Stasiun keretanya gede banget ya.. Pantesan paling besar se Asia tenggara. Stasiun tersebesar Asia Tenggara di Bangkok Thailand. Terminal Bus tervesar Asia Tenggara ada di Sidoarjo Indonesia.
Ada hubungannya sama oil boom dan otomotif industry yang dulu booming. Why, karena itu menstimulus ekonomi ketika indonesia masih awal diawal kemerdekaannya butuh trigger ekonomi, artinya investor amerika jepang membuka pabrik, artinya banyak suplier2 pendukung, industrinya menggurita. Dan otomotif ga bisa hidup tanpa bensin, MAKA disubsidi lah bensin agar mindsetnnya terpatron di otak orang indonesia harus punya mobil, ditambah penataan kota yang belum siap, infrastruktur yang belum siap, ekonomi yana masih kecil, tidak sanggup mengimbangi perkembangan populas mobil. Di indonesia rata2 kota itu dibentuk untuk MEMULIAKAN MOBIL, jadi skalanya membesar dan semakin besar semakin tidak beraturan dan semakin mahal. Cost infrastruktur mahal, alhasil banyak jalan2 yang rusak, banyak atribut kelengkapan jalan tidak sesuai aturan, karena ya ekonominya "pincang", ditambah korupsi pula. Bandingkan dengan kota2 yang tetap mempopulerkan transportasi publik, seperti jepang eropa, rusia, singapore, korea dll. Industri otomotifnya hidup, tapi mereka ngga lupa untuk membangun basic needs, yaitu transportasi publik, bukan sekedar ada, tapi bener2 di create dengan baik. Jadilah saat ini singapore kota dengan transortasi publik terbaik dunia, jepang dengan kereta2 nya yang mudah kesana kemari, china yang kereta cepatnya sudah menjalar ke seluruh negaranya. Liat industri otomotifnya, sistemnya, infrastrukturnya. Udah mature. KArena tumbuh sesuai dengan ekonominya, lah di indnesia dengan GDP usd4900 percapita ya sangat tidak "dewasa" dan tidak match. MAKA liat dijalanan yang rame apa, pasti motor, karena memang rata2 level ekonominya cuma level motor beat. Jadi kenapa kereta api kita telat bergeliat, padahal sejarahnya dulu belanda membangun, walaupun kerja rodi, nyatanya bermanfaat hingga saat ini, tapi malah tidak di lirik ketika orde baru, seharusnya di maintain ketika oil boom. Penguasa orde baru cenderung PRO jepang amerika untu dagang otomotif. Dan dijegal ketika ingin bikin mobil nasional. asing sedikit banyak terlibat dalam sejarah Indonesia hingga saat ini, jepang amerika australia singapore punya impact yang cenderung buruk buat indonesia. DAN jelas policy kita PRO industri otomotif jadi ya ga heran kereta public transport tidak pernah bagus di indonesia ini. Negara yang tersandera oleh industri otomotif, maka kebanyakan negara2 tersebut tidak punya transportasi publik yang mumpuni. KECUALI negara besar, macem jerman jepang, mereka produsen otomotif, tapi mereka kuat dan kaya, sehingga jelas policy nya bisa balance. Liat amerika, walaupun hidup dari industri otomotif, eokonominya automobile minded tapi tetap ga punya transportasi secanggih negara2 selevelnya, walaupun jauh lebih baik dari indonesia. Pak jokowi udah mulai memaksa bangun LRT kereta cepat, dan membangun lrt palembang, kereta sulawesi, reaktivasi dll, Dan tahun 2025 pak prabowo ada rencana2 bangun lagi lrt di banyak daerah, JIKA ada keberpihakan semua bisa.
Stasiun keretanya gede banget ya.. Pantesan paling besar se Asia tenggara.
Stasiun tersebesar Asia Tenggara di Bangkok Thailand.
Terminal Bus tervesar Asia Tenggara ada di Sidoarjo Indonesia.
Ini jalan2 atau studi banding?
Dua duanya bro.. Dmn2 emang ky gtu kan.. berenang sambil mandi lah.. 😂
kita demand transportasi kereta api besar tapi stasiunnya blm memadai, kebalikan sama thailand
Ada hubungannya sama oil boom dan otomotif industry yang dulu booming. Why, karena itu menstimulus ekonomi ketika indonesia masih awal diawal kemerdekaannya butuh trigger ekonomi, artinya investor amerika jepang membuka pabrik, artinya banyak suplier2 pendukung, industrinya menggurita. Dan otomotif ga bisa hidup tanpa bensin, MAKA disubsidi lah bensin agar mindsetnnya terpatron di otak orang indonesia harus punya mobil, ditambah penataan kota yang belum siap, infrastruktur yang belum siap, ekonomi yana masih kecil, tidak sanggup mengimbangi perkembangan populas mobil.
Di indonesia rata2 kota itu dibentuk untuk MEMULIAKAN MOBIL, jadi skalanya membesar dan semakin besar semakin tidak beraturan dan semakin mahal. Cost infrastruktur mahal, alhasil banyak jalan2 yang rusak, banyak atribut kelengkapan jalan tidak sesuai aturan, karena ya ekonominya "pincang", ditambah korupsi pula.
Bandingkan dengan kota2 yang tetap mempopulerkan transportasi publik, seperti jepang eropa, rusia, singapore, korea dll. Industri otomotifnya hidup, tapi mereka ngga lupa untuk membangun basic needs, yaitu transportasi publik, bukan sekedar ada, tapi bener2 di create dengan baik. Jadilah saat ini singapore kota dengan transortasi publik terbaik dunia, jepang dengan kereta2 nya yang mudah kesana kemari, china yang kereta cepatnya sudah menjalar ke seluruh negaranya.
Liat industri otomotifnya, sistemnya, infrastrukturnya. Udah mature. KArena tumbuh sesuai dengan ekonominya, lah di indnesia dengan GDP usd4900 percapita ya sangat tidak "dewasa" dan tidak match. MAKA liat dijalanan yang rame apa, pasti motor, karena memang rata2 level ekonominya cuma level motor beat.
Jadi kenapa kereta api kita telat bergeliat, padahal sejarahnya dulu belanda membangun, walaupun kerja rodi, nyatanya bermanfaat hingga saat ini, tapi malah tidak di lirik ketika orde baru, seharusnya di maintain ketika oil boom. Penguasa orde baru cenderung PRO jepang amerika untu dagang otomotif. Dan dijegal ketika ingin bikin mobil nasional. asing sedikit banyak terlibat dalam sejarah Indonesia hingga saat ini, jepang amerika australia singapore punya impact yang cenderung buruk buat indonesia.
DAN jelas policy kita PRO industri otomotif jadi ya ga heran kereta public transport tidak pernah bagus di indonesia ini.
Negara yang tersandera oleh industri otomotif, maka kebanyakan negara2 tersebut tidak punya transportasi publik yang mumpuni. KECUALI negara besar, macem jerman jepang, mereka produsen otomotif, tapi mereka kuat dan kaya, sehingga jelas policy nya bisa balance. Liat amerika, walaupun hidup dari industri otomotif, eokonominya automobile minded tapi tetap ga punya transportasi secanggih negara2 selevelnya, walaupun jauh lebih baik dari indonesia.
Pak jokowi udah mulai memaksa bangun LRT kereta cepat, dan membangun lrt palembang, kereta sulawesi, reaktivasi dll, Dan tahun 2025 pak prabowo ada rencana2 bangun lagi lrt di banyak daerah, JIKA ada keberpihakan semua bisa.