Mangala Sutta || Sutta tentang berkah utama || Paritta Suci

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 25 ต.ค. 2024

ความคิดเห็น • 9

  • @elfebb_xy
    @elfebb_xy ปีที่แล้ว +1

    Sadhu Sadhu Sadhu🙏🏻🙏🏻🙏🏻

  • @janicejong6477
    @janicejong6477 3 ปีที่แล้ว +4

    TERHADAP SANAK KELUARGA
    11. Mātāpitu-upaṭṭhānaṁ
    D: Membantu ayah dan ibu.
    AD: Melayani dan memberikan kebutuhan materi dan spiritual untuk ayah dan ibu.
    12. Puttadārassa saṅgaho
    D: Menunjang anak dan isteri.
    AD: Menggabungkan dan menafkahi anak dan isteri secara materi dan spiritual.
    13. Anākulā ca kammantā
    D: Tidak melakukan pekerjaan tercela.
    AD: Pelaksanaan yang berkesinambungan dengan tulus dan disiplin.

  • @janicejong6477
    @janicejong6477 3 ปีที่แล้ว +3

    SIKAP AWAL SEORANG MANUSIA YANG BERJUANG UNTUK MEMILIKI BERKAH UTAMA (No. 18 - 34)
    BERUSAHA MERAWAT SĪLA
    18. Ārati
    D: Menjauhi.
    AD: Menjauhi perbuatan tercela dari kondisi luar.
    19. Viratī pāpā
    D: Menghindari perbuatan buruk.
    AD: Menghindari perbuatan buruk dari kondisi dalam batin.
    20. Majjapānā ca saññamo
    D: Menahan diri dari minuman keras.
    AD: Pegendalian pikiran dari gejolak nafsu keinginan dan perasaan untuk melakukan hal-hal yang dapat melemahkan kesadaran (mabuk kepayang) seperti minum minuman keras, menggunakan narkoba, berjudi, dan sebagainya.
    21. Appamādo ca dhammesu
    D: Tekun melaksanakan Dhamma.
    AD: Terus berjuang dan penuh perhatian pada nāma-rūpa (timbul-lenyap) yang berada di jasmani kasar sendiri.
    MENGHORMATI GURU (SANG BUDDHA, PEMBIMBING, DIRI SENDIRI, DAN PRAKTISI LAIN)
    22. Gāravo ca
    D: Memiliki rasa hormat.
    AD: Bersikap hormat dan taat.
    23. Nivāto ca
    D: Merendah hati.
    AD: Merendah hati dan tidak sombong.
    24. Santuṭṭhī ca
    D: Merasa puas dengan yang dimilikinya.
    AD: Puas dalam kesederhanaan dan pengendalian.
    25. Kataññutā
    D: Ingat budi baik orang.
    AD: Tahu menghargai budi jasa dengan meniru yang baik.
    26. Kālena dhammassavanaṁ
    D: Mendengar Dhamma pada saat yang sesuai.
    AD: Di waktu yang tepat dengarlah dhamma dan mempraktikkannya.
    MAU BELAJAR DAN MEMPRAKTIKKAN
    27. Khantī ca
    D: Sabar.
    AD: Sabar, melatih kesabaran dengan kelembutan.
    28. Sovacassatā
    D: Mudah dinasihati.
    AD: Menerima apa adanya dengan menyadari dan mencatat.
    29. Samaṇānañca dassanaṁ
    D: Sering mengunjungi para Pertapa.
    AD: Berguru dan berdiskusi pada “Samaṇā” yang berpengalaman.
    30. Kālena dhammasākacchā
    D: Membahas Dhamma pada saat yang sesuai.
    AD: Di waktu yang tepat mintalah pengarahan dari-Nya.
    MENGENDALIKAN DAN BERJUANG
    31. Tapo ca
    D: Bersemangat dalam mengikis kilesa
    AD: Melakukan tapa / meditasi / bhāvanā; melaksanakan Satu Jalan Mulia Berunsur Delapan (SJMBD).
    32. Brahmacariyañca
    D: Menjalankan hidup suci.
    AD: Menjalankan kehidupan suci; mengutamakan Satu Jalan Mulia Berunsur Delapan (SJMBD) dalam kehidupan keseharian.
    33. Ariyasaccāna dassanaṁ
    D: Melihat “Empat Kesunyataan Mulia”.
    AD: Menyelami “Empat Kebenaran Mulia”; merealisasikan Satu Jalan Mulia Berunsur Delapan (SJMBD) dengan melihat dan mematangkan anicca, hingga memahami dukkha dan anatta.
    34. Nibbānasacchikiriyā ca
    D: Mencapai “Nibbāna”.
    AD: Tercapai “Nibbāna”; memiliki Satu Jalan Mulia Berunsur Delapan (SJMBD).
    KUALITAS MENTAL SEORANG MANUSIA YANG MEMILIKI BERKAH UTAMA (No. 35 - 38)
    35. Phuṭṭhassa lokadhammehi, cittaṁ yassa na kampati
    D: Meski mengalami hal-hal duniawi.
    AD: Saat mengalami “loka-dhamma” (untung-rugi, tenar-tidak tenar, hujatan-sanjungan, kebahagiaan-penderitaan) batinnya tidak terpengaruh.
    36. Asokaṁ
    D: Tidak sedih / batin tak tergoyahkan.
    AD: Tidak melekat, tahu dan catat pada jasmani.
    37. Virajaṁ
    D: Tiada marah, tanpa noda.
    AD: Tidak menimbulkan kekotoran batin / kilesa baru dari dalam batin.
    38. Khemaṁ
    D: Penuh damai.
    AD: Tenang, damai, batin tetap seimbang.
    Etādisāni katvāna
    Sabbatthamaparājitā
    Sabbattha sothiṁ gacchanti
    D: Karena dengan mengusahakan hal-hal itu, manusia tak terkalahkan dimanapun juga, serta aman berjalan kemana juga.
    LD: Setelah kualitas-kualitas di atas dilakukan, makhluk-makhluk bagaimanapun juga tak akan tertaklukkan, dalam bagaimanapun aman dan kemanapun senantiasa aman.
    Tantesaṁ maṅgalamuttamanti.
    Demikianlah ini “BERKAH UTAMA”.

