Menurut saya PGP baik untuk pengembangan kompetensi guru. Tapi lagi² program ini sepenuhnya dirancang tanpa mempertimbangkan aspek etika & moral sehingga terkesan diskriminasi dan tidak memenuhi rasa keadilan bagi sebagian besar guru di Indonesia. Bagaimana tidak, dgn menjadi guru penggerak "mereka" menganggap superior krn diberi karpet merah menuju kursi pimpinan di sekolah sehingga mengabaikan fungsi pengawas sekolah sebagai pihak yg berkompeten dalam hal regenerasi calon pemimpin satuan pendidikan di wilayah kerjanya. Disamping itu, program PGP di daerah² terkesan asal-asalan dan menghamburkan uang negara serta terjadi kekosongan pada kelas² dimana guru penggerak mengajar. Jdi, lebih bijaksana bagi saya kalau pemerintah kembali untuk merevitalisasi KKG & MGMP. Sementara kurikulum PGP dimasukkan dlm struktur kurikulum pendidikan tinggi (FKIP). Harusnya kita akui bahwasanya peradaban pendidikan di Indonesia masih sangat tertinggal, sehingga untuk menggenjot ketertinggalan itu harus lebih rasional dgn mempertimbangkan berbagai aspek agar tidak terkesan seperti "makan makanan panas" ingin cepat² agar segera kenyang,, resikonya bibir dan lidah melepuh.😅 Benahi dulu semua daya dukung infrastruktur pendidikan barulah merancang program² dan kurikulum mengikuti negara² maju. Krn sudah tentu negara yg maju dlm pendidikan, sudah menyiapkan segala sesuatu yg menjadi pendukung terlaksananya kurikulum yg akan digunakan. Pusing dah bicara soal pendidikan... Tidak ada habisnya.😅 Wassalam 🙏
Alhamdulillah di jawa barat selain program GP nasional di jabar ada program GP provinsi... menurut saya program GP sangat bermakna.. namun tergantung pribadi guru itu sendiri.. kl di sebut tdk adil krn tdk merata... menurut saya justru adil sp pun boleh dan bisa mendaftar masalahnya ada guru yg siap ada juga guru yg kurang siap entah itu buat Essay atau CV... #berbagipemikiran
Bagaimana bisa menggerakkan rekan sejawat,Wong masih banyak diantara mereka diindikasikan jalan di tempat. Memang Mereka melek IT,masih energik karena muda muda,cuma masalahnya mereka masih kaku dalam hal komunikasi terutama dengan senior mereka,Intinya mohon dikaji ulang program GP.
Apalah arti nama dan perubahan program. Sebaik apapun program yang dicanangkan tanpa ada kesadaran dari guru itu sendiri maka hasilnya juga nol. sejatinya kurikulum terbaik adalah guru itu sendiri. baik yang diajarkan maka berdampak baik yang dirasakan, begitu pula sebaliknya. plus minus sebuah program tergantung siapa yg berkomentar bagi yang menyukai pasti akan menyanjung, bagi yang tidak menyukai pasti akan menyandung. tidak ada program yang tidak baik jika memandang dengan sudut positif. penggerak bagus, pembelajar bagus, perubahan juga bagus, menimbul kesadaran guru untuk belajar itu lebih bagus.
Alhamdulillah menjadi bagian dari PGP Angkatan 10. Banyak kompetensi yang dikembangkan dan memang terasa manfaatnya bagi diri pribadi dan khususnya murid atau anak didik. 10 modul 6 bulan.
bukan diskriminatif sih, lebih ke susah masuk jadi guru penggerak. soalnya temen saya daftar dr angakatan awal sampe sekarang tidak bisa masuk. terus tidak semua guru mau daftar, ketika ada teman daftar dan diterima terus merasa didiskriminasi.
Pemikiran yang sempit kalau merasa ada diskriminasi..lha kenapa tidak daftar jadi guru penggerak karena mereka merasa nyaman pada keadaan saat itu..males bergerak
Program guru penggerak suatu Diklat guru terbaik selama ini, ada transparansi yg bagus karena seleksi terbuka perkara dipakai atau tidak utk jadi pimpinan sekolah tinggal atur saja, tidak harus dibubarkan programnya.Hati hati pak Menteri selama LPTK belum ideal mencipta guru,jangan bubarkan programkompetensi guru lewat guru penggerak saya bersyukur hampir semua guru penggerak di sekolah saya sangat handaldan muda2 mereka hormat dengan senior mereka dan mereka jg gak gila jabatan kepsek IT mereka jg bagus.Hati hati hati pak Menteri utk meningkatkan kompetensi seluruh gurumasih mimpi besar, jumlahnya besar utk mengumpulkan guru jg tidak mudah maka sebetulnya yg utama adalah benahi pabriknya, ( LPTK) bukan produk ( GUru) nya yang sudah tercebur di duniasekolah dengan segudang beban administrasinya .
USUL TOLONG Pak Menteri MULAI SEKARANG JGN ADA STATUS GURU BERGERAK DAN GURU YG TIDAK BERGERAK atau status yg lainnya. (red. Guru Penggerak), ini akan membuat kesenjangan antara guru penggerak dan yang bukan penggerak. Menganggap guru penggerak lebih pinter dibanding guru yg BUKAN penggerak. KEMBALIKAN MARWAHNYA BAHWA STATUS GURU ITU SAMA, SAMA MENCERDASKAN GENERASI BANGSA. Slogan Program GP. Keluar ZONA NYAMAN. lha ini seolah olah yg tidak ikut GP tidak keluar Zona Nyaman. Padahal tidak semua guru.
Program Guru Penggerak adalah program peningkatan kompetensi guru yang di lakukan pemerintah secara merata di Indonesia, jika dulu setiap pelatihan itu-itu aja orangnya namun dengan adanya program ini, pemerintah membuka kesempatan untuk semua guru bisa mengikutinya, kita mengikuti program melalui tahapan seleksi bukan diskriminasi seperti yang di gembar-gemborkan di media, Program ini betul-betul baik untuk di lanjutkan Diklat pendidikan yang ilmunya luar biasa, jika ada penolakan itu datang dari mereka yang tidak mau mengikuti perubahan dan merasa tersaingi karena kedepannya para guru penggerak di persiapkan untuk menjadi kepala sekolah. Jangan kesan ganti Mentri ganti kurikulum, yang baik terus di tingkatkan dan di lanjutkan, jika ada yang di perbaiki silahkan di revisi, yang terpenting adalah peningkatan kesejahteraan guru,
Setuju, yg dikeluhkan guru2 lain adalah guru yg menyandang GP sering meniggalkan tugas sbg pendidik, sibuk sana sini. Ini bahan evaluasi kedepannya. ❤❤❤❤❤
Saya bersyukur telah mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 7, yg paling penting kita bersama-sama menjadi pelayan kebutuhan belajar dgn sepenuh hati
Saya belum melihat apa yg dilakukan oleh GP di sekolah. Apa/ siapa yg digerakkan? Tdk ada perubahan tuh. Semua berjalan sot biasa. Guru2 melakukan tugas masing2 sesuai tupoksi. Gak ngaruh ada GP atau tidak.
@erwin-9049 saya Alhamdulillah, ketika mengikuti PGP, menitipkan tgs dg rekan2 guru, mereka tidak terbebani Krn saya baik dg mereka, saya sering berbagi info, sy sering bantu mereka...kami disekolah aman2 saja...malah saja anjurkan rekan2 utk ikut PGP dan saya bilang siap bantu
Saya juga baru saja selesai PGP Angkatan 10, menurut saya itu semua tergantung masing-masing individu (guru) Alhamdulillah setelah selesai jadi tambah banyak pengalaman dan pengetahuan baru. Menurut saya cgp sering meninggalkan kelas itu tidak benar karena kegiatan lokakarya kaya dilaksanakan 1 bulan sekali itu saja kadang dihari Minggu. Mungkin hanya beberapa oknum saja yang tidak suka giliran dulu disuruh daftar tidak mau tapi kalau ada rekan atau teman sejawat yang ikut diluar koar² menjelekkan Alangkah baiknya sebagai seorang pendidik kita saling mendukung bukannya saling menjatuhkan.
Alhamdulillah saya guru penggerak angkatan 7, banyak ilmu yang saya dpt selama mengikuti program, dari program tsb saya lebih menemukan jati diri bgmn menjadi seorang guru dan harus bgmn seorang guru utk menghantarkan muridnya menjadi selamat dan bahagia Semua program akan menjadi positif apabila kita menyikapinya secara positif juga.
