MENYEBUT DIRI WONG GUNUNG & TAK MENGENAL KASTA! SUKU TENGGER BERSIKUKUH DGN AJARAN & TRADISI LELUHUR

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 28 ก.ค. 2023
  • Suku Tengger menjadi salah satu kelompok etnis yang mewarnai keragaman masyarakat yaitu penduduk asli yang berasal dari daerah dataran tinggi di sekitar pegunungan Tengger, Bromo, dan Semeru yang terletak di Jawa Timur juga dikenal dengan berbagai sebutan seperti wong Brama, orang Bromo, atau wong Tengger tapi Sebagian menempati wilayah Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, dan Malang.
    Secara etimologi, istilah ‘tengger’ berasal dari bahasa Jawa yang artinya tegak, diam tanpa bergerak yang apabila dikaitkan dengan kepercayaan masyarakat, tengger juga bisa berasal dari singkatan tengering budi luhur. Sejak pertama saya mengunjungi tempat ini, saya melihat orang Tengger yang hidup dalam suasana damai, teratur, tertib, jujur, rajin bekerja, dan selalu gembira dan Sejak zaman Majapahit dataran tinggi Tengger dikenal sebagai wilayah yang damai, tenteram, dan bahkan rakyatnya terbebas dari membayar pajak yang disebut titileman. Kejujuran dan ketulusan orang Tengger masih dapat dilihat sampai hari ini
    Pandansari salah satu masuk wilayah yang disebut “desa Tengger” yaitu desa-desa dalam wilayah 4 kabupaten yang mayoritas penduduknya beragama Hindu dan masih memegang teguh adat-istiadat Tengger selain Ledokombo, dan Wonokerso yang berada di wilayah Kecamatan Sumber,Kabupaten Probolinggo
    sebuah Prasasti Walandhit menunjukkan bahwa kawasan Bromo-Tengger-Semeru sudah berpenghuni sejak Kerajaan Majapahit masih berjaya bagaimana dengan adanya
    keyakinan bahwa nenek moyang orang Tengger adalah pengungsi dari Majapahit ?
    Walandhit adalah sebuah desa yang terletak di kawasan pegunungan Tengger yaitu kawasan atau tempat suci hila-hila yang dihuni oleh hulun hyang, yakni orang yang menghabiskan hidupnya
    sebagai abdi dewata melakukan peribadatan yang berkiblat kepada Gunung Bromo, dan menyembah dewa yang bernama Sang Hyang Swayambuwa, atau yang dalam agama Hindu dikenal sebagai Dewa Brahma, Warganya dibebaskan dari kewajiban membayar titileman, yakni pajak upacara kenegaraan karena mereka berkewajiban melakukan pemujaan terhadap Gunung Bromo, sebuah gunung yang dikeramatkan.
    jadi orang Walandhit bukan keturunan Majapahit walau kegiatan beragama mereka tidak berbeda jauh atau mungkin sama dengan warga kerajaan Majapahit pada umumnya Kemungkinan, orang Walandhit dengan suka cita menerima para pengungsi dari Majapahit yang terdesak oleh ekspansi Kerajaan Islam Demak,
    terutama setelah Karsyan Prawira dan daerah sekitarnya berhasil diislamkan oleh tentara Demak pada abad ke-16 M. Para pengungsi dari Majapahit tersebut kemudian menyatu dan menurunkan orang Tengger yang kita kenal sampai sekarang
    Orang Tengger sendiri sekarang begitu yakin bahwa nama Tengger berasal dari paduan dua suku kata teakhir dari nama nenek moyang mereka, yaitu Rara Anteng (TENG) dan Jaka Seger (GER). Rara Anteng dipercaya sebagai putri Raja Brawijaya dari Kerajaan Majapahit dan Jaka Seger, putra seorang brahmana yang bertapa di dataran tinggi Tengger Di samping itu, orang Tengger juga menegaskan bahwa kata
    Tengger mengacu kepada pengertian Tengering Budi Luhur (Tanda Keluhuran Budi
    Pekerti)
    Pada awalnya, kehidupan mereka sangat tertutup karena ingin melindungi diri dan kelompoknya, tidak tersentuh oleh dunia luar sama sekali selama bertahun-tahun. seiring dengan perkembangan jaman, Suku Tengger tidak lagi terlalu menutup diri apalagi Zaman modern dan digital saat ini, tentunya kawasan Tengger juga terdampak baik yang berdimensi ekonomi, agama, dan budaya, melalui radio, televisi, internet tetapi masih bertahan bersikukuh dengan tradisi
    yang diwarisi dari para pendahulunya sebagai masyarakat agraris yang belum terjebak dalam budaya konsumeristik, materialistik, dan hedonistik dimana peran dari para pewaris aktif tradisi Tengger Walandhit dan Majapahit , yaitu para dukun Tengger
    mereka maish melaksanakan peribadatan sesuai dengan kepercayaan dresta lokal dan
    menggunakan alat-alat ritual yang bercitra Hindu seperti Gentha, Kropak, Prasen
    (tempat air suci) dan Prapen (tempat api dan kemenyan), dan mengenakan sampet (selendang, yang biasa dipakai oleh pendeta Indu pada zaman Majapahit). Mereka juga masih memuliakan Gunung Bromo dan gunung-gunung lain di sekitarnya. Mereka tetap menyebut diri sebagai wong gunung (orang yang tinggal di gunung} atau wong bromo dan Mereka tetap mengikuti ajaran Rara Anteng dan Jaka Seger yang mengajarkan rasa persaudaraan yang kuat, sehingga tidak ada sistem kasta pada kehidupan masyarakat Tengger. Semua adalah satu saudara dan satu keturunan.
    Sumber dari berbagai referensi di Internet
    Penasaran, silakan tonton videonya sampai habis
    #TradisiUnik #Tengger #tradisibali

