Saran jangan di ladenin pak guru Kalo memang apa yang disampaikan pak guru benar, lebih baik diam jangan di ladenin kaya deddy kok bisa 😂 Gak bakalan diterima polisi juga laporan somasi ecek2 kaya gitu 😅
banyak yg nyaranin saya ga usah diladenin dan memang saya g ada delik untuk dipidana tapi mereka mengumpulkan petisi dngan membuat cerita bahwa saya melecehkan guru
Hal2 yg dpt pak GB lakukan sbg berikut • Melaporkan sang pengupload vid di IG dgn UU ITE pasal 32, UU ITE pasal 48, hukuman 8th penjara & denda 2M, UU hak cipta 19-23 (disebarkan scr sebagian dan diam2), pastikan punya bukti yg cukup berupa potongan video yg di upload, termasuk screen shot tanggapan dari video dan data akun ybs. • Melaporkan sang "pelapor" dlm tulisan yg tayang di media nasional dimaksud sbg "Pencemaran nama baik" Pasal 310 ayat 1 KUHP (pastikan mempunyai cukup bukti berupa tulisan, nara sumber dan jurnalis nya. Jika telah dikonfrontasi ternyata berita tsb tdk benar, pak GB bisa menuntut radaksi harian dimaksud krn menyebarkan berita bohong yg menyesatkan Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Pak GB jg dpt membuat "say war" bagi orang2 ato akun yg tdk dpt membuktikan bhw pak GB dipecat dari tmpt mengajar sblm nya, tp pastikan bhw pak GB punya surat pengunduran diri dan persetujuan pengunduran diri tsb Good luck 👍
Saya dulu kerja di bidang pendidikan milih dipecat soalnya kalau mengundurkan diri akan ada penalti kontrak dan gaji bisa tidak dikasih, yah pasrah aja demi duit lah
Emangnya kalo ada perombakan besar2an dunia pendidikan indonesia akan maju,,,, Ingat dulu jaman pak Harto ada yang namanya reformasi,,,nyatanya sama aja malah kayaknya lebih buruk daripada jaman pak Harto,,,, Perombakan jaman sekarang mahh bullsh*t bozz Mikir gaezzzz,,,,
Saya mantan guru, yang kecewa dengan sistem pendidikan dan sedih melihat kelakuan dan sikap segelintir guru di negeri ini. Iya, penyelenggara memang tidak optimal membekali kompetensi guru, tapi jujur saja; beberapa guru memang tidak kompeten karena orientasinya bukan pengabdian. Simpel aja; orang yang minta dihormati berarti memang kurang terhormat.
contoh aja, guru Matematik saya dulu SMA tahun 2010 - 2013. Padahal yg mesti diajarin itu hitung2an tpi dia malah cuman baca... iya, BACA, dr buku paket. Terus dia suruh kami ngerjain soal2. Nanti akhir bulan dia tagih total semuanya, bisa 100 - 300 an. Padahal kami anak IPA yg Mtk nya lbh rumit malah dapet guru model gitu. Bicara soal orientasi, dia keliatan ke sekolah cmn buat bergaul doang, di anter supir, mobil nya kelas atas, kata org sih suaminya pejabat.
Orientasi sekarang guru esensinya bukan pendidik, tapi cari duit dg status pns... itu saja. Tdk spt guru2 saya di era 80-90 an.... yg esensinya pendidik berkaraKter,...
Mak saya guru Dan saya ga merasa pak guru gembul ngelecehin profesi beliau Memang apa yang pak guru sampaikan merupakan sebuah nasihat yang membangun untuk pendidikan negeri kita kelak Full respect buat pak guru👍
Peristiwa ini membuktikan 2 hal yang sebelumnya dikatakan oleh Guru Gembul: 1. Mayoritas masyarakat Indonesia belum bisa menarik inti dari sebuah kalimat; 2. Banyak guru tidak memiliki kompetensi. Semangat Pak Guru, kami dibelakang anda..
3. terlalu sering nonton video pendek, short, reels, tiktok, dll yang tidak kontekstual dan jelas tidak bisa tahan lama konsentrasi nonon video panjang
Pak guru saya seorang guru, saya mantan pengajar, mantan kepala sekolah juga. Saya banyak melakukan perubahan dan pembaharuan di sekolah dengan metode pendekatan ke murid melalui cara saya dan ilmu yg saya punya. Mendidik dengan cara yg menyenangkan. Saya sepakat dengan pak guru mengenai pendapat² pak guru soal pendidikan. Menurut saya benar kalau guru² banyak yang tidak mempunyai kompetensi karena realita yg saya hadapi memang demikian. Saya pernah mengajar di 5 sekolah sepanjang karir saya selama 15 tahun. Jadi saya punya analisa sendiri mengenai kompetensi guru. Kalau bahasa sundanya di hareupeun beungeut sendiri. Jadi fakta² yg dibacakan pak guru dr media massa saya berani benarkan krn memang itu fakta dan realitanya. Yg molor sambil ngajar, yg dandan melulu, yg foto² melulu, yg telat mulu, yg jarang masuk, yg ngeluh melulu, yg orientasinya duit melulu, yg penjilat ortu murid, yg makan melulu, yg kurang peduli di kelas, yg malas bikin soal, yg malas ngajar asal²an, yg ga pernah bikin persiapan mengajar. Jumlahnya lebih banyak guru² yg sy sebutkan diatas daripada guru² yg totalitas dalam mengajar, yg totalitas dalam mendedikasikan waktunya untuk anak²... 😢 Memanage guru² seperti yg sebutkan sangatlah sulit. Kebanyakan mereka mengambil profesi guru krn tidak ada pilihan lain di dunia kerja dan dunia bisnis sehingga profesi termudah untuk mencari kerja adalah dengan jadi guru. Tapi itu menjadi dilema krn menjadi seorang guru tidak seperti profesi lainnya seperti halnya mengurus benda mati atau uang. Mendidik adalah mengurus mahluk hidup yg perlu skill dan kompetensi yg mumpuni. Itulah mengapa banyak sekali gap atau miss dalam bidang ini. Sertifikasi guru bahkan tidak mampu menyelesaikan masalah ini krn sertifikasi dijadikan ajang untuk mengumpulkan sertifikat demi tambahan gaji.. 🙂 Keputusan pemerintah memberi status PNS pd gurupun harus dihentikan. Krn perputaran rotasi pergantian guru senior oleh guru² honorer yg masih muda dan dinamis jd terhambat terkait masa pensiun. Faktanya anak² setiap tahun berganti jadi tambah muda sedangkan gurunya semakin tua. Sulit menyeimbangkan kebutuhan anak dan guru yg terbatas usia. Gap ini harus diselesaikan cobq yg punya akses ke pemerintahan diselesaikan masalah ini. Karena hal inj juga guru honorer yg hendak menggantikan guru senior jd terhambat nunggu waktu pensiun jadi antrian numpuk. Dan status PNS di keguruan jg menjadi target para pencari kerja non guru krn pengen ngejar status PNS nya makanya banyak yg asal²an krn emang ga niat jd guru... 😁
nah oleh karena itu sebenarnya kan tinggal instrospeksi dan evaluasi ajh kan...ini kan guru gembul kan cuma mengajak para guru untuk lebih baik lagi demi negara dan masa depan dunia pendidikan agar lebih maju dan mempunyai kompetensi lebih baik....🙏🙏🙏
Benar, pak. Kadang mirisnya bukan hanya sistem di atas saja tapi juga sesama guru yang senior dan pns membunuh potensi guru muda yang ingin memperbarui gaya mengajar. 😔
Nah, bener banget, terjadi di sekolah anaku sekarang Bahkan sampe minta hadiah kalo lagi ulang tahun 😅 Dan sekarang pas lagi kenaikan kelas minta kenangan terindah 😅 Dan diperparah oleh wali murid yang berbondong-bondong menyiapkan buket duit buat wali kelasnya 😅 Kacau sekali 😅
dan saya salah satu korban dari guru2 yang molor sambil ngajar, yg dandan melulu, yg foto² melulu, yg telat mulu, yg jarang masuk, yg ngeluh melulu, yg orientasinya duit melulu, yg penjilat ortu murid, yg makan melulu, yg kurang peduli di kelas, yg malas bikin soal, yg malas ngajar asal²an, yg ga pernah bikin persiapan mengajar. dan akhirnya apa yang terjadi ???? ortu saya gak percaya akan kemampuan saya dan masih banyak dosa2 sekolah di negara ini yang harus di tebus oleh guru
Santai saja Pak Guru. Saya guru senior jadi guru PNS sejak tahun 1994. Menurut saya pak guru tidak perlu minta maaf, terus bersuara agar terjadi perubahan menjadi lebih baik. Guru Indonesia tidak perlu tersinggung dgn pernyataan tersebut, jadikan saja cambuk untuk terus belajar, agar mampu mendidik generasi bangsa ini siap menghadapi masa depan yg terus berubah dan penuh tantangan..
Kenapa manusia Indonesia anti kritik? Mengapa tidak menjadikan kritikan sebagai semangat untuk perubahan? Mengapa? Mengapa kita tidak mau mengakui kebodohan? Ataukah kita terlalu asik dengan buaian fiksi khayalan dikepala kita bahwa kita sudah maju dan terdepan dalam segala hal? Padahal hape saja masih buatan orang asing, bahkan orang asing itu kita benci habis-habisan, Yahudi atau Tiongkok misalnya. Ini misalnya ya.
Setuju ,bnyk munafik benci orangnya Tiongkok dan Yahudi sdgkan mayoritas yg dinilkmati orang Indonesia karya orang Tiongkok dan Yahudi ,dunia digital produk Yahudi fan hp nya produk Tiongkok termasuk segala yg dipakai orang Indonesia dari kepala sampai kaki mayoritas produk Tiongkok ,padahal Rosul jg menyuruh umat muslim menuntut Ilmu walau sampai kenegeri Tiongkok ,kalau saja hadits itu diikuti maka muslim dunia sdh maju dan cerdas dan bisa berproduksi krn dari Tiongkok bnyk ilmu yg bisa diadopsi oleh muslim ,tapi krn propaganda Barat maka Tiongkok selalu dibenci dan dipojokan .
@brawnewski karena seragamnya keren. Seragam Guru=keren walaupun gaji 300k Seragam penjaga toko=tdk keren walaupun gj UMR. Intinya Seragam guru lebih bergengsi dr pd Seragam penjaga toko.
@brawnewski yg lucunya dari sekolah udah ngasih tau gaji segitu, terus deal, eh malah ngedumel² terus demo, kan udah tau dari awal gaji honorer segitu, anehnya malah nuntut, bukannya ikut cpns/pppk agar lebih baik, malah demo minta kesejahteraan
Saya adalah guru dan saya tidak tersinggung sedikitpun, malah saya sudah banyak terinspirasi dan makin semangat untuk belajar memperbaiki diri. Saya mendukung guru gembul untuk terus menyuarakan pemikirannya terhadap dunia pendidikan khususnya kualitas guru, saya berharap suatu saat Indonesia bisa memiliki kualitas pendidikan yang baik, dan menjadikan masyarakat Indonesia jauh lebih baik. Menurut saya sebenarnya banyak orang dan guru yang satu visi dengan Gembul, akan tetapi tidak semua bisa dan berani bersuara seperti Guru Gembul, saya meyakini orang seperti Guru Gembul sangat dibutuhkan untuk menggerakkan perubahan di Indonesia.
Saya guru PNS, Pak Guru Gembul dan Pak Guru Gembul cuman ngasih nasehat terbaik. Tidak ada indikasi Pak Guru Gembul melecehkan siap pun. Memang fakta di lapangan yang disampaikan. Saya mendukung Pak Guru Gembul.
Saya yakin yang provokasi atau bikin video potongan itu hanya oknum,, tapi sampai disini kita dpt simpulkan bahwa sudah terlihat jelas dampak negatif dari kecanduan short video membuat otak tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Terlebih yg kena prank adalah guru2 yg ttd di petisi itu, wkwkwk
Sistem udah jelas. Mau jadi guru wajib lulus stndar guru. Tapi kbayakan yg jadi sumber masalah adalah guru honorer. Yg di angkat dengan orang dalem bukan dgn standar kualifikasi guru
Maju terus pak guru, negara ini butuh orang2 seperti Anda untuk memberikan pencerahan dan berani bersuara. Bakal banyak orang yang berpikiran sempit yg tidak suka. Kebenaran bakal terbuka semakin luas dan Anda semakin bercahaya.
Saya guru. Dan saya setuju dengan guru gembul. Seorang guru tidak boleh anti kritik. Sebaiknya guru lebih menekankan cara memperbaiki kualitas, semisal dengan meningkatkan literasi. Dibanding meributkan hal-hal yang tidak menambah kualitas guru itu sendiri...
Saya melihat. Guru pd saat ini ada yg bukan mengabdi/ mencerdaskan anak bangsa. Ada loh yg cuma cari gengsi biar menaikkan status sosial. Bahkan ada yg berwawasan sempit. Kolot. Dan kurang terbuka dengan dunia luar pendidikan. Tapi gimana ya. Itu sudah turun temurun.
@@manggakepodang1341 persis....sama saya punya tetqngga dan teman...sperti itu..sepertinya dengan memakai seragam guru sudah WAH..padahal pengetahuannya kalah..jauhhhhhh...bisa dibilang pas pasan..
kalau gurunya ga punya kompetensi, kok bisa ya menghasilkan murid murid seperti anda anda yang cerdas2 dan hebat2 apakah anda dulu belajar tidak dari seorang guru??
seharusnya Guru seperti Pak Guru Gembul Ini Sangat Di Butuhkan Dalam Dunia Pendidikan Di Negeri Ini. Agar Negeri Ini Bisa Maju Dan Berkembang Sesuai Moral Akal Dan Hati .
Sebagai guru saya malah banyak belajar dari ceramah-ceramah anda Pak Guru Gembul. Sehat terus pak.. Teruslah memeberikan pengetahuan untuk bangsa dan negara ini..