Nah, itu baru idealis pk, luar biasa, jadi sy setuju kalo guru penggerak itu bubarkan saja, ganti dengan guru pembelajar, itu baru passsss. Muaanntap pk, lanjut prjuangkn gagasan cemerlang itu,
Menurut saya untuk menjadi kepala sekolah dipakai jenjang kepangkatan atau kesenioran dipakai jangan seperti sekarang gurubaru menjadi kepala sekolah ,pengalaman kurang ,kematangan dalam memimpin kurang dan leadership dalam memimpin yg senior akan canggung
Tidak semua lulusan GP yg muda siap jadi kepala sekolah pak, dan banyak juga guru senior yg kurang berminat jadi jadi kepala sekolah, jadi adanya GP itu tidak membuat guru muda langsung jadi kepala sekolah dan tidak membuat guru senior tidak bisa jadi kepala sekolah semua kembali ke pribadi masing2 dan nasib🙏
Tidak diskriminasi untuk jadi guru penggerak, tidak ada gaji khusus untuk jadi guru penggerak juga, ini murni kemauan dari guru itu mau ikut atau pasif saja di tempat, programnya bagus ko' hanya mmg guru2 kita mindsetnya blm berubah, mau yg instan2 malas belajar hal baru❤
setuju saya soal CGP, cuman yg menjadi masalah adalah kenapa cgp ini yg di prioritaskan jadi kepala sekolah, padahal banyak guru senior yg lebih berpengalaman namun tidak bs jadi kepala sekolah karena tidak ikut GP padahal, menjadi yg di tuakan di sekolah itu bukan hal yg mudah
Guru penggerak sarat pencalonan kepala sekolah . Guru penggerak rata2 masih mudah masih minim pengalaman , Guru bukan penggerak tdk bisa mencalonkan kepsek ,. Jepijakan ini jelas tdk adil karna itu stuju banget guru penggerak lebih baik dihapus
Program Guru Penggeraj harus dihapuskan. Sertifikat Guru Penggerak sebagai syarat Rekrutmen Kepala Sekolah harus dihapus dari Permendikbudristek No 40 tahun 2021. Terima kasih.
20 tahun jadi Guru, kenapa gak jadi KS??? Karena Kompetensi nya Kurang, jang selalu mengeluh jadi Guru..beradapatasilahh..miriiis sekali guru skrggg..lbh senang mengeluh darpad belajaar😊
Mohon maaf sebelumnya sekedar sharing, bahwasanya pada faktanya PGP di wilayah kami belum dirasakan manfaatnya bagi individu guru yang lain juga bagi satuan pendidikan itu sendiri dalam arti masih sebatas kepentingan diri sendiri, saya sih berharap wadah sebagai tempat pengembangan kompetensi seperti KKG guru kelas maupun guru Matpel itu yang mesti diberikan suport pembiayaannya langsung dari pemerintah seperti halnya pemerintah membiayai PGP, sebab sampai ini KKG sebatas dibiayai oleh iuran sukarela dari satuan pendidikan yang nilai nominalnya sangat minim srkali...padahal manfaat dan eksistensi KKG ini sangatlah dibutuhkan...
Tda ada pemerataan sama sekali. Nanti guru yg sda jadi guru penggerak itu merasa dirinya itu sdah luar biasa. Satu kali lagi ini hanya mau mwnghabiskan anggaran. Lebih baik difokuskan untuk ppg
Kalau menurut saya, setiap kebijakan oleh pemerinta, wajar saja kapan mau di berhentikan itu hak dan kewajiban pemerintah, namun perlu kita pahami bahwa Guru Pengerak adalah program pemerintah yang tentu kita tau dan kita pahami sebagai peningkatan kompetensi guru semata untuk mendidik dan membina karakter guru, dan program guru penggerak ini saya kira sangat-sangatlah baik dan bermanfaat untuk seorang pendidik. Kalaupun di bubarkan tentu pemerinta harus mengkaji matang², karena ini di bentuk oleh pemerinta lalu di bubarkan pemerintah seakan kami guru hanya sebagai kelinci percobaan setiap pemerintahn baru. Mohon untuk lebih berpikir kritis dengan nurani sehingga tidak ada yg di rugikan, karena kami guru mengingikan perubahan, bukan untuk di rubah dengan mecoba²
Pendidikan Indonesia tdk bisa terlepas dari gonjang ganjing perpolitikan dunia dgn poros yg berpengaruh demi keuntungan dan kepentingan negara tertentu yg mempengaruhi dekadensi moral anak bangsa yg pd akhirnya....... Kita semua akan tahu.... Sbb Indonesia negara yg strategis....
Mau di bubarkan silahkan gmn kebijakan pemerintah, tp sy selaku yg pernah di berikan ikut program guru penggerak merasa bersyukur ilmu yg di peroleh selama ikut diklat 9 bln❤
@@centralkartusemarang1318inilah kl iri hati dipelihara...iri hati dimiliki seorang yg disebut guru...miriss.. pendidikan guru penggerak hnya di momen2 tertentu meninggalkan tugas, itupun Krn emng program ny menyuruh wajib hadir ..dilain pihak kontribusi berbagi dri GP utk sekolah jg ad... mngkin guru yg suka nyinyir, dia merasa paling hebat disekolah paling pintar mengajar
Guru penggerak sering meninggalkan kelas ,sibuk dengan sendirinya ,timbul diskriminasi karena dia mendapatkan julukan guru hebat berarti yg bukan penggerak tidak hebat kan . Maka saya setuju di bubarkan saja
Sangat setuju PGP dibubarjan saja membuat duskriminasi, mendikotoni guru, memangkas jalan karier, krn dgn bermidal GP udah bisa jadi KS atau pengawas, padahal kemampuan manajerialnya masih diragukan
GP dapat karpet merah untuk menjadi leader di sekolah.Coba kita telaah kembali materi dalam pelatihan.Ternyata selama ini program GP ini hanya hamburkan dana yang gak jelas tujuan akhirnya,sebab ternyata selama ini banyak terjadi jam kosong karena gurunya sibuk menyiapkan tugas tugas.Dan itu hanya teori teori saja.Padahal seorang leader tidak harus pinter secara teori teori akademik,tapi di tuntut secara attitude,komunikasi,manajerial .Apakah guru yang bukan guru penggerak tidak mampu menjadi leader? Banyak lho diantara guru guru senior yang memiliki kompetensi menjadi leader.
Yg bukan guru pengerak mesti minta di bubarkan. Yg lulus guru penggerak pasti dah dapat materi edukasi kompetensi ada 10 modul, tinggal di implementasikan.
HAPUS.. saja GURU PENGGERAK... PLAGIARISME dibungkus TEKNOLOGI, Cuma Copy Paste, AI & Parafrase... di DEWA DEWAKAN... Mengalahkan GURU PROFESIONAL BERSERTIFIKASI.... di Lapangan... NOL Cuma buat PROYEK KEMENDIKBUD
Alaaaahh... Itu asumsi lu ajaaa... Buktinya rerata Guru penggerak kok yang selalu tampil dan dipanggil ke acara2 IKM.... Faktanya GP adalah Guru terpilih... Yg iri pasti mereka gak lulus,karena Copas Essay dr AI dan chat GPT😢😢😅
Diklat Pendidikan Guru Penggerak perlu DILANJUTKAN. Upaya untuk meningkatkan kompetensi para guru. Tidak diskriminatif. Program yang SANGAT BAIK. Melibatkan seluruh stekholder dan orang2 profesional. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kab/Kota, KS, pengawas, teman sejawat, semua dilibatkan. Narsum, fasilitator, pengajar praktik, Tim IT, dan CGP memang orang-orang pilihan, karena seleksinya melalui beberapa tahapan yang ketat. Kita yakin para GP yang sudah lulus Diklat memiliki ilmu, pengalaman, dan keterampilan yang siap untuk diamalkan di kelas dan sekolah GP khususnya, dan sekolah lain pada umumnya. Tetap semangat para Guru Penggerak. Salam Guru Penggerak: Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan.
Program guru penggerak nyatanya di lapangan sasaran tdk merata/terbatas ke semua guru secara nasional program ini tdk seperti halnya program yg di jalankan kurikulum ktsp dan k13 di masa lalu ktsp dn k13 semua guru di libatkan secara nasional guru kelas sampai guru2 MAPEL sd smp sma...program di jalankan selama 1 minggu lebih dan di bekali dg berbagai macam pembenahan dsb untuk guru guna menjalankan program kurikulum jd kebijakannya adil di gambleng untuk peningkatan kompetensi guru di lapangan.jd guru penggerak memng layak untuk di kaji ulang atau di final bubarkan.
