NU hrs merintis perguruan tinggi yg mencetak ulama sehingga Indonesia menjadi pusat ilmu ke Islaman supaya mindset kalau belajar Islam kurang afdlol jika bukan lulusan Timur Tengah .
Masya Allah.... Sangat sejuk tapi mberi semangat, semoga beliau panjang umur dlm sehat afiyat penuh keberkahan sehingga bisa terus istikomah dlm mbimbing santri dan umat... 🙏👍☕ .
*ULAMA AKHERAT...* _Pertama,_ ulama Akhirat insya Allah. Mendengar kisahnya, seolah-olah banyak hal-hal yang seperti kebetulan tanpa rencana tetapi sesungguhnya justru itulah *rencananya Allah* yang dilekatkan kepada sang kyai. Seorang ulama yang sebenarnya menurut saya, orang atau pribadi dari qolbu tidak ada keinginan menjadi ulama, sehingga Allah sendiri yang mengangkat derajatnya dan menjadikan ulama. Dicari-cari bukan mencari. _Kedua,_ saya tertarik juga tentang prinsip orang tuanya (sang ayah) yang memiliki pondok tanpa nama itu. Ini hati nyambung (paham) tetapi tidak bisa ditulis dengan kata atau sebutan nama. Yang intinya kira-kira substansi dari *keikhlasan yang los* tanpa dibuat-buat dan bukan pada bentuk dzahiriyahnya tetapi hakekatnya. Dari sini pula barakah ikhlas dan kebajikan itu kemudian dibalas menjelma menjadi putranya yang dikehendaki olehNya. _Ketiga,_ soal tarekat saya semakin yakin kepada kesimpulan bahwa ternyata dibelakang ulama-ulama besar itu juga bertarekat. Hanya saja *tidak harus menjadi mursyid* yang menyebarkan tetapi sebagai amaliah pribadi. Misalnya KH. Hasyim Asyari walaupun spesialisnya mengajar fikih (hadits Bukhari) ternyata juga mengamalkan tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah. Mbah Maimun juga. Gus Dur juga. Dan juga banyak ulama lain saya sering membaca dalam biografi. Bukankah para imam madzab walaupun disiplin ilmunya fikih tetapi juga bertarekat? Menurut Imam Suyuthi, Imam Abu Hanifah dan Imam Malik mengambil tarekat tasawuf dari Imam Ja'far Shadiq.
Soal tarekat, kalau mengkaji sejarah Islam, bisa ditelusuri "PARA PENYEBAR AGAMA ISLAM" seperti walisanga di Jawa dan syaikh-syaikh lain penyebar Islam diluar Jawa juga bertarekat. Ini bisa ditelusuri dokumentasi sejarahnya. Bahkan sepertinya tarekat itu hal biasa di masa lalu, ini karena ketika saya masih kecil rata-rata angkatan tua banyak dijumpai yang juga bertarekat. Bahkan di Pekalongan warga Muhammadiyah zaman jadul itu juga banyak yang bertarekat.
