JANE, Penari Bali asli AUSTRALIA!

Jane Ahlstrand, yang akrab disapa Jane ini berasal dari kota kecil di Queensland, Australia dan kemudian hijrah ke Brisbane untuk studi di Universitas. Saat ini dia menempuh studi di the University of Queensland, Australia. Dalam studinya, Jane tertarik meneliti keterlibatan wanita Indonesia dalam politik pasca reformasi dan tentang kepemimpinan wanita Indonesia dalam era demokrasi baru.
Ketertarikannya dengan tarian Bali bermula dari impiannya tentang sesuatu yang “eksotik”. Kemudian pada akhir masa SMA, Jane berkesempatan untuk rekreasi ke Bali bersama keluarga dan jatuh cinta dengan Bali serta tarian Bali. “Saya tidak pernah bermimpi bahwa saya sendiri akan menari Bali tetapi keindahan tari Bali terus membayangi saya”, tuturnya. Kecintaannya pada Bali mendorongnya untuk belajar Indonesia di Universitas. Beberapa tahun setelah bekerja di kantor, frustasi dan bosan, Jane kembali ke Bali. Lanjutnya, “Saya benar-benar merasa terlahir kembali saat saya menari”. Tari Bali sangat sulit dipelajari orang dewasa apalagi orang asing yang tidak familier dengan gerakan serta musiknya. Tetapi, Jane tetap berusaha keras hingga akhirnya berkesempatan untuk mengajarkan tari Bali di di Australia. Menurutnya ada kebahagiaan tersendiri ketika dia mengajarkan tarian Bali dan muridnya bisa tampil dan tumbuh menjadi orang yang lebih baik melalui tari.
Tahun 2011, Jane mendapatkan beasiswa Darmasiswa sehingga dapat belajar tari Bali di ISI Denpasar dan berkesempatan belajar di sebuah sanggar tari. Tantangan utama Jane kala itu adalah karena dia tidak memiliki latar belakang tentang tari Bali dan juga hanya sedikit bisa bahasa Indonesia. Diapun banyak belajar bersama anak-anak di sanggar karena di Bali biasanya belajar menari dimulai saat masih usia anak-anak. Jane sangat menikmati sanggar dan menyebutkannya sebagai masa kecil kedua baginya.
Beberapa tahun berlatih membawanya menjadi penari Bali yang bagus. Pada tahun 2013 Jane mengikuti lomba menari di Bali yang diikuti 30 peserta dan mendapatkan juara ke-4 (empat) adalah sebuah prestasi bagi si Bule ini.
Salam Gelora!
Gelora Indonesia