Perlu ditinjau kembali guru penggerak dan sekolah penggerak. Tidak ada perubahan yg signifikan. Hanya memunculkan diskriminasi dikalangan pendidik. Kebijakan guru penggerak langsung bisa diangkat jadi kepala sekolah dan pengawas pembina juga perlu ditinjau kembali karena tidak memiliki pengalaman
Diharapkan guru jangan sibuk saja dengan administrasi/ aplikasi, tapi sibuklah bagaimana cara mendidik yang membuat siswa senang belajar, pembelajaran lebih bermakna dan gurupun senang dan puas mendidik siswa dan tidak ada beban,
Mengapa sekarang guru saling serang padahal sama2 satu profesi, ini akibat dimunculkan progrm2 yang tidak berpihak kpd semua guru, tapi program yg diskriminatif,
kurikulum merdeka memecah guru menjadi dua 1. guru pengerak =guru calon kepala sekolah dan pengawas. 2. guru kelas kambing tanpak karer tujuan tinggal tunngu pensiun
Program guru penggerak bukan satu satunya cara untuk meningkatkan kompetensi guru. Apalagi dijadikan prasyarat utama menjadi kepala sekolah. Saya tidak setuju. Untuk mencapai sebagai kepala sekolah belum tentu dengan guru pembelajar. Dilapangan pun kualitasnya tetap sama.
Untuk perlindungan guru sangat penting agar bisa focus dalam mengajar, mengarahkan, mendidik dan mengevaluasi peserta didik. Terkait dg penerapan HAM disekolah perlu dibatasi. Jangan sedikit-dikit guru memberikan sanksi untuk mendesiplinkan peserta didik dikatakan melanggar HAM🙏
GP itu kan Tergerak, bergerak menggerakkan. Tergerak utk ikut karena ada golden tiket tuk jadi kepsek atau pengawas. Bergerak. ..sering bergerak meninggalkan siswanya, Menggerakkan siapa? GP yg sering saya temui malah pelit berbagi ilmu dg saya yg tua ini, sombong dan sok pintar.
Program Guru Penggerak sebnarnya sangat baik bagi guru dan merata diseluruh Indonesia bahkan daerah terpencil banyak guru2 penggerak disitu..untuk bisa masuk menjadi guru penggerak memang mengikuti serangkaian test membuat essay dan wawancara...namun banyak guru yang tidak mampu mengikuti dan tidak lulus ...
Kalau menurut saya, setiap kebijakan oleh pemerinta, wajar saja kapan mau di berhentikan itu hak dan kewajiban pemerintah, namun perlu kita pahami bahwa Guru Pengerak adalah program pemerintah yang tentu kita tau dan kita pahami sebagai peningkatan kompetensi guru semata untuk mendidik dan membina karakter guru, dan program guru penggerak ini saya kira sangat-sangatlah baik dan bermanfaat untuk seorang pendidik. Kalaupun di bubarkan tentu pemerinta harus mengkaji matang², karena ini di bentuk oleh pemerinta lalu di bubarkan pemerintah seakan kami guru hanya sebagai kelinci percobaan setiap pemerintahn baru. Mohon untuk lebih berpikir kritis dengan nurani sehingga tidak ada yg di rugikan, karena kami guru mengingikan perubahan, bukan untuk di rubah dengan mecoba². Jadi masukan saya agar progaram guru penggerak tetap berlanjut kerna ini berkaitan dengan menumbuhkan kompetensi seorang guru. Dan kalaupun ada yg di Revisi maka berkaitan dengan dampak dan evek yang akan jadi objek guru penggerak itu sendiri
Jika kita tinjau setiap modul yang sudah dipelajari oleh guru penggerak, maka terlihat kompetensi yg ada pada seorang guru, karena profesional bukan dilihat dari masa kerja atau usia, tapi dilihat dari kompetensinya. Jika banyak orang mengatakan kalau guru penggerak sering meninggalkan kelas, saya pribadi sangat tidak setu. Contoh tempat saya, kegiatan Lokarya diadakan pada hari minggu, jadi tidak ada alasan untuk meninggalkan kelas, justru guru penggerak menjadi motivator bagi guru² yang lain...
Program Guru penggerak sebaiknya diganti dengan program yang lebih inklusif karena guru penggerak tampaknya merasa super hebat dan terhebat padahal ilmu pedagogik nya bermasalah.Guru penggerak seolah-olah mendapat ilmu terbaru padahal sudah tertinggal dalam sisi pemahaman merdeka belajar itu sendiri, mereka justru merasa baru merdeka ini keliru
Bubarkan Guru penggerak....Gak ada ngaruhnya utk Dunia pendidikan, Katanya Pemimpin pembelajaran tapi kok jarang dikelas. Bubarkan...InsyaAllah Pak menteri akan Bubarkan GP ini.
Saran aja gk usah ngusul2 program nanti ganti menteri hasil program yg diikuti gk dipake lgi.. 😂😂😂 Yg sudah ikut GP klo mau di bubarkan biarkan saja di bubarkan yg penting apa yg sudah didapat diimplementasikan dan jangan ikut lagi program yg slanjutnya krna gk ada gunanya, nnti bganti menteri kd terpakai lgi😂😂
Guru penggerak bagus apabila benar2 dioraktekkan, tapi lebih bagus guru yg bergerak tanpa program khusus dan bergerak dari hati dan harusnya perlu diapresiasi
Saya rasa guru penggerak tdk perlu dkbubarkan, karena itu merupakan peningkatan mutu pendidikan dimana guru melaksankan proses pembekalan ilmu pengetahuan yang sangat bermakna, jika dihapus apakah itu solusi yg efektif dan bagaimana dengan cakep sebelumnya apa itu juga tidk efektif, sy rasa sesuai perkembangan zaman tentu ada terobosan baru yang lebih otentik dan komfrensif dalam peningkatan kompetensi guru, tolong pak menteri ini bukan lagi kajian guru penggerak karena bidang pendidikan yang sudah berjalan sesuai dengan prosedur dan program yang direncanakan sebelumnya, bukan baru skr diksankan atau dadakan,, perlu dipahami dan tdk perlu dikaji ulang apalgi dihapus,, Terima kasih,, salam guru hebat,, jangan lupa bahagia❤
Guru pembelajar pernah ada di tahun 2016 dan 2017 yang berasal dari nilai UKG tahun 2015. Saya pernah mengikuti pelatihan instruktur nasional guru pembelajar di tahun 2016 dan 2017. Guru Penggerak menurut saya termasuk program yang bagus karena siapa pun yang ingin mengembangkan diri punya kesempatan untuk itu. Sistemnya juga melalui seleksi, sebenarnya semua guru punya kesempatan. Dan tidak berarti guru penggerak menjadi kepala sekolah. Tidak semua guru penggerak mau mengikuti program ini karena mau menjadi kepala sekolah. Untuk menjadi kepala sekolah juga tetap melalui seleksi.
Banyak komentar yang menyudutkan program guru penggerak; katanya ada guru penggerak yang meninggalkan tugas mengajar karena mengikuti kegiatan PGP, ada yang merasa kecewa karena tidak menjadi guru penggerak dan dia merasa ketinggalan. Kalau menurut saya inti dari kegiatan guru penggerak adalah upaya pemerintah dengan kegiatan pembelajaran untuk guru dengan tujuan untuk peningkatan kompetensi dan karir guru sehingga guru mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang mendukung peningkatan kompetensi dan karirnya. Pertanyaannya: Kenapa ada sebagian guru malah tidak mendukung kegiatan pendidikan guru penggerak? Jawabannya: karena ada sebagian guru yang merasa tidak mampu atau tidak memenuhi syarat sebagai peserta calon guru penggerak atau merasa menjadi saingan dari guru penggerak sehingga jabatannya akan diambil alih atau digantikan oleh guru penggerak. Atau guru tersebut merasa diri sangat cocok atau sangat pantas sebagai kepala sekolah atau pengawas sekolah karena usia sudah matang dengan masa keeja yang sudah lama. Atau juga dia merasa dirinya sangat pantas atau cocok mendapatkan jabatan sebagai kepala sekolah tanpa harus ikut PGP atau tanpa ikut seleksi calon kepala sekolah ( kabarnya yang penting ada koneksi dan relasi semua bisa diatur dengan sempurna). Atau karena pemerintah tidak memberikan aturan yang jelas untuk mengatur ruang gerak yang jelas dan terarah serta terukur untuk guru penggerak disatuan pendidikan dengan imbalan gaji atau tunjangan yang memadai. Salam dan Bahagia
Ilmu, pengetahuan, dan segala hal baik sudah guru Penggerak dapatkan dan kami siapkan diri untuk menjadi pemimpin pembelajaran. mohon maaf bnyak guru yang malas belajar dan tidak ingin membarui dirinya trrhadap dinamika pengetahuan
Ini bukan program instant guys,,, Bukan program politisasi, tidak adanya KKN, bukan didapat dengan bermalas-malasan, bukan juga dengan watak pasrah terhadap perkembangan zaman..
