Aneh banget yg protes beliau diundang Pandji, justru aneh kalo Pandji cuman ngundang semua orang disisi oposisi. Harusnya kita emang menyediakan waktu untuk berdialog dengan orang yang tak sepaham, untuk kita kuliti kalau seandainya dia memang salah, dimana letak logical fallacy nya
Sebagai pengikut Pandji harusnya ga menolak hal-hal begitu sih ya, malah mendukung penuh si pandji untuk dialog sama yang ekstrem sekalian. Karena kita tau hanya belio (sbg seorang komedian) yang bisa jadi jembatan kesisi yang paling jauh.
beda emang kalo udah jadi aktifis dari muda. selalu punya argumen yang kuat dan cukup valid untuk membela atau mengkritik. ya meski saya memiliki pandangan yang bersebrangan dengan pak fahri dalam beberapa hal, tapi respect full pakk. sehat selalu dan terus menebar manfaat buat nusa bangsa dan ummat
@@koleksistorys kayaknya udah "kode etik"-nya begitu sih. Ibaratnya main bola, kalo dalam 1 tim ada yg punya visi bermain beda dan bisa mempengaruhi permainan keseluruhan tim, mending diganti aja itu orang.
@@koleksistorys dia dpt jabatan di dpr di keras boss ke kpk je pemerintahan dan skrng kan dia diluar dpr klo dia ikut koar koar kek dulu apa gunanya yg di dpr wkwkkw
@@koleksistorys udh sering dijawab ama dia, dia ga sekeras di dpr gara2 dia ga punya hak imunitas anggota dewan. Kl dia teriak sekeras kayal dia di dpr, paling 2 bulan udah masuk bui
Fahri Fahri.... dimanapun dia bicara selalu saya paksakan utk ikut mendengar + menyimak habis... karena isi bicaranya selalu mencerahkan.... terus beri kami pencerahan bung Fahri... emang kalo soal layak Fahri pantas jadi Presiden....
Gk semua orang ingin jadi pemimpin negara, bukan gak cocok tapi mungkin kapasitasnya beda. Banyak posisi yang gak kalah penting untuk diisi oleh orang-orang hebat
Gokil, ini salah satu episode skakmat paling keren dibanding bbrp episode sebelumnya. Narsum nya terbuka banget buat ngomongin ide idenya dengan cara dilama lamain main catur ga diburu2 selesai karna takut kepleset (dibanding bbrp narsum sebelumnya agak cepet soalnya) Respect bang, kalo bisa next episode dibikin kayak episode ini supaya ada banyak hal yang bisa di omongin, MANTAP!
meskipun ada beberapa hal yg gw pribadi masih kurang sreg terutama posisi beliau di pilpres kmaren, lagi2 pak fahri cukup bikin gw bisa nangkep sama argumentasi dan penjelasannya. bangunan argumennya cukup jelas.
Dengan menghadirkan Bung Fahri, Pandji secara langsung mengajarkan pendidikan politik khususnya memahami bagaimana sejatinya ideal dalam berpartai politik
kalo pendewa partai yang didengar ya semua omongan si fahri bakal kalian telen mentah2🤣 akhirnya kalian mencoba menyingkirkan orang2 potensial di negeri ini diluar kader partai. kalian harus tau si fahri ini politikus yang bernaung di partai, pasti org kayak dia berbusa busa mendewakan kader2 partai🤣
Politik, partai politik, politikus selamanya pragmatis...memandang politik itu memang seharusnya jangan terlalu serius...baik kita dukung, salah kita kritisi, siapapun itu....
@@hinoname9195makanya dia buat partai baru sebagai kritik ke partai lama, walaupun dia ditawarin masuk banyak politik dari partai lain sejak dipecat sama pks
Bang Fahri adalah guru bangsa dalam bidang politik, sangat memahami persoalan politik dan tata negara, saran untuk bung fahri, tetaplah begini menjadi politikus ulung menjadi guru bangsa, jangan terjebak pada jabatan yg ditawarkan, sehat selalu bung fahri
Nonton baik2 video ini, jangan skeptis seolah2 dapat kekuasaan itu buruk, mulailah melihat sebuah jabatan itu sebagai sesuatu yang mulia, dan Pak Fahri orang yg pantas mendapat tempat dalam kekuasaan
This is the fourth guest, and again I found the discussion very insightful. Mr. Hamzah is better at conveying his ideas and making them easy to digest. I think that because his party is on the winning team, he is calmer, and that leads him to demonstrate good dialectic skills in explaining politics in an ideal world. As mentioned earlier by Mr. Hamzah, we need to understand the ideal first before we can judge whether something becomes good or bad. Roughly 90 minutes' worth of political lessons.
FH adalah salah satu pelaku reformasi, beliau sangat memahami watak dan cara kerja - juga ideal nya negara demokrasi berjalan. Salah satu yang membuat saya kagum adalah saat menguliti KPK di ILC saat revisi UU KPK. dan panji pasti baru bertemu pandangan politisi sesungguhnya. Respect
Best episode Skatmat... lepas, lugas, cerdas gocekan pertanyaan sama jawabannya.. Kereeen emang Bang FH... idealisme dan pragmatisme ketemu di setiap jawabannya..
Setuju sistem politik harus betul2 di perbaiki karena ini induk dari segala ketidak beresan di negri ini!! Tolong para pejabat dan pemimpin bermusyawarah soal ini
MANTAP Pandji. Selalu mendatangkan narasumber dari berbagai sisi politik. Ingat kata Pandji suatu kali bahwa kita butuh banyak jembatan antar semua pihak.
panji niatnya sampaikan kritik ke pemerintah tapi gak tau cara mainnya. tau sudut pandangnya gak lebih seperti di warung kopi. sok bijak tapi malah dibajak. karena memang kosong.
Selalu manarik dari bahasan bang panji, salah satunya akhir2 ini mengedukasi rakyat dalam berpolitik. Karena sy percaya statement dosen sy ketika tahun 2018-2019 ketika ramai2 nya demo mahasiswa yaitu "pemimpin adalah cerminan dari rakyatnya"
Tidak selalu dalam keadaan seperti itu... Pemimpin datang silih berganti.. Ada masa perbaikan keadaan dari yg buruk dapat pemimpin dan sekelompok orang orang yg baik. Ada saatnya masa kemunduran dari keadaan yg baik menjadi keadaan yg lebih buruk karena dapat pemimpin yang dan sekelompok pendukung terdekat yg buruk
Jujur dalam ide dan gagasan saya kagum dengan pak fahri. Walaupun dalam praktek dan realisasi masih meragukan. Tapi setidaknya realisasi yg baik dimulai dari gagasan yg baik. Jika dari gagasan saja sudah hancur apalagi realisasinya nanti. Terima Kasih bg Pandji dan pak Fahri atas ilmu politiknya. Saya tak lagi muda tapi juga belum cukup tua untuk banyak-banyak belajar politik dari berbagai sisi. Karena saya adalah entitas tertinggi dalam politik yaitu RAKYAT.
@@dadangefrika9859 contoh manusia yg gak nonton sampai habis, tapi sok komen. Yg gua bilang, idenya bagus tp realisasinya meragukan. artinya gw gak yakin bisa direalisasikan dgn sempurna, dan itu balik lagi ke kemampuan orangnya. kalo orang yg ngomong A trus tiba-tiba ngomong atau ngelakuin B yg berkebalikan dari A, itu baru namanya munafik (gak idealis kata lu). Perbanyak literasi bos, biar penalaran otak bagus.
This is a perfect platform for Politicians to showcase their true worth to Indonesian people. Keliatan banget mana yang berkualitas, mana yang ga. Apalagi yang "takut" datang. 😛
Banyaknya komentar nyinyir atas kehadiran Bang Fahri adalah tanda ketidakdewasaan menerima perbedaan. Masa-masa awal kemerdekaan tokoh islam dan tokoh komunis berdebat keras di parlemen dan saling sindir bahkan tak jarang Ad Hominem, namun selepas nya mereka bisa duduk dan ngopi bersama.
Jadi gak suka fahri setelah jejak digitalnya mengkritik keras pak jokowi seperti mobil esemka dll. Eh sekarang jadi penjilat pak owi demi jabatan dan masuk lingkaran kekuasaan. Jadi ilang respect
ending nya keren, perbedaan yang sangat jomplang antara pilpres dan DPD, dengan DPR dan DPRD Pada Pilpres dan DPD, kita jelas pilih orangnya siapa, mereka menyampaikan gagasannya, ada fotonya, mudah untuk diketahui sementara di DPR dan DPRD, foto nya tidak ada, gagasan nya jarang terdengar, jumlahnya terlalu banyak, sehingga tidak mudah memilih 1 diantara mereka, sehingga perlu dapilnya diperkecil, jumlah calon nya cukup 1 orang di tiap partainya, lalu menyampaikan gagasannya dan berdebat di dapilnya masing-masing
Mantab bung fahri, lbh mementingkan pembahasannya soal politik drpd permainan caturnya. Tdk seperti episode sblmnya yg ingin cepat2 selesai obrolannya dgn mengakhiri permainan caturnya.
Narsum lain sering di ingetin buat maju padahal lagi ngomong, tapi yang ini sampai 46 menit pertama sy tonton, panji gk pernah ngingetin narsum buat jalan, dia nunggu narsum ngejelasin masalah sampai selesai.
Salah satu yang terpanjang main catur dan diskusinya nih.... berbobot juga diskusinya, mantap Bang Panji dan Bang Fahri,.... tetep bisa diskusi seru walaupun beda kubu saat pilpres...
pak fahri ini tipe setiap ditanya sesuatu ga akan lgsg jwab to the point tapi jawabannya kaya muterin dulu bundaran HI seratus puteran tapi ga ngasih jawaban yg diinginkan 🫣 tp memang secara pengetahuan ilmunya memang bukan kaleng2 ❤
1:17:06 Gini, nyadar gak sih, gimana Bang Fahri memperlakukan pion2 Bang Panji yang gugur? Di-build lagi tuch sama Bang Fahri untuk siap berperang di kesempatan lain dengan tertata..
