Jamesta Untuk Indonesia

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 10 ธ.ค. 2024

ความคิดเห็น • 5

  • @windydharmawan1950
    @windydharmawan1950 3 ปีที่แล้ว

    Apakah ada hasil riset UBI yg bisa di share disini?
    Menggratiskan pendidikan, kesehatan, pelatihan kerja, program bantuan pangan menurut saya akan lebih tepat sasaran daripada omni program seperti UBI ini yang memberikan lump sum uang kepada seluruh orang baik kaya maupun miskin.
    Karena kekuatiran saya uang yg didapat oleh individu tidak dialokasikan dgn baik dan berujung spending pada hal2 konsumtif instead of pendidikan, pangan, kesehatan.
    Akan lebih baik kalau studinya diuji coba diisini.

    • @ThePRAKARSA
      @ThePRAKARSA  3 ปีที่แล้ว +2

      Silakan mengakses hasil riset Perkumpulan PRAKARSA terkait Universal Basic Income / Jamesta melalui link berikut:
      PRAKARSA Working Paper 02 - Universal Basic Income
      repository.theprakarsa.org/id/publications/328746/prakarsa-working-paper-02-universal-basic-income
      Policy Brief 25 - Jaminan Penghasilan Dasar Semesta dan Transformasi Perlindungan Sosial di Indonesia
      repository.theprakarsa.org/id/publications/327933/jaminan-penghasilan-dasar-semesta-dan-transformasi-perlindungan-sosial-di-indone

    • @kamisamanusantara1839
      @kamisamanusantara1839 3 ปีที่แล้ว

      tolong ya windy dah nanya skeptis dibalas itu, hasil riset nya juga sudah dibagikan dari Prakarsa tolong dibaca

    • @windydharmawan1950
      @windydharmawan1950 3 ปีที่แล้ว

      Baik saya sudah baca nih,
      Problemnya dgn Jamesta, dgn mengatasnamakan kelompok miskin mengusulkan agar ada alokasi anggaran utk diberikan sejumlah uang yg besarnya sama utk semua lapisan baik kepada kelompok miskin maupun utk kelas menengah dan menengah keatas.
      Sebagai gambaran tahun 2018, populasi kelas menengah di Indonesia itu 42%, daripada 500rb diberikan kepada kelas tersebut apalagi kelas diatasnya. Kenapa tidak dananya difokuskan utk kelas miskin saja dan program2 yg saya sampaikan sebelumnya berupa pendidikan, pelatihan kerja dan kesehatan gratis.
      Problem yg disampaikan berkali2 terhadap BLT di studi berupa inclusion-exclusion error. Apa sebegitu buntunya sampai solusinya hanya UBI dibanding upaya koreksi secara administrasi. Apakah UBI sendiri bebas maladministrasi? Kalau Anda katakan UBI resiko errornya minimal apakah sudah sebanding dgn potential loss dari kelas miskin atas dana yg bisa difokuskan ke mereka tp dikeluarkan utk membiayai kelas menengah dan keatas?
      *Saran, di simulasi yg bukan studi tersebut sebaiknya ditambahkan skenario ke 3. Yaitu, kali sasaran targetnya hanya utk kelas miskin. Kalau dgn BLT 2018 di simulasinya bisa menurunkan 57% barangkali ini bisa jauh lbh besar krn besaran dananya per orang akan jadi lbh besar.

    • @windydharmawan1950
      @windydharmawan1950 3 ปีที่แล้ว

      @@ThePRAKARSA terima kasih atas papernya