Jawaban Buya sangat jelas dan pas. Tidak hanya menjelaskan masalah fiqih nya, tp jg menjelaskan bagaimana menyikapi khilafiah dalam fiqih. Juga menjelaskan adab dan tata krama, jg menjelaskan bagaimana cara mengambil suatu pendapat. Kewajiban kita jg sdh dijelaskan, yaitu belajar dan beradab kepada ilmu dan yang membawa ilmu serta kepada masyarakat sekitar. Jazakallahukher buya yahya.
Menyentuh lawan jenis jika bersyahwat wudhunya batal, jika tida bersyahwat wudhunya tida batal. Dalilnya ; jika bersyahwat keluar madzi, jika tida bersyahwat tida keluar madzi. Madzi itu cairan yg keluar dari kelamin karena syahwat dan itu membatalkan wudhu.
Pendapat Buya harus d hargai persoalan yg hilafiyah tak usah d perdebatkan yg jelaskan kita sama sama bersyahadat yg sama, mari kita saling hormati saling sayanngi, saya juga berbeda dng Buya tapi saya tetap sayang dan bangga beliau ulama.istikomah
Setelah bertahun2 melihat video ceramah dari guru ngaji di TH-cam .. dan sdh 3 bln sampai skrg sepertinya Gus baha dan Buya Yahya ,. Yg jd rujukan saya mengkaji tentang Islam yg enak didengar mudah dipahami & dpt pencerahan. Bukan berarti yg lain tdk..
Assalamu'alaikum smg Alloh memberikan perlindunganNya, umur panjang dan kesehatan pd beliau buya yahya sekelrg dan smg ilmu yg diajarkan bermanfaat pd slrh umat islam. Aamiin
Menyentuh lawan jenis jika bersyahwat wudhunya batal, jika tida bersyahwat wudhunya tida batal. Dalilnya ; jika bersyahwat keluar madzi, jika tida bersyahwat tida keluar madzi. Madzi itu cairan yg keluar dari kelamin karena syahwat dan itu membatalkan wudhu.
Alhamdulillah bersyukur atas rahmatMu ya rabbi sami'na waatho'na istiqomah menegakan syariatMu bertaqwa meraih ridhoMu bersyukur atas rahmat cintaMu ya rabbi istiqomah menuntut ilmu dibimbing kpd ahlak mulia 💖💕
Menyentuh lawan jenis jika bersyahwat wudhunya batal, jika tida bersyahwat wudhunya tida batal. Dalilnya ; jika bersyahwat keluar madzi, jika tida bersyahwat tida keluar madzi. Madzi itu cairan yg keluar dari kelamin karena syahwat dan itu membatalkan wudhu.
Kalau membahas masalah hukum hendaknya dgn empat mazhab. Agar umat semakin cerdas. Zaman milenials begini informasi bisa didpt dr seluruh dunia dgn mudah.
Gak boleh 4 mazhab diterangkan sekaligus nanti ada kerancuan pd umat dan masing2 nya bisa memilih,itu gak boleh klu selain ulama yg sudah selesai mempelajari 4 mazhab. Anda harus ngaji dulu ke luar negeri kpd ulama2 yg berpegang masing2 mazhab itu. Kalau di Indonesia ulama2 kita dari dulu hanya Syafi'i.
Assalamualaikum smg. Kyai buya yahyah. Diberi kesehatan yg nanyak itu mungkin belum bisa mengerti batal wdudu. Apa lagi suami istri batal banget wdudu. Nya mdhn 2 Allah SWT. Dn kyai yah yaa memberi syafaat kpd kami semua amin..
Yang di maksud Buya "kamu itu ikut Mazhab imam siapa, ,??" Jadi pahami dulu sebelum menyela. La kalo di Indonesia kan rata2 madzhab imam Syafi'i. La kalo ikut madzhab imam Syafi'i ya berarti batal. Tapi kalo ikut madzhab imam yang lain itu tergantung sampeyan2. Buya di sini cuma jawab pertanyaan.
Kan kata buya yahya kedua imam tersebut benar tentang hukum bersentuhan suami istri setelah wudhu, padahal hal yg di bahas disini keduanya bertentangan? itu gimana sodara?
Alhamdulillah saya tidak pernah permasalahkan semaua mashap... Karna ada beda pemahaman makanya adanya mashap uang terbagi bagi. Bagi yang bisa memahami semua itu benar dan bgtu indahnya perbedaan.
orang yg ikut Rasulullah di bilang kurang ajar ma kyai ini, trus siapa yg mau diikuti klu bukan Rasulullah, koq seprtinya alergi sekali bila ikut Rasulullah. klu gk ikut pendapatnya imam syafii bukan berarti kurang ajar pd imam syafii, beliau adalah ulama mazhab ,seperti imam-imam madzhab yg lainnya. sebab melalui mereka, kita pd jaman ini bisa mengenal islam, tetapi tidak ada yg ma°sum kecuali Nabi. shg diantara para imam mazhab pendapatnya ada yg lebih kuat dari imam mazhab lainnya, maka itulah yg patut diikuti
@@reviewsuka2930 emg klu ada yg bilang kita beragama mengikuti Rasulullah mereka dianggap gk bermazhab, dan mereka dianggap menyelisihi Imam mazhab? Setiap org islam yg ada di zaman ini pasti mereka mengikuti imam - imam mazhab, krn dr 4 imam tsb ilmu agama ini bersumber. Jd jgnlah belajar hanya pd 1 mazhab, tp 4 mazhab itu dipelajari dan ambil pendapat yg paling kuat diantara mereka, begitulah cara yg benar. Sebagaimana yg dilakukan di negeri-negeri arab, shg mereka gk fanatik mazhab. Kadang pendapat imam- imam mazhab lainnya lbh kuat dr pendapat imam syafii, maka ikuti yg lbh kuat. Krn yg kita ikuti bukan imam syafii atau imam lainnya, Tp Rasulullah. Mengikuti 1 Mazhab itu tidak wajib. Yang namanya kewajiban adalah jika diwajibkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah dan Rasul-Nya sama sekali tidak mewajibkan kepada seseorang untuk mengikuti salah satu madzhab tertentu untuk diikuti agamanya, namun yang diwajibkan adalah mengikuti petunjuk Al Qur’an dan As Sunnah. Dan telah berlalu beberapa generasi, namun mereka sama sekali tidak berpegang dengan satu madzhab tertentu. Para Imam Madzhab Sendiri Memerintahkan Kita untuk Mengikuti Petunjuk Nabi. Imam Abu Hanifah dan muridnya Abu Yusuf berkata, “Tidak boleh bagi seorang pun mengambil perkataan kami sampai ia mengetahui dari mana kami mengambil perkataan tersebut (artinya sampai diketahui dalil yang jelas dari Al Quran dan Hadits Nabawi," Imam Malik berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah manusia yang bisa keliru dan benar. Lihatlah setiap perkataanku, jika itu mencocoki Al Qur’an dan Hadits Nabawi, maka ambillah. Sedangkan jika itu tidak mencocoki Al Qur’an dan Hadits Nabawi, maka tinggalkanlah." Imam Abu Hanifah dan Imam Asy Syafi’i berkata, “Jika hadits itu shahih, itulah pendapatku." Dan juga imam Asy Syafi'i berkata, “Jika terdapat hadits yang shahih, maka lemparlah pendapatku ke dinding. Jika engkau melihat hujjah diletakkan di atas jalan, maka itulah pendapatku.” Imam Ahmad berkata, “Barangsiapa yang menolak hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ia berarti telah berada dalam jurang kebinasaan" Klu di indonesia ini karena minimnya pengetahuan agamanya, ketika melihat perbedaan yg gk sesuai dgn mazhab imam syafii dianggap salah, padahal mereka aja yg belum sampai ilmunya krn cara bermazhab dibatasi, shg menimbulkan kefanatikan mazhab dan itulah penyebab perpecahan Umat. terus apa salahnya jika ada org mengatakan jangan ikuti imam syafii tp ikutilah Rasulullah, indikasinya mereka itu mengikuti imam mazhab lainnya, dan janganlah fanatik mazhab tp fanatiklah pd Tuntunan Rasulullah.
Menyentuh lawan jenis jika bersyahwat wudhunya batal, jika tida bersyahwat wudhunya tida batal. Dalilnya ; jika bersyahwat keluar madzi, jika tida bersyahwat tida keluar madzi. Madzi itu cairan yg keluar dari kelamin karena syahwat dan itu membatalkan wudhu.
Madzab imam syafi'i.. Bersentuhan walaupun tidak timbul nafsu tetap batal.. Madzab imam Malik.. Bersentuhan jika TIDAK timbul nafsu dan keluar madi.. Tidak batal.. BATAL apabila nafsu dan mengeluarkan madi..
Masya Allah .. Jelas banget ini keteranganya... Yg komen gk setuju. Mungkin nontonya kurang fokus/ gagal phm atau gk smpy selesai view nya. Ataw mungkin di skip x yahhhh
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Pada suatu malam saya pernah kehilangan Rasulullah n dari tempat tidur maka saya mencarinya lalu tanganku mengenai pada kedua punggung kakinya yang tegak, beliau shalat di masjid seraya berdoa: “Ya Allah saya berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu…”. (HR. Muslim: 486). Hadits ini menunjukkan bahwa istri menyentuh suami tidaklah membatalkan wudhu. Adapun takwil Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim 4/152
Setau sy mmg ada beberapa pendapat, tp alangkah baik kita ikut pendapat terkuat. Pendapat terkuat tidak batal kecuali keluar madzi mk wajib membasuhnya, dan bila keluar air mani mk wajib mandi.
Suami itu mahram kita. Jadi boleh bersentuhan. Nabi juga ketika mau sujud dlm shalat tahajut nyolek kaki Aisyah spy jgn selonjoran. Nabi juga mencium Aisyah ketika akan ke masjid dlm keadaan berwudhu. Yg paling berhak menemani istri ketika safar, sakit dsb adlh suami krn ia adlh mahramnya. Kecuali klo udah cerai. Ali bin Abi Thalib juga yg memandikan jenazah Fathimah. Wallahu a'lam.
Aq ga pernah mau ngikutin Mazhab sapi'i atau Mazhab yg lainnya tpaq ngiktin Muhammad SAW. Krn yg membawa Islam didunia adalah Nabi Muhammad SAW bukan para Mazhab yg ga karuan itu. Apa bedanya manusia di India sama di Indonesia, mrka jg ikutin Agam Islam yg dibawa oleh Rasulullah?? Hahahaha
setahu kita semua, tidak ada nash atau dalil dari Rasululloh SAW atau para Shahabat RA, yang memerintahkan untuk berislam mengikuti fanatik mahzab, para Imam Mahzab yg 4 pun, tak satu pun daari mereka memerintahkan mengikuti pendapat mereka secara fanatik, perintahnya adalah yg cocok dgn dalil ambil,yg tidak sesuai dengan dalil ditinggalkan, selesai
@@ratnamintarsih706 Elu ngga ngerti maksud dari kalimat komen dia. Maksud dari kalimat komen dia. Tida ada keterangan yg jelas dalam al qur'an dan hadis, bahwa muslim harus panatik terhadap satu mazhab, dan empat imam mazhab tida ada satu pun yg menyeruh panatik terhadap mazhabnya, begitu maksudnya brosis, bukan menyuruh belajar langsung ke nabi Muhammad.