ความคิดเห็น • 36

  • @candraaprilia8494
    @candraaprilia8494 ปีที่แล้ว +3

    Matur suksme atas kehadiran PANDE BALI yang udah tangkil di pura kami
    Semoga di tahun depan bisa tangkil lagi SVAHA 🙏🙏🙏🙏

  • @ajaapa910
    @ajaapa910 ปีที่แล้ว +2

    Tetap semangat ya saudara saudaraku di tengger dan tetap bersatu utk melestarikan budaya dan tradisi nusantara.. Rahayu.

  • @AtimKasni-gk1sm
    @AtimKasni-gk1sm ปีที่แล้ว +1

    Pernah ikut bpk waktu kecil dulu ikut acara keluarga bpk di tengger kebtulan saudara bpk beragama hindu jawa tengger seneng lihat pertunjukan wayang nya..

  • @dgsuyoga
    @dgsuyoga ปีที่แล้ว +1

    Mantap saudaraku Tengger dan Bromo umat Hindu makin banyak sekali Semoga keluarga besar Tengger damai Rahayu

  • @imamulo5884
    @imamulo5884 ปีที่แล้ว +1

    Salam budaya rahayu rahayu🙏

  • @yuuya6906
    @yuuya6906 5 หลายเดือนก่อน +2

    Hindu hanya mengenal catur warna dengan pembagian tugas masing2. Tapi dijaman penjajah catur warna ini dibelokan menjadi kasta untuk memecah belah umat. Kasta itu BHS portugis

  • @user-qy5pq2hb1c
    @user-qy5pq2hb1c 6 หลายเดือนก่อน

    Sugeng rahayu mator nuwon kagem poro hindu tengger nguri nguri poro leluhur kaum mudo mudo ayo kedah eling dawue poro leluhur sumonggo hongm hongm santi santi hongm

  • @kwidiada
    @kwidiada ปีที่แล้ว +2

    Mantap saudaraku di Bromo, anda tdk mengenal KASTA, yg perlu anda kenali adalah WARNA menurut Hindu

  • @user-qb7sd4hl9w
    @user-qb7sd4hl9w ปีที่แล้ว +2

    Semoga sinar suci TUHAN datang dari segala penjuru arah mata angin, serta memberikan kerahayuan 🙏🙏🙏🙏.

  • @PesonanyaBali
    @PesonanyaBali ปีที่แล้ว +1

    Mantap damai adem👍🏼🙏

  • @tiwulegedegede
    @tiwulegedegede 6 หลายเดือนก่อน

    Ada yang unik dari suku tengger, mereka khusnya para pria pada menggunakan sarung goyor. Dan sarung semacam ini juga yg sering digunakan oleh para habib.