Saya juga berprofesi sebagai guru, Kang Gurgem. Saya sangat-sangat tidak merasa tercederai atau terndahkan oleh pernyataan Kang Gurgem yang lengkap dan kontekstual. Terlebih bila kita membuka mata terhadap referensi, data, dan fakta-fakta yang ada. Insya Allah, saya berada di pihakmu, Kang! ❤😊❤
Saya guru agama islam dan saya setuju dengan ungkapan guru gembul Masya Allah jadi pencerahan dan bahan saya untuk introspeksi dan membekali diri terus untuk lebih baik dan memiliki kompetensi. Jazakallah Khoir guru gembul. Jangan berhenti mengatakan kebenaran walau pahit dan pasti ada oknum yang gak suka
Gw benci pernyataan guru gembul dalam potongan video tersebut. dan itu benar-benar merendahkan guru. Tapi daripada disomasi kenapa ga pertemukan saja beliau dengan guru yang lain atau mentri atau sejenisnya, ajak diskusi ide, ajak adu argument, siapa tau ketemu solusi yang baik tentang harkat dan martabat guru. Guru gaji kecil ga sepenuhnya salah guru, ada faktor pemerintah, ekonomi, dan faktor perguruan tinggi yg harus diperbaiki. Bocil-bocil yg ga ngerti guru, atau guru yg pandangan cetek kadang ga bakal paham asal nentang atau asal nerima
Saya sebagai guru, juga berterimakasih terhadap semua pihak yang mau mengkritik, selama ini para guru yang generasi tua memang gila hormat dan juga kolot tidak mau mengupgrade diri dan mengupdate informasi. Saya sebagai generasi muda, hanya berharap satu hal, setarakan profesi guru dengan profesi lain terutama dalam hal gaji dan pendapatan. Semoga di masa depan, profesi guru bisa jadi profesi dengan gaji tertinggi walaupun hanya sekedar mimpi siang bolong.
Saya mantan guru produktif prodi TSM, latar belakang pendidikan Agribisnis. Saya maksuk di anggap guru praktisi, karena memang keseharian dari buka usaha sampai kompetisi bidang otomotif. Saya membenarkan pendapat dg Guru Gembul. Gaji guru status guru honorer sekolah sangat kecil. Akhirnya saya kerja lagi di Industri. Banyak problem di bagian Rumahnya dan sosialnya bukan pada personalnya.
Selamat Pak Gugem, akhirnya Anda berhasil mengguncangkan sarang guru-guru "incompetent" dan anti kritik. Tetap bersemangat untuk membuka pikiran masyarakat Indonesia. Karena dengan logika waras, negara kita bisa diselamatkan.
saya lulusan akademi keguruan dan sempat mengajar. karena tau dalemannya kayak gimana lalu kecewa dan akhirnya berhenti karena memang sesuai sama yang pak GurGem paparkan. dan alhamdulilah pak GurGem berani membuka fakta yang ternyata menyinggung guru2 yang rendah diri tinggi hati. maju terus,pak GurGem. Perjuangan guru yang open minded tersuarakan!!!! semangat,pak. kami bersamamu!!!
Gue karyawan toko, dan sering ada guru berbelanja minta nota doble belanja untuk sekolah harganya di naikin jd 2x lipat ,, apa emg udah begitu budayanya ?
@@Yokiparamore budaya instansi pemerintahan banyak begitu. Sebenarnya nota beda itu juga kadang gk mutlak salah. Contohnya nyari uang untuk menjamu tamu yang gk ada di anggaran belanja
Kalau ada oknum guru yg merasa tersinggung karena "kesalahan" dalam memahami pernyataan Guru Gembul justru itu membuktikan kalau kompetensi guru di Indonesia memang harus dipertanyakan .
@@Viera-ys8qm yg disoroti oleh guru gembul memang kompetensi guru di Indonesia bukan perseorangan guru. Dan misalkan benar pun ,guru gembul sudah mengatakan yg salah bukan gurunya tapi sistem penyelenggaraan pendidikan guru itu sendiri. Inget ya bukan "personal" gurunya,tapi sistem pendidikannya
Saya mengetahui video ini 3 hari yang lalu. Akan tetapi, saya cuma senyum2 dan geleng2 kepala saja, tidak menontonnya sama sekali apalagi berkomentar. Saya sudah tahu isinya walaupun belum menontonnya. Saya kira orang lain lebih mampu membahas hal ini daripada saya. Bukankah Mr. Success Before 30 telah membahasnya jauh lebih baik daripada saya? Saya cuma bilang, guru-guru di sekolah memang TIDAK MAMPU menjawab pertanyaan-pertanyaan saya di masa sekolah, misalnya: "mengapa terkadang pagi hari lebih terang dan terkadang lebih gelap...?", "mengapa kuman yang jauh lebih kecil dari semut tidak bisa dibunuh dengan tangan kosong...?", "mengapa di daerah pegunungan hawanya lebih dingin padahal jaraknya lebih dekat matahari...?", "mengapa negatif kali negatif sama dengan positif...?", "mengapa sudut segitiga 180 derajat...?", "mengapa sin 30 adalah 0.5..?", dan seterusnya dan seterusnya. Jawaban dari guru-guru di sekolah biasanya tidak lebih dari klise, misalnya "dari sononya begitu...", "udah...terima saja...", "kamu nanya yang aneh-aneh saja...", "blah, blah, blah, sehingga baik secara tersembunyi atau terang-terangan, teman-teman sekelas menertawakan saya oleh karena jawaban klise dari para guru semacam itu. Itu membuat saya lebih suka diam daripada bertanya kepada para guru di sekolah, tetapi saya tidak menyalahkan para guru di sekolah, karena saya paham / maklum, mereka belajar dengan cara seperti itu, sehingga mengajar para murid juga dengan cara seperti itu. Seumur hidup, saya hanya berusaha menjadi MURID yang paling ingin tahu dan suka bertanya atas segala fenomena terjadi di sekitar saya dan sekaligus menjadi GURU yang memiliki kompetensi dan kemampuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saya sendiri. Wahai, para guru, para pahlawan tanpa tanda jasa, tolong nilai kompetensi dan introspeksi diri kalau ada kekurangan, bukannya malah main somasi orang lain yang memberikan saran atau kritik, tanpa memberikan kesempatan kepada orang lain untuk memberikan penjelasan. Camkanlah bahwa para guru adalah pembentuk karakter generasi muda bangsa di masa depan, dan karakter generasi muda bangsa adalah pembentuk nasib negara Indonesia di masa depan. Semoga para guru, khususnya di Indonesia, dapat memiliki kompetensi (dan tentu saja gaji) yang layak untuk seorang guru.
Saya guru. Saya mengakui bahwa saya tidak berkompetensi. Gaji murah bukan berkaitan dg kompetensi, tapi lebih pada kemampuan ato kemauan pemerintah. Saya setuju/usul agar pemerintah lebih meningkatkan kompetensi guru daripada menuntut administrasi pendidikan yg ber tubi2.
Nah gua setuju kekeliruan yang bikin sakit hati dari pernyataan guru gembul kan disana , beliau bilang "kenapa guru gajinya murah, karena tidak mempunyai kompetensi" padahal kenyataannya dilapangan karena ketidak mampuan dunia pendidikan gaji guru mahal makanya yang kurang berkompeten pun dipertahankan
Saya mantan murid, dan saya mengakui bahwa saya punya 2 adik, dan semua adik saya udah lulus , mereka bersekolah yg sama dengan saya, saya sangat tercengan ketika sebagian guru2 yg mengajar saya juga sama dengan yg mengajar adik2 saya , tidak berubah, dr sifat gaya belajar dan tingkah laku nyeleneh mereka tidak berubah, misal guru BI saya hobi bercerita di dalam kelas, ternyata tetap di terapkan ke adik2 saya, guru fisika kalo gak ngerjakan tugas di denda 1 pena ,guru sejarah hobi ninggalin kelas dan nyuruh murid salin ke buku catatan, guru kimia hobi nonjok perut, guru olahraga ganjen kalo sama murid2 cewek, dan banyak lagi. Kalo bahas cerita sekolah memang asik tp sekarang kita bahas kualitas, harus kah negara tetap mempertahankan kualitas guru yg saya anggap metode cara guru mengajar udah tertinggal jauh dengan jaman, sudah saatnya guru2 lawas di pensiun kan, dan di ganti dengan yg lebih fress, metode mengajar yg fress, kualitas minimal paham dengan kecanggihan2 jaman. Dan satu lagi sebenarnya MLS gua bahas, yaitu kuranginnlah wahai para guru dan pihak sekolah yang dikit2 ngadakan iuran. Iuran Uang drumband lah uang inilah itulah iuran dengan alasan menggaji guru honorer lah. Dan sekali lagi maaf untuk para guru dan ini hanya pendapat pribadi gua
Bukan bukan, udah kalian jujur aja gaji guru murah, kenapa? KARENA LULUSANNYA TERLALU BANYAK, PERSAINGAN KERJA SANGAT SULIT, SEHINGGA DIBAYAR BERAPAPUN MAU ASAL BISA KERJA, GA PUNYA DAYA TAWAR, udah itu aja ga usah muter2 kejauhan
Dalam beberapa konten, saya tidak sependapat dengan guru gembul. Tapi dalam kontennya tentang profesi guru, saya sependpat dengan guru gembul. Sangat benar apa yang disampaikan guru gembul, tidak perlu untuk minta maaf... Jika kita lihat di sekolah-sekolah umum, masih banyak guru yang mengajar tidak sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki. Guru IPA ngajar Bahasa Indonesia, Guru IPS ngajar Olahraga, Guru Matematika ngajar Bahasa Inggris. Klo situasi seperti ini terus berlanjut, pendidikan kita akan selalu jalan di tempat atau bahkan malah mundur ke belakang...
Makanya. Aneh kan? Kalau ga setuju, pilihannya kan cuma 2. Diamkan, atau ajak diskusi. Kayak pihak bank syariah waktu itu. Mereka ngajak ketemu untuk diskusi.
menurut saya termasuk roling kelas di guru kelas sd, misalnya tahun lalu pegang kelas 1 atau 2, tahun ini pegang kelas 5 atau 6,dan lain sebagainya, jika dilihat dari sisi positifnya memang ada baiknya, guru menjadi lebih banyak pengalaman, tapi sisi negatif nya tidak kalah dari itu, terutama yang dirugikan adalah peserta didik, dijadikan korban percobaan guru yang "mencari pengalaman", materi yg kurang dikuasai, cara mengajar, psikologi anak didik, dan lain sebagainya. menurut saya bukankah lebih baik guru kelas tertentu dibiarkan menjadi spesialis kelas tersebut, sehingga dia sangat menguasai seluruh materi untuk kelas tersebut, paham tujuan utama pembelajaran di kelas tersebut, dan tak kalah penting menguasai psikologi anak di usianya.
@@asterix7349 Nah itu dia, walupun misalkan Gurunya paham apa yang diajarkan tapi tetap saja akan berbeda jika yang mengajar adalah Guru yang memang menguasai bidang tersebut.
stand with you pak guru gembul.... anda adalah perwakilan guru cerdas di Indonesia, anda mewakili suara para orang tua... kerinduan akan pendidikan nasional yang ideal
yakin 2045 mau jadi super power ? ada yg ngajak introspeksi demi kebaikan aja malah gk seneng & ngamuk" dan masalahnya banyak lagi orang" yg modelan kek gitu. ckckcck
Saya berprofesi sebagai guru,apa yang di sampaikan oleh guru gembul sangat tidak menyinggung saya,dan bagus untuk kemajuan pendidikan anak2 didik kita,dan saya tidak tersinggung,lanjut kan guru gembul,semangat buat kebaikan kita semua...
Saya ada dalam forum tersebut. Penyelenggaranya adalah IKA UPI dengan tema Kecerdasan Buatan dan Disrupsi Pendidikan. Segala hal yang disampaikan oleh guru gembul adalah kritik yang membangun dan sesuai dengan tema yang memang diangkat yakni disrupsi pendidikan. Coba untuk guru-guru yang tidak sepakat dan tidak paham konteks, ditonton videonya secara lengkap dan mari kita refleksi bersama, sudahkah kita optimalkan kompetensi kita sebagai pendidik? Mari berbenah dari banyak hal kecil! 💪🏻
Tidak. mudah memang untuk menyampaikan kebaikan.... Maju Terusss!!! DEMI INDONESIA LEBIH BAIK, ibu saya juga seorang guru... dan ini pembelaan untuk para guru agar lebih diperhatikan kedepannya !!
saya juga seorang guru di SMK dan memang banyak guru yg sebetulnya bukan praktisi bahkan belum pernah bekerja selain jadi guru, pdhl mereka mempersiapkan siswa untuk menjadi pekerja atau wirausaha.. dan channel ini justru membuat saya banyak berintrospeksi dan banyak belajar tentang pendidikan
Waah banyak banget nih, sebuah pengalaman yang tidak saya lupakan ketika mengantar rombongan anak² SMK kunjungan industri. Lalu yang terlucunya, guru malah asik bincang² di ruangan ber AC dan nyebat, tanpa membimbing anak didiknya yg sedang berproses.
Mensomasi seseorang pendidik yang mengkritik pendidikan di Indonesia itu tindakan yg kurang bijak. Pak Guru Gembul menyampaikan kritikannya dengan data yg berdasar dan tidak ngawur. Seharusnya ini menjadi bahan instrospeksi dan evaluasi supaya pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik dengan meningkatkan kompetensi gurunya. Semangat Pak Guru.
Guru=gudang ilmu mana mau di kritik wkwkkw canda bang....gue dukung tuh guru yg di kritik intropeksi diri...di kritik mang bertujuan jadi lebih baik...lah ini di kritik ngamok2..parah emng guru2 yg di kritik dikit udah ngamok2
Alhamdulillah dapat somasi yg artinya : 1. Banyak yg nonton dan ngasih feedback 2. Mereka yg tersinggung sedang berproses menerima nasihat 3. Celah konten, kalau ga ada konflik artinya konten Pak Guru membosankan wkwkwk 4. Terbuka potensi untuk saling kenal antara pihak yg bertikai. Ntar lama2 juga adem, kecuali ada faktor "bahan bakar" 😂 5. Kalau dituding Salah ya wajar namanya juga Opini. Nanti kalau selalu benar malah jadi kitab suci wkwkwk
Sebagai guru saya jadi malu karena melihat perilaku oknum yg mensomasi. Saya memang tdk sepenuhnya sepakat dgn semua yg guru gembul sampaikan, tp sbg guru justru harusnya dijadikan bahan perenungan, instrospeksi diri & meningkatkan kompetensi saya pribadi. Semangat pak guru gembul, terus mengedukasi kami para guru amatir
Ya benar... Itulah yang melatih nalar dan pemikiran kita adalah mencerna apa yang disampaikan orang, berbeda pendapat itu dibenarkan bahkan dengan perbedaan pendapat itu sering kali kita mendapatkan hasil setelah dibahas dan dikomunikasikan dengan baik
Sama.saya juga guru.saya akuin pernyataan pak guru gembul justru "open my eyes" dan fakta dilapangan 😅real bbrp rekan kerja saya dari waktu saya masih guru honor sampai saya pns real not competent😅.saya akuin waktu awal2 kerja jadi guru kompetensi saya jd guru dalam hal bimbingan emang kurang banget,dari kerja jadi guru honor dapat berbagai pengalaman yang menambah kompetensi saya sebagai guru terutama dalam pembimbingan karakter siswa dan semacamnya
Pada dasarnya saya juga seorang guru (dosen), meskipun lebih sering berkecimpung di dunia klinis. Awalnya video pak guru kapan hari memang menusuk sekali, namun jika menyimak keseluruhan videonya sebenarnya pak guru tidak melecehkan guru. Fenomena dosen tidak berkompeten itu juga banyak, pak Guru....
