Mendengar kuliah ini saya tersadar ternyata dugaan keseluruhan sistem dlm dunia ini telah distandarisasi atau dimanipulasi utk keseimbangan atau menutup fakta telah terjadi pertengkaran pikiran di masa lampau bukti kekuatan pikiran adalah menggugat mengapa tidak ada jln lain utk hasil perkalian 1×1=1, jika pandai dan menemukan jawaban dlm sebuah rumus jenius bahwa hasilnya bisa 3 dan seterusnya, sdh pasti anda dianggap org gila yg gelar akademik menjadi sampah. Manusia adlh mahluk berpikir bukan mahluk terinspirasi, salam tafsir Prof 🙏
Saya seorang apologis pak dosen. Dan dari doktrin hermenutik dasar yg diajarkan oleh bapak, saya diingatkan kembali tentang dasar² ilmu tafsir yg tidak boleh dilupankan utk mempertahankan substansi yg penting dalam memeneheurtikakan sebuah teks yg dianggap paradok atau tidak masuk akal. Terimakasih pak, udah berbagi ilmu🙏
Kacamata Pikiran Teoritus Yang Berasal Dari Kerangka Back Mind Penafsirnya membuka Kemungkinan alternatif-alternatif untuk menerobos sesuatu yang baru dalam ketidakpastian menuju kepastian Baru bagi kreativitas kemanusiaan sebagai keyakinan baru!
Menurut saya hermeneutik itu adalah buatan mereka saja agar mereka dikenal dalam dunia dan akhirnya dipelajari ..dst..dst..karena filsafat itu kan mendefinisikan tergantung personal,dan bagi saya filsafat itu ilmu yg mempelajari ilmu yg teratur dan sekaligus membuatnya menjadi tidak teratur atau mempelajari ilmu yg pasti dan sekaligus membuatnya menjadi tidak pasti atau ilmu filsafat adalah ilmu yg membuat orang menjadi bingung ...jadi menurut saya: 1.ilmu filsafat perlu dipelajari untuk menguatka ke imanan seseorang. 2.Ilmu filsafat perlu dipeljari agar kita bisa menerima pedapat orang lain dan untuk memperluas wawasan ... 3.Bagi yg tidak siap sebaiknya tdk mempelajari dan 4.Bagi saya ilmu filsafat adalah ilmu langit , karena bagi saya langit tidak berujung. Terimakasih bpk.Prof akhirnya saya dapat ilmu baru juga karena saya juga sdng mendalami Alkitab sacara otodidak...Trimakasih.
Makanya produk tafsir atau hasil observasi ...tidak Final .... Begitu yah Prof ...karena Heirmenetik itu alat untuk menafsir..... Validasi / keakuratan nya seperti apa yah prof
Iya, kalau belajarnya sepotong-potong dan ga tuntas bisa berbahaya.. jatuh dalam kesombongan.. bahkan menganggap diri sebagai Tuhan.. Jadi mesti tuntas sampai ke ufuk persoalan... SepertiUmar bin Khatab berpesan, "Menuntut ilmu ada tiga tahapan. Jika seorang memasuki tahapan pertama, ia akan sombong. Jika ia memasuki tahapan kedua, ia akan rendah hati. Dan jika ia memasuki tahapan ketiga, ia akan merasa dirinya tidak ada apa-apanya.
Ceramah lama, hal ini terjadi menjelang Pemilu Th 2024 , saat ini banyak para tokoh akedemisi, tokoh politik,tokoh agama tokoh hukum dst, saling berargumentasi, mencela, bahkan saling menyalahkan, terkait dengang ETIKA, dikit dikit tidak etik 😂😂 Mengingat bangsa kita SDM nya rendah, mudah terpropokasi. 😂😂😂
Mari dudukkan perkaranya secara fair...kalau memang etis ya katakan etis, kalau tidak etis ya katakan tidak etis....jangan hanya karena suka ga suka, jadi malah kebolak balik...😂😂😂
Menurut penafsiran dulu, berdasarkan konteks cerita yang disepakati, Hawa adalah perempuan bersalah. Sekarang, dengan memakai kerangka hukum dalam menafsirkan apa yang terjadi pada Hawa, apakah perempuan itu masih kita nyatakan bersalah? Menurut kacamata hukum, pelaku kejahatan yg dijatuhi hukuman, yaitu ular itu. Dan korban kejahatan tidak pernah dijatuhi hukuman, dalam hal ini perempuan itu. Lantas mengapa sampai sekarang, orang masih bilang perempuan itu ( Hawa menurut Paulus ) bersalah???
