Daerah ini berada di wilayah provinsi sulawesi tengah tempat tinggal saya jaraknya dari kota wentira ini (kota ghaib) kurang lebih 200 km. Saya pernah tengah malam kira kira pukul /jam 12 malam saya mengalami kecelakaan berkenderaan motor terjatuh karena ada tanah longsor dari gunung dan menutup permukaan badan jalan yang persis dekat jembatan yang sangat terkenal yang bernama jembatan kuning Uwentira. Ketika saya dan kawan/teman saya terjatuh dari motor peristiwanya tahun 1998,tiba tiba dari atas gunung turun sebuah ular yang sangat besar dan saya mengangkat motor saya yang terjatuh agar cahaya dari lampu motor saya bisa melihat keadaan ular yang jatuh tersebut,begitu saya angkat motor saya yang terjatuh itu dan lampunya tepat menyorot/menerangi kearah ular itu benar benar saya dan kawan ini ketakutan dan kawan saya itu terkencing di celana karena melihat ular yang amat sangat besar melingkar di tengah jalan dan kepalanya siap mematok atau menggigit jika kami mendekat jaraknya dari kami berdua kurang lebih 6 meter;kami berdua hanya berdiam dan takut untuk lari karena dibelakang kami sangat gelap,tiba tiba ular itu membuka gulungannya dan ingin pergi untuk turun kedalam jurang yang sangat dalam ditepi jalan di sekitar jembatan uwentira itu;kami berdua terkejut karena tiba tiba dari dalam jurang muncul sangat banyak kera atau Monyet yang besarnya seperti manusia dewasa yang tingginya kira kira 165 sampai 170 CM dan monyet atau kera ini lewat dihadapan ular raksasa tadi dan monyet monyet tadi aneh berjalannya seperti manusia yaitu berdiri dan berpapasan/ketemu ular besar itu mereka tidak berkelahi. Jumlah monyet atau kera yang berjalan seperti manusia ini jumlahnya 61.Ekor,kami berdua hanya bisa terdiam dan menghitung mereka lewat memotong jalan untuk naik ke gunung dan monyet monyet ini tidak mau menoleh kearah kami berdua,nanti monyet yang terahir naik dari dalam jurang yang membuat kami berdua ketakutan dan saya juga ikut terkencing karena tinggi monyet ini kira kira 2 meter dan berwarna Putih dia berjalan pelan dan berhenti dihadapan motor saya yang mesinnya masih tetap hidup dan lampunya masih menyala kemudian kera atau monyet putih raksasa ini melihat kearah kami berdua rasanya jantungku pada waktu itu mau copot karena kami sangat takut apalagi di tengah hutan dan gelap gulita,syukurlah Allah swt menolong kami berdua dari marabahaya dan malapetaka yang mengancam jiwa kami,perlahan lahan ular itu turun kedalam jurang dan monyet monyet itu naik ke gunung entah kemana waulahualam. Esok harinya saya menemui orang pintar yang tahu persis tentang daerah itu yaitu seorang perempuan tua sebelum saya cerita kepada perempuan tua ini dia sudah tertawa terbahak bahak dan berkata kepada saya dan kawan saya bahwa dia sudah tahu saya dan kawan saya itu tadi malam jatuh dari motor di daerah sekitar jembatan uwentira dan dia cerita persis apa yang kami lihat dihadapan mata kami sendiri peristiwa itu terjadi. saya coba tanyakan pada perempuan yang tua itu mengapa ada ular sebesar itu dan monyet monyet sebesar itu,kata si ibu atau perempyan tua itu bahwa ular besar yang turun dari gunung itu adalah penunjuk jalan buat monyet monyet raksasa yang naik dari dalam jurang agar mereka bisa cepat sampai tujuan mereka untuk menghadiri pesta pernikahan setiap 100 Tahun sekali akan terjadi perkawinan antara anak Raja kera yang berwarna putih dan raja kera atau monyet yang berwarna hitam. Inilah kisah yang pernah saya Alami di sekitar wilayah uwentira dan Ahirnya saya bisa dapat berkenalan dengan seseorang yang menjadi perahu/tempat datangnya PANGLIMA PERANG negri uwentira Yang Bernama mohon maaf saya sebutkan namanya YANG TERHORMAT JENDRAL HAJI DAENG MANGIRI.
Suku Kaili adalah suku bangsa di Indonesia yang mendiami sebagian besar dari Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya wilayah Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kota Palu, di seluruh daerah di lembah antara Gunung Gawalise, Gunung Nokilalaki, Kulawi, dan Gunung Raranggonau. Mereka juga menghuni wilayah pantai timur Sulawesi Tengah, meliputi Kabupaten Parigi-Moutong, Kabupaten Tojo Una-Una dan Kabupaten Poso. Masyarakat suku Kaili mendiami kampung/desa di Teluk Tomini yaitu Tinombo, Moutong,Parigi, Sausu, Ampana, Tojo dan Una Una, sedang di Kabupaten Poso mereka mendiami daerah Mapane, Uekuli dan pesisir Pantai Poso.[butuh rujukan] Untuk menyatakan "orang Kaili" disebut dalam bahasa Kaili dengan menggunakan awalan "To" yaitu To Kaili. Ada beberapa pendapat yang mengemukakan etimologi dari kata Kaili, salah satunya menyebutkan bahwa kata yang menjadi nama suku Kaili ini berasal dari nama pohon dan buah Kaili yang umumnya tumbuh di hutan-hutan di kawasan daerah ini, terutama di tepi Sungai Palu dan Teluk Palu. Pada zaman dulu, tepi pantai Teluk Palu letaknya menjorok l.k. 34 km dari letak pantai sekarang, yaitu di Kampung Bangga. Sebagai buktinya, di daerah Bobo sampai ke Bangga banyak ditemukan karang dan rerumputan pantai/laut. Bahkan di sana ada sebuah sumur yang airnya pasang pada saat air di laut sedang pasang demikian juga akan surut pada saat air laut surut. Menurut cerita (tutura), dahulu kala, di tepi pantai dekat Kampung Bangga tumbuh sebatang pohon kaili yang tumbuh menjulang tinggi. Pohon ini menjadi arah atau panduan bagi pelaut atau nelayan yang memasuki Teluk Palu untuk menuju pelabuhan pada saat itu, Bangga. Suku Kalili atau etnik Kaili, merupakan salah satu etnik dengan yang memiliki rumpun etnik sendiri. Untuk penyebutannya, suku Kaili disebut etnik Kaili, sementara rumpun suku Kaili lebih dari 30 rumpun suku, seperti, rumpun Kaili Rai, rumpun Kaili Ledo, rumpun Kaili Ija, rumpun Kaili Moma, rumpun Kaili Da'a, rumpun Kaili Unde, rumpun Kaili Inde, rumpun Kaili Tara, rumpun Kaili Bare'e, rumpun Kaili Doi, rumpun Kaili Torai, dll. Bahasa Suku Kaili mengenal lebih dari dua puluh bahasa yang masih hidup dan dipergunakan dalam percakapan sehari-hari. Uniknya, di antara kampung yang hanya berjarak 2 km kita bisa menemukan bahasa yang berbeda satu dengan lainnya. Namun, suku Kaili memiliki lingua franca, yang dikenal sebagai bahasa Ledo. Kata "Ledo" ini berarti "tidak". Bahasa Ledo ini dapat digunakan berkomunikasi dengan bahasa-bahasa Kaili lainnya. Bahasa Ledo yang asli (belum dipengaruhi bahasa para pendatang) masih ditemukan di sekitar Raranggonau dan Tompu. Sementara, bahasa Ledo yang dipakai di daerah kota Palu, Biromaru, dan sekitarnya sudah terasimilasi dan terkontaminasi dengan beberapa bahasa para pendatang terutama bahasa Mandar dan bahasa Melayu. Bahasa-bahasa yang masih dipergunakan dalam percakapan sehari-hari, yaitu bahasa Tara (Tondo, vatu tela, Talise, Tanamodindi, Lasoani, Poboya, Kavatuna, Sou love dan Parigi), bahasa Rai (Mamboro, Taipa, Tawaeli, Labuan, Toaya, Sampai Tompe), bahasa Kaili Doi (Pantoloan dan Kayumalue); bahasa Unde (Ganti, Banawa, Loli,Dalaka, Limboro, Tovale dan Kabonga), bahasa Ado (Sibalaya, Sibovi, Pandere, bahasa Edo (Pakuli, Tuva), bahasa Ija (Bora, Vatunonju), bahsa Da'a (Porame, Balane, Uwemanje, Rondingo, Pobolobia, Kayumpia, Wayu, Dombu, Jono'oge), bahasa Moma (Kulavi), dan bahasa Bare'e (Tojo, Unauna dan Poso). Semua kata dasar bahasa tersebut berarti "tidak". Kehidupan Mata pencaharian utama masyarakat suku Kaili adalah bercocok tanam di sawah, di ladang dan menanam kelapa. Di samping itu masyarakat suku Kaili yang tinggal di dataran tinggi, mereka juga mengambil hasil bumi di hutan seperti rotan, damar, dan kemiri, dan beternak. Sedang masyarakat suku Kaili yang dipesisir pantai di samping bertani dan berkebun, mereka juga hidup sebagai nelayan dan berdagang antarpulau seperti ke Kalimantan. Makanan asli suku Kaili pada umumnya adalah nasi, karena sebagian besar tanah dataran di lembah Palu, Parigi sampai ke Poso merupakan daerah persawahan. Kadang pada musim paceklik masyarakat menanam jagung, sehingga sering juga mereka memakan nasi dari beras jagung (campuran beras dan jagung giling). Alat pertanian suku Kaili di antaranya: pajeko (bajak), salaga (sisir), pomanggi (cangkul), pandoli(linggis), Taono(parang); alat penangkap ikan di antaranya: panambe, meka, rompo, jala dan tagau.adanya beberapa tingkatan yaitu MADIKA/MARADIKA, (golongan keturunan raja atau bangsawan), TOTUA NUNGATA (golongan keturunan tokoh-tokoh masyarakat), TO DEA (golongan masyarakat biasa), dan BATUA (golongan hamba/budak). Pada zaman sebelum penjajahan Belanda, daerah Tanah Kaili mempunyai beberapa raja yang masing-masing menguasai daerah kekuasaanya, seperti Banawa, Palu, Tavaili, Parigi, Sigi dan Kulavi. Raja-raja tersebut mempunyai pertalian kekeluargaan serta tali perkawinan antara satu dengan lainnya, dengan maksud untuk mencegah pertempuran antara satu dengan lainnya serta mempererat kekerabatan. Pada saat Belanda masuk ke daerah Tanah Kaili, Belanda mencoba mengadu domba antara raja yang satu dengan raja lainnya agar mempermudah Belanda menguasai seluruh daerah kerajaan di Tanah kaili. Tetapi, sebagian besar daripada raja-raja tersebut melakukan perlawanan terhadap tentara Belanda, mereka bertempur dan tidak bersedia dijajah Belanda. Dengan kelicikan Belanda setelah mendapat bala bantuan dari Jawa, akhirnya beberapa raja berhasil ditaklukkan, bahkan ada di antaranya yang ditangkap dan ditawan oleh Belanda kemudian dibuang ke Pulau Jawa. Beberapa alat senjata perang yang digunakan oleh suku Kaili di antaranya: Guma (sejenis parang), Pasatimpo (sejenis keris), Toko (tombak), Kanjai (tombak trisula), Kaliavo (perisai).
