ilmu eksak, biologi dll.
Ulama dahulu maksudnya ulama sebelum islam ?? atau sesudah islam ?? atau para sahabat sampai 3 kurun awal yang biasanya disebut kaum salaf ??? LANTAS Ulama kemudian maksudnya Ulama khalaf yg sampai pada kita sekarang ??? Atau ULAMA yang dimaksudkan spt yg ada dalam surat Syu'ara (26) ayat 197 dan Surat Fathir (35) ayat 28
Kok fokus pembahasannya pada surat al waqi'ah .......... surat itu kan MAKIYAH ??? Kalau mau fokus pada kaum salaf maka seharusnya gunakan dong surat MADANIYAH
@cannel sukasuka perjelas dulu dong judulnya sperti pertanyaan saya diatas, habis itu baru kita jelas melangkah.
ini seperti membandingkan antara : sahabat dgn saudara.
Adanya penggolongan ulama, salaf, non salaf atau yg lain2 Dan orang2 yg mengikuti penggolongan itu menunjukkan bahwa isi kepalanya juga terkotak-kotak.
Dan pada ahirnya (generally) Salah satu golongan Akan merasa lebih benar/baik Dari yg lainnya.
Gak percaya ???🙏
Ulama itu setelah datangnya Islam,kata Ulama juga terdapat dalam al-Qur'an,kesimpulannya yang dimaksud dengan Ulama disini pastilah setelah datangnya Islam,dalam perkembangannya mereka berbeda cara memahami dalil dalil Qur'an dan Hadits.