selama saya menjalankan pabrik sendiri, 1. kompetensi 2. hardskill 3. komunikasi 4. konsistensi 5. negosiasi setting "plan pabrik saya saja" dan saya amati karyawan kebanyakan negosiasi misal dibidang operasional, biasanya kebanyakan nego kerjaan yang ngerjakan temannya saja. misal ada 100 orang pekerja yang kerja 40 yang 60 mijeti. akhirnya Restruktur. yang pinter ngomong saya taruh di marketing. Alhamdulillah Jalan. Komunikasi penting jika saat "ditanya". Banyaklah bekerja agar produktifitas tinggi target tecapai jangan terlalu banyak bicara.
IPK Tinggi kan karena rajin masuk dan ngumpulin tugas kelompok dan ikut ujian semester. Kalo IPK sedang faktor nya banyak, ada yang telat masuk (Macet, ban boc0r, tetek bengek lainnya), telat ngumpulin tugas, sakit, kerja. Ini dikawasan reguler, kalo malam beda cerita, paham sampai disini. Yang lulus IPK standar 3.0 sudah aman, jika IPK 2 ada pertimbangan, disini harus dibantu mereka apapun alasannya, karena mereka berhak masuk pekerjaan yang layak juga Insyaalloh, karena skill dan bakatnya, kecerdasan, dan ilmu nya mungkin lebih baik Insyaalloh, disini ujian hidup manusia yang aktif sebenarnya dan sungguh-sungguh insyaallah, tapi harus menghadapi ujian kesabaran, tapi insyaallah ada solusinya aamiin. Wallahu alam bishawab.
Kalo ipk tidak terlalu tinggi lah.palingan ya 3.3 atau 3.4 lah. dia tidak pernah aktif organisasi selama kuliah. Tapi dari semester satu sampai dia lulus, dia bekerja sesuai jurusannya. Gaji palingan UMR atau UMK lah. Setelah lulus kuliah, gaji-nya lebih besar dari selama dia masih kuliah. Berarti aktif organisasi gak menjamin dong. Dari sepuluh faktor yang anda jelaskan itu tidak semuanya penting, karena praktiknya lain. Faktor yang membuat sukses dalam dunia kerja saat ini adalah relasi orang dalam dan pengalaman kerja. Bukanlah IPK dan Aktif organisasi. Itu senior saya yang sudah lulus yang sekarang kerja IT di Malaysia yang gajinya lebih tinggi daripada di tanah sendiri. Senior saya dari semester satu sudah bekerja. Dialah yang menyarankan saya sejak saya baru mulai masuk kuliah, lebih baik cari kerja yang sesuai jurusan sebelum terlambat. Maka dari itu, rata-rata mahasiswa di kampus saya kebanyakan kuliah sambil kerja. Karena mereka tahu dunia kerja sangat lah keras.
Kak mau nanya boleh? Saya kan mahasiswa kupu-kupu, nh tidak diperbolehkan mengikuti organisasi sama keluarga, kira-kira gimn ya kak.yg saya dengar pengalaman organisasi atau magang sangt ngaruh untuk kedepannya? Misalny sy punya online shop sendiri apa masih bisa ngauh buat kedepan?
@@onyour_ken3435 ipk berpengaruh buat seleksi masuk kerja,makanya usahain ipk gede, lalu waktu kuliah coba ikut minimal 1 organisasi yang bagus, bukan organisasi yang sedikit manfaatnya banyak mudorotnya , bukan gang yang berkedok organisasi, terus usahain pernah jadi volenteer di acara gede kalau bisa acara internasional, usahain pernah magang , dan yang terakhir kalau bisa usahain pernah ikut lomba. orang2 yang bilang IPK ga ngaruh cuman orang2 yang ga bisa dapet ipk gede jadi mencaari pembenaran.
@@zagzegzagzeg4113 Setidaknya ada pengalaman kerja, magang dan sertifikasi. Klo mau cari pengalaman organisasi aku sarankan jangan, itu klo ku perhatikan cuma untuk gaya-gayaan aja. Aku juga sempat aktif organisasi.setelah menyadari ada yang gak beres dari organisasi, aku pilih keluar dan curi pengalaman kerja, magang dan serttifikasi sebanyak-banyaknya sebelum menempuh sidang skripsi.
Ada ngak sih disini yang ngerasa ip itu ngak menjamin even penguasaan teori karna cukup banyak dosen yang kasih nila itu random. Karna jelas saya punya teman bahkan teori nya saja di tidak tahu tapi bisa dapat nilai A..ada yang berfikir sama?
Bnyk mahasiswa yg cuma ngejar nilai doang bukan ilmunya, alhasil mereka cma dpt nilai semata bkn dgn penguasaan teorinya dan mereka gak sadar suatu saat nanti nilai itu akan di pertanggung jawabkan mampukah mereka menerapkan ilmunya atau gak
Pak justru perusahaan sekarang nyarinya mahasiswa yang kupu² dan tekun gak banyak ikut organisasi kampus , soalnya perusahaan mengerti mahasiswa yang ikut organisasi kampus pasti banyak bacot dan ngeyel. Mahasiswa kupu2 itu orangnya adem pak gak banyak polah gak bakal bikin rusuh di perusahaan.
Sebenarnya ungkapan 'IPK tinggi itu gak penting' itu cuman teoritis anjir. Nyatanya ya, banyak perusahaan mencantumkan minimal IPK sekian Kalo gak memenuhi kriteria IPK ya berkas gak akan di proses, meskipun yang bersangkutan punya banyak pengalaman organisasi dll
itu betul Pak .....saya pernah punya pengalaman kerja teknisi tp ternyata tuntutannya adalah Softkill sih sgt dominan sekali utk kita bisa upgrade leadership...🙏
Intinya yg nilai rata2 ke bawah itu banyak jumlahnya, jd jgn putus asa masih ada kesempatan koq, tp sy yakin bgt berakit rakit ke hulu berenang kemudian
Untung gue sudah curi pengalaman kerja dari semester satu. Karena setiap lowongan kerja punya syarat batasan umur maksimal untuk melamar, klo aku nunggu lulus skripsi dulu bakal susah cari kerja.