Meskipun program guru penggerak diganti dengan program apalah namanya, pasti nanti yang ikut juga orang-orang yang pernah ikut guru penggerak, karena mereka memang biasa aktif dalam pengembangan diri, sementara yang biasa nyinyir paling cari alasan lagi, sudah senior lah, memberi kesempatan untuk yang muda lah,, intinya semua kembali kepada indovidu masing-masing,,,
Guru pengerak bagus meningkatkan kompetensi guru, sayangnya pelaksanaanya diskrinatip. kalau guru pembelajar sistim rekrutmen dan pelakasanaan seperti itu, aku kira sama saja hanya ganti nama ....
Program guru penggerak ini terbuka untuk semua guru di Indonesia namun tidak masuk begitu saja tapi harus melalui berbagai macam tes atau seleksi... Yg lulus tes bisa lanjut dan yg tidak lulus tdak mungkin lanjut. Jadi menurut saya tdk ada diskriminasi di sini. Sama juga dengan program' lain seperti ppg. Maaf walaupun saya bukan guru penggerak tapi sempat ikut seleksi namun tidak lulus😀😀
tidak ada diskriminasi di prgoram guru penggerak benar-benar disaring yang punya kemampuan IT dan mau mengikuti pelatihan..banyak guru yang hanya mau pada zona nyaman tidak mau memperlengkapi diri..giliran rekan2nya bisa mencapai prestasi timbul iri hati dan dengki...hanya dari segi pengangkatan langsung jadi kepsek dan pengawas kalau saya belum siap dari segi pengalaman tapi dari segi penguasaan sudah bisa
saya membelah program guru penggerak karena salah satu pelatihan guru yang sangat bagus dan berhasil adalah program guru penggerak...pengalaman dilapangan saya dua kali menjadi pengajar praktik guru penggerak (PP)
Guru penggerak dihapus, diganti guru pembelajar,, apapun namanya kami sbg guru senior ingin agar guru itu bergerak di dalam seklh utk meningktkn kualitas seklh, tdk menelantarkan siswa,, yg ada nih guru penggerak egoisnya tinggi , sperti sudah merasa mnjd seorg pejabat, bhkn kepsek aja di lawannya
Sudah kebiasaan setiap pergantian rejim pendidikan selalu mendapat koreksi tajam... padahal pendidikan itu investasi SDM jangka panjang, hasilnya baru dapat dipetakan 10 - 20 tahun berikutnya...
(PGP) Program Guru Pembelajar, pasti ada yang tanya gunanya untuk apa bisa untuk sertifikasi tidak bisa jadi kepala sekolah tidak yang intinya kalau tidak ada paksaan dan benefit orang malas untuk belajar mengembangkan diri pada suda di zona nyaman, apa lagi waktunya lama tiga bulan, membuat kebijakan dan program itu harus di lihat dari berbagai sudut pandang biar akar permasalahan peningkatan kompetensi guru itu bisa di urai satu persatu.
Namax aja guru penggerak, jd dia bergerak kemana2 mencari celah, anak didik terabaikan asal bisa cepat naik jadi kepsek, jika semua berlomba2 jd guru penggerak trs yang ngajar siapa? udhlah bubarin aja ini program utk ngejar jabatan aja
Tanpa ikut guru penggerak pun guru bisa meningkatkan kompetensinya...apakah guru penggerak lebih baik ? Fakta dilapangan lebih sering ninggalin siswa..dan rekan guru sering dititipi kelasnya. Saat presentasi apa yakin real sesuai keadaan sebenarnya?
Seolah2 apapun terkait program GP ini buruk tanpa ada manfaatnya. Baiknya berkomentar tdk hanya melihat segelintir org2 yg mereka lihat sebagai hasil GP tanpa mengkaji apa yg ada di dlm guru penggerak tsb baik materi maupun kegiatannya dan dampak positifnya bagi guru lain.
guru penggerak belum ada artinya di sekolah dan tidak bisa menggerakkan sekolah yang lebih baik karena hanya terpaku dengan laptop, tidak pernah ke lapangan
Program guru penggerak ini tda ada manfaatnya sama sekali. Lebih baik di hapuskan saja. Hanya rugi anggara. Sementara anak2 tda dapat apa2 karena guru sibuk dengan berbagai atmilistrasi lnya itu. Program ini sebenarnya hanya mau menigngkatkan pltform yg mas nandim buatkan bukan kineja guru tapi kinerja menteri nadim.supya bisa dipuji dmna2
Solusinya dirikan SMK KEGURUAN lanjut kuliah jurusan KEGURUAN akan lahir Guru2 yg kompeten, bermoral, dan tulus mengemban tugas. Bukan berkuat pada dokumen2 pk.. Kuncinya kualitas sdm yg harus segera dibenahi pk... PGP, PSP, PPG, dll itu hanya program jangka pendek dan intan. Begitu lo pk.. pk kok gak peka masalah.. Paksalah...
Menurut saya PGP baik untuk pengembangan kompetensi guru. Tapi lagi² program ini sepenuhnya dirancang tanpa mempertimbangkan aspek etika & moral sehingga terkesan diskriminasi dan tidak memenuhi rasa keadilan bagi sebagian besar guru di Indonesia. Bagaimana tidak, dgn menjadi guru penggerak "mereka" menganggap superior krn diberi karpet merah menuju kursi pimpinan di sekolah sehingga mengabaikan fungsi pengawas sekolah sebagai pihak yg berkompeten dalam hal regenerasi calon pemimpin satuan pendidikan di wilayah kerjanya.
Disamping itu, program PGP di daerah² terkesan asal-asalan dan menghamburkan uang negara serta terjadi kekosongan pada kelas² dimana guru penggerak mengajar.
Jdi, lebih bijaksana bagi saya kalau pemerintah kembali untuk merevitalisasi KKG & MGMP. Sementara kurikulum PGP dimasukkan dlm struktur kurikulum pendidikan tinggi (FKIP).
Harusnya kita akui bahwasanya peradaban pendidikan di Indonesia masih sangat tertinggal, sehingga untuk menggenjot ketertinggalan itu harus lebih rasional dgn mempertimbangkan berbagai aspek agar tidak terkesan seperti "makan makanan panas" ingin cepat² agar segera kenyang,, resikonya bibir dan lidah melepuh.😅
Benahi dulu semua daya dukung infrastruktur pendidikan barulah merancang program² dan kurikulum mengikuti negara² maju. Krn sudah tentu negara yg maju dlm pendidikan, sudah menyiapkan segala sesuatu yg menjadi pendukung terlaksananya kurikulum yg akan digunakan.
Pusing dah bicara soal pendidikan... Tidak ada habisnya.😅
Wassalam 🙏
Karakternya menjadi AKULAh,selama proses sibuk dg diririnya,
Kalau ada progaram baru, sy yakin yg pertama ikut pun yg punya semangat seperti tmn2 guru penggerak
Kami bangga sdh termasuk dalam guru penggerak .
Alhamdulillah di jawa barat selain program GP nasional di jabar ada program GP provinsi... menurut saya program GP sangat bermakna.. namun tergantung pribadi guru itu sendiri.. kl di sebut tdk adil krn tdk merata... menurut saya justru adil sp pun boleh dan bisa mendaftar masalahnya ada guru yg siap ada juga guru yg kurang siap entah itu buat Essay atau CV... #berbagipemikiran
Bagaimana bisa menggerakkan rekan sejawat,Wong masih banyak diantara mereka diindikasikan jalan di tempat.
Memang Mereka melek IT,masih energik karena muda muda,cuma masalahnya mereka masih kaku dalam hal komunikasi terutama dengan senior mereka,Intinya mohon dikaji ulang program GP.
Betul,
Yang Melek IT Merata,
Tapi Rata2 Leadership Belum Muncul.
Jadi Canggung. 😂🙏
Bagaiamana masih muda, wong yg bisa mendaftr Minimal kerja 5 tahun....mereka gaka kakuz senior2 itu iri pada GP, krn Senior2 ituu rata2 Gaptek
Apalah arti nama dan perubahan program. Sebaik apapun program yang dicanangkan tanpa ada kesadaran dari guru itu sendiri maka hasilnya juga nol. sejatinya kurikulum terbaik adalah guru itu sendiri. baik yang diajarkan maka berdampak baik yang dirasakan, begitu pula sebaliknya. plus minus sebuah program tergantung siapa yg berkomentar bagi yang menyukai pasti akan menyanjung, bagi yang tidak menyukai pasti akan menyandung. tidak ada program yang tidak baik jika memandang dengan sudut positif. penggerak bagus, pembelajar bagus, perubahan juga bagus, menimbul kesadaran guru untuk belajar itu lebih bagus.
