KETUA MUHAMMADIYAH KOTA PAYAKUMBUH ANGKAT BICARA TENTANG YG LAGI VIRAL ANTARA TIM UAS & MUI SUMBAR‼️

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 24 ธ.ค. 2024

ความคิดเห็น • 59

  • @ainuhariva1916
    @ainuhariva1916 หลายเดือนก่อน +6

    Masya Allah ...semoga ulama2 sumatera tetap solid....uas kasih masuklah ...yang menunggu bukan yang mewakili kami..n kami juga tidak mau diwakili oleh orang2 yang tidak benar...kami yang butuh uas....bukan di atas org2 yang punya kepentingan

  • @YanHadi-f4i
    @YanHadi-f4i หลายเดือนก่อน +3

    Ya Allah tambahkan kelembutan di hati hati kami dan dihati ulama ulama kami. Aaamiiin yrb.

  • @ahmadjumadi6125
    @ahmadjumadi6125 หลายเดือนก่อน +2

    Astaghfirullah... jgn merasa benar, kebenaran milikNya Allah ada hikmah dibalik semua itu.
    Yaa Allah satukanlah ulama ulama kami dan jauhkanlah hati mereka dari sifat sifat yg tdk engkau Ridhoi, Aamiin.

  • @amostambusai1323
    @amostambusai1323  หลายเดือนก่อน +2

    Semoga Allah Beri Petunjuk Bagi Kita semua..🤲🤲🤲

  • @AriantoChaniago
    @AriantoChaniago หลายเดือนก่อน +2

    Ulama minangkabau lebih paham tentang ke ummatan di minangkabau di bandingkan ulama lain, tanamkan itu di hati kita masing2, istilah urang minang " Satiok lasuang ba ayam gadang, satiok surau ba Buya"

  • @amrinasutionamrinasution353
    @amrinasutionamrinasution353 หลายเดือนก่อน +1

    Wahai saudara2ku yg se iman dan se aqidah ambillah kejadian ini sebagai pengingat, pengalaman, ambil lh hikmahnya,jgn hendaknya terjadi lg kebelakang hr, malu kita sebagai orang muslim di pertontonkan hal seperti kejadian hal yg seperti kemarin di paya kumbuh, berdamailh kami sebagai masarakat awam malu, beginikah sipat2 ulama yg ga mau bermusawarah ttp dlm pendiriannya, apa klo maaf memaaf kn ulama sesama ulama apah runtuh langit ke bumi ini, sehingga segituna arogansi yg di pertontonkan, pa ga bs diskusi, tabayun, pertemukan semua yg terlibat biar berakhir semua masalah ini ,kepada siapa kami lg rakyat yg awam mengikut ,jgn lg kami rakyat awam tmbh di sesatkn nnti ALLAH murka baru kita menyesal penyesalan dtg di belakang, jgn di tunggu ALLAH swt murka , gimna ulama sesama ulama aja bertikai gimana masarakat awam lbh berutal lg, benar yg di blg ustsdz ini marilh berpikir mn lebih banyak mudoratnya dr pada kebaikanya itu perlu di pertimbangkan, perhitungkn matang

  • @mohammadatip4332
    @mohammadatip4332 หลายเดือนก่อน +9

    UAS❤MUI Payakumbuh merasa paling benar, ego. Tabligh Akbar kan bisa ngaji tinggal pesen UAS jangan ngomong nama calon pilkada, kan bisa. Jadi gk rame gini...Pengajian kok di larang. ( Banten hadir bela UAS❤)

    • @nusaduafarm
      @nusaduafarm หลายเดือนก่อน

      Semoga ada Hikmahnya untuk UAS dan MUI

    • @endri_inyiak_kolektor
      @endri_inyiak_kolektor หลายเดือนก่อน +1

      MUI Payakumbuh dan Sumbar lah masuak angin bahorok dan palasik tungga.👉🏿

  • @edysamsuar1618
    @edysamsuar1618 หลายเดือนก่อน +1

    Sudah terjadi sebaiknya yang salah minta maaf yang berdosa minta ampun

  • @DimasPrasetya-e2s
    @DimasPrasetya-e2s หลายเดือนก่อน +4

    Kita sedih negri moyoritas muslim masih ada pengajian yg ustad dieksekusi sama 2 oknum ormas islam PCM Rancaekek kab Bandung

  • @syukur5053
    @syukur5053 หลายเดือนก่อน +1

    Diharapkan muhamdiyah kota Payakumbuh jangan sama pula dengan MUI kota Payakumbuh..

