Jangan Partneran Sama Orang Yang Enggak Modal! | Helmy Yahya Bicara
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 24 ส.ค. 2024
- Halo Viewers! Kembali lagi di channel Helmy Yahya Bicara! Setelah kita berlibur sudah saatnya kita kembali kepada rutinitas seperti biasanya. Terutama bagi para pebisnis, mereka harus siap siaga dan teliti.
Ngomong-ngomong tentang pebisnis. Jika kita ingin menjadi pebisnis yang sukses, kita harus pintar memilih partner yang baik. Dia harus memiliki modal sekecil apa pun! Karena jika tidak, mereka akan mudah meninggalkan bisnisnya pada masa sulit. Pada episode ini, saya membahas lebih detail kenapa kita harus memiliki partner yang memiliki modal. Penasaran dengan alasannya? Mari simak video selengkapnya!
Jangan lupa share, komen & like yaaaa
------------------------------------------------
Terima kasih telah menonton video terbaru Saya. Jangan lupa untuk klik tombol Subscribe dan aktifkan lonceng agar tidak ketinggalan notifikasi video-video terbaru dari Channel Saya.
Ikuti juga konten menarik di Media Sosial Saya yang lain di:
Twitter: he...
Instagram: / helmyyahya
TikTok: / helmyyahyaofficial
Facebook: Helmy Yahya
Tokopedia: Helmy Yahya Store
Salam,
HY
#helmyyahya #partnerbisnis #pebisnis
![[TH] VALORANT Champions Seoul - Lower Bracket Final - LEV vs TH](http://i.ytimg.com/vi/fyYkI80GG4o/mqdefault.jpg)
Saya orang yg seneng kerja sendirian. Single fighter. Semua dalam kendali saya. 25thn kerja sendirian. Skrg di pegang anak2. Saya hampir tidak pernah punya partner kerja. Kecuali suami itupun suami masih kerja. Saya puas bisa memberi penghidupan yg layak untuk sendiri dan keluarga.. mencari partner mmg bukan hal yg mudah. Untung nya insting saya sangat kuat. Bukan krn greedy atau apapun. Saya hanya malas banget dgn orang yg tidak memiliki komitmen yg kuat. Saya tipikal kerja keras, jujur, dan apa adanya. Kalo dapat partner yg gak komit capek banget hati. Kerja sendirian membuat saya mengerti dari A sd Z. Enggak mudah di goblokin. Yg jelas LESS DRAMA
Bs fokus & lbh nikmat menjalaninya sbg pengalaman berharga...
Setiap orang punya stylenya masing2, apa lagi jenis usaha & tantangannya berbeda. 🙏👍
*NB : Saya jg sama jalankan sendiri ko 🤭🙏😁
iy pak.. mungkin scup (area) usaha bapak masih bisa di pegang sendiri, tapi ada bidang2 usaha yg harus patnershif pak.. nah konten yg di bahas pak helmi ini utk orang dalam katagori yg bukan seperti contoh sy nomor 2.. usaha yg tidak bisa di pegang sendiri
Sepemahaman.....
Sy jg lbh nyaman bisnis sendiri....
Pernah berpartner dgn teman, ujung2 sy yg paling cape.....
Mending usaha sendirian deh, kalopun butuh orang, maka orang itu jadi pegawe saja bukan partner
Kalau boleh tau bisa diceritakan jenis usaha dan kegiatan anda apa?
Seorang Penipu (Penghianat) itu Bukan Orang yg Tak kita Kenal, Tetapi Orang yg di dlm Lingkaran Terdekat Kita Kenal....
Jangan pernah berkoloborasi dengan orang yang tidak mempunyai apa-apa atau menyetorkan apa-apa. Duit gak punya, modal gak punya, skill gak punya, good will gak punya, network gak punya. Orang yang tidak menyetorkan apa apa biasanya orang tidak bertanggung jawab.
bukannya harus ada perjanjian2 dulu
Numpang makan saja... Usir org sprti itu 😂
saya salah satu yang paling beruntung/diberkati/rejeki, partner saya hampir 30 tahun lebih tua, ga setor apa apa, tapi sangat vital dalam pembangunan bisnis saya, jadi mentor, problem solver, bring a lot of value, biarpun di masa tuanya narik dana lumayan besar dari perusahaan kami, tapi rasanya hutang budi
ga bisa saya bayar sampai akhir hayat.
bahasa halusnya,, jangan bikin orang miskin dan susah itu mendapat kemudahan mendadak,,, karena biasanya orang2 itu rasa syukurnya tipis,, Hawa napsu dan serakahnya lebih gede,,,
Kayanya tdk bs dijudge itu untuk orang miskin. Justru orang2 kaya itu yg hawa nafsu dan serakahnya lebih gede. Lagipula ini soal mental. Apapun latar belakangnya, kl sdh soal uang rata2 manusia tikung menikung.
tergantung orangnya, kalau tabiatnya emang jelek, langsung kalap ketika kaya
Benar itu kalo dia punya isi ga mungkin jadi org miskin minimal
Betul bang. Itu yg saya alami sekarang.
Setuju
Sy termasuk orang yang sulit berkejasama dengan orang lain. Lebih tepat nya terkadang suka dimanfaatin oleh orang2 yang pak Helmy sebutkan, dijanjikan modal , bilangnya relasi nya banyak dll...padahal sbnernya pinter ngomong aja..Sy ubah mindset...I'm the master of everything in my life..sy ga mau lagi di kendalikan orang lain, di eksploitasi kinerja dan skill nya scr cuma2. Dan alhamdulillah sekarang setelah 2 tahun berjalan bisa pny aset rumah dan kebun dr keringat sendiri.
Kita hanya perlu yakin dengan kekuatan kita sendiri, jangan segera menganggap orang lain adalah penolong kita...kita sendiri yg sejatinya yg bisa menolong nasib kita sendiri lebih maju. Nnti di tengah perjalanan perjuangannya, kita akan didekatkan oleh orang2 yg sefrekuensi dengan kita yg akan membantu mimpi kita terwujud...dan ketika ketemu org2 toxic datang...sensitivitas insting kita makin terasah...oh ni orang cuma omdo.
Saya sering kongsi, rata2 curang.
Modal 100% dr saya, tp kurang ajar.
Kaum atau orang2 yg miskin rata2 gak modal, curang dan serakah bila diajak kongsi.
Dan bila ada rugi, mereka lepas tangan dan lari.