Klo di kotaku. Lebih diutamakan yang punya pengalaman kerja dan punya orang dalam. Maka dari itu, aku dari semester sudah mulai curi pengalaman kerja. Gak peduli jika pekerjaanku tidak sesuai sama jurusan kuliah yang aku ambil karena loker apapun punya batasan umur maksimal, klo gue nunggu lulus skripsi bakal susah nyari kerjaan. Jika ada waktu luang, aku ikut sertifikasi.
@@intansf1107 sempat ikut UKM dan Organidasi dari semester satu. Sebulan kemudian saya keluar karena selalu bayar iuran setiap pertemuan. Maka dari itu saya lebih milih curi pengalaman kerja dan pengalaman magang dari semester satu sampai waktunya mulai sidang skripsi. Plus ikut pelatihan dan sertifikasi jika ada waktu luang.
@@nyomanmusic5062anda harus menghargai diri anda sendiri sebelum ingin dihargai orang lain, maka dari itu hargai diri anda dengan belajar lebih giat maka IP yg tinggi bisa anda capai tanpa merasa ter diskriminasi karena ulah anda sendiri
Apakah manusia ditakdirkan sekolah12 tahun plus kulaih, 5 tahun dan endingnya menjadi buruh pabrik, memperkaya CEO, dan dipermainkan oleh HRD? Serius nanya?. Inilah belief system kita sebagai rakyat kecil...
Betul itu. Tapi dari semester satu aku sudah mulai kerja, gak sempat mau aktif organisasi. Tapi negatifnya, gak ada waktu luang. Tapi positifnya, melaitih manajemen waktu. Gajiku aja selama kerja diatas UMR, gak jauh beda sama gaji fresh graduate.
1. Positive thinking, why? biasanya orang yang susah komunikasi terlalu over thinking, ngomong musti gimana ya, kesinggung ga ya, bla bla bla.. 2. Perbanyak pergaulan, mulai aktif ikutin seminar, hang out bareng temen2,bertukar pikiran dan share pengalaman 3. banyak baca, entah itu koran atau buku tentang pengembangan diri, semakin banyak baca kosa kata banyak kebentuk 4. kurangin hal yang berbau gaming atau nonton film (drakor,porn, anime dll), why? pikiran bisa jadi lebih banyak menghayal di bandingkan fokus apa yang di bicarakan(gak nyambung) dan gaming cuman bikin lau negatif thinking why? disinilah bad word dan emosional kebentuk, sehingga apa2 gampang ke sulut emosi. kosa kata ya belepotan.
@rival putra aku juga gamer. Tapi gak semuanya itu benar. Saya pun juga tidak percaya sepuluh faktor diatas. Begini, aku dari semester satu kuliah, aku sudah mulai kerja. Sempat aktif organisasi, tapi berhenti. Gajiku selama Kuliah sambil kerja, gak jauh beda sama gaji fresh graduate bahkan gajiku diatas gaji PNS. Faktor yang menyebabkan sukses di dunia kerja adalah orang dalam dan pengalaman kerja, bukanlah IPK dan aktif organisasi. Aku juga gamer tapi aku profesional, aku tahu kapan waktunya gaming kapan waktunya kerja. Kerja ya kerja, main ya main. Jangan saat kerja, kau main game.
@@muhammadyaasin4774 gak semua org bisa seperti anda masing2 pnya skill yg berbeda beda. Klo pun harus punya org dalam apa gunanya kuliah capek2 4 thn kan lulus SMA aja udh bisa masuk perusahaan selama ada org dalam. Klo yg pnya org dalam mah enjoy2 aja, masuk perusahaan tnpa usaha beda bngt sama yg berjuang dari awal tuk bisa masuk perusahaan dgn usaha sendiri melewati berbagai tes
Ipk saya kecil, tapi saya fokus di 1 matkul dan terus saya dalami alhasil saya malah di ajak kerja dengan dosen saya sendiri karna saya punya beberapa karya apakah orang yang ipk gede di ajak ? Ga ada.. Di kampus saya banyak kok yg ipk nya gede tapi dia ga mampu bersaing.. tau dah tuh orang ngapain juga mendalami semua matkul di kira superman kali ya? Dosen nya aja rata rata mampu 1-3 matkul.. waktu yang harus nya di pakai buat explorasi malah di pakai buat mempelajari semua pelajaran yang ga di minati, yang ada malah buang buang waktu menurut saya..
Bagi aku IPK gak penting apalagi aku aktif organisasi. Aku dari semester satu aja, sudah mulai kerja. Gak sempat aktif organisasi. Negatifnya, gak ada free time. Positifnya, melatih manajemen waktu antara tugas kuliah dan kerja. Gajiku selama kerja diatas UMK, gak jauh beda ama fresh graduate, bahkan gajiku diatas gaji PNS. Faktor pertama yang sukses dalam dunia kerja adalah orang dalam dan pengalaman kerja
sudah saatnya jurusan hukum masuk di tingkat SMK... indonesia butuh anak muda yang idealis buat penegak hukum... pilar hukum ada di lingkungan tingkat smk akan membawa indonesia menjadi negara hukum yg bermartabat.... masyarakat indo sudah cukup menderita dg dosa kebodohan ilmu hukum.. jaman penjajahan dulu, kita ditindas karena kita gak tau/bodoh ttg hukum. jaman sekarang kita juga ditindas oleh para koruptor karena kita bodoh tentang hukum. kita sudah menyebarkan vitamin "melek membaca" sekarang sudah saatnya menyebarkan vitamin "melek ilmu hukum"... ayook budayakan melek ilmu hukum..