  • @Gazaa1985
    @Gazaa1985 หลายเดือนก่อน +13

    hanya 1 untuk menghentikan perpecahan ini, yaitu jangan sampai gagal UAS datang ke Payakumbuh karna itu sudah keinginan rakyat

    • @WiraJaya-d9c
      @WiraJaya-d9c หลายเดือนก่อน +3

      MUI Payakumbuh tidak menghalangi uas datang ke Payakumbuh, disarankan setelah pilkada. Tapi panitia ngotot saat pilkada dengan berbagai alasan.

    • @Gazaa1985
      @Gazaa1985 หลายเดือนก่อน +3

      @WiraJaya-d9c masak jadwalnya sudah ditentukan jauh² hari tau² dibatalkan demi pilkada sepertinya gak masuk akal jgn² MUI sudah berpolitik praktis

    • @edihermand6396
      @edihermand6396 หลายเดือนก่อน +2

      Kan UAS sdh bersedia utk datang sehabis Pilkada ke Payakumbuh...ya udah jangan di blowing lagi.... intinya MUI TDK ingin ummah terkotak-kotak...

    • @Yusra02-ci7bo
      @Yusra02-ci7bo หลายเดือนก่อน +2

      kan banyak jo nan dak mangarati ko....
      Mui tu dak punyo hak malarang ..managah ...mambubarkan...kajian do...itu urusan kepolisian...tu pak...kok dak mangarati ngarati jo ko...
      mui tu cuma di mintak pandapek oleh kapolres ...jadi haragoi pandapek perkumpulan ulama ulama tu...jan UAS ...UAS..UAs jo...kok kamari nyo dak ado nan kamanagah do kecuali kepolisian..

    • @arontamaroni1141
      @arontamaroni1141 หลายเดือนก่อน

      Sekalian pilkada di haramkan. Jangan tanggung mui

  • @Afzi-v1k
    @Afzi-v1k หลายเดือนก่อน

    Memang kata ustadz ini, kelemahan kita tidak berusaha berjamaah yg artinya (patuh ke imam dan peduli kesekeliling kita)

  • @maramiskarasak1585
    @maramiskarasak1585 หลายเดือนก่อน

    Jangan lah paling merasa benar, kurang dan lebih sifat dasar manusia,semuanya kembalikan ke Alloh,

  • @masni629
    @masni629 หลายเดือนก่อน +4

    Jangan kalian merasa paling benar islam
    Mengajarkan kebaikan di pyk banyak sekali sesepuh ulama para syaeht yang lahir di Payakumbuh putra asli menyuruh kita bersatu

  • @SyafrialSyaf-t6k
    @SyafrialSyaf-t6k หลายเดือนก่อน +4

    Wa syawirhum fil Amri, segala hal dgn musyawarah.

    • @amostambusai1323
      @amostambusai1323  หลายเดือนก่อน +1

      Insya Allah bgn Duduk Bersama akan menemukan Solusinya..🙏🙏🙏

  • @Vousmevoyez-ui1xg
    @Vousmevoyez-ui1xg หลายเดือนก่อน

    Sudahi masalah UAS vs MUI ini jangan dibahas terus akan selalu ada pro kontra,masing2 intropeksi diri,saling tenggang rasa jangan masing2 merasa benar takkan ada selesai2nya,waktu akan memulihkan keadaan

  • @shafirazahra7620
    @shafirazahra7620 หลายเดือนก่อน

    Karna iri ikut cara banser nu

  • @dakwahislamiah4214
    @dakwahislamiah4214 หลายเดือนก่อน

    Duduk Bersama lah

  • @SuhaiLi-s9o
    @SuhaiLi-s9o หลายเดือนก่อน

    ambo dri jambi kecewa,,,,
    Atas ucapan mui yg menagtakan Uas ulamak luar,,,
    Bagi kami husus org sumtra
    Kecewa atas ucapan itu,,,,
    Karna sebagai org islam,,,
    Kita tidak boleh membedakan ulamak,,,,mau jawa mau sunda mau org amana aja semua sama,,,,

  • @FakhrurRasyad-zp1sr
    @FakhrurRasyad-zp1sr หลายเดือนก่อน

    Harus jelas klu Tabligh Akbar jng Kampanye sekarang lagi Pilkada klu mau Kampanye hrs Pelaksanaan nya Kampanye.