  • @himasurjana7654
    @himasurjana7654 3 ปีที่แล้ว +1

    Mangala Surya adalah di pedoman sendi kehidupan untuk mencapai kehidupan yang seimbang, damai dan sejahtera Namo Budhaya 🙏

  • @jennokta9971
    @jennokta9971 3 ปีที่แล้ว +1

    MAṄGALA SUTTA (Sutta tentang Berkah)
    Pemimpin Puja Bakti :
    Handa mayaṁ maṅgalasuttaṁ bhaṇāma se.
    Marilah kita membaca sutta tentang berkah.
    Bersama-sama :
    Evamme sutaṁ.
    Ekaṁ samayaṁ bhagavā,
    Sāvatthiyaṁ viharati,
    Jetavane anāthapiṇḍikassa, ārāme.
    Atha kho aññatarā devatā, Abhikkantāya rattiyā abhikkantavaṇṇā,
    Kevalakappaṁ jetavanaṁ obhāsetva,
    Yena Bhagavā tenupasaṅkami.
    Upasaṅkamitvā bhagavantaṁ abhivādetvā
    Ekamantaṁ aṭṭhāsi.
    Ekamantaṁ ṭhitā kho sā devatā
    Bhagavantaṁ gāthāya ajjhabhāsi:
    1) Bahū devā manussā ca
    Maṅgalāni acintayuṁ
    Ākaṅkhamānā sotthānaṁ
    Brūhi maṅgalamuttamaṁ.
    2) Asevanā ca bālānaṁ
    Paṇḍitānañca sevanā
    Pūjā ca pūjanīyānaṁ
    Etammaṅgalamuttamaṁ.
    3) Paṭirūpadesavāso ca
    Pubbe ca katapuññatā
    Attasammāpaṇidhi ca
    Etammaṅgalamuttamaṁ.
    4) Bāhusaccañca sippañca
    Vinayo ca susikkhito
    Subhāsitā ca yā vācā
    Etammaṅgalamuttamaṁ.
    5) Mātāpitu-upaṭṭhānaṁ
    Puttadārassa saṅgaho
    Anākulā ca kammantā
    Etammaṅgalamuttamaṁ.
    6) Dānañca dhammacariyā ca
    ñātakānañca saṅgaho
    Anavajjāni kammāni
    Etammaṅgalamuttamaṁ.
    7) Āratī viratī pāpā
    Majjapānā ca saññamo
    Appamādo ca dhammesu
    Etammaṅgalamuttamaṁ.
    8) Gāravo ca nivāto ca
    Santuṭṭhī ca kataññutā
    Kālena dhammassavanaṁ
    Etammaṅgalamuttamaṁ.
    9) Khantī ca sovacassatā
    Samaṇānañca dassanaṁ
    Kālena Dhammasākacchā
    Etammaṅgalamuttamaṁ.
    10) Tapo ca brahmacariyañca
    Ariyasaccāna dassanaṁ
    Nibbānasacchikiriyā ca
    Etammaṅgalamuttamaṁ.
    11) Phuṭṭhassa lokadhammehi
    Cittaṁ yassa na kampati
    Asokaṁ virajaṁ khemaṁ
    Etammaṅgalamuttamaṁ.
    12) Etādisāni katvāna
    Sabbatthamaparājitā
    Sabbattha sotthiṁ gacchanti
    Tantesaṁ maṅgalamuttamanti.
    Demikian telah saya dengar.
    Pada suatu ketika Sang Bhagavā berdiam di Jetavana, ārāma milik hartawan Anāthapiṇḍika. di dekat kota Sāvatthi.
    Saat itulah sesosok dewa, ketika hari menjelang pagi,
    dengan bercahaya cemerlang menerangi seluruh Jetavana,