halo pak situ lulusan universitas apa dan ipk situ berapa 3,00 atau 4,00 situ kuliah dmana masuk tahun berapa dan lulus tahun berapa beruntung nggak kuliah di budiluhur jakarta
diutamakan oleh industri/perusahaan pencari tenaga kerja? hmmm mungkin iya, tapi tidak selalu dan tidak semua perusahaan begitu .... yg penting harus ada faktor penting yg membuat HRD tertarik utk memanggil wawancara
@@WikanSakarintoOfficial Anda BENAR, Pak. Dulu Faktor Penting yg membuat HRD tertarik utk memanggil saya diwawancara adalah Lamaran Kerja dng Bentuk Menarik & Terkesan Profesional !!! He he he ... 😁
Gue kuliah bareng sama kakak gue, kita ada di semester yang sama hanya saja beda kelas. Dia orangnya santai, bahkan jarang masuk kelas. Pas Uas gue ngerasa lancar ngejawabnya, tapi pas liat hasilnya. Cih- gue merasa jadi orang paling bodoh saat itu juga. Dan setelah lihat hasil ipk, what the... ipk kakak gue lebih tinggi dari gue, gue gak percaya. Tapi ya emang itu yang terjadi. Dia dengan bangganya nunjukin ke gue dan keluarga. Kedua orang tua udh pasti ngerasa senang. Dan ketika mereka nanya ipk gue, gue jawab seadanya dan mereka langsung kecewa berat, mereka banding-bandingin gue sama kakak gue, ada satu kalimat yang buat gue asli sakit hati. Padahal disaat itu gue justru butuh support bukan malah bikin mental gue jadi tambah down. Gue tau gue udh buat mereka kecewa, tapi kan gue juga udh belajar keras. Setidaknya mereka hargain kek hasil kerja keras gue. Gue tipe orang yang selalu memendam segala sesuatu, gue bukan tipe yang terbuka sama orang. Jadi masalah ini cuma gue yang tahu. Yang sekarang ingin gue lakukan hanyalah. Enyah.dari.dunia.ini.
Masukan buat lo baca buku "sebuah seni untuk bersikap bodo amat", ortu itu emang kolot dan kalo gue bilangnya "pemikiran kuno" satu sukses di suatu bidang yg lain harus ngikutin. Inget kediri lo, ketika lo dilahirin lo itu udah ngentuk "timeline lo sendiri" bukan ortu atau org lain yg akan buat lo sukses, semua tergantung diri lo sendiri Fact dari temen sendiri, ortu nya punya perusahaan gede di bidang perikanan, dan seketika sang ayah meninggal dan dia di haruskan mengelola, ilmunya tinggi(S2) tapi orangnya sombong karena rejeki ortunya, ga punya sobat deket, dan staffnya banyak ga suka, walhasil 2 tahun berjalan bangkrut, apa yang salah? Padahal doi nuntut ilmu tentang perikanan. Masalahnya simple, itu karena masalah relasi, doi ga bisa menjaga dan mencari itu. Jiwa positive thinking itu mampu mengalahkan segala hal, mau punya ilmu segudang tanpa adab yg tepat ya kayak ember penampungan yang bocor. Jadi jiwa lo itu selalu positive, lo di hina bodo amat, lo dibanding2in bodoo amat, lo di kucilkan bodooo amaaatttt, jangan masukin kehati karena itu membuat lo terpuruk, jalani dan hadapi tantangan yg ada. Semua sudah ada jalannya masing masing Kalo lo suka atau tau naruto, liat posisi dia waktu masih kecil, ga ada ortu hanya dijauhin orang orang dan di hujat satu penduduk desa, dan doi welcome masih senyum ga ada dendam bahkan sasuke yang udah mencampakannya masih di kejar buat jadi temen. Itu salah satu kekuatan positive. Dan itu "jalan ninjanya". So buat lo saat ini, apa yang akan lo jadi kan "karena ini jalan ninja ku" Stay alive and keep strong, negative thinking just make u worst.
@Who Am I mungkin anda dari golongan kelas atas. Saya dari golongan kelas bawah tidak seperti itu. Saya dari semester satu kuliah, sudah mulai kerja. Saya juga aktif organisasi, tapi berhenti. Gajiku selama kuliah sambil kerja, gak jauh beda sama gaji fresh graduate bahkan diatas gaji PNS. Jadi faktor utama sukses dalam kerja adalah relasi orang dalam dan pengalaman kerja. Bukan IPK dan aktif organisasi. Sepintar apapun mahasiswa dalam hal akademis tapi tidak memiliki relasi atau kenalan, akan susah mencari pekerjaan. Persaingan dunia kerja semakin ketat. Tapi, ada beberapa pekerjaaan di masa depan bakal tergantikan dengan robot. Siap-siap lah
@Meng Mokacino satu tipe kita bro. Kuliah sambil kerja, kan? Btw, dari semester satu, aku sudah mulai kerja. Memang berat, tapi untuk melatih mengatur waktu. Tapi resikonya kita gak punya waktu luang. Aku memang aktif juga organisasi, sebulan kemudian berhenti.
@Dimas Cahya Ramadhan gua suka gaya lo, Satu tipe kita. Aku juga kuliah sambil kerja. Gajiku diatas UMR, gak jauh beda sama fresh graduate. Dari semester satu saja, aku sudah mulai kerja.
Setelah lulus kuliah dari D3 lebih baik lanjut studi ke D4 atau S1, karena kebanyakan lowongan spesifik jarang untuk D4 dan kebanyakan lebih untuk S1, padahal secara KKNI tertulis D4/S1 setara, tapi kondisi di lapangan tidak seperti itu bahkan beberapa perusahaan menganggap D4 sama seperti D3, selain itu juga yang lebih parah masih ada beberapa perusahaan yang mengutamakan kampus negeri yang terkemuka (akreditasi A) daripada kampus swasta (akreditasi B ke bawah), mungkin bisa kasih pendapat dan penjelasannya? terimakasih.
Kalo pertanyaan yang mengutamakan kampus negeri terkemuka, yaaa jelas dongg. Gak bisa dibantah lagi. Soalnya masuk kampus negeri akreditasi A bakal lebih susah ketimbang masuk swasta. Gak cuma masuknya aja yang susah, tapi bertahan di dalamnya juga susah 😊 Makanya perusahaan lebih suka yang lulusan kampus negeri terkemuka, karena rata² emang lebih bagus ketimbang swasta akreditasi B kebawah
@@mochammadmadhoni1530 apa mungkin bisa dianalogikan seperti kita membeli sebuah produk, akan lebih memilih produk yang terkenal dan terpercaya track record nya.