Setuju pak, saya dulu pas kuliah sering liat dosen yg cara ngajarnya ga relevan. Sialnya saya ga sengaja ambil matkul beliau karena yg lain penuh. Banyak dosen yg gak mampu menjelaskan materi secara gamblang, sialnya mereka suka cerita kehidupannya saat mengajar. Sebenernya ga masalah, saya pribadi oke saja cuma dapet materi cetak. Problemnya si dosen ini ga bikin roadmap pembelajaran atau merangkum materi sebagai pegangan. Kita sebagai mahasiswa sering di pimpong kalo minta materi.
@@tiniastuti6283Ada dosen yg memang begitu lulus S1 lsg ambil S2. Lulus S2 lsg jadi dosen. Nah dosen juga harusnya punya pengalaman praktek di lapangan. Lah gmn misal dia ngajar kelas karyawan yg notabene udh tau praktek sementara dosennya malah ngajar teori doang. Sementara ketika kerja, teori malah cm 30% doang yg kepake, sisanya ya praktek.
Bismillah, saya sebagai seorang pendidik tidak pernah merasa dilecehkan... Malahan saya berterimakasih kepada Guru Gembul atas pandangan dan pemikirannya bagi saya yang muak dengan banyaknya administrasi sekolah yang perlu diselesaikan... Semangat pa Guru 😊
@@pulpyoranges ya...paham...semua 'administrasi sekolah' itu bertujuan untuk membuat kerja guru lebih terorganisir. Jaman sebelum ktsp mana ada guru bikin rpp (setahu saya). Nah sekarang instrumen² tsb(rpp dkk) digunakan sebagai syarat wajib untuk peningkatan mutu pendidik.... Dan...untuk menyelesaikan itu semua... jam kerja di sekolah tidak cukup....
Teruntuk pihak yg mau somasi..... Anda merasa diri anda terhina...maka melalui penjelasan di atas semoga anda lebih paham...namun jika masi enggan paham atau tidak mau berdiskusi...maka sejatinya, anda sendirilah yang telah menghinakan diri anda sendiri....
Hati-hati Pak Gembul, sepertinya ada pihak yang tidak senang dengan kontribusi pak gembul mencerdaskan. masyarakat yang bodoh itu gampang dimanipulasi.... makanya kebodohan masyarakat harus dipertahankan.
iya lebih bagus di biarin aja nanti kalo pihak sana udh mulai mengancam laporin balik aja pake 2 pasal. pasal pencemaran nama baik dan pasal pemerasan.
Dengan mereka protes tapi ngga paham konteks, itu sudah menunjukkan jika kompetensi mereka itu rendah, mudah tersinggung, dan denial. Terlebih jika mereka beraninya keroyokan tapi ketika ditantang diskusi malah sembunyi.
saya yakin banyak yg mendukung pak guru gembul ketimbang yg membenci. untuk apa membuang waktu meladeni pembenci, lanjutkan terus perjuanganmu pak guru gembul.
Saya guru IPA dan sangat terinspirasi oleh ide2 pak guru gembul. Nilai guru masa depan yaitu harus selalu merefleksi, pak guru gembul membantu saya untuk membuat refleksi diri. Kami bersama pak guru gembul!
Ibu saya Guru, saya juga Guru... Bagi saya pernyataan dari Guru Gembul tidak melecehkan, justru jadi bahan saya untuk instropeksi diri saya sebagai Guru! Karena memang pernyataan Beliau sesuai realita di lapangan saat ini...
Jadi kepikiran kalo dengan adanya kasus seperti ini, membuktikan bahwa argumen guru gembul itu valid... Fakta bahwa "oknum" guru tidak mencari sumber asli dan lengkapnya terlebih dahulu dan langsung main hakim sendiri, bisa menjadikan salah satu contoh dari kurangnya kompetensi dari guru itu sendiri. Mudah-mudahan pendidikan di Indonesia semakin membaik, amiin...
Pak guru, ini nyata, kemarin saya melihat postingan cuplikan tersebut. Dan saya melihat sendiri ada guru SMA saya yang ikut berkomentar negatif ttg pak guru. Padahal saya saja yang posisinya sebagai murid, tahu bahwa pak guru tidak bermaksud merendahkan guru, justru berusaha untuk menaikan derajat guru. Ini membuktikan bahwa sebenarnya, jangankan memiliki kompetensi, masih ada guru yang bahkan tidak memiliki intuisi untuk mencerna sebuah informasi.
Saya juga pensiunan guru, anak sy juga ada yg profesi guru, kami sering diskusi ttg guru gembul dlm keluarga kami dan kami sangat mengagumi sebagian besar materi dari youtube guru gembul, krn disana kami banyak belajar berbagai ilmu pengetahuan. Sy pribadi sbg guru tdk merasa direndahkan oleh gugem. Lanjut pak guru berkontribusi untuk mencerdaskan bangsa ini. ❤❤❤💪💪💪🙏🙏🙏
saya guru dan gaji saya kecil berkah alhamdulillah...dan konten guru gembul tidak merendahkan saya sbg guru, bahkan memotivasi untuk ke arah yang lebih baik...secara riil memang masih terdapat guru dengan kompetensi minim, tetapi pemerintah sudah berusaha mengangkat hal tersebut melalui program sertifikasi guru.
somasi tersebut menunjukan bahwa ada oknum guru yang benar benar tidak kompeten, hanya melihat video dan tanpa melakukan riset lebih dalam. lanjutkan perjuanganmu GRU GEMBUL " cerdaskan kehidupan bangsa lewat konten kontenmu"
Ternyata ada ya sekelas guru bisa2nya punya pemikiran sama kayak bocil2 toxic, baru liat video potongan langsung dikeluarkan seluruh emosinya, pantes kalo dibilang tidak berkompen 😂
semangat terus pak guru!. saya disini dari 3000 subscribers, memang gak semua ditonton tapi pak guru sudah memberikan saya BANYAK sudut pandang baru dalam agama islam maupun dalam hal general apapun. pak guru sudah membantu banyak orang dalam membuka persepsi dan pola pikir yang baru dan membuat kita menjadi berfikir lebih kritis. semakin tinggi pohon tsb, semakin besar pula angin yang menerjangnya! semangat terus untuk berada di jalan Allah!
Gini aja, Jika GURU aja membuat petisi/menandatangani petisi tanpa check mendalam masalahnya apa. Berarti memang benar kualitas GURU yang menandatangani petisi itu perlu di pertanyakan. Jika GURU aja seperti ini gak heran kualitas Pendidikan di INDONESIA itu rendah karena kualitas Pengajar kita memang masih perlu di benahi. Seharusnya para GURU menjadi garda terdepan dalam mencerdaskan anak BANGSA ! CMIIW
Guru gembul mantap. Saran untuk penyelenggara negara supaya dilibatkan orang2 seperti ini, supaya tdk hy menjadi wacana tetapi solusi pendidikan di Indonesia🇮🇩
Ini adalah BUKTI bahwa memang beberapa SDM guru di Indonesia TIDAK MUMPUNI. 😂 Terima kasih para pelapor, kalian telah memberikan contoh langsung dari videonya Guru Gembul.
Saya dosen dan sebenernya saya ingin mengenal Pak Guru Gembul dalam arti siapa nama aslinya, kalau gak berkacamata dan berpeci seperti apa.. sosok Pak Guru masih misterius pada dasarnya buat saya. Tapi ada banyak videonya yang sering saya tonton karena bisa memberi persepsi yang berbeda tentang apa yang saya hadapi di pendidikan. Salah satu yang favorit itu yang judulnya "Kenapa Juara Kelas Selalu Gagal dalam Menggapai Kesuksesan?" -- yang secara implisit menyampaikan salah satu penyebabnya adalah kegagalan memahami apa yang menjadi passion dari sang juara tersebut. Tapi dilemanya memang sekarang apa-apa dinilai dari angka.. bahkan orang tua sendiri menilai anaknya sendiri.. makin ke belakang.. menilainya dengan angka.. para orang tua gagal memahami apa yang sesungguhnya yang diinginkan dari anaknya sendiri. Mo bilang ini dilema tapi menurut saya kasusnya ini uda kayak gunung es seh.. mo benerin juga bingung harus mulai dari mana.. Daripada bingung kan yauda mulai aja dari yang kecil.. dari diri sendiri.. yang mo bikin petisi mo nya rame-rame kayak kurawa.. ya biarin aja.. Namanya kan kurawa.. selalu gak PEDE kalo gak rame-rame :)
Kalau orang udah nggak suka sama orang lain, apapun di jadikan pembenaran pak guru. Tetap semangat saja membuat konten positif pak guru, majukan terus nama guru indonesia. Bukan jadi mereka yg "sok peduli" sama guru2 indonesia.
Saya guru fisika, penikmat konten kang guru, yg memberikan pencerahan pemikiran dan pemahaman. Jika ada yg mensomasi Kang guru, saya yakin itu bukan guru melainkan manusia hipokrit yg tak mengerti defenisi pendidikan.
semangat terus pak guru, pak guru sudah ada tekat untuk mengubah negara indonesia ke sisi yg lbh baik, kami akan terus perjuangkan pak guru untuk terus berkembang🔥🔥🔥
Saya juga guru dan siap dikritik secara konstruktif. Guru itu sebuah pengabdian yang mulya mendidik anak didik dan membangun pola pikir kreatif. Maju terus berkarya guru gembul untuk indonesia
Apapun yang terjadi nanti, tetaplah menjadi GURU GEMBUL yg cerdas & obyektif. Apa yang mereka lakukan sebenarnya tidak memberi pengaruh apapun untuk masa depan mereka, kecuali hanya berbuat provokatif & bikin gaduh. Pak "Guru Gembul" telah memberikan banyak pemahaman yang tidak di berikan di lembaga pendidikan formal manapun di Indonesia. Sehat selalu Bapak "GURU GEMBUL", Maju terus channel GURU GEMBUL
Saya sendiri guru, tapi apa kata pak Gembul benar, semua orang bisa jadi guru. Saya lulus sekolah farmasi langsung ngajar produktif. Saya nggak komplain gaji saya kecil, tapi yang saya mau komplain kenapa saya harus susah payah buat administrasi kalau background saja bukan sarjana pendidikan.
sekolah swasta mahal sekarang tidak lagi melihat lulusan dari jurusan pendidikan senagai syarat menjadi guru. Bahkan sebagian besar itu memang ahli dibidang nya spt anda , lulusan farmasi diterima menjadi guru kimia. Semoga sekolah swasta yg bagus semakin banyak dan semoga Indonesia terus makmur sehingga lebih banyak lagi orang yg mampu menyekolahkan anak anaknya ke sekolah bagus. sepupu saya sarjana bahasa Indonesia menjadi guru drama di sebuah sekolah swasta mahal gaji awal nya 20 juta per bulan plus benefit. Tidak banyak direpotkan administrasi, malah sibuk membuat laporan kemajuan murid.
Smg guru menjadi tauladan bagi murid2..karna sy trauma sama guru yg galak saat mengajar.Bukannya makin pintar malah buat malas kesekolah.Terutama SDN di Medan dl thn 70an.Tolong jangan berkata2 kasar lg dan jangan lempar2 penghapus lg.Smg itu hanya terjadi di jaman dl.
rendahnya komperensi guru berkaitan dengan 1. tidak meratanya perhatian pendidikan dan pembangunan di wilayah Indonesia.. antara Jawa dan luar Jawa, antara kota, desa dan daerah terpencil... 2. rendahnya literasi bangsa kita, mis membaca buku, kemampuan menulis, minat baca tulis pada suatu masalah dll 3.profesi guru masih dianggap profesi pilihan ke 3 atau ke terakhir... sehingga para sarjana yg berkualitas lebih byk memilih instansi2 bergengsi atau anak2 cerdas langsung direkrut sekolah2 dinas 4. prospek masa depan guru , kesejahteraan guru masih rendah...
Sebenarnya korelasi dari statemen GUGEM dgn kondisi lapangan ada koq... Kenapa guru dibayar rendah karena kompetensinya rendah. Karena jika punya kompetensi bisa lolos PPG dan dapat tunjangan sertifikasi (negeri ataupun swasta) , bisa lolos tes CPNS dan P3K dan ada perbaikan kesejahteraan. Kalaupun kompetensinya diakui bisa mengabdi disekolah swasta yg bonafide... Memang kalimatnya PEDAS, TAJAM dan MENOHOK profesi guru. Klo kita dengar dengan subjektivitas semata maka akan panas hati ini tapi sbg insan akademisi harusnya jd bahan diskusi. Saya yakini guru yg berkompeten akan senantiasa meningkatkan pribadi nya demi kemajuan siswa.
Permen No.19 tahun 2017 Perubahan atas PP 74 tahun 2008 Sdh di cantumkan Wajib sebagai Guru2 memiliki 4 Kompetensi. Mungkin seiring berjalannya waktu akan bertambah. Mungkin yang Komplen gugem yg tdk punya 4 Kompeten tersebut atau jadi guru krn refrensi saja (Banyak mungkin atau mungkin banyak yah nah kan...) Saran atau ide di pendidikan kita nih. Klo kurang tepat tambahin aja ya gaes jgn di marahin. 1. Cantumin aja di Web sekolah nama no induk guru yg kompeten sertai sertifikasi 2. Banyakin Relasi sekolah di luar seperti balai pelatihan pemerintah atau swasta.Dan banyakin kerja sama dengan perusahaan2 setelah lulus SMA nnti. 3. VISI DAN MISI SEKOLAH yg jelas 4. Beri kesempatan anak didik yg kurang daya serap belajar nya seperrti extra perhatian dan mengajarnya. 5. Zonasi tetap di berlakukan dan di perluas Range dari 700 meter menjadi.... Terima kasih
Saya juga seorang Guru, menurut saya apa yg pak guru Gembul sampaikan benar sesuai fakta dan saya sama sekali tidak merasa dilecehkan. Semoga sehat selalu pak GuGem..🙏
Hadapi saja jangan takut, dengan adanya peristiwa ini membuktikan memang mereka tidak berkompeten , tidak tau artinya kritik di alam demokrasi itu apa. Hadapi sekalian memberikan pencerahan bagi mereka juga, agar bangsa kita maju dan cerdas, SEMANGAT! Hitung hitung melatih mental baja Pak Guru Gembul!