  • @andreaspirlopirlo-w3k
    @andreaspirlopirlo-w3k หลายเดือนก่อน

    Malu juga kita lihat ulama berdebat di sosmed ini..belum cukupkah hadist Rasulullah Saw untuk mendidik kita bermasyarakat. ???

  • @romadani-j2i
    @romadani-j2i หลายเดือนก่อน +2

    Itu tim nya UAS dengan AKUN GUSNIKPUTRA YANG MEMELIHARA PERPECAHAN, Bagoreng Goreng Juo Berita tu. Mungkin Ilang pitih masuaknyo dari POLITISI…
    UAS sajo Kalem, tapi yang 1 tu bakalabihan.

    • @nusaduafarm
      @nusaduafarm หลายเดือนก่อน

      Mantap..

  • @kenedikenedi6961
    @kenedikenedi6961 หลายเดือนก่อน +1

    Muhammadiyah jangan terpancing mui untuk berbicara untuk melindungi yg salah.

  • @AliImbran-t1m
    @AliImbran-t1m หลายเดือนก่อน +1

    Pantia penyelenggara tabligh Akbar memelihara permusuhan, dengan cara membuat video perseteruan yang banyak antatara panitia penyelenggara Solah olah UAS dengan MU I

    • @fillydenko
      @fillydenko หลายเดือนก่อน

      Ketua MUI Sumbar yg memperkeruh suasana, ketua MUI Sumbar merasa paling benar, ketua MUI Sumbar Radikal, orang Minang yg katanya sangat toleran ternyata ketahuan aslinya, 😂😂😂

  • @sardimanman-js9ic
    @sardimanman-js9ic หลายเดือนก่อน

    Malu Kito pak,,dengan orang yg ber agama lain.

  • @sunardinawir7612
    @sunardinawir7612 หลายเดือนก่อน

    Maaf om yg di jawab netizen n masyarakat buah tutur ustaz gus rizal antum jangan koar2 ke kami ke mui tu pencerahan jlan baik

  • @rj_4m3hedison14
    @rj_4m3hedison14 หลายเดือนก่อน +2

    Tetap istiqamah mui. Pendatang hrs punya adab apalagi di ranah minang. Jgn jd ulama cuan.

    • @munazar5108
      @munazar5108 หลายเดือนก่อน

      Udah macam apa kali lah ranah Minang tu, sejarah mencatat Ranah Minang dan penjajah Belanda itu bagaimana mesra, Ide pembentukan Korps Marsose diusulkan oleh Mohammad Syarif atau Arif Putera Minangkabau, seorang jaksa kepala di Kutaraja, Aceh yang mendukung Belanda.

    • @MaeteKketen
      @MaeteKketen หลายเดือนก่อน

      ISTIQOMAH PEMECAHBELAH UMMAT PAHAM ENTE HA BAHLUL !

    • @endri_inyiak_kolektor
      @endri_inyiak_kolektor หลายเดือนก่อน +1

      MUI Payakumbuh masuak angin bahorok dan palasik tungga.👉🏿

  • @ayamiza
    @ayamiza หลายเดือนก่อน +1

    Suaranya nggak jelas admin

    • @amostambusai1323
      @amostambusai1323  หลายเดือนก่อน +1

      Terimakasih atas komentarnya..🙏🙏🙏
      Mohon maaf atas kekurangan kami.🙏
      Mungkin peralatan kami kurang memadai

  • @akmalponsel2818
    @akmalponsel2818 หลายเดือนก่อน

    Dan UAS tidak jadi tablik akbar at ceramah seumur hidupnya di Sumbar

    • @WiraJaya-d9c
      @WiraJaya-d9c หลายเดือนก่อน +3

      Memang nya uas itu nabi? Jangan terlalu berlebihan. Coba cek di youtube ada juga ceramah dia yg dikoreksi oleh ulama lain.

    • @nusaduafarm
      @nusaduafarm หลายเดือนก่อน

      Sy Yakin UAS dapat memahami kondisi ini..
      Insyaallah akan ada masa UAS Kembali ke Sumbar..