@@adamcahyo8246 justru modalnya udah bagus bro,seles,pasti tau gimana caranya berbicara agar produknya biar di lirik orang. BTW maaf sok ngatur, saya masih mahasiswa,maaf ya pak hehehe
Hampir semua lulusan sarjana, setelah wisuda pada cari kerja. Klo mau buka bisnis kan harus punya modal dulu. Alhamdulillah, aku sudah curi pengalaman kerja dari semester satu kuliah. Klo nunggu lulus sidang skripsi dulu, bakal susah cari kerja. Karena hampir di semua lowongan mencantumkan batasan umur maksimal, maka dari itu mending curi pengalaman kerja dan banyakin ikut sertifikasi kompetensi.
Masa sih itu "umumnya" kali bukan "hanya".. Emang masnya kenal semua orang di dunia yang dapet ipk tinggi cuma jadi kuli? Fyi banyak juga ko yg ipk rendah pengangguran 😊
Kita sepaham bro. Tapi gak begitu juga. Zaman sekarang, faktor yang menyebabkan sukses adalah orang dalam dan pengalaman kerja. Aku dari semester satu aja, sudah mulai kerja. Sempat aktif organisasi, tapi berhenti. Negatifnya, gak ada free time. Positifnya, melatih manajemen waktu antara kuliah dan kerja. Gajiku selama kerja gak jauh beda ama fresh graduate, bahkan gajiku diatas gaji PNS. Jadi kesimpulannya faktor yang menyebabkan sukses dalam dunia kerja adalah Relasi Orang dalam dan pengalaman kerja. Bukanlah IPK dan Aktif organisasi. Sepintar atau secerdas apapun seorang mahasiswa dari segi akademik maupun non-akademik tapi tidak punya relasi atau kenalan, akan susah mencari pekerjaan yang layak.
![อยู่ได้แล้ว - LIPTA feat. Mirrr [OFFICIAL MV]](http://i.ytimg.com/vi/-9-hpntNym4/mqdefault.jpg)
selama saya menjalankan pabrik sendiri,
1. kompetensi
2. hardskill
3. komunikasi
4. konsistensi
5. negosiasi
setting "plan pabrik saya saja"
dan saya amati karyawan kebanyakan negosiasi misal dibidang operasional, biasanya kebanyakan nego kerjaan yang ngerjakan temannya saja. misal ada 100 orang pekerja yang kerja 40 yang 60 mijeti. akhirnya Restruktur. yang pinter ngomong saya taruh di marketing. Alhamdulillah Jalan.
Komunikasi penting jika saat "ditanya". Banyaklah bekerja agar produktifitas tinggi target tecapai jangan terlalu banyak bicara.
Talk less do more lah istilahnya
Ngimpi
IPK Tinggi kan karena rajin masuk dan ngumpulin tugas kelompok dan ikut ujian semester. Kalo IPK sedang faktor nya banyak, ada yang telat masuk (Macet, ban boc0r, tetek bengek lainnya), telat ngumpulin tugas, sakit, kerja. Ini dikawasan reguler, kalo malam beda cerita, paham sampai disini. Yang lulus IPK standar 3.0 sudah aman, jika IPK 2 ada pertimbangan, disini harus dibantu mereka apapun alasannya, karena mereka berhak masuk pekerjaan yang layak juga Insyaalloh, karena skill dan bakatnya, kecerdasan, dan ilmu nya mungkin lebih baik Insyaalloh, disini ujian hidup manusia yang aktif sebenarnya dan sungguh-sungguh insyaallah, tapi harus menghadapi ujian kesabaran, tapi insyaallah ada solusinya aamiin. Wallahu alam bishawab.
Super sekali pak dosen...kami jadi lebih tahu apa yg dibutuhkan dunia kerja....
Gini aja simpelnya. Pada dasarnya kita duduk di bangku SMA atau bangku kuliah itu mencari ilmu.
IPK bisa mencerminkan bagaimana seseorang menanggung tanggung jawab. Be responsible
Mksh pak infonya...Sangat tercerahkan
Terima kasih sudah menonton. semoga bermanfaat .... sukses utk masa depan anda. Aamiin
Thank you for knowledge :)
Kalo ipk tidak terlalu tinggi lah.palingan ya 3.3 atau 3.4 lah. dia tidak pernah aktif organisasi selama kuliah. Tapi dari semester satu sampai dia lulus, dia bekerja sesuai jurusannya. Gaji palingan UMR atau UMK lah. Setelah lulus kuliah, gaji-nya lebih besar dari selama dia masih kuliah. Berarti aktif organisasi gak menjamin dong. Dari sepuluh faktor yang anda jelaskan itu tidak semuanya penting, karena praktiknya lain. Faktor yang membuat sukses dalam dunia kerja saat ini adalah relasi orang dalam dan pengalaman kerja. Bukanlah IPK dan Aktif organisasi.
Itu senior saya yang sudah lulus yang sekarang kerja IT di Malaysia yang gajinya lebih tinggi daripada di tanah sendiri. Senior saya dari semester satu sudah bekerja. Dialah yang menyarankan saya sejak saya baru mulai masuk kuliah, lebih baik cari kerja yang sesuai jurusan sebelum terlambat.
Maka dari itu, rata-rata mahasiswa di kampus saya kebanyakan kuliah sambil kerja. Karena mereka tahu dunia kerja sangat lah keras.
Perusahaan sekarang nyarinya yang kupu2 bro soalnya mahasiswa kupu² itu adem gak pemberontak kek mahasiswa organisasi
Kak mau nanya boleh? Saya kan mahasiswa kupu-kupu, nh tidak diperbolehkan mengikuti organisasi sama keluarga, kira-kira gimn ya kak.yg saya dengar pengalaman organisasi atau magang sangt ngaruh untuk kedepannya? Misalny sy punya online shop sendiri apa masih bisa ngauh buat kedepan?