Keduanya adalah orang yg sy kagumi karena dari mereka keluar narasi² yang hebat. Di mana² bang fahri bicara soal gambar besar sebuah negara. Bang pandji teladanku soal persisten. Matur nuwun
Akhirnyaaaa yg ditunggu2..., padahal nunggu bahas Asian value dan dinasti politik, mau lihat pandji dikasi paham sama bang Fahri 😂 tapi puasslaahhh edisi kali ini great discussion n great idea for Indonesia lebih maju.... 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🎉🎉🎉
Diskusi menarik tentang sistem politik Indonesia, termasuk pembiayaan partai politik dan peran partai dalam demokrasi presidensial. Dibahas pula pentingnya konsolidasi partai dan pembenahan sistem pemilihan untuk meningkatkan kualitas demokrasi. 01:19 Koalisi politik tidak diperlukan dalam sistem presidensial karena rakyat langsung membentuk kekuasaan, berbeda dengan sistem parlementer yang memerlukan koalisi untuk membentuk eksekutif. -Perbedaan sistem koalisi dalam presidensial dan parlementer ditekankan. Koalisi penting dalam sistem parlementer untuk membentuk kekuasaan, sementara dalam presidensial rakyat langsung membentuk kekuasaan. -Pentingnya pemahaman konsep presidensialisme untuk mengetahui peran rakyat dalam pembentukan kekuasaan dan perbedaan dengan sistem parlementer. 08:15 Presidensialisme mengarah pada kekuatan presiden yang tidak bisa diganggu, namun dalam demokrasi, partai politik memiliki peran penting dalam mengawasi dan menyeimbangkan kekuasaan. Konsolidasi dan reinterpretasi model politik diperlukan untuk mencapai jalan tengah dalam dinamika politik. -Peran partai politik dalam mengawasi kekuasaan presiden dalam sistem presidensialisme. -Pentingnya konsolidasi dan reinterpretasi model politik untuk mencapai jalan tengah dalam dinamika politik. 20:59 PKS mengalami kemandekan karena kurangnya sirkulasi elit baru dan hierarki yang terlalu ketat, menyebabkan kesulitan dalam menciptakan terobosan dan sumber daya publik yang luas. -Partai Gelora menawarkan cara pikir baru dan berubah untuk masa depan, berbeda dengan PKS yang mengalami kesulitan dalam inovasi dan sumber daya publik. -PKS secara dramatis tidak berhasil memperoleh dukungan dan pertumbuhan yang signifikan dalam pemilu, menunjukkan kemandekan partai tersebut dalam politik Indonesia. 24:25 Pentingnya membangun identitas politik yang kuat bagi partai politik untuk menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan menjalankan fungsi dengan baik. Kaderisasi yang tepat menjadi kunci utama dalam memperkuat sistem partai politik. -Pentingnya menghindari sentimen dan menggunakan gagasan yang membangun ruang publik yang adil dan inklusif. -Peran kaderisasi dalam menciptakan pemimpin politik yang berkualitas dan berintegritas. -Pentingnya regulasi dan institutional building dalam memperkuat sistem partai politik untuk menghormati identitas politik dan membangun narasi yang kuat. 32:28 Pendidikan politik di kampus perlu diperhatikan secara serius karena menyatukan partai politik untuk kepentingan umum dan mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam politik. Feodalisme dalam pemikiran masyarakat mempengaruhi penilaian dan tindakan sehari-hari, termasuk di lingkungan kampus. -Peran partai politik dalam karier politik harus diatur untuk memberikan kompensasi kepada partai, mendorong kaderisasi, dan mendewasakan partai politik. -Pentingnya pendidikan politik di kampus sebagai tempat untuk memupuk kebutuhan politik, memberikan suara, dan melahirkan aktivis politik yang matang. -Dampak feodalisme dalam masyarakat mengaburkan pemahaman ruang publik, privat, hubungan sosial, dan kepentingan umum, mempengaruhi penilaian dan tindakan sehari-hari. 40:32 Penting bagi kampus untuk membatasi kehadiran senjata dan mengatur diskusi politik agar tetap damai dan konstruktif. Pengaturan pembiayaan politik yang bersih merupakan kunci untuk mencegah korupsi dalam negara. -Pentingnya pengaturan diskusi politik yang damai dan konstruktif di kampus. -Peran penting pembiayaan politik yang bersih dalam mencegah korupsi dalam negara. 48:37 Jabatan dalam pemerintahan seharusnya tidak digunakan untuk mencari keuntungan pribadi atau partai politik, hal ini berbahaya dan harus dibersihkan dari elit korup. Pendanaan partai politik yang berasal dari APBN harus dipertimbangkan dengan baik agar tidak merugikan rakyat. -Bahaya penggunaan jabatan untuk kepentingan pribadi atau partai politik dan perlunya membersihkan elit korup dari pemerintahan. -Pentingnya pertimbangan yang matang terkait pendanaan partai politik dari APBN agar tidak merugikan rakyat. 57:16 Pak Prabowo menjadi presiden setelah 25 tahun berpolitik, menjalani rekonsiliasi dengan mantan oposisinya, dan menghadapi tantangan geopolitik dengan pengalaman dan wibawa global. -Perjalanan politik Pak Prabowo selama 25 tahun dan rekonsiliasi dengan mantan oposisi. -Tantangan geopolitik yang dihadapi oleh Pak Prabowo serta pengalaman dan wibawa global yang dimilikinya. -Pentingnya melihat kekuasaan sebagai sesuatu yang baik dan mulia dalam konteks politik. 1:04:50 Kekuasaan dalam politik akan selalu dibagi-bagi dan diperuntukkan bagi pemenang, proses politik seperti Pemilu adalah representasi dari pengambilalihan kekuasaan, tidak perlu skeptisisme karena merupakan bagian dari proses yang telah ada. -Pentingnya pemahaman tentang peran Wakil Menteri yang sebenarnya tidak terlalu banyak dalam struktur kebijakan politik, namun dapat didampingkan untuk alasan kaderisasi atau lainnya. -Diskusi tentang gagasan pembiayaan politik melalui pemerintahan dan kekuatan oposisi dalam DPR, serta pentingnya sistem presidensialisme dalam menjaga stabilitas pemerintahan. 1:13:00 Partai politik perlu diatur agar tidak melakukan bisnis yang merugikan negara, hal ini akan memerlukan undang-undang baru untuk membersihkan sistem politik yang korup. Hal ini penting agar rakyat mendukung perubahan dan gagasan yang ditawarkan partai. -Proses interpelasi dan investigasi terhadap presiden jika tidak dapat menjawab pertanyaan, serta kemungkinan impeachment jika terbukti melakukan pelanggaran serius. -Sistem politik perlu diawasi dan diperbaiki agar partai tidak terlibat dalam bisnis yang merugikan negara, serta perlunya konsolidasi internal partai untuk mengusulkan gagasan yang menguntungkan rakyat. 1:20:58 Partai politik perlu diperbaiki dengan mengurangi wilayah pemilihan agar pemilih lebih mengenal calon, meningkatkan kualitas anggota parlemen, dan menjaga demokrasi dari pengaruh kekuasaan dan uang. -Mengapa penting memilih orang daripada partai dalam demokrasi. -Ide untuk memperbaiki partai politik dengan menghadirkan kandidat terbaik dan debat di wilayah pemilihan yang lebih kecil. -Mengapa gagasan dan ide penting dalam menjaga demokrasi.
Sebenarnya kalo masalah pembiayaan kampanye bagusnya harus di kasi batas maksimumnya berapa, supaya yang bertarung di pemilu itu adalah gagasan bukan "pelicin" nya Baliho juga diatur sehingga saat masa kampanye baliho itu seragam secara size dan penempatannya Kita bisa mencontek dari peraturan kampanye di Thailand yang tertib, nyaman di mata dan beneran adu gagasan
Fahri emang pinter bgt. Ketika dia di kubu A, dia jago bgt berargumen ngebelain kubu A dan kalo menyalahkan kubu B. Kebalikannya ketika dia di kubu B, dia justru bakal ngebalikin kalo kubu B lah yang bener.
aplgi manusia2 yg jawab klo kita kritik di bilang "barisan sakit hati, klo ngk suka mending buat negara sendri,tetap bersyukur. dll) hebat yah propaganda dan manipulasi rezim saat ini.
Ya gimana ya, perspektif akan kritik juga disesuaikan dengan medianya sih. Contoh kritik orang penting kek media Panji/Mata Najwa, 2 pihak sama-sama paham retorika dan genuine, jadi orang liatnya juga adem. Tapi kalau rakyat kan kebanyakan gak paham retorika, jadi kritik bagi mereka itu benci ya bisa masuk akal.
Salut dengan argumen dan narasi dari Bang Fahri. selalu menyenangkan mendengarkan bang Fahri berdialektika. Tapi Bang Fahri, tolong diingat bahwa pemerintah ini menjalankan pemerintahan dengan anggaran dari warga. Modal operasionalnya dari Rahyat dan Rakyat menginginkan orang2 yang menjalankan seluruh perangkat kenegaraan ini adalah orang yang berkualitas dan punya kapabilitas, bukan bagi2 tempat hanya untuk orang yang berjuang saja.
Setelah beliau ngekritik omelan Bang Pandji soal dinasti politik di Total Politik, jadi langsung antusias buat liat ini setelah tahu kalo beliau jadi tamunya juga
Kalo dengerin bung fahri tuh seneng banget karna jadi belajar kondisi ideal politik itu harusnya seperti apa, semoga nantinya indonesia bisa mencapai kondisi ideal tersebut ❤
Beberapa hari ini nonton podcast ini . Hari ketiga ini liat baru ngeh. Bidak catur yg udah di makan sama bang Fahri, ditata lagi di luar papan catur. Dan itu sesuai tempatnya pula 😅.
Benar apa kata Fahri Hamzah kenapa PKS tdk menjadikan Anies Baswedan sebagai ketua umum Partai? jika memang cita2nya ingin memenangkan peta politik nasional! Pdahal kita bisa bayangkan popularitas dan kekuatan partai akan naik berkali2 lipat jika mau mengusung Anies sebagai ketua Partai, disamping punya prestasi dan popularitas. Anies punya kekuatan yg tdk dimiliki oleh tokoh politik lain yakni kekuatan narasi dan bisa menjadi penghubung suara rakyat.
@@faturikhsan9973 ini kita lagi ngomongin struktur organisasi di tubuh PKS ya, bukan strategi pemenangan pemilu. Tolong bedain. Partai boleh mengusung orang luar yg punya elektabilitas tinggi, tapi yg diomongin di komen adalah mengangkat Anies jadi ketum. PKS bukan PSI yg ada orang baru dapet kartu anggota 3 hari udah jadi ketum.
@@Wongka_Long_An ya, tapi komen Pak Levynkhan bahwa untuk memenangkan peta politik nasional kenapa nggak dijadiin aja Pak Anies jadi Ketum? Kenapa hanya untuk election lima tahunan aja? Lihat lagi komen diatas.
@@OkaraOkara-v4e Ini juga sama kosongnya. Bedanya, kemarin pas ditanya '1+1=?' jawaban politisnya langsung 'yg pasti lebih dari 1'. Kalo yg ini jawabnya 'Jadi kita harus liat 1 itu apa, dalam matematika bla bla bla, maka 1+1 sebenarnya adalah penjumlahan antara 2 angka'. Reaksiku sama seperti reaksi Pandji di menit 17:50
closing question sama jawabannya termasuk jawaban yg cukup jarang bisa didengar khalayak secara umum, jadi insight yg bagus juga meskipun sebagai rakyat kita sudah punya perannya sendiri-sendiri. tysm Bang Pandji, lumayan quality daripada yg sebelumnya wkwkwk
bang panji ini masukan biar gak lupa langkah catur nya giliran siapa, adain benda bentuknya apapun yang bisa di geser waktu udah gerakin pion misalnya ada gelas, waktu bang panji udah beres gerakin pion geser gelas nya kelawan catur, begitu juga sebaliknya
Keren bang fahri....sulit mmbantah argumen anda,gagasan anda juga keren, Saya berdoa dan berharap,semoga anda diberikan kesempatan kedepanny utk memimpin bangsa ini,aamiin3x y rabb🤲🤲🤲
Bung Fahri, saya setuju dari sebagian besar pendapat anda, tapi terkait akademisi ribut-ribut pas mau pemilu. Soalnya kan acara ngubah aturan main dan naiknya anak presiden jadi wapres juga mepet mepet mau pemilu. Coba aja kalo ubah aturan dan deklarasi nya jauh-jauh hari dari pemilu, ya pasti diprotes dari awal lah. Semoga sehat selalu Bung Fahri.
