Warung VOA: Kisah Pustakawan Muda Belajar di Amerika

Cak Supri dan Ning Jinny mengajak dulur kenalan dengan Antariksa, pustakawan muda asal Surabaya yang raih beasiswa untuk belajar tentang ilmu perpustakaan dan informasi di Amerika Serikat. Apa saja yang dipelajari dan bagaimana perbedaan perpustakaan Indonesia dan Amerika?
Kunjungi website kami 👉 www.voaindones...

Ikuti VOA di akun media sosial lain:
Instagram: / voaindonesia
Facebook: / voaindonesia
Twitter: / voaindonesia
Kanal TH-cam VOA Indonesia menghadirkan berita terbaru dari berbagai dunia, khususnya berita dari Amerika. Ikuti juga kisah seru diaspora Indonesia di Amerika yang inspiratif lewat berbagai serial kami seperti Amerikuy dan Ketika Hidup Diperjuangkan. Kamu juga bisa intip berbagai aspek kehidupan di Amerika termasuk budaya, teknologi, seni dan hiburan.
Voice of America menyiarkan beragam program dalam 48 bahasa dan berpusat di Washington DC.

[@5u1ton]

Kerēn 🇮🇩👍

[@IvanaNinaGultom-ff2je]

Stevejob indonesia 😍😍

[@Capital-cn4dr]

Pusaka tata baca bahasa,berbudaya kesetia kawanan.
Semar ...?
Petrok ...?
Gareng ...?
Bagong ...?
Tinggi ,hidung mancung
Bersekolah di luar negeri, lulus sekolah ,kembali ke dalam negeri, berbudaya terbiasa ala luar negeri, belum biasa budaya dalam negeri sendiri,pada masa pergolakan pendidikan.

[@MedyMartano-mq4zc]

8:03 Ingat AS ingat 1998.
Mengapa ❓
Di era presiden Suharto hub AS dg Indonesia sangat baik karena ada kerjasama di segala bidang termasuk pendidikan memberikan biasiswa anak Indonesia kuliah di AS.
Tetapi sangat ironis sekali.
Ketika Indonesia terjadi krisis ekonomi 1998 justru AS memimpin kejahatan global menekan Indonesia lewat IMF, embargo senjata dan menekan melepaskan tim tim dari NKRI lewat PBB.
Sehingga krisis ekonomi berubah menjadi krisis multi dimensi dan presiden Suharto jatuh.
Artinya hub baik AS dg Indonesia di era presiden Suharto hanya untuk membungkus rencana jahatnya terhadap bangsa Indonesia.
Ini sama artinya AS menikam dari belakang bangsa Indonesia..
Ini sama artinya AS menginginkan dunia tetaki tidak menginginkan NKRI.
Waspadalah.
Waspadalah.
Propaganda AS terhadap kalian generasi milenial.
Camkan tulisan gua ini.