@@onyour_ken3435 ipk berpengaruh buat seleksi masuk kerja,makanya usahain ipk gede, lalu waktu kuliah coba ikut minimal 1 organisasi yang bagus, bukan organisasi yang sedikit manfaatnya banyak mudorotnya , bukan gang yang berkedok organisasi, terus usahain pernah jadi volenteer di acara gede kalau bisa acara internasional, usahain pernah magang , dan yang terakhir kalau bisa usahain pernah ikut lomba. orang2 yang bilang IPK ga ngaruh cuman orang2 yang ga bisa dapet ipk gede jadi mencaari pembenaran.
kalau bisa bahasa inggris dapet poin plus
@@zagzegzagzeg4113 Setidaknya ada pengalaman kerja, magang dan sertifikasi. Klo mau cari pengalaman organisasi aku sarankan jangan, itu klo ku perhatikan cuma untuk gaya-gayaan aja. Aku juga sempat aktif organisasi.setelah menyadari ada yang gak beres dari organisasi, aku pilih keluar dan curi pengalaman kerja, magang dan serttifikasi sebanyak-banyaknya sebelum menempuh sidang skripsi.
👍👍
Ada ngak sih disini yang ngerasa ip itu ngak menjamin even penguasaan teori karna cukup banyak dosen yang kasih nila itu random. Karna jelas saya punya teman bahkan teori nya saja di tidak tahu tapi bisa dapat nilai A..ada yang berfikir sama?
Bnyk mahasiswa yg cuma ngejar nilai doang bukan ilmunya, alhasil mereka cma dpt nilai semata bkn dgn penguasaan teorinya dan mereka gak sadar suatu saat nanti nilai itu akan di pertanggung jawabkan mampukah mereka menerapkan ilmunya atau gak
Bener bgt dan kadang ngasih nilai jga kayak kebalik2, yg aktif dan dicontekin malah lebih kecil dri yg nyontek. Nyesek bgt ke ubun2:(
Thanks om, atas experience nya...
Kalau dibidang kesehatan IPK itu sangat penting,kemarin dari perusahaan biofarma(agak lupa namanya)dan tertera kriteria penerimaannya ada IPK
Pak justru perusahaan sekarang nyarinya mahasiswa yang kupu² dan tekun gak banyak ikut organisasi kampus , soalnya perusahaan mengerti mahasiswa yang ikut organisasi kampus pasti banyak bacot dan ngeyel. Mahasiswa kupu2 itu orangnya adem pak gak banyak polah gak bakal bikin rusuh di perusahaan.
Devinisi Membela diri sendiri
Gue anak organisasi njir . Tmn² yang kupu² justru cepet kerja njir bagus pula dpet kerjaanya
Sebenarnya ungkapan 'IPK tinggi itu gak penting' itu cuman teoritis anjir.
Nyatanya ya, banyak perusahaan mencantumkan minimal IPK sekian
Kalo gak memenuhi kriteria IPK ya berkas gak akan di proses, meskipun yang bersangkutan punya banyak pengalaman organisasi dll
@@mochammadmadhoni1530 definisi membela diri, udah ipk tinggi tapi susah dapet kerja, sekalinya dapet bilang ipk tinggi itu pengaruh di dunia kerja :v
Tapi IPK tinggi memang mempengaruhi bro gak munafik sih
Mantap pak, patut dijadikan acuan para mahasiswa/i, supaya seimbang antara ipk dgn softskill
Iya, keyword-nya: Seimbang, IPK dan Softskills, itu kunci sukses. tks
@@WikanSakarintoOfficial 🙏🙏🙏🙏
itu betul Pak .....saya pernah punya pengalaman kerja teknisi tp ternyata tuntutannya adalah Softkill sih sgt dominan sekali utk kita bisa upgrade leadership...🙏
Mantul pak
Indonesia terlalu banyak berteori dan sedikit paktek!
Intinya yg nilai rata2 ke bawah itu banyak jumlahnya, jd jgn putus asa masih ada kesempatan koq, tp sy yakin bgt berakit rakit ke hulu berenang kemudian
Untung gue sudah curi pengalaman kerja dari semester satu. Karena setiap lowongan kerja punya syarat batasan umur maksimal untuk melamar, klo aku nunggu lulus skripsi dulu bakal susah cari kerja.
@@ahmadgood3677 sharing dong bang kalo boleh tau pekerjaan apa aja yg pernah dikerjain dari semester 1 itu, dan cara apply pekerjaan nya gimana
Yg dilihat HRD
1. KAMPUS
2. IPK
3. SET SKILL
Klo di kotaku. Lebih diutamakan yang punya pengalaman kerja dan punya orang dalam. Maka dari itu, aku dari semester sudah mulai curi pengalaman kerja. Gak peduli jika pekerjaanku tidak sesuai sama jurusan kuliah yang aku ambil karena loker apapun punya batasan umur maksimal, klo gue nunggu lulus skripsi bakal susah nyari kerjaan. Jika ada waktu luang, aku ikut sertifikasi.
@@ahmadgood3677 ikutan ukm/organisasi juga gak kak?
@@intansf1107 sempat ikut UKM dan Organidasi dari semester satu. Sebulan kemudian saya keluar karena selalu bayar iuran setiap pertemuan. Maka dari itu saya lebih milih curi pengalaman kerja dan pengalaman magang dari semester satu sampai waktunya mulai sidang skripsi. Plus ikut pelatihan dan sertifikasi jika ada waktu luang.
@@ahmadgood3677 mantapp bang itu namanya soft skill dan hard skill
Sepertinya saya harus berbisnis 😂
Tolong, hargai orang yang berjuang keras mengejar ipk tinggi
hargai juga ip kecil
@@nyomanmusic5062anda harus menghargai diri anda sendiri sebelum ingin dihargai orang lain, maka dari itu hargai diri anda dengan belajar lebih giat maka IP yg tinggi bisa anda capai tanpa merasa ter diskriminasi karena ulah anda sendiri
@@nyomanmusic5062kami juga menghargai kalian kok
Informasi yg baik.
Penelitian penting untuk yg lagi kuliah. Singgah yuk jika berkenan. Tks.