Semuanya bersalah. Sekarang begini. Seorang oknum kantor pajak menawarkan suatu perusahaan untuk menghemat pajaknya lewat cara curang, dengan imbalan sekian miliar rupiah. Manajer keuangan perusahaan itu menyetujui hal itu. Direktur PT yang awalnya tidak tahu, kemudian melihat hal itu, tapi membiarkan saja bahkan akhirnya ikut menyetujui hal itu. Di sini siapa yang salah? Ketiganya bersalah. Oknum kantor pajak jelas bersalah karena mengambil keuntungan pribadi dengan merugikan negara, manajer keuangan bersalah karena mengemplang pajak, direksi juga bersalah karena tidak melarang aksi kongkalikong itu. Oknum pajak itu ialah ular/ Iblis, manajer keuangan itu ialah Hawa, dan direktur itu ialah Adam.
@@sr3821 Kesaksian Rasul Paulus dalam 2 Kor 11;3 : But I fear, lest by any means, as the serpent beguiled Eve through his subtilty, so your minds should be corrupted from the simplicity that is in Christ. ...., as the serpent beguiled Eve through his subtilty,... ..., sama seperti ular itu memperdaya Hawa dengan kelicikannya, .... Memperdaya / menipu dengan menggunakan tipu muslihat / kelicikan adalah perbuatan melanggar hukum. Dan berlaku sampai saat ini. Sangat jelas bahwa ular itu adalah pelaku kejahatan karena ia memperdaya perempuan itu. Korban kejahatan adalah perempuan itu ( Hawa menurut Paulus ). Hukuman dikenakan kepada ular itu ( berupa kutukan ), tertulis dalam Kej 3;14 : And the LORD God said unto the serpent, Because thou hast done this, thou art cursed above all cattle, and above every beast of the field; upon thy belly shalt thou go, and dust shalt thou eat all the days of thy life: Dalam satu ayat, Kej 3;14, TUHAN Allah sebagai hakim menjatuhkan hukuman kepada ular itu karena ular itu berbuat demikian kepada perempuan itu. Alasan Tuhan menjatuhkan hukuman kepada ular itu adalah karena berbuat demikian ( memperdaya dengan kelicikan ) Kepada perempuan itu tidak ada hukuman karena perempuan itu korban kejahatan yaitu diperdaya ular itu dengan kelicikannya. Ayat Kej 3;16 bukan merupakan hukuman karena tidak disebutkan alasan Tuhan apa seperti Kej 3;14.
bagian 2.. th-cam.com/video/vyEVJeGynvo/w-d-xo.html
Q
Terima kasih pak, dgn semakin banyak pilihan semakin banyak kemungknan. Untuk sesuatu hasil yg lebih baik.
sebagai rasa terimakasih saya untuk kuliah gratis ini, saya ga akan skip semua iklan yg ada. Terimakasih banyak Pustaka Matahari 🙏🙏
Sama sama.. Terimakasih juga.. Semoga bermanfaat
Betul ... iklan buat kita rehat sejenak sambil ngopi2. Merenung sejenak sambil mengkaitkan dgn kehidupan kita masing2...
Terimakasih prof saya seorang sekolah teologi sangat menikmati
Mendengar kuliah ini saya tersadar ternyata dugaan keseluruhan sistem dlm dunia ini telah distandarisasi atau dimanipulasi utk keseimbangan atau menutup fakta telah terjadi pertengkaran pikiran di masa lampau bukti kekuatan pikiran adalah menggugat mengapa tidak ada jln lain utk hasil perkalian 1×1=1, jika pandai dan menemukan jawaban dlm sebuah rumus jenius bahwa hasilnya bisa 3 dan seterusnya, sdh pasti anda dianggap org gila yg gelar akademik menjadi sampah. Manusia adlh mahluk berpikir bukan mahluk terinspirasi, salam tafsir Prof 🙏
terimakasih banyak bapak,anda membuka pikiran saya
@pustakamatahari1 terus perbanyak video perkuliahan seperti ini
Ini sangat bermanfaat
wah gila, rekaman tahun 2012 udh keren bangettttttttttttttttt
Ora go kamera hp mas
Koyone
iya salut 2012 udh pro n keren banget
Saya seorang apologis pak dosen. Dan dari doktrin hermenutik dasar yg diajarkan oleh bapak, saya diingatkan kembali tentang dasar² ilmu tafsir yg tidak boleh dilupankan utk mempertahankan substansi yg penting dalam memeneheurtikakan sebuah teks yg dianggap paradok atau tidak masuk akal.