@@therightway5957 Tarekat itu bagian dari ajaran Tasawuf Sufi. Imam al-Baihaqi rahimahullah dengan sanadnya meriwayatkan dari Yunus bin ‘Abdil A’la rahimahullah, ia berkata : _“Aku mendengar (Imam) Syafi’i rahimahullah menyatakan: "Kalau ada orang menjadi Sufi (orang tasawuf) di pagi hari, maka tidaklah datang waktu Zhuhur kecuali orang tersebut akan engkau jumpai menjadi manusia yang dungu”._
@@purnomoary6567 *IMAM SYAFII & TASAWUF* _Kitab Manaqib Imam Syafii_ oleh Imam Baihaqi yang berkomentar tentang tasawuf di halaman 207, sering dikutip dengan *"tidak jujur,"* tidak lengkap, padahal ada kelanjutannya di halaman 208. Ungkapan Imam Syafii, _"Jika seorang belajar tasawuf di pagi hari, sebelum datang waktu dhuhur engkau akan dapati dia menjadi orang dungu.”_ Hal. 207. Kalau tidak dilanjutkan secara lengkap maknanya bisa lain, dalam hal ini, Imam Al Baihaqi di halaman berikutnya (hal.208) menjelaskan, _”Dan sesungguhnya yang dituju dengan perkataan itu adalah siapa yang masuk kepada ajaran sufi namun mencukupkan diri dengan sebutan daripada kandungannya, dan tulisan daripada hakikatnya._ Imam Al Baihaqi menjelaskan maksud perkataan Imam As Syafi’i tersebut, _"Sesungguhnya yang beliau ingin cela adalah siapa dari mereka yang memiliki sifat ini. Adapun siapa yang bersih kesufiannya dengan benar-benar tawakkal kepada Allah Azza wa Jalla, dan menggunakan adab syari’ah dalam muamalahnya kepada Allah Azza wa Jalla dalam beribadah serta mummalah mereka dengan manusia dalam pergaulan, maka telah dikisahkan dari beliau (Imam As Syafi’i) bahwa beliau bergaul dengan mereka dan mengambil (ilmu) dari mereka."_ Kemudian Imam Al Baihaqi menyebutkan satu riwayat, bahwa Imam As Syafi’i pernah mengatakan, _”Aku telah bersahabat dengan para sufi selama sepuluh tahun, aku tidak memperoleh dari mereka kecuali dua kalimat ini, ”Waktu adalah pedang” dan “Termasuk kemaksuman, engkau tidak mampu” (maknanya, sesungguhnya manusia lebih cenderung berbuat dosa, namun Allah menghalangi, maka manusia tidak mampu melakukannya, hingga terhindar dari maksiat)._ Katakanlah, Imam As Syafi’i disamping mencela sebagian penganut sufi beliau juga memberikan pujian kepada sufi lainnya. Dan Imam Al Baihaqi menilai bahwa celaan itu ditujukan kepada mereka yang menjadi sufi hanya dengan sebutan tidak mengamalkan ajaran sufi yang sesungguhnya dan Imam As Syafi’i juga berinteraksi dan mengambil manfaat dari kelompok ini. Nasehat Imam Syafii tentang tasawuf juga ada dalam kitab beliau *"Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i,"* hal. 47" tertulis : _"Berusahalah engkau menjadi seorang yg mempelajari ilmu fiqih dan menjalani tasawwuf. Janganlah kau hanya mengambil salah satunya. Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orang yang hanya mempelajari ilmu fiqih tapi tidak mau menjalani tasawwuf, maka hatinya tidak dapat merasakan kelazatan taqwa. Sedangkan orang yg hanya menjalani tasawwuf tapi tidak mau mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik."_ Hal diatas substansinya sama dengan yang dikatakan Imam Malik : _“Barang siapa mempelajari tasawwuf tanpa fiqih maka dia telah zindik, dan barang siapa mempelajari fiqih tanpa tasawwuf dia fasiq, dan barang siapa yang menghimpun dua-duanya (fiqih dan tasawwuf) dia meraih kebenaran."_ (’Ali al-Adawi Kitab Ulama Fiqih, juz. 2, hal. 195). Dalam *Kitab Kasyf al-Khafa* dan *Muzid al-Albas* (Imam 'Ajluni, juz 1, hal. 341) disebutkan Imam Syafii juga mengatakan : _"Saya berkumpul bersama orang-orang sufi dan menerima tiga ilmu. Mereka mengajariku bagaimana berbicara. Mereka mengajariku bagaimana memperlakukan orang lain dengan kasih sayang dan kelembutan hati. Mereka membimbingku ke dalam jalan tasawwuf.”_