Ya Krn system' nya emang harus begitu
Apakah manusia ditakdirkan sekolah12 tahun plus kulaih, 5 tahun dan endingnya menjadi buruh pabrik, memperkaya CEO, dan dipermainkan oleh HRD?
Serius nanya?.
Inilah belief system kita sebagai rakyat kecil...
Opsi kedua kalau banyak duid ya sekolah lagi 5-6 tahun.
Dan jadilah dosen.
😂😂😂
Yg penting orang dalem
Betul itu. Tapi dari semester satu aku sudah mulai kerja, gak sempat mau aktif organisasi. Tapi negatifnya, gak ada waktu luang. Tapi positifnya, melaitih manajemen waktu. Gajiku aja selama kerja diatas UMR, gak jauh beda sama gaji fresh graduate.
@@muhammadyaasin4774 wahh mantap bang
Sya lemah di kmampuan komunikasi, gmna ya cara melatihnya..
1. Positive thinking, why? biasanya orang yang susah komunikasi terlalu over thinking, ngomong musti gimana ya, kesinggung ga ya, bla bla bla..
2. Perbanyak pergaulan, mulai aktif ikutin seminar, hang out bareng temen2,bertukar pikiran dan share pengalaman
3. banyak baca, entah itu koran atau buku tentang pengembangan diri, semakin banyak baca kosa kata banyak kebentuk
4. kurangin hal yang berbau gaming atau nonton film (drakor,porn, anime dll), why? pikiran bisa jadi lebih banyak menghayal di bandingkan fokus apa yang di bicarakan(gak nyambung) dan gaming cuman bikin lau negatif thinking why? disinilah bad word dan emosional kebentuk, sehingga apa2 gampang ke sulut emosi. kosa kata ya belepotan.
@@rivalputra7019 thanks bro atas gagasannya
@@rivalputra7019 Thanks sarannya ^^
@rival putra aku juga gamer. Tapi gak semuanya itu benar. Saya pun juga tidak percaya sepuluh faktor diatas. Begini, aku dari semester satu kuliah, aku sudah mulai kerja. Sempat aktif organisasi, tapi berhenti. Gajiku selama Kuliah sambil kerja, gak jauh beda sama gaji fresh graduate bahkan gajiku diatas gaji PNS. Faktor yang menyebabkan sukses di dunia kerja adalah orang dalam dan pengalaman kerja, bukanlah IPK dan aktif organisasi.
Aku juga gamer tapi aku profesional, aku tahu kapan waktunya gaming kapan waktunya kerja. Kerja ya kerja, main ya main. Jangan saat kerja, kau main game.
@@muhammadyaasin4774 gak semua org bisa seperti anda masing2 pnya skill yg berbeda beda. Klo pun harus punya org dalam apa gunanya kuliah capek2 4 thn kan lulus SMA aja udh bisa masuk perusahaan selama ada org dalam. Klo yg pnya org dalam mah enjoy2 aja, masuk perusahaan tnpa usaha beda bngt sama yg berjuang dari awal tuk bisa masuk perusahaan dgn usaha sendiri melewati berbagai tes
Ipk saya kecil, tapi saya fokus di 1 matkul dan terus saya dalami alhasil saya malah di ajak kerja dengan dosen saya sendiri karna saya punya beberapa karya apakah orang yang ipk gede di ajak ? Ga ada.. Di kampus saya banyak kok yg ipk nya gede tapi dia ga mampu bersaing.. tau dah tuh orang ngapain juga mendalami semua matkul di kira superman kali ya? Dosen nya aja rata rata mampu 1-3 matkul.. waktu yang harus nya di pakai buat explorasi malah di pakai buat mempelajari semua pelajaran yang ga di minati, yang ada malah buang buang waktu menurut saya..
Bagi aku IPK gak penting apalagi aku aktif organisasi. Aku dari semester satu aja, sudah mulai kerja. Gak sempat aktif organisasi. Negatifnya, gak ada free time. Positifnya, melatih manajemen waktu antara tugas kuliah dan kerja. Gajiku selama kerja diatas UMK, gak jauh beda ama fresh graduate, bahkan gajiku diatas gaji PNS. Faktor pertama yang sukses dalam dunia kerja adalah orang dalam dan pengalaman kerja
sudah saatnya jurusan hukum masuk di tingkat SMK... indonesia butuh anak muda yang idealis buat penegak hukum... pilar hukum ada di lingkungan tingkat smk akan membawa indonesia menjadi negara hukum yg bermartabat.... masyarakat indo sudah cukup menderita dg dosa kebodohan ilmu hukum..
jaman penjajahan dulu, kita ditindas karena kita gak tau/bodoh ttg hukum. jaman sekarang kita juga ditindas oleh para koruptor karena kita bodoh tentang hukum. kita sudah menyebarkan vitamin "melek membaca" sekarang sudah saatnya menyebarkan vitamin "melek ilmu hukum"... ayook budayakan melek ilmu hukum..
Super sekali bapak.. Informasi yang penting sekali
Bismillahh gamada19 jalur utul 2🙏
halo pak situ lulusan universitas apa dan ipk situ berapa 3,00 atau 4,00 situ kuliah dmana masuk tahun berapa dan lulus tahun berapa beruntung nggak kuliah di budiluhur jakarta
Kebanyakan gagal di lapangan karna kebanyakan teori walaupun IPK tinggi sebab kurangnya praktek...😁😂🤣🔥
Mau bertanya pak, apakah kampus negeri lebih diutamakan ? Terimakasih.
diutamakan oleh industri/perusahaan pencari tenaga kerja? hmmm mungkin iya, tapi tidak selalu dan tidak semua perusahaan begitu .... yg penting harus ada faktor penting yg membuat HRD tertarik utk memanggil wawancara
Duet pastinya😂
@@WikanSakarintoOfficial Anda BENAR, Pak.
Dulu Faktor Penting yg membuat HRD tertarik utk memanggil saya diwawancara adalah Lamaran Kerja dng Bentuk Menarik & Terkesan Profesional !!!
He he he ... 😁
Btw IPK rata² itu berapa? Apa harus cumlaude?