    • @muhammadafdhal157
      @muhammadafdhal157 หลายเดือนก่อน

      Alhamdulillah

    • @HeriHower
      @HeriHower หลายเดือนก่อน

      Seharusnya seorang ulama bicara membawa kesejukan dihati yg mendengarnya bukan sebaliknya bila seorang ustad membawa kekacauan dan membuat gaduh di masyarakat itu ulek bulu namonyo

  • @fillydenko
    @fillydenko หลายเดือนก่อน +3

    MUI Payakumbuh dan ketua MUI Sumbar, merendahkan martabat orang Minang, kadang kami orang Minang diperantauan jadi bahan ejekan, katanya Minang masyarakat yg sangat agamis tapi ustadz selevel UAS dilarang tabligh Akbar di ranah Minang,
    Ketua MUI sangat tidak toleran, jangan2 dari kelompok Wahabi 😂😂😂

    • @WiraJaya-d9c
      @WiraJaya-d9c หลายเดือนก่อน +3

      Coba tonton secara lengkap penjelasan ketua MUI buya gusrizal di chanel beliau. Tidak ada MUI melarang orang tablik akbar. Yg ada MUI Payakumbuh tidak memberikan rekomendasi untuk tablik akbar tgl. 4 november, disarankan setelah pilkada, tapi panitia nya ngotot di tgl itu, dan uas dlm ceramah sebelum nya mengarahkan jamaah memilih paslon tertentu, ada bukti video nya.
      Harus nya mimbar ceramah itu untuk dakwah, bukan panggung kampanye mendukung salah satu paslon. 5 paslon di Payakumbuh semua orang Islam, orang sekampung. Kecuali paslon cuma 2, yg 1 Islam, yg lain bukan, seperti pilkada dki dulu oke lah .
      Bila mimbar dakwah sudah jadi panggung kampanye politik praktis, yg terjadi adalah perpecahan umat Islam.
      Saya justru salut dg komitmen MUI Sumbar untuk tidak terlibat politik praktis, walaupun dicaci maki, difitnah. MUI sudah berada di jalur yg benar. Persatuan umat Islam Payakumbuh lebih utama.
      Uas mungkin top sebagai penceramah. Tapi kondisi di Payakumbuh, ulama di Payakumbuh yg lebih tahu.
      Coba lah pikir saudara, uas cuma ceramah doang, sesekali, . Tapi itu MUI Payakumbuh bertahun2 menjaga akidah umat Payakumbuh. Ketua nya juga sudah sepuh, sudah sepantasnya dihormati. Tapi kenyataannya malah dicaci maki, difitnah, dikatakan wahabi, munafik, malah ada yg mengkafirkan. Sungguh tidak beradab dg ulama, apa seperti itu sikap seorang muslim?
      Perbedaan pendapat biasa, tapi mencaci maki, memfitnah? Itu dosa besar.

    • @edihermand6396
      @edihermand6396 หลายเดือนก่อน

      ​@@WiraJaya-d9csetuju sekali

    • @lenkayandu-kl2ix
      @lenkayandu-kl2ix หลายเดือนก่อน +2

      Saya berharap UAS tidak pernah lagi datang ke sumbar,pilkada sebelumnya beliau pernah tablig akbar di bukittinggi,dekat dengan salah satu paslon