Meskipun saya bukan seorang Guru, tetapi profesi saya sebagai Certified Trainer di Internal perusahaan tempat saya bekerja juga mirip lah seperti Bapak/Ibu Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yg saya hormati. Dengan ini saya mendukung Guru Gembul, Saya izin bercerita pada kenyataannya kebanyakan ada orang yg sering disebut sebagai guru yg terlihat fakta di lapangan seperti apa yg disampaikan oleh Guru Gembul. Misalnya, ada Guru Olahraga di suatu sekolah (saya sembunyikan nama & alamatnya) kok bisa tidak bisa mengajarkan anak didiknya berenang. Karena eh karena ternyata guru olah raga tsb. Juga tidak bisa berenang dan tidak menguasai kurikulum renang. Artinya kompetensinya masih kurang. Saya dan rekan-rekan seprofesi, sebelum kami diperbolehkan menjadi fasilitator kegiatan training harus menjalani asessment competency, dan uji kelayakan. Bahkan ketika saya mengikuti Sertifikasi Profesi di BNSP, banyak juga lho rekan pendidik dari Guru hingga dosen yang juga ingin mendapatkan pengakuan kompetensi kelayakan profesinya di bidang pelatihan dan pendidikan. Hal tersebut sebagai legitimasi kompetensi & kelayakan beliau. Sehingga diharapkan, setelah mendapatkan legitimasi tersebut akan menambah bergaining position mereka, untuk bisa mendapatkan kelebihan baik dari materi atau pekerjaan karena sudah memiliki kompetensi yang berbeda level. Semangat terus tuan guru @GuruGembul. Semoga Gusti Allah menunjukan kebenarannya. 😇
Temanku seorang guru. Selama ini selalu nonton guru Gembul dan dapat banyak ilmu. Potongan kalimat, "karna guru ga ada kompetensi" justru membuat dia berpikir dan introspeksi. Benar juga katanya, selama ini dia sibuk belajar dan mengikuti kurikulum sehingga pd akhirnya yang meningkat hanyalah skill administrasi. Sedangkan kompetensi penguasaan materi, pedagogi dan psikologi tidak diperhatikan dan butuh belajar sendiri. Terakhir kali dia mendapat pelatihan dari seorang pengawas sekolah yang juga mengajari penyusunan perangkat pengajaran kurikulum merdeka, membuat dia teringat kembali kata guru Gembul bahwa "guru2 hanya dilatih kompetensi administrasi yang lebih mirip seorang tata usaha" (kira2 begitu)
Setuju, sebenarnya bukan guru yang tersinggung tapi pemerintah karena Pak Guru mengkritik pemerintah yang tidak mengupgrade kompetisi mengajar/mendidik guru tapi malah yg diupgrade tata administrasi 😂 Pak Guru Gembul malah menurut saya membela guru 😊 saya juga seorang guru meski masih baru/amatir, saya bahkan bertanya2 ada ABK sekolah di sekolah umum negeri dan anak umur diatas 18 tahun masuk sekolah umum negeri, katanya ada aturan mereka boleh masuk/tidak boleh ditolak, nah loh, pedagogiknya dimana? Umur segitu udah dewasa kan? Gimana mo ngajar kalo yg diajar orang dewasa yg pola pikirnya udah beda dgn teman2 sekelasnya? Atau gimana mo ngajar kalo salah satu dari sekian anak dikelas ABK, malah yg biasa bakal ikut2an malas atau malah kelas ricuh karena ulah si ABK atau teman2nya ngebully dia? Banyak pertanyaan dikepala ini dan saya sebagai guru amatir sangat terbantu dengan konten Pak Guru Gembul yang menjawab satu persatu pertanyaan di kepala saya, terimakasih Pak Guru Gembul
Semangat, Pak Guru. Teruslah mencerdaskan bangsa dengan konten2 yang mendidik. Surat somasi yang tidak diberikan langsung ke Pak Guru tidak perlu diladeni.
Banyak sekali oknum guru di Indonesia adalah gerombolan yang takut terbongkar kebobrokannya. Ngajar ga bener, nilai dikatrol dalam rangka menutup aib, bahkan ada yang jokiin ujian.
Semangat Pak Guru. Memang sulit memberi Koreksi Guru. Bahkan ketika saya Memberikan Penjelasan antara Guru ASN dan Guru Suwasta malah dikatain Sombong. Mungkin hati kita yg perlu diperluas
Pak Guru membuat video tentang guru pasti sangat peduli dengan kualitas guru di negeri ini. Kritik tidak selamanya mengungkapkan ketidaksetujuan, tetapi sebagai bentuk kepedulian kita terhadap mereka agar bisa introspeksi diri dan menjadi pribadi yang lebih baik.
bener bos,hobinya mengkritik tapi giliran di kritik gamau malah main somasi,malah nyebar fitnah dan hoax,gimana pendidikan mau maju kalo yg di sebar malah kebodohan,di ajak diskusi bicara dari otak ke otak malah gamau,makin keliatan banget bodohnya
Saya juga guru, saya sudah mengikuti guru gembul sekitar 1.5 tahunan yg lalu, selama ini tidak ada konten yg saya rasa merendahkan profesi guru. Bahkan banyak konten gugem yg membahas tentang pendidikan malah memotivasi saya dalam mengajar... Terima kasih Guru Gembul
Gak usah khawatir Pak Guru, dalam hukum ada asas "IN DUBIO PRO REO"!!, Prinsip ini memastikan bahwa seseorang tidak dihukum berdasarkan dugaan atau spekulasi semata, melainkan memerlukan bukti yang kuat dan meyakinkan, kalo dia cuman ambil potongan video & digeneralisir menurut pendapatnya itu bisa dibantah!
Beginilah kualitas bangsa kita saat ini,, lebih mengutamakan emosi daripada literasi,,, padahal demokrasi itu menggeleng,, jika selalu mengangguk itu namanya doktrinasi,,, seharusnya sebuah opini maupun narasi dari sumber yang dianggap bertentangan silahkan bantah melalui forum diskusi debat kusus,, bukan melalui laporan pihak berwajib....
... Guru digaji murah, Karena tidak memiliki kompetensi .... Tidak berkompeten karena tidak dibekali. mohon pencerahannya pak Guru Gembul, 1. Kompetensi guru itu ada 4 macam, yaitu : Pedagogik, Profesional, Kepribadian dan Sosial. kompetensi mana yang tidak dimiliki guru? atau semua keempatnya? Karena Kesimpulan pak Guru Gembul berdasarkan sumber-sumber yang dikutip tidak dirinci. 2. Guru tidak dibekali untuk berkompeten, apa iya begitu? Menurut saya bukan TIDAK DIBEKALI, menurut saya TETAP DIBEKALI tapi entah masih kurang atau belum maksimal 3. Mungkinkah kompetensi guru rendah itu, dimulai dari "tempat mencetak Guru?" Kalau Opini liar saya begini : .... SALAH SATU sebab guru dibayar murah, karena jumlah guru yang besar di negeri ini. Analogi saya : hukum ekonomi, Kalau "sesuatu" (benda,jasa,orang) itu banyak, maka akan murah. Dana Pendidikan besar, tetapi banyak yang harus disalurkan untuk kebutuhan siswa, macam : buku2, bos, gedung2 , beasiswa dll Salam santun dan Tetap semangat Pak Guru Gembul untuk kemajuan bangsa khususnya dunia pendidikan 🙏🙏
Saya guru juga. Kadang saya beda pendapat dg yg disampaikan mas guru gembul, dan itu wajar, namanya juga pendapat. Namun untuk statement mas guru yg jadi fokus ini malah justru menjadi motivasi saya sebagai guru. Saya harus punya spesialisasi yg tidak semua orang bisa. Dan ini baru saya sadari! Saya justru berterima kasih sekali.
Iya pak, pemahaman konteks disini bagaimana guru gembul disomasi dan masuk ke dalam unsur hukum pidana padahal hal yang dikatakan guru gembul merupakan fakta berdasar riset yang terukur, lalu masalah ini saya kira hanya ketersinggungan pihak ketiga yang tidak terima dengan konten tersebut dan pihak itu menggunakan celah hukum (mungkin dengan delik aduan/uu ite) untuk menyalahkan. Saya sampai heran kenapa orang "pintar" seperti guru dapat berfikir untuk memprovokasi dibandingkan dengan introspeksi (saya berbicara tentang keadaan profesional) dan bagaimana ini bisa terjadi?.
Saran jangan di ladenin pak guru
Kalo memang apa yang disampaikan pak guru benar, lebih baik diam jangan di ladenin kaya deddy kok bisa 😂
Gak bakalan diterima polisi juga laporan somasi ecek2 kaya gitu 😅
banyak yg nyaranin saya ga usah diladenin dan memang saya g ada delik untuk dipidana
tapi mereka mengumpulkan petisi dngan membuat cerita bahwa saya melecehkan guru
@@gurugembul nah sebaliknya pak guru, bapak bisa mensomasi balik si AA Meong itu soal pencemaran nama baik
Knp orang kalau dikritik marah,,, semoga kita semua bisa introspeksi diri masing masing.Amiin
Astaga PPmu Aldy Rachman 😂😂😂
@@hightleague700 waduh moment
Hal2 yg dpt pak GB lakukan sbg berikut
• Melaporkan sang pengupload vid di IG dgn
UU ITE pasal 32, UU ITE pasal 48, hukuman 8th penjara & denda 2M, UU hak cipta 19-23 (disebarkan scr sebagian dan diam2), pastikan punya bukti yg cukup berupa potongan video yg di upload, termasuk screen shot tanggapan dari video dan data akun ybs.
• Melaporkan sang "pelapor" dlm tulisan yg tayang di media nasional dimaksud sbg "Pencemaran nama baik" Pasal 310 ayat 1 KUHP (pastikan mempunyai cukup bukti berupa tulisan, nara sumber dan jurnalis nya.
Jika telah dikonfrontasi ternyata berita tsb tdk benar, pak GB bisa menuntut radaksi harian dimaksud krn menyebarkan berita bohong yg menyesatkan
Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
Pak GB jg dpt membuat "say war" bagi orang2 ato akun yg tdk dpt membuktikan bhw pak GB dipecat dari tmpt mengajar sblm nya, tp pastikan bhw pak GB punya surat pengunduran diri dan persetujuan pengunduran diri tsb
Good luck 👍
nuhun pisan
mantap bang, media cetak pun isinya sampah,,penebar kebencian
Saya dulu kerja di bidang pendidikan milih dipecat soalnya kalau mengundurkan diri akan ada penalti kontrak dan gaji bisa tidak dikasih, yah pasrah aja demi duit lah
Sepakat!! Kita dukung guru gembul demi pendidikan kita yg lebih baik..
sangat mendukung. laporkan sudah tepat itu pak guru .
Kita dukung Guru Gembul. Sangat setuju sekali bahwa dunia pendidikan Indonesia perlu perombakan yang luar biasa.
Kalau nanti jadi di somasi kita siapkan lawyer untuk membela Guru Gembul. Saya sendiri yang jadi pengacaranya. Gratis!
double gembul terbaik. joss
Respect bg Ben 👍
Emangnya kalo ada perombakan besar2an dunia pendidikan indonesia akan maju,,,,
Ingat dulu jaman pak Harto ada yang namanya reformasi,,,nyatanya sama aja malah kayaknya lebih buruk daripada jaman pak Harto,,,,
Perombakan jaman sekarang mahh bullsh*t bozz
Mikir gaezzzz,,,,
@@Bennix W 👍👍👍👍
Kebenaran pasti akan terkuak, tenang Pa Guru kami bersama Bapa 💪🏻💪🏻💪🏻
Wah om Deni ikutan mampir jugaa
@@Xviramaster emang fanbonya pak Guru Gembul
Hadir
Halah... paling tim hore doang... yg menjalani blom tentu kuat
Kalo Denny darko udh turun, mereka bisa apa?
Saya mantan guru, yang kecewa dengan sistem pendidikan dan sedih melihat kelakuan dan sikap segelintir guru di negeri ini. Iya, penyelenggara memang tidak optimal membekali kompetensi guru, tapi jujur saja; beberapa guru memang tidak kompeten karena orientasinya bukan pengabdian. Simpel aja; orang yang minta dihormati berarti memang kurang terhormat.
banyak banget sekrng ..model2 seprti itu
contoh aja, guru Matematik saya dulu SMA tahun 2010 - 2013. Padahal yg mesti diajarin itu hitung2an tpi dia malah cuman baca... iya, BACA, dr buku paket. Terus dia suruh kami ngerjain soal2. Nanti akhir bulan dia tagih total semuanya, bisa 100 - 300 an.
Padahal kami anak IPA yg Mtk nya lbh rumit malah dapet guru model gitu. Bicara soal orientasi, dia keliatan ke sekolah cmn buat bergaul doang, di anter supir, mobil nya kelas atas, kata org sih suaminya pejabat.
Orientasi sekarang guru esensinya bukan pendidik, tapi cari duit dg status pns... itu saja.
Tdk spt guru2 saya di era 80-90 an.... yg esensinya pendidik berkaraKter,...
Mak saya guru
Dan saya ga merasa pak guru gembul ngelecehin profesi beliau
Memang apa yang pak guru sampaikan merupakan sebuah nasihat yang membangun untuk pendidikan negeri kita kelak
Full respect buat pak guru👍
Njir bang, tolong dibikin video donk make dubbing
Sekalian papa Zola nya datengin bang
papa zolaa
Respect buat Abang juga yang sama sama publik speaker 👍🏻
Kebenaran tak pernah tidooor
Peristiwa ini membuktikan 2 hal yang sebelumnya dikatakan oleh Guru Gembul:
1. Mayoritas masyarakat Indonesia belum bisa menarik inti dari sebuah kalimat;
2. Banyak guru tidak memiliki kompetensi.
Semangat Pak Guru, kami dibelakang anda..
3. terlalu sering nonton video pendek, short, reels, tiktok, dll yang tidak kontekstual dan jelas tidak bisa tahan lama konsentrasi nonon video panjang
@@rudikoosennin5570Baru aja kemarin nonton konten guru gembul yang masalah toktok 😅
Semoga cuma karna 2 itu saja yah. Bukan karna guru adalah pengajar yg paling tinggi dan tidak boleh dikritik atau yg maha paling benar bagi siswanya.