Terimakasih pak, udah berbagi ilmu🙏
Kacamata Pikiran Teoritus Yang Berasal Dari Kerangka Back Mind Penafsirnya membuka Kemungkinan alternatif-alternatif untuk menerobos sesuatu yang baru dalam ketidakpastian menuju kepastian Baru bagi kreativitas kemanusiaan sebagai keyakinan baru!
Padat berbobot.. tks Prof
Tafsir atas tafsir ... luar biasa prof. Trims pencerahannya.
Sangat menarik, tks Prof, salam sehat selalu
Terima kasih Prof atas kuliahnya yang spectacular. Sehat selalu, Prof. Salam orang Morotai.
Yg lebih penting dari pada penafsiran adalah proses yg dilakukan sendiri atau yg sdh dialami sendiri...
Tertarik mengikuti
Trims Tuhan memberkati.
Ijin nyimak Prof
Terimakasih 🙏🏻
Keren ilmunya 👏🏻
Sangat inspiratif prof
Terima kasih buat ilmunya pak
Cakeepppp❤❤
Terimakasih
Sangat menarik
Ditunggu part” selanjutnya min.
Mantap 👍
'Kerangka teoritis' tidak netral serta mempengaruhi hasil observasi, tapi jika tanpa 'kerangka teoritis', ibarat observasi tanpa 'pembatasan masalah'
Makasih 🙏
Menurut saya hermeneutik itu adalah buatan mereka saja agar mereka dikenal dalam dunia dan akhirnya dipelajari ..dst..dst..karena filsafat itu kan mendefinisikan tergantung personal,dan bagi saya filsafat itu ilmu yg mempelajari ilmu yg teratur dan sekaligus membuatnya menjadi tidak teratur atau mempelajari ilmu yg pasti dan sekaligus membuatnya menjadi tidak pasti atau ilmu filsafat adalah ilmu yg membuat orang menjadi bingung ...jadi menurut saya:
1.ilmu filsafat perlu dipelajari untuk menguatka ke imanan seseorang.
2.Ilmu filsafat perlu dipeljari agar kita bisa menerima pedapat orang lain dan untuk memperluas wawasan ...
3.Bagi yg tidak siap sebaiknya tdk mempelajari dan
4.Bagi saya ilmu filsafat adalah ilmu langit , karena bagi saya langit tidak berujung.
Terimakasih bpk.Prof akhirnya saya dapat ilmu baru juga karena saya juga sdng mendalami Alkitab sacara otodidak...Trimakasih.
Terima kasih pustaka matahari🎉
upload lebih banyak lagi min
greetings, 👌
Sangat Menarik !... Jadi penasaran sama part 2-nya😅
bagian 2.. th-cam.com/video/vyEVJeGynvo/w-d-xo.html
Mau kuliah kembali ambil jurusan filsafat tpi terhalang keterbatasan dana..
Lebih baik dibutakan bayangan atau disilaukan cahaya?
Makanya produk tafsir atau hasil observasi ...tidak Final ....
Begitu yah Prof
...karena Heirmenetik itu alat untuk menafsir.....
Validasi / keakuratan nya seperti apa yah prof
Wah msh pake kapur😂😂😂
Hermeneutics menuntun, mengajarkan, bahkan menjebak anda kepada Atheisme !!!
Hati-Hati
Iya, kalau belajarnya sepotong-potong dan ga tuntas bisa berbahaya.. jatuh dalam kesombongan.. bahkan menganggap diri sebagai Tuhan.. Jadi mesti tuntas sampai ke ufuk persoalan...
SepertiUmar bin Khatab berpesan, "Menuntut ilmu ada tiga tahapan. Jika seorang memasuki tahapan pertama, ia akan sombong. Jika ia memasuki tahapan kedua, ia akan rendah hati. Dan jika ia memasuki tahapan ketiga, ia akan merasa dirinya tidak ada apa-apanya.