Bagus itu gk pilih2, yg bisa IT enak, yg gk bisa sudah lama mengabdi, tolong di perhatikan
Alhamdulillah menjadi bagian dari PGP Angkatan 10. Banyak kompetensi yang dikembangkan dan memang terasa manfaatnya bagi diri pribadi dan khususnya murid atau anak didik. 10 modul 6 bulan.
Setuju Bubarkan saja ....
Bubarkan saja program guru penggerak seban terkesan sangat didkriminarif bagi bapak ibu guru.
bukan diskriminatif sih, lebih ke susah masuk jadi guru penggerak. soalnya temen saya daftar dr angakatan awal sampe sekarang tidak bisa masuk. terus tidak semua guru mau daftar, ketika ada teman daftar dan diterima terus merasa didiskriminasi.
Pemikiran yang sempit kalau merasa ada diskriminasi..lha kenapa tidak daftar jadi guru penggerak karena mereka merasa nyaman pada keadaan saat itu..males bergerak
Bukan deskriminitif, lebih tepatnya susah masuk.... guru2 yang gaptek gak akan lulus
Program guru penggerak suatu Diklat guru terbaik selama ini, ada transparansi yg bagus karena seleksi terbuka perkara dipakai atau tidak utk jadi pimpinan sekolah tinggal atur saja, tidak harus dibubarkan programnya.Hati hati pak Menteri selama LPTK belum ideal mencipta guru,jangan bubarkan programkompetensi guru lewat guru penggerak saya bersyukur hampir semua guru penggerak di sekolah saya sangat handaldan muda2 mereka hormat dengan senior mereka dan mereka jg gak gila jabatan kepsek IT mereka jg bagus.Hati hati hati pak Menteri utk meningkatkan kompetensi seluruh gurumasih mimpi besar, jumlahnya besar utk mengumpulkan guru jg tidak mudah maka sebetulnya yg utama adalah benahi pabriknya, ( LPTK) bukan produk ( GUru) nya yang sudah tercebur di duniasekolah dengan segudang beban administrasinya .
USUL TOLONG Pak Menteri MULAI SEKARANG JGN ADA STATUS GURU BERGERAK DAN GURU YG TIDAK BERGERAK atau status yg lainnya. (red. Guru Penggerak), ini akan membuat kesenjangan antara guru penggerak dan yang bukan penggerak. Menganggap guru penggerak lebih pinter dibanding guru yg BUKAN penggerak.
KEMBALIKAN MARWAHNYA BAHWA STATUS GURU ITU SAMA, SAMA MENCERDASKAN GENERASI BANGSA.
Slogan Program GP. Keluar ZONA NYAMAN. lha ini seolah olah yg tidak ikut GP tidak keluar Zona Nyaman. Padahal tidak semua guru.
Makin banyak kegiatan guru, jadi gak fokus mengajar lagi...😅
Program Guru Penggerak adalah program peningkatan kompetensi guru yang di lakukan pemerintah secara merata di Indonesia, jika dulu setiap pelatihan itu-itu aja orangnya namun dengan adanya program ini, pemerintah membuka kesempatan untuk semua guru bisa mengikutinya, kita mengikuti program melalui tahapan seleksi bukan diskriminasi seperti yang di gembar-gemborkan di media, Program ini betul-betul baik untuk di lanjutkan Diklat pendidikan yang ilmunya luar biasa, jika ada penolakan itu datang dari mereka yang tidak mau mengikuti perubahan dan merasa tersaingi karena kedepannya para guru penggerak di persiapkan untuk menjadi kepala sekolah. Jangan kesan ganti Mentri ganti kurikulum, yang baik terus di tingkatkan dan di lanjutkan, jika ada yang di perbaiki silahkan di revisi, yang terpenting adalah peningkatan kesejahteraan guru,
Setuju, yg dikeluhkan guru2 lain adalah guru yg menyandang GP sering meniggalkan tugas sbg pendidik, sibuk sana sini. Ini bahan evaluasi kedepannya. ❤❤❤❤❤
Betul, apalagi guru PP lebih sering lagi menitipkan anak didiknya ke guru non GP.
Betul bu ariana
Bener buu...
Saya bersyukur telah mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 7, yg paling penting kita bersama-sama menjadi pelayan kebutuhan belajar dgn sepenuh hati
Saya belum melihat apa yg dilakukan oleh GP di sekolah. Apa/ siapa yg digerakkan? Tdk ada perubahan tuh. Semua berjalan sot biasa. Guru2 melakukan tugas masing2 sesuai tupoksi. Gak ngaruh ada GP atau tidak.
Guru penggerak adalah guru yang sering meninggalkan siswanya
Guru yg iri biasanya guru yg ga mampu
Bukan iri pak, risih aja GP sering nitip siswanya. Itu kenyataannya di lapangan.
@erwin-9049 saya Alhamdulillah, ketika mengikuti PGP, menitipkan tgs dg rekan2 guru, mereka tidak terbebani Krn saya baik dg mereka, saya sering berbagi info, sy sering bantu mereka...kami disekolah aman2 saja...malah saja anjurkan rekan2 utk ikut PGP dan saya bilang siap bantu
Saya juga baru saja selesai PGP Angkatan 10, menurut saya itu semua tergantung masing-masing individu (guru) Alhamdulillah setelah selesai jadi tambah banyak pengalaman dan pengetahuan baru. Menurut saya cgp sering meninggalkan kelas itu tidak benar karena kegiatan lokakarya kaya dilaksanakan 1 bulan sekali itu saja kadang dihari Minggu. Mungkin hanya beberapa oknum saja yang tidak suka giliran dulu disuruh daftar tidak mau tapi kalau ada rekan atau teman sejawat yang ikut diluar koar² menjelekkan
Alangkah baiknya sebagai seorang pendidik kita saling mendukung bukannya saling menjatuhkan.
tuul...
GP..sibuk dg dirinya sendiri..apalagi peduli dg lingkungan sekolah...sama sekali nggak..malah sibuk bisnis ngerjain tugas2 guru lain di jam ngajar.
Alhamdulillah saya guru penggerak angkatan 7, banyak ilmu yang saya dpt selama mengikuti program, dari program tsb saya lebih menemukan jati diri bgmn menjadi seorang guru dan harus bgmn seorang guru utk menghantarkan muridnya menjadi selamat dan bahagia
Semua program akan menjadi positif apabila kita menyikapinya secara positif juga.
Sejauh mana udah dapat menghantae kebahagian murid dan kualitas pembelajaran,
Sejauh mana udah dapat menghantae kebahagian murid dan kualitas pembelajaran,
Alhamdulillah saya juga gp angkatan 7
@@ikomangsudanamartayasa7606ngetik ajaaa gak beres mw komentari GP....gak leveeellll
Nah, itu baru idealis pk, luar biasa, jadi sy setuju kalo guru penggerak itu bubarkan saja, ganti dengan guru pembelajar, itu baru passsss. Muaanntap pk, lanjut prjuangkn gagasan cemerlang itu,
Menurut saya untuk menjadi kepala sekolah dipakai jenjang kepangkatan atau kesenioran dipakai jangan seperti sekarang gurubaru menjadi kepala sekolah ,pengalaman kurang ,kematangan dalam memimpin kurang dan leadership dalam memimpin yg senior akan canggung
Tidak semua lulusan GP yg muda siap jadi kepala sekolah pak, dan banyak juga guru senior yg kurang berminat jadi jadi kepala sekolah, jadi adanya GP itu tidak membuat guru muda langsung jadi kepala sekolah dan tidak membuat guru senior tidak bisa jadi kepala sekolah semua kembali ke pribadi masing2 dan nasib🙏
Tidak diskriminasi untuk jadi guru penggerak, tidak ada gaji khusus untuk jadi guru penggerak juga, ini murni kemauan dari guru itu mau ikut atau pasif saja di tempat, programnya bagus ko' hanya mmg guru2 kita mindsetnya blm berubah, mau yg instan2 malas belajar hal baru❤
program yang mendikoromi guru, guru penggerak dan non penggerak
setuju saya soal CGP, cuman yg menjadi masalah adalah kenapa cgp ini yg di prioritaskan jadi kepala sekolah, padahal banyak guru senior yg lebih berpengalaman namun tidak bs jadi kepala sekolah karena tidak ikut GP
padahal, menjadi yg di tuakan di sekolah itu bukan hal yg mudah
Jadi kepala sekolah gak harus tua loh pak
Senior bukan bearti lebih memiliki kompetensi. Kalau pengalaman mengajar tentu iya, tapi kompetensi yang dibutuhkan tentu tidak semua memilikinya.
