Izin bertanya pak ustadz, tp diluar konteks, ttg tajwid masalah tanda waqaf LA. Saya blm faham. Apakah sama hukum/ cara membacanya ketika LA terdapat ditengah ayat dgn ketika LA terdapat diakhir ayat. Yg diakhir ayat contohnya diujung surat Yaasiiin ayat 79 mau ke 80. Mhn pak ustadz berkenan memberikan penjelasan. Syukron.
Tanda waqaf Laa ( ﻻ ) adalah tanda waqaf yang menandai bacaan agar jangan berhenti. Tanda waqaf ini kadang muncul pada penghujung maupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di pertengahan ayat, maka tidak dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di penghujung ayat, pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak
@@basmalahchannel1102 pak ustadz. Tanda larangan(Laa) dlm ilmu tajwid apakah sama hukumnya dg larangan dlm hukum fiqih ? Dg pengertian jika kita waqaf di Laa hukumnya haram? Krn banyak sekali saya temukan ditengah masyarakat yg berhenti di Laa yg dipertengahan ayat, al Yasin 47. Sementara diakhir 79 ke 80 mrk justru memaksakan hrs washal? Ma'af, saya bertanya krn tdk tau dan bingung. Saya bertanya kpd mrk, namun jawaban mrk tetap saja ngambang, gak jelas.
Syukron Ustadz,,,Izin bertanya ustadz,,,Kalau حين kedudukannya menjadi dhorof + modof,,,lalu mana yg menjadi modof ilaihnya ? soalnya ketika حين modof pada jumlah ismiyyah,,,maka disana tetap dengan posisi jumlahnya (mubtada' + khobar) yakni tetap Rofa',,,lalu dimana mudof ilaihnya yg wajib jer ustadz ? apakah jumlahnya yg dijerkan ? mohon pencerahannya ustadz . . . 🙏🙏🙏
Yang menjadi mudlof ilaih adalah jumlah (susunan kalimat), sehingga tanda jer nya tidak dapat ditampakkan karena berupa susunan kalimat. Sementara jika jumlahnya berupa ismiyah, maka untuk mubtada' tetap dirofa'kan dengan tanda rofa' menyesuaikan dengan jenis kalimatnya. Begitu juga dengan khobarnya. Jadi yang menjadi mudlof ilaih bukan hanya mubtada' saja atau khobar saja, melainkan susunan yang terdiri dari mubtada' khobar secara keseluruhan
السلام عليكم استاذ Ustadz shigot masdar dari piil tsulasi itu kan bersifat sima,i yah, kalo mau kita jadikan masdar marroh , haiah, dari fiil قرأ itu bagaimana bacaannya??
Cara melihat taqdirannya adalah dengan melihat susunan kalimat sebelumnya, karena lafadz حينئذ artinya adalah "pada saat itu". Dan kata "ITU" maknanya kembali pada kalimat sebelumnya
Konteks mu'rob itu bagaimana maksudnya? Kan lafadz أمام itu kan dzorof tapi mu'rob juga, mengapa tidak bisa dijadikan selain dzorof seperti diberi huruf jar karena kan itu termasuk isim mu'rob?
@@basmalahchannel1102 ini aja ustdz لا واحد من الإنسان بجماد klo contoh ini ada dikitab المنطق القديم karangan Syekh Ahmad toyyib Tolong irabnya gmna ustdz
Alhamdulillah, syukron Ustaz, penjelasannya simpel, dan mudah dimengerti....
Barokallah
Alhamdulillah terima kasih atas ilmunya ustadz
Barokallah. Semoga bermanfaat
سبحان الله والحمد لله ❤
Barokallah
Sy selalu ngikuti ustadz, semoga bermanfaat. Amiiin.
Amin
Menyima' sampai tuntas terima kasih atas ilmunya yg disampaikan
Barokallah. Semoga bermanfaat
Jazakallohu khoeir ustazd atas pembelajarannya
Amin
الحمدلله رب العالمين
بارك الله فيك,ألكياهي
Amin
Jazakallah. Semoga bermanfaat
Amin
بارك الله خير البركة
Barokallah
جزاك الله احسن الجزاء
Amin
بارك الله فيك
Amin
Izin bertanya pak ustadz, tp diluar konteks, ttg tajwid masalah tanda waqaf LA. Saya blm faham. Apakah sama hukum/ cara membacanya ketika LA terdapat ditengah ayat dgn ketika LA terdapat diakhir ayat. Yg diakhir ayat contohnya diujung surat Yaasiiin ayat 79 mau ke 80. Mhn pak ustadz berkenan memberikan penjelasan. Syukron.