Yee
Gue kuliah bareng sama kakak gue, kita ada di semester yang sama hanya saja beda kelas. Dia orangnya santai, bahkan jarang masuk kelas. Pas Uas gue ngerasa lancar ngejawabnya, tapi pas liat hasilnya. Cih- gue merasa jadi orang paling bodoh saat itu juga. Dan setelah lihat hasil ipk, what the... ipk kakak gue lebih tinggi dari gue, gue gak percaya. Tapi ya emang itu yang terjadi. Dia dengan bangganya nunjukin ke gue dan keluarga. Kedua orang tua udh pasti ngerasa senang. Dan ketika mereka nanya ipk gue, gue jawab seadanya dan mereka langsung kecewa berat, mereka banding-bandingin gue sama kakak gue, ada satu kalimat yang buat gue asli sakit hati. Padahal disaat itu gue justru butuh support bukan malah bikin mental gue jadi tambah down.
Gue tau gue udh buat mereka kecewa, tapi kan gue juga udh belajar keras. Setidaknya mereka hargain kek hasil kerja keras gue. Gue tipe orang yang selalu memendam segala sesuatu, gue bukan tipe yang terbuka sama orang. Jadi masalah ini cuma gue yang tahu.
Yang sekarang ingin gue lakukan hanyalah.
Enyah.dari.dunia.ini.
Masukan buat lo baca buku "sebuah seni untuk bersikap bodo amat", ortu itu emang kolot dan kalo gue bilangnya "pemikiran kuno" satu sukses di suatu bidang yg lain harus ngikutin.
Inget kediri lo, ketika lo dilahirin lo itu udah ngentuk "timeline lo sendiri" bukan ortu atau org lain yg akan buat lo sukses, semua tergantung diri lo sendiri
Fact dari temen sendiri, ortu nya punya perusahaan gede di bidang perikanan, dan seketika sang ayah meninggal dan dia di haruskan mengelola, ilmunya tinggi(S2) tapi orangnya sombong karena rejeki ortunya, ga punya sobat deket, dan staffnya banyak ga suka, walhasil 2 tahun berjalan bangkrut, apa yang salah? Padahal doi nuntut ilmu tentang perikanan.
Masalahnya simple, itu karena masalah relasi, doi ga bisa menjaga dan mencari itu.
Jiwa positive thinking itu mampu mengalahkan segala hal, mau punya ilmu segudang tanpa adab yg tepat ya kayak ember penampungan yang bocor.
Jadi jiwa lo itu selalu positive, lo di hina bodo amat, lo dibanding2in bodoo amat, lo di kucilkan bodooo amaaatttt, jangan masukin kehati karena itu membuat lo terpuruk, jalani dan hadapi tantangan yg ada. Semua sudah ada jalannya masing masing
Kalo lo suka atau tau naruto, liat posisi dia waktu masih kecil, ga ada ortu hanya dijauhin orang orang dan di hujat satu penduduk desa, dan doi welcome masih senyum ga ada dendam bahkan sasuke yang udah mencampakannya masih di kejar buat jadi temen.
Itu salah satu kekuatan positive.
Dan itu "jalan ninjanya".
So buat lo saat ini, apa yang akan lo jadi kan "karena ini jalan ninja ku"
Stay alive and keep strong, negative thinking just make u worst.
@@rivalputra7019 thanks atas masukannya.
Tetep semangat mbakk 😭😭❤️❤️ mbak nya tidak sendiri kok
Dan kita sama, bahkan skrng saya masih kuliah, dan ada Target yg di berikan oleh orang tua saya.
@Who Am I mungkin anda dari golongan kelas atas. Saya dari golongan kelas bawah tidak seperti itu.
Saya dari semester satu kuliah, sudah mulai kerja. Saya juga aktif organisasi, tapi berhenti. Gajiku selama kuliah sambil kerja, gak jauh beda sama gaji fresh graduate bahkan diatas gaji PNS.
Jadi faktor utama sukses dalam kerja adalah relasi orang dalam dan pengalaman kerja. Bukan IPK dan aktif organisasi. Sepintar apapun mahasiswa dalam hal akademis tapi tidak memiliki relasi atau kenalan, akan susah mencari pekerjaan. Persaingan dunia kerja semakin ketat. Tapi, ada beberapa pekerjaaan di masa depan bakal tergantikan dengan robot. Siap-siap lah
Klo.misal kulitaj sambil kerja?.
Terimakasih pak, sangatt bermanfaat
Terima kasih sudah menonton. semoga bermanfaat sampai selamanya ....
Saya mau kerja jadi Banking Officer masa IPK mahasiswa kupu2 kan aneh
Kalo dia kuliah sambil sibuk part time sehingga gak ada waktu buat ikut organisasi gimana?
Yang penting absen jalan,rajin ngerjain tugas,deket ama dosen,bebas finansial
Bagus kalo sambil part time. Kan bisa dapet pengalaman dan terjun langsung di dunia kerja.
Ya ga gimana-gimana
@Meng Mokacino satu tipe kita bro. Kuliah sambil kerja, kan? Btw, dari semester satu, aku sudah mulai kerja. Memang berat, tapi untuk melatih mengatur waktu. Tapi resikonya kita gak punya waktu luang. Aku memang aktif juga organisasi, sebulan kemudian berhenti.
@Dimas Cahya Ramadhan gua suka gaya lo, Satu tipe kita. Aku juga kuliah sambil kerja. Gajiku diatas UMR, gak jauh beda sama fresh graduate. Dari semester satu saja, aku sudah mulai kerja.
Penting karena jika ipk rendah ga bisa ambil semua mata kuloah
Wkkqkq tambah lama lulus 😂
Kembali lagi untuk apa kuliah kalau pola fikirnya hanya jadi pekerja karyawan
Kenapa harus masuk perusahaan othera kalau bisa build your own ? Mending belajar ke mentor
Setelah lulus kuliah dari D3 lebih baik lanjut studi ke D4 atau S1, karena kebanyakan lowongan spesifik jarang untuk D4 dan kebanyakan lebih untuk S1, padahal secara KKNI tertulis D4/S1 setara, tapi kondisi di lapangan tidak seperti itu bahkan beberapa perusahaan menganggap D4 sama seperti D3, selain itu juga yang lebih parah masih ada beberapa perusahaan yang mengutamakan kampus negeri yang terkemuka (akreditasi A) daripada kampus swasta (akreditasi B ke bawah), mungkin bisa kasih pendapat dan penjelasannya? terimakasih.