Purnomoary *SALAFUS SHOLEH & TASAWUF* Dalam Islam itu ada ilmu fikih, juga ada ilmu tasawuf (sufi). Ilmu fikih ada kitab induknya bernama kitab *al-Umm* dari Imam Syafii, sedangkan ilmu tasawuf atau sufi kitab induknya yang masyhur namanya kitab *Ihya' Ulumuddin* dari Imam Ghazali. Kitab induk tasawuf *Ihya Ulumuddin* terjemahannya bisa dibeli di toko-toko kitab. Di Gramedia juga ada. Bahkan beli online juga bisa. Imam Ghazali sendiri dalam fikih bermadzab Syafii. Di kitab induk tasawuf tersebut (Ihya' Ulumuddin) ajarannya banyak merujuk kepada Imam Hasan al-Basri. Beliau adalah imamnya tasawuf dimasa tabi'in. Imam Hasan Basri juga dianggap imamnya tabi'in dimasanya karena, menurut Ibnu Hibban berguru kepada 120 sahabat nabi terutama sahabat Ali bin Abu Thalib, Utsman bin Affan, Abdullah bin Abbas, Abu Musa Al-Asy'ari, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah and Abdullah bin Umar. Imam Hasan Basri yang dirujuk dalam berbagai kitab tasawuf, pada masa kecilnya juga belajar agama kepada Ummu Salamah istri Nabi. Bahkan pada masa bayinya, karena ibunya bekerja untuk Ummu Salamah, jika ibunya itu sedang sibuk bekerja dan Hasan Basri menangis, maka Ummu Salamah-lah yang menyusuinya. Dalam _Siyar A'lam an-Nubala'_ Adz-Dzahabi dikatakan, istri Nabi tersebut sering memohon berulang-ulang berdoa kepada Allah, agar anak yang disusuinya itu kelak menjadi contoh yang baik bagi banyak manusia. Demikianlah kisah dari tarikh sejarah imam tasawuf dan imamnya tabi'in dimasanya, Imam Hasan Bashri. *PENYEBARAN AGAMA ISLAM* Ada pertanyaan dalam sejarah, _"Coba _*_sebutkan satu saja_*_ dari sekian para penyebar agama Islam di Nusantara ini yang bukan sufi atau ahli tasawuf? Bahkan, jangankan di Nusantara, _*_di belahan benua Asia dan Afrika,_*_ para penyebar agama Islamnya yang bukan ulama atau para walinya bukan sufi atau ahli tasawuf, _*_sebutkan satu saja!_* Ketahuilah proses islamisasi diberbagai negara ini disebarkan melalui sufisme (saluran tasawuf). Dan *hampir bisa dipastikan daerah-daerah yang tidak disinggahi para sufi ahli tasawuf pada umumnya adalah menjadi daerah nonmuslim.* Islamisasi Nusantara, Malaisya dll itu jasa siapa kalau bukan ulama-ulama tasawuf? Lalu Islam model anti sufi atau tasawuf itu apa peranannya terhadap islamisasi Nusantara ini? Atau jangan-jangan *"hanya mendompleng"* jasa para ulama yang telah dibid'ah-bid'ahkannya itu?
NU online hrs bikin releas resmi bahwa dulu pernah memuat di edisi offline nya bahwa kakeknya Abah Luthfi Yahya ikut andil besar mendirikan NU , tolong bikin konten ya biar generasi medsos ini juga paham kok bisa media resmi NU ada artikel yg merampok NU bisa lolos.
Assalamualaikum pak kiai saya mau bertanya apakah freelance di website bico dengan membagikan link video apakah itu halal maaf pertanyaan tidak tentang video ini
Udah g usah disebutkan nama Abah LBY karena udah nyata2 merusak Jatman diakui miliknya hilangkan saja yg berhubungan dgnya sgt tidak layak pengamal thoriqoh apalagi sebagai Mursyid dan ketua Jatman bahkan ketua sufi dunia merampok organisasi Jatman Banom NU kok diakui miliknya
Assalamu'alaikum.. Bapak bapak kyai, dan bapak bapak ustad serta bapak bapak yg duduk dikursi dan fasilitas mewah sebagai seorang organisasi atau sebagai seorang pemimpin yg di rahmati allah.. Begitu luar biasanya allah memberikan kita nikmat, rizki dan karunia nya.. Hingga bapak bapak, ustad ustad dan kyai kyai yg terhormat lupa akan me jaga kehormatan agama fitrah yg allah berikan kpda kita yakni agama islam.. STT (Sekolah tinggi teologi) NIAS dg sengaja dan secara sadar menistakan dan menghina gusti allah SWT dan baginda nabi muhammad SAW secara terang terangan.. Sungguh sangat keji fitnah, tuduhan dan kelakuan mereka.. (Bisa di cek sekarang apa yg mereka/STT NIAS lakukan) Sy tidak tahu knpa sampai saat ini tidak ada tindakan apapun terhadap Fitnah keji, tuduhan dan kelakuan mereka.. Demi allah sungguh sangat mengerikan dan menistakan apa yg mereka (STT NIAS) lakukan terhadap gusti allah SWT dan baginda nabi muhammad SAW.. Bagaimana anda bapak ustad, bapak kyai dan bapak bapak yg terhormat akan mempertanggung jawabkan ini kepada gusti allah SWT diakhirat kelak?