Waqof LA artinya tidak ada waqof, artinya gk usah berhenti, kl diakhir ayat insyaallah ulama ada yg mengatakan boleh berhenti
Tanda waqaf Laa ( ﻻ ) adalah tanda waqaf yang menandai bacaan agar jangan berhenti. Tanda waqaf ini kadang muncul pada penghujung maupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di pertengahan ayat, maka tidak dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di penghujung ayat, pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak
@@basmalahchannel1102 pak ustadz. Tanda larangan(Laa) dlm ilmu tajwid apakah sama hukumnya dg larangan dlm hukum fiqih ? Dg pengertian jika kita waqaf di Laa hukumnya haram? Krn banyak sekali saya temukan ditengah masyarakat yg berhenti di Laa yg dipertengahan ayat, al Yasin 47. Sementara diakhir 79 ke 80 mrk justru memaksakan hrs washal? Ma'af, saya bertanya krn tdk tau dan bingung. Saya bertanya kpd mrk, namun jawaban mrk tetap saja ngambang, gak jelas.
Syukron Ustadz,,,Izin bertanya ustadz,,,Kalau حين kedudukannya menjadi dhorof + modof,,,lalu mana yg menjadi modof ilaihnya ? soalnya ketika حين modof pada jumlah ismiyyah,,,maka disana tetap dengan posisi jumlahnya (mubtada' + khobar) yakni tetap Rofa',,,lalu dimana mudof ilaihnya yg wajib jer ustadz ? apakah jumlahnya yg dijerkan ? mohon pencerahannya ustadz . . . 🙏🙏🙏
Yang menjadi mudlof ilaih adalah jumlah (susunan kalimat), sehingga tanda jer nya tidak dapat ditampakkan karena berupa susunan kalimat. Sementara jika jumlahnya berupa ismiyah, maka untuk mubtada' tetap dirofa'kan dengan tanda rofa' menyesuaikan dengan jenis kalimatnya. Begitu juga dengan khobarnya.
Jadi yang menjadi mudlof ilaih bukan hanya mubtada' saja atau khobar saja, melainkan susunan yang terdiri dari mubtada' khobar secara keseluruhan
ustad bahas perbedaan AL lidhzihni AL MARIFAT sama macam2 AL ustad🙏🙏🙏 saya masih bingung😭
Silahkan lihat video berikut:
th-cam.com/video/SbM6mq8iJpM/w-d-xo.html
@@basmalahchannel1102 ❤👍🙏
السلام عليكم استاذ
Ustadz shigot masdar dari piil tsulasi itu kan bersifat sima,i yah, kalo mau kita jadikan masdar marroh , haiah, dari fiil قرأ itu bagaimana bacaannya??
Karena pada masdarnya sudah terdapat Ta' (قراة) maka caranya setelah masdar ditambah dengan adad, seperti: قراة واحدة
Jadi bacaannya tetap qiroatan ya ustadz, tidak lantas jadi qor,atan atau qir,atan dgn mengikutkannya kepada wazan فعلة /فعلة
Bacaannya tetap
Apakah lafadz YAUMAIDZIN / YAUMIIDZIN sama saja dengan lafadz KHINAIDZIN
Sama
cara mengetahui taqdiran/asal حينئذ bagaimana ustadz...kan beda2 pasti konteks nya tiap baca kitab
Cara melihat taqdirannya adalah dengan melihat susunan kalimat sebelumnya, karena lafadz حينئذ artinya adalah "pada saat itu". Dan kata "ITU" maknanya kembali pada kalimat sebelumnya
Konteks mu'rob itu bagaimana maksudnya?
Kan lafadz أمام itu kan dzorof tapi mu'rob juga, mengapa tidak bisa dijadikan selain dzorof seperti diberi huruf jar karena kan itu termasuk isim mu'rob?
Lafadz أمام bisa dimasuki huruf jer, seperti : سِرْ إلَى الأمَامِ (berjalanlah ke depan)
لا شيئ من الظلم بحسن
Irabnya bgmna ustadz? mohon jawabannya ustdz
Lafadznya ditulis tengkap. Jangan dipotong, biar bisa dilihat secara utuh
@@basmalahchannel1102 ini contoh dari mantiq ustdz lafadz nya cuman gitu, tpi sya mau tau irab nya bgmna ustdz
@@AbdulAzis-hd6xp ِ Ada di kitab apa?
@@basmalahchannel1102 ini aja ustdz لا واحد من الإنسان بجماد klo contoh ini ada dikitab المنطق القديم karangan Syekh Ahmad toyyib
Tolong irabnya gmna ustdz
لا : النافية للجنس
واحد : مبني على الفتح في محل نصب اسم لا
من الانسان : جار ومجرور
بجماد : الباء حرف جار زاءد ووجماد مجرور بالباء في محل رفع خبر لا
Jadi, اذ itu sebagai badal apa?
Badal kul min kul