Saya kebalikan,punya ide dan skill di bidang saya diajak buka usaha (kontribusi saya) membangun dari nol sampai runing sampai bnyak customer,kondisi pandemy gw handle sendirian investore angkat tangan ,gak dapat duit bertahun2 untk rumah sampe iatri bantu kerja,kalo sukaes gw pasti di sikat dia
Makanya kerja sendiri , jangan kongsi , sekalipun ga modal jgn kongsi dgn pemodal , gagal di maki , sukses di tendang.
Itulah mengapa kita harus satu visi dalam membangun usaha.. hal seperti ini sdh wajar bgt di Indo, kita sering melihat mereka yg tdk pny modal tetapi gk pny mental pengusaha hny ngemeng sana sini aj alias menipu pemodal.. hehe
Wkwkwwkwk saya juga pernah, modal saya yg keluarkan, ujung ujungnya saya juga yg kerjain semuanya, mulai dari beli bahan baku, buka toko, sampai jualannya, pas sepi pelanggan dan tidak menguntungkan, mereka kabur semua, bahkan saya di cap ga kasih gajinya ke dia, padahal waktu itu bisnisnya masih jalan aja sudah syukur, soalnya memang sepi pembeli, keuntungan cuma bisa buat operasional doang, jauh sekali dari harapan sumbang tenaga atau pikiran, ini mereka cuma datang doang, banyak ga ngapa2in,
kok saya kebalikan ya..coba baca comment saya....😅😅
thanks pak, ingat omonngan almarhum ayah sy.. jgn fatnershif sama orang yg masih lapar.. karena 1 atau 2 tahun pertama di usaha/bisnis biasanya belum ada untung nya.. masih berkutat dengan pengembangan usaha.. jadi bakal ribet klu punya fatner yg masih kelaparan
ya jg
Intinya... Uang atau bisnis itu tdk ada persaudaraan... !!!✍️👍🏽💪🏿
betoll sekali
coba liat para cindo gih, atau bakrie
Cuman ada penghianatan ya. Jadi bisnis bisa rusak karena penghianatan, tapi tidak bisa sukses dengan persaudaraan.
Cari partner yang jujur...
Walaupun ada modal kalau gak jujur sama saja
Ingat...
Cari kawan itu jangan yang membawa sial
Nanti sial nya bisa berimbas kekita🙏
Jangankan dalam berbisnis bertemanpun kita sulit mencari mana teman, sekedar teman dan sahabat sejati setelah kita terjatuh baru kita tahu mana teman/ sahabat kita yg sebenarnya begitu jg dlm berbisnis kita wajib berhati hati dalam mencari pathner ..
Ngga sepenuhnya benar...juga ngga sepenuhnya salah...apa yg dibilang Bg.Helmi!! Intinya Balik lg KL kita yakin & Percaya Semua adalah Sekenario Nya" dan Sudah atas IzinNya Semua Itu Terjadi!
Maka kita Pasti Legowo apapun Hasilnya..!!!
Dulu saya pernah gk yakin dengan istilah
”Bisnis is bisnis... Family is family”
Sontak ungkapan Bung Helmi mengingatkan saya pada teman yg dulu pernah punya segalanya untuk berbisnis namun habis karena kroni2 nya.
Kita harus bisa bedakan mana saat berbisnis & mana saatnya bersaudara... berfamily... Karena kita bukan jualan family, apalagi memfamily kan bisnis (harga teman) dsb. Karena harga murah seorang teman atau family saat dia mulai merendahkan harga diri kita.
Saya setuju, business is business, jangan campurkan dgn keluarga atau teman. Kalo dicampurkan jatuhnya ga profesional.
Makanya heran kalau harga temen hatus mahal apa murah 🤣
@@barayatani lebih mahal dong... karena teman akan bantuin bisnisnya teman..
@@KangTaeGu
Tergantung, saudara2nya hedonis apa nggak. Kalau hedonis yah tinggal tunggu kesempatan aja, wush hilang tuh duid.
I wish i knew this earlier.. saya sudah habis ratusan juta krn berpartner dengan org yg tidak kontribusi apa2 selain omong kosong. Pelajaran hidup.. terima kasih sdh membuat konten ini, pasti berguna bagi generasi penerus. Bagi yang belum pernah terjerumus, konten ini sangat nyata. Simpanlah dan ingat2lah selalu kata2 Bang Helmy.
Semoga mendapat ganti yg lebih baik, aamiin
Semangat terus mas
Cool story bro...
Ratusan juta bisa buat beli franchise makanan, eskrim, minimarket, galon, saya jg mengelola bisnis offline modal 100jt bagi hasil investor akhir tahun dpt 112jt
sama banget, partner yang gk bawa apa apa cuma jadi cancer
Betul sekali. Ada type2 org yg bicaranya luar biasa smooth & begitu manis. Semakin lama semakin jelas bahwa orang itu hanyalah menempel saja, untuk kenyamanan hidupnya sendiri.
Bisnis inves *HANCUR CUMA 1, TERLALU PERCAYA+BAIK*
so endingnya *ABAY SOP BISNIS YG BAIK+PROFESIONAL*
Bener banget dan sekarang sedang mengalaminya
Sebagian besar org2 punya duit pernah dirugikan di dunia tambang batu bara..
"Berkontribusi bagian dr membangun harga diri."
Kontribusi adalah bagian dari posisi tawar dlm bisnis.
Jangan Pernah Berkolaborasi Dgn Jago Bicara Yg Tidak Punya Apa-apa Termasuk Yg Ikut Calon Bupati, Gubernur Apalagi President..!!!
Sudah Terbukti Hutang Kagak Bayar, Yaa Baang...😊
Intinya sih sulitnya mencari SDM. Dimulai dari partner, udah ketemu partner bener kemudian direktur yg bener, manager yg bener dst. Harta karun paling berharga dalam berbisnis adalah kalau bisa menemukan SDM yg bener, mau bisnis apa juga bakal jalan.
Partner itu bukan partner dari misal kita lihat wah sma kuliah itu baik. Tidak begitu. Dalam perjalanan orang kadang orang sudah sangat2 berbeda
@@Username12515kurang setuju sih. Komitmen itu soal karakter bukan soal pendidikan. Itulah knp sebaiknya rekrutmen pakai tes psikologi dan training
Itu sudah saya alami
Memang betul apa yg di sampaikan pak helmi
Saya pemodal tunggal dan pencetus gagasan
Patner saya hanya modal marketing
Sampai akhirnya saya di tikam tanpa sisa
Dan saya baru paham
Dalam sebuah proyek
Awal2 jalan adalah kepentingan bersama,
Selanjut nya adalah untuk menguntungkan ke untungan untuk pribadi
yup...ak mengalaminya persis yang kau alami, sekarang aku lebih nyaman dengan memenejemeni sendiri di bidang wisata glamping yang aku buat...salam semangat
Pak helmy bukan nakut2in atau ga boleh partneran. Cari partner yg baik, hrs selektif ga gampang. Krn klo kita punya partner yg bagus ya kita jg yg maju bersama.