Waktu anak dan mantunya dicalonkan pilkada, kemana suaranya? Waktu penetapan pindah ke IKN, kemana suaranya? Waktu presidensial Threshold 20% kemana suaranya? Waktu UU Ciptaker, kemana suaranya? Waktu presiden bilang akan cawe2, kemana suaranya? Waktu Nadiem ditetapkan jadi Mendikbud, kemana suaranya? Waktu rektor dipilih dan ditetapkan oleh presiden, kemana suaranya? Waktu disahkan UU KPK, kemana suaranya? Dan banyak hal lain, yg hilang suaranya. Apakah hanya mengenai pilpres, maka keluar suaranya? Sekarang pilpres udah selesai, hilang lagi suaranya?
akademisi tsb pasti akademisi yg bersebrangan dengan rektor dengan kata lain barisan sakit hati kalah saat pemilihan rektor yg akademisi yg santuy pasti yg sejalan dengan rektor , sejalan juga dengan kemendikbud terlalu naif menurut saya kalo atas nama akademisi
Terima kasih bang pandji dan pak fahri hamzah, semakin banyak informasi mengenai sistem politik di indonesia membuat saya semakin yakin bahwa sejatinya hukuman mati untuk para koruptor bukanlah hukuman yang pas untuk dijatuhkan kepada para pelakunya, karena seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa bukan pada individu tersebutlah akar permasalahan nya tetapi dari sistem pembiayaan politik kita yang masih kacau sehingga para pejabat mau tidak mau harus melakukan praktik tindakan korupsi untuk dapat menyuplai uang kepada partai politik nya, solusi yang saya rasa sangat pas adalah dengan mengatur undang - undang pembiayaan partai dan memiskinkan pelaku koruptor nya lah hukuman yang tepat untuk dijatuhkan kepada para pelaku nya alih - alih hukuman mati yang beresiko terjadi kongkalikong antara penegak hukum dengan pelaku seperti yang sudah kita ketahui bersama terjadi pada kasus petinggi kepolisian yang tidak jadi dijatuhi hukuman mati dan kini kita tidak mengetahui bagaimana kelanjutan kabar hukuman nya.
bang saran dikit aja kalau memungkinkan dipakein sistem seperti jam yang di turnamen catur, jadi bang Pandji maupun lawan bicara tahu nih sudah saatnya siapa yang jalan untuk langkah selanjutnya jadi ngobrolnya bisa mengalir tanpa ter-distract sama ini saatnya langkah siapa, di sisi lain bang Pandji sebagai host juga bisa setir percakapan bisa seberapa lama biar percakapannya jadi lengkap apa yang ingin di kulik dari narasumber
2004-2014 SBY jadi presiden, rupiah terkendali dan tidak jadi rezim, padahal dlu dia oposisi Megawati. Kurang tepat klo dibilang oposisi adalah rezim yang tertunda.
Meskipun sikap pragmatisme sebagai politisi masih kental, bang Fahri Hamzah adalah satu dari sedikit politisi Indonesia yang paham filosofi demokrasi dan apa yang "harusnya" dilakukan sama bangsa penganut demokrasi. Respect! 🫡
Menarik. PKS diakui kalau memang memiliki "sekolah" kaderisasi yang baik. Sayangnya ketika dilihat Pimpinan kelas Nasional yang muncul, ternyata tidak ada yg berasal dr kader PKS. Apakah artinya PKS hanya mampu menciptakan leader kelas medioker?? Dan mengapa PKS tidak berani memilih Anies Sebagai Presiden PKS? Ego Partai? Karena itu akan mengkonfirmasi pertanyaan. diatas. Yah jadi Hubungan PKS-Anies sebatas saling memanfaatkan. Kolaborasi.
Sudah banyak yg bilang PKS sekarang tidak seperti dulu waktu masih PK, dulu maju bersama, berjuang bersama, sekarang semua hanya kemauan yg tua2nya yg ada dibelakang layar.
Menit terakhir yg masuk logis dan setuju sih. Pas di pemilu kemarin. Gw hanya pilih partai nya ajah karena udah terlalu pusing setelah milih partai masih lg harus milih orang nya dan kebanyakan ga tau dan ga kenal. Jdi setuju sih partai mending mengirimkan 1 nama terbaik /dapil keren sih
37:40 jujur pemaparan awalnya terkait masalahnya bener sih. TAPI, plis pak lihat fakta lapangannya. Pembungkaman mahasiswa (dan mungkin civitas akademik lain) tuh mulai kerasa banget per 2017 keatas. Kampus memang benar harus bisa memasang pelingdung nya sendiri, tp kan kampus2 juga masih dibawah kementrian, dan jebolan rektor2 baru pegangan pemerintahan semua, yaa gimana mau buat pelindung, org di support nya sama pemerintah yg berkuasa. Ini kerasa banget di almamater saya, dimana calon yg diunggulkan, menjabat di masa jabatannya tidak ada keluhan, eeh kalah sama under dog dukungan pemerintah. Yaa jadi nya sulit lah buat orang2 di dalam kampus buat peduli sama politik. - mahasiswa mau bersuara, takut potong sks, takut di skors bersemester2, rasa bersalah kepada orang tua yg membiayai, dll. Ga ada rasa aman gitu buat terjun politik buat mahasiswa. - guru besar: kalau bersuara di masa tenang/damai, hidup nya tetap aja g tenang, atau istilah nya bang fahri (kena tembak). Orang rektornya pegangan pemerintah kan? Jadi ya nanggung, mending bersuara pas masa Perang (pemilu) lah. Kena tembak nya guru besar emg gimana sih? Pendanaan penelitian dicabut, dukungan publish jurnal dipersulit, birokrasi kegiatan dibuat lama, bahkan bisa aja difitnah aneh2 yang berdampak gelar nya dicabut. Jadi plis jangan salahkan mereka2 yang baru bersuara pas masa pemilu karena itu waktunya. Kalau edukasi terkait ide, gua yakin cukup banyak kok yang nyempilin hal2 tersebut dikelas pribadi mereka, yg bahkan g ada hubungannya sama kurikulum yang saat itu lagi diajarkan.
Lanjut lagi. Terkait edukasi politik, kenapa sih banyak yg g peduli apalagi di level mahasiswa skrg. Simpel bos, resikonya g sebanding dengan dampak nya. Masuk kuliah udh usah, biayanya mahal BANGET, buat apa ikutan bersuara, kalau ujung-ujungnya menghambat proses pendidikan, yang jadi tujuan utama mayoritas orang belajar di kampus. Orang tuh ya, skrg mikirnya, masuk kuliah biar kerja lebih gampang, gaji lebih gede. Memang nya salah?? Ya engga juga, buat orang mampu, pas masuk kuliah, politik tuh cuma gangguan aja, toh mereka look up ke keluarga mereka yang kerja nya bagus, jadi mereka pengen kerja yang bagus juga. Buat orang yg kurang mampu, boro-boro mikirin politik, rasanya pengen cepet2 lulus biar g ngeberatin orang tua. Buat yg beasiswa, naaah jangan kaget kalau suka ada persyaratan, untuk menghindari isu sensitif kayak politik, dengan ancaman beasiswa nya dicabut. Semisal ada yang ikut berpolitik, dan semisal dampak nya kerasa, mereka benar2 harusnya bekingan yang bagus, maksudnya gimana? 1. Bisa jadi memang keluarga pejabat atau ada kenalan pejabat 2. Keluarga tni atau polisi atau ada sodara yg menjabat di salah satu instansi tersebut. 3. Keluarga yang memiliki kesadaran politik yang tinggi, dan siap berkorban bersama semisal terkena dampak nya. 4. Orang yg g punya apa untuk dikhawatirkan. (Yatim piatu, ditinggal istri dan keluarga, dll). Jadi ya, kalau menurut saya, gimana cara meningkatkan partisipasi politik? 1. Beri rasa aman saat berpolitik. 2. Tunjukan apresiasi bagi berpolitik, terutama diakar rumput, jangan cuma elit nya doang. Dan g perlu dengan uang kok, dengan pemenuhan / pengeksekusian aspirasi aja, menurut gua itu apresiasi tertinggi sih.
Lanjut terakhir.... Ada orang bilang dikampung, buat apa capek2 mikirin siapa yg menjabat, toh besok kita makan nasi dr beras yg kita tanem juga, ikan yang ada di kolam juga, dan hidup bakal gini-gini aja. Sampai ada pemimpin (berbagai level) yg bisa ngubah mindset ini, jangan harap partisipasi politik meningkat. Permikiran keren dari bang fahri ini, cuma jadi pemikiran elit politik aja sih. Sekian.
gw tau yg akademisi yg demo kmaren itu kn grup yg kalah pemilihan rektor jngn bawa atas nama akademisi kalo ada kepentingan dan soal mahasiswa, lah saya tau adik kelas saya yg demo dari 2017 sd 2021 , masi sehat sehat aja ketua bem nya malah uda tukang palak proyek di kementrian ketua bem sebelah uda ikut partai udalah macem betol aja sekarang kalo kau nyenggol politikus masi aman politikus itu penjilat dan muka 2 , santuy aja di hina hina tpi kalo kau nyenggol kacang ijo dan abu coklat, itu sifatnya jadi personal itu yg bahaya, jngn main main
@@afrizal46162 ok, bener akademisi kemarin demo ada juga yg kalah pemilihan rektor, DAN memang mayoritas, inisiator nya mereka (plus org2 yg terafiliasi opisisi). Tp sehebat2nya inisiator, partisipannya juga ikutan karena punya keluhan sejalan, masa guru besar ikut karnea dapet nasi bungkus. Kalau keluhan atau nilai yg dibawa nya beda, ya ngapain juga ambil resiko. Praktis aja, mumpun lg banyakan, bisa ikutan aksi, kalau g ada yg mulai, bakal adem2 aja. Dan memang inisasi kayak gini biasanya pas pemilu. Yakali mereka udh gatel juga, pas ada yg ngajakin mumpun banyak, tetep diem aja. Dan lagi, rektor yg tahun2 skrg kan, memang cukup banyak rektor titipan (dibandingkan tahun2 sblmnya). Untuk mahasiswa yg udh lulus, jadi tukang palak pemerintah, yap itu kejadian kok, kan memang kalau pas di kampus sempet dibilang, waktu terakhir buat bisa idealis cuma di kampus atau pas masih mahasiswa. Kalau udh lulus mah kena realita juga, ada perut yg harus diisi, ada utang yg harus dibayar, dll. Penyakit ini udah ada kok dr angkatan sebelum2nya. Jadi gua sih maklum aja buat yg udh lulus mah. G bisa dilihat sbg org yg sama lagi. Buat org yg ikut demo adem2 aja, bener misal dr 1000 orang yg ikut, paling yg kena dampaknya cuma belasan. Tp belasan ini tuh, kadang random loh. Bisa aja yg koar2 di depan g kenapa2, dan yg dibelakang ikutan baris doang kena. (Ini kiasan ya). Dan berita nya kan ada yg kena dampak dr koar2. Dan yg senyap2 ada juga kok. Poinnya sih dr gua, apa pak fahri terlalu memojokkan pihak akademisi dan mahasiswa, orang mereka juga boleh kali berpolitik (melakukan suatu untuk mencapai tujuan), cuma beda aja sama beliau. Sekalinya bersuara, malah dipojokan, kasian. Kalau tahun2 berikut nya pada males ikutan, tar disalahin juga.
closingnya pak Fahri mirip mirip sama statement pak Yusril di Totpol nih. emang yg bermasalah pemilihan dpr, dprd makanya biaya politik gede. Bisa dicoba nih keknya usulan nya
Bagus…sependapat dgn gagasannya pak Fahri. Banyak-banyaklah orang pintar, punya niat baik, berkompeten dan mapan untuk mau terjun ke partai politik krn itu satu2nya jln utk memperbaiki bangsa, kalau tidak nanti akan diisi oleh orang yang tdk baik. Terima kasih pencerahannya pak Fahri dan tks bang Pandji utk ruang podcast nya.