NU hrs merintis perguruan tinggi yg mencetak ulama sehingga Indonesia menjadi pusat ilmu ke Islaman supaya mindset kalau belajar Islam kurang afdlol jika bukan lulusan Timur Tengah .
other ISLAM IS KAFIR OR CREATE YOUR HANDS EARS ITS NAME TO GOD BUT ALLAH SHALAT 5 TIMES EVERY DAY
wajah yang teduh, memancarkan kedamaian .... salah satu ulama Kharismatik di Banyumas Raya...🙏
Terus berjuang mencerdaskan dan membangun akhlak anak bangsa.
Sehat selalu gus.
Salam dari Jatilawang
Alhamdulillah saged nyimak.. Mugi pikantuk berokah..
Masya Allah....
Sangat sejuk tapi mberi semangat, semoga beliau panjang umur dlm sehat afiyat penuh keberkahan sehingga bisa terus istikomah dlm mbimbing santri dan umat... 🙏👍☕
.
Semoga Beliau senantiasa sehat selalu...
Semoga tansah pinaringan kesehatan , tetap dalam lindungan Allah SWT,
pageraji cilongok hadirrrr guuusss
Tabarakallah
Alhamdulillah. Nderek tabarukan
Mugi Sehat selalu Gus 🙏🙏💚
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala alihi washahbihi wasallim.........
Sehat selalu Abah....
Sehat selalu Kyai...
SEMOGA SEHAT SELALU PANJANG UMUR BERKAH DAN MBERKAHI SYAIHI WA MURSYIDI SYAIH ZUHRUL ANAM HISYAM ❤❤❤ 🤲🤲🤲
امين يارب العالمين
Ngasinan tansah nyadhong berkahipun Abah Anam Leler dalan poro masyayikh Leler
mugi2 tambah berkah..
Alhamdulillah pernah sungkem sama beliau,, tp tidak tau kalau mantunya kyai Maimoen Zubair 🤲
Karomah beliau saya pikir adalah, segala gerak pikirnya untuk umat dalam hal keilmuan. Yang membersamai Gus Anam akan mengakui hal ini.
Nderek ngaos Gus ❤
Alhamdlh anak aya sdh 5 tahun di Andalusia Leler
Mampir Tambakberasnya kapan NUmin💚
Alhamdulillah... Anak sy sekarang masih mondok di Andalusia Leler.
Sekolah dimana
Tabarokalloh abah anam
Kalisalak-Kedungbanteng hadir
❤❤❤
Barokah gus ❤
Ya jelas menantunya. barokallah..
Lagi nyimak eeeehhh ada iklan buya donasi medsos albazrah cijodel cibanjur
Orang kaya indonesia
*ULAMA AKHERAT...*
_Pertama,_ ulama Akhirat insya Allah. Mendengar kisahnya, seolah-olah banyak hal-hal yang seperti kebetulan tanpa rencana tetapi sesungguhnya justru itulah *rencananya Allah* yang dilekatkan kepada sang kyai. Seorang ulama yang sebenarnya menurut saya, orang atau pribadi dari qolbu tidak ada keinginan menjadi ulama, sehingga Allah sendiri yang mengangkat derajatnya dan menjadikan ulama. Dicari-cari bukan mencari.
_Kedua,_ saya tertarik juga tentang prinsip orang tuanya (sang ayah) yang memiliki pondok tanpa nama itu. Ini hati nyambung (paham) tetapi tidak bisa ditulis dengan kata atau sebutan nama. Yang intinya kira-kira substansi dari *keikhlasan yang los* tanpa dibuat-buat dan bukan pada bentuk dzahiriyahnya tetapi hakekatnya. Dari sini pula barakah ikhlas dan kebajikan itu kemudian dibalas menjelma menjadi putranya yang dikehendaki olehNya.