Bener 1000 persen
Kata Bang helmy
Banyak yang ngalami seperti ini
Banyak mahqluq2 bergentayangan cuman modal KERTAS
Semangat terus pasti tuhan menolong kita semua
Setuju banget, Mas. Dulu saya pikir bantu teman itu baik, tapi akhirnya saya belajar, tidak semua orang pantas dibantu. Harus pilih-pilih.
Modal selain uang adalah, kelebihan seseorang dalam ketrampilan, ketangkasan dan kecermatan dalam menghitung untung rugi usaha/ bisnis man👍👍✋😁🙏🇮🇩
Saya percaya yang di sampaikan mas Helmy
Kepercayaan itu sangat susah memang ada orang orang yang benar benar tulus tapi sangat sedikit
Setuju banget harus sama sama punya modal, harus bisa mengawasi setiap saat secara detail, jangan pakai sistim gaji tapi bonus prosentase sebelum usaha itu betul-betul berjalan.
Setuju pak Helmy, saya juga alami. Saya pernah diajak join usaha developer property kecil-kecilan oleh seorang yang masih saudara jauh dan dia dan saudara kandungnya semua berbisnis dibidang itu, saya berpikir resiko gagal kecil. Ternyata setelah diperiksa keuangan nya ternyata setoran modal tidak dilakukan bersama-sama dalam waktu yang sama, dan ternyata ada permainan (korupsi) di pembelian lahan mark up, perijinan di markup, dll lalu hasil uangnya itu dijadikan untuk setoran sahamnya . Akhirnya karena memang tabiat dasarnya karakternya memang jelek akhirnya ketahuan juga. Akhirya masuk penjara, karena hukum di negara ini lemah hukumannya hanya beberapa bulan saja. Benar-benar kapok.
serius?
Saya baru mau merintis usaha seprrti itu, terimakasih atas informasinya smoga kita smua terlindungi dari kerugian
berarti semacam ponzi scheme gitu ya
mark up perijinan, lahan - top, ini sudah pasti akurat
oh ternyata anda dijadikan target sebagai penyedia modal awal, sedang mereka setor modalnya dari hasil markup
Saya baru saja mengalami punya partner yg ga punya apa.. dan bekerja sama Selma 2thn jln... Niat awal ingin bantu dan bisa sukses sama2 itu komit kita... Tapi setelah jln wkt dia sudah punya sedikit modal malah sya ditikung semua. Langganan diambil semua..sungguh sangat sedih,,tapi hidup berjalan trus dan sya harus berusaha buat keluarga dan ank2 saya .. sya percaya wkt akan membuktikan semuanya ..
Tetapi ada juga sebaliknya. Anak buah yg memang sungguh berjuang hingga perusahaan sukses, mapan n punya sistem yg bagus, disingkirkan digantikan saudara2 dr bos.
ini bisnisnya apa ya mas kalau bole tau ? 🙏
konten kali ini sangat relate apa yang saya alami belakangan ini. saya bermitra dengan orang yang gak saya kenal. tapi sebelumnya orang ini menawarkan produknya dan saya tertarik untuk memasarkannya. pertama tama saya jadi reseller kecil kecilan dulu dengan sistem setor dulu kemudian saya dikasi produknya dia. berjalan kurang lebih 4 tahun kemudian saya bisa naik level ke level distributor. pada saat saya jadi distributor inilah kejanggalan dimulai. sebelumnya saya jadi distributor kurang lebih 1 tahun. semuanya lancar lancar saja, saya setor uangnya kemudian saya dikasi produknya. lama kelamaan ada yang tidak beres. distribusi kadang terlambat karena macam macam alasan, kurang bahan baku, tenaga produksi kurang, dsb. sampai dengan kejadian yang tidak saya inginkan terjadi. saya setor uangnya dan saya tunggu 1 bulan tidak ada kabar. saya telpon, message cuma dikasi harapan palsu saja. sampai molor 1 tahun lebih, uang yang saya setorkan tidak jelas kemana larinya.
pelajaran hidup ini pk saya juga ngalami dam,s channel
@@iisfashion7543 sedih rasanya kalo mengingat ingat kejadian itu
@@damschannel3187 wajar sedih saya juga pernahngalami tp harus di ikhlaskan karna susah senang hidup ini sudah ada yg ngatur kita hanya menerima dan menjadikannya pelajaran hidup.setiap manusia pasti punya pengalaman pahitnya hidup tp percayalah jika kita tak membalasnya pati akan indah pada waktunya.
nasehat bapak ku biarkan orang lain menyakiti kita tp jangan sampai kita menyakiti orang.karna apa yg kita tanam itu yg kita tuai.setelah saya dewasa memahami arti hidup saya lebih legowo.bahkan ketika saya ketipu saya malah ketawa dan saya katakan pada penipu sudah yakin nipu saya kamu gk nyesal kalau itu keputusan mu aku terima dengan ikhlas rezeki 7 turunan mu dikasikan aku.
saya ketipu berkali2 tp rezeki saya bukan menurun tp malah meningkat.apa yg saya kerjakan semua berjalan dengan mudah di banding yg lain,pasti ada kendala tp tetep bisa diselesaikan.
Iya benar.. di Indonesia memang sulit mencari partner yg mau menanggung beban bersama. Kebanyakan mental pekerja tp pemikiran egonya merasa mau jd pengusaha tp gk mau modal hny bs ngemeng pny relasi ini itu.. persis spt yg Pak Helmi katakan.. sy lg belajar menemukan yg bnr2 mau usaha merintis bersama bukan untuk menanggung ego masing2
@@p-men-indo gk punya modal sebenarnya gk masalah tp mentalnya itu lo gk bermutu lembek,intinya malas mikir karna modal bukan punya sendiri se enaknya. namanya usaha pasti jatuh bangun tp kalau kitasemangat dan berpikir kita pasti bisa melewati ujian ini pasti usahanya bisa bangkit.sbp saya juga pengusaha udah ngap2pan modal habis tp tetep semangat tuhan kasih jalan dan bisa bangkit lagi bahkan hasilnya sangat luarbiasa.
mereka yg gk keluar modal kalau gagal santai aja sbp bukan duit dia.orang2 gk tanggung jawab seperti itu malah menutup jalan rezekinya sendiri.
