Legong Lanang Nandira "Indra Maya" 2017 Balerung Stage acara A Tribute To Pura Gunung Sari Peliatan
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 18 ม.ค. 2025
- Tari Legong Lanang Nadira Indra Maya
Dalam Lontar Purana Balidwipa dan Prasasti Tirta Empul dikatakan ada seorang raja di Bali bernama Mayadenawa. Ia adalah putra dari Prabu Jaya Pangus dan Dewi Danu. Namun pusat kerajaan Mayadenawa tidak dijelaskan dalam lontar tersebut. Ada juga yang menyebutkan bahwa pusat kerajaan Maya Danawa adalah di daerah Balingkang. Raja Mayadenawa adalah Raja Dalem Balingkang ke 2 setelah Prabu Jaya Pangus, ayahnya.
Mayadenawa telah dianugrahi sebuah kesaktian oleh Ibu nya, Dewi Danu. Atas anugrah ini ia menjadi tidak terkalahkan baik oleh manusia, raksasa, ataupun para Dewa. Semakin lama dengan kesaktiannya ini ia merasa semakin sombong dan menganggap dirinya sebagai dewa, yang paling berkuasa, dan yang paling patut disembah. Bahkan sampai rakyatnya pun dilarang untuk melaksanakan Yadnya di tempat suci manapun seperti di Kahyangan tiga, Sad Kahyangan dan Kahyangan Jagat.
Lalu Sangkul Putih atau Arya Wang Bang Manik Angkeran memohon bantuan kepada Bhatara dengan melakukan sebuah pemujaan di pura Besakih maka diutuslah Dewa Indra turun dari kahyangan untuk membasmi kejahatan Mayadenawa, dan pada masa itu pula Pura Tirta Empul diciptakan oleh Dewa Indra untuk membersihkan sepuluh kotoran yang disebut dengan Dasa Mala.