Assalamualaikum warahmatullahi wabktuh.. Sy Asli Orang Sulawesi tengah tepatnya dri Kabupaten Parigi Moutong.. Wentira mememang kota gaib ini bukan mitos tapi kenyataan.. soalnya saya pernah mengalaminya sendiri.. kalau sy ceritakn di sini ceritanya sngat panjang.. pokoknya pak cik Wentira memang kota gaib yang bukan mitos tapi kenyataan.. Tabe Salam kami To Kaili Ri Palu (permisi salam kami orang Kaili dri Palu)🙏🙏🙏
Wah tambah luas pembahasan di canel ini sampai wentira di Sulawesi di bahas juga 👍👍👍👍👍 kalau Indonesia di bahas maka 10 tahun juga gak ada habis nya ..
Kalau mau tau ceritanya nontong TH-cam team ekspedisi trans 7 krn beliau sdh pernah kesana untuk coba telusuri tentang kota wentira, bukan cuma sekedar menjelaskan dgn ucapan katanya itu berarti dia si youtube blm pernah ke sana untuk telusuri langsung
Saya orang asli Sulawesi tengah Berita ini memang ada Dan kota gaib uwe Tira itu kota kebanggaan suku Kaili Karena penguni uwe Tira sopan santun dan ramah tidak pernah mengganggu penduduk di sekitar nya
@@mainyoutubechannel4880 oh begitu ya, karena kta ortu sya orang Bugis yg sya tau orng Bugis dan suku Makassar jga berbeda tpi saling mengerti dlm hal bahasa walaupun berbeda suku, klw untk suku Kaili sya baru nih baru dengar jga, pa termasuk suku tator/Toraja kah pa berbeda jga dgn suku Toraja dgn Kaili.
@@ricksyam31 (Dewan yg Mewakili Empat Penjuru Wilayah). Bentuk Kota Pitunggota atau Kota Patanggota berdasarkan luasnya wilayah kerajaan yang memiliki banyaknya perwakilan Soki (kampung) dari beberapa penjuru. Ketua Kota Pitunggota atau Kota Patanggota disebut BALIGAU. Strata sosial masyarakat Kaili dahulu mengenal adanya beberapa tingkatan yaitu MADIKA/MARADIKA, (golongan keturunan raja atau bangsawan), TOTUA NUNGATA (golongan keturunan tokoh-tokoh masyarakat), TO DEA (golongan masyarakat biasa), dan BATUA (golongan hamba/budak). Pada zaman sebelum penjajahan Belanda, daerah Tanah Kaili mempunyai beberapa raja yang masing-masing menguasai daerah kekuasaanya, seperti Banawa, Palu, Tavaili, Parigi, Sigi dan Kulavi. Raja-raja tersebut mempunyai pertalian kekeluargaan serta tali perkawinan antara satu dengan lainnya, dengan maksud untuk mencegah pertempuran antara satu dengan lainnya serta mempererat kekerabatan. Pada saat Belanda masuk ke daerah Tanah Kaili, Belanda mencoba mengadu domba antara raja yang satu dengan raja lainnya agar mempermudah Belanda menguasai seluruh daerah kerajaan di Tanah kaili. Tetapi, sebagian besar daripada raja-raja tersebut melakukan perlawanan terhadap tentara Belanda, mereka bertempur dan tidak bersedia dijajah Belanda. Dengan kelicikan Belanda setelah mendapat bala bantuan dari Jawa, akhirnya beberapa raja berhasil ditaklukkan, bahkan ada di antaranya yang ditangkap dan ditawan oleh Belanda kemudian dibuang ke Pulau Jawa. Beberapa alat senjata perang yang digunakan oleh suku Kaili di antaranya: Guma (sejenis parang), Pasatimpo (sejenis keris), Toko (tombak), Kanjai (tombak trisula), Kaliavo (perisai
@@ricksyam31 Suku Kaili adalah suku bangsa di Indonesia yang mendiami sebagian besar dari Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya wilayah Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kota Palu, di seluruh daerah di lembah antara Gunung Gawalise, Gunung Nokilalaki, Kulawi, dan Gunung Raranggonau. Mereka juga menghuni wilayah pantai timur Sulawesi Tengah, meliputi Kabupaten Parigi-Moutong, Kabupaten Tojo Una-Una dan Kabupaten Poso. Masyarakat suku Kaili mendiami kampung/desa di Teluk Tomini yaitu Tinombo, Moutong,Parigi, Sausu, Ampana, Tojo dan Una Una, sedang di Kabupaten Poso mereka mendiami daerah Mapane, Uekuli dan pesisir Pantai Poso.[butuh rujukan] Untuk menyatakan "orang Kaili" disebut dalam bahasa Kaili dengan menggunakan awalan "To" yaitu To Kaili. Ada beberapa pendapat yang mengemukakan etimologi dari kata Kaili, salah satunya menyebutkan bahwa kata yang menjadi nama suku Kaili ini berasal dari nama pohon dan buah Kaili yang umumnya tumbuh di hutan-hutan di kawasan daerah ini, terutama di tepi Sungai Palu dan Teluk Palu. Pada zaman dulu, tepi pantai Teluk Palu letaknya menjorok l.k. 34 km dari letak pantai sekarang, yaitu di Kampung Bangga. Sebagai buktinya, di daerah Bobo sampai ke Bangga banyak ditemukan karang dan rerumputan pantai/laut. Bahkan di sana ada sebuah sumur yang airnya pasang pada saat air di laut sedang pasang demikian juga akan surut pada saat air laut surut. Menurut cerita (tutura), dahulu kala, di tepi pantai dekat Kampung Bangga tumbuh sebatang pohon kaili yang tumbuh menjulang tinggi. Pohon ini menjadi arah atau panduan bagi pelaut atau nelayan yang memasuki Teluk Palu untuk menuju pelabuhan pada saat itu, Bangga. Suku Kalili atau etnik Kaili, merupakan salah satu etnik dengan yang memiliki rumpun etnik sendiri. Untuk penyebutannya, suku Kaili disebut etnik Kaili, sementara rumpun suku Kaili lebih dari 30 rumpun suku, seperti, rumpun Kaili Rai, rumpun Kaili Ledo, rumpun Kaili Ija, rumpun Kaili Moma, rumpun Kaili Da'a, rumpun Kaili Unde, rumpun Kaili Inde, rumpun Kaili Tara, rumpun Kaili Bare'e, rumpun Kaili Doi, rumpun Kaili Torai, dll. Bahasa Suku Kaili mengenal lebih dari dua puluh bahasa yang masih hidup dan dipergunakan dalam percakapan sehari-hari. Uniknya, di antara kampung yang hanya berjarak 2 km kita bisa menemukan bahasa yang berbeda satu dengan lainnya. Namun, suku Kaili memiliki lingua franca, yang dikenal sebagai bahasa Ledo. Kata "Ledo" ini berarti "tidak". Bahasa Ledo ini dapat digunakan berkomunikasi dengan bahasa-bahasa Kaili lainnya. Bahasa Ledo yang asli (belum dipengaruhi bahasa para pendatang) masih ditemukan di sekitar Raranggonau dan Tompu. Sementara, bahasa Ledo yang dipakai di daerah kota Palu, Biromaru, dan sekitarnya sudah terasimilasi dan terkontaminasi dengan beberapa bahasa para pendatang terutama bahasa Mandar dan bahasa Melayu. Bahasa-bahasa yang masih dipergunakan dalam percakapan sehari-hari, yaitu bahasa Tara (Tondo, vatu tela, Talise, Tanamodindi, Lasoani, Poboya, Kavatuna, Sou love dan Parigi), bahasa Rai (Mamboro, Taipa, Tawaeli, Labuan, Toaya, Sampai Tompe), bahasa Kaili Doi (Pantoloan dan Kayumalue); bahasa Unde (Ganti, Banawa, Loli,Dalaka, Limboro, Tovale dan Kabonga), bahasa Ado (Sibalaya, Sibovi, Pandere, bahasa Edo (Pakuli, Tuva), bahasa Ija (Bora, Vatunonju), bahsa Da'a (Porame, Balane, Uwemanje, Rondingo, Pobolobia, Kayumpia, Wayu, Dombu, Jono'oge), bahasa Moma (Kulavi), dan bahasa Bare'e (Tojo, Unauna dan Poso). Semua kata dasar bahasa tersebut berarti "tidak". Kehidupan Mata pencaharian utama masyarakat suku Kaili adalah bercocok tanam di sawah, di ladang dan menanam kelapa. Di samping itu masyarakat suku Kaili yang tinggal di dataran tinggi, mereka juga mengambil hasil bumi di hutan seperti rotan, damar, dan kemiri, dan beternak. Sedang masyarakat suku Kaili yang dipesisir pantai di samping bertani dan berkebun, mereka juga hidup sebagai nelayan dan berdagang antarpulau seperti ke Kalimantan. Makanan asli suku Kaili pada umumnya adalah nasi, karena sebagian