_Ketiga,_ soal tarekat saya semakin yakin kepada kesimpulan bahwa ternyata dibelakang ulama-ulama besar itu juga bertarekat. Hanya saja *tidak harus menjadi mursyid* yang menyebarkan tetapi sebagai amaliah pribadi. Misalnya KH. Hasyim Asyari walaupun spesialisnya mengajar fikih (hadits Bukhari) ternyata juga mengamalkan tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah. Mbah Maimun juga. Gus Dur juga. Dan juga banyak ulama lain saya sering membaca dalam biografi. Bukankah para imam madzab walaupun disiplin ilmunya fikih tetapi juga bertarekat? Menurut Imam Suyuthi, Imam Abu Hanifah dan Imam Malik mengambil tarekat tasawuf dari Imam Ja'far Shadiq.
Soal tarekat, kalau mengkaji sejarah Islam, bisa ditelusuri "PARA PENYEBAR AGAMA ISLAM" seperti walisanga di Jawa dan syaikh-syaikh lain penyebar Islam diluar Jawa juga bertarekat. Ini bisa ditelusuri dokumentasi sejarahnya. Bahkan sepertinya tarekat itu hal biasa di masa lalu, ini karena ketika saya masih kecil rata-rata angkatan tua banyak dijumpai yang juga bertarekat. Bahkan di Pekalongan warga Muhammadiyah zaman jadul itu juga banyak yang bertarekat.
@@therightway5957
Tarekat itu bagian dari ajaran Tasawuf Sufi. Imam al-Baihaqi rahimahullah dengan sanadnya meriwayatkan dari Yunus bin ‘Abdil A’la rahimahullah, ia berkata :
_“Aku mendengar (Imam) Syafi’i rahimahullah menyatakan: "Kalau ada orang menjadi Sufi (orang tasawuf) di pagi hari, maka tidaklah datang waktu Zhuhur kecuali orang tersebut akan engkau jumpai menjadi manusia yang dungu”._
@@purnomoary6567
*IMAM SYAFII & TASAWUF*
_Kitab Manaqib Imam Syafii_ oleh Imam Baihaqi yang berkomentar tentang tasawuf di halaman 207, sering dikutip dengan *"tidak jujur,"* tidak lengkap, padahal ada kelanjutannya di halaman 208.
Ungkapan Imam Syafii, _"Jika seorang belajar tasawuf di pagi hari, sebelum datang waktu dhuhur engkau akan dapati dia menjadi orang dungu.”_ Hal. 207.
Kalau tidak dilanjutkan secara lengkap maknanya bisa lain, dalam hal ini, Imam Al Baihaqi di halaman berikutnya (hal.208) menjelaskan, _”Dan sesungguhnya yang dituju dengan perkataan itu adalah siapa yang masuk kepada ajaran sufi namun mencukupkan diri dengan sebutan daripada kandungannya, dan tulisan daripada hakikatnya._
Imam Al Baihaqi menjelaskan maksud perkataan Imam As Syafi’i tersebut, _"Sesungguhnya yang beliau ingin cela adalah siapa dari mereka yang memiliki sifat ini. Adapun siapa yang bersih kesufiannya dengan benar-benar tawakkal kepada Allah Azza wa Jalla, dan menggunakan adab syari’ah dalam muamalahnya kepada Allah Azza wa Jalla dalam beribadah serta mummalah mereka dengan manusia dalam pergaulan, maka telah dikisahkan dari beliau (Imam As Syafi’i) bahwa beliau bergaul dengan mereka dan mengambil (ilmu) dari mereka."_
Kemudian Imam Al Baihaqi menyebutkan satu riwayat, bahwa Imam As Syafi’i pernah mengatakan, _”Aku telah bersahabat dengan para sufi selama sepuluh tahun, aku tidak memperoleh dari mereka kecuali dua kalimat ini, ”Waktu adalah pedang” dan “Termasuk kemaksuman, engkau tidak mampu” (maknanya, sesungguhnya manusia lebih cenderung berbuat dosa, namun Allah menghalangi, maka manusia tidak mampu melakukannya, hingga terhindar dari maksiat)._
Katakanlah, Imam As Syafi’i disamping mencela sebagian penganut sufi beliau juga memberikan pujian kepada sufi lainnya. Dan Imam Al Baihaqi menilai bahwa celaan itu ditujukan kepada mereka yang menjadi sufi hanya dengan sebutan tidak mengamalkan ajaran sufi yang sesungguhnya dan Imam As Syafi’i juga berinteraksi dan mengambil manfaat dari kelompok ini.