Dari Aisyah d bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mencium sebagian istrinya kemudian keluar menuju shalat dan tidak berwudhu lagi. Saya (Urwah) berkata: Tidaklah dia kecuali anda kan? Lalu Aisyah tertawa. (Shahih. Riwayat Tirmidzi: 86, Abu Dawud: 178, Nasa’i: 170, Ibnu Majah: 502 dan dishahihkan Al-Albani dalam Al-Misykah: 323. Lihat pembelaan hadits ini secara luas dalam At-Tamhid 8/504 Ibnu Abdil Barr dan Syarh Tirmidzi 1/135-138 Syaikh Ahmad Syakir). Hadits ini menunjukkan bahwa menyentuh istri tidaklah membatalkan wudhu sekalipun dengan syahwat. Demikian ditegaskan oleh Syaikh Al-Allamah As-Sindi dalam Hasyiyah Sunan Nasa’i 1/104.
Dikky Juve yg tidak membatalkan gpp cuman aneh masa abis ngentot sama istrinya ga batal sedangkan nabi mengajarkan islam itu harus bersih "itu bagian dari iman kaya kambing ajah
Dikky Juve Cara bersucinya gimana Lok kmu bersucinya pake madzhab syafii hukum batalnya harus mengikuti ijtihad imam syafii Klo gak punya ilmu jngan nukil2 hadits cz setiap hadits ada asbabul wurudnya
dulu waktu sekolah guru agama saya bilang kalau pas wudhu&suami istri bersentuhan katanya ga batal,tapi kata ustad di kampung saya katanya batal,kadang saya dulu bingung yg benar yg mana. 🤲🤲ALHAMDULILLAH rasa penasaran saya sudah terjawab. matursuwun sanget pak ustad🙏🙏.
bu ya kenapa ada yg keras tdk percaya dengan ilmu dr habieb keturunan dan sahabat2 rasul.... bu ya hati saya ingin menangis mendengar mereka menzalimin beliau....
Pendapat imam malik dan imam ahmad bin hambali ; Menyentuh lawan jenis jika ada syahwat wudhunya batal, tida ada syahwat wudhunya tida batal. Dalilnya ; jika ada syahwat keluar madzi, tida ada syahwat tida keluar madzi. Madzi itu cairan yg keluar dari kelamin karena syahwat dan madzi itu membatalkan wudhu.
benar bngt,dari kecil saya sudah diajarkan hukum batal bersentuhan,klau kita bersentuhan sesudah wudu,dengan sedarah atau saudara kandung,hukumnya tidak batal...,tetapi klau suami istri bersentuhan batal.
mas fauzi ada tiga jenis sentuhan 1. masa= sentuhan( tdk kontek lgsung dg benda tp menyentuh perasaan dg hasrat) bisa membatalkan 2. lamasa= bersentuhan (tdk ingin saling menyentuh tdk adarasa tdk membatalkan) 3. laamasa= bersentuhan( saling ingin menyentuh dg hasrat membatalkan wudu) allaohua'lam
Pendapat imam hanafi. Menyentuh kulit lawan jenis tida membatalkan wudhu. Pendapat imam malik dan imam ahmad bin hambali. Menyentuh kulit lawan jenis jika dengan syahwat membatalkan wudhu.
Yg penting aturan yg sudah jelas jangan di buat buram ... Yang buram dibikin jelas..😃😃😃 yang jelas besuk akan mempertanggungjawabkan sendiri sendiri di hadapan TUHANnya sesuai dg amalannya...titik..!
saya tidak mendengar ayat alqur'an ataupun hadist yang menjadi dasar dalil yang dikatakan. kalau saja bicara dengan landasan dalil tidak dengan hawa napsu. tdk usahlah menyalahkan orang lain. semoga kita semua mendapat hidayah....
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: Saya pernah tidur di depan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kedua kakiku berada di arah kiblatnya. Apabila beliau sujud maka beliau menyentuhku lalu sayapun mengangkat kedua kakiku, dan bila beliau berdiri, maka aku membentangkan kedua kakiku seperti semula. (Aisyah) berkata: “Rumah-rumah saat itu masih belum punya lampu”. (HR. Bukhari: 382 dan Muslim: 512). Hadits ini menunjukkan bahwa menyentuh istri tidaklah membatalkan wudhu. Adapun takwil Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 1/638 bahwa kejadian di atas bisa jadi karena ada pembatasnya (kain) atau kekhususan bagi Nabi, maka takwil ini sangat jauh sekali dari kebenaran, menyelesihi dhahir hadits dan takalluf (menyusahkan diri)
Semua imam itu bener mau madzhab syafi'i, maliki, hanafi, hambali, semuanya mengikuti sunnah rasul mereka juga sama" punya dalil, jadi tegantung kita aja yg menurut kita lebih ngena ke hati dan bisa diterima dengan akal, knapa harus menyalahkan orang" yang ikut madzhab lain?
Assalamualaikum kak mau tanya ... Misal suami istri setelah sholat si istri Salim ke suami gitu berati batal kak? Apa pas Salim setelah sholat harus dibatasi dgn rukoh? Terimakasih 🙏
@@Elkalandara71 Pendapat imam hanafi. Menyentuh kulit lawan jenis tida membatalkan wudhu. Pendapat imam malik dan imam ahmad bin hambali. Menyentuh kulit lawan jenis jika dibarengi dengan syahwat membatalkan wudhu. #################### Patokan pembatal wudhu ; Keluar cairan dari kelamin. Keluar angin atau kotoran dari anus. Dan hilang kesadaran (pingsan, tidur, mabok, gila). Menyentuh kulit lawan jenis, tida keluar cairan dari kelamin, wudhunya tida batal, karena tida keluar cairan dari kelamin, Menyentuh kulit lawan jenis, keluar cairan dari kelamin, wudhunya batal, karena keluar cairan dari kelamin, bukan karena menyentuh kulit lawan jenis. Menyentuh kulit lawan jenis, tida keluar angin atau kotoran dari anus, wudhunya tida batal, karena tida keluar angin atau kotoran dari anus. Menyentuh kulit lawan jenis, keluar angin atau kotoran dari anus, wudhunya batal, karena keluar angin atau kotoran dari anus, bukan karena menyentuh kulit lawan jenis. Menyentuh kulit lawan jenis, tida hilang kesadaran, wudhunya tida batal, karena tida hilang kesadaran. Menyentuh kulit lawan jenis, hilang kesadaran, wudhunya batal, karena hilang kesadaran, bukan karena menyentuh kulit lawan jenis. Oleh sebab itu, menurut pikiran saya, pendapat yg paling kuat, pendapat imam hanafi ; menyentuh kulit lawan jenis tida membatalkan wudhu.
begitulah kyai kualitas pemahan kami dlm beragama umumnya kami belum tahu hukum2 menurut para madzhab krn barang kali secara umum perbedaan tsb ngga pernah di bahas dlm pengajian umum sehingga masih banyak yg ngga tahu.
Aboe Maskun Di sini kita pentinya belajar madzhab semua imam, madzhab dan fiqihnya jelas berbeda tapi semua mengarah dngan benar dan mempunyai dalil masing masing kita mau ngambil madzhab mana asal jangan di campur aduk kecuali syiah dan ahmadiyah itu di luar suni ( imam syafei, maliki, hanafi, dan hambali )
Aboe Maskun salah satu kekurangan pendidikan agama di Indonesia adalah mempelajari fiqih imam tertentu (Syafi'i pada umumnya). Jadi kalau tau hal/ hukum lain yang dikatakan seseorang dia tidak menerima hukum itu karena tidak tahu pendapat 4 imam fiqih secara keseluruhan. Kalau di tempat saya belajar sekarang, di Mesir, kami mempelajari hukum2 dan disandingkan semua pendapat 4 imam, sehingga jauh dari fanatik terhadap madzhab tertentu. Kita tetap berpegang teguh dengan madzhab kita, tapi tetap menghormati madzhab lain, karena perbedaan kita hanya pada hal2 yang furu' (cabang2nya), sedangkan hukum asasnya tetap sama.
maunya dijelasin semua mazhab,sebab kalo kita cuma taqlik pada mazhab syafii aja sungguh banyak pendapat imam syafii yg tidak kita ikuti.contoh dalam kasus jual beli aja kita kalo ikut imam syafii banyak yg tidak sah.otomatis kita tetap pindah mazhab.
Gak boleh kamu seenaknya pindah2 Mazhab,,gak cocok disini pindah kesana, gak cocok disana pindah lagi ke lain. Atau comot semua Mazhab lalu dicampur, itu namanya TALFIIQ,,haram hukumnya. Satu Mazhab Syafi'i saja umur kita gak cukup mempelajarinya kalau mau sampe perkara yg detailnya. Kitab fikih karangan imam As-Syafi'i saja belum semua kita kaji, mau 4 mazhab.?
@@zainulfahmi6241 Di antara empat mazhab tida ada yg salah. Karena tida ada yg salah di antara empat mazhab. Tida masalah mencampur/memilih empat mazhab. Kalo tida boleh mencampur/memilih empat mazhab. Berarti ada yg salah di antara empat mazhab. Kalo tida ada yg salah di antara empat mazhab. Tida masalah mencampur/memilih empat mazhab.
@@QWERTY-jx8cr itu menurut pendapat anda,, coba anda ngaji di pondok dengan kiyai. Hukum mencampur madzhab itu haram menurut ittifaq Ulama fikih. Untuk berpindah madzhab, kamu harus belajar dulu syarat2 dan rukun serta yg membatalkan dari madzhab yg bersangkutan. Kalau kamu belum belajar kamu tidak boleh. Bukan madzhab nya yg salah tapi individunya.
Bagi orang yang menuntut ilmu dengan benar, lama kelamaan buya ini akan ditinggalkan pengikutnya yang berilmu disebabkan karena ketidak konsistenannya dalam berdalil. Apalagi dalil yang diketengahkannya selalu dengan ngotot berdasarkan fikirannya. Na'udzubillah.
Menyentuh lawan jenis jika bersyahwat wudhunya batal, jika tida bersyahwat wudhunya tida batal. Dalilnya ; jika bersyahwat keluar madzi, jika tida bersyahwat tida keluar madzi. Madzi itu cairan yg keluar dari kelamin karena syahwat dan itu membatalkan wudhu.
ketika ada 2 madhab yg berbeda pendapat, maka saya akan ikuti madhab yg sesuai dgn keyakinan saya sendiri (hati nurani) tanpa harus pergi ke maroko segala.
@@smittywerbenjagermanjensen234 Indonesia mayoritas islam. Apakah yg bukan islam harus menjadi orang islam ??? Indonesia mayoritas islam, bukan berarti yg bukan islam harus menjadi orang islam. Begitu juga dengan mazhab. KATANYA Indonesia mayoritas mazhab imam safi'i. Bukan berarti semua orang indonesia harus bermazhab imam safi'i.
Fifi Anifah pernahkah sebelumnya perempuan bersentuhan dengan bukan muhrimnya tidak batal atau suaminya tidak batal ....ngga cuma koreksi aja mudah mudahan tidak ...okey kalau WA balik ke sini aja 085947237555 HARI
Menyentuh lawan jenis jika bersyahwat wudhunya batal, jika tida bersyahwat wudhunya tida batal. Dalilnya ; jika bersyahwat keluar madzi, jika tida bersyahwat tida keluar madzi. Madzi itu cairan yg keluar dari kelamin karena syahwat dan itu membatalkan wudhu.