besar tanah dataran di lembah Palu, Parigi sampai ke Poso merupakan daerah persawahan. Kadang pada musim paceklik masyarakat menanam jagung, sehingga sering juga mereka memakan nasi dari beras jagung (campuran beras dan jagung giling). Alat pertanian suku Kaili di antaranya: pajeko (bajak), salaga (sisir), pomanggi (cangkul), pandoli(linggis), Taono(parang); alat penangkap ikan di antaranya: panambe, meka, rompo, jala dan tagau.memiliki banyaknya perwakilan Soki (kampung) dari beberapa penjuru. Ketua Kota Pitunggota atau Kota Patanggota disebut BALIGAU. Strata sosial masyarakat Kaili dahulu mengenal adanya beberapa tingkatan yaitu MADIKA/MARADIKA, (golongan keturunan raja atau bangsawan), TOTUA NUNGATA (golongan keturunan tokoh-tokoh masyarakat), TO DEA (golongan masyarakat biasa), dan BATUA (golongan hamba/budak). Pada zaman sebelum penjajahan Belanda, daerah Tanah Kaili mempunyai beberapa raja yang masing-masing menguasai daerah kekuasaanya, seperti Banawa, Palu, Tavaili, Parigi, Sigi dan Kulavi. Raja-raja tersebut mempunyai pertalian kekeluargaan serta tali perkawinan antara satu dengan lainnya, dengan maksud untuk mencegah pertempuran antara satu dengan lainnya serta mempererat kekerabatan. Pada saat Belanda masuk ke daerah Tanah Kaili, Belanda mencoba mengadu domba antara raja yang satu dengan raja lainnya agar mempermudah Belanda menguasai seluruh daerah kerajaan di Tanah kaili. Tetapi, sebagian besar daripada raja-raja tersebut melakukan perlawanan terhadap tentara Belanda, mereka bertempur dan tidak bersedia dijajah Belanda. Dengan kelicikan Belanda setelah mendapat bala bantuan dari Jawa, akhirnya beberapa raja berhasil ditaklukkan, bahkan ada di antaranya yang ditangkap dan ditawan oleh Belanda kemudian dibuang ke Pulau Jawa. Beberapa alat senjata perang yang digunakan oleh suku Kaili di antaranya: Guma (sejenis parang), Pasatimpo (sejenis keris), Toko (tombak), Kanjai (tombak trisula), Kaliavo (perisai).
Saya asli kota palu dan cerita itu emang benar dan juga kakak saya pernah hilang di uentira selama satu Minggu. Oh ya namanya bukan wentira tapi uentira yg artinya ue artinya air dan Tira adalah nama kota.
Cakra Khan, hari ini lolos ke babak selanjutnya di AGT dengan memperoleh 4 YES dari juri.. besar kemungkinan akan bertemu Putri Ariani di final dengan Duet..🎉🎉
Kalau ilmuwan bule meneliti, pasti di bilang Alien, seperti gunung padang, piramid, patung kristal, reaktor nuklir di afrika dll, yang diluar batas manusia.
Benar Pa. Ce.. Aku sendiri Pernah mengalami kejadianasik ke Alam Goib.. Ini di Daerah ky sendiri.. Jakarta / Bogor.. Mana jauh dari Sulawesi.. Jadi di mana tempat pun sama ada kehidupan Goib selain Alam Manusia.. Ini terjadi sekitar th. 2015 .. Jam 9 Pagi . Aku sedang menunggu kawan.. Eeh tiba tiba aku masuk ke Alam Lain.. Memang tempat itu dahulu masih kebun bersemi hutan Sekarang dah jadi Ramai Perkampungan...
*BUKAN SEKEDAR CERITA SIH.. SAYA ORANG SULAWESI.. SULAWESI TENGGARA DI KAMPUNG SAYA SENDIRI, MEMILIKI KAUM GHAIB, DIMANA PENDUDUKNYA SEMUANYA MEMAKAI SORBAN PUTIH DAN BERHIJAB.. Cerita saya bukan hoaks, ini benar-benar ada dikampung saya. Itu terjadi ketika kampung saya juara 1 terbersih dari desa2 lain.. kemudian para pejabat-pejabat yang datang ke kampung melihat2 desa saya heran, jalanan panjang dari jauh sebelum masuk ke desa saya.. Haji2 bersorban putih berjejer di tepi jalan sampai masuk di kampungku, semua bersorban putih, seolah menyambut kedatangan mereka. Sampai mereka pulang. Salah satu dari mereka bertanya, Katanya desa kami tak hanya bersih, tapi juga memiliki Haji dan kiyai terbanyak di indonesia. Tentu kami percaya tapi yang bisa melihat KOTA GHAIB dikampung saya cuma orang pendatang dari seberang pulau. Sedangkan orang asli disana hanya beberapa yang bisa lihat, hanya orang beruntung.. BAHKAN SUDAH ADA yang tidak pernah kembali.. mungkin karena dia merasa lebih baik ada dikota ghaib itu.*
Kalo menurut aku, dari zaman VOC sudah di narasi kan kota gaib dan misterius karena di wilayah tersebut ada tambang emas, sehingga tambang emas tersebut tidak diganggu masyarakat sekitar wentira
Saya tahun 1998 pernah melewati jalan tikungan tajam Jurang yg curam kota wentira di Sulawesi tengah ,konon tikungan itu pernah beberapa bus yg jatuh & menghilang , pernah beberapa kali di bangun jembatan untuk menghindari tikungan itu , yg aneh konon jembatan sering roboh karena di atas istana wentira .
@@ricksyam31 kalau sy memang Asli orang Sulawesi tinggal di Jkt ketika pulang kampung setelah Krismon 27 November 1998 kala itu masih Naik kapal laut ( hingga sekarang sy msh punya foto ketika msh di atas kapal di pelabuhan Pantoloan )turun Di pelabuhan Pantoloan Sulawesi tengah menginap semalam lalu melanjutkan perjalanan lewat darat dgn bus melalui jalur ekstrim tsb ke Gorontalo Sulawesi Utara. Jaman dulu jalurnya lebih parah di bandingkan sekarang & memang cerita itu sdh lama sy tau dari saudara & juga pernah sy ceritakan 4 lalu dlm sebuah chanel . Tapi cerita tsb benar at tdk Walahualam.. 👍
@@Al-wingtlo13 sya jga penasaran dgn jalur kuning wentira tersebut, dulu sempat ke Sulawesi dari Kolaka, Maros dan Makassar itu ja, lalu seperti y jalur wentira tersebut terlalu jauh karena gak da saudara di sana klw da saudara di sana mungkn dulu bisa kesana dan sampai sekarang pun daerh2 di Sulawesi bagi sya msih penasaran untk dikunjungi dgn pemandangan yg indah dan msih alami cman gak da biaya untk kesana lgi bro.
Tidaklah Allah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada Allah, cukup kita imani saja, buat apa terheran heran. Manusia adalah makhluk Allah yang sempurna.
Saya orang kaili asli akan memberikan arti dari kata ngapa uwentira.Ngapa artinya kampung/kota/negri. Sedangkan kata uwentira itu terdiri dari dua kata yaitu uwe artinya air. Ntira artinya berwarna merah karena kata ntira itu sebelumnya terdiri dari dua kata nte dan ra..jd dalam bahasa kaili rai dulu disebut uwe nte ra uwe/air nte/dengan ra/darah.
Kalau kami di Aceh,daerah .... Di bukit perkebunan sawit.gak heran.krna ada jg pesantren yg seperti itu.itu pilihan yg bisa masuk.cuma gak boleh itu di publikasikan.
Gk usah takut kan kita hidup di dunia berbeda,mereka hanya menampak diri saja kepada kita tapi bukan semua orang bisa melihat mereka hanya yg mempunyai mata batin tertentu saja bisa melihatnya.tapi gak usah takut biasa aja
Itu tempat saya,uwe arti nya air Tira arti nya jernih Kota gaib yang di Sulawesi tengah Tepat nya di jalan trans Sulawesi kebun kopi antara kota palu dan kebupaten Parigi Moutong
Kota itu kayanya dlu pernah di bahas sama salah satu acara paranormal ..yg katanya jin nya punya ciri di atas mulut dan bawah hidung nya rata ..katanya juga ada istana/atau apa iya lupa lagi ..itu tempat rapat nya para jin dri seluruh dunia kumpul di situ Agak lupa juga jelas nya kaya gimana karna udah lama juga nonton nya
Ini baru fakta .penghuni wentira dulu sering kepasar belanja bercampur manusia hanya saja bedanya manusia dan mahluk itu kalau mahluk itu di atas bibir atasnya tidak ada garis..