Nasehat Imam Syafii tentang tasawuf juga ada dalam kitab beliau *"Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i,"* hal. 47" tertulis : _"Berusahalah engkau menjadi seorang yg mempelajari ilmu fiqih dan menjalani tasawwuf. Janganlah kau hanya mengambil salah satunya. Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orang yang hanya mempelajari ilmu fiqih tapi tidak mau menjalani tasawwuf, maka hatinya tidak dapat merasakan kelazatan taqwa. Sedangkan orang yg hanya menjalani tasawwuf tapi tidak mau mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik."_
Hal diatas substansinya sama dengan yang dikatakan Imam Malik : _“Barang siapa mempelajari tasawwuf tanpa fiqih maka dia telah zindik, dan barang siapa mempelajari fiqih tanpa tasawwuf dia fasiq, dan barang siapa yang menghimpun dua-duanya (fiqih dan tasawwuf) dia meraih kebenaran."_ (’Ali al-Adawi Kitab Ulama Fiqih, juz. 2, hal. 195).
Dalam *Kitab Kasyf al-Khafa* dan *Muzid al-Albas* (Imam 'Ajluni, juz 1, hal. 341) disebutkan Imam Syafii juga mengatakan : _"Saya berkumpul bersama orang-orang sufi dan menerima tiga ilmu. Mereka mengajariku bagaimana berbicara. Mereka mengajariku bagaimana memperlakukan orang lain dengan kasih sayang dan kelembutan hati. Mereka membimbingku ke dalam jalan tasawwuf.”_
@@haryanto12343
Memangnya para salafush shaleh dan walisanga penyebar agama Islam itu tasawuf sufi?
Purnomoary
*SALAFUS SHOLEH & TASAWUF*
Dalam Islam itu ada ilmu fikih, juga ada ilmu tasawuf (sufi). Ilmu fikih ada kitab induknya bernama kitab *al-Umm* dari Imam Syafii, sedangkan ilmu tasawuf atau sufi kitab induknya yang masyhur namanya kitab *Ihya' Ulumuddin* dari Imam Ghazali.
Kitab induk tasawuf *Ihya Ulumuddin* terjemahannya bisa dibeli di toko-toko kitab. Di Gramedia juga ada. Bahkan beli online juga bisa. Imam Ghazali sendiri dalam fikih bermadzab Syafii.
Di kitab induk tasawuf tersebut (Ihya' Ulumuddin) ajarannya banyak merujuk kepada Imam Hasan al-Basri. Beliau adalah imamnya tasawuf dimasa tabi'in. Imam Hasan Basri juga dianggap imamnya tabi'in dimasanya karena, menurut Ibnu Hibban berguru kepada 120 sahabat nabi terutama sahabat Ali bin Abu Thalib, Utsman bin Affan, Abdullah bin Abbas, Abu Musa Al-Asy'ari, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah and Abdullah bin Umar.
Imam Hasan Basri yang dirujuk dalam berbagai kitab tasawuf, pada masa kecilnya juga belajar agama kepada Ummu Salamah istri Nabi. Bahkan pada masa bayinya, karena ibunya bekerja untuk Ummu Salamah, jika ibunya itu sedang sibuk bekerja dan Hasan Basri menangis, maka Ummu Salamah-lah yang menyusuinya. Dalam _Siyar A'lam an-Nubala'_ Adz-Dzahabi dikatakan, istri Nabi tersebut sering memohon berulang-ulang berdoa kepada Allah, agar anak yang disusuinya itu kelak menjadi contoh yang baik bagi banyak manusia.