BENAR SEKALI SENIOR, MEMANG HARUS PASANG MATA TELINGA DAN HATI SEBELUM BERPARTNER
benar sekali. saya bantu teman yang usahanya bangkrut. bikin usaha baru, saking bodohnya saya, dia dikasih 50% saham, dengan janji kontribusi dipenuhi kemudian. benar sekali, setelah bertahun2, kontribusi tidak kunjung tiba. jadi benalu terus. gaji besar, giliran ditagih kontribusi, jawabnya: gue kan ga minta sebesar itu. tapi pernah dites gaji minimal, makin ancur etos kerjanya
Awal tahun 2022 diajak partner bisnis yg cuma modal duit tapi Nol pengetahuan dan saya dikasih saham 5℅ + gaji di bawah standar. saya hanya modal skill produksi, marketing, managament bertahun2 menekuni bidang yg sama. Beberapa bulan berjalan melihat partner 2 orang yg memegang saham besar tidak bisa mengikuti ritme kerja saya. Akhirnya 3 bulan lalu memustuskan untuk tidak lagi bergabung dalam perusahaan bobrok, menurut saya. Skrng alhamdulillah, mulai jalan sendiri tidak berpartner lagi.
ini malah ceritanya kebalik 😁
Bisnis apa gan barangkali bisa share pengalaman nya
@@barayatani bisnis Workshop Advertising, produksi meliputi: Huruf timbul, Signage, Reklame, Neonbox, Display Acrylic dan berbagai macam bentuk berbahan Acrylic, Usaha kecil2an
Setuju banget orang kaya gitu harus di tinggalin, biasanya orang itu cuma ambil keuntungan aja / aji mumpung memanfaatkan kita, tapi hasilnya mereka mau nikmatin atau pengen menjadi dominan.!!!!
Ada juga sebaliknya.
Yg berkontribusi nyata memajukan perusahaan meskipun anak buah a modal sangat minim, malah disingkirkan digantikan saudara2 dr bos.
Tdk terima dg perlakuan tsb, dia bikin perusahaan serupa meskipun merayap dr bawah. Dan lbh top markotop.
Semua tergantung org nya pak Helmy karna byk juga yg punya modal tp dalam prakteknya juga gk benar karna saya juga ngerasain di sikat waktu profit 20jt/ bulan masi biasa tp waktu profit ratusan juta saya di depak dari perusahaan itu..menurut saya tergantung orgnya apa dia punya hati nurani apa gk..
Saya membangun bisnis kecil"an dan bertahap, saya yakin bisnis ini akan besar dan sukses, saya partner dengan istri, kerja nya memang capek handle dari a-z, meskipun terjadi kendala dan kadang ribut kecil"an tapi membuat kami semakin kuat dan harmonis
tapi rasa nya nikmat
ntar kalo dah sakses kawin lagi yaa hahahah, kaya si baba rafi
Sekedar sharing aja Pak Helmy di Kampung2 seperti tempat saya tinggal, itu sering ada pembentukan sebuah kelompok usaha bersama (KUBE). Program kube ini sebenernya punya tujuan baik untuk menyelematkan perekonomian desa tersebut dari kemiskinan, dan harapannya kalo usaha tersebut berkembang jadi besar, bisa menyerap tenaga kerja lokal jugaa.
Naah tapi pada prakteknya pak, seringkali orang2 yang membentuk kube ini cuma sekedar copy paste dari proporsal lain, dan lokasi usahanya ituu sendiri bisa saya bilang fiktif, beserta keperluan2 lain yang ada di dalan proporsal. Jadi mereka itu cuma sekedar ngajuin proporsal, terus uangnya cair dan dibagikan secara rata ke anggotanya. Katakanlah modal yang diajukan proporsal itu 15 jt, setelah cair mereka bagi rata ke 5 anggota nya. Dan terkadang "calo" di orang pemerintahan yang membantu mencairkan dana tersebut juga minta jatah, sehingga yang sampe juga gak utuh 15 juta.
Harapannya dengan uang 15 juta tersebut masyarakat di desa bisa mengembangkan usahanya, uang tersebut malah habis untuk kebutuhan harian.
Nah untuk masalah investornya saya juga kurang paham, ada yang bilang ituu dari Bank. Cuman saya bekum tau ini Bank apa.
Yaa kira2 seperti itulah pak gambaran betapa tidak bertanggung jawabnya sebagian masyarakat kita..
program umkm desa ya om
@@petaniharapanbangsa7013 iyaa semacam ituu.
Iya walaupun rata" Bantuan tuh harus yg usaha nya jalan minimal 2 tahun tetep aja bisa di akali, sayang banget masyarakat kita tuh gemar banget beginian mau yg kaya sampai yg biasa aja rata" Sama aja kalau masalah nafsu duniawi
Sudah begitu sejak jaman sy kecil om , ada yg dr pemerintah ada yg dr koperasi mekar , ada budjet untk umkm , kadang pertanian jg ada uang pinjamannya intinya ga ada investor yg dirugikan om cm program yg harusnya bagus untk meningkatkan ekonmi desa jd ga tepat sasaran yg nrima orang itu2 terus , tp itulah mental masy kita , jangan heran di kota besar mainanya dana kur bukan untuk pengembangan bisns , malah buat beli kendaraan anak2 mereka ,ada yg buat renov rumah warung mereka ga dipikirin mau reot atau rubuh ,anak2 mereka malah bangga ortu hbs beliin mereka kendaraan hasil dr kur 😂
Iya benar sekali mas Helmi,itu pernah menimpa keluarga kami,awalnya sok baik belakangan ternyata menghancurkan keluarga kami.
Indonesia itu yg berkuasa uang.
Kalau yg maha kuasa baru Tuhan.
Sudah kenyang dg apa yg sudah di critakan bung helmy.
Ada yg karna hanya berparter ada yg juga memang kerja sama dalam satu gerbong.
Pengalaman bung helmi banyak di alami di lingkungan sekitar kita.
Dulu Saya di umur 17 tahun sudah mengalaminya. Dan itu sangat melelahkan secara batin maupun fisik.