Di pulau natuna juga ada kota gaib kota peradaban maju bahkan banyak yang kirim pesawat tempur cangih dikota tersebut tapi tidak tahu siapa yang pesan cuma srmua udah dibayar lunas , bahkan ada kesaksian para tni dan tentara luar negeri pernah lihat dari pesawat kota dinatuna ini banyak pesawat canggih dan alat penangkal udara modern hinggan tentara asing mikir lagi mau masuk kelebih dalam wilayah indonesia
di jaman nabi ada kisah seorang amel zakat yg selalu kehilangan barangnya dan akhirnya setelah tiga kalinya barang hilang si pencuri itu tertangkap tapi si amel zakat itu memaafkan dan si pemuda pencuri itu ngasi amalan bacaan agar barang2nya tdk hilang yaitu bacaan ayat kursi......nah besok harinya si amel zakat ini lapor ke nabi dan nabi tahu kalo itu bangsa jin yang menyamar jadi manusia utk mencuri.
Iya bener kakakku juga waktu itu tidak sengaja ketemu dengan orang wentira dan orang itu ngomong ke kakak saya kalo dia mau menikahinya, sontak kakakku kaget karena tiba tiba dia ngomong mau menikah dengan kakak saya tapi untungnya gak jadi karna kakakku menolak
Jadi ingat kisah alm.ibu saya..jaman penjajahan Jepang,alm.kakek gaib kan rumah saat malam hari,kr beliau py 6 anak cewek....dan juga saat Raja Kutai di penjara Kolonial,siang di penjara,malam di istana..😁
Di kampungku saja sering ada orang bertemu mahluk gaib dan mereka ngobrol biasa beejalan sama" yang mobil bisa berada di atas.pekuburan cina sedangkan jalan itu tidak bisa di lalui kendaraan gak masuk akal kan malah sampai di liput oleh medeia masuk tv
Sbnr nya pandangan mata manusia itu cm di kamuflase oleh mahluk penghuni daerah itu Daerah itu hitam gelap aslinya penghuni nya pun tak spt mahluk manusia dan bau agak kehijau"an warna kulit nya dan ada wrn lain nya jg Memang antara mahluk jin suka ekspansi jg ke antara wilayah" jin lain nya makanya ada penjaga nya di tiap" gerbang msg" Mereka" yg suka ekspansi cm ngintip" saja mau tau and liat spt apa keadaan tmpt nya dan kekuatan nya dari mahluk sesama nya 😊🙏
Bangsa wentira bknlah bangsa jin, mereka adalah org gaib. Harus bsa membedakan org gaib dgn bangsa jin.Orang gaib itu sama sprti kta hanya saja beda alam.Dan orang gaib pun punya peradaban yang masih primitif maupun yang moderen, sama seperti kita yang mempertahankan gaya hidup primitif dan ada yang lebih mengikuti gaya hidup yang lebih moderen..bahkan gaya hidup mereka lebih moderen dari kita.🙏🏻
Tau aja lah bang gunung gunung .gua gua .dan hutan lebat ..gunung berapi ...tu banyak d huni aleh jin jin ..itulah indonesia bantak gunung .hutan dan lautan luas yang mungkin masih banyak d huni para jin
Reaction juga orang lahir kembar dengan buaya. Reaction juga mobil yg melewati jalan gaib diindonesia. Semua daerah dan negara ada alam gaibnya. Dan sebenarnya semua agama memuja kerajaan alam gaib, yg ada di negara diseluruh dunia.
Memang benar bung kota wintira itu. Kerajaan jin trbesar ddunia.. Pasukanya aj sangaat bnyk.. Dn klo ada org masuk dkota, wintira itu cwok atau cwek. Klo lemah imanya. Tdk akn kluar dri krajaan wintira itu. Dia pnguasa laut dindonesia bahkn dunia
Hello AssalamuAllaikum Mas bro Yg Handzem ² yg Ganteng ²,,, Terpulang darpada Individu hal itu ,,TAPI kalau saya ,,,Saya Percaya TENTANG UWENTIRA ADA KOTA GAIB SEBAP ITU JALAN SAYA HARI HARI TAPI MEMANG DISITU HANYA GUNUNG HUTAN JURANG DIKAWASAN JEMBATAN PENINGGALAN BELANDA JGN MELUDAH DAN JGN PERNAH BAGI LELAKI BUANG AIR KECIL ATAU KENCING...??????????
Bangsa jin itu sebenarnya bisa kita lihat tetapi hanya orang yang di beri pengetahuan oleh Allah SWT saja yg bisa lihat sedangkan manusia yang tidak di beri pengetahuan oleh Allah SWT menyangka bahwa jin itu manusia biasa karena bangsa jin itu sebenarnya mirip dengan manusia dan mereka para jin ini banyak ditemukan di pasar pasar seperti layaknya manusia biasa. Cuma banyak orang yang tidak mengenalnya. Alhamdulillah saya bisa mengenal jin ini kalau saya pergi kepasar.
Dalam Alquran Tidak ada manusia yang dapat melihat jin asli...krn Jin asli hanyalah Rob,,energi,,begitu Lembutnya.. Mereka yang dapat melihat adalah Jin yang sudah mewujud atau Membentuk ,,
![ตีสิบเดย์ [FULL] | เปิดใจ "อาจารย์ เบียร์ ฅนตื่นธรรม" นักสนทนาธรรมสายดุดัน!](http://i.ytimg.com/vi/vqaBI_mnoDk/mqdefault.jpg)
7 Th saya hidup dan sekolah di kota Palu Cerita itu sudah tak asing sama sekali...👍🏻👍🏻❤️👍🏻🙏🏻
Daerah ini berada di wilayah provinsi sulawesi tengah tempat tinggal saya jaraknya dari kota wentira ini (kota ghaib) kurang lebih 200 km.
Saya pernah tengah malam kira kira pukul /jam 12 malam
saya mengalami kecelakaan berkenderaan motor terjatuh karena ada tanah longsor dari gunung dan menutup permukaan badan jalan yang persis dekat jembatan yang sangat terkenal yang bernama jembatan kuning Uwentira.
Ketika saya dan kawan/teman saya terjatuh dari motor peristiwanya tahun 1998,tiba tiba dari atas gunung turun sebuah ular yang sangat besar dan saya mengangkat motor saya yang terjatuh agar cahaya dari lampu motor saya bisa melihat keadaan ular yang jatuh tersebut,begitu saya angkat motor saya yang terjatuh itu dan lampunya tepat menyorot/menerangi kearah ular itu benar benar saya dan kawan ini ketakutan dan kawan saya itu terkencing di celana karena melihat ular yang amat sangat besar melingkar di tengah jalan dan kepalanya siap mematok atau menggigit jika kami mendekat jaraknya dari kami berdua kurang lebih 6 meter;kami berdua hanya berdiam dan takut untuk lari karena dibelakang kami sangat gelap,tiba tiba ular itu membuka gulungannya dan ingin pergi untuk turun kedalam jurang yang sangat dalam ditepi jalan di sekitar jembatan uwentira itu;kami berdua terkejut karena tiba tiba dari dalam jurang muncul sangat banyak kera atau Monyet yang besarnya seperti manusia dewasa yang tingginya kira kira 165 sampai 170 CM dan monyet atau kera ini lewat dihadapan ular raksasa tadi dan monyet monyet tadi aneh berjalannya seperti manusia yaitu berdiri dan berpapasan/ketemu ular besar itu mereka tidak berkelahi.
Jumlah monyet atau kera yang berjalan seperti manusia ini jumlahnya 61.Ekor,kami berdua hanya bisa terdiam dan menghitung mereka lewat memotong jalan untuk naik ke gunung dan monyet monyet ini tidak mau menoleh kearah kami berdua,nanti monyet yang terahir naik dari dalam jurang yang membuat kami berdua ketakutan dan saya juga ikut terkencing karena tinggi monyet ini kira kira 2 meter dan berwarna Putih dia berjalan pelan dan berhenti dihadapan motor saya yang mesinnya masih tetap hidup dan lampunya masih menyala kemudian kera atau monyet putih raksasa ini melihat kearah kami berdua rasanya jantungku pada waktu itu mau copot karena kami sangat takut apalagi di tengah hutan dan gelap gulita,syukurlah Allah swt menolong kami berdua dari marabahaya dan malapetaka yang mengancam jiwa kami,perlahan lahan ular itu turun kedalam jurang dan monyet monyet itu naik ke gunung entah kemana waulahualam.
Esok harinya saya menemui orang pintar yang tahu persis tentang daerah itu yaitu seorang perempuan tua sebelum saya cerita kepada perempuan tua ini dia sudah tertawa terbahak bahak dan berkata kepada saya dan kawan saya bahwa dia sudah tahu saya dan kawan saya itu tadi malam jatuh dari motor di daerah sekitar jembatan uwentira dan dia cerita persis apa yang kami lihat dihadapan mata kami sendiri peristiwa itu terjadi. saya coba tanyakan pada perempuan yang tua itu mengapa ada ular sebesar itu dan monyet monyet sebesar itu,kata si ibu atau perempyan tua itu bahwa ular besar yang turun dari gunung itu adalah penunjuk jalan buat monyet monyet raksasa yang naik dari dalam jurang agar mereka bisa cepat sampai tujuan mereka untuk menghadiri pesta pernikahan setiap 100 Tahun sekali akan terjadi perkawinan antara anak Raja kera yang berwarna putih dan raja kera atau monyet yang berwarna hitam.