Kalo pertanyaan yang mengutamakan kampus negeri terkemuka, yaaa jelas dongg. Gak bisa dibantah lagi. Soalnya masuk kampus negeri akreditasi A bakal lebih susah ketimbang masuk swasta. Gak cuma masuknya aja yang susah, tapi bertahan di dalamnya juga susah 😊
Makanya perusahaan lebih suka yang lulusan kampus negeri terkemuka, karena rata² emang lebih bagus ketimbang swasta akreditasi B kebawah
@@mochammadmadhoni1530 apa mungkin bisa dianalogikan seperti kita membeli sebuah produk, akan lebih memilih produk yang terkenal dan terpercaya track record nya.
2019 : IPK tinggi ga guna melamar ke perusahaan
Future : ....
Faktor utamanya adalah orang dalam dan pengalaman kerja
@@muhammadyaasin4774 valid hyung, jalur orang dalem lebih ampuh, ngalahin lulusan ptn ternama malah :v
Bapak ini dosen dimana sih salut banget
UGM
lulusan s2 kerja dimana bang 😭ogah jadi dosen tapi
Buka usaha
AW Project
ya betul sih ges tapi prodi ilkom mau usaha apa coq kalo dr dulu jurusan ti mah udah bikin jasa seo/bikin web
@@adamcahyo8246 justru modalnya udah bagus bro,seles,pasti tau gimana caranya berbicara agar produknya biar di lirik orang. BTW maaf sok ngatur, saya masih mahasiswa,maaf ya pak hehehe
AW Project
hehehe ngg papa mas,tapi klo tau gitu dulu ambil MM aja 😰
AW Project
skarang mah jadi berat jadi OB sambil kuliah ...
Intinya ipk tinggi Dan pandai bersosialisasi udah itu aje
Kalo ipk lu bisa tinggi kenapa kagak? Wkwkw,
Pak apakah mahasiswa yang banyak ikut ukm bisa memiliki poin+ di mata hrd daripada yang lainnya, terimakasih 🙏
Up
Ngga
mainset saya jadi berubah, wkwkwkwk percuma juga kuliah ujung² nya cari kerja hmmmm
Hampir semua lulusan sarjana, setelah wisuda pada cari kerja. Klo mau buka bisnis kan harus punya modal dulu. Alhamdulillah, aku sudah curi pengalaman kerja dari semester satu kuliah. Klo nunggu lulus sidang skripsi dulu, bakal susah cari kerja. Karena hampir di semua lowongan mencantumkan batasan umur maksimal, maka dari itu mending curi pengalaman kerja dan banyakin ikut sertifikasi kompetensi.
IPK tinggi hanya mencetak kuli, tp yg tdk ipk oriented, mereka bnyk yg mnjd wirausaha
Masa sih itu "umumnya" kali bukan "hanya".. Emang masnya kenal semua orang di dunia yang dapet ipk tinggi cuma jadi kuli? Fyi banyak juga ko yg ipk rendah pengangguran 😊
Faktanya Gak juga 😂
Kita sepaham bro. Tapi gak begitu juga. Zaman sekarang, faktor yang menyebabkan sukses adalah orang dalam dan pengalaman kerja. Aku dari semester satu aja, sudah mulai kerja. Sempat aktif organisasi, tapi berhenti. Negatifnya, gak ada free time. Positifnya, melatih manajemen waktu antara kuliah dan kerja. Gajiku selama kerja gak jauh beda ama fresh graduate, bahkan gajiku diatas gaji PNS. Jadi kesimpulannya faktor yang menyebabkan sukses dalam dunia kerja adalah Relasi Orang dalam dan pengalaman kerja. Bukanlah IPK dan Aktif organisasi. Sepintar atau secerdas apapun seorang mahasiswa dari segi akademik maupun non-akademik tapi tidak punya relasi atau kenalan, akan susah mencari pekerjaan yang layak.
saya saja masih SMA sudah menganggap bahwa IPK itu penting menurut saya:)
assalamualaikum om.apa bedanya IP persemester & IPK ? tolong jelaskan.dan apa yang di maksud dengan IP 3, keatas ?? itu termasuk kecil / bagaimana ?
m.liputan6.com/citizen6/read/3918805/cara-menghitung-ipk-dengan-mudah-bisa-kamu-praktikkan-sendiri
Kalo cara berfikirmu begitu ambil kursus saja gak usah kuliah mas
Mending sertifikasi keahlian aja daripada 4 tahun kuliah cuma buang duit
Lulusan mana bang
Terima kasih. maaf, utk yg dimaksud lulusan mana, siapa/yang mana ya? terima kasih
Beliau dekan sekolah vokasi ugm mas
WKWKWK dipanggil abang.
@@mhdaguuung Biasanya dipanggil Pakdhe, hehehe ....
Mungkin @daffa aldy salah satu mahasiswa beliau😆😁
Motivasi biar kuliah untuk mencari kerja semata, bukan ilmu. Poor of you
Ipk dan skill itu penting
Skill lebih diutamakan di mata perusahaan drpd ipk
Iya, intinya harus seimbang.
bagi yg ipk ny nanggung banget dbwah 3, bgmn y? tpi PTN ny favorit
Ptn favorite ga jamin bang
ptn ga jamin , yg pnting ktika lu keluar lu bisa apa, setidaknya ada skil2 yg harus lu kuasain diluar jurusan lu,
ipk itu yg terakhir
iya kak
Siapin mental buat jadi pengangguran aja yuk
youtuber butuh ipk ga gan ? 😁😁
untung ipk saya 3,7
Saya 3,89 tapi baru semester 1 :(
@@anggawahyudi1874sekarang berapa gan
Yaelah debat mulu ipk tinggi ngak tinggi.😒