Mengalami minta uang
Apapun kerjasamanya, setidaknya anggota tim yg mau kerjasama punya konstribusinya. Hal ini pernah terjadi sama saya saat saya menulis artikel internasional bereputasi. Ga ada yang bantu, peduli juga enggak. Untuk membayar publikasipun kaya lagi nagih hutang😂. Ketika publish, mereka klaim ini karya mereka. Ya, jadi pelajaran. Dan sekarang alhamdulilah ketemu tim yg bisa memberikan konstribusi, walau saya hanya submit artikel nasional.
Kesimpulannya bukan hanya soal bisnis, tapi juga bisa bidang yg lain, berhubungan dengan tim kolaborasi.
saya setuju
Yaa ibarat kerja kelompok di sekolah, kak. Sering teman sekelompok ada yang suka hatinya saja asal ada namanya sbg anggota kelompok, tuhas beres, dpt nilai, kelar. Ada yg suatu hari sekelompok dg yg benar2 pintar, tapi yg pintar merasa anggota kelompoknya gak cocok. Ada juga yg sekelompok kompak, yg pintar dan yg biasa saja sama2 berkontribusi mengerjakan tugas kelompok, selesaikan bersama, dpt nilai bersama.
Nice share Om Helmy..
Saya pernah ngalamin juga punya perusahaan dengan share holder 9 orang based on pertemanan (idenya sih biar kayak 9 Naga 😅) tapi yg involved aktif cuman 3 orang termasuk saya, sisanya pasif dan gak tau harus ngapain di dalam perusahaan.. akhirnya terjadilah "big team with small project" hanya bertahan 3 tahun akhirnya bubar jalan balik kanan, hasil dari RUPS terakhir isinya "impas" sebuah pengalaman yg menjadi pelajaran sangat berharga.
Apa yang di jelaskan oleh Om Helmy Yahya 100% benar semua. Maka dari itu ketika saya membuat PT saya sangat menghindari partneran dengan yang judul nya Teman dan Saudara. Orang yang gak di kenal pun kepingin masuk jadi partner ketika buat PT tetap saya pilih dan pilah. Apalagi buat PT... Ya semuanya harus setor. Minimal kalau gak punya modal financial, setidaknya punya modal skill set. Dan pembagian persentase saham nya dengan jumlah yg sedikit.
Terimakasih Om Helmi Yahya. Terus berbagai cerita dan pengalaman soal bisnis ya
lagi bisnis apa ya kak kalau bole tau ?
@@user-lt4rg5hi6l Export bro
mungkin ada tambahan lagi,, klu mau presentase harus ada pembuktian dulu
@@Zappa_N minimal kalau orang tersebut bilang "saya punya banyak koneksi dan kenalan pabrik/supplier/orang pemerintahan" minimal dia kudu bisa pembuktian dulu lah data yang dia punya. Sebelum ikut nimbrung bisnis bareng bareng. Kalau dia gak bisa buktiin cuman omong doang (Omdo) jangan diajak bisnis bareng apalagi mendirikan PT sama sama. Intinya jangan pelihara benalu di bisnis/usaha/perusahaan yang hendak anda jalankan. Balik lagi sih ke peraturan nomer 1: Sortir dan pilihlah rekan bisnis anda sebaik dan seteliti mungkin.
sering2 bagi pengalaman yg seperti ini mas, biar yg lain bisa ikutan belajar. terimakasih!!
ilmu ini sangat berguna untuk memilih saham. semakin besar pemilik perusahaan masukin duit pribadi. semakin bonafid kita invest. kalo pemilik sibuk ambil duit dan buang saham. semakin tidak bonafit untuk di invest. contohnya perusahaan start up terbesar di indonesia 😂
Saya bisnis bareng dengan org terdekat ketika bangkrut saya susah sendiri. Akhirnya saya memutuskan untuk usaha sendiri saja. Sekarang Alhamdulillah usaha bisa bertahan 4thn dan bisa bayar org.
Kalo saya dari dulu ga suka kerja kongsi , partneran , kerjasama , atau apalah namanya , lebih baik kerja sendiri.
Jd inget film korea parasite, manusia tipe parasite itu sebisa mungkin dihindarin, dan mereka gpg sekali diidentifikasi kebanyakan omonganya empuk, saking empuknya bisa bikin tidur sampe gk sadar hartanya dijarah. Barusan kejadian tmn saya org arab saudi invest dibujuk rayu sampe hatinya lumer. Dgn janji2 pulen bisnis bakalan diurusnya dgn bener padahal dia gk setor modal pulanglah dia ke arab, 6 bln berjalan mulai gk beres, ternyata dia ngobyek ke bisnis lain, bisnisnya gk diurus dan parahnya asetnya dijualin. Skr lg proses hkm menuntut ganti rugi. Sebaiknya org model kaya gini statusnya karyawan saja gk lbh dan sbg owner jgn nerima aja omongan manis pulen begitu saja krn itu semua bisa jd jebakan
Jangan bekerja dg org yg nothing to lose ❤
pengalaman saya berpatner beberapa kali usaha dengan orang2 yg berbeda dan semuanya mengecewakan dan makan hati. tp alhamdulillah usaha terus tumbuh.. klo saya intinya yg penting kita harus terjun langsung ngejalanin usaha,pegang kejujuran dan komitmen. masih yakin nnti suatu saat di pertemukan sama patner yg baik.
Kita harus bersyukur masih bisa makan. Jagan menghalalkan segala cara untuk memperkaya diri sendiri.
Salut sama teman2 yg msh bisa bangkit setelah dirugikan oleh rekan2 bisnis yg simelekete begitu.
Semangat dan lebih berhati 2💪👍
Saling menDoakan y kak 🙏
Skrg sy jg berjuang survive bangkit,setelah “ kemakan” partner yg berkategori seperti dipaparkan pak Helmy
Cm bedanya rekanan jg ada modal,tp jauh lebih kecil dr sy,cm bermain kotor “pabrik di dalam pabrik” ☺️
Akhir kata rugi dalam angka M
Saling menDoakan spy pengusaha” yg jatuh terpuruk bisa bangkit kembali
AamiiN 🤲🏼
Betul banget ,,,
Sy prnh bisnis dngn org yg ngga bermodal ,jdi mereka hanya mengandalkan barang titipan dari sy atau istilahnya ngutang dulu ,dan rata2 90% memang bnyk yg nggak tggung jwb... alhasil bisnis ancur ,,dan mereka menjauh tnpa ada rasa bersalah
Udah baca sih dari buku Bisnis Start Up Primbon saat masih cover hitam semua kisah ini beberapa tahun lalu. Itu buku luar biaa sih buat mengubah mindset bisnis. Alhamdulillahnya, buku itu langsung dikasih dari tangan om Helmy Yahya dan ditanda tangani di sebuah ruangan kantor di JDC Senayan bersama Bossman Sontoloyo. Thanks om Helmy
Sebuah sharing pengalaman yg sangat bermakna. Teman bisnis is teman bisnis. Teman akrab cukup teman akrab ga usah ikutan bisnis
Ngerasain banget tahun lalu, untung saya juga masih ada rem dan berfikir secara logic ada beban 12jt pinjam di kredit/koprasi syariah (ala² syariah) dan ada hutang ke pengirim barang ada 2 pengirim dan sekitar 5jt per pengirim jd sekitar 8-10jt.