Inilah kisah yang pernah saya Alami di sekitar wilayah uwentira dan Ahirnya saya bisa dapat berkenalan dengan seseorang yang menjadi perahu/tempat datangnya PANGLIMA PERANG negri uwentira Yang Bernama mohon maaf saya sebutkan namanya YANG TERHORMAT JENDRAL HAJI DAENG MANGIRI.
Suku Kaili adalah suku bangsa di Indonesia yang mendiami sebagian besar dari Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya wilayah Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kota Palu, di seluruh daerah di lembah antara Gunung Gawalise, Gunung Nokilalaki, Kulawi, dan Gunung Raranggonau. Mereka juga menghuni wilayah pantai timur Sulawesi Tengah, meliputi Kabupaten Parigi-Moutong, Kabupaten Tojo Una-Una dan Kabupaten Poso. Masyarakat suku Kaili mendiami kampung/desa di Teluk Tomini yaitu Tinombo, Moutong,Parigi, Sausu, Ampana, Tojo dan Una Una, sedang di Kabupaten Poso mereka mendiami daerah Mapane, Uekuli dan pesisir Pantai Poso.[butuh rujukan]
Untuk menyatakan "orang Kaili" disebut dalam bahasa Kaili dengan menggunakan awalan "To" yaitu To Kaili.
Ada beberapa pendapat yang mengemukakan etimologi dari kata Kaili, salah satunya menyebutkan bahwa kata yang menjadi nama suku Kaili ini berasal dari nama pohon dan buah Kaili yang umumnya tumbuh di hutan-hutan di kawasan daerah ini, terutama di tepi Sungai Palu dan Teluk Palu. Pada zaman dulu, tepi pantai Teluk Palu letaknya menjorok l.k. 34 km dari letak pantai sekarang, yaitu di Kampung Bangga. Sebagai buktinya, di daerah Bobo sampai ke Bangga banyak ditemukan karang dan rerumputan pantai/laut. Bahkan di sana ada sebuah sumur yang airnya pasang pada saat air di laut sedang pasang demikian juga akan surut pada saat air laut surut.
Menurut cerita (tutura), dahulu kala, di tepi pantai dekat Kampung Bangga tumbuh sebatang pohon kaili yang tumbuh menjulang tinggi. Pohon ini menjadi arah atau panduan bagi pelaut atau nelayan yang memasuki Teluk Palu untuk menuju pelabuhan pada saat itu, Bangga.
Suku Kalili atau etnik Kaili, merupakan salah satu etnik dengan yang memiliki rumpun etnik sendiri. Untuk penyebutannya, suku Kaili disebut etnik Kaili, sementara rumpun suku Kaili lebih dari 30 rumpun suku, seperti, rumpun Kaili Rai, rumpun Kaili Ledo, rumpun Kaili Ija, rumpun Kaili Moma, rumpun Kaili Da'a, rumpun Kaili Unde, rumpun Kaili Inde, rumpun Kaili Tara, rumpun Kaili Bare'e, rumpun Kaili Doi, rumpun Kaili Torai, dll.
Bahasa
Suku Kaili mengenal lebih dari dua puluh bahasa yang masih hidup dan dipergunakan dalam percakapan sehari-hari. Uniknya, di antara kampung yang hanya berjarak 2 km kita bisa menemukan bahasa yang berbeda satu dengan lainnya. Namun, suku Kaili memiliki lingua franca, yang dikenal sebagai bahasa Ledo. Kata "Ledo" ini berarti "tidak". Bahasa Ledo ini dapat digunakan berkomunikasi dengan bahasa-bahasa Kaili lainnya. Bahasa Ledo yang asli (belum dipengaruhi bahasa para pendatang) masih ditemukan di sekitar Raranggonau dan Tompu. Sementara, bahasa Ledo yang dipakai di daerah kota Palu, Biromaru, dan sekitarnya sudah terasimilasi dan terkontaminasi dengan beberapa bahasa para pendatang terutama bahasa Mandar dan bahasa Melayu.
Bahasa-bahasa yang masih dipergunakan dalam percakapan sehari-hari, yaitu bahasa Tara (Tondo, vatu tela, Talise, Tanamodindi, Lasoani, Poboya, Kavatuna, Sou love dan Parigi), bahasa Rai (Mamboro, Taipa, Tawaeli, Labuan, Toaya, Sampai Tompe), bahasa Kaili Doi (Pantoloan dan Kayumalue); bahasa Unde (Ganti, Banawa, Loli,Dalaka, Limboro, Tovale dan Kabonga), bahasa Ado (Sibalaya, Sibovi, Pandere, bahasa Edo (Pakuli, Tuva), bahasa Ija (Bora, Vatunonju), bahsa Da'a (Porame, Balane, Uwemanje, Rondingo, Pobolobia, Kayumpia, Wayu, Dombu, Jono'oge), bahasa Moma (Kulavi), dan bahasa Bare'e (Tojo, Unauna dan Poso). Semua kata dasar bahasa tersebut berarti "tidak".
Kehidupan
Mata pencaharian utama masyarakat suku Kaili adalah bercocok tanam di sawah, di ladang dan menanam kelapa. Di samping itu masyarakat suku Kaili yang tinggal di dataran tinggi, mereka juga mengambil hasil bumi di hutan seperti rotan, damar, dan kemiri, dan beternak. Sedang masyarakat suku Kaili yang dipesisir pantai di samping bertani dan berkebun, mereka juga hidup sebagai nelayan dan berdagang antarpulau seperti ke Kalimantan.
Makanan asli suku Kaili pada umumnya adalah nasi, karena sebagian besar tanah dataran di lembah Palu, Parigi sampai ke Poso merupakan daerah persawahan. Kadang pada musim paceklik masyarakat menanam jagung, sehingga sering juga mereka memakan nasi dari beras jagung (campuran beras dan jagung giling).
Alat pertanian suku Kaili di antaranya: pajeko (bajak), salaga (sisir), pomanggi (cangkul), pandoli(linggis), Taono(parang); alat penangkap ikan di antaranya: panambe, meka, rompo, jala dan tagau.adanya beberapa tingkatan yaitu MADIKA/MARADIKA, (golongan keturunan raja atau bangsawan), TOTUA NUNGATA (golongan keturunan tokoh-tokoh masyarakat), TO DEA (golongan masyarakat biasa), dan BATUA (golongan hamba/budak).
Pada zaman sebelum penjajahan Belanda, daerah Tanah Kaili mempunyai beberapa raja yang masing-masing menguasai daerah kekuasaanya, seperti Banawa, Palu, Tavaili, Parigi, Sigi dan Kulavi. Raja-raja tersebut mempunyai pertalian kekeluargaan serta tali perkawinan antara satu dengan lainnya, dengan maksud untuk mencegah pertempuran antara satu dengan lainnya serta mempererat kekerabatan.
Pada saat Belanda masuk ke daerah Tanah Kaili, Belanda mencoba mengadu domba antara raja yang satu dengan raja lainnya agar mempermudah Belanda menguasai seluruh daerah kerajaan di Tanah kaili. Tetapi, sebagian besar daripada raja-raja tersebut melakukan perlawanan terhadap tentara Belanda, mereka bertempur dan tidak bersedia dijajah Belanda. Dengan kelicikan Belanda setelah mendapat bala bantuan dari Jawa, akhirnya beberapa raja berhasil ditaklukkan, bahkan ada di antaranya yang ditangkap dan ditawan oleh Belanda kemudian dibuang ke Pulau Jawa.
Beberapa alat senjata perang yang digunakan oleh suku Kaili di antaranya: Guma (sejenis parang), Pasatimpo (sejenis keris), Toko (tombak), Kanjai (tombak trisula), Kaliavo (perisai).
Boleh dong dibagi Tulisan ini
Kami cukup meyakini "UWENTIRA" Memang ada. Salam dari sulawesi tengah 🙏
Jangan takut mereka takut dengan orang yang soleh yang iman nya kuat atau orang yang tahuid,nya hidup/bercahaya
Bila2 masa pak cik jumpa org indonesia yg mengaku berasal dari wentira, sulawesi, trus mengajak pak cik main ke rumahnya, jangan mau ya.. 😁
Assalamualaikum warahmatullahi wabktuh.. Sy Asli Orang Sulawesi tengah tepatnya dri Kabupaten Parigi Moutong.. Wentira mememang kota gaib ini bukan mitos tapi kenyataan.. soalnya saya pernah mengalaminya sendiri.. kalau sy ceritakn di sini ceritanya sngat panjang.. pokoknya pak cik Wentira memang kota gaib yang bukan mitos tapi kenyataan.. Tabe Salam kami To Kaili Ri Palu (permisi salam kami orang Kaili dri Palu)🙏🙏🙏
Wah tambah luas pembahasan di canel ini sampai wentira di Sulawesi di bahas juga 👍👍👍👍👍 kalau Indonesia di bahas maka 10 tahun juga gak ada habis nya ..
Kalau mau tau ceritanya nontong TH-cam team ekspedisi trans 7 krn beliau sdh pernah kesana untuk coba telusuri tentang kota wentira, bukan cuma sekedar menjelaskan dgn ucapan katanya itu berarti dia si youtube blm pernah ke sana untuk telusuri langsung
Saya orang asli Sulawesi tengah
Berita ini memang ada
Dan kota gaib uwe Tira itu kota kebanggaan suku Kaili
Karena penguni uwe Tira sopan santun dan ramah tidak pernah mengganggu penduduk di sekitar nya
Suku Kaili suku Bugis kah/berbeda.