Bangsa ini sepakat memilih demokrasi.. Poin dari DEMOKRASI adalah KESETARAAN, jika tidak yah tentu kita masih dalam sistem kerajaan.. kesetaraan itu termasuk kesetaraan kesempatan.. Klo penguasa memajukan anaknya, disaat dia masih memiliki KUASA atas semua sumberdaya yg ada, apakah masih setara? apalagi ketika terlihat jelas langkah2 untuk memuluskan jalan sang anak, apalagi yg diharapkan atas kesetaraan itu? Atau kita rubah saja kesepakatan itu? Atau yah penguasa bolehlah menahan diri dulu, setidaknya jagalah etika, jangan sampai turun temurun langsung.. bangun anaknya terlebih dahulu menjadi politikus mumpuni sehingga mampu menonjol sehingga kedepannya punya kesempatan yg baik utk terpilih nantinya, berjedalah..
Istilah "transaksional" di sini menunjukkan bahwa beliau cenderung berfokus pada pertukaran yang bersifat timbal balik atau deal-deal tertentu, mungkin dalam konteks politik, bisnis, atau kebijakan. Dengan kata lain, ini bisa berarti bahwa beliau sering melakukan keputusan atau tindakan berdasarkan keuntungan langsung atau kesepakatan yang jelas antara pihak-pihak yang terlibat.
Klo mau masuk politik, maka memang hrs bisa menerima sistem transaksi ini..krn memang dibentuk seperti itu sistemnya supaya partai jd satu2nya jln untuk masuk politik
@@skynight-872 ga gitu maksudnya bro, ga ada transaksional kayak deal deal gitu harusnya, itu hak preogeratif presiden tanpa transaksional seharusnya, tapi tetep ada bagi bagi dan ga berdasarkan transaksional deal deal itu serta tetep berdasarkan kompeten..
Diskusi politik dengan Fahri Hamzah itu selalu menarik untuk disimak. Obrolannya selalu berisi, ide-idenya untuk politik yang lebih baik selalu menarik. Tapi bila tiba saatnya kontestasi, seringkali dia berdiri di posisi yang aneh. Seperti orang yang tidak ingin mengejar cita-cita dan tidak ingin mimpinya terwujud 😅
@@TanMalaka-u4q Ah, kamu ngira gitu kan karena kamu ga ada waktu dulu saya ngoceh lebih parah pas pilihan kami lagi sama 😅 Santai aja, bang. Saya cuma kesel sama kelakuan dia tapi ga sampe benci sama dia. Kalo saya lagi ketemu dia juga kita ngobrolnya biasa aja, dan saya udah biasa ngomong langsung ke orangnya 😁
@@renoacc terkait apa? Pasti ada lembaga atau orang yg lo ppuja yg dikritik fahri? Fahri dari dulu argumennya kuat. Sebab dia menyasar sistem. Lo kan kaga apa yg lo puja pasti bener
Keinget “oposisi” pemerintah dijaman bang fahri sama fadli, ada yg mau berpendapatttt? Kalo gw meskipun berisik entah bagus apa enggak tapi di debatin terus pemerintah yang mana emang tugasnya… gak adem ayem
Agak kecewa karna ga bahas dinasti politik. Karena waktu Coki Pardede interview FH, Bang FH sempet bilang, “….Pandji kalau ditanya lebih jauh juga gatau apa-apa.” (Kurleb begitu), mungkin Pandji ga nonton podcast Bang FH sama Coki kali ya? Jadi gabisa bahas bersama dan kontfrontasi satu sama lain. Semoga bisa terealisasi dikesempatan selanjutnya ya Bang Pandji!
Kalo ga ada tim kreatif yg ngasih tau, ya ga kepikiran idenya kesana. Yg punya konten belum tentu punya waktu buat nonton2 satu semua video yg ada bahas atau namanya dia disebutin ..
Menarik soal party-identification (party-ID). Salah satu persoalan utama kita hari ini ialah rendahnya party-ID di Indonesia. Party-ID merupakan derajat kedekatan warga dengan partai yang diyakininya untuk dipilih saat pemilu dilaksanakan. So secara basis lebih terukur.
Gilaaa bang Fahri terlalu gokill. Ga pernah kecewa kalau ada bang fahri di podcast podcast. Selalu bawa pengetahuan baru
Politisi senior. Setia dengan gagasan. Ga pernah takut berdebat. Dan loyal.
You can like him or not, but Fahri Hamzah deserves to be respected!
Kacungnya Jokowi Prabowo juga kok ujungnya dia 😅
Aneh banget yg protes beliau diundang Pandji, justru aneh kalo Pandji cuman ngundang semua orang disisi oposisi. Harusnya kita emang menyediakan waktu untuk berdialog dengan orang yang tak sepaham, untuk kita kuliti kalau seandainya dia memang salah, dimana letak logical fallacy nya
Emang segitu doang kualitas subscriber Pandji
Nih baru gentle langsung berhadapan tatap muka adu argumen langsung,nggak ngomongin dibelakang
Sebagai pengikut Pandji harusnya ga menolak hal-hal begitu sih ya, malah mendukung penuh si pandji untuk dialog sama yang ekstrem sekalian. Karena kita tau hanya belio (sbg seorang komedian) yang bisa jadi jembatan kesisi yang paling jauh.
Nah setuju
ga seru juga kalo semua dari oposisi
Selalu kagum sama pemikiran dan gagasan Bung Fahri. Politics is a game and he's a good player! bravo!!
beda emang kalo udah jadi aktifis dari muda. selalu punya argumen yang kuat dan cukup valid untuk membela atau mengkritik. ya meski saya memiliki pandangan yang bersebrangan dengan pak fahri dalam beberapa hal, tapi respect full pakk. sehat selalu dan terus menebar manfaat buat nusa bangsa dan ummat
Tp kebanyakan aktifis dapt jabatan, dia diem dan seolah2 ga kenal namanya kritikan.
Mendadak alergi..
😂😂
@@koleksistorys kayaknya udah "kode etik"-nya begitu sih. Ibaratnya main bola, kalo dalam 1 tim ada yg punya visi bermain beda dan bisa mempengaruhi permainan keseluruhan tim, mending diganti aja itu orang.
@@koleksistorys dia dpt jabatan di dpr di keras boss ke kpk je pemerintahan dan skrng kan dia diluar dpr klo dia ikut koar koar kek dulu apa gunanya yg di dpr wkwkkw
@@koleksistorys udh sering dijawab ama dia, dia ga sekeras di dpr gara2 dia ga punya hak imunitas anggota dewan. Kl dia teriak sekeras kayal dia di dpr, paling 2 bulan udah masuk bui
Adian napitulu juga aktivis tapi omongannya mencla mencle
Fahri Fahri.... dimanapun dia bicara selalu saya paksakan utk ikut mendengar + menyimak habis... karena isi bicaranya selalu mencerahkan.... terus beri kami pencerahan bung Fahri... emang kalo soal layak Fahri pantas jadi Presiden....
Gk semua orang ingin jadi pemimpin negara, bukan gak cocok tapi mungkin kapasitasnya beda. Banyak posisi yang gak kalah penting untuk diisi oleh orang-orang hebat
Gokil, ini salah satu episode skakmat paling keren dibanding bbrp episode sebelumnya.
Narsum nya terbuka banget buat ngomongin ide idenya dengan cara dilama lamain main catur ga diburu2 selesai karna takut kepleset (dibanding bbrp narsum sebelumnya agak cepet soalnya)
Respect bang, kalo bisa next episode dibikin kayak episode ini supaya ada banyak hal yang bisa di omongin, MANTAP!
Anies Baswedan berusaha main lama cuma beliau gak bisa main catur justru🤣🤣. Btw emang Ahmad Sahroni mainnya cepet ya?
@@herlingaaland bang pandji yang blunder kata dia sndiri
meskipun ada beberapa hal yg gw pribadi masih kurang sreg terutama posisi beliau di pilpres kmaren, lagi2 pak fahri cukup bikin gw bisa nangkep sama argumentasi dan penjelasannya. bangunan argumennya cukup jelas.
Dengan menghadirkan Bung Fahri, Pandji secara langsung mengajarkan pendidikan politik khususnya memahami bagaimana sejatinya ideal dalam berpartai politik
kalo pendewa partai yang didengar ya semua omongan si fahri bakal kalian telen mentah2🤣 akhirnya kalian mencoba menyingkirkan orang2 potensial di negeri ini diluar kader partai. kalian harus tau si fahri ini politikus yang bernaung di partai, pasti org kayak dia berbusa busa mendewakan kader2 partai🤣
mengajarkan total politik wkwkwk
@@hinoname9195 lu nonton video nya ga sih?😂😂🥹
Politik, partai politik, politikus selamanya pragmatis...memandang politik itu memang seharusnya jangan terlalu serius...baik kita dukung, salah kita kritisi, siapapun itu....
@@hinoname9195makanya dia buat partai baru sebagai kritik ke partai lama, walaupun dia ditawarin masuk banyak politik dari partai lain sejak dipecat sama pks
Bang Fahri adalah guru bangsa dalam bidang politik, sangat memahami persoalan politik dan tata negara, saran untuk bung fahri, tetaplah begini menjadi politikus ulung menjadi guru bangsa, jangan terjebak pada jabatan yg ditawarkan, sehat selalu bung fahri
Nonton baik2 video ini, jangan skeptis seolah2 dapat kekuasaan itu buruk, mulailah melihat sebuah jabatan itu sebagai sesuatu yang mulia, dan Pak Fahri orang yg pantas mendapat tempat dalam kekuasaan
Jujur sy fans bp fahri...beliau ini luar biasa dan konsisten
Fahri tukang ngibul
Jabatan itu power. Power itu digunakan untuk mempermudah keinginan
This is the fourth guest, and again I found the discussion very insightful. Mr. Hamzah is better at conveying his ideas and making them easy to digest. I think that because his party is on the winning team, he is calmer, and that leads him to demonstrate good dialectic skills in explaining politics in an ideal world.
As mentioned earlier by Mr. Hamzah, we need to understand the ideal first before we can judge whether something becomes good or bad. Roughly 90 minutes' worth of political lessons.
FH adalah salah satu pelaku reformasi, beliau sangat memahami watak dan cara kerja - juga ideal nya negara demokrasi berjalan.