Uang dr koprasi sisa 7-5jt kepakai buat nombok gaji karyawan dll dan kawan saya mau menyerahkan keuangan ke saya, walaupun mmg terkesan saya tdk tanggung jawab saya pilih out saat itu klo saya ambil resiko saya yg ambil alih semua masalah hutang dll pasti ditimpakan ke saya, pd saat itu saya jga terbagi pikiran karna dituntut beresin kuliah dan ambil ijazah s1
Modal awal 5jt berjalan 5bln maksa buka cabang saya invest lg 5jt kurleb 10it modal
2 jt di diawal dipakai kawan itu buat bayar kuliah awal² dia gak ngaku, selang waktu dia ngaku. Terahir 5bln lalu saya tagih di chat dia jawab " kapan aku pinjam uang ke kau" haha mmg manusia problematik + narsistic. bahkan diawal berasa dia ngebosin gw yg Jd pegawai bahkan babu.
Semua yg terjadi gw terima sebagai step belajar semoga kedepan lebih baik, bln dpn ingin mulai lagi dan cb realisasi sendiri.
Bisnis menurut saya dgn cara syirkah , itu lebih baik sesuai dgn aturan Islam dan benar benar harus belajar dan paham benar mengenai syirkah.. insyaallah amanah.
Thank's Coach untuk nasehatnya, tidak ada makan siang yg gratis, tidak ada Intagible dan Valuasi tanpa Setor Modal 👍👍👍
Banyak makan siang gratis dari orang yang ngasih sedekah boy 😂
@@rizkinurulaqmal apalagi hari Jumat ya 😊
Seharusnya org yg sering ketemu banyak org, tanpa disadari pny penilaian terhadap seseorang..Menilai seseorang itu memang susah, tapi beberapa org dialam bawah sadarnya bisa menilai...Salah satunya Peter Thiel....
Sebuah nasehat yang sangat luar Biasa dari Om Helmy. Tahun 2019 bangkit dari bisnis eh kejebak sama partner , skr memilih single fighter doing my business
Basic on experience ya pak.Terimaaksih atas pengalamannya pak. Sangat bermanfaat bagi saya yang masih muda ini.
Prinsip saya dalam berbisnis tidak ada istilahnya usaha bareng. Saya yang harus jadi bos atau saya yang harus jadi karyawan.
Terhibur sekali dan sungguh meringankan beban psikologis saya dg adanya sharing Bang Helmy. Saya terpukul sekali ditipu teman dekat, dg dalih bisnis minyak atsiri sarat modal di Indonesia bagian timur. Kiranya Tuhan senantiasa melindungi kita semua.
Mantaap pak helmy. Mudah2an kita semua bisa ketemu partner yang saling mengisi & bisa dipercaya melebihi saudara terdekat sekalipun. Aamiin
Mengikuti p helmi jadi ingat kaata2 bekerja sama siap di kianati ,intinya harus hati2
Setuju banget Bang Helmy Yahya, sekalipun itu diminta tolong bantuannya rata² orang seperti itu manis dibibir ujung²nya hancur pertemanan
thanks pengarahannya pak helmy, saya merasa tersentil dengan apa yang diucapkan sama pak helmy. semoga dengan apa yang dibicarakan pak helmy akan menjadikan saya lebih baik kedepannya. sukses dan sehat selalu ya pak helmy dan keluarga.
Sangat benar sekali pak Helmi, dalam bekerjasama dan berkolaborasi harus memilih partner yang benar bukan partner yang nothing to lose....
Terima kasih bapak
Pengalaman terbaik adalah belajar dari pengalaman orang lain
shortcut tercepat untuk mendapatkan keputusan terbaik
sehat selalu pak helmi sekeluarga dan tim
makasih banyak
Menurut pendapat saya, Orang seperti Pak Helmy itu pasti dikelilingi banyak "serigala berbulu domba" Jadi wajar kalau harus selektif biar ga dikerjain. Semakin seseorang keliatan sukses & kaya, maka semakin ga ketauan siapa orang di sekitarnya yang tulus atau beragenda, karena biasanya yang datang mau kenal dan ngobrol juga bertubi-tubi.
Sangat setuju dgn bang Helmy . Bersyukur nya sejak masih remaja , saya sering membantu papa berdagang , nah dari sering " menguping " mendengar papa ngobrol dgn pelanggan / teman teman nya, maka yg bang helmy ceritakan , saya sdh merekam baik ( saat itu saya baru berumur 14 atau 15 thn ). Dan saya memulai merintis usaha sendiri saat berumur 23 thn ( thn 1992 ) , hingga saat ini ; jgn kan partneran dgn org lain , dgn adik adik atau saudara sepupu pun saya hindari , malah saya memberikan saran kpd adik adik / sepupu utk berusaha sendiri meskipun dari kecil kecilan . Nah tdk terasa sekarang kedua anak anak saya sdh lulus sekolah , maka tentunya pengalaman ini saya ceritakan kembali plus tambahan pengalaman yg nyaris 31 thn di dunia usaha , termasuk jgn pernah hutang , gunakan pekerja / karyawan seminimal mungkin ( ada usaha yg tentu nya bisa dgn minimal karyawan ) krn sering hal ini membuat pusing dan membuat usaha tdk bisa berkembang krn faktor sdm , lalu pilih jenus jenis usaha yg minim resiko ( termasuk resiko di tipu , di kerjain oknum aparat yg sering terjadi jika usaha sdh terlihat berkembang baik ) , dll , pengalaman adalh guru yg terbaik . Salam sehat &sukses
bapak kan berdagang nih, bapaknya bapak juga berdagang..nah menurut bapak, ijazah S1 S2 S3 itu berpengaruh besar gak pada perdagangan?
atau ijazah itu hanya berguna pada saat kita jadi karyawan/pegawai?