Dimensi beda itu bro...
@@mainyoutubechannel4880 oh begitu ya, karena kta ortu sya orang Bugis yg sya tau orng Bugis dan suku Makassar jga berbeda tpi saling mengerti dlm hal bahasa walaupun berbeda suku, klw untk suku Kaili sya baru nih baru dengar jga, pa termasuk suku tator/Toraja kah pa berbeda jga dgn suku Toraja dgn Kaili.
@@ricksyam31 (Dewan yg Mewakili Empat Penjuru Wilayah). Bentuk Kota Pitunggota atau Kota Patanggota berdasarkan luasnya wilayah kerajaan yang memiliki banyaknya perwakilan Soki (kampung) dari beberapa penjuru. Ketua Kota Pitunggota atau Kota Patanggota disebut BALIGAU.
Strata sosial masyarakat Kaili dahulu mengenal adanya beberapa tingkatan yaitu MADIKA/MARADIKA, (golongan keturunan raja atau bangsawan), TOTUA NUNGATA (golongan keturunan tokoh-tokoh masyarakat), TO DEA (golongan masyarakat biasa), dan BATUA (golongan hamba/budak).
Pada zaman sebelum penjajahan Belanda, daerah Tanah Kaili mempunyai beberapa raja yang masing-masing menguasai daerah kekuasaanya, seperti Banawa, Palu, Tavaili, Parigi, Sigi dan Kulavi. Raja-raja tersebut mempunyai pertalian kekeluargaan serta tali perkawinan antara satu dengan lainnya, dengan maksud untuk mencegah pertempuran antara satu dengan lainnya serta mempererat kekerabatan.
Pada saat Belanda masuk ke daerah Tanah Kaili, Belanda mencoba mengadu domba antara raja yang satu dengan raja lainnya agar mempermudah Belanda menguasai seluruh daerah kerajaan di Tanah kaili. Tetapi, sebagian besar daripada raja-raja tersebut melakukan perlawanan terhadap tentara Belanda, mereka bertempur dan tidak bersedia dijajah Belanda. Dengan kelicikan Belanda setelah mendapat bala bantuan dari Jawa, akhirnya beberapa raja berhasil ditaklukkan, bahkan ada di antaranya yang ditangkap dan ditawan oleh Belanda kemudian dibuang ke Pulau Jawa.
Beberapa alat senjata perang yang digunakan oleh suku Kaili di antaranya: Guma (sejenis parang), Pasatimpo (sejenis keris), Toko (tombak), Kanjai (tombak trisula), Kaliavo (perisai
@@ricksyam31 Suku Kaili adalah suku bangsa di Indonesia yang mendiami sebagian besar dari Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya wilayah Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kota Palu, di seluruh daerah di lembah antara Gunung Gawalise, Gunung Nokilalaki, Kulawi, dan Gunung Raranggonau. Mereka juga menghuni wilayah pantai timur Sulawesi Tengah, meliputi Kabupaten Parigi-Moutong, Kabupaten Tojo Una-Una dan Kabupaten Poso. Masyarakat suku Kaili mendiami kampung/desa di Teluk Tomini yaitu Tinombo, Moutong,Parigi, Sausu, Ampana, Tojo dan Una Una, sedang di Kabupaten Poso mereka mendiami daerah Mapane, Uekuli dan pesisir Pantai Poso.[butuh rujukan]
Untuk menyatakan "orang Kaili" disebut dalam bahasa Kaili dengan menggunakan awalan "To" yaitu To Kaili.
Ada beberapa pendapat yang mengemukakan etimologi dari kata Kaili, salah satunya menyebutkan bahwa kata yang menjadi nama suku Kaili ini berasal dari nama pohon dan buah Kaili yang umumnya tumbuh di hutan-hutan di kawasan daerah ini, terutama di tepi Sungai Palu dan Teluk Palu. Pada zaman dulu, tepi pantai Teluk Palu letaknya menjorok l.k. 34 km dari letak pantai sekarang, yaitu di Kampung Bangga. Sebagai buktinya, di daerah Bobo sampai ke Bangga banyak ditemukan karang dan rerumputan pantai/laut. Bahkan di sana ada sebuah sumur yang airnya pasang pada saat air di laut sedang pasang demikian juga akan surut pada saat air laut surut.
Menurut cerita (tutura), dahulu kala, di tepi pantai dekat Kampung Bangga tumbuh sebatang pohon kaili yang tumbuh menjulang tinggi. Pohon ini menjadi arah atau panduan bagi pelaut atau nelayan yang memasuki Teluk Palu untuk menuju pelabuhan pada saat itu, Bangga.
Suku Kalili atau etnik Kaili, merupakan salah satu etnik dengan yang memiliki rumpun etnik sendiri. Untuk penyebutannya, suku Kaili disebut etnik Kaili, sementara rumpun suku Kaili lebih dari 30 rumpun suku, seperti, rumpun Kaili Rai, rumpun Kaili Ledo, rumpun Kaili Ija, rumpun Kaili Moma, rumpun Kaili Da'a, rumpun Kaili Unde, rumpun Kaili Inde, rumpun Kaili Tara, rumpun Kaili Bare'e, rumpun Kaili Doi, rumpun Kaili Torai, dll.
Bahasa
Suku Kaili mengenal lebih dari dua puluh bahasa yang masih hidup dan dipergunakan dalam percakapan sehari-hari. Uniknya, di antara kampung yang hanya berjarak 2 km kita bisa menemukan bahasa yang berbeda satu dengan lainnya. Namun, suku Kaili memiliki lingua franca, yang dikenal sebagai bahasa Ledo. Kata "Ledo" ini berarti "tidak". Bahasa Ledo ini dapat digunakan berkomunikasi dengan bahasa-bahasa Kaili lainnya. Bahasa Ledo yang asli (belum dipengaruhi bahasa para pendatang) masih ditemukan di sekitar Raranggonau dan Tompu. Sementara, bahasa Ledo yang dipakai di daerah kota Palu, Biromaru, dan sekitarnya sudah terasimilasi dan terkontaminasi dengan beberapa bahasa para pendatang terutama bahasa Mandar dan bahasa Melayu.
Bahasa-bahasa yang masih dipergunakan dalam percakapan sehari-hari, yaitu bahasa Tara (Tondo, vatu tela, Talise, Tanamodindi, Lasoani, Poboya, Kavatuna, Sou love dan Parigi), bahasa Rai (Mamboro, Taipa, Tawaeli, Labuan, Toaya, Sampai Tompe), bahasa Kaili Doi (Pantoloan dan Kayumalue); bahasa Unde (Ganti, Banawa, Loli,Dalaka, Limboro, Tovale dan Kabonga), bahasa Ado (Sibalaya, Sibovi, Pandere, bahasa Edo (Pakuli, Tuva), bahasa Ija (Bora, Vatunonju), bahsa Da'a (Porame, Balane, Uwemanje, Rondingo, Pobolobia, Kayumpia, Wayu, Dombu, Jono'oge), bahasa Moma (Kulavi), dan bahasa Bare'e (Tojo, Unauna dan Poso). Semua kata dasar bahasa tersebut berarti "tidak".
Kehidupan
Mata pencaharian utama masyarakat suku Kaili adalah bercocok tanam di sawah, di ladang dan menanam kelapa. Di samping itu masyarakat suku Kaili yang tinggal di dataran tinggi, mereka juga mengambil hasil bumi di hutan seperti rotan, damar, dan kemiri, dan beternak. Sedang masyarakat suku Kaili yang dipesisir pantai di samping bertani dan berkebun, mereka juga hidup sebagai nelayan dan berdagang antarpulau seperti ke Kalimantan.
Makanan asli suku Kaili pada umumnya adalah nasi, karena sebagian besar tanah dataran di lembah Palu, Parigi sampai ke Poso merupakan daerah persawahan. Kadang pada musim paceklik masyarakat menanam jagung, sehingga sering juga mereka memakan nasi dari beras jagung (campuran beras dan jagung giling).
Alat pertanian suku Kaili di antaranya: pajeko (bajak), salaga (sisir), pomanggi (cangkul), pandoli(linggis), Taono(parang); alat penangkap ikan di antaranya: panambe, meka, rompo, jala dan tagau.memiliki banyaknya perwakilan Soki (kampung) dari beberapa penjuru. Ketua Kota Pitunggota atau Kota Patanggota disebut BALIGAU.
Strata sosial masyarakat Kaili dahulu mengenal adanya beberapa tingkatan yaitu MADIKA/MARADIKA, (golongan keturunan raja atau bangsawan), TOTUA NUNGATA (golongan keturunan tokoh-tokoh masyarakat), TO DEA (golongan masyarakat biasa), dan BATUA (golongan hamba/budak).
Pada zaman sebelum penjajahan Belanda, daerah Tanah Kaili mempunyai beberapa raja yang masing-masing menguasai daerah kekuasaanya, seperti Banawa, Palu, Tavaili, Parigi, Sigi dan Kulavi. Raja-raja tersebut mempunyai pertalian kekeluargaan serta tali perkawinan antara satu dengan lainnya, dengan maksud untuk mencegah pertempuran antara satu dengan lainnya serta mempererat kekerabatan.
