KISAH ABAS IBNU FIRNAS PENEMU TEORI PESAWAT TERBANG SEBELUM ILMUAN BARAT

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 24 มิ.ย. 2024
  • Profil Abbas Ibnu Firnas, Cendekiawan Muslim Perintis Pesawat Terbang
    Dalam sektor dirgantara, Abbas Ibnu Firnas menjadi ilmuwan muslim pertama yang memiliki gagasan tentang bentuk dasar pesawat. Rancangan model pesawat bahkan digarapnya jauh sebelum Wright bersaudara berhasil membuat pesawat terbang.
    Melalui keingintahuannya dalam ilmu aerodinamika, ia berhasil menemukan parasut dan pesawat layang.
    Latar Belakang Abbas Ibnu Firnas
    Abbas Abu Al Qasim bin Firnas bin Wirdas Al Takurini atau Abbas Ibnu Firnas lahir di Izn-Rand Onda, Andalusia (kini Ronda, Spanyol) pada 194 Hijriah atau 810 Masehi. Di Eropa, ia dikenal dengan nama lainnya yakni Armen Firman. Selama hidupnya, bidang yang dikuasainya adalah seputar teknologi, ilmu alam, kimia, musik, sastra, dan humaniora.
    Banyak sumber menyebutkan bahwa Abbas Ibnu Firnas merupakan tokoh Berber asal Takurunna, Ronda, yang hidup pada masa pemerintahan Abdurrahman II dari Dinasti Umawiyah di Andalusia. Ia merupakan ayah dari penguasa Cordoba, Muhammad I yang menghasilkan banyak penemuan.
    Awal Mula Penemuan Pesawat Terbang
    Dikutip dari buku 200 Tokoh Super Jenius Penemu dan Perintis Dunia yang ditulis oleh Iswara N. Raditya, Abbas Ibnu Firnas telah merancang model pesawat terbang dengan menempatkan bulu pada sebuah bingkai kayu. Prototipe rancangan Abbas Ibnu Firnas tersebut merupakan rekaman dokumentasi mengenai pesawat terbang layang pertama di dunia.
    Adapun dalam buku Menjejak Andalusia karangan Riana Garniati Rahayu dan Ibrahim Kholilul Rohman, disebutkan bahwa sebelumnya Abbas Ibnu Firnas melakukan percobaan terbang pertamanya menggunakan bahan sutra yang dibentuk seperti sayap. Ia melompat dari atas menara Masjid Agung Cordoba.
    Dengan menggunakan mantel atau jubah longgar yang dikeraskan dengan kayu penopang, ia gagal terbang meluncur seperti burung. Jubah yang dikenakannya memperlambat gerakan jatuhnya sehingga ia terhindar dari kecelakaan dan hanya mengalami sedikit luka. Namun, insiden itulah yang menjadi ide awal terciptanya parasut.
    Baru setelah dua puluh tiga tahun kemudian, Abbas Ibnu Firnas yang telah menginjak usia 65 tahun kembali melakukan eksperimen. Ia terbang menggunakan model yang saat ini kita kenal sebagai hang glider. Disebutkan, pada saat itu ia berhasil berada di udara selama 10 menit.
    Sayangnya, ia tidak melengkapi peralatannya dengan ekor sehingga ia mengalami kecelakaan saat mendarat. Sebagaimana yang dituliskan Muhammad Khalil dalam bukunya Wonderful Islam, awal mula penemuan parasut tersebut selanjutnya dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan barat hingga menjadi parasut yang sering dilihat di masa kini.
    Percobaan-percobaannya yang belum matang kemudian berkali-kali diuji coba lagi hingga pada suatu saat tulang punggungnya patah dan ia jatuh sakit hingga akhirnya meninggal dunia pada tahun 274 Hijriah atau 887 Masehi.
    Teori dasar Abbas Ibnu Firnas ini juga disempurnakan menjadi teori awal pembuatan pesawat terbang. Oleh karenanya, Abbas Ibnu Firnas pun dikenal sebagai bapak penerbangan atau bapak kedirgantaraan dunia. Untuk mengenang jasanya, nama Abbas Ibnu Firnas dipakai untuk nama sebuah kawah di bulan dan dipakai sebagai salah satu nama bandara di Kota Baghdad.
    Penemuan-Penemuan Lainnya
    Selain penemuan-penemuan jeniusnya dalam bidang penerbangan, sejarah peradaban Islam juga mencatat bahwa Abbas Ibnu Firnas merupakan orang pertama yang membuat kaca dari batu dan pasir. Ia juga menciptakan cikal bakal kaca (lensa) sebagai alat bantu baca.
    Adapun penemuan lainnya adalah jam air. Hasil karyanya dalam merancang jam air kemudian disebut sebagai Al-Maqata. Sementara dalam menekuni dunia astronomi, Abbas Ibnu Firnas juga membuat sebuah rantai cincin yang menggambarkan pergerakan planet sekaligus mempelajari gravitasi dan menentukan dasar pembuatan pesawat angkasa.
    Disebutkan dalam buku 36 Kisah Inspiratif Ilmuan Muslim yang disusun oleh Afriza Han, Abbas Ibnu Firnas menyelesaikan penemuan-penemuannya setelah mengalami kecelakaan besar yang membuatnya lumpuh. Namun, ia bisa membuktikan bahwa dengan kegigihannya, ia menyumbangkan banyak hal bagi kemajuan ilmu pengetahuan manusia.
    Itulah kisah dari Abbas Ibnu Firnas, cendekiawan muslim yang menjadi perintis pesawat terbang sekaligus manusia pertama yang melakukan pendekatan sains terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Semoga bermanfaat.
    #kisahislami #sejarah #kisahnyata #sejarahislam

ความคิดเห็น •