Ceramah lama, hal ini terjadi menjelang Pemilu Th 2024 , saat ini banyak para tokoh akedemisi, tokoh politik,tokoh agama tokoh hukum dst, saling berargumentasi, mencela, bahkan saling menyalahkan, terkait dengang ETIKA, dikit dikit tidak etik 😂😂
Mengingat bangsa kita SDM nya rendah, mudah terpropokasi. 😂😂😂
Mari dudukkan perkaranya secara fair...kalau memang etis ya katakan etis, kalau tidak etis ya katakan tidak etis....jangan hanya karena suka ga suka, jadi malah kebolak balik...😂😂😂
Ini seminaris yah?
Daging semua
Wagyu Sugiharto
Anjay
Menurut penafsiran dulu, berdasarkan konteks cerita yang disepakati, Hawa adalah perempuan bersalah.
Sekarang, dengan memakai kerangka hukum dalam menafsirkan apa yang terjadi pada Hawa, apakah perempuan itu masih kita nyatakan bersalah?
Menurut kacamata hukum, pelaku kejahatan yg dijatuhi hukuman, yaitu ular itu. Dan korban kejahatan tidak pernah dijatuhi hukuman, dalam hal ini perempuan itu.
Lantas mengapa sampai sekarang, orang masih bilang perempuan itu ( Hawa menurut Paulus ) bersalah???
Semuanya bersalah.
Sekarang begini. Seorang oknum kantor pajak menawarkan suatu perusahaan untuk menghemat pajaknya lewat cara curang, dengan imbalan sekian miliar rupiah. Manajer keuangan perusahaan itu menyetujui hal itu. Direktur PT yang awalnya tidak tahu, kemudian melihat hal itu, tapi membiarkan saja bahkan akhirnya ikut menyetujui hal itu. Di sini siapa yang salah? Ketiganya bersalah. Oknum kantor pajak jelas bersalah karena mengambil keuntungan pribadi dengan merugikan negara, manajer keuangan bersalah karena mengemplang pajak, direksi juga bersalah karena tidak melarang aksi kongkalikong itu. Oknum pajak itu ialah ular/ Iblis, manajer keuangan itu ialah Hawa, dan direktur itu ialah Adam.
@@sr3821
Kesaksian Rasul Paulus dalam 2 Kor 11;3 :
But I fear, lest by any means, as the serpent beguiled Eve through his subtilty, so your minds should be corrupted from the simplicity that is in Christ.
...., as the serpent beguiled Eve through his subtilty,...
..., sama seperti ular itu memperdaya Hawa dengan kelicikannya, ....
Memperdaya / menipu dengan menggunakan tipu muslihat / kelicikan adalah perbuatan melanggar hukum. Dan berlaku sampai saat ini.
Sangat jelas bahwa ular itu adalah pelaku kejahatan karena ia memperdaya perempuan itu. Korban kejahatan adalah perempuan itu ( Hawa menurut Paulus ).
Hukuman dikenakan kepada ular itu ( berupa kutukan ), tertulis dalam Kej 3;14 :
And the LORD God said unto the serpent, Because thou hast done this, thou art cursed above all cattle, and above every beast of the field; upon thy belly shalt thou go, and dust shalt thou eat all the days of thy life:
Dalam satu ayat, Kej 3;14, TUHAN Allah sebagai hakim menjatuhkan hukuman kepada ular itu karena ular itu berbuat demikian kepada perempuan itu. Alasan Tuhan menjatuhkan hukuman kepada ular itu adalah karena berbuat demikian ( memperdaya dengan kelicikan )
Kepada perempuan itu tidak ada hukuman karena perempuan itu korban kejahatan yaitu diperdaya ular itu dengan kelicikannya.
Ayat Kej 3;16 bukan merupakan hukuman karena tidak disebutkan alasan Tuhan apa seperti Kej 3;14.
23:28
Paling gak bisa liat orang atau nulis sendiri pake kapur. Linu dengernya .😅
haduuh kok sama wkwk, aplgi kalo tulisan²nya dihapus pakai telapak tangan sampe kedengeran "sreekk..sreekk"... hadeewh 😖
Menafsirkan yg tepat ya....harus pake bahasa asli nya pak......
Mmms