Nama yang sama bertahan Dalam ruangan hening Tanpa suara bertahan Tak bergeming Terlalu lama bercanda Kita tak terbiasa Dengan celaka yang nyata Diam tak berdaya Namun aku bingung kenapa ku tak pergi Aku bingung kalian masih di sini Apa mungkin karena terlalu lama? Apa benar ‘tuk berbagi derita? Mungkin nanti semua justru memburuk Hati-hati, namun terjatuh lagi Tapi luka adalah niscaya Kutanggung denganmu selama ku mampu Selama ku mampu Di kehidupan kedua (Di kesempatan kedua) s’moga kau tak terlalu keras kepala Atau mungkin ini bukan yang pertama (Ini bukan yang pertama) Dan kita diberi kesempatan berubah Kuyakin nyawa kita bertautan Khatam berbagai cobaan Selalu menertawakan ramalan bintang, kartu tarot Orang pintar pembaca nasib Padamu kupercaya Tak masuk logika Padamu kupercaya Tak masuk logika (Tak masuk logika
Telanjang, ku telanjang menyicipi dunia Hatiku berkata “Selamat datang di dua puluh!” Kau tambal kegagalanku Kau masuk ke dalam darah, berdansa dan berserah Untuk sekian jam saja [Pre-Chorus] Sembunyikanmu dari dunia, hilang akal saat kau ada Berputar, mana ujungnya? [Chorus] Menangisku di pundakmu Kau bilang muntahkan semua pilu Aku pura-pura tak tahu, aku pura-pura tak sadar Kau hanya trauma (Meluncur di Arteri) [Verse 2] Aku ingin tak menghiraukan masa depan Namun hidup apa hanya delapan kali sebulan? Salahku memikirkan untuk menyelamatkan Saat kaulah titik perkara [Chorus] Menangisku di pundakmu Kau bilang muntahkan semua pilu Aku pura-pura tak tahu, aku pura-pura tak sadar Kau hanya trauma (Di Arteri Pondok Indah) [Bridge] Aku berlari, lari, lari Lari mengejar dirimu Cinta macam apa Yang dijaga ketat oleh perantara? Indraku mati rasa Kubuang jauh dalam Tempat sampah (Di Arteri Pondok Indah) [Instrumental] [Interlude] Kau hanya trauma Meluncur di Arteri Hanya lagu lama Bernyanyi di Arteri [Chorus] Menangisku di pundakmu Kau bilang muntahkan semua pilu Aku pura-pura tak tahu, aku pura-pura tak sadar Kau hanya trauma (Meluncur di arteri) [Outro] Setetes bahagia yang selalu kau cari Mengalir berkelana meluncur di arteri Setetes bahagia yang selalu kau cari Mengalir berkelana meluncur di arteri
17:56 best part, “selalu menertawakan ramalan bintang kartu TAROT orang pintar pembaca nasib
15:47 fav
anjai gokil bang kameranya jernih bangat
Make nya hp bagus
Mas gondrong sangat menikmati lagu❤❤❤
Terimakasih❤
Makasih banyak bang
sound drumnya dias ajib bener
Semoga 5 lebih sering di bawa
Jakarta, Indonesia
O tuan
KONSEKUENSSS RRRAHHHHH
Nama yang sama bertahan
Dalam ruangan hening
Tanpa suara bertahan
Tak bergeming
Terlalu lama bercanda
Kita tak terbiasa
Dengan celaka yang nyata
Diam tak berdaya
Namun aku bingung kenapa ku tak pergi
Aku bingung kalian masih di sini
Apa mungkin karena terlalu lama?
Apa benar ‘tuk berbagi derita?
Mungkin nanti semua justru memburuk
Hati-hati, namun terjatuh lagi
Tapi luka adalah niscaya
Kutanggung denganmu selama ku mampu
Selama ku mampu
Di kehidupan kedua (Di kesempatan kedua) s’moga kau tak terlalu keras kepala
Atau mungkin ini bukan yang pertama (Ini bukan yang pertama)
Dan kita diberi kesempatan berubah
Kuyakin nyawa kita bertautan
Khatam berbagai cobaan
Selalu menertawakan ramalan bintang, kartu tarot
Orang pintar pembaca nasib
Padamu kupercaya
Tak masuk logika
Padamu kupercaya
Tak masuk logika (Tak masuk logika
Hape nya apaa bang???? Keren sangat
Telanjang, ku telanjang menyicipi dunia
Hatiku berkata
“Selamat datang di dua puluh!”
Kau tambal kegagalanku
Kau masuk ke dalam darah, berdansa dan berserah
Untuk sekian jam saja
[Pre-Chorus]
Sembunyikanmu dari dunia, hilang akal saat kau ada
Berputar, mana ujungnya?
[Chorus]
Menangisku di pundakmu
Kau bilang muntahkan semua pilu
Aku pura-pura tak tahu, aku pura-pura tak sadar
Kau hanya trauma (Meluncur di Arteri)
[Verse 2]
Aku ingin tak menghiraukan masa depan
Namun hidup apa hanya delapan kali sebulan?
Salahku memikirkan untuk menyelamatkan
Saat kaulah titik perkara
[Chorus]
Menangisku di pundakmu
Kau bilang muntahkan semua pilu
Aku pura-pura tak tahu, aku pura-pura tak sadar
Kau hanya trauma (Di Arteri Pondok Indah)
[Bridge]
Aku berlari, lari, lari
Lari mengejar dirimu
Cinta macam apa
Yang dijaga ketat oleh perantara?
Indraku mati rasa
Kubuang jauh dalam
Tempat sampah (Di Arteri Pondok Indah)
[Instrumental]
[Interlude]
Kau hanya trauma
Meluncur di Arteri
Hanya lagu lama
Bernyanyi di Arteri
[Chorus]
Menangisku di pundakmu
Kau bilang muntahkan semua pilu
Aku pura-pura tak tahu, aku pura-pura tak sadar
Kau hanya trauma (Meluncur di arteri)
[Outro]
Setetes bahagia yang selalu kau cari
Mengalir berkelana meluncur di arteri
Setetes bahagia yang selalu kau cari
Mengalir berkelana meluncur di arteri
enak bgt gaada yg mosing
pada dasarnya feast emng band bukan buat dimoshingin, crowd surf baru nyambung
Intronya mirip bersorak-sorai punya JPCC.
Skrng kelelawar jarang ditampilin ya?
lagi gempur²in album M&M brow
Yoi akhir2 ini ga keluar kelelawarnya
@@barakekokk sayang aja gitu soalnya bisa dibilang lagu utama
waktu pas dibandung sebelum keluar mnm dibawain
Peradaban juga
17 18 19 20 21 22 23 24
9 10 11 12 13 14 15 16
device ?
Vivo T1 bang
fstvlst dong
Fstvlst maen bareng sama feas