kalau menurut opini saya begini bang jika nilai kompresi 2 head sama, squish lebar itu lebih dapat torsi tp peak rpm nya rendah beda dengan sebalik nya tp itu berlaku jika memakai timing pengapian standart , masalah volume itu lebih cenderung ke temperatur head nanti saat di rpm atas semakin kecil volume kemungkinan knocking itu semakin tinggi biasanya di akal lewat desain knalpot atau lebih enak lagi kalau sudah main timing in ex dan kompresi beserta desain kubah harus nya main timing pengapian dinamis
@@tawon87 betul masku peak rpm rendah ketika timing std. dan knocking bisa diakal lewat desain ex , tapi kadang knocking juga bisa berpengaruh pada senyawa penggunaan oktana bahan bakar dimesin boreup. sebnarnya banyak cara juga si kalo dipadukan perhitungannya. trimkasih masku sudah membantu menjelaskan.👍
Terima kasih,om...penjelasan nya.
@@tommyfoe4427 sama2 bosku
kalau menurut opini saya begini bang jika nilai kompresi 2 head sama, squish lebar itu lebih dapat torsi tp peak rpm nya rendah beda dengan sebalik nya tp itu berlaku jika memakai timing pengapian standart , masalah volume itu lebih cenderung ke temperatur head nanti saat di rpm atas semakin kecil volume kemungkinan knocking itu semakin tinggi biasanya di akal lewat desain knalpot atau lebih enak lagi kalau sudah main timing in ex dan kompresi beserta desain kubah harus nya main timing pengapian dinamis
@@tawon87 betul masku peak rpm rendah ketika timing std. dan knocking bisa diakal lewat desain ex , tapi kadang knocking juga bisa berpengaruh pada senyawa penggunaan oktana bahan bakar dimesin boreup. sebnarnya banyak cara juga si kalo dipadukan perhitungannya. trimkasih masku sudah membantu menjelaskan.👍