@@rudikoosennin5570
4. Berpikir dengan emosi bukan dengan logika.
Karena poin nomer 1 itulah yg membikin guru jadi tidak memiliki kompetensi. 😢
Pak guru saya seorang guru, saya mantan pengajar, mantan kepala sekolah juga. Saya banyak melakukan perubahan dan pembaharuan di sekolah dengan metode pendekatan ke murid melalui cara saya dan ilmu yg saya punya. Mendidik dengan cara yg menyenangkan. Saya sepakat dengan pak guru mengenai pendapat² pak guru soal pendidikan. Menurut saya benar kalau guru² banyak yang tidak mempunyai kompetensi karena realita yg saya hadapi memang demikian. Saya pernah mengajar di 5 sekolah sepanjang karir saya selama 15 tahun. Jadi saya punya analisa sendiri mengenai kompetensi guru. Kalau bahasa sundanya di hareupeun beungeut sendiri. Jadi fakta² yg dibacakan pak guru dr media massa saya berani benarkan krn memang itu fakta dan realitanya. Yg molor sambil ngajar, yg dandan melulu, yg foto² melulu, yg telat mulu, yg jarang masuk, yg ngeluh melulu, yg orientasinya duit melulu, yg penjilat ortu murid, yg makan melulu, yg kurang peduli di kelas, yg malas bikin soal, yg malas ngajar asal²an, yg ga pernah bikin persiapan mengajar. Jumlahnya lebih banyak guru² yg sy sebutkan diatas daripada guru² yg totalitas dalam mengajar, yg totalitas dalam mendedikasikan waktunya untuk anak²... 😢 Memanage guru² seperti yg sebutkan sangatlah sulit. Kebanyakan mereka mengambil profesi guru krn tidak ada pilihan lain di dunia kerja dan dunia bisnis sehingga profesi termudah untuk mencari kerja adalah dengan jadi guru. Tapi itu menjadi dilema krn menjadi seorang guru tidak seperti profesi lainnya seperti halnya mengurus benda mati atau uang. Mendidik adalah mengurus mahluk hidup yg perlu skill dan kompetensi yg mumpuni. Itulah mengapa banyak sekali gap atau miss dalam bidang ini. Sertifikasi guru bahkan tidak mampu menyelesaikan masalah ini krn sertifikasi dijadikan ajang untuk mengumpulkan sertifikat demi tambahan gaji.. 🙂
Keputusan pemerintah memberi status PNS pd gurupun harus dihentikan. Krn perputaran rotasi pergantian guru senior oleh guru² honorer yg masih muda dan dinamis jd terhambat terkait masa pensiun. Faktanya anak² setiap tahun berganti jadi tambah muda sedangkan gurunya semakin tua. Sulit menyeimbangkan kebutuhan anak dan guru yg terbatas usia. Gap ini harus diselesaikan cobq yg punya akses ke pemerintahan diselesaikan masalah ini. Karena hal inj juga guru honorer yg hendak menggantikan guru senior jd terhambat nunggu waktu pensiun jadi antrian numpuk. Dan status PNS di keguruan jg menjadi target para pencari kerja non guru krn pengen ngejar status PNS nya makanya banyak yg asal²an krn emang ga niat jd guru... 😁
nah oleh karena itu sebenarnya kan tinggal instrospeksi dan evaluasi ajh kan...ini kan guru gembul kan cuma mengajak para guru untuk lebih baik lagi demi negara dan masa depan dunia pendidikan agar lebih maju dan mempunyai kompetensi lebih baik....🙏🙏🙏
Benar, pak. Kadang mirisnya bukan hanya sistem di atas saja tapi juga sesama guru yang senior dan pns membunuh potensi guru muda yang ingin memperbarui gaya mengajar. 😔
Sehat selalu ibuu....
Nah, bener banget, terjadi di sekolah anaku sekarang
Bahkan sampe minta hadiah kalo lagi ulang tahun 😅
Dan sekarang pas lagi kenaikan kelas minta kenangan terindah 😅
Dan diperparah oleh wali murid yang berbondong-bondong menyiapkan buket duit buat wali kelasnya 😅
Kacau sekali 😅
dan saya salah satu korban dari guru2 yang molor sambil ngajar, yg dandan melulu, yg foto² melulu, yg telat mulu, yg jarang masuk, yg ngeluh melulu, yg orientasinya duit melulu, yg penjilat ortu murid, yg makan melulu, yg kurang peduli di kelas, yg malas bikin soal, yg malas ngajar asal²an, yg ga pernah bikin persiapan mengajar. dan akhirnya apa yang terjadi ???? ortu saya gak percaya akan kemampuan saya dan masih banyak dosa2 sekolah di negara ini yang harus di tebus oleh guru
Santai saja Pak Guru. Saya guru senior jadi guru PNS sejak tahun 1994. Menurut saya pak guru tidak perlu minta maaf, terus bersuara agar terjadi perubahan menjadi lebih baik. Guru Indonesia tidak perlu tersinggung dgn pernyataan tersebut, jadikan saja cambuk untuk terus belajar, agar mampu mendidik generasi bangsa ini siap menghadapi masa depan yg terus berubah dan penuh tantangan..
bener bu sri
Kenapa manusia Indonesia anti kritik? Mengapa tidak menjadikan kritikan sebagai semangat untuk perubahan? Mengapa? Mengapa kita tidak mau mengakui kebodohan? Ataukah kita terlalu asik dengan buaian fiksi khayalan dikepala kita bahwa kita sudah maju dan terdepan dalam segala hal? Padahal hape saja masih buatan orang asing, bahkan orang asing itu kita benci habis-habisan, Yahudi atau Tiongkok misalnya. Ini misalnya ya.
Mengapa....?karena yang jadi tokoh di indonesia adalah manusia 1/2 semprul
Orang Indonesia itu banyak yang oportunis tapi minim attitude & inovasi, FAKTA
Klo nonton full guru gembul itu mengkritik kementrian pendidikan bukan guru,eh yg tukang adu domba si aa maung dungu malah menghasut
Setuju ,bnyk munafik benci orangnya Tiongkok dan Yahudi sdgkan mayoritas yg dinilkmati orang Indonesia karya orang Tiongkok dan Yahudi ,dunia digital produk Yahudi fan hp nya produk Tiongkok termasuk segala yg dipakai orang Indonesia dari kepala sampai kaki mayoritas produk Tiongkok ,padahal Rosul jg menyuruh umat muslim menuntut Ilmu walau sampai kenegeri Tiongkok ,kalau saja hadits itu diikuti maka muslim dunia sdh maju dan cerdas dan bisa berproduksi krn dari Tiongkok bnyk ilmu yg bisa diadopsi oleh muslim ,tapi krn propaganda Barat maka Tiongkok selalu dibenci dan dipojokan .
Karena sudah nyaman dengan kemunafikan
Saya guru, 39 tahun mengajar. Merasa bangga dengan guru muda yg berani berkata benar.
Iya pak guru sama jarang loh ada guru yang seberani beliau yg menyuarakan betapa pedih nya menjadi guru, yg saya kok ada orang yang marah
@brawnewski karena seragamnya keren.
Seragam Guru=keren walaupun gaji 300k
Seragam penjaga toko=tdk keren walaupun gj UMR.
Intinya Seragam guru lebih bergengsi dr pd Seragam penjaga toko.
@brawnewski yg lucunya dari sekolah udah ngasih tau gaji segitu, terus deal, eh malah ngedumel² terus demo, kan udah tau dari awal gaji honorer segitu, anehnya malah nuntut, bukannya ikut cpns/pppk agar lebih baik, malah demo minta kesejahteraan
Saya adalah guru dan saya tidak tersinggung sedikitpun, malah saya sudah banyak terinspirasi dan makin semangat untuk belajar memperbaiki diri. Saya mendukung guru gembul untuk terus menyuarakan pemikirannya terhadap dunia pendidikan khususnya kualitas guru, saya berharap suatu saat Indonesia bisa memiliki kualitas pendidikan yang baik, dan menjadikan masyarakat Indonesia jauh lebih baik.
Menurut saya sebenarnya banyak orang dan guru yang satu visi dengan Gembul, akan tetapi tidak semua bisa dan berani bersuara seperti Guru Gembul, saya meyakini orang seperti Guru Gembul sangat dibutuhkan untuk menggerakkan perubahan di Indonesia.
👍
Saya juga guru tapi ini justru harusnya bisa jadi evaluasi, dari pihak kampus atau kita sebagai guru sendiri
👍
Yg somasi mah pake jalan pintas mau terkenal itu...
Cara klasik
Kelas❤
Manusia anti kritik, padahal diajak maju, wajar kalau kita jalan di tempat. Maju terus Pak Guru.
Pantes gaji rendah
Saya guru PNS, Pak Guru Gembul dan Pak Guru Gembul cuman ngasih nasehat terbaik. Tidak ada indikasi Pak Guru Gembul melecehkan siap pun. Memang fakta di lapangan yang disampaikan. Saya mendukung Pak Guru Gembul.
PANSOS oknum bro
@@bordiranku8982 politisi itu,lagi caper
Saya yakin yang provokasi atau bikin video potongan itu hanya oknum,, tapi sampai disini kita dpt simpulkan bahwa sudah terlihat jelas dampak negatif dari kecanduan short video membuat otak tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Terlebih yg kena prank adalah guru2 yg ttd di petisi itu, wkwkwk
Ga smw guru krg kompetensi nya.
Memang fakta kok, beberapa PNS yg kerja diinstansi terkait pemberkasan aja Kurang Profesional.
Guru-guru baper yang gak mau introspeksi diri.
Emang kocak😂
puncak komedi bang wkwk
Membagongkan y😂
pantes gaji rendah
Gak punya inovasi
satu satunya yang merendahkan profesi guru adalah sistem perguruan di negara kita
komentar ini bagi saya pribadi sangat tepat..
Setuju
Sistem udah jelas. Mau jadi guru wajib lulus stndar guru. Tapi kbayakan yg jadi sumber masalah adalah guru honorer. Yg di angkat dengan orang dalem bukan dgn standar kualifikasi guru
@@martahukum6694 pemerintah dulu pernah bilang, kalau guru honorer itu guru ilegal, yang legal yang diangkat oleh negara jadi PNS
jleeebbbb
Maju terus pak guru, negara ini butuh orang2 seperti Anda untuk memberikan pencerahan dan berani bersuara. Bakal banyak orang yang berpikiran sempit yg tidak suka. Kebenaran bakal terbuka semakin luas dan Anda semakin bercahaya.
Inilah sumber rendahnya Literasi bangsa ini. Gurunya sendiri jauh dari yg disebut Kompeten
Maju terus kang GuruGembul
Saya guru. Dan saya setuju dengan guru gembul. Seorang guru tidak boleh anti kritik. Sebaiknya guru lebih menekankan cara memperbaiki kualitas, semisal dengan meningkatkan literasi. Dibanding meributkan hal-hal yang tidak menambah kualitas guru itu sendiri...
Saya melihat. Guru pd saat ini ada yg bukan mengabdi/ mencerdaskan anak bangsa. Ada loh yg cuma cari gengsi biar menaikkan status sosial.
Bahkan ada yg berwawasan sempit. Kolot. Dan kurang terbuka dengan dunia luar pendidikan.
Tapi gimana ya. Itu sudah turun temurun.
Di sekolah gua malah gurunya sendiri yang merasa kurang bener ngedidik. Sampai tercantum di rapor sekolah.
TEPAT SEKALI!!
@@manggakepodang1341 persis....sama saya punya tetqngga dan teman...sperti itu..sepertinya dengan memakai seragam guru sudah WAH..padahal pengetahuannya kalah..jauhhhhhh...bisa dibilang pas pasan..
kalau gurunya ga punya kompetensi,
kok bisa ya menghasilkan murid murid seperti anda anda yang cerdas2 dan hebat2
apakah anda dulu belajar tidak dari seorang guru??
seharusnya Guru seperti Pak Guru Gembul Ini Sangat Di Butuhkan Dalam Dunia Pendidikan Di Negeri Ini. Agar Negeri Ini Bisa Maju Dan Berkembang Sesuai Moral Akal Dan Hati .
setujuh
Sebagai guru saya malah banyak belajar dari ceramah-ceramah anda Pak Guru Gembul.
Sehat terus pak..
Teruslah memeberikan pengetahuan untuk bangsa dan negara ini..
Saya juga berprofesi sebagai guru, Kang Gurgem. Saya sangat-sangat tidak merasa tercederai atau terndahkan oleh pernyataan Kang Gurgem yang lengkap dan kontekstual. Terlebih bila kita membuka mata terhadap referensi, data, dan fakta-fakta yang ada.
Insya Allah, saya berada di pihakmu, Kang!
❤😊❤
@brawnewskijangan gitu dong bro, kita kan berjuang biar ga 300
@brawnewskiguru sekarang musti sarjana bro....
Mantap pak guru.. hanya org bodoh yg di naseheti malah somasi in org ug kasih nasehat
Saya guru agama islam dan saya setuju dengan ungkapan guru gembul Masya Allah jadi pencerahan dan bahan saya untuk introspeksi dan membekali diri terus untuk lebih baik dan memiliki kompetensi. Jazakallah Khoir guru gembul. Jangan berhenti mengatakan kebenaran walau pahit dan pasti ada oknum yang gak suka
@yuniartos540 wkwkwk, mau tenar seperti apa???
@yuniartos540 setuju...mumpung tahun depan tahun politik....
saya juga mundur dari GPAI-SD pda th.2019
Gw benci pernyataan guru gembul dalam potongan video tersebut. dan itu benar-benar merendahkan guru. Tapi daripada disomasi kenapa ga pertemukan saja beliau dengan guru yang lain atau mentri atau sejenisnya, ajak diskusi ide, ajak adu argument, siapa tau ketemu solusi yang baik tentang harkat dan martabat guru. Guru gaji kecil ga sepenuhnya salah guru, ada faktor pemerintah, ekonomi, dan faktor perguruan tinggi yg harus diperbaiki. Bocil-bocil yg ga ngerti guru, atau guru yg pandangan cetek kadang ga bakal paham asal nentang atau asal nerima
Bagaimana cara saya membantu guru gembul
Saya sebagai guru, juga berterimakasih terhadap semua pihak yang mau mengkritik, selama ini para guru yang generasi tua memang gila hormat dan juga kolot tidak mau mengupgrade diri dan mengupdate informasi.
Saya sebagai generasi muda, hanya berharap satu hal, setarakan profesi guru dengan profesi lain terutama dalam hal gaji dan pendapatan. Semoga di masa depan, profesi guru bisa jadi profesi dengan gaji tertinggi walaupun hanya sekedar mimpi siang bolong.
🤣🤣🤣
apalagu sudah jadi ASN. KERJANYA TAMBAH NDABLEK
Gen tua kolot gila hormat....ati2 disomasi juga....wkwkwkwk..
Sebagai seorang siswa saya juga merasakannya 😔
Udah kolot... bau tanah lagi 🤣🤣🤣🤣
Saya mantan guru produktif prodi TSM, latar belakang pendidikan Agribisnis. Saya maksuk di anggap guru praktisi, karena memang keseharian dari buka usaha sampai kompetisi bidang otomotif. Saya membenarkan pendapat dg Guru Gembul. Gaji guru status guru honorer sekolah sangat kecil. Akhirnya saya kerja lagi di Industri. Banyak problem di bagian Rumahnya dan sosialnya bukan pada personalnya.