    mengunjungi Sang Bhagavā.
    Setelah datang, menghormat Sang Bhagavā,
    ia berdiri di satu sisi yang layak. Dengan berdiri di satu sisi yang layak itulah,
    ia memohon Sang Bhagavā dengan syair berikut ini:
    1) Banyak dewa dan manusia,
    yang mengharapkan kebahagiaan,
    mempersoalkan tentang berkah.
    Mohon uraikan, apa Berkah Utama itu.
    2) Tak bergaul dengan orang-orang dungu,
    bergaul dengan para bijaksanawan,
    dan menghormat yang patut dihormat,
    Itulah Berkah Utama.
    3) Bertempat tinggal di tempat yang sesuai
    memiliki timbunan kebajikan di masa lampau,
    dan membimbing diri dengan benar,
    Itulah Berkah Utama.
    4) Berpengetahuan luas, berketerampilan,
    terlatih baik dalam tata susila,
    dan bertutur kata dengan baik,
    Itulah Berkah Utama.
    5) Membantu ayah dan ibu,
    menunjang anak dan istri,
    dan bekerja dengan sungguh-sungguh,
    Itulah Berkah Utama.
    6) Berdāna, melakukan kebajikan,
    menyokong sanak saudara,
    dan tidak melakukan pekerjaan tercela,
    Itulah Berkah Utama.
    7) Menjauhi, menghindari perbuatan buruk,
    menahan diri dari minuman keras,
    dan tak lengah melaksanakan Dhamma,
    Itulah Berkah Utama.
    8) Memiliki rasa hormat, berendah hati,
    merasa puas dengan yang dimiliki, ingat budi baik orang,
    dan mendengarkan Dhamma pada waktu yang sesuai,
    Itulah Berkah Utama.
    9) Sabar, mudah dinasihati,
    mengunjungi para pertapa,
    dan membahas Dhamma pada waktu yang sesuai,
    Itulah Berkah Utama.
    10) Bersemangat dalam mengikis kilesa1, menjalankan hidup suci,
    menembus Empat Kebenaran Mulia,
    dan mencapai Nibbāna:
    Itulah Berkah Utama.
    11) Meski disinggung oleh hal-hal duniawi2
    batin tak tergoyahkan
    tiada sedih, tanpa noda dan penuh damai,
    Itulah Berkah Utama.
    12) Setelah melaksanakan hal-hal seperti itu,
    para dewa dan manusia tak akan terkalahkan di mana pun,
    mencapai kebahagiaan di manapun berada,
    Inilah berkah utama bagi para dewa dan manusia.

  • @Xzrong
    @Xzrong 6 หลายเดือนก่อน

    0:41

  • @jamalsopo4305
    @jamalsopo4305 9 หลายเดือนก่อน

    Uud pancasilA 🇲🇨🦅🙏🌾

  • @dirmanww1212
    @dirmanww1212 8 หลายเดือนก่อน

    Cobalah pakai bahasa indonesia, biar kami bida meresapi kata-katanya.