  • @ketutmanu389
    @ketutmanu389 ปีที่แล้ว +1

    Hong ulun basuki langgeng. Luar biasa sedulur Tengger. Salam dari Denpasar Bali 🙏

  • @harissanjaya8755
    @harissanjaya8755 ปีที่แล้ว +1

    Semoga saudara kita di tenger tetap sehat² damai dlm lndungan Tuhan yang maha esa..

  • @KadekIrvan-ss2iv
    @KadekIrvan-ss2iv ปีที่แล้ว +6

    ❤❤❤ PK Jokowi untuk lanjut lagi sekali aja tdk lebih

  • @veloopakree9274
    @veloopakree9274 ปีที่แล้ว

    Mantap🙏

  • @rosiandreas6417
    @rosiandreas6417 ปีที่แล้ว +1

    Tanah hila hila tengger adalah tanah perdikan yg di bebaskan pajak oleh sang Prabu.karena jasa Arya wiraraja yg wktu itu masih memjabat demung (penasehat raja) mampu menaklukan pasukan jayakatwang.sehingga wilayah kerajaan majapahit sisi timur diberikan kepada Arya wiraraja (Banyak wide) oleh Prabu Raden wijaya (pendiri majapahit).wilayah majapahit timur atau lumajang tigang juru meliputi ; lamajang,keta yg skrg itu situbondo,sadeng sekarang itu jember.pasuruan dan probolinggo.di seputran lereng semeru agung byk situs bekas bangunan suci berupa candi² peninggalan majapahit.....disisi timur yaitu jember ada candi deres,sisi utara ada candi jabung di probolinggo,disisi barat ada candi jawi pasuruan dan selatan ada candi jawar di malang.
    Salam Rahayu sedulurku kabeh 🙏

    • @PANDEBALI
      @PANDEBALI  ปีที่แล้ว

      Rahayu 🙏🙏🙏

  • @dendisingaraja865
    @dendisingaraja865 ปีที่แล้ว

    Om suasti astu❤❤😊

  • @rinilindawati3013
    @rinilindawati3013 ปีที่แล้ว +1

    Warga tengger ramah" tidak membedakan apapun semua sama, rasanya bebas tdk ada kasta , tapi jgn lupa sebagian di antara mereka keturunan raja majapahit

    • @PANDEBALI
      @PANDEBALI  ปีที่แล้ว

      Rahayu

    • @MadeSudiarsa-uo2mf
      @MadeSudiarsa-uo2mf ปีที่แล้ว +2

      Jangan disalah ngertikan tentang kasta,dipelajari dulu kenapa ada istilah kasta agar kasta tidak menjadi perdebatan.
      Rahayu rahayu rahayu

    • @rosiandreas6417
      @rosiandreas6417 ปีที่แล้ว

      ​​@@MadeSudiarsa-uo2mfdi bali katanya klo nikah beda kasta gak bisa harus nyari yg kastanya sama.klo gak dapat kan gak nikah².atau lanjut nikah tp nyalahi aturan apa boleh klo beda kasta

    • @MadeSudiarsa-uo2mf
      @MadeSudiarsa-uo2mf ปีที่แล้ว

      Bukanya nggak boleh.boleh boleh aja yg penting dia laki dan perempuan cuman tetep ada sarana dan upacaranya,itu jg biayanya nggak banyak

  • @ajaapa910
    @ajaapa910 ปีที่แล้ว

    Pak pande kpn puja wali ring pura giri kencono nya..?

  • @madesugiarta3079
    @madesugiarta3079 ปีที่แล้ว

    Di mana lokasi pura ini pak tu

    • @PANDEBALI
      @PANDEBALI  ปีที่แล้ว

      Pandan sari sumber.. Bromo

  • @ronikurniawan8505
    @ronikurniawan8505 ปีที่แล้ว +1

    Tradisi nusantara rusak karna adanya partai pekses

  • @heriantopurnomo7472
    @heriantopurnomo7472 ปีที่แล้ว

    Nenek moyang orang Jawa ...

  • @igdearyabudiman4471
    @igdearyabudiman4471 ปีที่แล้ว +1

    Semoga Bisa kita Lestarikan bersama budaya dan adat semeton kita di nusantara...❤❤

    • @PANDEBALI
      @PANDEBALI  ปีที่แล้ว

      Rahayu Pak Arya