Guru penggerak sarat pencalonan kepala sekolah .
Guru penggerak rata2 masih mudah masih minim pengalaman ,
Guru bukan penggerak tdk bisa mencalonkan kepsek ,.
Jepijakan ini jelas tdk adil karna itu stuju banget guru penggerak lebih baik dihapus
Program Guru Penggeraj harus dihapuskan. Sertifikat Guru Penggerak sebagai syarat Rekrutmen Kepala Sekolah harus dihapus dari Permendikbudristek No 40 tahun 2021. Terima kasih.
Setuju..bbrp bulan jadi Guru Penggerak jadi kepsek,banyak guru yg mengajar 20 tahun 23 tahun ditiap sekolah diseluruh Indonesia
20 tahun jadi Guru, kenapa gak jadi KS??? Karena Kompetensi nya Kurang, jang selalu mengeluh jadi Guru..beradapatasilahh..miriiis sekali guru skrggg..lbh senang mengeluh darpad belajaar😊
Mohon maaf sebelumnya sekedar sharing, bahwasanya pada faktanya PGP di wilayah kami belum dirasakan manfaatnya bagi individu guru yang lain juga bagi satuan pendidikan itu sendiri dalam arti masih sebatas kepentingan diri sendiri, saya sih berharap wadah sebagai tempat pengembangan kompetensi seperti KKG guru kelas maupun guru Matpel itu yang mesti diberikan suport pembiayaannya langsung dari pemerintah seperti halnya pemerintah membiayai PGP, sebab sampai ini KKG sebatas dibiayai oleh iuran sukarela dari satuan pendidikan yang nilai nominalnya sangat minim srkali...padahal manfaat dan eksistensi KKG ini sangatlah dibutuhkan...
Tda ada pemerataan sama sekali. Nanti guru yg sda jadi guru penggerak itu merasa dirinya itu sdah luar biasa.
Satu kali lagi ini hanya mau mwnghabiskan anggaran.
Lebih baik difokuskan untuk ppg
Kalau menurut saya, setiap kebijakan oleh pemerinta, wajar saja kapan mau di berhentikan itu hak dan kewajiban pemerintah, namun perlu kita pahami bahwa Guru Pengerak adalah program pemerintah yang tentu kita tau dan kita pahami sebagai peningkatan kompetensi guru semata untuk mendidik dan membina karakter guru, dan program guru penggerak ini saya kira sangat-sangatlah baik dan bermanfaat untuk seorang pendidik. Kalaupun di bubarkan tentu pemerinta harus mengkaji matang², karena ini di bentuk oleh pemerinta lalu di bubarkan pemerintah seakan kami guru hanya sebagai kelinci percobaan setiap pemerintahn baru. Mohon untuk lebih berpikir kritis dengan nurani sehingga tidak ada yg di rugikan, karena kami guru mengingikan perubahan, bukan untuk di rubah dengan mecoba²
Pendidikan Indonesia tdk bisa terlepas dari gonjang ganjing perpolitikan dunia dgn poros yg berpengaruh demi keuntungan dan kepentingan negara tertentu yg mempengaruhi dekadensi moral anak bangsa yg pd akhirnya....... Kita semua akan tahu.... Sbb Indonesia negara yg strategis....
Mau di bubarkan silahkan gmn kebijakan pemerintah, tp sy selaku yg pernah di berikan ikut program guru penggerak merasa bersyukur ilmu yg di peroleh selama ikut diklat 9 bln❤
Teruss siswamu gimana bang selama 9 bulan hahaha
@@centralkartusemarang1318ini contoh orang yg berfikir sempit
@@ahmadjunchannel87 manusia merdeka harus bebas berpikir to bang
@@ahmadjunchannel87 sempit yang anda maksud tu indikatornya apa?
@@centralkartusemarang1318inilah kl iri hati dipelihara...iri hati dimiliki seorang yg disebut guru...miriss.. pendidikan guru penggerak hnya di momen2 tertentu meninggalkan tugas, itupun Krn emng program ny menyuruh wajib hadir ..dilain pihak kontribusi berbagi dri GP utk sekolah jg ad... mngkin guru yg suka nyinyir, dia merasa paling hebat disekolah paling pintar mengajar
Guru penggerak sering meninggalkan kelas ,sibuk dengan sendirinya ,timbul diskriminasi karena dia mendapatkan julukan guru hebat berarti yg bukan penggerak tidak hebat kan . Maka saya setuju di bubarkan saja
Ilmu yang didapat GP selama sekian bulan sangat luar biasa sehingga mampu menyingkirkan guru senior yg puluhan tahun lebih berpengalaman. Hebaat..
Sangat setuju PGP dibubarjan saja membuat duskriminasi, mendikotoni guru, memangkas jalan karier, krn dgn bermidal GP udah bisa jadi KS atau pengawas, padahal kemampuan manajerialnya masih diragukan
Bukan. Deskriminitiffff, krn semua bisa daftr,, yang bilang deskrimintif adalah Guru2 GAPTEK, KETINGGALAN ZAMAN, ILMU JAMAN DULU😢😅
GP dapat karpet merah untuk menjadi leader di sekolah.Coba kita telaah kembali materi dalam pelatihan.Ternyata selama ini program GP ini hanya hamburkan dana yang gak jelas tujuan akhirnya,sebab ternyata selama ini banyak terjadi jam kosong karena gurunya sibuk menyiapkan tugas tugas.Dan itu hanya teori teori saja.Padahal seorang leader tidak harus pinter secara teori teori akademik,tapi di tuntut secara attitude,komunikasi,manajerial .Apakah guru yang bukan guru penggerak tidak mampu menjadi leader?
Banyak lho diantara guru guru senior yang memiliki kompetensi menjadi leader.
Menurut saya pendidikan guru sangat bagus, materi_materi nya mampu meningkatkan kompetensi guru melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid
Yg bukan guru pengerak mesti minta di bubarkan. Yg lulus guru penggerak pasti dah dapat materi edukasi kompetensi ada 10 modul, tinggal di implementasikan.
PLAGIARISME...
HAPUS.. saja GURU PENGGERAK... PLAGIARISME dibungkus TEKNOLOGI, Cuma Copy Paste, AI & Parafrase... di DEWA DEWAKAN... Mengalahkan GURU PROFESIONAL BERSERTIFIKASI....
di Lapangan... NOL
Cuma buat PROYEK KEMENDIKBUD
@@sah7785 setuju, realitas lapangan nol, bukti di daerah sy, sngat keliatan mutux sama az. Mnding di hapus az.
Alaaaahh... Itu asumsi lu ajaaa... Buktinya rerata Guru penggerak kok yang selalu tampil dan dipanggil ke acara2 IKM.... Faktanya GP adalah Guru terpilih... Yg iri pasti mereka gak lulus,karena Copas Essay dr AI dan chat GPT😢😢😅
@sudirmansudirman361 Kok KEPANASAN... takut ketahuan PLAGIAT.. 😜
Diklat Pendidikan Guru Penggerak perlu DILANJUTKAN.
Upaya untuk meningkatkan kompetensi para guru.
Tidak diskriminatif. Program yang SANGAT BAIK. Melibatkan seluruh stekholder dan orang2 profesional.
Pemerintah pusat, pemerintah daerah, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kab/Kota, KS, pengawas, teman sejawat, semua dilibatkan.
Narsum, fasilitator, pengajar praktik, Tim IT, dan CGP memang orang-orang pilihan, karena seleksinya melalui beberapa tahapan yang ketat. Kita yakin para GP yang sudah lulus Diklat memiliki ilmu, pengalaman, dan keterampilan yang siap untuk diamalkan di kelas dan sekolah GP khususnya, dan sekolah lain pada umumnya.
Tetap semangat para Guru Penggerak.
Salam Guru Penggerak: Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan.
Program guru penggerak nyatanya di lapangan sasaran tdk merata/terbatas ke semua guru secara nasional program ini tdk seperti halnya program yg di jalankan kurikulum ktsp dan k13 di masa lalu ktsp dn k13 semua guru di libatkan secara nasional guru kelas sampai guru2 MAPEL sd smp sma...program di jalankan selama 1 minggu lebih dan di bekali dg berbagai macam pembenahan dsb untuk guru guna menjalankan program kurikulum jd kebijakannya adil di gambleng untuk peningkatan kompetensi guru di lapangan.jd guru penggerak memng layak untuk di kaji ulang atau di final bubarkan.
