Diskusi/rembug terbatas ini mohon terus dilanjutkan. Diskusi ke desa adat dan banjar akan pas kene, apang tawang kondisi sejatine. Paparan Pak Agung Wardana fakta jelas ttg kekhawatiran kita bersama. Pak Nyoman Wiratmaja sangat asik, kita butuhkan untuk nyotot nyotot pembicara "manis madu" agar diskusi tidak kiap.
Kalau maju maju masyarkat Bali gak boleh takut! bikin transportasi takut kehilangan kerja. Lihat Singapore! Kecil tapi kalau semua punya uang produksi barang juga tinggi. lalu akhirnya siapapun bisa dapat kerja. Inilah economi berputar. Apakah pejabat Bali tahu tantang principle of Economi?. Kalau tahu pemerintah daerah akan tak pernah takut tentang dana. dana akan datang kalau semua masyarakat bisa dan dapat pekerjaan. hanya pejabat Bali belum bisa kerja. dan tidak faham tentang principle economy. Dari dulu terus bilang takut dan bilang gak punya dana dana. Lihat Taiwan mereka gak punya kekayaan alam? dari mana uang? dari perputaran uang yang beredar di masyarkat. kalau masayarkat tidak punya uang, economy mati, makanya tak pernah beruba. masih saja, seperti dulu purba jalannya. dan lingkuangan yang tak tertata. Inilah penyebabkan pariwisata tak berqualitas. korupt baru ada uang
Hanya di kertas, banyak masyarkat tidak punya uang, punya motor hanya dari pinjam uang, atau di kridit beberapa . kalau Indonesia maju yang pemerintahnya bekerja beli sepda motor satu bulan gaji sudah cukup. Inilah kalau pemerintah kerja. Di Bali masyarkat tak terurus, hanya di urus uangnya
Kalau sudah tahu UU yang bermasalah pemerintah pusat atau Gubernur harus berkomunikasi dengan masyarkat di bawah. tapi harus memberikan perjanjian perubahan yang kongrit di daerah adat itu. dan menguntungkan mereka. generasi pasti mau berubah. karena masalah pemerintah gak ada yang perhatikan
Negara lain ke baLi bilang 40 th kebelakang lingkuangan tidak tertata dan waktu habis di jalannya karena jalan masih kurang dari jalan kesawah di negara maju
Jalan sawah , jalan... , tanah di blok blok sama masyarkat dengan masyarkat, INIlah pemerintah tak kerja. tak punya UU. kalau di negara maju semua di urus agar semua punya jalan tanahnya, sawahnya dan lain lain agar bisa pereconomian lancar.
Kalu bali mau bertahan pariwitannya compatible infrastructure lihat kenegara maju, Di bali infrastructure ambruk, kartu masuk tool korupt. masak sudah punya kartu harus beli kartu lagi dan lagi? menguntungan siapa? dan menghambat lagi? kenapa tidak di isi ulang saja? dan di stop isi ulang bagi yang sudah punya kartu.Tidak dapat uang lebih? kebiasaan buruk. Masuk tol hanya berapa km? kok begitu mahalnya?. di negara maju kalau maju tol gratis dalam 20 km. pembayaran tol sangat murah. bikin tol bukan untuk bisnis melainkan untuk melanjar lalu lintas dan memperlancar economy Saya sudah punya mobil 9 th setiap hari naik tol tapi hanya habiskan untuk bayar tol mungkin belum sampai 100$. mungkin hanya 1juta dalam 9 th. Di Bali apa apa menyusahkan. siapa yang masuk keluar di Bandara kebanyak masrakat yang berpengasilan dari touris yang antas r jumput! berapa mereka dapat? belum lagi waktu di jalan 2-3 jam. hanya mengatar tamu. Inilah kebanyaknya pejabat Bali gak pernah tinggal di luar dan tidak memikirkan bagaimana masyarkat hidup
Penguasa Bali terlalu banyak wacana, tapi prakteknya beda. Alamya kaya, budayanya menarik dan unik. Manusianya yang nggak siap. tuh turis berperilaku seenaknya nggak bisa ngatur. Kurang apa? Kurang intergritas, satunya kata dan tindakan, dan nggak ada visi yang jelas untuk semua pemangku, stake holder. Kalau diatur dengan baik, masyarakat udah sejahtera, cuman 4-5 jt penduduk loh.