Abdurrahman Santoso tolong garis bawahi islam itu tidak ada aliran, NU hanya organisasi bukan aliran. Adapun aswaja itu adalah sebutan untuk orang yang berpegang teguh kepada al kitab dan al shunnah.
masyaalloh sangat jelas dan benar sekali ustad kadang orang ngaku islam tapi dia tidak tau madzhab dan fiqihnya sendiri akhirnya hukum dan tatacara yg ia lakukan amburadul wallohualam
Menyentuh lawan jenis jika bersyahwat wudhunya batal, jika tida bersyahwat wudhunya tida batal. Dalilnya ; jika bersyahwat keluar madzi, jika tida bersyahwat tida keluar madzi. Madzi itu cairan yg keluar dari kelamin karena syahwat dan itu membatalkan wudhu.
Bismillahirahmanirrahiim assalamu'alaikum warah matullah wa barokatuh, Amma Ba'du Semoga Taufiq Rahmat dan Hidayah Allah illah dan Rabb langit dan Bumi dan yang diantara keduannya Senantiasa Pada Kita Muslimin Ahli Tauhid Ahli Qiblat Ahli Sunnah wal jamaah Ahli Syurga insya allah aamiin yaa robbal 'alamiin taqobbal do'a yaa rahman yaa rohiim * firman Allah Ta’ala : “Dan apa saja yang datang dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kalian, maka ambillah (laksanakanlah), dan apa saja yang kalian di larang untuk mengerjakannya, maka berhentilah (tinggalkanlah) ! " (Al-Hasyr: 7) * Al Allamah Ibnul Qayyim رحمَـہ الله تَعـَالَـى : "Sebuah Ucapan adalah tawananmu, apabila keluar dari mulutmu maka kamu menjadi tawanannya.” [Al Jawabul Kafi : 200] * Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidaklah aku tinggalkan sesuatu pun dari perintah-perintah Allah kepada kalian, melainkan telah aku perintahkan kepada kalian. Begitu pula tidaklah aku.tinggalkan sesuatu pun dari larangan-larangan Allah kepada kalian melainkan telah aku larang kalian darinya.”(Shahiih, HR. Asy-Syafi’iy dalam Ar-Risalah, hal. 87 -93, no. 289, dan al-Baihaqi, VII/76, Silsilah al-Ahaadiitsash-Shahiihah, no. 1803) * Adapun yang paling keras diusir adalah setiap orang yang menyelisihi jamaah kaum muslimin dan memisahkan diri (menyempal) dari mereka, seperti Khawarij beserta sekte-sektenya, Syiah Rafidhah beserta sempalan-sempalannya, dan Mu’tazilah beserta pecahan-pecahannya. Merekalah orang-orang yang mengganti agamanya.” (BID'AH) (at-Tadzkirah, hlm. 352) * Allah berfirman : “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat- Ku, dan telah Aku ridhai Islam itu menjadi agama bagimu.” (QS. Al-Maa’idah [5] : 3) * Man amila 'amalan laisa amruna fahuwa roddun, * Man Tasyabbaha Biqoumin Fahuwa Minhum, * Diriwayatkan dari Abu Ruqayah Tamim bin Aus Ad Daary radiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi Shallalahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Agama itu nasehat. ” Kami bertanya, “Untuk siapa ? ” Beliau menjawab, “Untuk Allah, KitabNya, RasulNya, para pemimpin kaum muslimin dan umumnya mereka” (HR. Bukhari, Muslim dan yang lainnya). Hadits ini diriwayatkan dari segolongan para shahabat, di antaranya Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Tamim Ad Daary dan Ibnu Umar radliyallahu ‘anhum (lihat Al Irwa’ No. 26) * Dari ‘Abdullah bin ‘Umar ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰٰ ﻋﻨﻬﻤﺎ , ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Dijadikan kehinaan dan kerendahan atas orang-orangnyang menyelisihi Sunnahku.” (Shahiih, HR. Ahmad dalam Musnad-Nya, II/50, 92, Ibnu Abi Syaibah, Kitaabul Jihad, V/575, no. 98) * Ikuti Sunnah (ajaran) Rasulullah ﷺ dan tinggalkan dari apa-apa yang menyelisihinya, Jangan Fanatik Mahzab Serta menolak, berpaling atau bahkan mengingkari * Karena Kata Kiyai,Habib,Syaikh,Ustadz,Dll Karena Sabda Nabi adalah Wahyu Dan Pasti Benar * Perkataan Imam Malik Rahimahullah: “Semua orang bisa diterima dan ditolak ucapannya kecuali yang ada di dalam kubur ini (Rosul ﷺ).” ... Siapapun bisa diterima ucapannya apabila sesuai dengan dalil, dan ditolak ucapannya apabila menyelisihi dalil. Inilah yang dimaksud oleh Imam Malik Rahimahullah, na'am.” 1) * Imam Asy Syafi’i rohimaullah berkata, “Jika terdapat hadits yang shahih, maka lemparlah pendapatku ke dinding. Jika engkau melihat hujjah diletakkan di atas jalan, maka itulah pendapatku. * Asy Syafi’i rohimahullah juga berkata, “Jika kalian mendapati dalam kitabku sesuatu yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sampaikanlah sunnah tadi dan tinggalkanlah pendapatku -dan dalam riwayat lain Imam Syafi’i mengatakan - maka ikutilah sunnah tadi dan jangan pedulikan ucapan orang. * al Imam An-Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa hadits ini menunjukkan tidak bolehnya menyentuh kulit wanita ajnabiyyah (non mahram) tanpa keperluan darurat, seperti karena pengobatan dan hal lainnya bila memang tidak didapatkan dokter wanita yang bisa menanganinya. Karena keadaan darurat, seorang wanita boleh berobat kepada dokter laki-laki ajnabi (bukan mahram si wanita). (Al-Minhaj, 13/14). * Al Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaiat mereka hanya dengan mengucapkan “Sungguh aku telah membaiatmu”, tanpa beliau menjabat tangan wanita tersebut sebagaimana kebiasaan yang berlangsung pada pembaiatan kaum lelaki dengan menjabat tangan mereka.” (Fathul Bari, 8/811) * Imam Syafi'i Kembali Mengulang Ulang Ucapannya dan Bermakna Sama,YAKNI RUJUG PADA DALIL SHAHIH,BUKAN PENDAPATNYA ATAU MAZHABNYA * DIFAHAMI JIKA BELAU SALAH DARI MANHAJ ROSUL,MAKA MAZHAB LAINNYA DI PERKENANKAN UNTUK DI PAKAI,DAN MENINGGALKAN MAZHAB SYAFI'I YANG TIDAK SESUAI MAZHAB SALAF, # DAN SEBAIK BAIK SALAF ADALAH AKU (ROSULULLAH SHOLALLAHU ALAIHI WA SALLAM SENDIRI), * Asy Syafi'i rohimahullah meng ingatkan kembali agar tidak Fanatik buta padanya,TAKLID GHULUW * “Setiap hadits yang diucapkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka itulah pendapatku meski kalian tak mendengarnya dariku, # MAZHAB ULAMA SUNNAH SALAF SHOLEH DIMASA KINI * Asy -Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Segala sesuatu yang menyebabkan fitnah (godaan) di antara laki-laki dan perempuan hukumnya haram, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnah wanita.” * Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata, “Tidak boleh berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram, baik si wanita masih muda ataupun sudah tua. Dan sama saja baik yang menjabatnya itu anak muda atau kakek tua, karena adanya bahaya fitnah (ujian/cobaan) yang bisa didapatkan oleh masing-masingnya.” * Dalam membaiat para shahabiyyah sekalipun, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menjabat tangan mereka. Aisyah radhiallahu ‘anha istri beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan : Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menguji kaum mukminat yang berhijrah kepada beliau dengan firman Allah ta’ala : “Wahai Nabi, apabila datang kepadamu wanita-wanita yang beriman untuk membaiatmu….” Sampai pada firman-Nya : “Allah Maha Pengampun lagi Penyayang.” Urwah berkata, “Aisyah mengatakan : ‘Siapa di antara wanita-wanita yang beriman itu mau menetapkan syarat yang disebutkan dalam ayat tersebut’.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata kepadanya, “Sungguh aku telah membaiatmu”, beliau nyatakan dengan ucapan (tanpa jabat tangan).” Aisyah berkata, “Tidak, demi Allah! Tangan beliau tidak pernah sama sekali menyentuh tangan seorang wanita pun dalam pembaiatan. Tidaklah beliau membaiat mereka kecuali hanya dengan ucapan, “Sungguh aku telah membaiatmu atas hal tersebut."(HR. Al-Bukhari no. 4891 dan Muslim no. 4811) * Beliau pernah bersabda : “Kepala salah seorang ditusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani dalam Al-Kabir 20/210 dari Ma’qil bin Yasar radhiallahu ‘anhu, lihat Ash-Shahihah no. 226) * Diriwayatkan pula oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim di dalam Shahih keduanya dari Abi Hurairah rahimahullah berkata, Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Telah ditetapkan bagi anak Adam bagiannya dari zina, senantiasa dia mendapatkan hal itu dan tidak mustahil, kedua mata zinanya adalah melihat, kedua telinga zinanya adalah mendengarkan, tangan zinanya adalah menyentuh, kaki zinanya adalah melangkah, dan hati cenderung dan mengangankannya, dan yang membenarkan atau mendustakan semua itu adalah kemaluan. ”Maka dari sini diketahui bahwa menyentuh wanita ajnabiyah (bukan mahram) tanpa keperluan tidak diperbolehkan. Adapun bila ada keperluan seperti seseorang yang menjadi dokter atau wanita itu sendiri adalah dokter, yang tidak didapati dokter lain selain dia, dan untuk suatu kepentingan, maka hal ini tidak mengapa, namun tetap disertai kehati-hatian yang sangat dari fitnah. * Mengenai masalah membatalkan wudhu atau tidak, maka menyentuh wanita tidak membatalkan wudhu’ menurut pendapat yang benar dari perkataan ahlul ilmi. Orang yang berdalil dengan firman Allah subhanahuwata’ala : “atau kalian menyentuh wanita…” (An Nisa: 43) * Maka sesungguhnya yang dimaksud menyentuh di sini adalah jima’ sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahuanhu. * Telah diriwayatkan pula oleh Al-Imam Al-Bukhari di dalam Shahih-nya dari ‘Aisyah radhiyallahuanhu, Nabi shalallahu’alaihi wa sallam shalat pada suatu malam sementara aku tidur melintang di depan beliau. Apabila beliau akan sujud, beliau menyentuh kakiku. Dan hal ini tidak membatalkan wudhu Nabi shalallahu’alaihi wa sallam. # PESAN DAN MAKNA UCAPAN ASY SYAFII, TINGGALKAN MAZHABKU PENDAPATKU JIKA BERTENTANGAN DENGAN HADITS SHAHIH, * Ar Rabie’ (murid Imam Syafi’i) bercerita, Ada seseorang yang bertanya kepada Imam Syafi’i tentang sebuah hadits, kemudian (setelah dijawab) orang itu bertanya, “Lalu bagaimana pendapatmu ? ”, maka gemetar dan beranglah Imam Syafi’i. Beliau berkata kepadanya, “Langit mana yang akan menaungiku, dan bumi mana yang akan kupijak kalau sampai kuriwayatkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian aku berpendapat lain…!? Semoga Bermanfaat Wasalamu'alaikum warahmatullah wa barokatuh
Pendapat imam abu hanifah ; Menyentuh kulit lawan jenis wudhunya tida batal. Pendapat imam safi'i ; Menyentuh kulit lawan jenis wudhunya batal. Pendapat imam malik dan imam ahmad bin hambali ; Menyentuh kulit lawan jenis dibarengi dengan syahwat wudhunya batal.