Perlu ditinjau kembali guru penggerak dan sekolah penggerak. Tidak ada perubahan yg signifikan. Hanya memunculkan diskriminasi dikalangan pendidik. Kebijakan guru penggerak langsung bisa diangkat jadi kepala sekolah dan pengawas pembina juga perlu ditinjau kembali karena tidak memiliki pengalaman
Bukan Guru Penggerak yg dibutuhkan, tapi Tingkatkan Kompetensi Guru sesuai dngn Mapelnya
Hapuskan karena lebih banyak mudaratnya😢. Bikin program tuh yg bikin penyejuk bukan bikin rusuh di sekolah.
Diharapkan guru jangan sibuk saja dengan administrasi/ aplikasi, tapi sibuklah bagaimana cara mendidik yang membuat siswa senang belajar, pembelajaran lebih bermakna dan gurupun senang dan puas mendidik siswa dan tidak ada beban,
Seyogianya seperti itu, guru dilatih untuk meningkatkan kompetensi diri dan berimbas pada perubahan pembelajaran dikelas.
Sebaiknya semua guru Bergerak ❤❤❤❤
Mengapa sekarang guru saling serang padahal sama2 satu profesi, ini akibat dimunculkan progrm2 yang tidak berpihak kpd semua guru, tapi program yg diskriminatif,
kurikulum merdeka memecah guru menjadi dua
1. guru pengerak =guru calon kepala sekolah dan pengawas.
2. guru kelas kambing tanpak karer tujuan tinggal tunngu pensiun
Program guru penggerak bukan satu satunya cara untuk meningkatkan kompetensi guru. Apalagi dijadikan prasyarat utama menjadi kepala sekolah. Saya tidak setuju. Untuk mencapai sebagai kepala sekolah belum tentu dengan guru pembelajar. Dilapangan pun kualitasnya tetap sama.
guru penggerak itu mirip guru senior di jepang, lanjutkan dan kembangkan
Hentikan sj pak guru penggerak dan kumer secara umum , masf membuat sibuk sj guru dan hasil tdk ada , pmm ganti semua pak atau hentikan saja pak
Untuk perlindungan guru sangat penting agar bisa focus dalam mengajar, mengarahkan, mendidik dan mengevaluasi peserta didik. Terkait dg penerapan HAM disekolah perlu dibatasi. Jangan sedikit-dikit guru memberikan sanksi untuk mendesiplinkan peserta didik dikatakan melanggar HAM🙏
GP itu kan Tergerak, bergerak menggerakkan. Tergerak utk ikut karena ada golden tiket tuk jadi kepsek atau pengawas. Bergerak. ..sering bergerak meninggalkan siswanya, Menggerakkan siapa? GP yg sering saya temui malah pelit berbagi ilmu dg saya yg tua ini, sombong dan sok pintar.
Program Guru Penggerak sebnarnya sangat baik bagi guru dan merata diseluruh Indonesia bahkan daerah terpencil banyak guru2 penggerak disitu..untuk bisa masuk menjadi guru penggerak memang mengikuti serangkaian test membuat essay dan wawancara...namun banyak guru yang tidak mampu mengikuti dan tidak lulus ...
Kalau menurut saya, setiap kebijakan oleh pemerinta, wajar saja kapan mau di berhentikan itu hak dan kewajiban pemerintah, namun perlu kita pahami bahwa Guru Pengerak adalah program pemerintah yang tentu kita tau dan kita pahami sebagai peningkatan kompetensi guru semata untuk mendidik dan membina karakter guru, dan program guru penggerak ini saya kira sangat-sangatlah baik dan bermanfaat untuk seorang pendidik. Kalaupun di bubarkan tentu pemerinta harus mengkaji matang², karena ini di bentuk oleh pemerinta lalu di bubarkan pemerintah seakan kami guru hanya sebagai kelinci percobaan setiap pemerintahn baru. Mohon untuk lebih berpikir kritis dengan nurani sehingga tidak ada yg di rugikan, karena kami guru mengingikan perubahan, bukan untuk di rubah dengan mecoba². Jadi masukan saya agar progaram guru penggerak tetap berlanjut kerna ini berkaitan dengan menumbuhkan kompetensi seorang guru. Dan kalaupun ada yg di Revisi maka berkaitan dengan dampak dan evek yang akan jadi objek guru penggerak itu sendiri
Jika kita tinjau setiap modul yang sudah dipelajari oleh guru penggerak, maka terlihat kompetensi yg ada pada seorang guru, karena profesional bukan dilihat dari masa kerja atau usia, tapi dilihat dari kompetensinya. Jika banyak orang mengatakan kalau guru penggerak sering meninggalkan kelas, saya pribadi sangat tidak setu. Contoh tempat saya, kegiatan Lokarya diadakan pada hari minggu, jadi tidak ada alasan untuk meninggalkan kelas, justru guru penggerak menjadi motivator bagi guru² yang lain...
Program Guru penggerak sebaiknya diganti dengan program yang lebih inklusif karena guru penggerak tampaknya merasa super hebat dan terhebat padahal ilmu pedagogik nya bermasalah.Guru penggerak seolah-olah mendapat ilmu terbaru padahal sudah tertinggal dalam sisi pemahaman merdeka belajar itu sendiri, mereka justru merasa baru merdeka ini keliru
Itu hanya cara pandang anda saja dari sisi yang negatif.
Bubarkan Guru penggerak....Gak ada ngaruhnya utk Dunia pendidikan, Katanya Pemimpin pembelajaran tapi kok jarang dikelas. Bubarkan...InsyaAllah Pak menteri akan Bubarkan GP ini.
ALAAAH INI GURU GURU GAPTEKKK, ILMU JAMAN DULU, LEBIH BAIK PENSIUN AJAAA...GAK GUNA JUGA KAU JADI GURUU..IRI DENGKI😅
Saran aja gk usah ngusul2 program nanti ganti menteri hasil program yg diikuti gk dipake lgi.. 😂😂😂
Yg sudah ikut GP klo mau di bubarkan biarkan saja di bubarkan yg penting apa yg sudah didapat diimplementasikan dan jangan ikut lagi program yg slanjutnya krna gk ada gunanya, nnti bganti menteri kd terpakai lgi😂😂
Justru klo menurut saya, Lulusan guru penggerak lah yang di sertifikasi
kalo di hilangkan banyak kasus sogok jadi kepsek lg😂😂.ga ad pemasukan untuk oknum dinas😂😂
lah ngapain nyogok, di tempat saya pada ga mau jadi kepsek.
Guru penggerak bagus apabila benar2 dioraktekkan, tapi lebih bagus guru yg bergerak tanpa program khusus dan bergerak dari hati dan harusnya perlu diapresiasi
Saya rasa guru penggerak tdk perlu dkbubarkan, karena itu merupakan peningkatan mutu pendidikan dimana guru melaksankan proses pembekalan ilmu pengetahuan yang sangat bermakna, jika dihapus apakah itu solusi yg efektif dan bagaimana dengan cakep sebelumnya apa itu juga tidk efektif, sy rasa sesuai perkembangan zaman tentu ada terobosan baru yang lebih otentik dan komfrensif dalam peningkatan kompetensi guru, tolong pak menteri ini bukan lagi kajian guru penggerak karena bidang pendidikan yang sudah berjalan sesuai dengan prosedur dan program yang direncanakan sebelumnya, bukan baru skr diksankan atau dadakan,, perlu dipahami dan tdk perlu dikaji ulang apalgi dihapus,, Terima kasih,, salam guru hebat,, jangan lupa bahagia❤
Guru pembelajar pernah ada di tahun 2016 dan 2017 yang berasal dari nilai UKG tahun 2015. Saya pernah mengikuti pelatihan instruktur nasional guru pembelajar di tahun 2016 dan 2017.
Guru Penggerak menurut saya termasuk program yang bagus karena siapa pun yang ingin mengembangkan diri punya kesempatan untuk itu. Sistemnya juga melalui seleksi, sebenarnya semua guru punya kesempatan.
Dan tidak berarti guru penggerak menjadi kepala sekolah. Tidak semua guru penggerak mau mengikuti program ini karena mau menjadi kepala sekolah.
Untuk menjadi kepala sekolah juga tetap melalui seleksi.
Guru penggerak tidak fokus mengajar karena mengerjakan tugas - tugasnya
Banyak komentar yang menyudutkan program guru penggerak; katanya ada guru penggerak yang meninggalkan tugas mengajar karena mengikuti kegiatan PGP, ada yang merasa kecewa karena tidak menjadi guru penggerak dan dia merasa ketinggalan.
Kalau menurut saya inti dari kegiatan guru penggerak adalah upaya pemerintah dengan kegiatan pembelajaran untuk guru dengan tujuan untuk peningkatan kompetensi dan karir guru sehingga guru mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang mendukung peningkatan kompetensi dan karirnya. Pertanyaannya:
Kenapa ada sebagian guru malah tidak mendukung kegiatan pendidikan guru penggerak?