Pada saat Belanda masuk ke daerah Tanah Kaili, Belanda mencoba mengadu domba antara raja yang satu dengan raja lainnya agar mempermudah Belanda menguasai seluruh daerah kerajaan di Tanah kaili. Tetapi, sebagian besar daripada raja-raja tersebut melakukan perlawanan terhadap tentara Belanda, mereka bertempur dan tidak bersedia dijajah Belanda. Dengan kelicikan Belanda setelah mendapat bala bantuan dari Jawa, akhirnya beberapa raja berhasil ditaklukkan, bahkan ada di antaranya yang ditangkap dan ditawan oleh Belanda kemudian dibuang ke Pulau Jawa.
Beberapa alat senjata perang yang digunakan oleh suku Kaili di antaranya: Guma (sejenis parang), Pasatimpo (sejenis keris), Toko (tombak), Kanjai (tombak trisula), Kaliavo (perisai).
Gua klo cerita horor suka bnget apalagi Indonesia bnyk yg orang ilmu2 dari nenek moyang kesihiran. Ilmu gaib dan lain2
Kereeen pak cik, mau nonton nessi wentira tapi selalu pending, eh gak taunya reacht di pakcik terimakasih dah ... Sukses ❤
Biasanya gk suka dengerin cerita" kek gini..
Tapi dengerin nessie yang ngomong kok tertarik dan enak di dengar,gak ngebosenin ...
Seru nih react horor, coba react alas roban atau alas purwo indonesia
Ternyata Chanel pakcik mantap banyak mengupas ilmu pengrtahuan dan sejarah2 yang membuat prnonton jadi lebih punya wawasan baru
Saya asli kota palu dan cerita itu emang benar dan juga kakak saya pernah hilang di uentira selama satu Minggu.
Oh ya namanya bukan wentira tapi uentira yg artinya ue artinya air dan Tira adalah nama kota.
Pokoknya kalo liat chanel pak cik yang lagi ngreaksi bisa senyum2 sendiri... Soalnya ekspresinya itu lo..... Semangat pak cik.....
Cakra Khan, hari ini lolos ke babak selanjutnya di AGT dengan memperoleh 4 YES dari juri.. besar kemungkinan akan bertemu Putri Ariani di final dengan Duet..🎉🎉
Kalau ilmuwan bule meneliti, pasti di bilang Alien, seperti gunung padang, piramid, patung kristal, reaktor nuklir di afrika dll, yang diluar batas manusia.
Benar Pa. Ce.. Aku sendiri Pernah mengalami kejadianasik ke Alam Goib.. Ini di Daerah ky sendiri.. Jakarta / Bogor.. Mana jauh dari Sulawesi.. Jadi di mana tempat pun sama ada kehidupan Goib selain Alam Manusia.. Ini terjadi sekitar th. 2015 .. Jam 9 Pagi
. Aku sedang menunggu kawan.. Eeh tiba tiba aku masuk ke Alam Lain.. Memang tempat itu dahulu masih kebun bersemi hutan Sekarang dah jadi Ramai Perkampungan...
*BUKAN SEKEDAR CERITA SIH.. SAYA ORANG SULAWESI.. SULAWESI TENGGARA DI KAMPUNG SAYA SENDIRI, MEMILIKI KAUM GHAIB, DIMANA PENDUDUKNYA SEMUANYA MEMAKAI SORBAN PUTIH DAN BERHIJAB.. Cerita saya bukan hoaks, ini benar-benar ada dikampung saya. Itu terjadi ketika kampung saya juara 1 terbersih dari desa2 lain.. kemudian para pejabat-pejabat yang datang ke kampung melihat2 desa saya heran, jalanan panjang dari jauh sebelum masuk ke desa saya.. Haji2 bersorban putih berjejer di tepi jalan sampai masuk di kampungku, semua bersorban putih, seolah menyambut kedatangan mereka. Sampai mereka pulang. Salah satu dari mereka bertanya, Katanya desa kami tak hanya bersih, tapi juga memiliki Haji dan kiyai terbanyak di indonesia. Tentu kami percaya tapi yang bisa melihat KOTA GHAIB dikampung saya cuma orang pendatang dari seberang pulau. Sedangkan orang asli disana hanya beberapa yang bisa lihat, hanya orang beruntung.. BAHKAN SUDAH ADA yang tidak pernah kembali.. mungkin karena dia merasa lebih baik ada dikota ghaib itu.*
Apa nama kampung anda sobat saya juga asli Sulawesi Tenggara tepatnya konsel🙏
@@mustaripatulah1951
Saya asal kaba’ena sobat. Salam kenal 😊
Benar lah pakcik Allah tidak mencitakan jin dan manusia melainkan untuk ber ibadan ke padang allah
Pak cik sy dari Sulawesi Tengah , SD biasa sy mendengar uwentira ini , ap LG sy sering pulang balik palu Parigi
Kalo menurut aku, dari zaman VOC sudah di narasi kan kota gaib dan misterius karena di wilayah tersebut ada tambang emas, sehingga tambang emas tersebut tidak diganggu masyarakat sekitar wentira
Kita sebagai orang Muslim harus yakin bahwa alam ghaib itu memang ada karena Alloh memang menciptakan hal ghaib
.
Surah Az Zariyat ayat 56...
Saya tahun 1998 pernah melewati jalan tikungan tajam Jurang yg curam kota wentira di Sulawesi tengah ,konon tikungan itu pernah beberapa bus yg jatuh & menghilang , pernah beberapa kali di bangun jembatan untuk menghindari tikungan itu , yg aneh konon jembatan sering roboh karena di atas istana wentira .
Cerita anda sama seperti akun di atas komen anda kejadian y sama pada thn 1998.
@@ricksyam31 kalau sy memang Asli orang Sulawesi tinggal di Jkt ketika pulang kampung setelah Krismon 27 November 1998 kala itu masih Naik kapal laut ( hingga sekarang sy msh punya foto ketika msh di atas kapal di pelabuhan Pantoloan )turun Di pelabuhan Pantoloan Sulawesi tengah menginap semalam lalu melanjutkan perjalanan lewat darat dgn bus melalui jalur ekstrim tsb ke Gorontalo Sulawesi Utara. Jaman dulu jalurnya lebih parah di bandingkan sekarang & memang cerita itu sdh lama sy tau dari saudara & juga pernah sy ceritakan 4 lalu dlm sebuah chanel . Tapi cerita tsb benar at tdk Walahualam.. 👍
@@Al-wingtlo13 sya jga penasaran dgn jalur kuning wentira tersebut, dulu sempat ke Sulawesi dari Kolaka, Maros dan Makassar itu ja, lalu seperti y jalur wentira tersebut terlalu jauh karena gak da saudara di sana klw da saudara di sana mungkn dulu bisa kesana dan sampai sekarang pun daerh2 di Sulawesi bagi sya msih penasaran untk dikunjungi dgn pemandangan yg indah dan msih alami cman gak da biaya untk kesana lgi bro.
Tidaklah Allah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada Allah, cukup kita imani saja, buat apa terheran heran. Manusia adalah makhluk Allah yang sempurna.
Saya orang kaili asli akan memberikan arti dari kata ngapa uwentira.Ngapa artinya kampung/kota/negri. Sedangkan kata uwentira itu terdiri dari dua kata yaitu uwe artinya air. Ntira artinya berwarna merah karena kata ntira itu sebelumnya terdiri dari dua kata nte dan ra..jd dalam bahasa kaili rai dulu disebut uwe nte ra uwe/air nte/dengan ra/darah.
Pelintas palu kebun kopi sangat kenal dgn uwentira, tempat yg sering kami lalui. Salam dari Sulawesi tengah
Andai sy dekat sy ingin coba masuk kesana,sebab sdh beberapa kali sy berkunjung ke alam sprti itu ada yg jemput ada juga yg terjadi sendiri bgtu sj.
Kalau kami di Aceh,daerah .... Di bukit perkebunan sawit.gak heran.krna ada jg pesantren yg seperti itu.itu pilihan yg bisa masuk.cuma gak boleh itu di publikasikan.
Gk usah takut kan kita hidup di dunia berbeda,mereka hanya menampak diri saja kepada kita tapi bukan semua orang bisa melihat mereka hanya yg mempunyai mata batin tertentu saja bisa melihatnya.tapi gak usah takut biasa aja
Itu tempat saya,uwe arti nya air
Tira arti nya jernih
Kota gaib yang di Sulawesi tengah
Tepat nya di jalan trans Sulawesi kebun kopi antara kota palu dan kebupaten Parigi Moutong
Buat lh film macam Indonesia saranjana.. kota gaib Malaysia
Kota itu kayanya dlu pernah di bahas sama salah satu acara paranormal ..yg katanya jin nya punya ciri di atas mulut dan bawah hidung nya rata ..katanya juga ada istana/atau apa iya lupa lagi ..itu tempat rapat nya para jin dri seluruh dunia kumpul di situ
Agak lupa juga jelas nya kaya gimana karna udah lama juga nonton nya
Semoga sukses selalu sekeluarga amiin shbt amiin
Di Kalimantan juga ada the pakcik, tepatnya di ketapang kalimantan barat
Saya percaya klo alam lain itu ada, masalahnya tdk dpt dilihat dgn mata biasa, klo mo llihat harus buka indra ke 6
Allah menciptakan manusia dan jin, untuk hidup berdampingan
Next tolong reaksi hutan purba alas purwo banyuwangi, yg menjadi hutan paling tua & paling angker se benua asia
Yang menjelaskan gambar di video adalah ust Sholeh Pati, ust ahli supra natural
Itu Kampung sadil Ramdhani pemain bola
Sekarang lagi merantau di Malaysia bang.
Ini baru fakta .penghuni wentira dulu sering kepasar belanja bercampur manusia hanya saja bedanya manusia dan mahluk itu kalau mahluk itu di atas bibir atasnya tidak ada garis..