Selamat Pak Gugem, akhirnya Anda berhasil mengguncangkan sarang guru-guru "incompetent" dan anti kritik. Tetap bersemangat untuk membuka pikiran masyarakat Indonesia. Karena dengan logika waras, negara kita bisa diselamatkan.
Setuju, faktanya memang banyak yng 'ancompetent', dapat sertifikasi yng meningkat fesyennya bukan kwalitasnya.
@@sukatnossn4405😂
guru pns lulus hasil suap pasti kwalitas sgt memalukan
saya lulusan akademi keguruan dan sempat mengajar. karena tau dalemannya kayak gimana lalu kecewa dan akhirnya berhenti karena memang sesuai sama yang pak GurGem paparkan. dan alhamdulilah pak GurGem berani membuka fakta yang ternyata menyinggung guru2 yang rendah diri tinggi hati. maju terus,pak GurGem. Perjuangan guru yang open minded tersuarakan!!!! semangat,pak. kami bersamamu!!!
Coba masuk di kantor pemerintahan man aaja, pasti bakal nemu budaya yg kayak gitu.. Kalo gk mau nemu kayak gitu masuk swasta aja
Saya juga pengajar (privat). Saya dukung anda semua.
Kenyataan emang pahit tapi itulah realita pendidikan mayoritas di indo. Mkny kalau ktmu guru yg keren pinter itu seneng bgt pas jaman sekolah
Gue karyawan toko, dan sering ada guru berbelanja minta nota doble belanja untuk sekolah harganya di naikin jd 2x lipat ,, apa emg udah begitu budayanya ?
@@Yokiparamore budaya instansi pemerintahan banyak begitu. Sebenarnya nota beda itu juga kadang gk mutlak salah. Contohnya nyari uang untuk menjamu tamu yang gk ada di anggaran belanja
Kalau ada oknum guru yg merasa tersinggung karena "kesalahan" dalam memahami pernyataan Guru Gembul justru itu membuktikan kalau kompetensi guru di Indonesia memang harus dipertanyakan .
Boleh jadi, Orangnya pemarah, kurang gaul, minim literatur, pikir dangkal, mudah tersinggung serta kurang paham apa yg GUGEM smp kan.
bener. ini malah jadi malu maluin wkwkwkwk
Bukan guru di Indonesia tapi guru tersebut, pribadi si guru itu.
@@Viera-ys8qm yg disoroti oleh guru gembul memang kompetensi guru di Indonesia bukan perseorangan guru. Dan misalkan benar pun ,guru gembul sudah mengatakan yg salah bukan gurunya tapi sistem penyelenggaraan pendidikan guru itu sendiri. Inget ya bukan "personal" gurunya,tapi sistem pendidikannya
@@budiyono4021 waduh klo guru minim literatur bahaya jg
Saya mengetahui video ini 3 hari yang lalu. Akan tetapi, saya cuma senyum2 dan geleng2 kepala saja, tidak menontonnya sama sekali apalagi berkomentar. Saya sudah tahu isinya walaupun belum menontonnya. Saya kira orang lain lebih mampu membahas hal ini daripada saya. Bukankah Mr. Success Before 30 telah membahasnya jauh lebih baik daripada saya?
Saya cuma bilang, guru-guru di sekolah memang TIDAK MAMPU menjawab pertanyaan-pertanyaan saya di masa sekolah, misalnya: "mengapa terkadang pagi hari lebih terang dan terkadang lebih gelap...?", "mengapa kuman yang jauh lebih kecil dari semut tidak bisa dibunuh dengan tangan kosong...?", "mengapa di daerah pegunungan hawanya lebih dingin padahal jaraknya lebih dekat matahari...?", "mengapa negatif kali negatif sama dengan positif...?", "mengapa sudut segitiga 180 derajat...?", "mengapa sin 30 adalah 0.5..?", dan seterusnya dan seterusnya.
Jawaban dari guru-guru di sekolah biasanya tidak lebih dari klise, misalnya "dari sononya begitu...", "udah...terima saja...", "kamu nanya yang aneh-aneh saja...", "blah, blah, blah, sehingga baik secara tersembunyi atau terang-terangan, teman-teman sekelas menertawakan saya oleh karena jawaban klise dari para guru semacam itu. Itu membuat saya lebih suka diam daripada bertanya kepada para guru di sekolah, tetapi saya tidak menyalahkan para guru di sekolah, karena saya paham / maklum, mereka belajar dengan cara seperti itu, sehingga mengajar para murid juga dengan cara seperti itu.
Seumur hidup, saya hanya berusaha menjadi MURID yang paling ingin tahu dan suka bertanya atas segala fenomena terjadi di sekitar saya dan sekaligus menjadi GURU yang memiliki kompetensi dan kemampuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saya sendiri.
Wahai, para guru, para pahlawan tanpa tanda jasa, tolong nilai kompetensi dan introspeksi diri kalau ada kekurangan, bukannya malah main somasi orang lain yang memberikan saran atau kritik, tanpa memberikan kesempatan kepada orang lain untuk memberikan penjelasan. Camkanlah bahwa para guru adalah pembentuk karakter generasi muda bangsa di masa depan, dan karakter generasi muda bangsa adalah pembentuk nasib negara Indonesia di masa depan.
Semoga para guru, khususnya di Indonesia, dapat memiliki kompetensi (dan tentu saja gaji) yang layak untuk seorang guru.
Saya guru. Saya mengakui bahwa saya tidak berkompetensi. Gaji murah bukan berkaitan dg kompetensi, tapi lebih pada kemampuan ato kemauan pemerintah. Saya setuju/usul agar pemerintah lebih meningkatkan kompetensi guru daripada menuntut administrasi pendidikan yg ber tubi2.
nah..ini yg bener
Nah ini guru yg baik, saya hormat kalo gurunya gini, gak anti kritik
Nah gua setuju kekeliruan yang bikin sakit hati dari pernyataan guru gembul kan disana , beliau bilang "kenapa guru gajinya murah, karena tidak mempunyai kompetensi" padahal kenyataannya dilapangan karena ketidak mampuan dunia pendidikan gaji guru mahal makanya yang kurang berkompeten pun dipertahankan
Saya mantan murid, dan saya mengakui bahwa saya punya 2 adik, dan semua adik saya udah lulus , mereka bersekolah yg sama dengan saya, saya sangat tercengan ketika sebagian guru2 yg mengajar saya juga sama dengan yg mengajar adik2 saya , tidak berubah, dr sifat gaya belajar dan tingkah laku nyeleneh mereka tidak berubah, misal guru BI saya hobi bercerita di dalam kelas, ternyata tetap di terapkan ke adik2 saya, guru fisika kalo gak ngerjakan tugas di denda 1 pena ,guru sejarah hobi ninggalin kelas dan nyuruh murid salin ke buku catatan, guru kimia hobi nonjok perut, guru olahraga ganjen kalo sama murid2 cewek, dan banyak lagi. Kalo bahas cerita sekolah memang asik tp sekarang kita bahas kualitas, harus kah negara tetap mempertahankan kualitas guru yg saya anggap metode cara guru mengajar udah tertinggal jauh dengan jaman, sudah saatnya guru2 lawas di pensiun kan, dan di ganti dengan yg lebih fress, metode mengajar yg fress, kualitas minimal paham dengan kecanggihan2 jaman. Dan satu lagi sebenarnya MLS gua bahas, yaitu kuranginnlah wahai para guru dan pihak sekolah yang dikit2 ngadakan iuran. Iuran Uang drumband lah uang inilah itulah iuran dengan alasan menggaji guru honorer lah. Dan sekali lagi maaf untuk para guru dan ini hanya pendapat pribadi gua
Bukan bukan, udah kalian jujur aja gaji guru murah, kenapa? KARENA LULUSANNYA TERLALU BANYAK, PERSAINGAN KERJA SANGAT SULIT, SEHINGGA DIBAYAR BERAPAPUN MAU ASAL BISA KERJA, GA PUNYA DAYA TAWAR, udah itu aja ga usah muter2 kejauhan
saya GURU dan masih seorang GURU tidak sertifikasi tidak P3K hanya honorer, tapi saya sangat setuju dengan statment Guru Gembul
Dalam beberapa konten, saya tidak sependapat dengan guru gembul. Tapi dalam kontennya tentang profesi guru, saya sependpat dengan guru gembul. Sangat benar apa yang disampaikan guru gembul, tidak perlu untuk minta maaf...
Jika kita lihat di sekolah-sekolah umum, masih banyak guru yang mengajar tidak sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki. Guru IPA ngajar Bahasa Indonesia, Guru IPS ngajar Olahraga, Guru Matematika ngajar Bahasa Inggris. Klo situasi seperti ini terus berlanjut, pendidikan kita akan selalu jalan di tempat atau bahkan malah mundur ke belakang...
Makanya. Aneh kan? Kalau ga setuju, pilihannya kan cuma 2. Diamkan, atau ajak diskusi. Kayak pihak bank syariah waktu itu. Mereka ngajak ketemu untuk diskusi.
Iya di sekolahku juga ada
Guru matematika mengajar PKn
Jauh kan??
Kalo mtk ke fisika mah masih mending
Ini ke PKN
Balik lagi ke duit
menurut saya termasuk roling kelas di guru kelas sd, misalnya tahun lalu pegang kelas 1 atau 2, tahun ini pegang kelas 5 atau 6,dan lain sebagainya, jika dilihat dari sisi positifnya memang ada baiknya, guru menjadi lebih banyak pengalaman, tapi sisi negatif nya tidak kalah dari itu, terutama yang dirugikan adalah peserta didik, dijadikan korban percobaan guru yang "mencari pengalaman", materi yg kurang dikuasai, cara mengajar, psikologi anak didik, dan lain sebagainya.
menurut saya bukankah lebih baik guru kelas tertentu dibiarkan menjadi spesialis kelas tersebut, sehingga dia sangat menguasai seluruh materi untuk kelas tersebut, paham tujuan utama pembelajaran di kelas tersebut, dan tak kalah penting menguasai psikologi anak di usianya.
@@asterix7349 Nah itu dia, walupun misalkan Gurunya paham apa yang diajarkan tapi tetap saja akan berbeda jika yang mengajar adalah Guru yang memang menguasai bidang tersebut.
stand with you pak guru gembul.... anda adalah perwakilan guru cerdas di Indonesia, anda mewakili suara para orang tua... kerinduan akan pendidikan nasional yang ideal
Betul pak guru, Indonesia susah maju karna jika ada org yg mengkritik selalu di salahkan, saya 100% dukung guru gembul.
Sama
yakin 2045 mau jadi super power ? ada yg ngajak introspeksi demi kebaikan aja malah gk seneng & ngamuk" dan masalahnya banyak lagi orang" yg modelan kek gitu. ckckcck
Saya berprofesi sebagai guru,apa yang di sampaikan oleh guru gembul sangat tidak menyinggung saya,dan bagus untuk kemajuan pendidikan anak2 didik kita,dan saya tidak tersinggung,lanjut kan guru gembul,semangat buat kebaikan kita semua...
Saya ada dalam forum tersebut. Penyelenggaranya adalah IKA UPI dengan tema Kecerdasan Buatan dan Disrupsi Pendidikan. Segala hal yang disampaikan oleh guru gembul adalah kritik yang membangun dan sesuai dengan tema yang memang diangkat yakni disrupsi pendidikan. Coba untuk guru-guru yang tidak sepakat dan tidak paham konteks, ditonton videonya secara lengkap dan mari kita refleksi bersama, sudahkah kita optimalkan kompetensi kita sebagai pendidik? Mari berbenah dari banyak hal kecil! 💪🏻
Tidak. mudah memang untuk menyampaikan kebaikan.... Maju Terusss!!! DEMI INDONESIA LEBIH BAIK, ibu saya juga seorang guru... dan ini pembelaan untuk para guru agar lebih diperhatikan kedepannya !!
saya juga seorang guru di SMK dan memang banyak guru yg sebetulnya bukan praktisi bahkan belum pernah bekerja selain jadi guru, pdhl mereka mempersiapkan siswa untuk menjadi pekerja atau wirausaha.. dan channel ini justru membuat saya banyak berintrospeksi dan banyak belajar tentang pendidikan
Waah banyak banget nih, sebuah pengalaman yang tidak saya lupakan ketika mengantar rombongan anak² SMK kunjungan industri. Lalu yang terlucunya, guru malah asik bincang² di ruangan ber AC dan nyebat, tanpa membimbing anak didiknya yg sedang berproses.
Mensomasi seseorang pendidik yang mengkritik pendidikan di Indonesia itu tindakan yg kurang bijak. Pak Guru Gembul menyampaikan kritikannya dengan data yg berdasar dan tidak ngawur. Seharusnya ini menjadi bahan instrospeksi dan evaluasi supaya pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik dengan meningkatkan kompetensi gurunya. Semangat Pak Guru.
Mungkin karena mereka MAUNG😅
@@jeryambrizal4282😂😂😂
bebal soalny mereka😂 gamau salah
Biasalah yg somasi itu politisi, caper
Guru=gudang ilmu mana mau di kritik wkwkkw canda bang....gue dukung tuh guru yg di kritik intropeksi diri...di kritik mang bertujuan jadi lebih baik...lah ini di kritik ngamok2..parah emng guru2 yg di kritik dikit udah ngamok2
Alhamdulillah dapat somasi yg artinya :
1. Banyak yg nonton dan ngasih feedback
2. Mereka yg tersinggung sedang berproses menerima nasihat
3. Celah konten, kalau ga ada konflik artinya konten Pak Guru membosankan wkwkwk
4. Terbuka potensi untuk saling kenal antara pihak yg bertikai. Ntar lama2 juga adem, kecuali ada faktor "bahan bakar" 😂
5. Kalau dituding Salah ya wajar namanya juga Opini. Nanti kalau selalu benar malah jadi kitab suci wkwkwk
Sebagai guru saya jadi malu karena melihat perilaku oknum yg mensomasi.
Saya memang tdk sepenuhnya sepakat dgn semua yg guru gembul sampaikan, tp sbg guru justru harusnya dijadikan bahan perenungan, instrospeksi diri & meningkatkan kompetensi saya pribadi. Semangat pak guru gembul, terus mengedukasi kami para guru amatir
Ya benar... Itulah yang melatih nalar dan pemikiran kita adalah mencerna apa yang disampaikan orang, berbeda pendapat itu dibenarkan bahkan dengan perbedaan pendapat itu sering kali kita mendapatkan hasil setelah dibahas dan dikomunikasikan dengan baik
Terbukti emang guru yg mensomasi...itu emng kurang kopetensi...gagal konteks...
sebenernya secara gak langsung aa maung ini bodohnya nongol sendiri tanpa diminta😂
padahal guru atau pengajar, bagusnya ya ikut belajar bareng atau diskusi
Sama.saya juga guru.saya akuin pernyataan pak guru gembul justru "open my eyes" dan fakta dilapangan 😅real bbrp rekan kerja saya dari waktu saya masih guru honor sampai saya pns real not competent😅.saya akuin waktu awal2 kerja jadi guru kompetensi saya jd guru dalam hal bimbingan emang kurang banget,dari kerja jadi guru honor dapat berbagai pengalaman yang menambah kompetensi saya sebagai guru terutama dalam pembimbingan karakter siswa dan semacamnya
Pada dasarnya saya juga seorang guru (dosen), meskipun lebih sering berkecimpung di dunia klinis.