Apakah seseorang harus patuh pada 1 madzhab? Apakah jg diperbolehkan mengadopsi dari semuanya? Karena semuanya jg sama2 bermuara pada rosul, informasi dari rosul namun penafsirnnya beda2. Misal saat rosul bilang bakso : Kebetulan si a bilang kuahnya enak, si b bilang pentolnya enak, si c bilang mienya kenyal, si d bilang sambalnya mntab. Dari topik bakso kesimpulan yg bisa diambil banyak. Terus kita ini posisinya yg diceritakan, harus mengambil 1 atau memadukan semua agar tahu bakso secara lengkap? Jadi kadang bingung sendiri, ujung2nya akal yg jd pondasi terakhirnya, otak saya suka brontak klo didogma, sehingga klo tidak masuk akal ya lebih baik bismillah saya ambil opsi yg ini mudah2an klo ternyata salah tuhan mengampuni. Maaf krn saya tipe orang yg beragama mengambil sifat agama yg memberikan kemudahan, saat ada 1 hukum yg saklek menyalahkan saya pilih opsi lain yg sekiranya memberi kelonggaran.
Yang ngaku buya ini paling tidak konsisten omongannya dan tidak bisa dijadikan pegangan. Mengaku mengikuti mazhab Syafi'i dimana bersentuhan dengan isteri membatalkan wudhu'. Mengaku mengikuti mazhab Syafi'i, tetapi imam Syafi'i mengatakan bahwa mengirim pahala bacaan kepada mayyit tidak sampai, langsung si buya ini bilang imam kita kan bukan imam Syafi'i saja. Buya ini membingungkan ummat. Buya ini 11-12 dengan buya syafi'i ma'arif yang fikirannya kacau, hanya buya HAMKA yang fikirannya bersih yang mengikuti sunnah.
Yang ngaco ente buya... Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mencium istri-istrinya sebelum berangkat sholat ke Masjid, dan beliau tdk berwudhu lagi, hadist itu dikemanain ya buya? Ketahuilah... Jika seseorang ingin lgsg mengikuti ajaran Rasulullah setelah jelas baginya hadist shahih dan itu bertentangan atau berbeda dgn salah satu pendapat madzhab bukan berarti merendahkan pendapat imam madzhab tsb! Tidak begitu! Madzhab Syafi'i mengatakan itu batal, sedangkan contoh dari Rasulullah sudah jelas tidak batal, maka tidak ada alasan lagi bagi kita utk wajib mengikuti hadist shahih daripada pendapat seseorang walaupun dia seorang mujtahid/imam madzhab! Bahkan Imam Syafi'i pun sudah menerangkan "Jika ada satu pendapatku berlainan dengan hadist shahih, maka lemparlah pendapatku ke tembok, ikutilah hadist itu" .... Imam Syafi'i pun meyuruh kita begitu Ya benar, Imam Syafi'i pasti ikut Rasulullah, jelas semua juga tahu... Tapi tidak semua perkara buya, perkara fiqh begini banyak yg berlainan koq... Yang jadi masalah adalah kalian fanatik terhadap pendapat madzhab sedangkan menjauhkan diri dari apa yg telah jelas dalam hadist, itu yg salah... Bermadzhab boleh, tapi tolong jangan fanatik/ta'ashub gitu ... Saya pribadi juga ikut madzhab... Kami diajarkan semua madzhab malah, kalo misalkan ada 1 perkara nih, guru kami ngajarin madzhab Hanafi begini, madzhab Syafii begitu, madzhab Hanbali begini, dan pendapat yg rajih atau pendapat yg lebih dekat dgn kebenaran adalah madzhab Hanbali misalnya, nah ikut yg itu... Begitu caranya kalo mau bermadzhab... Allahul musta'an
Hei kau!...jaga adab mu terhadap beliau! Utk hadist yg menyebut Rasulullah mencium Aisyah RA tanpa berwudhu kembali itu dzumhur ulama menyebut ciuman kasih sayang bukan ciuman yg disertai syahwat..pahami hadist bukan hanya dari konteks kata2 nya saja anda bung!
@@nengnuraeni304 bagaimana bisa Rasulullah pun yg mencium kening Aisyah RA dzumhur ulama menyatakan tidak batal sedang klo hanya bersentuhan saja dengan suami maka jelas tidak batal
Gur ngunu wae di bahas.. Seng milu madhab Maliki Yo nganggo corone imam maliki..seng milu madhab imam Syafi'i Yo nganggo corone imam Safi'i..wes enek seng nanggung jawab Dewe" ..Ra bedo soal Qunut subuh.. gitu aja ko repot
Jawaban Buya sangat jelas dan pas. Tidak hanya menjelaskan masalah fiqih nya, tp jg menjelaskan bagaimana menyikapi khilafiah dalam fiqih. Juga menjelaskan adab dan tata krama, jg menjelaskan bagaimana cara mengambil suatu pendapat. Kewajiban kita jg sdh dijelaskan, yaitu belajar dan beradab kepada ilmu dan yang membawa ilmu serta kepada masyarakat sekitar. Jazakallahukher buya yahya.
Alhamdulillah buya,ilmu saya bertambah lewat kajian yg buya suguhkan,untuk buya semoga selalu dberikan kesehatan dan keberkahan.. Amiin
J
Menyentuh lawan jenis jika bersyahwat wudhunya batal, jika tida bersyahwat wudhunya tida batal.
Dalilnya ; jika bersyahwat keluar madzi, jika tida bersyahwat tida keluar madzi.
Madzi itu cairan yg keluar dari kelamin karena syahwat dan itu membatalkan wudhu.
MasyaAllah tingginya ilmu buya, ulama yg semacam ini tidak akan memecah persatuan umat.
جزاكﷲخيراً Buya Yahya
ان شاءﷲ Buya Yahya dan keluarga
diberikan kesehatan, kebahagiaan, rejeki melimpah, hidup yang berkah امين.
Pendapat Buya harus d hargai persoalan yg hilafiyah tak usah d perdebatkan yg jelaskan kita sama sama bersyahadat yg sama, mari kita saling hormati saling sayanngi, saya juga berbeda dng Buya tapi saya tetap sayang dan bangga beliau ulama.istikomah
Setelah bertahun2 melihat video ceramah dari guru ngaji di TH-cam .. dan sdh 3 bln sampai skrg sepertinya Gus baha dan Buya Yahya ,. Yg jd rujukan saya mengkaji tentang Islam yg enak didengar mudah dipahami & dpt pencerahan. Bukan berarti yg lain tdk..
Assalamu'alaikum smg Alloh memberikan perlindunganNya, umur panjang dan kesehatan pd beliau buya yahya sekelrg dan smg ilmu yg diajarkan bermanfaat pd slrh umat islam. Aamiin
Masyallah Tabarakallah,, ademm banget kalau dengar buya ngejelasin🙏🙏🙏
BUDAYAKAN MENONTON SAMPAI SELESAI DULU, BARU GULIR KE KOLOM KOMENTAR!
JADILAH NETIZEN YANG CERDAS!!!
Jj
Adzan merdu Ust.Muhamad Rahamat Spd || Masjid Ashshiddiqiyyah |Produksi © 2020 | #Kampungpicungdatar
INSYA ALLAH SIAP...
Assalamualaikum Buya sehat selalu pinter lugas tegas menjelaskan nya Alhamdulillah umat jadi mengerti
Imam Syafi'i dikenal dengan kehati2annya dalam mengambil keputusan.
Alhamdulilah akhirnya terjawab juga,terimakasih ulama yang dimuliakan allah...
Menyentuh lawan jenis jika bersyahwat wudhunya batal, jika tida bersyahwat wudhunya tida batal.
Dalilnya ; jika bersyahwat keluar madzi, jika tida bersyahwat tida keluar madzi.
Madzi itu cairan yg keluar dari kelamin karena syahwat dan itu membatalkan wudhu.
Terima kasih atas semua Tausiahnya Buya. Semoga Buya Dilindungi Allah Swt Aamiin
Alhamdulillah bersyukur atas rahmatMu ya rabbi sami'na waatho'na istiqomah menegakan syariatMu bertaqwa meraih ridhoMu bersyukur atas rahmat cintaMu ya rabbi istiqomah menuntut ilmu dibimbing kpd ahlak mulia 💖💕
Menyentuh lawan jenis jika bersyahwat wudhunya batal, jika tida bersyahwat wudhunya tida batal.
Dalilnya ; jika bersyahwat keluar madzi, jika tida bersyahwat tida keluar madzi.
Madzi itu cairan yg keluar dari kelamin karena syahwat dan itu membatalkan wudhu.
Semoga Allah swt memelihara Buya Yahya . Dberikan kesihatan serta rahmat yg melimpah 🤲🏻 aminn
semoga para utz indonesia selalu baik
Aamiin
Alhamdulillah...tausiah Buya..selalu menambah wawasan buat saya khususnya dan buat kaum muslimin pada umumnya ..terima kasih Buya...🙏🙏🙏
Bila tidak sesuai dg tuntunan Rasulullah saw, mazhab apapun boleh di tolak, jangan terlalu terikat pada mazhab.
Boleh sebutkan satu contoh madzhab yg tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah!?
Lah terus lu hidup di Jaman apa jaman nabi apa 🤣
Alhamdulillah terimakasih buya,,smg buya sll sehat dan sll dlm lindungan Alloh SWT Aamiin
Semoga buya selalu dalam lindungan alloh dan di berikan kesehatan selalu aammmiiin yaa alloh
Masa allah adem banget kalau denger ceramah buya
Kalau membahas masalah hukum hendaknya dgn empat mazhab. Agar umat semakin cerdas. Zaman milenials begini informasi bisa didpt dr seluruh dunia dgn mudah.
Ikut yg minoritas di sini harus ke luar negeri dulu?? 😂
Antum aja yg ceramah. Versi madhab yg ada di indonesia. Dan revensinya dari mana. Kami orang bodoh mau nanya ke situ
@@muhammadlabiblcma8236 kalau mau tau lebih dalam datang ke pengajianya buya dan tanya jawab keraguan anda
@@AkuKamu-ss1tf I LoVe buya yahya
Gak boleh 4 mazhab diterangkan sekaligus nanti ada kerancuan pd umat dan masing2 nya bisa memilih,itu gak boleh klu selain ulama yg sudah selesai mempelajari 4 mazhab. Anda harus ngaji dulu ke luar negeri kpd ulama2 yg berpegang masing2 mazhab itu. Kalau di Indonesia ulama2 kita dari dulu hanya Syafi'i.
Assalamualaikum smg. Kyai buya yahyah. Diberi kesehatan yg nanyak itu mungkin belum bisa mengerti batal wdudu. Apa lagi suami istri batal banget wdudu. Nya mdhn 2 Allah SWT. Dn kyai yah yaa memberi syafaat kpd kami semua amin..
Ngaji dulu biar tambah ilmu. Selamat menunaikan ibadah puasa.
Ilmu nya sampai di situ
Terimah kasih ilmunya bunya..sangat jelas..