@@multipalringo menurut pendapat saya , lulusan S1 / S2 / S3 , jika di dlm menjalani bisnis / usaha sendiri , yg terpakai adalah ilmu / skill nya ( spt dokter , tekhnologi , perkebunan , peternakan , dll ) krn membantu mempercepat kesuksesan usaha nya , krn memang skill nya oke & bisa memodifikasi usaha nya . Ttp yg terpenting adalah jaringan pertemanan saat kuliah dulu , jg bisa mendukung usaha kita ( misal ada teman yg sekarang jadi pengexport , maka kita lbh mudah menjual produk kita , atau kebetulan teman kuliah kita menjadi pemilik pabrik , maka kita lbh di percaya saat mau menjadi supplier bahan baku pabrik tsb , bahkan bisa jg kita mendapat kemudahan saat mau menjadi salah satu distributor nya ) . Ttp itu semua jika saat pertemanan waktu kuliah & sikap diri kita jg baik & jujur . Nah utk sbg karyawan atau pegawai , di negara kita masih menjadi penilaian utama jika kita lulusan perguruan tinggi yg terkenal dgn nilai yg bagus utk mendapatkan pekerjaan . Jika kita tdk lulusan sarjana , misal hanya SMA / SMK , maka di butuhkan skill & pengalaman kerja yg minimal 5 thn baru bisa di pertimbangkan ( ini utk level menengah ya , bukan level pemula kerja ) . Ini pendapat saya . Ttp yg terpenting kalau saya memilih karyawan adalah attitude & skill , gelar no 2 .
Saya memiliki usaha garmen, merintis sendiri dibantu istri kebetulan sy masih ASN, dari tdk punya karyawan sampai hari ini kami ada 34 karyawan, sy bekerja keras, selalu menolak tawaran partner
Lokasi dimana bang
@@fazrulchannel5863 Surabaya bang Fazrul. CV Hkimah Jaya Konveksi, ingin hubungi kami untuk buat seragam..? silahkan googling
Semoga makin maju bang usahanya
Betul,kadang susah mana orang yg tulus dlm bersahabat dan susah dlm menentukan sikap karena sahabat. Jatuhnya tdk profesional
Agak menurunkan mental mereka yang memiliki integitras tetapi gak punya modal finansial. It's the world I know. Beberapa banyak kasus saya setuju pendapat Pak Helmy Yahya, dan untuk sedikit kasus saya kurang sependapat dengan pendapat ini karena masih ada sedikit orang yang idealis dengan integitrasnya. Bertahun lalu saya mengajukan proposal sebuah ide bisnis kepada pemodal. Setelah disetujui dan kemudian bisnis berjalan baik, saya ditinggal oleh pemodal tsb. Jadi dari sisi pemodal pun belum tentu memiliki integritas. Semoga pendapat Pak Helmy ini disikapi dengan bijak oleh para pebisnis dan kreator bahwa ada faktor keterlibatan Semesta dalam sebuah kesuksesan, pun demikian dengan kegagalan. Bravo, Pak Helmy Yahya!
terima kasih, sungguh wise. Sudah banyak berkorban waktu, uang dan segalanya tapi ---------.
semoga bisa bertemu dengan banyak orang-orang yang bisa bekerjasama dan mau maju bersama-sama. kerja keras dan kerja cerdas.
Kami punya pengalaman yg beda dgn pak helmy, kami totalitas dlm mengerjakan kerjaan sesuai proposal, tanpa gaji, tanpa biaya opeasional, yg pd akhirnya kami yg di kerjai oleh pemegang sahamnya....
ini dulu bisnis apa ya kakak kalau boleh tau ?
Seorg teman saya, sebelum beliau meninggal, dia expand binis di beberapa hidang usaha, dengan 3 org partner yg berbeda, dan pada akhirnya setelah dia mendadak meninggal, hanya tinggal 1 parner yg sampai sekarang seperti mesin ATM untuk istri & anak anaknya. Bahkan anaknya sdh dewasa bekerja di perusahaan si partner yg satu ini, yg tetap setia & jujur. Intinya saya setuju dgn apa yg di sampaikan mas Helmy disini, bahwa hrs sangat berhati2 utk mencari mitra partner, jgn lupa sertakan Tuhan dlm hal ini. Karena memang banyak org yg percaya Tuhan, tapi sedikit sekali org yg bisa dipercaya oleh Tuhan
So... jadilah pribadi yg langka, yg bisa dipercaya Tuhan utk memberkati org lain...
Salam sehat selalu mr. Smart guy (mas Helmy Yahya) 🙏
Rejeki yang halal
Di akhir cerita, si 1 partner setia ini akhirnya hidup bahagia bersama istri teman anda itu dalam satu rumah..
SANGAT SETUJU SEKALI BUNG HELMY, JGN PERNAH UANG KITA DIKELOLA ORANG LAIN, LBH BAIK DIKELOLA SENDIRI SAJA
Kadang orang yg bicara karna sudah mengalami sendiri 🖒
Setuju sekali dengan judulnya mas Helmi. Kebanyakan rugi dan kita yg harus tanggung sendiri kerugiannya.
Iya itu resiko kita krn salah memilih partner.. krn kebanyakan mereka masih bermental pekerja yg hny mencari aman buat pendapatan harian atau tetap tetapi tdk mau ambil resiko kerugian sama2 maka munculah kecurangan dalam internal perusahaan
kalau yg ga modal apa2 tp orang mau ngajak kerjasama biasanya sudah ada trust dan reputasi..ada yutubnya anak alumni ITS dari medan dia memilih bertani sayuran di kampung halaman setelah berhasil banyak pemodal atau pemilik lahan yg percaya ma dia untuk diolah lahannya.
Pelajaran mahal, banyak terjadi di sekitar kita tapi kita ga sadar nanti rugi baru sadar, terima kasih om antisipasinya
Terima kasih pak Helmy ... Sudah berbagi pengalaman dan saya yakin suatu pelajaran berharga buat siapapun yg menyimak Vidio ini
Sebenarnya, 80% dari bisnis itu mengenai kejujuran keuangan. Sebagai bos, mau kerja sekeras apapun, strategi sehebat apapun, bisa hilang 1 hari tanpa adanya tanggung jawab di dalam bidang keuangan. Partner yang bermodal adalah pembuktian bahwa ia memiliki tanggung jawab dan kempampuan dalam bidang keuangan.
Bener banget, kalau managemen keuangan jelek zonk usaha
Subhanalloh, trimakasih mas helmy , gila sih sekelas helmy yahya th 200an aja yg notabene udah pinter masih aja kena tipu apalagi kita2 yg awam ini. Thanks mas infonya.