Coba pemerintah berubah masyarkat akan berubah. karena mereka sekarang tidak punya uang. karena tidak ada lapangan kerja. pemerintah gak tahu memperkerjakan mereka. lihat di Taiwan di mana mana menjadi uang, karena pemerintah tahu semua perlu uang untuk hidup. kalau di Bali kalau mereka bersama mereka akan dapat makanan, kalau ada masyarkat gak kerja di kasi kerjaan sama pemerintah. tergantung pendidikan mereka. kalau SMP yang Nyapu atau membersihkan lingkungan tergantung profisi masyarkatnya. disediakan dan di berikan pedidikan. di SD agar semua dapat kerja satu guru satu murid lagi. semua anak anak yang masuk di SD di sini yang orang tuanya dari negara lain masuk gratis. seperti misalnya: kalau Ibunya dari Indonesia punya anak masuk SD lalu anaknya bisa mengambil pelajaran bahasa Indonesia , makanya satu guru satu anak. tapi merntri pendidikan bayar gurunya sama dengan standard gaji SD yang kerja perjaman. banyaknya pemerintah create job dan berbagain intensi. di kepolisian dari intensi paling bawah, berapa tranlastor setiap tahun di didik lalu di uji agar menjadi translator pada saat ada kasus di kepolisian yang masyarkatnya dari negara asing. Biara sudah ada yang berbahasa yang sama didalam kepolisian akan masih harus ada translator. inilha untuk memberikan lanpangan kerja bagi masyarkat yang tinggal di negaranya. karena mereka memiliki principles semua kerja devisa beredar besar dan daerah menjadi maju.
Tidak ada yang gurus, makanya jalan danlingkungan di masyakat adat tidak di urus. Tahu agak, kalau di Taiwan? Pura di gunung saja di rapikan dan perbaiki oleh pemerintah. orang yang punya pura saja gak tahu besoknya kesana jalan sudah bagus. jalan panjang lagi. di mana ada di Indonesia dan di Bali seperti ini. Pemerntah yang kerja mereka akan pergi kemana mana di dearahnya dan lihat apakah daerahnya perlu di perbaiki, inilah Namanya ada pemerntah.
Kalau gak mau bikin jalan lanyang bikin jalan di bawah. jangan hanya pakai alasan masyarkat gak setuju bikin jalan lanyang! ini hanya alasan. begitu besarnya dana masuk kemana itu? kok masyarkat tidak bisa access?
Bali sudah hancur ....siapa yg ririh untuk memperbaiki.,masyarakatnya kebanyakan miskin.,tanah pertanian semakin sedikit..,jangan dg banyaknya pembangunan dan banyaknya pendatang dibilang Bali maju...
Diskusi/rembug terbatas ini mohon terus dilanjutkan. Diskusi ke desa adat dan banjar akan pas kene, apang tawang kondisi sejatine. Paparan Pak Agung Wardana fakta jelas ttg kekhawatiran kita bersama. Pak Nyoman Wiratmaja sangat asik, kita butuhkan untuk nyotot nyotot pembicara "manis madu" agar diskusi tidak kiap.
Ini Chanel bagus , koq sepi penonton ?
Statistik kesejahteraan warga bali ,,klo ada. akan sangat baik , untuk menyimpulkan sesuatu.
Dulu ada pabrik benang kain yg namanya patal tohpati sekarang jadi apa ya.
Kalau maju maju masyarkat Bali gak boleh takut! bikin transportasi takut kehilangan kerja. Lihat Singapore! Kecil tapi kalau semua punya uang produksi barang juga tinggi. lalu akhirnya siapapun bisa dapat kerja. Inilah economi berputar.
Apakah pejabat Bali tahu tantang principle of Economi?. Kalau tahu pemerintah daerah akan tak pernah takut tentang dana.
dana akan datang kalau semua masyarakat bisa dan dapat pekerjaan.
hanya pejabat Bali belum bisa kerja. dan tidak faham tentang principle economy.
Dari dulu terus bilang takut dan bilang gak punya dana dana. Lihat Taiwan mereka gak punya kekayaan alam? dari mana uang? dari perputaran uang yang beredar di masyarkat. kalau masayarkat tidak punya uang, economy mati, makanya tak pernah beruba. masih saja, seperti dulu purba jalannya. dan lingkuangan yang tak tertata.
Inilah penyebabkan pariwisata tak berqualitas. korupt baru ada uang
Hanya di kertas, banyak masyarkat tidak punya uang, punya motor hanya dari pinjam uang, atau di kridit beberapa . kalau Indonesia maju yang pemerintahnya bekerja beli sepda motor satu bulan gaji sudah cukup. Inilah kalau pemerintah kerja.
Di Bali masyarkat tak terurus, hanya di urus uangnya
Kalau sudah tahu UU yang bermasalah pemerintah pusat atau Gubernur harus berkomunikasi dengan masyarkat di bawah. tapi harus memberikan perjanjian perubahan yang kongrit di daerah adat itu. dan menguntungkan mereka. generasi pasti mau berubah. karena masalah pemerintah gak ada yang perhatikan
Negara lain ke baLi bilang 40 th kebelakang lingkuangan tidak tertata dan waktu habis di jalannya karena jalan masih kurang dari jalan kesawah di negara maju
UU tidak tegas, kalau di Taiwan sampai lewat waktu tinggal sudah langsung harus pulang dan selanjutnya berapa thu gak bisa masuk
Jalan sawah , jalan... , tanah di blok blok sama masyarkat dengan masyarkat, INIlah pemerintah tak kerja. tak punya UU. kalau di negara maju semua di urus agar semua punya jalan tanahnya, sawahnya dan lain lain agar bisa pereconomian lancar.