MasyaAllah,,,,Semoga Ustadz sllu dlm prlindunganNYA👍👍👍👍
Yulia Triningsih Amin Allahumma Amin
MasyaaAllah cepet faham sama Buya Syukron Buya
Terima kasih pak ustadz semoga panjang umur nya
Dari dulu saya cari tentang ini dan alhamdulillah mendapatkan penjelasan yang jelas disini
Ternyata perdapatnya sama dengan bapak saya
Yang di maksud Buya "kamu itu ikut Mazhab imam siapa, ,??" Jadi pahami dulu sebelum menyela. La kalo di Indonesia kan rata2 madzhab imam Syafi'i. La kalo ikut madzhab imam Syafi'i ya berarti batal. Tapi kalo ikut madzhab imam yang lain itu tergantung sampeyan2. Buya di sini cuma jawab pertanyaan.
jadi tergantung apa yg imam(suami/guru) yg memberikan ilmu ya
Iya tapi jgn main" dgn masalah Mazhab jangan suka pindah" Mazhab tanpa alasan yg jelas..
Jangan suka TALFIQ...intinya klo ngambil hukum jangan suka pindah"...giliran ada hukum ringan pindah ke imam hanafi dan seterusnya.....
Kan kata buya yahya kedua imam tersebut benar tentang hukum bersentuhan suami istri setelah wudhu, padahal hal yg di bahas disini keduanya bertentangan? itu gimana sodara?
Berarti alohnya lain lain,,ya gitu.
Buya itu jawabannya enak..,gk main vonis..,jawabannya bikin masyarakat sejuk..
Alhamdulillah saya tidak pernah permasalahkan semaua mashap... Karna ada beda pemahaman makanya adanya mashap uang terbagi bagi. Bagi yang bisa memahami semua itu benar dan bgtu indahnya perbedaan.
orang yg ikut Rasulullah di bilang kurang ajar ma kyai ini, trus siapa yg mau diikuti klu bukan Rasulullah, koq seprtinya alergi sekali bila ikut Rasulullah. klu gk ikut pendapatnya imam syafii bukan berarti kurang ajar pd imam syafii, beliau adalah ulama mazhab ,seperti imam-imam madzhab yg lainnya. sebab melalui mereka, kita pd jaman ini bisa mengenal islam, tetapi tidak ada yg ma°sum kecuali Nabi. shg diantara para imam mazhab pendapatnya ada yg lebih kuat dari imam mazhab lainnya, maka itulah yg patut diikuti
@@reviewsuka2930 coba dilihat dr awal sampai akhir video ini biar km ngerti
@@reviewsuka2930 emg klu ada yg bilang kita beragama mengikuti Rasulullah mereka dianggap gk bermazhab, dan mereka dianggap menyelisihi Imam mazhab?
Setiap org islam yg ada di zaman ini pasti mereka mengikuti imam - imam mazhab, krn dr 4 imam tsb ilmu agama ini bersumber.
Jd jgnlah belajar hanya pd 1 mazhab, tp 4 mazhab itu dipelajari dan ambil pendapat yg paling kuat diantara mereka, begitulah cara yg benar.
Sebagaimana yg dilakukan di negeri-negeri arab, shg mereka gk fanatik mazhab.
Kadang pendapat imam- imam mazhab lainnya lbh kuat dr pendapat imam syafii, maka ikuti yg lbh kuat. Krn yg kita ikuti bukan imam syafii atau imam lainnya, Tp Rasulullah.
Mengikuti 1 Mazhab itu tidak wajib. Yang namanya kewajiban adalah jika diwajibkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah dan Rasul-Nya sama sekali tidak mewajibkan kepada seseorang untuk mengikuti salah satu madzhab tertentu untuk diikuti agamanya, namun yang diwajibkan adalah mengikuti petunjuk Al Qur’an dan As Sunnah. Dan telah berlalu beberapa generasi, namun mereka sama sekali tidak berpegang dengan satu madzhab tertentu.
Para Imam Madzhab Sendiri Memerintahkan Kita untuk Mengikuti Petunjuk Nabi.
Imam Abu Hanifah dan muridnya Abu Yusuf berkata,
“Tidak boleh bagi seorang pun mengambil perkataan kami sampai ia mengetahui dari mana kami mengambil perkataan tersebut (artinya sampai diketahui dalil yang jelas dari Al Quran dan Hadits Nabawi,"
Imam Malik berkata,
“Sesungguhnya aku hanyalah manusia yang bisa keliru dan benar. Lihatlah setiap perkataanku, jika itu mencocoki Al Qur’an dan Hadits Nabawi, maka ambillah. Sedangkan jika itu tidak mencocoki Al Qur’an dan Hadits Nabawi, maka tinggalkanlah."
Imam Abu Hanifah dan Imam Asy Syafi’i berkata,
“Jika hadits itu shahih, itulah pendapatku."
Dan juga imam Asy Syafi'i berkata,
“Jika terdapat hadits yang shahih, maka lemparlah pendapatku ke dinding. Jika engkau melihat hujjah diletakkan di atas jalan, maka itulah pendapatku.”
Imam Ahmad berkata,
“Barangsiapa yang menolak hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ia berarti telah berada dalam jurang kebinasaan"
Klu di indonesia ini karena minimnya pengetahuan agamanya, ketika melihat perbedaan yg gk sesuai dgn mazhab imam syafii dianggap salah, padahal mereka aja yg belum sampai ilmunya krn cara bermazhab dibatasi, shg menimbulkan kefanatikan mazhab dan itulah penyebab perpecahan Umat.
terus apa salahnya jika ada org mengatakan jangan ikuti imam syafii tp ikutilah Rasulullah, indikasinya mereka itu mengikuti imam mazhab lainnya, dan janganlah fanatik mazhab tp fanatiklah pd Tuntunan Rasulullah.
Sah ! Bersentuhan dg suami membatalkan wudlu. Maturnuwun Buya atas pencerahannya semakin mantap !
Menyentuh lawan jenis jika bersyahwat wudhunya batal, jika tida bersyahwat wudhunya tida batal.
Dalilnya ; jika bersyahwat keluar madzi, jika tida bersyahwat tida keluar madzi.
Madzi itu cairan yg keluar dari kelamin karena syahwat dan itu membatalkan wudhu.
Yap,bersentuhan bukan di sengaja tidak membatalkan.
Madzab imam syafi'i..
Bersentuhan walaupun tidak timbul nafsu tetap batal..
Madzab imam Malik..
Bersentuhan jika TIDAK timbul nafsu dan keluar madi..
Tidak batal..
BATAL apabila nafsu dan mengeluarkan madi..
Masya Allah ..
Jelas banget ini keteranganya...
Yg komen gk setuju. Mungkin nontonya kurang fokus/ gagal phm atau gk smpy selesai view nya. Ataw mungkin di skip x yahhhh
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Pada suatu malam saya pernah kehilangan Rasulullah n dari tempat tidur maka saya mencarinya lalu tanganku mengenai pada kedua punggung kakinya yang tegak, beliau shalat di masjid seraya berdoa: “Ya Allah saya berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu…”. (HR. Muslim: 486).
Hadits ini menunjukkan bahwa istri menyentuh suami tidaklah membatalkan wudhu. Adapun takwil Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim 4/152
sejak kecil saya dn kluarga brkeyakinan batal. suami istri brsntuhan .
Dikky Juve ada tiga jenis sentuhan
1. masa= sentuhan( tdk kontek lgsung dg benda tp menyentuh perasaan dg hasrat) bisa membatalkan
2. lamasa= bersentuhan (tdk ingin saling menyentuh tdk adarasa tdk membatalkan)
3. laamasa= bersentuhan( saling ingin menyentuh dg hasrat membatalkan wudu) allaohua'lam
Setau sy mmg ada beberapa pendapat, tp alangkah baik kita ikut pendapat terkuat. Pendapat terkuat tidak batal kecuali keluar madzi mk wajib membasuhnya, dan bila keluar air mani mk wajib mandi.
@@azkachannel1368 .ini yang pas .ini juga yang saya pakai pak
Kalau masih ragu kenapa tidak di jaga untyk tidak bersentuhan sedangkan waktu shalat tidak begitu lama hanya beberapa menit.
Trima ksh buya atas penjelasannya
MasyaAllah....jawaban yang bijak.
Suami itu mahram kita.
Jadi boleh bersentuhan.
Nabi juga ketika mau sujud dlm shalat tahajut nyolek kaki Aisyah spy jgn selonjoran.
Nabi juga mencium Aisyah ketika akan ke masjid dlm keadaan berwudhu.
Yg paling berhak menemani istri ketika safar, sakit dsb adlh suami krn ia adlh mahramnya. Kecuali klo udah cerai.
Ali bin Abi Thalib juga yg memandikan jenazah Fathimah.
Wallahu a'lam.
HADIST APA BRO SOHEH????? APA DO'IFFF??? KAJI LGI BROWW
Alhmdllh terjawab juga pertanyaan selama ini
Ria Ahmed la emng dulu ap gk ngaji msalah seperti inii baru tau skrg
colawat dn untk meminta rijki yg barokah
Alhamdulillah saya dilahirkan &dibesarkan dijawa dr kcil mnganut faham Mazhab Syafi'i 😍😍😍🙏
Aq ga pernah mau ngikutin Mazhab sapi'i atau Mazhab yg lainnya tpaq ngiktin Muhammad SAW. Krn yg membawa Islam didunia adalah Nabi Muhammad SAW bukan para Mazhab yg ga karuan itu. Apa bedanya manusia di India sama di Indonesia, mrka jg ikutin Agam Islam yg dibawa oleh Rasulullah?? Hahahaha
Betol
setahu kita semua, tidak ada nash atau dalil dari Rasululloh SAW atau para Shahabat RA, yang memerintahkan untuk berislam mengikuti fanatik mahzab, para Imam Mahzab yg 4 pun, tak satu pun daari mereka memerintahkan mengikuti pendapat mereka secara fanatik, perintahnya adalah yg cocok dgn dalil ambil,yg tidak sesuai dengan dalil ditinggalkan, selesai
Kita tidak mungkin belajar langsung kepada Rosulalloh
@@ratnamintarsih706
Elu ngga ngerti maksud dari kalimat komen dia.
Maksud dari kalimat komen dia.
Tida ada keterangan yg jelas dalam al qur'an dan hadis, bahwa muslim harus panatik terhadap satu mazhab, dan empat imam mazhab tida ada satu pun yg menyeruh panatik terhadap mazhabnya, begitu maksudnya brosis, bukan menyuruh belajar langsung ke nabi Muhammad.
Alhamdulilah jadi menambah ilmu😊😊 mksih
Dari Aisyah d bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mencium sebagian istrinya kemudian keluar menuju shalat dan tidak berwudhu lagi. Saya (Urwah) berkata: Tidaklah dia kecuali anda kan? Lalu Aisyah tertawa. (Shahih. Riwayat Tirmidzi: 86, Abu Dawud: 178, Nasa’i: 170, Ibnu Majah: 502 dan dishahihkan Al-Albani dalam Al-Misykah: 323. Lihat pembelaan hadits ini secara luas dalam At-Tamhid 8/504 Ibnu Abdil Barr dan Syarh Tirmidzi 1/135-138 Syaikh Ahmad Syakir).
Hadits ini menunjukkan bahwa menyentuh istri tidaklah membatalkan wudhu sekalipun dengan syahwat. Demikian ditegaskan oleh Syaikh Al-Allamah As-Sindi dalam Hasyiyah Sunan Nasa’i 1/104.
Dikky Juve pp
Dikky Juve yg tidak membatalkan gpp cuman aneh masa abis ngentot sama istrinya ga batal sedangkan nabi mengajarkan islam itu harus bersih "itu bagian dari iman kaya kambing ajah
Dikky Juve
Cara bersucinya gimana
Lok kmu bersucinya pake madzhab syafii hukum batalnya harus mengikuti ijtihad imam syafii
Klo gak punya ilmu jngan nukil2 hadits cz setiap hadits ada asbabul wurudnya
Mungkin kalau bersentuhan tanpa ada syahwat, mungkin tak batal. Tapi kalau sentuhannya pakai syahwat, jelas batal lah...