Salah satu yang membuat saya kagum adalah saat menguliti KPK di ILC saat revisi UU KPK.
dan panji pasti baru bertemu pandangan politisi sesungguhnya. Respect
sy lama mengikuti beliau, sejak kuliah dengan ikut kammi, tp skrg sdh jauh berbeda beliau
skrng fh lebih realistis, gabisa idealis lagi untuk dapat jabatan walaupun harus mengorbankan harga dirinya
@@andiampa7019 ente bilangberbeda karena tidak sesuai ekspektasi ente
@@andiampa7019ya beda karena kau jadi jongos anis
Best episode Skatmat... lepas, lugas, cerdas gocekan pertanyaan sama jawabannya.. Kereeen emang Bang FH... idealisme dan pragmatisme ketemu di setiap jawabannya..
Setuju sistem politik harus betul2 di perbaiki karena ini induk dari segala ketidak beresan di negri ini!! Tolong para pejabat dan pemimpin bermusyawarah soal ini
Mudah2an para partai direnovasi
SUBAHANALLAH, banyak banget ilmu yang di dapat. terima kasih.
Thanks!
MANTAP Pandji. Selalu mendatangkan narasumber dari berbagai sisi politik. Ingat kata Pandji suatu kali bahwa kita butuh banyak jembatan antar semua pihak.
KADER YG PINTER,JUJUR KERJA UNTUK RAKYAT DIBUANG, MAKA YG TERSISA ADALAH KADER MODEL DEDY,HASTI,JAROT,DLL YG MUDAH DITERKA ISI OTAKNYA.
Panji mau ngikutin politikus2 yg berasal dari komedian. Kayak zelenski❤❤❤
panji niatnya sampaikan kritik ke pemerintah tapi gak tau cara mainnya. tau sudut pandangnya gak lebih seperti di warung kopi. sok bijak tapi malah dibajak. karena memang kosong.
GOMBAALLL😅😅😅
Gw baru sadar ternyata panji 😂😂😂 toolol
Bang Fahri ini cerdas ... cocok jadi Jubir , bisa mengangkat citra positif , dan memojokan lawan , di akhir-akhir baru kliatan nuraninya Bang Fahri
Selalu manarik dari bahasan bang panji, salah satunya akhir2 ini mengedukasi rakyat dalam berpolitik.
Karena sy percaya statement dosen sy ketika tahun 2018-2019 ketika ramai2 nya demo mahasiswa yaitu "pemimpin adalah cerminan dari rakyatnya"
Maksdnya gimana? Jika pemimpinya buruk maka rakyat juga buruk?
Tidak selalu dalam keadaan seperti itu...
Pemimpin datang silih berganti..
Ada masa perbaikan keadaan dari yg buruk dapat pemimpin dan sekelompok orang orang yg baik.
Ada saatnya masa kemunduran dari keadaan yg baik menjadi keadaan yg lebih buruk karena dapat pemimpin yang dan sekelompok pendukung terdekat yg buruk
maksudnya pemimpin yang baik datang dari rakyat yang baik, begitu juga sebaliknya
Jujur dalam ide dan gagasan saya kagum dengan pak fahri. Walaupun dalam praktek dan realisasi masih meragukan. Tapi setidaknya realisasi yg baik dimulai dari gagasan yg baik. Jika dari gagasan saja sudah hancur apalagi realisasinya nanti.
Terima Kasih bg Pandji dan pak Fahri atas ilmu politiknya.
Saya tak lagi muda tapi juga belum cukup tua untuk banyak-banyak belajar politik dari berbagai sisi.
Karena saya adalah entitas tertinggi dalam politik yaitu RAKYAT.
Dia buktikan dengan buat parpol baru kok, sebagai kritikan ke parpol yg sudah ada
Kalo gitu apa bendanya sama gorong-gorong pagi bicara tempe malam tahu.. Itu gak idealis namanya..😂😂
@@dadangefrika9859 ngomong apa sihh langsung saja kasih contoh realnya
@@dadangefrika9859 contoh manusia yg gak nonton sampai habis, tapi sok komen.
Yg gua bilang, idenya bagus tp realisasinya meragukan. artinya gw gak yakin bisa direalisasikan dgn sempurna, dan itu balik lagi ke kemampuan orangnya.
kalo orang yg ngomong A trus tiba-tiba ngomong atau ngelakuin B yg berkebalikan dari A, itu baru namanya munafik (gak idealis kata lu).
Perbanyak literasi bos, biar penalaran otak bagus.
@@dhika2510pemuja kamu wak... 🤣🤣
Awal tertarik politik itu saat mendengarkan bung Fahri di ILC. Akhirnya banyak belajar dari beliau.
I saw your greatness from your idea pak fahri. Keep fighting.
This is a perfect platform for Politicians to showcase their true worth to Indonesian people.
Keliatan banget mana yang berkualitas, mana yang ga.
Apalagi yang "takut" datang. 😛
masih umroh bang ... ga boleh gitu..ibadah
@@rizekiraharja9273di umur berapa bulan dia umrohnya?
@@aralyaren4759 wkwk, lucu
i agree with ur statment
SETUJU BANG!
Banyaknya komentar nyinyir atas kehadiran Bang Fahri adalah tanda ketidakdewasaan menerima perbedaan.
Masa-masa awal kemerdekaan tokoh islam dan tokoh komunis berdebat keras di parlemen dan saling sindir bahkan tak jarang Ad Hominem, namun selepas nya mereka bisa duduk dan ngopi bersama.
Salah 2 nya M.Natsir dan Tan Malaka 😊
@@dhonymarsNathsir dan Aidit kali, habis berdebat keras di ruangan, ngopi di kantin Parlemen
@@amplifikasi Oalah Aidit ya? Thanks koreksinya bung 🤏🏻
@@dhonymars iya soalnya Tan Malaka udah mati dieksekusi Tentara Indonesia tahun 1949.
Jadi gak suka fahri setelah jejak digitalnya mengkritik keras pak jokowi seperti mobil esemka dll. Eh sekarang jadi penjilat pak owi demi jabatan dan masuk lingkaran kekuasaan. Jadi ilang respect
Gw skrang suka banget dengan pola pikir dan ggasan bung Fahri
Semoga orang di Glora minggukiti gagasan bung Fahri dan pola pikirny
Baru kali ini saya suka acara skakmat dngn kedatangan tamu bang fahri hamsa yg slalu berpikiran longgar untuk indonesia... Maju terus bang fahri..💪💓
berasa lagi kuliah Ilmu Politik. ini 4 SKS. hahahaha.. thank you bang Pandji dan bang Fahri.
Episode SKAKMAT trbaik sejauh ini👍
ending nya keren,
perbedaan yang sangat jomplang antara pilpres dan DPD, dengan DPR dan DPRD
Pada Pilpres dan DPD, kita jelas pilih orangnya siapa, mereka menyampaikan gagasannya, ada fotonya, mudah untuk diketahui
sementara di DPR dan DPRD, foto nya tidak ada, gagasan nya jarang terdengar, jumlahnya terlalu banyak, sehingga tidak mudah memilih 1 diantara mereka,
sehingga perlu dapilnya diperkecil, jumlah calon nya cukup 1 orang di tiap partainya, lalu menyampaikan gagasannya dan berdebat di dapilnya masing-masing
Mantab bung fahri, lbh mementingkan pembahasannya soal politik drpd permainan caturnya. Tdk seperti episode sblmnya yg ingin cepat2 selesai obrolannya dgn mengakhiri permainan caturnya.
Narsum lain sering di ingetin buat maju padahal lagi ngomong, tapi yang ini sampai 46 menit pertama sy tonton, panji gk pernah ngingetin narsum buat jalan, dia nunggu narsum ngejelasin masalah sampai selesai.
@@sambil_bengongchannel3999karena sambil ngomong udah jalan juga keknya
Berarti doanya si bapak terkabul, mudahan bukan karena sungkan sama bapak😂😂😂
Salah satu yang terpanjang main catur dan diskusinya nih.... berbobot juga diskusinya, mantap Bang Panji dan Bang Fahri,.... tetep bisa diskusi seru walaupun beda kubu saat pilpres...
Idola pak Fahri, bismillah daftar Gelora
Idolaku PKS komitmen jd oposisi
gue sebagai mahasiswa tercerahkan, gue jadi tau kenapa banyak temen2 gue mepet2 sama petinggi kampus, karna emang mau cari afiliasi politik
Emang beginilah yang benar, walau ngga sama tapi bisa diskusi yang benar. Semua masyarakat kita harus belajar agar bisa kaya gini.
Saya suka dialog cerdas.. Good job Mas Pandji Mas Fahri Hamzah, sehat selalu Mas Pandji dan Mas Fahri Hamzah
Dimana cerdasnya ?
Terima kasih Pak Fahri, Bang Pandji. Saya dapat banyak ilmu.
cuma lu bang yg bisa bikin kebuka pikiran gw mendatangkan beliau utk diskusi dan ada beberaoa poin yg gw setuju sama beliau
pak fahri ini tipe setiap ditanya sesuatu ga akan lgsg jwab to the point tapi jawabannya kaya muterin dulu bundaran HI seratus puteran tapi ga ngasih jawaban yg diinginkan 🫣 tp memang secara pengetahuan ilmunya memang bukan kaleng2 ❤
Dulu kagum dg pemikiranya..tp kl lama2 kl diperhtikn yg diomongin itu2 sja...presidential..parlementer...sampe apall.aplg skrg di posisi pndkung rejim,yg diomgkn jd ga guna,jilat omgan sendri dr yg dulu aktifis..no respek.
@@arivitopma3233 tergantung bro makanya jgn jadi pembenci nanti anda akan suka ketika sama dgn pemikiran anda
@@smartresourcesindonesia tergantung apanya? Lama2 ketahuan ko aslinya..
Yah kan LW pendukung Anis, taunya Anis paling bener jawabannya😂😂😂
itu karena dia paham sama sistemnya dia seorang analis
Secara personal, Fahri hamzah ini sangat cerdas dan pandai dalam membagi pandangan terhadap keadaan politik saat ini.
Dulu saya seorang yg tidak suka mendengar saat seorang fahri hamsah berbicara. Sekarang saya bisa melihat nilai seorang fahri
1:17:06 Gini, nyadar gak sih, gimana Bang Fahri memperlakukan pion2 Bang Panji yang gugur? Di-build lagi tuch sama Bang Fahri untuk siap berperang di kesempatan lain dengan tertata..
"kita bisa atur ritme peperangan, kalau yang berperang itu (bidak) yang kecil kecil, peperangan akan menjadi lama" - Fahri Hamzah
Keduanya adalah orang yg sy kagumi karena dari mereka keluar narasi² yang hebat. Di mana² bang fahri bicara soal gambar besar sebuah negara. Bang pandji teladanku soal persisten. Matur nuwun
Bung Fahri ini menjelaskan secara detail...dan kasi faham orang2 yg belum faham
Akhirnyaaaa yg ditunggu2..., padahal nunggu bahas Asian value dan dinasti politik, mau lihat pandji dikasi paham sama bang Fahri 😂 tapi puasslaahhh edisi kali ini great discussion n great idea for Indonesia lebih maju.... 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🎉🎉🎉
Intinya kita dari jaman dulu terlalu mudah untuk di adu domba
gilaaaaaakkk daging banget Bang Fahri . . next election saya akan coba pikirkan memilih kader-kader dari partai gelora 🙌🙌🙌🙌🙌
Diskusi menarik tentang sistem politik Indonesia, termasuk pembiayaan partai politik dan peran partai dalam demokrasi presidensial. Dibahas pula pentingnya konsolidasi partai dan pembenahan sistem pemilihan untuk meningkatkan kualitas demokrasi.
