Gus Baha || Awal Mula Najisnya Anjing || subtitle indonesia

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 8 มี.ค. 2024
  • Pengajian gus baha:
    Sehingga Al-Qur’an mengistilahkan hewan-hewan pemburu yang terlatih dengan istilah ‘mukallibin’, yaitu hewan yang telah “menganjing”.
    Maksudnya hewan yang sudah punya tabiat seperti anjing (terlatih).
    "Jadi, saya mau cerita ilmiah, tapi bukan fikih. Fikih kita memang salah. Jadi sejak dulu, dari era Nabi Nuh hingga Nabi Muhammad, anjing itu tidak memiliki problem."
    Banyak juga sahabat yang mempunyai anjing. Namanya anjing ya (dilatih) untuk menjaga kebun atau hewan ternak.
    Orang Badui (Arab) zaman dulu itu punya ternak banyak dan penjaga mereka dari serigala adalah anjing.
    Tidak ada apa-apa. Belum ada masalah dengan anjing. Sehingga istilahnya Al-Qur’an ketika ada pertanyaan, “Wahai Muhammad, apa saja yang halal itu?”
    Jawabnya Allah, “Muhammad, bilang ke mereka bahwa sesuatu yang halal itu adalah yang suci atau hasil berburu hewan yang sudah dilatih, di mana hewan yang sudah terlatih itu sama pandainya seperti anjing (mukallibin).” Tapi, ketika periode Syafi’iyah (murid-murid Imam Syafi’i), bukan Imam Syafi’i, karena ketika (zaman) Imam Syafi’i, orang-orang masih banyak yang memiliki anjing.
    Ketika periode Syafi’iyah dan kebetulan mazhab Syafi’iyah yang paling dominan di Indonesia, kemudian orang menganggap anjing itu najis. Konsekuensi dari dianggap najis, (anjing) dijauhi, diburu bahkan dibunuh.
    ​⁠@Suarakebaikan11
  • เพลง

ความคิดเห็น •