Ngaco aja anda kalau ngomong
@@gimbalahmed5130 .
B
dulu waktu sekolah guru agama saya bilang kalau pas wudhu&suami istri bersentuhan katanya ga batal,tapi kata ustad di kampung saya katanya batal,kadang saya dulu bingung yg benar yg mana.
🤲🤲ALHAMDULILLAH rasa penasaran saya sudah terjawab.
matursuwun sanget pak ustad🙏🙏.
Ustaz always reminds us to be humble.... Love this man....
Guru Mulia Buya Yahya 💚🌼😊😇
bu ya saya ingin belajar .... semoga amal yg bu ya jalankan ttp menjadi amal jariah bu ya kelak .... aamiin ....
bu ya kenapa ada yg keras tdk percaya dengan ilmu dr habieb keturunan dan sahabat2 rasul.... bu ya hati saya ingin menangis mendengar mereka menzalimin beliau....
Di jaga aja y udh jgn bersentuhan, emang tidak bersentuhannya sampe berjam2, kan cuma ketika mw solat, bc quran, gitu ja ko repot
Pendapat imam malik dan imam ahmad bin hambali ;
Menyentuh lawan jenis jika ada syahwat wudhunya batal, tida ada syahwat wudhunya tida batal.
Dalilnya ; jika ada syahwat keluar madzi, tida ada syahwat tida keluar madzi.
Madzi itu cairan yg keluar dari kelamin karena syahwat dan madzi itu membatalkan wudhu.
Terimakasih pak ustaz
Semoga yg selalu meremehkan para ulama terutama yg sok ibadah seolah2 seperti rosul semoga diberi hidayah
Masyaallaah tabarakallaah jazakallah khoiron katsir tuan guru buyaa trima ksh ilmu nyaa🤲🤲🤲🙏🙏🙏❤️❤️❤️❤️❤️❤️
benar bngt,dari kecil saya sudah diajarkan hukum batal bersentuhan,klau kita bersentuhan sesudah wudu,dengan sedarah atau saudara kandung,hukumnya tidak batal...,tetapi klau suami istri bersentuhan batal.
mas fauzi ada tiga jenis sentuhan
1. masa= sentuhan( tdk kontek lgsung dg benda tp menyentuh perasaan dg hasrat) bisa membatalkan
2. lamasa= bersentuhan (tdk ingin saling menyentuh tdk adarasa tdk membatalkan)
3. laamasa= bersentuhan( saling ingin menyentuh dg hasrat membatalkan wudu) allaohua'lam
Betul. Kalau saudara kandng tdk batal
Pendapat imam hanafi.
Menyentuh kulit lawan jenis tida membatalkan wudhu.
Pendapat imam malik dan imam ahmad bin hambali.
Menyentuh kulit lawan jenis jika dengan syahwat membatalkan wudhu.
Yg penting aturan yg sudah jelas jangan di buat buram ...
Yang buram dibikin jelas..😃😃😃 yang jelas besuk akan mempertanggungjawabkan sendiri sendiri di hadapan TUHANnya sesuai dg amalannya...titik..!
saya tidak mendengar ayat alqur'an ataupun hadist yang menjadi dasar dalil yang dikatakan.
kalau saja bicara dengan landasan dalil tidak dengan hawa napsu.
tdk usahlah menyalahkan orang lain.
semoga kita semua mendapat hidayah....
Gagal faham kamu
@@jarangnangis6390
Yg gagal paham itu elu bro bukan dia.
Komen dia bener sesuai dengan kenyataan, bukan pitnah.
Adzan merdu Ust.Muhamad Rahamat Spd || Masjid Ashshiddiqiyyah |Produksi © 2020 | #Kampungpicungdatar
Tdk batal karena hanya sentuhan kecuali bersetubuh
Alhamdulillah ilmunya .kirain kalo udh suami gak batal kalo kalo sentuhan aja .soalnya pernah baca gpo kalo gak benafsu gak apa apa
Alhamdulillah
Alhamdulillah....terjawab...saya pun meyakini batal bersentuhan antara suami dan istri...
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: Saya pernah tidur di depan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kedua kakiku berada di arah kiblatnya. Apabila beliau sujud maka beliau menyentuhku lalu sayapun mengangkat kedua kakiku, dan bila beliau berdiri, maka aku membentangkan kedua kakiku seperti semula. (Aisyah) berkata: “Rumah-rumah saat itu masih belum punya lampu”. (HR. Bukhari: 382 dan Muslim: 512).
Hadits ini menunjukkan bahwa menyentuh istri tidaklah membatalkan wudhu. Adapun takwil Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 1/638 bahwa kejadian di atas bisa jadi karena ada pembatasnya (kain) atau kekhususan bagi Nabi, maka takwil ini sangat jauh sekali dari kebenaran, menyelesihi dhahir hadits dan takalluf (menyusahkan diri)
Download 37 masalah populer
Mohon maaf kita bermashab Syafi'i maka batal wudhu bersentuhan suami isteri
Lu lebih gg bro dri imam mazhab?
Hargai perbedaan pndpt para imam imam ahli fiqh g usah belagu
Simpan keyakinanmu utk dirimu sendiri.
Ilmu bpk utk bpk ilmu Muhammad SAW utk semua umat muslim didunia.🤗
Pernah bertemu Rasulullah langsung y?
Semua imam itu bener mau madzhab syafi'i, maliki, hanafi, hambali, semuanya mengikuti sunnah rasul mereka juga sama" punya dalil, jadi tegantung kita aja yg menurut kita lebih ngena ke hati dan bisa diterima dengan akal, knapa harus menyalahkan orang" yang ikut madzhab lain?
Masya Allah pinter
Gk sembarangan gitu mas, smuanya harus pake ilmu , jadi disini gk ada yg menyalahkan org" yg ikut mahdzab lain, pamahi dlu isi ceramah nya
Jazakallah khairan katsiran Buya ilmunya. 😁
nderek ngaos yai.barokallaah.mugi yai sllu dlm lindungan Allah di beri kshtn dan umur pnjang
di sini saya dpt jawaban yg akurat,krna sering suami saya bilang tdk btal tpi tdk jls guru nya,krna memang keyakinan saya dri kecil ikut imam sap'i
Assalamualaikum kak mau tanya ... Misal suami istri setelah sholat si istri Salim ke suami gitu berati batal kak? Apa pas Salim setelah sholat harus dibatasi dgn rukoh? Terimakasih 🙏
Pembatal wudhu itu ;
Keluar cairan dari kelamin.
Keluar angin atau kotoran dari anus.
Bersetubuh.
Hilang kesadaran (pingsan, tidur, mabok, gila).
@@QWERTY-jx8cr thx infonya ,tapi saya tetap bingung...😂 Tapi menurut madzhab imam Syafi'i batal bersentuhan suami istri jika menyentuh kulit
@@Elkalandara71
Pendapat imam hanafi.
Menyentuh kulit lawan jenis tida membatalkan wudhu.
Pendapat imam malik dan imam ahmad bin hambali.
Menyentuh kulit lawan jenis jika dibarengi dengan syahwat membatalkan wudhu.
####################
Patokan pembatal wudhu ;
Keluar cairan dari kelamin.
Keluar angin atau kotoran dari anus.
Dan hilang kesadaran (pingsan, tidur, mabok, gila).
Menyentuh kulit lawan jenis, tida keluar cairan dari kelamin, wudhunya tida batal, karena tida keluar cairan dari kelamin,
Menyentuh kulit lawan jenis, keluar cairan dari kelamin, wudhunya batal, karena keluar cairan dari kelamin, bukan karena menyentuh kulit lawan jenis.
Menyentuh kulit lawan jenis, tida keluar angin atau kotoran dari anus, wudhunya tida batal, karena tida keluar angin atau kotoran dari anus.
Menyentuh kulit lawan jenis, keluar angin atau kotoran dari anus, wudhunya batal, karena keluar angin atau kotoran dari anus, bukan karena menyentuh kulit lawan jenis.
Menyentuh kulit lawan jenis, tida hilang kesadaran, wudhunya tida batal, karena tida hilang kesadaran.
Menyentuh kulit lawan jenis, hilang kesadaran, wudhunya batal, karena hilang kesadaran, bukan karena menyentuh kulit lawan jenis.
Oleh sebab itu, menurut pikiran saya, pendapat yg paling kuat, pendapat imam hanafi ; menyentuh kulit lawan jenis tida membatalkan wudhu.
@@QWERTY-jx8cr terimakasih penjelasannya,yaudah yg penting kita punya keyakinan masing-masing saling menghargai 👍👍👍 thx bro udah jawab pertanyaan saya
Mayoritas Indonesia bermadzab Syafii, tp alngkah baiknya bljar/cri madzab Lain agr kita tdk menyalahkan yg tak btal..
Jilani Al Jawi setuju
Di Indonesia darimana ada guru selain madzhab Syafi'i?
melihat sesuatu itu lihatlah dari apa yg pernah dikerjakan Rasulullah saw, liat hadist yang sahih
begitulah kyai kualitas pemahan kami dlm beragama umumnya kami belum tahu hukum2 menurut para madzhab krn barang kali secara umum perbedaan tsb ngga pernah di bahas dlm pengajian umum sehingga masih banyak yg ngga tahu.
Aboe Maskun l
Aboe Maskun
Di sini kita pentinya belajar madzhab
semua imam, madzhab dan fiqihnya jelas berbeda tapi semua mengarah dngan benar dan mempunyai dalil masing masing
kita mau ngambil madzhab mana asal jangan di campur aduk
kecuali syiah dan ahmadiyah itu di luar suni ( imam syafei, maliki, hanafi, dan hambali )
Aboe Masuk dalam daftar sa
Aboe Masuk
Aboe Maskun salah satu kekurangan pendidikan agama di Indonesia adalah mempelajari fiqih imam tertentu (Syafi'i pada umumnya). Jadi kalau tau hal/ hukum lain yang dikatakan seseorang dia tidak menerima hukum itu karena tidak tahu pendapat 4 imam fiqih secara keseluruhan. Kalau di tempat saya belajar sekarang, di Mesir, kami mempelajari hukum2 dan disandingkan semua pendapat 4 imam, sehingga jauh dari fanatik terhadap madzhab tertentu.
Kita tetap berpegang teguh dengan madzhab kita, tapi tetap menghormati madzhab lain, karena perbedaan kita hanya pada hal2 yang furu' (cabang2nya), sedangkan hukum asasnya tetap sama.
Intinya harus jelas ilmunya
alhamdulillah .. terimakasih buya 🙏😇
Trims ats pencerahannya Buya Yahya🙏🙏🙏
kori indonesia yg sampai go internasional
suka bgt sama penjelasan belialu...
maunya dijelasin semua mazhab,sebab kalo kita cuma taqlik pada mazhab syafii aja sungguh banyak pendapat imam syafii yg tidak kita ikuti.contoh dalam kasus jual beli aja kita kalo ikut imam syafii banyak yg tidak sah.otomatis kita tetap pindah mazhab.
Gak boleh kamu seenaknya pindah2 Mazhab,,gak cocok disini pindah kesana, gak cocok disana pindah lagi ke lain. Atau comot semua Mazhab lalu dicampur, itu namanya TALFIIQ,,haram hukumnya. Satu Mazhab Syafi'i saja umur kita gak cukup mempelajarinya kalau mau sampe perkara yg detailnya. Kitab fikih karangan imam As-Syafi'i saja belum semua kita kaji, mau 4 mazhab.?