01:19 Koalisi politik tidak diperlukan dalam sistem presidensial karena rakyat langsung membentuk kekuasaan, berbeda dengan sistem parlementer yang memerlukan koalisi untuk membentuk eksekutif.
-Perbedaan sistem koalisi dalam presidensial dan parlementer ditekankan. Koalisi penting dalam sistem parlementer untuk membentuk kekuasaan, sementara dalam presidensial rakyat langsung membentuk kekuasaan.
-Pentingnya pemahaman konsep presidensialisme untuk mengetahui peran rakyat dalam pembentukan kekuasaan dan perbedaan dengan sistem parlementer.
08:15 Presidensialisme mengarah pada kekuatan presiden yang tidak bisa diganggu, namun dalam demokrasi, partai politik memiliki peran penting dalam mengawasi dan menyeimbangkan kekuasaan. Konsolidasi dan reinterpretasi model politik diperlukan untuk mencapai jalan tengah dalam dinamika politik.
-Peran partai politik dalam mengawasi kekuasaan presiden dalam sistem presidensialisme.
-Pentingnya konsolidasi dan reinterpretasi model politik untuk mencapai jalan tengah dalam dinamika politik.
20:59 PKS mengalami kemandekan karena kurangnya sirkulasi elit baru dan hierarki yang terlalu ketat, menyebabkan kesulitan dalam menciptakan terobosan dan sumber daya publik yang luas.
-Partai Gelora menawarkan cara pikir baru dan berubah untuk masa depan, berbeda dengan PKS yang mengalami kesulitan dalam inovasi dan sumber daya publik.
-PKS secara dramatis tidak berhasil memperoleh dukungan dan pertumbuhan yang signifikan dalam pemilu, menunjukkan kemandekan partai tersebut dalam politik Indonesia.
24:25 Pentingnya membangun identitas politik yang kuat bagi partai politik untuk menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan menjalankan fungsi dengan baik. Kaderisasi yang tepat menjadi kunci utama dalam memperkuat sistem partai politik.
-Pentingnya menghindari sentimen dan menggunakan gagasan yang membangun ruang publik yang adil dan inklusif.
-Peran kaderisasi dalam menciptakan pemimpin politik yang berkualitas dan berintegritas.
-Pentingnya regulasi dan institutional building dalam memperkuat sistem partai politik untuk menghormati identitas politik dan membangun narasi yang kuat.
32:28 Pendidikan politik di kampus perlu diperhatikan secara serius karena menyatukan partai politik untuk kepentingan umum dan mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam politik. Feodalisme dalam pemikiran masyarakat mempengaruhi penilaian dan tindakan sehari-hari, termasuk di lingkungan kampus.
-Peran partai politik dalam karier politik harus diatur untuk memberikan kompensasi kepada partai, mendorong kaderisasi, dan mendewasakan partai politik.
-Pentingnya pendidikan politik di kampus sebagai tempat untuk memupuk kebutuhan politik, memberikan suara, dan melahirkan aktivis politik yang matang.
-Dampak feodalisme dalam masyarakat mengaburkan pemahaman ruang publik, privat, hubungan sosial, dan kepentingan umum, mempengaruhi penilaian dan tindakan sehari-hari.
40:32 Penting bagi kampus untuk membatasi kehadiran senjata dan mengatur diskusi politik agar tetap damai dan konstruktif. Pengaturan pembiayaan politik yang bersih merupakan kunci untuk mencegah korupsi dalam negara.
-Pentingnya pengaturan diskusi politik yang damai dan konstruktif di kampus.
-Peran penting pembiayaan politik yang bersih dalam mencegah korupsi dalam negara.
48:37 Jabatan dalam pemerintahan seharusnya tidak digunakan untuk mencari keuntungan pribadi atau partai politik, hal ini berbahaya dan harus dibersihkan dari elit korup. Pendanaan partai politik yang berasal dari APBN harus dipertimbangkan dengan baik agar tidak merugikan rakyat.
-Bahaya penggunaan jabatan untuk kepentingan pribadi atau partai politik dan perlunya membersihkan elit korup dari pemerintahan.
-Pentingnya pertimbangan yang matang terkait pendanaan partai politik dari APBN agar tidak merugikan rakyat.
57:16 Pak Prabowo menjadi presiden setelah 25 tahun berpolitik, menjalani rekonsiliasi dengan mantan oposisinya, dan menghadapi tantangan geopolitik dengan pengalaman dan wibawa global.
-Perjalanan politik Pak Prabowo selama 25 tahun dan rekonsiliasi dengan mantan oposisi.
-Tantangan geopolitik yang dihadapi oleh Pak Prabowo serta pengalaman dan wibawa global yang dimilikinya.
-Pentingnya melihat kekuasaan sebagai sesuatu yang baik dan mulia dalam konteks politik.
1:04:50 Kekuasaan dalam politik akan selalu dibagi-bagi dan diperuntukkan bagi pemenang, proses politik seperti Pemilu adalah representasi dari pengambilalihan kekuasaan, tidak perlu skeptisisme karena merupakan bagian dari proses yang telah ada.
-Pentingnya pemahaman tentang peran Wakil Menteri yang sebenarnya tidak terlalu banyak dalam struktur kebijakan politik, namun dapat didampingkan untuk alasan kaderisasi atau lainnya.
-Diskusi tentang gagasan pembiayaan politik melalui pemerintahan dan kekuatan oposisi dalam DPR, serta pentingnya sistem presidensialisme dalam menjaga stabilitas pemerintahan.
1:13:00 Partai politik perlu diatur agar tidak melakukan bisnis yang merugikan negara, hal ini akan memerlukan undang-undang baru untuk membersihkan sistem politik yang korup. Hal ini penting agar rakyat mendukung perubahan dan gagasan yang ditawarkan partai.
-Proses interpelasi dan investigasi terhadap presiden jika tidak dapat menjawab pertanyaan, serta kemungkinan impeachment jika terbukti melakukan pelanggaran serius.
-Sistem politik perlu diawasi dan diperbaiki agar partai tidak terlibat dalam bisnis yang merugikan negara, serta perlunya konsolidasi internal partai untuk mengusulkan gagasan yang menguntungkan rakyat.
1:20:58 Partai politik perlu diperbaiki dengan mengurangi wilayah pemilihan agar pemilih lebih mengenal calon, meningkatkan kualitas anggota parlemen, dan menjaga demokrasi dari pengaruh kekuasaan dan uang.
-Mengapa penting memilih orang daripada partai dalam demokrasi.
-Ide untuk memperbaiki partai politik dengan menghadirkan kandidat terbaik dan debat di wilayah pemilihan yang lebih kecil.
-Mengapa gagasan dan ide penting dalam menjaga demokrasi.
Sebenarnya kalo masalah pembiayaan kampanye bagusnya harus di kasi batas maksimumnya berapa, supaya yang bertarung di pemilu itu adalah gagasan bukan "pelicin" nya
Baliho juga diatur sehingga saat masa kampanye baliho itu seragam secara size dan penempatannya
Kita bisa mencontek dari peraturan kampanye di Thailand yang tertib, nyaman di mata dan beneran adu gagasan
Fahri emang pinter bgt. Ketika dia di kubu A, dia jago bgt berargumen ngebelain kubu A dan kalo menyalahkan kubu B. Kebalikannya ketika dia di kubu B, dia justru bakal ngebalikin kalo kubu B lah yang bener.
Total politik 😅😅😅 FH adalah salah satu politisi yg pengen gua toyor..tp harus dihargai emang dia pinter argumen..
orang2 pikir kalo kritik itu sama dgn benci. heran
setuju.... kritik itu bukan benci... oposisi bukan berarti tidak membantu... sama juga oposisi bukan berarti penjegal
aplgi manusia2 yg jawab klo kita kritik di bilang "barisan sakit hati, klo ngk suka mending buat negara sendri,tetap bersyukur. dll) hebat yah propaganda dan manipulasi rezim saat ini.
Dasarnya emang bangsa feodal dari sejak jaman kerajaan
Ya gimana ya, perspektif akan kritik juga disesuaikan dengan medianya sih.
Contoh kritik orang penting kek media Panji/Mata Najwa, 2 pihak sama-sama paham retorika dan genuine, jadi orang liatnya juga adem.
Tapi kalau rakyat kan kebanyakan gak paham retorika, jadi kritik bagi mereka itu benci ya bisa masuk akal.
@@DeriAlvian-xo8mcya sama aja ketika ada yg dukung pemerintah, dikatain buzzer, penjilat, cari aman balbla segala macam
Luarbiasa bang fahri, dia selalu menjelaskan apa yg harus kita ketahui terlebih dahulu sebelum apakah ini benar dan salahnya
gagasan Bung Fahri di menit-menit akhir, membuat saya jatuh hati sama beliau. mantab
org politik jago beragumen.
Setujuu
sama hal nya orang sales wajar harus jago berdagang produk @@EkoLuck
@@EkoLuckmanipulatif
Salut dengan argumen dan narasi dari Bang Fahri. selalu menyenangkan mendengarkan bang Fahri berdialektika. Tapi Bang Fahri, tolong diingat bahwa pemerintah ini menjalankan pemerintahan dengan anggaran dari warga. Modal operasionalnya dari Rahyat dan Rakyat menginginkan orang2 yang menjalankan seluruh perangkat kenegaraan ini adalah orang yang berkualitas dan punya kapabilitas, bukan bagi2 tempat hanya untuk orang yang berjuang saja.
Setelah beliau ngekritik omelan Bang Pandji soal dinasti politik di Total Politik, jadi langsung antusias buat liat ini setelah tahu kalo beliau jadi tamunya juga
Kalo dengerin bung fahri tuh seneng banget karna jadi belajar kondisi ideal politik itu harusnya seperti apa, semoga nantinya indonesia bisa mencapai kondisi ideal tersebut ❤
INGAT "KEPENTINGAN DIATAS SEGALANYA"
Tidak ada sahabat yang abadi DAN tidak ada musuh yang abadi
Fahri Hamzah selalu bikin yg nonton betah 😅
Sehat selalu utk bang Fahri panjang umur, kalau rejeki mah gak payah disebut😂
Beberapa hari ini nonton podcast ini . Hari ketiga ini liat baru ngeh. Bidak catur yg udah di makan sama bang Fahri, ditata lagi di luar papan catur. Dan itu sesuai tempatnya pula 😅.
Dihadapkan ke panji. Wkwk seolah mereka yg berhasil dikuasai akan disiapkan untuk menyerang balik nanti di pertemuan selanjutnya
Politisi yg tidak munafik semoga bisa suatu saat datang berenang seperti beliau
Benar apa kata Fahri Hamzah kenapa PKS tdk menjadikan Anies Baswedan sebagai ketua umum Partai? jika memang cita2nya ingin memenangkan peta politik nasional! Pdahal kita bisa bayangkan popularitas dan kekuatan partai akan naik berkali2 lipat jika mau mengusung Anies sebagai ketua Partai, disamping punya prestasi dan popularitas. Anies punya kekuatan yg tdk dimiliki oleh tokoh politik lain yakni kekuatan narasi dan bisa menjadi penghubung suara rakyat.
Latar belakang Anies bukan ikhwan "liqo"
PKS salah satu partai yg prinsip meritokrasinya bagus. Mereka gak asal comot orang cuma karena elektabilitas. Beda ma partai lain
@@Wongka_Long_Anya, kalau begitu kenapa sekarang harus Pak Anies yang maju gubernur? Apakah Pak Shohibul Iman kurang PKS?