    • @heruhday
      @heruhday หลายเดือนก่อน +2

      Berikut kutipan “WAHABI’ Menurut Persepsi Buya Hamka,
      ""
      Ketika terjadi Pemilihan Umum, orang menyebut-nyebut kembali hal yang telah lalu sebagai alat kampanye, yaitu nama “Wahabi”. Ada yang mengatakan bahwa Masyumi itu adalah Wahabi, karena itu jangan pilih orang Masyumi. Pihak komunis pernah ikut-serta pula menyebut-nyebut Wahabi dan mengatakan bahwa Wahabi itu dahulu pernah datang ke Sumatera. Dan orang-orang Sumatera yang memperjuangkan Islam di tanah Jawa ini berasal dari keturunan kaum Wahabi. Memang sejak abad kedelapan belas, sejak gerakan Wahabi timbul di pusat tanah Arab, nama Wahabi itu telah menggegerkan dunia.
      Kerajaan Turki yang sedang berkuasa takut kepada Wahabi. Karena Wahabi adalah permulaan kebangkitan bangsa Arab, sesudah jatuh pamornya akibat serangan bangsa Mongol dan Tartar ke Baghdad. Dan Wahabi pun ditakuti oleh bangsa-bangsa penjajah, karena apabila dia masuk ke suatu negeri, dia akan membukakan mata penduduknya untuk menentang penjajahan. Karena paham Wahabi meneguhkan kembali ajaran Tauhid yang murni, menghapuskan segala sesuatu yang akan membawa kepada syirik. Disebabkan hal itu timbullah perasaan bahwa tidak ada yang harus ditakuti kecuali Allah. Wahabi menentang keras sikap Jumud, yaitu kebekuan dalam memahami agama. Orang harus kembali kepada Al-Qur`an dan Al-Hadits. Ajaran ini timbul bersamaan dengan timbulnya kebangkitan revolusi Prancis di Eropa.
      Dan pada masa itu juga “infiltrasi” dari gerakan ini telah masuk ke tanah Jawa. Pada tahun 1788 di zaman pemerintahan Paku Buwono IV, yang lebih terkenal dengan gelaran “Sunan Bagus”, beberapa orang penganut paham Wahabi telah datang ke tanah Jawa dan menyiarkan ajarannya di negeri ini. Bukan saja mereka itu masuk ke Solo dan Yogya, tetapi mereka meneruskan juga penyiaran pahamnya di Cirebon, Banten dan Madura. Mereka mendapat sambutan baik karena sudah jelas anti terhadap penjajahan. Sunan Bagus sendiri pun tertarik dengan ajaran kaum Wahabi. Pemerintah Belanda mendesak agar orang-orang Wahabi itu diserahkan kepadanya. Pemerintah Belanda cukup tahu apa akibatnya bagi penjajahannya jika paham Wahabi ini dikenal oleh rakyat. Padahal ketika itu usaha memperkokoh penjajahan belum lagi selesai. Mulanya Sunan tidak mau menyerahkan mereka. Tetapi mengingat akibat-akibatnya bagi Kerajaan-kerajaan Jawa, maka ahli-ahli kerajaan memberi saran kepada Sunan supaya orang-orang Wahabi itu diserahkan saja kepada Belanda. Lantaran desakan itu, maka mereka pun ditangkap dan diserahkan kepada Belanda. Oleh Belanda, mereka pun diusir kembali ke tanah Arab.
      Tetapi di tahun 1801, artinya 12 tahun kemudian, kaum Wahabi datang lagi. Sekarang bukan lagi orang Arab, melainkan anak Indonesia sendiri, yaitu anak Minangkabau : Haji Miskin Pandai Sikat (Agam), Haji Abdurrahman Piabang (Lubuk Limapuluh Koto), dan Haji Mohammad Haris Tuanku Lintau (Luhak Tanah Datar). Mereka menyiarkan ajarannya di Luhak Agam (Bukittinggi) dan memperoleh banyak murid serta pengikut. Di antara murid mereka ialah Tuanku Nan Renceh Kamang, Tuanku Samik Empat Angkat. Akhirnya gerakan tersebut meluas dan melebar, sehingga terbentuklah “Kaum Paderi” yang terkenal. Di antara mereka ialah Tuanku Imam Bonjol. Maka terjadilah “Perang Paderi” yang terkenal itu. Tiga puluh tujuh tahun lamanya mereka melawan penjajahan Belanda. Bilamana pada abad kedelapan belas dan sembilan belas gerakan Wahabi dapat dipatahkan, pertama orang-orang Wahabi dapat diusir dari Jawa, yang kedua dapat dikalahkan dengan kekuatan senjata, namun di awal abad kedua puluh mereka muncul lagi!