@@zainulfahmi6241
Di antara empat mazhab tida ada yg salah.
Karena tida ada yg salah di antara empat mazhab.
Tida masalah mencampur/memilih empat mazhab.
Kalo tida boleh mencampur/memilih empat mazhab.
Berarti ada yg salah di antara empat mazhab.
Kalo tida ada yg salah di antara empat mazhab.
Tida masalah mencampur/memilih empat mazhab.
@@QWERTY-jx8cr itu menurut pendapat anda,, coba anda ngaji di pondok dengan kiyai. Hukum mencampur madzhab itu haram menurut ittifaq Ulama fikih. Untuk berpindah madzhab, kamu harus belajar dulu syarat2 dan rukun serta yg membatalkan dari madzhab yg bersangkutan. Kalau kamu belum belajar kamu tidak boleh. Bukan madzhab nya yg salah tapi individunya.
Bagi orang yang menuntut ilmu dengan benar, lama kelamaan buya ini akan ditinggalkan pengikutnya yang berilmu disebabkan karena ketidak konsistenannya dalam berdalil. Apalagi dalil yang diketengahkannya selalu dengan ngotot berdasarkan fikirannya. Na'udzubillah.
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍Bener banget bro, gw setuju banget dengan komen elu.
Mending qona'ah, hati-hati, main aman, wudlu lagi saja
Menyentuh lawan jenis jika bersyahwat wudhunya batal, jika tida bersyahwat wudhunya tida batal.
Dalilnya ; jika bersyahwat keluar madzi, jika tida bersyahwat tida keluar madzi.
Madzi itu cairan yg keluar dari kelamin karena syahwat dan itu membatalkan wudhu.
Keren ini baru ceramah
Ya Allah terima kasi pak ut 🙏
Sebaiknya jawaban dibacakan Hadits nabi yg menunjukan batal tidaknya bersentuh suami istri krn dasarnya Al-Quran dan Hadits
@jack drown klo dimekkah lagi haji orang Indonesia yg Syafi'i gmn ya
ketika ada 2 madhab yg berbeda pendapat, maka saya akan ikuti madhab yg sesuai dgn keyakinan saya sendiri (hati nurani) tanpa harus pergi ke maroko segala.
Yudi Yudari kn umpama mayoritas penduduknya megang madzhab mana :v kok merasa bener padahal dia gapaham ngakak
#YudiYudari gw boleh tau elu pilih pendapat imam mazhab siapa ??
@@smittywerbenjagermanjensen234
Indonesia mayoritas islam.
Apakah yg bukan islam harus menjadi orang islam ???
Indonesia mayoritas islam, bukan berarti yg bukan islam harus menjadi orang islam.
Begitu juga dengan mazhab.
KATANYA Indonesia mayoritas mazhab imam safi'i.
Bukan berarti semua orang indonesia harus bermazhab imam safi'i.
Ga usah ributt..sahabatku smua.kl kita memilih yg dianjurkan rosul aja.pasti dijamin ga membingungkan..kl ngikutin omongan Buya kliatan memaksa..
Bener bro, keliatan Memaksa secara halus, secara halus memaksa orang lain harus sama dengan dia
nambah ilmu
Populer Chanel 👍☺☺☺
Fifi Anifah pernahkah sebelumnya perempuan bersentuhan dengan bukan muhrimnya tidak batal atau suaminya tidak batal ....ngga cuma koreksi aja mudah mudahan tidak ...okey kalau WA balik ke sini aja 085947237555 HARI
Alhamdulillah .. terimakasih penjelasan nya Abuya ..
Menyentuh lawan jenis jika bersyahwat wudhunya batal, jika tida bersyahwat wudhunya tida batal.
Dalilnya ; jika bersyahwat keluar madzi, jika tida bersyahwat tida keluar madzi.
Madzi itu cairan yg keluar dari kelamin karena syahwat dan itu membatalkan wudhu.
Subhanallah, sehat selalu buya Yahya🙏
Jazakumullahu khairon Buya.
Jawabannya sama persis sama ustadz abdul somad
Aeh Aeh krn dia satu mazhab syafii
Kam sma2 madzab syafii aliran aswaja NU
Abdurrahman Santoso tolong garis bawahi islam itu tidak ada aliran, NU hanya organisasi bukan aliran.
Adapun aswaja itu adalah sebutan untuk orang yang berpegang teguh kepada al kitab dan al shunnah.
Abdurrahman Santoso mahdzab Syafi'i itu belum tentu NU
Aeh Aeh ?info
masyaalloh sangat jelas dan benar sekali ustad
kadang orang ngaku islam tapi dia tidak tau madzhab dan fiqihnya sendiri akhirnya hukum dan tatacara yg ia lakukan amburadul
wallohualam
berangkatlah sayang
Bagai mana dengan hadis, Rasululla mencium salahseorang istrinya, kemudian shalat tanpa wudlu lg
Itu Menciumnya Di Balik Cadar👍👍
@@herryofficial2948 apakah dlu sdaha da cadar?
@@risman7996 Maksudnya kain penutup wajah gan
@@herryofficial2948hahaha nah siap gan 😜
@@risman7996 😝😝😝
Sy sgt setuju.. Terima kasih buya..
afwan, rasulullah selalu mencium kening ibunda aisyah setelah berwudhu saat mau ke masjid... 🙄
Mksutnya
@@diwangkara6787 simak dulu vidionya.. baru baca komen
dody pratama coba deh anda nonton dan dengerin sekali lagi videonya dengan seksama
Artinya menyentuh suami istri tidak batal
Menyentuh lawan jenis jika bersyahwat wudhunya batal, jika tida bersyahwat wudhunya tida batal.
Dalilnya ; jika bersyahwat keluar madzi, jika tida bersyahwat tida keluar madzi.
Madzi itu cairan yg keluar dari kelamin karena syahwat dan itu membatalkan wudhu.
Bismillahirahmanirrahiim
assalamu'alaikum warah matullah wa barokatuh,
Amma Ba'du
Semoga Taufiq Rahmat dan Hidayah Allah illah dan Rabb langit dan Bumi dan yang diantara keduannya Senantiasa Pada Kita Muslimin Ahli Tauhid Ahli Qiblat Ahli Sunnah wal jamaah Ahli Syurga insya allah aamiin yaa robbal 'alamiin taqobbal do'a yaa rahman yaa rohiim
* firman Allah Ta’ala :
“Dan apa saja yang datang dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kalian, maka ambillah (laksanakanlah), dan apa saja yang kalian di larang untuk mengerjakannya, maka berhentilah (tinggalkanlah) ! " (Al-Hasyr: 7)
* Al Allamah Ibnul Qayyim رحمَـہ الله تَعـَالَـى : "Sebuah Ucapan adalah tawananmu, apabila keluar dari mulutmu maka kamu menjadi tawanannya.”
[Al Jawabul Kafi : 200]
* Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidaklah aku tinggalkan sesuatu pun dari perintah-perintah Allah kepada kalian, melainkan telah aku perintahkan kepada kalian. Begitu pula tidaklah aku.tinggalkan sesuatu pun dari larangan-larangan Allah kepada kalian melainkan telah aku larang kalian darinya.”(Shahiih, HR. Asy-Syafi’iy dalam Ar-Risalah, hal. 87 -93, no. 289, dan al-Baihaqi, VII/76, Silsilah al-Ahaadiitsash-Shahiihah, no. 1803)
* Adapun yang paling keras diusir adalah setiap orang yang menyelisihi jamaah kaum muslimin dan memisahkan diri (menyempal) dari mereka, seperti Khawarij beserta sekte-sektenya, Syiah Rafidhah beserta sempalan-sempalannya, dan Mu’tazilah beserta pecahan-pecahannya. Merekalah orang-orang yang mengganti agamanya.” (BID'AH)
(at-Tadzkirah, hlm. 352)
* Allah berfirman : “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat- Ku, dan telah Aku ridhai Islam itu menjadi agama bagimu.” (QS. Al-Maa’idah [5] : 3)
* Man amila 'amalan laisa amruna fahuwa roddun,
* Man Tasyabbaha Biqoumin Fahuwa Minhum,
* Diriwayatkan dari Abu Ruqayah Tamim bin Aus Ad Daary radiyallahu ‘anhu, sesungguhnya
Nabi Shallalahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Agama itu nasehat.
” Kami bertanya, “Untuk siapa ?
” Beliau menjawab, “Untuk Allah, KitabNya, RasulNya, para pemimpin kaum muslimin dan umumnya mereka”
(HR. Bukhari, Muslim dan yang lainnya).
Hadits ini diriwayatkan dari segolongan para shahabat, di antaranya Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Tamim Ad Daary dan Ibnu Umar radliyallahu ‘anhum (lihat Al Irwa’ No. 26)
* Dari ‘Abdullah bin ‘Umar ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰٰ ﻋﻨﻬﻤﺎ , ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Dijadikan kehinaan dan kerendahan atas orang-orangnyang menyelisihi Sunnahku.”
(Shahiih, HR. Ahmad dalam Musnad-Nya, II/50, 92, Ibnu Abi Syaibah, Kitaabul Jihad, V/575, no. 98)
* Ikuti Sunnah (ajaran) Rasulullah ﷺ dan tinggalkan dari apa-apa yang menyelisihinya, Jangan Fanatik Mahzab Serta menolak, berpaling atau bahkan mengingkari
* Karena Kata Kiyai,Habib,Syaikh,Ustadz,Dll Karena Sabda Nabi adalah Wahyu Dan Pasti Benar
* Perkataan Imam Malik Rahimahullah: “Semua orang bisa diterima dan ditolak ucapannya kecuali yang ada di dalam kubur ini (Rosul ﷺ).” ... Siapapun bisa diterima ucapannya apabila sesuai dengan dalil, dan ditolak ucapannya apabila menyelisihi dalil. Inilah yang dimaksud oleh Imam Malik Rahimahullah, na'am.”
1) * Imam Asy Syafi’i rohimaullah berkata, “Jika terdapat hadits yang shahih, maka lemparlah pendapatku ke dinding. Jika engkau melihat hujjah diletakkan di atas jalan, maka itulah pendapatku.
* Asy Syafi’i rohimahullah juga berkata,
“Jika kalian mendapati dalam kitabku sesuatu yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sampaikanlah sunnah tadi dan tinggalkanlah pendapatku -dan dalam riwayat lain Imam Syafi’i mengatakan - maka ikutilah sunnah tadi dan jangan pedulikan ucapan orang.
* al Imam An-Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa hadits ini menunjukkan tidak bolehnya menyentuh kulit wanita ajnabiyyah (non mahram) tanpa keperluan darurat, seperti karena pengobatan dan hal lainnya bila memang tidak didapatkan dokter wanita yang bisa menanganinya. Karena keadaan darurat, seorang wanita boleh berobat kepada dokter laki-laki ajnabi (bukan mahram si wanita). (Al-Minhaj, 13/14).