Demikianlah kisah dari tarikh sejarah imam tasawuf dan imamnya tabi'in dimasanya, Imam Hasan Bashri.
*PENYEBARAN AGAMA ISLAM*
Ada pertanyaan dalam sejarah, _"Coba _*_sebutkan satu saja_*_ dari sekian para penyebar agama Islam di Nusantara ini yang bukan sufi atau ahli tasawuf? Bahkan, jangankan di Nusantara, _*_di belahan benua Asia dan Afrika,_*_ para penyebar agama Islamnya yang bukan ulama atau para walinya bukan sufi atau ahli tasawuf, _*_sebutkan satu saja!_*
Ketahuilah proses islamisasi diberbagai negara ini disebarkan melalui sufisme (saluran tasawuf). Dan *hampir bisa dipastikan daerah-daerah yang tidak disinggahi para sufi ahli tasawuf pada umumnya adalah menjadi daerah nonmuslim.* Islamisasi Nusantara, Malaisya dll itu jasa siapa kalau bukan ulama-ulama tasawuf?
Lalu Islam model anti sufi atau tasawuf itu apa peranannya terhadap islamisasi Nusantara ini? Atau jangan-jangan *"hanya mendompleng"* jasa para ulama yang telah dibid'ah-bid'ahkannya itu?
Pengurus pengurus capil atau cabang harus kompak buka mata jangan sampai NU diobok obok orang yang ga bertanggungjawab
coba kang wawancara gus baha
NU online hrs bikin releas resmi bahwa dulu pernah memuat di edisi offline nya bahwa kakeknya Abah Luthfi Yahya ikut andil besar mendirikan NU , tolong bikin konten ya biar generasi medsos ini juga paham kok bisa media resmi NU ada artikel yg merampok NU bisa lolos.
Assalamualaikum pak kiai saya mau bertanya apakah freelance di website bico dengan membagikan link video apakah itu halal maaf pertanyaan tidak tentang video ini
Sing penting
Jangan mau di baiat/di Baptis oleh kabib baalawi askenazi
Itu aja
Dan jangan mau si ajar oleh Rizik+Bahar
Udah g usah disebutkan nama Abah LBY karena udah nyata2 merusak Jatman diakui miliknya hilangkan saja yg berhubungan dgnya sgt tidak layak pengamal thoriqoh apalagi sebagai Mursyid dan ketua Jatman bahkan ketua sufi dunia merampok organisasi Jatman Banom NU kok diakui miliknya
Salam Hormat,dari Purbalingga, Gus . 🙏🙏
Assalamu'alaikum..
Bapak bapak kyai, dan bapak bapak ustad serta bapak bapak yg duduk dikursi dan fasilitas mewah sebagai seorang organisasi atau sebagai seorang pemimpin yg di rahmati allah..
Begitu luar biasanya allah memberikan kita nikmat, rizki dan karunia nya.. Hingga bapak bapak, ustad ustad dan kyai kyai yg terhormat lupa akan me jaga kehormatan agama fitrah yg allah berikan kpda kita yakni agama islam..
STT (Sekolah tinggi teologi) NIAS dg sengaja dan secara sadar menistakan dan menghina gusti allah SWT dan baginda nabi muhammad SAW secara terang terangan..
Sungguh sangat keji fitnah, tuduhan dan kelakuan mereka.. (Bisa di cek sekarang apa yg mereka/STT NIAS lakukan)
Sy tidak tahu knpa sampai saat ini tidak ada tindakan apapun terhadap Fitnah keji, tuduhan dan kelakuan mereka..
Demi allah sungguh sangat mengerikan dan menistakan apa yg mereka (STT NIAS) lakukan terhadap gusti allah SWT dan baginda nabi muhammad SAW..
Bagaimana anda bapak ustad, bapak kyai dan bapak bapak yg terhormat akan mempertanggung jawabkan ini kepada gusti allah SWT diakhirat kelak?
BELIAU KYAI MUDA NAN AALIM..... ASET BANYUMAS.....
Masyaallah gus Anam