      Di Minangkabau timbullah gerakan yang dinamai “Kaum Muda”. Di Jawa datanglah KH A. Dahlan dan Syekh Ahmad Soorkati. KH A. Dahlan mendirikan “Muhammadiyah”. Syekh Ahmad Soorkati dapat membangun semangat baru di kalangan orang-orang Arab. Ketika dia mulai datang, orang Arab belum pecah menjadi dua, yaitu Ar-Rabithah Alawiyah dan Al-Irsyad. Bahkan yang mendatangkan Syekh itu kemari adalah dari kalangan yang kemudian membentuk Ar-Rabithah Adawiyah. Musuhnya dari kalangan Islam sendiri, pertama ialah Kerajaan Turki. Kedua Kerajaan Syarif di Mekkah, ketiga Kerajaan Mesir.
      Ulama-ulama pengambil muka mengarang buku-buku untuk “mengafirkan” Wahabi. Bahkan ada di kalangan Ulama itu yang sampai hati mengarang buku mengatakan bahwa Muhammad bin Abdul Wahab pendiri paham ini adalah keturunan Musailamah Al Kadzab! Pembangunan Wahabi pada umumnya adalah bermazhab Hanbali, tetapi paham itu juga dianut oleh pengikut Mazhab Syafi’i, sebagaimana kaum Wahabi Minangkabau. Dan juga penganut Mazhab Hanafi, sebagaimana kaum Wahabi di India.
      Sekarang “Wahabi” dijadikan alat kembali oleh beberapa golongan tertentu untuk menekan semangat kesadaran Islam di Indonesia yang bukannya surut ke belakang, tapi justru kian maju dan tersiar. Kebanyakan orang Islam yang tidak tahu saat ini, yang mereka benci bukan lagi AJARAN Wahabi, melainkan NAMA Wahabi. Ir. Sukarno dalam “Surat-Surat dari Endeh”nya terlihat bahwa pahamnya dalam ber-Islam adalah banyak mengandung anasir Wahabi. Kaum komunis Indonesia telah mencoba menimbulkan sentiment Ummat Islam dengan membangkitkan nama Wahabi.
      Padahal ketika terdengar kemenangan gilang-gemilang yang dicapai oleh Raja Wahabi Ibnu Sa'ud, yang mengusir kekuasaan keluarga Syarif dari Mekkah, umat Islam mengadakan Kongres Besar di Surabaya dan mengetok kawat mengucapkan selamat atas kemenangan itu (1925), sampai mengutus dua orang pemimpin Islam dari Jawa ke Mekkah, yaitu HOS Cokroaminoto dan KH Mas Mansur. Dan Haji Agus Salim datang lagi ke Mekkah tahun 1927. Karena tahun 1925 dan tahun 1926 itu belum lama, baru lima puluh tahun lebih saja, maka masih banyak orang yang dapat mengenang bagaimana hebatnya reaksi pada waktu itu, termasuk dari pemerintah penjajahan, walau dari Umat Islam sendiri ada yang ikut benci kepada Wahabi karena hebatnya propaganda Kerajaan Turki dan Ulama-ulama pengikut Syarif. Sekarang pemilihan umum yang pertama sudah selesai. Mungkin menyebut-nyebut “Wahabi” dan membusuk-busukkannya akan disimpan dahulu untuk pemilihan umum yang akan datang. Dan mungkin juga propaganda ini masuk ke dalam hati orang, sehingga gambar-gambar “Figur Nasional” seperti Tuanku Imam Bonjol dan KH A. Dahlan diturunkan dari dinding. Dan mungkin perkumpulan-perkumpulan yang memang nyata kemasukan paham Wahabi seperti Muhammadiyah, Al-Irsyad, Persis dan lain-lain diminta supaya dibubarkan saja. Kepada orang-orang yang mengungkit-ungkit bahwa pemuka-pemuka Islam dari Sumatera yang datang memperjuangkan Islam di Tanah Jawa ini adalah penganut atau keturunan kaum Wahabi. kepada mereka, orang-orang dari Sumatera itu mengucapkan banyak-banyak terima kasih! Sebab kepada mereka diberikan kehormatan yang begitu besar! Sungguh pun demikian, paham Wahabi bukanlah paham yang dipaksakan oleh Muslimin, baik mereka Wahabi atau tidak. Dan masih banyak yang tidak menganut paham ini di kalangan Masyumi. Tetapi pokok perjuangan Islam, yaitu hanya takut semata-mata kepada Allah dan anti kepada segala macam penjajahan, termasuk Komunis, adalah anutan dari mereka bersama!
      ""
      ---
      Dikutip dari eBook "Dari Perbendaharaan Lama" oleh Prof. Dr. HAMKA. Penerbit Pustaka Panji Mas, Jakarta, 1982.

    • @nusaduafarm
      @nusaduafarm หลายเดือนก่อน

      ​@@lenkayandu-kl2ix Bana.. Iko Lah pelajaran untuk Kito..

  • @lilmochi6356
    @lilmochi6356 หลายเดือนก่อน

    Buyah aturan MUI payakumbuh biarkan UAS dtg bicarakan dengan baik jgn bicara politik buya tahu indak epek MUI payah kumbuh kaleraitu kami org minang dirantau jd ejekan urang makanya kami maki2 MUI payakumbuh krno payakumbuh itu bayak salafi itu yg di usir krn mengajari durhaka kepada orangtua serbah bidah malah dibiarkan