NGAKU LEPAT : WARGA BINAAN RUTAN TRENGGALEK RAYAKAN LEBARAN KETUPAT BERSAMA

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 17 เม.ย. 2024
  • Gale,PAS - Semangat rasa bersatu warga binaan Rutan Trenggalek, Kanwil Kemenkumham Jatim dalam merayakan Lebaran Ketupat menjadi inspirasi dalam meneladani nilai-nilai luhur budaya Jawa. Dalam tradisi Jawa, kupat tidak hanya sebatas makanan, tetapi juga merujuk pada nilai-nilai moral yang diyakini memperkuat kebersamaan dan ketulusan Rutan Trenggalek menyaksikan momen bersejarah ketika warga binaan merayakan Lebaran Ketupat dengan penuh kegembiraan dan makna. Acara yang dipenuhi dengan kebersamaan ini tidak hanya mengangkat tradisi lokal, tetapi juga memperdalam nilai-nilai keagamaan yang mendasar, Rabu (17/04).
    Dalam Bahasa Jawa Lebaran Ketupat, yang berasal dari akronim "Ngaku Lepat" yang berarti mengakui kesalahan, menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan di Rutan Trenggalek. Ketupat bukan sekadar simbol khas Lebaran, tetapi juga menjadi representasi dari kesungguhan dalam memohon ampun dan memaafkan, menjadikannya momen penyucian diri dan kebangkitan rohani.
    Dalam Griya Kreatifitas, warga binaan Rutan Trenggalek berkumpul dengan penuh semangat untuk merayakan Lebaran Ketupat. Mereka membawa kehangatan dan keceriaan, meskipun terbatas oleh jeruji besi, semangat mereka untuk merayakan bersama tak terpadamkan.
    Kepala Rutan Trenggalek, I Kadek Dedy Wirawan Arintama, menyampaikan bahwa Lebaran Ketupat bukan sekadar acara rutin, tetapi juga merupakan bagian dari upaya rehabilitasi sosial. "Kami percaya bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berubah dan memperbaiki diri, dan momen Lebaran Ketupat ini menjadi momentum yang tepat untuk itu," katanya.
    Beliau menambahkan bahwa semangat kebersamaan dan toleransi yang tercipta dalam perayaan ini adalah cerminan dari kerja keras dan komitmen bersama. "Kami berharap bahwa semangat ini akan terus terjaga dan menjadi landasan bagi pembentukan masyarakat yang lebih baik di masa depan," ujarnya.
    ....

ความคิดเห็น •