Awalnya video pak guru kapan hari memang menusuk sekali, namun jika menyimak keseluruhan videonya sebenarnya pak guru tidak melecehkan guru.
Fenomena dosen tidak berkompeten itu juga banyak, pak Guru....
Melecehkan atau tidak kalo fakta tetaplah fakta
Nah lho,.....pak dosen jurusan apa pak?
Setuju pak, saya dulu pas kuliah sering liat dosen yg cara ngajarnya ga relevan. Sialnya saya ga sengaja ambil matkul beliau karena yg lain penuh. Banyak dosen yg gak mampu menjelaskan materi secara gamblang, sialnya mereka suka cerita kehidupannya saat mengajar. Sebenernya ga masalah, saya pribadi oke saja cuma dapet materi cetak. Problemnya si dosen ini ga bikin roadmap pembelajaran atau merangkum materi sebagai pegangan. Kita sebagai mahasiswa sering di pimpong kalo minta materi.
@@PedasmulutkuBangnah wkwkwk sampe harus ngulang matkul biar paham
@@tiniastuti6283Ada dosen yg memang begitu lulus S1 lsg ambil S2. Lulus S2 lsg jadi dosen. Nah dosen juga harusnya punya pengalaman praktek di lapangan. Lah gmn misal dia ngajar kelas karyawan yg notabene udh tau praktek sementara dosennya malah ngajar teori doang.
Sementara ketika kerja, teori malah cm 30% doang yg kepake, sisanya ya praktek.
Bismillah, saya sebagai seorang pendidik tidak pernah merasa dilecehkan... Malahan saya berterimakasih kepada Guru Gembul atas pandangan dan pemikirannya bagi saya yang muak dengan banyaknya administrasi sekolah yang perlu diselesaikan... Semangat pa Guru 😊
Administrasi mana nih yang memuakkan?
Orang² taunya jam kerja guru ya selama mereka ada di sekolah...
Lha behind the scene nya...
@@personashadow7363 iya betul.. Coba sebutin administrasi mana yang mestinya dikurangin?
@cahyana3115 apa bang yg perlu dikurangin? 🤭
@@pulpyoranges ya...paham...semua 'administrasi sekolah' itu bertujuan untuk membuat kerja guru lebih terorganisir. Jaman sebelum ktsp mana ada guru bikin rpp (setahu saya). Nah sekarang instrumen² tsb(rpp dkk) digunakan sebagai syarat wajib untuk peningkatan mutu pendidik.... Dan...untuk menyelesaikan itu semua... jam kerja di sekolah tidak cukup....
Teruntuk pihak yg mau somasi..... Anda merasa diri anda terhina...maka melalui penjelasan di atas semoga anda lebih paham...namun jika masi enggan paham atau tidak mau berdiskusi...maka sejatinya, anda sendirilah yang telah menghinakan diri anda sendiri....
Hati-hati Pak Gembul, sepertinya ada pihak yang tidak senang dengan kontribusi pak gembul mencerdaskan. masyarakat yang bodoh itu gampang dimanipulasi.... makanya kebodohan masyarakat harus dipertahankan.
Iya apalagi dia orang partai
gpp kali aja mereka pengen ngerasain kejamnya netizen XD
@@just_mineeklo orang partai mungkin biar dia viral. Jadi pas pemilu biar menang mungkin karena dah dikenal 😁
@@bocahangon168 Iya Caper mereka wkwk
Apa lagi Konten kang guru terkait sekolah islam vs Kristen. Sampai ada yg menuduh guru gembul antek kristen dan yahudi😅. Parah da tu😊
Saya guru, saya ngerti apa yang terjadi dalam dunia pendidikan.
tidak perlu Guru Gembul minta maaf.
Jadi yg bilang somasi atau berusaha ngumpulin Petisi adalah Guru yg cari Sensasi. Atau mungkin dia bukan seorang guru.
@@pecintanimebahkan bisa jadi adalah orang yang ga suka, dimana ada orang yang ingin melakukan kebaikan pasti ada aja orang yang ga suka
Setuju
iya lebih bagus di biarin aja nanti kalo pihak sana udh mulai mengancam laporin balik aja pake 2 pasal.
pasal pencemaran nama baik dan pasal pemerasan.
Dengan mereka protes tapi ngga paham konteks, itu sudah menunjukkan jika kompetensi mereka itu rendah, mudah tersinggung, dan denial. Terlebih jika mereka beraninya keroyokan tapi ketika ditantang diskusi malah sembunyi.
saya yakin banyak yg mendukung pak guru gembul ketimbang yg membenci. untuk apa membuang waktu meladeni pembenci, lanjutkan terus perjuanganmu pak guru gembul.
Saya guru IPA dan sangat terinspirasi oleh ide2 pak guru gembul.
Nilai guru masa depan yaitu harus selalu merefleksi, pak guru gembul membantu saya untuk membuat refleksi diri.
Kami bersama pak guru gembul!
😊😊😊
Saya seorang guru dan subscribers Gugem ke 160k an. Saya dukung penuh Gugem dalam kritikan pendidikan kita. Semangat terus tuk Bangsa yg lebih baik
Ibu saya Guru, saya juga Guru... Bagi saya pernyataan dari Guru Gembul tidak melecehkan, justru jadi bahan saya untuk instropeksi diri saya sebagai Guru! Karena memang pernyataan Beliau sesuai realita di lapangan saat ini...
Jadi kepikiran kalo dengan adanya kasus seperti ini, membuktikan bahwa argumen guru gembul itu valid... Fakta bahwa "oknum" guru tidak mencari sumber asli dan lengkapnya terlebih dahulu dan langsung main hakim sendiri, bisa menjadikan salah satu contoh dari kurangnya kompetensi dari guru itu sendiri. Mudah-mudahan pendidikan di Indonesia semakin membaik, amiin...
Sepemikiran 😄
2in
Pak guru, ini nyata, kemarin saya melihat postingan cuplikan tersebut. Dan saya melihat sendiri ada guru SMA saya yang ikut berkomentar negatif ttg pak guru. Padahal saya saja yang posisinya sebagai murid, tahu bahwa pak guru tidak bermaksud merendahkan guru, justru berusaha untuk menaikan derajat guru. Ini membuktikan bahwa sebenarnya, jangankan memiliki kompetensi, masih ada guru yang bahkan tidak memiliki intuisi untuk mencerna sebuah informasi.
Wiiih... mantap komentar ini
Berarti anda lebih cerdas daripada guru anda.. 🎉
Ya berarti emang faktanya guru dungu itu banyak
Guru anda mental tenggo,, "bapernya berlapis-lapis"
Broo ajarin lahh guru mu kasian gw dia gk bisa mencerna informasi.
Saya juga pensiunan guru, anak sy juga ada yg profesi guru, kami sering diskusi ttg guru gembul dlm keluarga kami dan kami sangat mengagumi sebagian besar materi dari youtube guru gembul, krn disana kami banyak belajar berbagai ilmu pengetahuan.
Sy pribadi sbg guru tdk merasa direndahkan oleh gugem.
Lanjut pak guru berkontribusi untuk mencerdaskan bangsa ini. ❤❤❤💪💪💪🙏🙏🙏
Setuju mas.. GG salah satu guru yg berwawasan luas
👍
saya guru dan gaji saya kecil berkah alhamdulillah...dan konten guru gembul tidak merendahkan saya sbg guru, bahkan memotivasi untuk ke arah yang lebih baik...secara riil memang masih terdapat guru dengan kompetensi minim, tetapi pemerintah sudah berusaha mengangkat hal tersebut melalui program sertifikasi guru.
somasi tersebut menunjukan bahwa ada oknum guru yang benar benar tidak kompeten, hanya melihat video dan tanpa melakukan riset lebih dalam. lanjutkan perjuanganmu GRU GEMBUL " cerdaskan kehidupan bangsa lewat konten kontenmu"
Setelah banyak di berita oknum yg cabul, ternyata banyak juga yg sumbu pendek
Ternyata ada ya sekelas guru bisa2nya punya pemikiran sama kayak bocil2 toxic, baru liat video potongan langsung dikeluarkan seluruh emosinya, pantes kalo dibilang tidak berkompen 😂
Indonesia tercintah jadi negeri baper. Kritik auto somasi termasuk kasus jalan di lampung dan rumah nenek di jambi atau bengkulu ya?
@@cowboybatam6793 kalo ini sih menurut gw lebih ke caper + nyari panggung deh soalnya belum juga resmi somasinya udh koar" ke media"
Guru tuh banyak bgt lulusanya, ya wajar banyak jenisnya. Kalo kata gua mah kebanyakan, makanya kualitas nya menurun
semangat terus pak guru!. saya disini dari 3000 subscribers, memang gak semua ditonton tapi pak guru sudah memberikan saya BANYAK sudut pandang baru dalam agama islam maupun dalam hal general apapun. pak guru sudah membantu banyak orang dalam membuka persepsi dan pola pikir yang baru dan membuat kita menjadi berfikir lebih kritis.
semakin tinggi pohon tsb, semakin besar pula angin yang menerjangnya! semangat terus untuk berada di jalan Allah!
Gini aja, Jika GURU aja membuat petisi/menandatangani petisi tanpa check mendalam masalahnya apa.
Berarti memang benar kualitas GURU yang menandatangani petisi itu perlu di pertanyakan.
Jika GURU aja seperti ini gak heran kualitas Pendidikan di INDONESIA itu rendah karena kualitas Pengajar kita memang masih perlu di benahi.
Seharusnya para GURU menjadi garda terdepan dalam mencerdaskan anak BANGSA !
CMIIW
Sepemikiran wkwk
Inilah Indonesia... Guru yang cerdas, wawasan sangat luas, inovatif malah disomasi. Mestinya para guru introspeksi.
Guru gembul mantap. Saran untuk penyelenggara negara supaya dilibatkan orang2 seperti ini, supaya tdk hy menjadi wacana tetapi solusi pendidikan di Indonesia🇮🇩
Saya seorang guru di SMK, dan saya tdk merasa "direndahkan" oleh Guru Gembul. Terimakasih.
Ini adalah BUKTI bahwa memang beberapa SDM guru di Indonesia TIDAK MUMPUNI. 😂
Terima kasih para pelapor, kalian telah memberikan contoh langsung dari videonya Guru Gembul.
Wkwkw
Langsung ada contohnya wkwk
Contohnya di buat oleh mereka sendiri
Contoh guru2 yg tidak kompeten dan miskin literasi 😊
😂
Saya dosen dan sebenernya saya ingin mengenal Pak Guru Gembul dalam arti siapa nama aslinya, kalau gak berkacamata dan berpeci seperti apa.. sosok Pak Guru masih misterius pada dasarnya buat saya.
Tapi ada banyak videonya yang sering saya tonton karena bisa memberi persepsi yang berbeda tentang apa yang saya hadapi di pendidikan. Salah satu yang favorit itu yang judulnya "Kenapa Juara Kelas Selalu Gagal dalam Menggapai Kesuksesan?" -- yang secara implisit menyampaikan salah satu penyebabnya adalah kegagalan memahami apa yang menjadi passion dari sang juara tersebut. Tapi dilemanya memang sekarang apa-apa dinilai dari angka.. bahkan orang tua sendiri menilai anaknya sendiri.. makin ke belakang.. menilainya dengan angka.. para orang tua gagal memahami apa yang sesungguhnya yang diinginkan dari anaknya sendiri. Mo bilang ini dilema tapi menurut saya kasusnya ini uda kayak gunung es seh.. mo benerin juga bingung harus mulai dari mana..
Daripada bingung kan yauda mulai aja dari yang kecil.. dari diri sendiri.. yang mo bikin petisi mo nya rame-rame kayak kurawa.. ya biarin aja..
Namanya kan kurawa.. selalu gak PEDE kalo gak rame-rame :)
Kalau orang udah nggak suka sama orang lain, apapun di jadikan pembenaran pak guru. Tetap semangat saja membuat konten positif pak guru, majukan terus nama guru indonesia. Bukan jadi mereka yg "sok peduli" sama guru2 indonesia.
Saya guru fisika, penikmat konten kang guru, yg memberikan pencerahan pemikiran dan pemahaman. Jika ada yg mensomasi Kang guru, saya yakin itu bukan guru melainkan manusia hipokrit yg tak mengerti defenisi pendidikan.
Salam dari mantan guru fisika yang skrg jadi Guru Kelas SD 😅
semangat terus pak guru, pak guru sudah ada tekat untuk mengubah negara indonesia ke sisi yg lbh baik, kami akan terus perjuangkan pak guru untuk terus berkembang🔥🔥🔥
Saya juga guru dan siap dikritik secara konstruktif. Guru itu sebuah pengabdian yang mulya mendidik anak didik dan membangun pola pikir kreatif. Maju terus berkarya guru gembul untuk indonesia
Apapun yang terjadi nanti, tetaplah menjadi GURU GEMBUL yg cerdas & obyektif.
Apa yang mereka lakukan sebenarnya tidak memberi pengaruh apapun untuk masa depan mereka, kecuali hanya berbuat provokatif & bikin gaduh.
Pak "Guru Gembul" telah memberikan banyak pemahaman yang tidak di berikan di lembaga pendidikan formal manapun di Indonesia.
Sehat selalu Bapak "GURU GEMBUL",
Maju terus channel GURU GEMBUL
Kenyataan memang pahit kok, dan mereka yang men somasi mungkin kurang literasi, teruslah berjuang untuk pendidikan Indonesia Pak Guru Gembul.
Saya sendiri guru, tapi apa kata pak Gembul benar, semua orang bisa jadi guru. Saya lulus sekolah farmasi langsung ngajar produktif. Saya nggak komplain gaji saya kecil, tapi yang saya mau komplain kenapa saya harus susah payah buat administrasi kalau background saja bukan sarjana pendidikan.
sekolah swasta mahal sekarang tidak lagi melihat lulusan dari jurusan pendidikan senagai syarat menjadi guru. Bahkan sebagian besar itu memang ahli dibidang nya spt anda , lulusan farmasi diterima menjadi guru kimia. Semoga sekolah swasta yg bagus semakin banyak dan semoga Indonesia terus makmur sehingga lebih banyak lagi orang yg mampu menyekolahkan anak anaknya ke sekolah bagus. sepupu saya sarjana bahasa Indonesia menjadi guru drama di sebuah sekolah swasta mahal gaji awal nya 20 juta per bulan plus benefit. Tidak banyak direpotkan administrasi, malah sibuk membuat laporan kemajuan murid.