Pengalaman yg luar biasa, Pak Helmy yg cerita, tiba2 saya mengingat kejadian2 saya ketipu orang2 terdekat, semua yg diceritain adalah sesuatu yg sangat2 berharga, terima kasih Pak Helmy Yahya
Betul sekali ibu setuju yg di paparkan pa Helmi atas saringnya dgn pengalaman pribadi ....karna mencari partner utk bisa dipercaya sulit yg ada malah seperti pagar makan tanaman....lbh enjoy kelola sendiri sebisa2 nya sendiri....ok thankyou pa helmi
makasi om ilmu nya,, pas banget hari ini pagi tadi saya baru membahas mengenai pekerjaan dengan calon partner kerja saya,. malamnya dapat pencerahan dari om helmy
dapat petunjuk dari tuhan itu buat hati hati kedepannya kak
Dan ketika para bapak² berembuk utk berpartner , tiba² dipenghujung...salah satu istri dr si bapak ikut dimasukkan ke jajaran owner.
Pdhl slama pembicaraan sebelumnya tidak ada wacana.
Waahh itu seperti sesuatu...😂
Setuju, saya sudah buktikan.
Ujung ujungnya pemodal dirugikan
Pertanyaannya untuk mas helmy, setelah kehilangan 3 M , apakah usaha mas helmy kemudian lebih besar atau jadi terpuruk setelah itu.. karena seberapa kita berusaha untuk menemukan orang tepat, seberapa kita dapat informasi tentang orang itu, ujung ujungnya semua orang ada kemungkinan berubah,. Jika rejeki anda akan naik, anda akan dibantu orang orang tepat, namun jika rejeki anda akan diambil, anda akan dikirim orng irang masalah yang tak disadari.
Nggak selamanya usaha kita akan jadi lebih besar setelah kita kena tipu.
Ada sangat banyak perusahaan yg nggak bisa kembali ke posisi sebelumnya (apalagi naik menjadi lebih baik) setelah mengalami kerugian besar.
Sampai akhirnya perusahaan bangkrut dan tutup
Makanya saya kalau masuk di saham, masuk disaham yang dipegang pengendalinya 70 sampai 80 persen. Si pengendali bisa memonopoli kebijakan agar orang orang dibelakangnya nurut dan kalau pun bandel akan tidak mempunyai nilai ketika pengambilan keputusan🙏😊
Top mantap..gatel pingin koment..
ap yg d katakan Mas Helmi sy alamai sendiri..sy d khinati oleh yg kami & klwg yg d prcaya ampir 9 thn..ketia dia ud bisa,ud faham,ud d ksih ksempatan / kbebasan pake nama sy dia brbalik 180 drajat..1 X kasus lebaran kmarin sy mudik ke ciamis. Teman curhat ud membangun perusahaan ampir 10 th di ancurkan oleh supir nya krna dia tau wktu ngorder & belanja..
Pas sekali pembahasan X ini.
Ttp brkarya Mas Helmi..
Betul, bisnis dg org lain yg terlihat baik, agamis eeeh nipu, rugi lagi saya. Bisnis dg sdr juga bahaya, saya lihat, saling sikut akhir nya saling menjrlekkan dan bubar. Lebih baik berdikari dan belajar ilmu nya dari pak Helmi, dari pak Prof Reynald Khazali, dari org2 sukses yg juju, tekun, komunikatif dan amanah dg tugas nya
Terima Kasih Nasehat nya Om Helmy...tepat sekali Om...kita harus lepas dr perasan enak tidak enak dalam hal ini...jika tidak tentu akan mempersulit dikemudian hari...👍🏻Om 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Edukasi baik, buat dunia semakin jelas bukan cuma hitam putih.
Trima kasih pak Helmy.
Terima kasih Pak Helmi. Sy suka khawatir, sy punya ide usaha, smw sdh sy susun rapih, business plan nya, dll. Yg menghambat sy cuma satu, nyari partner krn smw gk bs sy lakukan sendiri. Salah pilih partner bs fatal, dan smpai sekarang kalau sy ngobrol2 sm calon partner, msh susah dapat yg bs pegang tanggung jawab. Kebanyakan dpt org2 nothing to lose.
saya hanya punya kepercayaan dan itu adalah modal yang utama ( allhamdulillah ) , beda2 orang bos helmy , tergantung lah .... , tapi ada betul nya juga yg bos helmy sampaikan
Dari video beliau, saya semakin percaya dengan konsep syirkah didalam Islam
Minta pendapat opini saja dulu dari Bang Helmy 🙏
Saya bermitra dengan saudara (abang ipar )
Bentuk usahanya CV dan saya setor modal kerja/usaha dan di akta notaris tersebut saya sebagai komanditer dan sekaligus saya sebagai pemasar utama
Setelah usaha berjalan berkembang 10th di tahun ke 11 saya bertanya/minta: agar keuntungan perusahaan diberikan/bagi TAPI dia bilang saya tidak punya hak
sebelum dijawab bang helmi, dengan segala pertanyaannya yang kurang jelas dan lengkap saya mau beropini dulu.
CV yang aneh,
1.komanditer kok ikut jadi komplementer atau mengambil bagian pekerjaan komplementer( sebagai pemasar utama)
2.komanditer kok tidak dapat keuntungan.
salah satu orang yang paling anti saya ajak kerja sama adalah keluarga dan orang yang masih punya hubungan keluarga dengan saya.
Setahu klo liat cerita di atas bapak kayaknya di tahun ke11 udah di lepas jabatanya tuh di akta notarisnya, karena setau saya cv emang berapa taun sekali harus tetep diperbarui dan tanpa sepengetahuan bapak, pas pembaruan terakhir bapak udah ga di ikutkan makanya dia berani bilang bapak udah ga punya hak. Coba di cek akta terbarunya saja
@@upinbahlul5287 betul banget
Saya tidak lagi comanditer di akta itu😩
@@upinbahlul5287 ....sesuai hasil konsultasi saya ke notaris lain, saya tidak berkekuatan hukum untuk menggugat. ....kecuali ada bukti kuitansi penyertaan modalnya. Padahal kuitansi itu tidak ada hanya modal percaya saja
Benar om...sy mengalami sendiri seperti itu dia punya skill tapi ga punya modal...😭😭😭
Betul Pak .. jangan pernah berpartner dgn yg tdk berbuat apa2 ..istilah saya " sleeping partners".