@@faturikhsan9973 ini kita lagi ngomongin struktur organisasi di tubuh PKS ya, bukan strategi pemenangan pemilu. Tolong bedain. Partai boleh mengusung orang luar yg punya elektabilitas tinggi, tapi yg diomongin di komen adalah mengangkat Anies jadi ketum. PKS bukan PSI yg ada orang baru dapet kartu anggota 3 hari udah jadi ketum.
@@Wongka_Long_An ya, tapi komen Pak Levynkhan bahwa untuk memenangkan peta politik nasional kenapa nggak dijadiin aja Pak Anies jadi Ketum? Kenapa hanya untuk election lima tahunan aja? Lihat lagi komen diatas.
Padahal dulu PKS adalah salah satu partai politik yang saya kagumi....
Auto lihat durasi. Yess lamaa, gk kaya kemarin 😅😂
Bener bgt wkwk kemarin kliatan kosongnya
@@OkaraOkara-v4e Ini juga sama kosongnya. Bedanya, kemarin pas ditanya '1+1=?' jawaban politisnya langsung 'yg pasti lebih dari 1'. Kalo yg ini jawabnya 'Jadi kita harus liat 1 itu apa, dalam matematika bla bla bla, maka 1+1 sebenarnya adalah penjumlahan antara 2 angka'.
Reaksiku sama seperti reaksi Pandji di menit 17:50
@@cheatyfrever306 ngoceh³ bikin pusing🤣🤣🤣
Yang kemarin keknya buru-buru banget buset.
@@cheatyfrever306 kasihan obrolan kaya gini aja otak lo ga nyampe
Baru kali ini gue dengerin sampe habis. Dan salut buat bang FH, bisa tetap dijalur reformasi demokrasi
closing question sama jawabannya termasuk jawaban yg cukup jarang bisa didengar khalayak secara umum, jadi insight yg bagus juga meskipun sebagai rakyat kita sudah punya perannya sendiri-sendiri. tysm Bang Pandji, lumayan quality daripada yg sebelumnya wkwkwk
Catur ama obrolannya enak disimak
bang panji ini masukan biar gak lupa langkah catur nya giliran siapa, adain benda bentuknya apapun yang bisa di geser waktu udah gerakin pion
misalnya ada gelas, waktu bang panji udah beres gerakin pion geser gelas nya kelawan catur, begitu juga sebaliknya
saran nya bagus,tp mgkin blm bs dijalanin,krna skakmat ni Asli nya typing nya udah banyak kmren,dikeluarin nya satu2😅
Keren bang fahri....sulit mmbantah argumen anda,gagasan anda juga keren, Saya berdoa dan berharap,semoga anda diberikan kesempatan kedepanny utk memimpin bangsa ini,aamiin3x y rabb🤲🤲🤲
Full of education from Fahri Hamzah !!!
Semoga pak Prabowo mau memberantas korupsi diera kepimpinannya . Itu harapan kami sbg masyarakat jelata .
Bung Fahri, saya setuju dari sebagian besar pendapat anda, tapi terkait akademisi ribut-ribut pas mau pemilu. Soalnya kan acara ngubah aturan main dan naiknya anak presiden jadi wapres juga mepet mepet mau pemilu. Coba aja kalo ubah aturan dan deklarasi nya jauh-jauh hari dari pemilu, ya pasti diprotes dari awal lah.
Semoga sehat selalu Bung Fahri.
Tolong lah para akademisi ide gagasan untuk bangsa dihasilkan, sekarang kayaknya ga kedengeran, omongin ide gagasan, ga usah omongin orang
Waktu anak dan mantunya dicalonkan pilkada, kemana suaranya? Waktu penetapan pindah ke IKN, kemana suaranya? Waktu presidensial Threshold 20% kemana suaranya? Waktu UU Ciptaker, kemana suaranya? Waktu presiden bilang akan cawe2, kemana suaranya? Waktu Nadiem ditetapkan jadi Mendikbud, kemana suaranya? Waktu rektor dipilih dan ditetapkan oleh presiden, kemana suaranya? Waktu disahkan UU KPK, kemana suaranya? Dan banyak hal lain, yg hilang suaranya. Apakah hanya mengenai pilpres, maka keluar suaranya? Sekarang pilpres udah selesai, hilang lagi suaranya?
akademisi tsb pasti akademisi yg bersebrangan dengan rektor
dengan kata lain barisan sakit hati kalah saat pemilihan rektor
yg akademisi yg santuy pasti yg sejalan dengan rektor , sejalan juga dengan kemendikbud
terlalu naif menurut saya kalo atas nama akademisi
Terima kasih bang pandji dan pak fahri hamzah, semakin banyak informasi mengenai sistem politik di indonesia membuat saya semakin yakin bahwa sejatinya hukuman mati untuk para koruptor bukanlah hukuman yang pas untuk dijatuhkan kepada para pelakunya, karena seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa bukan pada individu tersebutlah akar permasalahan nya tetapi dari sistem pembiayaan politik kita yang masih kacau sehingga para pejabat mau tidak mau harus melakukan praktik tindakan korupsi untuk dapat menyuplai uang kepada partai politik nya, solusi yang saya rasa sangat pas adalah dengan mengatur undang - undang pembiayaan partai dan memiskinkan pelaku koruptor nya lah hukuman yang tepat untuk dijatuhkan kepada para pelaku nya alih - alih hukuman mati yang beresiko terjadi kongkalikong antara penegak hukum dengan pelaku seperti yang sudah kita ketahui bersama terjadi pada kasus petinggi kepolisian yang tidak jadi dijatuhi hukuman mati dan kini kita tidak mengetahui bagaimana kelanjutan kabar hukuman nya.
Bung Fahri ini cerdas. Harus banyak-banyak ninton ujaran ujarannya sendiri ketika diposisi sebelumnya, intinya bercermin lahh
Setuju, beda banget sm budiman
Idola gw nih abng fahri hamzah.tutur bicara nya yang sopan
Dan berwibawa
sy pemilih gelora di pemilu kmaren dan saya bangga bang fahri
Bagus banget obrolannya... fluid banget...
Ini yg ditunggu, selalu suka gaya bicara nya bang Fahri ini, nonton dulu.
bang saran dikit aja kalau memungkinkan dipakein sistem seperti jam yang di turnamen catur, jadi bang Pandji maupun lawan bicara tahu nih sudah saatnya siapa yang jalan untuk langkah selanjutnya jadi ngobrolnya bisa mengalir tanpa ter-distract sama ini saatnya langkah siapa, di sisi lain bang Pandji sebagai host juga bisa setir percakapan bisa seberapa lama biar percakapannya jadi lengkap apa yang ingin di kulik dari narasumber
Oposisi adalah rezim yg tertunda
nah ini bener nie.semua akan jd rezim pada saatnya
belajar dari 2019 aja dah.dan sekarang gmana
semua berpontensi jd rezim
@@ivanvan9875seengaknya baru kali ini presidennya nepotisme dan didukung si fahri yang katanya aktivis reformasi sekarang jadi penjilat rezim
2004-2014 SBY jadi presiden, rupiah terkendali dan tidak jadi rezim, padahal dlu dia oposisi Megawati.
Kurang tepat klo dibilang oposisi adalah rezim yang tertunda.
@@scaffold.s SBY waktu berkuasa ''tidak jadi rezim'' ? 🤣
Banyak²in baca berita, boss
@@dimaserwinoto apakah SBY menggunakan kekuasaannya untuk elektabilitas anaknya saat 2019?
Meskipun sikap pragmatisme sebagai politisi masih kental, bang Fahri Hamzah adalah satu dari sedikit politisi Indonesia yang paham filosofi demokrasi dan apa yang "harusnya" dilakukan sama bangsa penganut demokrasi. Respect! 🫡
Menarik. PKS diakui kalau memang memiliki "sekolah" kaderisasi yang baik. Sayangnya ketika dilihat Pimpinan kelas Nasional yang muncul, ternyata tidak ada yg berasal dr kader PKS. Apakah artinya PKS hanya mampu menciptakan leader kelas medioker??
Dan mengapa PKS tidak berani memilih Anies Sebagai Presiden PKS? Ego Partai? Karena itu akan mengkonfirmasi pertanyaan. diatas. Yah jadi Hubungan PKS-Anies sebatas saling memanfaatkan. Kolaborasi.
Sudah banyak yg bilang PKS sekarang tidak seperti dulu waktu masih PK, dulu maju bersama, berjuang bersama, sekarang semua hanya kemauan yg tua2nya yg ada dibelakang layar.
Jujurly sangat teredukasi dan tercerahkan tentang partai politik ini... Thanks bang Pandji 🍻
Menit terakhir yg masuk logis dan setuju sih. Pas di pemilu kemarin. Gw hanya pilih partai nya ajah karena udah terlalu pusing setelah milih partai masih lg harus milih orang nya dan kebanyakan ga tau dan ga kenal. Jdi setuju sih partai mending mengirimkan 1 nama terbaik /dapil keren sih
37:40 jujur pemaparan awalnya terkait masalahnya bener sih.
TAPI, plis pak lihat fakta lapangannya. Pembungkaman mahasiswa (dan mungkin civitas akademik lain) tuh mulai kerasa banget per 2017 keatas. Kampus memang benar harus bisa memasang pelingdung nya sendiri, tp kan kampus2 juga masih dibawah kementrian, dan jebolan rektor2 baru pegangan pemerintahan semua, yaa gimana mau buat pelindung, org di support nya sama pemerintah yg berkuasa. Ini kerasa banget di almamater saya, dimana calon yg diunggulkan, menjabat di masa jabatannya tidak ada keluhan, eeh kalah sama under dog dukungan pemerintah. Yaa jadi nya sulit lah buat orang2 di dalam kampus buat peduli sama politik.
- mahasiswa mau bersuara, takut potong sks, takut di skors bersemester2, rasa bersalah kepada orang tua yg membiayai, dll. Ga ada rasa aman gitu buat terjun politik buat mahasiswa.
- guru besar: kalau bersuara di masa tenang/damai, hidup nya tetap aja g tenang, atau istilah nya bang fahri (kena tembak). Orang rektornya pegangan pemerintah kan? Jadi ya nanggung, mending bersuara pas masa Perang (pemilu) lah. Kena tembak nya guru besar emg gimana sih? Pendanaan penelitian dicabut, dukungan publish jurnal dipersulit, birokrasi kegiatan dibuat lama, bahkan bisa aja difitnah aneh2 yang berdampak gelar nya dicabut.
Jadi plis jangan salahkan mereka2 yang baru bersuara pas masa pemilu karena itu waktunya. Kalau edukasi terkait ide, gua yakin cukup banyak kok yang nyempilin hal2 tersebut dikelas pribadi mereka, yg bahkan g ada hubungannya sama kurikulum yang saat itu lagi diajarkan.
Lanjut lagi.
Terkait edukasi politik, kenapa sih banyak yg g peduli apalagi di level mahasiswa skrg. Simpel bos, resikonya g sebanding dengan dampak nya.