Smg guru menjadi tauladan bagi murid2..karna sy trauma sama guru yg galak saat mengajar.Bukannya makin pintar malah buat malas kesekolah.Terutama SDN di Medan dl thn 70an.Tolong jangan berkata2 kasar lg dan jangan lempar2 penghapus lg.Smg itu hanya terjadi di jaman dl.
Pak guru, besok saya mo somasi ayam soalnya saya gak terima IP saya di produksi masal sama mereka tiap hari tapi gak ngasih royalti
Hidup ayam wkwkwkk
Jadi inget scene
Apa gunanya matematika dalam kehidupan
Yaa...adaa...
Mntap bg beto
Tekotok dong disini wkwkwk
Bejoooooooooo, attitude nooolllll
rendahnya komperensi guru berkaitan dengan
1. tidak meratanya perhatian pendidikan dan pembangunan di wilayah Indonesia.. antara Jawa dan luar Jawa, antara kota, desa dan daerah terpencil...
2. rendahnya literasi bangsa kita, mis membaca buku, kemampuan menulis, minat baca tulis pada suatu masalah dll
3.profesi guru masih dianggap profesi pilihan ke 3 atau ke terakhir... sehingga para sarjana yg berkualitas lebih byk memilih instansi2 bergengsi atau anak2 cerdas langsung direkrut sekolah2 dinas
4. prospek masa depan guru , kesejahteraan guru masih rendah...
Maju terus pak guru, hancurkan biadab2 anti kritik yang menghambat kemajuan bangsa
Sebenarnya korelasi dari statemen GUGEM dgn kondisi lapangan ada koq...
Kenapa guru dibayar rendah karena kompetensinya rendah.
Karena jika punya kompetensi bisa lolos PPG dan dapat tunjangan sertifikasi (negeri ataupun swasta) , bisa lolos tes CPNS dan P3K dan ada perbaikan kesejahteraan. Kalaupun kompetensinya diakui bisa mengabdi disekolah swasta yg bonafide...
Memang kalimatnya PEDAS, TAJAM dan MENOHOK profesi guru. Klo kita dengar dengan subjektivitas semata maka akan panas hati ini tapi sbg insan akademisi harusnya jd bahan diskusi. Saya yakini guru yg berkompeten akan senantiasa meningkatkan pribadi nya demi kemajuan siswa.
Permen No.19 tahun 2017 Perubahan atas PP 74 tahun 2008
Sdh di cantumkan Wajib sebagai Guru2 memiliki 4 Kompetensi. Mungkin seiring berjalannya waktu akan bertambah.
Mungkin yang Komplen gugem yg tdk punya 4 Kompeten tersebut atau jadi guru krn refrensi saja (Banyak mungkin atau mungkin banyak yah nah kan...)
Saran atau ide di pendidikan kita nih. Klo kurang tepat tambahin aja ya gaes jgn di marahin.
1. Cantumin aja di Web sekolah nama no induk guru yg kompeten sertai sertifikasi
2. Banyakin Relasi sekolah di luar seperti balai pelatihan pemerintah atau swasta.Dan banyakin kerja sama dengan perusahaan2 setelah lulus SMA nnti.
3. VISI DAN MISI SEKOLAH yg jelas
4. Beri kesempatan anak didik yg kurang daya serap belajar nya seperrti extra perhatian dan mengajarnya.
5. Zonasi tetap di berlakukan dan di perluas Range dari 700 meter menjadi....
Terima kasih
Saya juga seorang Guru, menurut saya apa yg pak guru Gembul sampaikan benar sesuai fakta dan saya sama sekali tidak merasa dilecehkan.
Semoga sehat selalu pak GuGem..🙏
Hadapi saja jangan takut, dengan adanya peristiwa ini membuktikan memang mereka tidak berkompeten , tidak tau artinya kritik di alam demokrasi itu apa. Hadapi sekalian memberikan pencerahan bagi mereka juga, agar bangsa kita maju dan cerdas, SEMANGAT! Hitung hitung melatih mental baja Pak Guru Gembul!
Terus berkarya guru gembul. Anda membuka wawasan banyak banyak orang jadi lebih luas.
Meskipun saya bukan seorang Guru, tetapi profesi saya sebagai Certified Trainer di Internal perusahaan tempat saya bekerja juga mirip lah seperti Bapak/Ibu Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yg saya hormati.
Dengan ini saya mendukung Guru Gembul, Saya izin bercerita pada kenyataannya kebanyakan ada orang yg sering disebut sebagai guru yg terlihat fakta di lapangan seperti apa yg disampaikan oleh Guru Gembul.
Misalnya, ada Guru Olahraga di suatu sekolah (saya sembunyikan nama & alamatnya) kok bisa tidak bisa mengajarkan anak didiknya berenang. Karena eh karena ternyata guru olah raga tsb. Juga tidak bisa berenang dan tidak menguasai kurikulum renang. Artinya kompetensinya masih kurang.
Saya dan rekan-rekan seprofesi, sebelum kami diperbolehkan menjadi fasilitator kegiatan training harus menjalani asessment competency, dan uji kelayakan.
Bahkan ketika saya mengikuti Sertifikasi Profesi di BNSP, banyak juga lho rekan pendidik dari Guru hingga dosen yang juga ingin mendapatkan pengakuan kompetensi kelayakan profesinya di bidang pelatihan dan pendidikan. Hal tersebut sebagai legitimasi kompetensi & kelayakan beliau. Sehingga diharapkan, setelah mendapatkan legitimasi tersebut akan menambah bergaining position mereka, untuk bisa mendapatkan kelebihan baik dari materi atau pekerjaan karena sudah memiliki kompetensi yang berbeda level. Semangat terus tuan guru @GuruGembul.
Semoga Gusti Allah menunjukan kebenarannya. 😇
Sering terjadi guru olah raga tapi ga menguasai teknik berenang yg baik dan benar, guru seni musik tp ga menguasai alat musik, dll
Temanku seorang guru. Selama ini selalu nonton guru Gembul dan dapat banyak ilmu. Potongan kalimat, "karna guru ga ada kompetensi" justru membuat dia berpikir dan introspeksi. Benar juga katanya, selama ini dia sibuk belajar dan mengikuti kurikulum sehingga pd akhirnya yang meningkat hanyalah skill administrasi. Sedangkan kompetensi penguasaan materi, pedagogi dan psikologi tidak diperhatikan dan butuh belajar sendiri. Terakhir kali dia mendapat pelatihan dari seorang pengawas sekolah yang juga mengajari penyusunan perangkat pengajaran kurikulum merdeka, membuat dia teringat kembali kata guru Gembul bahwa "guru2 hanya dilatih kompetensi administrasi yang lebih mirip seorang tata usaha" (kira2 begitu)
Sibuk belajar dengan cara yang salah berarti itu..
Setuju, sebenarnya bukan guru yang tersinggung tapi pemerintah karena Pak Guru mengkritik pemerintah yang tidak mengupgrade kompetisi mengajar/mendidik guru tapi malah yg diupgrade tata administrasi 😂 Pak Guru Gembul malah menurut saya membela guru 😊 saya juga seorang guru meski masih baru/amatir, saya bahkan bertanya2 ada ABK sekolah di sekolah umum negeri dan anak umur diatas 18 tahun masuk sekolah umum negeri, katanya ada aturan mereka boleh masuk/tidak boleh ditolak, nah loh, pedagogiknya dimana? Umur segitu udah dewasa kan? Gimana mo ngajar kalo yg diajar orang dewasa yg pola pikirnya udah beda dgn teman2 sekelasnya? Atau gimana mo ngajar kalo salah satu dari sekian anak dikelas ABK, malah yg biasa bakal ikut2an malas atau malah kelas ricuh karena ulah si ABK atau teman2nya ngebully dia? Banyak pertanyaan dikepala ini dan saya sebagai guru amatir sangat terbantu dengan konten Pak Guru Gembul yang menjawab satu persatu pertanyaan di kepala saya, terimakasih Pak Guru Gembul
@@gadjahmada013th8 pelajari lagi program2 baru di kita. Seperti sekolh inklusi dsb..
@@pulpyoranges mohon pencerahannya, kita ini maksudnya siapa Pak Guru, program yang mana ya? Maaf maklum saya masih baru jadi pendidik
@@gadjahmada013th8 kita = Indonesia. Program itu segala program langsung terkait pendidikan
Semangat, Pak Guru. Teruslah mencerdaskan bangsa dengan konten2 yang mendidik. Surat somasi yang tidak diberikan langsung ke Pak Guru tidak perlu diladeni.
Maju terus pak Guru Gembul, Saya guru dan saya begitu tercerahkan dengan "insight" dari pak guru...
Banyak sekali oknum guru di Indonesia adalah gerombolan yang takut terbongkar kebobrokannya. Ngajar ga bener, nilai dikatrol dalam rangka menutup aib, bahkan ada yang jokiin ujian.
karena ada aturan yg tidak tertulis bahwa siswa harus naik kelas semua atau lulus semua. kecuali.......
Lalu menuntut gaji diluar nalar (semoga nggak)
Semangat terus pak guru..untuk mencerdaskan anak2 bangsa indonesia👍💪
ITULAH WUJUD GURU YG SESUNGGUHNYA.... TIDAK MAU MENERIMA KRITIKAN.... MAJU TERUS PAK GURGEM, BIAR TAMBAH CERDAS GURU2 KITA
Aneh bukannya intropeksi diri dan minta solusi tp malah somasi,semangat Guru Gembul Kita dukung terus,terus berkarya
Semangat Pak Guru. Memang sulit memberi Koreksi Guru. Bahkan ketika saya Memberikan Penjelasan antara Guru ASN dan Guru Suwasta malah dikatain Sombong. Mungkin hati kita yg perlu diperluas
Pak Guru membuat video tentang guru pasti sangat peduli dengan kualitas guru di negeri ini. Kritik tidak selamanya mengungkapkan ketidaksetujuan, tetapi sebagai bentuk kepedulian kita terhadap mereka agar bisa introspeksi diri dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Saya sebagai seorang guru tidak merasa direndahkan sama sekali oleh pak GG, tetap semangat pak 🙏
Itu juga salah satu contoh, kurang kompetensi, membuat somasipun masih salah..
Jgn minta maaf pak guru ini negara demokrasi, setiap orng bebas berpendapat
bener bos,hobinya mengkritik tapi giliran di kritik gamau malah main somasi,malah nyebar fitnah dan hoax,gimana pendidikan mau maju kalo yg di sebar malah kebodohan,di ajak diskusi bicara dari otak ke otak malah gamau,makin keliatan banget bodohnya
@@SapiAyam-tq2zp yg somasi ga punya nyali bro, di ajak diskusi malah ga mau😆
@@SapiAyam-tq2zp😊
Saya juga guru, saya sudah mengikuti guru gembul sekitar 1.5 tahunan yg lalu, selama ini tidak ada konten yg saya rasa merendahkan profesi guru. Bahkan banyak konten gugem yg membahas tentang pendidikan malah memotivasi saya dalam mengajar... Terima kasih Guru Gembul
Maju terus pak Gembul, yang benar dan fakta harus selalu disuarakan !
Saya juga seorang guru, tapi saya suka nnton chanel guru gembul, krn ada kesan hiburan tapi banyak sekali pencerahan bagi saya seorg guru🙏🙏
Gak usah khawatir Pak Guru, dalam hukum ada asas "IN DUBIO PRO REO"!!, Prinsip ini memastikan bahwa seseorang tidak dihukum berdasarkan dugaan atau spekulasi semata, melainkan memerlukan bukti yang kuat dan meyakinkan, kalo dia cuman ambil potongan video & digeneralisir menurut pendapatnya itu bisa dibantah!
Up
na ini orang hukum kayaknya
Justru ini semakin membuktikan kualitas guru indonesia rendah🥹
Betul
ada yang ngajak introspeksi buat kebaikan, eh malah gaseneng & marah" hadeuh....
Beginilah kualitas bangsa kita saat ini,, lebih mengutamakan emosi daripada literasi,,, padahal demokrasi itu menggeleng,, jika selalu mengangguk itu namanya doktrinasi,,, seharusnya sebuah opini maupun narasi dari sumber yang dianggap bertentangan silahkan bantah melalui forum diskusi debat kusus,, bukan melalui laporan pihak berwajib....
... Guru digaji murah, Karena tidak memiliki kompetensi .... Tidak berkompeten karena tidak dibekali.
mohon pencerahannya pak Guru Gembul,
1. Kompetensi guru itu ada 4 macam, yaitu : Pedagogik, Profesional, Kepribadian dan Sosial.
kompetensi mana yang tidak dimiliki guru? atau semua keempatnya?
Karena Kesimpulan pak Guru Gembul berdasarkan sumber-sumber yang dikutip tidak dirinci.
2. Guru tidak dibekali untuk berkompeten, apa iya begitu?
Menurut saya bukan TIDAK DIBEKALI, menurut saya TETAP DIBEKALI tapi entah masih kurang atau belum maksimal
3. Mungkinkah kompetensi guru rendah itu, dimulai dari "tempat mencetak Guru?"
Kalau Opini liar saya begini : .... SALAH SATU sebab guru dibayar murah, karena jumlah guru yang besar di negeri ini.
Analogi saya : hukum ekonomi, Kalau "sesuatu" (benda,jasa,orang) itu banyak, maka akan murah.
Dana Pendidikan besar, tetapi banyak yang harus disalurkan untuk kebutuhan siswa, macam : buku2, bos, gedung2 , beasiswa dll
Salam santun dan Tetap semangat Pak Guru Gembul untuk kemajuan bangsa khususnya dunia pendidikan 🙏🙏
Saya guru juga. Kadang saya beda pendapat dg yg disampaikan mas guru gembul, dan itu wajar, namanya juga pendapat. Namun untuk statement mas guru yg jadi fokus ini malah justru menjadi motivasi saya sebagai guru. Saya harus punya spesialisasi yg tidak semua orang bisa. Dan ini baru saya sadari! Saya justru berterima kasih sekali.
Iya pak, pemahaman konteks disini bagaimana guru gembul disomasi dan masuk ke dalam unsur hukum pidana padahal hal yang dikatakan guru gembul merupakan fakta berdasar riset yang terukur, lalu masalah ini saya kira hanya ketersinggungan pihak ketiga yang tidak terima dengan konten tersebut dan pihak itu menggunakan celah hukum (mungkin dengan delik aduan/uu ite) untuk menyalahkan. Saya sampai heran kenapa orang "pintar" seperti guru dapat berfikir untuk memprovokasi dibandingkan dengan introspeksi (saya berbicara tentang keadaan profesional) dan bagaimana ini bisa terjadi?.