* Al Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaiat mereka hanya dengan mengucapkan “Sungguh aku telah membaiatmu”, tanpa beliau menjabat tangan wanita tersebut sebagaimana kebiasaan yang berlangsung pada pembaiatan kaum lelaki dengan menjabat tangan mereka.” (Fathul Bari, 8/811)
* Imam Syafi'i Kembali Mengulang Ulang Ucapannya dan Bermakna Sama,YAKNI RUJUG PADA DALIL SHAHIH,BUKAN PENDAPATNYA ATAU MAZHABNYA
* DIFAHAMI JIKA BELAU SALAH DARI MANHAJ ROSUL,MAKA MAZHAB LAINNYA DI PERKENANKAN UNTUK DI PAKAI,DAN MENINGGALKAN MAZHAB SYAFI'I YANG TIDAK SESUAI MAZHAB SALAF,
# DAN SEBAIK BAIK SALAF ADALAH AKU (ROSULULLAH SHOLALLAHU ALAIHI WA SALLAM SENDIRI),
* Asy Syafi'i rohimahullah meng ingatkan kembali agar tidak Fanatik buta padanya,TAKLID GHULUW
* “Setiap hadits yang diucapkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka itulah pendapatku meski kalian tak mendengarnya dariku,
# MAZHAB ULAMA SUNNAH SALAF SHOLEH DIMASA KINI
* Asy -Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Segala sesuatu yang menyebabkan fitnah (godaan) di antara laki-laki dan perempuan hukumnya haram, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnah wanita.”
* Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata, “Tidak boleh berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram, baik si wanita masih muda ataupun sudah tua. Dan sama saja baik yang menjabatnya itu anak muda atau kakek tua, karena adanya bahaya fitnah (ujian/cobaan) yang bisa didapatkan oleh masing-masingnya.”
* Dalam membaiat para shahabiyyah sekalipun, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menjabat tangan mereka. Aisyah radhiallahu ‘anha istri beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan : Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menguji kaum mukminat yang berhijrah kepada beliau dengan firman Allah ta’ala : “Wahai Nabi, apabila datang kepadamu wanita-wanita yang beriman untuk membaiatmu….” Sampai pada firman-Nya : “Allah Maha Pengampun lagi Penyayang.” Urwah berkata, “Aisyah mengatakan : ‘Siapa di antara wanita-wanita yang beriman itu mau menetapkan syarat yang disebutkan dalam ayat tersebut’.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata kepadanya, “Sungguh aku telah membaiatmu”, beliau nyatakan dengan ucapan (tanpa jabat tangan).” Aisyah berkata, “Tidak, demi Allah! Tangan beliau tidak pernah sama sekali menyentuh tangan seorang wanita pun dalam pembaiatan.
Tidaklah beliau membaiat mereka kecuali hanya dengan ucapan, “Sungguh aku telah membaiatmu atas hal tersebut."(HR. Al-Bukhari no. 4891 dan Muslim no. 4811)
* Beliau pernah bersabda :
“Kepala salah seorang ditusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani dalam Al-Kabir 20/210 dari Ma’qil bin Yasar radhiallahu ‘anhu, lihat Ash-Shahihah no. 226)
* Diriwayatkan pula oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim di dalam Shahih keduanya dari Abi Hurairah rahimahullah berkata, Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Telah ditetapkan bagi anak Adam bagiannya dari zina, senantiasa dia mendapatkan hal itu dan tidak mustahil, kedua mata zinanya adalah melihat, kedua telinga zinanya adalah mendengarkan, tangan zinanya adalah menyentuh, kaki zinanya adalah melangkah, dan hati cenderung dan mengangankannya, dan yang membenarkan atau mendustakan semua itu adalah kemaluan. ”Maka dari sini diketahui bahwa menyentuh wanita ajnabiyah (bukan mahram) tanpa keperluan tidak diperbolehkan. Adapun bila ada keperluan seperti seseorang yang menjadi dokter atau wanita itu sendiri adalah dokter, yang tidak didapati dokter lain selain dia, dan untuk suatu kepentingan, maka hal ini tidak mengapa, namun tetap disertai kehati-hatian yang sangat dari fitnah.
* Mengenai masalah membatalkan wudhu atau tidak, maka menyentuh wanita tidak membatalkan wudhu’ menurut pendapat yang benar dari perkataan ahlul ilmi.
Orang yang berdalil dengan firman Allah subhanahuwata’ala :
“atau kalian menyentuh wanita…”
(An Nisa: 43)
* Maka sesungguhnya yang dimaksud menyentuh di sini adalah jima’ sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahuanhu.
* Telah diriwayatkan pula oleh Al-Imam Al-Bukhari di dalam Shahih-nya
dari ‘Aisyah radhiyallahuanhu,
Nabi shalallahu’alaihi wa sallam shalat pada suatu malam sementara aku tidur melintang di depan beliau.
Apabila beliau akan sujud, beliau menyentuh kakiku. Dan hal ini tidak membatalkan wudhu Nabi shalallahu’alaihi wa sallam.
# PESAN DAN MAKNA UCAPAN ASY SYAFII, TINGGALKAN MAZHABKU PENDAPATKU JIKA BERTENTANGAN DENGAN HADITS SHAHIH,
* Ar Rabie’ (murid Imam Syafi’i) bercerita,
Ada seseorang yang bertanya kepada Imam Syafi’i tentang sebuah hadits, kemudian (setelah dijawab) orang itu bertanya, “Lalu bagaimana pendapatmu ? ”, maka gemetar dan beranglah Imam Syafi’i. Beliau berkata kepadanya, “Langit mana yang akan menaungiku, dan bumi mana yang akan kupijak kalau sampai kuriwayatkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian aku berpendapat lain…!?
Semoga Bermanfaat
Wasalamu'alaikum warahmatullah wa barokatuh
Yg namanya halal nikah tetap batal wudhu jika tersentuh, termasuk pasangan suami istri
Tergantung madzhab. Di madzhab selain Imam Syafi'i bahkan ada yg bersentuhan bukan suami istri pun tidak batal
Seingetku yang gk batal itu yang msih satu nasab
Pendapat imam abu hanifah ;
Menyentuh kulit lawan jenis wudhunya tida batal.
Pendapat imam safi'i ;
Menyentuh kulit lawan jenis wudhunya batal.
Pendapat imam malik dan imam ahmad bin hambali ;
Menyentuh kulit lawan jenis dibarengi dengan syahwat wudhunya batal.
Apakah seseorang harus patuh pada 1 madzhab? Apakah jg diperbolehkan mengadopsi dari semuanya?
Karena semuanya jg sama2 bermuara pada rosul, informasi dari rosul namun penafsirnnya beda2.
Misal saat rosul bilang bakso :
Kebetulan si a bilang kuahnya enak, si b bilang pentolnya enak, si c bilang mienya kenyal, si d bilang sambalnya mntab.
Dari topik bakso kesimpulan yg bisa diambil banyak.
Terus kita ini posisinya yg diceritakan, harus mengambil 1 atau memadukan semua agar tahu bakso secara lengkap?
Jadi kadang bingung sendiri, ujung2nya akal yg jd pondasi terakhirnya, otak saya suka brontak klo didogma, sehingga klo tidak masuk akal ya lebih baik bismillah saya ambil opsi yg ini mudah2an klo ternyata salah tuhan mengampuni.
Maaf krn saya tipe orang yg beragama mengambil sifat agama yg memberikan kemudahan, saat ada 1 hukum yg saklek menyalahkan saya pilih opsi lain yg sekiranya memberi kelonggaran.
Yang ngaku buya ini paling tidak konsisten omongannya dan tidak bisa dijadikan pegangan. Mengaku mengikuti mazhab Syafi'i dimana bersentuhan dengan isteri membatalkan wudhu'. Mengaku mengikuti mazhab Syafi'i, tetapi imam Syafi'i mengatakan bahwa mengirim pahala bacaan kepada mayyit tidak sampai, langsung si buya ini bilang imam kita kan bukan imam Syafi'i saja. Buya ini membingungkan ummat. Buya ini 11-12 dengan buya syafi'i ma'arif yang fikirannya kacau, hanya buya HAMKA yang fikirannya bersih yang mengikuti sunnah.
apa dasarny ente ngmg seperti itu. .oh ilmu ente udah di atasnya Guru buya yahya ya, masya Allah
Terimakasih ilmunya kyai.
Masyaallah, salam buat buya yahya ya
Pemuda Muslim . salam hormat jg buat Buaya Yahya
Pemuda Muslimu dis
Ustad abdul somad lebih terperinci dan jelas sepertinya menjelaskan ini dan lebih sederhana santun katanya,, boro boro mau ke maroko,, 😁
Yang ngaco ente buya...
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mencium istri-istrinya sebelum berangkat sholat ke Masjid, dan beliau tdk berwudhu lagi, hadist itu dikemanain ya buya?
Ketahuilah...
Jika seseorang ingin lgsg mengikuti ajaran Rasulullah setelah jelas baginya hadist shahih dan itu bertentangan atau berbeda dgn salah satu pendapat madzhab bukan berarti merendahkan pendapat imam madzhab tsb! Tidak begitu!
Madzhab Syafi'i mengatakan itu batal, sedangkan contoh dari Rasulullah sudah jelas tidak batal, maka tidak ada alasan lagi bagi kita utk wajib mengikuti hadist shahih daripada pendapat seseorang walaupun dia seorang mujtahid/imam madzhab! Bahkan Imam Syafi'i pun sudah menerangkan "Jika ada satu pendapatku berlainan dengan hadist shahih, maka lemparlah pendapatku ke tembok, ikutilah hadist itu" .... Imam Syafi'i pun meyuruh kita begitu
Ya benar, Imam Syafi'i pasti ikut Rasulullah, jelas semua juga tahu...
Tapi tidak semua perkara buya, perkara fiqh begini banyak yg berlainan koq...
Yang jadi masalah adalah kalian fanatik terhadap pendapat madzhab sedangkan menjauhkan diri dari apa yg telah jelas dalam hadist, itu yg salah...
Bermadzhab boleh, tapi tolong jangan fanatik/ta'ashub gitu ...
Saya pribadi juga ikut madzhab...
Kami diajarkan semua madzhab malah, kalo misalkan ada 1 perkara nih, guru kami ngajarin madzhab Hanafi begini, madzhab Syafii begitu, madzhab Hanbali begini, dan pendapat yg rajih atau pendapat yg lebih dekat dgn kebenaran adalah madzhab Hanbali misalnya, nah ikut yg itu...
Begitu caranya kalo mau bermadzhab...
Allahul musta'an
Hei kau!...jaga adab mu terhadap beliau!
Utk hadist yg menyebut Rasulullah mencium Aisyah RA tanpa berwudhu kembali itu dzumhur ulama menyebut ciuman kasih sayang bukan ciuman yg disertai syahwat..pahami hadist bukan hanya dari konteks kata2 nya saja anda bung!
@@zihhadtaufik6816 lalu kalau kita tidak sebgaja bersentuhan dengan suami kita itu juga tidak dengan hawa nafsu kan. Apa batal?
@@nengnuraeni304 bagaimana bisa Rasulullah pun yg mencium kening Aisyah RA dzumhur ulama menyatakan tidak batal sedang klo hanya bersentuhan saja dengan suami maka jelas tidak batal
Lah, Al-Quran bilang lamastum nisa membatalkan wudhu... hayooo... jadi ngikut hadits apa quran
Bgini kalo memcampur adukan madzhab
Masya Allah bagus sekali😷👍
Gur ngunu wae di bahas..
Seng milu madhab Maliki Yo nganggo corone imam maliki..seng milu madhab imam Syafi'i Yo nganggo corone imam Safi'i..wes enek seng nanggung jawab Dewe" ..Ra bedo soal Qunut subuh.. gitu aja ko repot
Lha enek sing takok yo di bahas to kyai,,,org tu ndak sama mungkin jenegan udah kyai yg pinter,,sedang org lain msih bodoh pengen bljr..