Masuk kuliah udh usah, biayanya mahal BANGET, buat apa ikutan bersuara, kalau ujung-ujungnya menghambat proses pendidikan, yang jadi tujuan utama mayoritas orang belajar di kampus. Orang tuh ya, skrg mikirnya, masuk kuliah biar kerja lebih gampang, gaji lebih gede. Memang nya salah?? Ya engga juga, buat orang mampu, pas masuk kuliah, politik tuh cuma gangguan aja, toh mereka look up ke keluarga mereka yang kerja nya bagus, jadi mereka pengen kerja yang bagus juga.
Buat orang yg kurang mampu, boro-boro mikirin politik, rasanya pengen cepet2 lulus biar g ngeberatin orang tua.
Buat yg beasiswa, naaah jangan kaget kalau suka ada persyaratan, untuk menghindari isu sensitif kayak politik, dengan ancaman beasiswa nya dicabut.
Semisal ada yang ikut berpolitik, dan semisal dampak nya kerasa, mereka benar2 harusnya bekingan yang bagus, maksudnya gimana?
1. Bisa jadi memang keluarga pejabat atau ada kenalan pejabat
2. Keluarga tni atau polisi atau ada sodara yg menjabat di salah satu instansi tersebut.
3. Keluarga yang memiliki kesadaran politik yang tinggi, dan siap berkorban bersama semisal terkena dampak nya.
4. Orang yg g punya apa untuk dikhawatirkan. (Yatim piatu, ditinggal istri dan keluarga, dll).
Jadi ya, kalau menurut saya, gimana cara meningkatkan partisipasi politik?
1. Beri rasa aman saat berpolitik.
2. Tunjukan apresiasi bagi berpolitik, terutama diakar rumput, jangan cuma elit nya doang. Dan g perlu dengan uang kok, dengan pemenuhan / pengeksekusian aspirasi aja, menurut gua itu apresiasi tertinggi sih.
Lanjut terakhir....
Ada orang bilang dikampung, buat apa capek2 mikirin siapa yg menjabat, toh besok kita makan nasi dr beras yg kita tanem juga, ikan yang ada di kolam juga, dan hidup bakal gini-gini aja.
Sampai ada pemimpin (berbagai level) yg bisa ngubah mindset ini, jangan harap partisipasi politik meningkat. Permikiran keren dari bang fahri ini, cuma jadi pemikiran elit politik aja sih.
Sekian.
gw tau yg akademisi yg demo kmaren
itu kn grup yg kalah pemilihan rektor
jngn bawa atas nama akademisi kalo ada kepentingan
dan soal mahasiswa, lah saya tau adik kelas saya yg demo dari 2017 sd 2021 , masi sehat sehat aja
ketua bem nya malah uda tukang palak proyek di kementrian
ketua bem sebelah uda ikut partai
udalah macem betol aja
sekarang kalo kau nyenggol politikus masi aman
politikus itu penjilat dan muka 2 , santuy aja di hina hina
tpi kalo kau nyenggol kacang ijo dan abu coklat, itu sifatnya jadi personal
itu yg bahaya, jngn main main
@@afrizal46162 ok, bener akademisi kemarin demo ada juga yg kalah pemilihan rektor, DAN memang mayoritas, inisiator nya mereka (plus org2 yg terafiliasi opisisi). Tp sehebat2nya inisiator, partisipannya juga ikutan karena punya keluhan sejalan, masa guru besar ikut karnea dapet nasi bungkus. Kalau keluhan atau nilai yg dibawa nya beda, ya ngapain juga ambil resiko. Praktis aja, mumpun lg banyakan, bisa ikutan aksi, kalau g ada yg mulai, bakal adem2 aja. Dan memang inisasi kayak gini biasanya pas pemilu. Yakali mereka udh gatel juga, pas ada yg ngajakin mumpun banyak, tetep diem aja.
Dan lagi, rektor yg tahun2 skrg kan, memang cukup banyak rektor titipan (dibandingkan tahun2 sblmnya).
Untuk mahasiswa yg udh lulus, jadi tukang palak pemerintah, yap itu kejadian kok, kan memang kalau pas di kampus sempet dibilang, waktu terakhir buat bisa idealis cuma di kampus atau pas masih mahasiswa. Kalau udh lulus mah kena realita juga, ada perut yg harus diisi, ada utang yg harus dibayar, dll. Penyakit ini udah ada kok dr angkatan sebelum2nya. Jadi gua sih maklum aja buat yg udh lulus mah. G bisa dilihat sbg org yg sama lagi.
Buat org yg ikut demo adem2 aja, bener misal dr 1000 orang yg ikut, paling yg kena dampaknya cuma belasan. Tp belasan ini tuh, kadang random loh. Bisa aja yg koar2 di depan g kenapa2, dan yg dibelakang ikutan baris doang kena. (Ini kiasan ya). Dan berita nya kan ada yg kena dampak dr koar2. Dan yg senyap2 ada juga kok.
Poinnya sih dr gua, apa pak fahri terlalu memojokkan pihak akademisi dan mahasiswa, orang mereka juga boleh kali berpolitik (melakukan suatu untuk mencapai tujuan), cuma beda aja sama beliau. Sekalinya bersuara, malah dipojokan, kasian. Kalau tahun2 berikut nya pada males ikutan, tar disalahin juga.
Beliau kayaknya optimis banget sama Prabowo menjadikan Indonesia lebih baik ya, hati-hati bakal kecewa banget kalo ga sesuai harapan
So far, ini yg paling menarik bagi saya, thankyou bang panji
Pak Fahri Hamzah jawabnya politician banget, lihai sekali menghadapi jebakan-jebakan Bang Pandji 😂😂😂
Bang Fahri luar biasa , politikus dengan wawasan yg cukup luas .
closingnya pak Fahri mirip mirip sama statement pak Yusril di Totpol nih. emang yg bermasalah pemilihan dpr, dprd makanya biaya politik gede. Bisa dicoba nih keknya usulan nya
Undang pak Yusril? Boljug sih secara belau mengundurkan diri dari ketum atau bagian dr partai...
Good sharing 🤝
fresh bener liat bgini, apalagi di channel bg pandji. harusnya bisa lama ini program
Engga edisi tahun politik saja😂😂😂
Tapi boljug kalo pemilihannya selanjutnya Adain lagi...
Bagus…sependapat dgn gagasannya pak Fahri. Banyak-banyaklah orang pintar, punya niat baik, berkompeten dan mapan untuk mau terjun ke partai politik krn itu satu2nya jln utk memperbaiki bangsa, kalau tidak nanti akan diisi oleh orang yang tdk baik. Terima kasih pencerahannya pak Fahri dan tks bang Pandji utk ruang podcast nya.
Selalu excited kalo guess nya pak fahri hamzah...
Bangsa ini sepakat memilih demokrasi.. Poin dari DEMOKRASI adalah KESETARAAN, jika tidak yah tentu kita masih dalam sistem kerajaan.. kesetaraan itu termasuk kesetaraan kesempatan..
Klo penguasa memajukan anaknya, disaat dia masih memiliki KUASA atas semua sumberdaya yg ada, apakah masih setara? apalagi ketika terlihat jelas langkah2 untuk memuluskan jalan sang anak, apalagi yg diharapkan atas kesetaraan itu? Atau kita rubah saja kesepakatan itu? Atau yah penguasa bolehlah menahan diri dulu, setidaknya jagalah etika, jangan sampai turun temurun langsung.. bangun anaknya terlebih dahulu menjadi politikus mumpuni sehingga mampu menonjol sehingga kedepannya punya kesempatan yg baik utk terpilih nantinya, berjedalah..
Istilah "transaksional" di sini menunjukkan bahwa beliau cenderung berfokus pada pertukaran yang bersifat timbal balik atau deal-deal tertentu, mungkin dalam konteks politik, bisnis, atau kebijakan. Dengan kata lain, ini bisa berarti bahwa beliau sering melakukan keputusan atau tindakan berdasarkan keuntungan langsung atau kesepakatan yang jelas antara pihak-pihak yang terlibat.
Klo mau masuk politik, maka memang hrs bisa menerima sistem transaksi ini..krn memang dibentuk seperti itu sistemnya supaya partai jd satu2nya jln untuk masuk politik
Dirimu ga paham, transaksional buat fh dan partai gelora cukup ide gagasannya digunakan
Realitas yg terjadi memang seperti itu, omongan Fahri ya memang di dasari dg realitas yang terjadi sekarang
@@skynight-872 ga gitu maksudnya bro, ga ada transaksional kayak deal deal gitu harusnya, itu hak preogeratif presiden tanpa transaksional seharusnya, tapi tetep ada bagi bagi dan ga berdasarkan transaksional deal deal itu serta tetep berdasarkan kompeten..
Diskusi politik dengan Fahri Hamzah itu selalu menarik untuk disimak. Obrolannya selalu berisi, ide-idenya untuk politik yang lebih baik selalu menarik. Tapi bila tiba saatnya kontestasi, seringkali dia berdiri di posisi yang aneh. Seperti orang yang tidak ingin mengejar cita-cita dan tidak ingin mimpinya terwujud 😅
Njir anomali bnget lo, kesimpulan lo diawal relevan, pendapat lo diakhir irelevan, sebab gk ikut pilihan politik lo. 😁
@@TanMalaka-u4q Relevan malah, karena saya pernah sama dan beda pilihan politik sama dia. Dan di kedua posisi itu, Fahri selalu seperti gak niat 😅
@@renoacc nah lo ngoceh begini saat beda pilihan dg dia, dan lo gk kuat ngebela pilihan lo, karena basis lo like this like bukan otak
@@TanMalaka-u4q Ah, kamu ngira gitu kan karena kamu ga ada waktu dulu saya ngoceh lebih parah pas pilihan kami lagi sama 😅
Santai aja, bang. Saya cuma kesel sama kelakuan dia tapi ga sampe benci sama dia. Kalo saya lagi ketemu dia juga kita ngobrolnya biasa aja, dan saya udah biasa ngomong langsung ke orangnya 😁
@@renoacc terkait apa? Pasti ada lembaga atau orang yg lo ppuja yg dikritik fahri? Fahri dari dulu argumennya kuat. Sebab dia menyasar sistem. Lo kan kaga apa yg lo puja pasti bener
Keinget “oposisi” pemerintah dijaman bang fahri sama fadli, ada yg mau berpendapatttt? Kalo gw meskipun berisik entah bagus apa enggak tapi di debatin terus pemerintah yang mana emang tugasnya… gak adem ayem
Agak kecewa karna ga bahas dinasti politik. Karena waktu Coki Pardede interview FH, Bang FH sempet bilang, “….Pandji kalau ditanya lebih jauh juga gatau apa-apa.” (Kurleb begitu), mungkin Pandji ga nonton podcast Bang FH sama Coki kali ya? Jadi gabisa bahas bersama dan kontfrontasi satu sama lain. Semoga bisa terealisasi dikesempatan selanjutnya ya Bang Pandji!
Kalo ga ada tim kreatif yg ngasih tau, ya ga kepikiran idenya kesana.
Yg punya konten belum tentu punya waktu buat nonton2 satu semua video yg ada bahas atau namanya dia disebutin ..
Keren banget pak muh ini
Jeeeeeesusss
Dil....bapakmu keren katanya Dil 😂
Menarik soal party-identification (party-ID). Salah satu persoalan utama kita hari ini ialah rendahnya party-ID di Indonesia. Party-ID merupakan derajat kedekatan warga dengan partai yang diyakininya untuk dipilih saat pemilu dilaksanakan. So secara basis lebih terukur.