Pak cik....!!!! Pliiiisss react CAKRA KHAN of AMERICA'S GOT TALENT 🙏🙏🙏🙏
sok tau loh,,
Aku jg suka ...nessy judge
Di pulau natuna juga ada kota gaib kota peradaban maju bahkan banyak yang kirim pesawat tempur cangih dikota tersebut tapi tidak tahu siapa yang pesan cuma srmua udah dibayar lunas , bahkan ada kesaksian para tni dan tentara luar negeri pernah lihat dari pesawat kota dinatuna ini banyak pesawat canggih dan alat penangkal udara modern hinggan tentara asing mikir lagi mau masuk kelebih dalam wilayah indonesia
Dekat kami ade juga paloh daerah sambas klimntan barat org bunian
Ada banyak pengalaman musisi indonesia tampil di kota gaib bang, boleh jg di react
Pidato bapak proklamator RI Soekarno. Di wentira, yg Chanel nya Briixy 77
MAIN DAN SEKALIAN EXPLOR BUMI WENTIRA ITU ...BROOW
😂 😂 😂
MEMANG UENTIRA ITU ADA, SAYA DULU SEBELUM JALANNYA SEPERTI SEKARANG SERING LEWAT DI UENTIRA, BAIK SIANG ATAUPUN MALAM
di jaman nabi ada kisah seorang amel zakat yg selalu kehilangan barangnya dan akhirnya setelah tiga kalinya barang hilang si pencuri itu tertangkap tapi si amel zakat itu memaafkan dan si pemuda pencuri itu ngasi amalan bacaan agar barang2nya tdk hilang yaitu bacaan ayat kursi......nah besok harinya si amel zakat ini lapor ke nabi dan nabi tahu kalo itu bangsa jin yang menyamar jadi manusia utk mencuri.
Bang coba react kota gaib padang 12 di Kalimantan Barat👍
Hadir dri sulteng kota palu🙌
Waktu tayang bersamaan ya
Kisah uewentira benar adanya, bagi kamu orang sulawesi tengah sudah tidak asing dengan uwentira
Wentira ,Saranjana ,Atlantis , itu beberapa kota dari sekian banyak kota yg hilang ketika Sundaland pecah
Benar paci,klw wanita itu meminum air daerah goid itu,dia otomatis tdk bisa kembali paci
Btw Pakcik2 nggk boleh pakai kacamata warna kuning ke Wentira loh. Harus pakai kacamata putih atau hitam. Yg penting tak boleh pakai warna kuning.
Iya bener kakakku juga waktu itu tidak sengaja ketemu dengan orang wentira dan orang itu ngomong ke kakak saya kalo dia mau menikahinya, sontak kakakku kaget karena tiba tiba dia ngomong mau menikah dengan kakak saya tapi untungnya gak jadi karna kakakku menolak
Negara Uwentira ini memilki 16 provinsi dan ber ibu kota Namanya SINDUWE.
Haduh kok merinding aku
Indonesia banyak ulama besar yg sakti dan mempunyai ilmu gaib tolong di react.
Tahayul
Jadi ingat kisah alm.ibu saya..jaman penjajahan Jepang,alm.kakek gaib kan rumah saat malam hari,kr beliau py 6 anak cewek....dan juga saat Raja Kutai di penjara Kolonial,siang di penjara,malam di istana..😁
Ulama kok sakti. Dukun kali itu.
Di kampungku saja sering ada orang bertemu mahluk gaib dan mereka ngobrol biasa beejalan sama" yang mobil bisa berada di atas.pekuburan cina sedangkan jalan itu tidak bisa di lalui kendaraan gak masuk akal kan malah sampai di liput oleh medeia masuk tv
Sbnr nya pandangan mata manusia itu cm di kamuflase oleh mahluk penghuni daerah itu
Daerah itu hitam gelap aslinya penghuni nya pun tak spt mahluk manusia dan bau agak kehijau"an warna kulit nya dan ada wrn lain nya jg
Memang antara mahluk jin suka ekspansi jg ke antara wilayah" jin lain nya makanya ada penjaga nya di tiap" gerbang msg"
Mereka" yg suka ekspansi cm ngintip" saja mau tau and liat spt apa keadaan tmpt nya dan kekuatan nya dari mahluk sesama nya 😊🙏
Alam gaib dan alam nyata ada.
Indonesia memang terkenal banyak jinnya yang banyak jenisnya
Karena kalau daerah kota palu air itu artinya ue dan di ikuti nama kampung atau desa
Bangsa wentira bknlah bangsa jin, mereka adalah org gaib.
Harus bsa membedakan org gaib dgn bangsa jin.Orang gaib itu sama sprti kta hanya saja beda alam.Dan orang gaib pun punya peradaban yang masih primitif maupun yang moderen, sama seperti kita yang mempertahankan gaya hidup primitif dan ada yang lebih mengikuti gaya hidup yang lebih moderen..bahkan gaya hidup mereka lebih moderen dari kita.🙏🏻
*Yang masuk WENTIRA bukan tidak bisa keluar, tapi memang tidak mau keluar,, karena disana memang Sepertinya Nyaman*
Wentira tepat nya ada di perbatasan palu suteng
sama kalau di Sumatera Barat dikenal sebagai Orang Bunian (jin)..
Pak cik react cakra khan terbaru dong terima kasih
Cakra khan bang di american got tallen.
Waw ❤️ 🙏
Menurut cerita.. Wentira tempat para jin.. Dri semua pulau di indonesia
Kalu di tempat kami namanya Moro
Mereka gak ada kalo hidung kaya manusia bisa mereka punya rata
Tau aja lah bang gunung gunung .gua gua .dan hutan lebat ..gunung berapi ...tu banyak d huni aleh jin jin ..itulah indonesia bantak gunung .hutan dan lautan luas yang mungkin masih banyak d huni para jin
kami orang sulawesi percaya adanya kota wantira
Seremmmm 😂
Chakra kan artis besar di indo..tpi jadi debu di amerika
Apakahpanenkopi?
Wujud negeri ATLANTIS akan terlihat secara kasat mata di th.2045
Reaction juga orang lahir kembar dengan buaya. Reaction juga mobil yg melewati jalan gaib diindonesia.
Semua daerah dan negara ada alam gaibnya. Dan sebenarnya semua agama memuja kerajaan alam gaib, yg ada di negara diseluruh dunia.
Memang benar bung kota wintira itu. Kerajaan jin trbesar ddunia.. Pasukanya aj sangaat bnyk.. Dn klo ada org masuk dkota, wintira itu cwok atau cwek. Klo lemah imanya. Tdk akn kluar dri krajaan wintira itu. Dia pnguasa laut dindonesia bahkn dunia
Aq aja perna ketemu org tp bikin heran baju nya kuning semua
Dimensi beda...itu bro
Saya asli sulawesi tengah tepatnya dkt dgn wentira tapi sy gak percaya dgn adanya wentira atau kota gaib🙄😏
klw kamu gk percaya,cobah dah kamu naik ke uwentira gerbang pertama pasti kamu sdah merinding,,😅
Hello AssalamuAllaikum Mas bro Yg Handzem ² yg Ganteng ²,,, Terpulang darpada Individu hal itu ,,TAPI kalau saya ,,,Saya Percaya TENTANG UWENTIRA ADA KOTA GAIB SEBAP ITU JALAN SAYA HARI HARI TAPI MEMANG DISITU HANYA GUNUNG HUTAN JURANG DIKAWASAN JEMBATAN PENINGGALAN BELANDA JGN MELUDAH DAN JGN PERNAH BAGI LELAKI BUANG AIR KECIL ATAU KENCING...??????????
Wintira itu dri daerah saya sulawesi tengah, wintira kota yg hilang dri pandangan org biasa karena disana itu krajaan jin
Kalo di kehidupan jin gw percaya
Jadi jangan lupa bismillah kalo melewatinya
Masih antara benar dan tidak
Bangsa jin itu sebenarnya bisa kita lihat tetapi hanya orang yang di beri pengetahuan oleh Allah SWT saja yg bisa lihat sedangkan manusia yang tidak di beri pengetahuan oleh Allah SWT menyangka bahwa jin itu manusia biasa karena bangsa jin itu sebenarnya mirip dengan manusia dan mereka para jin ini banyak ditemukan di pasar pasar seperti layaknya manusia biasa. Cuma banyak orang yang tidak mengenalnya. Alhamdulillah saya bisa mengenal jin ini kalau saya pergi kepasar.
Dalam Alquran Tidak ada manusia yang dapat melihat jin asli...krn Jin asli hanyalah Rob,,energi,,begitu Lembutnya..
Mereka yang dapat melihat adalah Jin yang sudah mewujud atau Membentuk ,,
Jadi jika ada yang hilang tenggelam di laut 90% Jasat nya Akan Berada Di wentira
Jin emang ada...kita harus percaya itu...lu gak percaya jin sama aja lu gak percaya Tuhan.
Islam mengajarkan tentang jins. Di Alquran ada.
Percaya gak percaya tapi itu ada dlu aku gak percaya yg bgtuan tapi faktanya banyak sih
Coba Cari Chanel KANG MUH CHANEL,,
dia seorang Paranormal yg prrnah Menguak KOTA UWENTIRA LEWAT MEDIUMISASI...
Itu cerita kriminal, pasti si paman telah membunuh keponakannya, mestinya si paman di interogasi... itu hanya omong kosong si paman
Kota wentira ini konek nggak yang konten yang mengangkat negeri Indonesia dijaga oleh waliullah.