Jawabannya: karena ada sebagian guru yang merasa tidak mampu atau tidak memenuhi syarat sebagai peserta calon guru penggerak atau merasa menjadi saingan dari guru penggerak sehingga jabatannya akan diambil alih atau digantikan oleh guru penggerak. Atau guru tersebut merasa diri sangat cocok atau sangat pantas sebagai kepala sekolah atau pengawas sekolah karena usia sudah matang dengan masa keeja yang sudah lama.
Atau juga dia merasa dirinya sangat pantas atau cocok mendapatkan jabatan sebagai kepala sekolah tanpa harus ikut PGP atau tanpa ikut seleksi calon kepala sekolah ( kabarnya yang penting ada koneksi dan relasi semua bisa diatur dengan sempurna). Atau karena pemerintah tidak memberikan aturan yang jelas untuk mengatur ruang gerak yang jelas dan terarah serta terukur untuk guru penggerak disatuan pendidikan dengan imbalan gaji atau tunjangan yang memadai.
Salam dan Bahagia
Mantep lengkap banget kak. Mari bergerak
@axsapari siapp...kak..., tergerak, bergerak, menggerakkan
Bubarkan saja guru penggerak karena malah merusak pendidikan dan pengajaran
Mereka iri karena tidak terjaring
Semua guru di diklat,,,terutama PNs supaya tidak Malas
Ilmu, pengetahuan, dan segala hal baik sudah guru Penggerak dapatkan dan kami siapkan diri untuk menjadi pemimpin pembelajaran. mohon maaf bnyak guru yang malas belajar dan tidak ingin membarui dirinya trrhadap dinamika pengetahuan
Ini bukan program instant guys,,, Bukan program politisasi, tidak adanya KKN, bukan didapat dengan bermalas-malasan, bukan juga dengan watak pasrah terhadap perkembangan zaman..
Meskipun program guru penggerak diganti dengan program apalah namanya, pasti nanti yang ikut juga orang-orang yang pernah ikut guru penggerak, karena mereka memang biasa aktif dalam pengembangan diri, sementara yang biasa nyinyir paling cari alasan lagi, sudah senior lah, memberi kesempatan untuk yang muda lah,, intinya semua kembali kepada indovidu masing-masing,,,
Guru pengerak bagus meningkatkan kompetensi guru, sayangnya pelaksanaanya diskrinatip. kalau guru pembelajar sistim rekrutmen dan pelakasanaan seperti itu, aku kira sama saja hanya ganti nama ....
Tak ada angin tak ada hujan Saat ini di Nopember Balai GP mulai pemetaan berbenah2 gt..apa ya maksudnya .
Program guru penggerak ini terbuka untuk semua guru di Indonesia namun tidak masuk begitu saja tapi harus melalui berbagai macam tes atau seleksi... Yg lulus tes bisa lanjut dan yg tidak lulus tdak mungkin lanjut. Jadi menurut saya tdk ada diskriminasi di sini. Sama juga dengan program' lain seperti ppg. Maaf walaupun saya bukan guru penggerak tapi sempat ikut seleksi namun tidak lulus😀😀
tidak ada diskriminasi di prgoram guru penggerak benar-benar disaring yang punya kemampuan IT dan mau mengikuti pelatihan..banyak guru yang hanya mau pada zona nyaman tidak mau memperlengkapi diri..giliran rekan2nya bisa mencapai prestasi timbul iri hati dan dengki...hanya dari segi pengangkatan langsung jadi kepsek dan pengawas kalau saya belum siap dari segi pengalaman tapi dari segi penguasaan sudah bisa
saya membelah program guru penggerak karena salah satu pelatihan guru yang sangat bagus dan berhasil adalah program guru penggerak...pengalaman dilapangan saya dua kali menjadi pengajar praktik guru penggerak (PP)
Guru penggerak dihapus, diganti guru pembelajar,, apapun namanya kami sbg guru senior ingin agar guru itu bergerak di dalam seklh utk meningktkn kualitas seklh, tdk menelantarkan siswa,, yg ada nih guru penggerak egoisnya tinggi , sperti sudah merasa mnjd seorg pejabat, bhkn kepsek aja di lawannya
Saya belum melihat kelebihan seorang guru penggerak dalam mengajar di kelas dibandingkan dengan guru yg bukan guru penggerak.
BGP sudah dibekukan anggarannya, otomatis guru penggerak lumpuh!
Guru penggerak kebanyakan tidak mengajar karna sibuk pertemuan
justru murid banyak ditinggalkan
supaya tidak merasa diperlakukan tidak adil usul saya semua guru dilatih dengan program guru penggerak secara bertahap dengan preoritas umur
Nah ini baru diskriminatif
Sudah kebiasaan setiap pergantian rejim pendidikan selalu mendapat koreksi tajam... padahal pendidikan itu investasi SDM jangka panjang, hasilnya baru dapat dipetakan 10 - 20 tahun berikutnya...
Guru tidak cukup hanya pintar bergerak, tergerak dan menggerakkan ini semboyang keliru, guru itu seharusnya menjadi guru pembelajar sejati
(PGP) Program Guru Pembelajar, pasti ada yang tanya gunanya untuk apa bisa untuk sertifikasi tidak bisa jadi kepala sekolah tidak yang intinya kalau tidak ada paksaan dan benefit orang malas untuk belajar mengembangkan diri pada suda di zona nyaman, apa lagi waktunya lama tiga bulan, membuat kebijakan dan program itu harus di lihat dari berbagai sudut pandang biar akar permasalahan peningkatan kompetensi guru itu bisa di urai satu persatu.
Sekarang ada lagi Guru Inti
Apakah pendidikan profesi guru saat ini tidak bisa diintegrasikan ke jurusan pendidikan guru ya ?
❤
Namax aja guru penggerak, jd dia bergerak kemana2 mencari celah, anak didik terabaikan asal bisa cepat naik jadi kepsek, jika semua berlomba2 jd guru penggerak trs yang ngajar siapa? udhlah bubarin aja ini program utk ngejar jabatan aja
Guru penggerak hanya bergerak untuk diri sendiri. Dananya luar biasa hasilnya nihilll
Gak lolos tes CGP ya 😂
Nadim tak punya kompetensi tp dipaksakan...
Kebijakannya punotomatis tak berkualitas
Tanpa ikut guru penggerak pun guru bisa meningkatkan kompetensinya...apakah guru penggerak lebih baik ? Fakta dilapangan lebih sering ninggalin siswa..dan rekan guru sering dititipi kelasnya. Saat presentasi apa yakin real sesuai keadaan sebenarnya?
Realitas 😂
GURU PEMEBALAJAR, IMING2 KS PS AJAAA Guru2 indonesia masih banyak gak Ikut.... Apalagi gak ada Reward, MIMPIIIII
Seolah2 apapun terkait program GP ini buruk tanpa ada manfaatnya. Baiknya berkomentar tdk hanya melihat segelintir org2 yg mereka lihat sebagai hasil GP tanpa mengkaji apa yg ada di dlm guru penggerak tsb baik materi maupun kegiatannya dan dampak positifnya bagi guru lain.
guru penggerak belum ada artinya di sekolah dan tidak bisa menggerakkan sekolah yang lebih baik karena hanya terpaku dengan laptop, tidak pernah ke lapangan
GP sibuk dg dirix sendiri.
Tidak ada manfaat tu guru penggerak menghabis haniskan anggaran saja.
Program guru penggerak ini tda ada manfaatnya sama sekali.
Lebih baik di hapuskan saja.
Hanya rugi anggara. Sementara anak2 tda dapat apa2 karena guru sibuk dengan berbagai atmilistrasi lnya itu.
Program ini sebenarnya hanya mau menigngkatkan pltform yg mas nandim buatkan bukan kineja guru tapi kinerja menteri nadim.supya bisa dipuji dmna2
Di sekolahku ada guru penggerak..rasanya kok nggak ngaruh ya...
Solusinya dirikan SMK KEGURUAN lanjut kuliah jurusan KEGURUAN akan lahir Guru2 yg kompeten, bermoral, dan tulus mengemban tugas.
Bukan berkuat pada dokumen2 pk.. Kuncinya kualitas sdm yg harus segera dibenahi pk...
PGP, PSP, PPG, dll itu hanya program jangka pendek dan intan. Begitu lo pk.. pk kok gak peka masalah.. Paksalah...
Dulu ada instruktur nasional pkb dll jaman pak anies. Coba itu juga disamakan dengan guru penggerak. Biar tidak ada pengistimewaan.