Kalu bali mau bertahan pariwitannya compatible infrastructure lihat kenegara maju, Di bali infrastructure ambruk, kartu masuk tool korupt. masak sudah punya kartu harus beli kartu lagi dan lagi? menguntungan siapa? dan menghambat lagi?
kenapa tidak di isi ulang saja? dan di stop isi ulang bagi yang sudah punya kartu.Tidak dapat uang lebih? kebiasaan buruk. Masuk tol hanya berapa km? kok begitu mahalnya?. di negara maju kalau maju tol gratis dalam 20 km. pembayaran tol sangat murah. bikin tol bukan untuk bisnis melainkan untuk melanjar lalu lintas dan memperlancar economy
Saya sudah punya mobil 9 th setiap hari naik tol tapi hanya habiskan untuk bayar tol mungkin belum sampai 100$. mungkin hanya 1juta dalam 9 th. Di Bali apa apa menyusahkan. siapa yang masuk keluar di Bandara kebanyak masrakat yang berpengasilan dari touris yang antas r jumput! berapa mereka dapat? belum lagi waktu di jalan 2-3 jam. hanya mengatar tamu.
Inilah kebanyaknya pejabat Bali gak pernah tinggal di luar dan tidak memikirkan bagaimana masyarkat hidup
Penguasa Bali terlalu banyak wacana, tapi prakteknya beda. Alamya kaya, budayanya menarik dan unik. Manusianya yang nggak siap. tuh turis berperilaku seenaknya nggak bisa ngatur. Kurang apa? Kurang intergritas, satunya kata dan tindakan, dan nggak ada visi yang jelas untuk semua pemangku, stake holder. Kalau diatur dengan baik, masyarakat udah sejahtera, cuman 4-5 jt penduduk loh.
Coba pemerintah berubah masyarkat akan berubah. karena mereka sekarang tidak punya uang. karena tidak ada lapangan kerja. pemerintah gak tahu memperkerjakan mereka.
lihat di Taiwan di mana mana menjadi uang, karena pemerintah tahu semua perlu uang untuk hidup.
kalau di Bali kalau mereka bersama mereka akan dapat makanan, kalau ada masyarkat gak kerja di kasi kerjaan sama pemerintah. tergantung pendidikan mereka. kalau SMP yang Nyapu atau membersihkan lingkungan tergantung profisi masyarkatnya. disediakan dan di berikan pedidikan. di SD agar semua dapat kerja satu guru satu murid lagi.
semua anak anak yang masuk di SD di sini yang orang tuanya dari negara lain masuk gratis.
seperti misalnya: kalau Ibunya dari Indonesia punya anak masuk SD lalu anaknya bisa mengambil pelajaran bahasa Indonesia , makanya satu guru satu anak. tapi merntri pendidikan bayar gurunya sama dengan standard gaji SD yang kerja perjaman. banyaknya pemerintah create job dan berbagain intensi.
di kepolisian dari intensi paling bawah, berapa tranlastor setiap tahun di didik lalu di uji agar menjadi translator pada saat ada kasus di kepolisian yang masyarkatnya dari negara asing. Biara sudah ada yang berbahasa yang sama didalam kepolisian akan masih harus ada translator.
inilha untuk memberikan lanpangan kerja bagi masyarkat yang tinggal di negaranya. karena mereka memiliki principles semua kerja devisa beredar besar dan daerah menjadi maju.
Tidak ada yang gurus, makanya jalan danlingkungan di masyakat adat tidak di urus.
Tahu agak, kalau di Taiwan? Pura di gunung saja di rapikan dan perbaiki oleh pemerintah.
orang yang punya pura saja gak tahu besoknya kesana jalan sudah bagus. jalan panjang lagi. di mana ada di Indonesia dan di Bali seperti ini.
Pemerntah yang kerja mereka akan pergi kemana mana di dearahnya dan lihat apakah daerahnya perlu di perbaiki, inilah Namanya ada pemerntah.
Sumbang tempat sampah dan insenerator di pura baru solusi . Kalau masih teori ya....
Kalau gak mau bikin jalan lanyang bikin jalan di bawah. jangan hanya pakai alasan masyarkat gak setuju bikin jalan lanyang! ini hanya alasan. begitu besarnya dana masuk kemana itu? kok masyarkat tidak bisa access?
Bali sudah hancur ....siapa yg ririh untuk memperbaiki.,masyarakatnya kebanyakan miskin.,tanah pertanian semakin sedikit..,jangan dg banyaknya pembangunan dan banyaknya pendatang dibilang Bali maju...